Sejarah Eksplorasi Seismik - Muhammad Ghazalli - 3712100012
-
Upload
muhammad-ghazalli -
Category
Documents
-
view
69 -
download
44
description
Transcript of Sejarah Eksplorasi Seismik - Muhammad Ghazalli - 3712100012
-
MUHAMMAD GHAZALLI | 3712100012
Sejarah Eksplorasi Seismik
Pada awalnya, sejak jaman dahulu seismologi telah digunakan dalam kehidupan manusia.
Instrumen seismik yang paling awal diketahui adalah Zhang Heng seismograph dari Cina pada
masa 132 sebelum masehi, seismograph ini berasal pada zaman dinasti Han yang berfungsi untuk
mendeteksi pergerakan horizontal (Dewey and Byerly, 196; Xinhua,2005).
Gambar 1 Seismograf Zhang Heng
Ketika bumi berguncang, ada mekanisme tertentu di dalam guci yang akan menggetarkan
searah dengan arah datangnya getaran. Missal gempa berasal dari sebelah utara guci, maka
kepala naga sebelah utara akan bergetar dan melepaskan bola ke dalam mulut katak. Hal ini
menjelaskan arah dari epicenter gempa, dan perkiraan waktu (diaati dari besar kerasnya suara
bola yang jatuh).
Guci ini adalah salah satu contoh awal penggunaan seismologi pada jaman dahulu. Pada
hari ini, kebanyakan analisis gempa bumi berasal dari perekaman seismik (Kennet, 2001).
Penggunaan metode seismic untuk eksplorasi telah sukses merubah getaran yang didapat
dari berbagai sumber menjadi gambaran bawah permukaan yang dapat di interpretasi, walaupun
tetap membutuhkan gambaran geologi yang lebih jelas dan informatif. Karena kebutuhan inilah
maka eksplorasi seismik makin berkembang, sehingga sekarang sudah ada akuisisi 3D dengan
detail amplitude, atribut, anisotropy dan atenuasi. Tetapi tantangan eksplorasi seismik akan terus
berkembang, mengikuti poin-poin berikut:
1. Gambaran struktural bawah permukaan yang lebih baik.
2. Statigrafi yang lebih detail.
3. Indikasi jenis batuan.
4. Properties petrofisika.
5. Despkripsi dari patahan dan kekar.
-
MUHAMMAD GHAZALLI | 3712100012
6. Estimasi kandungan fluida.
7. Kemungkinan perubahan kandungan lapisan (batuan dan fluida) setelah di eksplorasi.
Seismik Multikomponen
Dengan seismic multikomponen, ada beberapa elemen atau tipe dari sensor pergerakan
yang merekam pada suatu lokasi. Contohnya, ada tiga komponen (three-component 3C)
geophone yang menerima getaran dari ledakan dinamit (eksplorasi onshore) atau tiga
akselometer dasar laut dan hydrophone (4C) yang menangkap getaran yang dihasilkan oleh
airgun. Pembagian pergerakan ini dibagi dalam 2, yaitu horizontal dan vertikal. Sumber 3C yang
direkam oleh receiver 3C akan memberikan Sembilan gambaran data setiap tembakan dinamit
(9C).
Selanjutnya adalah dengan menggunakan refleksi dari gelombang S untuk mendapatkan
gambaran property dari bawah permukaan. SS (gelombang S merambat dan dipantulkan sebagai
gelombang S), sama dengan PP, memiliki pantulan gelombang yang simetris. Hal ini
memungkinkan CMP gathering dan stacking. Analisa SS berguna pada metode VSP, near-surface,
dan studi anisotropi. Tetapi, eksplorasi yang dangkal (near-surface) tidak terlalu baik jika
menggunakan gelombang S. Cary (2001) bilang bahwa The much lower cost of acquisition and
processing, the far simpler logistics involved with using P-wave source, and the higher quality final
products are all reasons why 3C recording is winning out of 9C. Simmons dan Backus (2003)
menambahkan, nine-component 3D acquisition hasnt gained wide acceptance within industry.
Gaiser dan Strudley (2004) juga menyimpulkan, the PS-wave section generally has a broader
bandwith and better signal to noise ratio than the S-wave section.
Jadi untuk mendapatkan informasi dari gelombang-S, kita harus merubah fokus ke
konversi gelombang (biasa disebut sebagai konversi dari gelombang P ke S setelah pemantulan).
Asimetri dari pergerakan gelombang PS (hukum Snells) sulit untuk digambarkan dalam
pembuatan bagian PS (Gambar 2). Pada awal 1980 ada penelitain mengenai perubahan
gelombang (meliputi proyek the Edinburgh Anisotropy, forum EDGER Forum di UT-Austin, proyek
the CREWES Project di the University of Calgary, CWP di Colorado School of Mines, and proyek
Dephi Project di Delft). Dan pada perusahaan yang menggunakan seismic juga mengembangkan
akuisisi multikomponen (meliputi BGP, CGGVeritas, Geofizyka Torun, GeoKinetics, ION, PGS, RXT,
and WesternGeco) dan anaisis seismic (meliputi list diatas dan sensor Geofisika). Penelitian ini
juga dilakukan oleh perusahan Energi, seperti Apache, BP, ChevronTexaco, EnCana, ExxonMobil,
Shell, and StatoilHydro) yang meneliti penggunaan dari gambaran yang dihasilan gelombang PS.
Pada awal 90, akuisisi multikomponen telah mencakup eksplorasi laut, dengan adanya
publikasi dari laut utara (Berg dkk, 1994). Publikasi ini dianggap sebagai revolusi pada metode
seismik. Gelombang yang dikonversi dapat dapat membuat gambaran pantulan di lapisan
sedimen yang terisi gas (yang buram) dimana gelombang P mayoritas gagal. Ini adalah contoh
berhasilnya konversi gelombang. Ketika konversi gelombang PS adalah gelombang elastic yang
-
MUHAMMAD GHAZALLI | 3712100012
telah memiliki banyak kegunaan pada eksplorasi bawah permukaan, mode lainnya seperi S ke P
pada refleksi P-S-S dan P-S-P juga memiliki kegunaan yang spesifik juga. Seperti untuk
meningkatkan data gelombang P, channel horizontal dapat digunakan juga untuk karaktersasi
permukaan yang lebih baik, yang memungkinkan penggambaran gelombang P yang konvensional
dengan lebih baik.
Gambar 2 Diagram dari konversi gelombang untuk VSP dan geometri permukaan (after Stewart, 1991). Shot-receiver Mid-Joint (MP) dan konversi (ACP) juga ditampilkan.
Eksplorsi seismik saat ini telah berkembang pesat, pada dunia akusisi perubahan besar
terjadi pada saat dikenalkannya sensor Microelectromechanical broader-band (MEMS). Sensor
ini menjanjikan penyajian broader-band, lower power, dan mengurangi weight motion sensing
system dibandingkan geophone analog.
Gambar 3 Acceleration-domain receiver yang didapatkan dari seismic 3C di selatan Alberta. Hasil geophone pada sebelah kiri sedangkan pada sebelah kanan adalah hasil dari MEMS.
Perhatikan kesamaannya (Hons dan Stewart, 2009).
-
MUHAMMAD GHAZALLI | 3712100012
Pada gambar 3, jika dibandingkan hasil dari kedua sensor memang memiliki hasil yang
lumayan mirip. Memasukan sensor tekanan udara akan mengurangi noise udara pada
pengukuran pergerakan permukaan (Alcudia dan Stewart) 2008.
Eksplorasi seismic saat ini lebih ke pengembangan pada pengukuran di lantai samudra,
dengan pengembangan dari gelombang PP dan PS, contohnya penggunaan hokum kirchoff, dan
sebagainya. Sejarah eksplorasi seismik akan terus berkembang dilihat dari kebutuhan energy
yang terus meningkat.
Source: A brief history and extended future of full-wave seismic exploration
Robert R. Stewart University of Houston and University of Calgary