RUANG KANTOR JAKARTA -...

1

Transcript of RUANG KANTOR JAKARTA -...

27 Kamis, 29 Maret 2018 P R O P E R T I �RUANG KANTOR JAKARTA

Rukan Modern BermunculanJAKARTA — Bisnis perkantoran menemukan tren

baru. Kini bermunculan rumah kantor (rukan) modern, khususnya di daerah pinggiran Jakarta.

Gloria F.K. [email protected]

Kepala Departemen Riset konsultan properti Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan pihaknya menemukan tren baru di pasar properti yakni rukan mo-dern di daerah pinggiran Jakarta.

Menurutnya, beberapa contoh rukan mo-dern tersebut adalah Cengkareng Business City (CBC) di pinggir jalan tol menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Adapula Business Loft di Forest, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.

“Belakangan ada fenomena baru. De-veloper tidak membangun gedung kantor strata, tetapi modern rukan. Ini artinya, developer menangkap permintaan yang tumbuh,” ungkap Anton di kantor Savills Indonesia, Rabu (28/3).

Kebanyakan konsep rukan modern ini berlokasi di pinggiran Jakarta. Tinggi tidak lebih dari empat lantai dan ukuran yang dikembangkan lebih besar dari rukan biasa, fasilitas juga lebih lengkap seperti

lift dan lantai basement. Menurut Anton, hal ini terjadi karena orang Indonesia sudah terbiasa membuka perusahaan atau bisnis dengan kantor di rukan atau ruko (rumah toko).

Tren ini, katanya, karena tidak semua orang Indonesia terbiasa berkantor di ge-dung bertingkat tinggi seperti perkantoran konvensional. “Karena apa? Terlalu ribet. Lalu cari lobi yang ada lift-nya. Kalau rukan kan biasanya kendaraan parkir di depan. Dengan rukan modern bisa parkir di basement. Kalau di rukan juga jam kerja bisa semau-maunya. Tidak ada overtime.”

Selain untuk end-user, rukan ini ada-lah fasilitas yang potensial sebagai aset investasi. Aset rukan itu lebih mudah untuk dijaminkan ke bank, tidak seperti

kantor konvensional. “Evolusi ruang kantor mungkin 30 tahun lagi kantor berubah sama sekali, tidak seperti sekarang.”

Anton menerangkan, kondisi itu mu-lai terlihat dengan kantor Google yang seperti taman bermain. Juga kehadiran ruang kerja bersama (co-working space). Adapula ruang kantor yang cukup disewa pada jam-jam tertentu, dengan fasilitas sudah ada dan suasana juga mendukung.

KAUM MILENIALDia meyakini generasi milenial bu-

kan menjadi satu-satunya pemicu untuk pembangunan rukan modern. Generasi milenial sebenarnya memiliki kecende-rungan untuk membuka perkantoran di pusat bisnis (CBD) di Jakarta.

Rukan modern, katanya, merupakan bentuk permintaan dari selain generasi milenial yang belum terbiasa bekerja di gedung atau pun karena kesulitan menjangkau kawasan CBD. “Lokasi ru-kan modern ini juga masih didominasi kawasan yang banyak etnis China kayak di Barat dan Utara. Kalau di Selatan masih kurang.”

Menurutnya, rukan ini memang me-nyesuaikan dengan sejumlah kebutuhan dari milenial. Seperti di Business Loft, BSD City, sangat berdekatan dengan Universitas Prasetya Mulya. Kawasan

itu potensial untuk menjadi ruang kerja para alumni di daerah tersebut. Namun, umumnya para pembeli rukan tersebut bukanlah milenial, melainkan orang tua mereka.

“Biasanya bisa dibeli orang tua untuk generasi kedua, atau investasi. Ka-rena buat milenial, kalau bisa berkembang di CBD buat apa harus beli di pinggiran? Ini karena pasar lemah, mereka bisa dapat harga sewa lebih rendah,” ungkap Anton.

Selain itu, dia tak me-nampik bahwa pengembang masih bisa menambah pem-bangunan rukan di sejumlah daerah yang memiliki potensi properti tinggi, tetapi belum dikelola. Misalnya saja di Jakarta Timur dan kawasan Bodetabek.

“Sebenarnya bisa saja di Jakarta Timur, tetapi saat ini konsumennya berada di Pluit, di PIK. Jadi developer menyamperin ke sana, kalau di Kalimalang, ngapain punya ruko di Kalimalang? Ke depan

bisa bikin di daerah Timur. Konsep ini di pinggiran, bukan CBD, kalau CBD masih fokus buka offi ce building dan strata offi ce,” tutur Anton.

BISNIS/YAYAN INDRAYANA

�Evolusi ruang kantor mungkin tiga puluh tahun lagi kantor berubah sama se-kali, tidak seperti sekarang.

langgeng
Typewriter
29 Maret 2018, Bisnis Indonesia | Hal.27