Rps-k16 Pneumonia 1

32
Departemen Ilmu Penyakit Paru & Saluran Nafas Fakultas Kedokteran USU RSUP Adam Malik

description

paru

Transcript of Rps-k16 Pneumonia 1

Departemen Ilmu Penyakit Paru & Saluran Nafas

Fakultas Kedokteran USURSUP Adam Malik

PENDAHULUANPENDAHULUAN

• Infeksi saluran nafas bawah masih Infeksi saluran nafas bawah masih merupakan masalah utama dalam bidang merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan baik dinegara yang sedang kesehatan baik dinegara yang sedang berkembang maupun yang sudah maju.berkembang maupun yang sudah maju.

• WHO 1999: Penyebab kematian tertinggi WHO 1999: Penyebab kematian tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi akibat penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran nafas akut (influenza dan pneumonia)saluran nafas akut (influenza dan pneumonia)

• SKRT Depkes 2001: Infeksi saluran nafas SKRT Depkes 2001: Infeksi saluran nafas bawah urutan ke 2 penyebab kematian di bawah urutan ke 2 penyebab kematian di Indonesia.Indonesia.

Mekanisme Pertahanan ParuMekanisme Pertahanan Paru

Paru mempunyai mekanisme pertahanan untuk Paru mempunyai mekanisme pertahanan untuk mencegah bakteri agar tidak masuk ke dalam mencegah bakteri agar tidak masuk ke dalam paru. Mekanisme pembersihan tersebut adalah paru. Mekanisme pembersihan tersebut adalah ::

Ada 4 mekanisme pembersihan di paru :Ada 4 mekanisme pembersihan di paru :1.1. Mekanisme pembersihan di saluran napas Mekanisme pembersihan di saluran napas

penghantar.penghantar.

2.2. Mekanisme pembersihan di “ Respiratory Mekanisme pembersihan di “ Respiratory exchange airway ” exchange airway ”

3.3. Mekanisme pembersihan di saluran udara subglotikMekanisme pembersihan di saluran udara subglotik

4.4. Mekanisme pembersihan di “respiratory gas Mekanisme pembersihan di “respiratory gas exchange airway”.exchange airway”.

I. Mekanisme pembersihan di I. Mekanisme pembersihan di saluran saluran napas penghantar yaitu : napas penghantar yaitu :

1.1. Reepitelisasi saluran nafasReepitelisasi saluran nafas

2.2. Aliran lendir pada permukaan epitelAliran lendir pada permukaan epitel

3.3. Bakteri alamiahBakteri alamiah

4.4. Faktor humoral lokal (IgG dan IgA)Faktor humoral lokal (IgG dan IgA)

5.5. Kompetisi mikroba setempatKompetisi mikroba setempat

6.6. Sistem transpor mukosilerSistem transpor mukosiler

7.7. Refleks bagian batuk Refleks bagian batuk

II. Mekanisme pembersihan di II. Mekanisme pembersihan di “respiratory “respiratory

exchange airway” exchange airway”

• Cairan yang melapisi alveolar termasuk Cairan yang melapisi alveolar termasuk surfaktan surfaktan

• Sistem kekebalan humoral lokal (IgG)Sistem kekebalan humoral lokal (IgG)• Makrofag alveolar dan mediator inflamasiMakrofag alveolar dan mediator inflamasi• Penarikan netrofilPenarikan netrofil

III. Mekanisme pembersihan di saluran III. Mekanisme pembersihan di saluran udaraudara

subglotiksubglotik

Mekanisme pertahanan saluran napas subglotis terdiri dari anatomik, mekanik, humoral dan komponen seluler

IV. Mekanisme pembersihan di IV. Mekanisme pembersihan di “respiratory gas exchange “respiratory gas exchange

airwaiy”.airwaiy”.1.1. Cairan yang melapisi alveoli:Cairan yang melapisi alveoli:

– Surfaktan Surfaktan – Aktifiti anti bakteri Aktifiti anti bakteri

2.2. IgGIgG3.3. Makrofag alveolar yang berperan Makrofag alveolar yang berperan

sebagai mekanisme pertahanan sebagai mekanisme pertahanan pertama.pertama.

4.4. Berfungsi untuk menarik PMN Berfungsi untuk menarik PMN leukosit ke alveolus leukosit ke alveolus

5.5. Mediator biologiMediator biologi

DEFINISIDEFINISI

Secara klinis pneumonia didefinisikan Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme.disebabkan oleh mikroorganisme.

ETIOLOGIETIOLOGI

Pneumonia komuniti diderita oleh Pneumonia komuniti diderita oleh masyarakat luar negeri banyak masyarakat luar negeri banyak disebabkan bakteri Gram positif, disebabkan bakteri Gram positif, pneumonia di rumah sakit banyak pneumonia di rumah sakit banyak disebabkan bakteri Gram negatif disebabkan bakteri Gram negatif sedangkan pneumonia aspirasi banyak sedangkan pneumonia aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri anaerob. disebabkan oleh bakteri anaerob. Indonesia Indonesia

PATOGENESISPATOGENESIS

Apabila terjadi ketidak seimbangan Apabila terjadi ketidak seimbangan antara daya tahan tubuh, antara daya tahan tubuh, mikroorganisme dan lingkungan, mikroorganisme dan lingkungan, mikroorganisme dapat berkembang mikroorganisme dapat berkembang baik dan menimbulkan penyakit.baik dan menimbulkan penyakit.

Cara mikroorganisme mencapai permukaan Cara mikroorganisme mencapai permukaan saluran napas :saluran napas :

1.1.Inokulasi langsungInokulasi langsung2.2.Penyebaran melalui pembuluh darah Penyebaran melalui pembuluh darah 3.3.Inhalasi bahan aerosolInhalasi bahan aerosol4.4.Kolonisasi di permukaan mukosaKolonisasi di permukaan mukosa

PATOLOGIPATOLOGI

Proses radang selalu dimulai dari hilus Proses radang selalu dimulai dari hilus paru yang menjalar secara progressif paru yang menjalar secara progressif ke perifer sampai seluruh lobus ke perifer sampai seluruh lobus terkena. Proses radang ini dapat kita terkena. Proses radang ini dapat kita bagi atas 4 tingkatan :bagi atas 4 tingkatan :

1.1. Tingkatan KongestifTingkatan Kongestif

2.2. Tingkat Hepatisasi MerahTingkat Hepatisasi Merah

3.3. Tingkatan Hepatisasi KelabuTingkatan Hepatisasi Kelabu

4.4. Tingkat Resolusi atau Penyembuhan Tingkat Resolusi atau Penyembuhan TotalTotal

Klasifikasi pneumoniaKlasifikasi pneumonia

1. Berdasarkan klinis dan epidemiologis :1. Berdasarkan klinis dan epidemiologis :a. Pneumonia komuniti (community-acquired a. Pneumonia komuniti (community-acquired

pneumonia)pneumonia)

b. Pneumonia nosokomial (hospital-acquired b. Pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia / pneumonia /

nosokomial pneumonia)nosokomial pneumonia)

c. Pneumonia aspirasi c. Pneumonia aspirasi

d. Pneumonia pada penderita d. Pneumonia pada penderita immunocompromisedimmunocompromised

2. Berdasarkan Bakteri 2. Berdasarkan Bakteri PenyebabPenyebab

a. Pneumonia bakterial / tipikal.a. Pneumonia bakterial / tipikal.

b. Pneumonia atipikal disebabkan b. Pneumonia atipikal disebabkan mycoplasma, legionellamycoplasma, legionella dan dan chlamydiachlamydia

c. Pneumonia virusc. Pneumonia virus

d. Pneumonia jamur, sering merupakan d. Pneumonia jamur, sering merupakan infeksi sekunder.infeksi sekunder.

3. Berdasarkan prediksi infeksi3. Berdasarkan prediksi infeksi

a. Pneumonia lobaris.a. Pneumonia lobaris.

b. Bronkopneumonia b. Bronkopneumonia

c. Pneumonia interstisialc. Pneumonia interstisial

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Gambaran KlinisGambaran Klinis

a. Anamnesis a. Anamnesis – DemamDemam– batuk dengan dahak mukoid atau batuk dengan dahak mukoid atau

purulen kadang-kadang disertai darahpurulen kadang-kadang disertai darah– Suhu tubuh dapat melebihi 40Suhu tubuh dapat melebihi 4000C, C, – Sesak nafas Sesak nafas – Nyeri dadaNyeri dada

b. b. Pemeriksaan fisis tergantung dari Pemeriksaan fisis tergantung dari luasnya lesi di paru.luasnya lesi di paru.

Inspeksi dapat terlihat bagian yang Inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernafas, pada sakit tertinggal waktu bernafas, pada palpasi fremitus dapat mengeras, palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara nafas bronkovaskuler terdengar suara nafas bronkovaskuler sampai bronkial yang mungkin sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang disertai ronki basah halus, yang kemudian menjadi ronki basah pada kemudian menjadi ronki basah pada stadium resolusi.stadium resolusi.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

a. Gambaran radiologisa. Gambaran radiologis– Dapat berupa infiltrat sampai Dapat berupa infiltrat sampai

konsolidasi dengan ”air bronchogram”konsolidasi dengan ”air bronchogram”– Penyebaran bronkogenik Penyebaran bronkogenik – InterstitialInterstitial– Kavitas Kavitas

b. Pemeriksaan laboratoriumb. Pemeriksaan laboratorium• Peningkatan leukosit lebih dari 10.000/ul – Peningkatan leukosit lebih dari 10.000/ul –

30.000/ul30.000/ul• Pada hitung jenis leukosit terdapat pergeseran ke Pada hitung jenis leukosit terdapat pergeseran ke

kirikiri• Peningkatan LEDPeningkatan LED

Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan Untuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kultur darah dapat positif pada 20 – 25% Kultur darah dapat positif pada 20 – 25% penderita yang tidak diobati. Analisis gas darah penderita yang tidak diobati. Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia dan hipokarbia, pada menunjukkan hipoksemia dan hipokarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.

PENGOBATANPENGOBATAN

Terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya :Mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya :1. 1. Penyakit yang berat dapat mengancam jiwaPenyakit yang berat dapat mengancam jiwa2. Bakteri patogen yang berhasil diisolasi belum 2. Bakteri patogen yang berhasil diisolasi belum

tentu sebagai penyebab pneumoniatentu sebagai penyebab pneumonia3. Hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu3. Hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu..

Maka pada penderita pneumoni dapat diberikan Maka pada penderita pneumoni dapat diberikan terapi secara empiristerapi secara empiris

Secara umum pemilihan antibiotik Secara umum pemilihan antibiotik pneumonia dapat dilihat sebagai berikutpneumonia dapat dilihat sebagai berikut : :

• Golongan PenisilinGolongan Penisilin• Betalaktam, oral dosis tinggi (untuk rawat jalan)Betalaktam, oral dosis tinggi (untuk rawat jalan)• Sefotaksim, Seftriakson, Seftazidin , Sefotaksim, Seftriakson, Seftazidin ,

SefalosporinSefalosporin• Golongan kuinolon : Siprofloksasin, Golongan kuinolon : Siprofloksasin,

Levofloksasin, Moxifloksasin, GatifloksasinLevofloksasin, Moxifloksasin, Gatifloksasin• Makrolid : AzitromisinMakrolid : Azitromisin• DoksisiklinDoksisiklin• dlldll

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

1. Efusi pleura1. Efusi pleura

2. Empiema2. Empiema

3. Abses paru3. Abses paru

4. Pneumotoraks4. Pneumotoraks

5. Gagal nafas5. Gagal nafas

6. Sepsis6. Sepsis

PNEUMONIA KOMUNITI

SARS

AVIAN INFLUENZA

VIRAL PNEUMONIA(VARICELLA)

PNEUMONIA PADA PENDERITA HIV (PCP/ PNEUMOCYSTIS CARINII PNEUMONIA)

CT – SCAN TORAKS

Tampak geographic distribution dari ground glass opacification dengan batas yang tegas antara paru-paru yang normal dan yang abnormal pada right upper, mid dan lower lung zone kanan dan kiri serta diffuse ground glass opacification dengan reticular pattern dan bronchogram pada kedua lower lung zone. Kesan : Pneumonia luas. Pneumocystis Carinii Pneumonia