RPP IPA TERPADU
-
Upload
ajeng-rizki-rahmawati -
Category
Education
-
view
342 -
download
33
Transcript of RPP IPA TERPADU
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
“Peningkatan Suhu di Semarang”
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si.
oleh
Ajeng Rizki Rahmawati
4201412026
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UIVERSITAS NEGERI SEMARANG
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP N 1 Semarang
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester : IX/I
Materi Pokok : Perkembangan Penduduk dan Dampak Lingkungan
Sub materi : Peningkatan Suhu di Semarang
Alokasi waktu : 3 40 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.
3.3 Mendeskripsikan penyebab perkembangan penduduk dan dampaknya bagi lingkungan
4.3 Menyajikan data dan informasi tentang suhu udara dan permasalahan yang
ditimbulkannya di suatu daerah
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan latar belakang peningkatan suhu di daerah Semarang
2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab peningkatan suhu
3. Menjelaskan dampak yang dihasilkan tiap faktor
4. Menampilkan data grafik faktor yang mempengaruhi suhu
5. Menjelaskan data yang diperoleh tentang peningkatan suhu
6. Menjelaskan solusi permasalahan peningkatan suhu di Semarang
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan latar belakang peningkatan suhu di daerah Semarang melalui proses
mengamati, bertanya dan diskusi dengan kritis
2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab peningkatan suhu melalui mengamati dan diskusi
dengan cermat dan kritis
3. Menjelaskan dampak yang dihasilkan tiap faktor melalui mengamati dan diskusi
dengan kritis
4. Menampilkan data grafik faktor yang mempengaruhi suhu melalui diskusi dengan
cermat
5. Menjelaskan data grafik faktor yang mempengaruhi suhu melalui proses mengamati
dan diskusi dengan cermat dan kritis
6. Menjelaskan solusi terhadap permasalahan peningkatan suhu di Semarang melalui
proses mengamati dan diskusi dengan ktitis dan cermat
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Latar Belakang peningkatan suhu di Semarang
2. Keterkaitan antara faktor penyebab peningkatan suhu
3. Grafik faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu di Semarang
F. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model Pembelajran : Problem Based Instruction (PBI)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, ceramah, dan presentasi
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media
Power point, papan tulis
2. Alat dan Bahan
Laptop, LCD, Lembar Diskusi Siswa
3. Sumber Belajar
a. Purwoko, dkk. 2014. Fisika untuk SMP/MTs Kelas IX, Jakarta: Yudhistira.
b. Kanginan, Marthen. 2013. Fisika Untuk SMP/MTs Kelas IX. Cimahi:
Erlangga.
c. e-dukasi.net
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam
Guru meminta salah satu siswa memimpin doa
Mengecek kehadiran/ presensi peserta didik
Guru memerikan motivasi yaitu “Bagaimanakah
suhu hari ini di kelas ini menurut kalian?”
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan indikator yang ingin dicapai
12 menit
Kegiatan Inti Guru menjelaskan materi perubahan suhu di
Semarang
Guru membagi kelas menjadi 8 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang
Guru menyampaikan masalah untuk didiskusikan
secara berkelompok. “Bagaimana car mengatasi atau
mengurangi dampak terjadinya peningkatan suhu
90 menit
yang terjadi di Semarang?”
Guru membagikan lembar diskusi siswa kepada tiap-
tiap kelompok.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, dengan melakukan diskusi
menguraikan vektor menggunakan alat dan bahan
yang telah disediakan.
Guru membimbing membuat laporan sementara
hasil.
Guru menyuruh perwakilan tiap kelompok untuk
menyampaikan hasil dan kesimpulan diskusi
kempoknya masing-masing
Guru memfasilitasi dengan menjawab pertanyaan
peserta didik yang menghadapi kesulitan.
Guru menyuruh siswa untuk kembali duduk di
tempat masing masing karena akan dibagikan soal
yang akan dikerjakan secara individu.
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan jawaban
dari soal tersebut.
Penutup Bersama siswa menyimpulkan dari hasil diskusi tadi
Menutup proses kegiatan belajar dengan do’a
18 menit
I. PENILAIAN
1. Jenis / Teknik Penilaian
a. Sikap
b. Pengetahuan
c. Ketrampilan
2. Bentuk Instrumen dan Instrument
- lembar diskusi siswa
- lembar penilaian presentasi kelompok
- lembar penilaian sikap
- soal uraian
3. Pedoman Penskoran (terlampir)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Materi
A. LATAR BELAKANG PENINGKATAN SUHU
Pemanasan global atau Global Warming adalah peningkatan suhu udara di permukaan
Bumi dan di lautan yang dimulai sejak abad ke-20 dan diprediksikan terus mengalami
peningkatan. Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Faktor apa sajakah yang menjadi penyebab pemanasan
global yang mengancam kelestarian bumi ini ?
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ±
0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,
termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih
terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut.
Sebagian besar ilmuwan menggunakan terminologi perubahan iklim daripada
pemanasan global. Asumsinya adalah, yang terjadi sekarang ini tidak hanya fenomena
bertambah panasnya suhu udara, tetapi juga iklim yang berubah-ubah. Kenapa itu bisa
terjadi? Semuanya berasal dari bertambah panasnya suhu udara di Bumi. Arus angin dan
laut lalu memindahkan panas ini ke segala penjuru Bumi. Pergerakan tersebut
mendinginkan beberapa wilayah, memanaskan beberapa wilayah lainnya, dan mengubah
jumlah curah hujan dan salju yang turun ke suatu tempat. Sebagai akibatnya, terjadi
perubahan pola iklim global.
IPCC menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, seperti
karbon dioksida, metana, dan nitro oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara
drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak
mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri
peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer
bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global.
1. Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi
tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini
tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi.
Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya.
Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah
gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-
rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam
rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin
banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi,
karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata
sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari
temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga
es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas
tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
2. Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan
diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat
ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah
meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah
kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak
telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi
kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan
efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.)
Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin
telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek
pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin
telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke
University mengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-
50% peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-
35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklim
yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gas
rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakan
bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang
remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan
meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar
pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah
kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan
bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat “keterangan” dari Matahari
pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar
0,07% dalam tingkat “keterangannya” selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil
untuk berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan
Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi
Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi
dalam sinar kosmis.
3. Industri
Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%.2Sebagian
besar sumbangan sektor industri ini berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk
menghasilkan listrik atau dari produksi C02 secara langsung sebagai bagian dari
pemrosesannya, misalnya saja dalam produksi semen. Hampir semua emisi gas rumah
kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia, pupuk, semen, kaca dan
keramik, serta kertas.
7. Pertanian
Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas rumah kaca sebesar 13,5%.2Sumber
emisi gas rumah kaca pertama-tama berasal dari pengerjaan tanah dan pembukaan hutan.
Selanjutnya, berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk pembuatan pupuk dan zat
kimia lain. Penggunaan mesin dalam pembajakan, penyemaian, penyemprotan, dan
pemanenan menyumbang banyak gas rumah kaca. Yang terakhir, emisi gas rumah kaca
berasal dari pengangkutan hasil panen dari lahan pertanian ke pasar.
8. Alih Fungsi Lahan dan Pembabatan Hutan
Sumber lain C02 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia bertanggung jawab sebesar
17.4%.2 Pohon dan tanaman menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon atau
tanaman membusuk atau dibakar, sebagian besar karbon yang mereka simpan dilepaskan
kembali ke atmosfer.9 Pembabatan hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di
dalam tanah. Bila hutan itu tidak segera direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap
jauh lebih sedikit CO2.
9. Transportasi
Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai
13,1%.3 Sektor transportasi dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan
kereta api. Sumbangan terbesar terhadap perubahan iklim berasal dari transportasi darat
(79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan
terakhir kereta api (0,5%).9
10. Hunian dan Bangunan Komersial
Sektor hunian dan bangunan bertanggung jawab sebesar 7,9%.2 Namun, bila dipandang
dari penggunaan energi, maka hunian dan bangunan komersial bisa menjadi sumber emisi
gas rumah kaca yang besar. Misalnya saja dalam penggunaan listrik untuk
menghangatkan dan mendinginkan ruangan, pencahayaan, penggunaan alat-alat rumah
tangga, maka sumbangan sektor hunian dan bangunan bisa mencapai 30%.9 Konstruksi
bangunan juga mempengaruhi tingkat emisi gas rumah kaca. Sebagai contohnya, semen,
menyumbang 5% emisi gas rumah kaca.9
11. Sampah
Limbah sampah menyumbang 3,6% emisi gas rumah kaca.2 Sampah di sini bisa berasal
dari sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (2%) atau dari air limbah
atau jenis limbah lainnya (1,6%). Gas rumah kaca yang berperan terutama adalah metana,
yang berasal dari proses pembusukan sampah tersebut.
B. HUBUNGAN ANTAR FAKTOR
Kurangnya pepohonan atau lahan terbuka hijau untuk mengurangi karbon CO2 yang
merupakan salah satu penyebab global warming yang dapat meningkatkan suhu di
permukaan bumi.
Banyaknya kendaraan bermotor menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkatkan dan
di lain itu hasil pembakaran tersebut menghasilkan gas CO2 yang juga merupakan salah
satu peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi.
Banyaknya pemukiman penduduk yang kumuh dan tidak memperhatikan tata letak
memperhatikan penempatan. Sehingga jika tidak memperhatikan letak maka pengaturan
lahan terbuka hijau tidak diperhatikan dan akan menyebabkan kurangnya penyerapan air
dan dampaknya akan kesulitan atau kekurangan air dan hal itu memicu untuk mengambil
air tanah sebanyak-banyaknya. Kemudian mengakibatkan kekeringan atau kekurangan
air. Di samping itu, kuranngnya pohon pada pemukiman menyebabkan penyerapan
terhadap air hujan akan tidak maksimal dan bila parah akan menyebabkan banjir.
C. GRAFIK YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN SUHU DI SEMARANG
Lampiran 2
Bentuk Instrumen dan Instrumen
a. Penilaian Pengetahuan
Jumlah soal
Uraian :4 soal
Bentuk Tes : Tes Tertulis
Alokasi waktu : 25 menit
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Kompetensi dasar Sub Materi
pokok
Indikator Soal
3.3.Mendeskripsikan
penyebab
perkembangan
penduduk dan
dampaknya bagi
lingkungan
Peningkatan
Suhu di
suatu daerah
1. Menjelaskan latar belakang
peningkatan suhu di daerah
Semarang
2. Menjelaskan keterkaitan antar
factor penyebab peningkatan
suhu
3. Menjelaskan dampak yang
dihasilkan tiap factor
4. Menjelaskan data grafik factor
yang mempengaruhi suhu
Soal Uraian
1. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi adanya peningkatan suhu di daerah
Semarang !
2. Pilihlah 2 faktor yang kamu sebutkan pada nomor 1 kemudian analisis hubungan kedua
factor tersebut sehingga kita dapat mengetahui keterkaitan antara factor yang satu
dengan yang lain! dan berikan contohnya!
3. Dari kegiatan sehari-hari yang kita lakukan, apakah masih ada hal-hal yang akan
berdampak langsung terhadap peningkatan suhu di daerah semarang?
4. Perhatikan Tabel proyeksi kendaraan bermotor kota semarang tahun 1990-2025 berikut
!
Jika kamu sebagai pejabat daerah Kota Semarang, prediksikan apa yang akan terjadi di
Kota Semarang pada tahun 2025 dan apa yang akan kamu lakukan dari sekarang untuk
mencegah dampak terburuk yang mungkin terjadi!
a. Penilaian Unjuk Kerja
No Nama Skor Total
Skor Keg 1 Keg 2 Keg 3 Keg 4
1.
2.
3.
4.
Format Penilaian Presentasi Kelompok
No Nama Aspek Penilaian Total
nilai Sikap Keaktifan Wawasan Kemampuan
berpendapat
Pedoman Penskoran
a. Penilaian Sikap
b.
N
o
Aspek yang di Nilai 3 2 1 Rubrik
1 Kritis 3. Menunjukan sikap kritis yang besar, antusisias
aktif dalam kegiatan kelompok
2. Menunjukan sikap kritis tahu namun tidak
terlalu antusias dan baru terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok ketika disuruh
1. Tidak menunjukan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
2 Teliti dalam
melakukan
percobaan.
3. Teliti mengukur dan mengolah data ketika
pengamatan
2. kurang teliti ketika mengukur dan mengolah
data pengamatan
1. Tidak teliti mengukur dan mengolah data ketika
pengamatan
3 Cermat dalam
melakukan
percobaan.
3. Cermat mengukur dan mengolah data ketika
pengamatan
2. Kurang cermat mengukur dan mengolah data
ketika pengamatan
1. Tidak mengukur dan mengolah data ketika
pengamatan
4 Tanggungjawab
dalam belajar dan
bekerja baik secara
individu atau
berkelompok.
3.Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
tepat waktu
2.Kurang tanggung jawab, berupaya tepat waktu
dalam menyelesaikan tugas namun belum
menunjukan upaya perbaikan
1.Tidak bertanggung jawab,.tidak berupaya
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan
tugasnya tidak selesai
Skor = 3 x 4 = 12 Nilai Akhir = 12 / 3 = 4
Pedoman penilaian sikap
Predikat Keterangan Rentang nilai
SB Sangat Baik 3,66-4
B Baik 2,66-3,66
C Cukup 1,66-2,66
K Kuang 0-1,66
c. Penilaian Pengetahuan
Skor : 5 = jika menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat serta lengkap
(diketahui , ditanyakan, dan penyelesaian)
Skor 3 = jika menjawab pertanyaan dengan hanya mencantumkan (diketahui ,
ditanyakan, dan penyelesain), namun tidak lengkap seluruhnya.
Skor 2 = jika menjawab pertanyaan dengan hanya mencantumkan (diketahui ,
ditanyakan, dan penyelesain), namun tidak lengkap seluruhnya.
Skor 1 = jika menjawab pertanyaan dengan hanya mencantumkan di ketahui dan
ditanyakan saja
Skor 0 = jika tidak di jawab
Total Penilaian =
d. Penilaian Ketrampilan
Pedoman penilaian presentasi kelompok
Penskoran: Jumlah skor:
A. Tidak Baik Skor 1 24—30 = Sangat Baik
B. Kurang Baik Skor 2 18—23 = Baik
C. Cukup Baik Skor 3 12—17 = Cukup
D. Baik Skor 4 6—11 = Kurang
E. Sangat Baik Skor 5
LEMBAR DISKUSI SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : Genap
Materi : Perkembangan Penduduk dan Dampak Lingkungan
Sub Materi : Peningkatan Suhu di Semarang
Waktu : 60 menit
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan penyebab perkembangan penduduk dan dampaknya
bagi lingkungan
Indikator :
1. Menjelaskan faktor-faktor penyebab peningkatan suhu
2. Menjelaskan dampak yang dihasilkan tiap faktor
3. Menjelaskan solusi permasalahan peningkatan suhu di Semarang
SOAL DISKUSI
1. Menurut Anda, apa sebabnya peningkatan suhu yang terjadi di daerah Semarang
apakah dapat diperbaiki atau ditanggulangi ?
2. Kita tahu bahwa pemerintah juga berupaya membuat peraturan yang mengatur
warganya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan suhu di
Semarang. Menurut Anda, apa tindakan yang paling efektif dan bisa terlaksana sesuai
harapan yang dilakukan pemerintah agar menyadarkan masyarakat akibat dari
peningkatan suhu tersebut?
3. Menurut anda, apakah ada solusi seperti pemanfaatan energi alternatif yang dapat
masyarakat gunakan demi mengurangi akibat dari pemakaian bahan bakar serta listrik
yang itu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan suhu di
Semarang? Coba jelaskan solusi anda tersebut!