Shrey Proposal

37
  1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit endemis atau hiperendemis yang terdapat di daerah tropis maupun subtropis dan menyerang Negara dengan penduduk  padat. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah  penggundulan hutan,terutama hutan-hutan di pinggir pantai. Akibat rusaknya lingkung an ini,nyamuk yang umumnya hanya t inggal di hutan,dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusa kan hutan bakau dapat menghilangkan musuh - musuh alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.(http: //www.blogspot.com/latar belakang malaria.html) Di tingkat provinsi tahun 2010 dalam sebulan terakhir dijumpai prevalensi malaria 2,1%, dengan sebaran antar kabupaten/kota sangat bervariasi antara 0,2%-11,2%. Prevalensi penyakit malaria tertinggi di kabupaten kepulauan Talaud 11,2% dan terendah di kota Tomohon 0,2%. Di kabupaten Talaud dengan prevalensi penyakit malaria tertinggi, namun persentase orang yang minum obat masih rendah yaitu 19%.

Transcript of Shrey Proposal

Page 1: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 1/37

 

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Malaria merupakan penyakit endemis atau hiperendemis yang terdapat di

daerah tropis maupun subtropis dan menyerang Negara dengan penduduk 

 padat. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang

memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan

kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria. Salah satu faktor 

lingkungan yang mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah

 penggundulan hutan,terutama hutan-hutan di pinggir pantai. Akibat rusaknya

lingkungan ini,nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan,dapat berpindah

di pemukiman manusia,kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-

musuh alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak 

terkontrol.(http://www.blogspot.com/latar belakang malaria.html)

Di tingkat provinsi tahun 2010 dalam sebulan terakhir dijumpai prevalensi

malaria 2,1%, dengan sebaran antar kabupaten/kota sangat bervariasi antara

0,2%-11,2%. Prevalensi penyakit malaria tertinggi di kabupaten kepulauan

Talaud 11,2% dan terendah di kota Tomohon 0,2%. Di kabupaten Talaud

dengan prevalensi penyakit malaria tertinggi, namun persentase orang yang

minum obat masih rendah yaitu 19%.

Page 2: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 2/37

 

 

2

Berdasarkan data registrasi di ruangan Anggrek RSUD Liunkendage

Tahuna pada 6 bulan terakhir yaitu terhitung bulan Januari sampai dengan

Juni 2011, yang masuk di ruangan Anggrek,ada 13 anak yang menderita

 penyakit malaria.

Dengan penilaian diatas maka penulis tertarik untuk menyusun proposal

dengan judul Asuhan Keperawatan Anak Dengan Malaria di ruang perawatan

anggrek RSUD Liunkendage Tahuna.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan umum

Untuk mendapatkan gambaran yang nyata dalam penerapan tentang

Asuhan Keperawatan dengan malaria di ruang RSUD Liunkendage

Tahuna.

1.2.2 Tujuan khusus

a. Penulis dapat mengetahui bagaimana pengkajian, diagnosa,

  perencanaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien

dengan malaria.

 b. Untuk mengetahui kesenjangan antara teori dan praktek.

c. Untuk mengidentifikasi hambatan masalah serta faktor penunjang

dalam penerapan Asuhan Keperawatan pada klien dengan malaria.

Page 3: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 3/37

 

 

3

1.3 Manfaat Penulisan

1.3.1 Bagi penulis

Dapat menambah ilmu dalam penerapan Asuhan keperawatan serta

menambah wawasan penulis tentang Asuhan Keperawatan pada klien

dengan malaria

1.3.2 Bagi Institusi/Pendidikan

Untuk dokumentasi atau bahan bacaan pada mahasiswa

keperawatan tentang Asuhan Keperawatan pada pasien dengan malaria

dan sebagai pelengkap sumber kepustakaan yang bermanfaat bagi

institusi pendidikan.

1.3.2 Bagi Rumah Sakit

Bagi Rumah Sakit khususnya di Ruang Perawatan Anggrek RSUD

Liunkendage Tahuna dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

1.4 Ruang Lingkup Penulisan

Ruang lingkup penulisan proposal ini adalah Asuhan Keperawatan

  pada anak dengan malaria mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi di

ruang Anggrek RSUD Liunkendage Tahuna selama 3 hari perawatan

1.5 Metode Penulisan

Page 4: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 4/37

 

 

4

Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan proposal ini

adalah metode deskriptif melalui pendekatan proses keperawatan dengan cara

teknik pengumpulan data seperti wawancara, pemeriksaan fisik, kolaborasi

dengan tim kesehatan, data dari kesehatan medik serta studi kepustakaan yaitu

dengan menggunakan literatur-literatur yang ada hubungannya dengan

Malaria.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan yang meliputi latar belakang,tujuan penulisan,ruang

Lingkup,metode dan sistematika penulisan

BAB II :Tinjauan teoritis terdiri dari konsep dasar medik dan Konsep

Dasar Asuhan Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 5/37

 

 

5

BAB II 

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Dasar Medik 

2.1.1 Definisi

Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun

kronik,disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium ditandai dengan

demam,anemia,dan slpenomegali (Mansjoer Arief,2001). 

2.1.2 Etiologi

Malaria disebabkan oleh   protozoa malaria dari  genus

 plasmodium, pada manusia plasmodium terdiri dari 4 spesies,yaitu :

a.  Plasmodium falciparum merupakan penyebab infeksi berat bahkan

dapat menimbulkan kematian.Plasmodium ini juga yang

menyebakan malaria tropika

 b.  Plasmodium vivax penyebab malaria vivax (malaria tertian)

c.  Plasmodium malariae penyebab malaria quartana

d.  plasmodium ovale penyebab malaria ovale

Seorang dapat terinfeksi lebih dari satu jenis plasmodium,yang

dikenal sebagai infeksi campuran atau majemuk (Mixed infection).Pada

Page 6: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 6/37

 

 

6

umumnya paling banyak dijumpai dua jenis plasmodium,yaitu

campuran antara   plasmodium falciparum dan   plasmodium vivax atau

  plasmodium malariae.Infeksi campuran biasanya terdapat didaerah

dengan angka penularan tinggi.

Masa inkubasi malaria tergantung pada daya tahan tubuh dan

spesies plasmodiumnya.masa inkubasi plasmodium vivax 14-17 hari,

  plasmodium ovale 11-16 hari, plasmodium malariae 12-14 hari dan

 plasmodium falciparum 10-12 hari ( mansjoer Arief,2001).

2.1.3 Patofisiologi

Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase seksual eksogen

(sporogoni) dalam badan nyamuk anopheles dan fase aseksual

(skizogoni) dalam badan hospes vertebra termasuk manusia

( Mansjoer Arief,2001)

a.  Fase aseksual.

Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eritrosit.Pada fase

 jaringan, sporozoit  masuk dalam aliran darah ke sel hati dan

  berkembang biak membentuk   skizon hati yang mengandung ribuan

merozoit .Proses ini disebut   skizogoni praeritrosit .Pada akhir fase

ini,skizon pecah dan merozoit keluar dan masuk aliran darah,disebut

 sporulasi. Pada plasmodium vivax dan plasmodium ovale,sebagian

Page 7: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 7/37

 

 

7

sporozoit membentuk  hipnozoit  dalam hati sehingga dapat

mengakibatkan relaps jangka panjang dan rekurens.

Fase eritrosit dimulai dan merozoit  dalam darah menyerang

eritrosit membentuk  trofozoit. Proses berlanjut menjadi trofozoid-

 skizon-merozoit . setelah 2-3 generasi merozoit dibentuk,sebagian

merozoit berubah menjadi bentuk seksual (mikro dan

makrogametosit). masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya

  parasit dalam darah tepi adalah masa prepaten,sedangkan masa tunas

atau inkubasi intrinsik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan

hospes sampai timbulnya gejala klinis demam.

 b.  Fase seksual

Dalam tubuh nyamuk,parasit berkembang secara seksual

(sporogoni).Sporogoni memerlukan waktu 8-12 hari. Dalam lambung

nyamuk, makrogametosit (sel betina) dan mikrogametosit (sel jantan)

  berkembang menjadi makrogamet dan mikrogamet yang akan

membentuk zigot yang disebut ookinet . ookinet  menembus dinding

lambung nyamuk, membentuk  ookista yang membentuk banyak 

 sporozoit. kemudian  sporozoit  akan di lepaskan dan masuk kedalam

kelenjar liur nyamuk.

Jumlah sporozoit pada setiap ookista dan lamanya siklus sporogoni

  pada masing-masing spesies plasmodium adalah berbeda,yaitu :

 Plasmodium vivax jumlah sporozoit dalam ookista adalah 30-40 butir 

Page 8: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 8/37

 

 

8

dan siklus sporogoni selama 8-9 hari.  plasmodium falciparum jumlah

sporozoit dalam ookista adalah 10-12 butir dan siklus sporogoni

selama 10 hari. plasmodium malariae jumlah sporozoit dalam ookista

adalah 6-8 butir dan siklus sporogoni selama 26-28 hari.

Malaria dapat ditularkan melalui 2 cara,yaitu cara alamiah dan

 bukan alamiah.

a. Penularan secara alamiah (natural infection),melalui gigitan

nyamuk anopheles.

  b. Penularan bukan alamiah,dapat dibagi menurut cara penularannya

yaitu:

1). Malaria bawaan (kongenital), disebabkan adanya kelainan

  pada sawar plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi

dari ibu kepada bayi yang dikandungnya.selain melalui

 plasenta,penularan terjadi melalui tali pusat.

2). Penularan secara mekanik terjadi melalui transfusi darah

atau jarum suntik.penularan melalui jarum suntik banyak 

terjadi pada para pecandu obat bius yang menggunakan jarum

suntik yang tidak steril.infeksi malaria melalui trasfusi hanya

menghasilkan siklus eritrositerkarena tidak melelui sporozoit

yang memerlukan siklus hati sehingga dapat diobati dengan

mudah

Page 9: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 9/37

 

 

9

Gambar 2.1 Si l Per  jalanan Plasmodi m Dalam Tubuh

2.1.4 Mani asi K linis

Secara k linis,ge jalah malar ia infeksi pada pasien non-imun terdir i 

atas beberapa serangan demam dengan interval  ter tentu

(Paroksisme),yang diselingi oleh suatu per iode (Per iode laten) bebas

demam.Sebelum demam pasien biasanya merasa lemah,nyer i 

kepala,tidak ada nafsu makan,mual atau muntah.Pada pasien dengan

infeksi ma jemuk atau campuran (lebih dar i satu jenis plasmodium atau

satu  jenis plasmodium tetapi  infeksi beulang dalam wak tu

  berbeda),serangan demam terus menerus (tanpa interval),sedangkan

 pada pe jamu yang imun ge jalah k linisnya minimal.

Page 10: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 10/37

 

 

10

Gejalah dan tanda yang dapat ditemukan antara lain:

a.  Demam

Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon

matang (sporulasi).Pada malaria tertiana (P.vivax dan

 P.ovale),pematangan skizon tiap 48 jam maka perioditas demamnya

setiap hari ke-3,sedangkan malaria kuartana (P.malariae) 

  pematangannya tiap 72 jam dan perioditas demamnya tiap 4 hari dan

 pada  Plasmodium falciparum setiap 24-48 jam.Serangan demam yang

  pertama didahului oleh masa inkubasi (Intrinsik).Masa inkubasi

  bervariasi antara 9-30 hari tergantung pada spesies parasit,masa

inkubasi ini juga bergantung pada intensitas infeksi,pengobatan yang

  pernah didapat sebelumnya,dan derajat imunitas pejamu.Dema khas

malaria terdiri atas tiga stadium,yaitu :

1). Stadium Dingin (Cold stage) 

Stadium ini diawali dengan gejala menggigil dan perasaan yang

sangat dingin,gigi gemeretak dan pasien biasanya menutupi tubuh

dengan segala macam pakaian dan selimut yang tersedia.Nadi cepat

tetapi lemah, bibir dan jari-jari pucat atau sianosis, kulit kering dan

 pucat,pasien mungkin muntah dan pada anak di bawah umur lima tahun

stadium dingin seringkali bermanifestasi sebagai kejang.stadium ini

 berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.

2). Stadium Demam (Hot stage) 

Page 11: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 11/37

 

 

11

Setelah merasa kedinginan,pada stadium ini pasien merasa

kapanasan,muka merah,kulit kering dan terasa sangat panas seperti

terbakar, nyeri kepala, seringkali terjadi mual dan muntah,nadi menjadi

kuat lagi.Biasanya pasien merasa sangat haus dan suhu badan

meningkat sampai 41°c atau lebih,.Stadium ini berlangsung antara 2-12

  jam.Demam disebabkan oleh pecahnya skizon dalam sel darah merah

yang telah matang dan masuknya merozoite ke dalam aliran darah.

3). Stadium Berkeringat (Sweating stage) 

Pada stadium ini pasien berkeringat banyak sekali, tempat tidurnya

  basah kemudian suhu badan menurun dengan cepat, kadang-kadang

sampai dibawah normal.

 b.Splenomegali

Splenomegali merupakan gejalah khas malaria kronik.Dimana

limpa mengalami kongesti,menghitam dan menjadi keras karena

timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah

c. Anemia

Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab,yang paling

  berat adalah anemia karena P.falciparum.Anemia disebabkan oleh

  penghancuran eritrosit yang berlebihan, eritrosit normal tidak dapat

hidup lama (reduced survival time),serta adanya gangguan

Page 12: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 12/37

 

 

12

  pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sum-sum

tulang.

d.  Ikterus

Ikterus adalah diskolorasi kuning pada kulit dan sklera mata akibat

kelebihan bilirubin dalam darah.bilirubin adalah produk penguraian sel

darah merah. Terdapat 3 (tiga) jenis ikterus antara lain :

1). Ikterus hemolitik 

Disebabkan oleh lisisnya (penguraian) sel darah merah yang

  berlebihan.ikterus ini dapat terjadi pada destruksi sel darah merah

yang berlebihan dan hati dapat mengkonjugasikan semua bilirubin

yang dihasilkan.

2). Ikterus hepatoseluler 

Penurunan penyerapan dan konjugasi bilirubin oleh hati

terjadi pada disfungsi hepatosit dan disebut dengan hepatoseluler.

3). Ikterus obstruktif 

Sumbatan terhadap aliran darah ke empedu keluar hati atau

melalui duktus biliaris disebut dengan ikterus obstruktif.

Gejala klinis berat biasanya terjadi pada malaria tropika yang

disebabkan oleh kecenderungan parasit (bentuk trofozoit dan

skizon) untuk berkumpul pada pembuluh darah organ tubuh

Page 13: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 13/37

 

 

13

tertentu,seperti otak,hati dan ginjal sehingga menyebabkan

  penyumbatan pembuluh darah dan organ-organ tersebut.gejala

mungkin berupa koma,kejang sampai gangguan fungsi ginjal.pada

black water fever  yang merupakan suatu komplikasi

  berat,ditemukan hemoglobin dalam urin sehingga urin berwarna

merah tua atau hitam.black water fever    biasanya dijumpai pada

mereka yang menderita infeksi   plasmodium falciparum yang

 berulang dengan infeksi yang cukup berat.

2.1.6 Komplikasi

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit malaria

adalah: ( Harijanto,2009)

a.  Malaria otak 

Malaria otak merupakan penyulit yang menyebabkan

kematian tertinggi (80%) bila dibandingkan dengan malaria

lainnya.gejala klinisnya dimulai secara lambat atau setelah

gejala permulaan.sakit kepala dan rasa ngantuk disusul dengan

gangguan kesadaran,kelainan saraf dan kejang-kejang

 b.  Anemia berat

Seorang anak yang mendadak menderita anemia berat

sering kali berhubungan dengan hiperparasitemia. anemia dapat

disebabkan oleh penghancuran eritrosit yang mengandung parasit.

Anemia turut berperan dalam:

Page 14: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 14/37

 

 

14

1). Gejala serebral berupa bingung,gelisah,koma dan perdarahan

retina;

2). Gejala kardiopulmonal,yaitu irama derap,gagal

 jantung,hepatomegali dan edema paru.

Anemia berat,kadar hemoglobin<5gr% atau hematokrit<15%.

c.  Edema paru

Edema paru dapat menyebabkan hipoksia yang mengakibatkan

kejang dan penurunan kesadaran serta kematian. Sebagian besar 

disebabkan karena pemberian cairan yang brlebihan,tetapi dapat

  pula karena peningkatan permeabilitas kapiler yang

menimbulkan kebocoran plasma.

d.  Hipoglikemia

Hipoglikemia dapat terjadi pada malaria barat,terutama terjadi pada

anak kecil (usia kurang dari 3 tahun) dengan gejala kejang,

hiperparasitemia, penurunan kesadaran (koma) atau dengan gejala yang

lebih ringan, seperti berkeringat, kulit teraba dingin dan lembab,serta

  panas yang tidak teratur.hipoglikemia pada anak adalah keadaan

 penurunan kadar glukosa darah menjadi 40 mg/dl atau lebih rendah.

2.1.7 Pemeriksaan Diagnostik  

Pemeriksaan darah tepi tipis dengan pewarnaan giemsa dan tetes

tebal merupakan metode yang baik untuk diagnosis malaria.Pada

Page 15: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 15/37

 

 

15

  pemeriksaan apusan darah tepi dapat dijumpai trombositopenia dan

leukositosis,peningkatan kadar ureum,kreaatinin,bilirubin dan

enzim,seperti aminotransferase dan ¶- nukleotidase. Pada penderita

malaria berat yang mengalami asidosis,dapat dijumpai pH darah dan

kadar bikarbonat rendah.kekurangan cairan dan gangguan elektrolit

(natrium,kalium,klorida,kalsium,dan fosfat) sering pula dijumpai.

Teknik diagnostik lain adalah pemeriksaanQBC  (quantitative buffy

coat).pemeriksaan menggunakan tabung kapiler dan pulasan jingga

akridin kemudian diperiksa dibawah mikroskop fluoresen.

Ciri khas morfologi plasmodium pada hapusan darah adalah

sebagai berikut :

a.   Plasmodium falciparum : gametosit berbentuk pisang;

 b.   Plasmodium vivax : trofozoit berbentuk amuboid dengan sel darah

merah yang terinfeksi membesar ukurannya;

c.    Plasmodium ovale : sel darah merah yang terinfeksi bentuknnya

tidak teratur dan bergerigi;

d.   Plasmodium malariae : trofozoit dewasa berbentuk pita ( band-form)

( Soedarto,2009)

2.1.8 Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan medis 

Page 16: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 16/37

 

 

16

O  bat yang dipakai untuk pengobatan antimalaria di Indonesia

adalah obat golongan ACT ( Artemisinin Combination Therapy),

  primakuin, kina, sulfadoksin-pirimetamin dan klorokuin yang sudah

mulai ditinggalkan. O  bat anti malaria dapat dibagi menjadi 5

golongan, yaitu : ( hhtp://riantasalim.blogspot.com/2011/23)

1). Skizontisida jaringan primer 

Golongan obat antimalaria ini dapat membunuh parasit stadium

 pra-eritrositer dalam beberapa hari sehingga mencegah parasit masuk 

kedalam eritrosit.contoh : proguanil,pirimetamin.

2). Skizontisida jaringan sekunder 

Kelompok obat ini dapat membunuh parasit siklus pra eritrositer 

 plasmodium vivax dan plaasmodium ovale,dan digunakan untuk 

 pengobatan radikal sebagai obat anti relaps.contoh : primakuin

3). Skizontisida darah

Golongan obat antimalaria yang membunuh parasit stadium

eritrositik pada malaria akut (disertai gejala klinik) pada semua

spesies plasmodium.contoh : kuinin,proguanil dan pirimetamin

4). Gametositosida

O  bat gametositosida berfungsi menghancurkan semua bentuk 

seksual termasuk gametositosida plasmodium falciparum.contoh

Page 17: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 17/37

 

 

17

: primakuin sebagai gametositosida keempat spesies,sedangkan

kuinin, klorokuin sebagai gametositosida untuk plasmodium

vivax, plasmodium malariae, dan plasmodium ovale.

5). Sporontosida

Sporontosida dapat mencegah atau menghambat gametosit dalam

darah untuk membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk 

anopheles.contoh : primakuin,proguanil.

Anak dengan malaria berat harus dirawat inap dan diberikan

 pengobatan dengan artesunat intravena atau kina HCL intravena

  per infus.Terapi suportif harus diberikan sesuai dengan gejala

komplikasinya.

 b. Penatalaksanaan keperawatan

1). Bila anak panas dilakukan kompres dingin akan terjadi pemindahan

 panas secara konduksi untuk menurunkan suhu tubuh anak 

2). Bila anak tidur diberikan tirai atau tabir pada jendelanya untuk 

menghindari nyamuk masuk dan menggigit anak.

(http://medicafarma.blogspot.com)

2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 

Asuhan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan

kesehatan yang meliputi

Page 18: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 18/37

 

 

18

  bimbimbangan,bantuan,penyuluhan,pemeliharaan atau tindakan yang

diberikan oleh seorang perawat terhadap klien. ( Doengoes

Marilynn,1999)

Asuhan Keperawatan meliputi proses pemecahan masalah

yang dinamis dalam upaya memperbaiki atau memelihara klien

sampai ketaraf optimum melalui pendekatan sistematis.Proses

keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu : Pengkajian,Diagnosa

keperawatan,Intervensi,Implementasi dan Evaluasi

2.2.1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan suatu proses yang sistemik dalam pengumpulan data dari

  berbagai sumber untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status

kesehatan klien (Nursalam,2001).

a.  Biodata

1). Identitas Klien,terdiri dari

 Nama,Umur,Jeniskelamin,Alamat,Agama,Pendidikan,Suku/Bangsa,

Tanggal MRS,Tanggal pengkajian,No.med rec,Diagnosa medik 

2). Identitas Penanggung Jawab/Orang tua,terdiri dari

 Nama,Umur,Pendidikan,Pekerjaan,Agama,Alamat,Suku/Bangsa

Page 19: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 19/37

 

 

19 

 b.  Riwayat Kesehatan

1). Keluhan Utama

Keluhan utama adalah keluhan yang merupakan alasan klien

masuk rumah sakit.

Pada klien malaria umumnya terjadi peningkatan suhu

tubuh/hipertermia

2). Riwayat penyakit sekarang

Gejala yang timbul pada klien dengan malaria seperti sakit kepala,

anoreksia, mual/muntah, hipertermia.

3). Riwayat kesehatan dahulu

a) Prenatal

 b) Natal

c) Post natal

4). Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengidentifikasi adanya sifat genetik atau penyakit yang

memiliki kecenderungan familial.

Genogram

Silsilah keluarga berdasarkan tiga generasi.

a) Pasangan atau menikah

 b)  Pria,wanita tidak sakit

Page 20: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 20/37

 

 

20

c)  Individu yang sakit

d)  Individu yang meninggal

G br 1.2 Simbol silsilah keluarga

5). Riwayat Imunisasi

Tabel 2.1 Jenis Imunisasi Dasar

No Jenis

Imunisasi

Waktu Reaksi Setelah

Pemberian

1.

2.

3.

4.

5.

BCG 

DPT

CAMAPAK 

POLIO 

HEPATITIS

6). Riwayat tumbuh kembang

(a). Berat badan lahir,6 bulan,1 tahun,dan saat ini

Page 21: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 21/37

 

 

21

(b). Gigi geligi

(1). Usia pertumbuhan/tanggal gigi

(2). Jumlah

(3). Masalah dengan gigi

(c). Usia kontrol kepala, duduk tanpa dukungan, berjalan, kata-kata

 pertama

(d). Tingkatan sekolah saat ini, pencapaian di sekolah

(e). Interaksi dengan sebaya dan orang dewasa

7). Riwayat psikososial

Mengkaji tempat tinggal klien,lingkungan tampat tinggal, hubungan

antar anggota keluarga, hubungan klien dengan teman sebaya.

8). Riwayat spiritual

Meliputi pengkajian tentang kegiatan keagamaan dan support sistem

dalam keluarga

9). Reaksi hospitalisasi

Mengkaji pemahaman keluarga dan klien tentang sakit dan rawat

inap.

10). Kebutuhan Dasar 

(a). Nutrisi dan cairan

Page 22: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 22/37

 

 

22

Tanda : Penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan

 penurunan masa otot, penurunan haluaran urine

Gejala : Anoreksia, mual muntah

(b). Eliminasi

(1). Buang air besar; (2). Buang air kecil

Tanda : distensi abdomen

Gejala :diare atau konstipasi;penurunan haluaran urine

(c). Istirahat dan tidur 

Menggambarkan kebiasaan jadwal tidur dan istirahat, lama tidur 

dan gangguan saat tidur.

Pada klien dengan malaria biasanya pola tidur terganggu saat klien

demam/menggigil.

(d). Personal hygiene

Menggambarkan kebersihan perawatan diri klien baik sebelum

maupun saat sakit.

Biasanya pada klien dengan malaria,kebersihan dalam merawat

diri terganggu/personal hygiene kurang.

(e). Aktivitas

Terjadi kelemahan, keletihan, penurunan kekuatan.

(f). Rekreasi

Menggambarkan kebiasaan pasien dan keluarga menggunakan

waktu luang/libur.

Page 23: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 23/37

 

 

23

c. Pemeriksaan fisik 

1). Keadaan umum : Tampak sakit

2). Kesadaran : Compos Mentis

3). Tanda-tanda vital : (a). Suhu tubuh meningkat

(b). Nadi meningkat

(c). Pernapasan meningkat

(d). Tekanan darah

4). Antropometri : (a). Berat badan

(b). Tinggi badan/Panjang badan

(c). Lingkar lengan atas

(d). Lingkar kepala

(e). Lingkar dada

5). Kepala : Kaji adanya sakit kepala,pusing,cedera.

6). Mata : Pasien dengan malaria biasanya sclera

nampak ikterus,konjungtiva anemis.

7). Hidung : Normal

8). Telinga : Normal

9). Mulut : Membran mukosa kering

10). Leher : Normal

Page 24: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 24/37

 

 

24

11). Dada/thorax : Normal

12). Abdomen : Nyeri pada perabaan kiri atas abdomen

13). Genitalia : Normal

14). ekstermitas : Normal

d. Pemeriksaan Diagnostik 

1). Pemeriksaan Mikroskopis malaria

2). QBC (Semi Quantitative Buffy Coat)

3). Pemeriksaan Biomolekul

Page 25: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 25/37

 

 

25

Skema 1.3. Penyimpangan KDM

Parasit plasmodium

Parasitemia

Sel darah Hiperparasitemia teraktivasinya

merah pecah Reaksi hospitalisasi sistem komponen 

Merozoit kurang hemolisis permeabilitas

dilepaskan informasi vaskuler 

hepatosplenomegali meningkat

(dinding

kapiler)Demam gangguan produksi

Eritrosit dalam sum-sum

tulang (diseritropoesis)

kebocoran cairan

intravaskular 

Metabolisme anemia

tubuh meningkat

  penurunan daya hipovolemia

Terjadi peningkatan tahan tubuhasam lambung terjadi penurun

-an aliran

merangsang pusat darahmedulla

 perubahan

-anoreksia komponen-mual/muntah seluler 

(Sumber : Harijanto,P.N,2009)

 

Hipertermi 

Resiko tinggi infeksi 

Perubahan 

perfusi jaringan 

Perubahan nutrisi 

kurang dari 

kebutuhan tubuh 

Kurang Pengetahuan 

Page 26: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 26/37

 

 

26

2.2.2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon

individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau

  potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pelayanannya, perawat

secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi

secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi klien.

(http://www.blogspot.com).

Diagnose keperawatan adalah pernyataan atau kesimpulan yang

diambil dari pengkajian tentang status kesehatan.(Wong,Donna.L,2004)

Diagnosa keperawatan pada pasien malaria berdasarkan dari tanda dan

gejala yang timbul (http://riantasalim.blogspot.com/2011/23 )

a.  Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

asupan makanan yang tidak adekuat; anoreksia; mual/muntah

 b. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem

kekebalan tubuh ; prosedur tindakan invasif.

c.  Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

dehidrasi, efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

d. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrien dalam

tubuh

e. kurang pengetahuan keluarga mengenai penyakit, prognosis dan

kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi

Page 27: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 27/37

 

 

27

2.2.3. Rencana Keperawatan

Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan

keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai

dengan diagnosa keperawatan yang telah di tentukan dengan tujuan

terpenuhinya kebutuhan klien.(http://www.tugaskuliah.info/2011/20/html)

Diagnosa 1 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

  berhubungan dengan asupan makanan yang tidak 

adekuat;anoreksia;mual muntah

Tujuan : Anak mendapat nutrisi yang cukup/adekuat

Kriteria hasil :1. Anak mengkonsumsi makanan yang tepat dengan

 jumlah yang cukup

2. Menunjukan peningkatan berat badan mencapai

rentang yang diharapkan individu

Tabel 2.2. Intervensi dan Rasional Diagnosa 1

INTERVENSI RASIONAL

 

1.  Kaji riwayat nutrisi,termasuk 

makanan yang disukai.observasidan catat masukan makanan klien

2.  Berikan makan sedikit dan

makanan tambahan kecil yang tepat

1.  Mengawasi masukan kalori atau

kualitas kekurangan konsumsimakanan

2.  Dilatasi gaster dapat terjadi bila

  pemberian makanan terlalu cepat

setelah periode anoreksia

Page 28: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 28/37

 

 

28

3.  Pertahankan jadwal penimbangan

 berat badan secara teratur 

4.  Diskusikan makanan yang disukai

klien dan masukan dalam diet

murni

5.  Awasi program latihan dan susun

  batasan aktivitas fisik.tulis

aktivitas/tingkat kerja (jalan-jalan)

6.  Kolaborasi untuk melakukan

rujukan ke ahli gizi

7.  Kolaborasi pemberian diet cair 

dan/atau makanan

selang/hiperalimentasi bila

diperlukan

3.  Mengawasi penurunan berat

  badan atau efektivitas intervensi

nutrisi

4.  Dapat meningkatkan

masukan,meningkatkan rasa

 berpartisipasi/control

5.  Latihan sedang membantu dalam

mempertahankan tonus otot/berat

  badan dan melawan

depresi.namun pasien dapat

latihan terlalu berlebihan untuk 

membakar kalori

6.  Perlu bantuan dalam perencanaan

diet yang memenuhi kebutuhan

nutrisi

7.  Bila masukan kalori gagal untuk 

memenuhi kebutuhan

metabolic,dukungan nutrisi dapat

digunakan untuk mencegah

malnutrisi sementara terapi

dilanjutkan.makanan cair tinggi

kalori dapat diberikan sebagai

obat.

Diagnosa 2 : Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan

 penurunan sistem imun tubuh, prosedur infasif 

Tujuan : Klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

Page 29: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 29/37

 

 

29 

Kriteria hasil :1. Anak tidak menunjukkan bukti infeksi (Kalor,

dolor, rubor, tumor)

2. Mengidentifikasi tindakan untuk 

mencegah/menurunkan resiko infeksi

Tabel 2.3. Intervensi dan Rasional Diagnosa 2

INTERVENSI RASIONAL

1.  Pantau terhadap kecenderungan

 peningkatan suhu tubuh

2.  Berikan isolasi/pantau

 pengunjung sesuai indikasi

3.  Cuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan tindakan

4.  Amati adanya menggigil dan

diaphoresis

5.  Memantau tanda-tanda

 penyimpangan

kondisi/kegagalan untuk 

memperbaiki selama terapi

6.  Kolaborasi untuk pemberian

1.  Demam disebabkan oleh efek 

endotoksin pada hipotalamus dan

hipotermia adalah tanda-tanda

  penting yang merefleksikan

  perkembangan sta

syok/penurunan perfusi jaringan

2.  Isolasi/pembatasan pengunjung

dibutuhkan untuk melindungi  pasien,mengurangi resiko

kemungkinan infeksi

3.  Mengurangi kontaminasi silang

4.  Menggigil sering kali mendahului

memuncaknya suhu pada infeksi

umum

5.  Dapat menunjukan ketidaktepatan

terapi antibiotic atau

 pertumbuhan dari organisme

6.  Dapat membasmi/memberikan

Page 30: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 30/37

 

 

30

antibiotik 

7.  Dapatkan specimen darah 

imunitas sementara untuk infeksi

7.  Identifikasi terhadap penyebab

 jenis infeksi malaria

Diagnosa 3 : Hipertermia berhubungan dengan peningkatan

metabolisme dehidrasi, efek Langsung sirkulasi

kuman pada hipotalamus

Tujuan : Pasien mempertahankan suhu tubuh dalam batas

normal

Kriteri hasil : Suhu dikurangi sampai batas yang dapat diterima

(36-37Ûc)

Tabel 2.4. Intervensi dan Rasional Diagnosa 3

INTERVENSI RASIONAL

1.  Pantau suhu pasien/observasi

vital sign,perhatikan adanya

menggigil

2.  Pantau suhu

lingkungan,batasi/tambahkan

linen tempat tidur,sesuai

indikasi

3.  Berikan kompres dengan air 

hangat

4.  Kolaborasi untuk pemberian

antipiretik 

1.  Hipertermi menunjukkan proses

 penyakit infeksi akut.pola demam

menunjukkan diagnosis

2.  Suhu ruangan/jumlah selimut

harus diubah untuk 

mempertahankan suhu mendekati

normal

3.  Air hangat membantu

mengurangi demam

4.  Antipiretik digunakan untuk 

mengurangi demam dengan aksi

sentralnya pada hipotalamus

Page 31: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 31/37

 

 

31

5.  Anjurkan pasien untuk tidak 

menggunakan selimut dan baju

tebal

5.  Pakaian yang tipis akan

membantu mengurangi

 penguapan tubuh

Diagnosa 4 : Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan

 penurunan pegiriman oksigen dan komponen seluler 

yang diperlukan untuk nutrien dalam tubuh

Tujuan : Pasien menunjukkan tanda-tanda perbaikan curah

 jantung dan sirkulasi

Kriteria hasil : Anak menunjukkan perbaikan curah jantung dan

sirkulasi-nadi, pernapasan, tekanan darah, saturasi

oksigen, kulit hangat, kering, sadar dan terorientasi

Tabel 2.5. Intervensi dan Rasional Diagnosa 4

INTERVENSI RASIONAL

1.  Pertahankan tirah baring bantu

dengan aktivitas perawatan

2. 

Pantau terhadap kecenderungantekanan darah,mencatat

  perkembangan hipotensi dan

 perubahan pada tekanan nadi

3.  Perhatikan kualitas,kekuatan

1.  Menurunkan beban kerja miokard

dan konsumsi

oksigen,memaksimalkan

efektifitasdari perfusi jaringan

2. 

Hipotensi akan berkembang bersamaan dengan dengan kuman

yang menyerang darah

3.  Pada awal nadi cepat kuat karena

Page 32: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 32/37

 

 

32

dari denyut perifer 

4.  Kaji frekuensi pernafasan

kedalaman dan

kualitas.perhatikan dispnea

 berat

5.  Kolaborasi pemberian

 parenteral

  peningkatan curah jantung,nadi

cepat lemah atau lambat karena

hipotensi yang terus

menerus,penurunan curah jantung

dan vasokontriksi perifer 

4.  Peningkatan pernapasan terjadi

sebagai respon terhadap efek-efek 

langsung dari kuman pada pusat

 pernafasan.

5.  Untuk mempertahankan perfusi

  jaringan,sejumlah besar cairan

mungkin dibutuhkan untuk 

mendukung volume sirkulasi

Diagnosa 5 : Kurang pengetahuan keluarga mengenai penyakit,

  prognosis dan program pengobatan berhubungan

dengan kurangnya informasi

Tujuan : Menunjukan adanya pemahaman mengenai proses

 penyakit, prognosis dan program pengobatan

Kriteria hasil : Pasien/keluarga mampu menjawab tentang

  pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit

serta program pengobatan

Page 33: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 33/37

 

 

33

Tabel 2.6. Instervensi dan Rasional Diagnosa 5

INTERVENSI RASIONAL

1.  Tinjau proses penyakit dan

harapan masa depan

2.  Berikan informasi mengenai

terapi obat ±obatan

3.  Dorong periode istirahat dan

aktivitas yang terjadwal

4.  Tinjau perlunya kesehatan

  pribadi dan kebersihan

lingkungan

5.  Identifikasi tanda dan gejala

yang membutuhkan evaluasi

medis6.  Tekankan pentingnya terapi

antibiotik sesuai kebutuhan

1.  Memberikan pengetahuan dasar 

dimana pasien dapat membuat

 pilihan

2.  Meningkatkan pemahaman dan

meningkatkan kerja sama dalam

 penyembuhan

3.  Perlu untuk penyembuhan

optimal dan kesejahtraan umum

4.  Membantu mengontrol

  pemajanan lingkungan dengan

mengurangi jumlah penyebab

 penyakit yang ada

5.  Pengenalan dini dari

 perkembangan/kambuhnya

infeksi6.  Penggunaan terhadap pencegahan

terhadap infeksi

Page 34: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 34/37

 

 

34

2.2.4  Implementasi

Implementasi adalah pencobaan dan perwujudan dari rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan ( Nursalam,2001).

Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari semua rencana yang ada di

intervensi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai untuk memenuhi

kebutuhan klien secara optimal.

2.2.5. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses

keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa

keperawatan,rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil

dicapai.(Nursalam,2001)

Page 35: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 35/37

 

 

35

DAFTAR PUSTAKA

Doenges Marilynn, 2000.  Rencana Asuhan Keperawatan, edisi 3. Penerbit :

Buku Kedokteran. EGC,Jakarta

Harijanto P.N dkk,2009,   Malaria dari Molekuler ke Klinis ,edisi 2. penerbit :

Buku Kedokteran. EGC,Jakarta

Mansjoer Arief,dkk,2001,  Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. penerbit : Media

Aesculapius Fakultas Kedokteran Unifersitas Indonesia. EGC,Jakarta

 Nursalam,2001. P roses  Dokumentasi keperawatan. Penerbit Salemba Medika

Prof.Dr.T.H.Rampengan,SpA (K),2008.Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak,edisi

2.penerbit : Buku Kedokteran.EGC.Jakarta

Soedarto, 2009  P engobatan  P enyakit  P arasit  , edisi 1. Jakarta :Sagung Seto

Wong Donna,2009,  P edoman Klinis Keperawatan  P ediatrik, edisi 4. Penerbit :

Buku Kedokteran. EGC,Jakarta

http://riantasalim.blogspot.com/2011/23/pasien dengan penyakit malaria.html

http://www.sulut.go.id/diskes.html

http://medicafarma.blogspot.com

Page 36: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 36/37

 

 

36

Page 37: Shrey Proposal

5/7/2018 Shrey Proposal - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/shrey-proposal 37/37

 

37