Sidang Tugas Akhir -...
Transcript of Sidang Tugas Akhir -...
1 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Sidang Tugas Akhir Oleh : Putri Hensky Ani - 2510100002
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
Pembimbing : Erwin Widodo, Dr.Eng
Selasa, 21 Januari 2014 – Ruang Sidang 2
2 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI
PENYUSUNAN MODEL
PERCOBAAN NUMERIK
KESIMPULAN & SARAN
Outline Presentasi Sidang Tugas Akhir
3 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Konsep Dual Channel
Supply Chain (DCSC) Struktur channel penjualan yang
mengkombinasikan antara dua
struktur channel yaitu traditional
retail channel (offline) dan direct
channel melalui internet (online)
(Huang, et al., 2012).
Pendahuluan Latar Belakang
4 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Pendahuluan Latar Belakang
5 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
6 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
PENETAPAN HARGA PADA
DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN
UNTUK MENGATUR TINGKAT PROPORSI DEMAND
ANTAR CHANNEL
7 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Pendahuluan Rumusan Masalah
Bagaimana melakukan penetapan harga pada DCSC untuk
mengatur tingkat proporsi demand pada masing-masing channel
untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan baik untuk
individual channel maupun DCSC secara keseluruhan?
Berapa komposisi harga optimal yang ditentukan untuk masing-
masing channel untuk dapat mengatur tingkat proporsi demand antar
channel?
Pada kondisi seperti apakah penentuan harga yang dimaksud dapat
memberikan keuntungan yang lebih baik pada struktur DCSC?
8 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Pendahuluan Tujuan Penelitian
Mendapatkan model DCSC dalam melakukan penetapan harga online
price (Po), Conventional Store Price (Ps) dan Wholesale Price (Pw) untuk
mengatur tingkat proporsi demand, baik online customer demand (Do)
maupun pada conventional customer demand (Ds) untuk mencapai tingkat
profitabilitas yang diinginkan baik individual channel maupun DCSC secara
keseluruhan.
Mengetahui komposisi harga optimal yang ditentukan untuk masing-
masing channel untuk dapat mengatur tingkat proporsi demand antar
channel
Mengetahui pada kondisi seperti apa sistem DCSC dapat
memberikan keuntungan yang lebih baik pada struktur DCSC?
9 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Pendahuluan Manfaat Penelitian
Dihasilkan pemodelan baru untuk permasalahan penetapan harga
pada sistem DCSC untuk mengatur tingkat proporsi demand pada
masing-masing channel dengan pertimbangan customer surplus untuk
mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan baik individual
channel maupun DCSC secara keseluruhan..
Memberikan tambahan referensi terhadap obyek penelitian untuk
mengatur tingkat proporsi demand pada masing-masing channel
sehingga dapat memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.
Dapat menjadi referensi tambahan untuk penelitian di bidang DCSC.
10 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
BATASAN
1. Obyek yang diamati memiliki satu online channel dan satu
offline channel yang dilakukan secara simultan
2. Ketidakpastian pada demand dalam model DCSC diantisipasi
oleh penetapan harga oleh decision maker.
3. Demand fluktuatif yang difokuskan pada penelitian ini adalah
kondisi dimana proporsi demand pada traditional retail channel
tidak sama dengan demand pada direct channel.
4. Batasan lain yang terkait dengan model optimasi akan
dijelaskan dalam tahap penyusunan model
Pendahuluan Ruang Lingkup Permasalahan
1. Faktor yang dipertimbangkan dalam mempengaruhi
tingkat market demand hanya harga produk dan rasio
penerimaan konsumen terhadap produk online
dibandingkan dengan produk offline.
2. Asumsi lain yang terkait dengan model optimasi akan
dijelaskan dalam tahap penyusunan model
ASUMSI
11 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Pendahuluan Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV PENGEMBANGAN MODEL
BAB V PERCOBAAN NUMERIK
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
12 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Tinjauan Pustaka
Dual Channel Supply Chain
Demand
Penetapan Harga
Customer Surplus
Non Linear Programming
13 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Metodologi Penelitian Flowchart Pengerjaan
14 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Metodologi Penelitian Flowchart Pengerjaan
15 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Metodologi Penelitian Flowchart Pengerjaan
16 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Deskripsi Sistem
Obyek penelitian pada
tugas akhir ini adalah
Pasmira, salah satu
brand yang bergerak di
bidang apparel.
Produksi Distribusi
Agen
Outlet
Mitra
Konsumen
Outlet
Retail
(Official Store)
Online
Konsumen
Mekanisme Penjualan di Bagian Outlet
17 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Model pada sistem DCSC obyek penelitian ini mengikuti batasan
dan asumsi sebagai berikut:
Penyusunan Model Deskripsi Sistem
BATASAN
1. Mekanisme penjualan produk ke konsumen akhir yang
diperhitungkan hanya melalui outlet atau official store dari
Pasmira.
2. Outlet atau official store yang diperhitungkan hanya satu
yang terletak di Jl. Samanhudi No. 65, Gresik.
3. Dalam penelitian ini, hanya memperhitungkan satu jenis
produk yang diproduksi oleh Pasmira. Produk yang dipilih
merupakan produk best seller yang memiliki penjualan tertinggi
dibandingkan dengan varian produk lain, yaitu produk
kerudung Rose KR 4 M.
4. Data penjualan yang dipergunakan merupakan data
penjualan Bulan September Tahun 2012 - Bulan November
Tahun 2013
18 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Deskripsi Sistem
ASUMSI
1. Dalam penelitian ini tidak dipertimbangkan adanya sales
return. Produk dianggap telah melalui quality checking dan
tidak terdapat komplain adanya cacat fisik dari konsumen.
2. Manufacturer melakukan distribusi produk secara langsung
kepada wholesaler. Begitu pula dengan wholesaler yang
melakukan distribusi produk secara langsung ke traditional
retail channel setelah adanya pesanan produk. Biaya inventory
pada sistem ini bernilai sangat kecil sehingga nilainya dapat
diabaikan.
3. Biaya transportasi antara manufacturer ke wholesaler dan
wholesaler ke outlet telah diperhitungkan dalam penentuan
HPP produk atau unit cost (Cu).
19 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Model Acuan
Fungsi Demand pada Traditional Retail Channel
Fungsi Demand pada Online Channel
Fungsi diatas merupakan pengembangan dari model umum
yang diperkenalkan oleh Yan, (2008) yaitu Ds = Dsmax - βPs
Dimana β adalah rasio elastisitas demand pada harga.
Direct channel dapat melakukan penjualan apabila Ps > Po
Fungsi Demand menurut Widodo, dkk (2013)
20 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Pengembangan Model
Profit
DCSC
Retail
Ps + a
Online
Affected to
Po + b
Ps
Wholesaler Pw
Proporsi
Demand
Fluktuatif
antar
Channel
Anticipated by
Pricing Mechanism
Po - b
Direct Channel Profit Traditional Retail
Channel Proft
Wholesaler Profit
Ps - a
21 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Pengembangan Model
𝐷𝑠 = 𝑑𝑠𝑚𝑎𝑥 − 𝛽
( 1 + 𝑎 𝑃𝑠 − 𝑃𝑜)
(1 − 𝜌)
Fungsi Demand pada Traditional Retail
Channel
Fungsi Demand pada Direct
Channel
𝐷𝑜 =𝛽((𝑃𝑠(𝜌 + 𝑎)) − 𝑃𝑜)
𝜌(1 − 𝜌)
22 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Pengembangan Model
Fungsi Profitabilitas pada Traditional Retail Channel
Fungsi Profitabilitas pada Direct Channel
𝐺𝑠 = 𝑑𝑠𝑚𝑎𝑥 − 𝛽
( 1+𝑎 𝑃𝑠−𝑃𝑜
(1−𝜌) (𝑃𝑠 − 𝑃𝑤)
𝐺𝑜 = 𝛽((𝑃𝑠(𝜌+𝑎))−𝑃𝑜)
𝜌(1−𝜌) (𝑃𝑜 − 𝑃𝑤)
Fungsi Profitabilitas pada Wholesaler
𝐺𝑤 = 𝑑𝑠𝑚𝑎𝑥 − 𝛽
( 1 + 𝑎 𝑃𝑠 − 𝑃𝑜)
(1 − 𝜌) 𝑃𝑤 − 𝐶𝑢
+ 𝛽((𝑃𝑠(𝜌 + 𝑎)) − 𝑃𝑜)
𝜌(1 − 𝜌) (𝑃𝑤 − 𝐶𝑢)
23 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Pengembangan Model
Fungsi Profitabilitas Total DCSC
max𝑃𝑤 ,𝑃𝑜 ,𝑃𝑠
𝐺 = max𝑃𝑤 ,𝑃𝑜 ,𝑃𝑠
𝑑𝑠
𝑚𝑎𝑥 1 − 𝜌 − 𝛽 (1 + 𝑎)𝑃𝑠 − 𝑃𝑜 (𝑃𝑠 − 𝑃𝑤)
1 − 𝜌
+ (𝑑𝑠
𝑚𝑎𝑥 1 − 𝜌 − 𝛽 (1 + 𝑎)𝑃𝑠 − 𝑃𝑜 (𝑃𝑤 − 𝑐𝑢)
(1 − 𝜌)
+ (𝛽 𝑃𝑠(𝜌 + 𝑎) − 𝑃𝑜 ))(𝑃𝑤 − 𝑐𝑢)
𝜌(1 − 𝜌)
+ 𝛽 𝑃𝑠(𝜌 + 𝑎) − 𝑃𝑜 (𝑃𝑜 − 𝑃𝑤
𝜌(1 − 𝜌)
Maksimasi total keuntunan yang didapatkan oleh Gs dan Gw,o
24 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Fungsi Pembatas Model
Pw, Ps, Po ≥ Cu
1. Harga jual pada masing-masing channel harus lebih besar atau sama denngan harga per
unit yang dikeluarkan yang berarti penjualan tetap menghasilkan profit.
2. Kesempatan pada direct channel terbuka apabila harga pada traditional retail channel
harus lebih besar atau sama dengan tingkat harga yang ditawarkan pada direct channel
𝑃𝑠 ≥ 𝑃𝑜
𝜌+𝑎 ,
3. Harga jual produk pada traditional retail channel dan direct channel harus lebih besar
atau sama dengan harga wholesaler.
Ps, Po ≥ Pw
4. Permintaan terhadap produk bernilai positif
Ps ≤ 𝑑𝑠𝑚𝑎𝑥 1−𝜌 +𝛽𝑃𝑜
𝛽(1+𝑎)
25 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Fungsi Pembatas Model
5. Porsi minimum dari demand pada traditional retail channel sebagai jumlah demand
minimal pada direct channel.
𝑑𝑜𝑙𝑙 .𝐷𝑠 ≤ 𝐷𝑜
6. Porsi maksimum dari demand pada traditional retail channel sebagai jumlah demand
maksimal pada direct channel.
𝐷𝑜 ≤ 𝑑𝑜𝑢𝑙 .𝐷𝑠
7. Eksistensi direct channel dimana, direct channel mendapatkan porsi profit margin dari
wholesaler.
𝑃𝑜 ≥ 1 + 𝑥 𝑃𝑤
8. Batas harga dari wholesaler yang mengambil profit margin dari unit cost dikarenakan
pada obyek terkait bagian vendor dan wholesaler menerapkan sistem jual beli.
𝑃𝑤 ≥ 1 + 𝑦 𝐶𝑢
26 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Penyusunan Model Pengumpulan Data Parameter
27 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Verifikasi Model
Tanda hijau pada sisi kanan atas tersebut menunjukkan bahwa tidak
terdapat kesalahan penulisan pada fungsi tujuan yang telah dituliskan
pada M-file MATLAB dan model sudah dapat dijalankan.
28 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Verifikasi Model
Nilai exitflag yang
ditampilkan menunjukkan nilai
1 yang menyatakan bahwa
MATLAB dapat mencari solusi
optimal atas model yang
telah diinputkan
29 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Validasi Model
Model menghasilkan profit yang
meningkat seiring dengan kenaikan
jumlah permintaan maksimum baik
pada traditional retail channel (Gs),
direct channel (Gw,o) dan keseluruhan
DCSC (Gtotal).
Model menghasilkan profit yang
menurun seiring dengan kenaikan
biaya per unit (Cu) baik pada
traditional retail channel (Gs), direct
channel (Gw,o) dan keseluruhan
DCSC (Gtotal).
30 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Initial Solution
Constraints Output Matlab
ExitFlag PoptVal Iterasi Pw Ps Po
1 s.d.10 1 -5,94E+05 7 69816 87598 77273
Hasil ouput matlab dengan nilai β = 0.0005
Output Manual
Ds Do Gs Gws Gwo Gw Go G Total
14 4 250160 254156 63593 317748 26249 594158
Hasil perhitungan excel berdasarkan output matlab yang didapatkan
31 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Skenario 1 dan 2
Skenario 1
• Pada skenario ini harga jual pada traditional retail channel akan dinaikkan sampai pada tingkat tertentu
• Skenario ini dilakukan ketika market power traditional retail channel lebih besar dibandingkan dengan direct channel
Skenario 2
• Pada skenario ini harga jual pada traditional retail channel akan diturunkan sampai pada tingkat tertentu
• Pada skenario ini, traditional retail channel penentuan harga terlebih dahulu.
Selanjutnya, central warehouse dan online channel melakukan penentuan harga
berdasarkan harga yang telah ditetapkan oleh sebelumnya.
• Dasar dilakukannya skenario ini adalah ingin melihat seberapa besar tingkat
customer surplus yang dimiliki pembeli untuk melakukan pembelian produk Rose KR 4
M ini.
32 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Skenario 1
Hal yang perlu diperhatikan dari hasil optimasi untuk skenario 1 ini, yaitu:
Proses optimasi dihentikan pada saat dilakukan treat kenaikan sebesar 15%. Hal ini
dikarenakan pada kondisi ini, traditional retail channel sudah tidak lagi dapat
melakukan penjualan produk.
1. Tingkat Proporsi Demand antar Channel
Treat Proporsi Demand
Parameter Kenaikan Offline Online
a naik
5% 80% 20%
7% 80% 20%
9% 69% 31%
10% 57% 43%
11% 45% 55%
12% 34% 66%
13% 23% 77%
14% 12% 88%
15% 0% 100%
• Pada tingkat harga jual baru untuk
traditional retail channel (Ps’) sebesar
Rp 93.750,00, harga jual baru pada
direct channel (Po’) sebesar Rp
83.405,00 dan harga baru wholesaler
(Pw’) sebesar Rp 63.257,00
Tingkat proporsi demand
mulai berubah
33 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Skenario 1
2. Threshold Preferensi Customer Berubah
Treat Proporsi Demand
Parameter Kenaikan Offline Online
a naik 10% 57% 43%
11% 45% 55%
Pada tingkat harga ini customer lebih banyak melakukan pembelian melalui direct
channel dibandingkan melalui traditional retail channel.
3. Threshold Kenaikan Tingkat Harga Traditional Retail Channel
Treat Proporsi Demand
Parameter Kenaikan Offline Online
a naik 15% 0% 100%
Dengan kenaikan harga jual pada traditional retail channel sebesar 15%, channel ini
tidak terlibat lagi dalam struktur DCSC dikarenakan tidak dapat melakukan
penjualan produk.
34 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Skenario 2
Proses optimasi dihentikan pada saat dilakukan treat penurunan sebesar 5%.
Sehingga, dilakukan penurunan yang lebih kecil dari 5%. Hal ini dikarenakan
pada tingkat penurunan sebesar 5%, traditional retail channel sudah tidak lagi
dapat melakukan penjualan produk.
Hal yang perlu diperhatikan dari hasil optimasi untuk skenario 2 ini, yaitu:
1. Tingkat Proporsi Demand antar Channel
Treat Proporsi Demand
Parameter Penurunan Offline Online
a turun
5% 100% 0%
4% 80% 20%
3% 80% 20%
2% 80% 20%
1% 80% 20%
• Tidak terdapat perubahan signifikan
terhadap demand masing-masing
channel dengan perubahan tingkat
harga yang dilakukan
35 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
2. Preferensi Maksimum Customer terhadap Traditional Retail Channel
Percobaan Numerik Skenario 2
Pada kondisi ini preferensi customer seluruhnya berada pada traditional retail channel.
36 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Analisis Hasil Skenario 1 dan 2
1. Reaksi Perubahan Ps terhadap Po
Perubahan harga pada
masing-masing channel ini
berbanding lurus.
Reaksi kenaikan Po > Ps
dengan proporsi hampir
sama
Reaksi Kenaikan Po < Ps
37 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Analisis Hasil Skenario 1 dan 2
2. Keuntungan Individual Channel dan Wholesale Channel
• Profit paling tinggi ketika harga jual
pada traditional retail channel (Ps)
diturunkan hingga mencapai 5%
dengan keuntungan sebesar Rp
539.776 dan demand sebesar 17
• Ketika harga jual pada traditional
retail channel dinaikkan hingga
mencapai 15%, channel ini tidak
mendapat keuntungan sama sekali
dikarenakan seluruh penjualan
dikuasai oleh direct channel.
Profit paling rendah yang
didapatkan Gs Profit paling tinggi yang
didapatkan Gs, Rp 539.776
38 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Analisis Hasil Skenario 1 dan 2
• Profit paling tinggi ketika harga
jual pada traditional retail channel
(Ps) dinaikkan hingga mencapai
15% dengan keuntungan Rp
1.009.957,00 dan demand
sebesar 30 unit.
• Profit total yang didapatkan oleh
direct channel dan wholesaler
mencapai nilai paling rendah
ketika harga jual pada traditional
retail channel (Ps) diturunkan
hingga mencapai 5%. Profit paling rendah yang
didapatkan Gs
Profit paling tinggi yang
didapatkan Gs, Rp 1.009.957
39 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Analisis Hasil Skenario 1 dan 2
Profit paling tinggi ketika kedua
channel eksis, Rp 719.085. Naik
Rp 124.927 dari initial solution
Profit paling tinggi yang
didapatkan GDCSC, Rp
1.009.957
Profit paling rendah yang
didapatkan GDCSC, Rp 532.533.
Turun Rp 61.625,00 dari initial
solution
40 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Implikasi Manajerial
1. Ketika masing-masing channel ingin tetap melakukan penjualan secara
simultan dalam stuktur DCSC dan bersedia untuk saling berkooperasi satu
sama lain, maka Ps tidak boleh dinaikkan melebihi 14% dan tidak boleh
diturunkan melebihi 4% dari harga optimal. Pada rentang ini, kedua channel
tetap dapat saling melakukan penjualan walaupun salah satu channel akan
lebih dominan pada tingkat harga tertentu.
2. Ketika traditional retail channel ingin memenangkan kompetisi dengan
merebut seluruh penjualan yang ada, maka Ps dapat diturunkan hingga
mencapai 5%.
3. Ketika direct channel ingin memenangkan kompetisi dengan merebut seluruh
penjualan yang ada, maka Ps dapat dinaikkan hingga mencapai 15%.
41 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Analisis Sensitivitas
Pada tingkat ρ rendah, Ps memasang harga cukup tinggi dibandingkan dengan Po.
Walaupun tingkat harga yang ditawarkan cukup tinggi konsumen tetap akan memilih
melakukan pembelian melalui traditional retail channel. Sedangkan, pada saat kondisi ρ
mulai naik, Ps memasang harga yang cukup kompetitif dibandingkan dengan Po.
42 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Analisis Sensitivitas
Permintaan antar kedua channel
mulai stabil berada pada
rentang 14 unit untuk Ds dan 4
unit untuk Po ketika nilai ρ
memiliki nilai cukup tinggi
dengan rentang 0,7565 -
0,979.
43 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Percobaan Numerik Analisis Sensitivitas
Keuntungan traditional retail channel mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya
nilai ρ. Hal ini dikarenakan, pada tingkat ρ rendah, Ps yang ditetapkan cukup tinggi dari
harga produksi sehingga margin profit yang didapatkan juga cukup besar. Sedangkan,
untuk total keuntungan wholesaler dan direct channel mengalami peningkatan dengan
semakin meningkatnya nilai ρ
Pada titik ini, keuntungan
yang didapatkan masing-
masing channel hampir
sama.
44 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
1. Penetapan harga pada DCSC untuk mengatur tingkat proporsi demand pada masing-
masing channel dengan pertimbangan customer surplus dilakukan dengan proses
double optimization untuk mendapatkan harga jual produk masing-masing channel (Ps
dan Po) dan harga wholesaler (Pw).
2. Komposisi harga yang didapatkan dari percobaan numerik initial solution didapatkan
komposisi harga optimal adalah sebagai berikut harga jual traditional retail channel
(Ps) sebesar Rp 87.598,00, harga jual direct channel (Po) sebesar Rp 77.273,00 dan
harga wholesaler (Pw) sebesar Rp 69.816,00. Dengan profit yang didapatkan pada
kondisi initial solution adalah sebesar Rp 250.160,00 untuk traditional retail channel,
Rp 26.249,00 untuk direct channel dan Rp 594.158,00 untuk keseluruhan DCSC
3. Pengaturan proporsi demand antar channel dapat mengacu pada analisis manajerial
yang telah dijelaskan sebelumnya.
4. Pada tingkat kenaikan 9% dimana kedua channel masih bisa melakukan penjualan
secara simultan, didapatkan total keuntungan DCSC tertinggi yaitu sebesar Rp
719.085. Sedangkan, pada tingkat penurunan 4%, didapatkan total keuntungan
DCSC sebesar Rp 532.533,00.
45 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
Kesimpulan dan Saran Saran
1. Pada penentuan proporsi demand antar channel sebaiknnya
ditambahkan faktor inventory untuk menentukan kebijakan
proporsi yang tepat untuk masing-masing channel.
2. Pertimbangkan faktor kompetitor terhadap besarnya
proporsi demand yang didapatkan oleh masing-masing
channel pada struktur DCSC
3. Ditambahkan faktor perhitungan besarnya customer surplus
yang didapatkan oleh customer pada masing-masing
channel terhadap perubahan harga yang dilakukan oleh
perusahaan.
46 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
• Ballou, R. H., 1992. Business Logistic and Supply Chain Management. 3th penyunt.
s.l.:Prentice-hall International Inc..
• Bazaraa, M. S. & Jarvis, J. J., 1997. Linear Programming and Network Flows.
Canada: John Wiley & Sons, Inc.
• Chiang, W. K., Chhajed, D. & Hess, J. D., 2003. Direct Marketing, indirect profits: A
Strategic Analysis of Dual Channel Supply Chain Design. Management Science,
49(1), pp. 1-20.
• College of Agricultural Sciences, 2007. Understanding Pricing Objective and
Strategies : For The Value Added Ag Producer. s.l.:s.n.
• De, B. M. & Van Der Laan, E., 2009. Inventory Control with Product Returns: The
Impact of Imperfect Information. European Journal of Opeerational Research, 194(1),
pp. 85-101.
• Diwekar, U., 2008. Introduction to Applied Optimization. s.l.:Springer.
• Dumrongsiri, A., Fan, M., Jain, A. & Moinzadeh, K., t.thn. A Supply Chain Model with
Direct and Retail Channel.
• Huang, S., Yang, C. & Zhang, X., 2012. Pricing and Production Decisions in Dual
Channel Supply Chains with Demand Disruptions. Elsevier-Computer and Industrial
Engineering, 62(11 ), pp. 70-83.
Daftar Pustaka
47 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
• Liang, T. & Huang, J., 1998. An Empirical Study on Consumer Acceptance of Products in
Electronic Markets: A Transaction Cost Model. Decisions Support System, Volume 24, pp.
29-43.
• Mankiw, N. G., 2012. Principle of Microeconomics. s.l.:s.n.
• Moray, E., 2010. www.colorado.edu. [Online]
Available at: http://www.colorado.edu/economics/morey/2010/2010BookChapters/
[Diakses 5 12 2013].
• Nadia, K. S., 2013. Analisis Peranan Penerimaan Pelanggan Terhadap Online Channel
dalam Penetapan Harga Antar Channel dalam Dual Channel Supply Chain, Surabaya: s.n.
• Pujawan, I. N. & ER, M., 2010. Supply Chain Management. 2 penyunt. Surabaya: Guna
Widya.
• Santosa, B. & Willy, P., 2011. Metode Metaheuristik, Konsep dan Implementasi. Surabaya:
Guna Widya.
• Steinfield, C., Bouwman, H. & Adelaar, T., 2002. The Dynamics of Click and Mortar
Electronic Commerce: Opportunities and Management Strategies. Int. J. Electronic
Commerce, 7(1), pp. 93-119.
• Utoyo, N. & Y, R., 2012. eCommerce in Indonesia. s.l.:Daily Social & Veritarns.
• Widodo, E., Takahashi, K. & Morikawa, K., 2011. Managing Sales Return in Dual Sales
Channel: Its Product Substitution and Return Channel Analysis. International Journal
Industrial and System Engineering, 9(2).
Daftar Pustaka
48 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This
• Yan, R., 2008. Profit Sharing and Firm Performance in The Manufacturer Retailer
Dual Channel Supply Chain. Electronic Commerce Research, 8(3), pp. 155-172.
• Zhou, X., Jin, F., Chen, X. & Ma, F., 2012. A Partial Information Sharing Incentive
Pricing Model with Demand Uncertainty in Dual Channel Supply Chain. Przeglad
Elektrotechniczny (Electrical Review),.
Daftar Pustaka
49 Company Proprietary and Confidential Copyright Info Goes Here Just Like
This