Seminar IDE Nanok New
-
Upload
linaversusakasha -
Category
Documents
-
view
28 -
download
2
description
Transcript of Seminar IDE Nanok New
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab pendahuluan membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah
yang mendasari penelitian yang akan dilakukan, tujuan, manfaat dan batasan
masalah.
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi sangat cepat
seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan
manusia. Saat ini telah banyak sistem informasi yang digunakan untuk menunjang
dan menyelesaikan suatu permasalahan yang biasanya timbul dalam suatu
organisasi, perusahaan atau instansi pemerintahan. Sistem informasi diharapkan
dapat meningkatkan kinerja dari suatu organisasi ataupun instansi agar lebih
efektif dan efisien serta mudah dalam penerimaan informasi yang ingin
disampaikan. Begitu juga dalam bidang Sistem Informasi Geografis (SIG) atau
Geographic Information System (GIS) yaitu teknologi yang menjadi alat bantu
dan sangat esensial untuk menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan
keruangan.
Sistem Informasi Geografis (SIG) mempunyai kemampuan untuk dapat
mengubah suatu sistem dari yang semula menggunakan konvensional yaitu sistem
yang hanya dapat menampilkan data atribut saja menjadi sebuah sistem yang
mempunyai basis grafis atau gambar berikut dengan data keruangan beserta
atributnya. Dalam perkembangannya Sistem Informasi Geografis dapat dijadikan
sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan, salah satu contohnya adalah
penerapan Sistem Informasi Geografis untuk menentukan rute terpendek manuju
suatu tempat.
Sebagai ibukota dari provinsi Bali, Denpasar merupakan salah satu kota
dengan jalur lalu lintas terpadat di Indonesia. Dengan banyak adanya jalan-jalan
besar atau jalan-jalan kecil yang memadati kota Denpasar sehingga untuk
2
melakukan perjalanan ke suatu tempat terlebih dahulu perlu untuk melakukan
penentuan rute terpendeknya sehingga perjalanan ke tempat tujuan jadi lebih
cepat. Hal ini merupakan salah satu masalah bagi setiap operator ambulan rumah
sakit yang ada di Denpasar bagaimana mereka menentukan rute terpendek menuju
tempat pasien, sehingga penjemputan pasien dapat dilakukan dengan cepat.
Mengingat ambulan merupakan sarana yang sangat penting bagi suatu rumah
sakit, ambulan merupakan kendaraan yang berfungsi menjemput pasien yang
mengalami kecelakaan di suatu tempat atau dalam keadaan krodit di tempat
tinggalnya. Kecepatan penjemputan atau pengantaran pasien sangat penting
karena kecepatan penjemputan tersebut sangat berpengaruh terhadap keselamatan
jiwa pasien. Jika penjemputan atau pengantaran lambat maka akan berakibat
buruk terhadap pasien yang sedang dalam keadaan sakit. Menentukan rute
terpendek menuju rumah pasien atau tempat terjadinya kecelakaan merupakan hal
yang sangat berpengaruh terhadap kecepatan penjemputan. Mengingat kecepatan
penjemputan berkaitan dengan kecepatan laju mobil ambulan dan kejelian
operator dalam mencari rute terpendek menuju ke tempat pasien, maka dalam
menentukan rute terpendek menuju tempat pasien perlu dilakukan pengecekan
peta terlebih dahulu.
Dari penjelasan diatas muncul suatu ide untuk membuat aplikasi yang
dapat memperlihatkan rute terpendek ambulan dalam melakukan penjemputan
atau pengantaran pasien di kawasan Denpasar dengan membuat suatu aplikasi GIS
berbasis web untuk menampilkan rute terpendek ambulan dalam penjemputan
atau pengantaran pasien di kawasan Denpasar dengan menggunakan Algoritma
Floyd-Warshall dan mengimplementasikannya ke dalam aplikasi GIS ini.
Algoritma Floyd-Warshall merupakan salah satu varian dari pemrograman
dinamis, yaitu suatu metode yang melakukan pemecahan masalah dengan
memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling
terkait. Dengan menggunakan algoritma ini diharapkan dapat menghasilkan rute
terpendek dengan benar dan effisien. Disamping dengan menggunakan Algoritma
Floyd-Warshall pembuatan program ini juga akan di dukung oleh beberapa
program-program untuk membuat Peta, Database, Membuat tampilan web dan
3
server koneksi ke web itu sendiri seperti, Arc View untuk membuat peta, PostGis
untuk membangun database peta, Php untuk membuat tampilan web dan
Mapserver yang merupakan aplikasi client untuk menampilkan data peta pada
web browser dan tidak tergantung pada web server yang digunakan.
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat menampilkan rute terpendek
ambulan dalam melakukan penjemputan atau pengantaran pasien di kawasan
Denpasar. Setelah sistem memproses input yang dimasukkan operator ambulan,
sistem akan menampilkan peta jalur terpendek menuju tujuan dari operator.
Sehingga operator ambulan dapat dengan mudah mengetahui jalan yang akan
dilewati menuju ke tempat pasien dan dengan adanya sistem ini diharapkan dapat
membantu operator ambulan dengan cepat dan tepat dalam menentukan rute
terpendek menuju tempat pasien.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil
dari penelitian ini adalah bagaimana cara membangun aplikasi GIS berbasis web
dan mengimplementasikan Algoritma Floyd-Warshall kedalam aplikasi GIS ini
untuk mendapatkan rute terpendek ambulan menuju tempat pasien yang
membutuhkan pertolongan.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi GIS berbasis
web yang dapat menentukan rute terpendek ambulan dalam melakukan
penjemputan atau pengantaran pasien yang mengalami kecelakaan atau dalam
keadaan krodit di kawasan Denpasar dengan menggunakan Algoritma Floyd-
Warshall dan mengimplementasikan algoritma tersebut kedalam aplikasi GIS ini.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan kemudahan kepada
operator ambulan dalam menentukan rute terpendek menuju ke tempat pasien
yang membutuhkan pertolongan dengan memanfaatkan aplikasi GIS berbasis web
4
yang dibangun dengan menggunakan Algoritma Floyd-Warshall dalam
menentukan perhitungan rute terpendeknya, sehingga operator ambulan dapat
dengan mudah mendapatkan informasi jalan-jalan yang harus dilewati dalam
penjemputan atau pengantaran pasien, sehingga penjemputan pasien menjadi lebih
cepat.
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Adapun ruang lingkup dan batasan masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Sistem yang dibuat berbasiskan Web.
2. Data yang digunakan dalam pembahasan maupun tinjauan yaitu mengenai
informasi tentang pencarian rute terpendek ambulan rumah sakit yang
terdapat di kota Denpasar.
3. Permasalahan yang diangkat berupa bagaimana sebuah peta digital dapat
memberikan informasi rute terpendek penjalanan ambulan dalam
menjemput pasien.
4. Interaksi antara sistem dan user menggunakan WEB desain yang dibuat
sedemikian rupa sehingga bersiafat user friendly yang apa bila ingin
mecari rute terpendek user tinggal menginputkan nama rumah sakit dan
tempat pasien berada, maka akan tampil output peta yang menampilkan
rute terpendek.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan membahas tentang teori-teori penunjang yang mendasari
dalam pembahasan, yaitu Algoritma Floyd-Warshall dan program-program yang
mendukung dalam pembuatan aplikasi GIS ini.
2.1 Algoritma Floyd-Warshall (Dynamic Programming)
Algoritma Floyd-Warshall Merupakan salah satu varian dari pemrograman
dinamis (Dynamic Programming), yaitu suatu metode yang melakukan
pemecahan masalah dengan memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu
keputusan yang saling terkait. Artinya solusi-solusi tersebut dibentuk dari solusi
yang berasal dari tahap sebelumnya dan ada kemungkinan solusi lebih dari satu.
Algoritma Floyd-Warshall memiliki input graf berarah dan berbobot (V, E), yang
berupa daftar titik (node/vertex V) dan daftar sisi (edge E). Jumlah bobot sisi-sisi
pada sebuah jalur adalah bobot jalur tersebut. Sisi pada E diperbolehkan memiliki
bobot negatif, akan tetapi tidak diperbolehkan bagi graf ini untuk memiliki siklus
dengan bobot negatif. Algoritma ini menghitung bobot terkecil dari semua jalur
yang menghubungkan sebuah pasangan titik, dan melakukannya sekaligus untuk
semua pasangan titik.
2.1.1 Analisis Algoritma Floyd-Warshall
Algoritma Floyd-Warshall membandingkan semua kemungkinan lintasan
pada graf untuk setiap sisi dari semua simpul. Hal tersebut bisa terjadi karena
adanya perkiraan pengambilkan keputusan (pemilihan jalur terpendek) pada setiap
tahap antara dua simpul, hingga perkiraan tersebut diketahui sebagai nilai optimal.
Misalkan terdapat suatu graf G dengan simpul-simpul V yang masing-masing
bernomor 1 s.d. N (sebanyak N buah). Misalkan pula terdapat suatu fungsi
shortestPath (i, j, k) yang mengembalikan kemungkinan jalur terpendek dari i ke j
dengan hanya memanfaatkan simpul 1 s.d. k sebagai titik perantara. Tujuan akhir
penggunaan fungsi ini adalah untuk mencari jalur terpendek dari setiap simpul i
6
ke simpul j dengan perantara simpul 1 s.d. k+1. Ada dua kemungkinan yang
terjadi:
a. Jalur terpendek yang sebenarnya hanya berasal dari simpul-simpul yang
berada antara 1 hingga k.
b. Ada sebagian jalur yang berasal dari simpul-simpul i s.d. k+1, dan juga dari
k+1 hingga j.
2.2 Sistem Informasi Geografis
Definisi sistem informasi geografis selalu berkembang, bertambah dan
bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya definisi yang telah ada. Selain itu,
SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru
digunakan oleh banyak bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan pesat.
Berikut ini beberapa definisi-definisi Sistem Informasi Geografis:
1. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing),
menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan
menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan
bumi (Rice20).
2. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang
memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi
spasial berikut data atributnya (data deskritif) dengan akurasi kartografi
(Basic20).
3. SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer,
perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien
untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisa dan
menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi (Esri90).
Sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem
sebagai berikut:
1. Data Input
7
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial
dan atribut dari berbagai sumbernya.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian
basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy.
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam
sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate dan
diedit.
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
2.2.1 Sistem Informasi Geografis Berbasis Web
SIG berbasis web adalah sebuah aplikasi SIG yang dapat dijalankan dan
diaplikasikan pada suatu web browser. Baik aplikasi tersebut dijalankan dalam
suatu jaringan global yaitu internet, maupun dalam suatu jaringan lokal atau
jaringan LAN, atau dalam suatu komputer yang memiliki web server.
2.2.2 Model Data Sistem Informasi Geografis
2.2.2.1 Data Spasial
Data spasial mempunyai pengertian sebagai suatu data yang mengacu pada
posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial
merupakan salah satu sistem dari informasi, dimana didalamnya terdapat
informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permukaan bumi,
perairan, kelautan dan bawah atmosfir. Data spasial dan informasi turunannya
digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi suatu elemen di permukaan
bumi.
8
2.2.2.2 Data non Spasial
Data non-spasial adalah data yang merepresentasikan aspek deskripsi dari
fenomena yang dimodelkan yang mencakup items dan properti, sehingga
informasi yang disampaikan akan semakin beragam. Contoh data non-spasial
adalah: Nama Kabupaten, Jumlah penduduk, Jumlah penduduk laki-laki, Jumlah
penduduk perempuan, Nama bupati, Alamat kantor pemerintahan, Alamat web
site, Nama gunung.
2.3 ArcView
Perangkat lunak sistem informasi geografi saat ini telah banyak dijumpai
dipasaran. Masing-masing perangkat lunak ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan dalam menunjang analisis informasi geografi. Salah satu yang sering
digunakan saat ini adalah ArcView. ArcView yang merupakan salah satu
perangkat lunak Sistem Infrmasi geografi yang di keluarkan oleh ESRI
(Environmental Systems Research Intitute). ArcView dapat melakukan pertukaran
data, operasi-operasi matematik, menampilkan informasi spasial maupun atribut
secara bersamaan, membuat peta tematik, menyediakan bahasa pemograman
(script) serta melakukan fungsi-fungsi khusus lainnya dengan bantuan extensions
seperti spasial analyst dan image analyst (ESRI).
ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan mengolah data
dalam format Shapefile, selain itu ArcView jaga dapat memanggil data-data
dengan format BSQ, BIL, BIP, JPEG, TIFF, BMP, GeoTIFF atau data grid yang
berasal dari ARC/INFO serta banyak lagi data-data lainnya. Setiap data spasial
yang dipanggil akan tampak sebagai sebuah Theme dan gabungan dari theme-
theme ini akan tampil dalam sebuah view. ArcView mengorganisasikan
komponen-komponen programnya (view, theme, table, chart, layout dan script)
dalam sebuah project. Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam
ArcView.
Salah satu kelebihan dari ArcView adalah kemampaunnya berhubungan
dan berkerja dengan bantuan extensions. Extensions (dalam konteks perangkat
lunak SIG ArcView) merupakan suatu perangkat lunak yang bersifat “plug-in”
9
dan dapat diaktifkan ketika penggunanya memerlukan kemampuan fungsionalitas
tambahan (Prahasta). Extensions bekerja atau berperan sebagai perangkat lunak
yang dapat dibuat sendiri, telah ada atau dimasukkan (di-instal) ke dalam
perangkat lunak ArcView untuk memperluas kemampuan-kemampuan kerja dari
ArcView itu sendiri. Contoh-contoh extensions ini seperti Spasial Analyst, Edit
Tools v3.1, Geoprocessing, JPGE (JFIF) Image Support, Legend Tool, Projection
Utility Wizard, Register and Transform Tool dan XTools Extensions.
2.4 MapServer
MapServer adalah sebuah lingkungan pengembangan bersifat sumber
terbuka (open source) untuk pengembangan aplikasi internet yang memungkinkan
pengolahan spasial. Bisa dijalankan sebagai sebuah program CGI atau melalui
Mapscript yang mendukung beberapa bahasa pemrograman. MapServer dulunya
dikembangkan oleh Universitas Minnesota. MapServer asalnya dikembangkan
dengan dukungan NASA, yang membutuhkan sebuah cara untuk membuat citra
satelit mereka bisa tersedia untuk umum.
2.4.1 Cara Kerja MapServer
Map Server bekerja secara berdampingan dengan applikasi web server.
Web Server menerima request peta melalui MapServer. MapServer mengenerate
request terhadap peta dan mengirimkannya ke web server seperti pada gambar
berikut:
10
Gambar Cara Kerja MapServer
Fungsi utama dari MapServer adalah melakukan pembacaan data dari
banyak sumber dan menempatkannya kedalam layer-layer secara bersamaan
menjadi file graphic. Salah satu layernya bisa saja berupa gambar satelit. Setiap
layer saling overlay satu dengan lainnya dan ditampilkan kedalam web browser.
2.5 PostgreSQL
PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara
bebas menurut Perjanjian lisensi BSD. Piranti lunak ini merupakan salah satu
basis data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle.
PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data. Fitur-fitur
yang disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster,
dan lain-lain.
11
2.6 PHP
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa
pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data
dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language
artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan
oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang
dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser,
tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server
akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client
menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat
dilihat pada gambar dibawah). Ketika menggunakan PHP sebagai server-side
embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Membaca permintaan dari client/browser
b. Mencari halaman/page di server
c. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi
pada halaman/page.
d. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau
intranet.
Gambar Skema Kerja PHP
12
BAB III
GAMBARAN UMUM SISTEM DAN METODE PERANCANGAN
Bab ini membahas mengenai metode perancangan serta gambaran umum
sistem. Bagaimana sistem yang akan dibuat dan sejauh mana ruang lingkup dari
sistem yang akan dibuat.
3.1 Gambaran Umum Sistem
Sistem informasi geografis ini merupakan sistem yang akan memberikan
informasi jalur terpendek menuju ke tempat pasien, dimana inputan dari operator
berupa asal rumah sakit dan posisi pasien berada, maka sisitem ini akan
memproses inputan tersebut, sehingga di temukan hasil jalur terpendek perjalanan
ambulan menuju tempat atau posisi pasien yang diinputkan operator ambulan.
Adapun blog diagram jalannya sistem ini dapat dilihat sebagai berikut:
Input Proses Output
Peta
1. Rumah Sakit Asal
2. Posisi Pasien
Pencarian Rute
dengan Algoritma
Floyd-Warshall
Tampilan Hasil
Pencarian Rute
Terpendek
Database
Gambar Blok Diagram
Dari blok diagram di atas dapat dilihat inputan yang di masukkan oleh
pasien pada blok Input berupa rumah sakit asal dan posisi pasien dalam sebuah
13
peta digital. Kemudian pada blok Prosses akan dilakukan pencarian jalur
terpendek ke posisi pasien dengan menggunakan Algoritma Floyd-Warshall,
setelah mendapatkan hasil jalur terpendek kemudian akan di tampilkan di output
sistem berupa peta jalan dengan jalur terpendek menuju ke posisi pasien seperti
pada blok Output pada blok diagram diatas.
3.2 Perancangan Sistem
Ada beberapa bagian penting dalam melakukan pemodelan atau
perancangan sistem, yaitu melakukan pembuatan dan perancangan alur sistem,
yaitu Data Flow Diagram (DFD), Flowchart sistem dan penyusunan struktur
Database.
3.2.1 Alur Proses Sistem
Untuk lebih memperjelas alur dari sistem informasi geografis pencarian
rute terpendek ambulan ini dapat dilihat pada flowchart berikut ini:
Mulai
Login
RS Asal Posisi Pasien
Pencarian Rute
Terpendek
Rute
Terpendek
Tampilan Peta Jalan
Hasil Pencarian Rute
Terpendek
Maintenance
Gambar Flowchart Alur Sistem
14
Dari flowchart di atas dapat kita lihat flowchart tersebut menjelaskan alur
jalannya proses yang terjadi pada sistem. Dimulai dari peoses login user, proses
login ini dilakukan agar user dapat masuk ke sistem dengan account yang telah di
registrasikannya, kemudian proses maintenance, pada proses maintenance ini user
dapat memperbaharui accountnya, memperbaharui inputan rumas sakit asal dan
posisi pasien. Kemudian inputan dari user berupa rumah sakit asal dan posisi
pasien tersebut akan di proses ke dalam proses pencarian jalur terpendek dengan
algoritma Floyd-Warshall. Hasil dari pencarian tersebut akan disimpan pada
database, kemudian akan ditampilkan pada layout web berupa peta dengan jalan
jalur terpendek menuju posisi pasien.
3.2.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem, DFD
ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,
diagram alur kerja, atau model fungsi. Adapun manfaat DFD adalah sebagai
berikut :
Sebagai alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk
menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi.
Sebagai salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya
bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks
dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah
alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi
sistem.
Merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun
rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem
15
kepada pemakai maupun pembuat program. Berikut merupakan DFD dari
sistem informasi geografis pencarian jalur terpendek ambulan.
3.2.2.1 Diagram Cortex Sistem
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Diagram kortek akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.
Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam
diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram
konteks.
0
SIG Pencarian Rute
Terpendek
Operator
AmbulanAdmin
RS Asal, Posisi
Pasien, Data Operator
Tampilan Rute
Terpendek
Data Peta
Gambar Diagram Cortex
Dari diagram cortex diatas dapat dilihat terdapat dua entitas, yaitu entitas
operator ambulan dan entitas admin. Entitas operator ambulan merupakan user
dari sistem ini. Pada entitas tersebut data inputan yang mengalir dari entitas
operator ambulan adalah RS asal, posisi pasien dan data operator itu sendiri.
Kemudian data yang mengalir ke entitas operator ambulan ini adalah data
tampilan jalur terpendek menuju posisi pasien. Entitas admin pada diagram cortex
diatas merupakan pengelola dari sistem informasi geografis penentuan jalur
terpendek ini. Entitas ini akan menginputkan data peta dan memperbaharui data
peta, sehingga peta menjadi terupdate.
16
3.2.2.2 DFD Level 0 Sistem Pencarian Rute Terpendek
DFD level 0 merupakan dekomposisi dari cortex diagram yang akan
menggambarkan tiap-tiap proses yang terdapat dalam Sistem Informasi Geografis
Penentuan Jalur Tependek Ambulan Rumah Sakit. Berikut merupakan DFD level
0 dari sistem informasi ini:
1
Maintenence
2
Pencarian Rute
Terdekat (Metode)
Operator
Ambulan
RS Asal, Posisi
Pasien, Data Operator
D1
D2
D3
Admin D4
Tampilan Hasil Rute
Terpendek
Data RS Asal
Data Jalan
Data Operator
Data Rute Terpendek
Data R
S A
sal,
Data Jalan
Has
il P
enca
rian
Ru
te T
erp
end
ek
Data Peta
Data Rute
Terpendek
Data
Operator
Update Data Operator
Data Jalan
Data RS Asal
Gambar DFD level 0 Sistem Pencarian Rute Terpendek
Dari DFD level 0 di atas dapat dilihat bahwa pada sistem ini terdapat dua
proses utama yang merancang sistem yaitu proses maintenance dan proses
pencarian rute dengan algoritma Floyd-Warshall. Pada proses maintenance
operator ambulan atau user dapat menginputkan posisi pasien, menginputkan
rumah sakit asal dan menginputkan data dari operator atau user. Kemudian proses
pencarian rute terpendek dengan algoritma Floyd-warshall akan melakukan
pencarian rute terpendek menuju posisi pasien dari titik asal yaitu rumah sakit.
Hasil dari pencarian ini akan disimpan di database, kemudian akan di tampilkan
berupa sebuah peta pada web sehingga setiap operator rumah sakit di kawasan
17
Denpasar dapt mengakses sistem ini dan dapat membantu memudahkan dalam
mencari jalur terpendek menuju posisi pasien.
3.2.3 Rancangan Masukan dan Keluaran Sistem
Untuk memberikan gambaran awal tentang tampilan user interface sistem
informasi geografis pencarian jalur terpendek ambulan dan bagaimana kira-kira
desain aplikasi sistem yang akan dibangun, maka perlu dibuatkan gambaran user
interface dari sistem ini sebagai berikut:
3.2.3.1 Rancangan Masukkan Sistem (Input)
Rancangan masukkan atau input dari sistem ini berupa form Rumah Sakit
asal dan form Posisi pasien yang akan tampil pada web sistem ini. Pada form
Rumah sakit asal, operator ambulan dapat memilih rumah sakit yang berada di
kawasan denpasar sesuai tempat operator ambulan bekerja yang sudah disediakan
oleh sistem. Kemudian operator ambulan dapat menginputkan posisi pasien
berada dengan menulis nama jalan tempat pasien berada. Setelah inputan lengkap
maka sistem akan memproses inputan pasien sehingga mendapatkan hasil
pencarian rute terpendek ke posisi pasien. Berikut merupakan kira-kira gambaran
form input dari sistem ini:
18
3.2.3.2 Rancangan Keluaran Sistem (Output)
Setelah proses pencarian selesai dan mendapatkan hasil jalur terpendek,
maka hasil tersebut akan di tampilkan pada halaman web dengan menampilkan
peta kota Denpasar dengan jalur terdekat menuju posisi pasien.