SIMULASI PERSIDANGAN

download SIMULASI PERSIDANGAN

of 15

Transcript of SIMULASI PERSIDANGAN

SIMULASI PERSIDANGAN

Salah satu kegiatan praktikum di pengadilan agama adalah simulasi persidangan atau peragaan pesidangan. Simulasi ini merupakan salah satu metode untuk mengaplikasikan hasil pengamatan di Pengadilan Agama. Adapun model peragaan dalam simulasi adalah dalam bentuk dramatisasi yang seolah-olah dilakukan dalam kejadian yang sebenarnya. Simulasi ini dibimbing oleh pembimbing yang telah ditetapkan, setelah melakukan diskusi dengan bapak wakil panitra dan diberikan sebuah contoh kasus cerai gugat untuk diperagakan dalam simulasi persidangan. A. Penyusunan Rencana Simulasi Sidang 1. Pembagian Tugas Dikarenakan anggota yang sedikit, kami mengalami kesulitan dalam hal pembagian tugas. Oleh karena itu ada peserta yang terpaksa memiliki peran ganda dalam praktek persidangan. Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut : a. Majlis Hakim : Sutisna : Dede Samsu Rohim : Saepul Mugni Nurul Hadi b. c. d. e. f. Panitera Pengganti Penggugat / Pemohon Tergugat / Termohon Saksi Pemohon Saksi Termohon : Aa Saepul Rohman : Neng Kiki Farida : Agus Alliyyin : Dede Samsu Rohim : Aa Saepul Rohman (Hakim Ketua) (Hakim Anggota) (Hakim Anggota)

2. Alat Peraga Untuk simulasi dibutuhkan alat peraga yaitu berupa berkas berkas perkara. Yaitu sebagai berikut :

1. Surat Penetapan Majelis Hakim ( PMH ), 2. Surat Penetapan Hari Sidang ( PHS ), 3. Surat Panggilan ( Relaas ), 4. Surat Gugatan, 5. Surat Jawaban ( Reflik Duflik ), 6. Berita Acara Persidangan ( BAP ), 7. Surat surat keterangan saksi, 8. Surat surat bukti lain, 9. Putusan. 3. Jenis perkara yang diperagakan dan Duduk Perkaranya, Jenis Perkara yang dipergunakan dan Duduk Perkaranya adalah mengenai Gugat Cerai Sedangkan Duduk Perkaranga adalah sebagai berikut; Perihal: Kesimpulan Perkara No. 0114 / Pdt. G / 2011 / PA. Mlg Kepada Yang Terhormat Ketua Majelis Hakim Perkara No. 0114 / Pdt. G / 2011 / PA. Mlg

Pengadilan Agama Cimahi Di Soreang Assalamualaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nanda Trisna Putra, S.Hi, Advokat yang berkantor di Jl. Terusan 50 B Cimahi, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 11 januari 2011 (terlampir) dalam hal ini bertindak selaku kuasa hukum dari Neng Kiki Farida, Pekerjaan Swasta, Agama Islam, Tempat tinggal Jl. Solokan Jeruk No. 5, RT. 01, RW. 03, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung. Untuk selanjutnya disebut sebagai: PENGGUGAT

Dengan ini mengajukan Gugatan Cerai terhadap; Agus Alliyyin, Agama Islam, Pekerjaan Swasta, Tempat kediaman di Jl. Solokan Jeruk No. 5, RT. 01, RW. 03, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung. Untuk selanjutnya disebut sebagai: TERGUGAT Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di persidangan Pengadilan Agama Cimahi, yang telah berlansung sejak Hari Senin tanggal 20 Maret 2011 hingga 11 Juni 2011. Selanjutnya perkenankan kami untuk dan atas nama Penggugat menyampaikan kesimpulan sebagai berikut: I. Duduk Perkara - Dalam Konvensi Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 20 Maret 2011 yang di daftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Cimahi No. 0212/Pdt.G/2011/PA.Mlg. telah mengemukakan sebagaima berikut: 1. Bahwa pada tanggal 6 November 2000 telah dilangsungkan pernikahan antara Penggugat dengan Tergugat dan dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, dicatat dalam Akta Nikah No : 224/27/XI/2000, tertanggal 6 November 2000; 2. Bahwa setelah menikah mereka berdua tinggal dirumah orang tua Sumiyatin di Jl. Pangguh No. 13 RT. 4 RW. 2, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung, selama kurang lebih 1 tahun; 3. Bahwa setelah itu mereka pindah ke rumah yang mereka berdua beli Jl. Solokan Jeruk No. 5, RT. 01, RW. 03, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung;

4. Bahwa selama perkawinan penggugat dan tergugat sudah melakukan hubungan suami-isteri (bada dukhul) dan telah dikaruniai dua orang anak, masing-masing bernama Rafly Putra (9 th) dan Rani Putri (6 th); 5. Bahwa semula rumah tangga penggugat dan tergugat berkecukupan serta berjalan rukun dan harmonis, namun semenjak Tergugat di PHK pada bulan Oktober 2009 dan Tergugat tidak mencukupi nafkah lahir istri dan anak-anaknya maka sering terjadi pertengkaran dan perselisihan, dan seringkali tergugat melakukan tindakan kekerasan dan mengeluarkan ucapan yang kasar kepada isteri dan anak-anaknya, tergugat juga sering mabuk-mabukan; 6. Bahwa keadaan seperti diatas telah terjadi berulang-ulang hingga sekarang, meskipun Tergugat sudah dinasehati oleh orang tuanya sendiri maupun orang tua Neng Kiki Farida tentang kelakuannya terhadap Isteri dan anak-anaknya; 7. Bahwa akibat pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang terjadi pada Maret 2011, Penggugat dan Tergugat menjalani hidup pisah meja dan pisah ranjang; 8. Bahwa selama hidup pisah meja dan ranjang tersebut, Penggugat beserta kedua anaknya memilih untuk tinggal dirumah orang tua Neng Kiki Farida di Jl. Pangguh No. 13 RT. 4 RW. 2, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung; 9. Dan selama pisah meja dan ranjang tersebut Tergugat tidak pernah menjenguk Isteri dan anak-anaknya apalagi memberikan nafkah, semua biaya hidup anak-anak ditanggung oleh Penggugat; 10. Bahwa dengan keadaan rumah tangga yang demikian ini, maka Penggugat sudah tidak ingin lagi membina rumah tangga lebih lanjut bersama Tergugat, dan memutuskan untuk bercerai. Oleh karena sudah tidak mungkin dapat mewujudkan rumah tangga yang bahagia dan harmonis sebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 1 Undang-

undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 3 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam yakni mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah serta menjaga kehormatan dan kebahagiaan; 11. Bahwa Tergugat di dalam jawabannya secara tertulis tertanggal 21 Mei 2011 yang disampaikan di persidangan melalui kuasa hukumnya, menyatakan mengabulkan gugatan cerai Penggugat dan menjatuhkan Talak Satu Bain Sughra kepada Penggugat; 12. Bahwa berdasarkan kesediaan Tergugat tersebut, maka gugat cerai yang diajukan oleh Penggugat hendaknya menjadi keputusan Majelis Hakim Pengadilan Agama Cimahi yang memeriksa perkara No. 0212/Pdt.G/2011/PA.Mlg; - Dalam Rekonvensi 1. Bahwa Penggugat Rekonvensi mendalihkan anak yang bernama Rafly Putra dan Rani Putri adalah hasil perkawinan Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi; 2. Bahwa anak tersebut secara hukum masih dalam perwalian Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi; 3. Bahwa Penggugat Rekonvensi menginginkan pemeliharaan kedua anak yang telah mumayiz tersebut dalam pengampuannya, sebagaimana tersebut dalam Pasal 105 (b) Kompilasi Hukum Islam. Karena keduanya lebih memilih untuk tinggal bersama Penggugat Rekonvensi; 4. Bahwa Penggugat Rekonvensi juga mendalihkan harta gono-gini berupa tanah dan rumah seluas 72 M2 di Jl. Solokan Jeruk No. 5, RT. 01, RW. 03, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung, yang mereka beli harus dibagi menjadi dua bagian, bagian untuk Penggugat Rekonvensi dan bagian lagi untuk Tergugat Rekonvensi;

5. Bahwa Tergugat Rekonvensi menolak pembagian harta gono-gini berupa tanah dan rumah tersebut untuk dibagi rata menjadi dua bagian. Karena modal yang dipakai untuk pembelian rumah dan tanah tersebut sebagian besar dari Tergugat Rekonvensi, ini bisa dibuktikan dari kwitansi pembelian rumah dan Akta Tanah yang beratasnamakan Tergugat Rekonvensi; 6. Bahwa Tergugat Rekonvensi juga menolak dalil Penggugat Rekonvensi dalam pemeliharaan anak, karena sebenarnya dalam pasal 105 Kompilasi Hukum Islam menjelaskan bahwa pemeliharaan terhadap anak diserahkan kepada Ibu jika anak tersebut belum mumayiz dan belum berumur 12 tahun. Ini dapat dilihat dari umur Rani Putri yang masih 6 tahun dan Rafly Putra yang berumur 9 tahun. Keduanya masih belum bisa dikatakan mumayiz sebagaimana yang dimaksud Penggugat Rekonvensi; II. Fakta Fakta di Persidangan - Bukti Surat 1. Fotocopy Akta Nikah No : 224/27/XI/2000 antara Penggugaat Neng kiki Farida dengan Tergugat Agus Alliyyin yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung; 2. Fotocopy Akta Kelahiran No. 123/V/2002 atas nama Rafly Putra dan Akta Kelahiran No. 234/VIII/2005 atas nama Rani Putri yang dicatat di kantor Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung; 3. Fotocopy Akta Jual Beli No. 212/SB/III/2002 atas tanah seluas 72 M2 yang dibeli oleh Neng Kiki Farida yang dibuat oleh Notaris Solikin, SH; 4. Fotocopy Sertifikat atas barang sengketa tanah dan rumah atas nama Neng Kiki Faida; - Keterangan Saksi 1. Saksi Penggugat

a.

Prinsipal/Penggugat atau Neng Kiki Farida; Pekerjaan Swasta, Agama Islam, Alamat di Jl. Solokan Jeruk No. 5, RT. 01, RW. 03, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung; selanjutnya di dalam kesaksiannya dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut: y Bahwa benar saksi sebagai Penggugat telah beberapa kali dihina dan dipukul oleh Tergugat; y Bahwa Perbuatan Tergugat mengakibatkan Penggugat dan anak-anaknya keluar dari rumah dan menetap di rumah orang tua Penggugat; y Bahwa benar dalam satu tahun ini Tergugat tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan anak-anaknya; y Bahwa pengatasnamaan barang-barang (tanah dan rumah) atas nama Penggugat adalah atas persetujuan dan pengetahuan Tergugat;

b.

Dede Samsu Rohim ; Umur 24 tahun, Pekerjaan Swasta, Agama Islam, Alamat di Jl. Solokan Jeruk No. 10, RT. 01, RW. 03, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung; selanjutnya di dalam kesaksiannya dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut: y y Bahwa saksi adalah adik dan kenal dengan Penggugat Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat membeli tanah dan rumah seluas 72 M2 di Jl. Solokan Jeruk No. 5, RT. 01, RW. 03, Kelurahan Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kab Bandung; y Bahwa benar akhir-akhir ini antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran dan saksi pernah melihat memar di wajah dan tangan Penggugat; y Bahwa benar pertengkaran yang terjadi berawal karena Tergugat tidak memberi nafkah kepada Penggugat dan anak-anaknya;

y

Bahwa dikarenakan pertengkaran yang berkepanjangan dengan Tergugat, Penggugat dan kedua anaknya pindah ke rumah orang tua Penggugat;

2. Saksi Tergugat a. Aa Saepul Rohman; Umur 23 tahun, Pekerjaan Swasta, Agama Islam, Alamat di Jl. Telkom No. 2 Kab Bandung; selanjutnya di dalam kesaksiannya dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut: y y y Saksi mengenal tergugat pertama kali di tempat kerja pada tahun 2003; Saksi menilai Tergugat merupakan pekerja keras; Bahwa benar antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pertengkaran; hal ini ditandai dengan keduanya yang sudah pisah rumah sejak kurang lebih sebulan yang lalu; -Alat Bukti Lain Bahwa untuk menguatkan dari pernyataan Penggugat, disini akan dipaparkan beberapa bukti lain terkait dengan harta gono-gini dan kekerasan dalam rumah tangga; a. Bahwa ketika Penggugat dan Tergugat akan membeli tanah dan rumah, Penggugat mengambil uang di bank sejumlah 56 juta. Ini bisa dibuktikan dengan transkip yang ada di buku tabungan dan lembaran kartu penarikan uang dari bank; b. Bahwa mengenai kekerasan yang dilakukan oleh Tergugat, Penggugat dapat membuktikannya dari hasil visum yang dilakukan oleh dr. Jarno pada tanggal 11 Januari 2011 di RSU. Majalaya; III. Analisis - Analisis Fakta

Selama proses persidangan, apa yang telah disampaikan oleh Penggugat adalah suatu keniscayaan, yang jika orang lain merasakannya pasti juga akan menempuh jalan yang sama, yakni perceraian. Meski Penggugat termasuk sosok yang sabar dan tegar karena telah mencoba mempertahankan kerukunan berkeluarga, akan tetapi jika diperlakukan semenamena oleh Tergugat maka fisik dan bathin pun pasti akan menolak, karena setiap manusia memiliki batas-batas tertentu dalam menyikapi sebuah permasalahan. Dalam menyikapi sikap dan tindakan kekerasan yang dilakukan Tergugat inilah Penggugat merasa bahwa ikatan pernikahan antara keduanya tidak mungkin dapat dipertahankan lagi. Meskipun dipaksakan harus bersatu kembali, besar kemungkinan kekerasaan dan sikap buruk Tergugat akan kembali terulang, dan ini berakibat fatal terhadap Penggugat dan anak-anaknya. Salah satu kemungkinan terburuknya adalah terganggunya mental anak. Dan setelah mendengar penjelasan dari Tergugat semakin tampak bahwa Tergugat memang ingin berpisah dari Penggugat, ini dibuktikan dari tuntutannya pada Jawaban Pertama tertanggal 21 Mei 2011 yang menjatuhkan Talak Bain Sughra kepada Penggugat. Dalam penyampaian dalil-dalil di persidangan, Tergugat juga tidak bisa membuktikan beberapa dalih dari pernyataannya, salah satunya adalah pekerjaan Tergugat menjadi Tukang bangunan. Dari saksi-saksi yang diajukan Tergugat juga tidak dapat memastikan bukti-bukti konkrit terkait profesi Tergugat. Dari itu Penggugat mengira bahwa itu semua termasuk dari tipu-daya Tergugat. Untuk itu Penggugat memohon kepada Majelis Hakim agar menyelesaikan perkara ini dengan seadil-adilnya, yang intinya demi terjamin keamanan dan kenyamanan bagi Penggugat dan anak-anaknya.

- Analisis Yuridis Terkait dengan dalil-dalil yuridis yang disampaikan oleh Tergugat terkait masalah pengasuhan anak dan harta gono-gini, maka disini Penggugat akan mepaparkan mengenai kekuatan dari masing-masing dalil: a. Tentang Pemeliharaan anak y Tergugat mendalihkan bahwa kedua anak dari Penggugat dan Tergugat Rafly Putra (9 th) dan Rani Putri (6 th) dianggap telah mumayiz dan dibolehkan untuk memilih ikut dengan Penggugat atau Tergugat setelah perceraian nanti, sesuai dengan pasal 105 (b) Kompilasi Hukum Islam; y Dalih ini ditolak oleh Penggugat karena untuk anak seumuran mereka belum bisa dikatakan mumayiz, yaitu masih belum bisa membedakan antara baik - buruk, berpahala berdosa, dan lain-lain; y Berhubung kedua anak tersebut belum mumayiz dan masih dibawah umur 12 tahun maka yang perhak dalam pengasuhan dan pemeliharaannya adalah Penggugat, akan tetapi biaya pemeliharaannya tetap ditanggung oleh Tergugat, sebagaimana tersebut dalam pasal 105 (a) dan (b) Kompilasi Hukum Islam; y Sebagaimana tersebut dalam Pasal Pasal 34 (3) Undang-undang No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 80 dan Pasal 77 (5) Kompilasi Hukum Islam menyebutkan bahwa jika suami atau isteri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama; dalam hal ini Tergugat telah melalaikan kewajibannya yakni tidak memberikan nafkah kepada Penggugat dan anak-anaknya, untuk itu Tergugat tidak memiliki kekuasaan lagi terhadap kedua anaknya, akan

tetapi Tergugat masih berkewajiban untuk memberi pemeliharaan kepada anak tersebut; b. Tentang Harta Bersama y Sesuai dengan pasal 88 Kompilasi Hukum Islam jo. Pasal 37 Undangundang No. 1 tahun 1974, bahwa jika terjadi perselisihan mengenai harta bersama antara Penggugat dan Tergugat yang menyebabkan terjadinya perceraian, maka penyelesaiannya diserahkan kepada Prinsipal

(Penggugat dan Tergugat); jika beragama Islam dapat diajukan kepada Pengadilan Agama; IV. Kesimpulan dan Permohonan

- Kesimpulan Setelah kita melihat dan mendengar semua penjelasan dari Penggugat dan Tergugat beserta saksi-saksi dan bukti-bukti yang ada dari masing-masing Prinsipal, sudah jelaslah bahwa keduanya untuk saat ini tidak mungkin untuk disatukan kembali dalam ikatan keluarga sebagaimana yang diingini oleh Islam yang tercermin dalam Pasal 1 Undang-undang No. 1/1974 jo. Pasal 2-3 Kompilasi Hukum Islam. Dan Gugat Cerai yang diajukan oleh Penggugat merupakan salah satu solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan diatas. Meskipun sebenarnya cara ini tidak disenangi oleh Tuhan. Keinginan Penggugat untuk bercerai bukan dikarenakan karena hawa nafsu, akan tetapi jika tetap dipertahankan maka yang ada bukan kemaslahatan tapi kemudharatan yang akan terjadi. Langkah ini ditempuh juga demi masa depan anak-anaknya yang lebih cerah, agar terhindar dari pertengkaran yang selalu terjadi diantara Penggugat dan Tergugat, yang mana ini dapat mempengaruhi pertumbuhan mental anak.

- Permohonan

Selanjutnya berdasarkan fakta-fakta juridis dan non juridis baik terungkap dalam persidangan maupun di luar persidangan, maka perkenankan kami memohon kepada Majelis Hakim untuk memutuskan sebagai berikut: 1.Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2.Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat Agus Alliyyin terhadap Neng Kiki Farida; 3.Menetapkan perwalian dan hak pengasuhan anak atas nama Rafly Putra dan Rani Putri kepada Penggugat; 4.Menetapkan sah secara hukum tentang penguasaan dan kepemilikan surat rumah serta tanah kepada Penggugat; yang nantinya akan dilelang dan hasilnya dibagi antara Penggugat dan Tergugat sesuai haknya masing-masing; 5.Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul; 6.Mengadili perkara ini dengan seadil-adilnya;

Demikian kesimpulan dari Penggugat, Penggugat memohon segala kearifan Majelis Hakim untuk memberikan kepastian hukum dalam perkara ini, amin;

Solokan Jeruk, 15 Juni 2011 Hormat Kuasa Hukum Penggugat 1. Peagaan persidangan. a. Sidang Pertama. Panitera sidang, pada hari, tanggal dan jam sidang yang telah di tentukan mempersiapkan dan memeriksa kelengkapan sidang. Setelah siap, panitera melapor kepada Ketua Majelis, lalu panitera siap menunggu di ruang sidang dan tempat duduk telah disediakan.

Selanjutnya majelis hakim memasuki ruang sidang melalui pintu khusus, dalam keadaan sudah berpakaian toga hakim, panitera yang kemudian mempersialahkan hadirin berdiri dan setelah hakim duduk, mempersilahkan kembali hadirin untuk duduk, cara ini pun diperagakan dalam sidang - sesidang selanjutnya. Ketika majelis membuka sidang dengan bacaan Basmallah sekaligus sidang dinyatakan terbuka untuk umum ketukan palu 3X, setelah itu ketua majelis mengijinkan pihak pihak untuk memasuki ruang siddang. Atas ijin ini panitera memanggil para pihak untuk memasuki ruangan dan duduk pada kursi yang telah disediakan. Pertanyaan pertama ketua majelis hakim adalah nama penggugat dan tergugat , untuk mengatur tempat duduknya, lalu dilanjutkan dengan menanyakan indentitas pihak pihak, dimulai dari penggugat selanjutnya penggugat. Setelah elesai bertanya indentitas, ketua majelis menganjurkan keduanya untuk bnerdamai. Tetapi karena keduanya tetap pada pendirian semula, maka persidangan dilanjutkan dan sidang dinyatakan tertutup untuk umum, maka dilanjutkan dengan pembacaan gugatan oleh ketua majlis. Sebelumsurat gugatan dibaca, diperlihatkan dahulu kepada penggugat dan ditanyakan apakah benar tulisan dan tanda tangan Penggugat, setrelah dijawab ya maka ketua majlis membacakan surat gugatan itu, Setelah selesai ketua majlis menanyakan kepada penghgugat apakah ada kekeliruan, pengurangan atau penambahan isi susatan itu setelah dijawab tidak. Ketua majlis bertanya kepada tergugat, apakah mengerti isi gugatan itu tergugat menjawab ya. Ketua majlis bertanya apakah anda akan memberikan jawaban (reflik) dan apakah jawaban akan berupa lisan atau tulisan. Tergugat menjawab

ya . dan akan dengan lisan. Kemudian sidang dilanjutkan berisi tentang jawab menjawab yang dilanjutkan dengan pembuktian. Setelah jawab menjawab dilakukan, maka sampai kepada tahapan pembuktian dan saksi. Penggugat saat itu mendatangkan seorang saksi yaitu Sdr Dede Samsu Rohim adik dari penggugat. Ketua Majlis menanyakan tentang : hubungan antara penggugat serta kesanggupan membeikan keterangan atau tidak, kemudian sanggup disumpahi dengan segala akibatnya. Setelah semuanya selesai dan telah disumpahi, saksi ditanya tentang hal-hak yang berhubungan dengan keadaan rumah tangga tergugat dengan penggugat. Setelah saksi penggugat ditanyak, maka dimajukanlah saksi tergugat. Acara pemeriksaan saksi tergugat sama denga saksi penggugat. Setelah hakim merasa puas dan tidak ada lagi yang akan ditanyakan kepada saksi, baik tergugat maupun penggugat dan majlis hakim yang lain, maka sidang dinyatakan terbuka untuk umum. Majlis hakim menyatakan ditunda seminggu yang akan datang untuk pembacaan putusan. Kepada para pihak diperintahkan untuk hadir tepat pada waktunya tanpa harus dipanggil lagi. Selanjutnya sidang ditutup dengan hamdallah dan ketukan palu sebanyak tiga kali. b. Sidang kedua Sidang kedua ini merupakan sidang pembacaan putusan. Acara pembukaannya sama seperti pada sidang pertama. Pada sidang ini Penggugat dan tergugat keduanya hadir, kemudian majli membacakan putusannya dalam sidang terbuka untuk umum sesuai pasal 60 UU no. & tahun 1989. Setelah selesai pembacaan putusan, ketua majlis langsung menutup sidang dengan pembacaan Hamdallah dan ketukan palu sebanyak tiga kali.

Sebelum turun dari meja, ketua majlis hakim meng-informasikan kepada para pihakpahwa, kalau tidak puas dengan putusan ini dipersilahkan untuk mengajukan Banding. Simulasi dinyatakan selesai.