SIG terapan
-
Upload
zakarya-ar-rozy -
Category
Documents
-
view
201 -
download
7
description
Transcript of SIG terapan
PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TERAPAN
TUTORIAL MODUL#1 : PostgreSQL/PostGIS
Oleh :
Fahrurrozi 3510 100 019
Dosen :
Dr.-Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc
Laboratorium Geospasial Program Studi Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Ph. 031-5929486, 5929487
2013
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, aplikasi yang menggunakan data
spasial terus dikembangkan. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana penyimpanan data spasial
yang baik guna menghasilkan aplikasi yang andal. Data spasial dapat disimpan dalam
sebuah file, misalnya disimpan dalam format shapefile. Akan tetapi, menyimpan dalam file
memiliki permasalahan seperti pengelolaan file, concurrency control, bulk loading, storage,
dan keamanan. Untuk menangani permasalahan penyimpanan data spasial berbasis file,
dapat digunakan Database Management System (DBMS). Banyak DBMS yang dapat
digunakan sebagai sarana penyimpanan data spasial seperti PostgreSQL, MYSQL, Oracle,
SQL Server, dan MonetDB. Masing-masing DBMS tersebut memiliki kemampuan untuk
menyimpan dan mengolah data spasial dengan didukung oleh berbagai fasilitas lainnya.
PostgreSQL atau sering disebut Postgres merupakan salah satu dari sejumlah DBMS
yang telah digunakan secara luas. Hal ini dikarenakan PostgreSQL merupakan open source
database system yang telah teruji kemampuannya. Berdasarkan situs resmi PostgreSQL1,
PostgreSQL telah memenangkan banyak penghargaan dan juga telah sukses digunakan
oleh berbagai perusahaan. PostGIS menjadikan PostgreSQL sebagai spatial-DBMS dengan
didukung oleh tiga fasilitas yang dimiliki oleh PostGIS, yaitu mendukung berbagai tipe data
spasial seperti point, line, dan polygon, kemampuan untuk pengindeksan data spasial, dan
terakhir tersedianya fungsi spasial yang digunakan untuk mengeksekusi query spasial.
Berbagai perusahaan atau kelompok pengembang aplikasi di bidang Sistem Informasi
Geografis (SIG) menggunakan PostgreSQL sebagai DBMS.
Tujuan
1. Mengetahui perbedaan SQL Shell (psql) dengan pgAdmin III PostgreSQL 9.3 dalam
pembuatan tabel,
2. Mengetahui perbedaan SQL Shell dengan PgAdmin III PosgreSQL 9.3,
3. Perbedaan Perintah DDL dan DML pada PostgreSQL
4. Pembuatan Query Spasial dengan PostGIS
2
DASAR TEORI
Database
Database adalah kumpulan data yang saling brhubungan yang disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan (Fathansyah, 2004). Sistem Basis Data adalah suatu sistem
menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau
merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga
mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses
mengambil keputusan. Menurut Fathansyah, 1999, sistem basis data adalah sistem yang
terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data disebuah
sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa
pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel)
tersebut. Salah satu cara menyajikan data untuk mempermudah modifikasi adalah dengan cara
pemodelan data. Model yang akan dipergunakan pada pelatihan ini adalah Entity Relationship
Model.
Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada suatu organisasi atau
area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship. ERD adalah suatu diagram
yang digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD
berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat
digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi, yaitu satu-satu, satu-banyak dan banyak-banyak
(Oetomo, 2002). Sedangkan Fathansyah (2004) E-R Diagram adalah diagram yang berisi
komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan
atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta yang ditinjau.
Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut:
a. Entity
Entitas (Entity) adalah objek data prinsip tentang informasi yang dikumpulkan.
Suatu obyek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai dalam konteks
sistem yang telah dibuat. Entity digunakan atau digambarkan persegi empat.
3
b. Atribut
Atribut merupakan objek data yang mengidentidikasi atau menguraikan entitas
dimana mereka dihubungkan. Kejadian dari suatu atribut tertentu adalah suatu nilai
(value). Atribut digambarkan dengan simbol Ellips.
c. Hubungan (Relationship)
Hubungan ini dinamakan relationship atau relasi. Suatu relationship adalah suatu
asaosiasi antara dua tabel atau lebih. Hubungan harus dibedakan antara hubungan
bentuk dengan isi dari hubungan itu sendiri. Hubungan digambarkan dengan
simbol ketupat. Hubungan terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah:
1. Hubungan Satu ke Satu (One-to-One Relationship)
Hubungan satu-ke-satu memiliki kardinalitas atau derajat satu dan hanya satu
di kedua arahnya. Hubungan ini dinotasikan dengan 1 ke 1 atau 1:1.
2. Hubungan Banyak ke Satu (Many-to-One Relationship)
Hubungan banyak-ke-satu memiliki kardinalitas dalam satu arah untuk satu atau
lebih dan diarah lain untuk satu dan hanya satu. Hubungan ini dinotasikan
dengan M:1 atau M ke 1.
3. Hubungan Banyak ke Banyak
Hubungan banyak-ke-banyak adalah salah satu yang memiliki derajat satu atau
lebih yang berlaku ke kedua arah. Hubungan ini dinotasikan sebagai M:M (M ke
M) atau M:N (M ke N). Lantaran angka aktual disetiap derajat biasanya tidak
sama, maka kita menggunakan notasi M:N
Data Spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi.
Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh
fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan buatan
manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta merupakan representasi
dari obyek di muka bumi.
4
Sesuai dengan perkembangan, peta tidak hanya merepresentasikan obyek-obyek yang
ada di muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi obyek diatas muka bumi (diudara)
dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu vektor dan raster.
Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya. Model
data Raster menampilkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks
atau piksel – piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model data spasial ini
menyesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhannya.
Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah :
Peta Analog
Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data
ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan
perkembanganteknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi
format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data.
Foto Udara (Aerial Photographs)
Foto udara merupakan salah satu sumber data yang banyak digunakan untuk
menghasilkan data spasial selain dari citra satelit. Perbedaannya dengan citra
satelit adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya. Biasanya foto udara
menggunakan pesawat udara. Secara teknis proses pengambilan atau perekaman
datanya hampir sama dengan citra satelit. Sedangkan untuk data lama (format
foto film) agar dapat disimpan dalam basis data harus dilakukan conversi dahulu
dengan mengunakan scanner, sehingga dihasilkan foto udara dalam format
digital.
Citra Satelit
Data citra satelit menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut
menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari
permukaan bumi.
5
Data Tabular
Data tabula berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya
berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah
data sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dll.
Data Survei (Pengamatan atau pengukuran dilapangan)
Data ini dihasilkan dari hasil survei atau pengamatan dilapangan. Contohnya
adalah pengukuran persil lahan dengan menggunakan metode survei terestris.
PostgreSQL/Postgis
PostgreSQL merupakan sebuah Object-Relational Database Management System
(ORDBMS) berdasarkan pada PostgreSQL Versi 4.2 yang dikembangkan di Universitas California
pada Berkeley Computer Science Department. PostgreSQL sebagai pelopor bagi banyak
perangkat lunak DBMS lain yang kemudian menjadi komersial (PostgreSQL Global Development
Group, 2009).
PostgreSQL memiliki lisensi GPL (General Public License) dan oleh karena itu PostgreSQL
dapat digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar
lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil. PostgreSQL
merupakan DBMS yang open-source yang mendukung bahasa SQL secara luas dan menawarkan
beberapa fitur-fitur modern seperti :
Complex Queries
Foreign Keys
Triggers
Views
Transactional Integrity
Multiversion Concurrency Control
Selain itu, PostgreSQL telah mendukung teknologi lama dengan menambahkan
fitur- fitur baru pada :
Data Types
6
Functions
Operators
Aggregate Functions
Index Methods
Procedural Languages
PostGIS adalah satu struktur data spatial yang diimplementasikan pada web server
PostGreSQL (Refraction Research Inc., 2005). PostGIS ini mendukung semua fungsi dan
objek yang didefinisikan oleh OpenGIS, yaitu Simple Features for SQL specification (Anderson,
2003). PostGIS didesain untuk mengimplementasikan SQL 92 untuk jenis data geometri
pada PostGreSQL.
Dengan demikian, dimungkinkan menggunakan berbagai fungsi spasial yang ada pada
PostGIS (Mitchell, 2005). Perintah spasial yang telah diimplementasikan berjumlah lebih
kurang 600 perintah (Refraction Research Inc., 2005). PostGIS versi 0.1 yang dikeluarkan
pada tahun 2001 mendukung tipe data objek spatial dan metode pengindekan objek
spatial: GiST. Menurut (Mitchell, 2005) PostGIS menyediakan berbagai fasilitas di antaranya
adalah:
1. Definisi abstract Data Type untuk objek spasial sesuai dengan spesifikasi
OpenGIS Consortium.
2. Dukungan terhadap format WKT (Well Known Text) dan WKB (Well Known Binary).
3. Metode pengindekan GiST yang sesuai untuk objek spasial.
4. Dukungan akses aplikasi melalui JDBC.
PostGIS merupakan ekstensi dari PostgreSQL Database Management System.
Dengan menambahkan PostGIS pada Postgre SQL, maka basis data ini akan memiliki
kemampuan dalam menyimpan data spasial seperti data jarak, wilayah, negara,
persimpangan dan khususnya tipe data geometri ke dalam basis data sebagai data letak
suatu objek pada peta (Budiawan, 2010).
7
METODOLOGI
Pembuatan Tabel dengan SQL-Shell
Untuk membuat table dengan menggunakan PostgreSQL 9.3 bisa melalui dua cara yaitu
menggunakan SQL-Shell dan pgAdmin III. Berikut ini langkah-langkah pembuatan table dengan
SQL-Shell:
1. Buka SQL-Shell PostgreSQL 9.3 dengan cara klik Start Menu All Programs
PostgreSQL 9.3 SQL Shell (psql),
Gambar 1 Membuka SQL Shell (psql) PostgreSQL 9.3
Akan muncul jendela SQL Shell (psql) seperti gambar berikut:
Gambar 2 Jendela Awal SQL Shell (psql) PostgreSQL 9.3
2. Log in ke database dengan menggunakan server localhost (default server), jika belum membuat database bisa menggunakan database postgres dengan port 5432, username menggunakan postgres dan untuk password user sesuaikan dengan password pada saat installing program.
8
Gambar 3 Masuk ke Database psql
3. Create database dengan nama ‘pariwisata_shell’ dengan cara ketikkan kode seperti
pada gambar 4, jika pembuatan database berhasil akan muncul ‘CREATE DATABASE’
setelah eksekusi, lalu lanjutkan koneksi ke database dengan cara ketik kode \c
pariwisata_shell enter
Gambar 4 Masuk ke Database ‘pariwisata_shell’
4. Membuat table pada database ‘pariwisata_shell’ sesuai dengan gambar 5, jika table
berhasil dibuat maka akan muncul ‘CREATE TABLE’,
Gambar 5 Membuat tabel pada SQL Shell
5. Mengisi tabel dengan SQL_Shell
Gambar 6 Mengisi tabel dengan SQL_Shell
9
6. Setelah seluruh data dimasukkan, lakukan pengecekan dengan memanggil data,
Gambar 7 Pengecekan Hasil Input Data
Pembuatan Tabel dengan pgAdmin III
1. Buka software pgAdmin III PostgreSQL 9.3 melalui Start Menu
Gambar 8 Membuka program pgAdmin III PostgreSQL 9.3
Gambar 9 Loading masuk program pgAdmin III PostgreSQL 9.3
2. Akses server dengan double-click atau klik kanan server lalu klik connect (untuk server
yang digunakan dalam praktikum ini adalah Rozie (localhost: 5432)
10
Gambar 10 Akses Server Database pgAdmin III PostgreSQL 9.3
3. Setelah berhasil masuk ke sever yang digunakan dilanjutkan dengan membuat database
baru dengan cara klik kanan Databases klik New Database… atau melalui menu bar
klik Edit pilih New Object klik New Database…
Gambar 11 Membuat Database Baru
Kemudian akan muncul kotak dialog New Database…
Gambar 12 Kotak Dialog New Database
4. Pada kotak dialog New Database… untuk Tab Properties isikan nama database
Pariwisata_pgAdmin dan owner pilih postgres, kemudian pada Tab Definition pilih
postgres untuk template, pg_default untuk tablespace, lalu klik OK
11
Gambar 13 Pembuatan Database (Kotak Dialog New Database)
5. Buat table baru dalam database Pariwisata_pgAdmin dengan drop in schemas dalam
database lalu klik kanan Tables New Table atau melalui menu edit dengan cara klik
Tables klik menu Edit New Object New Tables.
Gambar 14 Membuat Tabel dalam Database
6. Setelah muncul kotak dialog New Table, lakukan setting table baru pada tab properties
kotak dialog New Table isikan nama lalu klik OK,
Gambar 15 Setting Tabel Baru Kotak Dialog New Table
Untuk membuat kolom pada tabel bisa melalui berbagai cara bisa melalui tab column
pada kotak dialog New Table ataupun melalui menu edit. Selain itu, bisa dengan cara
klik kanan tabel (misal tabel Kabupaten) pilih New Object klik New Column,
12
Gambar 16 Membuat Kolom Baru pada Tabel
Akan muncul kotak dialog New Column seperti pembuatan table isikan nama lanjutkan
pilih Data Type sesuai keinginan serta isikan panjang karakter, lalu klik OK,
Gambar 17 Kotak Dialog New Column
Pada praktikum kali ini membuat lima table pada Pariwisata_pgAdmin. Selanjutnya
kolom akan muncul pada table.
7. Buat primary key untuk masing-masing table dengan cara klik kanan table Properties
klik tab Constraint klik Add isikan nama pada tab properties kotak dialog New
Primary Key dan pada tab Column pilih kolom sebagai primary key klik Add OK,
Gambar 18 Membuat Primary Key
8. Mengisi data pada table dengan cara aktifkan table yang akan diisi klik View the data
in the selected object isikan data pada table yang muncul pada kotak dialog Edit Data
Save,
13
Gambar 19 Pengisian Data pada Tabel
Membuat Tabel Berbasis Geometri
Untuk membuat table berbasis geometri, langkah awal yang harus dilakukan adalah
membuat database dengan menggunakan template postgis. Kemudian dilanjutkan pembuatan
table yang memuat data koordinat. Setelah tabel selesai dibuat, isikan data seperti pengisian
table biasa.
1. Membuat table pada PgAdmin III PostgreSQL 9.3
Gambar 20 Tabel Sekolah pada PgAdmin III PostgreSQL 9.3
2. Buka pgAdmin III PostgreSQL 9.3, akses table yang diinginkan, lalu klik ikon maka
akan muncul kotak dialog Query, tambahkan kolom Geometri Point dengan perintah
AddGeometryColumn,
14
Gambar 21 Perintah addgeometrycolumn untuk Point
3. Masukkan data dengan menggunakan perintah ST_GeomFromText pada SQL Editor,
Gambar 22 Memasukkan Data pada Tabel
4. Buat tabel baru untuk geometri garis (tabel jalan), tambahkan kolom geometri line
dengan fungsi perintah AddGeometryColumn, dan masukkan data dengan
menggunakan perintah ST_GeomFromText pada SQL Editor,
Gambar 23 Perintah addgeometrycolumn untuk Line
5. Buat table baru untuk geometri luasan (table batas), tambahkan kolom geometri area
dengan fungsi perintah AddGeometryColumn, dan masukkan data dengan
menggunakan perintah ST_GeomFromText pada SQL Editor,
Gambar 24 Perintah addgeometrycolumn untuk Area
15
Koneksi Database dengan QGIS
Setelah data geometri dikumpulkan dalam satu database, tahap selanjutnya menghubungkan
database dengan QGIS. Berikut ini langkah-langkah koneksi database di QGIS:
1. Buka aplikasi QGIS melalui Start Menu All Programs Quantum GIS Lisboa
Quantum GIS Desktop
Gambar 25 Membuka Quantum GIS dari Start Menu Windows
Gambar 26 Koneksi Database ke QGIS Melalui Quantum GIS Browser
2. Setelah jendela QGIS Desktop muncul, klik menu database DB Manager, kemudian
pilih layer yang ingin ditampilkan dengan cara klik kanan layer klik Add to QGis canvas
Gambar 27 Kotak Dialog DB Manager
16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Database pariwisata_shell
Tabel Kabupaten (kiri) dan Tabel Wisata (kanan)
Tabel Pusat_Belanja (kiri), Tabel Bank_ATM (tengah), dan Tabel Jalur Transportasi
(kanan)
2. Database Pariwisata_pgAdmin
Tabel Kabupaten (kiri), Tabel Pusat_Belanja (tengah), Tabel Bank_ATM (kanan)
Tabel Wisata (kiri) dan Tabel Jalur Transportasi (kanan)
17
3. Geodatabase
Tabel Sekolah berbasis geometri titik
Tabel Jalan Berbasis Geometri Garis
Tabel Batas Berbasis Geometri Area
4. Tampilan Geodatabase dalam QGIS Desktop
Tampilan Layer Geometri (Point, Line, dan Area) dari Geodatabase pada Quantum
GIS Desktop
Pembahasan
1. Perbedaan SQL Shell (psql) dengan pgAdmin III PostgreSQL 9.3 dalam Pembuatan
Tabel
Dalam hal pembuatan tabel, penggunaan psql dengan pgAdmin III PostgreSQL 9.3
memiliki perbedaan pada metode atau cara pembuatan dan tampilan tabel. Dalam psql
pada dasarnya untuk membuat tabel umumnya menggunakan mode teks, yang
mana harus mengetikkan perintah-perintah SQL lalu mengeksekusinya. Oleh karena
itu, user harus benar-benar menguasai perintah-perintah SQL untuk dapat membuat
tabel ataupun database. Berbeda dengan psql, PgAdmin III memiliki tampilan visual yang
18
menjadikan pemakaian database ini jauh lebih mudah. Sehingga tanpa harus
menguasai perintah-perintah SQL, tetap dapat membuat tabel yang diperlukan hanya
dengan menu-menu yang ada dari pgAdmin III. Selain itu, pgAdmin III juga dilengkapi
dengan SQL query editor untuk membuat perintah-perintah SQL.
2. Perbedaan SQL Shell dengan PgAdmin III PosgreSQL 9.3
SQL Shell (psql) merupakan interface yang berbasis command line yang
menghubungkan user dengan database, dimana user dapat melakukan perintah-
perintah query baik SQL (Structured Query Language) standar, fungsi bawaan yang
sudah ada di server database PostgreSQL, dan perintah-perintah lainnya. Psql
berbasis CLI (Command Line Interface) yang menggunakan menu baris perintah atau
text atau ketikkan dari keyboard untuk berinteraksi dengan sistem operasi atau
komputer tersebut. Psql sangat bermanfaat untuk pengguna yang ingin
mengembangkan program database atau mengeksekusi query dengan berbagai script,
perintah, maupun fungsi dalam interface yang sederhana dan tidak rumit.
Tidak seperti psql, pgAdmin III berbasiskan GUI (Graphical User Interface) yang ditulis
dengan bahasa C++ dan pustaka wxWindow. Dengan demikian, untuk melaksanakan
tugas tertentu dapat diselesaikan dengan tools yang ada dalam interface pgAdmin III.
Pengguna pgAdmin III dapat melihat informasi sitem dan status database secara detail
termasuk script SQL-nya.
psql berbeda dengan query pada pgAdmin III. Perbedaan ini terletak pada tampilan dan
fasilitas yang tersedia. Dari segi tampilan, psql hanya menggunakan tampilan modus
teks yang berlatar belakang hitam tanpa dilengkapi dengan gambar dan grafik,
sedangkan pgAdmin III memiliki tampilan yang mudah dimengerti user. Dari segi
fasilitas, pgAdmin III memiliki tools atau baris menu yang memudahkan pengguna untuk
melakukan berbagai perintah serta dilengkapi dengan Help yang sangat membantu user
jika terjadi kesalahan, sedangkan untuk psql semua dilakukan melalui keyboard untuk
menuliskan script perintah. pgAdmin III memiliki kekurangan pada jendela SQL editor
yang harus selalu dibersihkan dahulu sebelum eksekusi perintah dilakukan.
19
3. Perbedaan Perintah DDL dan DML pada PostgreSQL
DDL (Data Definition Language), yaitu bahasa yang memiliki kemampuan untuk
mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek
seperti CREATE, DROP, RENAME, dan ALTER TABLE. Dengan bahasa inilah user dapat
membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur
penyimpanan tabel dan sebagainya.
DML (Data Manipulation Language), yaitu bahasa yang berhubungan dengan proses
manipulasi data (menambah, menyisipkan, mengubah, dan menghapus data) pada tabel
atau record , contohnya seperti INSERT INTO, UPDATE, REPLACE, SELECT, dan DELETE.
4. Pembuatan Query Spasial dengan PostGIS
PostGIS merupakan ekstensi dari PostgreSQL yang dapat digunakan untuk menangani
dan memproses data geografis. Dengan memanfaatkan PostGIS user dapat membuat
dan menggunakan fungsi geografis yang disediakan PostGIS. Seperti pembuatan tabel
berbasis geometri, terdapat fungsi tambahan kolom yang menyimpan bentuk obyek
spasial seperti titik, garis, dan polygon. Dengan mengkoneksikan data dengan Quantum
GIS data spasial yang disimpan dalam database dapat ditampilkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://manual.linfiniti.com/id/postgis/index.html [diakses tanggal 21 November 2013]
http://www.pgadmin.org/ [diakses tanggal 19 November 2013]
http://www.postgresql.org/ [diakses tanggal 19 November 2013]
http://www.postgis.net/ [diakses tanggal 19 November 2013]
Anjarsari, Rini. 2009. Sistem Informasi Inventaris Barang di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Basofi, Arif. ____. Penggunaan PostgreSQL GIS. _____
KemenRistek. 2013. “Pelatihan dan Pengembangan Data dan Informasi IPTEK daerah Memanfaatkan
OpenSource GIS”. Malang
Munawaroh, Siti. 2005. Mengeksplorasi Database PostgreSQL dengan PgAdmin III. Semarang:
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang
Prahasta, E. 2012. “Tutorial PostgreSQL, PostGIS dan pgRouting”. Informatika. Bandung
Pusat Infrastruktur Spasial, 2013. Modul Pelatihan Data Spasial, ITB
Sidra, Andi Tenri Were. 2012. Sistem Informasi Spasial Kondisi Fisik Jaringan Irigasi Bantimurung
Kabupaten Maros. Makassar: Universitas Hasanuddin.
http://prihastomo.files.wordpress.com/2008/01/postgresql.pdf [diakses tanggal 21 November 2013]