Rumputeki online-edisi-mei-2010
description
Transcript of Rumputeki online-edisi-mei-2010
1
2
Assalamualaikum Wr.Wb.
Terima Kasih atas pilihan Anda berlangganan
eBuletin kami rumputeki online. Mungkin
istilah eBulerin sendiri masih asing di telinga
Anda. Istilah eBuletin merujuk pada
penggunaan istilah ebook yang berarti
elektronik book (buku elektronik) dan begitu
juga dengan eBuletin.
Ini adalah edisi pertama eBuletin Rumputeki
Online. Isi dari eBuletin ini adalah kumpulan
artikel, cerpen, kisah dan masih banyak lagi
yang lainnya.
Konsep yang mendasari pembuatan eBuletin
Rumputeki Online adalah menyajikan kepada
para pembacanya artikel, cerpen, kisah,
motifasi dan masih banyak lagi yang terbaik dari
internet untuk bisa dinikmati dengan bentuk
yang lain secara offline sehingga memberikan
sensasi membaca sebuah bulletin.
Selanjutnya tak lupa kami ucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah
menjadi sumber dari Rumputeki Online.
Dalam penerbitan setiap edisi Rumputeki
Online, akan disertakan bonus ebook yang
menarik. Dan pada edisi pertama ini Bonusnya
adalah Novel THE KITE RUNNER, novel terlaris
tahun 2009.
Silahkan kunjungi
http://rumputeki.000space.com untuk
mendapatkan edisi-edisi terbaru Rumputeki
Online beserta bonusnya.
Salam Hangat
rumputeki Online
Kritik /Saran/Kirim tulisan/Pasang Iklan :
Wassalamualaikum Wr.Wb.
3
Cerpen Yetti A KA
Dimuat di Jawa Pos (04/04/2010)
Malina belum menentukan ke mana ia akan
pergi ketika ia menumpang bus tua. Dia hanya
tahu bus itu akan keluar dari kota kecil tempat
ia tinggal, dan itu pula tujuannya.
Ada beberapa kursi kosong. Malina bergerak ke
dalam dan memilih duduk di pinggir, dekat
jendela yang terbuka. Kursi di sampingnya
belum terisi. Udara cukup dingin, digesernya
kaca jendela sampai rapat. Tas warna hitam
yang mengembung ia letakkan di antara kedua
kaki.
Wajah cekung dan bibir kering tanpa pemerah
menambah getir penampilannya. Apalagi ia
sama sekali tidak tersenyum pada siapa atau
apa pun. Sesekali ia semburkan napas keras-
keras, amat disengaja. Seseorang di depannya
kadang menoleh. Mungkin terganggu. Mungkin
penasaran. Ia tidak hirau. Wajahnya ia
tempelkan dengan ketat ke kaca jendela. Kalau
ada orang di jalan yang memerhatikan,
mukanya pasti mirip kaleng penyok.
Di luar Malina melihat sawah, sedang hijau-
hijaunya. Burung-burung kecil hinggap dan
terbang. Sebagian sawah yang lain, yang
letaknya jauh ke dalam, mulai menguning. Ia
bayangkan di sana pasti lebih banyak burung-
burung kecil, dan petani pasti pula sangat sibuk
menghalaunya agar menjauh. Sawah dan
burung-burung kecil itu membuat ia rindu pada
kakek dan nenek di kampung. Mereka sudah
tua tapi tetap ingin pergi ke sawah. Di sanalah
mereka benar-benar dapat bahagia. Memang
begitu jiwa seorang petani, kata ibunya
memberinya pengertian bila ia –ketika itu ia
masih kecil– bertanya kenapa kakek dan nenek
tidak kerasan tinggal bersama mereka di kota.
Apakah itu artinya kakek dan nenek bisa
bermain lumpur seumur hidup mereka? Itu
pertanyaan lain yang mendekam di kepala
Malina, namun tak mampu ia sampaikan pada
orang tuanya. Anak kecil tidak boleh terlampau
ingin tahu semuanya, begitu pendapat orang
dewasa.
Ia hanya merasa alangkah senang kakek dan
neneknya itu. Bermain kotor dan tidak ada yang
melarang (sesungguhnya ini bukan semata-
mata masalah boleh bermain kotor atau tidak,
tapi tentang kebebasan yang diidamkan semua
anak kecil).
Bus berhenti. Tubuh Malina terlonjak ke depan.
Ia menarik tasnya yang sedikit bergeser.
Seseorang naik dan menempati kursi di
sampingnya. Anak laki-laki sepuluh tahunan
dengan seragam pramuka yang lengkap.
Seragam yang dulu amat disukainya karena ia
mengira sangat keren dengan rok warna coklat
pekat. Berjam-jam ia akan berdiri di depan
cermin, mematut-matut penampilannya,
sampai ibunya ngomel-ngomel.
Anak lelaki di sampingnya menguap. Ia
perhatikan wajah itu tampak berat. Wajah
cemberut yang menahan beban. Mungkinkah ia
habis dimarahi? Bisa pula ia sedang malas
sekolah tapi dipaksa untuk tidak membolos oleh
4
ibunya. Jangan-jangan ia tengah ketakutan
karena lupa membuat PR dan akibat dari itu ia
pasti mendapat hukuman berdiri di halaman
sekolah sampai jam pelajaran berakhir.
Buru-buru Malina mengatakan pada dirinya
agar berhenti memikirkan masalah di luar
kehidupannya. Hidupnya sendiri sudah
terlampau rumit. Sekarang ia sedang menjauhi
kerumitan itu. Ia ingin memisahkan diri. Namun
dalam bahasa orang-orang di sekelilingnya, ia
sedang ingin lari. Mau dibantah percuma. Maka
ia benarkan pendapat itu dengan keputusan
yang membuatnya berada dalam bus tua –
tempat ia bertemu segala macam kejorokan
yang dulu mungkin saja tidak terbayangkan bisa
sedekat ini.
Dalam bus tua, Malina meremas jemarinya
seperti remaja yang baru saja melompat dari
jendela kamar dan menemukan ruang kosong
yang terlalu lebar. Ia mengalami euphoria yang
justru membuatnya kebingungan akan
melangkah ke mana.
***
Tahun-tahun terakhir, rasanya, ia hampir tidak
punya momentum untuk berkata-kata, tertawa,
berpikir, mengkhayal, membuat puisi,
membaca, menulis surat, menelepon teman
semasa kuliah, mengadakan perjalanan,
menonton film, kopi darat dengan kenalan
baru, menghadiri peluncuran buku, atau
menghabiskan waktu yang sifatnya lebih
personal dan tentu menyenangkan untuk
dirinya.
***
Kini bus tua membawa Malina makin jauh dari
rumahnya. Rumah bercat putih bersih yang
menunjukkan betapa angkuh pemiliknya.
Apalagi dengan model pagar yang terlampau
tinggi dan gembok besar yang selalu terpasang.
Di rumah itu ia meninggalkan anak perempuan
tiga tahun yang belum pernah berpisah sekali
saja dengannya.
Menangiskah ia? bisik Malina kalut. Memang ia
sudah menyiapkan semua kebutuhan anak itu.
Termasuk catatan mengenai berapa botol susu
yang harus diberikan atau berapa kali anak itu
makan nasi atau buah dalam sehari. Tidak lupa
ia juga meninggalkan nomor telepon dokter
anak langganannya. Untuk berjaga-jaga kalau
anaknya terserang pilek di musim yang tidak
tentu ini.
Ia tahu suaminya belum pernah mengurus anak
seorang diri, tapi ia percaya semua akan baik-
baik saja. Bukankah dulu ia tidak tahu apa-apa
tentang bayi sampai kemudian ia sudah
menjalani peran sebagai ibu selama ini. Kalau ia
bisa melewatinya, tak ada alasan untuk tak
percaya pada suaminya. Lagi pula suaminya bisa
minta bantuan pembantu jika diperlukan, walau
selam.
5
Wisata Alam
Pantai Krakal
Pantai ini telah mempesona para ahli
perencanaan turisme dari luar negeri. Mereka
menyarankan bahwa pantai ini harus
dipersiapkan sebagai resort pantai, terutama
bagi para turis asing (seperti turis resort Nusa
Dua di Bali). Ketertarikan mereka dalam
mengelola pantai Krakal didukung oleh potensi
yang menarik, seperti: sebuah pantai berpasir
putih yang landai yang terbentang sejuh 5 km.
Selalu ada matahari yang bersinar dari pagi
hingga malam selama musim panas dan hujan.
Angin pantai selalu berhembus dengan sepoi-
sepoi.
Perjalanan menuju pantai Krakal ini juga
melintasi bukit-bukit kapur, diselingi dengan
teras-teras batu karang. Hal ini merupakan ciri
dari daerah Krakal yang dikelola penduduk.
Berdasarkan penelitian geologis, pada zaman
yang silam, daerah ini merupakan dasar dari
lautan yang oleh proses pengangkatan yang
terjadi pada kerak bumi, dasar laut ini semakin
lama semakin meninggi dan akhirnya muncul
sebagai dataran tinggi. Batu-batuan karang yang
nampak pada waktu itu merupakan bekas
rumah binatang karang yang hidup di air laut
saat itu.
Pantai Krakal merupakan pantai yang paling
indah, di antara seluruh hamparan pantai di
sepanjang pulau Jawa. Pantai ini akan dibangun
menjadi kawasan pantai dan perkampungan
wisatawan, khususnya wisatawan asing,
semacam tourist resort Nusa Dua di pulau Bali.
Pantai Krakal, bentuk pantainya landai, berpasir
putih, terhampar sepanjang lebih dari 5 km.
Pantai ini menerima panas matahari dari pagi
hingga petang hari sepanjang tahun. Angin laut
yang terhembus sangat sejuk, ombaknya cukup
besar.
Meskipun masih satu mata rantai dari
kunjungan ke Pantai Baron dan Pantai Kukup,
nuansa perjalanan menuju lokasi Pantai Krakal
sedikit berbeda. Bahkan boleh dikatakan, Pantai
Krakal memberikan gambaran seutuhnya
tentang panorama pantai. Disepanjang
perjalanan menuju lokasi pantai ini, terlihat
keindahan pemandangan bukit-bukit kapur
diselingi dengan teras-teras batu karang.
Paduan bebatuan seperti ini dikenal dengan
nama daerah karst, yakni bekas dasar laut yang
mengalami proses pengangkatan kerak bumi
sehingga menjulang ke atas membentuk sebuah
6
dataran tinggi. Batu-batu karang ini dulunya
adalah bekas sarang/rumah binatang karang
yang hidup pada saat itu. Pantai Krakal relatif
landai. Hal ini memungkinkan sinar mentari
menghidupkan cakrawala perpantaian, dan
angin laut berhembus dengan sejuk. Pasir putih
terhampar cukup panjang di tepian pantai,
yakni sekitar 5 km, seolah selalu putih bersih
dibasuh oleh deburan ombak yang cukup besar.
Untuk mencapai pantai Krakal Anda harus
melalui Wonosari, ibukota kabupaten
Gunungkidul, sekitar 38 km dari Yogyakarta.
Jalan yang berliku-liku dan menanjak sudah
diaspal dengan baik. Pantai Krakal terletak kira-
kira 21 kilometer dari Wonosari, lokasinya
terletak sekitar 7 km ke timur dari jalan utama
yang bercabang ke pantai Baron. Para ahli
geologi mengatakan bahwa dahulu, tempat ini
berada dibawah permukaan laut.
Di dalam karangnya, masih banyak fosil yang
masih dapat ditemukan. Diantara semua pantai
yang membentang di pantai Jawa, Krakal adalah
yang paling indah dengan pasirnya yang putih
dan dikelilingi dengan tebing-tebing. Sementara
itu ombaknya yang besar dan juga buihnya yang
putih memberikan nuansa lebih pada pantai ini.
Secara keseluruhan, merupakan tempat yang
paling cocok untuk berjemur. Pantai ini juga
menawarkan tanaman laut yang beraneka
macam jenisnya dan beragam warnanya. Pantai
Krakal sangat dekat dengan pantai Kukup dan
Teluk Baron. Teluk ini kenyataannya adalah
merupakan saluran air bawah tanah yang keluar
tepat di tepi pantai.
Sumber: SuaraMerdeka
7
Cerpen 2
Aku Merindukanmu Nak
Usiaku menginjak tujuh belas tahun. Genap
setahun sudah bapak pergi meninggalkan aku
dan ibuku untuk selama-lamanya. Kecelakaan
itu telah merampas bapak dari hidupku,
merampas semua cita-citaku. Sebuah bus
dengan kecepatan tinggi menabrak motor tua
yang dikendarai Bapak sewaktu pulang dari
tempat kerja. Bapak sempat di rumah sakit satu
hari sebelum akhirnya menghembuskan nafas
untuk yang terakhir kalinya. Bapak yang
menjadi tumpuan keluargaku kini tak kan
pernah hadir lagi dalam kehidupanku.
Aku masih bisa bersyukur, meski Bapak telah
tiada tetapi masih memiliki seorang Ibu yang
sangat tegar. Ibu yang tak pernah sekalipun
mengeluh dengan keadaan ini. Bukan karena
keadaan ini pula ibu menjadi sosok yang tegar.
Bahkan, sejak bapak masih ada tak pernah aku
mendengar ibuku menuntut bapak dengan
kemiskinan ini. Ibuku selalu menyambut dengan
senyum setiap bapak pulang dari tempat kerja.
Tak pernah lupa menyiapkan teh hangat untuk
Bapak. Meskipun hidup serba pas-pasan bahkan
bisa dibilang selalu kekurangan, tetapi tiada
henti-hentinya beliau mengajariku bersyukur
padaNya.
Aku semakin takut bercita-cita. Semua yang
dulu bapak pernah katakan kini selalu
membayangiku. “Kamu adalah calon pemimpin
, Nak! Dan ingatlah bahwa semua pemimpin
pasti akan dimintai pertanggungjawaban.
Kejarlah cita-citamu, selama itu untuk kebaikan,
Insya Allah akan bernilai ibadah!” Masih
teringat jelas bagaimana Bapak menasehatiku.
“Bapak akan berusaha sekuat tenaga agar kamu
bisa kuliah.” Masih belum hilang ingatanku
Bapak mengatakan hal itu.
Tapi kini? Siapa yang akan membiayaiku kuliah?
Bahkan untuk lulus SMA inipun aku masih ragu.
Untuk bisa makan sehari-hari saja sulit. Aku
berjualan koran setiap pulang dari sekolah
untuk membatu ibu agar kami bisa
menyambung hidup. Ibuku melarang berkali-
kali. Aku disuruh konsentrasi dengan sekolah.
“Biar Ibu yang memikirkan biaya sekolahmu.”
Kata Ibuku suatu ketika. “Apalagi sekarang
kamu sudah kelas tiga.” Bagaimana bisa ibuku
membiayai sekolahku? Sementara hanya
menjadi tukang cuci di rumah Pak Haji. Dan
hasilnya masih kurang untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
“Makanlah Ton, Ibu sudah siapkan makan
malam untukmu.” Ibu membuyarkan
lamunanku. ”Iya bu.” Jawabku singkat. Aku
segera beranjak untuk mengambil makan
malam. Rumah yang hanya terbagi dua sekat
ruangan ini terasa semakin sempit dan sesak.
Ruang tamu, dapur dan tempat tidurku nyaris
menjadi satu. Di satu sekat yang lain menjadi
kamar ibuku. Sehabis makan aku masih belum
berhenti memikirkan masa depanku. Entah
bagaimana caranya aku harus bisa kuliah.
”Bangun Ton, kita sholat malam berjamaah.”
Ibuku mengguncang tubuhku,
membangunkanku.” Ibuku selalu
membangunkan aku saat sepertiga malam yang
terakhir. Ibu seperti tak pernah lelah dengan
8
kebiasaan ini. Hampir setiap malam sholat
tahajjud, dzikir dan berdo’a sampai shubuh.
Pernah ibuku ketiduran sambil memegang
mushaf, mungkin karena kecapekan karena
siang hari sebelumnya cucian di rumah Pak Haji
sangat banyak.
***
Hari perang pun tiba. Hari ini ujian nasional. Aku
seperti tiada henti mendapat cobaan. Ibuku
jatuh sakit. Mungkin karena kelelahan. Atau
mungkin ibu benar-benar kehabisan tenaga.
Aku ingat kemarin aku hanya makan nasi
setengah piring dengan lauk sepotong tempe
goreng. Itupun sisa laukku kemarin lusa. Dan ibu
tidak makan sama sekali. ”Makanlah nak, Ibu
sudah makan tadi.” Aku ingat kata-kata ibuku.
Padahal aku tahu beliau belum makan sama
sekali, karena memang tak ada makanan lagi.
Begitu besar rasa sayangnya, hingga berbohong
padaku. Dan hari ini, benar-benar aku merasa
berdosa. Dengan linangan air mata aku
berangkat untuk menempuh ujian. Aku hanya
bisa berdo’a semoga ibu cepat sembuh. Selesai
ujian nanti aku akan ngamen, tekadku dalam
hati. Toh aku bisa belajar nanti malam.
***
Kerja kerasku membuahkan hasil, aku lulus
dengan nilai sangat memuaskan. Tidak hanya
itu, aku bahkan lolos masuk PTN tanpa tes, juga
lolos kuliah tanpa biaya hingga lulus. Ya, aku
mendapatkan beasiswa. Aku benar-benar tidak
pernah bermimpi sebelumnya. Sejak
pengumuman hingga menjelang kepergianku,
Ibuku tak pernah berhenti menangis. Ibuku
semakin lama berdo’a dalam sholat malamnya.
Aku baru sadar, keberhasilanku bukan semata
usahaku. Tetapi kuatnya do’a ibu. Ibuku tak
pernah bosan memohon padanNya agar aku
bisa menggapai cita-citaku. Dan kini terjawab
sudah do’a-do’a ibuku.
”Aku sekarang justru takut Ton.” Kata ibu.
”Takut kenapa bu? Bukankah sekarang telah
terlihat setitik cahaya untuk kehidupan kita?”
Aku ganti bertanya.
”Aku takut engkau lupa sama Allah jika telah
berhasil mengejar cita-citamu” Ibuku cemas.
”Tenanglah ibu, aku akan jaga amanah ibu. Aku
akan sering pulang jika libur.” Aku berusaha
menghibur.
”Jangan lupa jaga sholatmu Nak. Ingat kata-kata
Bapak, jangan menunda sholat. Dan sholat yang
paling utama adalah berjamaah.”
”Iya bu, akan Toni ingat semua itu.” Kembali
terkenang bayangan wajah bapak. Beliau selalu
mengajak aku dan ibuku berjamaah jika waktu
sholat telah tiba. Dan setelah bapak tak ada,
aku menggantikan posisi bapak sebagai imam
sholat ibuku.
”Ibu pasti akan sangat merindukanmu Ton.
Merindukan sholat malam berjamaah.
Merindukan kamu mengambilkan air wudhu
untuk ibu. Jaga dirimu baik-baik anakku.” Tangis
ibu semakin menjadi-jadi.
”Pasti bu.” Aku tak kuasa ikut menitikkan air
mata.
9
Hingga sehari sebelum kebarangkatanku ke
Jakarta, aku sayup-sayup mendengarkan ibuku
menangis dan berdo’a setelah sholat
malamnya. Aku tak tahu kenapa ibu tak
membangunkanku. Dan beliau sholat malam
sendiri. Aku berusaha sedapat mungkin bisa
mendengarkan.
Ya Allah, aku tak tahu ini ganjaran atau cobaan
iman kami. Tiap malam aku berdo’a untuk
anakku. Aku tahu cita-citanya begitu mulia.
Ingin membahagiakan aku, agar kami bisa hidup
lebih baik. Tapi kini, aku kembali mohon
kepadamu ya Rab, jagalah anakku. Jagalah iman
dan islamnya. Kuatkan pondasi dien nya.
Jadikan semua ini hanyalah awal untuk
menggapai kebahagiaan yang kekal.
Ya Tuhan semesta alam, yang tak pernah tidur
dan tak pernah lupa. Ingatkan anakku, jika dia
lupa padamu. Tunjukkan jalan yang seharusnya
dia lalui, jika dia salah menapaki jalan
kehidupan ini. Bimbinglah dia dengan belaian
cintaMu. Karena aku tahu Engkau mengasihi
semua hambamu.
Ya Allah yang Maha segalanya. Rasanya tak
pantas aku selalu memohon padamu. Tapi
kepada siapa aku harus memohon selain
kepada engkau? Lindungi anakku, hingga dia
benar-benar menjadi pemimpin yang
menegakkan agamamu. Aku memohon padamu
ya Allah, ya Rahman, ya Rahim.
Aku kembali berurai air mata mendengar do’a-
do’a ibu. Dan dua hari setelah itu aku memulai
kehidupan baru di Jakarta. Ibu melepasku
dengan air mata. Dengan tangis yang tak
pernah aku gambarkan seperti apa
kesedihannya.
***
Telepon berdering. ”Halo, Tony Wicaksono
disini.”
“Iya pak, saya Suryo.” Terdengar suara di
seberang sana.
“Oh kamu. Ada apa? Waktuku tidak banyak.”
Aku pura-pura cuek.
“Tentang sengketa tanah itu pak. Bapak bisa
bantu kan?” Tenang saja Bapak dapat 1 milyar
untuk ini.”
“Bisa diatur.” Aku masih dengan nada sinisku.
”Baiklah pak besok kita ketemu saja.” Jam
sepuluh ya?”
”Oke.” Aku akhiri percakapanku.
***
Kini hidupku telah berubah. Semua telah aku
punyai, rumah mewah, mobil. Aset tanah
dimana-mana. Ibuku telah aku belikan rumah
yang begitu besar. Lengkap dengan perabotnya.
Tidak lupa aku carikan dua orang pembantu.
Uang memang mengalir begitu mudah. Tinggal
aku bilang angka, semua pasti dituruti. Kalau
tidak, aku jerat dengan keputusan yang seberat-
beratnya. Siapa yang berhak mengadili orang
kecuali hakim? Tak ada.
10
Dewi fortuna memang berpihak padaku.
Setelah selesai kuliah waktu itu aku langsung
mendapat kursi jabatan. Memang rendahan
awalnya. Tetapi begitu aku tahu “jalan” nya tak
sulit bagiku mendapat kursi yang tinggi dan
empuk. Ibuku pernah bertanya bagaimana aku
bisa kaya secepat ini. Tetapi dengan sedikit
alasan, dan kepandaianku mengolah kata dia
tak bertanya macam-macam lagi. Aku bilang
aku ini mempunyai bisnis sampingan selain
kerja di Pengadilan. Dan sepertinya ibuku
percaya dengan hal itu.
Aku memang jarang pulang ke kampung. Buat
apa? Toh ibu sudah aku beri segalanya.
Pembantu pun telah siap 24 jam, tinggal teriak
pasti apa yang dimau datang. Selain itu aku juga
sibuk dengan urusanku yang begitu menyita
waktu. Aku pikir ibu pasti memaklumi hal ini.
***
Ibuku meninggal dunia? Bagaimana bisa? Ada
yang aneh. Aku segera pesan tiket pesawat
untuk pulang ke kampung hari ini juga.
Sesampai di rumah tak ada tetangga yang
datang. Hanya beberapa orang yang memang
telah aku bayar untuk mengurusi jasad ibuku.
Pemakaman hari itu juga.
Sehabis pamakaman aku bertanya kepada
pembantu yang selama ini bekerja menjaga
ibuku. Tak ada yang tahu penyebab kematian
ibu.
Aku ke kamar ibu. Membuka lemari dan laci-
lacinya. Ada selembar kertas hasil diagnosa dari
dokter. Tertulis disitu ibuku mengidap Leukimia.
Aku heran. Kenapa ibu tak pernah cerita
tentang hal ini? Juga terhadap pembantunya.
Aku masih membuka semua isi lemari ibu. Aku
menemukan tumpukan kertas penuh tulisan
yang lebih mirip cakar ayam.. Aku mulai
membacanya. Lembar demi lembar.
Ya Allah aku benar-benar bersyukur padamu.
Cita-cita anakku telah terkabul. Sekarang semua
orang kenal dengan Toni Wicaksono. Setiap hari
muncul di TV dengan bahasa khasnya.
Mengungkap dan memutuskan kasus demi
kasus dengan gemilang. Prestasinya memang
pantas dibanggakan.
***
Tetapi ya Allah, kenapa sekarang jarang sekali
pulang? Aku maklum pasti dia banyak urusan.
Dan semua itu resiko atas pekerjaannya.
Ya Allah, rinduku benar-benar tak tertahankan
terhadap anakku. Lindungi dia ya Allah. Jaga dia
dari segala godaan dunia. Tunjukkan segala
jalan yang lurus ya Rab.
***
Hari ini ada kepalaku terasa pusing. Perut juga
terasa sakit. Ah mungkin Cuma masuk angin.
Sebentar lagi juga sembuh. Aku masih kangen
sama anakku Ya Allah.
***
Dua orang tak dikenal datang kerumah hari ini.
Mereka bilang ingin minta tolong terhadap
anakku. Aku tak tahu maksudnya. Dia
memberikan amplop. Untuk hadiah buatku
11
katanya, sebagai ibunya Toni. Setelah mereka
pergi aku buka, isinya cek 1 milyar. Ya Allah, apa
artinya ini? Apakah anakku memang sekotor ini
sekarang?
***
Sakitku semakin menjadi. Aku memutuskan
periksa ke Dokter. Ditemani pembantuku. Aku
menjalani pemeriksaan di ruang serba putih,
aku tak tahu namanya. Beberapa hari kemudian
aku mendapat vonis Leukimia.
Aku benar-benar putus asa. Aku tak ingin
menghubungi anakku lagi. Aku merasa dia
bukan anakku lagi sekarang. Dia telah
menyimpang dan menodai do’a-do’a ku.
Menodai agamanya sendiri.
Aku memohon padamu Ya Allah, segera ambil
nyawaku ini. Tak ada yang pantas aku
banggakan. Anakku telah berubah. Seandainya
dia tahu, bukan harta seperti ini yang aku
minta. Aku merindukan sholat malam
berjamaah. Merindukan bagaimana dia
mengambilkan air wudhu untukku. Tapi semua
itu telah hilang.
Ya Allah, sesungguhnya hidup miskin lebih aku
sukai jika itu bisa mendekatkan diri ini padaMu
ya Allah. Daripada hidup kaya tetapi jauh dari
kasih sayangmu. Jika aku masih boleh
memohon ya Allah. Tunjukkan hukuman untuk
anakku agar dia bisa kembali ke jalanMu ya Rab.
***
Sampai disini aku berhenti membaca. Tiba-tiba
lidahku kelu. Tubuhku mengejang. Semua organ
tubuhku tak bisa digerakkan. Ya Allah apa yang
terjadi?
Kini aku menderita stroke. Terbaring kaku di
rumah pesakitan. Saat kondisi tubuhku mulai
membaik, orang-orang berseragam itu kembali
datang meminta keterangan. Aku menjadi
tersangka makelar kasus.
Karya : Aris Budi
Diambil dari : arisbudi10.blogspot.com
12
Kisah Inspirasi
Pelajaran hidup di Stasiun Jatinegara
Ketika pulang tugas audit dari surabaya Kereta
Argo angrek yang saya tumpangi dari Stasiun
Pasar turi surabaya perlahan-lahan memasuki
stasiun Jatinegara. Para penumpang yang akan
turun di Jatinegara saya lihat sudah bersiap-siap
di depan pintu, karena sudah di jemput oleh
keluarga. suasana jatinegara penuh sesak
seperti biasa.
Sementara itu, dari jendela, saya lihat beberapa
orang porter/buruh angkut berlomba lebih dulu
masuk ke kereta yang masih melaju. Mereka
berpacu dengan kereta, persis dengan
kehidupan mereka yang terus berpacu dengan
tekanan kehidupan kota Jakarta. Saat kereta
benar-benar berhenti, kesibukan penumpang
yang turun dan porter yang berebut
menawarkan jasa kian kental terasa. Sementara
di luar kereta saya lihat kesibukan kaum urban
yang akan menggunakan kereta. Mereka
kebanyakan berdiri,karena fasilitas tempat
duduk kurang memadai. Sebuah lagu lama PT.
KAI yang selalu dan selalu diputar dengan setia.
Tiba-tiba terdengar suara anak kecil
membuyarkan keasyikan saya mengamati
perilaku orang-orang di Jatinegara. Saya lihat
seorang bocah berumur sekitar 10 tahun berdiri
disamping saya. Kondisi fisiknya
menggambarkan tekanan kehidupan yang berat
baginya.
Kulitnya hitam dekil dengan baju kumal dan
robek-robek disana-sini. Tubuhnya kurus kering
tanda kurang gizi. “Ya?” Tanya saya kepada
anak itu karena saya tadi konsentrasi saya
melihat orang-orang di luar kereta. “Maaf,
apakah air minum itu sudah tidak bapak
butuhkan ?” katanya dengan penuh sopan
sambil jarinya menunjuk air minum di atas
tempat makanan dan minum samping jendela.
Pandangan saya segera mengikuti arah telunjuk
si bocah. Oh, air minum dalam kemasan gelas
dari katering kereta yang tidak saya minum.
Saya bahkan sudah tidak peduli sama sekali
dengan air itu. Semalam saya hanya minta air
minum dalam kemasan gelas untuk jaga-jaga
dan menolak nasi yang diberikan oleh
pramugara. Perut saya sudah cukup terisi
dengan makan di rumah.
“Tidak. Mau ? Nih…” kata saya sambil
memberikan air minum kemasan gelas kepada
bocah itu. Diterimanya air itu dengan senyum
simpul. Senyum yang tulus.
Beberapa menit kemudian, saya lihat dari balik
jendela kereta, bocah tadi berjalan beririringan
dengan 3 orang temannya. Masing-masing
membawa tas kresek di tangannya. Ke empat
anak itu kemudian duduk melingkar dilantai
emplasemen. Mereka duduk begitu saja.
Mereka tidak repot-repot membersihkan lantai
yang terlihat kotor. Masing- masing kemudian
mengeluarkan isi tas kresek masing-masing.
Setelah saya perhatikan, rupanya isinya adalah
“harta karun” yang mereka temukan di atas
13
kereta. Saya lihat ada roti yang tinggal separoh,
jeruk medan, juga separuh; sisa nasi catering
kereta, dan air minum dalam kemasan gelas !
Selanjutnya dengan rukun mereka saling
berbagi “harta karun” temuan mereka dari
kereta. Saya lihat bocah paling besar menciumi
nasi bekas catering kereta untuk memastikan
apakah sudah basi atau belum. Tanpa
menyentuh sisa makanan, kotak nasi itu
kemudian disodorkan pada temannya. Oleh
temannya, nasi sisa tersebut juga dibaui.
Kemudian, dia tertawa dengan penuh gembira
sambil mengangkat tinggi-tinggi sepotong paha
ayam goreng. Saya lihat, paha ayam goreng itu
sudah tidak utuh. Nampak jelas bekas gigitan
seseorang.
Tapi si bocah tidak peduli, dengan lahap paha
ayam itu dimakannya. Demikian juga makanan
sisa lainnya. Mereka makan dengan penuh
lahap. Sungguh, sebuah “pesta” yang luar biasa.
Pesta kemudian diakhiri dengan berbagi air
minum dalam kemasan gelas !
Menyaksikan itu semua, saya jadi tertegun.
Saya lihat sendiri persis di depan mata, potret
anak-anak kurang beruntung yang mencoba
bertahan dari kerasnya kehidupan. Nampaknya
hidup mereka adalah apa yang mereka peroleh
hari itu. Hidup adalah hari ini. Esok adalah
mimpi dan misteri.
Cita-cita ?
Masa Depan ? Lebih absurd lagi.
Bagi saya pribadi, pelajaran berharga yang saya
petik adalah, bahwa saya harus makin pandai
bersyukur atas segala rejeki dan nikmat yang
diberikan oleh Tuhan. Dan tidak lagi
memandang sepele hal yang nampak sepele,
seperti misalnya: air minum kemasan gelas.
Karena bisa jadi sesuatu yang bagi kita sepele,
bagi orang lain sangat berarti.
Oleh : Gani
14
Motivasi Islami
Mau Kaya? Berdo’alah
Dalam berbagai buku cara kaya yang ditulis oleh
para milyarder barat, saya sering menemukan
bahwa langkah pertama untuk kaya ialah kita
jangan “alergi” dengan kekayaan. Jangan
berpikir bahwa kekayaan itu jahat, orang kaya
itu jahat, dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan kekayaan adalah jahat. Selama pikiran
itu ada di dalam hati kita, kita tidak akan pernah
kaya. Yang penting, seperti dikatakan oleh Bob
Proctor, uang harus menjadi pelayan kita,
bukan kita menjadi budak uang. Lalu bagaimana
cara Rasulullah saw kaya?
Ternyata, dari sekian do’a yang pernah
diucapkan oleh Rasulullah saw, ada beberapa
do’a yang meminta kaya atau jauh dari
kemiskinan. Coba simak beberapa do’a berikut
ini:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-
Mu petunjuk, ketaqwaan, kesucian diri, dan
kekayaan.” Diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi,
dan Ibn Majah dari Ibn Mas’ud, Shahih. al-Jami’,
as-Shaghir, 1275.
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-
Mu dari kemiskinan, kepapaan, dan kehinaan.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari kezaliman
orang dan menzalimi orang.” Diriwayatkan oleh
Abu Dawud, Nasai, Ibn Majah, Hakim dari Abu
Hurairah r a ( al-Jami’, as-Shaghir, 1287)
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-
Mu dari kemiskinan, kekufuran, kefasikan,
perpecahan, dan kemunafiqan.” Diriwayatkan
oleh Hakim dan Baihaqi di dalam al-Du’a,dari
Anas, ibid., 1285
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari kelaparan, karena
sesungguhnya ia adalah seburuk-buruk
sahabat.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nasai
dan Ibn Majah dari Abu Hurairah r.a., ibid., 1283
Dan, do’a kita akan dikabulkan jika kita yakin
dengan do’a kita. Seharusnya setelah membaca
do’a-do’a yang dicontohkan oleh Rasulullah ini,
hidup kita menjadi lebih cerah, berharapan, dan
optimis. Kenapa tidak? Kita akan kaya, lambat
atau laun karena kita sudah berdo’a dan yakin
dengan do’a kita.
Jika Rasulullah saw saja berdo’a untuk kaya,
mengapa kita tidak? Rasulullah saw memang
pernah mengatakan kebaikan orang-orang
miskin. Tapi Rasulullah juga pernah
menyebutkan kelebihan orang kaya.
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya
yang bertaqwa, kaya, dan tidak menonjolkan
dirinya.” Diriwayatkan oleh Ahmad dan di-
shahih-kan oleh Hakim, Ibn Hibban, dari Amr
bin Ash.
Tahukah Anda kalau Rasulullah saw itu
sebenarnya kaya? Hanya kehidupan beliau
sangat sederhana karena semua kekayaan
beliau hanya untuk dakwah. Itu suatu pilihan.
Jika Anda kaya, Anda masih bisa tetap hidup
sederhana, tetapi jika Anda miskin Anda tidak
bisa hidup seperti orang kaya.
15
Ada dua hal yang penting untuk dilakukan
setelah Anda kaya. Tetap bertaqwa dan jangan
menonjolkan diri seperti hadits riwayat Ahmad
diatas.
Rahasia Mengubah Takdir
Banyak orang malas yang menjadikan takdir
sebagai dalih atas kemalasannya. Padahal,
takdir itu bisa diubah. Memang, tidak semua
takdir bisa diubah. Misalnya, jika kita
ditakdirkan sebagai seorang laki-laki, tidak bisa
diubah menjadi seorang perempuan.
Lalu bagaimana cara kita mengubah takdir?
Cara yang benar dan tepat, tentu saja harus
bersumber dari Pembuat takdir yang tiada lain
Allah SWT melalui Al Quran dan Hadits Nabi
saw.
Bagi Anda yang belum tahu, bahwa takdir bisa
diubah, silahkan simak hadist berikut:
Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim,
diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa
Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya
terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu
rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada
permohonan yang lebih disenangi oleh Allah
daripada permohonan orang yang meminta
keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at
bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang
belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak
taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai
hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan
Hakim)
Cara Mengubah Takdir
Cara Pertama ialah dengan berdo’a. Dalilnya
ialah hadits diatas.
Cara Kedua adalah bersedekah. Rasulullah SAW
pernah bersabda : “Silaturrahmi dapat
memperpanjang umur dan sedekah dapat
merubah taqdir yang mubram” (HR. Bukhari,
Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad)
Cara Ketiga adalah bertasbih. Ada hadits yang
diriwayatkan dari Sa’ad Ibnu Abi Waqosh,
Rasulullah bersabda :
“Maukah kalian Aku beritahu sesuatu do’a, yang
jika kalian memanfa’atkan itu ketika ditimpa
kesedihan atau bencana, maka Allah akan
menghilangkan kesedihan itu? Para sahabat
menjawab : “Ya, wahai Rasululullah, Rasul
bersabda “Yaitu do’a “Dzun-Nun : “LA ILAHA
ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADH-
DHOLIMIN” (Tidak ada Tuhan selain Engkau,
maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk
diantara orang-orang yang dholim”). (H.R. Imam
Ahmad, At-Turmudzi dan Al-Hakim).
Cara keempat ialah dengan bershalawat ada
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay
Ibnu Ka’ab, bahwa ada seorang laki-laki telah
mendedikasikan semua pahala sholawatnya
untuk Rasulullah SAW, maka Rasul berkata
kepada orang tersebut : “Jika begitu lenyaplah
kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni” (H.R
Imam Ahmad At-Tabroni)
Jadi, jangan pernah berhenti berdo’a dan
berusaha. Seburuk apa pun kondisi saat ini,
semuanya masih bisa berubah. Bagaimana pun
pahitnya pengalaman kita dimasa lalu, masih
bisa berubah. Optimis selalu.
16
Para Pencari Keberuntungan
Di suatu desa yang terletak di pinggir sungai
besar, ada seorang nilayan bernama pak Amir
yang selalu mencari ikan di sungai tersebut.
Setiap hari pak Amir turun ke sungai memasang
bubu (perangkap ikan). Keesokan hari bubu
tersebut ditengok. Kadang mendapat ikan
banyak kadang tidak. Namun pak Amir terus
menjalankan profesinya sebagai nelayan di
sungat tersebut. Sampai suatu saat, dia kaget,
ada benda mengkilat di salah satu bubunya.
Dan, benda itu adalah intan.
Tentu saja berita itu cepat menyebar sebab pak
Amir mendadak kaya. Ternyata intan yang
masuk ke bubunya cukup besar dan berkualitas
tinggi sehingga laku sampai ratusan juta. Warga
desa tersebut tentu heboh. Berbondong-
bendong pergi ke sungai untuk mencari ikan.
Pak Budi, langsung mempelajari bagaimana cara
menambang intan di sebuah sungai. Dia tanya
sana sini untuk mengetahui caranya dan dia
menjalankannya dengan sungguh-sungguh
sampai dia mendapatkan intan, meski tidak
sebanyak pak Amir.
Sementara ibu Cici memasang bubu sebanyak
mungkin. Ikan yang tertangkap dilepas kembali
karena tujuannya ingin mendapatkan intan. Dia
ingin mendapatkan keberuntungan seperti pak
Amir. Setelah sekian lama mencoba akhirnya bu
Cici pulang dengan tangan kosong. Ikan tidak
dapat apalagi intan.
Lain lagi dengan pak Dedi. Dia tidak melakukan
apa-apa. Dia mengatakan,
“Pak Amir cuma beruntung. Saya tidak
seberuntung dia.”
Setelah sekian lama, berita ini sampai kepada
pemerintah dan tempat itu diambil alih.
Masyarakat masih bisa menambang intan dan
dijual kepada pihak pemerintah. Pak Budi dan
orang-orang mengikuti jejak pak Budi
mendapatkan rezeki yang lumayan dari usaha
menambang intan tersebut. Sementara Bu Cici
dan Pak Dedi hanya menjadi penonton sambil
terus mengatakan,
“Saya tidak beruntung.”
Sumber : motivasi-islam.com
17
Kisah Sukses
Mark Zuckerberg si Pencipta Facebook
Kisah sukses sang pencipta Facebook sepertinya
tidak akan ada habisnya. Konon, melalui situs
jejaring sosial tersebut, banyak orang-orang
yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu,
reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah,
situs pertemanan ini semakin populer saja.
Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs
jaringan pertemanan terbatas pada kalangan
kampus
pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg.
Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itu-
mencoba membuat satu program yang bisa
menghubungkan teman-teman satu
kampusnya. Karena itulah, nama situs yang
digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia
ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang
biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam
satu kampus. Pada sejumlah college dan
sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini
diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas
yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di
kampus bersangkutan.
Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang
hobi mengotak-atik program pembuatan
website berhasil
menulis kode orisinal Facebook dari kamar
asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya
butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria
kelahiran Mei 1984 itu lantas
mengumumkan situsnya dan menarik
rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya
dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar
dua minggu-Facebook telah mampu
menjaring dua per tiga lebih mahasiswa
Harvard sebagai anggota tetap.
Mendapati Facebook mampu menjadi magnet
yang kuat untuk menarik banyak orang
bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak
seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk
menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-
Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris
Hughes-Mark kemudian membuka
keanggotaan Facebook untuk umum.
Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya
banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi
Facebook. Mark dan rekannya berhasil
membuat Facebook jadi situs jaringan
pertemanan yang segera melambung namanya,
mengikuti tren Friendster yang juga
berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai
lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan
berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya
kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook
makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi
yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa
dipakai untuk menyemarakkan halaman
Facebook, mulai chat, game, pesan instan,
sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya.
Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat
terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih
jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya.
Hal ini yang membuat orang makin nyaman
18
dengan Facebook untuk mencari teman, baik
yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan
baru di berbagai belahan dunia.
Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam,
anggota terus berkembang pesat. Prosentase
kenaikannya melebihi seniornya, Friendster.
Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang
dan bahkan Mark Zuckerberg berani
menargetkan pada tahun 2008 ini, angka
tersebut akan mencapai 200 juta anggota.
Dengan berbagai keunggulan dan jumlah
peminat yang luar biasa,
Facebook menjadi ‘barang dagangan'yang
sangat laku. Tak heran, raksasa software
Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan,
konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen
saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak
kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai
kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai
US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian
dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam
sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.
Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar
‘menyatukan' komunitas kampusnya dalam
sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal
ini telah mengantar pria yang baru berusia 23
tahun ini menjadi miliarder termuda dalam
sejarah.
TIPS & TRIK
CARA BUKA PASSWORD WIN XP
apabila user account di windows kita lupa
password kemungkinan masih bisa kita buka
adapun caranya sebagai berikut:
Cara ke I :
LOG ON memakai account administrator
jika user account yang kita buat pas install
pertama kemungkinan account
administratornya masih BLANK.maka gunakan
cara sebagai berikut :
-nyalakan computernya
-setelah tampilan logo bios selesai tekan F8 di
keyboard (beberapa kali)
-setelah itu akan keluar menu SAFE MODE pilih
menu yang pertama(SAFE MODE)
-setelah windows loading maka akan keluar
user accoung yang kita buat dan juga
ADMINISTRATOR pilih administrator
-setelah masuk di account administratornya klik
START-pilih CONTROL PANEL
-kemudian pilih user acount
setelah masuk di menu USER ACCOUNT klik di
usernya(user yang hilang passwordnya)
-setelah masuk di account tsb maka ada pilihan
DELETED USER PASSWORD klik di situ kemudian
pilih YES.
19
-setelah selesai restart computer seperti biasa
maka kita akan masuk ke windows dengan user
account tersebut tanpa password
Cara ke II :
Kalo Log On-nya bukan Administrator …
Caranya ….
1. Waktu ditanya Password .. Tekan ALT + CTRL
+ DELETE
2. Pada dialog user hapus nama user trus tekan
ENTER …
Kalo masih blum jalan …
3. Pada dialog user hapus nama user trus ganti
dengan nama Administrator trus tekan Enter ….
InsyaAllah Windows akan terbuka …….
berdo’alah sebelum mencoba …
Cara Ke III :
Kalo semua account di password termasuk
administrator-nya.. terus cara-cara yang di atas
masih lom bisa…
coba pake OPHCRACK LIVE CD… emang aga
ribet sich.. mesti di burning ke CD dulu…
cara bekerja-nya adalah… sebelum komputer
masuk windows, coba setting di BIOS biar
booting pertama-nya di CD-ROM bukan di hard
disk, abis itu baru masukin CD yang berisi
software tersebut, tungguin aja…. (sambil
minum kopi juga boleh…
saya udah pake ini software, manjur banget….
untuk lebih jelasnya dan download software-
nya, kunjungi disini :
www.lifehacker.com
Selamat Mencoba mudah-mudahan bisa
………!!!
yang penting itu bukan komputer punya orang
kan ……
AWAS !!
20
Pojok Kartun
Siapa yang Pakai, bukan Apa yang Dipakai...
Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, Big
Bos kantor lama JK punya sopir pribadi yang
selalu menyertai Big Bos kemanapun pergi,
diam2 si sopir (sebut saja Parmin) mengagumi
jam tangan yang dipake Big Bos, mereknya
Rolex...wuih, pasti mahal punya, keren
buanget..batin si Parmin, satu ketika dalam
perjalanan pake mobil pulang kantor kebetulan
Big Bos duduk di depan sebelah sopir dan
matanya menangkap lirikan Parmin pada jam
tangan Rolexnya, spontan dia bertanya sambil
tertawa, "Kenapa Min? kamu naksir arloji saya
ya?"...Parmin gelagapan,"Eh, nggak Pak...jam
tangan Bapak bagus banget, pasti harganya
mahal banget ya, Pak?"...."Kenapa? kamu
pengen, Min? nih ambil..."kata Big Bos sambil
melepas arloji (Rolex bo...) lalu menyodorkan
pada Parmin, kebetulan lampu merah, Si Parmin
yang serasa ketiban duren...eh Rolex langsung
menerima (takut Big Bos keburu berubah
pikiran) dan memakainya di pergelangan tangan
kanannya...."Beneran nih Pak, buat saya
arlojinya?" tanya Parmin meyakinkan..."Iya,
kamu pake aja.." Jawab Big Bos sambil
nyengir....
Singkat cerita, si Parmin sang sopir pribadi Big
Boss bergaya dengan Rolex melingkar di
pergelangan tangannya...wuiiihhhh keren
buanget, petentang-petenteng memamerkan
arloji kelas dunia pada teman2nya..."Jam
tangan baru, Min? keren amat..." puji si Dul
tukang baso keliling langganannya yang konon
adalah sarjana D3 sebuah perguruan tinggi
swasta itu..."Yo'i Dul, Rolex nih...asli lho,
harganya jutaan nih" pamernya bangga...dan
apa komentar si Dul?
"Oalaaahhhh Minnn...Minnnnn....tampang kaya
kamu pake Rolex asli siapa yang percaya? paling
juga kamu beli di Mangga Dua...." , dan
terjadilah perdebatan diantara mereka....sopir
dengan jam tangan Rolex dan tukang baso
keliling...
Singkat cerita lagi, usut punya usut, Parmin
klarifikasi ke Big Bos tentang Rolex-nya...dan
apa komentar Big Bos ? "Rolex yang aku kasih
ke kamu itu palsu, Min...aku beli di Singapore,
harganya cuma sekian puluh dollar...ha ha ha
ha...!" .....Parmin bengong dan bertanya dengan
keheranan,"Kok Bapak Pake Rolex palsu? uang
Bapak kan banyak, bisa buat beli Rolex asli
berpuluh2..." dan jawaban Big Bos tak kalah
mencengangkan...."Kalo saya yang pakai, biar
palsu sekalipun...orang tetep mengira itu Rolex
asli, soalnya saya orang kaya...lha kalo kamu
yang pakai biar itu Rolex asli orang tetep gak
akan percaya, lha wong kamu cuma sopir, mana
kebeli Rolex seharga puluhan juta???? maaf lho
21
Min...tapi ini kenyataan..." dan Big Bos
melanjutkan,"Ngapain saya beli Rolex asli
seharga puluhan juta kalo pake yang palsu aja
orang sudah pikir itu asli???? lagian kalo bener
itu Rolex asli, gak akan aku kasih ke kamu
Minnnnn....rugi saya...ha ha ha ha ha!"
Parmin cuma geleng2 kepala, tapi dia dapet
satu pelajaran....
Alhamdulillah, masih bisa makan tempe
sayur....
Obrolan Pok Ipah tukang warteg dan Parmin,
seorang buruh pabrik langganannya..
"Min, katanya elu abis naek gaji....kok
makannya masih pake sayur ama tempe aja?"
"He he kemaren makan TEMPE
SAYUR...sekarang dah naik gaji,
Alhamdulillahhhh MASIH BISA MAKAN TEMPE
SAYUR..."
Waduh...no comment dah, naik gaji cuma
sekedar buat bertahan hidup aja, bukan
meningkatkan kualitas hidup...
Meldeka Mak !
Meldeka Mak !!
Meldeka atau mati Mak ???
Kenapa halus mati kalo nggak meldeka Mak ???
Kenapa nggak hidup aja Mak ???
... nggak enak kalo hidup nggak meldeka ya Mak
???
Mak...Meldeka Mak !!
Aku udah pakai kain melah putih di
kepala...belalti aku meldeka Mak ???
Meldeka kan Mak ???
Maaakkkkk !!!
Aku meldeka kan ???
Maaaaakkkkk....
MELDEKA !!!
Sumber pojok kartun :
http://gudangkartun.blogspot.com
22
Kisah Sukses Pengusaha UKM,
Nur Dahyar
Dari Karyawan Menjadi Rekanan Toyota
Oleh
Sigit Wibowo
Jakarta—Siapa yang membayangkan orang yang
dulunya bekerja di bagian produksi pabrik
Toyota Astra Motor (TAM) bisa mengubah
nasibnya menjadi rekanan yang memasok
komponen pada perusahaan otomotif terbesar
di Indonesia tersebut?
Mungkin ada, tidak tidak terlalu banyak. Dan
salah satunya adalah Nur Dahyar. Nur—
demikian ia biasa dipanggil-membuka usaha
pallet setelah “mencuri” ilmu di TAM selama 9
tahun. Saat ini pallet buatan perusahaannya
tidak saja digunakan memenuhi kebutuhan
dalam negeri tetapi juga diekspor ke luar negeri.
“Sejak awal saya memang mempunyai rencana
menjadi pengusaha,” ujarnya.
Pada saat bekerja di Toyota tahun 1978 ia
hanya berbekal ijazah SLTP. Namun
keinginannya menjadi seorang pengusaha tidak
pernah mati, sembari bekerja di Toyota pada
malam harinya ia bersekolah SMA hingga lulus
Akademi D3 komputer. Ketika bekerja di
Toyota, ia pun bertekat menguasai semua
bidang sehingga ia minta kepada atasannya
supaya di-rolling dari satu bidang ke bidang lain.
Maka sejumlah bidang di industri otomotif ini
sudah ia jalani. Mulai dari bidang pengelasan,
press, pengepakan, pergudangan dan lainnya.
Setelah ia memperoleh cukup ilmu akhirnya ia
keluar untuk mendirikan perusahaan kecil-
kecilan.
Secara kebetulan ketika di Toyota ia kenal
dengan Setiadi, seorang teknisi mesin yang
bekerja di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Hubungan pertemanan ini berlanjut menjadi
hubungan bisnis. Nur Dahyar lalu mendirikan
perusahaan yang diberi nama PT Nuansa Raya
Dinamika (NRD) tahun 1997.
Modal awal pengembangan usaha NRD berasal
dari pinjaman BNI sebesar Rp 50 juta. Pertama
kali memperoleh order dari Pelindo lewat jasa
temannya tersebut. Proyek yang ditanganinya
adalah pembuatan 9 pemancar lampu (tower)
senilai Rp 135 juta yang dilaksanakan dalam
beberapa periode.
“Pada bulan pertama NRD menyelesaikan order
sebesar Rp 15 juta tetapi biaya yang dikeluarkan
sebanyak Rp 25 juta,” ujarnya. Hal ini wajar
mengingat NRD harus menginvestasikan mesin
dan peralatan lain. Setelah memiliki prospek
yang baik koleganya tersebut mengajukan
pensiun dini agar bisa fokus dalam
mengembangkan perusahaan tersebut. Pada
mulanya 100 persen saham dimiliki Nur Dahyar
tetapi setelah Setiadi bergabung komposisi
kepemilikan saham fity-fifty.
“Kami membina hubungan berdasarkan prinsip
saling percaya, walaupun sering kali beda
pendapat tetapi sampai sekarang masih bisa
bertahan,” kata Setiadi. Jika Dahyar lebih
menguasai proses produksi maka Setiadi
menangani yang berkaitan masalah keuangan.
Pembagian tugas yang jelas menyebabkan
23
masing-masing orang tahu apa yang harus
dilakukan dan bidang apa yang harus
dikerjakan.
Beralih ke Besi/baja
Semula NRD memproduksi pallet yang terbuat
dari kayu tetapi mulai tahun 2001 beralih
dengan bahan baku dari besi/baja. Sejak tahun
2002 pallet buatan NRD semua berasal dai
besi/baja. Hal ini disebabkan negara seperti
Malaysia dan Australia sudah tidak mau
menerima pallet yang terbuat dari kayu karena
menciptakan masalah lingkungan.
Saat ini produk yang dihasilkan NRD tidak saja
pallet baja tetapi juga peralatan konstruksi baja
dan mesin-mesin sederhana. NRD telah
berkembang menjadi tiga pabrik kecil yang
menempati wilayah seluas 2560 meter persegi
di daerah Semper. 55 persen produksi NRD
untuk memasok kebutuhan Toyota sedangkan
45 persen kepada pelanggan lain. Tercatat
beberapa perusahaan seperti PT Maersk Line,
SCI, American Line, Mulia Keramik
mengguanakan produk NRD.
Saat ini beberapa bank telah menyalurkan
kredit pada UKM ini yakni Bank Niaga, Bank
Permata dan Citibank. “Sekarang kredit yang
bisa dikucurkan bisa mencapai Rp 1 miliar per
bulan seiring dengan perkembangan
perusahaan,” kata Setiadi. Ia merasa bersyukur
karena omzet perusahaan yang semula hanya
dibawah Rp 100 juta sekarang sudah mencapai
Rp 14 miliar.
Setiadi memperkirakan omset perusahaan di
akhir tahun bisa mencapai Rp 20 miliar.
Meskipun masih mengandalkan produksi pallet
baja tetapi produk-produk lain non-pallet akan
ditingkatkan. Pada 2005-2007, NRD ingin masuk
pada pengembangan produk komponen mesin.
Rencananya 2007-2010 investasi peralatan dan
mesin-mesin sudah bisa dilakukan dan akhir
tahun 2010 sudah bisa berproduksi.
Khusus bahan baku perusahaannya dipasok
oleh PT Krakatau Steel melalui 5 distributor dan
pipa dari perusahaan Bakrie. Sejauh ini pasokan
lancar sehingga produksi tidak terganggu.
Namun penguatan dolar terhadap rupiah akhir-
akhir ini menyebabkan kekhawatiran karena
dampaknya sangat buruk bagi usahanya.
Sementara untuk jumlah karyawan terus
meningkat dari tahun 1997 yang hanya Nur
Dahyar dengan anggota keluarga saja. Tahun
1998 berjumlah 7 orang sekarang sudah
berkembang menjadi 122 orang. Kebanyakan
atau sekitar 78 orang merupakan lulusan smu, 3
dari akedemi, 6 orang univeritas dan sisanya
pendidikan SD dan SMP.
Jepang ingin masuk
Setelah melihat prospek bisnis yang baik maka
ancaman terbesar yang dihadapi perusahaan
adalah rencana perusahaan Jepang melakukan
investasi di sektor ini. Hal inilah yang
dikhawatirkan karena bisa mengancam
eksistensi NRD. Namun kebijakan Toyota yang
tetap ingin mempertahankan partner lokal
menyebabkan mereka belum bisa masuk.
Tetapi indikasi perusahaan Jepang ingin masuk
ke sektor ini sudah ada. “Kami meminta
pemerintah memperhatikan ini sebab secara
24
modal dan teknologi mereka pasti tidak kalah,”
kata Dahyar.
Sebelumnya tahun 2004 NRD juga terancam
setelah produk-produk bajakan dengan harga
murah dari Cina diselundupkan melalui
berbagai pelabuhan. “Modusnya mereka
bekerja sama dengan beberapa orang aparat
bea cukai untuk meloloskannya,” ujarnya. N
Bisnis Besi Tua Yang Menghidupi
RUMAH bercat putih berlantai dua di Jalan Raya
Asem Rowo, Surabaya, itu tampak menonjol.
Maklum, lingkungan sekitarnya terlihat kumuh
dan kotor, dengan rumah-rumah yang kecil dan
sempit. Sementara di halaman rumah bercat
putih itu beberapa truk terlihat bisa parkir
seenaknya. Di samping kanan rumah ada garasi,
tempat dua truk kelihatan sedang diperbaiki.
Rumah besar itu adalah kediaman Haji Mataji,
50 tahun, pengusaha besi tua di pasar loak
Surabaya. Pria kelahiran Desa Omben,
Sampang, Madura, ini adalah salah satu
pengepul –pengusaha pengumpul besi tua–
terbesar di Surabaya. Dari tiga lokasi
pengumpulan besi tua miliknya, setiap hari
Mataji memindahkan rata-rata 200 ton besi ke
beberapa pabrik pelebur baja di Surabaya.
Saking suksesnya, kini tak kurang dari 125
karyawan menggantungkan hidup pada usaha
pengumpulan besi tua yang dijalankan Haji
Mataji. Dari para pemasoknya, Mataji membeli
besi tua Rp 650 per kilo. Sedangkan ke pabrik-
pabrik yang dipasoknya, ia bisa menjual barang
yang sama dengan harga Rp 800 per kilo.
Tinggal dihitung berapa besar keuntungan yang
masuk kantong Pak Haji setiap hari.
Laki-laki yang tak tamat sekolah dasar ini
memulai perjuangannya pada 1965. Ketika itu,
pada usia 16 tahun, Mataji meninggalkan Pulau
Madura untuk mengadu nasib ke Surabaya.
”Ketika itu, saya sama sekali tak punya apa-
apa,” kata anak petani miskin ini. Maka, pada
saat-saat awal menjadi penduduk kota
Surabaya, Mataji harus rela tinggal di sebuah
kamar kos sempit di Dupak Jaya Gang VI.
Tetapi, mungkin sudah jodoh, sejak awal Mataji
telah terjun ke bisnis besi tua. Ketika itu,
berbasis di Jalan Demak –yang masih termasuk
kompleks pasar loak Surabaya– Mataji mulai
menerima penjualan besi tua dari para
pemulung. Dengan modal seadanya, ia
menyalurkan besi-besi tua itu ke pabrik pelebur
baja. ”Omset saya paling tinggi ratusan ribu
rupiah,” kata Mataji.
Kerja mengumpulkan besi kecil-kecilan itu
dilakoninya hingga lima tahun. Tapi, pada 1970,
peruntungan Mataji berubah. Tahun itu, ia
diberi kepercayaan oleh kenalannya yang
bekerja di sebuah pabrik peleburan baja untuk
memasok besi baja bagi pabrik itu. Ibarat
memperoleh durian runtuh, Mataji diberi
pinjaman modal Rp 50 juta.
”Pada masa itu, mencari besi tua tak semudah
sekarang,” Mataji mengenang. Toh, dengan
modal pinjaman dari kenalannya itu, Mataji
mampu memasok 20 ton besi tua setiap pekan.
Sejak itulah, reputasi Mataji sebagai pengepul
25
besi tua makin berkilau. Pada 1984, ketika
merasa pengalamannya telah cukup, Mataji
memformalkan usahanya dengan mendirikan
PT Logam Jaya.
Lewat perusahaan baru ini, Mataji berhasil
mempertahankan reputasi. Walaupun
pengusaha besi tua lain terus tumbuh di pasar
loak Surabaya, Mataji bisa bertahan. Hingga
kini, ia mengaku tak pernah mengalami
kesulitan mengumpulkan dan memasok besi
tua. Pabrik-pabrik baja besar, seperti PT Hanil
Metal Work dan PT Ispar Indo Surabaya, pun
selalu mengandalkan pasokan besi dari Mataji.
Simbol sukses Mataji yang paling jelas terwujud
pada empat rumah mewah yang dimilikinya.
Sementara itu, bisik-bisik di kalangan dekatnya
malah menyebut Mataji sudah berani menikah
lagi. Konon, kini ia memiliki empat istri. Tapi,
kepada Gatra, Mataji menyatakan bahwa isu itu
cuma isapan jempol. ”Ah, istri saya cuma satu,
kok,” katanya sambil tertawa lebar.
Selain berbisnis besi tua, Mataji melebarkan
bidang garapan PT Logam Jaya. Perusahaannya
itu kini mengomersialkan 50 unit truk milik
Mataji untuk melayani kebutuhan angkutan
barang trayek Jawa-Bali. Toh, kendati telah
menjadi jutawan, penampilan Mataji tak
berubah. Topi koboi dan kemeja ”berantakan”
selalu menjadi bagian dari penampilan Mataji
sehari-hari.
Setiap hari, Mataji selalu duduk lesehan di
tanah menyaksikan para karyawannya bekerja.
Ia tak segan ikut main kartu dengan anak
buahnya. Cara berbisnis Mataji pun tak berubah
sejak puluhan tahun lalu. Kepada para pemasok
besi tua yang datang, ia selalu membayar
dengan uang kontan. Termasuk juga kepada
pemulung kecil yang menjual besi senilai
puluhan ribu rupiah.
Untuk kendaraan sehari-hari, Mataji tak mau
bermanja-manja dengan memilih kendaraan
baru. Ia merasa cukup mengendarai sebuah jip
Toyota berusia belasan tahun. Cerita sukses
pengusaha besi tua pasar loak Surabaya tak
hanya tercermin dari kisah Haji Mataji. Asmuri,
38 tahun, dan Maksum, 43 tahun, pemilik UD
Sahabat, juga termasuk pengepul yang terbilang
sukses.
Usaha jual-beli besi tua digeluti pasangan ini
sejak 1988. Ketika itu, Asmuri dan sahabatnya,
Maksum, merintis usaha dengan modal Rp 4
juta. Masing-masing menginvestasikan Rp 2
juta. Untuk mengumpulkan uang sebanyak itu,
Asmuri terpaksa membongkar seluruh isi
tabungan, hasil usahanya berjualan ayam
selama beberapa tahun.
Pasangan Asmuri-Maksum memulai usahanya
dengan membeli sebuah kios kecil di kawasan
pasar loak Surabaya, tepatnya di Jalan Dupak
Rukun. Awalnya mereka mengumpulkan besi
tua berbagai ukuran dari sumber mana pun.
”Kebanyakan kami mendapat besi tua setelah
berburu mencari pabrik-pabrik yang gulung
tikar, atau kapal yang sudah tak berfungsi,” kata
Maksum.
Maksum punya kiat unik. Ia rajin mendatangi
balai lelang di Jalan Raya Demak, tak jauh dari
pasar loak Surabaya. ”Dari dulu banyak kantor
26
yang melelang barang dari besi,” katanya.
Menurut Maksum, semua barang berat yang
terbuat dari besi dapat dijualnya kembali.
Saking lancarnya usaha berdagang besi bekas
ini, Maksum dan Asmuri tak mau mengambil
untung besar.
”Untung Rp 500 pun sudah cukup,” kata Asmuri.
Maklum, menurut Asmuri, banyak pembeli
memborong dalam partai besar. ”Terlebih jika
pembelinya dari luar negeri. Bisa ratusan ton,”
katanya. Rata-rata setiap hari, Asmuri paling
tidak bisa mengantongi Rp 10 juta. Tapi, sejak
situasi politik di Jakarta makin panas, rezeki dari
penjualan besi tua ternyata juga terpengaruh.
”Kalau Jakarta tidak tenang, barang dagangan
kita tak laku,” kata Asmuri. Setelah berdagang
besi tua cukup lama, Asmuri dan Maksum
memang sama-sama percaya bahwa laku atau
tidaknya besi tua benar-benar tergantung
musim. ”Termasuk musim situasi ekonomi dan
politik,” kata Asmuri. ”Misalnya, kalau dolar
naik, besi juga naik, persis harga emas.”
Beberapa bulan belakangan, UD Sahabat
ternyata mengalami musim tak laku yang cukup
menggusarkan Asmuri dan Maksum. ”Hari ini
kami hanya dapat satu pembeli,” kata Asmuri,
ketika ditemui Gatra, awal Juni lalu. Maksum
menambahkan bahwa perusahaannya pernah
satu pekan tak kedatangan pembeli. ”Kalau
kondisi terus seperti sekarang, kami bisa tak
punya keuntungan,” katanya.
Sumber:
http://www.gatra.com/artikel.php?id=7600
Bakso Kuto ,Sukses Bukan Berarti Tanpa
Hambatan
Hampir semua orang mengenal Bakso, makanan
yang hampir bisa dijumpai di setiap penjuru
wilayah sekitar kita. Banyak orang beranggapan
berjualan bakso hanya menghasilkan sedikit
keuntungan, tetapi tidak bagi Cak To begitu
panggilan akrab Wachid Basir Krismanto. Dari
gerai bakso Kuto Cak To yang sudah tersebar di
berbagai kota telah menjadi mesin pengumpul
uang bagi lelaki muda ini. Kreativitas dan
inovasinya memadukan cita rasa Bakso Malang
dan Bakso Solo menjadi ciri khas bakso Kuto Cak
To ini. Kini Bakso Kuto Cak To berhasil menjadi
mesin pengumpul uang bagi Cak To dan juga
orang lain berkat usahanya yang dibuat sistem
waralaba. Meski demikian proses memulai
bisnis usaha bakso bagi Cakto tidaklah mudah,
banyak liku-liu dan hambatan yang dialami.
Awal membuat Bakso Kuto Cak To menjadi
sistem waralaba karena ia terobsesi dengan
cara berbisnis beberapa gerai kuliner lainnya
yaitu KFC, McDonald dan lain-lain. dengan
menggandeng banyak mitra prosuk yang
dihasilkan lebih banyak sehingga bisa menekan
biaya sehingga harga produk bisa lebih murah.
Selain itu dengan model waralaba penghasilan
yang diterima lebih banyak serta bisa membuka
lapangan kerja bagi orang lain.
Kesuksesan Cak To dengan Baksonya bukanlah
tanpa hambatan dan dicapai dengan mudah.
Sebelum sukses dengan Bakso lelaki ini pernah
menekuni usaha Bisnis Voucher pulsa, warung
ayam penyet, pecel lele,tempe penyet, cafe dan
bisnis-bisnis lainnya. Bukannya menuai
27
kesuksesan yang diperoleh tetapi kegagalan
demi kegagalan yang didapatkan. Kegagalan
demi kegagalan tersebut memang menjadi
pengalaman pahit bagi Cak To hingga ia
kehabisan modal untuk memulai usaha baru.
Tetapi semangat berusaha Cak To tidak pernah
surut oleh pengalaman pahit tersebut, dengan
bermodalkan 1 juta dia mulai membuka
Warung Bakso di kawasan Kampusn Petra
Surabaya. Perlahan namun pasti bakso
buatannya semakinj diminati banyak orang,
hingga akhirnya terfikirkan olehnya untuk
membuka gerai bakso yang lebih luas, lebih
profesional dan berada di tempat umum
Dengan bermodalkan sertifikat tanah yang
dipinjam dari orang tuanya maka Cak To
memberanikan diri untuk meminjam modal 50
juta dari Bank sebagai modal pengembangan
bisnis baksonya. Ini adalah pertaruhan besar
karena jika gagal resikonya ia tidak akan
menerima warisan dari ayahnya lagi. Tetapi
ternyata kegigihannya tidak sia-sia, perlahan-
lahan pelanggan Baksonya semakin lama
semakin banyak.
Ujian tidak sampai disitu saja, meski usahanya
berjalan dengan lancar tetapi selalu saja ada
masalah-masalah miss majanemen seperti uang
hilang karena keteledoran karyawan. Lambat
laun masalah tersebut dapat diatasi dengan
manajemen yang baik dan otomatisasi
pembayaran. Masalah manajemen dapat
diselesaikan muncul masalah baru lagi misalnya
dari pihak mitra yang membuka usaha
kemitraan, baru membayar uang muka, barang
dan bahan sudah dikirimkan namun
pembayaran tidak segera dilakukan, bahkan
macet. Masalah mitra yang siap menjadi suplier
daging, uang sudah dibayarkan tetapi daging
tidak juga dikirimkan. Meski hambatan-
hambatan tersebut membuat Cak To merugi
hingga jutaan rupiah tidak menyurutkan
semangatnya. Mesin uang harus tetap berjalan.
Kini dengan Bakso Cak To telah memberikan
banyak kesejahteraan bagi dirinya dan orang
banyak. Tertarik menjadi mitra Bakso Kuto Cak
To? Silahkan bergabung.
Sumber : Majalah Wirausaha Dan Keuangan
28
Cerita Lucu
PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS?
Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka
cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya
cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka
berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah
beberapa
lama mereka berjalan....
M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada
seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu?
Saya
khawatir dia bermaksud jelek.
L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa
kita.
M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita
seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil
menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.
L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.
M : Itu tidak banyak membantu, gimana nich.....
L : Tentu saja itu tidak membantu, Logikanya
kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan
mempercepat
jalannya.
M : Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil
menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit...
L : Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku
lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa
mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.
Setelah kedua gadis itu berpisah, ternyata Pria
tadi
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan
logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih
dulu dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya.
Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L )
datang.
M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba dengan
selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria
tadi?
L : Setelah kita berpisah dia mengikuti aku
terus.
M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi kemudian
dengan
kamu?
L : Sesuai dengan logika saya langsung lari
sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.
M : Dan... dan..
29
L : Sesuai dengan logika dia berhasil mendekati
saya
di tempat yang gelap...
M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?
L : Hanya ada satu hal logis yang dapat saya
lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..
M : Oh... Lalu apa yang dilakukan pria tadi?
L : Sesuai dengan logika... Dia menurunkan
celananya...
M : Oh tidak... Lalu apa yang terjadi kemudian?
L : Hal yang logis bukan, kalau gadis yang
mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya... So
akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu...