SAMPUL
-
Upload
muhammad-ardiansyah -
Category
Documents
-
view
20 -
download
5
description
Transcript of SAMPUL
17
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAMGEYU BILUT (GELAS KAYU BIDARA LAUT) SEBAGAI ANTIMALARIA; STUDI IN-VIVO PADA MENCIT YANG DIINFEKSI PLASMODIUM BERGHEI BIDANG KEGIATAN:
PKM-ARTIKEL ILMIAHDiusulkan oleh:Siti Ulfatun Najiyyah
H1A011064/ 2011
Ardiansyah
H1A012007/ 2012
Oktavianus Prayitno
H1A012046/ 2012
Rinitha Dinda Safitri
H1A012050/ 2012
Ni Putu Galuh Megantari Ekaputri
H1A010037/ 2010
UNIVERSITAS MATARAMMATARAM
2015PENGESAHAN PKM ARTIKEL ILMIAH1. Judul Kegiatan :Geyu Bilut (Gelas Kayu Bidara Laut) sebagai Antimalaria; Studi In-Vivo pada Mencit yang Diinfeksi Plasmodium berghei2. Bidang Kegiatan
: PKM-AI 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Siti Ulfatun Najiyyah
b. NIM
: H1A011064
c. Jurusan
: S1 Pendidikan Dokter
d. Universitas
: Universitas Mataram
e. Alamat Rumah dan No Hp : Jalan Panji Masyarakat II/5, Mataram, 081803606705f. Alamat Email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 (empat) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar: dr. Ardiana Ekawanti, M.Kesb. NIDN
: 0031037502c. Alamat Rumah dan No Hp : Jalan Munsyi Gang Dahlia B2, Mataram, 081907070322Mataram, 11 Februari 2015
Menyetujui
Pembantu Dekan III
Ketua Pelaksana Kegiatan
(dr. Ida Ayu Eka Widiastuti, M.Fis)
(Siti Ulfatun Najiyyah)NIP. 19750213 200604 2 001
NIM. H1A011064
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping(Drs. Nassaruddin, M.Kes)
(dr. Ardiana Ekawanti, M.Kes) NIP. 19560808 198511 1 001
NIDN. 0031037502GELAS KAYU BIDARA LAUT (GEYU BILUT) SEBAGAI ANTIMALARIASiti Ulfatun Najiyyah, Ardiansyah, Oktavianus Prayitno, Rinitha Dinda Safitri, Ni Putu Galuh Megantari Ekaputri, Ardiana Ekawanti
Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram
AbstrakSebanyak 2,4 miliar orang atau 40% dari penduduk dunia tinggal di daerah endemis malaria. Kasus malaria di Indonesia tahun 2008 sejumlah 1.624.930 kasus. Kematian akibat malaria di Indonesia diperkirakan tiga juta setiap tahun. Resistensi terhadap klorokuin, kina dan sulfadoksin-pirimetamin dalam 10 tahun terakhir terjadi di lebih dari 25% provinsi di Indonesia. Air seduhan geyu bilut dipercaya oleh masyarakat NTB sebagai antimalaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas air seduhan geyu bilut sebagai antimalaria. Sampel penelitian adalah 30 ekor mencit Balb/c yang telah memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara simple random sampling. Setiap sampel diinfeksikan 200 L P.berghei secara intraperitoneal pada hari ke-0. Perlakuan diberikan melalui sonde 2-4 jam setelah infeksi yaitu 0,3ml akuades kepada kelompok kontrol negatif, 0,3ml klorokuin dengan dosis 5mg/kgBB kepada kelompok kontrol positif dan 0,3ml air seduhan geyu bilut dengan konsentrasi 0,0003% kepada kelompok perlakuan dalam dosis tunggal dari hari ke-0 hingga hari ke-7. Hari ke-1 hingga ke-8 dilakukan pembuatan hapusan darah tepi yang selanjutnya diperiksa menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran total 1000x dan persentase parasitemia ditetapkan dalam 1000 eritrosit terhitung. Data primer yang diperoleh diuji dengan menggunakan Uji Kruskal Wallis. Air seduhan geyu bilut dengan dosis berdasarkan fakta empiris memiliki persentase parasitemia yang tidak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol negatif dan positif (p>0,05). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa 0,3 ml air seduhan Geyu Bilut dengan konsentrasi 0,0003% tidak efektif sebagai antimalaria.Kata Kunci: malaria, parasitemia, geyu bilutAbstractAbout 40% or 2.4 billion people in the world live in malaria endemic areas. Therefore, malaria cases in Indonesia on 2008 is about 1.624.930 cases. Deaths from malaria in Indonesia is estimated three million every year. More than 25% province in Indonesia shows resistence to cloroquin, kina and sulfadoksin-pirimetamin, in the last decade. People of NTB believes that stewed water of geyu bilut works as antimalaria. The purpose of this research is to know the effectivity of stewed water of geyu bilut as antimalaria. The research sample are 30 Balb/c mice that have fullfiled inclusion criteria and have been selected by using simple random sampling. Every sample was infected by 200L P.berghei intraperitoneally on day 0. The negative group was given 0.3ml aquades by sondage on 2-4 hours after infection, 0.3ml cloroquin with dose 5 mg/kgBW to positive control group and 0.3ml of stewed water of geyu bilut with concentration 0,0003% to the treatment group, the dose start given orally once per day, from day 0 to day 7. The thin blood smear was made on day 1 to 8 and was checked for parasitemia persentage by using light microscope with total magnify 1000x, percentage of parasitemia was counted per 1000 erythrocytes. Primary data that has been collected then processed using Kruskal Wallis Test. The result that was collected from stewed water of Geyu Bilut with dose based on empiric fact has parasitemia percentage that have no significantly difference with negative control and positive control group (p>0,05). Therefore, from this research we can conclude that 0,3ml stewed water of geyu bilut with concentraion 0.0003% is not effective as antimalaria.Keywords: malaria, parasitemia, geyu bilut1. PENDAHULUAN
Malaria merupakan suatu polemik hingga saat ini. Jika dikalkulasikan, sekitar 2,4 miliar orang atau 40% dari penduduk dunia tinggal di daerah endemis malaria. Di Indonesia, pada tahun 2008, tercatat kasus malaria sejumlah 1.624.930 kasus (Depkes RI, 2008; Zein, Umar, 2009). Kematian akibat malaria di Indonesia diperkirakan tiga juta setiap tahun (Parwati, Simplicia dan Ismoedijanto, 2001). Tingginya prevalensi malaria semakin diperburuk oleh peningkatan resistensi pengobatan penyakit ini terhadap obat konvensional seperti klorokuin dan sulfadoksin-pirimetamin. Dilaporkan dalam 10 tahun terakhir bahwa resistensi malaria terhadap obat lama (klorokuin, kina dan sulfadoksin-pirimetamin) terjadi di lebih dari 25% provinsi di Indonesia (Hariyanto, 2011). Berdasarkan laporan resistensi tersebut, maka perlu diambil langkah-langkah baru dalam pengobatan malaria, terutama dengan memanfaatkan kekayaan tanaman obat yang tersebar di wilayah nusantara.Salah satu tanaman obat yang banyak digunakan oleh masyarakat NTB dan dipercaya sebagai antimalaria adalah tumbuhan Bidara Laut (Strychnos ligustrina). Tumbuhan ini tumbuh pada ketinggian 10 sampai dengan 100 meter di atas permukaan laut. Secara taksonomis tumbuhan ini diklasifikasikan ke dalam kerajaan Plantae, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, bangsa Gentianales, suku Loganiaceae, marga Strychnos, dan jenis Strychnos ligustrina (Dediwan et al., 1993). Bidara Laut mengandung berbagai senyawa kimia. Senyawa yang terkandung diantaranya adalah alkaloid, arbutin, kumarin dan zat pahit (Sudarso, 2003). Jenis senyawa alkaloid yang ditemukan dalam tanaman ini adalah kolobrin N-oksida, striknin N-oksida, brusin, dan brusin N-oksida. Kandungan alkaloid paling banyak terdapat pada batang dan akar tumbuhan tersebut. Ternyata, beberapa alkaloid yang telah diisolasi dari berbagai tanaman misalnya, kuinin dan 3 alkaloid lainnya yaitu kuinidin, kinkonin dan kinkonidin terbukti aktif terhadap Plasmodium falciparum (P. Falciparum). Mekanisme kerja alkaloid sebagai antimalaria sebagaimana yang terkandung dalam tumbuhan kina ialah melalui inhibisi detoksifikasi haem parasit dalam vakuola makanan, terutama berpotensi sebagai skizontosida darah dan gametosida (Hadi, Surya dan Bremner, B, 2001; Depkes RI, 2008; Mustofa, 2009). Berdasarkan latar belakang yang penulis telah paparkan, penulis tertarik untuk mengkaji efektifitas air seduhan geyu bilut sebagai antimalaria. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah air seduhan geyu bilut efektif sebagai antimalaria. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui efektifitas air seduhan geyu bilut sebagai antimalaria. Diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi dalam upaya menemukan obat malaria baru di masa depan, yang bersumber dari tanaman obat nusantara.2. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas air seduhan geyu bilut sebagai antimalaria.3. METODE
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental dengan desain penelitian post test only control group design. Penelitian ini dilakukan selama delapan hari, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dini Suryani (2011) tentang pengaruh lama pemberian ekstrak Teripang Pasir (Holothuria scabra) terhadap tingkat parasitemia Plasmodium berghei pada mencit. Sampel penelitian adalah 30 ekor mencit Balb/c yang telah memenuhi kriteria inklusi dan dipilih secara simple random sampling. Setiap sampel diinfeksikan 200 L P.berghei secara intraperitoneal pada hari ke-0. Perlakuan diberikan melalui sonde 2-4 jam setelah infeksi yaitu 0,3 ml akuades kepada kelompok kontrol negatif, 0,3 ml klorokuin dengan dosis 5 mg/kgBB kepada kelompok kontrol positif dan 0,3 ml air seduhan geyu bilut dengan konsentrasi 0,0003% kepada kelompok perlakuan dalam dosis tunggal dari hari ke-0 hingga hari ke-7. Hari ke-1 hingga ke-8 dilakukan pengambilan darah tepi dari ujung ekor mencit guna membuat hapusan darah tepi yang selanjutnya diperiksa menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran total 1000x dan persentase parasitemia ditetapkan dalam 1000 eritrosit terhitung.3.2 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Februari sampai dengan 10 Maret 2014 di Laboratorium Kimia Analitik Universitas Mataram. Selanjutnya, dilaksanakan pada tanggal 22 Juni sampai dengan 30 Juni 2014 di Laboratorium Imunobiologi Universitas Mataram.3.3 Bahan dan AlatBahan dan alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain:3.3.1 Bahan
-Air panas ( 100oC) -Geyu bilut (homogen; diameter dalam 5 cm, ketebalan 1 cm dan kedalaman 3,5 cm)- Klorokuin
- Rapid cat
- Metanol
3.3.2 Alat
- Mikroskop cahaya
- Sonde
- Rak
- Spuit 1 cc
- Gunting
- Kandang mencit
- Tabung reaksi
- Minyak imersi
- Kaca obyek 3.4 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah mencit jenis Balb/c. Sampel penelitian adalah mencit Balb/c yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah Balb/c kelamin betina, umur 8 minggu, sehat tanpa ada abnormalitas anatomi yang tampak, aktivitas dan tingkah laku normal. Kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini adalah Balb/c yang belum diobservasi serta ada kelainan anatomi yang terlihat. Pemilihan sampel dilakukan secara simple random sampling, di mana setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. 3.4.1 Penentuan Jumlah Sampel:
Besar sampel ditentukan dengan rumus Federer.Jumlah sampel yang digunakan adalah nilai yang didapat dari penghitungan di atas, dibulatkan dan ditambah 1 ekor sebagai faktor koreksi. Jadi, jumlah sampel tiap kelompok adalah 10 ekor.
3.5 Definisi Operasional
Air seduhan geyu bilut: dibuat dengan cara menuangkan air mendidih 100oC ke dalam gelas kayu yang dibuat dari batang tanaman Bidara Laut, didiamkan 5 menit dalam keadaan gelas tidak ditutup.
Persentase parasitemia adalah persentase jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit per jumlah eritrosit terhitung (1000 eritrosit) melalui penghitungan di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 1000x, yang diwarnai dengan pewarna Rapid (cat A: Methilen Blue, cat B: Eosin).3.6 Prosedur, Pengolahan dan AnalisisMencit dibagi menjadi 3 kelompok secara acak dan dikandangkan per kelompok setelah diadaptasikan selama 7 hari dan diberi pakan standar. Masing-masing kelompok terdiri atas 10 ekor mencit betina. Setiap sampel diinfeksikan dengan 200 L P.berghei secara intraperitoneal pada hari ke-0. Setelah 2-4 jam paska infeksi dimulai perlakuan hingga hari ke-7. Sejak hari ke-1 hingga hari ke-8 dilakukan pengambilan darah tepi melalui ekor mencit untuk selanjutnya dihitung jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit per 1000 eritrosit menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 1000x, sehingga dapat diperoleh persentase parasitemia tiap mencit melalui rumus:
.
Selanjutnya, persentase parasitemia tiap mencit perhari tersebut diuji dengan uji multivariat Kruskal Wallis, sehingga diperoleh perbandingan persentase parasitemia rata-rata tiap kelompok.
3.7 Alur Penelitian
Gambar 1. Alur Penelitian4. HASIL DAN PEMBAHASANHasil penelitian ditampilkan dalam gambar berikut.
Gambar 2. Rerata Persentase (%) Parasitemia Harian tiap KelompokBerdasarkan hasil olah data pada gambar 2, rerata persentase parasitemia seluruh mencit cenderung naik dari hari ke hari, kecuali pada hari ke-4 mengalami penurunan. Hal tersebut kemungkinan karena mekanisme kerja obat yang peneliti tidak eksplorasi pada penelitian ini.
Gambar 3. Rerata Persentase (%) Parasitemia tiap Kelompok selama 8 HariAdapun gambar 3 menampilkan rerata persentase parasitemia mencit pada setiap kelompok selama 8 hari. Rerata persentase parasitemia mulai dari yang tertinggi adalah kelompok kontrol negatif, yaitu 13,09%, kemudian kelompok perlakuan sebesar 12,83%, dan yang terendah adalah kelompok kontrol positif dengan rerata persentase parasitemia 5,85%.
Tabel 1. Hasil Analisis dengan Uji Kruskal WallisHariNilai p
Hari ke- 10,641
Hari ke- 20,266
Hari ke- 30,136
Hari ke- 40,429
Hari ke- 50,740
Hari ke- 60,966
Hari ke- 70,605
Hari ke- 80,937
Berdasarkan hasil pengujian dengan uji multivariat Kruskal Wallis (tabel 1) pada hari ke-1 sampai dengan hari ke-8 diperoleh nilai signifikansi lebih dari 0,05, sehingga Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok penelitian.
Volume dan konsentrasi air seduhan geyu bilut yang diberikan kepada kelompok perlakuan didasarkan pada fakta empiris kebiasaan masyarakat NTB dalam menggunakan air seduhan geyu bilut yang dipercaya sebagai obat malaria, yang telah dikonversi ke dalam dosis mencit. Penelitian sebelumnya tentang air seduhan geyu bilut belum pernah dilakukan, maka untuk menemukan nilai konsentrasi air seduhan geyu bilut, sebelum penelitian in-vivo dilakukan penentuan konsentrasi zat dalam air seduhan geyu bilut dan diperoleh konsentrasi sebesar 0,0003%. Adapun penelitian yang peneliti temukan dalam sumber pustaka hanya terkait ekstrak air kayu Bidara Laut. Hasil penelitian ini berupa persentase parasitemia yang tidak berbeda bermakna antara kelompok perlakuan yang diberikan air seduhan geyu bilut dengan konsentrasi 0,0003%, kelompok kontrol positif dan negatif, bertolak belakang dengan hasil yang diperoleh Huda (2006) bahwa ekstrak air kayu Bidara Laut efektif sebagai antimalaria dengan ED50 sebesar 0,45 mg/kgBB. Namun, penelitian Huda (2006) menggunakan ekstrak air kayu Bidara Laut dengan berbagai tingkatan dosis sehingga dapat menemukan ED50 dari ekstrak air kayunya, berbeda dengan penelitian ini yang hanya menggunakan air seduhan geyu bilut dengan satu dosis sesuai yang biasa digunakan oleh masyarakat NTB. Dugaan peneliti, perbedaan hasil tersebut disebabkan karena dosis air seduhan geyu bilut pada fakta empiris yang menjadi dasar penentuan dosis dalam penelitian ini belum mencapai dosis minimal sebagai antimalaria. Dugaan tersebut didasarkan pada hasil olah data, rata-rata parasitemia kelompok perlakuan lebih rendah daripada kelompok kontrol negatif (Gambar 3). Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat bukti ilmiah efektifitas air seduhan geyu bilut atau eksplorasi lebih lanjut tentang dosis efektif air seduhan geyu bilut sebagai antimalaria. 5. KESIMPULAN
Kelompok perlakuan yang diberikan air seduhan geyu bilut dengan dosis yang didasarkan pada fakta empiris memiliki persentase parasitemia yang tidak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol negatif dan positif. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa air seduhan geyu bilut dengan konsentrasi 0,0003% tidak efektif sebagai antimalaria. 6. UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji bagi Allah artikel penelitian ini dapat terselesaikan. Terimakasih kami ucapkan kepada dr.Ardiana Ekawanti, M.Kes selaku dosen pembimbing, segenap dosen, analis laboratorium, karyawan dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, staf Laboratorium Imunobiologi dan staf Laboratorium Kimia Analitik Universitas Mataram, keluarga dan para sahabat yang senantiasa mendukung penelitian ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi diri kami pribadi, masyarakat NTB, bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKADediwan, et al. 1993. Formulasi sediaan kapsul ekstrak kering spray dried dan uji antimikroba dan anti fungi dari Strichnos ligustrina BL. Warta tumbuhan Indonesia [online], 2 (1), pp. 11-13. Available from: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/wtoi/article/download/2532/1952 [Diakses 25 Oktober 2013].Depkes RI. 2008. Pedoman penatalaksana kasus malaria di Indonesia. Available from: http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Pedoman_Penatalaksana_Kasus_Malaria_di_Indonesia.pdf [Diakses 21 Oktober 2013].Hadi, Surya dan Bremner, B. 2001. Initial studies on alkaloids from Lombok medicinal plants. Molecules [online], 6, pp. 117-129. Available from: http://scholar.google.com/scholar_url?url=http://www.mdpi.com/1420-3049/6/2/117/pdf&hl=en&sa=X&scisig=AAGBfm3nhkt6QXPJBlOiYwEt1qGHiwiJzw&nossl=1&oi=scholarr [Diakses 22 Oktober 2013].Harijanto, Paul. 2011. Eliminasi malaria pada era desentralisasi. Available from: http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/buletin/BULETIN%20MALARIA.pdf [Diakses 23 Oktober 2013].Huda, 2006. Aktivitas antimalaria ekstrak air kayu Bidara Laut (Strychnos ligustrina BI) terhadap Plasmodium berghei in vivo. Available from: http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2006-hudachusnu-2176&width=400&PHPSESSID=a46159e2d84c6d5fab6e581f7d3e7f3a [Diakses 22 Agustus 2014].
Mustofa. 2009. Obat anti malaria baru antara harapan dan kenyataan. Available from: http://mgb.ugm.ac.id [Diakses 19 Oktober 2013].Parwati, Simplicia, dan Ismoedijanto, 2001. Faktor determinan klinis pada malaria anak. Sari pediatri [online], 3 (2), pp. 106-114. Available from http://saripediatri.idai.or.id/abstrak.asp?q=179 [Diakses 18 Maret 2015].Sudarso. 1993. Penentuan LD50 rebusan kayu Bidara Laut ( Strichnos ligustrina Bl). Warta tumbuhan Indonesia [online], 2 (1), pp. 22. Available from: http://ejournal.litbang.depkes.go.id [Diakses 22 Oktober 2013]. Suryani, Dini, 2011. Pengaruh lama pemberian ekstrak Teripang Pasir (Holothuria scabra) terhadap tingkat parasitemia Plasmodium berghei pada mencit Balb/C. Mataram: Unram.Zein, Umar. 2009. Perbandingan efikasi antimalaria ekstrak herba Sambiloto (Andrographis paniculata ness) tunggal dan kombinasi masing-masing dengan Artesunat dan Klorokuin pada pasien Malaria Falsiparum Tanpa Komplikasi. Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7404/1/09E00226 [Diakses 27 September 2013]. Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1Nama LengkapSiti Ulfatun Najiyyah
2Jenis KelaminP
3Program StudiPendidikan Dokter
4NIMH1A011064
5Tempat dan Tanggal LahirSelong, 25 Agustus 1992
7Nomor Telepon/HP081803606705
B. Riwayat Pendidikan
SDSMPSMA
Nama IstitusiSDN 3 TerosSMPN 1 SelongSMAN 1 Selong
Jurusan--IPA
Tahun Masuk-Lulus1999-20052005-20082008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
NoJenis PenghargaanInstitusi Pemberi PenghargaanTahun
1Peserta Olimpiade Sains Tingkat Nasional Bidang Studi KebumianDikti2010
2Juara Harapan 1 Cerdas Cermat Pertambangan dan Energi Tingkat NasionalKementrian Energi dan SDM2010
3Peserta MTQ Mahasiswa Tingkat NasionalDikti2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Mataram, 11 Februari 2015
Pengusul,
(Siti Ulfatun Najiyyah)
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1Nama Ardiansyah
2Jenis KelaminL
3Program StudiPendidikan Dokter
4NIMH1A012007
5Tempat dan Tanggal LahirDompu, 22 November 1994
7Nomor Telepon/Hp087864395219
B. Riwayat Pendidikan
SDSMPSMA
Nama IstitusiSDN 1 DOMPUSMPN 1 DOMPUSMAN 1 DOMPU
Jurusan--IPA
Tahun Masuk-Lulus2000-20062006-20082008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
NoJenis PenghargaanInstitusi Pemberi PenghargaanTahun
1Peserta International Junior Science Olympiad 2007
2Juara 1 OSK Bidang KomputerDinas Dikpora Kab. Dompu2009
3Juara 2 Debat Politik Anak SekolahSantiri Foundation dan LP2DER2009
4Juara 1 OSK Bidang FisikaDikti2010
5Juara 1 Lomba Mading NARKOBA BNK Kab. Dompu2010
6Juara 1 Pidato dan Debat Bahasa InggrisDinas Dikpora2010
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Mataram, 11 Februari 2015
Pengusul, (Ardiansyah)3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1Nama Oktavianus Prayitno
2Jenis KelaminL
3Program StudiPendidikan Kedokteran
4NIMH1A212046
5Tempat dan Tanggal LahirMataram, 28 Oktober 1994
7Nomor Telepon/Hp081915969450
B. Riwayat Pendidikan
SDSMPSMA
Nama IstitusiSDK ST. Antonius CakranegaraSMPN 1 MataramSMAN 1 Mataram
JurusanRegulerRegulerIPA
Tahun Masuk-Lulus2003-20082008-20102010-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Mataram, 11 Februari 2015
Pengusul,
(Oktavianus Prayitno)
4. Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1Nama Rinitha Dinda Safitri
2Jenis KelaminP
3Program StudiPendidikan Dokter
4NIMH1A012050
5Tempat dan Tanggal LahirMataram, 5 Oktober 1994
7Nomor Telepon/Hp089686660004
B. Riwayat Pendidikan
SDSMPSMA
Nama IstitusiSDN 41 MataramSMPN 2 MataramSMAN 1 Mataram
JurusanIPA
Tahun Masuk-Lulus2001-20062006-20092009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Mataram, 11 Februari 2015
Pengusul,
(Rinitha Dinda Safitri)
5. Biodata Anggota 4
A. Identitas Diri
1Nama Ni Putu Galuh Megantari Ekaputri
2Jenis KelaminP
3Program StudiPendidikan Kedokteran
4NIMH1A010037
5Tempat dan Tanggal LahirMataram, 8 Agustus 1992
7Nomor Telepon/Hp0817365432
B. Riwayat Pendidikan
SDSMPSMA
Nama IstitusiSDN 50 CakranegaraSMPN 2 MataramSMAN 1 Mataram
JurusanRegulerRegulerIPA
Tahun Masuk-Lulus1999-20042004-20072007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
-
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Mataram, 11 Februari 2015
Pengusul,
(Ni Putu Galuh Megantari Ekaputri)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS MATARAM
Jalan Majapahit No 56 Mataram - NTB
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Siti Ulfatun NajiyyahNIM
: H1A011064Program Studi
: Pendidikan Dokter
Fakultas
: Kedokteran
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul: GEYU BILUT (GELAS KAYU BIDARA LAUT) SEBAGAI ANTIMALARIA; STUDI IN-VIVO PADA MENCIT YANG DIINFEKSI PLASMODIUM BERGHEI Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2013/2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah di terima ke kas Negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.
Mataram, Maret 2015
Mengetahui,
Pembantu Rektor III
(Drs. Nasarudin, M. Kes)
NIP. 19560808 198511 1 001
Yang Menyatakan,(Siti Ulfatun Najiyyah)NIM. H1A011064SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AISaya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:
- Nama : Siti Ulfatun Najiyyah- NIM
: H1A0120641) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
PKM yang telah dilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain. Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P)dengan judul Geyu Bilut (Gelas Kayu Bidara Laut) sebagai Antimalaria; Studi In-Vivo Pada Mencit Yang Diinfeksi Plasmodium Berghei. Tahun 2014 di Universitas Mataram2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun jurnal sebelumnya.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mataram, 23 Maret 2015
Yang Membuat Pernyataan
Mengetahui/Menyetujui
Ketua Jurusan/Prodi
Siti Ulfatun Najiyyah
dr. Nurhidayati, M.Kes NIM. H1A011064
NIP.1
(1-r)(1-p)15(1-r)(1-3) 15(1-r)(-2) 151-r=-7,5r=7,5+1r=8,5
Sampel
Diinfeksi P. berghei
Kelompok perlakuan
Kelompok kontrol
Air seduhan Geyu Bilut
Kontrol positif
Kontrol negatif
Akuades
Klorokuin berghei
Pembuatan hapusan darah tepi
Hitung persentase parasitemia
Pengolahan dan analisis data