Ruang Lingkup Anggaran

37
Ruang Lingkup Anggaran 1.1. Pengertian Anggaran Secara Umum Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas, tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif- alternatif dan konsekwensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut: Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu: “Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) BUDGETING | Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja 1

description

Ruang Lingkup Anggaran ; Pengertian Anggaran Secara Umum

Transcript of Ruang Lingkup Anggaran

Page 1: Ruang Lingkup Anggaran

Ruang Lingkup Anggaran

1.1. Pengertian Anggaran Secara Umum

Anggaran merupakan suatu alat untuk perencanaan dan pengawasan

operasi keuntungan dalam suatu organisasi laba dimana tingkat formalitas suatu

budget tergantung besar kecilnya organisasi. Untuk melaksanakan tugas di atas,

tentu saja diperlukan rencana yang matang. Dengan demikian dari gambaran

tersebut dapat terasa pentingnya suatu perencanaan dan pengawasan yang baik

hanya dapat diperoleh manajemen dengan mempelajari, menganalisa dan

mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan-kemungkinan, alternatif-

alternatif dan konsekwensi yang ada sehingga dapat didefinisikan sebagai berikut:

Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu:

“Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang

meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)

moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”

Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu:

“Budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan

sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan

informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencana itu

sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap

pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan rencana.”

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 2: Ruang Lingkup Anggaran

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut:

"Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and

formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control

responsibility of management".

Dari pengertian di atas, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar

manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi

bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi

fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan

dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha.

Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha

untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber

pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman

dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan

dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau

untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Mulyadi (2001, p.488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang

dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan

satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.

Menurut Supriyono (1990, p.15), penganggaran merupakan perencanaan

keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan)

keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

2

Page 3: Ruang Lingkup Anggaran

Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan

rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan

program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu

tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang

diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.

Fungsi Anggaran :

Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu

manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan

juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang

telah ditetapkan.

a. Fungi Perencanaan : Perencanaan merupakan salah satu fungsi

manajemen dan fungsi ini merupakan salah satu fungsi manajemen dan

fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.

Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:

"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan

membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang

dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan

yang dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".

Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan

operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan

kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

3

Page 4: Ruang Lingkup Anggaran

dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya.

Dengan adanya rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan

baik.

b. Fungsi Pengawasan : Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan

pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha

yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai.

Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan

tindakan perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan

membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat

ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja

dengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu

bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki

kesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu

mencari kesalahan orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman atas

suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan pengawasan itu untuk

menjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.

c. Fungsi Koordinasi : Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan

tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk

mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk

menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang

dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

4

Page 5: Ruang Lingkup Anggaran

lainnya. Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat

menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam

perusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras dengan

lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk

seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang

saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur

dengan baik.

d. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja : Anggaran merupakan suatu rencana

kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter.

Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan

taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi

pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan

kegiatannya.

Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu

untuk membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu

instansi dan untuk mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-

aktivitas yang tidak dibenarkan oleh undang-undang.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

5

Page 6: Ruang Lingkup Anggaran

Manfaat Anggaran :

Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat

anggaran adalah :

a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran

mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam

suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.

b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya

yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas

perusahaan.

c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan

departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam

organisasi maupun dengan manajemen puncak.

d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang

sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.

e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk

menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat

mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus

diambil.

f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk

bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian

tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

6

Page 7: Ruang Lingkup Anggaran

Tipe Anggaran :

a. Ceiling Budget : Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan

pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran jenis ini mengawasi

suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan batas-batas

pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak

langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang

diketahui dan jumlah yang terbatas.

b. A Line-Item Budget : Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran

berdasarkan jenis, digunakan untuk mengawasi jenis-jenis pengeluaran

dan juga jumlah totalnya.

c. Performance and Program Budgets : Tipe ini berguna untuk

menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program berdasarkan

mana dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam

evaluasinya. Dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran

berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan public) atau

berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan) atau

berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya

pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota legislatif bisa

mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-transaksi

keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun

pengawasan dari luar.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

7

Page 8: Ruang Lingkup Anggaran

1.2. Pengertian Penganggaran

Penganggaran adalah suatu kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha untuk

merumuskan perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar tertentu,

yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan

pembatasan yang berlaku terhadapnya. Dalam fungsi penganggaran, semua

rencana dari perencanaan dan penentuan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk

disesuaikan dengan besarnya pembiayaan dari dana-dana yang tersedia. Dengan

mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama,

maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang dapat diandalkan.

1.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan terbagi

dua, yaitu:

Faktor-faktor internal yang terdiri dari:

Data penjualan beberapa periode yang lalu (historical data)

Kebijakan perusahaan tentang pemilihan saluran distribusi, media

promosi, metode penetapan harga jual, dll.

Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan

Tenaga kerja yang tersedia

Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan

Fasilitas-fasilitas penunjang

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

8

Page 9: Ruang Lingkup Anggaran

Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari:

Keadaan persaingan (kompetitor)

Posisi perusahaan dalam persaingan

Tingkat pendapatan suatu daerah (daerah pendistribusian)

Tingkat laju pertumbuhan konsumen

Elastisitas harga

Agama dan tradisi masyarakat

Kebijakan pemerintah

Kemajuan teknologi

1.4. Hubungan Budget dengan Manajemen

Secara sederhana, manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk

mengadakan perencanaan (planning), mengadakan pengorganisasian

(organizing),

mengadakan pengarahan dan pembimbingan (directing), mengadakan

pengkoordinasian (coordinating) serta mengadakan pengawasan (controling)

terhadap orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang

telah ditetapkan.

Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa ada lima fungsi manajemen yaitu:

a. Menyusun rencana untuk menjadikan sebagai pedoman kerja

(planning).

b. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian

wewenang dan pembagian tanggung jawab kepada para personil

(karyawan) perusahaan (organizing) .

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

9

Page 10: Ruang Lingkup Anggaran

c. Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan

(directing).

d. Menciptakan koordinasi dan kerja sama yang serasi diantara semua

bagianbagian yang ada dalam perusahaan (coordinating).

e. Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan di dalam

merealisasikan apa yang tertuang dalam rencana perusahaan yang telah

ditetapkan (controling).

Sebagaimana diatas telah diutarakan, fungsi (kegunaan) budget yang pokok

adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta

sebagai alat pengawasan kerja. Bilamana dibandingkan dengan fungsi-fungsi

manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran mempunyai kaitan yang

sangat erat dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan

penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating), dan

pengawasan kerja (controling). Dengan demikian maka nampaklah bahwa

anggaran adalah alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi-

fungsinya. Oleh karena anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen,

maka meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan begitu

sempurna, namun kehadiran manajemen (manajer) masih mutlak diperlukan.

Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan

serta realisasinya nanti juga akan baik serta sempurna, tanpa dikelola oleh

tangan-tangan manajemen (manajer) yang trampil dan berbakat. Disamping

itu, anggaran sebagai suatu alat masih juga mengandung beberapa kelemahan-

kelemahan, antara lain:

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 11: Ruang Lingkup Anggaran

a. Anggaran disusun berdasarkan taksiran-taksiran (forecasting).

Betapapun cermatnya taksiran tersebut dibuat namun amatlah sulit

untuk mendapatkan taksiran yang benar-benar akurat dan kemudian

sama sekali tidak berbeda dengan kenyataannya nanti.

b. Taksiran-taksiran dalam anggaran disusun dengan mempertimbangkan

berbagai data, infoffilasi dan faktor-faktor baik yang baik controlable

maupun yang uncontrolable. Dengan demikian, jika nantinya terjadi

perubahan-perubahan terhadap data informasi serta faktor-faktor

tersebut akan merubah pula ketetapan taksiran-taksiran yang telah

disusun tersebut.

c. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan (realisasi) anggaran sangat

tergantung pada manusia-manusia pelaksananya. Anggaran yang baik

tidak akan bisa direalisasikan bilamana para pelaksananya tidak

mempunyai ketrampilan serta kecakapan yang memadai.

Dengan demikian nampaklah bahwa anggaran sebagai suatu alat,

penggunaannya, modifikasinya serta pelaksanaannya sangat tergantung pada

manusia-manusianya. Oleh sebab itulah maka kehadiran manajemen (manajer)

mutlakdiperlukan bagi perusahaan. Begitu pula halnya dengan perusahaan,

perusahaan yang cenderung memandang kedepan, akan selalu memikirkan apa

yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan datang. Sehingga dalam

pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua

rencana yang telah disusun sebelumnya. Dimana, bagaimana, mengapa, kapan,

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 12: Ruang Lingkup Anggaran

adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka kembangkan dalam

kegiatan sehari-hari.

Apabila pada suatu kesempatan hal ini ditanyakan kepada seseorang

General Manager yang sukses, maka sering didapatkan jawaban bahwa ide-ide

untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya didasarkan pada jawaban

atas pertanyaan-pertanyaan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada

perusahaan manufaktur (pabrik) atau kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien

dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila manajemen memperhatikan

rencana untuk aktivitas-aktivitasnya di masa depan.

Hubungan yang lain antara anggaran dengan manajemen adalah dalam

membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus

mengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti

memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih atau

menyeleksi langganan, menentukan tingkat harga, metoda-metoda produksi,

metoda-metoda distribusi, termin penjualan.

Dalam kaitan dan hubungan antara anggaran dan management yang sangat

erat dalam hal penyusunan perencanaan. Dalam hal ini anggaran bermanfaat untuk

membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan

dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kala lain, sebelum merencanakan

kegiatan manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih

dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 13: Ruang Lingkup Anggaran

kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan

finansial, tingkat persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan,

penjualan, pengembangan produk clan lain sebagainya.

Dalam bidang perencanaan lain misalnya mengerahkan seluruh tenaga

dalam perusahaan untuk menentukan arah atau kegiatan yang paling

menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk jangka waktu yang panjang dan

schedule yang teratur, akan sangat membantu dalam mengerahkan dengan tepat

tenaga-tenaga kepala bagian, salesmen, kepala cabang dan semua tenaga

operasional.

Dalam menentukan tujuan-tujuan perusahaan manajemenlah yang dapat

menentukan tujuannya secara jelas dan logis (Dapat dilaksanakan) adalah

manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa

faktor. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih; mana tujuan yang

dapat dilaksanakan dan mana yang tidak. Dengan di susunnya perencanaan yang

terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya yang timbul sehingga membantu dan

menyokong tujuan akhir perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 14: Ruang Lingkup Anggaran

1.5. Hubungan Budget dengan Akuntansi

Akuntansi menyajikan data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung

(menyiapkan) taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang

nantikan akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang.

Selanjutnya akutansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur

tentang pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian

akuntansi dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap.

Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi dapat

diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara efisien

atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dst, Oleh karena itu semua teknik

pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama

dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget.

1.6. Hubungan Budget dengan Statistika dan Matematika

Berhubungan untuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat

penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga

dapat diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan

pertimbangan keputusan efisiensi budget.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 15: Ruang Lingkup Anggaran

1.7. Prosedur Penyusunan Budget

Budget adalah hasil kerja (out-put) yang terutama berupa taksiran-taksiran

yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang, yang dituangkan dalam

suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis.

1.8. Isi Budget

Sebagaimana telah diutarakan di atas, suatu Budget yang baik haruslah

mencakup seluruh kegiatan perusahaan, sehingga fungsi-fungsi Budget

(pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja)

benar-benar dapat berjalan dengan baik pula. Budget yang menyeluruh

semacam itu sering dinamakan Budget Komprehensif (Comprehensif Budget).

Adapun isi dari Budget Komprehensif secara garis besar terdiri dari :

1. Forecasting Budget (Budget Tafsiran), yaitu Budget yang berisi tafsiran-

tafsiran (forecast) tentang kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka

waktu (periode) tertentu yang akan datang, serta tafsiran-tafsiran (forecast)

tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu

yang akan datang.

2. Variabel Budget (Budget Variabel), yaitu Budget yang berisi tentang

tingkat perubahan beaya atau tingkat variabilitas beaya, khususnya beaya-

beaya yang termasuk kelompok beaya “semi variabel”, sehubungan

dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan.

3. Analisa statistik dan matematika pembantu, yaitu analisa-analisa statistik

dan matematika yang dipergunakan untuk membuat tafsiran-tafsiran

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 16: Ruang Lingkup Anggaran

(forecast) serta yang dipergunakan untuk mengadakan penilaian (evaluasi)

dalam rangka mengadakan pengawasan kerja. Semua analisa-analisa

tersebut perlu dimuat (dilampirkan) di dalam Budget yang disusun, agar

setiap waktu dapat diketahui, dapat diperiksa kembali dan dapat dinilai

apakah metode dan analisa yang dipergunakan tersebut memang sudah

tepat ataukah perlu direvisi sehubungan dengan adanya perubahan faktor-

faktor tertentu di waktu yang akan datang nanti.

4. Laporan Budget (Budget Report), yaitu laporan tentang realisasi

pelaksanan Budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan

antara Budget dengan realisasinya itu, sehingga dapat diketahui

penyimpangan-penyimpangan yang bersifat positif (menguntungkan)

maupun yang bersifat negatif (merugikan), dapat diketahui sebab-sebab

terjadinya penyimpangan-penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik

beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow-up) yang segera

perlu dilakukan. Dengan demikian dari Laporan Budget sekaligus dapat

diadakan penilaian (evaluasi) tentang sukses atau tidaknya kerja

perusahaan selama jangka waktu (periode) yang bersangkutan.

1.9. Tujuan dan Manfaat Anggaran

Tujuan Anggaran :

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan

investasi dana.

2. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 17: Ruang Lingkup Anggaran

3. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana

sehingga dapat memudahkan pengawasan.

4. Merasionalkan sumber dana dan investasi dana agar dapat mencapai

hasil yang maksimal.

5. Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan

anggaran, lebih jelas dan nyata terlihat.

6. Menampung dan menganalisis serta memutusakan setiap usulan yang

berkaitan dengan keuangan.

Manfaat Anggaran :

1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

2. Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan pegawai

3. Dapat memotivasi karyawan karena ada tujuan/sasaran yang akan dicapai

4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai.

5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

6. Sumber daya yang dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.

Kelemahan Anggaran :

1. Aggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi sehingga mengandung

unsur ketidakpastian.

2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang dan tenaga.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 18: Ruang Lingkup Anggaran

3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran, dapat

menggerutu dan menentang. Sehingga pelaksanaan anggaran menjadi

kurang efektif.

1.10. Kegunaan dan keterbatasan Anggaran

Disamping kegunaan anggaran begitu luas dan impresif bagi perencana dan

pengendalian tetapi anggaran juga memiliki keterbatasan berikut ini :

1. Perkiraan dalam penyusunan anggaran bukanlah suatu ilmu pasti, ada

sejumlah pertimbangan dalam penyusunan anggaran. Karena anggaran

disusun berdasarkan perkiraan dimasa depan, maka revisi dan modifikasi

anggaran sebaiknya dilakukan ketika variasi dan estimasi membenarkan

suatu perubahann rencana.

2. Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta-fakta dari situasi

nyata dilapangan dan tidak benar-benar menunjukkan kompleksitas yang

dihadapi oleh para manajemen.

3. Anggaran terlampau menekan hasil-hasil (yakni, laba bersih sesungguhnya

dibandingkan dengan jumlah laba yang dianggarkan), namun bukan pada

sebab-sebabnya (yaitu, penjelasan-penjelasan mengapa biaya pemasaran

lebih tinggi dari pada yang dianggarkan).

4. Anggaran harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan

kerjasama dari semua tingkat manajemen.

5. Penggunaan anggaran sebagai alat evaluasi secara berlebihan dapat

menyebabkan prilaku yang menyimpang bagi manajer.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 19: Ruang Lingkup Anggaran

6. Anggaran tidak menghilangkan atau menggantikan perananan

administrasi, sehingga sebaiknya para manajer tidak beranggapan bahwa

mereka dibatasi oleh anggaran.

7. Penyusunan anggaran membutuhkan waktu, sehingga manajer seringkali

tidak sabar dan kehilangan minat karena manajemen berharap terlalu

banyak dalam waktu yang sangat singkat.

8. Anggaran dapat mengotori inisiatif manajemen dengan menghalangi

perkembangan-perkembangan dan langkah-langkah baru yang tidak

tercakup dalam anggaran.

9. Jika diberlakukan tekanan yang berlebihan terhadap individu manajer

unfuk pencapaian tujuan-tujuan anggaran, maka para manajer dapat

bereaksi dengan keputusan-keputusan yang mempengaruhi secara buruk

tujuan-tujuan organisasional.

Forecasting Budget

2.1. Pengertian Forecasting Budget.

Pengertian Forecasting BudgetBudget yang berisi taksiran-taksiran tentang

kegiatan-kegiatan perusahaan dalamjangka waktu tertentu yang akan datang,

serta berisi taksiran-taksiran tentangkeadaan atau posisi finansial perusahaan

pada suatu saat yang akan datang.Budget dibedakan menjadi dua :

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

1

Page 20: Ruang Lingkup Anggaran

1. Operating budget, ialah budget yang berisi taksiran-taksiran

tentangkegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang

akan datang.

2. Finansial budget, ialah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang

keadaanatau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang

akan datang.

2.2. Operating Budget ( Budget Operasional )

Operating budget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan

selamaperiode tertentu yang akan datang. Pada dasarnya kegiatan-

kegiatan perusahaanselama periode tertentu itu meliputi dua sektor, yaitu:

1. Sektor penghasilan, ialah pertambahan aktiva perusahaan

yangmengakibatkan bertambahnya modal sendiri, tetapi bukan

karenapenambahan setoran modal baru dari para pemiliknya.Dipandang

dari sudut hubungannya dengan usaha utama perusahaan,penghasilan

dapat dibedakan menjadi dua sub sektor yaitu :

Sub sektor penghasilan utama ialah penghasilan yang diterima

perusahaanyang berasal dari berhubungan erat dengan usaha pokok

perusahaan.

Sub sektor penhasilan bukan utama ialah penghasilan yang

diterimaperusahaan, yang tidak berasal dan tidak berhubungan erat

dengan usahapokok perusahaan, melainkan dari usaha sampingan

perusahaan.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

2

Page 21: Ruang Lingkup Anggaran

2. Sektor biaya ialah pengurangan aktiva perusahaan yang

mengakibatkanberkurangnya modal sendiri, tetapi bukan karena

pengurangan modal olehpara pemiliknya, dan bukan pula merupakan

pengurangan aktiva perusahaanyang disebabkan karena berkurangnya

utang.Dipandang dari sudut hubungannya dengan usaha utama

perusahaan, biayadapat dibedakan menjadi dua sub-sektor, yaitu :

Sub sektor biaya utama ialah biaya yang menjadi beban

tanggunganperusahaan, yang berhubungan erat dengan usaha pokok

perusahaan.

Dalam perusahaan industri, biaya utama dibedakan menjadi tiga

kelompok biaya, yaitu :

Biaya pabrik, ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat di

dalamlingkungan tempat dimana proses produksi berlangsung.

Biaya administrasi ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat

didalam lingkungan kantor administrasi perusahaan.

Biaya penjualan, ialah semua biaya yang terjadi serta terdapat di

dalamlingkungan bagian penjualan, serta biaya-biaya lain yang

berhubungandengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

bagian penjualan.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

2

Page 22: Ruang Lingkup Anggaran

Sub sektor biaya bukan utama, ialah biaya yang menjadi beban

tanggunganperusahaan, yang tidak berhubungan erat dengan usaha pokok

perusahaan.Dari uraian serta pembahasan di muka telah diketahui bahwa

operatingbudget merencanakan tentang kegiatan-kegiatan perusahaan

selama periodetertentu yang akan datang, baik kegiatan yang

berhubungan dengan sektorpenghasilan maupun kegiatan yang

berhubungan dengan sektor biaya.

2.3. Finansial Budget

Fiansial budget merencanakan tentang posisi finansial perusahaan pada

suatu saattertentu yang akan datang. Sedangkan yang dimaksudkan dengan

posisi finansialperusahaan adalah keadaan aktiva, keadaan utang dan

keadaan modal sendiri perusahaan pada saat tertentu. Financial Budget

sering disebut dengan BalanceSheet Budget.Atas dasar kelengkapan

isinya, balance sheet budget dapat dibedakan menjadi duamacam yaitu :

1. Master Balance Sheet Budget, ialah budget tentang posisi

finansialperusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang yang

berisi taksiran-taksiran secara garis besar dan kurang dijabarkan

secara lebih terperinci.

2. Balance Sheet Suporting Budget, ialah budget tentang aktiva, tentang

utangdan modal sendiri, yang berisi taksiran-taksiran yang lebih

tererinci.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

2

Page 23: Ruang Lingkup Anggaran

Adapun Budet-budget yang termasuk dalam Balance Sheet Suporting

Budget ini antara lain ialah :

a. Budget kas yang merencanakan secara lebih terperinci tentang

jumlah kasperusahaan selama periode yang akan datang.

b. Budget piutang yang merencanakan secara lebih terperinci

tentang jumlahpiutang perusahaan selama periode yang akan

datang.

c. Budget persediaan yang merencanakan secara lebih terperinci

tentangpersediaan bahan mentah dan persediaan barang jadi

perusahaan selamaperiode yang akan datang.

d. Budget perusahaan aktiva tetap yang merencanakan secara

lebih terperincitentang perubahan aktiva tetap perusahaan, serta

daftar beban depresiasimasing-masing aktiva tetap perusahaan,

selama periode yang aka datang.

e. Budget utang yang merencanakan secara lebih terperinci

tentang jumlahutang perusahaan selama periode yang akan

datang.

f. Budget modal sendiri yang merencanakan secara lebih

terperinci tentangperubahan-perubahan modal saham dan laba

ditahan perusahaan selamaperiode yang akan datang.

| Pedoman Pengkoordinasian dan Pengawasan Kerja

2