Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

16
23 April 2015

Transcript of Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Page 1: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

23 April 2015

Page 2: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Penetralisasian para pasukan yang ada di sekitar Medan

Merdeka yang digunakan oleh pemberontak.

Pasukan Batalyon 530/Brawijaya minus 1 kompi,

berhasil diamankan dari keterlibatan dalam

pemberontakan, dan berhasil di tarik ke markas Kostrad

di Medan Merdeka Timur.

Pukul 19.15 pasukan RPKAD telah berhasil menduduki

gedung RRI Pusat dan gedung Telekomunikasi serta

mengamankan seluruh Medan Merdeka tanpa terjadinya

bentrokan senjata.

Page 3: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Batalyon 328 Kujang/Siliwangi

Lapangan Banteng

untuk pengamanan

Markas Kodam V/Jaya dan sekitarnya

Batalyon I Kavaleri BNI Unit I dan Percetakan

Uang Kebayoran

Jakarta Aman

Page 4: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Adanya usaha perebutan kekuasaan oleh yang

menamakan dirinya Gerakan Tiga Puluh September.

Presiden dan Menko/KASAB dalam keadaan aman dan

sehat.

Dinyatakan bahwa antara Angkatan Darat, Angkatan

Laut, dan Kepolisian telah terdapat saling pengertian

untuk bekerja sama serta terdapat kebulatan tekad untuk

menumpas G-30-S.

pimpinan Angkatan Darat untuk sementara waktu berada

langsung dalam tangan Presiden/Panglima Tertinggi

ABRI, dan untuk melaksanakan tugas sehari-hari

ditunjuk untuk sementara Mayor Jenderal Pranoto

Reksosamodra, Asisten III/Men/Pangad.

Page 5: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

• Di luar daerah Halim, Mayor Jenderal Soeharto menyatakanbahwa untuk sementara ia memegang pimpinan AngkatanDarat.

• Langkah berikutnya adalah membebaskan Pangkalan UdaraHalim. Kepada Presiden Soekarno telah disampaikan pesanmelalui kurir khusus supaya meninggalkan daerah tersebut.

• Setelah meninggalkan Halim menuju Istana Bogor, diperintahkan supaya pasukan RPKAD, Batalyon 328 Kujang/Siliwangi, dan Batalyon 1 Kavaleri bergerak menujusasaran. Bantuan kekuatan sebanyak tiga kompi tempurKavaleri Pengintai dari Bandung dipimpin langsung olehKomandan Kesenjataan Kavaleri (Dansenkav) KolonelSubiantoro telah tiba di Cijantung, langsung diikut sertakandalam gerakan untuk menutup jalan simpang tiga daerahCililitan, Kramatjati dan simpang tiga Lanuma Halim, LubangBuaya. Tanpa menemui kesulitan, pada pukul 06.10 tanggal 2 Oktober 1965, Pangkalan Udara Halim telah dikuasai.

Page 6: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Presiden Soekarno

memanggil semua

Panglima Angkatan

ke Istana Bogor.

Terjadi bentrokan senjata

yang tidak terlalu besar

dari pasukan Batalyon 454,

ketika gerakan

pembersihan dilanjutkan

ke kampung Lubang

Buaya yang sebelumnya

dijadikan tempat latihan

kemiliteran Pemuda

Rakyat dan Gerwani

Page 7: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

3 Oktober, ditemukannya tempat jenazah para perwira

Angkatan Darat yang dikuburkan dalam sebuah lubang

sumur tua. Penggalian dan usaha dalam pengangkatan

jenazah pada saat itu ditunda, karena hari sudah gelap

dan mengalami kesulitan tekhnis karena lubang sumur

bergaris tengah kurang dari 1 meter kedalaman 12

meter.

4 Oktober, pengangkatan berhasil diselesaikan oleh para

anggota RPKAD dan KKO-AL. Seluruh jenazah di bawa

ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (Rumah Sakit

Gatot Subroto) untuk dibersihkan dan kemudian

disemayamkan di Markas Besar Angkatan Darat.

Page 8: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Bertepatan Hari Ulang Tahun ABRI. Para jenazah

dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, dan

dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi serta diberi

kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi secara anumerta.

Page 9: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Kodam VII/Diponegoro

Brigade 4 Brigade 6

Brigade 5

Batalyon-batalyon yang aktif dipergunakan oleh G-30-S/PKI yakni

Batalyon K dan M berkedudukan di Solo,

Batalyon L dan C berkedudukan di Yogya, dan Batalyon D berkedudukan di Salatiga.

Page 10: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

1 Oktober 1965 melalui RRI Semarang, Asisten I Kodam

VII/Diponegoro Kolonel Sahirman mengumumkan

dukungannya terhadap G-30-S/PKI Daerah Tingkat I

Jawa Tengah.

Mereka juga menguasai Markas Kodam VII/Diponegoro

yang kemudian dijadikan pusat gerakannya, untuk

meluaskannya ke seluruh Korem dan Brigade di dalam

lingkungan Kodam VII/Diponegoro.

Page 11: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Mendatangkan pasukan pelindung dari Solo, yakni Batalyon K pimpinan Mayor Kadri dan dua kompi Batalyon D dariSalatiga pimpinan Mayor Soepardi. Mereka ditempatkan di Makodam, RRI, Telekomunikasi, dan tempat-tempat strategislainnya.

Dalam operasi ini ditembak mati beberapa orang yang dianggap cukup berpengaruh seperti bekas KolonelSahirman, Kolonel Maryono, Letnan Kolonel Usman, Mayor Samadi, Mayor R.W. Sakirno, dan Kapten Sukarno.

Melakukan operasi penumpasan terhadap PKI gelap di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur di daerahpegunungan Lawu dan Kendeng, dengan nama operasi KIkis, berhasil menghancurkan kompro-kompro dan menangkap200 orang kader PKI.

Page 12: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Diputuskan dalam siding Kabinet Dwikora 6 Oktober

1965 akan ditangani langsung oleh Presiden Soekarno.

Aksi-aksi tuntutan penyelesaian yang seadil-adilnya

terhadap pelaku G-30-S/PKI semakin meningkat.

Dipelopori oleh kesatuan aksi pemuda-pemuda,

mahasiswa dan pelajar (KAPPI, KAMI, KAPI), kemudian

muncul pula KABI (buruh), KASI (sarjana), KAWI

(wanita), KAGI (guru) dan lain-lain.

Tritura

Supersemar

Page 13: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Menuntut penyelesaian politis yang terlibat G-30-S/PKI,

dan pada tanggal 26 Oktober 1965 membulatkan barisan

dalam satu front, yaitu Front Pancasila. Gelombang

demonstrasi yang menuntut pembubaran PKI makin

bertambah meluas. Perasaan tidak puas menggugah hati

nurani para pemuda, dan tercetuslah Tri Tuntutan Hati

Nurani Rakyat alias Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).

Page 14: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Tanggal 12 Januari 1966 dipelopori oleh KAMI danKAPPI, kesatuan-kesatuan aksi yang tergabung dalamFront Pancasila mendatangi DPR-GR mengajukan tigabuah tuntutan (Tritura), yaitu pembubaran PKI, pembersihan cabinet dari unsur-unsur G-30-S/PKI, danpenurunan harga/perbaikan ekonomi. Selanjutnyamasalah tuntutan terhadap pembubaran PKI, dilaksanakan oleh Letnan Jenderal Soeharto tanggal 12 Maret 1966 sehari setelah menerima Surat Perintah 11 Maret (SP 11 Maret/Supersemar). Sejak itu dimulailahpengkoreksian atas segela penyelewengan yang dilakukan Orde Lama. Maka dari hal tersebut tanggal 11 Maret 1966 dianggap sebagai awal permulaan OrdeBaru

Page 15: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

http://wartasejarah.blogspot.com/2014/03/penumpasan-

g-30-spki.html

Page 16: Sejarah Penumpasan G 30 SPKI

Disusun Oleh : Siti Rohimah (Pre U 1 Sci) Al Irsyad Satya Islamic

School