Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga...

15
Edisi :Juli 2017 Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak

Transcript of Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga...

Page 1: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

E d i s i : J u l i 2 0 1 7

Rumah LayakDemi Masa Depan Cerah Setiap Anak

Page 2: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Cat

atan

dar

i HFH

Indo

nesi

a

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

umah bagi keluarga, bermakna sama seperti tanah bagi tanaman. Demikian pernah dikatakan

oleh Millard Fuller, pendiri Habitat for Humanity. Lanjutnya, “Tanaman perlu berakar kuat. Demikian halnya keluarga. Jika keluarga tidak berakar kuat, dia tidak akan mampu bertumbuh. Namun, begitu dia berakar kuat, segala kebaikan akan terjadi.” Tahun ini, Habitat for Humanity Indonesia menginjak usia ke-20 tahun. Dalam perjalanannya di tanah air tercinta, Habitat Indonesia dan keluarga-keluarga mitra bersama merasakan kegembiraan dan optimisme dengan dibangunnya rumah yang layak, lebih kokoh, dan lebih bersih. Memang, rumah layak huni adalah hak asasi setiap manusia, setiap keluarga. Di rumah yang layak, keluarga bisa membesarkan anak-anak dengan baik, mengenal nilai-nilai kebajikan, mengenal makna kesehatan, dan bisa belajar lebih bersemangat. Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang bermakna. Mereka tidak bisa membangun keutuhan keluarganya dengan baik; anak-anaknya tidak punya tempat belajar,

Membangun Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak

berdoa; bahkan untuk bercakap-cakap membicarakan masa depan. Sejak menjadi keluarga mitra, mereka bisa merasakan kehidupan baru lebih utuh. Kenyataan menunjukkan, kegembiraan anak-anak yang luar biasa saat melihat rumahnya selesai dibangun oleh Habitat dan relawan-relawannya. Semasa tinggal di rumah yang nyaris ambruk dan sungguh kotor, anak-anak mudah jatuh sakit. Jika sering sakit, mereka tidak bisa bersekolah dengan baik. Prestasinya jelek. Sehingga ke depannya, mereka sulit memperoleh pekerjaan dan penghasilan layak. Mereka tidak bisa terlepas dari jerat kemiskinan. Seorang pelajar kelas 3 di SMK Hanjuang, Mauk Tangerang bernama Yulianti merasakan sendiri motivasi belajar setelah rumahnya selesai dibangun pada tahun 2013 silam. “Karena rumah sudah bagus, saya jadinya semangat dan nyaman kalau belajar. Dua semester kemarin saya juara 1 di kelas,” tutur Yulianti. Hal inilah yang menjadi fokus program kerja Habitat for Humanity Indonesia. Masih ada jutaan anak yang terpaksa tinggal di rumah nyaris ambruk, selalu kotor, dan tidak nyaman untuk belajar. Bersama para mitra, donor, dan relawan, Habitat membantu membangun rumah demi pemberdayaan keluarga dan lebih cerahnya masa depan anak-anak generasi penerus bangsa kita. Setiap anak punya hak akan kesempatan meraih cita-cita tinggi.Mari dukung Habitat for Humanity Indonesia bekerja mewujudkan dambaan jutaan anak bangsa akan rumah yang layak. Selamat Hari Anak Nasional.

David G. Andre Ardhani Direktur Nasional

R

Page 3: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

dalah Yulianti (17), pelajar kelas 3 SMK Hanjuang, Kedung Dalem, Mauk, Tangerang. Sejak kelas 1 SMP hingga kelas 3 SMK (saat ini), Yuli mendapat beasiswa dari Habitat for

Humanity Indonesia. “Dari masuk SMP sampai sekarang, Habitat membiayai saya sekolah,” ungkap Yulianti. Bagaimana bisa? Ceritanya panjang. Konon, ketika Habitat membangun rumah pasangan Santibi (60) dan Juneng (55), tahun 2012, terkuak fakta bahwa putri ke-7 (Yulianti) dari pasutri ini terancam tidak melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Santibi dan Juneng yang sehari-hari hidup dari nyeblok (mengurus sawah orang) tidak sanggup membiayai Yulianti, yang sebenarnya memiliki keinginan besar untuk sekolah. Melihat kemauan besar Yulianti, Habitat akhirnya turun tangan dan membiayai pendidikan Yulianti hingga saat ini. Beasiswa dari Habitat rupanya tidak mau disia-siakan Yulianti, apalagi sudah belajar dengan lebih aman dan tenang di rumah baru yang dibangun oleh Habitat for Humanity Indonesia. Terbukti ketika melanjutkan sekolah ke jenjang SMP dan belajar di rumah yang nyaman, nilai-nilai Yulianti naik drastis. “Karena rumah sudah bagus, saya jadinya semangat dan nyaman kalua belajar. Saya dapat rangking di kelas selama SMP,” kenang Yulianti. Dan kini ketika duduk di bangku SMK jurusan Administrasi Perkantoran (AP), prestasi akademik Yulianti kian melejit. “Dua semester belakangan saya juara satu di sekolah,”cerita Yulianti sambil tersipu malu, “Saya berterima kasih kepada Habitat, sudah membangunkun rumah yang nyaman buat saya belajar dan membiayai saya sekolah,” lanjut Yulianti.

A

Nyaris Putus Sekolah, Yulianti Juara di SMKH

abifigure

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Page 4: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Hab

ifigu

re

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Angga Tidak Malu Lagi Pada Teman-temannya Angga (17) adalah putra pertama pasangan Supardi (40) dan Muntaliah (35), Kampung Jemakir, RT 10 RW 02, Desa Kedung Dalem, Mauk, Tangerang. Setelah mendapat kabar bahwa rumah keluarga ini akan dibangun, Angga merupakan salah satu penghuni rumah yang paling girang dari 7 orang penghuni lainnya.

Meskipun saat ini rumah sedang dalam proses pembangunan, Angga yang duduk di bangku SMA kelas 3, menemukan kepercayaan diri dan semangat baru untuk bersosialisasi dengan teman-teman dan menggapai masa depan yang gemilang. “Angga bilang, nanti dia tidak malu lagi sama teman-temannya. Tidak tinggal lagi di rumah yang sudah miring dan tidak punya WC,” tutur Muntailah sang ibu, menirukan ucapan Angga.

PAUD Al-Barokah Dibangun Baru, Anak-anak Semangat Belajar PAUD Al-Barokah sebenarnya sudah mulai memberikan layanan pendidikan kepada anak-anak Kedung Dalem sejak tahun 2013. Hanya saja keterbatasan ruangan dan minimnya fasilitas belajar membuat PAUD ini kurang memberikan pelayanan maksimal kepada anak-anak kala itu. Bekerja sama dengan Dynapack, HFH Indonesia akhirnya membangun gedung baru untuk PAUD Al-Barokah, dan mulai digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sejak bulan Februari 2017. Enam bulan belajar di gedung baru, anak-anak tampak antusias dan bercerita banyak soal sekolah baru mereka. “Aku sama teman-teman senang datang sekolah. Di sini permainannya banyak,” tutur Noval (5) dengan penuh semangat.

Page 5: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Habifigure

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Gentaro Menemukan Teman Baru di Tanjung Anom Ini adalah kisah Gentaro (8), putra semata wayang pasangan Gaby dan Gani. Konon, di dalam keluarga Gentaro, sudah lama timbul keinginan untuk membangunkan rumah bagi keluarga tidak mampu. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Gentaro dan keluarga menabung, menyisihkan uang mereka, sehingga terkumpullah dana yang cukup untuk membangun satu rumah. Pada hari Sabtu, 15 Juli 2017, hari yang ditunggu-tunggu Gentaro dan keluarga akhirnya datang juga. Bersama Jojo (12), Joan (15), serta keluarga tercinta, Gentaro berangkat dengan penuh semangat untuk menjadi relawan cilik bagi keluarga Onang (45) di Kampung Kebon Baru, Desa Tanjung Anom, Mauk, Tangerang. Setibanya di lokasi, tidak bisa ikut kegiatan build karena masih di bawah umur, bukan berarti Gentaro tidak ada kesibukan. Sebaliknya, Gentaro justru cukup sibuk berinteraksi dengan teman-teman baru yang ia temui di Kampung Kebon Baru. Ketika ada games “mengecat rumah-rumahan”, Gentaro tampak akrab berbaur dengan teman-teman barunya tersebut. Sebagai orang tua, Gaby dan Gani mengaku sangat tersentuh ketika menyaksikan kehangatan Gentaro, bergaul akrab tanpa canggung dengan anak-anak desa setempat. “Dia maju satu langkah lebih jauh. Hati kami sangat tersentuh, melihat tindakan dan cintanya yang besar,” terang Gaby.

Page 6: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Hab

ieve

nt

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

elama bulan Juli ini, ada sejumlah pembangunan rumah (build) di berbagai area pelayanan Habitat for Humanity Indonesia dengan melibatkan sejumlah relawan, baik dari dalam maupun dari luar negeri (Global Volunteer – GV)S

Relawan

GV Seoul Nam Church Korea Beranggotakan 10 orang, rombongan GV Seoul Nam Church Koreatiba di Batam pada tanggal 8 Juli 2017. Sehari sesudahnya para relawan dari negeri Gingseng ini memulai kegiatan buid di Kabil, Nongsa-Batam . Dari tanggal 9 - 14 Juli 2017, mereka berhasil membangun 1 rumah. Seluruh peserta GV mengaku bahagia dan berterima kasih untuk pengalaman mereka bersama masyarakat Kabil, Batam.

GV Peter Taylor Team dari New Zealand Tim Peter Taylor - New Zealand, tiba di Yogyakarta pada tanggal 9 Juli 2017. Dari tanggal 10-14 tim yang beranggotakan 9 orang ini, membangun 1 rumah di Dusun Kalidadap 1 , Desa selopamioro, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, Yogyakarta. Sutarno, keluarga mitra yang rumahnya dibangun, amat terkesan dengan kehadiran dan niat baik rombongan relawan asal New Zealand ini.

Page 7: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Habievent

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Relawan

GV Mandy Jansen Team dari Amerika Serikat Sehari setelah kedatangan GV Peter Taylor Team dari New Zealand, HFH Indonesia cabang Yogyakarta kembali kedatangan GV Mandy Jansen Team dari Amerika Serikat. Dari tanggal 11 - 20 Juli 2017, rombongan beranggotakan 14 orang asal negeri Paman Sam itu, membngun 2 rumah di Dusun Kalidadap 2 , Desa Selopamioro, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, Yogyakarta. Selain mengalami hari-hari yang indah bersama masyarakat Selopamioro, GV Mandy Jansen Team juga mengaku terkesan dengan keunikan budaya dan obyek-obyek wisata khas kota Yogyakarta dan sekitarnya.

GV Sinhan Korea GV Sinhan Korea tiba di Jakarta pada hari Senin, 24 Juli 2017. Sesuai agenda kegiatan GV dimulai tanggal 25 Juli – 01 Agustus 2017 di Sentul, Bogor. Pada hari pertama rombongan berjumlah 23 orang ini meninjau perpustakaan yang sudah mereka bangun tahun 2015 lalu di SDN Karang Tengah IV. “Kami senang perpustakaan ini terawat dan bermanfaat bagi anak-anak,” tegas seorang relawan. Selama 8 hari berada di Sentul GV Sinhan akan membangun 1 rumah dan 1 lagi perpustakaan baru di SDN Cijayanti. Mengetahui akan memiliki perpustakaan baru, anak-anak dan para guru SDN Cijayanti mengaku sangat gembira.

Page 8: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Hab

ieve

nt

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

RelawanWahana Artha Group Momen ulang tahun ke-45, dimanfaatkan oleh Wahana Artha Group untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat yang membutuhkan. Pada tanggal 15 Juli 2017, dengan 22 orang relawan, Wahana Artha Group membangun 4 rumah bersama HFH Indonesia di Kampung Kebon Baru, Desa Tanjung Anom, Mauk, Tangerang.

Keluarga Gani dan Gaby Pada tanggal 15 Juli 2017, keluarga Gani dan Gaby menjadi relawan untuk membangun rumah Onang (45) di Kampung Kebon Baru, Desa Tanjung Anom, Mauk, Tangerang. Rombongan beranggotakan 12 orang ini akhirnya berhasil membuat harapan Onang dan keluarga tumbuh kembali.

Page 9: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Habievent

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Relawan Farpoint Sementara itu, pada hari Kamis, 20 Juli 2017, Farpoint terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pelayaanan HFH Indonesia. Dengan 7 orang relawan, Farpoint membangun satu rumah di Kampung Jemakir RT 10, RW 02, Desa Kedung Dalem, Mauk, Tangerang.

Relawan Trisula Group Selain di Mauk - Tangerang, site Sentul juga kedatangan relawan Trisula Group. Dengan 34 relawan, Trisula Group membangun 4 rumah di Desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor. Para relawan pada umumnya mengaku terkesan dan ingin terlibat lagi dalam kegiatan-kegiatan build ke depan. “Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial kita kepada masyarakat. Sesuai dengan visi Trisula, yaitu “To Create A Better Life For All,” sudah selayaknya kita berbuat sesuatu bagi mereka yang membutuhkan,” tegas Markus, selaku Chief of Human Capital Trisula Group.

Page 10: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

atu langkah maju dilakukan oleh HFH Indonesia dengan mengadakan Housing Forum untuk

pertama kalinya. Bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) Indonesia Housing Forum rencananya akan digelar pada tanggal 30 Agustus 2017 dengan tema “INCLUSIVE AND RESILIENT HOUSING: INDONESIA'S EXPERIENCE.” Indonesia Housing Forum juga merupakan bagian dari Asia Pacific Housing Forum yang telah terselenggara sejak tahun 2007 dan diikuti lebih dari 3.400 peserta dari 52 negara. Acara Indonesia Housing Forum ini adalah sebuah acara yang disiapkan untuk menuju Asia Pacific Housing Forum di Hongkong pada tanggal 4-7 September 2017 dengan tema Housing at the Center. Dalam Indonesia Housing Forum ini para peserta akan diajak untuk berdiskusi tentang cara mewujudkan perumahan layak huni di Indonesia yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Inovasi-inovasi seperti penggunaan teknologi tepat guna, skema pembiayaan, pemberdayaan masyarakat, penerapan kebijakan, dan jaringan kemitraan akan sangat dibutuhkan dalam

S menghadapi tantangan perumahan di Indonesia. Forum ini menghadirkan para penentu kebijakan, akademisi, perencana urban, arsitek, pengembang perumahan, lembaga nirlaba, dan peneliti yang mendalami salah satu dari lima sub-topik di bawah ini:1. Technology for Affordable Housing2. Innovative Partnership3. Resilience and Social Development4. Sustainable Urbanization and Housing5. Financing and Regulation

Forum Diskusi Perumahan Siap DilaksanakanH

abifo

rum

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Page 11: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Habihom

e

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Sulah Nyanda, Rumah Adat Tanpa Jendela Urang Kanekes

pakah Anda pencinta petualangan? Pernah menjajal wisata lintas Badui? Jika sudah, Anda pasti tidak

asing dengan istilah urang Kanekes yang berarti orang Badui. Atau jangan-jangan Anda sudah merasakan sejuknya “Sulah Nyanda” yang adalah rumah khas orang Badui tersebut. Konon, ketika Banten secara resmi menjadi provinsi mandiri pada tahun 2000 silam, pemerintah menetapkan rumah adat suku Badui sebagai rumah adat provinsi Banten. Lantas apa sisi unik dari rumah adat provinsi yang terletak di ujung Barat Pulau Jawa tersebut? Ditinjau dari struktur bangunannya, rumah adat Banten ini secara keseluruhan dibuat dari bahan material yang berasal dari alam. Bambu menjadi bahan utama dalam proses pendirian rumah adat ini, sementara batu, kayu, dan ijuk menjadi pelengkapnya. Batu digunakan sebagai alas pondasi. Tiang rumah sendiri berasal dari

A balok kayu berukuran besar. Untuk dinding, rumah adat ini umumnya menggunakan anyaman bambu yang disebut bilik. Penggunaan bilik memberikan kesejukan bagi penghuni rumah karena sirkulasi udara dapat dengan mudah masuk dan keluar lewat celah anyaman. Inilah yang menyebabkan mengapa rumah adat Banten ini tidak memiliki jendela. Sementara untuk lantai, digunakan bilah-bilah bambu yang sudah dibuat menjadi datar (palupuh). Bagian atap rumah menggunakan bilah bambu dan ijuk. Bilah bambu digunakan sebagai kerangka atap, sementara ijuk digunakan sebagai atapnya. Ijuk juga dapat diganti dengan bahan daun alang-alang yang telah dianyam. Rumah “Sulah Nyanda” dibagi menjadi beberapa ruangan, yaitu sosoro (depan), tepas (tengah), dan ipah (belakang). Sosoro terletak di bagian depan rumah. Dalam bahasa Indonesia dapat pula disebut teras. Bagian ini digunakan untuk menerima tamu, tempat bersantai, sekaligus tempat beraktivitas para perempuan saat pagi hari, misalnya menenun. Tepas. Ruangan ini digunakan untuk pertemuan keluarga, kenduri, bersantai, dan tidur di malam hari.

Ipah. Ruangan ini terletak di belakang dan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan persediaan makanan sekaligus tempat memasak.

Page 12: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Jend

ela

Tang

gap

Ben

cana

Kita dan Ancaman Letusan Gunung Api Letusan gunung api memberikan catatan sejarah tersendiri terhadap kebencanaan di Indonesia. Beberapa letusan dahsyat tidak hanya berdampak di wilayah Indonesia tetapi juga wilayah-wilah di benua lain. Letusan gunung api dahsyat antara lain mengguncang Gunung Toba, Tambora (1815), dan Krakatau (1883). Indonesia yang dilewati oleh barisan gunung api atau lebih dikenal dengan cincin api memiliki 29 gunung api aktif.

Menghadapi ancaman letusan gunung api, Anda memiliki lebih banyak waktu karena aktivitas letusan mengalami proses yang dapat dideteksi oleh para ahli dan pihak berwenang. Masyarakat yang hidup di sekitar gunungapi aktif mungkin akan melihat pergerakan binatang-binatang yang menjauh karena suhu yang memanas, getaran gempa, maupun bau sulfur.

Apa yang dilakukan sebelum terjadi letusan gunung api?1. Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait dengan perkembangan aktivitas gunung api.2. Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik.3. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.4. Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.5. Persiapkan dukungan logistik: Makanan siap saji dan minuman. Lampu senter dan baterai cadangan. Uang tunai secukupnya. Obat-obatan khusus sesuai pemakai.

Apa yang dilakukan pada saat terjadi letusan gunung api?1. Pastikan anda sudah berada di shelter atau tempat lain yang aman dari dampak letusan.2. Gunakan masker dan kacamata pelindung.3. Selalu memperhatikan arahan dari pihak berwenang selama berada di shelter.

Apa yang dilakukan sesudah terjadi letusan Gunung api?1. Apabila Anda dan keluarga harus tinggal lebih lama di shelter, pastikan kebutuhan dasar terpenuhi dan pendampingan khusus bagi anak-anak dan remaja diberikan. Dukungan orangtua yang bekerjasama dengan organisasi kemanusiaan dalam pendampingan anak-anak dan remaja sangat penting untuk mengurangi stres atau ketertekanan selama di shelter.2. Tetap gunakan masker dan kacamata pelindung ketika berada di wilayah yang terdampak abu vulkanik.3. Memperhatikan perkembangan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman dari pihak berwenang.

Jend

ela

Tang

gap

Ben

cana

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Sumber : www.bnpb.go.id/home/siagab

Page 13: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Jend

ela

Tang

gap

Ben

cana

Gaby Gani Build Erik SuhandinataKomunitas Sepeda Happy Go Lucky

Mitra K

ami

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Terima Kasih kepada para Mitrayang telah Mendukung Program dan Kegiatan Kami

Page 14: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh

Terima Kasih kepada para Mitrayang telah Mendukung Program dan Kegiatan Kami

Mitr

a K

ami

Habitalk | Edisi Juli 2017 | Hari anak Nasional

Page 15: Rumah Layak Demi Masa Depan Cerah Setiap Anak · Sebelum menjadi mitra HFHI, keluarga berpenghasilan rendah itu merasakan kehidupan yang kurang ... Gentaro berangkat dengan penuh