SDA Propinsi Kalbar

5
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kalimantan Barat. Pada 2006 kontribusinya mencapai sekitar 27,25 % dari total nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Sektor inilah yang menghasilkan nilai tambah, devisa daerah sekaligus membuka banyak sekali lapangan kerja, semua ini dapat dilihat dari luas sawah irigasi di sana yang mencapai 61,138 hal ditambah sawah non irigasi seluas 373.480 ha, Di sawah sawah itulah masyarakat di sana menanam palawija yang terdiri atas 37.743 ha ladang jagung dengan produksi 127.660 ton; 17.021 ha ubi kayu dengan produksi 24353 ton; 1.571 ha ubi jalar dengan produksi 12.364 ton; 2.492 ha kacang tanah dengan produksi 2.747 ton; 1.194 ha kacang kedelai dengan produksi 1.349 ton, dan 1.383 ha kacang hijau dengan produksi 966 ton. Produksi sayur mayur juga melimpah. Lahan untuk ketimun saja mencapai 2.803 ha (20.317 ton), untuk sawi 2.561 ha (6.387 ton), untuk kacang panjang 2.448 ha (12.505 ton), untuk terung 171 ha (5.060 ton), untuk kangkung 1.259 ha (3.899 ton), untuk bayam 1.890 ha (2.480 ton), untuk bawang daun 340 ha (1.070 ton), untuk cabe 3.236 ha (7.888 ton), untuk tomat 318 ha (2.486 ton), dan untuk buncis disediakan lahan 411 ha dengan produksi 2.126 ton. Dengan lahan luas dan subur Kalimantan Barat bertekad meningkatkan ketahanan pangan yang kuat untuk masyarakat. Ini dibuktikan dengan melimpahnya produk buah buahan di sana, mulai dari avokad (281 ton), belimbing (609 ton), duku/langsat (7.165 ton), durian (44.308 ton), jambu biji (2.016 ton), jeruk (145.129 ton), manggis (1.281 ton), mangga (2.666 ton), nangka/cempedak (15.201 ton), nanas (12.492 ton), pepaya (4.124 ton), pisang (96.834 ton), rambutan (41.001 ton), salak (2.963 ton), sawo (2,179 ton), sirsak (596 ton) hingga sukun (1.965 ton). Tentu saja dibutuhkan kerja keras untuk mencapai panen yang gemilang seperti itu. Provinsi ini, misalnya, memiliki saluran irigasi primer sepanjang 698 km, saluran irigasi sekunder sepanjang 2.182 km, dan saluran. irigasi tersier sepanjang 17.144 km pada 2006, meningkat dibanding 2005 yang hanya tersedia 633 km saluran irigasi primer, 1.484 km saluran irigasi sekunder dan 11.121 km saluran irigasi tersier. Dengan prestasi yang dicapainya itu, wajar jika Kalimantan Barat menjadi sebuah provinsi yang berswasembada pangan. Predikat ini dicapai melalui kerja keras

Transcript of SDA Propinsi Kalbar

Page 1: SDA Propinsi Kalbar

Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Kalimantan Barat. Pada 2006 kontribusinya mencapai sekitar 27,25 % dari total nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Sektor inilah yang menghasilkan nilai tambah, devisa daerah sekaligus membuka banyak sekali lapangan kerja, semua ini dapat dilihat dari luas sawah irigasi di sana yang mencapai 61,138 hal ditambah sawah non irigasi seluas 373.480 ha, Di sawah sawah itulah masyarakat di sana menanam palawija yang terdiri atas 37.743 ha ladang jagung dengan produksi 127.660 ton; 17.021 ha ubi kayu dengan produksi 24353 ton; 1.571 ha ubi jalar dengan produksi 12.364 ton; 2.492 ha kacang tanah dengan produksi 2.747 ton; 1.194 ha kacang kedelai dengan produksi 1.349 ton, dan 1.383 ha kacang hijau dengan produksi 966 ton.

Produksi sayur mayur juga melimpah. Lahan untuk ketimun saja mencapai 2.803 ha (20.317 ton), untuk sawi 2.561 ha (6.387 ton), untuk kacang panjang 2.448 ha (12.505 ton), untuk terung 171 ha (5.060 ton), untuk kangkung 1.259 ha (3.899 ton), untuk bayam 1.890 ha (2.480 ton), untuk bawang daun 340 ha (1.070 ton), untuk cabe 3.236 ha (7.888 ton), untuk tomat 318 ha (2.486 ton), dan untuk buncis disediakan lahan 411 ha dengan produksi 2.126 ton.

Dengan lahan luas dan subur Kalimantan Barat bertekad meningkatkan ketahanan pangan yang kuat untuk masyarakat. Ini dibuktikan dengan melimpahnya produk buah buahan di sana, mulai dari avokad (281 ton), belimbing (609 ton), duku/langsat (7.165 ton), durian (44.308 ton), jambu biji (2.016 ton), jeruk (145.129 ton), manggis (1.281 ton), mangga (2.666 ton), nangka/cempedak (15.201 ton), nanas (12.492 ton), pepaya (4.124 ton), pisang (96.834 ton), rambutan (41.001 ton), salak (2.963 ton), sawo (2,179 ton), sirsak (596 ton) hingga sukun (1.965 ton). Tentu saja dibutuhkan kerja keras untuk mencapai panen yang gemilang seperti itu. Provinsi ini, misalnya, memiliki saluran irigasi primer sepanjang 698 km, saluran irigasi sekunder sepanjang 2.182 km, dan saluran. irigasi tersier sepanjang 17.144 km pada 2006, meningkat dibanding 2005 yang hanya tersedia 633 km saluran irigasi primer, 1.484 km saluran irigasi sekunder dan 11.121 km saluran irigasi tersier. Dengan prestasi yang dicapainya itu, wajar jika Kalimantan Barat menjadi sebuah provinsi yang berswasembada pangan. Predikat ini dicapai melalui kerja keras dan kerjasama pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha. Karena itu, sebagai penghargaan pemerintah terhadap keberhasilan ini, Presiden Susilo Bambang Yodhoyono sampai menganugerahkan penghargaan di bidang ketahanan pangan kepada Gubenur Kalimantan Barat, H. Usman Ja’far, di Istana Bogor pada tanggal 21 Nopember 2006.

Di samping perkebunan, Kalimantan Barat juga memiliki potensi pembangunan yang besar di biding kehutanan. Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu pro ini yang ditetapkan sebagai "paru paru dunia" yang dikenal dengan "The Heart of Borneoâ€Â. Hutan hutan di� Kalimantan Barat menyimpan kekayaan luar biasa, kawasan hutan cagar alamnya terhampar seluas 153.275 ha, belum termasuk hutan taman nasional yang luasnya mencapai 1.252.895 ha. Hutan wisata alamnya juga luas, mencapai 29.310 ha dan hutan lindungnya mencakup areal seluas 2.307.045 ha. Ada pun suaka alam lainnya mencapai 210.100 ha. Kawasan budidaya hutan meliputi hutan produksi terbatas seluas 2.445.985 ha, hutan produksi biasa 2.265.800 ha, dan hutan produksi konversi mencapai 514.350 ha.

Dari sektor kehutanan, Bumi Khatulistiwa ini pada tahun 2005 menghasilkan kayu sebanyak 450,030 m³. Ini belum termasuk produksi non kayu yang juga melimpah ruah, meliputi: arang rimba campuran di atas tanah seluas 309.875 ha; damar batu sebanyak 78 ton; rotan lacak sebanyak 16 ton, rotan cacing mencapai 3.689 ton, rotan semambu dengan jumlah 348.800

Page 2: SDA Propinsi Kalbar

batang, rotan manau sejumlah 49.000 batang, rotan getah sebanyak 258 ton, rotan segak seberat 231 ton, kulit kayu gembor seberat 128 ton dan 57 ton gaharu buaya.

Sumber: Indonesia Tanah Airku (2007)

Tambang Emas ( Emas Aluvial dan Emas Primer) ( Au) Referensi Hypotetic = 590.090.597.77 Ton2. Zircon Sand Tambang ( ZrO2) 3. Tambang Bauksit ( Al2O3) 4. Tambang Batubara ( Steam Coal & Cooking Coal) 5. Iron Ore ( Fe2O3) 6. Pasir Besi ( Fe) 7. Antimony ( Sb) Referensi Hypotetic = 8. Lead Ore / Galena ( Pb) Referensi Hypotetic = 106, 120 Ton9. Kaoline Resources Hypotetic = 317.048.857 Ton10. Titanium Resources Hypotetic = > 1, 5 Juta Ton11. Gas dan Miyak Bumi

Andesit di daerah-daerah :Ampadi, Desa Bentiang, Kecamatan Air Besar (L-An-01), Sumberdaya Hipotetik 14.400.000 m3 (37.500.000 Ton). Engkanging, Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar (L-An-02), Sumberdaya Hipotetik 10.500.000 m3 (27.450.000 Ton). Sempatung, Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar (L-An-03), Sumberdaya Hipotetik 18.700.000 m3 (48.600.000 Ton). Temahar, Desa Nyayum, Kecamatan Kuala Behe (L-An-04), Sumberdaya Hipotetik 6.600.000 m3 (17.150.000 Ton). Aur Sampuk Paloan, Desa Pahauman, Kecamatan Sengah Temila (L-An-05), Sumberdaya Hipotetik 5.250.0000 m3 (13.600.000 Ton).

Basal di daerah-daerah :Sei Kendal Semuntik, Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar (L-Ba-01), Sumberdaya Hipotetik 3.460.000 m3 (9.000.000 Ton). Parigi Baban, Desa Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu (L-Ba-02), Sumberdaya Hipotetik 6.180.000 m3 (16.000.000 Ton).

Granit di daerah-daerah :Turap, Dusun Kaseh, Desa Jelimpo, Kecamatan Ngabang (L-Gr-01), Sumberdaya Hipotetik 27.000.000 m3 (73.500.000 Ton). Jambu Tembawang, Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar (L-Gr-02), Sumberdaya Hipotetik 12.350.000 m3 (32.750.000 Ton). Sei Lange Meranti, Desa Ampadi, Kecamatan Kuala Behe (L-Gr-03), Sumberdaya Hipotetik 11.000.000 m3 (29.000.000 Ton). Sidan Songga, Desa Darit, Kecamatan Nenyuke (L-Gr-04), Sumberdaya Hipotetik 2.400.000 m3 (6.400.000 Ton). Sabaka Baktimulya, Desa Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu (L-Gr-05), Sumberdaya Hipotetik 16.500.000 m3 (43.700.000 Ton). Nangka Tempoyak, Desa Rees, Kecamatan Menjalin (L-Gr-06), Sumberdaya Hipotetik 14.300.000 m3 (37.850.000 Ton). Paloan, Desa Pahauman, Kecamatan Sengah Temila (L-Gr-07), Sumberdaya Hipotetik 12.850.000 m3 (34.100.000 Ton). 

Granodiorit di daerah-daerah :

Page 3: SDA Propinsi Kalbar

Sei Muntik Temoyok, Desa Serimbu, Kecamatan Air Besar (L-Gd-01), Sumberdaya Hipotetik 24.750.000 m3 (65.580.000 Ton). Ampadi, Desa Sutipadang Serimbu, Kecamatan Air Besar (L-Gd-02), Sumberdaya Hipotetik 18.800.000 m3 (49.800.000 Ton). Gamang Ladangan, Desa Darit, Kecamatan Nenyuke (L-Gd-03), Sumberdaya Hipotetik 23.900.000 m3 (63.400.000 Ton). Garu Pahong, Desa Tanjung, Kecamatan Mempawah Hulu (L-Gd-04), Sumberdaya Hipotetik 9.650.000 m3 (25.575.000 Ton). Sei Pahat Sepang, Desa Karangan, Kecamatan Menjalin (L-Gd-05), Sumberdaya Hipotetik 5.500.000 m3 (14.570.000 Ton). Aur Sampuk Senakin, Desa Pahauman, Kecamatan Sengah Temila (L-Gd-06), Sumberdaya Hipotetik 9.480.000 m3 (25.000.000 Ton). 

Diorit di daerah-daerah :Ta'ahu, Desa Selange, Kecamatan Nenyuke (L-Dio-01), Sumberdaya Hipotetik 12.200.000 m3 (32.350.000 Ton). Ansiap, Desa Suak Berangan, Kecamatan Menjalin (L-Dio-02), Sumberdaya Hipotetik 8.250.000 m3 (21.850.000 Ton). Sidas, Desa Keranji Mancal, Kecamatan Sengah Temila (L-Dio-03), Sumberdaya Hipotetik 24.300.000 m3 (64.490.000 Ton). Andeng, Desa Gombang, Kecamatan Sengah Temila (L-Dio-03), Sumberdaya Hipotetik 16.150.000 m3 (42.850.000 Ton). 

Pasir dan batu (sirtu) di daerah-daerah :Temiwang Sawi, Desa Ambayo Selatan, Kecamatan Ngabang (L-Gra-01), Sumberdaya Hipotetik 1.000.000 m3 (2.125.000 Ton). Paloan, Desa Keranji Panjang, Kecamatan Sengah Temila (L-Gra-02), Sumberdaya Hipotetik 725.000 m3 (1.500.000 Ton). Bagak Mamik, Desa Anik, Kecamatan Nenyuke (L-Gra-03), Sumberdaya Hipotetik 990.000 m3 (2.000.000 Ton). Tanjung Balai, Desa Muara Behe, Kecamatan Kuala Behe (L-Gra-04), Sumberdaya Hipotetik 2.000.000 m3 (4.200.000 Ton).

Pasir darat di daerah-daerah :Sei Birang, Desa Sebatih, Kecamatan Sungai Ambawang (L-Ss-01), Sumberdaya Hipotetik 275.000 m3 (575.000 Ton). Sei Kelli, Desa Penyaho Dangku, Kecamatan Ngabang (L-Ss-02), Sumberdaya Hipotetik 490.500 m3 (1.000.000 Ton). Paloan, Desa Pahauman, Kecamatan Sengah Temila (L-Ss-03), Sumberdaya Hipotetik 365.500 m3 (770.000 Ton). 

Pasir kuarsa di daerah-daerah :Sungai Birang, Desa Balai Peluntan, Kecamatan Ngabang (L-Si-01), Sumberdaya Hipotetik 2.400.000 m3 (5.400.000 Ton). Muun, Desa Ambarang, Kecamatan Kuala Behe (L-Si-02), Sumberdaya Hipotetik 2.840.000 m3 (6.000.000 Ton). Tolok, Desa Meranti, Kecamatan Nenyuke (L-Si-03), Sumberdaya Hipotetik 3.000.000 m3 (7.000.000 Ton).

Lempung di daerah-daerah :Dusun Kaseh, Desa Jelimpo, Kecamatan Ngabang (L-Cly-01), Sumberdaya Hipotetik 1.200.000 m3 (1.600.000Ton). Dusun Nyi'in, Desa Tubang, Kecamatan Ngabang (L-Cly-02), Sumberdaya Hipotetik 1.875.500 m3 (2.500.000 Ton). Hilir Tengah, Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang (L-Cly-03), Sumberdaya Hipotetik 1.580.000 m3 (2.140.000 Ton). Dusun Raja, Desa Ambarang, Kecamatan Ngabang (L-Cly-04),

Page 4: SDA Propinsi Kalbar

Sumberdaya Hipotetik 1.900.000 m3 (2.580.000 Ton). Dusun Kersik, Desa Engkadu, Kecamatan Kuala Behe (L-Cly-05), Sumberdaya Hipotetik 2.750.000 m3 (3.700.000 Ton). Pedataran Desa Muara Behe, Kecamatan Kuala Behe (L-Cly-06), Sumberdaya Hipotetik 2.400.000 m3 (3.250.000 Ton). Banying, Desa Sidas, Kecamatan Sengah Temila (L-Cly-07), Sumberdaya Hipotetik 3.400.000 m3 (4.600.000 Ton). Gombang, Desa Anik, Kecamatan Nenyuke (L-Cly-08), Sumberdaya Hipotetik 1.800.000 m3 (2.470.000 Ton). Padangpio, Desa Darit, Kecamatan Nenyuke (L-Cly-09), Sumberdaya Hipotetik 7.400.000 m3 (10.000.000 Ton). Dusun Gombang, Desa Keranji Panjang, Kecamatan Sengah Temila (L-Cly-10), Sumberdaya Hipotetik 8.160.000 m3 (11.000.000 Ton).

Jasper di daerah-daerah :Kedama, Desa Muara Behe, Kecamatan Kuala Behe (L-Jas-01), Sumberdaya Hipotetik 115 m3 (260 Ton). Desa Sebatih, Kecamatan Sungai Ambawang (L-Jas-02), Sumberdaya Hipotetik 200 m3 (450 Ton).

Intan letakan di daerah :Dusun Pantek, Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang (L-Di-01), berupa indikasi dalam Endapan Aluvial Purba Sungai Landak dan anak-anak sungainya, pernah dijumpai intan letakan berukuran butir biji kacang hijau hingga biji jagung, terdapat bersama mineral berat mengandung zirkon dan logam mulia, kegiatan penggalian dan pendulangan masih berlangsung oleh masyarakat secara kecil-kecilan, tradisional dan temporer, sebagian kecil dibantu pompa air bermesin. Sumberdaya Hipotetik belum diketahui.

Pasir zirkon di daerah-daerah :Demuan, Hilir Tengah, Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang (L-Zr-01), Sumberdaya Hipotetik lapisan pembawa pasir zirkon 11 m3 (31 Ton). Sei Pantek, Ambayo, Desa Tebedak, Kecamatan Ngabang (L-Zr-02), Sumberdaya Hipotetik lapisan pembawa pasir zirkon 6 m3 (17 Ton). Sei Ruang Baam, Dusun Engkalong, Desa Nyayum, Kecamatan Ngabang (L-Zr-03), Sumberdaya Hipotetik lapisan pembawa pasir zirkon 7,5 m3 (21 Ton).