Saraf Dan Indra Hewan

43
BAB I PENDAHULUAN

description

sip

Transcript of Saraf Dan Indra Hewan

Page 1: Saraf Dan Indra Hewan

BAB IPENDAHULUAN

Page 2: Saraf Dan Indra Hewan

BAB II

PEMBAHASAN

I. SISTEM SARAF HEWANA. Pengertian sistem saraf

Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunteer dan involunter organ atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron)yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan ingatan.

B. Neuron atau sel sarafNeuron atau sel syaraf dan sel glia merupakan dua jenis sel

penyusun sistem syaraf.Neuron merupakan sel fungsional pada sistem saraf, yang bekerja dengan menghasilkan potensialaksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke sel berikutnya. Pembentukan potensial aksi merupakan cara yang dilakukan sel syaraf dalam memindahkan informasi, fungsi kendali dan koordinasi tubuh.

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, sel syaraf didukung oleh sel glia. Sel glia merupakan sel yang berkaitan berat dengan neuron, yang berfungsi sebagai pendukung struktur dan fungsi neuron, namun tidak terlibat dalam penjelaran impuls.Sel glia berfungsi untuk menjamin agar kondisi ionikdi sekitar neuron dapat selalu tepat.Selain itu, sel glia juga berfungsi untuk membuang zat-zat sisa dari sekitar neuron.

Salah satu sel glia yang sangat dikenal ialah sel Schwann.Sel ini merupakan salah satu jenis sel glia yang berfungsi sebagai pembungkus akson, membentuk selubung yang diseebut selubung mielin.

Ditinjau dari fungsinya, neuron dapat dibagi tiga macam, yaitu: Neuron motorik, Neuro sensorik, Neuron interneuron.1.      Neuron motorikSel araf yang membawa rangsagan dari pusat ke daerah tepi (perifer tubuh)2.      Neuro sensorikSel saraf yang berfungsi untuk membawa rangsangan dari daerah tepi (perifer tubuh) ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang atau mendula spinalis )

Page 3: Saraf Dan Indra Hewan

3.      Neuron interneuron atau sel penghubungSel saraf yang terdapat di pusat saraf, yang menjadi penghubung

antara neuron motori dan sensorik.Ketiga neuron tersebut tersusun dengan khusus sehingga mampu menanggapi berbagai perubahan yang terjadi pada lingkungan hewan, baik lingkungan dalam maupun luar tubuh.Neuron mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi.Berdasarkan bentuknya neuron dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar, neuron multipolar.1.      Neuron unipolar

Neuron unipolar hanya mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya, selanjutnya cabang akan terbelah dua sehingga bentuk dari neuron unipolar akan menyerupai huruf “T”. Satu belahan cabang berperan sebagai dendrit, sementara yang lain sebagai akson. Neuron unipolar ini umumnya mempunyai fungsi sebagaimana sensory neuron yaitu sebagai pembawa sinyal dari bagian tubuh (sistem saraf perifer) menuju ke sistem saraf pusat.2.      Neuron bipolar

Neuron bipolar, sesuai dengan namanya, mempunyai dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang saling berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai dendrit, sementara yang lain berperan sebagai akson. Karena percabangannya yang demikian ini, maka badan sel saraf neuron bipolar mempunyai bentuk yang agak lonjong/elips.Neuron bipolar umumnya mempunyai fungsi sebagaimana interneuron, yaitu menghubungkan berbagai neuron di dalam otak dan spinal cord.3.      Neuron multipolar

Neuron multipolar adalah jenis sel saraf yang paling umum dan paling banyak ditemui.Sel saraf ini mempunyai dendrit lebih dari satu, namun hanya memiliki sebuah akson.Karena jumlah dendrit pada setiap neuron multipolar bisa bervariasi banyaknya, maka bentuk badan sel saraf multipolar ini seringkali dikatakan berbentuk multigonal.Neuron multipolar umumnya mempunyai fungsi sebagaimana motoneuron, yaitu membawa sinyal/isyarat dari sistem saraf pusat menuju ke bagian lain dari tubuh, seperti otot, kulit, ataupun kelenjar.

C. Komponen penyusun sistem sarafBerbagai bangunan yang dapat ditemukan sistem sarf hewan yaitu

otak, serabut saraf, pleksus, dan ganglia.1.      Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari jumlah sel saraf, baik sejenis maupun tidak. Contoh serabut saraf sejenis adalah serabut

Page 4: Saraf Dan Indra Hewan

aferan dan serabut eferen.Serabut campuran terdiri atas sejumlah akson dan sel saraf motorik dan sensorik.2.      Pleksus merupakan jaringa serabut saraf yang tidak teratur. Pleksus dapat ditemukan adanya badan sel saraf, meskipun tidak selalu.Pleksus dapat ditemukan pada coelenterata, stenopara, dan khemikordata.Pada jenis hewan tersebut, pleksus biasanya berfungsi sebagai sistem sistem saraf pusat.3.      Ganglia yaitu kumpulan sel saraf berbentuk nodul (bulat atau membulat dan memiliki batas yang jelas), dilapisi jaringan konektif, dan mempunyai badan sel saraf serta serabut saraf.

D. Sistem saraf pada unisel atau bersel satuTidak semua Avertebrata memiliki sistem saraf. Hewan yang

tergolong Protozoa dan Porifera tidak memiliki sistem saraf.Setiap sel penyusun tubuh hewan tersebut mampu mengadakan reaksi terhadap stimulus yang diterima dan tidak ada koordinasi antara satu sel dengan sel tubuh lainnya.Hewan bersel satu seperti Amoeba dan Paramaecium meskipun tidak mempunyai urat saraf tapi protoplasmanya dapat melakukan segala kegiatan sebagai mahkluk hidup seperti iritabilitas, bergerak dan penyesuaian diri terhadap linngkungannya.

1.      Sistem saraf pada Coelenterata.Pada Coelenterata akuatik seperti Hydra, ubur-ubur dan Anemon

laut pada Mesoglea yang terletak diantara epidermis (ektoderm) dan gastrodermis (endoderm) terdapat sistem saraf diffus karena sel-sel saraf masih tersebar saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala yang disebut saraf jala. Sistem saraf ini terdiri atas sel-sel saraf berkutub satu, berkutub dua, dan berkutub banyak yang membentuk sistem yang saling berhubungan seperti jala.Meskipun demikian impuls dari satu sel ke sel yang lainnya lewat melalui sinaps.Saraf jala sudah merupakan sistem sinaps tapi tidak mempunyai cirri-ciri sinaps.

2.      Sistem saraf pada EchinodermataSistem saraf pada Echinodermata masih merupakan sistem saraf

primitif.Meskipun sel-sel saraf tersusun dalam bentuk cincin saraf sekeliling rongga mulut dan mempunyai cabang ke tiap lengan, tetapi susunan saraf didalamnya masih diffus seperti jala belum ada pengelompokan dalam ganglion.Sel-sel saraf berhubungan (innervasi) dengan kaki pembuluh, duri dan lain-lain.

Meskipun sistem saraf Echinodermata masih diffus seperti pada Coelenterata tapi sudah mempunyai struktur tertentu dan fungsinya

Page 5: Saraf Dan Indra Hewan

sudah lebih maju.Terdapat sel saraf motorik, sel saraf sensorik dan telah ada refleks.

Pada bintang laut terdapat cincin saraf dalam cakram.Pada tiap penjuluran tubuhnya terdapat saraf radial pada sisi ventral.Saraf ini bercabang-cabang halus banyak sekali.Tiap saraf radial berakhir sebagai sebuah mata pada tiap penjuluran tubuh.

3.      Sistem saraf pada PlatyhelminthesPlatyhelminthes sudah memiliki sistem saraf pusat dan sistem

saraf tepi.Sel-sel saraf pada cacing pipih terkonsentrasi menjadi sebuah ganglion dengan dua lobus di bagian muka yang disebut dengan ganglion kepala atau otak primitif.Dari ganglion kepala terdapat dua tali saraf memanjang ke belakang tubuhnya membentuk seperti tangga.Karena itu disebut saraf tangga tali.Sistem saraf tepi terdiri atas saraf-saraf yang tersusun secara transversal atau melintang yang menghubungkan tali saraf dengan saraf-saraf yang lebih kecil yang terletak tersebar di semua bagian tubuh.Ganglion kepala mempunyai peran sebagai pusat sensoris yang menerima impuls dari titik mata dan reseptor lainnya pada kepala.Ganglion kepala tidak mempunyai peran untuk mengkoordinasi aktifitas otot.

4.      Sistem saraf pada ArthropodaSistem saraf pada arthropoda mempunyai struktur bilateral

seperti pada cacing tanah, dan Mollusca primitif.Perkembangan yang kompleks pada otak arthropoda sangat berbeda dari spesies ke spesies tapimpada dasarnya mempunyai tiga bagian yaitu protoserebrum, deuteroserebrum dan tritoserebrum. Pada arthropoda otak merupakan stasiun relay sensorik dan mempunyai pengaruh untuk mengontrol ganglia segmental yang lebih rendah seperti pada toraks dan abdomen. Ganglia segmental pada hewan ini merupakan pusat refleks lokal. Laba-laba mempunyai ganglion-ganglion ventral bersatu dengan ganglion dorsal, dan membentuk sebuah massa saraf yang ditembus oleh esofagus dan mengeluarkan banyak cabang. Ganglion dorsal itu sering disebut otak.Alat perasa yang pokok berupa 8 buah mata sederhana.

Pada udang terdapat otak disebuah dorsal, dengan dua buah penghubung sirkumesofageal dan sebuah rantai ganglion-ganglion di sebelah ventral.Ganglion ventral pertama besar berhubungan dengan beberapa persatuan ganglion.Saraf bercabang dari otak dan korda ventral.

Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior.Ada 2 buah mata majemuk yang tersususn dari banyak unit optik yang disebut ommatidium.Tiap mata majemuk itu

Page 6: Saraf Dan Indra Hewan

terdapat pada sebuah tangkai.Organ keseimbangan, statokis, terdapat pada dasar antenul-antenul.

Belalang mempunyai sebuah otak dorsal atau juga disebut ganglion serebral yang bilobus.Otak dorsal itu disatukan dengan korda ventral oleh dua penghubung sikumesofageal.Dalam korda ventral terdapat 3 buah ganglion toraksis dan 5 buah ganglion abdominalis.Cabang-cabang saraf keluar dari sistem saraf sentral.

Antena dan palpus mungkin mengandung alat-alat (akhir saraf) untuk meraba,merasa, dan membau sesuatu. Sebuah membrana tympani terdapat pada permukaan segmen abdomen pertama.Membrana tympani itu terlibat atau terbawa serta dalam mendeteksi suara.Pada sayap dan kaki belalang sering terdapat alat-alat untuk buah membuat suara.Belalang mempunyai 2 buah mata majemuk yang besar-besar, terdiri dari ommatidia. Di samping itu ada 3 oselli atau 3 mata sederhana

5.      Sistem saraf AnnelidaPada hewan Polychaeta terdapat ganglion serebral atau ganglion

supraesofageal dapat juga disebut sebagai otak yang terletak di sebelah dorsal kepala.Ganglion supraesofageal itu dihubungkan dengan ganglion subesofageal oleh 2 buah saraf sirkumesofageal.Dari ganglion subesofageal itu mengalir ke belakang sebatang saraf ventral.Dalam setiap metamer atau segmen batang saraf ventral itu membuat tonjolan sebagai segmen ganglion.Batang saraf ventral bercabang-cabang lateral.

Palpus dan tentakel pada hewan ini merupakan indera yang menerima saraf dari ganglion supraesofageal.Terdapat mata sederhana sebanyak 4 buah.Mata sederhana itu terdiri dari kornea, lensa, dan retina sehingga analog dengan mata pada vertebrata.

Sistem saraf pada Oligochaeta berupa sebuah ranting ganglion ventral, tiap segmen dengan satu rantai, mulai dari segmen ke-4.di samping iti ada ganglion suprafaringeal anterior yang juga disebut otak yang terletak dalam segmen ke-3. tali korda saraf di sekitar faring menghubungkan otak dengan ganglion ventral pertama. Dalam tiap metamer terdapat 3 pasang saraf yang berasal dari tali saraf ventral tersebut.Di dalam kulit cacing tanah terdapat organ-organ sensoris yang sensitive terhadap sentuhan dan cahaya.

Pada cacing tanah sudah mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih maju yaitu telah terbentuknya ganglia yang segmental sepanjang tubuhnya. Ganglion supraoesofagus yang disebut juga otak fungsinya masih tetap sebagai sebuah stasiun relay sensoris dari reseptor yang peka terhadap cahaya, sentuhan, dan zat kimia pada

Page 7: Saraf Dan Indra Hewan

permukaan tubuh disekitarnya (bagian muka). Hewan ini mempunyai ganglion pada tiap ruas tubuhnya.Ganglia segmental tersebut dihubungkan dengan tali saraf ventral.Tiap ganglion mempunyai fungsi sebagai pusat yang menerima impuls dari saraf sensorik dari reseptor kulit yang ada disekitarnya.Selain itu terdapat serabut saraf berukuran besar yang menyebabkan otot longitudinal pada semua ruas berkontraksi bersama-sama.

6.      Sistem saraf MolluscaPada tiram terdapat 3 pasang ganglion, sepasang dekat

esophagus, sepasang dalam kaki, dan sepasang dekat ujung posterior massa visceral. Ganglion-ganglion itu dihubungkan satu dengan yang lain dengan serabut-serabut longitudinal dan yang anterior juga oleh serabut-serabut transversal.

Sel-sel sensori, mungkin peka terhadap sentuhan dan cahaya, terdapat di sepanjang batas mantel.Organ untuk mendeteksi gangguan keseimbangan terdapat pada tiram.Organ perasa kurang berkembang dibandingkan anggota molluska lainnya.

Pada bekicot, saraf-saraf ganglion secara rapat berpasangan sebagai saraf serebral (dorsal dari faring dan bukal), saraf kaki, saraf jeroan.Saraf-saraf dari ganglia itu melanjut keseluruh sistem organ.

Pada ujung tiap tentakel posterior (panjang) terdapat sebuah mata dengan kornea, lensa dan retina dan mungkin juga organ pencium (olfaktorius).Di bawah ganglia kaki terdapat sepasang statokis, yaitu organ keseimbangan, masing-masing mengandung benda-benda berkapur, silia dan sel-sel peraba.Dalam lapisan epidermis kepala dan kaki terdapat pula struktur peraba.

Pada gastropoda, serebral atau ganglion suboeofagus mempunyai peran untuk mengontrol ganglia yang lebih bawah.Aktifitas refleks atau gerakan pada hewan ini dikontrol oleh aktifitas 4 pasang ganglion yaitu ganglia serebral, pedal, pleural, dan viseral.Pada Cephalopoda (cumu-cumi, gurita) terdapat otak yang kompleks karena adanya penggabungan berbagai ganglia yang letaknya mengelilingi oesofagus.Karena itu otaknya mempunyai bagian supraoesofagus dan suboesofagus.Pada bagian suboesofagus terdapat pusat pernafasan untuk inspirasi dan ekspirasi. Selain itu terdapat pula bagian yang termasuk ganglia pedal dan branchial yang mengontrol lengan dan tentakel. Sedangkan bagian otak supraoesofagus berisi pusat motorik, pusat sensorik utama yang berupa lobus untuk pembau, dan kompleks dorsal vertikal.

E. Sistem Saraf Pada Vertebrata

Page 8: Saraf Dan Indra Hewan

1. Ikan (pisces)

Ikan merupakan vertebrate yang paling rendah derajatnya dibandingkan vertebrata yang lain. Ikan merupakan hewan yang memerlukan kemampuan bergerak yang memadai untu menghindar dari musuh dan menangkap mangsa.Selain itu ikan dituntut memiliki keseimbangan yang bagus oleh karena itu ikan memiliki perkembangan otak kecil yang lebih baik sebab otak kecil atau serebellum merupakan bagian pengontrol keseimbangan dan pusat pergerakan.

Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang semua anggotanya hidup di perairan. Jenis ikan secara garis bertulang rawan (chondrichthyes) serta memiliki tipe sisik planoid dan ganoid.Contoh jenis ini adalah ikan hiu dan ikan pari.Jenis kedua adalah ikan bertulang sejati (osteichthyes) yang memiliki tipe sisik sikloid dan stenoid.Contohnya adalah ikan salmon dan ikan belut laut.

Bagian luar tubuh ikan dilindungi eksoskeleton berupa sisik. Ikan juga memiliki tiga lubang pengeluaran di depan sirip belakang, yaitu porus qeuitellis, porus ekskretorius, dan anus. Selain itu, ikan juga dilengkapi dengan vesika natatoria (gelembung renang), yang berfungsi sebagai hidrostatis dan membantu repirasi.Sistem ekskresi berupa ginjal, ureter, kandung kemih, dan porus ekskretorius.Alat respirasi berupa insang. Proses respirasi terjadi dalam dua tahap, yaitu fase inspirasi (oksigen masuk ke dalam rongga mulut) dan fase ekspirasi (udara dilepas melalui alt pernapasan ke lingkungan). Sistem peredaran darah ikan terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan pembuluh vena.

2. Amfibi                         

Sebagai contoh adalah katak, Pada katak yang paling berkembang adalah penglihatannya oleh karena itu bagian otak secara keseluruhan hanya berbentuk memanjang sebab bagian otak kecilnya tidak begitu berkembang.

Kelas amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat maupun di air.Alat respirasi berupa insang dan paru-paru.Memiliki lidah yang berfungsi menangkap mangsa.Amfibi dewasa memiliki alat repirasi paru-paru dan dibantu pori-pori yang terdapat di kulit.Sistem peredaran amfibi

Page 9: Saraf Dan Indra Hewan

adalah darah ganda.Dibanding dengan ikan, otak amfibi lebih luas.Kulitnya tidak bersisik dan halus yang berfungsi sebagai berikut.

1. Menjaga keseimbangan repirasi dan air.2. Melindungi dri dari serangan predator dengan mengeluarkan

racun.3. Mengatur suhu tubuh saat berada di darat.

Sebagian amfibi memiliki kemampuan mimikri dan termasuk kelompok hewan berdarah dingin sehingga suhu tubuhnya tergantung pada lingkungan.Beberapa contoh dari kelompok hewan ini adalah katak pohon, salamander, dan salamander cacing.

3. Reptilia

Bangsa reptile umumnya memiliki daya penciuman yang sangat tajam oleh sebab itu bagian otak yang merupakan pusat penciumannya lebih berkembang dan bentuknya lebih besar dan memanjang kearah depan.

Kelas reptil merupakan kelas dari hewan vertebrata pertama yang mampu menyesuaikan diri di daerah kering.Reproduksi tidak tergantung pada kondisi air dan memiliki sifat autotomi jika dalam keadaan bahaya.Kulit berkeratin tebal, bersisik, dan impermiabel terhadap air.Paru-paru hewan ini telah mengalami perkembangan yang lebih baik. Jantung reptil umumnya terdiri atas empat ruang yang belum sempurna,kecuali buaya. Contoh reptil adalah ular, buaya, komodo, dan penyu.

4. Burung (Aves)

Burung merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki keseimbangan yang bagus terutama saat terbang.Beberapa burung juga memiliki ketajaman penglihatan yang bagus.Karena itu pusat koordinasi gerak dan keseimbangan burung berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya lekukan-lekukan pada otak kecil burung yang menjadikan volume otak kecilnya menjadi lebih besar.

Kelas aves yang terkenal dari kelompok ini adalah burung.Burung memiliki buluu yang merupakan modifikasi dari sisik reptil.Dari susunan anatominya, bulu burung dibagi atas filoplumae (berfungsi sebagai penyensor), plumulae (berfungsi sebagai isolator), dan plumae (berfunsi

Page 10: Saraf Dan Indra Hewan

sebagai alat untuk terbang). Burung memiliki kantung hawa yang berfungsi sebagai berikut:

1. Membantu repirasi saat burung terbang.2.  Mengatur berat badan burung saat terbang.3. Memperkeras suara.                                                  4. Membungkus organ dalam agar tidak terasa dingin.

5. Mamalia

Mamalia merupakan vertebarta yang memiliki derajat tertinggi dan hal ini terbukti dari perkembangan otaknyapun dapat jelas terlihat dimana otak kecil dan otak besarnya berkambang dengan baik dan ini jelas sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang dilakukan mamalia.

      Kelas mamalia merupakan kelompok yang memiliki kelenjar susu (mammae) dan rambut yang dapt melindungi diri dari cuaca dingin. Mamalia pada umumnya dapat di kelompokkan menjadi mamalia bertelur, mamalia berplasenta, dan mamalia berkantung.

1. Mamalia bertelur artinya kelompok mamalia yang bereproduksi dengan menghasilkan telur. Contohnya, monotremata yang memiliki kloaka yang dapat menghasilkan telur amniotic bercangkang keras. Contoh lain adalahplatypus (mamalia berparu bebek) dan landak pemakan semut yang berhabitat di Australia.

2. Mamalia berkantung banyak ditemukan di daerah Australia dan sebagian kecil di Papua dan Amerika. Contohnya, Koala, kangguru, dan possum(herbivora), serta serigala tasmania (karnivora).

3. Mamalia berplasenta bersifat vivipar. Plasenta merupakan organ yang berperan dalam pertukaran darah antara induk dan janin.Selain darah, plasenta juga mengalirkan nutrisi untuk janin. Limbah yang dihasilkan akan bermuara bersama sistem pengeluaran induknya.

Kelas mamalia ini dikelompokkan menjadi beberapa ordo.1. Ordo karnivora dikenal sebagai mamalia berkuku. Contohnya,

anjing, kucing, harimau, dan beruang.2. Ordo cetacea, contohnya paus dan lumba-lumba.3. Ordo chiroptera, contohnya kelelawar nontural.4. Ordo logomorpha, contohnya kelinci.5. Ordo perssodacryladan artiodactyla, contohnya sapi, kerbau,

babi, rusa, dan jerapah.

Page 11: Saraf Dan Indra Hewan

6. Ordo primata, contohnya monyet, simpanse, lemur, orang utan, dan manusia.

7. Ordo proboscidea, contohnya gajah.

II. SISTEM INDRA HEWANA. Pengertian Sistem Indra

Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem indera yang dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.

B. Gambaran Umum Sistem Indera pada HewanSistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk

proses informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem indera yang dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba. Alat indra merupakan suatu alat tubuh yang mampu menerima rangsang tertentu. Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan sehingga fungsi utama indra adalah mengenal lingkungan luar atau berbagai rangsang dari lingkungan di luar tubuh.

Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem indera yang dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.

Organ Indra merupakan struktur reseptor yang secara khusus berkembang selama kehidupan dan evolusi hewan. Pada hewan vertebrata, organ indra paling berkembang dibandingkan dengan hewan lainnya. Dalam kerjanya organ Indra tidak dapat dipisahkan dari fungsi dan kerja sistem syaraf dan sistem endokrin yang keduanya membantu untuk memadukan dan mengkoordinasikan informasi yang diterima dari lingkungan dan untuk menimbulkan respon.

Beberapa jenis organ indra pada hewan vertebrata adalah : organ indra interna (stato reseptor, indra sentuh/raba, thermoreseptor, algerireseptor, kemoreseptor), organ indra pembau (olfaktori), pengecap rasa, sistem gurat sisi, telinga dan mata. Organ indra secara umum tersusun atas suatu sel syaraf sensoris khusus beserta sel-sel

Page 12: Saraf Dan Indra Hewan

penyokong dan pada organ indra yang lebih kompleks seperti telinga dan mata tersusun atas komponen-komponen yang lebih rumit lagi. Pada prinsipnya satu jenis organ indra hanya mampu merespon satu jenis perubahan yang terjadi pada lingkungan.

Ikan dan beberapa amfibi memiliki kemampuan indra yang unik yang disebut lateral-line sistem.  Pada dasarnya, hal ini memungkinkan mereka untuk "menyentuh" benda-benda di sekitarnya tanpa kontak fisik langsung atau untuk "melihat" dalam gelap.

Dengan panca indra kita hanya mengambil sedikit informasi dari sekeliling kita. Cahaya inframerah, gelombang elektromagnetik, dan USG hanyalah beberapa contoh dari pengaruh eksternal yang menunjukkan bahwa kita manusia, dapat 'menangkap' informasi dengan bantuan teknologi alat pengukur - sedangkan beberapa hewan lain untuk tujuan tersebut menggunakan indra khusus, yaitu peralatan biologis mereka sendiri. Salah satu sistem seperti itu ditemukan pada ikan dan beberapa amfibi.

Dalam air keruh yang sulit ditembus cahaya, tombak dan pickerel ikan dapat merasakan mangsa sebelum ada kontak. Contohnya, gua Meksiko yang gelap gulita, namun ikan dapat melihat struktur di sekitarnya dan dapat dengan mudah menghindari rintangan. Ikan Lele yang berburu, mengikuti jejak tak terlihat yang mengarah langsung ke mangsanya. Organ yang berperan disini adalah lateral-line sistem, yang mencatat perubahan arus  bahkan gangguan kecil sekalipun, juga memberikan 'cadangan'  indra penglihatan terutama di tempat gelap atau Muddy Waters.

Sistem penginderaan jarak jauh ini, bertumpu pada pengukuran distribusi tekanan dan medan kecepatan air di sekitarnya. Lateral-line organ yang bertanggung jawab untuk hal ini berada di sepanjang sisi kiri dan kanan ikan juga di sekitar mata dan mulutnya. Mereka terdiri dari gelatin yang fleksibel. Ini yang disebut neuromasts - yang peka terhadap gerakan air. Mereka mirip dengan sel rambut  yang ada pada sensor tekanan akustik di telinga manusia. Saraf mengirimkan sinyal-sinyal dari sel-sel rambut untuk diproses di otak, yang kemudian dialokasikan untuk mengidentifikasi sumber perubahan yang terdeteksi dalam air

Sebuah ikan berenang menghasilkan getaran atau gelombang yang secara langsung disampaikan kepada lateral line organnya.Kemudian kawanan ikan tersebut dapat mengenali penyerang terdekatnya dan menyesuaikan dengan gerakan berenang mereka sehingga mereka dapat menyerupai  satu hewan besar.

Page 13: Saraf Dan Indra Hewan

Ikan dapat diandalkan untuk memperbaiki posisi ikan lainnya dalam hal jarak sesuai dengan panjang tubuh mereka sendiri. Setiap ikan menyampaikan informasi tentang diri mereka ke arus lingkungan . Jadi jika, misalnya, ikan mangsa mengungkapkan ukuran dan bentuknya yang memungkinkan bagi predator dalam radius sepanjang tubuhnya, yang terakhir mereka dapat memutuskan apakah pengejaran sepadan dengan usaha. a.      Organ Perasa       

1. Organ perasa terletak di dalam dinding tubuh, dan kebanyakan ukurannya mikroskopis. 

2. Serangga mempunyai organ-organ perasa yang peka terhadap stimuli kimiawi, mekanis, pendengaran dan penglihatan, dan juga stimuli seperti kelembaban relatif dan suhu.

b.      Resepsi Kimiawi1. Kemoreseptor yang berhubungan dengan indra perasa dan indra

pembau adalah bagian-bagian yang penting dalam sistem sensorik yang menyangkut tingkah laku serangga. 

2. Makan, kawin, pemilihan habitat dan hubungan parasit dengan inangnya seringkali diarahkan oleh perasa-perasa kimiawi serangga.

3. Zat-zat dapat menembus sampai sel-sek sensorik dan merangsang mereka secara langsung.

4. Banyak serangga dapat mendeteksi bau-bau khusus pada konsentrasi yang sangat rendah sampai beberapa mil dari sumber mereka.

5. Organ indra kimiawi tanggap terhadap kontak dengan bahan-bahan kimiawi, yang digunakan sebagai isyarat kimiawi dalam lingkungan bagi serangga dari banyak aspek, misalnya untuk :a) mendapatkan makanan, b) mediasi fungsi kasta di dalam kolom serangga  sosial, c) menemukan pasangan, d) identifikasi rangsangan berbahaya yang membahayakan

hidup, e) pemilihan tempat peletakan telur, f) pemilihan habitat.

6. Secara umum pengindraan kimiawi dapat di bagi dalam tiga hal : 1. pengindraan kimiawi  jarak jauh, disebut  alpaksi  (alpaction), 2. pengindraan dengan kontak, disebut gustasi (gustation), 3. pengindraan umum.

Page 14: Saraf Dan Indra Hewan

7. Pada alfaksi, organ indra tanggap terhadap molekul atau bahan kimia dalam bentuk gas pada konsentrasi yang relatip  rendah, organ itu sangat peka dan mempunyai kespesifikan yang tinggi terhadap bahan kimia tertentu.

8. Gustasi terjadi karena kontak langsung dengan melekul atau lainnya dalam bentuk larutan, biasanya dengan kontraksi yang relatip tinggi di bandingkan dengan alpaksi umumnya, indra ini kurang peka dari pada indra alpaksi dan biasanya berhubungan dengan kegiatan makanan.

9. Pengindraan kimiawi umum melibatkan organ-organ indra yang kurang peka, kecuali terhadap konsentrasi yang tinggi  bahan kimia yang merangsang.

10.Organ-organ pengindraan kimiawi umum kurang dapat memisahkan jenis bahan perangsang di banding organ indra alpaksi dan gustasi.

11.Organ indra kimiawi berdasarkan struktur ultranya yaitu 1. berlubang tunggal (uniporous), dengan satu lubang dan 2. berlubang ganda (multiporous), berlubang lebih dari satu.

c.       Resepsi MekanikOrgan-organ perasa serangga peka terhadap reaksi stimuli

mekanik seperti sentuhan, tekanan, atau getaran dan memberikan informasi kepada serangga tentang arah, gerakan-gerakan umum, makan, terbang, menjauhi musuh, reproduksi dan aktivitas-aktivitas lainnya.

Organ-organ perasa ini ada tiga kelompok yaitu, 1. sensila rambut, 2. sensila kampaniform, 3. organ-organ skolopoforus.

d.      Resepsi suara (pendengaran)Kemampuan untuk mendeteksi suara terbentuk pada banyak

serangga, dan suara memainkan banyak peranan dalam tipe kelakuan. Serangga mendeteksi suara- suara yang ada di udara dengan dua

tipe organ sensorik, yaitu : 1. sensila rambut, dan  2. organ-organ timpanum.  Getaran-getaran didalam subtrat dideteksi oleh organ-organ subgenu.

1. Kisaran frekuensi dimana organ-organ ini peka bervariasi pada serangga-serangga yang berbeda. 

2. Seta sensorik hanya dapat mendeteksi  suara diudara pada frekunsi yang relatif rendah.

Page 15: Saraf Dan Indra Hewan

3. Organ timpanum peka terhadap getaran dengan frekuensi ultrasonik.

e.       Resepsi Cahaya (Photoreception)Resepsi cahaya diberi batasan bahwa organisme (serangga)

mampu menanggapi cahaya di daerah opeletrum elektromagnetik yang terlihat dan ultraviolet dekat (near ultraviolet).

Untuk menanggapi cahaya, maka perlu ada pigmen yang mampu mengabsorspsi cahaya dengan gelombang tertentu dan alat yang membangkitkan mupulus darap sebagai  hasil dan absorpsi cahaya itu.

Berbagai informasi lingkungan sampai pada serangga dalam bentuk rangsangan cahaya, misalnya bentuk benda, gerakan, jarak, warna, kecerahan (brightness). Organ penglihatan utama serangga biasanya ada dua tipe yaitu, mata tunggal dan mata majemuk. 

Reseptor-reseptor cahaya yang paling kompleks pada serangga adalah mata majemuk yang memiliki banyak omatidia. Omatidia berfungsi untuk mengatur frekuensi cahaya yang masuk ke mata.

Serangga memiliki kemampuan menyatukan cahaya yang tidak sama gelombangnya sehingga dapat memandang bentuk, walaupun serangga sedang dalam penerbangan yang cepat dan karena itu serangga sangat peka terhadap gerakan. Serangga menggunakan tanda atau isyarat penglihatan dalam menentukan tempat dan mengenal induknya.

f.       Organ Perasa Suhu (Thermoreception)  Organ-organ perasa lainnya yang berkembang baik adalah perasa

suhu. Organ-organ perasa tersebar di seluruh tubuh tetapi umumnya terdapat di antena dan tungkai. Berdasarkan perilakunya, telah dipastikan bahwa serangga peka terhadap perubahan suhu.

Pada beberapa serangga seluruh tubuhnya peka terhadap panas, sedang pada serangga lainnya hanya lokasi tertentu di tubuh yang peka. Organ penginderaan panas serangga banyak terdapat di antena, palpus maksila dan tarsi. Organ indra berdinding tebal yang terdapat di ruas-ruas antena diperkirakan terlihat dalam pendeteksian suhu itu pada serangga-serangga penghisap darah seperti nyamuk, kutu busuk, dan kutu. Pendeteksian panas (warmth) penting juga dalam penemuan inang. g.      Organ Perasa Kelembaban  (Hygroreception)

Beberapa serangga juga memiliki perasa kelembaban yang berkembang baik.   Collembola, seperti serangga kecil lainnya yang hidup di dalam tanah sangat peka tehadap lengas, baik di udara maupun di substratnya. Indra yang peka terhadap lengas telah di

Page 16: Saraf Dan Indra Hewan

ketahui hanya pada beberapa serangga, dan itu di temukan pada antena dari palpus maksila.

Pada kutu badan pediculus humanus, "alat rumbai'' yang terdiri dari beberapa rambut pendek pada antena di ketahui sebagai indra untuk kelembaban. Pada nyamuk aedes aegypti, indra tipe basikomik (Basicomic densilla) tanggap di bagian antena dan palpus maksilla terhadap uap api.h.      Produksi Suara, Cahaya, dan Pergerakan

1.      Produksi cahaya Produksi cahaya oleh organisme disebut bioluminesens

(bioluminescence). Fenomena itu telah diketahui pada tumbuhan, organisme renik dan binatang.  Serangga yang memproduksi cahaya dengan mekanisme khusus, terdapat dalam kelompok Collembola, Homoptera, Coleoptera dan Diptera.  Bioluminesens pada serangga-serangga lain disebabkan oleh adanya bakteri bioluminesens.

Pada Collembola, misalnya Acharutes muscorum, bila terangsang bioluminesens terjadi di seluruh tubuhnya.  Pada Fulgora lanternaria, luminesens pada kepala hanya terjadi apabila jantan dan betina berada bersama, sehingga jelas ada hubungannya dengan perilaku kawin. Beberapa famili yang memproduksi cahaya adalah Lampyridae (kunang-kunang), Elateridae, Drilidae dan Phengodidae; yang terbanyak dipelajari adalah Lampyridae. 

Pada serangga ini organ yang memproduksi cahaya terdapat di abdomen dan mungkin terdapat pada jantan maupun betina, atau hanya pada betina, dan pada larva.  Tidak semua spesies Lampyridae luminesens. Yang luminesis kedipan cahaya itu ada hubungannya dengan kegiatan perkawinan, yaitu menarik pasangannya (lain seks). Pola kedipan cahaya itu pun spesifik spesies.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi cahaya itu melibatkan reaksi zat luciferin dan enzim luciferase dibantu oleh zat ATP atau adenosin-trifosfat. 

2.      Produksi SuaraProduksi suara umumnya berkorelasi dengan organ

pendengaran yang berkembang biak dan kerapkali berperan penting dalam berbagai pola perilaku.  Jadi suara adalah sarana untuk berkomunikasi.

Produksi suara dapat diklasifikasikan menurut mekanismenya, yaitu:  

Page 17: Saraf Dan Indra Hewan

1. suara adalah produksi sampingan dari kegiatan tertentu serangga, 2. suara adalah hasil dari pengenaan (impact) bagian tubuh pada substrat, 3. suara adalah hasil dari mekanisme khusus.

Pada kategori pertama tidak ada struktur khusus yang teradaptasi untuk produksi suara itu. Suara macam ini misalnya adalah hasil sampingan dari terbang, dari kepakan sayap-sayap, mungkin juga oleh vibrasi sklerit-sklerit toraks, atau sentuhan karas (striking) antar sayap. Dalam kategori ini termasuk juga suara-suara yang terjadi sewaktu melakukan gerakan-gerakan kopulasi, makan, membersihkan tubuh dan lain sebagainya.

Serangga-serangga tertentu diketahui memproduksi suara dengan cara mengetuk-ngetukan bagian tubuhnya pada substrat.  Kumbang Anobium dan Xestobium (Anobiidae) mengetuk-ngetuk dinding liang gereknya (di dalam kayu) dengan kepalanya dan memproduksi suara yang khas. Mekanisme khusus untuk produksi suara adalah mekanisme gesek (frictional mechanism), mekanisme getarani atau vibrasi (vibrating mechanisme) dan mekanisme yang melibatkan gerakan udara.

Meskipun secara struktural mekanisme itu beragam, tetapi suara dengan mekanisme gesekan disebut stridulasi.  Mekanisme gesek berada di area sayap, tungkai dan sayap, dan lain sebagainya, dapat saling bergesek. Satu permukaan mempunyai kikie (file) terdiri dari sebaris ridge yang teratur, dan permukaan lain mempunyai penggaruk (scraperi) yang terdiri dari banyak tonjolan halus berkepala (knoblike projection). Apabila kikir kedua penggaruk saling digesekkan maka menimbulkan suara. Kualitas suara tergantung dari laju gesekan, tatanan dari kikir dan penggaruk, dan sifat resonansi dari kutikula sekelilingnya.

Produksi suara orong-orong atau anjing tanah (Gryllotalpa spp., Gryllotalpidae, Orthoptera) menarik bagi pendengarannya karena intensitasnya.  Serangga ini membuat liang di dalam tanah yang diduga berfungsi sebagai kamar resonansi suara. Pada mekanisme getaran ada membran getar atau timbal (tymbal).  Mekanisme ini terdapat pada ordo Hemiptera dan Lepidoptera.  Yang telah diketahui paling banyak mengenai mekanisme itu adalah mekanisme yang terdapat pada tonggeret (Cicada, Cicadidae, Homoptera). Pada serangga ini ada sepasang timbal pada permukaan dorso-lateral abdomen. 

Pada Lepidoptera, pada spesies Arctiidae tertentu dan spesies lainnya, timbal terdapat di kedua sisi metatoraks. Mekanisme timbal juga terdapat pada beberapa spesies kepik famili Pentatomidae.

Page 18: Saraf Dan Indra Hewan

Ngengat Sphingidae (Lepidoptera), Acherontia atropos, spesies asli Eropa ini memproduksi suara dengan cara menghirup dan menghembuskan udara melalui probosisnya yang dilakukan oleh otot-otot faring.

i.        GerakanKemampuan mengubah posisi di dalam lingkungan sangat

penting untuk bertahan hidup, khususnya pada serangga yang tidak menetap di tempat (non-sessile).  Jadi fungsi gerakan adalah untuk menghindari bahaya, mencari makan, menemukan pasangan, memencar, dan menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan. Serangga adalah satu-satunya invertebrata yang mampu terbang.1. Gerakan di permukaan tanah

Berjalan dan berlari dilaksanakan oleh keenam tungkai toraks.  Jika tugkai-tungkai itu tidak dimodifikasi untuk fungsi lain, mereka melayani dua tugas yaitu mengangkat dan mendukung tubuh di atas permukaan tanah dan memberikan kekuatan yang diperlukan untuk menggerakan serangga.

Ada serangga yang meskipun mempunyai tungkai lengkap tetapi tidak bergerak, dan hanya bergerak kalau perlu atau ada gangguan, misalnya pada berbagai spesies kutu tanaman yang tergolong dalam ordo Homoptera (misalnya jenis-jenis Pseudocccidae).  Serangga lain ada juga yang tungkainya tereduksi dan tidak bergerak sama sekali, misalnya kutu perisai (Diaspididae, Homoptera).  Serangga yang dalam hidupnya menetap pada tempatnya disebut sedentary atau sessile.

Pengamatan dengan mata gaya berjalan serangga sangat sulit karena gerakannya yang cepat dan hal ini dapat di atasi dengan menggunakan teknologi sinematografi. Deskripsi klasik gerakan maju serangga adalah sistem peyangga tripod bergantian, yaitu tungkai pertama dan ketiga pada satu sisi dan tungkai tengah pada sisi lain bergerak ke depan, sedang tiga tungkai lainnya tetap di tempatnya (stasioner) dan memberikan penyangga tripod. 

Pada tahap berikutnya ketiga tungkai yang stasioner bergerak ke depan dan tiga tungkai yang dulunya bergerak menjadi stasioner. Demikian seterusnya rangkaian tiga tungkai itu bergerak maju bergantian.  Jika L1, L2, L3 adalah tungkai toraks kiri dan R1, R2, R3 tungkai toraks kanan, maka rumus gerakan tungkai waktu berjalan adalah sebagai berikut: L1, L3, R2 bergerak, L2, R1, R3 stasioner, diikuti L1, L3, R2 stasioner, L2, R1, R3 bergerak, dan seterusnya.  Tidak semua serangga berjalan dengan ke-enam tungkainya; belalang

Page 19: Saraf Dan Indra Hewan

sembah (Mantidae, Mantodea) misalnya, apabila berjalan lambat hanya menggunakan tungkai tengah dan belakang. 

Koordinasi gerakan tungkai ada di ganglion toraks, karena dekapitasi yaitu pembuangan otak dan ganglion subesofaga tidak mengganggu kemampuan serangga berjalan. Untuk bergerak, antara tungkai serangga dan substrat harus ada sejumlah pergeseran (friction) untuk mendapatkan tenaga pendorongan. Meskipun kuku-kuku tarsus cukup untuk maksud itu pada permukaan yang kasar atau kotor, ada situasi yang kuku-kuku itu tidak mampu, misalnya permukaan kaca yang posisinya condong atau kaca jendela. Namun banyak serangga yang dengan mudahnya misalnya lalat rumah. 

Kemampuan itu karena adanya berbagai struktur likat, yaitu pulvilus dan bantalan tarsus (tarsal pads) atau bantalan pada ujung tibia. Struktur itu biasanya diliputi oleh rambut-rambut halus yang ujungnya melebar. Ujung-ujung rambut itu terlumuri sekresi dan kelenjar-kelenjar yang berada di pangkal rambut. 

1.Kekuatan molekuler antara ujung rambut yang melebar, cairan kelenjar dan permukaan gelas menyebabkan terjadinya adhesi. Karena rambut-rambut halus itu yang bertanggung jawab terhadap kemampuanmelengket, rambut itu disebut rambut tenent (tenent hairs) (tenere (latin) = memegang).  2.Gerakan di permukaan dan di bawah air3. Gerakan di udara

C. Sistem Indera pada hewan1 Sistem Indera pada Protozoa (Hewan bersel satu)Pada umumnya tidak memiliki indra, tetapi peka terhadap

rangsangan cahaya. Bila ada cahaya kuat, amoeba dan paramaecium akan menjauh. Euglena hanya memiliki alat penerima rangsang cahaya berupa bintik mata berwarna merah didekat flagelnya. Bila ada cahaya, euglena segera bergerak ke arah cahaya tersebut. Euglena mempunyai daya iratabilitas, tidak mempunyai alat penerima rangsang kusus kecuali euglena, mempunyai kloroplas untuk fotosintesis, mepunyai stigma (bintik mata) yang peka terhadap rangsang.2. Sistem Indera pada Porifera

Tubuh porifera belum membentuk jaringan atau organ. Maka dari itu, pada Phylum porifera belum memiliki sistem indera. Karena struktur tubuhnya masih primitif. 3. Sitem Indera pada Coelenterata

Page 20: Saraf Dan Indra Hewan

Hewan berongga seperti ubur-ubur memiliki sel-sel pigmen dan sel sensori yang peka terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba. Obelia Terdapat sel-sel sensorik yang tersebar dipermukaan tubuh terutama pada daerah tentakel pada obelia peka terhadap rangsang sentuhan dan medusanya terdapat indra penglihat yaitu berupa bintik mata.4. Sitem Indera pada Platyhelminthes

Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai).

5. Sistem Indera pada NemathelminthesAlat indera yang utama pada Nemathelminthes adalah papilla,

bristle atau amphid. Labial papillam dan cephalic papilla adalah penonjolan cuticula yang berisi benang syaraf (nerve fiber) dari syaraf papilla. Sensory bristle biasanya terdapat dimana – mana pada permukaan tubuh. Amphid ialah invaginasi dari kutikula yang buntu. Diduga fungsi amphid sebagai chemoreceptor. Beberapa jenis mempunyai mata yang terletak pada sisi pharynx termasuk bentuk pigment-cup dan lensa berasal dari kutikula.

6. Sitem Indera pada AnnelidaSalah satu kelas dari Annelida adalah Polychaeta. Alat

indera pada Polychaeta ialah mata, nuchal organ dan statocyst. Hanya cacing jenis errant yang mempunyai mata (kecuali Sabellidae). Tetapi ada kalanya jenis errant juga tidak mempunyai mata. Letak mata pada permukaan prostomium dan berjumlah 2 – 4 pasang. Ada yang sederhana dan ada yang sudah berkembang dengan baik. Pada umunya ialah bentuk retinal cup. Fungsi mata hanya sebagai pengenal cahaya. Kebanyakan Polychaeta phototropic negatif. Selain lapisan sel syaraf yang sensitive terhadap cahaya(retina) terdapat sebuah lensa.)

Nuchal organ terdiri atas sepasang ciliated sensory pit yang terletak di daerah kepala. Berfungsi sebagai chemoreseptor yang berguna untuk mengetahui adanya makanan. Apabila nuchal organ dirusak maka cacing tersebut tidak makan.

Page 21: Saraf Dan Indra Hewan

7. Sitem Indera pada MolluscaGurita yang merupakan anggota dari moluska, termasuk dalam

kelas Chepalopoda. Gurita memiliki penglihatan yang baik. Pupil gurita berbentuk seperti lubang celengan sehingga dikuatirkan menderita kelainan refraksi berupa astigmat, tapi ternyata tidak jadi masalah bagi gurita yang berburu dengan penerangan yang kurang. Mata gurita "bisa" membedakan polarisasi cahaya tapi sepertinya buta warna. Dua organ khusus yang disebut statocyst yang terhubung dengan otak berfungsi sebagai alat pendeteksi posisi horizontal. Orientasi mata gurita dijaga oleh gerak otonomik (refleks) sehingga bukaan pupil selalu horizontal.

Gurita memiliki indera perasa yang luar biasa tajam. Alat hisap pada lengan gurita dilengkap dengan kemoreseptor sehingga gurita bisa merasakan benda yang disentuh. Lengan-lengan gurita memiliki sensor tekanan untuk mendeteksi lengan mana saja yang sedang dijulurkan, tapi memiliki kemampuan proprioseptif (perasaan posisi dan pergerakan badan) yang sangat rendah. Sensor tekanan tidak cukup memberi informasi ke otak perihal posisi badan dan lengan gurita. Sebagai akibatnya, gurita tidak memiliki kemampuan mengenal benda secara tiga dimensi (stereognosis) dari benda yang disentuhnya. Gurita bisa merasakan variasi tekstur pada benda yang disentuh tapi tidak bisa memadukan informasi untuk menerka bentuk benda yang sedang disentuh.

Bekicot mempunyai 2 pasang antena. Pada sepasang antena yang panjang, diujungnya terdapat mata sebagai indra penglihat, sedangkan sepasang antena yang pendek berfungsi sebagai indra peraba.

8. Sistem Indera pada Arthropoda

Insecta (serangga) merupakan salah satu anggota dari Arthropoda. Alat indera yang penting pada serangga antara lain adalah mata majemuk dan mata sederhana (compound & simple eyes), chemoreceptor sebagai alat pencium pada antenna dan alat perasa pada mulut, serta berbagai bulu – bulu tactile ; beberapa jenis dilengkapi alat penghasil dan peberima bunyi.

Serangga memiliki 4 macam alat indera yang berfungsi secara baik yaitu indera penglihatan, indera pembau, indera peraba dan indera penangkap getaran suara. Indera penangkap suara disamakan dengan indera peraba dan pembau karena menggunakan alat yang sama. Indera penglihatan pada serangga ada dua yaitu mata tunggal dan

Page 22: Saraf Dan Indra Hewan

mata majemuk. Ada juga serangga yang mempunyai keduanya. Mata tunggal (ocelli) merupakan unit tunggal dari mata majemuk.

Mata majemuk terdiri dari ribuan mata kecil yang disebut ommatida. Tiap ommatida bediri sendiri tanpa mempredulikan ommatida yang lainnya. Ada 2 macam mata majemuk yaitu :

1.      Mata majemuk aposisi adalah mata majemuk yang menyampaikan apapun yang dia lihat ke otak.2.      Mata majemuk superposisi adalah mata majemuk yang menghasilkan satu bayangan penuh pada retina, seperti mata manusia.

Pada serangga, indera peraba dan pembau adalah sungut dan antena. Pada ujung antenna terdaapt alat penangkap getaran suara. Antena pada serangga terletak pada salah satu ruas kepala di atas mulut dan dapat digerak – gerakkan. Ruas pertama antena yang disebut skapus melekat pada kepala. Ruas keduanya diseebut pedisel dan ruas – ruas berikutnya secara keseluruhan disebut flagellum. 9. Sitem Indera pada Echinodermata

Echinodermata hanya memiliki alat indra khusus berupa system indera taktil dan kemoreseptor.

10. Sistem Indera pada Pisces (ikan)Indera yang berkembang dengan baik adalah indera pembau

dan indera penglihatan, sedangkan indera pendengarannya kurang berkembang. Mata ikan dilindungi oleh selaput tembus cahaya dan tidak dilengkapi dengan kelopak. Akomodasi dilakukan dengan mengubah kedudukan lensa. Pada retina terdapat banyak sel batang yang peka terhadap cahaya.

Indera pembau ikan terletak di dekat mulut dan berisi ujung saraf yang sensitif terhadap zat kimia di air. telinga ikan hanya terdiri atas telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap getaran suara melalui tulang kepala. Organ ini juga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Ikan juga mempunyai indera khusus, yaitu gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air di sekitar ikan. Ikan mempunyai beberapa indera, yaitu : indera pendengar, indera penglihat, indera pembau dan gurat sisi.a. Indera Penglihat

Indera penglihatan pada ikan berupa mata yang dilapisi lapisan tipis tembus cahaya. Kornea mata ikan berbentuk datar dan lensanya berbentuk bulat. Akomodasi lensa mata tidak dilakukan dengan memipihkan dan mencembungkan mata tetapi dengan mengubah lensa ke arah belakang.

Page 23: Saraf Dan Indra Hewan

b. Indera PendengarIndera pendengar pada ikan hanya berupa telinga bagian dalam.

Telinga ikan terletak di bagian dalam yang tertutup kulit luar kepalanya. Kedua telinga itu terletak pada kedua sisi bagian yang tertutup tadi. Namun walaupun telinga ikan terletak di dalam, telinga ikan dapat berfungsi secara baik.C. Indera Pembau dan Gurat Sisi

Indera pembau pada ikan digunakan untuk mencari makanan mereka. Sedangkan gurat sisi pada ikan berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air sehingga ikan dapat mengetahui kedudukannya di dalam air.11. Sistem Indera pada Amphibi

Indera yang berkembang dengan baik adalah indera penglihatan dan indera pendengaran. Indera penglihatan yang baik membantu untuk mencari dan menangkap makanan. Mata amphibi bulat dan dilindungi oleh kelopak mata. Indera penglihatan pada katak terdapat kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Pada kelopak bawah terdapat selaput niktitans (Selaput Tidur) yang tembus cahaya. Selaput ini berfungsi untuk melindungi bola mata dari kekeringan serta membantu membersihkan bola mata, serta berfungsi menjaga mata dari gesekan ketika di dalam air dan menjaga mata agar selalu lembab ketika ada di darat.

Telinga amphibi terdiri dai telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Telinga paling luar berupa selaput gendang telinga yang berfungsi menngkap getaran suara.

12. Sistem Indera pada ReptiliaIndera yang berkembang dengan baik adalah indera penciuman,

sedangkan indera lainnya kurang berkembang dengan sempurna. Indera pembau ini terlatak pada langit - langit rongga mulut. Lidah berfungsi membawa zat kimia berupa gas ke reseptor yang terletak di langit - langit mulutnya. Ujung lidahnya ditempelkan ke indera pembau tersebut sehingga reptil dapat mencium bau mangsanya. Indera penglihatan pada ular berupa mata yang sangat tajam yang dapat mengetahui panas tubuh makhluk lainnnya.

Ular tidak memiliki daun telinga dan gendang telinga, tidak mempunyai keistimewaan ada ketajaman indera mata maupun telinga. Matanya selalu terbuka dan dilapisi selaput tipis sehingga mudah melihat gerakan disekelilingnya, sayangnya ia tidak dapat memfokuskan pandangnnya. Ular baru dapat melihat dengan jelas dalam jarak dekat. Indera yang menjadi andalan ular adalah sisik pada

Page 24: Saraf Dan Indra Hewan

perutnya, yang dapat menangkap getaran langkah manusia atau binatang lainnya.13 Sistem Indera pada Aves (Burung)

Indera yang berkembang dengan baik adalah indera penglihatan, sedangkan indera lainnya kurang berkembang dengan baik. susunan bola matanya hampir sama dengan bola mata pada manusia. Lensa burung dapat berakomodasi dengan mencembung atau mencekung. Selain itu, retina pada burung juga terdapat sel batang dan sel kerucut.

Burung tentu saja dapat mengenal bau tetapi tidak sama dengan hewan lainnya. Burung tidak menggunakan indera pembaunya untuk mengenali ibu atau makanan mereka. Karena indera penglihatannya sangat bagus. Pertama kali burung menggunakan indera penglihatannya lalu indera pendengarannya dan yang terakhir adalah indera pembaunya.14. Sistem Indera pada Mamalia

Pada umumnya, semua indera yang ada sudah berkembang dengan baik. Beberapa jenis mamalia memiliki kepekaan yang sangat kuat terhadap rangsangan tertentu. Kucing dan anjing memiliki daun telinga yang dapat digerakkan, sehingga membantu untuk dapat menangkap bunyi yang kuat. Anjing memiliki indera pembau yang sangat tajam. Kelelawar memiliki indera yang sangat tajam untuk mengenali getaran.

Anjing dulunya disangka dikromatis, sehingga bisa disebut buta warna menurut standar manusia. Tapi penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini justru menunjukkan anjing bisa melihat beberapa warna, walaupun tidak seperti yang bisa dilihat manusia. Bagi anjing, warna merupakan sinyal subliminal yang ditangkap untuk membedakan bentuk dari objek yang saling tumpang-tindih, dan bukan warna pada benda yang bisa langsung dibedakan anjing.

Menurut penelitian, anjing bisa melihat berbagai nuansa warna kuning, ungu atau violet. Lensa mata anjing lebih datar dibandingkan dengan lensa mata manusia, sehingga anjing kurang bisa melihat secara detil dibandingkan manusia. Sebaliknya, mata anjing lebih sensitif terhadap cahaya dan gerakan dibandingkan mata manusia. Beberapa anjing ras, memiliki bidang pandangan sampai 270°. Sebagai perbandingan, manusia hanya mempunyai bidang pandangan 180°. Bidang pandangan anjing ras dengan kepala lebar dan kedua mata di depan sebenarnya hampir sama dengan manusia, hanya sekitar 180°.

Anjing bisa mendengar suara frekuensi rendah 16 hingga 20Hz (manusia hanya mendengar frekuensi 20-70 Hz), dan suara frekuensi

Page 25: Saraf Dan Indra Hewan

tinggi dari 70 kHz hingga 100 kHz (manusia hanya mendengar frekuensi 13-20 kHz). Jumlah ini termasuk cukup bagus, namun masih kalah dari pendengaran kucing. Selain itu, anjing bisa menggerak-gerakkan daun telinga agar cepat bisa menentukan lokasi sumber suara yang sebenarnya.

Lebih dari 18 otot pada daun telinga memungkinkan anjing memiringkan, memutar, menidurkan, atau menegakkan daun telinga. Anjing mampu menentukan sumber suara lebih cepat dari manusia, sekaligus bisa mendengar suara yang sumbernya empat kali lebih jauh yang dapat didengar manusia. Anjing dengan daun telinga berbentuk alami (tegak seperti daun telinga serigala) biasanya memiliki pendengaran yang lebih baik daripada anjing berdaun telinga jatuh seperti terdapat pada banyak spesies hasil domestikasi.

Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau. Luasnya kira-kira selebar sapu tangan, sangat luas bila dibandingkan sel penciuman yang dimiliki manusia. Sebagai pembanding, manusia hanya memiliki 5 juta sel penciuman yang menempati luas selebar perangko. Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing dengan indera penciuman yang lebih bagus.

Mekanisme pengumpulan informasi di otak anjing berdasarkan partikel-partikel bau yang berhasil diendus belum diketahui secara jelas. Menurut hasil penelitian, anjing dapat membedakan dua jenis bau: partikel bau di udara yang menyebar dari orang atau benda, dan partikel bau di tanah yang masih bisa dideteksi setelah beberapa lama. Karakteristik dua jenis partikel bau kelihatannya cukup berbeda.

Partikel bau yang ada di udara mudah hilang, tapi mungkin begitu jelas dan tidak bercampur bau-bauan yang lain, sedangkan partikel bau di tanah relatif lebih permanen. Anjing pelacak harus diajak melakukannya secara berulang-ulang dan berhati-hati, karena bau yang melekat di tanah mudah tercemar dengan bau-bauan yang lain.

Pelatih anjing pelacak sudah mengerti bahwa anjing tidak mungkin lagi diajar untuk melacak bau-bauan di atas kemampuan alami yang dimiliki sejak lahir. Anjing hanya dapat dimotivasi sebaik-baiknya dan diajar agar bisa berkonsentrasi pada jejak bau yang utama. Anjing pelacak yang terlatih harus bisa mengabaikan berbagai jejak bau yang lain. Anjing yang tidak terlatih biasanya senang sekali mengendus berbagai macam bau selain jejak bau yang diperintahkan. Sewaktu melakukan pekerjaan yang meletihkan bagi anjing pelacak (misalnya mencari barang selundupan di atas kapal), anjing harus dimotivasi agar mau kerja keras dalam jangka waktu yang lama.

Page 26: Saraf Dan Indra Hewan

D. Hewan yang Memiliki Indera Penglihatan yang Sangat IstimewaSementara manusia cenderung hanya berpikir tentang visi

mereka sendiri dan penglihatan, mata bekerja dalam berbagai cara yang berbeda, yang memungkinkan beberapa hewan untuk melihat dengan cara bahwa manusia hanya bisa membayangkan.

1. Burung hantuSeperti banyak predator, burung hantu memiliki mata di depan

wajah mereka, sehingga mereka memberi persepsi mendalam yang sangat baik selama ekspedisi berburu mereka, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Menariknya, meskipun bermata besar dan berrongganya juga hampir tak bisa bergerak. Inilah sebabnya mengapa burung hantu bisa memutar kepalanya sejauh ini.2. Tokek

Tokek Nocturnal mampu memblokir matahari pada hari yang cerah, namun masih mempertahankan suatu penglihatan dimalam hari yang sangat baik. Itulah sebabnya mereka telah lama memiliki mata zigzag vertikal, dapat membatasi hanya pada titik-titik cahaya. Menariknya, sementara manusia tidak bisa melihat warna dalam remang-remang cahaya bulan, binatang ini dapat membedakan antara warna dan mata mereka hampir 350 kali lebih kuat, ketika datang untuk melihat warna.3. Gharials

Gharials hampir mirip fosil makhluk hidup kuno. Namun demikian, mereka memiliki mata yg sangat baik yg terletak sedemikian rupa, sehingga mereka dapat menjaga hampir semua kepala mereka di bawah air dan untuk melihat keluar untuk mencari mangsa. Mata mereka juga dirancang untuk penglihatan malam hari, sebagai struktur, seperti cermin tipis, mata mereka membantu memantulkan cahaya yang tidak sudah diserap oleh mata kembali ke matanya untuk kedua kalinya. Ketika lampu disorot ke mata mereka, mata mereka akan memantulkan cahaya begitu terang terlihat seperti cahaya yg disorotkan.

4. HipposHippos dapat melihat di bawah air dengan presisi sangat baik,

tapi fakta yang benar-benar menarik tentang mata mereka adalah

Page 27: Saraf Dan Indra Hewan

lapisan membran yang jelas yang melindungi mereka dari kotoran yang ditemukan di bawah air. 5. Bunglon

Bunglon adalah salah satu hewan dengan mata yang paling unik di dunia. Mereka tidak punya kelopak mata atas dan bawah, tetapi memiliki kerucut dengan lubang kecil cukup besar untuk pupil mereka. Setiap kerucut dapat dimainkan secara terpisah dan bunglon benar-benar dapat melihat dua hal yang terpisah dalam arah yang sama sekali berbeda pada saat yang sama. Keuntungan dari visual ini membuat mereka sangat mahir berburu serangga, termasuk serangga yang terbang.6. Kupu-Kupu

Seperti kebanyakan serangga, kupu-kupu memiliki mata majemuk, terbuat dari ratusan mikroskopis, enam sisi lensa yang memungkinkan mereka untuk melihat ke segala arah secara bersamaan. Mata nya digunakan dalam fokus yang tajam, kupu-kupu dapat melihat sinar ultraviolet, yang oleh manusia tak terlihat. Aspek ini membantu mereka untuk mencari nektar pada bunga.7. Kambing

Pupil persegi pada kambing menarik perhatian banyak, tetapi mereka tidak hanya tampak cantik. Pipil yg lebar memungkinkan binatang ini untuk melihat pada sudut 330 derajat, dibandingkan dengan manusia yang umumnya melihat sekitar 185 derajat.8. Kodok

Kodok terkenal karena mata yang besar, tetapi hanya sedikit orang tahu mengapa mata mereka menonjol keluar. Mata mereka dapat untuk membantu mereka lihat di atas permukaan sementara mereka terendam. Ketika mereka menutup mata mereka, mereka menarik mereka kembali ke tempat mereka dilindungi oleh kelopak mata, memiliki kelopak tertutup dan tipis, juga membran transparan.9. Cumi

Beberapa mata paling maju di dunia hewan adalah milik cumi. Mereka aneh, memiliki pupil berbentuk-W, tidak dapat menerapkan warna, tetapi dapat melihat polarisasi cahaya, yang memungkinkan mereka untuk melihat kontras, bahkan dalam cahaya redup. Selain itu, sensor internal dalam mata mereka memungkinkan, untuk mengamati hal-hal di depan mereka dan di belakang mereka pada saat yang sama.10. Huskies

Mata dari Siberian Husky adalah biru-es, biru tua, kuning, atau coklat. Dalam beberapa anjing individu, satu mata mungkin coklat dan

Page 28: Saraf Dan Indra Hewan

biru lainnya, atau campuran dari dua yang menarik. Memiliki fungsi untuk melihat dalam kecepatan tinggi.11. Elang

Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000 hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian 1.500 meter.12. Lalat

Lalat sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Beberapa jenis lalat lain, misalnya Ormia ochracea, memiliki organ pendengaran yang sangat canggih.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan I. Sistem saraf berfungsi untuk mengoordinasikan seluruh aktivitas

pada tubuh hewan.Sel penyusun sistem saraf dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sel saraf/neuron dan sel glia. Sel neuron berfungsi untuk menerima dan meneruskan impuls, sedangkan sel gliaberfungsi untuk mendukung struktur dan funsi sel neuron, tetapi tidak terlibat secaralangsung dalam proses perjalanan impuls. Sel saraf bekerja dengan cara  menimbulkan dan menjalarkan impuls (potensi aksi). Impuls dapat menjalar pada sebuah sel saraf, tetapi dapan menjalar ke sel lain dengan melintasi senaps. Penjalaran ini dapat terjadi dengan cara transmisi elektron atau transmisi kimiawi.

Page 29: Saraf Dan Indra Hewan

II. Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Euglena mempunyai daya iratabilitas, tidak mempunyai alat penerima rangsang kusus kecuali euglena, mempunyai kloroplas untuk fotosintesis, mepunyai stigma (bintik mata) yang peka terhadap rangsang. Hewan berongga seperti ubur-ubur memiliki sel-sel pigmen dan sel sensori yang peka terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba. Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Kucing dan anjing memiliki daun telinga yang dapat digerakkan, sehingga membantu untuk dapat menangkap bunyi yang kuat. Sistem indera pada hewan vertebrata lebih kompleks dibandingkan dengan hewan invertebrata.

DAFTAR PUSTAKA

Weston T. Atlas Of Anatomy. London: Marshall Cavendish; 1993.

Sukardi E. Neuroanatomia Medica. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 1985.

http://senjadisoreitu.blogspot.com/2011/08/sistem-indera.html

Page 30: Saraf Dan Indra Hewan

http://nyaknurul.blogspot.com/2011/03/sistem-indra-pada-hewan.html

Redjani. 1988 Ilmu Biofisika. Surabaya: Universitas Airlangga Press