Siklus Sel Dan Karsinogenesis

download Siklus Sel Dan Karsinogenesis

of 84

Transcript of Siklus Sel Dan Karsinogenesis

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    1/84

    1. SIKLUS SEL

    Sel adalah unsur terkecil yang menyusun suatu organisme. Dalam

     perjalanan hidupnya, sel tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukan kegiatanmemperbanyak diri. Peristiwa tersebut selalu terulang dalam perjalanan hidupnya

    dan membentuk sebuah siklus yang dinamakan Siklus Sel. Pertumbuhan dan

     perkembangan setiap organisme hidup sangatlah bergantung pada pertumbuhan

    dan perbanyakan sel itu sendiri. Hal yang demikian dikenal dengan istilah

     pembelahan. 1,2

    Siklus sel merupakan urutan kejadian di dalam sel sejak sel muncul hingga

    membelah menjadi dua (mengalami duplikasi atau replikasi sedangkan

    reproduksi sel merupakan bagian dari siklus sel, bagaimana sel tersebut membelah

    menjadi dua sel anak dan mendistribusikan seluruh D!" (genom dari sel induk 

    ke sel anak. 1

    #ungsi dasar dari siklus sel adalah menduplikasi secara akurat jumlah

    D!" dalam kromosom yang kemudian dipisahkan ke dalam dua sel anak yang

    identik secara genetik. Sel dari organisme eukariot mempunyai sistem pengontrol

    siklus sel yang sangat kompleks, yang dipengaruhi oleh $aktor%$aktor baik dari

    dalam maupun luar sel. Sistem ini dapat mengontrol perubahan biokimiawi,

    termasuk replikasi D!", segregasi pada duplikasi kromosom, dan duplikasi

    organel maupun makromolekul. &ila sistem mengalami mal$ungsi antara lain

    dapat mengalami pertumbuhan berlebihan yang menyebabkan kanker. 1

      'rans$ormasi keganasan sel terjadi akibat akumulasi mutasi pada

    sejumlah gen tertentu, dan hal ini yang merupakan kunci terjadinya kanker pada

    manusia. en terdapat dalam kromosom pada inti sel. Sebuah gen akan

    menentukan untaian asam amino yang harus dirangkaikan satu dengan lainnya

    untuk membentuk suatu protein, dan protein ini kemudian akan melaksanakan

    $ungsi gen tersebut. &ila gen diakti$kan, maka sel akan bereaksi dengan jalan

    mensintesis protein yang telah disandinya. )utasi gen dapat mengubah jumlah

    atau akti*itas produk proteinnya. +

    1

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    2/84

    Siklus sel dibagi dua tahap (ambar 1, yaitu tahap inter$ase (sel sedang

    tidak membelah dan tahap pembelahan atau $ase ) (mitosis. Selama inter$ase

    sel tumbuh, mengakumulasi nutrien yang diperlukan untuk duplikasi D!" dan

    merupakan masa persiapan pembelahan sel. nter$ase terdiri atas $ase%$ase 1

    (ap 1, S (synthesis, dan 2  (ap 2. Suatu siklus sel berjalan sekitar 2+ jam.

    nter$ase memerlukan waktu 2- jam (/ 0 dari seluruh waktu siklus, sedangkan

    $ase ) hanya 1 jam. &ila sel keluar dari siklus, maka sel masuk ke dalam $ase

    Dorman (/.1,2,-

    Gambar 1. siklus sel 1

    #ase 1, merupakan $ase pertumbuhan dan persiapan untuk replikasi

    kromosom, antara lain mensintesis protein dan organel%organel. Pada $ase ini, bila

    kondisi tidak memungkinkan, sel dapat menunda pertumbuhan dan masuk ke $ase

    Dorman (/ yang waktunya ber*ariasi. #ase /  bisa untuk sementara atau

    menetap. #ase / akan menetap bila sel mengalami di$erensiasi dan akhirnya

    mati. beberapa tipe sel lainnya bisa kembali masuk ke $ase 1 dan melanjutkan

     pertumbuhan.1,2,-

    #ase S merupakan $ase sel mengadakan replikasi D!", sintesis sentriol

    dari sentrosom, dan benang%benang kumparan. &entuk molekul D!" menyerupai

    tangga yang berpilin menjadi dobel heli. nit struktural D!" adalah empat

    nukleotida berbeda yang terpasang dalam satu rantai panjang D!". Setiap

    nukleotida mengandung $os$at, gula deoksiribosa dan basa nitrogen, yang tersusun

    dengan urutan demikian. 3eempat basa tersebut adalah adenine (", guanine (,

    sitosin (4, dan timin ('. &agian samping tangga D!" terbentuk dari gabungan

    $os$at dan gula. Hubungan silang (anak tangga terbentuk dengan cara

    2

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    3/84

    memasangkan basa dengan basa melalui ikatan hydrogen lemah. Dalam pasangan

     basa yang lengkap, adenine hanya berikatan dengan timin ("%', '%", sedangkan

    guanine hanya berikatan dengan sitosin (%4, 4%. )eskipun hanya ada empat

    macam *ariasi ikatan, rangkaian linear tempat keempat ikatan tersebut berada

    dapat memberikan beragam kombinasi yang hampir tak terhitung.1,2,-

    #ase 2 merupakan $ase persiapan sebelum sel memasuki $ase ), antara

    lain mempersiapkan energi. 1

    #ase ) merupakan $ase pembelahan yang terdiri dari kariokinesis dan

    sitokinesis, terjadi kondensasi kromosom (peran protein kondensin dan segregasi

    kromosom.

    1

    #ase 1 dan 2 merupakan $ase penundaan yang memberi kesempatan sel

    untuk tumbuh. #ase itu digunakan oleh sel untuk memonitor kondisi lingkungan

    (internal dan eksternal sehingga mencapai kondisi yang memungkinkan untuk 

    masuk ke $ase berikutnya. 3hususnya pada $ase 1, kondisinya sangat ditentukan

    oleh $aktor eksternal dan sinyal ekstraseluler dari sel lainnya.1

    a. PEMBELAHAN SEL

    Pembelahan sel ada dua macam yaitu mitosis dan meiosis. )itosis terjadi

     pada sel%sel somatis, yang membentuk sel%sel baru dengan jumlah kromosom

    yang sama dengan sel induk. Sedangkan meiosis terjadi pada sel gamet (o*um dan

    sperma di dalam gonad. Pembelahan meiosis dikenal juga dengan pembelahan

    reduksi karena menghasilkan sel dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah

    kromosom sel induk.2

    Didalam proses pembelahan sel terjadi peristiwa kariokinesis dan

    sitokinesis. kariokinesis adalah proses pembelahan inti (karion, nukleus yang

    merupakan pemisahan kromosom ke kutub yang berlawanan. peristiwa ini di

    awali ketika kromosom di duplikasi, namun tetap terikat pada sentromer.

    Sedangkan sitokinesis adalah pemisahan sitoplasma yang akan dibagikan pada

    dua sel anak. Pada proses pembelahan sel perlu dijaga agar kariokinesis dan

    sitokinesis dapat terjadi secara tepat dan dengan urutan yang benar. )otor 

     penggerak dari kariokinesis dan sitokinesis adalah sitoskelet, dengan terbentuknya

     benang%benang spindel.2

    3

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    4/84

    b. MITOSIS

    Pembelahan mitosis terdiri atas empat tahap, yaitu pro$ase, meta$ase,

    ana$ase, dan telo$ase (ambar2. 'ahap antara pro$ase dan meta$ase, sering

    dimasukkan dalam tahap tersendiri yaitu prometa$ase.2

    Salah satu peristiwa awal dari proses mitosis yang terjadi di dalam

    sitoplasma, terjadi pada bagian akhir inter$ase, di dalam atau sekeling struktur%

    struktur kecil yang disebut sebagai sentriol. Dua pasang sentriol terletak 

     berdekatan satu sama lain, dekat dengan salah satu kutub nukleus (sentriol ini,

    seperti D!" dan kromosom, juga telah bereplikasi selama inter$ase, biasanya

    segera sebelum replikasi D!". Setiap sentriol adalah suatu badan silindris kecil berbentuk tubulus. 3edua sentriol dari setiap pasang kromosom terletak tegak 

    lurus satu sama lain. Setiap pasang sentriol dengan dengan perisentriol yang

    melekat disebut sebuah sentrosom (ambar 2 ".2

    Segera sebelum mitosis berlangsung, kedua pasang sentriol mulai bergerak 

    menjauhi satu sama lainb (ambar 2&. Hal ini disebabkan oleh polimerasi

     berikutnya dari protein mikrotubulus yang tumbuh di antara pasangan sentriol

    yang berurutan dan sesungguhnya mendorong keduanya menjauh. Pada waktuyang sama mikrotubulus yang lain secara radial tumbuh menjauhi setiap pasang

    sentriol, membentuk suatu bintang berduri, disebut aster, pada setiap bagian akhir 

    dari sel. &eberapa duri menembus nukleus dan memainkan sebuah peran dalam

    memisahkan perangkat kromatid selama mitosis. 3ompleks mikrotubulus yang

    meluas di antara kedua pasang sentriol disebut gelendong, dan seluruh perangkat

    mikrotubulus ditambah dua pasang sentriol disebut aparatus mitosis.2

    4

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    5/84

    1. ProfaseDitunjukkan gambar 2", 2&, dan 24, sewaktu kumparan sedang

    dibentuk, kromosom dalam nukleus, yang dalam $ase inter$ase terdiri atas

    rangkaian kumparan longgar, dipadatkan menjadi bentuk kromosom yang

    lebih mantap.2. Prometafase

    Selama $ase ini (ambar 2D duri%duri mikrotubulus yang sedang

    tumbuh dari aster menusuk dan memecahkan pembungkus nukleus. Pada

    waktu yang sama berbagai mikrotubulus dari aster melakat pada kromatid

    di sentromer, dimana kromatid yang berpasangan masih berikatan satu

    sama lain5 tubulus kemudian menarik satu kromatid dari setiap pasang

    menuju satu kutub sel dan pasangannya menuju kutub yang berlawanan.3. Metafase

    Selama meta$ase (ambar 26, kedua aster dari apparatus mitosis

    akan didorong lebih jauh lagi. 3eadaan ini diyakini karena duri%duri

    mikrotubulus dari kedua aster, dimana duri%duri tersebut saling

     berinterdigitasi satu sama lain untuk membentuk gelendong mitosis saling

    5

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    6/84

    mendorong satu dengan yang lainnya. Diyakini bahwa sejumlah kecil

     protein kontraktil yang disebut molekul motor yang mungkin terdiri atas

     protein otot aktin berperan dalam pergerakan ini. Secara bersamaan

    kromatid ditarik dengan kuat oleh mikrotubulus ke bagian pusat sel untuk 

    membentuk lempeng ekuatorial dari gelendong mitosis.4. Anafase

    Selama $ase ini (ambar 2#, kedua kromatid dari setiap

    kromosom ditarik terpisah pada sentromer. Semua +7 pasang kromatid

    dipisahkan, membentuk dua perangkat +7 kromosom anak yang terpisah.

    Satu dari perangkat ini ditarik menuju satu aster mitotik dan yang lain

    menuju aster yang lain sewaktu kedua kutub yang bersebelahan dari sel

    yang membelah di dorong menjauh.. Te!ofase

    Dalam telo$ase (ambar 2%H, kedua perangkat kromosom anak 

    sekarang secara menyeluruh ditarik menjauh. 3emudian aparatus mitosis

    menghilang, dan terbentuk sebuah membran nukleus yang baru terbentuk 

    di sekitar setiap perangkat kromosom. )embran ini dibentuk dari bagian

    retikulum endoplasmik yang sudah terdapat di sitoplasma. Segera setelah

    itu sel akan terjepit di bagian pertengahan antara kedua nukleus. Proses ini

    disebabkan oleh cincin kontraktil mikro$ilamen yang terdiri atas aktin dan

    miosin, dua protein kontraktil otot, yang terbentuk pada persambungan

    dari sel yang baru terbentuk dan menjepitnya satu sama lain.2

    ". MEIOSIS

    )eiosis disebut juga pembelahan reduksi karena sel anak mempunyai

     jumlah kromosom yang tereduksi menjadi separuh dari jumlah kromosom semula

    (2!8diploid menjadi !8haploid. Pembelahan ini hanya terjadi pada gamet

    (sperma dan o*um yang terletak di dalam gonad (testis dan o*arium. 'ahap

     pembelahan meiosis hampir mirim dengan mitosis, hanya disini terjadi dua kali

     pembelahan yaitu meiosis dan meiosis , tetapi replikasi D!" hanya satu kali,

    sehingga terbentuk empat sel anak yang masing%masing hanya mengandung satu

    set kromosom. Pada pro$ase dibagi lagi menjadi lima tahap yaitu leptoten,

    9igoten, pakiten, diploten, dan diakinesis. 'ahap pro$ase ini merupakan $ase

    yang kritis, karena sebagai dasar dari mor$ologi kromosom.1,7,:

    6

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    7/84

    Seperti halnya mitosis, setelah selesai $ase S, kromosom parental

    direplikasi sehingga masing%masing sel anak mempunyai  sister chromatid   yang

    identik. Pola segregasi kromosom pada meiosis berbeda dengan mitosis,

     pasangan kromosom homolog yang disebut tetrad (bi*alent dengan empat

    kromatid. Pasangan kromatid ini bisa membentuk rekombinasi antara  sister 

    chromatid  dengan terjadinya pertukaran segmen kromosom yang disebut pindah

    silang atau crossing o*er (ambar -. Setelah replikasi D!" pada meiosis,

     pasangan kromosom homolog tidak hanya sebagai kunci dari segregasi kromosom

    tetapi juga merupakan rekombinasi antara kromosom maternal dan paternal.1,7,:

    'ahapan meiosis secara lengkap adalah sebagai berikut ;1

    1. nter$ase , terjadi replikasi kromosom sama seperti mitosis dan

    menghasilkan dua  sister chromatid   yang tetap terikat pada sentromer.

    Demikian pula sentriol mengalami replikasi menjadi satu pasang.2. Pro$ase , waktunya lebih lama dari pro$ase mitosis dan meliputi / 0

    waktu yang diperlukan dari seluruh proses meiosis. Pada $ase ini, dua

    kromosom homolog, yang masing%masing terdiri atas dua kromatid, saling

     berpasangan membentuk tetrad. Sering terjadi persilangan (crossing o*er

    antara kromatid dari pasangan kromosom yang homolog pada tempat yang

    disebut chiasma. Pro$ase dibagi menjadi < tahap, yaitu ;a. =eptoten, pasangan kromosom homolog mengalami kondensasi

    tetapi sister chromatid  masih belum tampak jelas. b. >igoten, kromosom homolog saling mendekat dan berpasangan

    (sinapsis sehingga terbentuk tetrad (bi*alent yang masing%masing

    terdiri atas dua set sister chromatid c. Pakiten, pasangan kromosom homolog (sinaps telah sempurna dan

    kemungkinan terjadi crossing o*er (bukan dalam satu  sister 

    chromatid 

    7

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    8/84

    Gambar 3. Pindah silang (crossing o*er yang terjadi pada meiosis pro$ase

    tahap pakiten7

    Gambar 4. 'ahap Pro$ase ,

    dari awal hingga akhir, peristiwa yang terjadi meliputi ; kondensasi kromosom,

     pembelahan sentrosom, pembentukan sister chromatid  dan sinapsis, dan degradasi

    membran nukleus7

    d. Diploten, sister chromatid  dan chiasmata tampak jelase. Diakinesis, kromosom mengalami rekondensasi dan pemendekan

    -. )eta$ase , pasangan kromosom homolog (tetrad tersusun pada bidang

    ekuator, terikat pada benang spindel dengan kinetokor salah satu  sister 

    8

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    9/84

    chromatid   pada arah yang sama, sedangkan kinetokor kromosom

    homolognya terikat pada benang spindel yang lain, mengarah ke kutub

    yang berlawanan.

    +. "na$ase , seperti pada mitosis, benang spindel menggerakkan kromosom

    ke salah satu kutub dan kromosom homolognya bergerak ke kutub yang

     berlawanan. Pada tahap ini  sister chromatid   masih tetap terikat pada

    sentromer, sementara lengannya sudah terpisah (gambar

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    10/84

    7. Pro$ase , terbentuk aparatus spindel, dan kromosom bergerak ke bidang

    ekuator (ambar :

    Gambar $. 'ahap pro$ase , kromosom terkondensasi tanpa replikasi D!"7

    :. )eta$ase , kromosom telah sampai di bidang ekuator dan kinetokor dari

    masing%masing  sister chromatid  mengarahkan kromosom ke kutub yang

     berlawanan (ambar @@. "na$ase , sentromer dari  sister chromatid   terpisah sehingga terbentuk 

    kromosom tunggal yang bergerak ke arah kutub berlawanan (ambar @

    Gambar %. Sister chromatid   tersusun pada bidang ekuator, terbentuk benang

    spindel, sentriol dan sentrosom. Sister chromatid  terpisah menjadi kromosom dan

     bergerak ke kutub yang berlawanan 7

    . 'elo$ase , mulai membentuk nukleus pada kedua kutub dan terjadisitokinesis. Dengan demikian, telah terbentuk empat anak sel yang

    masing%masing mempunyai jumlah kromosom haploid (! (ambar

    10

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    11/84

    Gambar &. 'ahap telo$ase yang telah menghasilkan empat sel anak, masing%

    masing dengan kromosom haploid 7

    '. (AKTO)*(AKTO) +ANG MEMPENGA)UHI PEMBELAHAN SEL

    kuran organ tubuh atau organisme terutama ditentukan oleh tiga $aktor 

    yaitu pertumbuhan, pembelahan, dan kematian sel. 3etiga $aktor ini dipengaruhi

    oleh molekul%molekul sinyal baik intraseluler maupun ekstraseluler. #aktor yang

    merangsang pertumbuhan organ atau organisme yang berasal dari luar sel ($aktor 

    eksternal dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu ;1

    1. )itogen

    )erangsang pembelahan sel terutama dengan mengurangi kontrolnegati$ intraseluler sehingga siklus sel bisa berjalan lancar. 4ontoh

    mitogen antara lain adalah platelet deri*ed growth $actor (PD# dan

    epidermal growth $actor (6#. Disamping sebagai mitogen, growth $actor 

     juga berperan sebagai $aktor tumbuh.2. #aktor tumbuh

    )erangsang pertumbuhan sel (meningkatkan massa sel dengan

    merangsang sintesis protein dan makromolekul lain, juga menghambat

    kerusakan sel. Setiap $aktor dapat mempengaruhi beberapa macam sel dan

    $ungsinya juga bermacam%macam, misalnya ner*e growth $actor (!#

    disamping dapat mempercepat perkembangan sel sara$ tertentu pada

    embrio juga dapat mempengaruhi perkembangan leukosit dan beberapa

    tipe sel $ibroblas.

    -. #aktor sur*i*al)erangsang daya tahan sel dengan menekan apoptosis. 4ontohnya

    adalah kelompok protein &cl%2 yang sinyalnya menekan apoptosis.

    Di dalam sel juga terdapat suatu sistem pengontrol siklus ($aktor internal

    yaitu kelompok protein kinase yang disebut cyclin%dependent kinase (4dk, yang

    akti$itasnya meningkat atau menurun bergantung pada $ase dari siklus (ambar 

    1/. "kti$itas dari 4dk sangat bergantung pada cyclin. Seluruh sel eukariota

    mempunyai empat kelompok cyclin, yang dibagi berdasarkan ikatannya terhadap

    4dk dan $ungsinya seperti dibawah ini ;1

    11

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    12/84

    % 4yclin 18S (cyclin 6, berikatan dengan 4dk2 pada akhir 1

     berperan memulai replikasi D!"% 4yclin S (4yclin ", berikatan dengan 4dk2 selama $ase S, diperlukan

    untuk merangsang replikasi D!"% 4yclin ) (4yclin &, berikatan dengan 4dk1, merangsang terjadinya

    mitosis% 4yclin 1 (4yclin D, berikatan dengan 4dk + dan 4dk7, membantu

    merangsang pertumbuhan pada awal atau menekan pada akhir 1.

    katan antara 4yclin%4dk dapat membentuk kompleks yang disebut ;1

    % S%phase promoting $actor8SP# (#aktor yang merangsang $ase S

    merupakan gabungan antara cyclin 18S(6 dan cyclin S(" yang berikatan dengan 4dk2.

    % )%phase promoting $actor8)P# (#aktor yang merangsang $ase ),

    merupakan gabungan antara cyclin ) dengan 4dk1

    Pada $ase ) terdapat anaphase%promoting comple ("P4, merupakan

     protein yang mengandung ubiAuitin, ber$ungsi untuk proteolisis dan ubiAuitilasi

    cyclin ) (& yang dikatalisis oleh en9im ubiAuitin ligase. Degradasi cyclin secara

    lengkap dilakukan oleh proteasom, yaitu kompleks protein di dalam sitosol yang

    mempunyai akti*itas proteolitik terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh proses

    ubiAuitilisasi.1

    Gambar 1,. 3elompok protein yang mengatur proses pembelahan sel, yang

    terdiri dari ; cyclin%4dk kompleks, SP#, )P#, dan "P4 @

    12

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    13/84

    Di dalam siklus sel juga terdapat checkpoint yang mengontrol kualitas,

    yang bekerja bila terjadi kesalahan dalam perjalanan siklus (ambar 11.

    4heckpoint tersebut terdapat pada;1

    % #ase 1 akhir, yang mengontrol apakah kondisi lingkungan

    memungkinkan untuk menuju ke $ase S. &ila terjadi kerusakan D!",

     perlu diperbaiki dulu sebelum mulai replikasi% #ase 2, mengontrol apakah seluruh D!" telah direplikasi dan apakah

    kondisi memungkinkan untuk memulai proses pembelahan (masuk ke

    $ase )

    % #ase ), mendeteksi apakah terjadi kegagalan pelekatan benang spindle

     pada kinetokor dan apakah kromosom telah melekat pada benang

    spindle. &ila kinetokor gagal melekat pada benang spindle, maka sel

    akan tertahan pada tahap meta$ase.

    Gambar 11. 4heckpoint pada siklus sel yang terjadi pada $ase 18S, 2, dan )

    e. GEN PENEKAN TUMO) 

    en%gen yang berperan penting dalam pertumbuhan sel adalah proto%

    onkogen dan gen penekan tumor. Proto%onkogen mengkode $aktor pertumbuhan,

    membran dan reseptor sitoplasma. Protein ini memainkan peranan dalam sinyal

    tranduksi intraseluler. Proto%onkogen mengusahakan dampak positi$ dari

    13

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    14/84

     proli$erasi seluler, sebaliknya gen penekan tumor sebagai pengatur penghambat

     proli$erasi seluler.+

    Proto%onkogen merupakan gen yang meningkatkan pertumbuhan sel dalam

    keadaan yang masih terkontrol. Protein yang dihasilkan proto%onkogen berperan

     penting pada pertum%buhan dan di$erensiasi normal, tetapi apabila gen%gennya

    mengalami mutasi atau hiperakti$, proto%onkogen berubah menjadi onkogen,

    dimana proli$erasi sel tetap berlangsung tetapi tidak normal.+

    Bnkogen merupakan gen yang dominan dan akan memacu proses

    trans$ormasi seluler, sehingga proto%onkogen dan onkogen memiliki andil besar 

     pada patogenesis, sedangkan perkembangan kanker dan perilakunya tampak lebih berkaitan dengan aksi gen terkait tumor lainnya seperti gen penekan tumor, gen

    anti apoptosis atau gen anti metastasis.+

    Perubahan dari proto%onkogen menjadi onkogen biasanya melibatkan

    mutasi gain-of function. Setidaknya ada - mekanisme yang dapat memproduksi

    onkogen dari proto%onkogen yaitu ; +

    1.  Point mutasi diproto%onkogen hasil dari pengkodean produk protein.

    2. Ceduplikasi lokal dari segmen D!" yang didalamnya ada proto%onkogen.-. 'ranslokasi kromosom yang menyebabkan pengontrol pembelahan sel

    menjadi tidak terkontrol.

    en penekan tumor atau anti onkogen secara normal mengatur 

     pertumbuhan sel, di$erensiasi dan memainkan peranan penting dalam

     perkembangan kanker pada sel normal. en penekan tumor bekerja sebagai

     perusak sel, gen ini mengkode protein yang menghambat pertumbuhan sel dan

    mencegah sel menjadi ganas.+

    &eberapa kanker timbul sebagai akibat hilangnya atau tidak ber$ungsinya

    gen penekan tumor secara sempurna. 3unci dari protein pengatur gen adalah gen

    ini dikode dari dua pro%tein penekan tumor yaitu PC& dan P

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    15/84

    en penekan tumor merupakan gen normal yang berperan untuk 

    mencegah perkem%bangan neoplasma. en penekan tumor umumnya mengkode

     protein yang menghambat proli$erasi sel. 3ehilangan regulator ini dapat

    menyebabkan terjadinya kanker. =ima kelas protein yang biasa dikode oleh gen

     penekan tumor yaitu;+

    1. Protein intraselluler, seperti  p17 cyclin-dependent kinase inhibitor, yang

    menghambat pembelahan melalui $ase ter%tentu dari siklus sel.2. Hormon reseptor yang $ung%sinya untuk menghambat pembelahan sel.-. Protein pengontrol checkpoint yang menghambat siklus sel jika terjadi

    kerusakan D!" atau kromosom abnormal.+. Protein yang bisa mengin%duksi apoptosis.

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    16/84

    2. PE)TUMBUHAN SEL KANKE) 

    a. )63"!S)6 3"CS!B6!6SS

    )utasi en dan 3romosom pada 3anker yang 'erjadi Secara Spontan

    Sejumlah studi mekanisme seluler dan molekuler karsinogenesis pada beberapa

    tahun terakhir telah memperjelas proses banyak tahap karsinogenesis yang

    kompleks dan *ariasinya di antara jenis kanker. Sejumlah literatur tentang biologi,

    genetik, genomik kanker telah cukup untuk menjadi dasar pengetahuan sebagai

     bahan pertimbangan tentang pengaruh radiasi pengion terhadap peningkatan risiko

    kanker pada manusia. Perkembangan kanker secara umum dipandang sebagai

     proses klonal banyak tahap pada e*olusi sel yang dibagi dalam sejumlah tahap

    yang saling tumpang tindih, yaitu;

    1. In-s-as- aner

    'ahap ini menggambarkan perubahan genetik dalam sebuah sel somatik 

    normal tunggal *ia mutasi dan masuk ke dalam jalur8mekanisme perkembangan

    abnormal yang berpotensi neoplastik. Sel target proses ini umumnya mempunyai

    karakteristik sel seperti sel stem dan terjadi dalam waktu singkat. Sel terinisiasi

    antara lain karena mutasi titik pada D!" atau kerusakan yang lebih besar padakromosom seperti dilesi, duplikasi, translokasi atau aneuploidi.

    Pada tahap inisiasi sudah terjadi perubahan permanen di dalam genom sel

    akibat kerusakan D!" yang berakhir pada mutagenesis. Sel yang telah berubah

    ini tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sel normal di sekitarnya. Pada tahap

    ini proses mutasi akan mengakti*asi atau menghambat proto%onkogen. Eang

    mengubah $ungsi proto%onkogen dan tumor suppressor gene antara lain adalah

    karsinogen yang mengubah struktur D!", radiasi yang memicu pembentukan

    16

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    17/84

    spesies kimia reakti$ dan radikal bebas, dan *irus. 'ahap inisiasi berlangsung

    dalam satu sampai beberapa hari.

     2. Ta/a0 Promos- Kaner

    Promosi kanker yang merupakan perkembangan awal sel yang terinisiasi

    membentuk klon melalui pembelahan5 berinteraksi melalui komunikasi sel ke sel5

    stimulasi mitogenik, $aktor di$erensiasi sel, dan proses mutasi dan non mutasi

    (epigenetik yang semuanya mungkin berperan dalam tahap awal pertumbuhan

     pra%neoplastik. Pada tahap ini sel mengalami sejumlah perubahan tambahan dalam

    genom yang berpotensi mengakselerasi ketidakstabilan genom sel. Promosi

    membutuhkan waktu beberapa tahun.

    'ahap promosi berlangsung lama bisa lebih dari sepuluh tahun. Suatu proses

     panjang yang disebabkan oleh kerusakan yang melekat dalam materi genetik di

    dalam sel. )elalui mekanisme epigenetik akan terjadi ekspansi sel%sel rusak 

    membentuk premalignansi dari populasi multiseluler tumor yang melakukan

     proli$erasi. Senyawa%senyawa yang merangsang pembelahan sel disebut promotor 

    atau epigenetik karsinogen.

    3. Ta/a0 Prores- Kaner

    'ahap ini diawali dari trans$ormasi malignansi yang menggambarkan

     perubahan genomik yang cepat dimana populasi klonal sel yang bere*olusi akan

    mengarah pada perkembangan malignansi8keganasan jika tidak dihambat oleh

    lingkungan mikro dalam sel. Progresi malignansi sebagai $ase karsinogenik 

    dengan perbanyakan sel yang telah mengalami trans$ormasi yang relati$ tertunda

    sampai mengalami peningkatan keganasan dan mampu untuk bermigrasi ke

     jaringan normal di sekitarnya dan yang lebih jauh (metastasis. 3anker yang dapat

    dideteksi secara klinis membutuhkan waktu beberapa tahun bergantung pada

     perkembangan *askularisasi kanker, proses in$lamasi dan interaksi dengan

    lingkungan mikro dan komunitas seluler di sekitar sel trans$orman berada.

    Progresi adalah tahap karsinogenesis yang paling dekat dengan data klinis.

    Pada tahap perkembangan (progression, terjadi insta%bilitas genetik yang

    menyebabkan perubahan%perubahan mutagenik dan epigenetik. Proses ini akan

    menghasilkan klon baru sel%sel tumor yang memiliki akti*itas proli$erasi, bersi$at

    17

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    18/84

    in*asi$ (menyerang dan potensi metastatiknya meningkat. Selama tahapan ini,

    sel%sel maligna berkembang biak menyerbu jaringan sekitar, menyebar ke tempat

    lain. ?ika tidak ada yang menghalangi pertumbuhannya, akan terbentuk dalam

     jumlah yang cukup besar untuk mempengaruhi $ungsi tubuh, dan gejala%gejala

    kanker muncul. 'ahap terakhir ini berlangsung selama lebih dari satu tahun,

    sehingga seluruh karsinogenesis dapat berlangsung selama dua puluh tahun.

    Ta/a0an Kars-noenes-s

    Steps altered by alcohol consumption are marked by an asterisk

    Source! "arro, #$, et al #lcohol and cancer #lcohol %ealth & 'esearch

    World 1()1*!+1+(, 1.

     Prepared! February .//1

    18

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    19/84

    Secara keseluruhan, hanya sebagian kecil sel yang masuk ke dalam jalur 

    karsinogenik melalui semua urutan di atas yang pada akhirnya memberikan hasil

     berupa sel kanker dan semua proses membutuhkan waktu beberapa tahun.

    'ahap inisiasi kanker adalah tahap yang paling sulit untuk dipelajari secara

    langsung, tetapi belakangan ini telah terbukti adanya sejumlah gen yang relati$ 

    spesi$ik jaringan yang disebut sebagai kelompok gen gatekeeper yang diyakini

    merupakan target utama mutasi untuk masuk ke jalur seluler 

    neoplastik. atekeeper ini sering dilibatkan dalam jalur sinyal biokimia

    intraseluler dan sebagai subjek utama untuk menghasilkan mutasi yang

    menghilangkan $ungsi gen. en ini masuk dalam kategori gen penekan tumor 

    yang umumnya ada dalam kanker. 3ehilangan $ungsi somatik berkaitan dengan

    inakti*asi gen gatekeeper timbul melalui mutasi titik, dilesi intragenik, atau

    hilangnya seluruh bagian kromosom.

    Hubungannya dengan karsinogenesis secara umum, kategori gen yang kedua

    adalah gen caretaker. en caretaker adalah gen yang berperan penting dalam

    mempertahankan integritas genom. 3ehilangan $ungsi suatu gen akibat mutasi

    dapat mengarah pada de$isiensi mekanisme respon dan perbaikan terhadap

    kerusakan D!", segregasi kromosom, kontrol siklus sel, dan8atau respon

    apoptosis. 3onsekuensi dari mutasi gen caretaker adalah ele*asi $rekuensi mutasi

    gen atau kromosom dalam klon neoplastik yang terlibat, dan terdapat bukti bahwa

     beberapa kanker $enotip ini dapat timbul relati$ awal dalam pertumbuhan

    neoplasma. 'abel 1 menunjukkan beberapa contoh

    gen gatekeeper dan gatetaker dan kanker yang terkait.

    19

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    20/84

    )utasi gen dan kromosom yang diinduksi radiasi pengion diketahui berperan

    dalam seluruh perkembangan banyak tahap kanker. Hilangnya $ungsi

    gen gatekeeper menjadi sangat penting dalam inisiasi kanker mempat8solid yang

    sering terjadi, sementara kejadian pertukaran8perubahan $ungsi kromosom dan

    hilangnya gen dapat timbul pada awal lim$oma dan leukemia.

    nsiden kanker pada orang yang lebih tua lebih tinggi daripada orang muda,

    karena perubahan D!" akibat paparan lingkungan berisiko dan kesempatan

    akumulasi yang lebih besar seiring dengan bertambahnya usia, oleh karena itu jika

    timbul kanker pada usia muda patut diselidiki adanya $aktor keturunan.Pengenalan lebih dini risiko kanker pada satu keluarga sangat penting untuk 

    manajemen pencegahan dan terapi. 3emajuan di bidang genetik tidak hanya

    meningkatkan pemahaman tentang keterkaitan gen dengan penyakit tetapi juga

    membuka kesempatan yang lebih luas untuk meneliti kerentanan genetik. 'es

    genetik meliputi analisis D!", C!", kromosom, protein, dan metabolit dapat

    meramalkan atau mendeteksi penyakit. 'es ini biasanya dilakukan terhadap D!"

    dan kromosom yang diisolasi dari sampel darah atau sel tumor. 'es ini biasanya

     berman$aat untuk meramalkan kerentanan terhadap suatu penyakit5 juga sangat

     berman$aat dalam menge*aluasi risiko penyakit di kalangan keluarga yang salah

    satu anggotanya mengalami kelainan genetik sehingga jika mungkin dapat

    diambil langkah langkah pre*enti$. 'es genetik juga berman$aat untuk mengetahui

    respon seseorang terhadap proses terapi $armakogenetik dan nutrien di dalam

    makanan sehari%hari. !utrien yang berinteraksi di dalam makanan dan interaksi

    nutrien dengan gen dapat menyebabkan perubahan gen dan selanjutnya

    menyebabkan perubahan ekspresi gen sehingga respon terhadap nutrien juga dapat

     berubah.

    &. )utasi en dan 3romosom pada 3anker "kibat Cadiasi

    20

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    21/84

    Pajanan radiasi pengion berpotensi menyebabkan kanker tambahan pada

    manusia, paling tidak pada dosis akut lebih besar dari sekitar /,1 S*. Data utama

    tentang radiogenik kanker berasal dari studi sepanjang hidup (li$e span study

     pada kohort korban bom atom. Data pelengkap diperoleh dari studi pada pasien

    yang diradiasi untuk tujuan medis, pekerja radiasi seperti penambang uranium,

    dan korban kasus kecelakaan radiasi. Cadiasi dianggap beraksi dengan

    mengakselerasi atau membuat lebih mungkin tahap yang dapat terjadi meskipun

    tanpa paparan radiasi.

    Data dari studi kuantitati$ karsinogenesis pada hewan dan studi epiodemiologi

     pada manusia mengimplikasikan bahwa radiasi pengion =6' rendah beraksi

    secara prinsip sebagai agen yang menginisiasi (inisiator. Dosis akut tunggal

    radiasi =6' rendah meningkatkan risiko kanker yang bergantung pada dosis,

    sedangkan paparan radiasi secara kronik dan $raksinasi biasanya menurunkan

    risiko tersebut. Selain itu, data percobaan pada hewan menunjukkan bahwa radiasi

    secara lemah mempromosi perkembangan kimiawi sel kanker yang sudah

    terinisiasi.

    Data molekuler dan sitogenetik terkait induksi kanker pada manusia dan

    hewan oleh radiasi dibahas dalam konteks mekanisme mutagenik dan

    karsinogenik5 khususnya pada kanker yang tekait dengan radiasi cenderung

     berupa dilesi atau perubahan susunan pada gen atau kromosom spesi$ik. 'erdapat

    21

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    22/84

    spektrum mutasi gen penekan tumor 'P

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    23/84

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    24/84

    (IB)OAENOMA

    ef-n-s-

    #ibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di

     payudara yang berasal dari jaringan $ibrosa (mesenkim dan jaringan glanduler 

    (epitel yang berada di payudara.

    Patof-s-o!o-

    #ibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa

    reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensiti*itas jaringan setempat

    yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary

    displasia. #") terjadi akibat proli$erasi abnormal jaringan periduktus ke dalam

    lobulus5 dengan demikian sering ditemukan di kuadran lateral atas karena di

     bagian ini distribusi kelenjar paling banyak. &aik estrogen, progesteron,

    kehamilan, maupun laktasi dapat merangsang pertumbuhan #"). Pada gambaran

    histologis menunjukkan stroma dengan proli$erasi $ibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga

    kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.

    Et-o!o-

    &elum diketahui secara pasti, tetapi memiliki beberapa karakteristik ;

    1. Dipengaruhi oleh hormon

    2. kuran $ibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat

    kehamilan 3arena produksi hormon esterogen yang meningkat

    24

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    25/84

    E0-'em-o!o-

    F Ganita lebih rentan terkena #") dibandingkan laki%laki yang memilikikeseimbangan hormon estrogen

    F #ibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21%-< tahun

    (!SG &reats 4ancer nstitute

    F

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    26/84

    Stress dapat meningkatkan produksi hormon endogen estrogen

    yang juga akan meningkatkan insidensi #"). &erdasarkan

     penelitian &idgolli, et all diketahui orang yang mengalami stress

    memiliki risiko lebih tinggi menderita #"), yaitu 1,+- kali

    menderita #") dibandingkan dengan orang yang tidak stress.

    Gea!a

    F &enjolan bulat atau berbenjol%benjol

    F 3onsistensinya padat kenyal seperti karet

    F 'idak melekat

    F &iasanya tidak nyeri

    F Pertumbuhan tumor ini bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau

    menjelang menopause, saat rangsangan hormon estrogen

    -anos-s

    % Pemeriksaan $isik

    % #!"8 biopsi

    % )ammogra$i

    % S mammae

    -anos-s Ban'-n

    % 3elainan $ibrokistik

    % 'umor $iloides

    % Papilloma ductal

    Kom0!-as-

    3omplikasi dari $ibroadenoma yang sering terjadi karena tindakan biopsy

    26

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    27/84

    dan operasi pengangkatan seperti perdarahan, timbul scar, in$eksi post operasi dan

    sering juga $ibroadenoma tumbuh lagi pada tempat yang sama setelah di angkat.

    Pronos-s

    #ibroadenoma mamae bukan kanker, tumor ini terjadi berulang pada 2/0

    wanita dan tidak dapat di cegah, dapat ditemukan awal dengan pemeriksaan

     payudara sendiri (Sadari.

    TUMO) (ILOIES

    Batasan

    'umor $ibroepitelial payudara, berasal dari sel mesenkim duktus8lobulus,

    tersusun atas epitel J sel%sel stroma.

    Pertama kali ditemukan 1@@- % ?ohannes )uller.

    Pemeriksaan histologis tumor $iloides potongan melintang banyak celah

    yang membentuk pola seperti daun (lea$%like architecture

    Jgambarancyst%like spaces

    27

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    28/84

    E0-'em-o!o-

    10 dari seluruh tumor payudara.

    hampir selalu terjadi pada K

    2,1 per 1 juta K.

    =ebih sering terjadi pada K =atin daripada K "sia (kulit putih.

    Pada semua usia, terutama dekade ke%+ J

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    29/84

    2. Pemer-saan )a'-o!o-"a! Ima-n

    )amogra$i J S tidak e$ekti$ membedakan benign phyllloides tumor,

    malignant phylloides tumor, J#")  dilanjutkan pemeriksaan

    histolopatologis.

    3. Pemer-saan H-sto0ato!o-s

    #ine needle aspiration (#!""kurasi7-05(1

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    30/84

    MASTITIS

    ef-n-s-

    )astitis adalah peradangan payudara, yang dapat disertai atau tidak 

    disertai in$eksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga

    mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. )astitis in$eksi dapat terjadi ketika

     bakteri memasuki payudara sementara menyusui. Puting susu dapat menjadi retak 

    atau sakit akibat menyusui.

    E0-'em-o!o-

    a 0nsiden

    Penelitian di seluruh dunia dalam 1/ tahun terakhir menunjukkan kejadian

    mastitis laktasi berkisar +%2:0 wanita menyusui

    )astitis laktasi dapat berkembang pada minggu%minggu awal pasca

    melahirkan setelah ibu meninggalkan rumah sakit. )astitis paling sering terjadi

     pada minggu kedua dan ketiga pasca kelahiran, dengan sebagian besar laporan

    menunjukkan bahwa :+0 sampai

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    31/84

    % stasis "S

    % in$lamasi nonin$eksiosa (atau mastitis nonin$eksiosa

    % mastitis in$eksiosa.

    Pada studi acak, mereka menemukan bahwa stasis "S (1eukosit 1/7 dan

     bakteri 1/- membaik hanya dengan terus menyusui. )astitis nonin$eksiosa

    (leukosit I1/7 dan bakteri 1/- membutuhkan tindakan pemerasan "S setelah

    menyusui, tanpa diobati, gejala in$lamasi berlangsung : hari,

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    32/84

    3ondisi ini tidak terjadi bila bayi disusui segera setelah lahir, sehingga

    stasis "S terhindarkan. Pentingnya pengeluaran "S yang segera pada

    tahap awal mastitis, atau kongesti, untuk mencegah perkembangan

     penyakit dan pernbentukan abses. sapan bayi adalah sarana pengeluaran

    "S yang e$ekti$.

    . Frekuensi menyusui

    'ahun 1

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    33/84

    3 Sisi yang disukai dan pengisapan yang efisien

    &anyak ibu merasa lebih mudah untuk menyusui bayinya pada satu sisi

     payudara dibandingkan dengan payudara yang lain. Selain itu telah

    dinyatakan bahwa pengisapan yang tidak tepat, yang menyebabkan stasis

    "S dan mastitis, lebih mungkin terjadi pada sisi payudara yang lebih sulit

    untuk menyusui.

    4 Faktor mekanis lain

    % #renulum yang pendek (tounge tie pada bayi mengganggu pengisapan

     pada payudara dan menyebabkan puting luka dan pecah%pecah. Hal ini

     juga mengurangi e$isiensi pengeluaran "S dan predisposisi untuk 

    mastitis.

    % Penggunaan dot atau botol dan puting karet berkaitan dengan puting luka

    saat pulang dari rumah sakit. Penggunaan dot juga berkaitan dengan

     pengisapan yang tidak tepat pada payudara, bendungan, dan pengurangan

    33

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    34/84

    $rekuensi dan durasi rnenyusui. =agipula, dot rnengganggu pengeluaran

    "S dan merupakan predisposisi untuk stasis "S.

    % Pakaian yang ketat dan posisi tidur telungkup dapat merupakan

     penyebab.

     b. n$eksi

    1 5rganisme penyebab infeksi

    Brganisme yang paling sering ditemukan pada mastitis dan abses

     payudara adalah organisme koagulase%positi$ Staphylococcus aureus dan

    Staph albus, kadang%kadang ditemukan  Escherichia coli dan

    Streptococcus, dan organisme in$eksi streptokokal neonatus ditemukan

     pada sedikit kasus.  6tuberculosis adalah penyebab mastitis lain yang

     jarang ditemukan. Dalam populasi yang endemik tuberkulosis,

     6tuberbulosis dapat ditemukan pada kira%kira 10 dari kasus mastitis dan

     berkaitan dengan beberapa kasus tonsillitis tuberkulosis pada bayi.

    &akteri sering ditemukan dalam "S dari payudara yang

    asimtomatik di negara%negara industri dan berkembang. Spektrum bakteri

    sering serupa dengan yang ditemukan di kulit. &erdasarkan penelitian,

    hanya

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    35/84

     bayinya. Brganisme ini tumbuh dan membentuk populasi pada usus, kulit,

    dan saluran napas bayi. &ila organisme $lora komensal terbentuk,

     pertumbuhan bakteri patogen terhambat. Proses ini, dikenal sebagai

    inter$erensi bakterial, telah di gunakan secara luas pada keadaan klinis

    untuk mencegah dan mengendalikan wabah in$eksi bentuk Staphaureus

    yang lebih *irulen. 3arena itu, dukungan untuk menyusui dan memeluk,

    kontak kulit dini antara ibu dan bayinya, dan rawat gabung, merupakan

    cara yang paling alami dan e$isien untuk mencegah penyebaran in$eksi,

    termasuk penyebaran organisme yang bertanggung jawab untuk mastitis.

    2 'ute infeksi

    &agaimana in$eksi memasuki payudara belum diketahui. &eberapa

     jalur telah diduga, yaitu melalui duktus lakti$erus ke dalam lobus, dengan

     penyebaran hematogen dan melalui $isura puting susu ke dalam sistem

    lim$atik periduktal. #rekuensi $isura puting susu telah dilaporkan

    meningkat dengan adanya mastitis. )astitis dan puting pecah%pecah

    terjadi bersamaan karena keduanya dapat mengakibatkan pengisapan yang buruk pada payudara, selain itu, seringkali $isura menjadi titik masuk 

    in$eksi.

    (ator*fator 5an mem0enar6/-

    "da sejumlah $aktor yang telah diduga dapat meningkatkan risiko mastitis.

    #aktor%$aktor tersebut kurang penting bila dibandingkan dengan teknik menyusui,

    yaitu pengisapan yang baik dan pengeluaran "S yang e$ekti$.

    1 8mur 

    Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita berumur 21%-< tahun lebih sering

    menderita mastitis daripada wanita di bawah usia 21 dan di atas -< tahun. Studi

    lain mengidenti$ikasi wanita berumur -/%-+ tahun memiliki insiden mastitis

    tertinggi, bahkan bila paritas dan kerja purnawaktu telah dikontrol.

    . Paritas

    Primipara ditemukan sebagai $aktor risiko pada beberapa studi.

    35

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    36/84

    2 Serangan sebelumnya

    'erdapat bukti yang kuat bahwa serangan mastitis pertama cenderung untuk 

     berulang. Pada beberapa studi, +/%

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    37/84

    3erusakan pada epidermis memberikan jalan masuk ke jaringan payudara,

    meskipun kerusakan bukan prasyarat untuk in$eksi payudara. )astitis dari puting

    susu yang luka biasanya terjadi di beberapa minggu pertama setelah melahirkan.

    1/. Saluran tersumbat 

    &eberapa wanita berulang kali berkembang menjadi saluran tersumbat, beberapa

    di antaranya menyebabkan in$eksi penuh. Sumbatan ini terlihat sebagai MkepalaL

     putih dan terasa tekanan dan tegang disekitar sumbatan. Pijat yang lembut di atas

    daerah yang tegang ketika bayi menyusui dari payudara dapat membantu,

    terutama jika sumbatan baru saja terbentuk.

    11 Pasokan susu yang banyak dan < atau penurunan :umlah menyusui

    Perempuan dengan pasokan susu yang berlimpah lebih menyebabkan saluran

    tersumbat dibandingkan dengan pasokan normal.

    1. Pembesaran dan stasis

    Penurunan $rekuensi menyusui menyebabkan pembengkakan atau stasis susu.

    ?arang menyusui dan stasis susu sering dikaitkan dengan mastitis.

    1-. Pemakaian bra yang ketat dan posisi tidur, dapat menghambat sirkulasi "S

    Pato!o- 'an ambaran !-n-s

    a endungan

    Sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika "S secara

    normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh. Hal ini bersi$at $isiologis, dan

    dengan pengisapan yang e$ekti$ dan pengeluaran "S oleh bayi, rasa penuh

    tersebut pulih dengan cepat. !amun, dapat berkembang menjadi bendungan, dan

    kedua kondisi ini sering membingungkan. Pada bendungan, payudara terisi sangat

     penuh dengan "S dan cairan jaringan. "liran *ena dan lim$atik tersumbat, aliran

    susu menjadi terhambat, dan tekanan pada saluran "S dan al*eoli meningkat.

    Payudara menjadi bengkak dan edematous. Payudara penuh yang bersi$at

    $isiologis maupun penuh karena bendungan, biasanya mengenai kedua payudara.

     !amun, terdapat beberapa perbedaan penting,yaitu;

    37

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    38/84

    % payudara yang perih terasa panas, berat, dan keras. 'idak terlihat

    mengkilat,edema, atau merah. "S biasanya mengalir dengan lancar, dan kadang%

    kadangmenetes keluar secara spontan. &ayi mudah mengisap dan mengeluarkan

    "S.

    % payudara yang terbendung membesar, membengkak, dan sangat nyeri.

    Payudaradapat terlihat mengkilat dan edema dengan daerah eritema di$us. Puting

    susuteregang menjadi rata. "S tidak mengalir dengan mudah, dan bayi sulit

    untukmengisap "S sampai pembengkakan berkurang. Ganita kadang%kadang

    menjadidemam. Galaupun demikian, demam biasanya hilang dalam 2+ jam.

    b Sumbatan saluran payudara

    Stasis "S lokal, mempengaruhi sebagian payudara, seperti sebuah lobus,

    sering menunjukkan sumbatan saluran payudara. L&endungan payudara $okalL,

    atau Lsaluran payudara tersumbatN merupakan istilah lain yang kadang%kadang

    digunakan. 3ondisi ini dianggap akibat dari obstruksi benda padat, tetapi dapat

     pula hanya akibat pengeluaran "S yang tidak e$isien dari bagian payudara

    tersebut. 'anda klinis berupa benjolan yang sangat nyeri pada satu payudara,

    sering dengan bercak kemerahan pada kulit di atasnya. Hanya sebagian dari satu payudarayang terkena. Ganita biasanya tidak demam dan merasa sehat.

    &eberapa wanita dengan sumbatan saluran "S melaporkan adanya bahan

     partikel pada air susu yang diperas. Pada kasus ini mungkin terdapat sumbatan

    sejati pada saluran "S. ejala hilang dengan cepat ketika materi partikel yang

    keras dikeluarkan, dan "S keluar dari bagian payudara yang terkena. ranula

     putih yang dapat ditemukan pada "S yang terkumpul diduga terbentuk dari

    campuran kasein dan materi lain yang mengeras oleh garam yang mengandungkalsium. )ateri yang tampak berlemak atau seperti benang, kadang%kadang

     berwarna coklat atau kehijauan, juga kadang%kadang keluar dari saluran yang

    tampak tersumbat, diikuti dengan hilangnya gejala. 3ondisi yang berhubungan

    adalah tampaknya bintik putih pada ujung puting susu, biasanya berdiameter 

    sekitar 1 mm pada bagian payudara dengan saluran yang tersumbat. &intik putih

    dapat sangat nyeri selama pengisapan. Sumbatan cepat hilang bila bintik putih

    dibuang, misalnya, dengan menggunakan jarum steril atau diusap dengan handuk.

    38

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    39/84

    &intik putih diduga akibat pertumbuhan epitel yang berlebihan (membentuk 

    sebuah bula, atau akumulasi materi partikel atau berlemak. 3eadaan lain yang

    tidak la9im berhubungan adalah galaktokel. alaktokel adalah kista yang terisi

    susu, diduga merupakan perkembangan dari saluran "S yang tersumbat.

    alaktokel timbul sebagai pembengkakan yang bulat licin pada payudara,

    awalnya hanya terisi dengan susu, kemudian dengan materi yang kental seperti

    krim bila cairan diabsorbsi. &ila pembengkakan diperas, cairan seperti susu dapat

    keluar dari puting susu. Diagnosis dapat dibuat dengan aspirasi atau ultrasound.

    "S dapat diaspirasi, tetapi kista biasanya terisi lagi setelah beberapa hari, dan

    diperlukan aspirasi ulangan. alaktokel dapat dibuang secara bedah

    dengananestesi lokal. )enyusui tidak perlu dihentikan.

    c 6astitis noninfeksiosa

    &ila "S tidak dikeluarkan dari sebagian atau seluruh payudara, produksi

    "S melambat dan akhirnya berhenti. !amun, proses ini membutuhkan waktu

     beberapa hari dan tidak akan selesai dalam 2%- minggu. ntuk sementara waktu,

    akumulasi "S dapat menyebabkan respons peradangan. Sitokin, baik in$lamasi

    dan antiin$lamasi normal ditemukan dalam "S. Sitokin antiin$lamasi dan $aktor%

    $aktor lain diduga merupakan pelindung bayi, tetapi sitokin in$lamasi, seperti

    interleukin%@ (=%@, mungkin lebih penting sebagai pelindung payudara terhadap

    in$eksi. Peningkatan kadar =%@ ditemukan dalam payudara selama mastitis, dan

    merupakan tanda respon in$lamasi telah terjadi. Sebagai bagian dari respons

    in$lamasi, jalur paraseluler, yang berhubungan erat, dengan sel pensekresi "S di

    al*eoli payudara terbuka, sehingga menyebabkan bahan%bahan dari plasma masuk 

    ke dalam "S, terutama imunoprotein dan natrium. Pada saat yang sama,

     peningkatan tekanan dalam saluran "S dan al*eoli dapat menyebabkan substansi

    tersebut kembali masuk ke jaringan sekitar. Sitokin dari "S dapat menginduksi

    respons in$lamasi di dalam jaringan sekitar, dan sitokin juga membantu komponen

    lain menginduksi reaksi antigen. n$lamasi juga bertanggung jawab terhadap tanda

    dan gejala mastitis. Sebagian payudara sangat nyeri, merah, membengkak, dan

    keras. &iasanya hanyasatu payudara yang terkena. Ganita sering demam dan

    merasa tidak sehat. !amun,

    39

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    40/84

    dalam penelitian diamati bahwa sepertiga sampai setengah wanita dengan mastitis

    hanya memiliki tanda lokal. ?alur paraseluler yang terbuka mengakibatkan

     perubahan komposisi "S, kadar natrium dan klorida meningkat, dan kadar 

    laktosa dan kalium menurun. "S berubah rasa menjadi lebih asin dan kurang

    manis. &iasanya rasa asin ini bersi$at sementara, berlangsung kira%kira satu

    minggu. 3adang%kadang payudara kurang digunakan, dan stasis "S serta

     perubahan rasa menetap. !amun, kondisi ini bersi$at re*ersibel, dan setelah

    kehamilan berikutnya, payudara yang terkena kembali ber$ungsi normal.

    d. 6astitis subklinis

    )astitis subklinis didiagnosis dari adanya peningkatan rasio natrium%kaliumdalam "S, dan peningkatan konsentrasi interleukin%@ (=%@, bila tidak ditemukan

    mastitis secara klinis. Peningkatan kadar natrium dan =%@ diduga menunjukkan

     bahwa sedang terjadi respons in$lamasi,walaupun tidak ada tanda klinis. )astitis

    subklinis sering ditemukan pada wanita di &anglades, 'an9ania, )alawi, dan

    "$rika Selatan. Peningkatan rasio natrium%kalium dalam "S juga telah diamati

     berhubungan dengan pertambahan berat badan yang buruk pada bayi, dan bila

    makanan tambahan yang diberikan pada bayi, atau bila $rekuensi menyusui

     berkurang, sehingga produksi "S sangat berkurang sampai di bawah +// ml per 

    hari. Hal ini menunjukkan bahwa mastitis subklinis dapat disertai dengan

     pengeluaran "S yang tidak adekuat, dan bahwa mastitis subklinis agak sering

    terjadi pada situasi terscbut. )orton pada tahun 1+ menemukan bahwa

     pemberian bimbingan yang benar pada ibu bayi berusia di atas satu bulan,

    termasuk membantu mereka agar bayi dapat mengisap payudara dengan baik,

     berhubungan dengan perbaikan laktasi dan penurunan kadar natrium "S yang

    meningkat.

    d 6astitis infeksiosa

    )astitis in$eksi terjadi bila stasis "S tidak sembuh, dan proteksi oleh $aktor imun

    dalam "S dan oleh respons in$lamasi kalah. Secara normal, "S segar bukan

    merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri, harus terdapat kondisi

    yang mencegah payudara untuk menghancurkan dan mengeliminasi bakteri.

    "liran "S alami sepanjang saluran payudara, bila dikeluarkan secara e$isien,

    40

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    41/84

    diharapkan akan menghanyutkan bakteri keluar dari payudara. Pengeluaran "S

    yang tidak e$isien, yang menyebabkan akumulasi "S, membuat suatu keadaan

    yang kondusi$ untuk pertumbuhan bakteri, dan proses antiin$eksi dapat kalah.

    'anda dan gejala mastitis in$eksiosa, seperti yang telah didiskusikan diatas, tidak 

    mungkin dibedakan dari mastitis nonin$eksiosa. &iasanya sebagian dari satu

     payudara menjadi merah, sangat nyeri, membengkak, dan keras, dan mungkin

    terdapat beberapa gejala umum, seperti demam dan malaise. 'anda yang

    menyertai mungkin adalah puting pecah%pecah. )astitis in$eksiosa telah

    diklasi$ikasikan oleh beberapa penulis dalam beberapa cara. Pertama, berdasarkan

    tempat, yaitu; mastitis super$isialis dan mastitis intramamaria yang terletak pada

     jaringan kelenjar itu sendiri (parenkimatosa atau pada jaringan ikat payudara

    (interstisial. 3edua berdasarkan pola epidemiologis

    yaitu epidemik atau sporadik. Penghitungan sel dan koloni bakteri berguna untuk 

    membedakan antara mastitis in$eksiosa dan nonin$eksiosa. &iakan "S dapat

    membantu menentukan organisme penyebab in$eksi, bila ada, dan sensiti*itasnya

    terhadap antibiotik. &ila biakan tidak mungkin dilakukan secara rutin, dapat

    dilakukan secara selekti$ pada;

    % mastitis yang didapat di rumah sakit, atau kasus berat atau kasus yang tidak biasa

    % ketiadaan respons terhadap antibiotik dalam dua hari5

    % mastitis berulang.

    )astitis berulang dapat diakibatkan oleh pengobatan yang terlambat atau tidak 

    adekuat terhadap kondisi awal atau teknik menyusui yang buruk yang tidak 

    diperbaiki. 3adang%kadang terdapat keadaan payudara yang menyebabkan

    drainase yang buruk pada sebagian payudara, seperti kelainan saluran payudara,

    kista atau tumor, yang harus diidenti$ikasi dan diobati dengan baik.

    Gea!a

    a. &engkak,nyeri seluruh payudara atau nyeri lokal

     b. 3emerahan pada seluruh payuara 8 hanya lokal

    c. Payudara keras dan berbenjol%benjol

    41

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    42/84

    d. Permukaan kulit dari payudara yang terkena in$eksi juga tampak 

    seperti pecah%pecah.

    e. &adan demam seperti terserang $lu

    $. )enggigil (deman malaise

    g. !yeri tekan pada payudara

    h. &ila sudah masuk tahap abses , gejalanya;

    1 !yeri bertambah hebat dipayudara2 3uli diatas abses mengkilap- Suhu tubuh (- O +/ 4

    + &ayi sendiri tidak mau minum pada payudara.sakit,seolah bayi

    tahu bahwa susu disebelah itu bercampur dengan nanah.

    7en-s

    )astitis ada 2 berdasarkann waktunya yaitu;a. )astitis gra*idarum.

     b. )astitis puerperalisPenyakit ini boleh dikatakan hampir selalu timbul pada waktu hamil dan laktasi.

    Sedangkan mastitis berdasarkan tempatnya dapat dibedakan menjadi;

    a. )astitis yang menyebabkan abses dibawah areola mammae. b. )astitis ditengah%tengah mammae yang menyebabkan abses

    ditempat itu.

    c. )astitis pada jaringan dibawah dorsal dari kelenjar%kelenjar yang

    menyebabkan abses antara mammae dan otot%otot dibawahnya.

    T-nat Mast-t-s

    'ingkat mastitis ini ada 2 yaitu;a. 'ingkat awal peradangan (non in$eksi.

    Pada tingkatan ini mastitis sering diakibatkan oleh bendungan "S. Hal ini

    terjadi karena proses menyusui yang tidak berjalan dengan baik, dimana bayi

    tidak secara maksimal mendapatkan "S. Pada peradangan dalam tara$ permulaan

     penderita hanya merasa nyeri setempat, tara$ ini cukup memberi penyangga pada

    mammae itu dengan kain tiga segi, agar tidak menggantung yang memberika rasa

    nyeri, dan disamping itu perlu diberikan antibiotika.Dalam hal antibiotika dapat

    dikemukakan bahwa kuman dari abses yang dibiakkan dan diperiksa resistensinya

    42

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    43/84

    terhadap antibiotika ternyata banyak yang resistensi terhadap penisilin dan

    streptomisin. 3night dan !olan dari Coyal n$irmary di 6dinburgh

    mengemukakan bahwa sta$ilokokus aureus yang dibiakkan, -0 resisten terhadap

     penisilin dan

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    44/84

    -anos-s

    Dokter mendiagnosis mastitis berdasarkan anamnesis tentang gejala%gejala yang

    dialami, riwayat sebelumnya, dan pemeriksaan $isik. 'anda lainnya yang cukup

     jelas adalah adanya bentuk prisma segitiga tidak beraturan (=edge pada

     payudara, yang sakit bila disentuh. Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah

    ada abses (komplikasi yang timbul bila mastitis tidak ditangani dengan tepat. ?ika

    diagnosis sulit, belum pasti atau terjadi mastitis rekuren dapat dilakukan

     pemeriksaan;

    % 3ultur "S atau cairan puting

    % &iopsi pada daerah yang terkena

    % ltrasound payudara

    % )ammogram atau %ray

    3ultur "S, menyediakan koloni bakteri untuk bertumbuh. denti$ikasi

     bakteri penyebab dapat dilihat melalui mikroskop. Pada saat yang sama tes dapat

    dilakukan untuk menentukan antibiotik apa yang paling e$ekti$ untuk melawan

     bakteri penyebab.

    Penananan

    ntuk menangani setiap kondisi yang telah didiskusikan, penting untuk;

    1. )enganamnesis ibu, untuk mempelajari adanya penyebab nyata untuk kesulitan

    ibu, atau $aktor predisposisi.

    2. )engamati cara menyusui, dan mengkaji apakah teknik ibu menyusui dan

    isapan bayi pada payudara memuaskan, dan bagaimana hal itu dapat diperbaiki.

    Sumbatan saluran payudara

    Penanganan dilakukan dengan memperbaiki pengeluaran "S, dan

    mencegah obstruksi aliran "S.

    44

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    45/84

    % Pastikan bahwa bayi mempunyai posisi dan isapan yang baik. &eberapa

     penulis menganjurkan menggendong bayi dengan dagu mendekati bagian

     payudara yang terkena, untuk mempermudah pengeluaran "S dari bagian

    tersebut, sedangkan yang lain secara umum mempertimbangkan perbaikan

     pengisapan yang adekuat.

    % ?elaskan perlunya menghindari semua yang dapat menyumbat aliran "S,

    seperti pakaian yang ketat, dan yang menyangga payudara terlalu dekat

    dengan puting susu.

    % )endorong ibu untuk menyusui sesering dan selama bayi menghendaki,

    tanpa pembatasan.

    % )enyarankan ibu untuk menggunakan panas basah (misalnya, kompres

    hangat

    atau pancuran hangat

    3adang%kadang, teknik tersebut tidak menghilangkan gejala. Hal ini

    disebabkan adanya materi partikel yang menyumbat saluran. Pemijatan payudara,

    menggunakan gerakan jempol yang keras pada benjolan ke arah puting susu

    mungkin membantu. !amun, hal ini harus dilakukan dengan lembut, karena jika

     jaringan payudara meradang, pemijatan, kadang%kadang, memperburuk situasi.

    &ila terlihat bintik putih pada ujung puting susu, bintik tersebut harus

    disingkirkan, dengan kuku, kain kasar, atau dengan bantuan jarum steril.

    b 6astitis

    ?ika dengan semua usaha pencegahan, mastitis tetap terjadi, maka ia harus

    ditangani dengan cepat dan adekuat. &ila penanganan ditunda, penyembuhan

    kurang memuaskan. 'erdapat peningkatan risiko abses payudara dan kekambuhan.

    Prinsip%prinsip utama penanganan mastitis adalah;

    1. 3onseling suporti$ 

    45

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    46/84

    )astitis merupakan pengalaman yang sangat nyeri dan membuat $rustrasi,

    dan membuat banyak wanita merasa sangat sakit. Selain dengan penanganan yang

    e$ekti$ dan pengendalian nyeri, wanita membutuhkan dukungan emosional. a

    mungkin telah mendapat nasihat yang membingungkan dari petugas kesehatan,

    mungkin disarankan untuk berhenti menyusui, atau tidak diberi petunjuk apapun.

    a dapat menjadi bingung dan cemas, dan tidak ingin terus menyusui. bu harus

    diyakinkan kembali tentang nilai menyusui yang aman untuk diteruskan, bahwa

    "S dari payudara yang terkena tidak akan membahayakan bayinya, dan bahwa

     payudaranya akan pulih baik bentuk maupun $ungsinya. a memerlukan dukungan

     bahwa perlu sekali untuk berusaha melampaui kesulitan ini. a membutuhkan

     bimbingan yang jelas tentang semua tindakan yang dibutuhkan untuk penanganan,

    dan bagaimana meneruskan menyusui atau memeras "S dari payudara yang

    terkena. a akan membutuhkan tindak lanjut untuk mendapat dukungan terus%

    menerus dan bimbingan sampai ia benar%benar pulih.

    2. Pengeluaran "S dengan e$ekti$ 

    Hal ini merupakan bagian terapi terpenting. "ntibiotik dan terapisimtomatik membuat wanita merasa lebih baik untuk sementara waktu, tetapi

    kondisi tersebut akan memburuk atau berulang walaupun sudah diberikan

    antibiotik kecuali pengeluaran "S diperbaiki.

    % &antu ibu memperbaiki pengisapan bayi pada payudara,

    % Dorong untuk sering menyusui, sesering dan selama bayi menghendaki, tanpa

     pembatasan.

    % &ila perlu peras "S dengan tangan atau dengan pompa atau botol panas,

    sampai menyusui dapat dimulai lagi.

    -. 'erapi "ntibiotik 

    'erapi antibiotik diindikasikan pada;

    % hitung sel dan koloni bakteri dan biakan yang ada serta menunjukkan in$eksi

    46

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    47/84

    % gejala berat sejak awal

    % terlihat puting pecah%pecah

    % gejala tidak membaik setelah 12%2+ jam setelah pengeluaran "S diperbaiki.

    "ntibiotik yang tepat harus digunakan, "ntibiotik &%laktamase harus

    ditambahkan agar e$ekti$ terhadap Staph aureus. ntuk organisme gram negati$,

    se$aleksin atau amoksisilin mungkin paling tepat. ?ika mungkin, "S dari

     payudara yang sakit sebaiknya dikultur dan sensiti*itas bakteri antibiotik 

    ditentukan. "ntibiotik terpilih harus diberikan dalam jangka panjang. Saat ini

    dianjurkan pemberian 1/%1+ hari oleh kebanyakan ahli. Pemberian jangka pendek 

     berkaitandengan insiden kekambuhan yang tinggi.

     #ntibiotik untuk pengobatan mastitis infeksiosa

    "ntibiotik Dosis

    6ritromisin 2

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    48/84

    menghilangkan nyeri dan membantu aliran "S, dan yakinkan bahwa ibu minum

    cukup cairan.

    -anos-s Ban'-n

    a Saluran susu tersumbat 

    &enjolan pada payudara tegang tidak disertai dengan gejala%gejala

    sistemik, dapat sembuh setelah kompres hangat dan pijat. Saluran tersumbat dapat

    menyebabkan galaktokel, kista awalnya diisi dengan susu tapi bisa dikon*ersi ke

    suatu 9at. ni bisa diobati dengan kompres hangat dan pijat tetapi mungkin

    memerlukan perawatan ultrasound atau aspirasi jarum.

    b Pembengkakan payudara

    &iasanya bilateral, ketegangan seluruh payudara, sering terjadi 2%+ hari

    setelah melahirkan dan berhubungan dengan demam ringan. Dapat diobati dengan

     penerapan kompres hangat diikuti dengan tangan atau pompa ekspresi dari susu

    dan menyusui%lanjutan.

    c 0nflamasi kanker payudara

    Suatu bentuk yang jarang dari kanker payudara yang hadir dengan

     payudara tegang dan perubahan kulit payudara.

    d #bses payudara

    Payudara yang laktasi, seperti jaringan terin$eksi lain, melokalisasi in$eksi dengan

    membentuk sawar jaringan granulasi yang mengelilinginya. ?aringan ini akan

    menjadi kapsul abses, yang terisi dengan pus. 'erdapat benjolan yang

    membengkak yang sangat nyeri, dengan kemerahan, panas, dan edema pada kulit

    di atasnya. Pada kasus yang terlambat ditangani, benjolan menjadi ber$luktuasi,

    dengan perubahan warna kulit dan nekrosis.

    48

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    49/84

    ABSES PA+UA)A

    'erbentuknya abses diakibatkan terjadi proses peradangan pada payudara.

     !amun, peradangan payudara jarang ditemukan dan selama stadium akut biasanya

    menimbulkan nyeri spontan dan nyeri tekan di bagian yang terkena.

    6PD6)B=B

    49

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    50/84

    'erjadinya in$eksi pada wanita yang tidak menyusui jarang terjadi. "bses

    subareolar berkembang pada wanita muda atau paruh baya yang tidak menyusui.

    6'B=B

    n$eksi sta$ilokokus dapat menyebabkan terbentuknya abses tung gal atau

    multiple dan juga terdapat perubahan peradangan akut klinis khas jika abses

    terletak dekat permukaan. "pabila abses culup besar setelah sembuh akan

    membentuk suatu $ocus residual parut yang teraba sebagai indurasi local. n$eksi

    streptokokus umumnya menyebar ke seluruh payudara, menimbulkan nyeri,

     pembengkakan mencolok, nyeri tekan payudara. "pabila mereda tidak seperti

     pada in$eksi sta$ilokokus yang meninggalkan jaringan residual, in$eksistreptokokus tidak.

    P"'B6!6SS

    "dapun patogenesis dari abses payudara adalah luka atau lesi pada putting

    terjadi   peradangan   masuk (organisme ini biasanya dari mulut bayi

     pengeluaran susuterhambat produksi susu normal   penyumbatan duktus

    terbentuk abses.

    Suatu n$eksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa

    cara ; &akteri masuk ke bawah kulit akibat luka dari tusukan jarum tidak 

    steril. &akteri menyebar dari suatu in$eksi dibagian tubuh yang lain. &akteri yang

    dalam keadaan normal, hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan

    gangguan, kadangbisa menyebabkan terbentuknya abses. Peluang terbentuknya

    suatu abses akan meningkat jika ;

    1. 'erdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya

    in$eksi. Daerah yang terin$eksi mendapatkan aliran darah yang kurang.2. 'erdapat gangguan system kekebalan. "bses Payudara merupakan

    komplikasi yang terjadi akibat adanya in$eksi payudara(mastitis. n$eksi ini

     paling sering terjadi selama menyusui, akibat masuknya bakteri ke jaringan

     payudara. Peradangan atau in$eksi payudara atau yang disebut mastitis dapat

    disebabkan oleh in$eksi bakteri, perembesan sekresi melalui $isura di putting,

    dan dermatitis yang mengenai putting. &akteri seringkali berasal dari mulut

     bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan

    50

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    51/84

    dikulit (biasanya pada putting susu. "bses payudara bisa terjadi disekitar 

     putting, bisa juga diseluruh payudara.

    )"!#6S'"S 3=!S

    ejala dan tanda yang sering ditimbulkan oleh abses payudara diantaranya ;

    1. 'anda%tanda in$lamasi pada payudara (merah, panas jika disentuh, membengkak 

    danadanya nyeri tekan.2. 'eraba massa, suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya

    tampak sebagai suatu benjolan. ?ika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan

    akan lebihputih karena kulit diatasnya menipis.

    -. "rea akan terlihat kemerahan, agak keras, dan muncul indurasi pada

     payudara.+. ejala sistematik berupa demam tinggi, menggigil, malaise.

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    52/84

    &ila abses telah terbentuk, pus harus dikeluarkan. Hal ini dapat dilakukan

    dengan cara insisi atau penyaliran, yang biasanya membutuhkan anastesi umum.

    'etapi juga dapat dilakukan dengan aspirasi, dengan bantuan ultrasound bila

    tersedia. ltrasound berguna sebagai alat diagnosis abses payudara dan dengan

    dilakukan secara menyeluruh, aspirasi pus dengan bantuan ultrasound dapat

     bersi$at kurati$. Hal ini mempunyai e$ek yang kurang nyeri dan melukai jika

    dibandingkan dengan insisi dan penyaliran, dan dapat dilakukan dengan anestesi

    local, sering dilakukan pada pasien rawat jalan.

    Pengobatan sistemik dengan antibiotic sesuai dengan sensiti*itas

    organisme biasanya dibutuhkan sebagai tambahan. !amun, antibiotic saja tanpa

     pengeluaran pus tidak mempunyai arti. Hal ini disebabkan karena dinding abses

    melindungi bakteri pathogen dari pertahanan tubuh dan membuat tidak mungkin

    untuk mencapai kadar antibiotik yang e$ekti$ dalam jaringan yang terin$eksi.

    ntuk menjamin agar pemberian "S yang baik terus berlangsung,

     penatalaksanaannya adalah sebagai berikut ;

    • &ayi sebaiknya tetap bersama ibu sebelum dan sesudah pembedahan

    • &ayi dapat terus menyusui dari payudara yang sehat

    • Saat ibu menjalani pembedahan , bila sekiranya ibu tidak dapat menyusui

    selama lebih dari - jam, maka bayi sebaiknya diberi makanan lain

    • Sebagai bagian dari persiapan bedah, ibu dapt memeras "Snya dari

     payudara yang sehat, dan diberikan ke bayi dengan menggunakan cangkir 

    saat ibu dalam pengobatan

    • Segera setelah ibu sadar kembali (bila diberikan anestesi umum atau

    segera setelah pembedahan selesai, ibu dapat menyusui kembali pada

     payudara yang sehat• Segera setealah nyeri pada luka memungkinkan, ibu dapt kembali

    menyusui dari payudara yang terkena.

    • &ila pada mulanya bayi tidak mau mengisap dari payudara yang terkena,

     penting untuk memeras "S sampai bayi mulai mengisap kembali

    • &ila produksi "S pada payudara yang terkena berhenti, pengisapan

    merupakan jalan yang paling e$ekti$ untuk merangsang peningkatan

     produksi

    52

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    53/84

    • ntuk sementara waktu, bayi dapat terus menyusu dari payudara yang

    sehat, hingga payudara yang terkena pulih kembali.

    P6!46"H"!

    )enurut 8HO9 2,,2. "bses payudara sangat mudah dicegah bila

    menyusui dilakukan dengan baik sejak awal untuk mencegah keadaan yang

    meningkatkan stasis "S dan bila tanda dini seperti bendungan "S, sumbatan

    saluran payudara, dan nyeri puting susu diobati dengan cepat.

    •  'erapi bedah

    &ila abses telah terbentuk pus harus dikeluarkan. Hal ini dapat dilakukan

    insisi dan penyaliran, yang biasanya membutuhkan anastesi umum, tetapi dapat

     juga dikeluarkan melalui aspirasi, dengan tuntunan ultrasuara. ltrasuara berguna

    untuk sebagi alat diagnostik abses payudara dengan dilakukan secara menyeluruh

    aspirasi pus dengan bimbingan ultrasuara dapat bersi$at kurati$. Hal ini kurang

    nyeri dan melukai dibandingkan insisi dan penyaliran, dan dapat dilakukan

    dengan anastesi lokal, hal ini sering dilakukan pada pasien yang menjalani rawat

     jalan.

    Pengobatan sistemik dengan antibiotik sesuai dengan sensiti*itas organisme

     biasanya dibutuhkan sebagai tambahan. !amun antibiotik saja tanpa dilakukannya

     pengeluaran pus tidak mempunyai arti. Sebab dinding abses membentuk halangan

    yang melindungi bakteri patogen dari pertahanan tubuh dan membuat tidak 

    mungkin untuk mencapai kadar antibiotik yang e$ekti$ dalam jaringan terin$eksi

    • Dukungan untuk menyusui

    3ita sebagai petugas kesehatan harus meyakinkan Perawatan dengan abses

     payudara ia dapat melanjutkan menyusui. &ahwa hal ini tidak akan

    membahayakan bayinya dapat menyusui bayinya yang lain dikemidian hari.

    Disini kita sebagai petugas kesehatan memiliki peran yang sangat penting dengan

    menjelaskan kepada klien untuk penanganan yang harus dilakukan dengan kondisi

    seperti ini.ntuk menjamin agar menyusui yang baik terus berlansung, penatalaksanannya

    sebaiknya harus dilakukan sebagai berikut;

    53

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    54/84

    1. &ayi sebaiknya tetap bersama ibu sebelum dan sesudah pembedahan2. &ayi terus dapat menyusui pada payudar yang sehat-. Saat ibu menjalani pembedahan, bila sekiranya ib tidak dapat menyusui selama

    lebih dari - jam, bayi harus diberi makanan lain.+. Sebagai persiapan bagian dari persiapan bedah, ibu dapat memeras "S%nya

    dari payudara yang sehat, dan "S tersebut diberikan pada bayi dengan cangkir 

    saat ibu dalam pengobatan.

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    55/84

    c. Cajin mengganti bh 8 bra setiap kali mandi atau bila basah oleh keringat dan

    "S, &H tidak boleh terlalu sempit dan menekan payudara.

    d. Segera mengobati puting susu yang lecet, bila perlu oleskan sedikit "S pada

     puting tersebut.&ila puting bernanah atau berdarah, konsultasikan dengan bidan

    di klinik atau dokter yang merawat

    e. ?ika ibu melahirkan bayi lalu bayi tersebut meninggal, sebaiknya dilakukan

     bebat tekan pada payudara dengan menggunakan kain atau stagen dan ingat untuk 

    minta obat penghenti "S pada dokter atau bidan.

    $. &iasakan untuk menyusui secara rutin bergantian pada kedua payudara kanan

    dan kiri.

    g. &ila menemui kesulitan seperti puting payudara tenggelam atau "S tidak bisa

    lancar keluar tetapi payudara tampak mengeras tanda berproduksi "S maka

    konsultasikan dengan bidan cara memerah "S dengan benar agar tidak terjadi

     penumpukan produksi "S

    h. &iasakan untuk menyusui bayi hingga kedua payudara terasa kosong dan bila

     bayi tampak sudah kenyang namun payudara masih terasa penuh atau "S

    menetes deras, segera kosongkan dengan cara memerah secara manual

    menggunakan jari % jari tangan menekan pada areola ( lingkaran hitam sekitar 

     puting , simpan "S di kulkas jangan di buang, bisa diberikan kembali dengan

    cara menyuap ke mulut bayi menggunakan sendok atau biarkan bayi mencecap

    dengan cawan kecil setelah "S dihangatkan.

    i. Seorang ibu harus menjaga tangan dan putting susunya bersih untuk 

    menghindari kotoran dan kuman masuk ke dalam mulut bayi. Dengan cara

    mencuci kedua tangannya dengan sabun dan air sebelum menyentuh putting

    susunya dan sebelum menyusui Hal ini juga menghindari putting susu sakit dan

    in$eksi pada payudara.

     j. Puting susu dan payudara harus dibersihkan sebelum dan setelah

    menyusui.Setelah menyusui, puting susu dapat diberikan salep lanolin atau

    *itamin " dan D.

    k. Hindari pakaian yang menyebabkan iritasi pada payudara.

    55

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    56/84

    (IB)OKISTIK 

    'ef-n-s-

    Suatu keadaan dimana ditemukan adanya benjolan yang teraba di payudara yang

    umumnya behubungandengan rasa nyeri yang berubah%ubah karena pengaruh

    siklus menstruasi dan memburuk sampai saat menopause

    Penyakit $ibrokistik merupakan kelainan yang paling sering ditemukan pada

    wanita dan biasanya didapatkan pada wanita pada usia dekade -%+. Penyakit

    $ibrokistik lebih tepat disebut kelainan $ibrokistik.

    Et-o!o-

    1. Pasien biasanya datang dengan keluhan pembesaran multipel dan sering

    kali rasa nyeri payudara bilateral terutama menjelang menstruasi.

    2. kuran dapat berubah yaitu menjelang menstruasi terasa lebih besar dan

     penuh serta rasa sakit bertambah, bila setelah menstruasi maka sakit

    hilang8berkurang dan tumorpun mengecil. 3elainan $ibrokistik ini disebut

    56

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    57/84

     juga mastitis kronis kistik, hiperplasia kistik, mastopatia kistik, displasia

     payudara dan banyak nama lainnya. stilah yang bermacam%macam ini

    menunjukkan proses epitelial jinak yang terjadi amat beragam dengan

    gambaran histopatologis maupun klinis yang bermacam% macam pula.

    -. 3elompok penyakit ini sering mengganggu ketentraman penderita karena

    cemas akan nyerinya.

    +. Pada pasien akan menyebabkan perasaan tidak enak serta rasa cemas yang

    menyertainya sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien.

    &eberapa bentuk kelainan $ibrokistik mengandung risiko untuk berkembang

    menjadi karsinoma payudara, tetapi umumnya tidak. &ila ada keraguan terutama

     bila konsistensinya berbeda, perlu dilakukan biopsi. !yeri yang hebat dan

     berulang atau pasien yang khawatir dapat pula menjadi indikasi eksisi. 'umor 

     jenis kelainan $ibrokistik ini umumnya tidak berbatas tegas, kecuali kista soliter.

    3onsistensi padat kenyal dan dapat pula kistik. ?enis yang padat, kadang%kadang

    sukar dibedakan dengan kanker payudara dini. 3elainan ini dapat juga dijumpai

     pada massa tumor yang nyata, hingga jaringan payudara teraba padat, permukaan

    granular. 3elainan ini dipengaruhi oleh gangguan keseimbangan hormonal.

    Penyakit $ibrokistik payudara biasanya mengenai wanita pada usia reprodukti$ 

    dan merupakan penyakit yang tersering pada wanita. &iasanya lesi ini bersi$at

    multipel dan bilateral, tetapi sangat jarang sekali yang berukuran sangat besar dan

    memberikan penderitaan rasa sakit yang sangat hebat.

    Tata!asana

    Penatalaksanaan pada kelainan $ibrokistik ada 2 macam yakni;

    1. )edis

    Pemberian obat anti nyeri untuk mengurangi nyeri yang ringan sampai sedang.

    Pemberian diuretik serta pembatasan pemberian cairan dan garam. Di Perancis

    dicoba pemberian progesteron untuk kelainan $ibrokistik karena dianggap terdapat

    ketidakmampuan $ungsi corpus luteum sebagai penyebab nyeri dan timbulnya

    57

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    58/84

    nodul, tetapi hal ini disangkal dari penelitian double blind yang menggunakan

     plasebo dimana tidak didapatkan perbedaan yang bermakna.

    'eori hyperprolaktinemia dan estrogen o*erstimulasi menyarankan pemberian

     bromokriptin dan dana9ol. 'etapi penelitian tidak memperlihatkan hasil yang

    impresi$ dan $akta yang ada menunjukkan bahwa lama pengobatan serta

    mekanisme kerjanya tidak diketahui.

    2. &edah (mammoplasti

    Penatalaksanaan secara pembedahan dilakukan bila ;

    Q Pengobatan medis tidak memberikan perbaikan.

    Q Ditemukan pada usia pertengahan sampai tua.

    Q !yeri hebat dan berulang.

    Q 3ecemasan yang berlebihan dari pasien.

    GALAKTOKEL

    ef-n-s-

    alaktokel adalah kista berisi susu yang terjadi pada wanita yang sedang

    hamil atau menyusui.

    S-fat

    galaktokel tidak bersi$at seperti kanker. &iasanya galaktokel tampak rata,

     benjolan dapat digerakkan, walaupun dapat juga keras dan susah digerakkan.

    Penata!asanaan

    galaktokel sama seperti kista lainnya, biasanya tanpa melakukan tindakan

    apapun. "pabila diagnosis masih diragukan atau galaktokel menimbulkan rasa

    tidak nyaman, maka dapat dilakukan drainase dengan aspirasi jarum halus.

    58

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    59/84

    MAMAE ABE)ANS

    ef-n-s-

    )amma abberans atau ekstra nipple dijumpai pada wanita maupun

     pria (10%

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    60/84

    Et-o!o- 'an E0-'em-o!o-

    Downer menemukan dari kepustakaan R +-/ kasus.

    )enurutHaagensen insidensi anomali ini 1%2 0 pada wanita kulit putih.

    'etapipenduduk "sia agaknya lebih banyak. wai menemukan 1,@@ 0 pada

     priadan

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    61/84

    regresi mammary ridgespada mamma aberrans memiliki berbagai tingkat

    ekspresi klinis termasukjaringan payudara dengan puting tanpa memiliki

    areola, jaringan kelenjardengan areola tapi tanpa puting, atau hanya

    dengan jaringan payudara bukanmerupakan areola atau nipple.'erjadinya jaringan payudara menyimpang yang paling sering

    terjadi di kawasan aksila.

    K!as-f-as-

    )amma aberrans memiliki beberapa bentuk dan telah

    diklasi$ikasikanoleh 3aja*a sebagai berikut ;a. payudara lengkap dengan puting, areola, dan jaringan kelenjar,

     b. jaringan payudara tanpa areola tapi dengan puting dan jaringan kelenjar,c. payudara tanpa puting tapi dengan jaringan areola dan kelenjar,d. payudara tanpa puting atau areola,e. pseudomamma dengan puting dan areola tapi tanpa kelenjar 

     jaringan(jaringan payudara digantikan oleh lemak,$. polythelia ("danya puting saja5g. polythelia areolaris (keberadaan dari areola saja,h. polythelia pilosa (kehadiran hanya sepetak rambut

    Man-festas- K!-n-s

    6ctopic breast tissue mungkin muncul sebagai sesuatu dari

     jaringansubkutan dan memiliki $ungsi penuh.Secara histologi,

    61

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    62/84

    supernumerarybreast mungkin memiliki sistem duktal yang terorganisir 

     pada kuliteksternal, sedangkan ectopic breast tissue sendiri tidak 

    memilikiperkembangan duktus tersebut dan tidak terhubung ke payudara

    ipsilateral.?aringan ini mengikuti kontrol hormon normal dan dapat

    menjadi klinisyang jelas saat perempuan memasuki masa puber atau

    selama kehamilan.Payudara ektopik dengan kompleks areolar lengkap

    akan ber$ungsi sebagaipayudara normal, termasuk menyusui. ejala pada

     jaringan payudara aksiladilaporkan memburuk dengan kehamilan

     berikutnya, menyebabkan rasasakit meningkat dan iritasi lokal. !amun,

     beberapa studi menunjukkanbahwa jaringan mungkin tanpa gejala.

    Polythelia dihubungkan dengan kelainan pada salurankemih.3elainan ginjal tersebut termasuk kegagalan pembentukan ginjal

    dankarsinoma ginjal. Hubungan polythelia dan anomali ginjal tidak begitu

    kuattetapi sangat didukung oleh beberapa studi. Sebuah studi dari

    sraelmelaporkan +/0 dari anak%anak dengan polythelia memiliki anomali

    ginjal obstrukti$ atau duplikasi dari sistem ekskretoris. 3ehadiran puting

    ekstrapada anak%anak harus meningkatkan kecurigaan klinisi anomali

    ginjal.mumnya, mamma aberrans terjadi secara sporadis, tetapi kasus%

    kasus $amilial dilaporkan. Dalam keluarga, mamma aberrans dapat

    dilihatpada saudara kandung. 'oumbis%oannou dan 4ohen

    menggambarkanseorang wanita dengan sisi kiri polythelia dan ginjal

    kanan ektopik.3akaknya memiliki sisi kiri polythelia, dan kakaknya

    memiliki payudarasupernumerary lengkap di sisi kirinya.

    -anos-s K!-n-s

    ntuk mendiagnosis suatu benjolan 8 massa, baik itu yang terdapat

    diregio aksilaris ataupun regio mammaria, ada beberapa hal yang harus

    kitapikirkan. "pakah benjolan merupakan suatu anomali, tumor 

     jinak,keganasan atau merupakan suatu in$eksi baik itu spesi$ik maupun

    nonspesi$ik. Hal tersebut dapat kita bedakan melalui anamnesis,

     pemeriksaan$isik, maupun pemeriksaan penunjang jika dibutuhkan.

    62

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    63/84

    ntuk suatu benjolan atau massa apapun, diagnosis

     jaringandiperlukan. Diagnosis dini karsinoma pada mamma aberrans

    memerlukandiagnosis jaringan awal karena diagnosis klinis tidak dapat

    diandalkan. ?ikaditemani oleh kompleks puting%areolar, massa mungkin

    tidak salahdidiagnosis sebagai lipoma, kelenjar getah bening, kista

    sebasea, atausuppurati*a hidradenitis. )amma aberrans berisiko untuk 

    menjadi jinakataupun ganas. Diagnosa dilaporkan termasuk penyakit

    $ibrokistik, mastitis,$ibroadenoma, hiperplasia atipikal, dan karsinoma.

    Penyakit keganasan yangpaling sering dilaporkan adalah in$iltrating ductal

    carcinoma (:0, diikutioleh meduler dan karsinoma lobular (,

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    64/84

     jaringan payudara harusdipertimbangkan. )assa tersebut, misalnya di ketiak,

    mungkin padapemeriksaan awal keliru untuk kelenjar getah bening yang

    membesar.Sejumlah kasus kanker payudara yang timbul pada jaringan

     payudaraektopik telah dilaporkan. 3asus tersebut dapat menyajikan sebuah

    tantanganuntuk kedua dokter dan ahli patologi dalam membuat diagnosis yang

     benar.

    64

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    65/84

    GINEKOMASTIA

    inekomastia merupakan pembesaran kelenjar payudara pada laki%laki yang

    disebabkan proli$erasi dari sel kelenjar payudara, sel $ibroblast dari stroma dan jar 

    adipose.

    6tiologinya adalah ketidakseimbangan antara hormone estrogen dengan hormone

    androgen pada laki%laki dimana akti*itas hormone estrogen lebih besar dan terjadi

     peningkatan sinsiti*itas reseptor terhadap hormone estrogen yang menyebabkan

     pembesaran jaringan payudara.

    inekomastia dapat terjadi pada pubertas dan usia lebih tua dan penyebabnya

    ialah pengaruh estrogen yang berlebihan, biasanya dari kelenjar 

    adrenal. inekomastia terjadi karena adanya hiperestrinisme, yaitu bila;

    % Penghancuran estrogen terganggu

    Pada penderita sirosis hepatis $ungsi hati berkurang sehingga terjadi peninggian

    kadar estrogen dalam darah.

    % #ungsi androgen berkurang

    3arena $ungsi androgen testis berkurang maka secara relati$ estrogen bertambah.

    Ditemukan pada usia lanjut dan pada sindrom kline$elter.

    % 'umor testis

    Pada kronik karsinoma testis juga dapat ditemukan ginekomastia.

    ?adi kelainan ini dapat digolongkan dalam displasi; dapat unilateral biasanya

    dialami oleh pria berusia di atas

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    66/84

    tampak anaplasi dan membran basalis masih utuh. 3elainan ini tidak berhubungan

    dengan karsinoma.

    'ipe nya dibagi berdasarkan umur 

    1. n$ant, ginekomastia ini terjadi hanya sementara dalam beberapa ulan

    saja terus dapat kembali ke normal. 'erjadi karena akti*itas hormone

    estrogen dari ibu yang terbawa ke anak.2. Pubertas, normalnya akti*its estrogen dalam memacu pertumbuhan

     payudara itu berhenti ketika laki%laki mengalami masa pubertas.

    Hormon estrogen akan merangsang proli$erasi stroma sel kelenjar 

     payudara sehingga payudara membesar. 3arena ketidakseimbangan

    antara estrogen dengan androgen ini lah yang menyebabkan

    ginekomastia pada remaja.-. =ansia, sering pada usia

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    67/84

    • ltrasonogra$i

    ntuk membedakan kista yang berisi cairan dengan jenis lesi lainnya.

     

    • "spirasi jarum halus

    Dilakukan ketika lesi dideteksi melalui mammogra$i atau palpasi.

    • &iopsi bedah

    )encakup eksisi lesi dan mengirimnya ke lab untuk dilakukan pemeriksaan

     patologis.

    • =okalisasi jarum kabel

    'eknik yang digunakan ketika mammogra$i mendeteksi lesi kalsi$ikasi seujung

     jarum yang sangat kecil atau yang menandakan potensial malignansi atau lesi

    yang tidak dapat teraba.

    inekomastia dapat diobati dengan obat yang membantu menyeimbangkan kadar 

    hormon. Dalam beberapa kasus, pembedahan untuk mengangkat jaringan

     payudara juga dapat menjadi pilihan.

    Kom0!-as-

    67

  • 8/18/2019 Siklus Sel Dan Karsinogenesis

    68/84

    % 3anker payudara

    % Pemanjanan terhadap radiasi

    % Sindrom kline$elter (kondisi kromosom yang mencerminkan penurunankadar testosteron.

    IN:E)TE NIPPLE

    ef-n-s-

    Puting susu terbenam adalah puting susu yang tidak dapat menonjol dan

    cenderung masuk kedalam, sehingga "S tidak dapat keluar dengan lancar.

    Et-o!o-

    a. Penyebab yang sering terjadi

    % #aktor menyusui;

    1. Penyusuan yang tertunda.

    2