SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI...

11
POTENSI AGROKLIMAT SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN TANAMAN .IAGUNG DI KABUPATNN KONAWE PROVTNSI SULAWESI TENGGARA Oleh: Aminuddin Mane Kandaril ABSTRACT The aim of this research was to know the agroclimatic pot€ncy for direction to expafision of Zea mays L. in Konawg's area on Southeast Sulawesi Province, has realized on April until July 2007. This reslarch of beginning with the appraisemer of climatic adaptation with method to matching between climatic characieristiC and grown of Zeq mays L. condition's. The methods of research were used, i'e : (a) tabulation and average method for confirm of averagr climatic condition in Konawe's area; (b) Thormthwaite methodfor confirm of potential evaporation; (c) polygon thiessen method for confirm of environment or zonation based on climatic condition; (d) stick diagram method for visualization of rainfull and evapotranspirati potential fluctuation in each climatic zone. The research results showed that, in Konawe's area there are ten climatic zones, where are each zone have of greater for expansion Zea mays L., but their grown season potential of different, i.e: 7 until I I month. From the total of Konawe's area i.e : 1.244.242,86 hq therc are 175.356,70 ha of th€ potential land for expansion of Zea mays L adaptation which of agroclimatic potency. Keywords: Potency, Agroclimatic, Zea mays L, Expansion, Konawe, Zone PENDAHULUAN Masalah pangan khustrsnya jagung merupakan salah satu pusat perhatian dari kebijaksanaan pemerintah, khususnya di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Namun demikian, secara umum masih terdapat beberapa kendala program pengembangan sektor pertanian, khususnya sub sektor tanaman pangan di wilayah ini, salah satu diantaranya adalah terjadinya pengembangan komoditas yang belum memperhatikan kesesuaian tanaman dengan karakteristik iklim sehingga produktiv itasnya relatif rendah bahkan terjad i kegagalan panen. Jagung (Zea muys L.) merupakan salah satu tanaman senrusim yang berumur pendek, tergolong ke dalam famili Poaceae, dapat ditanam dari dataran rendah sampai pegunungan. Menurut Shaw (1976\, jagung dapat ditanam pada lokasi dengan ketinggian tempat 0 - 1300 m dpl serta dapat ditanam pada daerah beriklim kering (curah hujan 250 mnr tahun-r) sarnpai beriklinr basah (curah hujan 5000 mm tahun-r). Distribusi curah hujan yang merata selama pertumbuhan akan memberikan hasil yang baik. Distribusi hujan yang ideal bagi pertumbuhan tanaman jagung kurang lebih 200 mm tiap bulan. Jagung dapat beradaptasi dengan lingkungan yang agak panas, dengan suhu optimal sekitar 300C pada waktu pembungaan. Variasi suhu bagi pertumbuhan jagung yaitu l3-380C, akan ietapi suhu optimal 23-270C (Deptan Sultra, 1994). Tanaman ini sangat efisien dalam penggunaan air dan umur panen berkisar antara 85 - 100 hst (Effendy, I 977; Sitaniapessy, 198 I ). Tanah yang baik untuk pertumbuhan jagung yaitu tanah yang gembur, subur, dan kaya akan unsur hara. Kemasaman (pH) tanah yang baik untuk pertumbuhan jagung yaitu antara 515-7,5 dan yang optimal adalah 6,9. Penanaman jagung juga membutuhkan aerase dan drainase yang baik. Menurut Suprapto (1986) jagung dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan tanah tersebut memiliki draenase dan aerase yang baik serta kaya akan bahan organik.serta tanah yang baik untuk jagung adalah gembur dan subur, Pertarian Fakultas Perktnfutn LJniversilss llsluoleo, Ke n&trL 70

Transcript of SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI...

Page 1: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

POTENSI AGROKLIMAT SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN TANAMAN.IAGUNG DI KABUPATNN KONAWE PROVTNSI SULAWESI TENGGARA

Oleh: Aminuddin Mane Kandaril

ABSTRACT

The aim of this research was to know the agroclimatic pot€ncy for direction to expafision of Zea

mays L. in Konawg's area on Southeast Sulawesi Province, has realized on April until July 2007. This

reslarch of beginning with the appraisemer of climatic adaptation with method to matching between

climatic characieristiC and grown of Zeq mays L. condition's. The methods of research were used, i'e : (a)

tabulation and average method for confirm of averagr climatic condition in Konawe's area; (b)

Thormthwaite methodfor confirm of potential evaporation; (c) polygon thiessen method for confirm ofenvironment or zonation based on climatic condition; (d) stick diagram method for visualization of rainfulland evapotranspirati potential fluctuation in each climatic zone. The research results showed that, in

Konawe's area there are ten climatic zones, where are each zone have of greater for expansion Zea mays L.,

but their grown season potential of different, i.e: 7 until I I month. From the total of Konawe's area i.e :

1.244.242,86 hq therc are 175.356,70 ha of th€ potential land for expansion of Zea mays L adaptation

which of agroclimatic potency.

Keywords: Potency, Agroclimatic, Zea mays L, Expansion, Konawe, Zone

PENDAHULUAN

Masalah pangan khustrsnya jagung

merupakan salah satu pusat perhatian darikebijaksanaan pemerintah, khususnya diKabupaten Konawe Provinsi SulawesiTenggara (Sultra). Namun demikian, secara

umum masih terdapat beberapa kendalaprogram pengembangan sektor pertanian,

khususnya sub sektor tanaman pangan diwilayah ini, salah satu diantaranya adalahterjadinya pengembangan komoditas yangbelum memperhatikan kesesuaian tanamandengan karakteristik iklim sehinggaproduktiv itasnya relatif rendah bahkan terjad i

kegagalan panen.Jagung (Zea muys L.) merupakan

salah satu tanaman senrusim yang berumurpendek, tergolong ke dalam famili Poaceae,

dapat ditanam dari dataran rendah sampaipegunungan. Menurut Shaw (1976\, jagung

dapat ditanam pada lokasi dengan ketinggiantempat 0 - 1300 m dpl serta dapat ditanampada daerah beriklim kering (curah hujan 250mnr tahun-r) sarnpai beriklinr basah (curah

hujan 5000 mm tahun-r). Distribusi curahhujan yang merata selama pertumbuhan akan

memberikan hasil yang baik. Distribusihujan yang ideal bagi pertumbuhan tanamanjagung kurang lebih 200 mm tiap bulan.Jagung dapat beradaptasi dengan lingkunganyang agak panas, dengan suhu optimalsekitar 300C pada waktu pembungaan.Variasi suhu bagi pertumbuhan jagung yaitul3-380C, akan ietapi suhu optimal 23-270C(Deptan Sultra, 1994). Tanaman ini sangat

efisien dalam penggunaan air dan umurpanen berkisar antara 85 - 100 hst (Effendy,I 977; Sitaniapessy, 198 I ).

Tanah yang baik untuk pertumbuhanjagung yaitu tanah yang gembur, subur, dankaya akan unsur hara. Kemasaman (pH)tanah yang baik untuk pertumbuhan jagungyaitu antara 515-7,5 dan yang optimal adalah

6,9. Penanaman jagung juga membutuhkanaerase dan drainase yang baik. MenurutSuprapto (1986) jagung dapat tumbuh pada

berbagai jenis tanah asalkan tanah tersebutmemiliki draenase dan aerase yang baik serta

kaya akan bahan organik.serta tanah yangbaik untuk jagung adalah gembur dan subur,

Pertarian Fakultas Perktnfutn LJniversilss llsluoleo, Ke n&trL 70

Page 2: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

karena tanaman ini memerlukan aerasi dandrainase yang baik. Tanah dengan teksturlempung adalah yang terbaik pertumbuhan-nya (Muhadjir, 1988).

Baharsyah (1993) mengemukakanbahwa iklim merupakan faktor yang pentingdalam peningkatan produksi tanaman. Lebihlanjut dijelaskan bahwa iklim menentukantanaman apa yang dapat ditanam, sedangkancuaca menentukan berapa hasil per hektaryang akan diperoleh.

Secana fisiologis, hampir semuaunsur iklim berpengaruh dan dibutuhkan olehtanaman. Curah hujan, radiasi surya dansuhu secara umum agak dominan peranannyaterhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.Kelembaban udara dan angin berpengaruhsecara langsung pada beberapa jenistanaman, narnun secara tidak langsung sangaterat kaitannya dengan pe*embangan hamadan penyakit (Bey dan Las, l99l). Hujanadalah satu-satunya sumber air bagi tanamandi lahan kering, kecuali bila air irigasitersedia. Curah hujan yang rendah danumumnya bersifat eratik merupakan kendalautama bagi pengembangan tanaman pangandi lahan kering beriklim kering. Lahankering beriklim kering dicirikan dengancurah hujan rendah yaitu t000 - 1500 mmtahun'r selama 3 - 4 bulan dengan distribusitidak teratur (Partoharjo et al., 1993).

Keragaman pola curah hujan setiaptahun sangat menyulitkan usaha pertanianlahan kering karena menyebabkan terjadinyakekeringan dan kegagalan panen. Haltersebut disebabakan karena tidak semuacurah hujan yang tertahan pada permukaanlahan menjadi efektif bagi tanaman.Ketersediaan air yang berasal dari curahhujan dengan karakteristik dan pola beragammerupakan kendala pengelolaan pertanianlahan kering sepanjang tahun (Pawitan et al.,te97\.

Pada awal pertumbuhan tanaman,laju produksi bahan kering berbanding lurusdengan besarnya radiasi yang tertangkap,sampai suatu saat dimana daun mengalamikejenuhan cahaya (Baharsyah, l9S3).Menurut Sitaniapessy ( l98l ), pengaruhradiasi surya terhadap tanaman tergantungdari efisiensi penggunaan energi surya oleh

7l

tanaman. Lebih lanjut dijelaskan bahwaefisiensi pemakaian radiasi surya yang palingpenting adalah faktor intersepsi radiasi,karena merupakan faktor utama dalammenghitung produksi bahan kering dan dapatdigunakan untuk membedakan produksi padaberbagai kondisi iklim dan manajemennya.Menurut Baharsyah (1983), fotosintesistanaman jagung mempunyai hubungan lineardengan cahaya yang tersedia bagi daun. Suhuudara dalam hubungannya denganpengelolaan lahan pertanian, berpengaruhlangsung pada proses fotosintesis, respirasi,permeabilitas dinding sel, absorbsi air danhara, transpirasi, aktivitas enzim dankoagulasi protein (Russel dalam Wrjaya-Adhi et a1.,1992'1.

Setiap jenis tanaman membutuhkansuhu aktif dan suhu optimal pada kisarantertentu. Suhu ekstrim tinggi dan rendahsering berakibat fatal bagi tanaman. Padasuhu ekstrim tinggi antara lain menyebabkanterjadinya desi kasi jaringan yaitu kekeringandaun akibat kepanasan (seperti terbakar),ataupun kelayuan akibat tingginyatranspirasi. Sedangkan suhu ekstrim rendahantara lain mengakibatkan bahaya frost"chilling injury" dan kehampaan yang tinggipada tanaman biji-bijian (Bey dan Las,l99l). Lebih jauh dikemukakan bahwakelembaban udara menentukan kapasitasudara untuk menampung uap air sehinggalaju kehilangan air dari tanaman (transpirasi)sangat tergantung olehnya, selanjutnya dapatmempengaruhi tegangan air daun (leaf-waterpotensial).

Kelembaban udara mempengaruhiproses fotosintesis dan transpirasi dimanaproses tersebut berlangsung secara optimaldan menguntungkan dengan lengas nisbisekitar 50 - 90%. Pada kelembaban nisbiyang terlalu rendah menyebabkan kekeringanpada tanaman sebagai akibat laju transpirasiyang tinggi (Las eI al., l99l). Di sampingitu juga kelambaban udara berpengaruhterhadap evapotranspirasi yang mengakibat-kan tanaman mengalami kekeringan.

Jagung merupakan tanaman C4 yaitutanaman yang produk pertama dari hasilfotosintesisnya berupa asam dikarboksilatdengan empat atom C, kecepatan

AGRIPLUS, Yohtme 17 Nomor 03 September zMZ, ISSN 0g$4-012t

Page 3: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

72

fotosintesisnya tinggi, sulit mencapai jenuhcahaya walaupun dengan intensitaspenyinaran matahari penuh, karena itusemakin tinggi intensitas penyinaranmatahari semakin tinggi pula daya hasilnya.Tanaman ini mernbutuhkan intensitaspenyinaran yang tinggi dan apabila intensitaspenyinaran kurang (terlindungi) akanmenyebabkan pertumbuhan dan pembungaanterhambat sehingga mengakibatkan produksiyang dihasilkan setiap satuan luas jugarendah (Sutoro er.a/, 1988). Bey dan Las(1991) menyatakan bahwa iklirn denganberbagai unsurnya, seperti curah hujan,radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara,dan angin adalah faktor yang palingmenentukan keberhasilan usaha manusiakhususnya di bidang pertanian karena potensiiklim secara makro tidak bisa dirobah kecualidisesuaikan.

Menurut Las et al. (1991) penyebahrendahnya hasil tanaman pada suatuagroekosistem adalah karena tidak sesuainyatanaman yang dikembangkan dengan kondisiiklim setempat, meliputi jenis dan varietas,waktu tanam, dan paket usahatani yangditerapkan. Disamping itu, terdapat luassekali lahan yang di berakan, rneskipunsecara ekologi memungkinkan untuk di-tanami. Dengan demikian, penggalianpotensi sumberdaya dan pemanfaatanpeluang yang ada, seperti peningkatanintensitas tanam dan pemanfaatan lahankering yang selama ini digolongkanmarginal, perlu dimaksimalkan khususnyalahan kering yang banyak diterlantarkan diKabupaten Konawe Sultra.

Kabupaten Konawe merupakan salahsatu daerah di Sultra yang memiliki wilayahadministrasi terluas yakni L244.242,86 ha,meliputi 30 kecamatan dengan penggunaan/penutupan lahan cukup bervariasi. Daerahini memiliki kondisi agroklimat dengan suhuudara 25-28"C seluas 124.831,03 ha(7l,l9Yo); curah hujan tahunan didominasi1000- l 500 mm seluas 88. I 58,92 ha(50,27yo), serta dominan memiliki jumlahbulan kering tahunan > 3-4 seluas 92.474,A6ha (71 ,lgyo) (Konawe Dalam Angka, 2006).Kenyataan tersebut berindikasi bahwawilayah ini memiliki potensi darr peluang

cukup besar bagi pengembangan tanamarljagung, namun perlu arahan spesifik agarproduktivitasnya lebih baik karena tidaksemua wilayahnya sesuai dengan persyaratantumbuh tanaman jagung.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, telah dilakukan analisis potensiagroklimat sebagai arahan pengembangantanaman jagung di Kabupaten KonaweProvinsi Sultra. Tujuan penelitian untukmempelajari grtensi agroklimat di wilayahKabupaten Konawe yang sesuai denganpersyaratan tumbuh tanaman jagung.Manfaat yang diharapkan yakni untukmenjadi arahan bagi petani dan pemerintahdalam penetapan lokasi pengembanganjagung di Kahupaten Konawe, juga untukmenjadi bahan banding dalam penelitianselanjutnya.

BAHAN DAN METODE

Tempat dan WaktuPenelitian dilaksanakan di Kendari

pada awal April sampai dengan akhir Juli2007.

Bahan dan AletBahan dan peralatan yang digunakan:

(l) Data iklim l0 tahun terakhir (1996 -2005) dari 7 (tujuh) stasiun curah hujan diKabupaten Konawe: yaitu stasiun Abuki,stasiun Lambuya, stasiun Tinobu, stasiunAsera, stasiun Kendari, stasiun Motaha danstasiun Wiwirano; dan 4 (empat) stasiunklimatologi yaitu stasiun Unaaha, stasiunAndowia, stasiun Mowila dan stasiun WolterMonginsidi; (2) Laporan hasil penelitianKerjasama Dinas Pertanian TK I dan FapertaUnhalu tahun 2006, dan literatur tentangpersyaratan tumbuh tanaman jagung; dan (3)Komputero dan alat tulis menulis lainnya.

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan beberapa

metode sbb: (a) Metode tabulasi dan rata-rata, untuk menginput data iklim danmenentukan rata-rata data iklim wilayahKabupaten Konawe; (b)Metode Thornthwaite

AGRIPLUS, Volunc 17 Nonrar 03 Scptenher ZM/ ISSN 0g54-0129

Page 4: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

untuk menentukan evapo-transpirasipotensial; (c) Metode Polygon Thiessenuntuk menentukan cakupan wilayah atauzonasi berdasarkan kondisi iklim; (d) Metodediagram batang untuk menggambar-kanfluktuasi kondisi curah hujan danevapotranspirasi potensial di masing-masingzona iklim; dan (e) Metode Kassam/FAO(1978) untuk menetapkan periode musimtanam potensial di masing-masing zonaiklim.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis potensi agroklimat diwilayah Kabupaten Konawe berdasarkan datacurah hujan dan evapotranspirasi potensial(metode Thornthwaite) menunjukkan bahwaumumnya wilayah tersebut sesuai untukpengembangan tanaman jagung, dimanaberdasarkan metode Polygon Thiesen

73

wilayah Kabupaten Konawe digolongkanmenjadi l0 zona iklim.

Hasil analisis musim tanam potensialberdasarkan metode Kassam/FAO (197S)menunjukkan bahwa periode tnusim tanampotensial (CH > 0,5 ETP) pada masing-masing zone iklim di Kabupaten Konaweberbeda-beda khususnya untuk pengem-bangan tanaman jagung, dimana gambaranperiode musim tanam potens'ial pada masing-masing zona iklim dimaksud disajikan padaGambar4.l -4.10.

Zona lklim IKondisi iklim yang termasuk dalam

Zona Iklim I diwakili oleh data iklim yangdiperoleh dari stasiun hujan Lambuya danstasiun klimatologi Unaaha. Berdasarkanmetode Polygon Thiesen, zone iklim Imeliputi 4 (empat) wilayah kecamatan yaitukecamatan Wonggeduku, Lambuya, Uepay,dan Wawotobi. Sementara itu, hasil analisismusim tanam potensial pada zona iklim Idisajikan pada Gambar 4.1.

250

200

750

7CX'

50

o1225.A 1231.8I -- -. t.----I e7.3 I s13

Gambar 4.1. menunjukkan bahwauntuk wilayah kecamatan yang termasukpadazona lklim I mempunyai musim tanampotensial yang cukup panjang yakni selama9 (sembilan) bulan, yaitu mulai bulanNovember sampai dengan bulan Juli.Kenyataan ini berindikasi bahwa di wilayahtersebut tanaman jagung dapat ditanam duakali, yakni periode November - Maret danperiode April - Juli.

Diagram Hubungan Antara curah Hujan (mm) dan EvapotranspirasiPotensial (mm) Rata-rata Bulanan di Zona lklim I Kabupaten Konawe

tr4.36d

9o.9 I ss-7a 62 I 176-3

Zona lklim IIKondisi iklim yang termasuk dalam

Zona lklim II diwakili oleh data iklim yangdiperoleh dari stasiun hujan Abuki danstasiun klimatologi Unaaha. Berdasarkanmetode Polygon Thiesen, zone iklim IImeliputi 2 (dua) wilayah kecamatan yaituKecamatan Abuki dan Tongauna. Sementaraitu, hasil analisis musim tanam potensialpada zona iklim ll disajikan pada Gambar4.2.

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor 03 September Z(M7, ISSN 0g54-0128

Page 5: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

74

2U' ,

:

1&l

50

o

io_cf {_mm)ioEI? (mm)

I P.alt

r 114.9

, *-z.o

;-p':rr- r t";'- J; :

f,1.$' 77-97 ' oi.szi. za.or :

6o.e ; iz.3 - 143.7 I G3.4 '

Gambar 4.2. Diagram Hubungan Antara Curah Hujan (mm) dan Evapotranspirasi Potensial(mm) Rata-rata Bulanan diZona lklim II Kabupaten Konawe

Gambar 4.2. menunjukkan bahwauntuk wilayah kecamatan yang termasukpada zona lklim Il mempunyai musim tanampotensial selama 6 (enam) bulan, yaitumulai bulan Desember sampai denganbulan Juni. Kenyataan ini berindikasi bahwadi wilayah tersebut tanaman jagung dapatditanam dua kali, yakni periode Desember -Pebruari dan periode April - Juni, dengancatatan memilih varietas yang berumurgenjah.

Zana lklim IIIKondisi iklim yang termasuk dalam

Zona lklim III diwakili oleh data iklim yangdiperoleh dari stasiun hujan Tinobu danstasiun klimatologi Unaaha Berdasarkanmetode Polygon Thiesen, zone iklim tlImeliputi 3 (tiga) wilayah kecamatan yaituKecamatan Amonggedo, Meluhu, danLembo. Sementara itu, hasil analisis musimtanam potensial pada zona iklim III tersebutdisajikan pada Gambar 4.3.

200

760

100

50

o ul.ll

cl CH (mm) , e2,4O ETP (mm) ffi.17

Gambar 4.3.

ae" I r,r.i-l--J"; -: fii -r'no.r

i i".* i or.' ' ...." I

rs.e , tos5'. r,t.i '. azts'fi71 i e.z.a

)

60.7 tro4

Diagram Hubungan Antara curah Hujan (mm) dan EvapotranspirasiPotensial (mm) Rata-rara Bulanan dizona rklim ilr Kabupaten Konawe

Gambar 4.3. menunjukkan bahwauntuk wiayah kecamatan yang termasuk padazona lklim lll mempunyai musim tanampotensial yang cukup panjang yakni selama9 (sembilan) bulan, yaitu mulai bulan

Desember sampai dengan bulan Agustus.Kenyataan ini berindikasi bahwa di wilayahtersebut tanam&n jagung dapat ditanam duakali, yakni periode Desember - Maret danperiode April - Agustus.

AGRTPLUS' volume 17 Nonor 03 septcmber 2N)7, IssN 0ss4-012g

Page 6: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

Zona lklim IVKondisi iklim yang termasuk dalam

Zona Iklim IV diwakili oleh data iklim yangdiperoleh dari stasiun hujan Kendari danstasiun klimatologi Wolter Monginsidi.Berdasarkan metode Polygon Thiesen, zoneiklim IV meliputi l0 wilayah kecamatan

75

yaitu Kecamatan Sampara, Besulutu,Wawonii Tengah, Wawonii Timur, WawoniiBarat, Wawonii Utara, Wawonii Selatan,Soropia, Bondoala dan Sawa. Sementara itu,hasil analisis musim tanam potensial padazona iklim lV tersebut disajikan padaGambar 4.4.

250200450aoo

50o

lE c,H (I!lrn).A E..Ie (rnrr')

Gambar 4.4.

i J-n i P-b i M-r ?kr-27237 A

€a.a9g.3

Agu I g-p1O.7a I n.g4204-6 I 2n e

Diagram Hubungan Antara curah Hujan (mm) dan Evapotranspirasi Potensial(mm) Rata-rata Bulanan di Zona lklim IV Kabupaten Konawe

Gambar 4.4. menunjukkan bahwauntuk wilayah kecamatan yang termasukpada zona lklim IV mempunyai musimtanam potensial yang relatif panjang yakniselama 8 (sembilan) bulan, yaitu mulaibulan Desember sampai dengan bulan Juli.Kenyataan ini berindikasi bahwa di wilayahtersebut tanaman jagung dapat ditanam duakali, yakni periode Desember - Maret danperiode April - Juli.

Zona lklim VKondisi iklim yang termasuk dalam

Zona lklim V diwakili oleh data iklim yangdiperoleh dari stasiun curah hujan Abuki danstasiun klimatologi Andowia. Berdasarkanmetode Polygon Thiesen, zone iklim Vhanya meliputi I (satu) wilayah kecamatanyaitu Kecamatan Latoma. Hasil analisismusim tanam potensial pada zona iklim Vdisajikan pada Gambar 4.5.

200a8Q g

a60 :

71o i

tzo i"roo i

aoi60

1

40i20 .l

oI ' J-n i P-bE CH (hm) @.A 19.9E ETP (mm) s5.1 ' 3e.s

Gambar 4.5. Diagram Hubungan Antara Curah Hujan (mm) dan Evapotranspirasi potensial (mm)Rata-rata Bulanan diZona lklim V Kabupaten Konawe

Gambar 4.5. menunjukkan bahwauntuk wilayah Kabupaten Konawe yangtermasuk pada Zona lklim V mempunyaimusim tanam potensial selama 8 (delapan)bulan mulai bulan Desember sampai Juli.

Kenyataan ini berindikasi bahwa tanamanjagung di wilayah dimaksud dapat ditanamsebanyak dua periode tanam, yaitu periodeDesember - Maret dan periode April - Juli.

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor A3 September 2M7, ISSN hSStt-LUg

Page 7: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

76

Zona lklim VIKondisi iklim yang termasuk dalam

Zona lklim VI diwakili oleh data iklim yangdiperoleh dari stasiun curah hujan Tinobudan stasiun klinratologi Andowia.Berdasarkan metode Polygon Thiesen, zone

iklim Vl meliputi 2 (dua) wilayah kecamatanyaitu kecamatan Lasolo dan Molawe.

Hasil analisis musim tanam potensialpada zona iklim Vl disajikan pada Gambar4.6.

250

200

92.49-J.4

Gambar 4.6. Diagram Hubungan Antara Curah Hujan (mm) dan EvapotranspirasiPotensial (mm) Rata-rata Bulanan di Zona lklim Vl Kabupaten Konawe

aso i

aoo I

;

8Ol ilPeu .

o7.1 )

6A.g

o,E cH (mm)

i

O ETP (mm) .

Gambar 4.6. menunjukkan bahwawilayah Kabupaten Konawe yang termasukpada zona lklim Vl mempunyai musimtanam potensial yang cukup panjang yakniselama I I bulano yaitu mulai bulanOktober sampai dengan bulan Agustus.Kenyataan ini berindikasi bahwa di wilayahtersebut tanaman jagung dapat ditanam duakali, namun untuk pengembangan tanamanjagung hanya dapat dilakukan untuk duaperiode tanam yakni periode Januari - Aprildan periode Mei - Agustus.

Zono lklim VIIKondisi iklim yang termasuk dalam

Zona lklim Vll diwakili oleh data iklim yangdiperoleh dari stasiun curah hujan Asera danstasiun klimatologi Andowia. Berdasarkanmetode Polygon Thiesen, zone iklim VIImeliputi I (satu) wilayah kecamatan yaituKecamatan Asera.

Hasil analisis musim tanam potensialpada zona iklim Vll disa.iikan pada Gambar4.7.

okr -rN.tl o"s l--71,57 aa-16 oa.1 l

ca.s i io.r i rs: I

Gambar 4'7. Diagram Hubungan Antara Curah Hujan (mm) dan Evapotranspirasi potensial(mm) Rata-rata Bulanan di Zona lklinr Vll Kabupaten Konawe

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor 03 Scptcmher 20O7, ISSN hgS*LUg

Page 8: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

Gambar 4.7. menunjukkan bahwauntuk wilayah kecamatan yang termasukpada zona lklim Vll mempunyai musimtanam potensial yang cukup panjang yakniselama 9 (sembilan) bulan, yaitu mulaibulan November sampai dengan bulan Juli.Kenyataan ini berindikasi bahwa di wilayahtersebut tanaman jagung dapat ditanam duakali, yakni periode November - Maret danperiode April - Juli.

Gambar 4.8. menunjukkan bahwauntuk wilayah kecamatan yang termasukpada zona lklim Vlll mempunyai musimtanam potensial yang cukup panjang yakniselama 9 (sembilan) bulan, yaitu mulaibulan Desember sampai dengan bulanAgustus. Kenyataan ini berindikasi bahwa diwilayah tersebut tanaman jagung dapatditanam dua kali, yakni periode Desember -Maret dan periode April Vd Juli.

77

Zona lklim VIIIKondisi iklim Kabupaten Konawe

yang termasuk dalam Zona lklim VIIIdiwakili oleh data iklim yang diperoleh daristasiun curah hujan Wiwirano dan stasiunklimatologi Andowia. Berdasarkan metodePolygon Thiesen, zone iklim VIII meliputi 2(dua) wilayah kecamatan yaitu KecamatanRauta dan Wiwirano. Hasil analisis musimtanam potensial pada zona iklim VIIIdisajikan pada Cambar 4.8.

Gambar 4.8. Diagram Hubungan Antara Curah Hujan (mm) dan Evapotranspirasi Potensial(mm) Rata-rata Bulanan di Zona lklim Vlll Kabupaten Konawe

Zona lklim IXKondisi iklim Kabupaten Konawe

yang termasuk dalam Zona Iklim IXdiwakili oleh data iklim yang diperoleh daristasiun hujan Motaha dan stasiun klimatologiMowila. Berdasarkan metode PolygonThiesen, zone iklim lX meliputi meliputi I(satu) wilayah kecamatan yaitu KecamatanPuriala. Hasil analisis musim tanampotensial pada zona iklim IX disajikan padaGambar 4.9.

250

200

t50

aoo

50

oE CH (mm)o ETP (mm)

JffiI 6a3:22a1

Gambar 4.9. Diagram Hubungan Antara Curah Hujan (mm) dan Evapotranspirasi Potensial (mm)Rata-rata Bulanan diZona lklim lX Kabupaten Konawe

AGRIPLUS, Votume 17 Nomor 03 Scptember 2002, ISSN 0BS4-0US

Page 9: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

78

Gambar 4.9. menunjukkan bahwauntuk wilayah Kabupaten Konawe yangtermasuk dalam Zona lklim IX padaprinsipnya tidak merniliki musim tanampotensial (CH > 0,5 li'l'P), namun sedikitnyahanya bulan April - bulan Juni yang dapatdioptimalkan untuk penanaman jagungdengan memilih varietas genjah dan tahankekeringan.

250

200

750

700

50

o

e-cllt;;jct ETP (mm)

Gambar 4.1

Gambar 4.10. menunjukkan bahwauntuk wilayah Kabupaten Konawe yangmasuk pada Zona lklim X mempunyaimusim tanam potensial (CH > 0,5 ETP) yangrelatif panjang yaitu 8 (delapan) bulan mulaibulan Desember sampai bulan Juli.Kenyataan ini berindikasi bahwa wilayahtersebut berpeluang besar untuk 2 (dua)periode tanam jagung, yaitu periodeDesember - Maret dan April - Juli.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis kondisidan potensi iklim pada sepuluh zona iklimtersebut di atas, menunjukkan bahwa untukwilayah Kabupaten Konawe memiliki bulanyang surplus air &ntara 7-l I bulan.Kenyataan ini berindikasi bahwa padawilayah Kabupaten Konawe terdapat lokasi-lokasi yang mempunyai musim tanampotensial yang relatif panjang sehinggapotensial untuk dikembangkan tanaman

Zono Iklim XKondisi iklim Kabupaten Konawe

yang termasuk dalam Zona lklim X diwakilioleh data iklim yang diperoleh dari stasiunhujan Kendari dan stasiun klimatologiMowila. Berdasarkan metode PolygonThiesen, zone iklim X meliputi I (satu)wilayah kecamatan yaitu . KecamatanPondidaha. Hasil analisis musim tanampotensial pada zona iklim X disajikan padaCambar 4.10.

jagung, bahkan bila dikelola dengan baikberpeluang besar untuk dua periode tanam.Menurut Bey dan Las (1991) curah hujanmerupakan unsur iklim yang besarpengaruhnya terhadap suatu sistem usahatani,terutama pada lahan kering dan tadah hujan.Hasil tanaman yang rendah di lahan keringantara lain disebabkan oleh pola distribusihujan yang tidak serasi dengan polakebutuhan air tanaman.

Evaluasi lahan yang dilakukan dalampenelitian ini dibatasi pada wilayah yangtidak termasuk dalam kawasan hutan,kawasan konsensi, dan kawasan pemukiman.yakni 175.356,70ha.

Karakteristik iklim yang dievaluasiadalah temperatur udara tahunan, curah hujantahunan, dan jumlah bulan kering.Berdasarkan data iklim di wilayah KabupatenKonawe menunjukkan bahwa satuan lahanyang dievaluasi dominan bertemperatur udaratahunan 25*28"C seluas 124.931.03 ha(71,19 7o); satuan lahan yang memilikicurah

0. Diagram Hubungan Antara Curah Hujan (mm) dan Evapotranspirasi Potensial(mm) ata-rata Bulanan di Zona lklim X Kabupaten Konawe

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor A3 September 21M7, ISSN 0gfid-012g

Page 10: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

hujan tahunan 1000 - 1500 mm seluas88.158,92 ha (50,27 %\; dan dominanmemilikijumlah bulan kering tahunan > 3-4bulan seluas 92.474,06 ha (71,19 %\Besarnya luasan areal dengan karakteristikiklim yang relatif sesuai dengan persyaratantanaman jagung pada satuan lahan tersebutmenunjukkan bahwa di wilayah KabupatenKonawe cukup tersedia areal untukpengembangan tanaman jagung.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanBerdasarkan hasil dan pembahasan

yang telah dikemukakan, dapat disimpulkanbahwa daerah Kabupaten Konawe memilikipotensi yang cukup besar untuk pengem-bangan jagung, dimana secara umum terbagiatas l0 zona iklim namun memiliki musimtanam potensial yang berbeda-beda (7 s/d I I

bulan), ung, yaitu: (a) Zona lklim l,memiliki musim tanam potensial selama 9bulan (November s/d Juli), meliputi:Kecamatan Wonggeduku, Lambuya, Uepay,dan Wawotobi; (b) Zona lklim II, memilikimusim tanam potensial selama 7 bulan(Desember s/d Juni) meliputi: KecamatanAbuki dan Tongauna; (c) Zona lklim III,memiliki musim tanam potensial selama 9bulan (Desember Vd Agustus); meliputi:Kecamatan Amonggedo, Kecamatan Meluhudan Kecamatan Lembo; (d) Zona lklim IV,memiliki musim tanam potensial selama 8bulan (Desember s/d Juli), meliputi:Kecamatan Sampara, Besulutu, WawoniiTengah, Wawonii Timur, Wawonii Barat,Wawonii Utara, Wawonii Selatan, Soropia,Bondoala dan Sawa; (e) Zona lklim V,memiliki musim tanam potensial selama 7bulan (Desember Vd Juni), meliputi:Kecamatan Latoma; (f) Zona lklim Vl,memiliki musim tanarn potensial selama Ilbulan (Oktober s/d Agustus), meliputi:Kecamatan Lasolo dan Molawe; (g) ZonaIklim VII, memiliki musim tanam potensialselama 9 bulan (Novernber s/d Juli).meliputi: Kecamatan Asera; (h) Zona lklimVIII, memiliki musim tanam potensialselama 9 bulan (Desember s/d Agustus),

79

meliputi: Kecamatan Rauta dan Wiwirano;(i) Zona Iklim IX, pada prinsipnya tidakmemiliki musim tanam potensial, namunsedikitnya ada dua bulan yang tergolongrelatif potensial (April dan Juni), meliputi :

Kecamatan Puriala; dan O Zona lklim X,memiliki musim tanam potensial selama 8bulan (Desember s/d Juli), meliputi:Kecamatan Pondidaha.

SaranRekomendasi panjang masa tanam

dan kecamatan dalam tulisan ini hanyadidasarkan pada potensi agroklimatnya,karena itu masih perlu penelitian yang lebihkomprehensif, dengan melibatkan kondisitanah dan topografi lahan, serta kondisi sosialekonomi masyarakat setempat dalammenentukan kesesuaian tanaman jagung yangakan dikembangkan pada masing-masingtapak cakupan stasiun yang ada di KabupatenKonawe.

Pengembangan jagung pada masing-masing zona iklim sebaiknya di Tumpang-sari dengan kacang-kacangan.

Ucapan Terima KasihPada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada KepalaDinas Pertanian Tingkat I Sultra RektorUnhalu Cq. Dekan Fakultas Pertanian atasketersediaan data Hasil Penelitian KerjasamaTahun 2006/20A7 sehingga penelitian inidapat dilaksanakan. Juga Kepada BapakSyafril, SP, M.Sc. selaku Ketua TeamPelaksana Peneliti dari Fakultas Pertanian.

DAT"TAR PUSTAKA

Baharsyah Justika. S. 1983. SumberdayaTanaman untuk Memanfaatkan KeadaanIklim Secara Efisien. Rapat TeknisKlimhtologi Pertanian, Direktorat perlin -dungan Tanaman, Departemen Pertanian.29p.

Baharsyah, J.S. 1993. Hubungan Cuaca-Tanaman. Dolam Kumpulan MateriPelatihan Dosen-Dosen Perguruan Tinggilndonesi Bagian Timur Untuk Bidan"

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor 03 September 2M7, ISSN 0g54-0129

Page 11: SEBAGAI ARAHAN PENGEMBANGAN .IAGUNG SULAWESI …faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2007/AGP1703002.pdf · "chilling injury" dan kehampaan yang tinggi pada tanaman biji-bijian (Bey

80

Agroklimatologi. Materi Pelatihan, Vol. l.Biotrop, 26 Juli 7 Agustus 1993.Kerjasama Dirjen. Dikti dan FMIPA, IPB.,Bogor.

Bey, A dan I. Las. 1991. Strategi PendekatanIklim dalam Usahatani. Dalam A. Bey(ed.). Kapita Selekta dalamAgrometeorologr. Dir. Jend. PendidikanTinggi. Dep. Dik. Bud. P: 83-90.

Dinas Pertanian Tingkat L Sultra. 2006. MasterPlan Pengembangan Komoditas UnggulanTanaman Pangan (Jagung) dan Peternakan(Sapi Potong) dalam PembangunanPerlanian Provinsi Sulawesi Tenggara.Laporan Penelitian Kerjasama FakultasPertanian, Universitas Haluoleo. Januari2007.

Effendi, S. 1977. Bercocok Tanam Jagung. CV.Yasaguna, Jakarta.

Las I, A.K. Makarim, A. Hidayat, A.S. Karama,dan l. Manwan, 1991. Peta agroekologiutama tanaman pangan di lndonesia. EdisiKhusus 03/1991. Puslitbang TanamanPangan, Deptan. Jakarta

Muhadjir, F, 1988. Karakteristik tanaman jagung.Balai Penelitian'fanaman Pangan. Bogor.

Partohardjono, S., l.C.lsmail, Subandi,M.O.Adnyana, dan D.A. Darmawan. 1993.Peranan Sistem Usahatani Terpadu dalamUpaya Mengentaskan Kemiskinan diBerbagai Agroekosistem. Dalam Syam,M., Hermanto, H. Kasim, dan Sumihardi(eds.). Proc. Penelitian Tanaman Pangan III,

Bogor, 23-25 Agustus 1993. (Buku I). P:50-64. Puslitbang. Tanaman Pangan.Bogor,

Pawitan, H., Irsal Las dan A.M. Fagi. 1997.Penerapan Efesiensi Pengelolaan Air dalamPertanian. Simposium Nasional danKongres Vl PEF.ACI, PerhimpunanAgronomi Indonesia.

Shaw, R.H. 1976. Water Used and Requirementsof Maize, A Review. /n Agrometeorologyof the Maize (Com) Crops, WMO - 481:I t9- 134.

Sitaniapessy, P.M. 1981. Pengaruh lklim danCuaca Terhadap Pertumbuhan dan ProduksiTanaman. Jurusan Agrometeorology,FMIPA, lnstitut Peranian Bogor. Bogor

Suprapto, H.S. 1998. Bertanam Jagung. PTPenebar Swadaya. Jakarta.

Sutoro. Y. Sulaeman, dan Iskandar. 1988.Budidaya Tanaman Jagung. P.49-66. DalamSubandi, M. Syam, dan A. Widjono (eds).Jagung. Balitbangtan Pertanian,Puslitbangtan Pangan. Bogor.

Wijayaadhi, K" Nugroho, dan A. Pramudya .

1992. Kajian Antara Pola lklim danBeberapa Aspek Pengelolaan Lahan dilndonesia Bagian Timur. Khususnya NusaTenggara. dqlam Pramudya, A.T. Vadari,dan B. Satrianto. Pros. SimposiumMeteorology Pertanian IIl. Malang 20 -22Agustus 1991. Perhimpi (Buku l), p: 93-I 05.

AGRIPLUS, Volume 17 Nomor 03 Septemher zUZ ISSN hASi-hUg