Siklus Tidur
-
Upload
ani-seohyun -
Category
Documents
-
view
86 -
download
3
description
Transcript of Siklus Tidur
SIKLUS TIDUR DAN IRAMA SIRKADIAN
OLEH :M. ASKAR, S.KEP, NS.,M.KES
PENGERTIAN SUATU KEADAAN YANG BERULANG
ULANG, PERUBAHAN STATUS KESADARAN YANG TERJADI SELAMA PERIODE TERTENTU
PROSES FISIOLOGIS YANG BERSIKLUS YANG BERGANTIAN DENGAN PERIODE TERJAGA YANG LEBIH LAMA
IRAMA SIRKADIAN LATIN; CIRCA, ‘TENTANG’ DAN DIES,
‘HARI’ SIKLUS 24 JAM, SIANG-MALAM, DIKENAL JUGA DENGAN IRAMA DIURNAL, BAGIAN DARI KEHIDUPAN SEHARI-HARI.
SIKLUS TIDUR TAHAP 1 : NREM TAHAP 2 : NREM TAHAP 3 : NREM TAHAP 4 : NREM TIDUR REM
TAHAP 1 NREM Tahap ini meliputi tingkat paling dangkal dari
tidur Tahap berakhir beberapa menit Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai
dengan penurunan secara bertahap tanda-tanda vital dan metabolisme
Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara
Ketika terbangun, seseorang merasa seperti telah melamun
TAHAP 2 NREM Periode tidur bersuara Kemajuan relaksasi Untuk terbangun masih relatif mudah Tahap berakhir 10 hingga 20 menit Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban
TAHAP 3 NREM Tahap awal dari tidur yang dalam Orang yang tidur sulit dibangunkan dan
jarang bergerak Otot-otot dalam keadaan santai penuh Tanda-tanda vital menurun tetapi tetap
teratur Tahap berakhir 15 hingga 30 menit
TAHAP 4 NREM Tahap tidur terdalam Sangat sulit untuk membangunkan orang yang
tidur Jika terjadi kurang tidur maka orang yang tidur
akan menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap ini
Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding selama jam terjaga
Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi
TIDUR REM Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup
dapat terjadi pada REM. Mimpi yang kurang hidup dapat terjadi pada tahap yang lain
Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur
Hal ini dicirikan dengan respons otonom dan pergerakan mata yang cepat, fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan atau fluktuasi tekanan darah
TIDUR REM Terjadi penurunan tonus otot skelet Peningkatan sekresi lambung Sangat sulit sekali membangunkan
orang yang tidur Durasi dari tidur REM meningkat pada
tiap siklus dan rata-rata 20 menit
TAHAP-TAHAP SIKLUS TIDUR ORANG DEWASA
TAHAP PRA TIDUR
NonREMTahap 1
NonREMTahap 2
NonREMTahap 3
NonREMTahap 4
NonREMTahap 3
NonREMTahap 2
Tidur REM
MIMPI Terjadi pada NREM dan REM Mimpi pada REM : Nyata, rumit, penting
untuk konsolidasi memori jangka panjang, berkembang dalam isi, kejadian terbaru, emosi masa kanak-kanak, atau masa lampau
Kepribadian mempengaruhi kualitas mimpi
MIMPI Mimpi kebanyakan tentang masalah
terbaru Ketakutan sering ditampilkan dalam
mimpi buruk Mimpi menghapus fantasi tertentu atau
memori yang non esensial Orang yang mengingat mimpi secara
jelas biasanya terjaga segera setelah periode tidur REM.
KEBUTUHAN TIDUR Neonatus – 3 bulan : 16 jam sehari Bayi 1 bulan – 1 tahun : 14 jam sehari Todler : 12 jam sehari Prasekolah : 12 jam semalam, jarang tidur siang Usia sekolah : 6 tahun (11-12 jam), 11 tahun (9-
10 jam). Remaja : 7 ½ jam Dewasa muda : 6 – 8 ½ jam Dewasa tengah : Menurun dari dewasa muda Lansia : Tetap, kualitas yang berubah
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR Penyakit fisik Obat-obatan dan substansi Gaya hidup Kebiasaan tidur Stres emosional Lingkungan Latihan fisik dan kelelahan Asupan makanan dan kalori
Gangguan tidur Insomnia Apnea tidur Narkolepsi dan Katalepsi Deprivasi tidur Parasomnia (Somnabulisme, enuresis
nokturnal, bruksisme)
Gejala deprivasi tidur Fisiologis
Ptosis, penglihatan kaburKekakuan motorik halusPenurunan refleksWaktu respons melambatRasionalisasi dan penilaian menurunKewaspadaan pendengaran dan
penglihatan menurunAritmia jantung
Gejala deprivasi tidur Psikologis
Bingung (konfusi) dan disorientasiPeningkatan sensitivitas terhadap nyeriIritabel, menarik diri, apatisRasa kantuk berlebihanAgitasiHiperaktifPenurunan motivasi
Pengkajian tidur Perawat mengkaji pola tidur Faktor yang biasa mempengaruhi tidur Tidur Subjektif, jika klien merasa puas
dengan kuantitas dan kualitas tidur yang dialami normal (Closs, 1988)
Kualitas tidur dapat dikaji dengan skala analog visual (Closs, 1988)
Karakteristik masalah tidur dan kebiasaan tidur klien yang biasa
Pengkajian tidur Sumber pengkajian terbaik : klien,
pasangan tidur, pada anak dari orang tua
Riwayat tidur mencakup :Deskripsi masalah tidur klienPola tidur biasaPerubahan pola tidur terakhirRutinitas menjelas tidur dan lingkungan tidur
Pengkajian tidur Riwayat tidur mencakup (lanjutan) :
Penggunaan obat tidur dan obat lainnyaPola asupan diet dan jumlah zat yang
mempengaruhi tidurGejala yang dialami selama terbangunPenyakit fisik yang terjadi secara
bersamaanPeristiwa dalam kehidupan yang terjadi saat
iniStatus emosional dan metal saat ini
Diagnosa keperawatan Gangguan pola tidur (sulit tertidur) yang
berhubungan dengan kebisingan lingkungan, nyeri artritis, dll
Gangguan pola tidur (sering terbangun) yang berhubungan dengan kekhawatiran kehilangan pekerjaan, ketergantungan terhadap obat-obat barbiturat, dll
Diagnosa keperawatan Risiko cedera yang berhubungan
dengan serangan berjalan dalam tidur Koping keluarga tidak efektif;
ketidakmampuan yang berhubungan dengan pemahaman pasangan tentang narkolepsi
Gangguan harga diri yang berhubungan dengan terjadinya mengompol
Diagnosa keperawatan Gangguan pertukaran gas selama tidur
yang berhubungan dengan perubahan suplai oksigen
Pola napas tidak efektif yang berhubungan dengan obstruksi trakeobronkial
Contoh Rencana Askep untuk Gangguan Pola Tidur Diagnosa keperawatan : Gangguan pola
tidur (sulit tertidur) yang berhubungan dengan khawatir akan kehilangan pekerjaan
Defenisi : Gangguan pola tidur adalah gangguan waktu tidur yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mempengaruhi hasrat gaya hidup (Kim, McFarland, McLane, 1995)
Contoh Rencana Askep untuk Gangguan Pola Tidur Tujuan : Klien melaporkan bahwa pola
tidur yang biasa telah terbentuk kembali dalam 1 bulan
Hasil yang diharapkan :Klien tertidur dalam 30 menit setelah naik ke
tempat tidurKlien menggunakan terapi relaksasi setiap
malam sebelum tidurKlien melaporkan perasaan segar di saat
terbangun di pagi hari
Contoh Rencana Askep untuk Gangguan Pola Tidur Intervensi 1 : Anjurkan agar kafein dan
alkohol dihilangkan dari diet klien di malam hari (Kafein dan alkohol mengganggu siklus tidur)
Intervensi 2 : Minta klien mengikuti ritual tidur naik ke tempat tidur pada jam yang sama setiap malam meminum segelas susu (Susu mengandung L-triptofan, asam amino alami yang merangsang tidur (Ross et al, 1986)
Contoh Rencana Askep untuk Gangguan Pola Tidur Intervensi 3 : Tentukan waktu sebelum
klien pergi tidur untuk latihan relaksasi yag tenang, mandi, atau latihan relaksasi progresif (Efek dari relaksasi memerlukan penelitian lebih lanjut, klien insomnia dapat mengalami peningkatan tonus simpatik, dan relaksasi dapat menguranginya (Berman et al, 1990)
Contoh Rencana Askep untuk Gangguan Pola Tidur Intervensi 4 : Kendalikan sumber-
sumber kebisingan di lingkungan dan pastikan bahwa kamar tidur sudah digelapkan dan memiliki ventilasi yang baik (Suara yang keras dapat mengganggu dan mempengaruhi istirahat).
Kontrol suara di rumah sakit Tutup pintu kamar klien jika mungkin Jaga agar pintu area kerja di unit
tersebut ditutup ketika sedang digunakan
Kurangi volume telepon yang terdekat dan peralatan yang berbunyi
Gunakan sepatu beralas karet, hindari pemakaian sepatu beralas kayu
Kontrol suara di rumah sakit Matikan oksigen di samping tempat tidur
dan peralatan lain yang tidak digunakan Matikan alarm dan bunyi pada alat monitor
di samping tempat tidur Matikan TV dan radio dalam kamar kecuali
jika klien menyukai musik yang lembut Hindari bunyi keras yang tiba-tiba seperti
menyiram toilet atau menggeser tempat tidur
Kontrol suara di rumah sakit Lakukan percakapan yang diperlukan
dengan suara rendah, terutama di malam hari
Lakukan percakapan dan pelaporan di ruangan khusus yang jauh dari kamar klien
Farmakologi Agens Antiinsomnia Alprazolam, Nama dagang Xanax,
awitan kerja 15 – 60 menit, dosis oral 0,25 – 0,5 mg (3 kali sehari), indikasi : ansietas
Diazepam, Nama dagang Valium, awitan kerja 15 – 45 menit, dosis oral 5 – 10 mg menjelang tidur, indikasi gangguan tidur
Dll..
SELESAISee u next time