sap post sc
Click here to load reader
-
Upload
agung-hardiansyah -
Category
Documents
-
view
497 -
download
43
description
Transcript of sap post sc
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2 Asep Agung Hardiansyah
Heru HerdiansyahDesi Ariyanti
Jajang Jamualudin Efa Wima Restiani
Juarsih
Elis Lisniawati
Lutfiyatun OktavianaFirly Nur Fitriani
Reiza ilham Fahrizal
Fitriana Dwi Apriliantie
Siti FatimahFrans Fernando VHS
Tatuh Hartidah
Helmi Firmansyah PROGRAM STUDI PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUDI LUHUR
CIMAHI
2014SATUAN ACARA PENYULUHAN1. Pokok bahasan
: Perawatan post operasi sectio caesaria2. Sub pokok bahasan : Pengertian sectio caesariaPenyebab dilakukan tindakan section caesaria
Perawatan post operasi sectio caesaria3. Sasaran
: Pasien post op sc di ruang Nifas4. Waktu
: 45 menit (10.00-10.45)5. Tempat
: Ruang Nifas RSUD Al-Ihsan Prov Jabar6. Hari/ tanggal
: Senin, 03-02-20147. Tujuan
a. Tujuan intruksional umum /TIU
Setelah di lakukan penyuluhan di harapkan ibu memahami tentang perawatan post operasi sectio saecariab. Tujuan intruksional khusus/TIKSetelah di lakukan penyuluhan selama 1x45 menit, di harapkan, mampu mengetahui dan memahami mengenai:
a) Pengertian post operasi section saecaria
b) Penyebab dilakukannya section caesaria
c) Perawatan post operasi section caesaria
1) Pola Istirahat
2) Nutrisi
3) Mobilisasi / gerak
4) Cara mengurangi nyeri
5) Menyusui pasca operasi Caesar
8. Kegiatan
No. Langkah-langkahWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Sasaran
1.Pembukaan5 Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud dan tujuan
Apersepsi Menjawab salam
Menjawab pertanyaan
2.Penyajian 25 Menjelaskan tentang Mendengarkan dengan seksama
3.Evaluasi 10 Tanya jawab
Menanyakan kembali Evaluasi proses Partisipasi aktif
4.Penutup 5 Meminta pesan dan kesan dari peserta Memberi salam Memberikan pesan dan kesan
Menjawab salam
9. Metode
: Ceramah, diskusi10. Media
: Leaflet, powerpoint11. Materi
: Terlampir
12. Evaluasi
:
1. Sebutkan perawatan post operasi section caesarea !
2. Sebutkan jenis makanan yang cocok untuk ibu post operasi sectio caesaria!3. Bagaimana cara mobilisasi/ gerak bagi ibu yang telah melakukan operasi section caesaria!13. Pembagian tugas mahasiswa
1) Moderator
: Reiza ilham
2) Penyaji : Siti Fatimah
3) Operator
: Firly Nur Fitriani4) Dokumentasi
: Asep agung Hardiansyah + Helmi 5) Daftar hadir peserta: Fitriana + Tatuh Hartidah
6) Logistik
: Heru Herdiansyah 7) Fasilitator
: Desi, Elis, Eva,Frans, Lutfiyatun, Jajang juarsih.
14. Daftar PustakaPrawirohardjo, S. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarono Prawiroharjo. 2005. Ilmu kebidanan edisi 2 cetakan II. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta
Winkjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu Kebidanan,Yayasan Bina Pustaka : Jakarta
http://www.melindahospital.comhttp:// www.web-herbal.com/makanan-setelah-operasi-caesarLampiran MateriPERAWATAN POST OP SECTIO CAESAREA1. PENGERTIANSectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus. (Sarwono , 2005).
Sectio Caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, 2001).Jenis pembiusan pada section caesaria ada dua, yaitu :
a. Anastesi spinal :
Pada anastesi spinal, ibu akan sadar selama proses operasi berjalan dan dapat langsung berinteraksi dengan bayi sesaat setelah lahir. Anastesi ini juga dikenal dikenal dengan sebutan pembiusan lokal.b. Anastesi general ( umum )Pembiusan umumini dilakukan secara total sehingga bunda akan kehilangan kesadaran selama proses operasi sesar berlangsung.
2. PENYEBABa. Plasenta previa sentralis dan lateralis (posterior) adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.b. Panggul sempitc. Disproporsi sevalo pelvic yaitu ketidak seimbangan antara ukuran kepala dan pangguld. Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau dalam persalinan dengan atau tanpa robeknya perioneum visceral.e. Partus lamaf. Partus tidak majug. Preeklamsia, eklamsia dan hipertensih. Mal presentase janin :a) Letak lintangb) Letak bokongc) Presentase dahi dan mukad) Presentase rangkape) Gemeli (hamil kembar)3. PERAWATAN POST OPERASI SC
Perawatan pasca caesar memang membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding persalinan normal. Pasca operasi caesar, ibu akan menjalani masa rawat inap bila diperlukan. Tenaga kesehatan akan rutin melakukan pengawasan terhadap kesehatan ibu, seperti memantau tekanan darah, suhu, jumlah urine yang tertampung, kondisi rahim, jumlah darah yang keluar pasca operasi, serta pemeriksaan laboratorium bila diperlukan.
Agar perawatan pasca caesar berlangsung aman dan lancar, berikut beberapa tips yang akan membantu ibu memulihkan kondisi kesehatan pasca operasi.1) Pola Istirahata. Dalam pembiusan spinal, ibu diharuskan berbaring selama 12-24 jam, tergantung intruksi dokter. b. Bila dilakukan pembiusan umum, ibu boleh bergerak kurang lebih 6 jam pasca operasi, namun efeknya ibu akan mengantuk dan rasa kering pada mulut juga bibir. Secara bertahap ibu akan pulih dan sadar kembali.2) Nutrisi
Untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman sementara akan diatur oleh tenaga kesehatan sesuai petunjuk ahli anastesi. Pemeriksaan akan terus dilakukan, yaitu dengan memperhatikan kondisi bising usus dan tidak selalu harus buang angin. a) Bius Umum
Seluruh alat pencernaan akan pulih dalam waktu 12 jam setelah pembiusan. Waktu yang tepat memberikan makanan cair bertahap hingga makanan padat ditentukan oleh tenaga kesehatan.
b) Biusan spinal (local)Pada oprasi dengan pembiusan spinal (local) Ibu dapat makan dan minum setelah selesai operasi karena pada pembiusan local ektivitas usus tidak terpengaruh.A. Minum :
Cukupi pemenuhan kebutuhan air putih untuk mengganti cairan dan menghindari kehilangan cairan. Minimal B. Makanan :
1. Protein :
Koumsumsi makanan tinggi protein, Bila ibu nifas tidak cukup mengkonsumsi makanan berprotein seperti telur, ikan, tahu, tempe, daging dan susu, maka penyembuhan luka operasi akan berlangsung lama dan berpotensi infeksi akibat kurang gizi. 2. Kalsium
Kalsium sangat dibutuhkan bagi wanita yang baru saja usai melahirkan dan harus menyusui. Bagi ibu hamil dan ibu menyusui dibutuhkan kalsium yang lebih dari jumlah kalsium harian dewasa, yaitu perlu mengkonsumsi 1.200 mg kalsium per hari. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium Anda dapat mengkonsumsi susu, yogurt, jus jeruk, keju, sarden, brokoli dan juga tahu dan tempe.
3. KarbohidratKarbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun jika Anda ingin sehat sekaligus menjaga asupan karbohidrat, Anda bisa memilih karbohidrat yang baik, seperti oat, roti gandum dan nasi yang berasal dari beras merah. Kedua karbohidrat ini kalorinya dapat terlepas perlahan dari tubuh, sehingga kemungkinan karbohidrat yang menumpuk di dalam tubuh dan menjadi lemak akan menjadi kecil. Dengan pemilihan karbohidrat yang baik, energi akan tetap Anda dapatkan tanpa khawatir menambah berat badan Anda.
4. Zat BesiZat besi juga merupakan bagian penting dari makanan tepat bagi ibu pasca melahirkan. Banyak wanita mengalami anemia setelah melahirkan. Dengan meningkatkan asupan zat besi dapat memerangi serangan anemia. Adapun makanan yang mengandung zat besi tinggi antara lain daging tanpa lemak, kuning telur, tahu, kacang-kacangan, dan juga bayam.
5. Vitamin C Vitamin c juga sangat penting bagi tubuh dalam masa pemulihan. Selain membantu penyerapan zat besi dalam tubuh kandungan antioksidan dalam Vitamin C akan membantu tubuh terlindung dari serangan penyakit, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Mengkonsumsi buah-buahan berwarna cerah seperti jeruk, strawberry, mangga, dan sayur-sayuran berwarna hijau dan merah seperti wortel, tomat, brokoli. Selain beberapa makanan setelah operasi caesar di atas, untuk mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi caesar, anda juga disarankan mengkonsumsi ekstrak teripang laut, hasil penelitian telah membuktikan bahwa ekstrak teripang laut sangat efektif dalam mempercepat proses penyembuhan luka akibat operasi caesar. 3) Mobilisasi/ gerakPasca operasi caesar, ibu disarankan untuk melakukan banyak gerakan jika dirasakan efek bius sudah berangsur hilang. Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap (Kasdu,2003)Tahap- tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi section caesaria :
A. Bius Spinal
Selama 24 jam ibu disarankan untuk berbaring tanpa batal atau dengan 1 bantal tipis. Setelah 24 jam ibu latihan miring kanan miring kiri kemudian Ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk, Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.
B. Bius NU (total)
1. 6 jam pertama ibu post SC
Istirahat tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki.2. 6-10 jamIbu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli
3. Setelah 24 jam
Ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk, Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.4) Mengurangi rasa nyeri Menurut Potter & Perry (2006), pentalaksanaan nyeri dibagi menjadi dua, yaitu :a. Penatalaksanaan Nyeri Secara FarmakologisPenatalaksanaan nyeri secara farmakologis efektif untuk nyeri sedang dan berat Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri biasanya menggunakan obat analgesic.b. Penatalaksanaan Nyeri Secara Non-Farmakologis
Kombinasi penatalaksanaan nyeri farmakologis dan penatalaksanaan nyeri secara non-farmakologis dapat digunakan untuk mengontrol nyeri agar sensasi nyeri dapat berkurang serta masa pemulihan tidak memanjang (Bobak, 2004). Metode non-farmakologis bukan merupakan pengganti obat-obatan, tindakan ini diperlukan untuk mempersingkat episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Dalam hal ini, terutama saat nyeri hebat yang berlangsung selama berjam-jam atau berhari-hari, mengkombinasikan metode non farmakologis dengan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengontrol nyeri. Pengendalian nyeri non-farmakologis menjadi lebih murah, mudah, efektif dan tanpa efek yang merugikan (Potter & Perry, 2005).
Menurut Bare & Smeltzer (2001) penanganan nyeri secara nonfarmakologis terdiri dari :
1. Masase kutaneus
Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung dan bahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot.
2. Terapi panas
Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.
3. Distraksi
Distraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh : menyanyi, berdoa, menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar musik dan bermain satu permainan.
4. Relaksasi
Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan, contoh: nafas dalam dan pelan.
5) Tetap menyusui pasca operasi CaesarDalam posisi tidur, Ibu dapat menyusui dengan cara ibu miring ke satu sisi dengan bayi didekatkan di dada menghadap Ibu. Hisapan bayi akan merangsang kontraksi rahim dan pemulihan akan lebih cepat.