Semut Nabi Sulaiman
-
Upload
zuhriyatul-imaniyah-ulfa -
Category
Documents
-
view
280 -
download
2
description
Transcript of Semut Nabi Sulaiman
Semut Nabi Sulaiman
Judul Buku : SEMUT NABI SULAIMAN Penerbit : Iqra Media Cerita : Ummu Razifa Ilustrasi : M Yusuf Riyantho & Maman S Pengembang : Zuhriyatul Imaniyah
hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari“ (Q.S An-Naml : 18)
Aku adalah semut pekerja. Ukuran tubuhku dan teman-temanku kecil. Namun, allah memberi kelebihan kepada bangsa kami berupa kepandaian membuat sarang.
Bangsa kami terdiri atas tiga jenis, yaitu semut betina, jantan dan pekerja. Kami hidup berkelompok. Banyak sekali jumlahnya.
Nah, sebagai semut pekerja aku bertugas diluar sarang. Aku bertanggung jawab terhadap bahaya yang datang dari luar.
Oh iya, aku pernah mengawasi pekerja yang mengasuh semut-semut kecil, juga mengawasi para tukang bangunan yang menggali lubang-lubang dan rumah-rumah dibawah tanah.
Selain itu, tugasku ialah
melaporkan setiap bahaya
yang mengancam.
Dan diantara
yang paling berbahaya
adalah manusia.
Manusia menghancurkan dan membunuh kami tanpa
mereka sadari. Manusia menginjak kami dengan telapak kakinya karena
mereka tak melihat kebawah saat mereka
berjalan.
Bahaya kedua bagi bangsa kami adalah hujan. Karena, kami makhluk yang tidak bisa berenang di air. Kami akan tenggelan didalamnya.
Kami, kelompok pengawal, berlindung ditempat yang terlindung dari hujan. Ketika hujan berhenti, kami tidak lari ke permukaan, kami tetap berjaga-jaga.
"semua yang ada didalam lembah, harap tetap
ditempat! Bagi yang masih diluar lembah, segera
kembali!" perintahku. Para semut pekerja mulai menata
tempat agar dapat menanggung segala
kebutuhan dalam waktu yang cukup lama.
Aku sendiri ditugaskan untuk menjadi penanggung jawab utama. Akulah yang akan melepaskan perigatan terakhir saat bahaya itu muncul.
Lalu, aku naik pohon lagi. Kemudian aku berteriak, "wahai, saudaraku, cepat masuk sarang agar tidak terinjak oleh Nabi Sulaiman dan pasukannya!"
Beliau memandang pohon tempatku berada. Ternyata, Nabi s\Sulaiman dapat mendengar apa yang kukatakan.
T iba-tiba, aku melihat nabi sulaiman berdoa “Ya Allah, berilah kekuatan kepaadaku agar aku mampu mensyukuri nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku dan kepada orang tua ku, agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi. Masukkanlah aku kedalam limpahan kasihmu. Jadikan aku golongan hamba-hamba-mu yang sholeh" kata Nabi Sulaiman
Setelah itu, nabi sulaiman mendekatiku. "jangan takut.
Tentaraku tak akan menginjak lembah semut.
Kami akan menyingkir dan berjalan jauh dari lembah
kalian" kata Nabi Sulaiman. Setelah itu,
beliau menoleh kepadaku.
Aku terpana tak terasa kepalaku tertunduk, bersyukur atas limpahan kasih-nya. Lembah semut selamat dari bahaya. “Terimakasih ya Allah!" kataku. Aku pun segera memberi tahu teman-teman bahwa keadaan sudah aman.