Sirosis Hepatis

Click here to load reader

download Sirosis Hepatis

of 23

description

sirosis hepatis

Transcript of Sirosis Hepatis

Slide 1

FELIX HARTANTO

030.10.104SIROSIS HEPATISSekelompok penyakit hati kronik yang ditandai dengan hilangnya arsitektur lobular hepatik normal yang disertai dengan fibrosis dan dengan destruksi sel parenkim beserta regenerasinya membentuk nodul-nodul.

DefinisiDorlands Medical Dictionary. 29 th edition 240 % Asimptomatis

Laki-laki : Perempuan = 1,6:1

Usia 30-59. Peak rate 40-49Epidemiologi3Sebab Sirosis dan/atau Penyakit Hati KronisPenyakit InfeksiBruselosisEkinokokusSkistosomiasisToxoplasmosisHepatitis Virus (B, D, C, CMV)Penyakit Keturunan dan MetabolikDefisiensi 1(-)antitripsinSindrom FanconiGalaktosemiaPenyakit Gaucher Penyakit simpanan GlikogenHemokromatosisIntoleransi fruktosa herediterTirosinemia HerediterPenyakit Wilson Etiologi4Obat dan ToksinAlkoholAmiodaronArsenik Obstruksi BilierPenyakit perlemakan hati nonalkoholikSirosis bilier primerKolangitis sklerosis primer Penyebab Lain atau Tidak TerbuktiPenyakit usus inflamasi kronikFibrosis Kistik Pintas JejunoilealSarkoidosis 5Secara Etiologis dan morfologis:AlkoholikPost Hepatitis dan CryptogenikBiliaris KardiakMetabolik, keturunan dan terkait obat

Secara Konvensional:MakronodulerMikronodulerCampuran

Klinis:KompensataDekompensata

Klasifikasi6

Patologi dan PatogenesisSirosis hati ditandai dengan hilangnya arsitektur lobular hepatik normal dengan pembentukan fibrosis dan destruksi sel parenkim beserta regenerasinya membentuk nodul-nodul. 7PATOFISIOLOGIFaktor pemicu destruksi hepatosit +/- Rx Inflamasi nekrosis hepatosit + kolaps retikulum proliferasi hepatosit baru )Hemostasis (PT/APTT) (PT memanjang, APTT )Elektrolit (hiponatremi dilusional)-feto protein >400 ng/ml Hepatoselular KarsinomaBiopsi hati belum ada asitesPemeriksaan tambahan : viral marker, serum autoantibodi, serum immunoglobulin, Total Iron Banding Capacity (TIBC) dan Feritin, kadar tembaga dan seruloplasmin, 1-antitripsin

Pemeriksaan Penunjang14Pada saat ini penegakkan diagnosis sirosis hati terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisis, laboratorium dan USG.

Pada kasus tertentu diperlukan pemeriksaan biopsi hati atau peritoneoskopi utk membedakan hepatitis kronik berat dengan sirosis hati dini.

Diagnosis

15Mengurangi progresifitas dan komplikasi.Kandungan makanan yang dianjurkan sbb: Protein15% Karbohidrat55% Lemak30%Bilamana tidak ada koma hepatik: protein 1g/KgBB dan kalori sebanyak 2000-3000 kkal/hari. Penatalaksanaan16Tatalaksana pasien sirosis yang masih kompensata ditujukan untuk mengurangi progresifitas kerusakan hati. Pada hepatitis virus B interferon alfa 3 MIU sc, 3x seminggu selama 4-6 bulan dan lamivudin (analog nukleosida) 100mg oral setiap hari dlm setahun Pada hepatitis virus C kronikkombinasi interferon subkutan dengan dosis 5 MIU 3x seminggu dan ribavirin 800-1000 mg/hari selama 6 bulan.

Sel stelata sebagai target pengobatan dan mediator fibrogenik Interferon Kolkisin anti peradangan dan mencegah pembentukan kolagen. Sulfasalazin menghambat produksi protein oleh sel miofibroblast.

Pengobatan pada sirosis stadium dekompensata lebih mengarah pada penanggulangan komplikasi yang terjadi. 17Ascites: tirah baring dan diet rendah garam serta obat diuretik. spironolakton dengan dosis 100-200mg sekali sehari penurunan berat badan 0,5kg/hari tanpa adanya edema kaki atau 1kg/hari dengan edema kaki. Dikombinasikan dengan furosemid dengan dosis 20-40mg/hari. Maksimal dosisnya 160mg/hari. Parasentesis dilakukan bila ascites sangat besar dan menggangu pernapasan. Pengeluaran ascites bisa sampai 4-6 liter dan dilindungi dengan pemberian albumin.

Pemberian laktulosa dan Neomisin untuk mencegah penumpukan amonia. Diet protein dikurangi sampai 0,5g/kg BB per hari pada encepalopaty hepatik, terutama diberikan yang kaya asam amino rantai cabang.

Transplantasi hati merupakan terapi definitif pada pasien sirosis hati stadium dekompensata.

PROGNOSIS123AscitesEnchepalopathyBilirubin (mg/dl)Albumin (g/dl)PT (sec/control)Total Poin(-)(-)3,53610-15 (C)Klasifikasi Child Pugh20(-) Varises esofagus(-) Peritonitis Bakteri Spontan(-) Ensefalopati hepatik (-) Hepatoma (-) Sindrom hepatorenal oligouri, peningkatan ureum dan kreatinin tanpa adanya gangguan organik ginjal. Komplikasi21DAFTAR PUSTAKAAdi, Pangestu ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 2006, 291 294B.T Cooper, M. J Hall, R.E Barry; Manual Gastroenterologi, Churchill Livingstone, 1989, 244 248Hadi, Sujono ; Gastroenterologi, 1991, 103 Stiegmann V, Greg ; Endoscopic Approaches to Upper Gastrointestinal Bleeding, From Gastrointestinal,Tumor & Endocrine Surgery, University of Colorado Denver and Health Science Center, Denver ColoradoMatsumoto, Akio; Takimoto, Kengo; Inokuchi, Hideto; Prevention of Systemic Embolization Associated with Treatment of Gastric Fundal Varices / www.mayoclinicproceedings.Sarin, SK; Negi, S; Management of Gastric Variceal Hemorhage, Indian Journal Gastroenterologi 2006 / www.indianjgastro.comGOW P.J; Chapman R.W; Modern Management of Oesophageal Varices, Postgrad Med, 2001 Feb, 75(-)81Buencamino,Cenon MD ; Esophageal Varices ; eMEDICINE23Terima Kasih