Sekilas Pandang Perbankan di Indonesia - Rinomdn's Blog | …€¦ · PPT file · Web view ·...
Transcript of Sekilas Pandang Perbankan di Indonesia - Rinomdn's Blog | …€¦ · PPT file · Web view ·...
-
BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Rino Desanto W., S.E., M.M.
Politeknik Negeri Madiun
081234678882
085604015864
https://rinomdn.wordpress.com
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
-
Daftar Isi
Perbankan di IndonesiaBank IndonesiaAnalisa Kesehatan BankRahasia BankKlasifikasi BankSumber-sumber Dana BankProduk dan Jasa BankPerbankan SyariahLeasing (Sewa Guna) dan Modal VenturaPegadaian dan AsuransiPasar Modal dan Dana PensiunReksadana dan Anjak Piutang
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Perbankan di Indonesia
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Peranan Lembaga Keuangan
Pada prinsipnya sistem Keuangan.
di Indonesia, dibagi :
sistem moneter sistem perbankan sistem lemb. keu. Bukan bank
Dewan Moneter
Sist. Perbankan
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Bank adalah :
suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga
suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan
suatu badan yang usaha utamanya menciptakan kredit
suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Fungsi pokok bank umum
menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi.menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau wali amanat kepada individu dan perusahaan.menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional.memberikan pelayanan peyimpanan untuk barang-barang berharga. menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer dana, dan sebagainya.
Tugas dan Lapangan Usaha
Bank
Badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Lapangan Usaha Bank Umum :
Menghimpun Dana (Funding)
Menyalurkan Dana (Lending)
Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Menghimpun dana (funding)
Simpanan Giro (Demand Deposit) : merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Pemegang rekening giro -- bunga -- jasa giro -- dana murah
Simpanan Tabungan (Saving Deposit) : merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank --- buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM)---bunga tabungan -- jasa atas tabungannya.
Simpanan Deposito (Time Deposit) : merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun --- jangka waktu tersebut. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Menyalurkan Dana (Lending)
Kredit Investasi, Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh : kredit untuk membangun pabrik atau membeli peralatan pabrik seperti mesin-mesin
Kedit Modal Kerja, Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh : untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
-
Lending
Kredit Perdagangan, Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh : untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen.
Kredit Produktif, Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal kerja atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misalnya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh : kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.
Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter atau pengacara
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Services
Kiriman Uang (Transfer) merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank devisa. Kliring (Clearing) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.Bank Notes merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing). Inkaso (Collection) merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box dikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.Bank Draft merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Services
Bank Card (Kartu kredit) atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.Bank Garansi merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya.Letter of Credit (L/C) merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.Cek Wisata (Travellers Cheque) merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Services
Menerima setoran-setoran. Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain : Pembayaran pajak ; Pembayaran telepon ; Pembayaran air ; Pembayaran listrik ; Pembayaran uang kuliah
Melayani pembayaran-pembayaran. Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya antara lain : Membayar Gaji/Pensiun/honorarium ; Pembayaran deviden Pembayaran kupon; Pembayaran bonus/hadiah
Bermain di dalam pasar modal. Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi :
-Penjamin emisi (underwriter)
-Penjamin (guarantor)
-Wali amanat (trustee)
-Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
-Pedagang efek (dealer)
-Perusahaan pengelola dana (invesment company)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Jasa perbankan lainnya
Wholesale banking atau corporate banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah yang berskala besar. Untuk nasabah yang berskala besar (biasanya perusahaan-perusahaan besar) biasanya dibedakan dengan layanan kepada individu.
Retail banking atau consumer banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah berskala kecil dan menengah. ATM adalah salah satu contoh layanan bank kepada nasabah berskala kecil dan menengah,
Private banking adalah kegiatan layanan bank kepada nasabah terkemuka dan orang-orang kaya yang lebih menyukai layanan secara khusus dari bank. Banyak orang-orang kaya lebih menyukai layanan khusus yang tidak sama dengan orang-orang lain.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
BANK INDONESIA
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
BANK INDONESIA
SEJARAH
STATUS DAN KEDUDUKAN
TUGAS
DEWAN GUBERNUR
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI
HUBUNGAN DENGAN LEMBAGA LAIN
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Bank Sirkulasi
(De Javasche Bank NV)
1. Sejarah
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
-
2. STATUS BI
LEMBAGA INDEPENDENPEMERINTAH ATAU PIHAK LAIN TIDAK BOLEH INTERVENSIBI WAJIB MENOLAK INTERVENSI
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
*TUJUAN BI
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
= Internal // inflasi
= Eksternal // kurs
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Sesuai dengan UU 23/1999 yang telah diamandemen dengan
UU 3/2004, BI mempunyai:
Instrument independence: BI diberikan kewenangan untuk menetapkan sasaran-sasaran dan instrumen kebijakan moneter untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan dampaknya thd perkembangan ekonomi dan keuangan.Personal independence:Pihak lain dilarang mencampuri kebijakan moneter BI.Masa jabatan Dewan Gubernur lima tahun, dengan akhir jabatan secara berjenjang, dan dapat diangkat kembali.Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat Presiden dengan persetujuan oleh DPR.BI tidak mempunyai goal independence karena sasaran inflasi ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan BI.
Independensi Bank Indonesia
*
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
3. TUGAS BI
UNTUK MENCAPAI TUJUAN MENSTABILKAN RUPIAH, BI MEMILIKI 3 TUGAS:
MENETAPKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKAN MONETERMENGATUR DAN MENJAGA KELANCARAN SISTEM PEMBAYARANMENGATUR DAN MENGAWASI BANK
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
A. TUGAS PENETAPAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN MONETER
Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi;
- BI menetapkan sasaran inflasi dengan memperhatikan perkembangan dan prospek ekonomi makro, terutama perkembangan harga
Untuk mencapai sasaran inflasi tersebut, BI menetapkan besaran-besaran moneter atau likuiditas perekonomian
Mengatur dan Mengawasi BankBI Tetap berfungsi sebagai lender of last resort yang memungkinkan BI membantu kesulitan pendanaan jangka pendek yang dihadapi bank dengan syarat:
# jangka waktu maksimal 90 hari
# penggunaan hanya untuk mismacth
# Harus dijamin dengan surat berharga yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaranPengendalian moneter menggunakan instrumen kebijakan moneter
Penetapan tagihan diskonto
Pengaturan kredit dan pembiayaan
Penetapan cadangan minimal
Operasi pasar terbuka
Mengelola cadangan devisaMelaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem yg ditetapkan - UU Lalu Lintas DevisaMengelola Cadangan Devisa Negara Dengan Syarat:
Security
Liquidity
Profitability
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
B. TUGAS PENGATURAN DAN PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN
Mencetak , mengedarkan, mencabut, menarik, dan memusnahkan rupiah dari peredaranMengatur sistem kliring antar bankMelaksanakan dan memberi izin atas penyelenggaran jasa sistem pembayaranMenetapkan penggunaan alat pembayaran
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
C. TUGAS MENGATUR DAN MENGAWASI BANK
Menetapkan peraturan berdasarkan prinsip prudential bankingMemberikan dan mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha bankMelaksanakan pengawasanMelaksanakan pemeriksaanMemberikan sanksiTugas pengawasan akan dialihkan kepada pengwas sektor jasa keuangan
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Calon Gubernur, Deputi Gubernur Senior, dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden berdasarkan rekomendasi Gubernur.Dewan Gubernur berwenang untuk menetapkan kebijakan prinsipil dan strategis (tidak membedakan kebijakan moneter, perbankan, sist.pembayaran).Dewan Gubernur secara keseluruhan bertindak sebagai Policy making body, sedang Deputi Gubernur dan Direktur-Direktur bertindak sebagai executing body. Kinerja Dewan Gubernur dan Bank Indonesia dinilai oleh DPR.
Kepemimpinan Bank Indonesia
Gubernur
DeputiGubernur
DeputiGubernur
DeputiGubernur
DeputiGubernur
DeputiGubernur
DeputiGubernur
DeputiGubernur Senior
Susunan Dewan Gubernur BI
*
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
4. HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH
PEMEGANG KAS PEMERINTAHMENGELOLA KEWAJIBAN PEMERINTAH THP LUAR NEGERIMEMBANTU PENERBITAN SURAT HUTANGTIDAK BOLEH MEMBERI PINJAMAN KEPADA PEMERINTAHMEMBERI PENDAPAT DAN PERTIMBANGAN MENGENAI RAPB
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
HUBUNGAN INTERNASIONAL
KERJASAMA DENGAN BANK SENTRAL NEGARA LAIN, ORGANISASI DAN LEMBAGA INTERNASIONALBERTINDAK ATAS NAMA PEMERINTAH
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
5. AKUNTABILITAS DAN ANGGARAN
Menyampaikan informasi kepada masyarakat.
= Evaluasi kebijakan moneter
= Rencana kebijakan moneter
BPK dapat melakukan pemeriksaan khususSisa surplus usaha BI diserahkan kepada pemerintah
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Amandemen Undang-Undang Bank indonesia (UU N0 3 th 2004)
Penetapan Sasaran Inflasi oleh PemerintahPenundaan Pengalihan Tugas Pengawasan BankPengaturan Fasilitas Pembiayaan Darurat Bagi Perbankan Peneyempurnaan Mekanisme Pencalonan Dewan GubernurPenguatan Akuntabilitas dan TransparansiPembentukan Badan SupervisiPersetujuan Anggaran Operasional oleh DPR
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
-
ANALISIS & PENILAIAN KESEHATAN BANK
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PEMBAHASAN
PENDAHULUANMETODE PENILAIANPERMODALANKUALITAS AKTIVA PRODUKTIFMANAJEMENRENTABILITASLIKUIDITASPEMENUHAN KETENTUANFAKTOR YANG MENGGUGURKAN
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
-
PEDAHULUAN
TUJUAN
Tolok ukur bagi manajemen untuk menilai apakah pengelolaan bank dilakukan sejalan dengan azas-azas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Tolok ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik secara individual maupun perbankan secara keseluruhan
KETENTUAN
SK DIR BI No.30/12/KEP/DIR & SE BI No.30/3/UPPB masing-masing tgl 30 April 1997 Perihal TKS BPRSK DIR BI No.30/11/KEP/DIR tgl 30 April 1997 & SK DIR BI No.30/277/KEP/DIR tgl 19 Maret 1998 Perihal TKS Bank Umum
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
METODE PENILAIAN
PENILAIAN DILAKUKAN DENGAN MENGKUANTIFIKASIKAN DUA ASPEK :
Aspek pertama mencakup lima faktor yang dikenal sebagai CAMEL Aspek kedua mencakup faktor penilaian terhadap Pelaksanaan ketentuan yg sanksinya dikaitkan dengan dgn tingkat kesehatan
KUANTIFIKASI TERSEBUT DIMUNGKINKAN DILAKUKAN PENILAIAN LEBIH LANJUT DGN MENGGUNAKAN JUDGEMENT YAITU:
Judgement yg berkaitan dgn penilaian tambahan untuk mendapatkan tingkat kesehatan yg sebenarnya Judgement yg berkaitan dgn faktor-faktor yg menggugurkan
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
FAKTOR2 YG DINILAI
CAMELBOBOT BOBOT
BPRBANK UMUM
Permodalan 30% 25%Kualitas Aktiva Produktif 30% 30%Kualitas Manajemen 20% 25%Rentabilitas 10% 10%Likuiditas 10% 10%
PELAKSANAAN KETENTUAN
BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit)PDN (Posisi Devisa Neto; khusus Bank Umum Devisa)
FAKTOR JUDGEMENT
Faktor yang menggugurkan
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PREDIKAT
TINGKAT KESEHATAN DIGOLONGKAN DALAM EMPAT KETEGORI.
SISTEM PEMBERIAN NILAI DALAM MENETAPKAN TINGKAT KESEHATAN DIDASARKAN PADA SISTEM KREDIT DENGAN NILAI KREDIT : 0 100
NILAI KREDIT PREDIKAT
81 100SEHAT
66 -< 81CUKUP SEHAT
51 -< 66KURANG SEHAT
0 -< 51TIDAK SEHAT
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
1. PERMODALAN
Mengukur kemampuan bank dalam rangka pengembangan usaha & menampung resiko kerugianPenyediaan Modal didasarkan pada Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) => Modal (inti+pelengkap)/ATMRRasio 8% predikat SEHAT NK = 81
Setiap kenaikkan 0,1% NK ditambah 1 dgn maks. 100.
Rasio dibawah 8% atau 7,9% predikat KURANG SEHAT NK = 65
Setiap penurunan 0,1% dari 7,9% NK dikurangi 1 dgn min 0.
Hasil Penilaian NK komponen Bobot 30%
S : >= 8,0%
KS : >= 6,5% - < 8,0%
TS : < 6,5%
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
2. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Menunjukkan kualitas penanaman aktiva serta porsi penyisihan utk menutupi kerugian akibat penghapusan aktiva produktifSemua aktiva rupiah/valas yang dimiliki oleh bank dgn maksud untuk memperoleh penghasilan (SE No.26/4/BPPP tgl. 27 Mei 1993)Aktiva produktif digolongkan menurut kualitasnya berdasarkan kolektibilitas (BPR Lancar, Kurang Lancar, Diragukan, Macet; BU L, Dalam Perhatian Khusus, KL, D, M)Unsur AP yg diklasifikasikan (BPR KL = 50%, D = 75%, M = 100%; BU DPK = 25%, KL = 50%, D = 75%, M = 100%)Unsur AP untuk BPR Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan. Untuk BU Kredit yg diberikan, Surat Berharga, Penempatan pd bank lain (kecuali giro) dan penyertaan serta off-balanced)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Bobot Total KAP 30%
Rasio KAP (APD/AP) bobot 25%
- Rasio 22,5% atau lebih NK = 0 dan setiap
penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100 BPR.
- Rasio 15,5% atau lebih NK = 0 dan setiap
penurunan 0,15% NK ditambah 1 dgn maks 100 BU.
- Rasio KAP pada prinsipnya menggunakan data
LapBul BPR/BU, hasil pemeriksaan atau lainnya
termasuk laporan manajemen ttg perbaikan KAP.
Rasio PPAP/PPAPWD bobot 5%
- Rasio 0% NK = 0 dan setiap kenaikkan 1%
NK ditambah 1 dgn maks 100.
- Pembentukan PPAPWD : BPR 0,5% dari AP Lancar; 10% dari
AP Kurang Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP
Macet.
BU 1% dari AP; DPK= 5% dari AP Lancar; 15% dari AP Kurang
Lancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP Macet.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Hasil Penilaian Rasio KAP (APD/AP)
- S : 0,00% - 10,35% - 12,60% - 14,85%
Hasil Penilaian Rasio PPAP/PPAWD
- S : >=81,0%
- CS : >=66,0% - =51,0% -
-
3. MANAJEMEN
Menilai pelaksanaan manajemen bank & keputusan2 strategis yg sangat mempengaruhi kondisi permodalan, penempatan dana, profitabilitas serta likuiditas bank.Penilaian faktor manajemen meliputi 2 komponen : manajemen umum dan manajemen resiko, yg terdiri 25 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 10 & manajemen resiko 15 Untuk BPR; dan untuk Bank umum 100 aspek pertanyaan/pernyataan yakni manajemen umum 40 & manajemen resiko 60.Skala penilaian : 0 = kondisi lemah; 1,2,3 = kondisi antara; 4 = kondisi baik.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
MATERI PERTANYAAN/PERNYATAAN:
Manajemen Umum
- Strategi/sasaran, Struktur, Sistem, dan Kepemimpinan
Manajemen Risiko
- Risiko likuiditas
- Risiko kredit
- Risiko operasional
- Risiko hukum
- Risiko pemilik & pengurus
Bobot manajemen umum 8% (BPR); 10% (BU) dan manajemen resiko 12% (BPR); 15% (BU).Hasil Penilaian
- S : 81 - 100
- CS : 66 -
-
4. RENTABILITAS
Mengukur tingkat profitabilitas bank dalam mengelola aktiva produktif dan sumber pendapatan lainnya serta tingkat efisiensi operasional.Rasio
- ROA = (laba selama 12 bln terakhir)/(rata2 total asset dlm
12 bln terakhir)x100%
- BOPO = biaya operasional/pendapatan operasionalx100%
Rasio ROA = 0 atau negatif NK = 0
Setiap naik 0,015% mulai dari 0 NK ditambah 1 maks 100.
Rasio BOPO = 100 atau lebih NK = 0
Setiap penurunan 0,08% mulai dari 100NK ditambah 1 maksimal 100.
Bobot total Rentabilitas 10%Hasil Penilaian ROA Bobot 5%
- S : >=1,215%
- CS : >=0,999% - = 0,765 - < 0,999%
- TS :
-
5. LIKUIDITAS
Menilai kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajiban2 jangka pendek terhadap pihak III
Bobot total likuiditas 10%
Rasio
- Cash Ratio=Alat likuid/Hutang Lancar x 100%
Rasio 0% NK = 0, setiap kenaikkan 0,05% BPR
Cash Ratio=Kewajiban bersih antarbank/Modal inti x 100%
Rasio 0% NK = 0, setiap penurunan 0,1% BU
mulai dari 0% NK ditambah 1 maks 100
- Rasio LDR = Kredit/dana yg diterima x 100%
Rasio 115% atau lebih NK = 0, setiap
penurunan 1% mulai dari 115% NK
ditambah 4 maks 100.
HASIL PENILAIAN Cash Ratio bobot 5%
- S : >=4,05%
- CS : >=3,30% - =2,55% -
-
PEMENUHAN KETENTUAN
BMPK (individu tdk terkait < 20%, kelompok tidak terkait < 30% & terkait < 10%) dan PDN (maks 20% dari Modal)Untuk setiap pelanggaran BMPK atau PDN NK dikurangi 5, danUntuk setiap 1% pelanggaran BMPK NK dikurangi lagi dgn 0,05 dgn maks 10Perhitungan = Jumlah Pelanggaran/Modal Bank x 100%
FAKTOR YG MENGGUGURKAN
Predikat tingkat kesehatan Bank yg S/CS/KS akan diturunkan menjadi TS, jika terdapat :
- Perselihan intern
- Campur tangan pihak2 di luar bank dalam kepengurusan bank
- Windows dressing
- Praktek bank dalam bank
- Penghentian dalam kliring
- Praktek perbankan yang dapat
membahayakan kesehatan bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
CONTOH
Misal hasil perhitungan :
CAR = 17,50%Rasio KAP = 10,83%Rasio PPAP/PPAPWD = 191,51%Manj. Umum nilai 33 & Manj. Risiko nilai 46ROA = 1,91%Rasio BOPO = 92,91%Cash Rasio = 3,96%LDR = 99,10%Pelanggaran BMPK/Modal = 15%
Perhitungan NK:
CAR = (17,50% 8%)/0,1x1NK+81NK
=176 NK maks NK = 100.
Rasio KAP = (22,5%-10,83%)/0,15x1 NK = 77,8NKRasio PPAP/PPAPWD = (191,51%-0%)/0,01x1 NK = 191,5 NK, maks NK = 100ROA = (1,91%-0%)/0,015x1NK
=127,3 NK, maks NK = 100
Rasio BOPO = (100%-92,91%)/0,08x1NK =88,6 NKCash Rasio = 3,96%/0,05% x 1 NK
= 79,20 NK
LDR = (115%-99,10%)X4nk = 63,60NKPelanggaran BMPK/Modal = 5+(0,05x15)=5,75 sbg pengurang.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PERHITUNGAN ATMR UNTUK RISIKO OPERASIONAL DENGAN
MENGGUNAKAN PID
ATMR untuk Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko Operasional.
* beban modal Risiko Operasional adalah ratarata dari penjumlahan pendapatan bruto
(gross income) tahunan (Januari-Desember) yang positif pada 3 (tiga) tahun terakhir dikali
15% (lima belas persen).
Rumus Perhitungan beban modal Risiko Operasional sebagai berikut:
KPID = [ (GI 1...n x a)]/n
*KPID = beban modal Risiko Operasional menggunakan PID
*GI = pendapatan bruto positif tahunan dalam tiga tahun terakhir
*n = jumlah tahun di mana pendapatan bruto positif
*a = 15%
Contoh: *(dalam Jutaan Rp)
Bank A 2010 2009 2008 2007 2006
Pendapatan Bruto 750 3.000 2.250 1.750 2.500
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Berdasarkan data di atas, maka pendapatan bruto dalam rangka
menghitung ATMR untuk Risiko Operasional posisi tahun 2011
adalah sebagai berikut:
ATMR Risiko Operasional = 12,5 x beban modal Risiko
Operasional
= 12,5 x [15%x{(750+3.000+2.250)/3}]= Rp.3.750 juta
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
RAHASIA BANK
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGERTIAN
RAHASIA
SESUATU YANG DIPERCAYAKAN SESEORANG UNTUK TIDAK DICERITAKAN KEPADA ORANG YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUINYA
RAHASIA BANK
SESUATU YANG DIPERCAYAKAN NASABAH KEPADA BANK AGAR TIDAK DICERITAKAN KEPADA ORANG LAIN YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUI
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
MENGAPA RAHASIA BANK PENTING?
RAHASIA BANK ADALAH LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK DENGAN CUSTOMER
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
SEJARAH:
SEMULA TUMBUH DALAM PRAKTIK BAHWA RAHASIA BANK ADALAH MASALAH NASABAH, BUKAN MASALAH BANK SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIASIPADA NEGARA YANG MENGANUT SISTEM LIBERALISME, PERLINDUNGAN HAK MILIK HARUS DIREALISASI, SEHINGGA DALAM BANKING ACT DIATUR RESTRICTION ON DISCLOSURE OF INFORMATION ATAUOBSERVANCE OF SECRECY AND RESPONSIBILITY
DI EROPA DIANUT FILOSOFI: KERAHASIAAN BANK ADALAH HAL YANG PRIMA DALAM LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK DENGAN CUSTOMER
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
lanjutan.. SEJARAH
SWISS: KEWAJIBAN MENJAGA RAHASIA BANK BERDASAR:
1. RIGHT TO PERSONAL PRIVACY: TERDAPAT DALAM UU
2. CONTRACTUAL RELATIONSHIP, ANTARA NASABAH DENGAN BANK SEBAGAI
AGEN
BANK HARUS MENJAGA RAHASIA BANK SEBAGAI BAGIAN HUBUNGAN KONTRAKTUAL SEBAGAI KONSEKWENSI BERLAKUNYA PRINCIPLE OF GOOD FAITH INHERENT IN CISTOMARY LAW
3. PASAL 47 BANKING LAW: BANK SECRECY IS PROTECTED BY STATUTE,
THE VIOLATION OF WHICH IS A PUNISHABLE OFFENCE
AUSTRIA:
DALAM KONTRAK BANK DENGAN NASABAH DIATUR MENGENAI LARANGAN TERHADAP PEJABAT BANK UNTUK MEMBUKA INFORMASI NASABAH KEPADA PIHAK LAIN
DENGAN BATASAN, TIDAK MELANGGAR UU DLL
INDONESIA:
UU 23 PRP 1960, UU 14 TAHUN 1967, UU 7 TAHUN 1992 DAN UU 10 TAHUN 1998 MENGALAMI PERKEMBANGAN SIGNIFIKAN DALAM CAKUPAN RAHASIA BANK DAN PENEROBOSANNYA
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
TEORI RAHASIA BANK(Muhammad Djumhana)
TEORI RAHASIA BANK BERSIFAT MUTLAK (ABSOLUTELY THEORY)
BANK BERKEWAJIBAN UNTUK MENYIMPAN RAHASIA NASABAH YANG DIKETAHUI BANK KARENA KEGIATAN USAHANYA DALAM KEADAAN APAPUN, BIASA ATAU DALAM KEADAAN LUAR BIASA.
TEORI RAHASIA BANK BERSIFAT NISBI
BANK DIPERBOLEHKAN MEMBUKA RAHASIA NASABAHNYA, APABILA UNTUK KEPENTINGAN YANG MENDESAK, MISALNYA UNTUK KEPENTINGAN NEGARA.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Ketentuan Rahasia Bank
Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI Nomor 23 Tahun 1960 tentang Rahasia BankUU RI Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan
UU RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari nasabah bank menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan.
UU RI Nomor 10 Tahun 1998 (Revisi UU Nomor 7 Tahun 1992)
sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Falsafah Pengaturan Rahasia Bank:
1. Meyakinkan dan menenangkan nasabah .
2. Penyimpanan keterangan nasabah tidak disalah gunakan
3. Rahasia bank diatur dalam UU Negara (Negara pihak penguasa
dan Rakyat pihak yang dikuasai) campur tangan penguasa.
Pengecualian Rahasia Bank
1. Untuk memenuhi kepentingan peradilan dan perkara pidana
2. Untuk kepentingan pajak
3. Dalam rangka tukar-menukar informasi antara Bank
4. Dalam perkara perdata antara Bank dan nasabah
5. Dalam hal nasabah penyimpan telah meninggal
6. Atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan yang
dibuat secara tertulis
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Sanksi Pelanggaran Rahasia Bank
1. Barang siapa tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari pimpinan Bank
Indonesia, dengan sengaja memaksa Bank atau pihak terafiliasi untuk
memberikan keterangan, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya
2 tahun dan paling lama 4 tahun serta denda sekurang-kurangnya 10 milyar
rupiah dan paling banyak 200 milyar rupiah.
2. Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi
lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan,
diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahundan paling lama 7
tahun serta denda sekurang-kurangnya 4 milyar rupiah dan paling banyak 8
milyar rupiah.
3. Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank yang dengan sengaja
tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi, diancam dengan pidana
penjara sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling lama 7 tahun serta denda
sekurang-kurangnya 4 milyar rupiah dan paling banyak 15 milyar rupiah
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
SEJARAH RAHASIA BANK DI INDONESIA
1. UU NO 11 TAHUN 1953 TENTANG TUGAS POKOK
BANK INDONESIA
PASAL 7 DAN 8: TUGAS BANK INDONESIA .. MEMAJUKAN PERKEMBANGAN YANG SEHAT . DAN PENGAWASAN URUSAN KREDIT MENUNJUKKAN ADANYA OTORITAS BANKING SUPERVISIONPP 1 TAHUN 1955 TENTANG PENGAWASAN URUSAN KREDIT:
KETERANGAN TENTANG BADAN KREDIT YANG DIPEROLEH BI TIDAK DIUMUMKAN DAN BERSIFAT RAHASIA
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
2. UU 23 PRP TAHUN 1960 TENTANG RAHASIA BANK
ISI: 7 PASALPASAL 2: BANK TIDAK BOLEH MEMBERIKAN KETERANGAN-KETERANGAN TENTANG KEADAAN KEUANGAN LANGGANANNYA YANG TERCATAT PADANYA DAN HAL-HAL LAIN YANG HARUS DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN, KECUALI PERPAJAKAN DAN KEPENTINGAN PERADILANLANGGANAN BANK ADALAH ORANG-ORANG YANG MEMPERCAYAKAN UANGNYA PADA BANK, MENERIMA CEK, BUNGA DARI BANK DAN LAIN SEBAGAINYA
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
RAHASIA BANK HANYA BERLAKU UNTUK NASABAH DEPOSAN & WALKING CUSTOMER
PENEROBOSAN OLEH MENKEU (PAJAK), DAN JA-GUNG DAN KETUA MA (PERADILAN)
DICABUT DENGAN LAHIRNYA UU 14/1967 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN
RAHASIA BANK MASUK DALAM UU PERBANKAN, TIDAK TERPISAH DALAM UU TERSENDIRI
TIDAK TERDAPAT RUMUSAN YANG JELAS TENTANG RAHASIA BANK
DIBUTUHKAN SUATU PENAFSIRAN RESMI BANK INDONESIA
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
3. UU 14 TAHUN 1967 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN
PASAL 36:
BANK TIDAK BOLEH MEMBERIKAN KETERANGAN2
TENTANG KEADAAN KEUANGAN NASABAHNYA YANG
TERCATAT PADANYA DAN HAL-HAL LAIN YANG HARUS
DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN
DALAM DUNIA PERBANKAN, KECUALI DALAM HAL-HAL
YANG DITENTUKAN DALAM UU INI
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 2/377/UPPB/PbB PERIHAL PENAFSIRAN TENTANG PENGERTIAN RAHASIA BANK TANGGAL 11 SEPTEMBER 1969
KEADAAN KEUANGAN YANG TERCATAT PADANYA ADALAH KEADAAN MENGENAI KEUANGAN YANG TERDAPAT PADA BANK YANG MELIPUTI SEGALA SIMPANANNYA YANG TERCANTUM DALAM SEMUA POS PASIVA, DAN SEGALA POS AKTIVA YANG MERUPAKAN PEMBERIAN KREDIT DALAM BERBAGAI MACAM BENTUK KEPADA YANG BERSANGKUTAN HAL-HAL LAIN YANG HARUS DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN DALAM DUNIA PERBANKAN, IALAH SEGALA KETERANGAN ORANG ATAU BADAN YANG DIKETAHUI OLEH BANK KARENA KEGIATAN DAN USAHANYA, YAITU:
PEMBERIAN PELAYANAN, DAN JASA DALAM LALU LINTAS UANG, BAIK DALAM MAUPUN LUAR NEGERI
PENDISKONTOAN. DAN JUAL-BELI SURAT BERHARGA
RAHASIA BANK MENCAKUP NASABAH: DEPOSAN, DEBITUR, DAN KEGIATAN DALAM SISTEM PEMBAYARAN
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
4. RAHASIA BANK DALAM UU 7 TAHUN 1992 TENTANG PERBANKAN
PENGERTIAN:
PASAL 1 ANGKA 16
RAHASIA BANK ADALAH SEGALA SESUATU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEUANGAN DAN HAL-HAL LAIN
DARI NASABAH BANK YANG MENURUT KELAZIMAN DUNIA
PERBANKAN WAJIB DIRAHASIAKAN
PASAL 40 AYAT 1:
BANK DILARANG MEMBERIKAN KETERANGAN YANG
DICATAT PADA BANK TENTANG KEADAAN KEUANGAN DAN
HAL-HAL LAIN DARI NASABAHNYA, YANG WAJIB
DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN DALAM
DUNIA PERBANKAN
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
NASABAH MENCAKUP NASABAH AKTIVA DAN PASIVA
KELAZIMAN: MIS. CARA SIMPAN DAN TARIK DANA, BESAR DEPOSITO, JUMLAH KREDIT, BESAR BUNGA DLL
DIATURNYA TENTANG PIHAK TERAFILIASI (DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, PEJABAT, KARYAWAN DLL)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 7 TAHUN 1992
PASAL 41: KEPENTINGAN PERPAJAKAN
PASAL 42: KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PIDANA
PASAL 43: DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN NASABAH
PASAL 44: TUKAR-MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN UU 7 TAHUN 1992 TENTANGPERBANKAN
PENGERTIAN:
PASAL 1 ANGKA 28
RAHASIA BANK ADALAH SEGALA SESUATU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KETERANGAN MENGENAI
NASABAH PENYIMPAN DAN SIMPANANNYA
RAHASIA BANK HANYA TERBATAS
KEPADA NASABAH PENYIMPAN
(DEPOSAN) DAN SIMPANANNYA SAJA
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998
PASAL 41 (1):
UNTUK KEPENTINGAN PERPAJAKAN PIMPINAN BANK
INDONESIA ATAS PERMINTAAN MENTRI KEUANGAN
BERWENANG MENGELUARKAN PERINTAH TERTULIS KEPADA
BANK AGAR MEMBERIKAN KETERANGAN DAN MEMPERLIHATKAN
BUKTI-BUKTI TERTULIS SERTA SURAT-SURAT MENGENAI
KEADAAN KEUANGAN NASABAH PENYIMPAN TERTENTU KEPADA
PEJABAT PAJAK
PASAL 42 (1):
UNTUK KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA
PIDANA, PIMPINAN BANK INDONESIA DAPAT MEMBERIKAN
IZIN KEPADA POLISI, JAKSA ATAU HAKIM UNTUK MEMPEROLEH
KETERANGAN DARI BANK MENGENAI SIMPANAN TERSANGKA
ATAU TERDAKWA PADA BANK
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998
PASAL 41 A (1):
UNTUK PENYELESAIAN PIUTANG BANK YANG TELAH DISERAHKAN
KEPADA BADAN URUSAN PIUTANG DAN LELANG
NEGARA/PANITIA URUSAN PIUTANG NEGARA, PIMPINAN BANK
INDONESIA MEMBERIKAN IZIN KEPADA PEJABAT BADAN URUSAN
PIUTANG DAN LELANG NEGARA/PANITIA URUSAN PIUTANG NEGARA
UNTUK MEMPEROLEH KETERANGAN DARI BANK MENGENAI
SIMPANAN NASABAH DEBITUR
PASAL 43:
DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN
NASABAHNYA, DIREKSI BANK YANG BERSANGKUTAN DAPAT
MENGINFORMASIKAN KEPADA PENGADILAN TENTANG KEADAAN
KEUANGAN NASABAH YANG BERSANGKUTAN DAN MEMBERIKAN
KETERANGAN LAIN YANG RELEVAN DENGAN PERKARA TERSEBUT
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998
PASAL 44 (1):
DALAM RANGKA TUKAR MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK,
DIREKSI BANK DAPAT MEMBERITAHUKAN KEADAAN KEUANGAN
NASABAHNYA KEPADA BANK LAIN
PASAL 44 A (1):
ATAS PERMINTAAN, PERSETUJUAN ATAU KUASA DARI NASABAH PENYIMPAN
YANG DIBUAT SECARA TERTULIS, BANK WAJIB MEMBERIKAN KETERANGAN
MENGENAI SIMPANAN NASABAH PENYIMPAN PADA BANK YBS KEPADA PIHAK
YANG DITUNJUK OLEH NASABAH PENYIMPAN TERSEBUT
PASAL 44 A (2):
DALAM HAL NASABAH PENYIMPAN TELAH MENINGGAL DUNIA, AHLI
WARIS YANG SAH DARI PENYIMPAN YANG BERSANGKUTAN BERHAK
MEMPEROLEH KETERANGAN MENGENAI SIMPANAN NASABAH PENYIMPAN
TERSEBUT
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10/1998:
1. IJIN DARI PEMERINTAH/BI
(PAJAK, PIUTANG BANK YANG DISERAHKAN BUPLN/PUPN,
PERADILAM DALAM PERKARA PIDANA)
2. TANPA IJIN
(PERKARA PERDATA, TUKAR INFORMASI ANTAR BANK,
KUASA NASABAH, AHLI WARIS)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
SANKSI ATAS KETENTUAN RAHASIA BANK DALAM UU PERBANKAN
BENTUK SANKSI: PIDANA DAN DENDA SECARA
AKUMULATIF
PASAL 47 (1): TANPA MEMBAWA PERINTAH TERTULIS ATAU TANPA IJIN MEMAKSA BANK ATAU PIHAK TERAFILIASI UNTUK MEMBERI KETERANGAN DIANCAM PIDANA PENJARA 2 - 4 TAHUN, DAN DENDA 10 - 200 MPASAL 47 (2): ANGGOTA DIREKSI, KOMISARIS ATAU PIHAK TERAFILIASI YANG SENGAJA MEMBERI KETERANGAN DIANCAM PIDANA PENJARA 2 4 TAHUN DAN DENDA 4 800 MPASAL 47 A: ANGGOTA DIREKSI, KOMISARIS ATAU PIHAK TERAFILIASI YANG SENGAJA TIDAK MEMBERIKAN KETERANGAN, DIANCAM PIDANA PENJARA 2 7 TAHUN DAN DENDA 4 15 M
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
KESIMPULAN
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
UUCAKUPAN RAHASIA BANKPENEROBOSAN RAHASIA BANKUU 23 PRP TAHUN 1960NASABAH DEPOSAN & WALKING CUSTOMER PERPAJAKANPERADILANUU 14 TAHUN 1967KEUANGAN NASABAH PADA POS AKTIVA DAN PASIVA, SERTA KEGIATAN DALAM SISTEM PEMBAYARANSDAUU 7 TAHUN 1992KEUANGAN DAN HAL-HAL LAIN DARI NASABAH41-44: PERPAJAKAN, PERADILAN PERKARA PIDANA, PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN NASABAH,TUKAR-MENUKAR INFORMASI ANTAR BANKUU 10 TAHUN 1998NASABAH PENYIMPAN (DEPOSAN) DAN SIMPANANNYAIJIN DARI PEMERINTAH/BI (PAJAK, PIUTANG BANK YANG DISERAHKAN BUPLN/PUPN, PERADILAM DALAM PERKARA PIDANA)TANPA IJIN (PERKARA PERDATA, TUKAR INFORMASI ANTAR BANK, KUASA NASABAH, AHLI WARIS)
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PERSYARATAN DAN TATA CARA
PEMBERIAN PERINTAH ATAU IZIN
TERTULIS MEMBUKA RAHASIA BANK
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PBI NO. 2/19/PBI/2000 TANGGAL 7 SEPTEMBER 2000
PASAL 1: PENGERTIAN BANK, SIMPANAN, NASABAH, NASABAH DEBITOR, DAN RAHASIA BANKPASAL 2 AYAT 4: KEWAJIBAN MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU SEHUBUNGAN DENGAN NASABAH PENYIMPAN TIDAK BERLAKU UNTUK:
KEPENTINGAN PERPAJAKAN
PENYELESAIAN PIUTANG BANK YANG SUDAH DISELESAIKAN KEPADA BUPLN/PUPN
KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PIDANA
KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN NASABAHNYA
TUKAR MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK
PERMINTAAAN, PERSETUJUAN ATAU KUASA DARI NASABAH PENYIMPAN YANG DIBUAT SECARA TERTULIS
PERMINTAAN AHLI WARIS YANG SAH DARI NASABAH PENYIMPAN YANG TELAH MENINGGAL DUNIA
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Lanjutan..
KEWAJIBAN RAHASIA BANK BERLAKU UNTUK PIHAK TERAFILIASIBUTIR A, B DAN C WAJIB MEMPEROLEH PERINTAH ATAU IZIN TERTULIS UNTUK MEMBUKA RAHASIA BANK DARI PIMPINAN BI:KEPENTINGAN PAJAK DIDASARKAN PERMINTAAN TERTULIS MENTERI KEUANGANPENYELESAIAN PIUTANG NEGARA ATAS PERMINTAAN TERTULIS KEPALA BUPLN/PUPNPEADILAN PERKARA PIDANA ATAS PERMINTAAN TERTULIS DARI KAPOLRI, JAKSA AGUNG DAN KETUA MAHKAMAH AGUNGDAN BUTIR D,E, F DAN G TIDAK DIPERLUKAN PERINTAHDALAM KAITAN DENGAN TINDAK PIDANA KORUPSI DILAKSANAKAN OLEH GBI DALAM WAKTU SELAMBAT-LAMBATNYA 3 HARI KERJA TERHITUNG SEJAK SURAT PERMINTAAN DITERIMA SECARA LENGKAP OLEH DIREKTUR HUKUM BI
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Lanjutan..
GBI DAPAT MENOLAK UNTUK MEMBERIKAN PERINTAH SECARA TERTULIS APABILA SURAT PERMINTAAN TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN, YANG HARUS DIBERITAHUKAN SECARA TERTULIS SELAMBAT-LAMBATNYA 14 HARI SETELAH SURAT PERMINTAAN DITERIMAPEMBLOKIRAN DAN ATAU PENYITAAN SIMPANAN ATAS NAMA SEORANG NASABAH YANG TELAH DINYATAKAN SEBAGAI TERSANGKA ATAU TERDAKWA OLEH POLISI, JAKSA, ATAU HAKIM DAPAT DILAKUKAN TANPA MEMERLUKAN IZIN PIMPINAN BI. DALAM HAL POLISI, JAKSA ATAU HAKIM BERMAKSUD MEMPEROLEH KETERANGAN MENGENAI NASABAH PENYIMPANAN DAN SIMPANANNYA YANG DIBLOKIR DAN ATAU DISITA, MAKA BERLAKU KETENTUAN MENGENAI CARA-CARA MEMBUKA RAHASIA BANK
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DI LUAR UU PERBANKAN
SURAT MAHKAMAH AGUNG NO. KMA/694/R.45/XII/2004 PERIHAL PERTIMBANGAN HUKUM ATAS PELAKSANAAN KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
BERISI PENEGASAN BAHWA KETENTUAN PASAL 12 UU 30 TAHUN 2002 TENTANG KPK MERUPAKAN KETENTUAN KHUSUS (LEX SPECIALIS) YANG MEMBERIKAN KEWENANGAN KEPADA KPK DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DI LUAR UU PERBANKAN
PROSEDUR IJIN MEMBUKA RAHASIA
BANK SEBAGAIMANA DIATUR DALAM
PASAL 42 UU PERBANKAN TIDAK
BERLAKU BAGI KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Klasifikasi Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Klasifikasi Jenis Bank
1. Jenis Bank Menurut Kegiatannya
Bank Tabungan Bank PembangunanBank Ekspor ImporBank UmumBank Pengkreditan Rakyat
Tujuan:
Memudahkan dlm memilih kegiatan perbankan yang paling sesuai dengan karakter masing-masing bankMenyederhanakan dan memudahkan dalam urusan mendapatkan izin operasi
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
2. Jenis Bank Menurut
Target Pasar
Corporate Bank pelayanan berskala besarRetail Bank pelayanan berskala kecilRetail Corporate Bank pelayanan berskala besar dan kecil
Tujuan
Memberi pelayanan efisienFokus pada kelompok nasabah (karakter) tertentu
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
3. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya (penguasaan saham & akta pendirian Bank)
Bank milik pemerintah; BNI, BRI, BTNBank milik pemerintah daerah; Bank Sumut, Bank DKIBank milik koperasi; Bank Umum Koperasi IndonesiaBank milik swasta nasional; BCA, BII, Bank MuamalatBank milik asing; CitiBank, Standard CharteredBank milik campuran; Mitsubishi Buana Bank, Bank Sakura Swadarma
4. Jenis Bank Menurut Status atau Kedudukan (ukuran kemampuan dr segi jumlah produk, modal, & kualitas)
Bank Devisa Bank Non-Devisa
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
5. Jenis Bank Menurut Kepemilikannya
Bank prinsip konventional; menggunakan sistem bunga dan free based.
- Dominan di Indonesia.
Bank prinsip syariah; berdasarkan etika & prinsip-prinsip Islam hingga bebas dari;
a. unsur Riba (bunga)
b. bebas dari unsur spekulatif non-produktif seperti perjudian
(maysir)
c. bebas dari kegiatan yang meragukan (gharar)
d. bebas dari perkara yang tidah sah (bathil)
e. hanya membiayai usaha-usaha yang halal
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Types of Investment banks
Investment banks "underwrite" (guarantee the sale of) stock and bond issues, trade for their own accounts, make markets, and advise corporations on capital markets activities such as mergers and acquisitions.
Merchant banks were traditionally banks which engaged in trade finance. The modern definition, however, refers to banks which provide capital to firms in the form of shares rather than loans. Unlike venture capital firms, they tend not to invest in new companies.
Both combined
A universal bank is a bank that participate in all kinds of banking activities. It is a bank that is both a Commercial bank and an Investment bank.
For example, First Bank (a very large bank) is involved in commercial and retail lending, and its subsidiaries in tax-havens offer offshore banking services to customers in other countries. Other large financial institutions are similarly diversified and engage in multiple activities.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Sumber Dana Bank & Aktivitas Perbankan
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Pengertian Sumber Dana Bank
Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank untuk mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya operasi dan pengelolaan bank. Dana yang dihimpun dapat berasal dari dalam perusahaan maupun lembaga lain diluar perusahaan dan juga dan dapat diperoleh dari masyarakat.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Sumber-sumber dana Perbankan :
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :
a. Setoran modal dari pemegang saham
b. Cadangan-cadangan bank, maksudnya adlah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya.
c. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas.
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
opersai bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Dapat dikelompokkan:
Simpanan giro
Simpanan tabungan
Simpanan deposito.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Sumber dana yang ketiga inin merupakan tambahan jika bank mengalami
kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Pencarian dari
sumber dana ini relaitif labih mahal dan sifatnya hanya semntara waktu saja.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, Diberikan bank Indonesia kpd bank-
bank yg mengalami kesulitan likuiditas & diberikan kpd pembiayaan sector tertentu.
b. Pinjaman antar bank (call money);
diberikan kpd bank yang mengalami kalah kliring di dlm lembaga kliring
Bersifat jangka pendek dgn bunga yg relatif tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri; Diperoleh oleh perbankkan dari pihak luar negeri.
d. Surat berharga pasar uang (SBPU). Pihak perbankan menerbitkan SBPU
kemudian diperjualkan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan
maupun nonkeuangan.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
1. Simpanan Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dgn cara pemindahbukuan (UU Perbankkan nomor 10 thn 1998). Pengertian giro lain:
a. Simpanan pihak ketiga
Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk giro. Simpanan ini dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank dan nasabah, dimana nasabah menyimpan dananya dibank, untuk kemudian dikelola oleh pihak bank, dan dalam setoran pertama untuk membuka rekening giro ini masingmasing bank mematok jumlah yang berbeda.
b. Penarikan dana dapat setiap saat
Penarikan dana dari rekening giro dapat dilakukan kapan saja, asalkan dana yang tersedia mencukupi dana yang hendak diambil pada saat itu.
c. Cara penarikan
Ada beberapa jenis sarana yang dapat dipakai untuk menarik dana di rekening:
Cek; Cek atas nama, Cek atas unjuk, Cek silang & Cek kosong
Bilyet Giro; Surat perintah dari nasabah utk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yg bersangkutan kpd pihak penerima. Bilyet Giro akan berfungsi sama dengan Cek Silang.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Bilyet Giro
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Cek
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
PENGERTIAN CEK (CHEQUE)
Cek merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menarik atau mengambil uang direkening giro. Fungsi lain dari cek adalah sebagai alat untuk melakukan pembayaran. Pengertian cek adalah surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran
giral seperti yang diatur di dalam KUH Dagang pasal 178 yaitu :
pada surat cek harus tertulis perkataan "CEK"surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.nama bank yang harus membayar (tertarik)penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkantanda tangan penarik.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Syarat lain :
tersedianya danaada materai yang cukupjika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cekjumlah uang yang tertulis diangka dengan huruf haruslah sama. memperlihatkan masa kedaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek tersebuttanda tangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang ada di specimen (contoh tandatangan)
tidak diblokir pihak berwenangresi cek sudah kembaliendorsment cek benar, jika adakondisi cek sempurnarekening belum ditutupdan syarat-syarat lainnya
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Jenis-jenis Cek
1. Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut. Sebagai contoh jika didalam cek tertulis perintah bayarlah kepada : Tn. Roy Akase sejumlah Rp 3.000.000,- atau bayarlah kepada PT. Marindo uang sejumlah Rp 1.000.000,- maka cek inilah yang disebut dengan cek atas nama, namun dengan catatan kata "atau pembawa" dibelakang nama yang diperintahkan dicoret.
2.Cek Atas Unjuk
Cek atas unjuk merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek atas unjuk tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum tertentu jadi siapa saja dapat menguangkan cek atau dengan kata lain cek dapat diuangkan oleh si pembawa cek. Sebagai contoh di dalam cek tersebut tertulis bayarlah tunai, atau cash atau tidak ditulis kata-kata apa pun.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Jenis-jenis Cek
3.Cek Silang
Cek Silang atau cross cheque merupakan cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang. Cek ini sengaja diberi silang, sehingga fungsi cek yang semula tunai berubah menjadi non tunai atau sebagai pemindahbukuan.
4.Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang, misalnya hari ini tanggal 01 Mei 2002. Sebagai contoh. Tn. Roy Akase bermaksud mencairkan selembar cek dan di mana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei 2002. jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur atau cek yang belum jatuh tempo, hal ini biasanya terjadi karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dengan si penerima cek, misalnya karena belum memiliki dana pada saat itu.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Jenis-jenis Cek
5.Cek Kosong
Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro. Sebagai contoh nasabah Tn. Rahman Hakim menarik cek senilai 60 juta rupiah yang tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya ada 50 juta rupiah. Ini berarti kekurangan dana sebesar 10 juta rupiah, apabila nasabah menariknya. Jadi jelas cek tersebut kurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang ada.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Keterangan yang ada didalam suatu cek :
1.Ada tertulis kata-kata Cek atau Cheque
2.Ada tertulis Bank Penerbit (Bank Matras)
3.Ada nomor cek
4.Ada tanggal penulisan cek (di bawah nomor cek)
5.Ada perintah membayar " bayarlah kepada....... atau pembawa"
6.Ada jumlah uang (nominal angka dan huruf)
7.Ada-tanda tangan dan atau cap perusahaan pemilik cek
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
CONTOH PERHITUNGAN JASA GIRO
Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei 2002
Nama nasabah : Tn. Ray Ibrahim
Nomor Rekening : 10.04.2002.10
-Tgl. 01 setor tunaiRp 10.000.000,-
-Tgl. 07 tarik dengan cekRp 2.000.000,-
-Tgl. 10 setor tunaiRp 5.000.000,-
-Tgl. 14 setor kliringRp 12.000.000,-
-Tgl. 16 tarik dengan BGRp 5.000.000,-
-Tgl. 18 transfer ke luar beban rek.Rp 3.000.000,-
-Tgl. 23 kliring masukRp 7.000.000,-
-Tgl. 29 setor dengan cek bank lainRp 8.000.000,-
Pertanyaan :
Saudara diminta untuk menghitung berapa bunga bersih yang diperoleh Tn. Ray Ibrahim selama bulan Mei jika bunga dihitung dari saldo terendah dan saldo rata-rata pada bulan yang bersangkutan dengan suku bunga yang berlaku 17% per tahun. Nasabah juga dikenakan pajak 15% atas jasa giro. Buatkan juga laporan rekening korannya secara lengkap.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Pembuatan rekening koran
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Keterangan Laporan Keuangan:
Transaksi biasanya dibuat dalam kode tertentu, misalnya setor tunai 01, tarik tunai 02 dan seterusnya.Sisi debet merupakan sisi untuk pengurangan dana dan sisi kredit untuk penambahan dana.Setor tunai atau setor dengan cek atau setor dengan BG akan menambah rekening nasabah (kredit) clan tarik tunai atau tarik dengan cek atau tarik dengan BG akan mengurangi rekening (debet)Tarik dengan cek maksudnya menarik uang dengan menggunakan cek bank yang bersangkutan (debet)
Setor kliring maksudnya menyetor uang dengan menggunakan cek atau BG dari bank lain (kredit).Transfer keluar artinya mengirim uang dari bank yang bersangkutan ke bank lain melalui pembebanan rekening giro nasabah di bank yang bersangkutan (debet).Transfer masuk artinya adanya uang masuk dari bank lain ke bank Matras dan masuk ke rekening nasabah (kredit)Saldo artinya sisa uang yang ada direkening pada tanggal tertentu setelah melalui pengurangan dan penambahan.Tanggal merupakan waktu kejadian transaksi
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
a. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah
17 % x Rp 8 000.000,-
bunga = = Rp 113.333,-
12 bulan
pajak = 15% x Rp 113.333,- = Rp 16.999,-
bunga bersih bulan Mei = Rp 96.334,-
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
b. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo rata-rata
Saldo rata-rata untuk bulan Mei adalah :
121.000.000,-
= 15.125.000,-
8
17 % x Rp 15.125.000,-
bunga = Rp 214.271,-
12 bulan
pajak 15 % x Rp 214.271,- = Rp 32.141,-
bunga bersih = Rp 182.130,-
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
2. Simpanan Tabungan
(UU Perbankan nomor 10 tahun 1998); simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syaratsyarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.Besarnya bunga dan setoran awal simpanan tabungan disetiap bank menjadi berbeda, sesuai dengan prosedur masing-masing bank. Alat penarikan yg digunakan:
a. Buku tabungan; buku nasabah diberikan kpd nasabah pada awal menabung.
b. Kartu penarikan; kartu yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah dana pd mesin penarikan uang pd lokasi tertentu, ATM (Automated Teller machine).
c. Surat Kuasa; adalah surat yang berisi pernyataan nasabah yang memberikan kuasa pada si pemegang surat kuasa yang terdapat tandatangan nasabah dan si pemegang surat kuasa untuk menarik sejumlah dana dari rekening nasabah.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
CONTOH PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN
Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Roy Akase selama bulan Mei 2002 :
Tgl. 01 setor tunai Rp 5.000.000,-
Tgl. 06 setor dengan cek bank lain Rp 8 000.000,-
Tgl. 12 tarik tunai Rp10.000.000,-
Tgl. 17 transfer masuk Rp 7.000.000,-
Tgl. 22 tarik tunai Rp 5.000.000,-
Tgl.31 setor tunai Rp 3.000.000,-
Suku bunga 18% per tahun (Pa) untuk perhitungan saldo terendah dan saldo rata-rata.
Pertanyaan :
Coba saudara hitung berapa bunga bersih yang diterima Tn. Roy Akase
dengan menggunakan saldo terendah, saldo rata-rata dan saldo harian dan
dikenakan pajak 15% atas bunga tabungan. Kemudian buatkan laporan
buku tabungannya.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Laporan buku tabungan
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Perhitungan dengan saldo bunga terendah
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
18% x RP 3.000.000,
bunga== Rp 45.000,-
12 bulan
pajak 15% x Rp 45.000,-= Rp 6.750,-
bunga bersih= Rp 38.250,-
-
3. Simpanan Deposito
Jangka waktu lebih lama bila dibandingkan dengan simpanan giro ataupun simpanan tabungan, serta tidak dapat diambil setiap waktu. (UU No.10 tahun 1998); simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan bank. Alat yang dapat digunakan untuk penarikan simpanan deposito tergantung dari jenis depositonya:
Deposito berjangka --- bilyet deposito
Sertifikat deposito --- sertifikat deposito.
a. Deposito berjangka; Deposito yg diterbitkan oleh bank umum, diterbitkan atas nama orang atau lembaga.
Jangka waktu deposito bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, dan 24 bulan, dapat ditarik setiap bulan atau pada saat jatuh tempo baik tunai ataupun nontunai dengan cara pemindahbukuan.
Batas minimalnya adalah sebesar Rp 5.000.000. Jika ditarik sebelum jatuh temponya, akan dikenakan penalty rate. Sedangkan insentif yang diberikan untuk nominal dana yang cukup besar berupa spesial rate, hadiah ataupun cindera mata.
b. Sertifikat Deposito; Deposito yang diterbitkan atas unjuk, maksudnya hanya ada nilai
nominalnya tidak disertai dengan nama orang ataupun lembaga hingga dpt diperjualbelikan
kepada pihak lain. Diterbitkan dengan jangka waktu, 2, 3, 4, 6, dan 12 bulan.
c. Deposito on call; berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar i.e.100 juta rupiah, tergantung dari bank yang menerbitkan deposito on call tersebut.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Deposito Berjangka
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Aktivitas Perbankan
1. Penghimpunan Dana
Perbankan --- melakukan penghimpunan dan penyaluran dana.Keberhasilan penghimpunan dana tergantung faktor:
Tingkat Pendapatan.
Tingkat Resiko
Tingkat Kepercayaan
Tingkat Pelayanan
Sumber-sumber dana yg menjadi
harapan:
Dana Sendiri
Dana Deposan
Dana Pinjaman
Call Money
Pinjaman antar Bank
Kredit Liquiditas
Surat Berharga Pasar
Dana Transfer
Setoran Jaminan (pendel/menengah)
Diskonto BI
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
2. Penggunaan Dana
2 hal perhatian alokasi Dana:
a. Resiko
b. Jangka Waktu & Liquiditas
Penyaluran Dana:
a. Cadangan Liquiditas; Cadangan Primer & Sekunder
b. Investasi
c. Penyaluran Kredit
Aspek Penilaian Penyaluran Kredit:
Jenis Kredit; investasi, modal kerja, pertanian, peternakan, industri & perumahanJaminan Kredit; Dengan Jaminan & Tanpa Jaminan
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Aspek Penilaian 5C (Unsur)Aspek Penilaian 7P (Prinsip)
CharacterPersonalityCapacityPartyCapitalPurposeCollateralProspectConditionPaymentProfitabilityProtection
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Produk dan Jasa Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Kliring
the act of exchanging drafts on each other and settling the differencesJasa penyelesain hutang-piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring yang koordinir oleh Bank Indonesia.Warkat; alat lalu lintas pembayaran giral yang diperhitungkan dalam satu lembaga yang disebut Lembaga Kliring. Contoh warkat:
- Cek, Bilyet Giro, Surat bukti penerimaan transfer, wesel bank, nota kredit dll
Lembaga Kliring dibentuk pd tgl 7 maret 1967
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Penolakan proses Kliring atas alasan tertentuBank Peserta KliringWakil Bank Peserta KliringProses Penyelesaian Kliring
- Sistem Kliring Manual
- Sistem Kliring Semiotomasi
- Sistem Kliring Otomasi
- Sistem Kliring Elektronik
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Bank Garansi
Bank Garansi adalah jaminan pembayaran yang diberikan kepada pihak penerima jaminan, apabil pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya.3 pihak yang terkait dalam penerbitan Bank GaransiProses Penerbitan Bank Garansi?Jenis-Jenis Bank Garansi:
- Bid Bond disebut juga Tender Bond adalah jaminan penawaran.
- Advance Payment Bond adalah jaminan uang muka.
- Performance Bond adalah jaminan pelaksanaan.
- Retention/Maintenance Bond adalah jaminan pemeliharaan.
Manfaat Bank Garansi: mempermudah/lancar urusan bisnis, keuntungan utk pihak BankHal-hal Yang Perlu Diperhatikan Bagi Penerima Bank Garansi
Pastikan keaslian dan keabsahan Bank Garansi dengan cara menghubungi bank
penerbit.
Periksa masa berlaku Bank Garansi sesuai dengan jangka waktu proyek Anda.
Periksa dan pahami syarat-syarat klaim untuk memudahkan Anda melakukan
klaim apabila diperlukan.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Bank Garansi
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Jenis-jenis Jasa Bank Lainnya
Telah dijelaskan didepan bila kelengkapan jenis-jenis jasa bank
lainnya akan sangat tergantung dari apakah bank tersebut BPR, bank
umum konvensional ataukah bank umum syariah. Berikut adalah
beberapa jenis jasa-jasa bank lainnya :
1. Kiriman Uang (Transfer)
Transfer adalah merupakan jasa pengiriman uang baik di dalam negari
ataupun luar negeri. Sebagai contoh Rita mengirim uang kepada ayahnya
sebesar Rp 5.000.000 melalui bank R melalui jasa transfer.
2. Inkaso
Inkaso merupakan jasa bank utnuk menagihkan warkat-warkat yang
berasal dari luar kota atau luar negeri. Contoh apabila kita memperoleh
selembar cek yang diterbitkan oleh bank di kota Balikpapan, maka cek
tersebut dapat dicairkan di Jakarta melalui jasa inkaso. Warkat-warkat yang
dapat ditagihkan melalui inkaso misalnya cek, bilyet giro, wesel, deviden.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Inkaso
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Inkaso
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
3. Safe Deposit Box
Safe deposit box merupakan jasa banjk yang diberikan kepada para nasabahnya yang
membutuhkan keamanan pada benda-benda ataupun suratsurat berharga miliknya.
Bentuknya berupa kotak dimana terdapat ukukran yang berbede-beda sesuai dengan
kebutuhan dari para nasabahnya. Adapun surat-surat berharga disimpan didalam safe
deposit box adalah :
a. Sertifikat deposito b. Sertifikat tanah
c. Saham d. Obligasi
e. Surat Perjanjian f. Akte kelahiran
g. Akte pernikahan h. Ijasah
Sedangkan untuk benda-benda-yang dapat disimpan di dalam safe
deposit box adalah :
a. Emas
b. Mutiara
c. Berlian
d. Intan
e. Permata
Adapun keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah biaya sewa, uang setoran
jaminan yang mengendap, dan pelayanan nasabah.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Safe Deposit Box
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
4. Bank Card
Bank card adalah kartu plastikatau yang biasa kita sebut dengan
ATM, yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan kepada
nasabahnya untuk dipergunakan sebagai alat pembayaran ditempat-
tempat yang menyediakan fasilitas untuk ATM ini.
5. Travellers Cheque
Travelier cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan, cek
ini biasanya dipergunakan untuk orang-orang yang senang
bepergian.Traveller cheque diterbitkan dalam pecahan-pecahan tertentu
seperti halnya uang kartal dan diterbitkan dalam mata uang rupiah dan
mata uang asing.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Traveller Cheque
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
6. Letter of Credit (L/C)
Letter of credit merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepadamasyarakat untuk memperlancar arus barang termasuk barang dalam negeri.
Kegunaan letter of credit adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli (importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi dagangannya. Pembukaan L/C oleh importir dilakukan nasabah melalui bank yang disebut Opening Bank atau inssuing Bank sedangkan bank eksportir merupakan bank pembayar terhadap barang yang diperdagangkan.
Dalam hal ini eksportir berhubungan dengan bank pembayar atau disebut dengan advising bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Pelaku L/C
Applicantatau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang mengajukan aplikasi L/C.Beneficiaryadalah eksportir (penjual) yang menerima L/C.Issuing bankatauopeningadalahbankpembuka L/C.Advising bankadalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank koresponden (agen) yang meneruskan L/C kepadabeneficiary. Bank tidak bertanggung jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai perantara.Confirming bankadalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.Paying bankadalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam L/C untuk melakukan pembayaran danbeneficiaryberkewajiban menyerahkan dokumen kepada bank tersebut.Carrieradalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat bisa juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll).
Tata cara pembayaran dengan L/C?
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Jenis-jenis L/C
Revocable L/C.Irrevocable L/C. Irrevocable dan Confirmed L/CClean Letter of CreditDocumentary Letter of CreditDocumentary L/C dengan Red ClauseRevolving L/CBack to Back L/C.Transverable L/C
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
L/C
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Keuntungan Jasa-Jasa Bank
Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak bank adalah selisih antara bunga simpanan dengan bunga kredit. Selain itu ada lagi keuntungan yang dapat diperoleh perbankkan yaitu melalui :
1. Biaya administrasi
Biaya ini dikenakan untuk jasa-jasa yang memerlukan administrasi
khusus, biasanya dikenakan untuk pengelolaan fasilitas tertentu.
2. Biaya Kirim
Biaya kirim diperoleh dari jasa pengiriman uang atau yang biasa disebut dengan
transfer, baik transfer dalam negari ataupun luar negeri.
3. Biaya Tagih
Jasa yang dikenakan untuk menagihkan dokumen-dokumen milik nasabahnya
seperti jasa kliring dan jasa inkaso. Biaya tagih ini dilakukan baik untuk tagihan
dokumen dalam negeri maupun luar negeri.
4. Biaya Provisi dan Komisi
Biaya ini dibebankan kepada jasa kredit dan jasa transfer serta jasa-jasa atas
bantuan bank terhadap suatu fasilitas perbankkan.
5. Biaya Sewa
Biaya ini dibebankan kepada nasabah yang menggunkan fasilitas safe deposit box, dan besarnya
sewa tergantung dari besarnya safe deposit box yang dipakai.
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
RTGS(Real-Time Gross Settlement). Sistem RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi(settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross settlement) dan bersifatReal-Time(electronically processed), di mana rekening peserta dapat di- debit/ di-kreditberkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.Dengan sistem RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS di Bank Indonesiauntuk proses settlement. Jika proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan secaraotomatisdan elektronis kepada peserta penerima. Kecukupan saldo peserta pengirim adalah PENTING karena dalam sistem BI-RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain. Penerapan sistem RTGS di Indonesia telah dimulai sejak tanggal 17 November 2000 dengan nama Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement(BI-RTGS).
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Perbankan Islam
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
HUKUM HUKUM SEPUTAR AQAD, JUAL BELI DAN SYIRKAH DALAM ISLAM
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Pengertian Aqad
Akad merupakan hubungan antara ijab dan qabul dalam bentuk yang disyariatkan, dengan dampak yang ditetapkan pada tempatnya. Ijab dan qabul ini harus dilakukan secara syari, sehingga dampaknya juga halal bagi masing-masing pihak. Aqad sangat penting dalam Aktivitas muamalah hampir sama dengan niat dalam masalah ibadah
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
SYARAT SAHNYA TRANSAKSI (Menurut SYARIAH)
a) transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan
saling ridha;
(b) prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib);
(c) uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur
nilai, bukan sebagai komoditas;
(d) tidak mengandung unsur riba;
(e) Tidak mengandung Unsur Kedzoliman
(f) tidak mengandung unsur maysir;
(g) tidak mengandung unsur gharar;
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
(h) tidak mengandung unsur haram;
(i) tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time valueof
money).
(j) transaksi tidak diperkenankan menggunakan standar ganda
harga untuk satu akad serta tidak menggunakan dua transaksi
bersamaan yang berkaitan (taalluq) dalam satu akad;
(k) tidak ada distorsi harga melalui rekayasa
permintaan(najasy), maupun melalui rekayasa penawaran
(ihtikar);
(l) tidak mengandung unsur kolusi dengan suap
menyuap(risywah).
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
ProdukPerbankan Syariah
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
JUAL BELI
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
JUAL BELI
Jenis Produk
1. Titipan (Wadiah)2. Bagi Hasil (Syirkah)3. Jual Beli (al Bai)4. Sewa (al Ijarah)5. Jasa-jasa (Jaalah)6. Tukar Menukar Valuta (Sharf)7. Produk dan Jasa Lainnya
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah
Operasional Bank Syariah di Indonesia
Penghimpunan Dana
Penggunaan Dana
Jasa Layanan Perbankan
Wadiah
Mudharabah
Equity Financing
Debt Financing
Wakalah (arranger/agency)
Kafalah (garansi bank)
Hawalah (anjak piutang)
Rahn (Gadai)
Tabungan
Deposito
Giro (Yad Dhamanah)
ZIS
SDB
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Produk Pembiayaan (Financing)
Equity Financing
Mudharabah
Musyarakah
Muthlaqah (tidak bersyarat)
Muqayyadah (bersyarat)
Musyarakah
(kerjasama dua pihak atau lebih)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Produk Pembiayaan (Financing) (Lanjutan)
Debt Financing
Barang-barang
Barang - uang
Barter
Uang - Barang
Uang - uang
Jual Beli (Bai)
Murabahah (margin)Bitsaman Ajil (cicil)
Sewa Menyewa (Ijarah)
Ijarah (sewa)Ijarah Wa Iqtina (sewa beli)
Salam (indent-> pertanian)
Istishna (indent -> manufacture)
Sharf (tukar valas)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Skema Operasional Bank Syariah
Skema Operasional Bank Syariah
SUMBER DANA:
Giro WadiahTab WadiahTab. MudharabahDep. MudharabahEquity
POOLING DANA
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
1. Wadiah
Dari segi bahasa diartikan sebagai meninggalkan, meletakkan atau meletakan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara dan dijaga
Secara teknis berarti titipan murni, dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip kehendaki
Landasan hukum:
a. Al Quran
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat (titipan) kepada yang berhak menerimanya
(QS An Nisaa (4) : 58)
Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya
(QS Al Baqarah (2) 283)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Wadiah (Lanjutan)
Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad dhamanah, yang diterapkan pada giroPihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipianBank boleh memanfaatkan harta titipanPrinsip wadiah yang lain adalah wadiah yad amanah, yaitu harta titipan tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipiKeuntungan dan kerugian menjadi hak dan kewajiban bank (pemilik dana dapat diberi bonus tanpa perjanjian)Bank dapat mengenakan biaya administrasi untuk menutupi biaya yang benar-benar terjadi
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Skema Wadiah Yad adh-Dhamanah
Nasabah
(penitip)
Bank
(Penyimpan)
Nasabah
Pembiayaan
1.Titip dana
4. Beri bonus
3. Bagi hasil
2. Pemanfaatan
dana
Wadiah (Lanjutan)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Rukun Wadiah
Penitip / pemilik barang / harta (muwaddi)Penerima titipan / orang yang menyimpan (mustawda)Barang / harta yang dititipkanAqad / Ijab Qabul
Wadiah (Lanjutan)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
2. Syirkah
Prinsip yang didasarkan pada prinsip bagi hasil
Terdapat pada produk Pendanaan dan Pembiayaan
Jenis-jenis Syirkah :
Musyarakah
Mudharabah (Muthlaqah, Muqayyadah on Balance Sheet & Muqayyadah Off Balance Sheet)
Isu sentral dari prinsip ini adalah modal, jaminan, manajemen, jangka waktu, besar bagi hasil
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Syirkah - Musyarakah
Merupakan bentuk umum dari usaha bagi hasil
Sering disebut dengan syarikah, serikat atau kongsi
Dilandasi keinginan para pihak bekerjasama untuk meningkatkan nilai assets yang dimiliki secara bersama-sama
Kontribusi para pihak dapat berupa dana, trading assets, enterpreneurship, skill, property, equipment, paten, goodwill, credit worthiness dsb, yang dapat dinilai dengan uang
Bisa dengan batasan waktu maupun tanpa batasan waktu
Dengan menyatukan semua modal maka pemilik modal berhak turut serta menentukan kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek
Biaya pelaksanaan dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)
Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai kesepakatanProyek yang dijalankan harus disebutkan dalam akad Pemilik modal dan Pelaksana yang dipercaya tidak boleh :Menggabungkan dana proyek dengan dana pribadiMenjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa izin pemilik modal lainnyaMemberi pinjaman pada pihak lainSetelah proyek selesai, modal dapat dikembalikan kepada pemilik modal bersama bagi hasil, atau sesuai kesepakatan pada akadSetiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau digantikan pihak lainSetiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama jika :Menarik diri dari perserikatanMeninggal duniaMenjadi tidak cakap hukum
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Syirkah - Musyarakah Lanjutan
Landasan Hukum
a. Al Quran
Maka mereka berserikat pada sepertiga (QS An Nisaa (4):12)
Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (QS Shaad : 24)
b. Al Hadits
Dari Abu Hurairah,Rasulullah SAW bersabda,sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman,Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya
(HR. Abu Dawud)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Skema Musyarakah
Nasabah
Asset Value
Bank
Pembiayaan
Proyek /
Usaha
Keuntungan / Kerugian
Bagi hasil keuntungan / kerugian
sesuai porsi kontribusi modal
Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
. 5. Pengembalian Modal
Pokok B Rp 125 juta (20%)
BPRS (B)
(Mitra)
1. Akad Musyarakah
3. Nasabah B
4.Pembagian
Keuntungan
Nisbah 56% x Marjin Debitur
Modal Pokok
Akad
Bank Umum (A)
(Shahibul Maal)
Modal Rp 625 juta
Modal A
Rp 500 juta
(80%)
Modal B Rp 125 juta (20%)
Nisbah 44 % x Marjin Debitur
. 5. Pengembalian Modal
Pokok A Rp 500 juta (80%)
Syirkah - Musyarakah (Lanjutan)
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Syirkah - Mudharabah
Berasal dari kata adharbu fil al ardhi (ulama Iraq), yaitu bepergian untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata al qardhu (ulama hijaz) yang berarti al qathu (potongan), karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keutungan.
Bentuk kerjasama antara minimal 2 pihak dimana pemilik modal (shahib al maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan
Kontribusi modal 100% dari shahibu al maal dan skill dari mudharib
Tidak mensyaratkan adanya wakil shahib al maal dalam manajemen proyek sebagai org kepercayaan
Musyarakah dan Mudharabah dalam fikih berbentuk uqud al amanah (perjanjian kepercayaan), yang menuntut kejujuran yang tinggi dan menjunjung keadilan
Jumlah modal yang diserahkan sebaiknya tunai, jika bertahap harus jelas tahapannya dan disepakati bersama
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
*
Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
-
Hasil pengelolaan dapat diperhitungkan dengan 2 cara:Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing)Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing)Hasil usaha dibagi sesuai akad.Shahib al maal menanggung seluruh kerugian kecuali akibat kelalaian dan