Semsol - jurnal edit.doc
-
Upload
wahyu-bersama-zela -
Category
Documents
-
view
125 -
download
22
Transcript of Semsol - jurnal edit.doc
A.Pembuatan Jurnal
Kerangka Konseptual
Sediaan antihistamin kerja cepat dan efektif untuk mengatasi reaksi dan gejala alergi
GejalaPenyebab
Serbuk sari bunga
Makanan Respon imun Gatal Kemerahanemerahan
Mual-muntah
Obatnya: antagonis histamin H-1 contoh: Klorfeniramin maleat, Cetirizine HCl, Loratadine, Dipenhidramin HCl, Fexofenadine HCl, Mizolastine, Promethazine HCl
Antihistamin kerja cepat
Loratadine Cetirizine HCl Mizolastine
Keuntungan: non sedative, diabsorbsi dalam saluran cerna melalui rute oral dengan sangat cepat, kadar puncak dalam plasma dicapai dalam 1 jam. Kerugian: tidak larut air, ikatan dengan plasma protein 98%, terdeteksi dalam ASI
Keuntungan: non sedative, diabsorbsi dalam saluran cerna melalui rute oral dengan sangat cepat, kadar puncak dalam plasma dicapai dalam 1 jam, mudah larut air, tidak menembus blood brain barrier. Kerugian: terdeteksi dalam ASI, pH larutan 5% zat1,2-1,8 (asam), fotolabil
Keuntungan: non sedative, diabsorbsi dalam saluran cerna melalui rute oral dengan sangat cepat, kadar puncak dalam plasma dicapai dalam 2-3 jam, mudah larut air. Kerugian: sedikit larut air, dosis lebih besar dibandingkan dengan cetirizine
Bahan aktif terpilih: Cetirizine HCl
Dosis
Cetirizine HCl
>12 tahun 10 mg/hari
Karakteristik fisika kimia bahan aktif
Mudah larut air
Bentuk: serbuk
Rasa: tidak
ada data
pH larutan 5% dalam air 1,2-1,8 pH stabil&
pH optimal: belum ada data pH sediaan
4-5
Kadar: 99,0-100,5%
Warna: putih atau hampir putih
Formula sediaan dengan takaran 1 takaran= 5 ml
Pelarut: air
Dosis: 5 mg/5ml
Pemanis & pengental: sukrosa & propilenglikol
pH sediaan 4,6
Dapar: asam sitrat- Na fosfat
Pengawet: nipagin
Volume sediaan: 60 ml
I. Pemilihan Bahan Aktif
Tabel 1. Matriks Pemilihan Bahan Aktif
Bahan Aktif
Efek Utama Efek Samping Indikasi Kontra indikasi Spesifikasi lain
Cetirizine Antihistamin H-1 (Drug Information Handbook, page : 294)
Arrhytmias, kerusakan hati dalam jangka panjang, hipersensitivitas, sedasi (Martindale 36th edition, page : 570)
Menghilangkan gejala alergi, seperti Hay Fever, Chronic Idiopathic Urticaria (BNF 62 nd edition, page : 194)
Mual, muntah, diare, epigastric pain. Disarankan mengurangi dosis untuk pasien dengan kerusakan hati dan renal(Martindale 36th edition, page:571)
Cetirizine pada bentuk sediaan oral cepat diabsorbsi dari gastrointestinal tract, puncak konsentrasi plasma terjadi sekitar 1 jam. Makanan menunda waktu puncak konsentrasi plasma tapi tidak mengurangi jumlah obat yang diabsorbsi. Rata-rata waktu paruhnya 10 jam. (Martindale 36th edition, page:571)
Loratadine Antihistamin H-1 (Drug Information Handbook, page :928)
Breast feeding, kerusakan hati jangka panjang, mengganggu kehamilan, sedasi (Martindale 36th edition, page : 584)
Menghilangkan gejala alergi seperti Hay Fever, Chronic Idiopathic Urticaria (BNF 62 nd edition, page : 195)
Mual, muntah, diare, epigastric pain. (Martindale 36th edition, page:571)
Loratadine diabsorbsi dengan cepat melalui sediaan oral, puncak konsentrasi plasma terjadi sekitar 1 jam. Bioavaibilitas
dan puncak konsentrasi plasma ditunda ketika mengkonsumsi makanan. Loratadine melewati metabolisme yang panjang. Rata-rata waktu paruhnya 8,4-28 jam. Loratadine 98 % terikat pada protein plasma. (Martindale 36th edition, page : 584)
Mizolastine
Antihistamin H-1 (Drug Information Handbook, page :825)
Peningkatan berat badan, anxiety, asthenia, jarang terjadi atrhalgia dan myalgia (Rentan terhadap perpanjangan QT (termasuk penyakit jantung dan hipokalemia). (BNF 62nd edition, page 195))
Menghilangkan gejala alergi seperti Hay Fever, Urticaria (BNF 62 nd edition, page : 195)
Rentan terhadap perpanjangan QT (termasuk penyakit jantung dan hipokalemia). (BNF 62nd edition, page 195)
Mizolastine cepat diabsorbsi melalui gastrointestinal tract dengan puncak konsentrasi plasma tercapai sekitar 1,5 jam. Terikat dengan protein plasma sekitar 98%. Waktu paruh rata-rata 13 jam. (Martindale 36th edition, page : 586)
Dari tabel matriks pemilihan bahan aktif yang telah kami susun, maka bahan aktif yang
terpilih adalah Cetirizine, karena
Tidak atau kurang menimbulkan efek sedasi (Farmakologi dan Terapi, page :279).
Puncak konsentrasi dalam plasma terjadi dalam waktu sekitar 1 jam (Martindale 36th
edition, page:571)
Makanan menunda waktu puncak konsentrasi plasma tapi tidak mengurangi jumlah obat
yang diabsorbsi (Martindale 36th edition, page:571)
Waktu paruh relatif singkat, yakni 10 jam (Martindale 36th edition, page:571)
II. Pemilihan Bentuk Sediaan
Tabel 2. Karakteristik Fisika Kimia Bahan Aktif Cetirizine HCl
Fisika Kimia Organoleptis: serbuk putih atau hampir
putih; kelarutan: mudah larut dalam air, praktis tidak larut dalam aseton dan diklorometan. (Martindale 37th ed, p.570)
Titik lebur: kristal dalam bentuk basa 112oC, dalam bentuk dihidroklorida 225oC (Remington The science and Practice of Pharmacy 21st ed, p.1547)
pH larutan 5% dalam air 1,2-1,8; lindungi dari cahaya. (Martindale 37th ed, p.570)
pH sediaan berupa sirup: 4-5, suhu penyimpanan untuk larutan oral dan tablet pada suhu 20-25oC (AHFS Drug Information 2008, p 30)
Karakteristik Fisika-Kimia Bahan Aktif Terpilih : Cetirizine
Bentuk Sediaan yang dipilih : Sediaan cair, sistim homogen atau sistim dispersi halus
yaitu true solution
Alasan :
- Cetirizine hydrochloride sangat mudah larut dalam air (Martindale 37, p. 583).
- Cetirizine hydrochloride stabil air
- Bentuk sediaan larutan proses absorbsinya lebih cepat dibandingkan bentuk sediaan
lainnya karena tidak memerlukan waktu disintegrasi dan disolusi.
- Sediaan likuid ini dapat dikombinasi dengan pewarna atau flavour tertentu yang akan
mengurangi rasa kurang enak dari bahan aktif sehingga meningkatkan penerimaan
dari pasien (acceptability).
III. Persyaratan Mutu Sediaan
Sediaan yang dibuat harus memenuhi kriteria persyaratan mutu yang setara dengan
ketentuan dari USP XXII/XXI dan memperhatikan kriteria pendaftaran obat jadi Depkes
RI.
1. Aman (Safety)
Aman (Safety), diartikan sebagai bermanfaat secara fisiologis dan psikologis, tanpa
efek samping yang merugikan atau dengan efek samping yang telah dikendalikan
sehingga tidak lebih toksik dari toksisitas bahan aktif sebelum diformulasi. Kadar
aman masing masing zat berkhasiat masih berada dalam batas yang tidak
membahayakan atau tidak menimbulakn efek samping yang membahayakan bila
digunakan dalam dosis yang tepat dan lama pemakaian yang ditentukan untuk
penyakit tertentu.
2. Aseptabel (Acceptable)
Diartikan sebagai prediksi pemenuhan persepsi psikologis konsumen pemakai:
- Sediaan mempunyai penampilan, bentuk, estetik yang baik dan menarik
sehingga menimbulkan rasa senang dan nyaman pada pemakainya (USP XXI
p.1346-1347).
- Organoleptis dapat diterima, seperti warna : ditambah sunset yellow, rasa :
ditambah sukrosa, bau : ditambah essense jeruk.
3. Efektif (Effectivity)
Efektif (Effectivity) diartikan sebagai jumlah partikel aktif yang mampu mencapai
tempat kerja (site of action / reseptor) dan mampu melakukan “aksi” sebesar dan
selama waktu yang diperhitungkan (onset of action – duration of acton). Jumlah
bahan aktif yang dikehendaki relatif kecil tetapi dengan hasil kerja optimal
4. Stabil (Stability)
Stabil (Stability) diartikan bahwa sediaan tetap mempunyai efek farmakologik –
fisiologik sebagaimana awal pembuatan / yang dicantumkan dalam label atau brosur
diperhitungkan dari stabilitas: fisika, kimia, farmakologi, mikrobiologi, dan
toksikologi.
Stabilitas Fisika
Sediaan tidak boleh mengalami perubahan fisika, penampilan, dan homogenitas
dari pembuatan sampai ke tangan pasien. Tidak terjadi perubahan viskositas,
berat jenis selama proses pembuatan, penyimpanan, dan pemakaian.
Stabilitas kimia
Secara kimia tidak mengalami interaksi antar komponennya yang mengubah pH,
mempercepat degradasi dan merubah bentuk sediaan dan warna.
Stabilitas Mikrobiologi
Sediaan tidak ditumbuhi mikroba sesuai dengan persyaratan tertentu dan jika
sediaaan tersebut mengandung antimikroba harus tetap efektif selama waktu
yang ditentukan atau dari awal pembuatan sampai ke tangan pasien. Untuk
menghambat pertumbuhn mikroba sediaan perlu ditambah pengawet. Pada
sediaan tidak boleh terdapat Salmonella sp, E.coli, Enterobacter sp,
Pseudomonas sp, Clostridium sp dan Candida albicans
Stabilitas Toksikologi
Tidak boleh menunjukkan adanya gejala kenaikan toksisitas atau perubahan pada
sediaan selama penyimpanan dalam waktu tertentu.
Stabilitas Farmakologi
Tidak mengalami perubahan efek farmakologik yang mneyimpang dari yang
direncanakan atau dari tujuan pengobatan sampai batas waktu yang ditentukan.
IV. Dosis Takaran Bahan Aktif
Bahan aktif: Cetrizine Hcl
o Untuk dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun, 10 mg sekali satu hari; anak-anak
1-2 tahun lihat BNF for children, 2-6 tahun 2,5mg dua kali satu hari, 6-12 tahun
5mg dua kali satu hari (BNF 62, p. 194)
o Untuk dewasa dan anak-anak usia 6 tahun ke atas, cetirizine HCl diberikan secara
oral dengan dosis 10 mg satu kali sehari atau 5 mg dua kali sehari. Anak-anak usia
2-5 tahun diberikan cetirizine 5 mg satu kali sehari atau 2,5 mg dua kali sehari. Di
USA, anak-anak usia 6 bulan sampai 2 tahun diberikan dosis 2,5 mg satu kali
sehari, dapat ditingkatkan sampai maksimum 2,5mg dua kali sehari pada yang
berusia 12 bulan atau lebih, untuk pengobatan perennial allergic dan chronic
urticaria (Martindale 37th edition, page : 621)
o Untuk dewasa dan anak-anak usia 6 tahun ke atas 5 mg atau 10 mg satu kali
sehari. Dosis untuk terapi usia 12 tahun ke atas 10 mg satu kali sehari. (AHFS
2008, page 25 )
Perhitungan Dosis Oral Cetrizine per Satuan Takaran Terkecil
Berdasarkan pustaka Martindale 37th edition, page : 621
Dosis untuk dewasa 10 mg/hari
Umur (tahun) Dosis (%) Dosis pada Umur Tertentu (mg)
1 25 2.5
2 29 2.9
3 33 3.3
4 37.25 3.725
5 41.5 4.15
6 45.75 4.575
7 50 5.0
8 53.33 5.333
9 56.66 5.666
10 60 6.0
11 67.5 6.75
12 75 7.5
13 77.5 7.75
14 80 8.0
15 89 8.9
16 90 9.0
17 100 10.0
1 takaran =
5 mg
1½ takaran =
7.5 mg
2 takaran =
10 mg
½ takaran =
2.5 mg
Aturan pakai:
1-4 tahun : sehari 1 x ½ takaran (2,5 ml)
5-10 tahun : sehari 1 x 1 takaran (5 ml)
11-14 tahun : sehari 1 x 1 ½ takaran (7,5 ml)
15 tahun : sehari 1 x 2 takaran (10 ml)
Volume takaran terkecil yang dipilih adalah 5 ml karena dengan volume 5 ml sudah
dapat melarutkan seluruh bahan aktif. Selain itu, dengan volume 1 takaran 5 ml maka
pengambilan dosis ½ takaran 2,5 ml masih dapatditerima sehingga dapat mengurangi
kesalahan.
Perhitungan dosis per satuan takaran terkecil
1 takaran = 5 mL
Alasan :
Volume 5 mL merupakan volume yang biasa dipakai untuk anak
Pembagian volume 5 mL masih bisa ditolerir & pembagian dosis ½ takarannya
Volume 5mL cukup efektif karena volume untuk 1 kali minum tidak terlalu
kecil dan tidak terlalu besar.
Rencana volume 1 kemasan:
Volume 1x pakai = 5 ml
Sehari diminum = 1 kali
Lama pemakaian = 12 hari
Jadi, volume 1 kemasan = 5 ml x 1 x 12 = 60 ml
Dibuat sebanyak 150 ml (skala lab) → 60 ml untuk kemasan, sisanya untuk
evaluasi akhir.
V. Penyusunan Formula AwalTiap 5 ml mengandungR/ Cetirizine HCl 60 mg
Asam sitrat 1,12%Na fosfat 1,66%Nipagin 0.015%Sakarosa 35%Propilenglikol 9%Strawberry red 0,001%Strawberry flavor qsAqua ad 60 ml
Perhitungan ADI (Acceptable Daily Intake) Nipagin
ADI Nipagin = maksimal 10 mg / kg BB (HPE 6th edition, p. 444)
Usia (th) Bobot rata-rata (kg)
Dosis (mg)
1 7,85 7,85 kg x 10 mg/kg BB = 78,5 mg2 9,45 9,45 kg x 10 mg/kg BB = 94,5 mg3 11,2 11,2 kg x 10 mg/kg BB = 112 mg4 12,8 12,8 kg x 10 mg/kg BB = 128 mg5 14,3 14,3 kg x 10 mg/kg BB = 143 mg6 16 16 kg x 10 mg/kg BB = 160mg7 18,2 18,2 kg x 10 mg/kg BB = 182mg8 20,45 20,45 kg x 10 mg/kg BB = 204,5 mg9 21,95 21,95 kg x 10 mg/kg BB = 219,5 mg10 24,3 24,3 kg x 10 mg/kg BB = 243 mg11 27,65 27,65 kg x 10 mg/kg BB = 276,5mg12 30.85 30,85 kg x 10 mg/kg BB = 308,5 mg13 35 35 kg x 10 mg/kg BB = 350 mg14 40,4 40,4 kg x 10 mg/kg BB = 404 mg15 42,9 42,9 kg x 10 mg/kg BB = 429 mg
Umur 1-4 th = sehari 1x ½ takaran → 2,5ml x 1 x 0,015 % = 0,000375 g < 103,25 mg
Umur 5-10 th = sehari 1 x 1 takaran → 5ml x 1 x 0,015% = 0,00075 g < 192 mg
Umur 11-14 th = sehari 1 x 1½ takaran → 7,5ml x 0,015% = 0,001125 g < 334,75 mg
Umur ≥15 th = sehari 1 x 2 takaran → 10 ml x 1 x 0,015% = 0,0015 g < 429 mg
Jadi penggunaan nipagin dalam resep ini aman, karena tidak melebihi batas ADI
= 103,25 mg
= 192 mg
= 334,75 mg
= 429 mg
Perhitungan ADI (Acceptable Daily Intake) Propilenglikol
ADI Propilenglikol = maksimal 25 mg / kg BB (HPE 6th edition, p. 593)
Usia (th) Bobot rata-rata (kg)
Dosis (mg)
1 7,85 7,85 kg x 25 mg/kg BB = 196,25 mg2 9,45 9,45 kg x 25 mg/kg BB = 236,25 mg3 11,2 11,2 kg x 25 mg/kg BB = 280 mg4 12,8 12,8 kg x 25 mg/kg BB = 320 mg5 14,3 14,3 kg x 25 mg/kg BB = 357,5 mg6 16 16 kg x 25 mg/kg BB = 400mg7 18,2 18,2 kg x 25 mg/kg BB = 455mg8 20,45 20,45 kg x 25 mg/kg BB = 511,25 mg9 21,95 21,95 kg x 25 mg/kg BB = 548,75 mg10 24,3 24,3 kg x 25 mg/kg BB = 607,5 mg11 27,65 27,65 kg x 25 mg/kg BB = 691,25mg12 30.85 30,85 kg x 25 mg/kg BB = 771,25 mg13 35 35 kg x 25 mg/kg BB = 875 mg14 40,4 40,4 kg x 25 mg/kg BB = 1010 mg15 42,9 42,9 kg x 25 mg/kg BB = 1072,5 mg
Umur 1-4 th = sehari 1x ½ takaran → 2,5ml x 1 x 9% = 0,225 g < 258,125 mg
Umur 5-10 th = sehari 1 x 1 takaran → 5ml x 1 x 9% = 0,45 g < 480 mg
Umur 11-14 th = sehari 1 x 1½ takaran → 7,5ml x 9% = 0,675 g < 836,875 mg
Umur 15 th = sehari1 x 2 takaran → 10 ml x 1 x 9% = 0,9 g < 1072,5 mg
Jadi penggunaan propilenglikol dalam resep ini aman, karena tidak melebihi batas ADI
= 258,125 mg
= 480 mg
= 836,875 mg
= 1072,5 mg
Tabel penimbangan
No Nama Bahan Kadar dalam %
Jumlah tiap takaran
terkecil (5ml)
Jumlah Tiap Kemasan(60 ml)
Jumlah dalam Skala Lab (150 ml)
Jumlah dalam Skala
Besar (60.000 ml)
1 Cetirizine Hcl 5mg+5%= 5,25mg
60 mg+5%= 63mg
150 mg+5%= 157,5mg
60 g+5%= 63 g
2 Asam sitrat 1,12 % 0,056g 0,672g 1,68g 672g3 Na fosfat 1,66 % 0,083g 0,996g 2,49g 996g4 nipagin 0,015% 0,00075g 0,009g 0,0225g 9g5 Sakarosa 35% 1,75g 21g 52,5g 21.000g6 Propilenglikol 9% 0,45 ml 5,4ml 13,5ml 5.400ml7 Strawberry red 0,001 % 0,00005g 0,0006g 0,0015 0,6g8 Strawberry flavor 3 tts 15ml9 Aqua ad 5ml 60ml 150ml 60.000ml
Penggunaan air untuk pembuatan sediaan skala lab
1. Cetirizine HCl (1:1-10 air)= 0,1575-1,575 mL 5 mL2. Na fosfat (1:<1 air) = 10 mL3. Asam Sitrat (1:1air) = 10 mL4. Sakarosa (1:0,5 air)= 30 mL5. Strawberry red = 5 mL6. Propilenglikol 13,5 mL7. Air adjust pH maksimal = 15 mL
*Sisa air skala lab 76,5 mL
Perhitungan Dapar
Dapar asam sitrat- Na fosfat pH 4,6 menurut tabel dapar dari Farmakope Belanda V halaman
717 sebanyak 150 ml
Asam sitrat 0,1 M sebanyak 53,25 ml
Dimana 0,1 M asam sitrat setara dengan 21 g asam sitrat/liter
Asam sitrat yang ditimbang: /100 mL
Sehingga, untuk 150 mL dapar:150/100 x 1,12= 1,68 g
Natrium fosfat (Na2HPO4.2H2O) 0,2 M sebanyak 46,75 ml
Dimana 0,2 M natrium fosfat setara dengan 35,6 g Na2HPO4.2H2O/liter
Na2HPO4.2H2O yang ditimbang: /100mL
Sehingga, untuk 150 mL dapar: 150/100 x 1,66= 2,49 g
Pemilihan Bahan Tambahan
1. Propilenglikol (HPE ed 6, p. 592-594)
Berupa larutan jernih, tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau, manis, sedikit rasa
tajam menyerupai glyserin. Propilenglikol campur dengan aseton, kloroform, etanol
95%, gliserin dan air, larut dalam 1:6 eter, tidak larut dalam minyak mineral ringan,
tapi dapat melarutkan beberapa minyak esensial.
Fungsi propilenglikol adalah sebagai pengawet antimikroba, disinfektan, humectants,
plasticizer, pelarut, stabilizer untuk vitamin, cosolvent yang water miscible. Kadar
yang dianjurkan untuk oral solutions adalah 10-25%.
Alasan:
Propilenglikol digunakan karena dapat berfungsi sebagai pengawet sekaligus
sebagai pelarut untuk melarutkan nipagin yang merupakan bahan pengawet dalam
sediaan ini (sebagai cosolvent untuk nipagin sehingga nipagin bisa larut dalam
sediaan dan bercampur dengan pelarut utama yaitu air dengan homogen).
Propilenglikol stabil secara kimia dalam campuran dengan air
2. Nipagin
Serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak berasa kemudian rasa agak
membakar diikuti rasa tebal (FI III, hal 378). 1 bagian larut dalam: 400 bagian air,
30 bagian air (80oC), 3 bagian etanol, 60 bagian gliserin, 5 bagian propilenglikol.
ADI 10 mg/kg BB (HPE ed 6, p. 441-445)
Alasan: nipagin merupakan pengawet yang efektif pada rentang pH yang besar dan
memiliki efek antimikroba yang broad spectrum.
3. Sakarosa (HPE ed 6, p. 703-706)
Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau berbentuk kubus, tidak berbau,
rasa manis, stabil di udara, larutannya netral terhadap lakmus. (FI IV, hal. 762).
Kadar dalam larutan oral adalah 67%. 1 bagian larut dalam 0,5 bagian air, 0,2 bagian
air mendidih, 400 bagian etanol 95%, praktis tidak larut kloroform.
Alasan: sakarosa dipilih dalam sediaan ini karena dapat member rasa manis dalam
sediaan, selain itu bias berfungsi sebagai pengawet dan pengental sediaan.
4. Dapar Sitrat-Fosfat
Tersusun atas komponen:
- Asam Sitrat (HPE ed 6, p. 181-183)
Berupa hablur putih, tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa agak
asam, agak higroskopis, merapuh dalam udara kering dan panas. Kelarutannya
1:1,5 dalam etanol 95%, 1:<1 dalam air, sukar larut dalam eter. Asam sitrat ini
berfungsi sebagai acidifying agent, antioksidan, buffering agent, flavour
enhancer, chelating agent. Konstanta disosiasinya pada 25o C pKa1=3,128,
pKa2=4,761, pKa3=6,396. Penggunaannya sebagai buffering agent pada pH
4,0 dengan kadar 0,1-2%.
- Natrium Fosfat (HPE ed 6, p. 656-658)
Berupa hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
asam dan asin. Kelarutannya sangat larut dalam air terlebih lagi dalam air
panas atau mendidih, praktis tidak larut dalam etanol 95%. Berfungsi sebagai
buffering agent, sequestering agent.
Alasan: Dapar berfungsi untuk mempertahankan pH pada pH optimum sehingga
kestabilan suatu sediaan meningkat. Dalam hal ini digunakan dapar sitrat-fosfat
karena dapat mempertahankan perubahan pH selama pembuatan dan penyimpanan,
inert terhadap bahan aktif, punya rentang pH yang luas, dan dapat bercampur dengan
komponen bahan aktif lainnya.
5. Strawberry Red
Berfungsi sebagai pewarna (coloring agent) untuk memenuhi aseptabilitas dalam hal
warna.
6. Strawberry Flavour
Berfungsi sebagai flavouring agent yang mampu menutupi rasa pahit dari beberapa
bahan aktif sehingga nilai acceptability lebih tinggi.
VI. Spesifikasi Sediaan yang akan Diformulasi disertai Deviasi
- Kadar bahan aktif Cetirizine HCl = 105 5%- pH sediaan = 4,6 0,05- Viskositas = 111 cps- Berat jenis = 1,30 g/ml- Sifat alir = newtonian- Ukuran partikel = < 0,1 mµ- Organoleptis
1. Bentuk : larutan2. Warna : merah 3. Bau : strawberry4. Rasa : strawberry5. Penampilan : merah jernih
Rancangan Evaluasi Akhir untuk mengetahui sediaan layak produksi/tidak
1. Uji Organoleptis
Bentuk : Larutan homogen
Bau : Aroma Strawberry
Rasa : Strawberry
Warna : Merah jernih
2. Uji pH Sediaan
Alat : pH meter
Bahan : Aquadem dan larutan uji
Cara kerja :
a. Kaliberasi pH meter.
b. Menyiapkan larutan buffer pH 4,0 dan 7,0.
c. Memasang elektoda kombinasi.
d. Menekan tombol untuk menyalakan alat.
e. Memasukkan elektroda pada buffer 4,0, kemudian diatur sebelah kanan alat
sampai digital menunjukkan angka 4,0.
f. Mengeluarkan elektrode dari buffer pH 4,0, dicuci dengan aquadem dan
dikeringkan.
g. Memasukkan elektroda pada buffer pH 7,0, kemudian diatur sebelah kiri alat
sampai digital menunjukkan angka 7,0.
h. Mengeluarkan elektrode dari buffer pH 7,0, dicuci dengan aquadem,
keringkan, pH meter siap dipakai.
i. Mengukur pH sediaan.
j. Memasukkan sediaan ke beakker glass secukupnya (± 10 ml).
k. Memasukkan elektrode ke dalam sediaan.
l. Mencatat angka yang muncul di digital.
m. Mengulang sebanyak 3x, sebelumnya membilas elektode terlebih dahulu.
3. Uji Berat Jenis Sediaan
Alat : Piknometer
Bahan : Aquadem dan larutan uji
Cara kerja :
a. Menimbang piknometer kosong pada timbangan analitik.
b. Mengisi piknometer dengan sediaan sampai penuh kemudian timbang juga
dengan timbangan analitik.
c. Menghitung bobot jenis sediaan dengan rumus :
Keterangan : m1 = massa piknometer dengan sediaan
m2 = massa pikonometer kosong
ρ = berat jenis sediaan
V pikno = volume piknometer
d. Melakukan hal yang sama dengan air.
e. Menghitung berat jenis relatif sediaan terhadap air.
4. Uji Viskositas Sediaan
Alat : Viskometer kapiler
Bahan : Aquadem dan larutan uji
Cara Kerja :
a. Memposisikan viscometer kapiler dengan tegak menggunakan statif dan klem.
b. Membilas viscometer dengan sediaan.
c. Memasukkan ± 3 ml sediaan pada viscometer kapiler melalui bagian yang
lebar.
d. Menghisap sediaan menggunakan filler sampai melewati tanda bagian atas.
e. Menyalakan stopwatch pada saat meniscus menyinggung batas atas viscometer
kapiler dan mematikan pada saat menyinggung batas bawah.
f. Sebagai larutan pembanding digunakan aquadem.
5. Batas Kadaluarsa
Menggunakan data simulasi, yang kemudian diolah sehingga dapat mengetahui batas
kadaluarsa sediaan.
6. Penetapan kadar bahan aktif
http://www.usp.org/sites/default/files/usp_pdf/EN/USPNF/revisions/
cetirizine_hydrochloride_tablets_m3171-sm4.pdf
ASSAYPROCEDURE Solution A: 2 N sulfuric acid and water (2:33) Buffer: 2.9 mL/L of phosphoric acid in water Mobile phase: Acetonitrile and Buffer (3:7)Diluent: Acetonitrile, Solution A, and water (100:1:100) Standard solution: 0.2 mg/mL of USP Cetirizine Hydrochloride RS in DiluentSample solution: 0.2 mg/mL of cetirizine hydrochloride in Diluent from NLT 20 powdered Tablets. [NOTE—Soni-cate, if necessary.] Chromatographic system (See Chromatography, System Suitability.) Mode: LC Detector: UV 230 nm Column: 4.6-mm x 25-cm; 5-µm packing L1 Flow rate: 1.5 mL/min Injection volume: 10 mL Run time: 1.3 times the retention time of System suitability Sample: Standard solution Suitability requirements Tailing factor: NMT 2.0 Relative standard deviation: NMT 2.0% Analysis Samples: Standard solution and Sample solution Calculate the percentage of the labeled amount of cetirizine hydrochloride C21H25CIN2O3 . 2HCl) in the por tion of Tablets taken: Result = (rU/rS) ´ (CS/CU) x 100rU = peak response from the Sample rS = peak response from the Standard solutionCS = concentration of USP Cetirizine Hydrochloride RS in the Standard solution (mg/mL) CU = nominal concentration of cetirizine hydrochloride in the Sample solution (mg/mL) Acceptance criteria: 90.0%–110.0%
B. Penyusunan Kerangka Operasional
BAGAN SKALA BESAR
Dapar Pengawet Sukrosa Pewarna Flavor
Basis sirup
Mixing
FiltrasiBahan aktif + pengental
Mixing
Homogenizer
Sirup Homogen
+ flavor, adjust volume
Mixing
FiltrasiSirup siap diisikan ke dalam wadah primer
Q.C. : Organoleptik
Kadar, pH, viskositas, ukuran partikel, dll
Q.C. : Keseragaman vol
Kadar, kebocoran, dllKARANTINA
Filling machine Sirup dalam botol
+ Label, + Brosur, + Wadah sekunder
Q.C. : Etiket, Brosur, Penakar, dll.
KARANTINA
Simpan di gudang obat jadi
Siap dipasarkan
Penyusunan Cara Pembuatan
1. Kalibrasi botol 60ml & kalibrasi beker 135 ml dan 150 ml
2. Buat dapar
a. Timbang asam sitrat 1,8g + 10 ml air, aduk ad larut
b. Timbang Na fosfat 2,49g + 10 ml air, aduk ad larut
c. a+b, campur ad homogen
3. Timbang cetirizine HCl 157,5mg + 2c aduk ad larut
4. Kalibrasi propilenglikol 13,5 ml
5. Timbang nipagin 22,5 mg
6. 4 + 5 aduk ad larut
7. 3 + 6 campur ad homogen
8. Buat sirup simplex dengan cara
a. timbang saccharum album 52,5g
b. ukur air 30 ml, masukkan beaker glass, didihkan di api bebas
c. setelah b mendiidh, masukkan a, aduk ad larut dan jernih
d. c disaring dengan bantuan corong dan kapas ke beker
10. 9d + 8 campur ad homogen
11. Timbang strawberry red 0,0015g di timbangan analitik + air 5 ml aduk ad larut
12. 11 + 10 campur ad homogen
13. 12 + 3tetes essence strawberry, aduk ad homogen
14. 13 + air ad 135ml (dibeker)
15. Ambil no 14 untuk cek pH (jika pH tidak sesuai di adjust)
a. Jika pH <4,6 maka +Na fosfat
a. Jika pH >4,6 maka +asam sitrat
16. Jika pH sudah sesuai, + air ad 150 ml (di beker)
17. Tuang 60 ml ke dalam botol yang sudah dikalibrasi, yang lainnya dipakai untuk
evaluasi sediaan.
C. Merancang Kemasan Sekunder, Label pada kemasan primer dan Leaflet (Brosure)
No. reg : DKL 0852618901A1
Exp : 12 september 2015
Batch : 6050311
Dibuat Oleh : PT. Alikade Farma
Surabaya-Indonesia
Kotak Pembungkus (kemasan sekunder)
Indikasi : Menghilangkan gejala alergi, seperti Hay Fever, Chronic Idiopathic Urticaria
KOCOK DAHULU SEBELUM DIMINUM
Simpan di tempat yang kering, sejuk, dan terlindung dari cahayaNo. Reg : DKL0852618901A1
Dibuat Oleh :
PT. Alikade Farma
Surabaya-Indonesia
Alerginol TM
Alerginol TM
Netto : 60 ml Netto : 60 ml
Komposisi : Setiap takaran 5ml mengandung 5 mg Cetirizine HCl
Dosis:
Umur 1-4 th = sehari 1x ½ sendok takar
Umur 5-8 th = sehari 1 x 1 sendok takar
Umur 11-14 th = sehari 1 x 1½ sendok takar
Umur 15 th-dewasa = sehari 1 x 2 sendok takar
Exp : 12 Sep 2015
Batch : 60503011
Alikade Farma
60 to : 1 l : PT. Ar8901A1 ad 150 ml (di
beker)Alerginol TM
SirupSirup
Netto: 60 ml
Label
Indikasi : Menghilangkan gejala alergi, seperti Hay Fever, Chronic Idiopathic Urticaria
KOCOK DAHULU SEBELUM DIMINUM
Simpan di tempat yang kering, sejuk, dan terlindung dari cahaya
No. Reg : DKL0852618901A1
Dibuat Oleh :
PT. Alikade Farma
Surabaya-Indonesia
Netto : 60 ml
Alerginol TM
Komposisi : Setiap 5 ml mengandung 5 mg Cetirizine HCl
Dosis:
Umur 1-4 th = sehari 1x ½ sendok takar
Umur 5-8 th = sehari 1 x 1 sendok takar
Umur 11-14 th = sehari 1 x 1½ sendok takar
Umur 15 th-dewasa = sehari 1 x 2 sendok takar
Exp : 12 Sep 2015
Batch : 60503011
Alikade Farma
Leaflet (Brosure)
Alerginol TM
Alerginol adalah sediaan sirup Cetirizine HCl untuk anak-anak dan dewasa
Komposisi : Setiap 5 ml mengandung 5 mg Cetirizine HCl
Khasiat : Cetirizine HCl merupakan antihistamin H-1 non sedasi yang dikenal sebagai obat yang sangat efektif untuk mengatasi gejala alergi, seperti Hay Fever dan Chronic Idiopatic Urticaria.
Indikasi : Menghilangkan gejala alergi seperti Hay Fever, Chronic Idiopathic Urticaria
Kontraindikasi : Mual, muntah, diare, epigastric pain. Disarankan mengurangi dosis untuk pasien dengan kerusakan hati dan renal
Efek Samping : Aritmia, kerusakan hati dalam jangka panjang, hipersensitivitas, sedasi
Dosis:
Umur 1-4 th = sehari satu kali sebanyak ½ sendok takar
Umur 5-8 th = sehari satu kali sebanyak 1 sendok takar
Umur 11-14 th = sehari satu kali sebanyak 1½ sendok takar
Umur 15 th-dewasa = sehari satu kali sebanyak 2 sendok takar
Kemasan : Alerginol sirup dosis 1 takaran 5 ml. 1 Dos botol berisi 60 ml untuk 12 kali pemakaian @ 5 ml
Simpan di tempat kering, sejuk dan terhindar dari cahaya