Seminar Hasil Tugas Akhir -...
Transcript of Seminar Hasil Tugas Akhir -...
Seminar Hasil Tugas AkhirPerancangan Lean Supply Chain denganmetode Value Chain Analysis pada RantaiPasok Kopi
Disusun Oleh:Rahaditya Dimas Prihadianto
(2510 100 061)Dosen Pembimbing
Iwan Vanany, S.T, M.T, Ph.D
Outline
• Latar Belakang (TinjauanPustaka)
• Metode Pengerjaan• Pengumpulan dan Pengolahan
Data• Analisis dan Interpretasi Data• Daftar Pustaka
OUTLINE
LATAR BELAKANG
LatarBelakang
KenapaKomoditasMakanan
Sektorpertanian?
MasalahYang munculDalam food
Supply chain? PendekatanApa yang
DapatDigunakan?
SEKTOR 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1.PERTANIAN,
PETERNAKAN,KEHU
TANAN,PERIKANAN284 619.10 295 883.80 304 777.10 315 036.80 328 279.70 339 890.20
2.PERTAMBANGAN
DAN PENGGALIAN172 496.30 180 200.50 187 152.50 190 143.20 193 115.70 195 708.50
3.INDUSTRI
PENGOLAHAN557 764.40 570 102.50 597 134.90 633 781.90 670 190.60 707 457.80
4.LISTRIK, GAS DAN
AIR BERSIH14 994.40 17 136.80 18 050.20 18 899.70 20 080.70 21 201.00
5.KONSTRUKSI 131 009.60 140 267.80 150 022.40 159 122.90 170 884.80 182 117.90
6.PERDAGANGAN,
HOTEL DAN
RESTORAN363 818.20 368 463.00 400 474.90 437 472.90 473 110.60 501 158.40
7.PENGANGKUTAN
DAN KOMUNIKASI165 905.50 192 198.80 217 980.40 241 303.00 265 383.70 292 421.50
8.KEUANGAN, REAL
ESTAT & JASA
PERUSAHAAN198 799.60 209 163.00 221 024.20 236 146.60 253 022.70 272 151.90
9.JASA - JASA 193 049.00 205 434.20 217 842.20 232 659.10 244 869.90 258 237.90
PDB berdasar Sektor 2008 – 2013 (miliar rupiah)
Sumber : http://www.bps.go.id/pdb.php?kat=2&id_subyek=11¬ab=0
Ranking 2009 2008 2007 2006 2005
1 Brazil 2440 Brazil 2797 Brazil 2249 Brazil 2573 Brazil 2140
2 Viet Nam 1176 Viet Nam 1067 Viet Nam 1251 Viet Nam 985 Viet Nam 831
3 Colombia 888 Indonesia 698 Colombia 757 Colombia 725 Colombia 667
4 Indonesia 683 Colombia 689 Indonesia 676 Indonesia 682 Indonesia 640
5 Ethiopia 265 Peru 274 Ethiopia 326 Mexico 280 Mexico 294
6 Mexico 264 Ethiopia 273 India 288 India 274 India 276
7 India 262 India 262 Mexico 269 Peru 273 Guatemala 248
8 Guatemala 249 Mexico 260 Guatemala 244 Ethiopia 241 Côte d'Ivoire 230
9 Peru 243 Guatemala 248 Honduras 236 Guatemala 235 Honduras 191
10 Honduras 231 Honduras 241 Peru 226 Honduras 214 Peru 189
Produksi Kopi Negara-Negara Dunia 2005 – 2009 (dalam ribu)
Sumber : http://faostat3.fao.org/faostat-gateway/go/to/download/FB/FB/E
Domestic Supply
1000 Metric tons
Tahun Produksi Impor Ekspor
Konsumsi Dalam
Negeri
= (Produksi +
Impor) - Ekspor
2009 683 25 604 143
2008 698 31 545 191
2007 676 93 366 380
2006 682 35 442 251
2005 640 20 477 183
Coffe Balancing Indonesia 2005 – 2009
Coffe Balancing dalam Grafik
Sumber : http://faostat3.fao.org/faostat-gateway/go/to/download/FB/E
2. Belum optimalnya hasil yang dihasilkan
U R A I A NSampai Dengan R A B 2013
Bulan Lalu Bulan Ini 12 Bulan Setahun
PRODUKSI KG. 115.287 115.287 150.000 150.000
3. Berdampak pada order fulfillment serta profit yangseharusnya didapat oleh perusahaan
1. Objek yang digunakan adalah Perkebunan Kopi P.T. PPJember Indonesia
Menurut Simchi-Levi (2008) definisi Supply ChainManagement adalah “a set of approaches utilized toefficiently integrate suppliers, manufacturers,warehouses, and stores, so that merchandise isproduced and distributed at the right quantities, tothe right locations, and at the right time, in order tominimize system-wide costs while satisfying servicelevel requirements”
Menurut Widodo et.al (2006), didalam FSCMterdapat waste yang disebut dengan post-harvestwaste, dimana waste yang terjadi berada di kisaran
20%-60% dari total produksi, dimana prosespenyimpanan, penanganan, dan transportasiyang tidak efisien adalah penyebabnya
Kesepamahaman
Peta Supply Chain
Fasilitas Objek
Membuat CSM
Identifikasi Wasteyang mengarah
pada waktu
Membuat FSM
Rekomendasi
Bagaimana upaya optimalisasi kinerja dengan melakukanperancangan Lean Supply chain dengan metode Value Chain Analysis
Rumusan Masalah
1. Melakukam pemetaan aliran proses Rantai Pasok Kopi 2. Membuat Current State Value Stream Mapping dan Future State
Value Stream Mapping3. Melakukan analisis B/C ratio untuk mengetahui keuntungan yang
didapatkan lebih besar daripada upaya yang harus dilakukan.
Tujuan Penelitian
1. Batasan dari Objek Amatan yang diamati adalahhanya Kebun dan Processing Plant dibawah P.T. PP Jember Indonesia yaitu Kebun Widodaren
2. Batasan dari Supply chain yang diamati adalah hinggaproses yang dilakukan di warehouse pabrik.
3. Batasan dari proses Inbound Supply Chain yang diamati adalah pada Pengolahan Kopi secara Basah.
Manfaat Penelitian
1. Mengetahui bagan struktur rantai pasok dari komoditas kopi, terutama kopi olah basah (OC coffee)
2. Mengetahui waste yang memungkinkan untuk dieliminasi.3. Pihak Manajemen dari industri kopi mengetahui cara untuk
melakukan improvement pada proses yang diketahui terdapatwaste.
Ruang Lingkup Penelitian
Peta Supply Chain
Indikator Kinerja
Fasilitas Supply Chain
Current State Value Stream Mapping
Identifikasi Waste
Future State Value Stream Mapping
Rekomendasi
MAINFRAMEWORK
CURRENT STATE VALUE STREAM MAPPING
DESAIN CSM
PROCESSACTIVITYMAPPING
(PAM)
PEMETAANDENGAN
VSM
IDENTIFIKASI WASTE
ACTIVITY O T I S DTOTALTIME
PROSESPANEN
7 3 - - 2 22,75
PROSES PRODUKSI
7 4 - - 3 46,163
PROSES WAREHOUSE
2 1 - - 1 11
TOTAL TIME 79,913
REKAP TABEL PAM
IDENTIFIKASI WASTE
1. Terdapat delay di tahap penakaran, untukmenunggu kapasitas proses. Pada PAM dituliskanselama 12 jam.
2. Ketika proses supply dipercepat, artinya supplyditambah maka proses tunggu untuk mencapaikapasitas akan lebih pendek
3. Rekomendasi yang diberikan adalah denganeksploitasi dengan lahan plasma.
4. Lahan plasma digunakan untuk mempercepatsupply serta agar target dari perusahaan dapatterpenuhi
5. Penambahan ini perlu disimulasi untuk melihatdampak pada lead time, average input proses, danoutput, serta dihitung B/C ratio-nya.
IDENTIFIKASI WASTE
U R A I A NSampai Dengan R A B 2013
Bulan Lalu Bulan Ini 12 Bulan Setahun
PRODUKSI KG. 115.287 115.287 150.000 150.000
Loss = 150.000 – 115.287= 34.713
Kopi OC (34.713) = 0,2 x 34.713= 6.943
Profit loss = Production Loss * harga pasar= 6.943 x 45.000= Rp 312.417.000
Link to Indikator Kinerja - Profit
SKENARIO MODELSkenario 1Dilakukan penambahan 1 lokasi lahan plasma yanglokasinya berdekatan dengan lokasi kebun yang sudahada
Milik P.T. PP
Jember
Indonesia
Milik Petani
Hutan
Kapasitas per hektar = Target produksi RAB 2013 / luas areal lahan= 150.000 / 162,85= 921 kilogram/ hektar
Lahan Plasma = Produksi Panen yang hilang / kapasitas per hektar = 34.713 / 921
= 37,69 hektar
Tersedia : 59,64 hektar
SKENARIO MODELSkenario 2Dilakukan penambahan 2 lokasi, 1 lokasi lahan plasma yanglokasinya berdekatan dengan lokasi kebun yang sudah ada, dan yanglainnya di desa badean
Milik P.T. PP
Jember
Indonesia
Milik Petani
Hutan
Milik
Petani
Hutan
Tersedia : 59,64 hektar
Tersedia : 20 hektar
Potensi Produksi = (lahan plasma/lahan keseluruhan)*kemampuan maksimal lahan keseluruhan
= (37,69/162,85)*12= 2 ton per hektar
IDENTIFIER VALUE
Rata-rata
dalam batch
12,487 ton
Average Lead
Time Process
53,195 hours
Total Input 112,39 ton
Total Pack 25,136 ton
IDENTIFIER VALUE
Rata-rata
dalam batch
14,826 ton
Average Lead
Time Process
55,787 hours
Total Input 148,26 ton
Total Pack 31,743 ton
IDENTIFIER VALUE
Rata-rata
dalam batch
15,661 ton
Average Lead
Time Process
57,364 hours
Total Input 172,27 ton
Total Pack 34,454 ton
Eksisting Skenario 1
Skenario 2
PERBANDINGAN HASIL SIMULASI
Waktu
Akumulasi
Selisih antar
Waktu
Akumulasi
Konversi
ke hari
Penghitungan
(Counter)
13 4 hari
61 48 2 8
133 72 3 3 hari
181 48 2 38
229 48 2 2 hari
301 72 3 46
349 48 2 1 hari
397 48 2 10
445 48 2
517 72 3
565 48 2
.
..
Rataan 58,35
LTSC = LT delay + LT proses + LT delay
= 58,35 + 53,19 + 17
= 128,54
Eksisting
Waktu
Akumulasi
Selisih
antar
Waktu
Akumulasi
Konversi
ke hari
Penghitungan
(Counter)
13 4 hari
37 24 1 0
85 48 2 3 hari
109 24 1 3
133 24 1 2 hari
181 48 2 57
205 24 1 1 hari
229 24 1 42
301 72 3
349 48 2
373 24 1
.
..
Rataan 39,95
Skenario 1
LTSC = LT delay + LT proses + LT delay
= 39,95 + 55,787 + 17
= 112,73
PERBANDINGAN LEAD TIME SC
Waktu
Akumulasi
Selisih
antar
Waktu
Akumulasi
Konversi
ke hari
Penghitungan
(Counter)
13 4 hari
37 24 1 0
61 24 1 3 hari
85 24 1 0
133 48 2 2 hari
157 24 1 81
181 24 1 1 hari
229 48 2 85
277 48 2
325 48 2
373 48 2
.
..
Rataan 35,71
Skenario 2
LTSC = LT delay + LT proses + LT delay proses
= 35,71 + 57,364 + 17
= 110,074
PERBANDINGAN LEAD TIME SC
Berdasar LT secara keseluruhan penambahan 1 lahan dan 2 lahan hanya memiliki perbedaan 2 jam dalam LT secara keseluruhan.
Sehingga keputusan dilanjutkan dengan melakukan B/C Ratio
Biaya untuk 37,69 hektar
kebutuhan pupuk Rp 122.089.925
biaya treatment Rp 29.684.877
Petik Rp 114.287.584
Operasional Rp 13.211.171
Total Rp 279.273.558
Biaya untuk 37,69 hektar
kebutuhan pupuk Rp 122.089.925
biaya treatment Rp 29.684.877
petik Rp 148.712.748
Operasional Rp 13.211.171
Total Rp 313.698.722
B/C ratio = Pendapatan dari produksi
yang hilang / Penambahan Lahan Plasma
= 312.417.000 / 279.273.558
= 1,12
B/C ratio = Pendapatan dari produksi
yang hilang / Penambahan Lahan Plasma
= 312.417.000 / 313.698.722
= 0,995
PERBANDINGAN LEAD TIME SC
Skenario 1
Skenario 2
REKOMENDASI & KESIMPULAN
1. Diperlukan lahan plasma untuk mengurangi delaypada proses menunggu kapasitas minimal proses produksi serta mencegah kehilangan profit akibat produksi tidak memenuhi target.
2. Future State Value Stream Mapping menunjukkan dengan adanya plasma maka lead time dari supply chain kopi dapat tereduksi.
3. Lahan plasma yang perlu dipilih oleh pihak perusahaan adalah lahan plasma yang masih berada di kawasan kebun yang biasa digunakan oleh petani hutan.
4. Penambahan lahan juga mengakomodasi indikator kinerja kriteria profit untuk tidak membiarkan produksi tidak sesuai target
DAFTAR PUSTAKADavid, T. H. (2005). Value Chain Analysis : an Approach to Supply chain
Improvement in Agri-Food Chains. International Journal of Physical
Distribution & Logistics Management, vol.35, 744-761.
FAOSTAT. (2013). Food Balance Sheet Retrieved 04 March, 2014
IGrafx. (2014). IGrafx Business Solution. Retrieved 13 April, 2014
Lusine, A. H. (2007). Performance Measurement in Agri-Food Supply chain
: a case study. International Journal of Supply chain Management, vol.12, 304-315.
Shukla, M. J., S. (2012). Agri Fresh Produce Supply chain Management : a State of The Art literature review. International Journal of Operations &
Production Management, vol. 33(no.2), 114-158.
Statistik, B. P. (2013). Produk Domestik Bruto Berdasar Lapangan Usaha. Retrieved 3 November, 2013