Sap 21 Revisi

24
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KANKER PAYUDARA OLEH MAHASISWA STIKES ICME JOMBANG PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM (PKRS) RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG JUNI 2015

description

sap ca mammae

Transcript of Sap 21 Revisi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KANKER PAYUDARA

OLEH

MAHASISWA STIKES ICME JOMBANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM (PKRS)

RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

JUNI 2015SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER PAYUDARA

OLEH:

1. Triasditya Nor H.2. Astutik 3. Sulis Fitri Q.4. Chandra Dwi P.PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

TAHUN AJARAN 2015

LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

KANKER PAYUDARAtelah disetujui dan disahkan pada :

Tanggal: Juni 2015

Mengetahui,

Pembimbing Klinik

(Achmad Suprijani, S.Kep,Ners)

NIP. 195803091982071001SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema

: Kanker payudaraPokok bahasan : Proses terjadi sampai dengan penatalaksanaan kanker payudaraSasaran

: Pasien, keluarga pasien, petugas dan pengunjung

di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Hari/ Tanggal

: Jumat, Juni 2015

Tempat

: Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Alokasi waktu : 35 menit

LATAR BELAKANG Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker nasofaring (Anaonim, 2004). Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya,2005) Kanker payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Menurut WHO penderita kanker payudara sekitar 8-9% terjadi pada wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat. Menurut WHO, pada tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700.000 meninggal karenanya. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat 44.000 pasien meninggal karena penyakit ini sedangkan di Eropa lebih dari 165.000.(WHO,2012).Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama diantara kanker lainnya pada wanita. Kanker payudara saat ini merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus terbanyak di dunia sekaligus penyebab kematian terbesar. Data RSK Dharmais pada 5 tahun terakhir mencatat, angka insiden kanker payudara menempati urutan pertama, yaitu sebesar 32%, sementara kanker serviks sebesar 17% . Angka perkiraan persentase stadium awal adalah 40%,stadium lanjut lokal 30% sedangkan stadium lanjut (metastase) sebesar 30%. (YKPJ, 2005).Di Indonesia, menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur, penanganan penyakit kanker belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena hampir sebanyak 70% kasus kanker baru ditemukan dalam stadium yang sudah lanjut, hal ini dikarenakan penanganan penyakit tidak menular masih belum sepenuhnya mendapat perhatian dari pemerintah, termasuk kanker payudara. Kanker payudara dan kanker serviks merupakan dua jenis kanker dengan jumlah penderita paling banyak denganangka kematian yang tinggi.Jumlah penderitanya diperkirakan meningkat sebanyak 21.600 kasus setiap tahunnya. Di Jawa Timur, penderita kanker payudara meningkat dari 666 kasus pada tahun 2007 menjadi 1527 kasus pada tahun 2011.(Dinkes, 2011).Dari data tersebut diatas maka kami mahasiswa STIKES ICME Jombang akan melakukan penyuluhan tentang Kanker Mammae.A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan pasien, keluarga pasien, petugas dan pengunjung di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar dapat mengetahui dan memahami tentang Kanker payudara2. Tujuan khususSetelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit diharapkan pasien, keluarga pasien, petugas dan pengunjung di Ruang 21 RSUD Dr. Saiful Anwar dapat mengetahui :

a. Pengertian dari kanker payudarab. Penyebab kanker payudarac. Tanda dan gejala dari kanker payudarad. Stadium dari kanker payudarae. Komplikasi dari kanker payudaraf. Penatalaksanaan kanker payudarag. Pencegahan Kanker payudara dan Tips deteksi dini Ca MammaeB. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

C. Media Penyuluhan

1. LCD

D. Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi struktur :

1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan Kanker payudara2. Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun dengan pembimbing 3. Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan

4. Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan susunan sebagai berikut .

a) Penyaji

: Chandra Dwi P.b) Moderator

: Astutikc) Observer

: Triasditya Nor H.d) Fasilitator

: Sulis Fitri Q.5. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penyuluhan Kriteria evaluasi proses :1. Penyuluhan diharapkan berjalan dengan lancar2. Peserta penyuluhan datang tepat waktu

3. Peserta penyuluhan aktif bertanya

4. Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai5. Penyuluhan dapat berlangsung sesuai dengan kontrak waktu

6. Struktur organisasi dapat melaksanakan tugas sesuai peran dengan baikKriteria evaluasi hasil : 1. Diperkirakan audience yang hadir ada 20 orang, akan diberikan satu pertanyaan sebelum diberikan penyuluhan. Dari audience hanya 10% yang bisa menjawab.2. Setelah penyuluhan selesai, audience akan diberikan pertanyaan lagi, dan yang bisa menjawab 80%. Maka, penyuluhan dapat dikategorikan berhasil.E. Kegiatan Penyuluhan

NoWaktuTahapanKegiatan PenyuluhanKegiatan PesertaMedia

1.5 menit

Pembukaan

1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan judul materi serta tujuan yang akan dicapai oleh peserta penyuluhan dan melakukan kontrak waktu.

4. Apersepsi materi penyuluhan1. Menjawab salam

2. Memperhatikandan mendengarkan

2.15 menitPenyajian materiMenjelaskan pada peserta tentang:

1. Pengertian Kanker payudara2. Penyebab Kanker payudara3. Tanda dan gejala Kanker payudara4. Stadium kanker payudara5. Komplikasi Kanker payudara6. Penatalaksanaan Kanker payudara7. Pencegahan Kanker payudara dan tips deteksi dini Kanker payudaraMemperhatikan dan mendengarkanLCD

3.10 menitEvaluasi1. Memberikan reinforcement positif kepada peserta atas kemampuan bertanya.

2. Menjawab pertanyaan peserta

3. Memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan1. Bertanya

2. Mendengar

4.5 menitPenutup1. Menyimpulkan hasil penyuluhan

2. Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta yang telah berpartisipasi

3. Menutup acara penyuluhan dengan mengucapkan salamMenjawab salam

Kanker payudara1. PengertianTumordalam arti umum adalah jaringan sel liar berupa benjolan atau pembengkakan abnormal dibagian tubuh.( http://penyakittumor.com/)Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.( https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara)Kanker payudara adalah tumor ganas pada jaringan payudara. (WHO, 2007)2. PenyebabPenyebab dari kanker payudara belum diketahui secara spesifik, namun ada faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara.Adapun faktor resiko yang dapat menyebabkan Ca Mammae sebagai berikut :

a. UsiaPenyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan berusia diatas 50 tahun dan jarang terjadi pada perempuan sebelum menopause. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis. Hampir 80% pada diagnosis awal kasus penyebaran sel kanker payudara terjadi pada perempuan di atas usia 50 tahun atau lebih, menurut the American Cancer Society (ACS)b. Riwayat KeluargaMemiliki ibu atau saudara permpuan yg terkena kanker payudara atau kanker indung telur dapat meningatkan resiko. Risiko akan lebih tinggi ketika kanker payudara dialami anggota keluarga langsung (ibu, saudara perempuan, maupun anak perempuan), apalagi jika kanker tersebut menyerang saat mereka di bawah usia 50 tahun.c. Riwayat Kesehatan Sebelumnya mengenai kondisi payudara

Hal ini termasuk divonis kanker payudara atau terkena proliferative breast disease (PBD). Kendati diketahui kondisinya jinak, PBD juga beresiko cukup tinggi berkembang menjadi kanker payudara. Dan lagi, setelah menjalani biopsi sebelumnya untuk mengangkat tumor mencurigakan yang ternyata jinak, bisa juga meningkatkan sedikit risiko kanker payudara.d. Ras

Kanker payudara lebih umum terjadi pada perempuan berkulit putih, ketimbang ras lainnya, seperti Latin, Asia, atau Afro-american.e. Terkena Radiasi Pada Dada

Untuk pasien yg dirawat untuk mengatasi Hodgkins lymphoma dengan radiasi pada bagian dada sebelum usia 30 tahun, peluang untuk berkembang menjadi kanker payudara juga besar ketimbang perempuan yang tidak menjalani perawatan ini.f. Penggunaan Hormon

Terapi Sulih Hormon (umumnya dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala menapouse) atau eksposur lain terhadap estrogen atau progesteron meningkatkan risiko pada perempuan. Tipe kanker payudara tertentu bisa berkembang akibat pemakaian hormon tersebut. Risiko tergantung dari masa panjangnya pemakaian hormon. Semakin lama pemakaian, risiko semakin tinggi.Riwayat Kesehatan Reproduksi perempuan yg melahirkan anak dibawah usia 30 tahun mempunyai mempunyai risiko lebih rendah mengalami kanker payudara dibandingkan perempuan yang melahirkan anak setelah 30 tahun atau tidak memiliki anak sama sekali.Riwayat Haid perempuan yg pertama kali mengalami haid lebih awal (sebelum usia 12 tahun) atau mengalami menopouse setelah usia 55 tahun memiliki tingkat risiko kanker payudara yang tinggi.g. Kepadatan Payudara

Perempuan yang kandungan lemak dalam tubuhnya sedikit, payudaranya padat, ternyata bisa meningkatkan npeluang terkena kanker payudara. Payudara cenderung lebih padat seiring pertambahan usia.

h. Terpapar Oleh DES (diethylstilbestrol)

Estrogen sintesis sudah diberikan sejak 1940an hingga awal 1970an untuk perempuan hamil. Sayangnya, DES dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker secara perlahan. Selama bertahun tahun, DES bisa mengakibatkan kanker vagina (jarang terjadi) atau kanker serviks. Penelitian baru menunjukkan bahwa anak perempuan terpapar DES selama dalam kandungan juga berisiko tinggi terkena kanker payudara.

i. Obesitas Setelah Menopause

Permpuan yg berat badannya melonjak secara signifikan memliki estrogen lebih banyak dalam tubuhnya, karena beberapa hormon terbuat dari jaringan lemak. Ketika jumlah estrogen melonjak, risiko kanker payudara juga meningkat.

j. Gaya hidup Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung bahan-bahan kimia, bahan pengawet, makanan yang mengandung tinggi lemak, tinggi protein dan serat. Diet

Beberapa penelitian besar telah menunjukkan perempuan yg menjalani diet rendah lemak berisiko rendah mengalami kanker payudara. Diet ini juga dianjurkan pada penderita kanker yang bisa sembuh. Sebab, perempuan yg hobi mengonsumsi makanan yang kaya lemak, sel kankernya bisa tumbuh kembali.

Malas Bergerak perempuan yg secara fisik tidak aktif, mempunyai risiko tinggi terkena kanker payudara. Hal ini dapat terjadi karena gaya hidup tidak aktif bergerak bisa berujung pada obesitas, yang juga merupakan faktor risiko terkena kanker payudara.

Konsumsi Alkohol beberapa penelitian telah menyimpulkan, bahwa semakin banyak alkohol yg dikonsumsi perempuan, risiko terkena kanker payudara lebih besar. Analisis dari penelitian menyarankan agar membatasi asupan alkohol perhari (min 2 gelas) sehingga dapat mengurangi risioko kanker payudara sebanyak 21%. Risiko akibat konsumsi alkohol ini terjadi karena alkohol bisa meningkatkan jumlah hormon.Merokok merokok secara signifikan meningkatkan risiko berkembangnya penyaki ini, terutama bagi perempuan yg memiliki riwayat keluarga mengidap kanker payudara..3. Tanda dan GejalaSebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price & Wilson, 1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu:a) Adanya benjolan di payudara

b) Rasa sakit di ketiak atau payudara yang tampaknya tidak terkait dengan periode menstruasi

c) Pitting atau kemerahan pada kulit payudara; terkadang seperti kulit jeruk

d) Ruam di sekitar (atau diatas) salah satu puting

e) Pembengkakan (benjolan) di salah satu ketiak

f) Penebalan sebuah area dari jaringan di payudara

g) Salah satu puting mengelupas, kadang-kadang mungkin mengandung darah

h) Perubahan puting dalam penampilan, mungkin menjadi cekung atau terbalik

i) Perubahan ukuran atau bentuk payudara

j) Kulit puting susu atau kulit payudara mulai mengelupas, bersisik atau menyerpih.

4. Stadium kanker payudara

a) Stadium (0) Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Noninvasive Cancer. Yaitu kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh / saluran payudara dan kelenjar-kelenjar (lobules) susu pada payudara.b) Stadium ITumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada pembuluh getah beningc) Stadium IIa :Pasien pada kondisi ini :1) Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada titik-titik pada saluran getah bening di ketiak ( axillary limph nodes )2) Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm. Belum menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak ( axillary limph nodes ).3) Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tapi ditemukan pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.d) Stadium IIb :Pasien pada kondisi ini :1) Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm.2) Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.

3) Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar.

e) Stadium III a :Pasien pada kondisi ini :

1) Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak.

2) Diameter tumor lebih besar dari 5 cm dan telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening ketiak.

f) Stadium III b :Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Atau didiagnosis sebagai Inflammatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.

g) Stadium IIIc :Sebagaimana stadium IIIB, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening dalam group N3 ( Kanker telah menyebar lebih dari 10 titik disaluran getah bening dibawah tulang selangka ).

h) Stadium iv :Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh, yaitu :Tulang, paru-paru,liver atau tulang rusuk.

i) Grade Untuk mengetahui Grade Kanker, sample-sample hasil biopsy dipelajari dibawah microscope. Suatu grade kanker payudara ditentukan berdasarkan pada bagaimana bentuk sel kanker dan perilaku sel kanker dibandingkan dengan sel normal. Ini akan memberi petunjuk pada team dokter seberapa cepatnya sel kanker itu berkembang.Berikut adalah Grade dalam kanker payudara : Grade 1 :Ini adalah grade yang paling rendah, sel kanker lambat dalam berkembang, biasanya tidak menyebar. Grade 2 :Ini adalah grade tingkat sedang Grade 3 :Ini adalah grade yang tertinggi, cenderung berkembang cepat, biasanya menyebar.5. Komplikasia) metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darah kapiler ( penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak ,syaraf.b) gangguan neuro varkulerc) Fibrosis payudarad) kematian6. Penatalaksanaana. Anamnesis1) Keluhan dipayudara dan ketiak dan riwayat penyakitnya(benjolan,rasa sakit dipayudara, benjolan diketiak,perubahan warna kulit dipayudara)

2) Keluhan ditempat lain berhubungan dengan metastasis, antara lain (rasa penuh diulu hati, batu, sesak,)

3) Faktor-faktor resikob. Pemeriksaan fisik c. Pemeriksaan penunjang1) USG payudara2) Pemeriksaan Laboratorium: Hal ini dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis tumorpadat, namun lebih penting lagi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat penyulit pada kanker pasien dan juga baik untuk mengetahui persiapan terapi yang akan dilakukan, baik bedah maupun medik. Diantaranya: darah lengkap, urin lengkap, FAAL hati, Faal ginjal, gula darah, faal hemostatik, protein serum, alkalifsfatase, elektrolit serum, LDH, asam urat, serum imunoglobulin,3) Pemeriksaan Patologi Anatomi: Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan morfologi tumorbaik secara makro maupun mikro. Bahan yang digunakan dapat diperoleh dari biopsi.Ada beberapa cara biopsi, diantaranya, biopsi insisi, eksisi, truncut, aspirasi, ataupunendoskop. Setelah bahan didapatkan, diproses melalui beberapa cara agar dapat terpotonghalus, diantaranya: sediaan beku, paraffine block, plastic coupe, dll, dan dilakukanpengecatan sesuai tujuan pemeriksaan.4) Imaging: Diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis. Banyak jenis imaging dariyang sederhana sampai dengan yang canggih, dan juga berguna untuk menentukanbeberapa staging tumor.d. Pembedahan Mastectomy radikal yang dimodifikasiPengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat. Mastectomy totalSemua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat. Lumpectomy/tumorPengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut. Wide excision/mastektomy parsial.Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal. Ouadranectomy.Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis mayor.e. RadiotherapyBiasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.f. ChemotherapyPemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.7. Pencegahan

a. Pencegahan primerPencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara. SADARI(Pemeriksaan Payudara Sendiri)1. Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal, ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. Perhatikan perubahan perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan dan perubahan pada puting susu (misalnya tertarik ke dalam) atau keluarnya cairan dari puting susu. Perhatikan apakah kulit pada puting susu berkerut.2. Masih berdiri di depan cermin, kedua telapak tangan diletakkan di belakang kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. Dengan posisi seperti ini maka akan lebih mudah untuk menemukan perubahan kecil akibat kanker. Perhatikan perubahan bentuk dan kontur payudara, terutama pada payudara bagian bawah.3. Kedua tangan di letakkan di pinggang dan badan agak condong ke arah cermin, tekan bahu dan sikut ke arah depan. Perhatikan perubahan ukuran dan kontur payudara.

4. Angkat lengan kiri. Dengan menggunakan 3 atau 4 jari tangan kanan, telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) di sekeliling payudara, mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu. Tekan secara perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan cara mengangkat lengan kanan dan memeriksanya dengan tangan kiri. Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dan ketiak.

5. Tekan puting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan dari puting susu.Lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.

6. Berbaring terlentang dengan bantal yang diletakkan di bawah bahu kiri dan lengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara kiri dengan menggunakan jari-jari tangan kanan. Dengan posisi seperti ini, payudara akan mendatar dan memudahkan pemeriksaan.Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan dengan meletakkan bantal di bawah bahu kanan dan mengangkat lengan kanan, dan penelusuran payudara dilakukan oleh jari-jari tangan kiri.Pemeriksaan no. 4 dan 5 akan lebih mudah dilakukan ketika mandi karena dalam keadaan basah tangan lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin.

b. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain: Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey. Pada wanita dengan faktor risiko mendapat Referensi untuk dilakukan mammografi setiap tahun. Wanita normal mendapat Referensi mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.DAFTAR PUSTAKAWijaya. 2005.Keperawatan medikal bedah.3rd edisi.Jakarta : Balai PenerbitFKUI.hal: 203-225https://www.google.co.id/search?site=&source=hp&q=komplikasi+kanker+payudara&oq=komplikasi+kanker+payudara diakses pada tanggal 15-06-2015 pukul 19:00https://www.google.co.id/search?site=&source=hp&q=pengertian+kanker+payudara+menurut+depkes diakses pada tanggal 15-06-2015 pukul 19:00https://kankerpayudara.wordpress.com/2007/12/22/stadium-dan-grade-dalam-kanker-payudara diakses pada tanggal 15-06-2015 pukul 19:00https://portalkesehatan.wordpress.com/kesehatan-wanita/kanker-payudara-ca-mammae/ diakses pada tanggal 17-06-2015 pukul 19:00

https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara diakses pada tanggal 19-06-2015 pukul 05:00

( http://penyakittumor.com/) diakses pada tanggal 19-06-2015 pukul 05:00

Tapan, (2005), Kanker, Anti Oksidan dan Terapi Komplementer, Elex Media Komputindo, JakartaDoenges M., (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, JakartaDixon M., dkk, (2005), Kelainan Payudara, Cetakan I, Dian Rakyat, Jakarta.Mansjoer, dkk, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta