Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

22
Sejarah Pemikiran Ekonomi Hasil Pemikiran Thomas Robert Malthus dan David Ricardo Kelompok V 1. Azhar Putra K. C2B008013 2. Bella Aldida C2B008018 3. Cahyo Trio Utomo C2B008020 4. Dicky Wahyudi C2B008022 5. Frederikus Galuh C2B008033 6. Hera Pradipta P. C2B008037 7. Indah Fitri P. C2B008038 8. Lintantia Fajar A. C2B008043 9. Mahocca Swangga P. C2B008044 10. Marita Praba P. C2B008046 11. Rahardian Anas I. C2B008060

description

Makalah SPE

Transcript of Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

Page 1: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

Sejarah Pemikiran Ekonomi

Hasil Pemikiran Thomas Robert Malthus dan

David Ricardo

Kelompok V

1. Azhar Putra K. C2B008013

2. Bella Aldida C2B008018

3. Cahyo Trio Utomo C2B008020

4. Dicky Wahyudi C2B008022

5. Frederikus Galuh C2B008033

6. Hera Pradipta P. C2B008037

7. Indah Fitri P. C2B008038

8. Lintantia Fajar A. C2B008043

9. Mahocca Swangga P. C2B008044

10. Marita Praba P. C2B008046

11. Rahardian Anas I. C2B008060

12. Tresna Maulana C2B008071

Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Undip

Semarang

2010

Page 2: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga tugas pembuatan makalah kami yang berjudul “Sejarah Pemikiran

Ekonomi, Hasil Peemikiran Thomas Robert Malthus dan David Ricardo.”

Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua kami

yang telah mendukung secara moril dan materil sehingga pembuatan makalah ini dapat

berjalan dengan lancar. Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata

kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi kelas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan yang telah

membimbing kami dengan baik sehingga ilmu ini dapat bermanfaat bagi kami. Juga kepada

pihak-pihak yang telah membantu proses pembuatan tugas makalah ini hingga dapat

terselesaikan.

Mengingat masih dalam proses belajar, tim penulis memohon maaf bila terdapat

kesalahan dalam makalah yang telah kami buat. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Tim Penulis,

Semarang, April 2010

2

Page 3: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar.........................................................................................................2

Daftar Isi ..................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang....................................................................................................4

I.2 Rumusan Masalah...............................................................................................5

I.3 Tujuan ................................................................................................................5

I.4 Metode Penyusunan............................................................................................5

BAB II

ISI ............................................................................................................................6

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................14

Daftar Pustaka........................................................................................................15

3

Page 4: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pemikiran Thomas Robert Malthus dan David Ricardo tidak lepas dari suatu

pemikiran-pemikiran terdahulu yang telah ada, kemudian di perbaharui dengan melihat

kenyataan yang terjadi pada saat itu.

Malthus berawal dari seorang ilmuwan di bidang teologi yang kemudian memusatkan

perhatiannya kepada masalah-masalah ekonomi dalam perkembangan masyarakat. Malthus

adalah alumnus dari University of Cambridge, Inggris, tempat ia menyelesaikan pelajaran

dalam ilmu matematika dan ilmu sejarah klasik. Malthus diangkat menjadi Profesor of

History and Political Economy di East India College. Bagian yang paling penting dalam pola

dasar pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah

dan teori tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of

Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran yang tidak terkontrol

menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan makanan

bertambah secara deret hitung.

Thomas Malthus bukanlah orang pertama yang minta perhatian adanya kemungkinan

suatu pemerintahan kota yang tenang tiba-tiba berantakan karena kebanyakan penduduk.

Pikiran macam ini dulu pernah pula diketemukan oleh berbagai filosof. Malthus sendiri

menunjuk Plato dan Aristoteles sudah mendiskusikan perkara ini. Memang, dia mengutip

Aristoteles yang menulis antara lain: dalam rata-rata negeri, jika tiap penduduk dibiarkan

bebas punya anak semau-maunya, ujung-ujungnya dia akan dilanda kemiskinan. Kemudian

Malthus yang mengembangkan ide itu dan menulis secara intensif pokok persoalannya. Dan

yang lebih penting, Malthus merupakan orang pertama yang menekankan kengerian masalah

kebanyakan penduduk, dan mengedepankan masalah ini agar menjadi pusat perhatian kaum

intelektual dunia.

Sedangkan David Ricardo memiliki sumbangsih yang sangat berarti terhadap

pemikiran ekonomi Klasik setelah Adam Smith. Ricardo adalah seorang Pemikir yang paling

menonjol di antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan

berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah

mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga lebih

4

Page 5: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang

dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan menurut pendekatan

logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan

yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan

disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan

harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan

ekonomi. Ricardo juga memperdalam kajian terhadap distribusi fungsional, dengan

memperbaiki teori nilai Smith sebelumnya, dan pemikirannya tentang perdagangan

internasional. Buku yang terkenal dari Ricardo adalah Principle of political Economy and

Taxation, terbit 19 tahun setelah buku Malthus.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana dasar pemikiran dari Thomas Robert Malthus ?

2. Apa saja isi pemikiran dari Thomas Robert Malthus?

3. Bagaimana dasar pemikiran dari David Ricardo?

4.Apa saja isi pemikiran dari David Ricardo?

I.3 Tujuan

Untuk mengetahui sejarah pemikiran ekonomi dari T.M. Malthus dan David Ricardo

untuk merumuskan teori – teori nya.

1.Untuk Mengetahui dasar pemikiran dari Thomas Robert Malthus dan .

2. Untuk mengetahui teori – teori Yang dikemukakan oleh Thomas Robert malthus

3. Untuk mengetahui dasar pemikiran dari David Ricardo.

4. Untuk mengetahui teori – teori yang di kemukakan oleh David Ricrdo.

I.4 Metode Penyusunan

1. Tinjauan Pustaka

2. Browsing

5

Page 6: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. THOMAS ROBERT MALTHUS (1766 – 1834)

Sesudah Adam Smith, Thomas Malthus dianggap sebagai pemikir klasik yang sangat

berjasa dalam pengembangan pemikiran – pemikiran ekonomi. Malthus menimba pendidikan

di St. John’s College, Cambridge, Inggris, dan kemudian melanjutkan ke East India College.

Sewaktu ia diangkat sebagai dosen pada East India College, untuk pertama kalinya ekonomi

politik (political economy) diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri.

Pada tahun 1798 malthus menerbitkan buku, dan buku tersebut menimbulkan

perdebatan dengan orang tuanya sendiri tentang pendapat yang menyatakan bahwa sifat –

sifat manusia bukanlah karena diwariskan, tetapi ditentukan oleh lingkngan dimana mereka

hidup. Kenyataan ini didasarkan pada berbagai kesengsaraan, kemiskinan, dan

ketidakbahagiaan manusia yang di temuinya di lingkungan kehidupannya. Yang bertanggung

jawab atas keadaan ini semua adalah pemerintah, untuk mengubah keadaan ini diperlukan

pembaharuan kelembagaan.

Ayah Thomas Robert Malthus menyetui pandapat itu, tetapi malthus muda

membantah pendapat itu . dengan menggabungkan pemikiran – pemikiran teori penduduk

pada beberapa tulisaan sebelumnya, termsuk hokum hasil lebih yang semakin berkurang yang

pernah ditemukan oleh Turgot, Malthus mengembangkan teori kependudukan, dengan

mengasumsikan bahwa nafsu sex manusia dan kebutuhan makanan mempunyai hubungan.

Jumlah penduduk meningkat tidak seimbang dengan kenaikan persediaan kebutuhan pokok

hidup. Bilamana kemampuan lahan untuk menghasilakn kebutuhan manusia menurun, maka

peningkatan bahan pangan tidak dapat mengimbangi jumlah pertambahan penduduk.

Pemikiran malthus yang kontroversi waktu itu dapat digambarkan lebih lanjut sebagai

berikut:

1. kita perlu melihat latar belakang tentang alasan-alasan malthus berpendapat

demikian, malthus melihat pada waktu itu :

menjelang tahun 1790, Inggris dalam keadaan swasembada pangan tetapi pada

tahun itu Inggris harus mengimport bahan pangan

terjadi proses pemiskinan penduduk yang berpendapatan rendah.

6

Page 7: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

2. dalam bukunya yang terbit edisi pertama malthus mengemukakan dua dasar

pertam sebagai asumsi :

untuk kehadiran manusia diperlukan bahan pangan

nafsu sex antar kelamin merupakan kebutuhan yang tidak akan berubah.

Dengan asumsi ini dapat disimpulkan peningkatan penduduk lebih cepat

daripada perumbuhan bahan pangan. Karena itu Malthus mengeemukakan

cara mengatasinya dengan melakukan pembatasan. Terdapat dua

pembatasan, yakni pengendalian posotif dan negatif. Pengendalian positif

adalah perang, penyakit, dan kelaparan. Pengendalian negatif dengan

menunda perkawinan. Tetapi hal tersebut dapat menimbulkan kejahatan

seksual. Untuk mengatasi ini tidak mungkin dengan meniadakan struktur

kelembagaan yang ada.

3. pendapat Malthus yang menjadi kontroversi dan mendapat kritik keras dari

penentangnya, kemudian bukunya terbit untuk yang kedua kalinya pada tahun

1803. metodologi yang digunakan malthus semata-mata deduktif telah dilengkapi

dengan metode induktif pada edisi kedua dan dua cara pembatasan pertumbuhan

penduduk relah menjadi tiga cara yaitu ditambah dengan melakukan kendali moral

( moral-restraint ). Maksud kendali moral adalh menunda perkawinan tanpa

melakukan hubungan sex sebelumnya.

4. ada beberapa kritik yang dikemukakan terhadap pemikiran malthus adalah

kelemahan yang dikemukakan dalam tulisan-tulisannya antara lain malthus tidak

membedakan naluri kebutuhan sex dengan keinginan manusia mempunyai

keturunan,dan cara pembatasan yang dikenal sekarang yaitu melalui kontrasepsi.

Malthus mengamati manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan

produksi hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia berkembang

sesuai dengan deret ukur (geometric progression, dari 2 ke 4, 8, 16, 32, dst). Sementara

pertumbuhan produksi makanan hanya meningkat sesuai dengan deret hitung (arithmetic

progression, dari 2 ke 4, 6, 8, dst). Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat

dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian, Malthus meramal bahwa

suatu ketika akan terjadi malapetaka yang akan menimpa umat manusia.

Dalam Essays on the Principles of Population (1796) Malthus menguraikan bahwa

satu-satunya cara untuk menghindari malapetaka tersebut adalah dengan melakukan kontrol

atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau Keluarga Berencana (KB) menurut istilah

7

Page 8: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

sekarang. Beberapa jalan keluar yang ia tawarkan adalah menunda usia perkawinan dan

mengurangi jumlah anak. Pembatasan seperti ini disebut Malthus sebagai pembatasan moral.

Kalau hal ini tidak dilakukan, persoalan ii akan diselesaikan secara alamiah, antara lain akan

timbul perang (karena terlalu banyak manusia), epidemi, kekurangan pangan, dan sebagainya.

Jika berbicara tentang Malthus maka ingatan orang akan tertuju pada teori populasi yang

telah dijelaskan di atas. Selain teori tersebut, Maltus bersama-sama dengan Ricardo pernah

membantah teori Say yang menyatakan bahwa penawaran akan selalu menciptakan

permintaannya sendiri, dan karenanya perekonomian tidak akan pernah kelebihan produksi.

Tapi pandangan Malthus dan Ricardo tidak mendapat tanggapan yang wajar di jamannya, dan

baru diterima setelah dikembangkan lebih lanjut oleh J.M. Keynes kira-kira satu abad

kemudian.

Teori kependudukan yang dikemukakan Malthus sangat besar sumbangannya dalam

pembahasan pembangunan ekonomi. Teori ini digabung dengan teori dana-upah dari Smith,

dan teeori hasil lebih yang berkurang (vent for surplus), merupakan model pembangunan

ekonomi klasik. Model ini banyak pula mendapat kritik yang selanjutnya akan dibicarakan

lagi dalam membahas pemikiran Ricardo. Begitu juga sumbangan Malthus dalam perbedaan

rantai lahan lebih tajam dikembangkan oleh Ricardo. Sebenarnya sumbangan yang besar dari

Malthus terhadap teori ekonomi adalah terjadinya keseimbangan penawaran dengan

permintaan yang dikenal dengan Theory of Gluts yaitu penawaran yang tergantung pada

permintaan. Dan hal ini ditentang oleh Ricardo.

B. DAVID RICARDO (1772 – 1823)

Ricardo tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi yang cukup. Namun

pekerjaannya dalam bidang pasar modal yang digeluti sejak usia 14 tahun membuatnya

paham tentang dunia ekonomi. David Ricardo disamping sebagai tuan tanah juga menjadi

anggota parlemen. Ricardo telah memasuki filsafah ekonomi miradikal waktu itu. Pada tahun

1817 terbit bukunya yang berjudul ”Principal of Political Economy and Taxation”. Posisi

Ricardo sebagai ahli teori dan kebijakan ekonomi sangat dominan waktu itu. Dalam suatu seri

pendapatnya yang dimuat dalam Moorning Chronicle pada tahun 1809, berkesimpulan bahwa

Bank of England terlalu banyak mengeluarkan uang kertas sehingga inflasi meningkat dan

nilai mata uang menurun. Oleh karena itu, terjadi apa yang disebut Bullion-Controversy,

uang kertas yang terlalu banyak beredar, menyebabkan nilainya jatuh terhadap emas. Cara

mengatasi hal tersebut dengan mencabut Restriction Act 1797, mengurangi cadangan emas

8

Page 9: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

yang berakibat mengurangi uang beredar dan tingkat harga barang akan turun. Pandangan

Ricardo ini sebenarnya didasarkan pada teori kuantitas uang. Bullion Controversy inilah yang

membawa Ricardo semakin terkenal dalam pembahasan teori dan kebijakan ekonomi.

Dalam buku The Principal of Political Economy and Taxation, Ricardo

mengemukakan beberapa teori, antara lain teori sewa tanah (land rent), teori nilai kerja (labor

theory of value), teori upah alami (natural wages), teori uang, dan teori keuntungan

komparatif (comparative advantage) dari perdagangan internasional.

Dalam teori sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Produktivitas

tanah yang subur lebih tinggi, berarti untuk menghasilkan satu satuan unit produksi

diperlukan biaya rata-rata dan biaya marjinal yang lebih rendah. Makin rendah tingkat

kesuburan, maka makin tinggi pula biaya-biaya untuk mengolah tanah dan dengan sendirinya

keuntungan per hektar tanah semakin kecil pula. Jadi sewa tanah yang lebih subur lebih

tinggi dibanding sewa tanah yang kurang subur.

Menurut kaum fisiokrat dan Adam Smith tingkat sewa ditentukan oleh tanah yang

paling subur. Bertolak belakang dengan teori Ricardo, yang menentukan tingginya tingkat

sewa bukanlah tanah yang paling subur, melainkan tanah marjinal, yaitu tanah yang paling

tidak subur yang terakhir sekali masuk pasar. Dalam studinya tentang faktor-faktor yang

menentukan tinggi rendahnya sewa tanah Ricardo menggunakan analisis yang baru dalam

pembahasan ekonomi, yaitu pendekatan analisis marjinal.

Dua sumbangan utama Ricardo yang dibahas disini adalahTeori Distribusi dan Teori

Perdagangan Internasional yang mencakup keuntungan komparatif.

1. Teori Distribusi

Ricardo melanjutkan teori distribusi Smith dan yang dikemukakannya dalam bukunya

yang terkenal:

” To determine the laws which regulate this distribution (of income), in the principle

problem in Political Economy: much as the science has been improved by the writings

of Turgots, Stuart, Smith, Say, Sismodi, and others, they afford very little satisfactory

information respecting the natural course of rent, profit, and wages”.

Pengertian Distribusi Pendapatan menurut Ricardo adalah distribusi fungsional, oleh

karena pendapatan masing – masing kelompok input yang mendapat perhatiannya. Penjelasan

distribusi fungsional ini makin penting dengan adanya undang – undang gandum (Corn

Laws). Undang – undang ini mengatur penawaran padi – padian melalui tarif impor. Pemilik

modal menutur Ricardo mendapar bagian oleh karena telah memberi sumbangan dalam

9

Page 10: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

proses alokasi sumber ekonomi dalam pasar persaingan, sehingga pengorbanan social

konsumen jadi rendah; pemilik modal juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi dengan

berlangsungnya proses tabungan menjadi investasi.

Tingkat upah nyata pekerja adalah jumlah dana upah dibagi jumlah tenaga kerja.

Dana upah dapat meningkat dalam jangka pendek. Peningkatan upah nyata menyebabkan

jumlah penduduk meningkat. Tetapi dalam jangka panjang dengan jumlah tenaga kerja yang

semakin banyak tingkat upah kembali ketingkat subsisten.

Asumsi utama dalam Teori Ricardo adalah:

1. Menggunakan teori biaya tenaga kerja

2. Uang adalah netral

3. Dalam produksi terjadi koefisien yang tetap antara pengguna modal dengan tenaga

kerja

4. Dalam industri manufaktur dianggap presentasi peningkatan input sama dengan

presentasi peningkatan hasil (constant return). Sedangkan pada sektor pertanian

terjadi hasil yang menurun.

5. Penggunaan input terpakai semuanya (Full Employment)

6. Pasar barang dan pasar tenaga kerja dalam pasar persaiangan sempurna

7. Para pelaku ekonomi adalah rasional (Economic Man)

8. Pada model distribusi Ricardo berlaku tesis Maltus tentang kependudukan

bersama dengan doktrin dana upah

Kalau pada pemikiran Fisiokrat adanya sewa lahan adalah kerena lahan itu sumber

produktif, tetapi pada pemikiran Ricardo adalah karena lahan kekuatan awal yang tidak dapat

dibinasakan.

2. Teori Nilai Tenaga Kerja

Tentang teori nilai kerja dan upah alami, Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu

barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.

Ongkos itu berupa biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup

untuk dapat bertahan hidup yang disebut upah alami alami (natural wage). Kalau harga yang

ditetapkan lebih besar daripada biaya-biaya, dalam jangka pendek perusahaan akan

menikmati laba ekonomi. Adanya laba akan menarik perusahaan lainnya masuk pasar, yang

berarti produksi akan meningkat, dan terjadi kelebihan produksi di pasar. Kelebihan

penawaran barang akan mendorong harga-harga turun pada keseimbangan semula. Arena

10

Page 11: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

biaya-biaya bahan mentah relatif konstan. Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling

menentukan tingkat harga adalah tingkat upah alami. Tingkat upah alami ini ditentukan oleh

kebiasaan-kebiasaan setempat, tingkat upah alami ini naik proporsional dengan standar hidup

masyarakat. Akan tetapi, teori yang semula dimaksudkan untuk menjelaskan tentang nilai

tukar suatu barang atau komoditas ini akan diterangkan kemudian oleh kaum sosialis dicap

sebagai teori Upah Besi (Iron Law of Wages), yang mengikat kaum buruh pada suatu

lingkaran setan.

Kalau Smith telah beralih dari teori biaya tenaga kerja dalam menjelaskan harga

relatif yang statis. Sedangkan Ricardo menjelaskan harga relatif yang dinamis. Menurut

Ricardo peningkatan tarif impor akan menggurangi laba dan ini berakibat menurunkan

akumulasi modal dan pertumbuhan ekonomi menjadi rendah. Dari sini pula Ricardo

menemukan bahwa teori nilai Adam Smith tidak dapat menjelaskan. Ricardo sependapat

dengan pembela proteksi bahwa proteksi akan menghasilkan upah uang yang lebih tinggi.

Ricardo menjelaskan bahwa efek yang sangat tajam dari Corn Laws adalah terhadap

distribusi pendapatan, sedangkan teori distribusi yang ada belum dapat menjelaskan hal ini.

Ricardo ingin menjelaskan kekuatan-kekuatan yang menentukan harga relatif untuk kapan

saja dalam rangka tujuan itu Ricardo kembali ke teori nilai tenaga kerja. Nilai suatu barang

atau jumlah barang lain yang dapat dipertukarkan dengannya tergantung pada jumlah relatif

tenaga kerja yang ditentukan untuk menghasilkan barang tersebut, bukan besar kecilnya

jumlah upah yang dibayarkan pada tenaga kerja. Tetapi teori nilai ini hanya berlaku untuk

barang-barang yang dapat diproduksi kembali dengan bebas.

Berkat pengaruh Ricardo, timbul gerakan anticorn law antara tahun 1820-1850,

gerakan yang menentang diaturnya tata niaga jagung di Inggris. Gerakan ini dipimpin oleh

Cobden dan Bright serta didukung oleh Ricardo dari pihak akademis. Pengaruh ajaran

Ricardo sampai ke Jerman, mereka yang percaya bahwa perdagangan harus bebas dari

campur tangan pihak manapun (pemerintah maupun swasta), mendirikan suatu aliran

pandangan ekonomi tersendiri yang dikenal dengan aliran Manchester.

Kesukaran yang dihadapi Ricardo dalam merumuskan teori, yaitu :

1. pengukuran kuantitas tenaga kerja

2. tenaga kerja dengan ketrampilan yang berbeda-beda

3. perhitungan kapital dalam menentukan harga

4. perhitungan lahan sebagai input menentukan harga

5. perhitungan laba dalam permintaan harga

11

Page 12: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

Keterangan :

Sumbu vertikal = unit produksi marjinal

Sumbu horizontal = variabel yang berubah-ubah berupa tenaga kerja atau gabungan

keduanya

GF = menyulitkan tingkat upah subsisten

OBHG = jumlah dana-upah

DEC = jumlah sewa untuk tuan tanah dan laba merupakan residu

EF = kuva produk fisik marjinal

GD = tingkat laba

OG = tingkat upah subsisten

DE = tingkat sewa

Upah dapat meningkat dengan akumulasi modal sedangkan sewa lahan makin

meningkat, oleh karena makin langka lahan subur, maka tingkat laba dapat menurun. Laba

dalam hal ini sebagai residu, jadi dalam gambar garis DC dapat turun kebawah, ataupun garis

GF naik keatas.

3. Keuntungan Komparatif

Ricardo membedakan tiga jenis barang, yakni barang – barang dalam negeri untuk

konsumsi dalam negeri, barang – barang produksi dalam negeri untuk ekspor, dan barang –

barang (mewah) yang diimpor. Jenis barang kedua dan ketiga mendapar perhatian lebih lanjut

untuk perdagangan internasional. Lalu, sebab terjadinya perdagangan antar negara adalah

karena terjadi spesialisasi dalam membuat barang – barang , sehingga seuatu negara lebih

12

E

D

G

O B

C

H

F

Sewa

Laba

Upah

Page 13: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

efisien dalam memproduksi suatu barang. Sedangkan Ricardo memberi sebab terjadinya

perdagangan antar negara melalui hukum perbandingan biaya ( Law of Comparative Cost),

Ricardo membahas teoti ini tersendiri oleh karena mobilitas input di dalam negeri dan antar

negara berbeda, sedangkan teori nilai tenaga kerja tidak dapat terpakai.

Ricardo menjelaskan adanya tida rasio biaya yang ditemukan untuk dua macam barang yang

diproduksi pada masing – masing negara.

1. Perbedaan Sama

2. Perbedaan Absolut

3. Perbedaan Konparatif, yang penting disini adalah perdagangan dua negara, dan pada

masing – masing negara diperlihatkan jumlah jam kerja.

David Ricardo banyak mendapat kecaman karena dalam melakukan analisis ia sering

bersikap tegar dan dingin, dan dalam melakukan pembahasan para pakar seperti Ricardo

berusaha lebih banyak menggunakan rasio (pikiran, akal sehat) dan menghindari unsur

perasaan atau sentimen sebisa-bisanya.

13

Page 14: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

BAB III

KESIMPULAN

a) Thomas Robert Malthus

Malthus mengamati manusia berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi

hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia berkembang sesuai dengan deret

ukur (geometric progression, dari 2 ke 4, 8, 16, 32, dst). Sementara pertumbuhan produksi makanan

hanya meningkat sesuai dengan deret hitung (arithmetic progression, dari 2 ke 4, 6, 8, dst). Karena

perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi hasil-

hasil pertanian, Malthus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi malapetaka yang akan menimpa

umat manusia.

Dalam Essays on the Principles of Population (1796) Malthus menguraikan bahwa satu-

satunya cara untuk menghindari malapetaka tersebut adalah dengan melakukan kontrol atau

pengawasan atas pertumbuhan penduduk atau Keluarga Berencana (KB) menurut istilah sekarang.

Beberapa jalan keluar yang ia tawarkan adalah menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah

anak. Pembatasan seperti ini disebut Malthus sebagai pembatasan moral. Kalau hal ini tidak

dilakukan, persoalan ii akan diselesaikan secara alamiah, antara lain akan timbul perang (karena

terlalu banyak manusia), epidemi, kekurangan pangan, dan sebagainya.

b) David Ricardo

Dalam buku The Principal of Political Economy and Taxation, Ricardo mengemukakan

beberapa teori, antara lain teori sewa tanah (land rent), teori nilai kerja (labor theory of value), teori

upah alami (natural wages), teori uang, dan teori keuntungan komparatif (comparative advantage) dari

perdagangan internasional.

Dalam teori sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Produktivitas tanah

yang subur lebih tinggi, berarti untuk menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan biaya rata-

rata dan biaya marjinal yang lebih rendah. Makin rendah tingkat kesuburan, maka makin tinggi pula

biaya-biaya untuk mengolah tanah dan dengan sendirinya keuntungan per hektar tanah semakin kecil

pula. Jadi sewa tanah yang lebih subur lebih tinggi dibanding sewa tanah yang kurang subur.

Dua sumbangan utama Ricardo yang dibahas disini adalahTeori Distribusi dan Teori

Perdagangan Internasional yang mencakup keuntungan konparatif.

14

Page 15: Sejarah Pemikiran Ekonomi, Thomas Robert Malthus dan David Ricardo

Daftar Pustaka

Deliarnov. 2005. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Hasibuan, Nurimansjah. 2003. Sejarah Pemikiran Ekonomi. Jakarta : Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka

Louis, Paul P. 1971. History of Economic Thought. California : Mr Cutrhan Publishing

Corporation

www.google.com

15