SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3...

85
SINTESIS SENYAWA 2-(4´-KLOROBENZILIDENA)SIKLOHEKSANADION DARI 1,3 SIKLOHEKSANADION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS KALIUM HIDROKSIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Anintia Mara Christy NIM : 078114143 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

Transcript of SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3...

Page 1: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

SINTESIS SENYAWA 2-(4´-KLOROBENZILIDENA)SIKLOHEKSANADION

DARI 1,3 SIKLOHEKSANADION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN

KATALIS KALIUM HIDROKSIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Anintia Mara Christy

NIM : 078114143

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

ii

SINTESIS SENYAWA 2-(4´-KLOROBENZILIDENA)SIKLOHEKSANADION

DARI 1,3 SIKLOHEKSANADION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN

KATALIS KALIUM HIDROKSIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Anintia Mara Christy

NIM : 078114143

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

Page 3: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

iii

Persetujuan Pembimbing

SINTESIS SENYAWA 2-(4´-KLOROBENZILIDENA)SIKLOHEKSANADION

DARI 1,3 SIKLOHEKSANADION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN

KATALIS KALIUM HIDROKSIDA

Skripsi yang diajukan oleh:

Anintia Mara Christy

NIM : 078114143

telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama

Jeffry Julianus, M. Si. pada tanggal 18 Januari 2011

Page 4: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi
Page 5: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Orang mulia akan mempelajari sesuatu yang belum dipelajarinya dan tak

akan berhenti sampai dipahaminya

Orang yang tulus tidak hanya sadar akan dirinya; tetapi dengan

kemampuannya, ia mampu menyempurnakan orang lain

Keberhasilan tercapai karena belajar dan latihan terus menerus

Confucius

Bagaimanapun sulitnya tugas, jika kamu tidak berusaha

melaksanakannya bagaimana kamu tahu bahwa kamu tidak dapat

melakukannya

Lie Li

Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku

(Filipi 4: 13)

Karya ini penulis persembahkan kepada :

“Papa dan Mama” atas semua dukungan materi dan spiritual yang

diberikan

“Adik-adikku” yang kusayangi

“Almamaterku” yang membesarkan aku

Dan “Aku” sendiri atas perjuanganku

Page 6: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Anintia Mara Christy

Nomor Mahasiswa : 07 8114 143

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

SINTESIS SENYAWA 2-(4´-KLOROBENZILIDENA)SIKLOHEKSANADION

DARI 1,3 SIKLOHEKSANADION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN

KATALIS KALIUM HIDROKSIDA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk

media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 8 Februari 2011

Yang menyatakan

(Anintia Mara Christy)

Page 7: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan atas berkat dan kasih-Nya yang memberikan

kekuatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sintesis Senyawa

2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3-Sikloheksanadion dan 4-

klorobenzaldehid dengan Katalis Kalium Hidroksida” dengan baik. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu Program Studi Farmasi (S. Farm.) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu

penulis menyampaikan ucapan terimakasi kepada:

1. Ipang Djunarko, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis sekaligus sebagai dosen penguji

atas segala masukan, kritik, dan sarannya.

3. Dra. M. M. Yetty Tjandrawati, M. Si. selaku dosen penguji atas segala

masukan, kritik dan sarannya.

4. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sekaligus sebagai dosen penguji atas

segala masukan, kritik, dan sarannya.

Page 8: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

viii

5. Rini Dwi Astuti, M.Si, Apt., selaku kepala laboratorium Farmasi, atas ijin

yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian di laboratorium

Farmasi.

6. Christine Patramurti, M.Si. Apt, atas bantuannya kepada tim peneliti dalam

melakukan penelitian atas beberapa masukan, kritik, dan saran yang telah

diberikan kepada tim penelitii.

7. Staf Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

menemani dan membantu penulis selama melakukan penelitian.

8. Teman-teman yang sering menemani penulis ngobrol : Tiwi, Lia, Yunita,

Dinar, Siwi, Eka, Oki, Reka, Evina, Cintya, Aji, Nana, Ridho, Ferdian, Sin-sin

atas dukungan dan semangatnya

9. Teman-teman satu tim penelitian : Ardi, Wiwid, dan Fandri, atas dukungan

dan bantuannya selama penulis melakukan penelitian

10. Inta, Santi, Ipin, sebagai sahabat yang selalu memberikan doa dan semangat

kepada penulis.

11. Jefta Teguh Saroso yang selalu bersedia menemani penulis dalam suka

maupun duka, dan tanpa lelah untuk selalu memberikan masukan yang

membangun kepada penulis dalam menghadapi setiap persoalan dan dalam

menyikapi beberapa hal.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini.

Page 9: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

ix

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kesalahan dan

kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir

kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis

Page 10: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

x

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 1 Januari 2011

Penulis

Anintia Mara Christy

Page 11: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………….. i

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………… iii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.........………………………………. vi

PRAKATA ……………………………………………………………………. vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. xv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xviii

INTISARI ……………………………………………………………………... xvix

ABSTRACT ……………………………………………………………………. xx

BAB I. PENGANTAR ……………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang …………………………………………………... 1

1. Permasalahan ………………………………………………... 4

2. Keaslian penelitian …………………………………………... 4

3. Manfaat penelitian …………………………………………… 4

Page 12: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xii

B. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ………………………………………… 6

A. Kurkumin sebagai Senyawa Penuntun (Senyawa Induk) ……….. 6

B. Sintesis Senyawa 2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion …… 7

C. Analisis Pendahuluan …………………………………………… 9

1. Pemeriksaan organoleptis …………………………………... 9

2. Pemeriksaan kelarutan ……………………………………… 9

D. Pemurnian dan Pemeriksaan Kemurnian Senyawa Hasil Sintesis 10

1. Rekristalisasi ……………………………………………….. 10

2. Pemeriksaan titik lebur ……………………………………... 12

3. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ……………………………. 14

4. Gas Chromatography-Mass Spectra (GC-MS) ……………... 15

E. Elusidasi Struktur ………………………………………………. 15

1. Spektrofotometri Inframerah (IR) ………………………….. 15

2. Spektroskopi Massa ………………………………………… 17

F. Landasan Teori …………………………………………………. 20

G. Hipotesis ………………………………………………………... 21

BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………………... 22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………………... 22

B. Definisi Operasional ……………………………………………. 22

C. Bahan Penelitian ………………………………………………... 22

D. Alat Penelitian ………………………………………………….. 23

Page 13: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xiii

E. Tata Cara Penelitian ……………………………………………. 23

1. Sintesis 2,4 Klorobenzilidena sikloheksanadion …………… 23

2. Isolasi senyawa hasil sintesis ……………………………….. 24

3. Kristalisasi (pendesakan padatan) ………………………….. 24

4. Analisis senyawa hasil sintesis ……………………………... 25

5. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis …………………… 26

F. Analisis Hasil …………………………………………………... 27

1. Rendemen ………………………………………………….. 27

2. Analisis pendahuluan ………………………………………. 28

3. Pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis …………….. 28

4. Elusidasi struktur …………………………………………… 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………... 29

A. Sintesis 2-(4’-klorobenzilidena) sikloheksanadion ……………… 29

B. Analisis Pendahuluan ……………………………………………. 35

1. Pemeriksaan organoleptis …………………………………… 35

2. Pemeriksaan kelarutan ………………………………………. 36

3. Pemeriksaan senyawa hasil sintesis dengan kromatografi lapis

Tipis (KLT) ………………………………………………….. 37

4. Uji titik lebur senyawa hasil sintesis ………………………… 39

C. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis ………………………. 40

1. Pengujian senyawa hasil sintesis dengan spektroskopi IR …... 40

Page 14: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xiv

2. Pengujian senyawa hasil sintesis dengan GC-MS …………… 43

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 52

A. Kesimpulan ……………………………………………………… 52

B. Saran …………………………………………………………….. 52

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 53

LAMPIRAN …………………………………………………………………. 55

BIOGRAFI PENULIS ……………………………………………………….. 65

Page 15: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Istilah kelarutan menurut Farmakope Indonesia IV ……………….. 10

Tabel II. Perbandingan organoleptis senyawa hasil sintesis dengan starting ma-

terial ………………………………………………………………… 35

Tabel III. Perbandingan kelarutan senyawa hasil sintesis dengan starting ma-

terial ………………………………………………………………… 36

Tabel IV. Keterangan gambar kromatogram senyawa hasil sintesis ………… 38

Tabel V. Interpretasi spektra inframerah senyawa hasil sintesis ……………. 41

Tabel VI. Perbedaan Interpretasi Spektra Starting Material dengan Senyawa

Hasil Sintesis ……………………………………………………... 43

Page 16: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Senyawa kurkumin sebagai senyawa penuntun dibagi menjadi tiga

gugus farmakofor A, B, dan C …………………………………… 2

Gambar 2. Struktur senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion …………… 3

Gambar 3. Struktur senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion …….. 3

Gambar 4. Senyawa kurkumin sebagai senyawa penuntun dibagi menjadi tiga

gugus farmakofor A, B, dan C …………………………………… 6

Gambar 5. Macam ikatan yang dipengaruhi oleh frekuensi …………………. 16

Gambar 6. Penataan ulang McLafferty ………………………………………. 20

Gambar 7. Reaksi umum sintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena) siklohek-

sanadion dengan katalis basa KOH ………………………………. 21

Gambar 8. Dua hidrogen α pada 1,3-sikloheksandion ……………………….. 29

Gambar 9. 4-klorobenzaldehid ………………………………………………. 29

Gambar 10. Mekanisme reaksi pembentukan ion enolat ……………………… 30

Gambar 11. Mekanisme reaksi sintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)

Sikloheksanadion ……………………………………………… 31

Gambar 12. Foto senyawa hasil sintesis dan starting material ……………. 35

Gambar 13. Kemungkinan interaksi yang terjadi antara senyawa senyawa

2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion dengan kloroform ... 37

Gambar 14. Kromatogram senyawa hasil sintesis ………………………….. 38

Gambar 15. Spektra infra merah senyawa hasil sintesis …………………… 40

Page 17: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xvii

Gambar 16. Spektra Infra merah 4-klorobenzaldehid ………………………... 42

Gambar 17. Spektra Infra merah 1,3-sikloheksanadion ……………………... 42

Gambar 18. Kromatogram Gas-Chromatography senyawa hasil sintesis … 44

Gambar 19. Spektra Mass Spektroscopy senyawa hasil sintesis pada wak-

tu retensi 19,656 ……………………………………………….. 44

Gambar 20. Interpretasi pelepasan molekul senyawa 2,4-(klorobenzilidena)

sikloheksanadion menjadi fragmen-fragmennya …………….. 47

Gambar 21. Spektra Mass Spektroscopy senyawa hasil sintesis pada wak-

tu retensi 26,568 menit ………………………………………… 48

Gambar 22. Struktur senyawa (4 Z)-4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-oksosiklo-

heks-1-enil)sikloheksan-1,3-dion (hasil reaksi samping) ……... 48

Gambar 23. Interpretasi pelepasan molekul senyawa 2,4-(klorobenzilidena)

sikloheksanadion menjadi fragmen-fragmennya ………………. 49

Gambar 24. Mekanisme reaksi pembentukan (4 Z)-4-(4-klorobenzilidena)-2

-(3-oksosikloheks-1-enil)sikloheksan-1,3-dion ………………... 51

Page 18: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan crude product senyawa hasil sintesis dan perkiraan

Rendemen ………………………………………………………. 50

Lampiran 2. Kromatogram KLT senyawa hasil sintesis dan perhitungan Rf … 52

Lampiran 3. Perhitungan kepolaran fase gerak KLT dan log P senyawa hasil

Sintesis………………………………. ………………………… 52

Lampiran 4. Hasil uji titik lebur ……………………………………………… 53

Lampiran 5. Spektra IR senyawa hasil sintesis ……………………………….. 54

Lampiran 6. Spektra Infra Merah Senyawa 1,3-sikloheksanadion dan interpretasi

gugusnya ………………………………………………………… 61

Lampiran 7. Spektra Infra Merah Senyawa 4-klorobenzaldehid dan interpretasi

gugusnya …………………………………………………………. 62

Lampiran 8. Kromatogram GC senyawa hasil sintesis ……………………….. 63

Lampiran 9. Spektra massa senyawa hasil sintesis …………………………… 64

Lampiran 8. Spektra massa senyawa hasil reaksi samping …………………… 64

Page 19: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xix

INTISARI

Senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion dilaporkan dapat beraktivitas

sebagai inhibitor angiogenesis. Salah satu senyawa yang dapat dikembangkan sebagai

inhibitor angiogenesis adalah 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion. Senyawa ini

merupakan modifikasi dari 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion, dengan menambahkan

gugus kloro pada cincin benzenanya. Gugus kloro diduga dapat memperkuat aktivitas

senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion sebagai inhibitor angiogenesis

karena dapat membuat posisi beta menjadi semakin positif.

Sintesis 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dilakukan dengan

mereaksikan 1,3 sikloheksanadion 3mmol dan 4-klorobenzaldehid 3mmol

menggunakan katalis KOH melalui reaksi kondensasi aldol silang. Analisis untuk

senyawa hasil sintesis meliputi: uji organoleptis, uji kelarutan, uji Kromatografi Lapis

Tipis (KLT), uji titik lebur, elusidasi struktur dengan spektroskopi infra-red (IR) dan

kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS), dan uji kualitatif dengan menghitung

crude product.

Senyawa hasil sintesis berupa serbuk halus, berwarna putih, tidak berbau,

larut dalam kloroform dan tidak larut dalam aquadest, agak larut dalam metanol dan

etanol, jarak lebur antara 217-2210C dan crude product 0,363g. Hasil uji KLT dengan

fase gerak kloroform : etil asetat (9 : 1) dan fase diam silika gel GF254 adalah Rf

sebesar 0,370. Berdasarkan hasil kromatogram GC senyawa hasil sintesis, terlihat

bahwa selain terdapat senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion sebesar

10,27%, juga terdapat senyawa hasil reaksi samping yaitu (4Z)-4-(4-

klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheks-1-enil)sikloheksan-1,3-dion sebesar 89,07%.

Keberadaan dua senyawa tersebut dipertegas melalui hasil spektra IR dan MS.

Kata kunci : 1,3-sikloheksanadion, 4-klorobenzaldehid, 2-(4´-

klorobenzilidena)sikloheksanadion, inhibitor angiogenesis, reaksi

kondensasi aldol silang.

Page 20: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

xx

ABSTRACT

Compound of 2-benzilidenecyclohexane-1,3-dion is known to have activity

as an angiogenesis inhibitor. One of compound which can be developed as

angiogenesis inhibitor is 2-(4´-chlorobenzilidene)cyclohexanadion. This compound

was modificated from 2-benzilidenecyclohexane-1,3-dion by adding cloro group on

benzene. Cloro’s group predicted to increase the activity 2-(4´-

chlorobenzilidene)cyclohexanadion as an angiogenesis inhibitor because can cause

the beta position became more positive.

Synthesis 2-(4´-chlorobenzilidene)cyclohexanadion carried out using

cyclohexane-1,3-dion 3mmol and 4-clorobenzaldehyde 3mmol with potassium

hydroxide as the catalyst through crossed aldol condensation reaction. Analysis of

compound synthesizing by : organoleptic test, solubility test, Thin Layer

Chromatograpy test, melting point test, and elucidation with Infra Red (IR)

spectroscopy and Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) and

quantitative test involved the calculation of the crude product.

The result of this synthesis is a compound with fine powder form, white

colors, odorless, soluble in chloroform, slightly soluble in aquadest, freely soluble in

methanol and ethanol, melting point between 217-2210C, the crude product is 0,363g.

TLC test with chloroform : acetic ethyl (9 : 1) as mobile phase and gel silica GF254

with Rf value was 0,370. Based on the results of the GC chromatograms of

compounds synthesized, we have seen that in addition to compound 2-(4´-

chlorobenzilidene)cyclohexanadion amounted to 10,27%, there are also compounds

the side reactions are (4Z)-4-(4-clorobenzilidene)-2-(3-oxocyclohex-1-

enil)cyclohexane-1,3-dion amount of 89,08%. The presence of two compounds were

confirmed by the results of IR and MS spectra.

Key words : cyclohexane-1,3-dion, 4-clorobenzaldehyde, 2-(4´-

chlorobenzilidene)cyclohexanadion, angiogenesis inhibitor, crossed

aldol condensation reaction

Page 21: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Angiogenesis merupakan suatu proses pembentukan pembuluh darah baru,

yang dalam kondisi normal akan sangat penting peranannya dalam memproduksi sel,

pengembangan dan penyembuhan luka. Akan tetapi, proses ini juga diketahui

merupakan satu hal yang berperan penting dalam pertumbuhan dan metastasis suatu

tumor. Tumor tidak dapat membesar lebih dari 1-2 mm jika tidak memiliki

vaskularisasi yang baik. Zona 1-2 mm merupakan jarak maksimal nutrisi dan oksigen

yang berasal dari pembuluh darah dapat terdifusikan ke jaringan sekitarnya. Ukuran

tumor yang lebih besar dari 1-2 mm memerlukan suatu neovaskularisasi

(angiogenesis). Oleh karena itu, pada dasarnya pertumbuhan tumor sangat

dipengaruhi oleh keseimbangan faktor angiogenik dan faktor yang dapat menghambat

angiogenik (Chrestella, 2009). Proses angiogenesis untuk dapat mempertahankan

pertumbuhan tumor didukung oleh dua faktor, yaitu Vascular Endothelial Growth

Factor (VEGF) dan Basic Fibroblast Growth Factor (bFGF) (Anonim, 2003).

Robinson et al. (2003) merancang senyawa-senyawa enon aromatik dan

dienon aromatik yang merupakan analog kurkumin, yang mempunyai aktivitas

sebagai inhibitor angiogenesis. Senyawa ini dapat menghambat proses inisiasi,

promosi, dan metastasis dalam suatu tumor. Senyawa enon aromatik dan dienon

aromatik tersebut dilaporkan aktif sebagai inhibitor angiogenesis dengan

Page 22: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

2

penghambatan antara 87,1% - 98,2% pada konsentrasi 3μg/mL dan antara 90,4% -

98,1% pada konsentrasi 6μg/mL.

Gambar 1. Senyawa kurkumin sebagai senyawa penuntun dibagi menjadi tiga gugus

farmakofor A, B, dan C (Robinson et al., 2003)

Senyawa lain yang diduga memiliki aktivitas sebagai inhibitor angiogenesis

adalah 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion, telah berhasil disintesis oleh Istyastono

E.P, Nunung Y., dan Jumina (2009). Salah satu senyawa yang dapat dikembangkan

sebagai inhibitor angiogenesis adalah senyawa 2-(4´-

klorobenzilidena)sikloheksanadion. Senyawa ini merupakan modifikasi struktur dari

senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion, yaitu dengan menambahkan gugus kloro

pada cincin aromatiknya. Adanya penambahan gugus kloro ini diduga dapat

meningkatkan aktivitas senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion sebagai inhibitor

angiogenesis. Pada dasarnya senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion dapat

beraktivitas sebagai inhibitor angiogenesis karena memiliki atom C-beta (β) positif,

akibat pengaruh adanya gugus C=O. Gugus kloro yang ditambahkan pada cincin

aromatiknya diduga akan dapat meningkatkan aktivitasnya sebagai inhibitor

angiogenesis. Gugus kloro merupakan gugus penarik elektron sehingga elektron pada

cincin benzena akan ditarik dengan mekanisme induksi. Cincin benzena yang

Page 23: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

3

kekurangan elektron akan menarik elektron tetangganya, sehingga pada posisi β, yang

tadinya telah bermuatan positif menjadi lebih elektropositif. Hasil modifikasi

senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion adalah senyawa 2-(4´-

klorobenzilidena)sikloheksanadion.

O

O

Gambar 2. Struktur senyawa 2-benzilidensikloheksana-1,3-dion

Cl

O

O

Gambar 3. Struktur senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion

Sintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dapat dilakukan

dengan mereaksikan 1,3 sikloheksanadion dan 4 klorobenzaldehid dengan katalis

basa kalium hidroksida (KOH). Reaksi yang terjadi pada sintesis 2-(4´-

klorobenzilidena)sikloheksanadion adalah reaksi kondensasi aldol silang.

Katalis diperlukan dalam sintesis untuk menurunkan energi aktifasi suatu

reaksi sehingga dapat mempersingkat suatu reaksi. Dengan kata lain, kecepatan suatu

reaksi organik dapat ditingkatkan dengan adanya suatu katalis. Pada sintesis 2-(4´-

klorobenzilidena) sikloheksanadion digunakan katalis basa KOH yang merupakan

suatu basa kuat. Penggunaan KOH pada penelitian ini adalah karena adanya basa

Enadion

Enadion

Page 24: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

4

KOH akan membuat hidrogen pada posisi alfta (α) yang dimiliki oleh 1,3-

sikloheksanadion lebih dapat tertarik sehingga akan dihasilkan suatu intermediet ion

enolat yang lebih reaktif dan reaksi kondensasi aldol silang dapat berlangsung dengan

cepat serta rendemen yang dihasilkan akan lebih banyak.

1. Permasalahan

Apakah 2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion dapat disintesis dari 1,3

sikloheksanadion dan 4-kloro benzaldehid dengan menggunakan katalis kalium

hiroksida (KOH)?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh pengetahuan peneliti, sintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-kloro benzaldehid dengan

menggunakan katalis kalium hidroksida berdasarkan prinsip reaksi kondensasi aldol

silang belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

a. Penulisan ini dapat memberikan manfaat teoritis, yaitu untuk :

Memberikan informasi mengenai sintesis 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-kloro benzaldehid dengan

menggunakan katalis kalium hiroksida (KOH).

Page 25: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

5

b. Manfaat metodologinya adalah untuk:

Memberikan pengetahuan tentang cara sintesis 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion dengan menggunakan reaksi kondensasi aldol silang.

c. Manfaat praktisnya adalah untuk:

Memberikan informasi tentang adanya pengembangan senyawa analog

kurkumin yang dapat meningkatkan aktifitas farmakologinya.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sintesis senyawa 2-(4´-

klorobenzilidena) sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-kloro

benzaldehid dengan menggunakan katalis kalium hiroksida (KOH).

Page 26: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kurkumin sebagai Senyawa Penuntun (Senyawa Induk)

Robinson et al. (2003) membagi molekul kurkumin menjadi tiga bagian

farmakofor yaitu bagian A, B, dan C. Bagian A dan C merupakan gugus aromatis dan

B adalah ikatan dien-dion. Dua gugus aromatis tersebut baik simetris maupun tidak

simetris menentukan potensi ikatan antara senyawa obat dengan reseptor. Oleh karena

itu modifikasi dilakukan pada farmakofor A, B dan C. Modifikasi pada farmakofor A

dan C adalah dengan mensubstitusi cincin aromatis pada farmakofor tersebut dengan

gugus yang lain. Beberapa hasil pengujian membuktikan bahwa analog kurkumin

dengan modifikasi pada farmakofor A dan C dengan substituen berbeda maupun

modifikasi pada farmakofor B menjadi monoketon, menunjukkan hasil modifikasi

memiliki potensi penghambatan pertumbuhan sel kanker yang lebih baik/poten dari

kurkumin itu sendiri.

Gambar 4. Senyawa kurkumin sebagai senyawa penuntun dibagi menjadi tiga gugus

farmakofor A, B, dan C (Robinson et al., 2003)

Analog kurkumin merupakan senyawa α, β tak jenuh yang dapat dihasilkan

dari mekanisme dehidrasi suatu β-hidroksi karbonil. Senyawa β-hidroksi karbonil

Page 27: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

7

dapat dihasilkan dari reaksi kondensasi antara suatu senyawa aldehid dengan suatu

senyawa yang mengandung gugus karbonil melalui reaksi kondensasi dengan

menggunakan katalis asam atau basa (Fessenden dan Fessenden, 1994).

Robinson et al. (2003) telah membuktikan perubahan gugus struktur β-

diketon pada struktur kurkumin menjadi ikatan α,β tak jenuh monoketon menjadikan

senyawa analog kurkumin dapat beraktivitas sebagai penghambat sel kanker, bahkan

pada beberapa senyawa menunjukkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan

kurkumin. Berdasarkan analisis hubungan struktur dan aktivitas dibuktikan bahwa

struktur dienon simetris memiliki potensi lebih baik untuk dikembangkan sebagai

senyawa antikanker.

B. Sintesis Senyawa 2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Senyawa 2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion dapat disintesis dari

starting material 1,3 sikloheksanadion dan 4-kloro benzaldehid dengan katalis basa

KOH. Senyawa 1,3 sikloheksanadion merupakan senyawa golongan keton sedangkan

4-klorobenzaldehid adalah suatu aldehid aromatis dengan substituen golongan

halogen, yaitu kloro.

Reaksi yang mendasari sintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion adalah reaksi kondensasi aldol silang, yaitu reaksi antara senyawa

aldehid dan karbonil yang memiliki hidrogen alfa. Prinsip reaksi ini adalah reaksi

adisi, dimana dua molekul atau lebih akan bergabung menjadi satu molekul yang

lebih besar, dengan disertai atau tanpa disertai hilangnya suatu molekul kecil. Produk

Page 28: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

8

reaksi kondensasi aldol silang adalah suatu senyawa enon berkonjugasi alfa-beta

(Fessenden dan Fessenden, 1994).

Di dalam suasana basa KOH, hidrogen alfa pada 1,3 sikloheksanadion akan

terdeprotonasi membentuk ion enolat yang berperan sebagai nukleofil. Pembentukan

ion enolat akan meningkatkan nukleofilisitas dari C alfa 1,3 sikloheksanadion dan

dapat beresonansi membentuk karbanion yang kemudian menyerang atom C karbonil

dari 4-kloro benzaldehid. Dari reaksi tersebut akan terbentuk produk senyawa aldol

yang mudah terhidrasi sehingga menghasilkan senyawa enon 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion.

Katalis yang digunakan dalam sintesis 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion adalah KOH. Katalis diperlukan dalam sintesis untuk menurunkan

energi aktifasi suatu reaksi sehingga dapat mempersingkat suatu reaksi. Dengan kata

lain, kecepatan suatu reaksi organik dapat ditingkatkan dengan adanya suatu katalis.

Pada umumnya, katalis yang digunakan adalah suatu nukleofil seperti KOH atau

elektrofil seperti asam klorida (HCl). Pada sintesis 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion dibutuhkan katalis basa jenis OH- (nukleofil kuat), yaitu KOH.

Dengan menggunakan katalis basa akan dihasilkan suatu intermediet ion enolat yang

lebih reaktif daripada intermediet enol yang dihasilkan dari katalis asam. Produk

intermediet yang lebih reaktif ini diharapkan dapat mempercepat reaksi dan rendemen

yang dihasilkan lebih banyak (Keenan,C.W.,Donald,dan Jesse, 1995). Pada penelitian

ini, katalis yang digunakan merupakan suatu basa kuat, diharapkan adanya basa yang

Page 29: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

9

kuat ini cukup kuat untuk menarik atom H pada posisi alfa pada senyawa 1,3-

sikloheksanadion.

C. Analisis Pendahuluan

Analisis hasil ditujukan untuk mengetahui karakteristik dari senyawa hasil

reaksi. Analisis pendahuluan yang dilakukan antara lain adalah:

1. Pemeriksaan Organoleptis

Uji ini merupakan uji yang paling sederhana dan memuat paparan mengenai

suatu zat secara umum meliputi bentuk, warna, dan bau. Dalam pemeriksaan

organoleptis tidak dapat digunakan menjadi suatu bukti yang cukup kuat sebagai

syarat baku. Akan tetapi secara tidak langsung pemeriksaan ini dapat membantu

dalam penilaian pendahuluan terhadap zat yang bersangkutan (Dirjen POM RI,

1995).

Pemeriksaan organoleptis berfungsi sebagai panduan awal yang dapat

menyatakan senyawa hasil sintesis sudah terbentuk, dimana pada uji ini akan dapat

diketahui perbedaan senyawa hasil sintesis dengan starting material dari segi

karakteristik fisiknya (bentuk, warna, dan bau).

2. Pemeriksaan Kelarutan

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui sifat fisik suatu zat

(padat). Pemeriksaan kelarutan zat padat dalam cairan dilakukan dengan melarutkan

zat hingga larutan tepat jenuh pada suhu terkontrol. Dalam setiap pemeriksaan

Page 30: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

10

kelarutan, kemurnian zat yang diperiksa dan pelarut harus benar-benar terjamin

karena adannya sedikit pengotor dapat menyebabkan terjadinya variasi hasil (Jenkins,

G.L., Knevel, A. M., Digangi, F.E., 1965).

Tabel I. Istilah kelarutan menurut Farmakope Indonesia IV

Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut (ml)

yang digunakan untuk

melarutkan 1 bagian zat

(gram)

Sangat mudah larut Kurang dari 1

Mudah larut 1 sampai 10

Larut 10 sampai 30

Agak sukar larut 30 sampai 100

Sukar larut 100 sampai 1000

Sangat sukar larut 1000 sampai 10.000

Praktis tidak larut Lebih dari 10.000

(Dirjen POM RI, 1995)

D. Pemurnian dan Pemeriksaan Kemurnian Senyawa Hasil Sintesis

1. Rekristalisasi

Pemurnian padatan dengan rekristalisasi didasarkan pada perbedaan

kelarutannya dalam pelarut atau campuran pelarut (Anwar, Pranowo, dan Wahyuni,

1994). Rekristalisasi merupakan proses pemurnian suatu zat padat dengan cara

melarutkan zat tersebut dengan pelarut panas kemudian didinginkan. Dengan

pemanasan maka kelarutan akan meningkat dan ketika didinginkan kelarutan akan

berkurang secara cepat dan senyawa mulai mengendap dalam bentuk kristal

(Bresnick, 1996).

Page 31: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

11

Tujuan yang paling utama dari rekristalisasi adalah untuk mengkristalkan

kembali suatu senyawa dalam bentuk kristal yang baik, bukan dalam bentuk endapan

yang halus yang dapat menarik kotoran karena permukaannya yang luas. Maka untuk

menghindarkan adanya kotoran yang mengganggu proses rekristalisasi, pengotor

harus larut dalam pelarut untuk rekristalisasi agar pengotor tidak akan ikut

mengkristal (Bresnick, 1996).

Metode rekristalisasi ada beberapa macam dan digunakan sesuai dengan

kondisi atau sifat dari zat yang akan direkristalisasi. Beberapa metode rekristalisasi

tersebut antara lain adalah :

a. Mengkristalkan kembali secara langsung dari cairan pelarut. Metode ini dilakukan

dengan melarutkan zat ke dalam suatu pelarut kemudian disaring dan dikristalkan

dengan cara didiamkan pada suhu dingin.

b. Mengkristalkan kembali dengan asam dan basa. Prinsip dari metode ini adalah

pembentukan kristal dengan menetralkan sifat senyawa. Senyawa yang sesuai

direkristalisasi dengan metode ini adalah senyawa-senyawa yang bersifat asam

atau basa. Senyawa yang bersifat asam dilarutkan dalam natrium hidroksida atau

amonium hidroksida encer kemudian direkristalisasi dengan mentralisir pelarut.

Senyawa yang bersifat basa dilarutkan dalam asam klorida atau asam sulfat

kemudian direkristalisasi dengan menetralisir pelarut.

c. Mengkristalkan kembali secara presipitasi dengan pelarut kedua. Metode ini

merupakan cara yang paling sederhana dengan hasil yang tidak memuaskan karena

kristal yang dihasilkan pada umumnya masih mengandung pengotor. Cara

Page 32: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

12

melakukan metode ini adalah dengan melarutkan senyawa yang akan

direkristalisasi dalam suatu pelarut, kemudian dipilih pelarut kedua yang

bercampur sempurna denagn pelarut pertama namun tidak dapat melarutkan

senyawa yang direkristalisasi. Zat akan mengendap setelah penambahan pelarut

kedua pada pelarut pertama.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pelarut agar dapat

digunakan untuk merekristalisasi dengan hasil yang optimal. Pelarut yang baik untuk

merekristalisasi adalah :

a. Dapat melarutkan senyawa dalam jumlah banyak pada pemanasan suhu tinggi dan

sedikit melarutkan pada pemanasan suhu rendah.

b. Harus dapat melarutkan pengotor dengan segera pada temperature rendah atau

tidak sama sekali dapat melarutkan atau hanya dapat sedikit melarutkan.

c. Dapat menghasilkan bentuk kristal yang baik dari senyawa yang dimurnikan serta

mudah dipisahkan dari bahan utama (mempunyai titik didih yang relatif rendah).

d. Pelarut dengan cara bagaimanapun tidak boleh bereaksi dengan senyawa yang

direkristalisasi (Reksohadiprojo, 1996).

2. Pemeriksaan Titik Lebur

Titik lebur adalah proses perubahan fisika pada suhu tertentu yang

mengakibatkan padatan mulai berubah menjadi cair pada tekanan atsmosfer. Jika

suhu dinaikkan, molekul senyawa akan menyerap energi, sehingga bila energi yang

diserap cukup besar maka akan terjadi vibrasi dan rotasi dari molekul tersebut. Bila

Page 33: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

13

suhu tetap dinaikkan terus maka molekul akan rusak dan berubah menjadi cairan

(Bradstatter, 1971).

Pemeriksaan titik lebur dapat memberikan informasi mengenai kemurnian

dari suatu produk hasil sintesis. Ketajaman jarak lebur senyawa merupakan criteria

kemurnian suatu senyawa. Pada umumnya suatu senyawa dinyatakan murni bila jarak

leburnya tidak lebih dari 2°C. Rentangan lebih besar dari harga ini dapat dikatakan

senyawa kurang murni (MacKenzie, 1967).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi titik lebur senyawa padat, antara

lain adalah :

d. Ikatan antar molekul. Semakin kuat ikatan antar molekul dari suatu

senyawa, maka akan semakin besar energi yang diperlukan untuk

memecahnya dan dengan kata lain titik lebur akan semakin tinggi. Ikatan

yang dimaksud adalah ikatan hidrogen dan ikatan Van der Waals.

e. Kesimetrian. Apabila suatu molekul senyawa merupakan suatu senyawa

yang simetri, maka energi yang akan diserap akan lebih banyak sehingga

semakin simetri suatu senyawa, akan semakin tinggi pula titik leburnya.

f. Ukuran molekul. Molekul yang berukuran lebih besar pada umumnya

melebur pada suhu yang lebih tinggi.

g. Polimorfisme. Suatu senyawa terkadang memiliki beberapa bentuk kristal

dan dalam hal ini akan memberikan titik lebur yang berbeda-beda

(Bradstatter, 1971).

Page 34: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

14

h. Adanya pengotor. Adanya pengotor menyebabkan titik lebur menjadi

lebih rendah atau lebih tinggi dari bahan yang murni, sehingga hal tersebut

akan menyebabkan peleburan yang tidak nyata (Reksohadiprodjo, 1996).

3. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Metode ini menggunakan dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak yang

memiliki kepolaran yang berbeda. Fase gerak akan bergerak naik melalui fase diam

oleh karena gaya kapilaritas. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan jarak rambat

senyawa pada fase diam (Rf) dapat digunakan sebagai cerminan polaritas suatu

senyawa (Bresnick, 1996).

Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah senyawa hasil sintesis sudah

terbentuk atau belum (analisis secara kualitatif) (Gasparic and Churacek, 1978).

Senyawa hasil sintesis ditotolkan pada plat KLT silika gel GF254 dan dielusi bersama

dengan pembanding starting material, yaitu 1,3 sikloheksanadion dan 4-

klorobenzaldehid. Terbentuknya senyawa baru diindikasikan ketika pada totolan

senyawa hasil sintesis menunjukkan Rf yang berbeda dengan Rf starting material.

Dalam pengidentifikasian bercak yang ada pada lempeng KLT dapat dilakukan

dengan menempatkan lempeng KLT di bawah sinar UV pada panjang gelombang 254

nm (Bresnick, 1996).

Page 35: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

15

4. Gas Chromatography-Mass Spectra (GC-MS)

Kromatografi gas merupakan instrumen analitis yang memberikan informasi

baik kualitatif maupun kuantitatif mengenai komponen suatu sampel. Sedangkan

spektroskopi massa merupakan suatu instrumen yang dapat memberikan informasi

mengenai bobot molekul suatu senyawa.

Metode kromatografi gas dan spektrometri massa memberikan keuntungan

saat keduanya digunakan secara bersamaan. Proses pemisahan dilakukan oleh

kromatografi gas, sedangkan proses identifikasi dan kuantitatif dilakukan oleh

spektrometri massa. Keuntungan dari kromatografi gas-spektrometri massa antara

lain adalah metode ini dapat digunakan untuk hampir semua jenis analit, memiliki

batas deteksi yang rendah, dan memberi informasi penting tentang spektra massa dari

suatu senyawa organik (Dean, 1995).

E. Elusidasi Struktur

Elusidasi struktur penting dilakukan untuk mengetahui secara lebih benar

mengenai struktur senyawa hasil sintesis yang telah diperoleh. Elusidasi struktur yang

akan dilakukan antara lain adalah dengan :

1. Spektrofotometri Inframerah (IR)

Spektrofotometri inframerah (IR) biasanya digunakan untuk

mengidentifikasi gugus fungsional dan macamnya ikatan yang terdapat dalam suatu

senyawa, namun tidak dapat secara tepat dinyatakan di dalam hasil spektranya

(Bresnick, 1996).

Page 36: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

16

C

H

HStrech

C

H

HC

H

H

Blend

Semua ikatan kimia memiliki frekuensi khas yang dapat membuat ikatan

mengulir (stretch) atau menekuk (blend). Apabila frekuensi energi elektromagnetik

inframerah yang dilewatkan pada suatu molekul sama dengan frekuensi mengulur

atau menekuknya ikatan, maka energi tersebut akan diserap. Serapan inilah yang

dapat direkam oleh detektor pada spektrofotometri inframerah (Bresnick, 1996).

Gambar 5. Macam ikatan yang dipengaruhi oleh frekuensi

Ahli kimia telah mempelajari banyak sekali senyawa organik dan telah dapat

menghubungkan macamnya ikatan dengan panjang gelombang atau frekuensi dari

absorbs sinar infra merahnya. Karena itu, untuk dapat menentukan apakan suatu

senyawa mengandung suatu macam ikatan, misalnya O-H, perlu dilakukan

pengukuran energi absorpsi dari senyawa tersebut pada panjang gelombang atau

frekuensi yang sesuai untuk ikatan tersebut. Apabila senyawa yang diukur tersebut

mengabsorpsi energi yang ditentukan, hal itu berarti ikatan O-H ada dalam struktur

senyawa, akan tetapi jika energi tidak diabsorpsi maka ikatan O-H tidak ada dalam

struktur senyawa (Fessenden dan Fessenden, 1994)

Absorpsi dalam daerah inframerah mengakibatkan eksitasi vibrasi dari

ikatan-ikatan. Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen dapat mengalami getaran

(vibrasi) atau osilasi (oscillation). Beragam ikatan membutuhkan energi yang

berbeda-beda untuk mengalami eksitasi vibrasi. Dalam suatu spektrum inframerah,

daerah 1400-4000 cm-1

merupakan daerah yang berguna untuk menemukan gugus

Page 37: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

17

fungsional. Ikatan nonpolar relative (ikatan C-C dan C-H dalam molekul organik)

menyebabkan absorpsi yang lemah. Pada ikatan polar seperti C=O menunjukkan

absorpsi yang kuat. Setiap jenis gugus fungsi dalam sebuah molekul mempunyai

rentang daerah serapan yang berbeda-beda, sebagai contohnya adalah pada gugus O-

H (alkohol), absorpsi inframerahnya menunjukan pola yang jelas pada 3200-3500 cm-

1; gugus –O-CH3 (eter) menunjukkan peak pada 2830-2815 dan 1460-1450 cm

-1

dengan intensitas lemah-sedang; senyawa yang mengandung gugus C=O (karbonil)

menunjukkan absorpsi yang kuat dan nyata pada frekuensi 1650-1800 cm-1

, dan

masih banyak lagi (Fessenden dan Fessenden, 1994).

2. Spektroskopi Massa

Spektroskopi massa memberikan informasi tentang hasil fragmen-fragmen

yang dinyatakan sebagai perbandingan massa dengan muatan (m/z). Dalam

spektroskopi massa, molekul-molekul dari senyawa organik dalam bentuk gas akan

diubah menjadi ion-ion yang bermuatan positif yang bertenaga tinggi. Ion molekul

yang dihasilkan ini tidak stabil dan akan terpecah menjadi fragmen-fragmen kecil,

baik dalam bentuk radikal bebas maupun ion-ion lain. Fragmen yang bermuatan

positif ini akan terdeteksi, sedangkan fragmen yang bersifat netral tidak dapat

dideteksi dalam spektrometer massa (Sastrohamidjojo, 2001). Muatan ion dari

kebanyakan partikel yang dideteksi dalam spektrometer massa adalah +1, yang

berarti nilai m/z untuk suatu ion sama dengan massanya.

Page 38: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

18

Spektra massa merupakan grafik antara kelimpahan relatif fragmen

bermuatan positif terhadap perbandingan massa/ muatan (m/z). Pecahnya suatu

molekul atau ion menjadi fragmen-fragmen bergantung pada kerangka karbon dan

gugus fungsional yang ada. Oleh karena itu, struktur dan massa fragmen memberikan

petunjuk mengenai struktur molekul induknya. Selain itu, spektra massa digunakan

juga untuk menentukan bobot molekul suatu senyawa (Fessenden dan Fessenden,

1986).

Dalam spektrum massa, setiap peak menyatakan suatu fragmen molekul

secara spesifik. Fragmen-fragmen tersebut disusun sedemikian rupa sehingga peak-

peak tertata menurut kenaikan m/z dari kiri ke kanan dalam spektra. Intensitas peak

sebanding dengan kelimpahan relatif dari fragmen-fragmen, dan tergantung pada

stabilitas relatif fragmenya. Peak yang tertinggi pada spektra disebut peak dasar (base

peak) dan intensitasnya sebesar 100%. Peak dasar dihasilkan dari ion molekul, akan

tetapi lebih sering dihasilkan dari suatu fragmen yang lebih kecil (Silverstein, R.M.,

Bassler G.C, dan Morril T.C, 1991).

Bentuk-bentuk dasar fragmentasi dan aturan-aturan yang berhubungan

dengan proses fragmentasi adalah sebagai berikut :

a. Pemutusan ikatan σ dalam gugus alkana. Hal ini dapat terjadi karena

terdapat energi eksitasi yang terkonsentrasi pada pemutusan ikatan hingga

dapat terionisasi.

b. Pemutusan ikatan σ dekat gugus fungsional. Hal ini disebabkan karena

gugus-gugus orbital di dekat gugus fungsional lebih mudah terionisasi.

Page 39: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

19

c. Aturan elektron genap. Aturan ini menyatakan bahwa spesies yang

memiliki elektron genap biasanya tidak akan pecah menjadi dua spesies

yang mengandung elektron ganjil (spesies radikal dan ion radikal), karena

energy total dari hasil campuran akan sangat tinggi. Spesies dengan elektron

genap lebih sering terpecah menjadi ion lain dan molekul netral.

d. Efek suatu heteroatom atau gugus karbonil. Ikatan C-C dekat dengan

heteroatom (posisi α terhadap heteroatom) sering terpecah meninggalkan

muatan pada fragmen yang mengandung heteroatom yang mempunyai

elektron yang tidak berikatan untuk menstabilkan resonansinya. Tipe

fragmentasi ini disebut pembelahan-α (α-fission) (Sastrohamidjojo, 2001).

e. Efek percabangan. Adanya percabangan pada suatu rantai hidrogen

menghasilkan fragmentasi yang terjadi terutama pada cabang, kerena ion

radikal sekunder dan karbokation sekunder akan lebih stabil daripada yang

primer. Stabilitas karbokation adalah faktor yang lebih penting daripada

stabilitas radikal bebas.

f. Hilangnya sebuah molekul kecil. Molekul kecil yang stabil seperti H2O,

CO2, CO dan C2H4 dapat terlepas dari sebuah ion molekuler. Sebagai

contohnya sebuah alkohol mudah kehilangan H2O. Eliminasi H2O dari

kebanyakan alkohol sangat mudah sehingga peak ion molekuler tersebut

tidak dapat dijumpai dalam spektra.

g. Penataan ulang McLafferty. Jika terdapat sebuah atom hidrogen γ dalam

suatu gugus karbonil dalam ion molekuler, maka dapat terjadi penataan

Page 40: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

20

H2C

H2CCH2

CH

OH

CH2

CH2

+ CHH2C

OH

m/z = 72m/z = 44

ulang McLafferty. Dalam penataan ulang ini, akan dilepaskan suatu alkena

dari ion molekuler tersebut (Fessenden dan Fessenden, 1986).

Gambar 6. Penataan ulang McLafferty

F. Landasan Teori

Reaksi kondensasi aldol silang adalah reaksi antara aldehida dengan suatu

senyawa karbonil yang memiliki hidrogen alfa. Prinsip reaksi ini adalah reaksi adisi

dimana dua molekul atau lebih akan bergabung menjadi satu molekul yang lebih

besar, dengan disertai atau tanpa disertai hilangnya suatu molekul kecil. Produk

reaksi kondensasi aldol silang adalah suatu senyawa enon berkonjugasi alfa-beta. 1,3

sikloheksanadion merupakan senyawa golongan keton sedangkan 4-klorobenzaldehid

adalah suatu aldehid aromatis dengan substituen golongan halogen, yaitu kloro. 1,3

sikloheksanadion merupakan suatu senyawa karbonil keton yang mempunyai

hidrogen α sehingga dapat bereaksi dengan 4-klorobenzaldehid yang memiliki atom

C karbonil menghasilkan senyawa 2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion.

Page 41: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

21

O

H H

O

Cl

O

H

O

O

+OH

Cl1,3 sikloheksanadion 4-klorobenzaldehid

2-(4'-klorobenzilidena)sikloheksan-1,3-dion

Gambar 7. Reaksi umum sintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion

dengan katalis basa KOH

G. Hipotesis

Senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dapat disintesis dari 1,3-

sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid menggunakan katalis kalium hidroksida

berdasarkan reaksi kondensasi aldol silang.

Page 42: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian non-eksperimental deskriptif non-

analitik. Pada penelitian ini tidak ada perlakuan pada subjek uji dan hanya dipaparkan

fenomena yang terjadi yang tidak terdapat hubungan sebab akibat.

B. Definisi Operasional

1. Starting material adalah bahan yang digunakan untuk penelitian. Reaktan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kloro benzaldehida dan 1,3-

sikloheksandion.

2. Katalis adalah suatu senyawa yang digunakan dalam reaksi untuk meningkatkan

laju reaksi kimia. Dalam penelitian ini digunakan katalis kalium hidroksida.

3. Senyawa target adalah senyawa yang diharapkan terbentuk dari reaksi. Senyawa

target yang diharapkan terbentuk adalah senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion.

C. Bahan Penelitian

Sikloheksana-1,3-dion (p.a., Nacalay), aquades (Laboratorium Kimia

Organik Farmasi Universitas Sanata Dharma), 4-kloro-benzaldehid (p.a., Nacalay),

etanol (p.a., Merck), kalium hidroksida (p.a., Merck), methanol (p.a., Merck),

kloroform (p.a., Merck), etil asetat (p.a., Merck), asam asetat glasial (p.a Merck).

Page 43: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

23

D. Alat Penelitian

Pemanas Listrik dan pengaduk magnetik (Herdolph MR 2002), pengering

(Memmert Oven Model 400), neraca analitik (Mextler PM 100), thermophan

(Electrothermal 9100), seperangkat alat gelas, klem, statif, termometer, corong

Buchner, vacuum pump, mikropipet, baskom, kertas saring, dropple plate,

seperangkat alat reflux (labu alas bulat dan pendingin alihn), waterbath, shaker,

lampu UV254 nm, spektrometer IR (IR Shimadzu Prestige-21), kromatografi gas-

spektrometer massa (Shimadzu QP 2010S).

E. Tata Cara Penelitian

1. Sintesis 2,4 Klorobenzilidena sikloheksanadion

a. Pembuatan larutan KOH 2% b/v

KOH sebanyak 0,200 gram dilarutkan dalam aquades 1 mL. Larutan tersebut

dimasuukan ke dalam labu takar 10 mL dan ditambah etanol hingga

mencapai batas tanda.

b. Pembuatan larutan 1,3 sikloheksanadion

1,3 sikloheksanadion 3,0 mmol (0,33 gram) dimasukkan ke dalam

erlenmeyer 50 mL dan dilarutkan dengan 10 mL larutan KOH 2% b/v.

c. Pembuatan larutan 4-klorobenzaldehid

4-klorobenzaldehid 3,0 mmol (0,43 gram) dimasukkan ke dalam bekker

glass 50 mL dan dilarutkan dengan etanol 20 mL.

Page 44: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

24

d. Sintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Larutan 1,3 sikloheksanadion dan larutan 4 klorobenzaldehid dicampur

kemudian dimasukkan ke dalam labu alas bulat (LAB) leher tiga yang telah

dirangkaikan dalam rangkaian sistem refluks. Campuran larutan tersebut

dipanaskan di atas waterbath pada suhu 850C dan direfluks selama 2 jam.

Senyawa hasil sintesis dimasukkan dalam erlemeyer 100 mL dan diekstraksi.

2. Isolasi senyawa hasil sintesis

Larutan hasil sintesis ditambah asam asetat glasial 20 mL terlebih dahulu,

kemudian aquades 20 mL. Campuran tersebut diisolasi dengan cara dikocok pada alat

pengocok (shaker) selama 30 menit.

3. Kristalisasi (pendesakan padatan)

Larutan hasil isolasi ditambah aquades dingin 100 ml sedikit demi sedikit.

Tunggu selama 2 jam untuk mendapatkan endapan padatan. Padatan yang terbentuk

disaring menggunakan corong Buchner dan dicuci dengan aquades untuk

menghilangkan sisa-sisa asam asetat. Serbuk senyawa hasil sintesis dikeringkan

selama 1 (satu) hari di dalam oven pada suhu 500C.

Page 45: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

25

4. Analisis senyawa hasil sintesis

a. Pemeriksaan organoleptis

Senyawa hasil sintesis diamati sifat fisiknya, yang meliputi bentuk, warna,

dan bau.

b. Pemeriksaan kelarutan

Senyawa hasil sintesis sebanyak 10 mg dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

kemudian ditambahkan dengan aquades tetes demi tetes, amati kelarutannya.

Lakukan dengan prosedur yang sama menggunakan pelarut lain yaitu etanol

dan kloroform. Kemudian bandingkan kelarutannya dengan starting material

yang digunakan, yaitu 1,3-sikloheksanadion, terephtalaldehid, dan 4 kloro

benzaldehid.

c. Pemeriksaan titik lebur

Sedikit kristal hasil sintesis dimasukkan ke dalam electrothermal capillary

tubes, kemudian dimasukkan ke dalam alat pengukur titik lebur

(thermophan). Amati peleburan kristalnya dan catat suhu waktu pertama kali

melebur hingga kristal melebur seluruhnya.

a. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Senyawa hasil sintesis dan starting material masing-masing dilarutkan

dalam kloroform. Masing-masing larutan tersebut, sebanyak 0,5µL,

ditotolkan dengan menggunakan mikro pipet pada lempeng silika gel

GF254(packing) yang sudah diaktifkan pada suhu 1000C selama 30 menit.

Page 46: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

26

Fase gerak yang digunakan adalah kloroform:etil asetat (9:1) dan

pengembangan dilakukan dengan jarak rambat 10 cm.

b. Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS)

Pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis dilakukan dengan

kromatografi gas dengan kondisi alat: suhu injector 300°C, jenis kolom Rtx-

5MS, panjang kolom 30 meter, suhu kolom diprogram 100-300°C, gas

pembawa helium, tekanan 22 kPa, kecepatan alir fase gerak 0,5 ml/menit,

dan detektor ionisasi nyala. Cuplikan senyawa hasil sintesis dilarutkan dalam

kloroform, kemudian diinjeksikan kedalam injektor pada alat kromatografi

gas. Aliran gas dari gas pengangkut helium akan membawa cuplikan yang

sudah diuapkan masuk kedalam kolom Rtx-5MS yang dilapisi fase cair

dimethylpolysiloxane. Selanjutnya cuplikan diukur oleh detektor hingga

diperoleh suatu kromatogram.

5. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis

a. Spektrofotometri inframerah

Senyawa hasil sintesis sebanyak kurang lebih 0,5-1 mg dicampur homogen

dengan kurang lebih 10 mg KBr, kemudian dikempa dan dibuat tablet.

Cahaya inframerah dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, kemudian

dipecah menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan

intensitas relatif dari frekuensi individu diukur oleh detektor hingga didapat

Page 47: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

27

spektra inframerah dari senyawa yang bersangkutan. Bilangan gelombang

yang digunakan 400-4000 nm.

b. Spektrometri massa

Uap cuplikan senyawa hasil sintesis yang keluar dari kolom kromatografi

gas dialirkan ke dalam kamar pengion pada spektromoter massa untuk

ditembak dengan seberkas elektron hingga terfragmentasi. Jenis pengionan

yang digunakan adalah EI (Electron Impact) 70 eV. Fragmen-fragmen akan

melewati lempeng mempercepat ion dan didorong menuju tabung analisator,

dimana partikel-partikel akan dibelokkan dalam medan magnet dan

menimbulkan arus pada kolektor yang sebanding dengan kelimpahan relatif

setiap fragmennya. Kelimpahan relatif setiap fragmen akan dicatat dan

menghasilkan data spektra massa.

F. Analisis Hasil

1. Rendemen

Berat senyawa hasil sintesis ditimbang dan dibandingkan dengan berat

senyawa berdasar teori, kemudian dikalikan 100%. Perhitungan rendemen ini

dilakukan setelah didapatkan kristal murni hasil sintesis (yang telah dikeringkan).

x 100%

Page 48: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

28

2. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan senyawa hasil sintesis berdasarkan data organoleptis

dan pemeriksaan kelarutan.

3. Pemeriksaan Kemurnian Senyawa Hasil Sintesis

Pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis berdasarkan data

pemeriksaan titik lebur, kromatografi lapis tipis (KLT), dan GC-MS.

4. Elusidasi Struktur

Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis berdasarkan data spektra ultraviolet,

spektra inframerah dan spektra massa.

Page 49: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sintesis 2-(4΄-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Sintesis 2-(4΄-klorobenzilidena)sikloheksanadion dilakukan dengan

mereaksikan sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid melalui reaksi kondensasi

aldol silang. Sikloheksana-1,3-dion merupakan suatu senyawa yang mempunyai

gugus keton dan hidrogen alfa (hidrogen α), dan 4-klorobenzaldehid merupakan

senyawa yang memiliki gugus aldehid. Kedua senyawa tersebut sangat

memungkinkan untuk bereaksi melalui reaksi kondensasi aldol silang membentuk 2-

(4΄-klorobenzilidena)sikloheksanadion.

Gambar 8. Dua hidrogen α pada sikloheksana-1,3-dion

Cl

H

O

Gambar 9. 4-klorobenzaldehid

Hidrogen α pada sikloheksana-1,3-dion bersifat asam, sehingga adanya

katalisator yang bersifat basa, dalam hal ini kalium hidroksida (KOH), hidrogen α

O O

H H

H α

Page 50: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

30

akan dilepaskan dan akan membentuk suatu atom karbon alfa (karbon α) bermuatan

parsial negatif atau terbentuk ion enolat. Dengan terbentuknya ion enolat tersebut,

maka sikloheksanadion akan memiliki sifat sebagai nukleofil yang akan menyerang

atom karbon karbonil yang dimiliki oleh 4-klorobenzaldehid yang bermuatan parsial

positif yang diakibatkan dari induksi elektron oleh oksigen dan adanya resonansi.

O

O

H

HK OH +

O

O

H

O

O

H

-H2O

Gam

bar 10. Mekanisme reaksi pembentukan ion enolat

Penyerangan gugus karbonil pada 4-klorobenzaldehid oleh ion enolat pada

1,3-sikloheksanadion ini akan menghasilkan suatu β-OH-karbonil yang merupakan

senyawa antara dan kemudian mengalami pelepasan molekul air (dehidrasi). Dari

peristiwa dehidrasi tersebut, terbentuklah senyawa 2-(4΄-

klorobenzilidena)sikloheksanadion.

Page 51: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

31

OO

H H H

OOOH

-H2O

H

OO

H

O

OO

O

O

H

O

H

H

O

H

-OH

OH O

O

H

H

OH

-H2O

OH O

O

H

-OH

O

O

1,3 sikloheksanadion Pembentukan ion enolat

Dehidrasi aldol

ClCl

ClCl

Cl

2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Pembentukan produk aldol

Gambar 11. Mekanisme reaksi sintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)

sikloheksanadion

Dalam pelaksanaan sintesis dilakukan pembentukan ion enolat terlebih

dahulu sehingga nantinya ion enolat ini dapat menyerang 4-klorobenzaldehid. Ion

enolat terbentuk dari reaksi antara 1,3-sikloheksanadion dan katalisatornya, dalam hal

ini katalisator yang digunakan adalah KOH 2% b/v. Dalam pembuatan ion enolat ini

Page 52: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

32

dibutuhkan konsentrasi KOH yang cukup rendah adalah untuk mencegah adanya

kemungkinan terjadinya reaksi self condensation yang akan mendorong terbentuknya

produk sampingan.

Setelah selesai dilakukan pembuatan ion enolat, kemudian direaksikan

dengan 4-klorobenzaldehid untuk membentuk 2-(4´-

klorobenzilidena)sikloheksanadion dengan cara merefluks campuran larutan selama 2

jam. Pada proses refluks, uap dari starting material yang direaksikan akan

terkondensasi menjadi cairan dan akan turun untuk kembali bereaksi dalam larutan,

sehingga dengan kondisi tersebut akan terbentuk suatu sistem dengan kestabilan

termondinamika yang terjaga dengan baik. Oleh karena itu reaksi akan berjalan lebih

sempurna, dan kemungkinan dihasilkannya suatu produk akan lebih besar.

Setelah selesai direaksikan dengan cara merefluks, dilakukan pengecekan pH

larutan, dan didapatkan pH larutan adalah sebesar 13. Dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa sifat kebasaan dari katalisator masih begitu kuat. Selanjutnya

perlu dilakukan isolasi senyawa 2-(4΄-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari larutan

untuk mendapatkan bentuk padatan senyawa hasil sintesis. Isolasi ini dilakukan

dengan menambahkan campuran asam asetat glasial : aquades (1 : 1) ke dalam larutan

hasil sintesis. Campuran asam asetat glasial : aquades (1 : 1) dapat mendesak

senyawa 2-(4΄-klorobenzilidena)sikloheksanadion karena memiliki kepolaran yang

jauh lebih tinggi daripada kepolaran dari senyawa 2-(4΄-

klorobenzilidena)sikloheksanadion (yang bersifat kurang polar).

Page 53: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

33

Penambahan campuran asam asetat glasial : aquades (1 : 1) ini selain untuk

mengisolasi senyawa juga untuk menghilangkan sifat basa dari larutan. Hal ini

dibuktikan dengan pengujian pH larutan, dimana setelah ditambahkan campuran

asam asetat glasial : aquades (1 : 1), pH larutan menjadi asam, yaitu pada pH 3.

Setelah dilakukan penambahan campuran pengisolasi, ternyata hasil sintesis masih

tetap dalam bentuk cairan. Oleh karena itu perlu dilakukan pendesakan dengan

aquades dingin untuk membantu munculnya bentuk padat dari senyawa 2-(4΄-

klorobenzilidena)sikloheksanadion. Dalam hal ini diperkirakan senyawa 2-(4΄-

klorobenzilidena)sikloheksanadion merupakan senyawa yang kurang polar sehingga

adanya penambahan aquades tidak akan melarutkan senyawa hasil sintesis namun

akan mendesak senyawa hasil sintesis untuk membentuk suatu padatan. Setelah

diperkirakan tidak ada lagi padatan yang terdesak oleh aquades, dilakukan

penyaringan, pengeringan dan penimbangan serbuk kering.

Pendesakan dengan aquades dingin ini adalah salah satu metode

rekristalisasi, namun dengan metode ini tidak dapat dihasilkan suatu kristal yang

murni. Oleh karena itu, penimbangan hasil serbuk kering yang didapatkan tidak dapat

dihitung sebagai suatu rendemen, melainkan sebagai crude product. Dari hasil

penelitian, dengan perbandingan mol 1,3-s xikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid

sebesar 1 : 1 diperoleh rata-rata crude product sebesar 0,363 gram.

Jumlah senyawa hasil sintesis yang diperoleh tidak maksimal kemungkinan

disebabkan karena tidak sempurnanya reaksi yang terjadi. Salah satu faktor yang

mungkin dapat mempengaruhi ketidaksempurnaan reaksi sintesis senyawa 2-(4΄-

Page 54: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

34

klorobenzilidena)sikloheksanadion adalah sukar terbentuknya ion enolat karena

adanya halangan sterik yang cukup besar yang melingkupi atom hidrogen α pada

senyawa 1,3-sikloheksanadion. Adanya halangan sterik tersebut menjadikan atom

hidrogen α sukar untuk ditarik oleh ion OH- dari basa KOH yang ditambahkan

sehingga ion enolat menjadi sukar terbentuk. Akan tetapi, dengan sifat kebasaan dari

KOH yang cukup kuat, kemungkinan hidrogen α sukar tertarik oleh ion OH- adalah

sangat kecil, sehingga pada reaksi ini tetap akan terbentuk ion enolat.

Faktor lain yang mungkin dapat berpengaruh adalah adanya peristiwa self-

condentation. Hal ini dipengaruhi oleh sifat elektrofilisitas dari atom C karbonil pada

4-klorobenzaldehid yang lebih lemah dari pada elektrofilisitas dari atom C karbonil

pada senyawa 1,3-sikloheksanadion sehingga ion enolat (nukleofil) yang terbentuk

akan lebih suka menyerang atom C karbonil pada 1,3-sikloheksanadion daripada

menyerang atom C karbonil senyawa 4-klorobenzaldehid. Dengan begitu, maka akan

lebih sering terjadi reaksi self-condentation antara senyawa 1,3 sikloheksanadion

daripada reaksi antara 1,3 sikloheksanadion dengan 4-klorobenzaldehid (Fessenden

dan Fessenden, 1986). Faktor inilah yang kemungkinan besar terjadi dalam reaksi

sintesis yang dilakukan. Dengan begitu, adanya reaksi samping yang mungkin terjadi

menyebabkan jumlah senyawa hasil sintesis yang didapatkan juga tidak dapat

maksimal.

Page 55: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

35

B. Analisis Pendahuluan

1. Pemeriksaan organoleptis

Hasil pemeriksaan organoleptis yang meliputi bentuk, warna dan bau

senyawa hasil sintesis dibandingkan dengan starting material, yaitu sikloheksan-1,3-

dion dan 4-klorobenzaldehid ditunjukkan pada tabel II dan juga foto pada gambar 12.

Tabel II. Perbandingan organoleptis senyawa hasil sintesis dengan starting

material

Pemeriksaan Senyawa

hasil sintesis

Sikloheksan-1,3-dion 4-klorobenzaldehid

Bentuk Serbuk halus Serbuk halus Serbuk Kristal

Warna Putih Krem Putih

Bau Tidak berbau Khas Khas (menyengat)

A. B. C.

Gambar 12. Foto senyawa hasil sintesis dan starting material

Keterangan gambar :

A : senyawa hasil sintesis

B : 1,3-sikloheksanadion

C : 4-klorobenzaldehid

Dari hasil pemeriksaan organoleptis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

senyawa hasil sintesis sudah memiliki profil organoleptis yang berbeda dengan

starting materialnya.

Page 56: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

36

2. Pemeriksaan kelarutan

Pemeriksaan kelarutan senyawa hasil sintesis dilakukan untuk mengetahui

kelarutan senyawa dalam pelarut polar atau nonpolar dan juga berfungsi sebagai

acuan dalam memilih pelarut dalam pemeriksaan dengan metode Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) maupun dengan instrument Gas Chromatography-Mass Spectroscopy

(GC-MS).

Hasil pemeriksaan kelarutan menggunakan pelarut aquades, metanol, etanol,

kloroform, aseton, dan piridin terhadap senyawa hasil sintesis dan starting material

ditunjukkan pada tabel III.

Tabel III. Perbandingan kelarutan senyawa hasil sintesis dengan starting

material

Pelarut Senyawa hasil sintesis Sikloheksan-1,3-dion 4-klorobenzaldehid

Aquades Praktis tidak larut Larut Sangat sukar larut

Metanol Agak sukar larut Mudah larut Larut

Etanol Agak sukar larut Mudah larut Larut

Kloroform Mudah larut Larut Larut

Dari hasil pemeriksaan kelarutan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kelarutan

dari senyawa hasil sintesis berbeda dengan starting material. Dari hasil tersebut,

terlihat bahwa senyawa hasil sintesis larut baik dalam pelarut yang cenderung bersifat

nonpolar, yaitu kloroform, karena senyawa hasil sintesis memiliki banyak atom

karbon, dimana semakin banyak atom karbon yang terkandung dalam suatu senyawa

maka senyawa tersebut akan semakin cenderung bersifat nonpolar.

Page 57: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

37

C

Cl

H Cl

Cl

O

OCl

Kelarutan senyawa hasil sintesis dalam kloroform, selain karena pengaruh dari atom

karbon yang terkandung, juga dikarenakan adanya interaksi dipo-dipol antara gugus

kloro dari senyawa hasil sintesis dengan atom C dari kloroform. Interaksi tersebut

dijelaskan pada gambar berikut (gambar 13) :

Gambar 13. Kemungkinan interaksi yang terjadi antara senyawa senyawa 2-(4´-

klorobenzilidena) sikloheksanadion dengan kloroform

3. Pemeriksaan senyawa hasil sintesis dengan kromatografi lapis tipis (KLT)

Uji dengan kromatografi lapis tipis (KLT) terhadap senyawa hasil sintesis

dapat digunakan untuk mengetahui kemurnian dari senyawa hasil sintesis. Parameter

yang digunakan dalam pengujian menggunakan KLT adalah nilai Rf untuk masing-

masing senyawa pada pelarut yang sama dan banyaknya bercak yang dihasilkan dari

pengembangan sistem KLT. Uji KLT pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan fase gerak kloroform : etil asetat (9 : 1) dan menggunakan fase diam

silika gel GF254.

Page 58: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

38

Dari penelitan diperoleh data sebagai berikut :

Gambar 14. Kromatogram Senyawa Hasil Sintesis

Keterangan:

Uji KLT menggunakan fase diam gel GF254, fase gerak kloroform : etil asetat (9 : 1),

jarak pengembangan 15 cm, pengamatan bercak dilakukan di bawah sinar UV254

Tabel IV. Keterangan gambar kromatogram senyawa hasil sintesis

Bercak Senyawa Rf

A 4-klorobenzaldehid 0,665

B 1,3-sikloheksanadion 0,025

C hasil sintesis (2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion) 0,370

Berdasarkan kromatogram tersebut dapat dilihat bahwa masing-masing totolan

menghasilkan bercak tunggal setelah pengembangan sistem KLT. Pada cahaya visual,

bercak senyawa hasil sintesis dan starting material tidak tampak. Setelah diamati di

bawah sinar UV254nm, bercak senyawa hasil sintesis dan starting material tampak

berwarna ungu. Antara bercak senyawa hasil sintesis dengan starting material terlihat

bahwa nilai Rf-nya sudah berbeda. Dari hasil kromatogram, meskipun bercak yang

dihasilkan setelah selesai pengembangan merupakan bercak tunggal, belum dapat

dijadikan suatu keputusan yang kuat untuk menyatakan bahwa senyawa hasil sintesis

Page 59: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

39

yang ditotolkan merupakan suatu senyawa murni. Oleh karena itu perlu dibuktikan

lebih lanjut dengan uji selanjutnya.

4. Uji titik lebur senyawa hasil sintesis

Pengujian titik lebur dilakukan terhadap senyawa hasil sintesis yang sudah

direkristalisasi, atau dengan kata lain dilakukan terhadap senyawa yang sudah

dimurnikan. Dari pengujian titik lebur diketahui bahwa titik lebur senyawa hasil

sintesis adalah 217-2210C. Jarak titik lebur tersebut cukup besar, yaitu 4

0C. Hal

tersebut menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis belum seratus persen merupakan

senyawa murni. Suatu senyawa dikatakan murni jika jarak titik lebur tidak lebih dari

20C (MacKenzei, 1967).

Data dari pengujian titik lebur ini juga dapat digunakan untuk menarik

kesimpulan sementara bahwa senyawa hasil sintesis sudah bukan merupakan 1,3-

sikloheksanadion atau 4-klorobenzaldehid, dimana 1,3-sikloheksanadion memiliki

titik lebur 1050C dan 4-klorobenzaldehid adalah 49,8-53,6

0. Titik lebur yang dimiliki

senyawa hasil sintesis yang jauh lebih besar dari starting material dikarenakan oleh

adanya pertambahan ukuran molekul senyawa hasil sintesis, menjadi lebih besar dari

molekul senyawa starting material.

Page 60: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

40

C. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis

1. Pengujian senyawa hasil sintesis dengan spektroskopi IR

Spektroskopi inframerah (spektroskopi IR) digunakan untuk mengetahui

gugus-gugus fungsional yang terdapat dalam suatu senyawa. Spektra IR senyawa

hasil sintesis ditujukkan pada gambar berikut ini (gambar 15).

Gambar 15. Spektra Infra merah senyawa hasil sintesis

Spektra IR yang diperoleh tersebut menunjukkan adanya pita representatif

yang menunjukkan gugus-gugus fungsi yang terdapat pada struktur senyawa hasil

sintesis. Gugus aromatik yang terdapat pada senyawa hasil sintesis ditunjukkan oleh

adanya serapan dari ikatan C-C aromatik pada bilangan gelombang 1489,05 cm-1

,

serapan dari C-H aromatik pada bilangan gelombang 3109,25 cm-1

. Sedangkan gugus

aromatik yang tersubstitusi para ditunjukkan oleh pita pada bilangan gelombang

825,53 cm-1

. Selain itu juga terdapat gugus karbonil, yang ditunjukkan pada bilangan

gelombang 1720,50 cm-1

dengan intensitas kuat dan overtonenya pada bilangan

Page 61: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

41

gelombang 3410,15 cm-1

. Gugus karbonil yang terkonjugasi dengan suatu alkena

tampak pada bilangan gelombang 1604,77 cm-1

. Selain itu, ada pula pita dari spektra

tersebut yang menunjukkan adanya gugus sikloheksana pada bilangan gelombang

2924,09 cm-1

. Ikatan C=C alkena yang terkonjugasi dengan fenil ditunjukkan oleh

pita yang terletak pada bilangan gelombang 1650 cm-1

(Sastrohamidjojo, 2001),

namun tidak terlihat pada hasil spektra IR yang diperoleh. Dan interpretasi yang

terakhir adalah adanya ikatan C-Cl yang terletak pada posisi para, yang ditunjukkan

oleh pita pada bilangan gelombang 1111,0 cm-1

.

Tabel V. Interpretasi spektra inframerah senyawa hasil sintesis

Bilangan gelombang

(cm-1

)

Intensitas Gugus fungsi

- 1489,05

- 3109,25

- Medium, kuat

- Lemah

- Ikatan C-C aromatik

- Ikatan C-H aromatik

- 825,53 - Lemah - Gugus aromatik tersubstitusi

para

- 1720,50

- 3410,15 (overtone)

- Kuat (terkuat)

- Lemah

- Gugus karbonil

- 2924,09 - Medium - Gugus sikloheksana

- 1111,0 - Medium - Ikatan C-Cl pada posisi

para

(Sastrohamidjojo, 2001).

Dari data-data tersebut terlihat bahwa senyawa hasil sintesis mempunyai

gugus fungsional seperti yang diharapkan. Selain itu juga terdapat perbedaan dengan

Page 62: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

42

spektra starting material. Berikut adalah gambar spektra IR starting material dan

tabel yang dapat menunjukkan adannya perbedaan antara senyawa hasil sintesis

dengan starting material.

Gambar 16. Spektra Infra merah 4-klorobenzaldehid (Kinugasa. S., Tanabe, K.,

Tamura, T., 2009a).

Dari spektra tersebut dapat diinterpretasikan adanya gugus C-O aldehid pada

bilangan gelombang 1699 cm-1

dan aromatik pada 1919 cm-1

dengan overtone pada bilangan

gelombang 3089 cm-1

. Gugus aromatik tersubstitusi para juga dapat terlihat pada bilangan

gelombang 841 cm-1

dan ikatan C-Cl pada posisi para terlihat pada bilangan gelombang 1094

cm-1

.

Gambar 17. Spektra Infra merah 1,3-sikloheksanadion (Kinugasa. S., Tanabe, K.,

Tamura, T., 2009b).

Pada spektra IR 1,3-sikloheksanadion terlihat adanya gugus sikloheksan

pada bilangan gelombang 2949 cm-1

dan gugusan keto-enol pada bilangan gelombang

Page 63: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

43

1402 cm-1

. Dari kedua spektra IR starting material tersebut, terlihat ada perbedaan

dengan spektra IR senyawa hasil sintesis. Perbedaan tersebut dijelaskan pada tabel

berikut ini :

Tabel VI. Perbedaan Interpretasi Spektra Starting Material dengan Senyawa

Hasil Sintesis

Gugus Fungsi 1,3-sikloheksanadion 4-klorobenzaldehid Senyawa hasil

sintesis

Aromatik (-) (+) (+)

Alkena (-) (-) (+)

C-O aldehid (-) (+) (-)

Karbonil (+) (-) (+)

C-Cl (-) (+) (+)

Aromatik

tersubstitusi para

(-) (+) (+)

sikloheksana (+) (-) (+)

Keto enol (+) (-) (-)

Akan tetapi hasil interpretasi spektra IR tentang gugus fungsional belum

cukup kuat untuk menyatakan senyawa yang dihasilkan dari hasil sintesis merupakan

2,4-(klorobenzilidena)sikloheksanadion. Oleh karena itu, untuk lebih meyakinkan

lagi bahwa senyawa yang diperoleh sudah merupakan senyawa 2,4-

(klorobenzilidena)sikloheksanadion perlu didukung adanya data spektra MS.

2. Pengujian senyawa hasil sintesis dengan GC-MS

Dari pengujian tersebut didapatkan dua data, yaitu kromatogram GC dan

spektra MS. Gambar 18 menunjukkan kromatogram GC senyawa hasil sintesis dan

gambar 19 menunjukkan spektra MS senyawa hasil sintesis.

Page 64: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

44

Gambar 18. Kromatogram Gas-Chromatography senyawa hasil sintesis

Gambar 19. Spektra Mass Spektroscopy senyawa hasil sintesis pada waktu retensi

19,656

Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis dengan spektroskopi massa yang

dikombinasikaan dengan kromatografi gas atau yang sering disebut GC-MS memiliki

keuntungan, yaitu dapat memisahkan senyawa target dari senyawa lain yang

mungkin bercampur dengan senyawa hasil sintesis, dengan kromatografi gas,

sebelum dideteksi lebih lanjut dengan spektrometer massa. Dengan adanya proses

pemisahan tersebut, diharapkan spektra massa yang dihasilkan benar-benar

merupakan spektra dari senyawa hasil sintesis.

C

\

D

\

E

\ F

\

Page 65: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

45

Dari gambar 18, terlihat bahwa senyawa hasil sintesis mempunyai tiga peak

dengan waktu retensi 19,656 menit, 23,446 menit, dan 26,568 menit, dengan Area

Under Curve (AUC) terbesar ada pada waktu retensi 26,568 menit. Munculnya tiga

peak pada kromatogram menunjukkan bahwa sampel senyawa hasil sintesis belum

murni.

Peak dengan waktu retensi 19,656 menit memiliki ion molekul dengan m/z =

236, dimana m/z tersebut sesuai dengan bobot molekul senyawa 2,4-

(klorobenzilidena)sikloheksanadion, yaitu 236 g/mol. Kemurnian peak yang

menunjukkan senyawa 2,4-(klorobenzilidena)sikloheksanadion adalah sebesar

10,27%.

Pada pembahasan sebelumnya, dari proses sintesis didapatkan rata-rata

crude product sebesar 0,363 gram. Setelah diketahui kemurnian dari senyawa 2,4-

(klorobenzilidena)sikloheksanadion adalah 10,27% dari total sampel yang diuji, maka

dapat dikatakan bahwa rendemen yang dihasilkan dari proses sintesis adalah sebesar

5,23%. Pada gambar 16 terlihat beberapa nilai m/z dengan intensitas yang bervariasi.

Fragmen dengan intensitas 100% adalah ion yang paling stabil dan peaknya disebut

base peak. Ion dengan nilai m/z = 199 merupakan ion dengan kelimpahan paling

besar dan ion ini merupakan ion molekul yang paling stabil.

Peak A merupakan ion molekul dari senyawa hasil sintesis dengan nilai

m/z= 236. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis sesuai dengan dugaan

sebelumnya, yaitu 2,4-(klorobenzilidena)sikloheksanadion dengan bobot molekul

sebesar 236 g/mol. Peak B pada m/z = 199 merupakan fragmen dari ion molekul

Page 66: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

46

yang mengalami pelepasan senyawa isotop klorin (Cl dengan M.W=37). Pada peak C

merupakan fragmentasi lanjutan dari ion [C13H11O2]+ dengan melepaskan molekul

C2H4 menghasilkan ion [C11H8O]+ pada m/z = 86. Setelah mengalami fragmentasi

ion, selanjutnya ion yang terbentuk juga akan terfragmentasi lagi, dan hal tersebut

terbaca pada peak D dengan m/z = 72. Fragmen ini terbentuk setelah ion [C11H8O]+

mengalami pelepasan ion [CO]+. Molekul netral yang terbentuk kemudian akan

terfragmentasi lagi melepaskan molekul C2H2O sehingga membentuk peak dengan

m/z = 51 (peak E). Selanjutnya molekul tersebut masih akan terfragmentasi

melepaskan C2H2 membentuk suatu molekul C6H6 (m/z= 75) yang ditunjukkan oleh

peak F. Peak-peak yang dianalisis tersebut adalah merupakan fragmen-fragmen yang

cukup besar dalam spektrum massa. Keterangan tersebut dijabarkan berdasarkan

gambar berikut ini :

Page 67: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

47

O

O

Cl O

O

EI

70 ev

Cl

O

O

m/z = 236 m/z = 236

m/z = 199O

OH

H

CH2

O

O

m/z = 100

CH2O

O

+ C2H4

m/z = 86

m/z = 28

CH

CH2O

m/z = 72

CH

m/z = 51

+C2H2O

m/z = 42

+C2H2

m/z = 26

m/z = 75

EI

70 ev

70 evEI

EI

EI

EI

EI

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev+ CO

m/z = 28

Gambar 20. Interpretasi pelepasan molekul senyawa 2,4-

(klorobenzilidena)sikloheksanadion menjadi fragmen-

fragmennya

Dari hasil uji GC-MS, diperoleh juga spektra yang menunjukkan adanya

hasil reaksi samping dari proses sintesis. Hasil reaksi samping yang terbesar tampak

pada peak ketiga, pada waktu retensi 26,568 menit (dilihat dari besar AUC pada

kromatogram GC, peak ketiga ini memiliki AUC paling besar). Berdasarkan hasil

Page 68: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

48

OCl O

O

spektroskopi massanya, pada peak ketiga ini memiliki ion molekul dengan m/z = 331,

oleh karena itu, senyawa ini memiliki bobot molekul sebesar 331 g/mol.

Gambar 21. Spektra Mass Spektroscopy senyawa hasil sintesis pada waktu retensi

26,568 menit

Perkiraan struktur senyawa yang merupakan hasil reaksi samping dari proses

sintesis ini adalah produk sampingan yang dihasilkan dari reaksi sintesis yang terjadi

adalah :

Gambar 22. Struktur senyawa (4 Z)-4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheks-1-

enil)sikloheksan-1,3-dion (hasil reaksi samping)

Agar dapat menjelaskan secara lebih lengkap hasil spektra MS pada waktu retensi

26,568 menit dan mempertegas bahwa senyawa yang terbentuk akibat reaksi samping

adalah senyawa (4 Z)-4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheks-1-enil)sikloheksan-1,3-

dion, maka akan dijabarkan usulan fragmentasi yang terjadi pada senyawa (4 Z)-4-(4-

klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheks-1-enil)sikloheksan-1,3-dion. Dan fragmentasinya

adalah sebagai berikut :

Page 69: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

49

OCl O

O

OCl O

O

m/z = 328 m/z = 328

O O

OH H

O O

H2CO

m/z = 293

O O

O

CH2

m/z = 133

O O

HC CH2

m/z = 119

H

O O

HC CH2

CH2

O

HC CH2

m/z = 105

O

HC CH2

m/z = 91

O

HC CH2

m/z = 65

H

H

m/z = 52

CH

m/z = 101m/z = 75

m/z = 147

EI

EI

EI

EI

EI

EI

EI

EI

EI

EI

EI

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev

70 ev

Gambar 23. Interpretasi pelepasan molekul senyawa (4 Z)-4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-

oksosikloheks-1-enil)sikloheksan-1,3-dion (hasil reaksi samping) menjadi

fragmen-fragmennya

Page 70: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

50

Senyawa tersebut terbentuk karena adanya reaksi self-condentation antar senyawa

1,3-sikloheksanadion. Reaksi self-condentation ini terjadi karena pada senyawa 1,3-

sikloheksanadion selain memiliki sisi nukleofil juga memiliki sisi elektrofil (pada

atom C karbonilnya). Elektrofil pada C karbonil dari 1,3 sikloheksanadion lebih kuat

daripada elektrofil pada C karbonil dari 4-klorobenzaldehid. Hal tersebut yang

menyebabkan ion enolat yang terbentuk akan lebih sering menyerang atom C

karbonil dari 1,3-sikloheksanadion daripada menyerang atom C karbonil dari 4-

klorobenzaldehid (Fessenden dan Fessenden, 1986). Setelah terjadi reaksi self-

condensation, atom karbon α lain pada 1,3-sikloheksanadion akan menyerang atom C

karbonil dari 4-klorobenzaldehid, sehingga terbentuklah senyawa (4 Z)-4-(4-

klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheks-1-enil)sikloheksan-1,3-dion. Senyawa hasil

reaksi samping ini diperkirakan juga memiliki aktivitas sebagai inhibitor

angiogenesis karena memiliki atom C pada posisi beta yang bermuatan elektropositif,

seperti yang dimiliki oleh senyawa 2-(4´-(klorobenzilidena)sikloheksanadion, yang

juga diperkirakan memiliki aktivitas sebagai inhibitor angiogenesis.

Reaksi pembentukan senyawa (4 Z)-4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-

oksosikloheks-1-enil)sikloheksan-1,3-dion adalah sebagai berikut :

Page 71: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

51

O OH H

K OH

- H2O

O O O O

+

OO

O

O O

O

H-OH

- OH

O

O O

HO

H

H

- H2O

O

O O

O

O O

H

H

K - OH

O

O O

- H2O

O

O O

Cl

OH

O

Cl

O O

O O

H - OH

- OH

Cl

OH O

O O

H

OH

Cl

OH O

O O

- H2O

Cl

O

O O

Gambar 24. Mekanisme reaksi pembentukan (4 Z)-4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-

oksosikloheks-1-enil)sikloheksan-1,3-dion

Page 72: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Senyawa 2-(4´-(klorobenzilidena)sikloheksanadion dapat terbentuk dari hasil

sintesis antara 1,3-sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan menggunakan

katalis kalium hidroksida dengan hasil kermurnian pada kromatogram GC sebesar

10,27%. Dari hasil sintesis juga terbentuk hasil reaksi samping berupa senyawa (4Z)-

4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheks-1-enil)siklohkesan-1,3-dion dengan hasil

kemurnian pada kromatogram GC sebesar 89,07%.

B. Saran

1. Perlu dilakukan optimasi proses sintesis, misalnya urutan pencampuran,

suhu, dan waktu untuk bereaksi, agar dapat memperoleh senyawa hasil

reaksi dengan rendemen yang lebih besar dan reaksi yang lebih cepat.

2. Perlu dilakukan uji aktivitas senyawa 2-(4´-

klorobenzilidena)sikloheksanadion maupun senyawa (4Z)-4-(4-

klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheks-1-enil)siklohkesan-1,3-dion (hasil

reaksi samping) sebagai inhibitor angiogenesis.

Page 73: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

53

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2003, Angiogenesis, The Leukemia & Lymphoma Society New York.

Anwar, C., Pranowo, H. D., dan Wahyuni, T. D., 1994, Pengantar Praktikum Kimia

Organik, UGM Press, Yogyakarta, 73, 189.

Bradstatter, M. K., 1971, Thermomicroscopy’s Analysis of Pharmaceutical,

Pergamon Press, London, 1-10.

Bresnick, S. D., 1996, Intisari Kimia Organik, Hipokrates, Jakarta, 96-97, 101-107.

Chrestella, J., 2009, Neoplasma, Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara, Medan, 2-6.

Dean, J. A., 1995, Analytical Chemistry Handbook, McGraw-Hill. Inc., New York,

pp 13, 26.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope Indonesia,

jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 1125.

Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1986, Kimia Organik, Jillid 1, Penerbit

Erlangga, Surabaya, 314-351.

Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik, Jilid 2, Penerbit Erlangga,

Jakarta, 179-183.

Gasparic, J., and Churacek J., 1978, Laboratory Handbook of Paper and Thin Layer

Chromatography, Ellis Horwood Limited, England, pp 63.

Istyastono, E. P, Nunung, Y, dan Jumina, 2009, Sintesis Senyawa Berpotensi sebagai

Inhibitor Angiogenesis : 2-Benziliden Sikloheksana-1,3-dion, Majalah

Farmasi Indonesia (MFI), 20(1), 2.

Jenkins, G.L., Knevel, A. M., Digangi, F. E., 1965, Quantitative Pharmaceutical

Chemistry, Sixth Edition, McGraw-Hill Book Company, New York.

Keenan, Charles.W., Donald, C.Kleinfelter., Jesse, H Wood., 1995, General College

Chemistry, 6th

edition, diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A.H., Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Page 74: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

54

Kinugasa, S., Tanabe, K., Tamura, T., 2009a, Spectral Database for Organic

Compounds, AIST, http://riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbscgi-

bin/cre_frame_disp.cgi.spectrum_type=ir&sdbsno=1285, diakses pada

tanggal 27 Desember 2010

Kinugasa, S., Tanabe, K., Tamura, T., 2009b, Spectral Database for Organic

Compounds, AIST, http://riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbscgi-

bin/direct_frame_top.cgi, diakses pada tanggal 27 Desember 2010

MacKenzie, 1967, Experimental Organic Chemistry, 3rd

Edition, Prentice-Hall Inc.,

Englewood Cliffs, New Jersey.

Pretsch, Erno, Philippe Buhlmann, Martin Badertscher, 2009, Structure

Determination of Organic Compounds Tables of Spectral Data, 4th

edition,

Springer-Verlag, Berlin, 269-324.

Reksohadiprodjo, M.S., 1996, Kuliah dan Praktika Kimia Farmasi Preparatif : seri

Kimia Fisika Organik, 7-12, 35-37, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

Robinson, T. P., Ehlers, T., Hubbard IV, R. B., Bai Xianhe, Arbiser, J. L., Goldsmith,

D. J, and Bowen, J.P., 2003, Design, Synthesis, and Biological Evaluation of

Angiogenesis Inhibitors: Aromatic Enone and Dienone Analogues of

Curcumin, Bioorg. Med. Chem. Lett, 13, 115-117.

Sastrohamidjodjo, H., 2001, Spektroskopi, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 11, 99-100,

163-164.

Silverstein, R.M., Bassler, G.C., and Morril, T.C., 1991, Spectrometric Identification

of Organic Compounds, Fifth Edition, 8-16, John Willey & Sons Inc., Canada.

Page 75: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

55

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Perhitungan crude product senyawa hasil sintesis dan senyawa

hasil reaksi samping dan perkiraan rendemen

O O

+

Cl

OH

O

O

O

Cl

3 mmol 3 mmol 3 mmol

+ H2OKOH

BM senyawa hasil sintesis = 236 g/mol

Crude product yang diperoleh :

- Percobaan I = 0,407 gram

- Percobaan II = 0,343 gram

- Percobaan III = 0,338 gram

Rata-rata crude product = 0,363 gram

Persen kemurnian yang diperoleh dari kromatogram GC untuk senyawa hasil sintesis

adalah 10,27% dari total crude product. Dengan begitu perkiraan jumlah senyawa

murni hasil sintesis adalah sebesar 0,037 gram, sehingga persen rendemennya adalah

sebesar 5,23%.

Berat teoritis senyawa hasil sintesis = mol x BM

= 3 mmol x 236 mg/mmol

= 708 mg = 0,708 gram

Page 76: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

56

O O

+

Cl

OH

O

OCl

3 mmol 3 mmol 3 mmol

+ H2OKOH

O

O

Persen kemurnian yang diperoleh dari kromatogram GC untuk senyawa hasil reaksi

samping adalah 89,07% dari total crude product. Dengan begitu perkiraan jumlah

senyawa murni hasil sintesis adalah sebesar 0,323 gram, sehingga persen

rendemennya adalah sebesar 5,23%.

Berat teoritis senyawa hasil sintesis = mol x BM

= 3 mmol x 328 mg/mmol

= 984 mg = 0,984 gram

Page 77: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

57

Lampiran 2 : Kromatogram KLT senyawa hasil sintesis dan perhitungan Rf

Uji KLT pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan fase gerak

kloroform : etil asetat (9 : 1) dan menggunakan fase diam silika gel GF254.

Dari penelitan diperoleh data sebagai berikut :

Gambar 13. Kromatogram Senyawa Hasil Sintesis

Keterangan:

Uji KLT menggunakan fase diam gel GF254, fase gerak kloroform : etil asetat

(9:1), jarak pengembangan 15 cm, pengamatan bercak dilakukan di bawah

sinar UV254.

Tabel 3. Keterangan gambar kromatogram senyawa hasil sintesis

Bercak Senyawa Rf

A 4-klorobenzaldehid 0,665

B 1,3-sikloheksanadion 0,025

C hasil sintesis (2-(4´-klorobenzilidena) sikloheksanadion) 0,370

Page 78: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

58

Lampiran 3 : Perhitungan kepolaran fase gerak KLT dan Log P senyawa hasil

sintesis

Kepolaran P΄AB = ΦAPA + ΦBPB

Keterangan :

- ΦA = fraksi pelarut A

- ΦB = fraksi pelarut B

- P = polaritas fraksi

- P΄ = polaritas campuran pelarut

Kepolaran fase gerak kloroform : etil asetat (9 : 1) adalah

- Polaritas kloroform = 4,1

- Polaritas etil asetat = 4,4

P΄ = (9/10 x 4,1) + (1/10 x 4,4)

= 3,69 + 0,44

= 4,13

Log P senyawa hasil sintesis

O

O

Cl

2-(4’-klorobenzilidena)sikloheksanadion

Log P = 2 (kurang polar)

Page 79: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

59

Lampiran 4 : Hasil uji titik lebur

Page 80: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

60

Lampiran 5 : Spektra IR senyawa hasil sintesis

Page 81: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

61

Lampiran 6 : Spektra Infra Merah Senyawa 1,3-sikloheksanadion dan

interpretasi gugusnya

Bilangan gelombang (cm-1

) Gugus Fungsional

2949 Sikloheksan

1402 Keto-enol

Page 82: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

62

Lampiran 7. Spektra Infra Merah Senyawa 4-klorobenzaldehid dan interpretasi

gugusnya

Bilangan gelombang (cm-1

) Gugus Fungsional

1699 C-O aldehid

3089 & 1919 Aromatik

841 Aromatik tersubstitusi para

1094 C-Cl para

Page 83: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

63

Lampiran 8 : Kromatogram GC senyawa hasil sintesis

Page 84: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

64

Lampiran 9 : Spektra massa senyawa hasil sintesis

Lampiran 10 : Spektra massa senyawa hasil reaksi samping

Page 85: SINTESIS SENYAWA 2-(4´ … filesintesis senyawa 2-(4´-klorobenzilidena)sikloheksanadion dari 1,3 sikloheksanadion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis kalium hidroksida skripsi

65

BIOGRAFI PENULIS

Penulis lahir pada tanggal 3 April 1989 di Klaten. Lahir

dari Ayah bernama Raharjo dan Ibu bernama Sri Sumardiningsih,

memiliki adik laki-laki bernama Christian Rama Yudha Prasetyo,

dan adik perempuan bernama Dica Novembri Mara Christy.

Penulis telah menyelesaikan masa studinya di TK Marsudirini

Fatima Semarang pada tahun 1993 sampai dengan tahun 1995, SD

Negeri Mangunsari 7 Salatiga tahun 1995 sampai dengan tahun

2001, SMP Negeri 1 Salatiga tahun 2001 sampai dengan tahun 2004, SMA Negeri 1

Salatiga tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 dan kuliah di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mulai tahun 2007 sampai tahun 2011.

Mempunyai pengalaman kerja sebagai asisten dosen praktikum Botani Dasar pada

tahun 2009 dan 2010, Farmasi Fisika II (2009 dan 2010), Analisis Sediaan Obat

Tradisional (2010), dan Spektroskopi (2010). Selain itu penulis juga ikut aktif dalam

kegiatan keorganisasian di tingkat Fakultas maupun Universitas. Pada tingkat

Fakultas, penulis merupakan Ketua dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas

(DPMF) Farmasi masa jabatan 2010-2011 dan pada tingkat Universitas, penulis

merupakan Ketua dari Komisi Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa

Universitas (KPU DPMU) untuk Pemilu tahun 2010. Penulis juga terlibat dalam

penelitian untuk Program Kreativitas Mahasiswa Internal Universitas tentang Alat

Pembagi Serbuk untuk Skala Apotek pada tahun 2009-2010.