SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA)...

78
i SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Ardi Prasetyo NIM : 078114097 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

Transcript of SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA)...

Page 1: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

  

i  

SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID

DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ardi Prasetyo

NIM : 078114097

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

Page 2: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

ii

SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID

DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Ardi Prasetyo

NIM : 078114097

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

Page 3: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

iii

Page 4: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

iv

Page 5: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

SAAT KITA BERUSAHA MERAIH SESUATU KEMUDIAN

KITA TIDAK BISA MERAIHNYA ADALAH SEBUAH

KEGAGALAN, BUKAN BERARTI KEBERHASILAN

YANG TERTUNDA, TETAPI DIBALIK KEGAGALAN

TERSEBUT ADA KEBERHASILAN LAIN, YAITU KITA

MENGETAHUI CARA MERAIH SESUATU YANG SALAH,

SEHINGGA KITA TIDAK AKAN MENGULANG CARA

TERSEBUT……

Karya tulis ini kupersembahkan kepada: Orang tuaku tercinta, “Mama dan Papa”

Kakakku yang kusayangi, “Cik Wiwied”

“Almamaterku” yang telah membesarkanku

Dan….. semua orang yang telah kukenal maupun

yang akan kukenal di kemudian hari…..

Page 6: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

vi

Page 7: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang

berjudul “Sintesis Senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion dari

Sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid dengan Katalis Natrium

Hidroksida” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi

(S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat

bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

2. Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen pembimbing atas kesediannya dalam

memberi arahan, masukan, dan dukungan dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

3. Dra. M.M. Yetty Tjandrawati, M.Si., selaku dosen penguji atas pengarahan,

saran, dan kritiknya.

4. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku dosen penguji atas pengarahan, saran,

dan kritiknya.

5. Christine Patramurti, M.Si., Apt., atas nasihat dan bantuan yang diberikan

kepada penulis untuk penyusunan proposal.

6. Rini Dwiastuti, M.Si., Apt., atas izin yang diberikan kepada penulis dalam

menggunakan laboratorium untuk keperluan penelitian.

Page 8: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

viii

7. Pak Pudjono, atas masukan yang sudah diberikan selama berjalannya

penelitian.

8. Mas Parlan, Mas Kunto, Mas Bimo, Mas Wagiran, dan segenap laboran

Fakultas Farmasi yang sudah membantu penulis selama bekerja di

laboratorium.

9. Staf Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta.

10. Mama, Papa, Cik Wiwied, dan segenap keluarga besar penulis atas doa,

dukungan, dan semangat yang diberikan.

11. Anin, Fandri, dan Wiwit, terimakasih atas kerjasama, suka, dan duka selama

perjuangan di laboratorium.

12. Andy dan Edhi, terimakasih atas usaha dan bantuan dalam mengurusi ujian

tertutup dan ujian terbuka.

13. Teman-teman FST angkatan 2007 yang tidak dapat disebut satu per satu.

Terimakasih atas kebersamaannya selama kuliah dan praktikum. Sukses selalu

bagi kita semua.

14. Teman-teman KKN Kraton angkatan XL dan seluruh warga dusun Kraton.

Sukses selalu bagi kita semua.

15. Ibu dan Bapak Suhardiyanto, serta teman-teman kos Tasura 52, terimakasih

atas doa dan dukungannya.

16. Segenap pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan yang tidak

dapat disebutkan satu per satu.

Page 9: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

ix

Akhir kata, penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna mengingat keterbatasan dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan oleh penulis

demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi sumbangsih

yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

Page 10: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

x

Page 11: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

PRAKATA .................................................................................................. vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

INTISARI .................................................................................................... xix

ABSTRACT .................................................................................................. xx

BAB I PENGANTAR ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1. Permasalahan ...................................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian ............................................................................. 4

3. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

B. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA.......................................................... 5

A. Kurkumin ................................................................................................ 5

Page 12: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xii

B. Sintesis 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion ................................. 7

C. Rekristalisasi .......................................................................................... 9

D. Uji Pendahuluan ..................................................................................... 10

1. Pemeriksaan organoleptis ................................................................... 10

2. Pemeriksaan kelarutan ........................................................................ 10

3. Pemeriksaan titik lebur ....................................................................... 11

4. Uji kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) ............ 12

5. Kromatografi gas-spektrometri massa ................................................ 13

E. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis ............................................. 13

1. Spektrofotometri inframerah .............................................................. 13

2. Spektrometri massa ............................................................................ 14

F. Landasan Teori ....................................................................................... 15

G. Hipotesis ................................................................................................. 16

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................ 17

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................. 17

B. Definisi Operasional ............................................................................... 17

C. Bahan Penelitian ..................................................................................... 18

D. Alat Penelitian ........................................................................................ 18

E. Tata Cara Penelitian ................................................................................ 19

1. Sintesis 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion ............................. 19

2. Uji pendahuluan ................................................................................. 19

a. Uji organoleptis .............................................................................. 19

b. Uji kelarutan senyawa hasil sintesis .............................................. 19

Page 13: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xiii

c. Uji titik lebur .................................................................................. 20

d. Uji kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) ....... 20

e. Kromatografi gas-spektrometer massa .......................................... 20

3. Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis ............................................ 21

a. Spektrofotometri inframerah .......................................................... 21

b. Spektrometri massa ........................................................................ 21

F. Analisis Hasil ......................................................................................... 22

1. Penghitungan rendemen .................................................................... 22

2. Analisis pendahuluan ......................................................................... 22

3. Elusidasi struktur ................................................................................ 22

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 23

A. Sintesis 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion ................................. 23

B. Analisis Pendahuluan ............................................................................. 26 

1. Uji organoleptis .................................................................................. 26

2. Uji kelarutan ....................................................................................... 27

3. Uji titik lebur ...................................................................................... 28

4. Uji kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) ............ 28

5. Kromatografi gas ................................................................................ 30

C. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil SIntesis ............................................. 31

1. Spektra inframerah ............................................................................. 31

2. Spektra massa ..................................................................................... 37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 44

A. Kesimpulan ............................................................................................ 44

Page 14: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xiv

B. Saran........ ............................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 45

LAMPIRAN ........................................................................................... 48

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 58

 

 

 

 

Page 15: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Istilah kelarutan menurut Farmakope Indonesia IV ...................... 11

Tabel II. Hasil uji organoleptis senyawa hasil sintesis

dibandingkan dengan starting material ....................................... 27

Tabel III. Hasil uji kelarutan senyawa hasil sintesis

dibandingkan dengan starting material ........................................ 27

Tabel IV. Interpretasi spektra inframerah senyawa hasil sintesis ............... 33

Tabel V. Interpretasi spektra inframerah sikloheksana-1,3-dion ................ 34

Tabel VI. Interpretasi spektra inframerah 4-klorobenzaldehid ................... 36

Tabel VII. Hasil interpretasi spektra inframerah

senyawa hasil sintesis dengan sikloheksana-1,3-dion

dan 4-klorobenzaldehid sebagai pembanding ........................... 36

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xvi

 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur senyawa 2-benzilidena-sikloheksana-1,3-dion ........... 2

Gambar 2. Struktur kurkumin dibagi menjadi tiga farmakofor

yaitu A, B, dan C ..................................................................... 5

Gambar 3. Reaksi umum sintesis senyawa 2-(4'-klorobenzilidena)

sikloheksanadion ..................................................................... 15

Gambar 4. Mekanisme reaksi pembentukan ion enolat pada

sikloheksana-1,3-dion .............................................................. 24

Gambar 5. Mekanisme reaksi sintesis 2-(4'-klorobenzilidena)

sikloheksanadion ........................................................................ 25

Gambar 6. Resonansi pada 4-klorobenzaldehid .......................................... 26

Gambar 7. Kromatogram pada KLT ........................................................... 29

Gambar 8. Kromatogram kromatografi gas senyawa hasil sintesis ............ 31

Gambar 9. Spektra inframerah senyawa hasil sintesis ................................ 32 

Gambar 10. Spektra inframerah sikloheksana-1,3-dion

sebagai pembanding ............................................................... 34

Gambar 11. Spektra inframerah 4-klorobenzaldehid

sebagai pembanding ............................................................... 35 

Gambar 12. Spektra massa senyawa hasil síntesis ..................................... 37

Gambar 13. Fragmentasi senyawa hasil sintesis ......................................... 40

Gambar 14. Struktur molekul senyawa hasil sintesis.................................. 40

Page 17: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xvii

Gambar 15. Mekanisme reaksi pembentukan 4-(4-klorobenzilidena)-

2-(3-oksosikloheksenil) sikloheksanadion ............................. 41

Page 18: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data penimbangan crude product ........................................... 48

Lampiran 2. Foto senyawa hasil sintesis ..................................................... 49

Lampiran 3. Data uji titik lebur senyawa hasil sintesis ............................... 50

Lampiran 4. Penghitungan kepolaran fase gerak ........................................ 51

Lampiran 5. Penghitungan Rf senyawa hasil sintesis.................................. 52

Lampiran 6. Spektra inframerah senyawa hasil sintesis ............................. 53

Lampiran 7. Spektra inframerah sikloheksana-1,3-dion

sebagai pembanding ............................................................... 54

Lampiran 8. Spektra inframerah 4-klorobenzaldehid

sebagai pembanding ............................................................... 55

Lampiran 9. Kromatogram kromatografi gas senyawa hasil sintesis ......... 56

Lampiran 10. Spektra massa senyawa hasil sintesis ................................... 57

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xix

 

INTISARI

Senyawa enadion aromatis diketahui mempunyai aktifitas sebagai inhibitor angiogenesis. Aktifitasnya dapat ditingkatkan dengan menambahkan gugus kloro pada cincin aromatis. Salah satu hasil modifikasi struktur ini adalah senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion, yang pada strukturnya terdapat gugus kloro sebagai gugus penarik elektron pada cincin benzena. Cincin benzena yang kekurangan elektron akan menarik elektron pada rantai karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua dan menyebabkan pada posisi beta menjadi lebih positif.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian non-eksperimental deskriptif non-analitik. Sintesis dilakukan menggunakan sikloheksana-1,3-dion (3 mmol) dan 4-klorobenzaldehid (3 mmol) sebagai starting material dengan natrium hidroksida sebagai katalis. Analisis senyawa hasil sintesis dilakukan dengan uji organoleptis, uji kelarutan, uji titik lebur, uji kromatografi lapis tipis, kromatografi gas dan penghitungan rendemen serta elusidasi struktur dengan spektrofotometri inframerah dan spektrometri massa.

Senyawa hasil sintesis berbentuk serbuk halus, berwarna putih, tidak berbau, larut dalam aseton; mudah larut dalam etanol dan metanol; sangat mudah larut dalam kloroform dan piridin; dan sukar larut dalam aquades, jarak lebur antara 217-221oC, dan crude product 0,174 g. Berdasarkan hasil spektra inframerah dan massa, dapat disimpulkan bahwa senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion tidak terbentuk. Senyawa hasil sintesis yang terbentuk adalah 4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheksenil) sikloheksanadion dengan rumus molekul C19H17ClO3 dan berat molekul 328 g/mol.

Kata kunci : sikloheksana-1,3-dion, 4-klorobenzaldehid, reaksi kondesasi aldol silang, 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion, inhibitor angiogenesis

Page 20: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

xx

ABSTRACT

Enadion aromatic compounds are known to have activity as an inhibitor angiogenesis. Activities can be enhanced by adding a chloro group on the aromatic ring. The result of this structural modification is the compound 2-(4'-chlorobenzylidene) cyclohexanedione, which the chloro group as an electron withdrawing groups on benzene. Electron deficient on benzene will attract electrons in the carbon chain that have a double bond and causing the beta position became more positive.

This research was non-experimental descriptive and non-analytic research. Synthesis carried out using cyclohexane-1,3-dione (3 mmol) and 4-chlorobenzaldehyde (3 mmol) as the starting material with sodium hydroxide as a catalyst. Analysis of compounds synthesized by organoleptic test, solubility test, melting point test, thin layer chromatography, gas chromatography and calculating the yield and structure elucidation by infrared spectrophotometry and mass spectrometry. The result of this research is a compound with fine powder form, white colors, odorless, soluble in acetone, freely soluble in ethanol and methanol; very easily soluble in chloroform and pyridine, and slightly soluble in aquades, melting range between 217-221oC, and the crude product 0.174 g. Based on the results of infrared and mass spectra, it can be concluded that the 2-(4'-chlorobenzylidene) cyclohexanedione is not formed. The compound that formed is 4-(4-chlorobenzylidene)-2-(3-oxocyclohexenyl) cyclohexanedione with molecular formula C19H17ClO3 and molecular weight of 328 g/mol. Key words : cyclohexane-1,3-dione, 4-chlorobenzaldehyde, cross aldol condensation, 2-(4'-chlorobenzylidene) cyclohexanedione, inhibitor angiogenesis

Page 21: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru, yang

penting untuk reproduksi sel, pengembangan dan penyembuhan luka di bawah

kondisi normal. Proses ini diketahui merupakan hal yang sangat penting untuk

pertumbuhan dan metastasis tumor. Tumor tidak dapat membesar lebih dari 1-2

mm kecuali tumor ini memiliki vaskularisasi yang baik. Zona 1-2 mm merupakan

jarak maksimal nutrisi dan oksigen yang berasal dari pembuluh darah dapat

berdifusi ke jaringan sekitarnya. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai ukuran

yang lebih besar, maka diperlukan neovaskularisasi (angiogenesis) guna

mendukung nutrisi jaringan tumor baru. Jadi pada dasarnya pertumbuhan tumor

dikontrol oleh keseimbangan faktor angiogenik dan faktor yang menghambat

faktor angiogenik (Chrestella, 2009). Menurut National Cancer Institute, dua

protein yang memainkan peran dalam pembentukan pembuluh darah (faktor

angiogenik) yang tampak paling penting dalam mempertahankan pertumbuhan

tumor adalah vascular endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast

growth factor (bFGF) (Anonim, 2003).

Robinson et al., (2003) merancang senyawa-senyawa enon aromatik dan

dienon aromatik yang merupakan analog kurkumin sebagai inhibitor

angiogenesis. Senyawa ini dapat menghambat inisiasi, promosi, dan metastasis

Page 22: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

 

tumor. Senyawa ini juga telah diteliti dan berpotensi sebagai inhibitor

angiogenesis (Gururaj, Belakavad, Venkatesh, Marm, Salimatha, 2002). Senyawa

tersebut dilaporkan aktif sebagai inhibitor angiogenesis dengan penghambatan

antara 87,1%-98,2% pada konsentrasi 3 µg/mL dan antara 90,4%-98,1% pada

konsentrasi 6 µg/mL. (Ireson et. al., 2001).

Istyastono, Yuniarti, dan Jumina (2009) melaporkan hasil sintesis tentang

senyawa turunan kurkumin sebagai senyawa enadion aromatis yaitu 2-

benzilidena-sikloheksana-1,3-dion.

O

O

 Gambar 1. Struktur senyawa 2-benzilidena-sikloheksana-1,3-dion

(Istyastono, Yuniarti, dan Jumina, 2009)

Senyawa enadion aromatis tersebut diketahui berpotensi sebagai

inhibitor angiogenesis. Untuk meningkatkan aktifitas sebagai inhibitor

angiogenesis, maka salah satu senyawa enadion aromatis yang dapat

dikembangkan adalah senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion. Adanya

gugus kloro (-Cl) pada senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion

berfungsi sebagai gugus penarik elektron pada cincin benzena, menyebabkan

cincin benzena kekurangan elektron. Cincin benzena yang kekurangan elektron

akan menarik elektron pada rantai karbon tetangganya yang mempunyai ikatan

rangkap dua dan menyebabkan pada posisi beta menjadi elektropositif. Senyawa

ini diharapkan memiliki aktifitas sebagai inhibitor angiogenesis yang lebih poten

dibandingkan 2-benzilidena-sikloheksana-1,3-dion.

enadion

Page 23: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

 

Reaksi yang mendasari sintesis senyawa 2-(4'-klorobenzilidena)

sikloheksanadion adalah reaksi kondensasi aldol silang, yaitu suatu reaksi antara

sebuah aldehid yang tidak mempunyai hidrogen alpha (α) dengan suatu senyawa

aldehid maupun keton yang mempunyai hidrogen alpha (α). Prinsip reaksi

kondensasi aldol silang adalah suatu senyawa dengan sedikitnya satu hidrogen

alpha (α) dapat mengalami reaksi kondensasi dengan senyawa karbonil lain yang

tidak memiliki hidrogen alpha (α) dalam suasana basa. Produk reaksi kondensasi

aldol silang adalah senyawa enon berkonjugasi alpha-beta (Fessenden and

Fessenden, 1994).

Katalis dibutuhkan dalam sintesis organik untuk menurunkan energi

aktivasi sehingga dapat meningkatkan laju reaksi. Pada sintesis 2-(4’-

klorobenzilidena) sikloheksanadion, digunakan katalis basa yaitu natrium

hidroksida. Adanya katalis basa akan dihasilkan intermediet enolat yang lebih

reaktif daripada intermediet enol yang dihasilkan dari katalis asam (Fessenden and

Fessenden, 1986). Digunakan natrium hidroksida yang bersifat basa kuat, untuk

mengambil satu hidrogen alpha (α) pada sikloheksana-1,3-dion yang terintangi

oleh dua gugus karbonil (C=O), sehingga dapat membentuk ion enolat pada

sikloheksana-1,3-dion yang bertindak sebagai nukleofil.

1. Permasalahan

Apakah senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion dapat disintesis

dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis natrium

hidroksida?

Page 24: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

 

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran penulis, penelitian sintesis senyawa 2-(4'-

klorobenzilidena) sikloheksanadion dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-

klorobenzaldehid dengan katalis natrium hidroksida berdasarkan reaksi

kondensasi aldol silang belum pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai sintesis 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion dari

sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis natrium

hidroksida.

b. Manfaat metodologi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan tentang tata cara sintesis 2-(4'-klorobenzilidena)

sikloheksanadion dengan menggunakan reaksi kondensasi aldol silang.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sintesis senyawa 2-(4'-

klorobenzilidena) sikloheksanadion dari sikloheksana-1,3-dion dan 4-

klorobenzaldehid dengan katalis natrium hidroksida.

Page 25: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

  

5  

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Kurkumin

Kurkumin (1,7-bis(4’-hidroksi-3’-metoksifenil)-1,6-heptadiena-3,5-dion)

yang merupakan komponen aktif dari rhizoma Curcuma longa L. Senyawa ini

memiliki rumus molekul C21H20O6 dengan berat molekul 368,126 g/mol. Kristal

kurkumin berwarna kuning atau oranye. Warna larutan kurkumin tidak konstan,

tergantung pada pH. Pada pH asam, warna kurkumin menjadi kuning, namun

warna berubah menjadi merah tua jika pada pH basa (Tonnesen et al., 1986).

Kestabilan kurkumin tergantung pada pH. Pada suasana basa, kurkumin

mengalami degradasi menjadi trans-6-(4-hidroksi-3-metoksi fenil)-2,3-diokso-5-

heksanal, asam ferulat, feruloilmetana dan vanillin. Kestabilan kurkumin juga

dipengaruhi cahaya atau sinar. Cahaya dapat menyebabkan terjadinya degradasi

secara fotokimiawi. Hal ini disebabkan kurkumin memiliki gugus metilen aktif (-

CH2-) di antara dua gugus keton (Tonnesen dan Karlsen, 1985).

Gambar 2. Struktur kurkumin dibagi menjadi tiga farmakofor yaitu A, B, dan C (Robinson et al., 2003)

O O

HO OH

OO

CH3 CH3A

B

C

Page 26: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

 

Robinson et al., (2003) membagi molekul kurkumin menjadi tiga bagian

farmakofor yaitu bagian A, B, dan C. Bagian A dan C merupakan gugus aromatis,

sedangkan bagian C adalah ikatan diena-dion. Dua gugus aromatis tersebut baik

simetris atau tidak simetris menentukan potensi ikatan antara senyawa obat

dengan reseptor, oleh karena itu modifikasi dilakukan pada ketiga bagian

farmakofor tersebut. Modifikasi pada farmakofor A dan C dapat dilakukan

dengan substitusi pada cincin aromatis tersebut dengan gugus yang lain. Beberapa

hasil pengujian membuktikan bahwa analog kurkumin dengan modifikasi pada

farmakofor A dan C dengan substituen berbeda maupun modifikasi pada

farmakofor B menjadi monoketon, menunjukkan hasil modifikasi memiliki

potensi penghambatan pertumbuhan sel kanker yang lebih baik/poten dari

kurkumin itu sendiri (Da’i, 2003).

Modifikasi terhadap senyawa penuntun kurkumin dapat dilakukan melalui:

1. Modifikasi gugus pada bagian terminal atau sayap dari inti aromatik/inti

benzaldehidnya dengan memasukkan substituen-substituen tertentu.

2. Modifikasi gugus pada bagian tengahnya yaitu menggunakan turunan 3-

aril/alkil pentana-2,4-dion untuk modifikasi struktur pada gugus metilen

aktifnya.

3. Modifikasi gugus baik pada bagian terminal inti aromatik ataupun pada bagian

tengahnya yaitu dengan cara mengubah bagian tengahnya menjadi bentuk

siklik dan memendekkan rantai tengah dengan menghilangkan satu gugus

karbonil dan satu gugus metilen aktifnya (Nugroho, 1998).

Page 27: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

 

B. Sintesis 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion dapat disintesis dari

starting material sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid dengan katalis

basa seperti natrium hidroksida. Nama lain dari sikloheksana-1,3-dion adalah

dihidroresorsinol. Senyawa ini berupa kristal, dengan rumus molekul C6H8O2 dan

berat molekul 112,12 g/mol. Titik lebur senyawa ini adalah 105°C. Sikloheksana-

1,3-dion larut dalam air, kloroform, aseton dan benzena panas. Tidak larut dalam

eter, karbondioksida dan petroleum eter (Budavari, O’Neil, Smith, dan

Heckelmann, 1989). Sedangkan, 4-klorobenzaldehid termasuk golongan aldehid

aromatis dengan substituen golongan halogen yaitu kloro. Berat molekul 4-

klorobenzaldehid adalah 140,57 g/mol dengan rumus molekul C7H5OCl. Pemerian

senyawa ini berupa kristal berwarna putih dengan titik lebur 45oC-47oC dan titik

didik sebesar 213oC-214oC dan mempunyai karakteristik bau menyengat. 4-

klorobenzaldehid larut dalam etanol (Anonim, 2009). Aldehid aromatis

cenderung kurang reaktif sebagai elektrofil dibandingkan dengan aldehid alifatis.

Hal ini disebabkan karena adanya donor elektron dari resonansi cincin benzena

pada gugus karbonil (McMurry, 2004).

Katalis adalah suatu zat atau senyawa yang mengakibatkan suatu reaksi

lebih cepat mencapai keseimbangan (Cotton and Wilkinson, 1989). Katalis akan

mempercepat kecepatan reaksi maju dan reaksi balik dengan kekuatan yang sama

pada sistem keseimbangan (Keenan, 1995). Natrium hidroksida merupakan salah

satu katalis yang digunakan dalam sintesis organik. Natrium hidroksida

mempunyai rumus molekul NaOH dan bersifat basa kuat. Berat molekul natrium

Page 28: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

 

hidroksida adalah 40 g/mol, mempunyai titik lebur 318oC, titik didih 1390oC

(Anonim, 1995). Di dalam reaksi organik ada beberapa mekanisme yang dapat

dilakukan oleh katalis, yaitu meningkatkan kemampuan elektrofil untuk diserang

oleh nukleofil dan meningkatkan reaktifitas dari suatu nukleofil. Katalis dapat

meningkatkan kemampuan gugus pergi untuk meninggalkan senyawanya (Bruice,

1998).

Reaksi yang mendasari sintesis senyawa 2-(4'-klorobenzilidena)

sikloheksanadion adalah reaksi kondensasi aldol silang, yaitu suatu reaksi antara

sebuah aldehid yang tidak mempunyai sebuah hidrogen alpha (α) dan suatu

senyawa aldehid maupun keton yang mempunyai hidrogen alpha (α) (Fessenden

and Fessenden, 1994).

Mula-mula dalam suasana basa, hidrogen alpha (α) pada sikloheksana-

1,3-dion akan membentuk ion enolat yang berperan sebagai nukleofil.

Pembentukan ion enolat akan meningkatkan nukleofilisitas dari atom karbon

alpha (α) sikloheksana-1,3-dion dan dapat beresonansi membentuk karbanion

yang kemudian menyerang atom karbon karbonil dari 4-klorobenzaldehid.

Kemudian dari reaksi tersebut akan terbentuk produk senyawa aldol yang mudah

terhidrasi sehingga menghasilkan senyawa enon aromatik yaitu 2-(4'-

klorobenzilidena) sikloheksanadion (Fessenden and Fessenden, 1994).

Page 29: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

 

C. Rekristalisasi

Pemurnian padatan dengan rekristalisasi didasarkan pada perbedaan

kelarutannya dalam pelarut atau campuran pelarut (Anwar, Pranowo, dan

Wahyuni, 1994). Rekristalisasi merupakan proses pemurnian suatu zat padat

dengan cara melarutkan zat tersebut dengan pelarut panas kemudian didinginkan.

Dengan pemanasan maka kelarutan akan meningkat dan ketika dingin kelarutan

akan berkurang secara cepat dan senyawa mulai mengendap (Bresnick, 1996).

Beberapa metode rekristalisasi adalah:

1. Mengkristalkan kembali secara langsung dari cairan pelarut.

2. Mengkristalkan kembali dengan asam basa.

3. Mengkristalkan kembali secara presipitasi dengan solven kedua

(Reksohadiprojo, 1996).

Agar rekristalisasi dapat berjalan dengan baik, pengotor harus dapat larut

dengan pelarut untuk rekristalisasi atau mempunyai kelarutan lebih besar dari

senyawa yang diinginkan agar pengotor tidak ikut mengkristal (Bresnick, 1996).

Pelarut yang baik untuk rekristalisasi adalah:

1. Dapat melarutkan senyawa pada suhu tinggi namun sedikit pada suhu rendah.

2. Harus dapat melarutkan kotoran dengan segera pada temperatur rendah.

3. Dapat menghasilkan bentuk kristal yang baik dari senyawa yang dimurnikan

serta dapat dipisahkan dari bahan utama.

4. Pelarut tidak boleh bereaksi dengan bahannya (Reksohadiprojo, 1996).

Page 30: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

10 

 

D. Uji Pendahuluan

Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari senyawa

hasil sintesis, meliputi pemeriksaan organoleptis, pemeriksaan kelarutan,

pemeriksaan titik lebur, kromatografi gas-spektrometri massa, dan uji kemurnian

menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT).

1. Pemeriksaan organoleptis

Uji ini merupakan uji yang paling sederhana dan memuat paparan

mengenai suatu zat secara umum meliputi bentuk, warna, dan bau. Pernyataan

dalam pemeriksaan organoleptis tidak cukup kuat dijadikan syarat baku. Namun

secara tidak langsung dapat membantu dalam penilaian pendahuluan terhadap zat

yang bersangkutan (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI,

1995).

2. Pemeriksaan kelarutan

Pemeriksaan kelarutan dilakukan untuk mengidentifikasi atau mengetahui

sifat fisik suatu zat. Pemeriksaan kelarutan zat padat dalam cairan dilakukan

dengan melarutkan suatu zat hingga larutan tepat jenuh pada suhu yang terkontrol,

kemudian hasilnya dibandingkan dengan standar. Hasil pemeriksaan kelarutan

diharapkan sesuai dengan yang tercantum dalam standar. Dalam setiap

pemeriksaan kelarutan, kemurnian zat dan pelarut harus terjamin karena adanya

sedikit pengotor dapat menyebabkan terjadinya variasi hasil (Jenkins, 1965)

Kelarutan suatu zat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut

yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar dapat melarutkan zat terlarut ionik dan

zat polar lain. Pelarut semipolar seperti alkohol dapat dapat menginduksi suatu

Page 31: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

11 

 

derajat polaritas tertentu dalam molekul pelarut non polar, sehingga menjadi dapat

larut dalam alkohol. Maka pelarut semipolar ini dapat bertindak sebagai pelarut

perantara yang dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan nonpolar.

Pelarut nonpolar dapat melarutkan zat terlarut non polar melalui interaksi dipol

induksi. Selain momen dipol, faktor lain yang berpengaruh terhadap kelarutan zat

antara lain tetapan dielektrik, asosiasi, solvasi, tekanan dalam, dan reaksi asam-

basa (Martin and Bustamante, 1993).

Istilah kelarutan tidak saja merupakan standar atau uji kemurnian dari

suatu zat, tetapi lebih dimaksudkan sebagai informasi dalam penggunaan,

pengolahan, dan peracikan suatu bahan, kecuali disebutkan secara khusus dalam

judul tersendiri dan disertai cara ujinya secara kuantitatif (Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

Tabel I. Istilah kelarutan menurut Farmakope Indonesia IV (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995)

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat

Sangat mudah larut Kurang dari 1 Mudah larut 1 sampai 10

Larut 10 sampai 30 Agak sukar larut 30 sampai 100

Sukar larut 100 sampai 1.000 Sangat sukar larut 1.000 sampai 10.000 Praktis tidak larut Lebih dari 10.000

3. Pemeriksaan titik lebur

Titik lebur adalah proses perubahan fisika pada suhu tertentu yang

mengakibatkan padatan mulai berubah menjadi cair pada tekanan atmosfer. Jika

suhu dinaikkan, terjadi penyerapan energi oleh molekul senyawa sehingga bila

Page 32: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

12 

 

energi yang diserap cukup besar maka akan terjadi vibrasi dan rotasi dari molekul

tersebut. Bila suhu tetap dinaikkan terus maka molekul akan rusak dan berubah

menjadi cairan (Bradstatter, 1971).

Pemeriksaan titik lebur merupakan aspek yang sangat penting, yang

seringkali dilakukan dalam penelitian sintesis. Penelitian titik lebur dapat

memberikan informasi mengenai kemurnian dari suatu produk hasil sintesis. Pada

umumnya suatu senyawa mempunyai kemurnian yang baik bila jarak leburnya

tidak lebih dari 2°C. Rentangan lebih besar dari harga ini dapat dikatakan

senyawa kurang murni (MacKenzie, 1967).

4. Uji kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT)

Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk mengidentifikasi

komponen tertentu. Teknik ini sering dilakukan dengan lempeng kaca atau plastik

yang dilapisi dengan fase diam. Senyawa yang akan dianalisis ditotolkan pada

dasar lempengan yang dilapisi fase diam dan dielusi dengan fase gerak yang akan

bergerak naik oleh karena gaya kapilaritas (Bresnick, 2004).

Jika fase diam bersifat polar maka senyawa yang bersifat polar akan

melekat lebih kuat pada lempeng daripada senyawa non polar akibat interaksi

tarik-menarik dipol-dipol. Senyawa non polar kurang melekat pada fase diam

polar sehingga terelusi lebih cepat. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan

bahwa jarak rambat senyawa pada lempengan dapat digunakan sebagai cerminan

polaritas suatu senyawa (Bresnick, 2004).

Untuk mengidentifikasi bercak yang ada pada lempeng KLT dapat

dilakukan dengan menempatkan lempeng KLT dibawah sinar UV atau dengan

Page 33: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

13 

 

menyemprotkan larutan yang dapat bereaksi dengan senyawa sehingga dapat

menimbulkan warna (Bresnick, 2004).

5. Kromatografi gas-spektrometri massa

Kromatografi gas merupakan instrumen analitis yang memberikan

informasi baik kualitatif maupun kuantitatif mengenai komponen suatu sampel.

Sampel akan mengalami proses pemisahan dalam kolom, kemudian dideteksi dan

direkam sebagai pita elusi (Day and Underwood, 1996).

Metode kromatografi gas dan spektrometri massa memberikan keuntungan

saat keduanya digunakan secara bersamaan. Proses pemisahan dilakukan oleh

kromatografi gas, sedangkan proses identifikasi dan kuantitatif dilakukan oleh

spektrometri massa. Keuntungan dari kromatografi gas-spektrometri massa antara

lain metode ini dapat digunakan untuk hampir semua jenis analit, memiliki batas

deteksi yang rendah, dan memberi informasi penting tentang spektra massa dari

suatu senyawa organik (Dean, 1995).

E. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis

1. Spektrofotometri inframerah

Spektrofotometri inframerah biasanya digunakan untuk mengetahui gugus

fungsional yang terdapat dari suatu senyawa. Namun demikian, spektrofotometri

ini tidak memberikan informasi mengenai struktur sebanyak yang diberikan

spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance (Bresnick, 2004).

Semua ikatan kimia memiliki frekuensi khas yang dapat membuat ikatan

mengulir (stretch) atau menekuk (blend). Bila frekuensi energi elektromagnetik

Page 34: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

14 

 

inframerah yang dilewatkan pada suatu molekul sama dengan frekuensi mengulur

atau menekuknya ikatan maka energi tersebut akan diserap. Serapan inilah yang

dapat direkam oleh detektor pada spektrofotometri inframerah (Bresnick, 2004).

2. Spektrometri massa

Prinsip dalam spektroskopi massa adalah terjadinya tabrakan antara

sebuah molekul organik dengan salah satu elektron berenergi tinggi yang

menyebabkan lepasnya sebuah elektron dari molekul tersebut dan membentuk ion

positif organik. Ion positif organik yang dihasilkan dari penembakan elektron

berenergi tinggi ini tidak stabil dan pecah menjadi fragmen kecil, baik berbentuk

radikal bebas maupun ion-ion lain. Dalam sebuah spektrometer massa, hanya

fragmen bermuatan positif yang akan terdeteksi.

Spektra massa merupakan grafik antara kelimpahan relatif fragmen

bermuatan positif terhadap perbandingan massa/muatan (m/z). Muatan ion dari

partikel yang terdeteksi dalam spektra massa adalah +1. Nilai m/z ion semacam

ini sama dengan massanya. Dari segi praktis, spektra massa adalah rekaman dari

massa partikel terhadap kelimpahan relatif partikel tersebut.

Pecahnya suatu molekul atau ion menjadi fragmen-fragmen bergantung

pada kerangka karbon dan gugus fungsional yang ada. Oleh karena itu, struktur

dan massa fragmen memberikan petunjuk mengenai struktur molekul induknya.

Selain itu, spektra massa digunakan juga untuk menentukan bobot molekul suatu

senyawa (Fessenden and Fessenden, 1994).

Page 35: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

15 

 

F. Landasan Teori

Reaksi kondensasi aldol silang adalah suatu reaksi antara sebuah aldehid

yang tidak mempunyai sebuah hidrogen alpha (α) dan suatu senyawa aldehid

maupun keton yang mempunyai hidrogen alpha (α). Dengan mereaksikan

sikloheksana-1,3-dion yang memiliki hidrogen alpha (α) yang diapit oleh dua

gugus keton dengan 4-klorobenzaldehid yang merupakan senyawa karbonil yang

tidak memiliki hidrogen alpha (α) dapat menghasilkan senyawa 2-(4'-

klorobenzilidena) sikloheksanadion.

Gambar 3. Reaksi umum sintesis senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion

+

Cl

C

O

H NaOH

O

OCl

O

O

H

H

Sikloheksana-1,3-dion 4-klorobenzaldehid 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Page 36: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

16 

 

G. Hipotesis

Senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion dapat disintesis dari

sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid menggunakan katalis natrium

hidroksida berdasarkan reaksi kondensasi aldol silang.

Page 37: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

  

17  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian non-eksperimental deskriptif non-

analitik karena tidak ada perlakuan pada subjek uji dan hanya dipaparkan

fenomena yang terjadi yang tidak terdapat hubungan sebab akibat.

B. Definisi Operasional

1. Starting material

Starting material adalah bahan awal yang digunakan untuk penelitian.

Starting material yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikloheksana-1,3-

dion dan 4-klorobenzaldehid.

2. Katalis

Katalis adalah suatu senyawa yang digunakan dalam reaksi untuk

meningkatkan laju reaksi kimia. Dalam penelitian ini, katalis yang digunakan

adalah natrium hidroksida.

3. Senyawa hasil sintesis

Senyawa hasil sintesis adalah senyawa yang diharapkan terbentuk dari

starting material. Senyawa hasil sintesis dalam penelitian ini adalah 2-(4'-

klorobenzilidena) sikloheksanadion.

Page 38: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

18 

 

4. Rendemen senyawa hasil sintesis

Rendemen senyawa hasil sintesis adalah jumlah senyawa hasil sintesis

yang terbentuk dan dapat dihitung dari jumlah starting material yang digunakan.

Rendemen senyawa hasil sintesis dalam penelitian ini adalah rendemen 2-(4'-

klorobenzilidena) sikloheksanadion.

C. Bahan Penelitian

Sikloheksana-1,3-dion (p.a., Nacalay), aquades (Laboratorium Kimia

Organik Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma), 4-klorobenzaldehid (p.a.,

Nacalay), etanol (p.a., Merck), asam asetat glasial (p.a., Merck), natrium

hidroksida (p.a., Merck), metanol (p.a., Merck), kloroform (p.a., Merck), etil

asetat (p.a., Merck), aseton (p.a., Merck), piridin (p.a., Merck), es batu.

D. Alat Penelitian

Pengaduk magnetik, pemanas listrik (Herdolph MR 2002), pengering

(Memmert Oven Model 400), neraca analitik (Mextler PM 100), thermophan

(Electrothermal 9100), seperangkat alat gelas, klem, statif, mantel heater,

termometer, labu alas bulat 1000 mL, pendingin alihn, corong Buchner,

spektrofotometer inframerah (IR Shimadzu Prestige-21), kromatografi gas-

spektrometer massa (Shimadzu QP 2010S), lampu UV254 nm, mikropipet, baskom,

kertas saring, dropple plate.

Page 39: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

19 

 

E. Tata Cara Penelitian

1. Sintesis 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Sikloheksana-1,3-dion 3,0 mmol (0,33 g) dimasukkan ke dalam labu

erlenmeyer 250 mL, kemudian ditambahkan 10 mL larutan natrium hidroksida 4%

b/v dan diaduk selama 15 menit pada suhu kamar menggunakan pengaduk

magnetik. 4-klorobenzaldehid 3,0 mmol (0,43 g) dimasukkan dalam labu

erlenmeyer 250 mL, kemudian ditambahkan 20 mL etanol. Campuran 4-

klorobenzaldehid dengan etanol dimasukkan dalam labu alas bulat 1000 mL dan

dipanaskan pada temperatur 80oC. Campuran sikloheksana-1,3-dion dengan

larutan natrium hidroksida ditambahkan tetes demi tetes ke dalam labu alas bulat

1000 mL yang berisi campuran 4-klorobenzaldehid dengan etanol. Selanjutnya,

dilakukan refluks selama tiga jam. Senyawa yang diperoleh diisolasi dengan cara

maserasi selama satu jam menggunakan campuran asam asetat glasial-aquades

(1:1), disaring, dicuci dengan aquades, dikeringkan, dan dihitung rendemennya.

2. Uji pendahuluan

a. Uji organoleptis

Uji organoleptis meliputi bentuk, warna, dan bau senyawa hasil sintesis.

Kemudian hasil pengamatan dibandingkan dengan starting material yang

digunakan dalam penelitian yaitu sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid.

b. Uji kelarutan senyawa hasil sintesis

Senyawa hasil sintesis sebanyak 10 mg dimasukkan ke dalam beberapa

tabung reaksi, kemudian ditambahkan dengan akuades tetes demi tetes, amati

Page 40: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

20 

 

kelarutannya. Pelarut lain yaitu etanol, metanol, kloroform, aseton, dan piridin

dilakukan dengan prosedur yang sama. Kemudian dibandingkan dengan starting

material yang digunakan dalam penelitian yaitu sikloheksana-1,3-dion, dan 4-

klorobenzaldehid.

c. Uji titik lebur

Sedikit kristal hasil sintesis dimasukkan ke dalam electrothermal capillary

tubes, kemudian dimasukkan ke dalam alat pengukur titik lebur (thermophan).

Amati peleburan kristalnya dan catat suhu waktu pertama kali melebur hingga

kristal melebur seluruhnya dengan kenaikan suhu 0,2°C tiap menitnya.

d. Uji kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT)

Senyawa hasil sintesis dan starting material masing-masing dilarutkan

dalam etanol. Masing-masing larutan tersebut ditotolkan sebanyak 1 µL dengan

menggunakan mikropipet pada lempeng silika gel GF254 yang sudah diaktifkan

pada suhu 1000C selama 30 menit dan fase gerak yang digunakan yaitu

kloroform-etil asetat (9:1 v/v). Pengembangan dilakukan dengan jarak rambat 10

cm.

e. Kromatografi gas-spektrometer massa

Pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis dilakukan dengan

kromatografi gas dengan kondisi alat: suhu injector 300°C, jenis kolom Rtx-5MS,

panjang kolom 30 meter, suhu kolom diprogram 100-300°C, gas pembawa

helium, tekanan 22 kPa, kecepatan alir fase gerak 0,5 ml/menit, dan detektor

ionisasi nyala. Cuplikan senyawa hasil sintesis dilarutkan dalam aseton, kemudian

diinjeksikan kedalam injektor pada alat kromatografi gas. Aliran gas dari gas

Page 41: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

21 

 

pengangkut helium akan membawa cuplikan yang sudah diuapkan masuk kedalam

kolom Rtx-5MS yang dilapisi fase cair dimethylpolysiloxane. Selanjutnya

cuplikan diukur oleh detektor hingga diperoleh suatu kromatogram.

3. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis

Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan oleh petugas

laboratorium kimia organik, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta. Prinsip kerja secara umum yaitu:

a. Spektrofotometri inframerah

Senyawa hasil sintesis sebanyak kurang lebih 0,5 mg – 1,0 mg dicampur

homogen dengan kurang lebih 10 mg KBr, kemudian dikempa dan dibuat tablet.

Cahaya inframerah dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, kemudian dipecah

menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan intensitas

relatif dari frekuensi individu diukur oleh detektor hingga didapat spektra

inframerah dari senyawa yang bersangkutan. Bilangan gelombang yang digunakan

400-4000 nm.

b. Spektrometri massa

Uap cuplikan senyawa hasil sintesis yang keluar dari kolom kromatografi

gas dialirkan ke dalam kamar pengion pada spektromoter massa untuk ditembak

dengan seberkas elektron hingga terfragmentasi. Jenis pengionan yang digunakan

adalah electron impact (EI) 70 eV. Fragmen-fragmen akan melewati lempeng

mempercepat ion dan didorong menuju tabung analisator, dimana partikel-partikel

akan dibelokkan dalam medan magnet dan menimbulkan arus pada kolektor yang

Page 42: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

22 

 

sebanding dengan kelimpahan relatif setiap fragmennya. Kelimpahan relatif setiap

fragmen akan dicatat dan menghasilkan data spektra massa.

F. Analisis Hasil

1. Penghitungan rendemen

2. Analisis pendahuluan

Analisis pendahuluan senyawa hasil sintesis berdasarkan data

organoleptis, data kelarutan, data kromatografi lapis tipis, data titik lebur, dan

data kromatografi gas.

3. Elusidasi struktur

Elusidasi struktur senyawa hasil sintesis berdasarkan data spektra

inframerah dan spektra massa.

Page 43: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

  

23  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sintesis 2-(4’-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Sintesis 2-(4’-klorobenzilidena) sikloheksanadion dilakukan berdasarkan

reaksi kondensasi aldol silang dari starting material sikloheksana-1,3-dion dan 4-

klorobenzaldehid menggunakan katalis natrium hidroksida. Sikloheksana-1,3-dion

yang memiliki hidrogen alpha yang diapit oleh dua gugus karbonil keton

bertindak sebagai nukleofil, yang akan bereaksi dengan 4-klorobenzaldehid yang

bertindak sebagai elektrofil. Natrium hidroksida digunakan sebagai katalis karena

bersifat basa dan tergolong dalam basa hidroksida. Reaksi kondensasi aldol silang

berlangsung dalam suasana basa. Oleh karena itu, penggunaan natrium hidroksida

dapat memberi suasana basa pada jalannya reaksi pembentukan 2-(4'-

klorobenzilidena) sikloheksanadion.

Berdasarkan hasil orientasi untuk mendapatkan kondisi sintesis yang

optimal, tahap awal sintesis dilakukan dengan mencampur sikloheksana-1,3-dion

dengan larutan natrium hidroksida 4% b/v untuk membentuk ion enolat dari

sikloheksana-1,3-dion. 4-klorobenzaldehid dilarutkan dalam etanol. Larutan 4-

klorobenzaldehid ditambahkan pada campuran sikloheksana-1,3-dion dengan

natrium hidroksida tetes demi tetes. Selama proses sintesis, digunakan refluks

untuk mempertahankan kondisi sistem termodinamika sehingga reaksi dapat

berjalan sempurna. Pada penelitian ini, proses refluks dilakukan selama tiga jam.

Dalam proses sintesis ini dilakukan pengadukan dan pemanasan. Fungsi

pengadukan disertai pemanasan adalah mempercepat terjadinya reaksi dari kedua

Page 44: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

24 

 

starting material tersebut. Adanya pengadukan disertai pemanasan dapat

meningkatkan mobilitas molekul starting material, sehingga frekuensi terjadinya

tumbukan antar starting material menjadi tinggi.

Penambahan natrium hidroksida sebagai katalis, menyebabkan ion

hidroksida dari natrium hidroksida bereaksi dengan sikloheksana-1,3-dion

membentuk ion enolat. Hal ini dapat terjadi karena terdapat atom hidrogen alpha

(α) pada sikloheksana-1,3-dion yang bersifat asam. Satu hidrogen alpha (α)

diambil oleh ion hidroksida, menyebabkan atom karbon bermuatan negatif yang

disebut ion enolat. Hal ini menyebabkan sikloheksana-1,3-dion bertindak sebagai

nukleofil.

O

O

H

HNa OH +

O

O

H

O

O

H

-H2O

 Gambar 4. Mekanisme reaksi pembentukan ion enolat pada sikloheksana-

1,3-dion

Ion enolat yang sudah terbentuk, akan bereaksi dengan 4-klorobenzaldehid

yang bertindak sebagai elektrofil. Pada 4-klorobenzaldehid, adanya atom oksigen

yang lebih elektronegatif dari atom karbon menyebabkan atom karbon pada gugus

karbonil bermuatan parsial positif. Penyerangan ion enolat terhadap 4-

klorobenzaldehid menghasilkan senyawa antara yaitu beta hidroksi karbonil yang

dapat mengalami dehidrasi jika dipanaskan menjadi senyawa 2-(4'-

klorobenzilidena) sikloheksanadion.

Page 45: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

25 

 

O

O

H

HNa OH +

O

O

H

O

O

H

-H2O

O

O

H

Cl

C

O

H

O

O

HO

H

Cl

HO H

OH O

O

H

H

OH

Cl

-OH-

-H2O

OH O

O

H

Cl

O

OCl

2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion

-OH-

+

Gambar 5. Mekanisme reaksi sintesis 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion

Selanjutnya, senyawa hasil sintesis dilakukan isolasi dengan cara maserasi

menggunakan campuran asam asetat glasial-aquades (1:1 v/v). Isolasi bertujuan

untuk mendesak serbuk yang ada dalam produk. Asam asetat glasial-aquades

diketahui memiliki nilai kepolaran yang besar, sehingga mampu mendesak serbuk

atau kristal yang terperangkap dalam produk. Setelah terbentuk serbuk, maka

dilakukan filtrasi dengan bantuan kertas saring untuk mendapatkan serbuk.

Berikutnya, dicuci dengan aquades untuk menghilangkan sisa asam asetat glasial

dan menetralkan serbuk dari senyawa-senyawa yang larut dalam aquades, seperti

sikloheksana-1,3-dion.

Crude product hasil sintesis diperoleh sebesar 0,174 gram. Disebut crude

product sebab senyawa hasil sintesis belum dapat dikatakan murni. Diperoleh

crude product sebesar 0,174 gram karena jumlah milimol (mmol) starting

material yang kecil yaitu 3 mmol. Atom karbon pada gugus karbonil 4-

Page 46: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

26 

 

klorobenzaldehid kurang elektrofil karena adanya donor elektron dari resonansi

cincin benzena pada gugus karbonil.

C

O

H

Cl

C

O

H

Cl

C

O

H

Cl

C

O

H

Cl  Gambar 6. Resonansi pada 4-klorobenzaldehid (McMurry, 2004)

Adanya reaksi self-condensation sikloheksana-1,3-dion yang menyebabkan

berkurangnya sifat nukleofilisitas ion enolat dari sikloheksana-1,3-dion untuk

menyerang 4-klorobenzaldehid. Pengaruh konsentrasi natrium hidroksida sebesar

4% b/v dan urutan pencampuran starting material yang cenderung menyebabkan

reaksi self condensation pada sikloheksana-1,3-dion. Penyebab lainnya adalah

pada sikloheksana-1,3-dion terdapat sisi yang bersifat nukleofil dan elektrofil. Sisi

nukleofil berada pada atom karbon yang dekat dengan gugus karbonil (C=O),

sedangkan sisi elektrofil berada pada atom karbon karbonil tersebut.

B. Analisis Pendahuluan

1. Uji organoleptis

Uji organoleptis bertujuan untuk mengetahui sifat fisik senyawa hasil

sintesis, antara lain bentuk, warna, dan bau. Uji ini dilakukan dengan

membandingkan senyawa hasil sintesis dengan starting material.

Page 47: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

27 

 

Tabel II. Hasil uji organoleptis senyawa hasil sintesis dibandingkan dengan starting material

Pemeriksaan Sikloheksana-1,3-dion

4-klorobenzaldehid Senyawa hasil sintesis

Bentuk Serbuk Kristal Serbuk Warna Putih Putih Putih Bau Khas Khas dan menyengat Khas

Dari hasil uji organoleptis, tampak bahwa belum ada perbedaan nyata

antara senyawa hasil sintesis dengan starting material. Perlu dilakukan uji lainnya

untuk mengetahui terbentuknya senyawa hasil sintesis.

2. Uji kelarutan

Uji kelarutan senyawa hasil sintesis dilakukan untuk mengetahui kelarutan

senyawa hasil sintesis dalam berbagai pelarut yang memiliki sifar polar maupun

non polar. Hasil uji kelarutan senyawa hasil sintesis dapat digunakan sebagai

acuan untuk pemilihan pelarut pada uji kromatografi gas-spektrometer massa.

Data uji kelarutan senyawa hasil sintesis ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel III. Hasil uji kelarutan senyawa hasil sintesis dibandingkan dengan starting material

Pelarut Senyawa hasil sintesis

Sikloheksana-1,3-dion

4-klorobenzaldehid

Aquades Sukar larut Larut Sukar larut Etanol Mudah larut Larut Mudah larut Metanol Mudah larut Larut Mudah larut Kloroform Sangat mudah

larut Larut Sangat mudah larut

Aseton Larut Larut Sangat mudah larut Piridin Sangat mudah

larut Mudah larut Mudah larut

Page 48: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

28 

 

Berdasarkan data hasil uji kelarutan, senyawa hasil sintesis sukar larut

pada aquades, yang bersifat polar, tetapi larut pada pelarut yang bersifat semipolar

seperti metanol, etanol, dan kloroform, serta pelarut yang bersifat nonpolar seperti

aseton dan piridin.Hal ini disebabkan senyawa hasil sintesis cenderung bersifat

nonpolar serta bersifat asam. Pelarut yang bersifat semipolar bertindak sebagai

pelarut perantara yang dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan

nonpolar.

3. Uji titik lebur

Uji titik lebur senyawa hasil sintesis digunakan untuk mengetahui

kemurnian senyawa hasil sintesis dan memastikan bahwa senyawa hasil sintesis

berbeda dengan starting material. Suatu senyawa dikatakan murni jika jarak

leburnya tidak lebih dari 2oC. Dari hasil uji titik lebur diketahui bahwa senyawa

hasil sintesis mempunyai jarak lebur sebesar 217-221oC. Hasil ini menunjukkan

adanya perbedaan dengan starting material yang titik leburnya telah diketahui,

yaitu untuk senyawa sikloheksana-1,3-dion titik leburnya adalah 105oC (Budavari,

O’Neil, Smith, dan Heckelmann, 1989). Pada senyawa 4-klorobenzaldehid jarak

leburnya adalah 45-47oC (Anonim, 2009). Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa senyawa hasil sintesis berbeda dengan starting material.

4. Uji kemurnian menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT)

Pengujian dengan kromatografi lapis tipis dalam penelitian ini digunakan

untuk mengetahui kemurnian dan sebagai identifikasi awal senyawa hasil sintesis.

Parameter yang digunakan dalam pengujian KLT adalah nilai Rf dari masing-

masing bercak yang muncul pada lempeng KLT. Nilai Rf masing-masing senyawa

Page 49: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

29 

 

pada pelarut yang sama adalah spesifik sesuai dengan tingkat kepolarannya.

Pemeriksaan senyawa hasil sintesis dengan KLT diamati dibawah sinar ultraviolet

(UV) pada panjang gelombang 254 nm dengan sikloheksana-1,3-dion dan 4-

klorobenzaldehid sebagai pembanding. Campuran fase gerak yang dipilih adalah

fase gerak yang relatif bersifat nonpolar daripada fase diam. Pada penelitian ini,

pemeriksaan kemurnian dengan KLT menggunakan sistem kromatografi fase

normal dimana fase diam yang digunakan adalah bersifat lebih polar dibanding

fase geraknya. Fase diam silika gel merupakan senyawa yang bersifat polar karena

mengandung gugus hidroksil (-OH) pada strukturnya serta adanya atom oksigen

yang letaknya berselang-seling dengan atom silika (Si). Kepolaran silika gel akan

mengikat senyawa yang bersifat lebih polar.

Gambar 7. Kromatogram pada KLT

Keterangan : A = 4-klorobenzaldehid

B = Sikloheksana-1,3-dion C = Senyawa hasil sintesis Fase diam silika gel GF254 Fase gerak kloroform-etil asetat (9:1 v/v)

Fase gerak yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran antara

kloroform dan etil asetat dengan perbandingan 9:1 v/v. Berdasarkan penghitungan

indeks polaritas campuran, didapatkan sebesar 41,3. Secara visual, semua bercak

tidak terlihat, oleh karena itu diamati dibawah sinar UV pada panjang gelombang

254 nm. Berdasarkan hasil uji dengan KLT yang menggunakan fase gerak

kloroform etil asetat 9:1 v/v diperoleh nilai Rf 4-klorobenzaldehid adalah 0,68 ;

A B C

Page 50: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

30 

 

nilai Rf sikloheksana-1,3-dion adalah 0,03 ; nilai Rf senyawa hasil sintesis adalah

0,40. Nilai Rf 4-klorobenzaldehid lebih besar dibandingkan sikloheksana-1,3-dion

dan senyawa hasil sintesis karena afinitas 4-klorobenzaldehid lebih tinggi

terhadap fase gerak daripada fase diam. Pada struktur 4-klorobenzaldehid,

terdapat cincin aromatis yang bersifat lebih nonpolar. Sikloheksana-1,3-dion pada

strukturnya terdapat dua gugus yang bersifat polar yaitu C=O karbonil, dimana

terdapat perbedaan elektronegatifitas dan muatan yang dikandung atom karbon

dan atom oksigen, menyebabkan afinitas sikloheksana-1,3-dion lebih tinggi

terhadap fase diam daripada fase gerak. Pada senyawa hasil sintesis terdapat

gugus yang bersifat polar dan nonpolar. Gugus yang bersifat polar akan

berinteraksi dengan fase diam, sedangkan gugus yang bersifat nonpolar akan

berinteraksi dengan fase gerak. Berdasarkan nilai Rf, menunjukkan bahwa

terbentuk senyawa baru yang berbeda dengan starting material.

5. Kromatografi gas

Pada penelitian ini, pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis

menggunakan instrumen kromatografi gas yang dikombinasikan dengan

spektrometer massa yang memiliki keuntungan yaitu mengetahui adanya

kemungkinan senyawa lain yang bercampur dengan senyawa hasil sintesis

Page 51: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

31 

 

Gambar 8. Kromatogram kromatografi gas senyawa hasil sintesis Dari gambar 8, dapat diketahui bahwa senyawa hasil sintesis mempunyai

satu puncak dengan waktu retensi 26,542 menit. Kromatogram kromatografi gas

ini mendukung data uji titik lebur yang telah dilakukan sebelumnya.

C. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis

1. Spektra inframerah

Spektrofotometri inframerah digunakan untuk mengetahui gugus-gugus

fungsional yang terdapat dalam senyawa hasil sintesis. Spektra inframerah

senyawa hasil sintesis ditunjukkan pada gambar berikut :

Page 52: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

32 

 

Gambar 9. Spektra inframerah senyawa hasil sintesis

Pada spektra inframerah senyawa hasil sintesis, terdapat beberapa profil

pita representatif yang menunjukkan gugus-gugus yang terdapat pada struktur

senyawa hasil sintesis. Ikatan C=C ena terkonjugasi dengan cincin aromatis

muncul pada 1604,77 cm-1 dengan intensitas sedang. Pada bilangan gelombang

1720,50 cm-1 menunjukkan adanya gugus C=O karbonil untuk keton yang

terkonjugasi dengan gugus α,β-tak jenuh. Pada bilangan gelombang 1427,32 cm-1

menunjukkan adanya ikatan C=C pada cincin aromatis, hal ini dipertegas lagi

pada bilangan gelombang 1489, 05 cm-1. Pada bilangan gelombang 825,53 cm-1

menunjukkan adanya cincin aromatik yang tersubstitusi pada posisi para (1,4).

Adanya cincin benzena yang terkonjugasi atau tersubstitusi dengan gugus kloro

pada 1111,00 cm-1. Pada bilangan gelombang 3078,39 cm-1 menunjukkan adanya

Page 53: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

33 

 

ikatan C-H pada cincin aromatis, yang diperkuat dengan serapan pada 1905,67

cm-1.

Tabel IV. Interpretasi spekra inframerah senyawa hasil sintesis No Bilangan

gelombang (cm-1)

Intensitas Gugus fungsi

1 825,53 Sedang-tajam Cincin aromatis 1,4 disubstitusi (posisi para)

2 1111,00 Sedang-tajam Cincin aromatis yang tersubstitusi dengan gugus kloro

3 1427,32 Lemah C-H pada alkena 4 1489, 05 Sedang-tajam C=C pada cincin aromatis 5 1604,77 Kuat C=C ena (terkonjugasi dengan cincin

aromatis dan gugus karbonil) 6 1720,50 Kuat C=O keton terkonjugasi dengan α,β

tidak jenuh 7 1905,67 Lemah C-H pada cincin aromatis 8 2947,23 Sedang C-H hibridisasi sp3 9 3078,39 Sedang-lemah C-H pada cincin aromatis

(Silverstein, Bassler, dan Morril, 1991)

Pada penelitian ini, digunakan pembanding sikloheksana-1,3-dion dan 4-

klorobenzaldehid. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa senyawa hasil

sintesis memiliki gugus fungsional yang berbeda dengan starting material.

Page 54: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

34 

 

Gambar 10. Spektra inframerah sikloheksana-1,3-dion sebagai pembanding

(Kinugasa, Tanabe, dan Tamura, 2009a)

Pada spektra inframerah sikloheksana-1,3-dion terdapat beberapa bilangan

gelombang yang menunjukkan keberadaan gugus fungsional. Serapan sikloalkana

dengan enam atom karbon pada 1460 cm-1, hal ini dipertegas lagi pada 2894 cm-1.

Bilangan gelombang 1626 cm-1 dengan intensitas kuat menunjukkan adanya C=O

keton. Ikatan C-H hibridisasi sp3 muncul pada 2949 cm-1.

Tabel V. Interpretasi spektra inframerah sikloheksana-1,3-dion No Bilangan

gelombang (cm-1)

Intensitas Gugus fungsi

1 1460 Kuat-tajam Sikloalkana dengan enam atom karbon 2 1626 Kuat-tajam C=O keton 3 2894 Lemah Sikloalkana dengan enam atom karbon 4 2949 Lemah C-H hibridisasi sp3

(Silverstrein, Bassler, dan Morril, 1991)

Page 55: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

35 

 

Gambar 11. Spektra inframerah 4-klorobenzaldehid sebagai pembanding

(Kinugasa, Tanabe, dan Tamura, 2009b)

Pada spektra inframerah 4-klorobenzaldehid terdapat beberapa bilangan

gelombang yang menunjukkan gugus-gugus yang dimilikinya. Adanya cincin

aromatis ditunjukkan pada 794 cm-1 dan 817 cm-1. Pada bilangan gelombang 841

cm-1 menunjukkan adanya cincin aromatis yang tersubstitusi pada posisi para

(1,4). Cincin benzena yang terkonjugasi atau tersubstitusi dengan gugus kloro

pada 1094 cm-1. Ikatan C=C pada cincin aromatis ditunjukkan pada 1419 cm-1 dan

1588 cm-1. Serapan C=O aldehid pada 1699 cm-1 dengan intensitas kuat serta

ikatan C-H cincin aromatis pada 3089 cm-1.

Page 56: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

36 

 

Tabel VI. Interpretasi spektra inframerah 4-klorobenzaldehid No Bilangan

gelombang (cm-1)

Intensitas Gugus fungsi

1 794 dan 817 Sedang-tajam Adanya cincin aromatis 2 841 Kuat-tajam Cincin aromatis 1,4 disubstitusi (posisi

para) 3 1094 Kuat-tajam Cincin aromatis yang terkonjugasi

dengan gugus kloro (-Cl) 4 1419 dan 1588 Sedang C=C pada cincin aromatis 5 1699 Kuat-tajam C=O aldehid 6 2769 dan 2833 Lemah C-H aldehid 7 3089 Lemah C-H pada cincin aromatis

(Silverstein, Bassler, dan Morril, 1991)

Dari spektra sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid sebagai

pembanding, dapat diketahui bahwa bilangan gelombang dan jenis intensitas yang

terdapat pada senyawa hasil sintesis berbeda dengan sikloheksana-1,3-dion dan 4-

klorobenzaldehid. Perbedaan yang nyata adalah tidak terdapat vibrasi C=C ena

pada sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid. Perbedaan hasil interpretasi

spektra senyawa hasil sintesis terhadap sikloheksana-1,3-dion dan 4-

klorobenzaldehid dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel VII. Hasil interpretasi spektra inframerah senyawa hasil sintesis dengan sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid

sebagai pembanding Gugus fungsi Senyawa hasil

sintesis Sikloheksana-1,3-dion

4-klorobenzaldehid

C-H aromatis Ada Tidak ada Ada C-H alifatis Ada Ada Tidak ada C-H aldehid Tidak ada Tidak ada Ada C=C aromatis Ada Tidak ada Ada C=C ena Ada Tidak ada Tidak ada C=O aldehid Tidak ada Tidak ada Ada C=O keton Ada Ada Tidak ada C-C sikloalkana Ada Ada Tidak ada C-Cl Ada Tidak ada Ada

Page 57: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

37 

 

Perbedaan gugus fungsional pada senyawa hasil sintesis dengan

sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid menunjukkan bahwa senyawa hasil

sintesis mempunyai struktur molekul yang berbeda dengan starting material.

2. Spektra massa

Senyawa hasil sintesis dideteksi dengan spektrometer massa setelah

mengalami proses pemisahan dengan instrumen kromatografi gas. Spektra massa

digunakan untuk menentukan berat molekul senyawa hasil sintesis. Selain itu,

dapat digunakan untuk mengetahui kerangka molekul senyawa hasil sintesis

melalui interpretasi fragmen-fragmen molekul.

Gambar 12. Spektra massa senyawa hasil sintesis

Pada puncak dengan waktu retensi 26,542 menit hasil kromatografi gas,

didapatkan m/z = 328, dimana m/z = 328 sesuai dengan berat molekul produk

self-condensation dari sikloheksana-1,3-dion yang bereaksi dengan 4-

klorobenzaldehid. Puncak dengan m/z = 217 merupakan puncak dengan

kelimpahan relatif paling banyak yang dikenal sebagai puncak dasar (base peak).

Hal ini menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis tidak seperti yang diduga

sebelumnya yaitu 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion yang memiliki berat

molekul 234 g/mol dan rumus molekul C13H11ClO2. Dengan demikian, penelitian

yang dilakukan tidak sesuai dengan hipotesis yang diusulkan yaitu terbentuknya

Page 58: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

38 

 

senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion. Berikut adalah proses

fragmentasi senyawa hasil sintesis. Proses fragmentasi berdasarkan pembacaan

spektra massa.

Puncak dengan m/z = 293 merupakan fragmen dari ion molekul yang

mengalami pelepasan radikal .Cl. Pelepasan ini menghasilkan ion C19H17O3+.

Pada m/z = 301, molekul C19H17O3 melepaskan molekul C2H4, sehingga

membentuk ion C17H14ClO3+. Kemudian, ion C17H14ClO3

+ mengalami fragmentasi

menjadi ion C9H8O3+ dengan m/z = 82 dan ion C8H6Cl+ dengan m/z = 137.

Pelepasan molekul C2H2 dari ion C8H6Cl+ membentuk ion C6H4Cl+ dengan m/z =

111.

Molekul C19H17ClO3 dapat terfragmentasi menjadi ion C12H10ClO2+ dan

molekul C7H10O. Kemudian, molekul C7H10O terfragmentasi dengan melepaskan

radikal .C3H7 sehingga membentuk ion C4H5O+. Pelepasan radikal .CH3 dari ion

C4H5O+ menghasilkan ion C3H3O+ yang muncul pada m/z = 55. Puncak dengan

m/z = 41 berasal dari ion molekul C7H10O dengan melepaskan ion CO+ dan

radikal .C3H4.

Page 59: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

39 

 

OO

O Cl

OO

O

m/z = 328 m/z = 293

OO

O H2C

OO

O

-C2H4

-Cl

OO

O

OO

O

+

ClCl

ClCl

EI 70 eV

EI 70 eV

OO

O Cl

EI 70 eV

OO

O Cl

 

Cl

-C2H2

Cl

EI 70 eV

 

OO

O

OO

O

O

O

ClCl

ClO

CH3

+

EI 70 eV

 

Page 60: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

40 

 

O

CH3

CH2C

CH3

OC

H3C

CH3

O

-CH3CH2CH2

CH3

CO

-CH3

CH2

CH

CO

m/z = 55

O

CH3

H2CO

CH3

CH2

CH2

H2C

m/z = 41

EI 70 eV

O

CH3

EI 70 eV

Gambar 13. Fragmentasi senyawa hasil sintesis 

Berdasarkan proses fragmentasi kerangka molekul dengan melihat

fragmen-fragmen yang terbentuk, menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis

mempunyai berat molekul 328 g/mol dengan rumus molekul C19H17ClO3 dan

struktur molekul yang ditunjukkan pada gambar 14. Jika digabungkan dengan

data uji organoleptis, titik lebur, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, dan

spektra inframerah, maka dapat dikatakan senyawa hasil sintesis merupakan

senyawa baru, bukan merupakan starting material.

O O

O Cl  Gambar 14. Struktur molekul senyawa hasil sintesis

Dari semua data di atas, reaksi kondensasi yang terjadi melalui beberapa

tahap reaksi. Tahap pertama adalah self-condensation antara sikloheksana-1,3-

dion dengan sikloheksana-1,3-dion yang diawali dengan pembentukkan ion enolat

dari sikloheksana-1,3-dion dengan penambahan katalis natrium hidroksida. Ion

Page 61: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

41 

 

enolat mengalami resonansi membentuk karbanion dan melakukan adisi pada

gugus karbonil sikloheksana-1,3-dion.

O

O

H

HOH

O

O

H

O

O

H

-H2O

O

O

O

O

O-

O

O

O

+H OH-

OH

O

O

O

-OH-

OH

O

O

O

H

H

OH-H2O OH

O

O

O

-OH-

O

O

O

Na

 

O

O

O

H H

OH

-H2O

O

O

O

O

O

O

 

 

Page 62: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

42 

 

Cl

C

O

H

O

O

O

O O

O

C

O

H

Cl

H OH

-OH-

 

O O

O

C

OH

H

Cl

H

OH

-H2O

O O

O

C

OH

H

Cl

-OH-

O O

O Cl  

Gambar 15. Mekanisme reaksi pembentukan 4-(4-klorobenzilidena)- 2-(3-oksosikloheksenil) sikloheksanadion (Fessenden and Fessenden, 1994)

Dalam suasana basa, terjadi dehidrasi secara spontan pada produk aldol.

Hal ini disebabkan adanya hidrogen alpha (α) yang bersifat asam, yang

memungkinkan untuk diserang oleh suatu basa sehingga dapat melepaskan ion

hidroksida.

Tahap kedua adalah reaksi kondensasi aldol silang antara produk self

condensation sikloheksana-1,3-dion dengan 4-klorobenzaldehid. Secara umum,

mekanisme reaksi sama dengan tahap pertama. Produk akhir tahap kedua ini

adalah senyawa intermediet beta hidroksi karbonil

Page 63: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

43 

 

Kemudian, senyawa intermediet tersebut mengalami dehidrasi

menghasilkan senyawa enon yaitu 4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheksenil)

sikloheksanadion.

Senyawa 4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheksenil) sikloheksanadion

terbentuk karena pencampuran sikloheksana-1,3-dion dengan natrium hidroksida

menyebabkan terjadinya reaksi self condensation pada sikloheksana-1,3-dion dan

berpengaruh terhadap berkurangnya sifat nukleofilisitas ion enolat dari

sikloheksana-1,3-dion untuk menyerang 4-klorobenzaldehid. Pengaruh

konsentrasi natrium hidroksida sebesar 4% b/v sebagai katalis berperan dalam

mendukung terjadinya reaksi self condensation pada sikloheksana-1,3-dion. Pada

sikloheksana-1,3-dion terdapat sisi yang bersifat nukleofil dan elektrofil. Sisi

nukleofil berada pada atom karbon yang dekat dengan gugus karbonil (C=O),

sedangkan sisi elektrofil berada pada atom karbon karbonil tersebut. Atom karbon

pada gugus karbonil 4-klorobenzaldehid kurang elektrofil karena adanya donor

elektron dari resonansi cincin benzena pada gugus karbonil. Pengaruh induksi dari

gugus kloro terhadap cincin benzena lebih kecil daripada resonansi cincin

benzena. Konsentrasi natrium hidroksida sebesar 4% b/v serta urutan

pencampuran starting material mendukung terbentuknya senyawa 4-(4-

klorobenzilidena)-2-(3-oksosikloheksenil) sikloheksanadion.

Page 64: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

  

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Senyawa 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion tidak terbentuk dari

hasil reaksi antara sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid dengan

menggunakan katalis natrium hidroksida. Senyawa yang terbentuk dari hasil

reaksi antara sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid dengan menggunakan

katalis natrium hidroksida adalah senyawa 4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-

oksosikloheksenil) sikloheksanadion dengan rumus molekul C19H17ClO3 dan berat

molekul sebesar 328 g/mol dengan jumlah crude product 0,174 gram.

B. Saran

1. Perlu dilakukan optimasi proses sintesis untuk mendapatkan senyawa hasil

sintesis yaitu 2-(4'-klorobenzilidena) sikloheksanadion.

2. Perlu dilakukan uji aktifitas senyawa 4-(4-klorobenzilidena)-2-(3-

oksosikloheksenil) sikloheksanadion sebagai inhibitor angiogenesis.

Page 65: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

  

45

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2003, Angiogenesis, The Leukemia & Lymphoma Society, New York.

Anonim, 2009, Electronic Nacalai Search Version Product Detail, https://www.nacalai.co.jp/ss/ec/ECsrchdetl.cfm?Dum=1&syohin=0811792& syubetsu, diakses tanggal 21 Juni 2010

Anwar, C., Pranowo, H. D., dan Wahyuni, T. D., 1994, Pengantar Praktikum Kimia Organik, UGM Press, Yogyakarta, 73, 189.

Bradstatter, M. K., 1971, Thermomicroscopy’s Analysis of Pharmaceutical, Pergamon Press, London, 1-10.

Bresnick, S. D., 2004, Intisari Kimia Organik, Hipokrates, Jakarta, 96-97, 101-107.

Bruice, P.Y., 1998, Organic Chemsitry, 2nd edition, Prentice Hall Inc., USA, 953.

Budavari, S., O’Neil, M.J., Smith, A., Heckelmann, P.Z., 1989, The Merck Index: an Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 11th edition, Merck and Co., Inc., USA, 501.

Chrestella, J., 2009, Neoplasma, Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, 2-6.

Cotton and Wilkinson, 1989, Basic Inorganic Chemistry, diterjemahkan oleh Sahati, S., UI Press, Jakarta.

Da’i, M., 2003, Uji Aktifitas Antiproliferatif PGV-0 terhadap Sel Raji, Sel Hela dan Sel Myeloma, Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Day, Jr., R. A. and Underwood, A. L., 1996, Analisis Kimia Kuantitatif, edisi IV diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A. H., Penerbit Erlangga, Jakarta, 519.

Dean, J. A., 1995, Analytical Chemistry Handbook, McGraw-Hill, Inc., New York, 13, 26.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 589.

Fessenden, R.J and Fessenden J.S., 1986, Kimia Organik, jilid 1, diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A.H, Penerbit Erlangga, Surabaya, 314-351.

Fessenden, R.J and Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik, jilid 2, diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A.H., Penerbit Erlangga, Jakarta, 179-183.

Gururaj, A. E., Belakavadi M., Venkatesh, D. A., Marm, D., and Salimatha, B. P., 2002, Molecular Mechanisms of Anti-Angiogenic Effect of Curcumin, Biochem. Biophys. Res. Commun., 297, 934–942.

Ireson, C. R., Orr, S., Jones, D. J. L., Verschoyle, R., Lim, C., Luo, J., Howells, L., Plummer, S., Jukes, R., Williams, M., Farmer, P. B., Steward, W. P.,

Page 66: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

46 

 

and Gescher, A., 2001, Characterization of metabolites of the chemopreventive agent curcumin in human and rat hepatocytes and in the rat in vivo, and evaluation of their ability to inhibit phorbol ester-induced prostaglandin E2 production, Cancer Research, 61, 1058-1064.

Istyastono, E.P., Yuniarti, N., Jumina, 2009, Sintesis Senyawa Berpotensi Sebagai Inhibitor Angiogenesis: 2-benzlidena-sikloheksana-1,3-dion, Majalah Farmasi Indonesia, 20, 1-8.

Jenkins, G.L., Knevel, A. M., Digangi, F. E., 1965, Quantitative Pharmaceutical Chemistry, Sixth Edition, McGraw-Hill Book Company, New York.

Keenan, C.W., 1995, General College Chemistry, 6th edition, diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A.H., Penerbit Erlangga, Jakarta.

Kinugasa, S., Tanabe K., Tamura, T., 2009a, Spectral Databases for Organic Compunds, AIST, http://riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbs/cgi-bin/direct_frame_top.cgi, diakses tanggal 27 Desember 2010.

Kinugasa, S., Tanabe K., Tamura, T., 2009b, Spectral Databases for Organic Compunds, AIST, http://riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbs/cgi-bin/cre_frame_disp.cgi?spectrum_type=ir&sdbsno=1285, diakses tanggal 27 Desember 2010.

MacKenzie, 1967, Experimental Organic Chemistry, 3rd Edition, Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Martin, A., and Bustamante, P., 1993, Physical Pharmacy Chemical Principles in the Pharmaceutical Sciences, 4th Edition, Lea and Febriger, Philadelphia.

McMurry, J., 2004, Organic Chemistry, 6th edition, Thomson Learning Inc, USA, 362-365, 822, 854-860.

Nugroho, A. E., 1998, Sintesis 2,5-bis-(4-hidroksi-3-metoksibenzilidena) siklopentanon dengan Variasi Suhu 28oC, 38oC, dan 48oC pada Fase Pengadukan, Skripsi, 9-10, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Reksohadiprojo, S., 1996, Seri Kimia Fisika Organik : Kuliah dan Praktika Kimia Farmasi Preparatif, volume 07, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta, 15, 33-38.

Robinson, T. P., Ehlers, T., Hubbard IV, R. B., Bai, Xianhe, Arbiser, J. L., Goldsmith, D. J, and Bowen, J.P., 2003, Design, Synthesis, and Biological Evaluation of Angiogenesis Inhibitors: Aromatic Enone and Dienone Analogues of Curcumin, Bioorg. Med. Chem. Lett., 13, 115-117.

Silverstein, R.M., Bassler, G.C., Morril, T.C., 1991, Spectrometric Identification of Organic Compounds, 5th edition, John Willey and Sons Inc., Canada, 103-117.

Page 67: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

47 

 

Tonnesen, H.H., Karlsen, J., 1985, Studies On Curcumin And Curcuminoid VI, Kinetics Of Curcumin Degradation In Aqueous Solution, Z. Lebensm Unters, 180, 402-404.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 68: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

  

48

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data penimbangan crude product

Penimbangan senyawa hasil sintesis

Berat kertas saring = 0,567 g

Berat kertas saring + senyawa hasil sintesis = 0,741 g

Berat senyawa hasil sintesis = 0,174 g

Crude product senyawa hasil sintesis adalah 0,174 g

Page 69: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

49 

 

Lampiran 2. Foto senyawa hasil sintesis

Page 70: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

50 

 

Lampiran 3. Data uji titik lebur senyawa hasil sintesis

Page 71: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

51 

 

Lampiran 4. Penghitungan kepolaran fase gerak

Rumus penghitungan indeks polaritas campuran pada fase gerak : P´ AB = ФA PA + ФB PB

ФA = fraksi pelarut A P = polaritas fraksi

ФB = fraksi pelarut B P´ = polaritas campuran

dimana : P kloroform = 4,1

P etil asetat = 4,4

maka, indeks polaritas campuran kloroform : etil asetat (9:1)

= (9 x 4,1) + (1 x 4,4) = 41,3

Page 72: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

52 

 

Lampiran 5. Penghitungan Rf senyawa hasil sintesis

Pada lempeng silika gel GF254 ditotolkan senyawa hasil sintesis dan

starting material yaitu sikloheksana-1,3-dion dan 4-klorobenzaldehid. Setelah

dielusi pada fase gerak kloroform : etil asetat (9:1 v/v) dengan jarak

pengembangan 10 cm, kemudian dilihat dibawah sinar UV pada panjang

gelombang 254 nm, diperoleh bercak berwarna ungu. Dengan rumus

penghitungan Rf, diperoleh nilai Rf masing-masing bercak :

Rf =

Keterangan Jarak bercak setelah elusi (cm)

Jarak elusi (cm) Rf

Senyawa hasil sintesis 4,0 10 0,40

Sikloheksana-1,3-dion 0,3 10 0,03

4-klorobenzaldehid 6,3 10 0,63

Page 73: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

53 

 

Lampiran 6. Spektra inframerah senyawa hasil sintesis

Page 74: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

54 

 

Lampiran 7. Spektra inframerah sikloheksana-1,3-dion sebagai pembanding

Page 75: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

55 

 

Lampiran 8. Spektra inframerah 4-klorobenzaldehid sebagai pembanding

Page 76: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

56 

 

Lampiran 9. Kromatogram kromatografi gas senyawa hasil sintesis

Page 77: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

57 

 

Lampiran 10. Spektra massa senyawa hasil sintesis

Page 78: SINTESIS SENYAWA 2-(4 -KLOROBENZILIDENA) …SINTESIS SENYAWA 2-(4'-KLOROBENZILIDENA) SIKLOHEKSANADION DARI SIKLOHEKSANA-1,3-DION DAN 4-KLOROBENZALDEHID DENGAN KATALIS NATRIUM HIDROKSIDA

  

58

BIOGRAFI PENULIS

Ardi Prasetyo, yang akrab disapa Ardi adalah anak

kedua dari dua bersaudara dari pasangan Boediono

dengan Fanny Theresia. Lahir di Yogyakarta pada

tanggal 16 April 1989. Penulis menempuh pendidikan

pertamanya di TK Kanisius Sidowayah Klaten,

kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD

Kanisius Sidowayah Klaten pada tahun 1995. Enam tahun kemudian, penulis

melanjutkan pendidikannya di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan selanjutnya

menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Padmawijaya Klaten. Lulus dari jenjang

SMA, penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 pada pertengahan tahun 2007 di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menjadi

mahasiswa, penulis pernah mengikuti kegiatan bakti sosial pada Desember 2009

dan menjadi asisten pendamping praktikum Farmakognosi Fitokimia II. Selain itu,

penulis mempunyai hobi bermain catur.