Selamat Ulang Tahun ke 40 UKIuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/berita-uki-february-2020.pdf ·...
12
P E R A Y A A N S Y U K U R 40 T A H U N UKI WWW.UKI.CA UKITORONTO FEBRUARI 2020/NO.332 Gereja: St Anselm’s Church, 1 Mc Naughton Rd. Toronto, ON M4G 3H3 Selamat Ulang Tahun ke-40 UKI Toronto, 3 Feb 2020
Transcript of Selamat Ulang Tahun ke 40 UKIuki.ca/sites/uki.ca/files/documents/berita-uki-february-2020.pdf ·...
P E R A Y A A N S Y U K U R 40 T A H U N UKI
W W W . U K I . C A U K I T O R O N T O F E B R U A R I 2 0 2 0 / N O . 3 3 2
Gereja: St Anselm’s Church, 1 Mc Naughton Rd. Toronto, ON M4G 3H3
Selamat Ulang Tahun ke-40 UKI Toronto, 3 Feb 2020
Pastor Pamong
Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ (647) 532-1318
Deacon Deacon Val Danukarjanto
(416) 497-2274 [email protected]
D E W A N P E N G U R U S
U M A T K A T O L I K I N D O N E S I A
Koordinator
Angelina Hanapie (647) 463-2058 [email protected] Wakil Koordinator
Rudy S B H (416) 671-2648 [email protected]
Sekretaris Christianita Kuswoyo (647) 774-3801
[email protected] Bendahara
Evy Suwarni (647) 500-5969 [email protected]
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah Esther Kurniadi (416) 371-2593
[email protected] Seksi-seksi
Liturgi: Erny Ruslim (416) 871-2773 [email protected]
Bina Iman: Hendry Wijaya (416) 450-6536 [email protected]
Sosial: Darwin Budiman (647) 403-3530 [email protected]
Rumah Tangga: Natali Saputra (647) 293-5338 [email protected]
Usher: Sugianto Tanojo (647) 625-2497 [email protected]
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah Bambang Micha (416) 709-7989
[email protected] Seksi-seksi
Liturgi: Antonius Haryanto (905) 781-4689 [email protected]
Bina Iman: Tiny Tjongson (416) 616-9354 [email protected]
Sosial: Diana Lucas (416) 824.4069 [email protected]
Wakil: Eric I. Kurniawan (416) 704-2681 [email protected]
Rumah Tangga: Marsela Tan Malaka (647) 300-3563 / [email protected]
Wakil: Meti Tan (416)827-5394 [email protected]
Usher: Andrei Sutandar (647) 772-2117 [email protected]
BIDANG KHUSUS
MUDIKA Gabriela Lyona dan Evan Goldwin
PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor
Lilian Tjokro (416) 616-6393 [email protected]
Ketua Sakristan/Pembagi Komuni
Hendry Wijaya (416) 450-6536 [email protected]
Ketua Altar Server
Maria I. Cherie (416) 880-3385 [email protected]
Bersambung ke halaman 4
F E B R U A R I 2 0 2 0 / N O . 3 3 2 H A L A M A N 3
Allah adalah Kasih Bulan Februari ditandai dengan suasana
Valentine’s day atau Hari Valentine, yang menjadi ‘Hari Kasih Sayang’. Semua orang akan berbicara dan memberikan tanda kasih atau sebagai ungkapan cinta, khususnya kepada kekasih atau pasangan masing-masing. Namun apakah yang sebenarnya dirayakan pada hari itu dan dari mana asal perayaan itu? Semuanya itu perlu diketahui supaya kita tidak hanya asal ikut arus merayakannya, apalagi sekarang semakin banyak dibungkus dengan komersialitas.
Jika kita berbicara tentang Cinta atau Kasih, sebaiknya kita masuk ke sumbernya dan dengan artinya yang asli. Kasih atau Cinta mengandung arti dan makna yang sangat dalam dan kaya, karena langsung berkaitan dengan sumbernya sendiri, yakni Tuhan. Santo Yohanes Rasul mengatakan bahwa ‘Allah adalah Kasih’. Ungkapan ini mau mengatakan bahwa Allah itu identik dengan Kasih, maka Kasih yang sejati menghadirkan Tuhan sendiri, baik bagi kita maupun bagi mereka yang kita jumpai. Maka adalah aneh jika ungkapan kasih tidak disertai perbuatan kasih, tindakan yang seharusnya mengalir dari penghayatan kita akan Kasih.
Tentu saja kenyataan yang paling jelas adalah kehadiran Tuhan Yesus Kristus di tengah kehidupan kita, manusia yang berdosa ini. Allah yang adalah Kasih itu hadir di tengah hidup kita di dalam diri Tuhan Yesus Kristus, Sang Kasih. Kasih Allah ini nyata di dalam seluruh kehidupan kita, yang dalam Kitab Suci tampak dalam berbagai peristiwa kehidupan manusia: penyembuhan, pengampunan, pembebasan dari kuasa jahat dan berbagai peristiwa lainnya. Kasih Allah sungguh nyata di dalam kehidupan harian kita, di dalam setiap gerak hidup kita, Tuhan hadir. Tentu saja diperlukan kesadaran penuh dari kita semua untuk sampai pada kesadaran akan Kasih Tuhan ini.
Defisit kasih Banyak orang
bertanya, jika Tuhan adalah Kasih, mengapa berbagai penderitaan dan mala petaka terjadi di dalam kehidupan manusia hingga sekarang.
Semakin banyak kejahatan yang dilakukan manusia dan hidup manusia sungguh terancam oleh perbuatan manusia sendiri. Melihat dan mengalami semuanya itu, sering kita bertanya kepada Tuhan, ‘mengapa itu terjadi’, bahkan ada juga yang mempersalahkan dan marah kepada Tuhan. Apakah semua yang terjadi ini karena tindakan Tuhan atau terkadang orang mengatakan sebagai hukuman Tuhan? Apakah memang demikian, lalu apa peran kita sebagai manusia dalam situasi kita sekarang ini?
Dengan melihat realita dunia kita sekarang ini, sebenarnya yang sedang terjadi adalah dunia dan kehidupan manusia ini sekarang sedang sakit. Penyakit ini terjadi bukan karena virus atau bakteri yang menyebar, namun karena manusia kekurangan kasih atau defisit kasih. Demikianlah yang pernah dikatakan oleh Ibu Teresa dari Kalkuta beberapa tahun lalu berhadapan dengan penderitaan manusia yang sangat menyedihkan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Pertanyaan ini ditujukan kepada kita manusia dan kitalah yang harus menjawabnya dan bukan Tuhan, karena kepada kita telah diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk merawat semua isi dunia yang telah diciptakan Tuhan.
Dengan Kasih, Tuhan Allah telah menciptakan alam semesta ini, dengan Kasih pula Tuhan telah menciptakan manusia sebagai ciptaan yang sungguh amat baik bahkan sebagai citra Allah sendiri. Manusialah yang mampu mengalami Kasih Allah itu dan berkomunikasi denganNya sebagai Pencipta, Tuhan dan sekaligus Bapa. Namun demikian apakah hal itu selalu terjadi? Sebagian
manusia mulai menjauh dari Kasih Tuhan dan ingin jalan sendiri dan juga melakukan keinginannya sendiri, maka Kasih bukan lagi menjadi yang utama. Dengan demikian Tuhan juga bukan lagi menjadi yang utama di dalam kehidupannya. Realita inilah yang membuat manusia melakukan yang sudah tidak lagi sesuai dengan tanggung jawab yang telah Tuhan berikan kepadanya. Oleh sebab itulah kerusakan dan kehancuran ciptaan terjadi, termasuk manusia sendiri. Semua itu terjadi karena manusia jauh dari Kasih Tuhan dan mulai kurang bahkan tidak lagi melihat bahwa semua yang ada padanya adalah karena Cinta
B erbagi K asih Selalu bersyukur dengan berbagi kasih kepada sesama Rm. Juliwan Maslim, SCJ
Sambungan dari halaman 3 H A L A M A N 4
dan Kasih Tuhan. Karena Kasih itu dijauhi oleh manusia, maka dengan mudah manusia pun melakukan berbagai perbuatan yang bertentangan dengan Kasih Tuhan, inilah awal kerusakan dan kehancuran hidup dunia kita ini.
Hidup dalam kasih Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita semua agar
kita mengasihi Tuhan dan sesama kita seperti diri kita sendiri. Inilah dasar dari seluruh hakekat kehidupan kita sebagai manusia dan citra Allah. Tuhan Yesus mengatakan itu sekaligus mengingatkan manusia untuk kembali ke panggilan hidupnya yang mulia dan suci, yakni bersatu dengan Tuhan sendiri. Suara Tuhan ini tetap bergema sampai hari ini dengan harapan kita masih mau mendengarkannya dan menghidupinya supaya wajah dunia kita ini bisa berubah menjadi indah.
Marilah kita hidup di dalam kasih Tuhan, karena inilah usaha kita untuk mengembalikan kehidupan dunia ini untuk menjadi baik kembali. Kitalah orang-orang yang ingin menghidupi Kasih Tuhan di dalam hidup kita, pribadi, dalam keluarga, Gereja dan masyarakat kita. Memang tidak selalu mudah, namun selalu bisa dilakukan, apalagi jika kita sendiri mengalamai Kasih Tuhan di dalam kehidupan kita setiap hari. Pengalaman itu terjadi ketika kita selalu berelasi dengan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita. Maka jangan menunda dan menunggu lagi, karena sekaranglah waktunya untuk mengalami Kasih dan hidup di dalam Kasih Tuhan itu.
Yesus pernah berkata, bahwa siapa ibu dan saudara-
saudariNya? Jawabannya sangat mengejutkan, yakni mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya. Ini berarti berlaku bagi semua orang, termasuk kita semua, ketika kita mendengarkan dan melakukan sabda dan kehendak Tuhan di dalam kehidupan harian kita. Jangan memikirkan sebuah tindakan besar, namun mulailah dari hal kecil, sederhana yang kita lakukan setiap hari, yang kita lakukan sungguh dengan kasih. Setiap pekerjaan dan tindakan yang kita lakukan dengan kasih, tidak akan memberatkan, melainkan akan membuat kita bahagia dan tidak membuat
kita mengeluh. Berbagi kasih Selain merayakan hari Valentine, secara khusus
kita merayakan hari kelahiran UKI Toronto, yang tepat pada bulan Februari di tahun 2020 ini berusia 40 tahun. Oleh sebab itulah kita merayakannya sebagai Perayaan Syukur bersama. Bersyukur karena UKI telah menjadi tempat untuk berbagi kasih dan mengalami kasih Tuhan. UKI hadir bukan untuk menjadi organisasi ekslusif, melainkan hadir sebagai Gereja yang mau mengalami kasih Tuhan lewat kebersamaan sebagai satu keluarga Katolik Indonesia. Kesadaran inilah yang membuat kita tetap terus ingin menjaga kebersamaan dalam UKI dengan dasar iman dan kasih Tuhan. Tentu saja dalam perjalanan bisa selalu terjadi goncangan, baik dalam hal iman, moral maupun kesatuan sebagai saudara. Oleh sebab itulah kita mencoba menyadarinya dalam kesempatan perayaan syukur UKI ini.
Kasih Tuhan inilah yang sedang kita bagikan kepada sesama kita, mulai dari keluarga kita sendiri, termasuk UKI. Ada banyak cara sederhana untuk membagikannya, ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatannya, khususnya dalam mempersiapkan Perayaan Syukur ke 40 keberadaan UKI. Sekecil apapun keterlibatan kita, kita telah memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan, bahkan kita sendiri mengalami kasih Tuhan dan Berkat Tuhan bagi hidup kita.
Bersama UKI Calgary, Januari 2020
Bersama KKI Montreal, Januari 2020.
Y ang terkasih Umat Katolik Indonesia di Keuskupan Agung Toronto,
Empat puluh tahun kita telah berjalan bersama, Gereja UKI menjadi tempat pertemuan bagi seluruh warga katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya untuk berdoa, memuji Allah, menimba berkat-Nya dan mengalami segala kemurahan dan jamahan Tuhan dalam kehidupan kita masing masing. Semoga Gereja UKI terus menjadi sarana berkumpul, tempat berdoa bagi seluruh warga UKI, dan menjadi wadah dalam melestarikan budaya Indonesia. Ketika mendengarkan renungan harian singkat Dehonian edisi tanggal 27 Januari
2020 yang dibawakan oleh Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Bandar Lampung Indonesia, saya mendapatkan kesegaran rohani, kekuatan dan motivasi kembali dalam menjalankan tugas pelayanan sebagai Koordinator UKI. Renungan diambil dari injil Markus 3:22-30, dan saya ingin mengutip ulang, berbagi terutama kepada Team Dewan Pengurus UKI, para Ketua Kelompok kegiatan dimanapun anda berada dan berkarya dalam tugas pelayanan baik di dalam keluarga, di kantor, di toko, di masyarakat, di Gereja dan lain sebagainya. Kita dapat memasuki usia 40 tahun juga dikarenakan adanya persatuan dan kesatuan yang selalu kita bina. Terimakasih Rm Wicaksono SCJ untuk renungannya!
Markus 3:22-30
3:22 Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem
k berkata: "Ia kerasukan Beelzebul, l " dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir setan. m " 3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: n "Bagaimana Iblis o dapat mengusir Iblis? 3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, 3:25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. 3:26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. 3:27 Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu 1 . Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. p 3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. 3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus 2 , ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal. q " 3:30 Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. Salah satu pesan kuat yang bisa kita ambil dari perikopa injil ini adalah soal bagaimana kita bersatu. Bersatu bukan berarti bahwa kemana mana harus bersama, semuanya harus sama, harus seragam. Bersatu bukan berarti tidak ada perbedaan, bersatu bukan berarti semua tugasnya sama. Tapi justru dengan tugas
yang berbeda beda kita membangun kesatuan maka akan terjadilah yang terkuat, hidup kita menjadi kuat, gereja kita menjadi kuat, bangsa dan negara kitapun menjadi kuat. Tetapi pertama tama mari kita mohon rahmat Tuhan agar kita mampu mempunyai kesatuan dengan Nya dalam seluruh hidup kita. Maka hidup kitapun akan menjadi sumber kesatuan bagi orang orang yang ada disekitar kita. Bersatu berarti mempunya visi dan misi yang sama. Jika kita bersatu seperti yang Yesus katakan maka kita akan menjadi kuat, tetapi jika kita tidak bersatu maka akan menjadi lemah. Tentu kita masih ingat pepatah bersatu kita terguh, bercerai kita runtuh. Kiranya pesan kuat itulah yang bisa kita ambil dari perikopah kita hari ini untuk kehidupan kita setiap hari. Pertama tama kita bersatu dengan Allah yang menguasi seluruh hidup kita. Jika kita sungguh bersatu dengan Allah maka tidak ada kekuasaan manapun yang mampu mengganggu hidup kita. Kita juga bersatu dengan hidup serta karya orang orang yang ada disekitar kita. Bersatu berarti menyatukan hati, menyatukan visi dan misi . Dalam gereja kita juga mempunyai gereja yang satu. Jika kita di dalamnnya terpecah pecah maka gereja juga akan menjadi runtuh. Demikian juga dalam keluarga , keluarga yang baik adalah keluarga yang bersatu. Kita bisa melihat kenyataan dalam kehidupan kita setiap hari , ada begitu banyak pasangan yang tidak lagi bersatu, tidak lagi setia, mereka bercerai. Dan kita melihat bagaimana kehidupan selanjutnya, apakah setelah bercerai kemudian bersama dengan pasangan yang baru, hidup sepenuhnya menjadi bahagia. Banyak kenyataan yang mengatakan tidak demikian. Tetapi malah masalah yang baru akan selalu datang, tetapi kesetiaan akan membuahkan kebahagiaan. Setia berarti senantiasa menyatukan hati satu dengan yang lainnya. Seperti Yesus katakan jika suatu rumah tangga terpecah pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikian juga dalam kehidupan kita setiap hari, dalam lingkungan kerja, dalam lingkungan gereja, atau dimanapun kita berada, maka salah satu syarat yang mutlak perlu adalah kita maju bersama, kita bersatu dan salah satu syarat bagaimana kita mampu bersatu adalah kerendahan hati. Maka mari kita mohon rahmat Tuhan agar memiliki kerendahan hati untuk menerima yang lain, untuk mengampuni yang lain, sehingga kitapun mampu berdamai dengan diri sendiri. Kita bersatu dengan diri sendiri, bersatu dengan orang lain, membangun visi misi yang sama. Maka terjadilah kesatuan yang kuat. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Semoga rahmat Tuhan senantiasa menyertai hidup dan perjuangan kita masing masing.□ Rm Yohanes Dwi Wicaksono SCJ
DIRGAHAYU KE-40 UKI
Angelina Hanapie Koordinator UKI
Pertemuan Awal Tahun, 2020 Bible Study Group Senior East & West
F E B R U A R I 2 0 2 0 / N O . 3 3 2 H A L A M A N 6
S etiap tahun, selagi masih bisa dan masih ada kesempatan, para seniors dari wilayah East dan
West selalu menyempatkan waktu untuk bertemu di awal tahun di rumah Deacon Val dan Wies Danukarjanto. Hari Jumat, tanggal 10 Januari 2020 dipilih sebagai tanggal pertemuan yang dihadiri oleh 75 Seniors, yang tertua saat ini adalah Tante Oentoro yang sudah berusia 98 tahun, tetap semangat menghadiri acara ini setiap tahunnya! Wejangan awal tahun dibawakan oleh Romo Johanes Juliwan Maslim SCJ. Pertemuan Senior East dan West menandakan persatuan satu keluarga UKI dan keinginan untuk mau memulai perjalan bersama di tahun 2020 juga dalam kapasitas sebagai satu keluarga. Rencana Tuhan selalu indah, asal kita mau mengerti dan merasakan. Bacaan injil untuk renungan pertemuan Senior ini diambil dari kitab Lukas 5:12-16 mengenai orang kusta yang disembuhkan, cerita tentang satu orang kusta. Penyakit kusta pada jaman itu merupakan penyakit yang menakutkan, menular dan dianggap sebagai kutukan Tuhan karena dia orang berdosa. Apakah kita setuju demikian? Jawabannya tidak, karena Tuhan tidak pernah mengutuk. Apa yang dilakukan oleh orang kusta ketika melihat Yesus, dia tersungkur dan memohon untuk disembuhkan. Apa yang membuat dia datang ke Yesus, karena dia mendengar apa yang diperbuat Yesus sehingga dia memintanya dengan nada kata dan memohon “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Iman orang kusta ini tampak ketika dia datang, memohon, bersungkur dan minta untuk di tahirkan yang artinya dibersihkan (“Aku mau dan jadilah tahir.”) Pengertian dari bacaan injil Lukas ini disaat sekarang adalah kita selalu perlu dekat dengan Tuhan, bukan hanya pada saat kita membutuhkanNya, namun kita selalu harus membuka hati pada Tuhan. Kita boleh meminta apa yang kita butuhkan melalui perasaan bersyukur. Dalam lirik lagu pembukaan yang dinyanyikan bersama “ indah rencana Tuhan”.. artinya adalah yang Tuhan mau adalah keselamatan. Lalui waktu dengan berdoa, doa yang paling mudah dan penuh makna adalah doa Rosario. Hal yang perlu kita sadari dalam memasuki tahun baru adalah jalani hidup ini dengan penuh rasa syukur, rasa terimakasih atas segala anugerah yang Tuhan berikan, atas kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan. Kalau kita bersyukur, kita lebih berterimakasih, dan kita mau memberikan yang lebih baik. Tuhan akan selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Inilah catatan untuk mengawali tahun baru yang dibawakan oleh Romo Johanes Juliwan Maslim SCJ, “Bersyukur, Berterimakasih sebagai landasan hidup kita.” Angelina Hanapie | Koordinator
Pertemuan Awal Tahun, 2020 Bible Study Group Senior East & West
F E B R U A R I 2 0 2 0 / N O . 3 3 2 H A L A M A N 7
Tante Oentoro, 98 th
T ahun baru Imlek di negara Cina merupakan perayaan awal musim semi... Tahun ini adalah tahun Tikus logam (emas) yang tepatnya jatuh pada tanggal
25 Januari 2020. Kelompok paduan suara St. Peregrine memeriahkan perayaan Ekaristi UKI 26 Januari dengan berpakaian cheongsam atau warna merah atau emas, yang dianggap sebagai warna keberuntungan, juga semua lagu dibawakan dalam nada irama chinese, sangat menarik , indah dan unik di dengarnya. Tidak kalah meriah, juga kelompok pendalaman iman Tarcisius merayakan tahun tikus diawali dengan makan bersama. Kelompok The Golden juga merayakannya secara khusus atas undangan dari Novotel Hotels & Resorts, Toronto Vaughan. Acara diawali dengan siraman rohani yang dibawakan oleh Rm. Jul, kemudian dijamu dengan makan siang yang sangat bervariasi, dilanjutkan dengan berbagai acara kebersamaan, games dan line dancing. Gong Xi Fa Cai.... semoga berkat Tuhan menyertai kita semua.
UKI bernuansa Imlek di tahun Tikus 2020.
(1) Kelompok paduan suara St. Peregrine, (2, 3) Kelompok Pendalaman Iman Tarcisius.
1
2
3
Foto-foto selengkapnya dapat dilihat di website www.uki.ca
GONG XI FA CAI
