Rumus Perhitungan Sifat Koligatif Larutan

download Rumus Perhitungan Sifat Koligatif Larutan

of 29

Transcript of Rumus Perhitungan Sifat Koligatif Larutan

Rumus Perhitungan Sifat Koligatif Larutan Kimia4 macam sifat koligatif larutan: o Penurunan tekanan uap o Kenaikan titik didih larutan o Penurunan titik beku larutan o Tekanan osmotik I. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P) Keterangan : P : penurunan tekanan uap Po : tekanan uap jenuh pelarut P : tekanan uap jenuh larutan Xp : fraksi mol pelarut Xt : fraksi mol terlarut Penting!! Jika zat pelarut atau terlarut merupakan elektrolit maka ditambahkan faktor Vant Hoff (i) pada rumus fraksi mol (mol zat elektrolit (pelarut atau terlarut) dikali i)

Keterangan : : derajat ionisasi elektrolit kuat n : jumlah ion cnth: Al2(SO4)3 n=5 H2SO4 n=3 II. KENAIKAN TITIK DIDIH ( Tb)

=1

Keterangan : Tb : kenaikan titik didih Kb : konstanta kenaikan titik didih molal pelarut m : molalitas zat terlarut Tb air = 100oC i : faktor Vant Hoff III. PENURUNAN TITIK BEKU ( Tf) Keterangan : Tf : penurunan titik beku Kf : konstanta penurunan titik beku molal pelarut m : molalitas zat terlarut Tf air = 0oC i : faktor Vant Hoff

IV. TEKANAN OSMOTIK () Keterangan : M : molaritas larutan (M) R : 0,082 T : suhu (K) Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut (Gambar 6.2), maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:1. 2. 3. 4. Penurunan tekanan uap jenuh Kenaikan titik didih Penurunan titik beku Tekanan osmosis

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.

Gambaran penurunan tekanan uap

Menurut Roult : p = po . XB keterangan: p : tekanan uap jenuh larutan

po : tekanan uap jenuh pelarut murni XB : fraksi mol pelarut Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi : P = Po (1 XA) P = Po Po . XA Po P = Po . XA Sehingga : P = po . XA keterangan: P : penuruman tekanan uap jenuh pelarut po : tekanan uap pelarut murni

XA : fraksi mol zat terlarut Contoh : Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.

Kenaikan Titik Didih

Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan: Tb = m . Kb keterangan: Tb = kenaikan titik didih (oC) m = molalitas larutan

Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal

(W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai:

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai : Tb = (100 + Tb) oCPenurunan Titik Beku

Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai:

Tf = penurunan titik beku m Kf W = molalitas larutan = tetapan penurunan titik beku molal = massa zat terlarut

Mr = massa molekul relatif zat terlarut p = massa pelarut

Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai: Tf = (O Tf)oCTekanan Osmosis

Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada. Menurut Vant hoff tekanan osmosis mengikuti hukum gas ideal: PV = nRT Karena tekanan osmosis = , maka :

= tekanan osmosis (atmosfir) C = konsentrasi larutan (M) R = tetapan gas universal. = 0,082 L.atm/mol K T = suhu mutlak (K)

Tekanan osmosisy y y

Larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis. Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis. Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama. Contoh : Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur.y y

Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal. Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.

Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai : = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara 0 dan 1 (0 < < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya.y

Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai :

n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya.

y

Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai :

y

Untuk Tekanan Osmosis dinyatakan sebagai :

= C R T [1+ (n-1)] Contoh : Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (untuk air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86) Jawab : Larutan garam dapur,

Catatan: Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1.

2 5 % ma s s a H 2SO4(Mr H2SO4 : 98) dengan massa jenis 1,178.Misalkan massalarutan = 100 g.25 % massa H2SO4=25100 gram100 = 25 gramJumlah mol H2SO4=125 g98 g mol= 0,255 molVolume larutan (V)=1100 g1,178 g mL= 84,89 mLM=nV= 1 1000 mL L0 255 mol8 4 , 8 9 mL , = 3,00 mol L 1Jadi, molaritas larutanH2SO425 % (massa) adalah 3,00 mol L

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung dr jenis zat terlarut. Sifat koligatif larutan terdiri atas : - Penurunan tekanan uap - Kenaikan titik didih - Penurunan titik beku - Tekanan osmotik larutan Namun sebelum itu kita harus mengetahui hal- hal berikut : Molar, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan

Molal, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg larutan

Fraksi mol, yaitu perbandingan mol zat terlarut dengan jumlah mol zat pelarut dan zat terlarut

Setelah mengetahui hal-hal di atas, sekarang kita menginjak pada sifat koligatif yang pertama, yaitu penurunan tekanan uap. Penurunan tekanan uap adalah kecenderungan molekul-molekul cairan untuk melepaskan diri dari molekul-molekul cairan di sekitarnya dan menjadi uap. Jika ke dalam cairan dimasukkan suatu zat terlarut yang sukar menguap dan membentuk suatu larutan, maka hanya sebagian pelarut saja yang menguap, karene sebagian yang lain penguapannya dihalangi oleh zat terlarut. Besarnya penurunan ini di selidiki oleh Raoult lalu dirumuskan sebagai berikut :

Sifat yang berikutnya adalah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku. Titik didih larutan selalu

lebih tinggi dibandingkan titik didih pelarut. hal sebaliknya berlaku pada titik beku larutan yang lebih rendah dibandingkan pelarut. Sifat ini dirumuskan sebagai berikut :

Terakhir kita pelajari tekanan osmotik larutan. Osmosis atau osmotik adalah proses berpindahnya zat cair dari larutan hipOtonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermiabel. Osmosis dapat dihentikan jika diberi tekanan, tekanan yang diberikan inilah yang disebut tekanan osmotik. Tekanan osmotik dirumuskan :

Untuk larutan elektrolit ditemukan penyimpangan oleh Vanit Hoff. Penyimpangan ini terlajdi karena larutan elektrolit terdisosiasi di dalam air menjadi ion, sehingga zat terlarut jumlahnya menjadi berlipat. Dari sini dibutuhkan faktor pengali atau lumrah disebut faktor Vanit Hoff. Dirumuskan sebagai berikut :

Kenaikan Titik Didih

Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya[4]. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer[4]. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya[4]. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut[4]. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar[4]. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan ( Tb)[4]. Persamaannya dapat ditulis [4] :

Tb = Tblarutan Tbpelarut

y

Keterangan :

Tb = kenaikan titik didih kb = tetapan kenaikan titik didih molal m = massa zat terlarut Mr = massa molekul relatif Tabel Tetapan Kenaikan Titik Didih (Kb) Beberapa Pelarut[5]Pelarut Aseton Benzena Kamfer Titik Didih Tetapan (Kb) 56,2 80,1 204,0 1,71 02,53 05,61

Karbon tetraklorida 76,5 Sikloheksana Naftalena Fenol Air 80,7 217,7 182 100,0

04,95 02,79 05,80 03,04 00,52

[sunting] Penurunan Titik Beku

Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut[5] :

Tf = Tfpelarut Tblarutan

y

Keterangan :

Tf = penurunan titik beku kf = penurunan titik beku molal m = massa zat terlarut Mr = massa molekul relatif

Tabel Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut[5]

Pelarut Aseton Benzena Kamfer

Titik Beku Tetapan (Kf) -95,35 5,45 179,8 2,40 5,12 39,7 29,8 20,1 6,94 7,27 1,86

Karbon tetraklorida -23 Sikloheksana Naftalena Fenol Air 6,5 80,5 43 0

[sunting] Tekanan Osmotik

Van't Hoff

Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan[5]. Membran semipermeabel adalah suatu selaput

yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan [5]:

= MxRxT

y

Keterangan :

= tekanan osmotik M = molaritas larutan R = tetapan gas ( 0,082 ) T = suhu mutlak

[sunting] Sifat Koligatif Larutan ElektrolitPada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non elektrolit[6]. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff[6]. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff[6] :

i = 1 + (n 1)

y

Keterangan :

i = faktor Van't Hoff n = jumlah koefisien kation = derajat ionisasi

[sunting] Penurunan Tekanan Uap Jenuh

Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah[6] : P =P0

[sunting] Kenaikan Titik Didih

Persamaannya adalah[6]: Tb=

[sunting] Penurunan Titik Beku

Persamaannya adalah[6] : Tf =

[sunting] Tekanan Osmotik

Persamaannya adalah[6] :

=

http://inikimia.blogspot.com/ = Tekanan Osmosa M = Molaritas R = Tetapan (0,082) T = Suhu (K) V = Volume Larutan wB= Berat Zat Terlarut Untuk larutan elektrolit: = M . R . T . (1 + (n 1) ) n = jumlah mol ion yang terjadi tiap 1 molekul zat terlarut = derajat ionisasi zat elektrolit =Mula atMula

JumlahMolZ asi atTerionis JumlahMolZ

Contoh Soal: 1. Suatu zat bukan elektrolit (Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 900 gram air, penurunan titik beku larutan ini adalah 15500C. Berapa gram dari zat tersebut harus dilarutkan kedalam 1,2 kg air agar diperoleh larutan dengan penurunan titik beku setengahnya dari penurunan titik beku diatas? Jawab: Tf = Kf . m 1550 = Kf .90 0 10 00 4 0 3x 0

= 1,86 Tf = Kf . m . 1550 = 1,86 .10 20 10 00 4 0x x

X = 20 gram 2.Untuk menaikkan titik didih 250 ml air menjadi 100,10C pada tekanan 1 atm (Kb = 0,50), maka berapakah jumlah gula (Mr = 342) yang harus dilarutkan? Jawab: Tb = Kb . m 0,1 = 0,5 .20 5 10 00 32 4x g

g = 17 gram http://inikimia.blogspot.com/ http://inikimia.blogspot.com/ 3. Suatu larutan yang mengandung 3 gram zat elektrolit dalam 100 gram air (Kf = 1,86) membeku pada 0,2790C. Massa molekul relatif zat tersebut adalah.. Jawab: Tf = Kf .A B

w x M r w

1000

0,279 = 1,86 .10 0 10 00 3x M r

Mr = 200 4. Hitunglah penurunan tekanan uap larutan yang mengandung 100 gram sukrosa dalam 500 gram air pada suhu 250C? Jawab:

Xsukrosa =air sukrosa sukrosa

n

n n

+

=18 / 500 342 / 100 342 / 100+

= 0,0104Karena tekanan uap air pada suhu 250C adalah 23,76 torr, maka penurunan tekanan uap dapat dihitung melalui persamaan berikut: P = P0 . Xsukrosa = 23,76 . 0,0104 torr = 0,247 torr 5. Larutan 5 gram suatu zat dalam 500 mL larutan mempunyai tekanan osmotik sebesar 38 cmHg. Pada suhu 270C, tentukanlah massa molekul relatif (Mr) zat tersebut? Jawab: = 38 cmHg = 38/76 atm T = 27 + 273 = 300 K V = 500 mL = 0,5 L R = 0,08205 L atm / mol.K Maka, = M . R . T http://inikimia.blogspot.com/

http://inikimia.blogspot.com/ 38/76 = M. 0,08205. 300 M = 0,02 mol/L M = Vn n = M . V = 0,02 . 0,5 = 0,1 mol n =M rgram

Mr =n gm r a

=0 1 , 0 5

= 500 gram/mol 6. Sebanyak 1 gram MgCl2 dilarutkan dalam 500 gram air, tentukanlah: a. titik didih larutan

b. titik beku larutan c. tekanan osmosa larutan pada suhu 250C jika derajat ionisasi ialah 0,9, Kb air = 0,520C, Kf air = 1,860C, Ar Mg = 24, Cl = 35,5 Jawab: 1 gram MgCl = 1/95 mol = 0,011 mol Molaritas larutan = 0,011 x5 0 0 1= 0,022 M 0 0 a. Tb = Kb . m (1 + (n 1) ) = 0,52 . 0,022 (1 + (3-1) 0,9) = 0,0320C Titik didih larutan = 1000C + 0,0320C = 100,0320C b. Tf = Kf . m (1 + (n 1) ) = 1,86 . 0,022 (1 + (3-1) 0,9) = 0,1150C c. = M . R . T . (1 + (n 1) ) = 0,022 . 0,08205 . 298 (1 + (3-1) 0,9) = 1,51 atm Nilai n = 1 diperoleh dari : MgCl2 Mg2+ + 2ClJumlah ion adari ionisasi MgCl2 = n = 2 + 1 =

SIFAT KOLIGATIF LARUTANSifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada macamnya zat terlarut tetapi hanya pada banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila ke dalam suatu pelarut (misalnya air) ditambahkan sedikit zat terlarut, maka larutan tersebut akan mengalami beberapa kejadian, yaitu :1. 2. 3. 4. Penurunan tekanan uap Penurunan titik beku Kenaikan titik didih Tekanan osmosis

Penurunan Tekanan Uap

Perhatikan gambar di bawah ini :

Pada semua suhu, suatu zat cair selalu mempunyai tekanan uap tertentu yang disebut dengan tekanan uap jenuh. Penambahan sedikit zat terlarut akan mengurangi tekanan uap pelarut tersebut. Hal ini bisa dimaklumi karena zat terlarut tersebut menghalangi atau mengurangi bagian dari pelarut sehingga kecepatan penguapannya berkurang. Penurunan tekanan uap bisa dihitung dengan Hukum Roult : P = Po . XB dimana P = tekanan uap jenuh larutan; Po = tekanan uap jenuh pelarut murni; XB = fraksi mol pelarut Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diturunkan : P = Po . (1 XA) P = Po Po . XA Po P = Po . XA Sehingga : P = Po . XA dimana XA = fraksi mol zat terlarut Contoh : Sebanyak 90 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan ke dalam 90 gram air. Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air jika tekanan uap jenuh air murni pada 20 oC sebesar 18 mmHg! Jawab :

mol glukosa = 90 gram/180 = 0,5 mol mol air = 90 gram/18 = 5 mol fraksi mol glukosa = 0,5 mol/(5 + 0,5) mol = 0,0909 Penurunan tekanan uap jenuh air P = Po . XA P = 18 mmHg . 0,0909 = 1,6362 mmHg Soal untuk Anda!1. Suatu zat non elektrolit (Mr = 40) sebanyak 10 gram dilarutkan ke dalam 270 gram air. Jika tekanan uap jenuh air murni pada suhu 20oC sebesar 17,5 mmHg, tentukan penurunan tekanan uap larutan tersebut! 2. Bagaimana cara menghitung penurunan tekanan uap larutan elektrolit? 3. Posting jawaban Anda melalui fasilitas comment paling lambat tanggal 15 Oktober 2009 pukul 23.59 WIB. This entry was posted on Wednesday, October 14th, 2009 at 6:43 am and is filed under KIMIA UMUM BIOLOGI. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site. 65 Responses Older Comments

y

Ana Fitri Apriliyani Says:October 15th, 2009 at 3:46 pm

Jawaban soal untuk mata kuliah kimia dasar 1. Diketahui : Misal za tersebut adalah X Mr zat X = 40 Massa zat X = 10 gram Massa air (pelarut) = 270 gram Suhu air = 20 derajat celcius Tekanan pelarut = 17,5 mmHg Jawab : Mol zat X : 10gram 40 gram/mol = 0,25 mol Mol air : 270gram 18 gram/mol = 15 mol Fraksi mol zat terlarut : 0,25 mol ( 0,25+ 15 ) mol = o,o164

Penurunan tekanan uap larutan : P = Po . Xter = 17,5 . 0,0164 = 0,297 mmHg. 2. Misal konsentrasi larutan M molar, dan derajat ionisasi mengion adalah M . maka jumlah elektrolit yang

Konsentrasi partikel dalam larutan = konsentrasi partikel elektrolit (A) + konsentrasi ionion (B) = M M + nM = M [1 + (n - 1) ]. Dengan demikian, penambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit = 1 + (n 1) . Sehingga perhitungan penurunan tekanan koligtif larutan elektrolit adalah: P = Po.Xter. i Nama : Ana Fitri Apriliyani NIm : 09304241021 prodi : P. biolgi subsidi

y

Ana Fitri Apriliyani Says:October 15th, 2009 at 3:51 pm

Jawaban soal untuk mata kuliah kimia dasar 1. Diketahui : Misal za tersebut adalah X Mr zat X = 40 Massa zat X = 10 gram Massa air (pelarut) = 270 gram Suhu air = 20 derajat celcius Tekanan pelarut = 17,5 mmHg Jawab : Mol zat X : 10gram 40 gram/mol = 0,25 mol Mol air : 270gram 18 gram/mol = 15 mol Fraksi mol zat terlarut : 0,25 mol ( 0,25+ 15 ) mol = o,o164 Penurunan tekanan uap larutan : P = Po . Xter = 17,5 . 0,0164 = 0,297 mmHg. 2. Misal konsentrasi larutan M molar, dan derajat ionisasi maka jumlah elektrolit yang mengion adalah M . Konsentrasi partikel dalam larutan = konsentrasi partikel elektrolit (A) + konsentrasi ionion (B) = M M + nM = M [1 + (n - 1) ]. Dengan demikian, penambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit = 1 + (n 1) . Sehingga perhitungan penurunan tekanan koligtif larutan elektrolit adalah: P = Po.Xter. i

nama ; ana fitri aprliyani nim : 09304241021 prodi ; p.biologi sub.

y

Ana Fitri Apriliyani Says:October 15th, 2009 at 3:52 pm

Jawaban soal untuk mata kuliah kimia dasar 1. Diketahui : Misal za tersebut adalah X Mr zat X = 40 Massa zat X = 10 gram Massa air (pelarut) = 270 gram Suhu air = 20 derajat celcius Tekanan pelarut = 17,5 mmHg Jawab : Mol zat X : 10gram 40 gram/mol = 0,25 mol Mol air : 270gram 18 gram/mol = 15 mol Fraksi mol zat terlarut : 0,25 mol ( 0,25+ 15 ) mol = o,o164 Penurunan tekanan uap larutan : P = Po . Xter = 17,5 . 0,0164 = 0,297 mmHg. 2. Misal konsentrasi larutan M molar, dan derajat ionisasi maka jumlah elektrolit yang mengion adalah M . Konsentrasi partikel dalam larutan = konsentrasi partikel elektrolit (A) + konsentrasi ionion (B) = M M + nM = M [1 + (n - 1) ]. Dengan demikian, penambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit = 1 + (n 1) . Sehingga perhitungan penurunan tekanan koligtif larutan elektrolit adalah: P = Po.Xter. i

y

Ana Fitri Apriliyani Says:October 15th, 2009 at 4:01 pm

Jawaban soal untuk mata kuliah kimia dasar 1. Diketahui : Misal za tersebut adalah X Mr zat X = 40 Massa zat X = 10 gram Massa air (pelarut) = 270 gram Suhu air = 20 derajat celcius Tekanan pelarut = 17,5 mmHg

Jawab : Mol zat X : 10gram 40 gram/mol = 0,25 mol Mol air : 270gram 18 gram/mol = 15 mol Fraksi mol zat terlarut : 0,25 mol ( 0,25+ 15 ) mol = o,o164 Penurunan tekanan uap larutan : P = Po . Xter = 17,5 . 0,0164 = 0,297 mmHg. 2. Misal konsentrasi larutan M molar, dan derajat ionisasi maka jumlah elektrolit yang mengion adalah M . Konsentrasi partikel dalam larutan = konsentrasi partikel elektrolit (A) + konsentrasi ionion (B) = M M + nM = M [1 + (n - 1) ]. Dengan demikian, penambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit = 1 + (n 1) . Sehingga perhitungan penurunan tekanan koligtif larutan elektrolit adalah: P = Po.Xter. i nm 09304241021

y

lee.ya24 Says:October 15th, 2009 at 4:01 pm

Jawaban soal untuk mata kuliah kimia dasar 1. Diketahui : Misal za tersebut adalah X Mr zat X = 40 Massa zat X = 10 gram Massa air (pelarut) = 270 gram Suhu air = 20 derajat celcius Tekanan pelarut = 17,5 mmHg Jawab : Mol zat X : 10gram 40 gram/mol = 0,25 mol Mol air : 270gram 18 gram/mol = 15 mol Fraksi mol zat terlarut : 0,25 mol ( 0,25+ 15 ) mol = o,o164 Penurunan tekanan uap larutan : P = Po . Xter = 17,5 . 0,0164 = 0,297 mmHg. 2. Misal konsentrasi larutan M molar, dan derajat ionisasi maka jumlah elektrolit yang mengion adalah M . Konsentrasi partikel dalam larutan = konsentrasi partikel elektrolit (A) + konsentrasi ionion (B) = M M + nM = M [1 + (n - 1) ]. Dengan demikian, penambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit = 1 + (n 1) . Sehingga perhitungan penurunan tekanan koligtif larutan elektrolit adalah: P = Po.Xter. i

nm 09304241021

y

RIZA SAVITRI - P BIO SUB - 09304241022 Says:October 15th, 2009 at 4:06 pm

1. DIKETAHUI : Mr zat = 40 Mr air = 18 m trlrt = 10 g m plrt = 270 g T = 200 celcius Po = 17.5 mmHg DITANYA : P = .? JAWAB : nP = 270 / 18 = 15 mol nT = 10 / 40 = 0.25 P = Po X B = 17.5 X nP / ( nT + nP ) = 17.5 X 15 / ( 0.25 + 15 ) = 17.5 X 15 / 15.25 = 17.213 P = Po p = 17.5 17.213 = 0.287 mmHg 2. Penghitungan tekanan uap pada larutan elektrolit pada dasarnya hampir sama dengan larutan non elektrolit, namun pada larutan elektrolit harus dikalikan dengan factor Vant Hoff.. i = { 1+ ( n 1 ) } Sehingga untuk menghitung penurunan tekanan uap pada larutan elektrolit, yaitu : P = ( Po p ) X { 1+ ( n 1 ) KETERANGAN : n = jumlah kation dan anion = derajat ionisasi }

y

Elfa Triyani (09304241025) Says:October 15th, 2009 at 4:09 pm

1.) mol zat: 10 gram/40 = 0,25 mol mol air: 270 gram/18 = 15 mol fraksi mol: 0,25 mol/(15+0,25)mol = 0,25/15,25 = o,o1639 Penurunan tekanan uap jenuh: P = Po . XA = 17,5 mmHg x 0,01639 = 0,287 mmHg 2.) P = Po . Xt . i Penurunan tekanan uap = uap jenuh air murni x fraksi mol zat terlarut x (jumlah ion x faktor van hoff). i = faktor van hoff

y

RIZA SAVITRI - P BIO SUB - 09304241022 Says:October 15th, 2009 at 4:12 pm

pak yang sebelumnya salah 1. DIKETAHUI : Mr zat = 40 Mr air = 18 m trlrt = 10 g m plrt = 270 g T = 200 celcius Po = 17.5 mmHg DITANYA : P = .? JAWAB : nP = 270 / 18 = 15 mol nT = 10 / 40 = 0.25 P = Po X B = 17.5 X nP / ( nT + nP ) = 17.5 X 15 / ( 0.25 + 15 ) = 17.5 X 15 / 15.25 = 17.213 P = Po p = 17.5 17.213 = 0.287 mmHg

2. Penghitungan tekanan uap pada larutan elektrolit pada dasarnya hampir sama dengan larutan non elektrolit, namun pada larutan elektrolit harus dikalikan dengan factor Vant Hoff.. i = { 1+ ( n 1 ) } Sehingga untuk menghitung penurunan tekanan uap pada larutan elektrolit, yaitu : P = P0 X B X { 1+ ( n 1 ) P = Po p KETERANGAN : n = jumlah kation dan anion = derajat ionisasi p telah dikali factor vant hoff }

y

Dini Marsellia Says:October 15th, 2009 at 4:16 pm

Nama : Dini Marsellia NIM : 09304241041 Prodi : Pendidikan Biologi Subsidi Tugas Kimia Dasar Jawab: 1. Diketahui: Mr : 40 Massa zat : 10 gram m H2O : 270 gram t : 20C P : 17,5 mmHg Ditanya: P =? Dijawab: Mol zat terlarut : 10 gram/40 = 0,25 mol Mol pelarut : 270 gram/18 = 15 mol Fraksi mol zat terlarut: 0,25 mol/(0,25+15) = 0,0164 P = P . X zat terlarut P = 17,5 mmHg . 0,0164 = 0,286 mmHg

2. P = X terlarut . P . i (Dengan cara mengalikan fraksi mol zat terlarut dengan tekanan uap pelarut murni dan mengalikannya dengan bilangan Vant Hoff)

y

KHAERUL HUSEN Nim: 09304241042 prodi: pend. biologi(subsidi) Says:October 15th, 2009 at 4:23 pm

No.1 Dik : Zat non elektrolit = 10g Mr zat non elektrolit = 40 Zat pelarut(air) = 270g Tekenan uap jenuh air(Po) = 17,5 mmHg Dit : P??? Jawab: P = Po . XA XA =10:40/270:18+10:40=0.016 = 17.5 0.016 = 0.287 mmHg No.2 P = P0 . XA . i Ket : P = penurunan tekanan uap P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni XA = fraksi mol zat terlarut i = Faktor fanhof

y

TITI WAHYUNI Says:October 15th, 2009 at 4:44 pm

1.)Diketahui Zat non elektrolit Mr=40 Massa=10gram H2O Massa=270gram Tekanan uap jenuh air murni (Po)=17,5mmHg Ditanya Penurunan tekananuap larutan(P)? Jawab: Misal zat non elektrolit=X Mol X=gram/Mr =10/40 =0,25mol Mol H2O=gram/Mr =270/18 =15mol

Fraksi mol XA=MolX/MolX+Mol H2O =0,25/0,25+15 =0,25/15,25 =0,01639 penurunan tekanan uap larutan P=Po.XA =17,5mmHg.0,01639 =0,286mmHg 2.)Dengan menggunakan rumus P=Po.XA.i i=faktor Vant Hoff *Sebelum menggunakan rumus,tentukan dulu i i={1+(n-1) ) n=jumlah ion misal: NaCl Na+Cl n= 1 + 1 =derajat ionisasi (0 1) =1 elektrolit =o non elektrolit Setelah didapat n dan maka masukan ke rumus i={1+(n-1) } Setelah i ketemu masukan rumus P=Po.XA.i NAMA :TITI WAHYUNI NIM :09304241037 PRODI

y

hutami putri 09304241035 Says:October 15th, 2009 at 4:45 pm

1. Diketahui : zat non elektrolit Mr = 40 M = 10 gram Dilarutkan dalam 270 gram air P = 17,5 mmHg Ditanyakan : Berapa penurunan tekanan uap? Jawab : n zat terlarut = 10/40 = 0,25 mol X zat terlarut = n zat terlarut / n zat terlarut + n zat pelarut = 0,25 mol / 0,25 mol + 15 mol = 0,016

P = P . X zat terlarut P = 17,5 mmHg . 0,016 = 0,28 mmHg 2. cara menghitung penurunan tekanan uap larutan elektrolit P = P . X terlarut . i i = banyaknya ion yang membentuk zat terlarut

y

TITI WAHYUNI Says:October 15th, 2009 at 4:48 pm

1.)Diketahui Zat non elektrolit Mr=40 Massa=10gram H2O Massa=270gram Tekanan uap jenuh air murni (Po)=17,5mmHg Ditanya Penurunan tekananuap larutan(P)? Jawab: Misal zat non elektrolit=X Mol X=gram/Mr =10/40 =0,25mol Mol H2O=gram/Mr =270/18 =15mol Fraksi mol XA=MolX/MolX+Mol H2O =0,25/0,25+15 =0,25/15,25 =0,01639 penurunan tekanan uap larutan P=Po.XA =17,5mmHg.0,01639 =0,286mmHg 2.)Dengan menggunakan rumus P=Po.XA.i i=faktor Vant Hoff *Sebelum menggunakan rumus,tentukan dulu i i={1+(n-1) ) n=jumlah ion misal: NaCl Na+Cl n= 1 + 1 =derajat ionisasi (0 1) =1 elektrolit =o non elektrolit Setelah didapat n dan maka masukan ke rumus i={1+(n-1) }

Setelah i ketemu masukan rumus P=Po.XA.i NAMA :TITI WAHYUNI NIM :09304241037 PRODI BIO SUB . Kelas A

y

Ulya Irma Chikmawati Says:October 15th, 2009 at 5:14 pm

Jawab: 1). Mol zat = 10 gram = 0,25 mol 40 Mol air = 270gram = 15 mol 18 Fraksi mol zat = 0,25 mol = 0,25 = 0,01639 (15+0,25)mol 15,25 P = Po . XA = 17,5 mmHg . 0,01639 = 0,287 mmHg 2). Dengan menggunakan rumus P = Po . XA . I I = factor Vant Hoff (kemampuan ionisasi unsur penyusunnya) NAMA : ULYA IRMA CHIKMAWATI NIM : 09304241038 PRODI: PEND.BIOLOGI SUBSIDI(KELAS A)

y

rifkie aziz agustian Says:October 15th, 2009 at 5:57 pm

1.mol zat=10g/40=0.25mol mol air=270g/18=15mol Po=17,5mmHg Xa=n zat/n zat+n air=0,1613 ^P=Po.Xa=17,5mmHg.0,1613=2,8228mmHg 2.