Laporan Upaya Pemberantasan Penyakit Menular Dan Tidak Menular
Screening Test 2011 - · PDF filedilakukan pengobatan intensif agar tidak menular . 2 ... (...
Transcript of Screening Test 2011 - · PDF filedilakukan pengobatan intensif agar tidak menular . 2 ... (...
1
SCREENINGSCREENING
PengertianPengertian•• ScreeningScreening :: ProsesProses ygyg dimaksudkandimaksudkan untukuntuk
mengidentifikasimengidentifikasi penyakitpenyakit22 ygyg tidaktidak diketahui/tidakdiketahui/tidakterdeteksiterdeteksi dgdg menggunakanmenggunakan berbagaiberbagai test/test/ujiuji ygygdapatdapat diterapkanditerapkan secarasecara tepattepat dlmdlm sebuahsebuah skalaskala ygygbesarbesar..
•• UjiUji TapisTapis // ScreeningScreening : : caracara untukuntuk mengidentifikasimengidentifikasipenyakitpenyakit ygyg belumbelum tampaktampak melaluimelalui suatusuatu testes atauataupemeriksaanpemeriksaan atauatau prosedurprosedur lain lain ygyg dapatdapat dengandengancepatcepat memisahkanmemisahkan antaraantara orangorang ygyg mungkinmungkinmenderitamenderita penyakitpenyakit dgdg orangorang yg yg mungkinmungkin tidaktidakmenderitamenderita penyakitpenyakit..
•• UjiUji TTapisapis BUKANBUKAN untukuntuk mendiagnosismendiagnosis tapitapi untukuntukmenentukanmenentukan apakahapakah ygyg bersangkutanbersangkutan memangmemang sakitsakitatauatau tidaktidak kemudiankemudian bagibagi ygyg diagnosisnyadiagnosisnya positifpositifdilakukandilakukan pengobatanpengobatan intensifintensif agar agar tidaktidak menularmenular..
2
DasarDasar PemikiranPemikiran1.1. Yang Yang diketahuidiketahui daridari gambarangambaran spespekktrumtrum penyakitpenyakit
hanyahanya sebagiansebagian kecilkecil sajasaja ((puncakpuncak gununggunung eses))
sedangkansedangkan sebagiansebagian besarbesar masihmasih tersamartersamar..
2.2. Diagnosis Diagnosis dinidini dandan pengobatanpengobatan secarasecara tuntastuntas
memudahkanmemudahkan kesembuhankesembuhan..
3.3. BiasanyaBiasanya penderitapenderita datdataangng mencarimencari pengobatanpengobatan
setelahsetelah timbultimbul gejalagejala atauatau penyakitpenyakit telahtelah beradaberada
dlmdlm stadium stadium lanjutlanjut hinggahingga pengobatanpengobatan menjadimenjadi
sulitsulit atauatau bahkanbahkan tidaktidak dapatdapat disembuhkandisembuhkan lagilagi..
4.4. PenderitaPenderita tanpatanpa gejalagejala mempunyaimempunyai potensipotensi untukuntuk
menularkanmenularkan penyakitpenyakit. .
TujuTuju nn1.1. DeteksiDeteksi dinidini penyakitpenyakit tanpatanpa gejalagejala atauatau
dengandengan gejalagejala tdktdk khaskhas terdapatterdapat padapadaorangorang yang yang tampaktampak sehat,tapisehat,tapi mungkinmungkinmenderitamenderita penyakitpenyakit ( population risk)( population risk)
2.2. DenganDengan ditemukannyaditemukannya penderitapenderita tanpatanpagejalagejala dapatdapat dilakukandilakukan pengobatanpengobatansecarasecara tuntastuntas hinggahingga mudahmudahdisembuhkandisembuhkan dandan tidaktidak membahayakanmembahayakandirinyadirinya maupunmaupun lingkungannyalingkungannya dandan tidaktidakmenjadimenjadi sumbersumber penularanpenularan hinggahinggaepidemic epidemic dapatdapat dihindaridihindari. .
@@
3
SasaranSasaranPenderitaPenderita penyakitpenyakit KRONISKRONIS
•• InfeksiInfeksi bakteribakteri ( ( Lepra,TBCLepra,TBC, , dlldll))•• InfeksiInfeksi Virus ( hepatitis )Virus ( hepatitis )•• PenyakitPenyakit non non infeksiinfeksi ::
–– hipertensihipertensi–– DiabetusDiabetus miletusmiletus–– PenyakitPenyakit jantungjantung–– KarsinomaKarsinoma serviksserviks–– ProstateProstate–– glaukomaglaukoma
•• AidsAids
PrinsipPrinsip PelaksanaanPelaksanaanProses Uji tapis terdiri dari dua tahap :
• Melakukan pemeriksaan terhadap kelompokpenduduk yang dianggap mempunyai
resiko tinggi menderita penyakit dan bilahasil test negative maka dianggap orang
tersebut tidak menderita penyakit.
• Bila hasil positif maka dilakukanpemeriksaan diagnostic
4
Syarat Syarat PemeriksaanPemeriksaanScreeningScreening ::
1.1. DenganDengan cepatcepat dapatdapat memilahmemilahsasaransasaran utkutk periksanperiksan lebihlebih lanjutlanjut
2.2. TidakTidak mahalmahal
3.3. MudahMudah dilakukandilakukan oleholeh petugaspetugaskesehatankesehatan
4.4. TidakTidak membahayakanmembahayakan yang yang diperiksadiperiksa maupunmaupun yang yang memeriksamemeriksa
MacamMacam ScreeningScreening1.1. PenyaringanPenyaringan MassalMassal (Mass Screening)(Mass Screening)
Yaitu Penyaringan yang melibatkan populasi secara keseluruhan
2.2. Selective ScreeningSelective ScreeningPenyaringan yang dilakukan pada Kelompok Penduduk tertentu. Contoh : Screening pada pekerja pabrik yang terpapar denganbahan Timbal
3.3. Single Disease ScreeningSingle Disease Screening ..Penyaringan yg dilakukan pada suatu jenis penyakit tertentuyang spesifik.Misal : Screening untuk mengetahui Penyakit TBC.
4.4. Multiphase ScreeningMultiphase ScreeningPenyaringan yang dilakukan Penyaringan yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan untuk mengetahui kemungkinan terdapatnya bbrp pd Individu. Misal : Screening kesehatan pd terdapatnya bbrp pd Individu. Misal : Screening kesehatan pd pegawai yg mendaftar/akan diseleksi.pegawai yg mendaftar/akan diseleksi.
Adi Heru Utomo, dkk (2010)
5
KriteriaKriteria ScreeningScreening1.1. Sifat PenyakitSifat Penyakit
a)a) SeriusSerius
b)b) Prevalensi tinggi pada tahap praklinikPrevalensi tinggi pada tahap praklinik
c)c) Periode yg panjang diantara tanda Periode yg panjang diantara tanda –– tanda pertama tanda pertama sampai timbulnya penyakitsampai timbulnya penyakit
2.2. Uji DiagnostikUji Diagnostika)a) Sensitif dan SpesifikSensitif dan Spesifik
b)b) Sederhana dan MurahSederhana dan Murah
c)c) Aman dan Dapat DiterimaAman dan Dapat Diterima
d)d) Reliable Reliable e)e) Fasilitas adekwatFasilitas adekwat
3.3. Diagnosis dan PengobatanDiagnosis dan Pengobatana)a) Efektif dan dapat diterimaEfektif dan dapat diterima
b)b) PengobatanPengobatan g aman g aman telahtelah tersediatersedia..
KriteriaKriteria EvaluasiEvaluasi/Menilai /Menilai ScreeningScreening ::
�� ValiditasValiditas : : kemampuankemampuan testes / screening/ screening untukuntuk
menentukanmenentukan individuindividu manamana ygyg benarbenar sakitsakit dandan
manamana yang yang tidaktidak sakitsakit. . Indikator untuk menilaiIndikator untuk menilai
validitasvaliditas hasil Screeninghasil Screening adalahadalah SSensitivitasensitivitas dandan
SSpesifipesifisisitastas
�� ReliabilitasReliabilitas : : adalahadalah bilabila testes yang yang dilakukandilakukan
berulangberulang ulangulang menunjukanmenunjukan hasilhasil yang yang konsistenkonsisten. .
�� YieldYield (Hasil dr Suatu Tes/Uji)(Hasil dr Suatu Tes/Uji) : : merupakanmerupakan jumlahjumlah
penyakitpenyakit yang yang terdiagnosisterdiagnosis dandan diobatidiobati sebagaisebagai
hasilhasil daridari ujiuji tapistapis ygyg sebelumnyasebelumnya tidaktidak diketahuidiketahui..
6
Validitas Hasil Tes Validitas Hasil Tes (Screening);(Screening);
�� SENSITIVITASSENSITIVITAS = = KepekaanKepekaan
Adalah Proporsi dari orang Adalah Proporsi dari orang –– orang yang benar orang yang benar ––benar sakit yang ada di dalam populasi yang benar sakit yang ada di dalam populasi yang disaring, yang diidentifikasi dengan menggunakan disaring, yang diidentifikasi dengan menggunakan uji penyaringan sebagai penderita sakit.uji penyaringan sebagai penderita sakit.
�� SPESIFISITASSPESIFISITAS = = KecermatanKecermatan
Adalah proporsi dari orang Adalah proporsi dari orang –– orang yang benar orang yang benar ––benar sehat, yang juga diidentifikasi dengan benar sehat, yang juga diidentifikasi dengan menggunakan uji penyaringan sebagai individu menggunakan uji penyaringan sebagai individu sehat.sehat.
Indikator untuk menilai VALIDITAS hasil Screening :
““ SENSITIVITASSENSITIVITAS = = KepekaanKepekaan ””�� Kemampuan dari suatu tes Kemampuan dari suatu tes ScreeningScreening untuk untuk
mengidentifikasi secara BENAR orangmengidentifikasi secara BENAR orang--orang yg orang yg
BERESIKO (mempunyai RESIKO Penyakit)BERESIKO (mempunyai RESIKO Penyakit)
�� Kemampuan suatu suatu tes Kemampuan suatu suatu tes ScreeningScreening untuk untuk
menemukan Orang2 yg MENDERITA Penyakit yg menemukan Orang2 yg MENDERITA Penyakit yg
sdg dicari.sdg dicari.
�� RUMUS RUMUS : Jml Subjek yg didiagnosis penyakit ttn : Jml Subjek yg didiagnosis penyakit ttn
secara tepat secara tepat (True Positive)(True Positive) ‘‘dibagidibagi’’ Jml seluruh Jml seluruh
Subjek dgn Penyakit tsb Subjek dgn Penyakit tsb (Population at Risk).(Population at Risk).
7
RumusRumusSENSITIVITASSENSITIVITAS
b+db+da+ca+c
c+dc+d‘‘dd’’
(True Negative)(True Negative)
‘‘cc’’
(False Negative)(False Negative)Tes (Tes (--))
a+ba+b‘‘bb’’
(False Positive)(False Positive)
‘‘aa’’
(True Positive)(True Positive)Tes (+)Tes (+)
Penyakit (Penyakit (--))Penyakit (+)Penyakit (+)
Sensitivitas =
Subjek dg Diagnosa DAN Penyakit (+)
Jml Seluruh Subjek dg Penyakit (+)
Sensitivitas=
True Positive
True Positive + False Negative
Sensitivitas=(a)
(a+c)
Contoh : Contoh : �� Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data yg Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data yg
diperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderita diperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderita
Penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memiliki Penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memiliki
Penyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan Laboratorium Penyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan Laboratorium
(:kadar Hb)(:kadar Hb) pada 200 ibu yg menderita Penyakit X tsb pada 200 ibu yg menderita Penyakit X tsb
didapatkan 150 ibu hamil POSITIF menderita Penyakit X, didapatkan 150 ibu hamil POSITIF menderita Penyakit X,
sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu
hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X, setelah hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X, setelah
dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata 40 orang dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata 40 orang
diantaranya POSITIF menderita Penyakit X tersebut. diantaranya POSITIF menderita Penyakit X tersebut.
�� Berapa SENSITIVITAS nya...???Berapa SENSITIVITAS nya...???
8
10001000b+d = 800b+d = 800a+c = 200a+c = 200
c+dc+d
‘‘dd’’
(True Negative) (True Negative)
= 40= 40
‘‘cc’’
(False Negative) (False Negative)
= 50= 50
Tes (Tes (--))
a+ba+b
‘‘bb’’
(False Positive)(False Positive)
= 760= 760
‘‘aa’’
(True Positive) (True Positive)
= 150= 150
Tes (+)Tes (+)
Penyakit X (Penyakit X (--))Penyakit X (+)Penyakit X (+)
Sensitivitas=(a)
(a+c)0,75
150
200=
SENSITIVITAS 0,75 atau 75% artinya : Subjek yg dlm Screening (+) atau yg memiliki Tanda & Gejala terkait dgn Penyakit X yg mkn diderita itu besarnya adalah 75% dari SEMUA Subjek yg BENAR-BENAR SAKIT.
Interpretasi Hasil SENSITIVITASInterpretasi Hasil SENSITIVITAS
1.1. Makin BESAR Persentase Sensitivitas makin Makin BESAR Persentase Sensitivitas makin
BAIK.BAIK.�� Karena akan mengurangi Resiko Penularan atau Karena akan mengurangi Resiko Penularan atau
Kematian yg disebabkan Penyakit tsb.Kematian yg disebabkan Penyakit tsb.
2.2. Makin KECIL Persentase Sensitivitas makin Makin KECIL Persentase Sensitivitas makin
BERBAHAYA.BERBAHAYA.�� Karena makin Banyak orang yg sebenarnya Sakit Karena makin Banyak orang yg sebenarnya Sakit
tapi Tidak Merasa Sakit.tapi Tidak Merasa Sakit.�� shg Tidak Berobat/diobati.shg Tidak Berobat/diobati.
�� Karena akan dapat Menularkan Penyakitnya ke Orang lain (bila Karena akan dapat Menularkan Penyakitnya ke Orang lain (bila
Screeningnya pd Penyakit Menular)Screeningnya pd Penyakit Menular)
9
SPESIFISITASSPESIFISITAS = = KecermatanKecermatan
�� Kemampuan dari tes Kemampuan dari tes ScreeningScreening untuk untuk mengidentifikasi secara BENAR orangmengidentifikasi secara BENAR orang--orang yg orang yg SEHAT (Tidak Beresiko).SEHAT (Tidak Beresiko).
�� Kemampuan untuk menemukan orangKemampuan untuk menemukan orang--orang yg orang yg TIDAK Menderita Penyakit.TIDAK Menderita Penyakit.
�� RumusRumus : Jml. Subjek yg didiagnosis TIDAK : Jml. Subjek yg didiagnosis TIDAK berpenyakit scr Tepat (True Negative) berpenyakit scr Tepat (True Negative) ‘‘dibagidibagi’’Jml. Seluruh Subjek yg TIDAK Menderita Jml. Seluruh Subjek yg TIDAK Menderita Penyakit.Penyakit.
RumusRumusSPESIFISITASSPESIFISITAS
b+db+da+ca+c
c+dc+d‘‘dd’’
(True Negative)(True Negative)
‘‘cc’’
(False Negative)(False Negative)Tes (Tes (--))
a+ba+b‘‘bb’’
(False Positive)(False Positive)
‘‘aa’’
(True Positive)(True Positive)Tes (+)Tes (+)
Penyakit (Penyakit (--))Penyakit (+)Penyakit (+)
Spesifisitas =
Subjek dg Diagnosa DAN Penyakit (-)
Jml Seluruh Subjek dg Penyakit (-)
Spesifisitas=
True Negative
False Positive + True Negative
Spesifisitas=(d)
(b+d)
10
Contoh : Contoh : �� Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data yg Screening test dilakukan pada 1000 ibu hamil. Data yg
diperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderita diperoleh adalah : terdapat 200 ibu hamil yg menderita
Penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memiliki Penyakit X dan 800 ibu hamil lainnya Tidak memiliki
Penyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan Laboratorium Penyakit X. Setelah dilakukan pemeriksaan Laboratorium
(:kadar Hb)(:kadar Hb) pada 200 ibu yg menderita Penyakit X tsb pada 200 ibu yg menderita Penyakit X tsb
didapatkan 150 ibu hamil POSITIF menderita Penyakit X, didapatkan 150 ibu hamil POSITIF menderita Penyakit X,
sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu sedangkan yg 50 ibu hamil NEGATIF. Adapun dari 800 ibu
hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X, setelah hamil yg dlm screening Tidak memiliki Penyakit X, setelah
dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata 40 orang dilakukan Pemeriksaan Laboratorium ternyata 40 orang
diantaranya POSITIF menderita Penyakit X tersebut. diantaranya POSITIF menderita Penyakit X tersebut.
�� Berapa SPESIFISITAS nya...???Berapa SPESIFISITAS nya...???
10001000b+d = 800b+d = 800a+c = 200a+c = 200
c+dc+d
‘‘dd’’
(True Negative) (True Negative)
= 40= 40
‘‘cc’’
(False Negative) (False Negative)
= 50= 50
Tes (Tes (--))
a+ba+b
‘‘bb’’
(False Positive)(False Positive)
= 760= 760
‘‘aa’’
(True Positive) (True Positive)
= 150= 150
Tes (+)Tes (+)
Penyakit X (Penyakit X (--))Penyakit X (+)Penyakit X (+)
Spesifisitas=(d)
(b+d)0,05
40
800=
SPESIFISITAS 0,05 atau 5% artinya : Subjek yg Negatif atau Tidak Menderita /Memiliki Penyakit dr Screening tsb sebesar 5% dr Semua Subjek yg TIDAK Sakit .
11
Interpretasi Hasil SPESIFISITASInterpretasi Hasil SPESIFISITAS
1.1. Makin BESAR Persentase Spesifisitas makin Makin BESAR Persentase Spesifisitas makin
BAIK.BAIK.�� Karena akan mengurangi kesalahan pengobatan Karena akan mengurangi kesalahan pengobatan
atau perawatan. Shg Orang yg Sehat TIDAK dikira atau perawatan. Shg Orang yg Sehat TIDAK dikira
Sakit dan Tidak perlu dilakukan Pengobatan.Sakit dan Tidak perlu dilakukan Pengobatan.
2.2. Makin KECIL Persentase Spesifisitas makin Makin KECIL Persentase Spesifisitas makin
MERUGIKAN.MERUGIKAN.�� Karena dapat menyebabkan pemberian Pelayanan Karena dapat menyebabkan pemberian Pelayanan
Kesehatan/Pengobatan yg salahKesehatan/Pengobatan yg salah, krn memungkinkan , krn memungkinkan
pemberian Yankes/Pengobatan kpd Orang yg Tidak Sakit.pemberian Yankes/Pengobatan kpd Orang yg Tidak Sakit.
�� Membuang Tenaga dan Biaya.Membuang Tenaga dan Biaya.
��SENSITIVITASSENSITIVITAS : : ProbabilitasProbabilitas hasilhasil ujiuji
ygyg POSITIFPOSITIF padapada orangorang--orangorang ygyg
MENGIDAP MENGIDAP PenyakitPenyakit. . {a/({a/(a+ca+c)})}
��SPESIFISITAS SPESIFISITAS : : ProbabilitasProbabilitas hasilhasil ujiuji
NEGATIFNEGATIF padapada orangorang--orangorang ygyg TIDAK TIDAK
MengidapMengidap PenyakitPenyakit. . {{d/(b+dd/(b+d)})}
12
Predictive Value ProbabilityPredictive Value Probability
�� ‘‘Nilai Probabilitas PrediksiNilai Probabilitas Prediksi’’ suatu suatu
penyakit dari hasil suatu tes atau penyakit dari hasil suatu tes atau
pemeriksaan.pemeriksaan.
�� Untuk menilai sejauh mana Untuk menilai sejauh mana EFIKASIEFIKASI
(=(=Kemanjuran/KemujarabanKemanjuran/Kemujaraban) dari ) dari
suatu tes suatu tes ScreeningScreening..
Predictive Value ProbabilityPredictive Value Probability ada 2ada 2 ::((““nilai ramalannilai ramalan””))
Positive Positive Predictive ValuePredictive Value: :
ProbabilitasProbabilitas MENDERITAMENDERITA PenyakitPenyakit diantaradiantara
individuindividu dgdg HasilHasil UjiUji DxDx POSITIFPOSITIF. .
{a/({a/(a+ba+b)})}
Negative Negative Predictive ValuePredictive Value: :
ProbabilitasProbabilitas TIDAK MTIDAK MEENDERITANDERITA PenyakitPenyakit
diantaradiantara individuindividu dgdg HasilHasil UjiUji Dx Dx NEGATIF NEGATIF
{{d/(c+dd/(c+d)})}
13
�� Positive Positive Predictive ValuePredictive Value: :
–– adalah : Berapa Proporsi Subjek / Penduduk adalah : Berapa Proporsi Subjek / Penduduk
yang Diyang Di--skrining yg BENARskrining yg BENAR--BENAR POSITIF BENAR POSITIF
(Menderita Penyakit) dari SEMUA Subjek / (Menderita Penyakit) dari SEMUA Subjek /
Penduduk yg ditemukan Menderita Penduduk yg ditemukan Menderita
SAKIT oleh Uji Diagnostik.SAKIT oleh Uji Diagnostik.
�� Negative Negative Predictive ValuePredictive Value::
–– adalah : Berapa Proporsi Subjek / Penduduk adalah : Berapa Proporsi Subjek / Penduduk
yg ditemukan BENARyg ditemukan BENAR--BENAR NEGATIF (TIDAK BENAR NEGATIF (TIDAK
Menderita Penyakit)Menderita Penyakit) dari SEMUA yang dari SEMUA yang
ditemukan TIDAK Menderita ditemukan TIDAK Menderita
Penyakit (Penyakit (--) )
dengan kata lain :dengan kata lain :
TINGKATANTINGKATAN22 PENCEGAHANPENCEGAHAN1.1. PENCEGAHAN PRIMERPENCEGAHAN PRIMER
�� Adalah : Suatu pencegahan penyakit yg ditujukan pd Adalah : Suatu pencegahan penyakit yg ditujukan pd
FAKTOR RESIKO nya.FAKTOR RESIKO nya.
�� Pada Tahap BELUM ada Penyakit.Pada Tahap BELUM ada Penyakit.
2.2. PENCEGAHAN SEKUNDERPENCEGAHAN SEKUNDER�� Adalah : Pencegahan pd Penderita yg sudah terserang Adalah : Pencegahan pd Penderita yg sudah terserang
Penyakit/gangguan kesehatan dgn mengatasi Penyakit/gangguan kesehatan dgn mengatasi
PENYEBAB nya secara Tepat agar terhindar dari PENYEBAB nya secara Tepat agar terhindar dari
Penyakit tsb.Penyakit tsb.
�� Pada Tahap Asimtomatis atau SubPada Tahap Asimtomatis atau Sub--KlinisKlinis
3.3. PENCEGAHAN TERSIERPENCEGAHAN TERSIER�� Pencegahan yg ditujukan untuk menghindari terjadinya Pencegahan yg ditujukan untuk menghindari terjadinya
KOMPLIKASI atau bahkan Kematian.KOMPLIKASI atau bahkan Kematian.
�� Pada Tahap KlinisPada Tahap Klinis
14
Pencegahan PRIMER, SEKUNDER, Pencegahan PRIMER, SEKUNDER, TERSIERTERSIER
Permulaan Deteksi
PENCEGAHANPENCEGAHAN PRIMERPRIMER SEKUNDERSEKUNDER TERSIERTERSIER
Menghilangkan Faktor Resiko
Deteksi Dini & Pengobatan
Mengurangi Komplikasi
Tidak ada Penyakit Subklinis Klinis
Sumber : Adi Heru Utomo, dkk (2010)
Buku Referensi :Buku Referensi :
Adi Heru Sutomo, Ircham Machfoedz, Suriani, Rosmadewi, 2010,
Epidemiologi Kebidanan, Yogyakarta, Fitramaya.
Azrul Azwar, 1999, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Binarupa Aksara
Bambang Sutrisna, 1994, Pengantar Metoda Epidemiologi, Dian
Rakyat, Jakarta
Bhisma Murti, 2003, Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi,
Yogyakarta, Gadjah Mada University Press
Bustan MN, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta
Eko Budiarto, 2003, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, EGC
Richard F. Morton, J. Richard Hebel, Robert J. McCarter, 2009, A
Study Guide to Epidemiology and Biostatistik, Jakarta, EGC.
R. Beaglehole, R. Bonita, T. Kjellstrom, 1997, Dasar – dasar
Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Thomas C. Timmreck, PhD, 2005, Epidemiologi Suatu Pengantar,
Jakarta, EGC.
Wahyudin Rajab, 2009, Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa
Kebidanan, Jakarta, EGC.