Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat...

4
rahman's blog | Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional Copyright Abdul Saleh [email protected] http://rahman.staff.ipb.ac.id/2010/09/21/seleksi-pustakawan-berprestasi-tngkat-nasional/ Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. Pemilihan pustakawan berprestasi tingkat nasinal oleh Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 2009 mendapatkan pesaing yaitu pemilihan pustakawan berprestasi tingkat nasional oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan Nasional (Ditjen Dikti, Kemdiknas). Pemilihan pustakawan berprestasi oleh Ditjen Dikti sesungguhnya mempunyai sasaran yang sedikit berbeda yaitu pustakawan dari lingkungan perguruan tinggi. Dengan demikian calon yang mengikuti pemilihan pustakawan berprestasi tingkat nasional oleh Ditjen Dikti ini semuanya berasal dari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia. Sedangkan kegiatan yang sama yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional diikuti oleh semua pustakawan dari semua jenis perpustakaan. Harus diakui bahwa selama beberapa kali penyelenggaraan acara ini sebagian besar peserta yang menonjol adalah peserta dari perpustakaan perguruan tinggi. Hal ini tidak mengherankan, karena pustakawan yang berasal dari perguruan tinggi memang memiliki latar belakang pendidikan bidang perpustakaan yang baik dan mempunyai karakter yang lebih baik dibandingkan dengan pustakawan dari perpustakaan jenis lain. Dengan demikian maka yang memenangi pemilihan pustakawan berprestasi selama ini sebagian besar berasal dari perpustakaan perguruan tinggi. Dengan adanya pemilihan pustakawan berprestasi oleh Ditjen Dikti, maka menurut penulis kualitas pemilihan yang diselenggarakan oleh PNRI terancam menurun kualitasnya. Hal ini disebabkan banyak peserta yang baik dari perguruan tinggi tidak dikirim ke PNRI, tetapi dikirim ke Ditjen Dikti. Untuk mempertahankan kualitas dari pustakawan berprestasi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PNRI, maka PNRI harus melakukan perubahan pola penilaian yaitu dengan menekankan page 1 / 4

Transcript of Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat...

Page 1: Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasionalachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/rahman's... · pendidikan bidang perpustakaan yang baik dan mempunyai karakter

rahman's blog | Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat NasionalCopyright Abdul Saleh [email protected]://rahman.staff.ipb.ac.id/2010/09/21/seleksi-pustakawan-berprestasi-tngkat-nasional/

Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional

Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional

Oleh:

Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Pemilihan pustakawan berprestasi tingkat nasinal oleh Perpustakaan Nasional RIsejak tahun 2009 mendapatkan pesaing yaitu pemilihan pustakawan berprestasitingkat nasional oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian PendidikanNasional (Ditjen Dikti, Kemdiknas). Pemilihan pustakawan berprestasi oleh DitjenDikti sesungguhnya mempunyai sasaran yang sedikit berbeda yaitu pustakawandari lingkungan perguruan tinggi. Dengan demikian calon yang mengikuti pemilihanpustakawan berprestasi tingkat nasional oleh Ditjen Dikti ini semuanya berasal dariperguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia. Sedangkan kegiatanyang sama yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional diikuti oleh semuapustakawan dari semua jenis perpustakaan. Harus diakui bahwa selama beberapakali penyelenggaraan acara ini sebagian besar peserta yang menonjol adalahpeserta dari perpustakaan perguruan tinggi. Hal ini tidak mengherankan, karenapustakawan yang berasal dari perguruan tinggi memang memiliki latar belakangpendidikan bidang perpustakaan yang baik dan mempunyai karakter yang lebihbaik dibandingkan dengan pustakawan dari perpustakaan jenis lain. Dengandemikian maka yang memenangi pemilihan pustakawan berprestasi selama inisebagian besar berasal dari perpustakaan perguruan tinggi.

Dengan adanya pemilihan pustakawan berprestasi oleh Ditjen Dikti, maka menurutpenulis kualitas pemilihan yang diselenggarakan oleh PNRI terancam menurunkualitasnya. Hal ini disebabkan banyak peserta yang baik dari perguruan tinggitidak dikirim ke PNRI, tetapi dikirim ke Ditjen Dikti. Untuk mempertahankan kualitasdari pustakawan berprestasi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PNRI,maka PNRI harus melakukan perubahan pola penilaian yaitu dengan menekankan

page 1 / 4

Page 2: Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasionalachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/rahman's... · pendidikan bidang perpustakaan yang baik dan mempunyai karakter

rahman's blog | Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat NasionalCopyright Abdul Saleh [email protected]://rahman.staff.ipb.ac.id/2010/09/21/seleksi-pustakawan-berprestasi-tngkat-nasional/

kepada wawancara yang lebih mendalam terhadap calon pustakawan berprestasi.

Biasanya calon yang diundang untuk mengikuti pemilihan pustakawan berprestasitingkat nasional oleh PNRI adalah pustakawan berprestasi (juara I) tingkat provinsi.Seleksi yang dilakukan oleh provinsi bersifat independen sehingga tim dari PNRItidak berhak mencampuri pemilihan tingkat provinsi. Penulisngnya pemilihan ditingkat provinsi sering tidak sesuai dengan harapan. Banyak hal yangmenyebabkan hasil pemilihan di tingkat provinsi ini tidak memuaskan tim juritingkat pusat (PNRI), antara lain provinsi memang tidak memiliki calon yangmemenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh PNRI; adanya alasan politis sehinggaharus memenangkan calon tertentu, dan lain-lain.

Calon-calon yang “dipaksakan” dikirim ke tingkat nasional tersebut tentu sangatberat untuk memenangi kompetisi atau pemilihan pustakawan berprestasi ini.Beberapa kasus yang pernah ada ialah, peserta yang sudah didiskualifikasi padatahap awal proses penilaian seperti pada saat penilaian administratif, karena secaraadministratif yang bersangkutan sudah tidak dapat memenuhi syarat, misalnya ybstidak dapat membuktikan bahwa dirinya menduduki jabatan fungsionalpustakawan. Ada pula yang sudah dapat dipastikan tidak akan lolos pada tahapberikutnya setelah dilakukan penilaian terhadap karya tulis yang harus disertakanpada berkas pengusulan. Ada pula yang sudah dapat diputuskan bahwa ybs tidakdapat mengikuti proses selanjutnya sesudah dilakukan tes tertulis, dan seterusnya.

Dengan alasan-alasan bahwa sebagian peserta sudah dapat diputuskan untuk tidakmaju ke proses penilaian akhir, maka penulis mengusulkan agar proses penilaiandilakukan beberapa tahap dan tahap akhir hanya diikuti oleh sebagian peserta yangsudah lolos tahap sebelumnya. Rinciannya adalah sebagai berikut:

- Penilaian Tahap I

Penilaian tahap 1 adalah penilaian berkas administrasi. Pada tahap ini yang dinilaiadalah kelengkapan serta kesesuaian berkas dengan yang dipersyaratkan olehPanitia Pemilihan Pustakawan Berprestasi PNRI. Sebenarnya pada tahap ini Panitiasudah bisa menolak peserta bila berkas peserta tidak memenuhi syarat. Misalnyasaja, peserta tidak menyertakan bukti bahwa ybs adalah pejabat fungsionalpustakawan yang masih aktif sebagai pustakawan. Penilaian tahap I ini dilakukanoleh Panitia Pemilihan Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional PNRI.

page 2 / 4

Page 3: Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasionalachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/rahman's... · pendidikan bidang perpustakaan yang baik dan mempunyai karakter

rahman's blog | Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat NasionalCopyright Abdul Saleh [email protected]://rahman.staff.ipb.ac.id/2010/09/21/seleksi-pustakawan-berprestasi-tngkat-nasional/

- Penilaian Tahap II

Penilaian tahap II adalah penilaian karya unggulan peserta yang tertulis dalampernyataan tertulis peserta. Dalam pernyataan tertulis ini peserta harus menulispernyataan yang berisi tugas, tanggung jawab dan prestasi yang dicapai pesertaselama peserta menjabat sebagai pustakawan (prestasi yang diunggulkan). Padapernyataan ini juga berisi daftar publikasi yang tentunya diunggulkan pula. Daripenilaian ini dapat dihasilkan daftar urutan peserta berdasarkan nilai tertinggi.Dengan demikian sudah diketahui urutan calon pemenang dari pemilihanpustakawan berprestasi tersebut. Penilaian ini dilakukan oleh Dewan Juri dandilakukan terhadap semua berkas peserta.

- Penilaian Tahap III

Penilaian tahap III adalah penilaian kemampuan kognitif peserta. Pada tahap inikepada semua peserta dilakukan tes tertulis. Soal tes tertulis berisi soal-soal yangberkaitan dengan pengetahuan umum yang berkaitan dengan perpusdokinfo,pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh pustakawan, dan pengetahuan teknisyang harus dikuasai oleh pustakawan. Pada tahap ini tentunya Dewan Juri jugadapat membuat daftar unggulan calon pustakawan berprestasi berdasarkankemampuan kognitif peserta. Penilaian tahap ini dilakukan oleh Dewan Juri dandiikuti oleh semua peserta pemilihan pustakawan berprestasi.

- Penilaian Tahap IV

Penilaian tahap IV adalah penilaian kemampuan menyampaikan pendapat peserta.Pada tahap ini semua peserta diberi kesempatan untuk untuk melakukanpresentasi. Bahan presentasi adalah karya tulis unggulan yang ditulis sebagaipernyataan tertulis peserta. Waktu presentasi sangat terbatas dan harusdimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta untuk menunjukkan prestasi ybs selamamenjabat sebagai pustakawan. Dari tahap ini diperoleh nilai berdasarkankemampuan peserta dalam mengekspresikan pikiran dan apa yang telah merekacapai. Penilaian dilakukan oleh Dewan Juri.

- Penilaian Tahap V

page 3 / 4

Page 4: Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasionalachamad.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/rahman's... · pendidikan bidang perpustakaan yang baik dan mempunyai karakter

rahman's blog | Seleksi Pustakawan Berprestasi Tingkat NasionalCopyright Abdul Saleh [email protected]://rahman.staff.ipb.ac.id/2010/09/21/seleksi-pustakawan-berprestasi-tngkat-nasional/

Sampai pada tahap IV Dewan Juri telah memiliki sekurang-kurangnya tiga nilai yangbila dirata-ratakan sudah dapat menentukan urutan calon pustakawan berprestasitingkat nasional. Penilaian tahap V adalah penilaian terhadap peserta yangberkaitan dengan dengan beberapa hal seperti motivasi, keterampilanberkomunikasi lisan, keluwesan dalam menghadapi masalah, kemampuan dalammenghadapi tekanan kerja, tanggung jawab pribadi peserta terhadapkepustakawanan, kemampuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,kepemimpinan dan lain-lain. Pada tahap ini Dewan Juri harus melakukan penilaianyang “exhaustive” atau sangat mendalam terhadap calon “juara”. Karena ituDewan Juri memerlukan waktu yang cukup “lama” untuk berinteraksi denganpeserta dalam bentuk wawancara. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh DewanJuri tidak memungkinkan untuk melakukan wawancara mendalam terhadap pesertajika dilakukan kepada semua peserta. Oleh karena itu pada tahap ini dipilih 10(sepuluh) peserta dengan nilai rata-rata terbaik untuk dilakukan wawancaramendalam. Dengan wawancara seperti ini diharapkan Dewan Juri dapat memilihpeserta yang benar-benar ideal sebagai pustakawan berprestasi tingkat nasional.

Sebagaimana disampaikan pada pendahuluan bahwa PNRI mendapatkan “pesaing”dalam menjaring pustakawan berprestasi tingkat nasional. Jika PNRI menginginkanpustakawan berprestasi versi PNRI memiliki kualitas yang dapat dibanggakan, makaproses pemilihan sejak dari tingkat daerah sudah dilakukan secara baik danbertanggungjawab. Juara provinsi yang dikirim ke tingkat pusat harus betul-betulmurni juara. Kemudian penilaian di tingkat pusat juga harus benar-benar dilakukansecara mendalam, walaupun hanya dalam waktu yang sangat terbatas. Harapanpenulis dengan usulan sistem penilaian seperti di atas, PNRI mendapatkanpustakawan berprestasi yang benar-benar berkualitas.

page 4 / 4