RPP drama

download RPP drama

of 52

description

perangkat pembelajaran drama

Transcript of RPP drama

  • 5/19/2018 RPP drama

    1/52

    RPP KELAS XI

    MENGEVALUASI DAN MENGONVERSI

    TEKS DRAMA

    Oleh kelompok 6

    Debbing Kumalasari (11020074035)

    Nilla Tuwindasari (11020074040)

    Riyan Dwi Mulyo (11020074050)

    UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

    FAKULTAS BAHASA DAN SENI

    PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

    2014

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Sekolah : SMA Negeri 2 Kediri

  • 5/19/2018 RPP drama

    2/52

    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

    Kelas/Semester : XI/ 2

    Materi Pokok : Teks Drama

    Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

    A. Kompetensi Inti

    1. KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

    dianutnya

    2. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

    disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,

    kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

    proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari

    solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

    secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

    serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

    bangsa dalam pergaulan dunia

    3. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis

    pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, danmetakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

    ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

    humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

    kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

    penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

    pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

    spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

    memecahkan masalah

    4. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah

    konkret dan ranah abstrak terkait dengan

    pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

    secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,

    serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

    keilmuan

    B. Kompetensi Dasar dan Indikator

    1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa

  • 5/19/2018 RPP drama

    3/52

    Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi

    dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan

    dan tulis melalui teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,

    eksplanasi kompleks, danfilm/drama

    2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung

    jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untukmenjelaskan film/drama, humor, dan laga

    3.4 Mengevaluasi teks drama baik melalui lisan maupun

    tulisan

    Indikator Pengetahuan:

    3.4.1 Menemukan kelebihan dan kekurangan teks drama

    berdasarkan unsur-unsurnya3.4.2 Membuktikan kelebihan dan kekurangan teks drama

    yang sudah ditemukan

    3.4.3 Menilai teks drama

    4.5 Mengonversi teks drama ke dalam bentuk yang lain baik

    secara lisan maupun tulisan

    Indikator Keterampilan:4.5.1 Mengubah teks drama menjadi pementasan drama

    4.5.2 Menyesuaikan mimik dan gestur yang sesuai dengandialog

    4.5.3 Menyajikan pementasan drama berdasarkan teks

    drama

    C.

    Tujuan Pembelajaran

    1.

    Tujuan Pengetahuan

    a. Setelah menganalisis teks drama, siswa dapat menemukan

    kelebihan dan kekurangan drama berdasarkan unsure-unsurdrama

    b.

    Setelah menemukan kelebihan dan kekurangan teks drama,

    siswa dapat membuktikan kelebihan dan kekurangan yang

    sudah mereka temukan dengan menggunakan data

    c. Setelah siswa menemukan kelebihan dan kekurangan teks

    drama yang telah dibaca dengan disertai bukti, siswa dapat

    menilai teks drama tersebut menggunakan data2.

    Tujuan Keterampilan

  • 5/19/2018 RPP drama

    4/52

    a. Setelah siswa membaca teks drama, siswa mampu mengubah

    teks drama menjadi pementasan drama dengan

    memperhatikan unsure-unsur pementasan drama.

    b. Setelah siswa mengubah teks drama menjadi pementasan

    drama, siswa mampu menyesuaikan mimik dan gestur yang

    sesuai dengan dialog.

    c. Setelah siswa menyesuaikan mimik dan gestur yang sesuai

    dengan dialog, siswa mampu menyajikan drama berdasarkan

    teks drama dengan improvisasi yang tepat.

    D.

    Materi Pembelajaran (Rincian Materi Pokok)

    1.

    Fakta

    Teks drama

    2. Konsep

    a. Mengevaluasi teks drama

    b.

    Mengonversi teks drama

    3.

    Prinsip

    Ciri-ciri pementasan drama

    4. Prosedur

    a. Langkah mengevaluasi teks drama

    b. Langkah mengonversi teks drama

    E.

    Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

    Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode saintifik

    dengan sintaks sebagai berikut.

    1.

    Mengamati contoh hasil evaluasi dan konversi teks drama.

    2. Menanyakan tentang evaluasi dan konversi teks drama.

    3.

    Mengeksplorasi rumusan evaluasi dan konversi teks

    drama.

    4.

    Menalar evaluasi dan konversi teks drama .5. Mengomunikasikan hasil evaluasi dan konversi teks

    drama.

    F.

    Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

    1. Media

    Surat Evaluai Drama

    2. Alat

    LCD, Tape recorder, laptop

  • 5/19/2018 RPP drama

    5/52

    3. Sumber Pembelajaran

    a. Buku-buku yang berisi teks drama

    b. Koran, majalah, kliping teks drama, dll.

    c.

    Naskah tentang teks drama

    G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

    1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

    a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik

    untuk mengikuti proses pembelajaran.

    b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi

    yang sudah dipelajari dan terkait dengan meteri

    yang akan dipelajari.c. Mengantarkan peserta didik pada permasalahan

    atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari

    suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

    atau KD yang akan dicapai.

    d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan

    penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

    peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan

    atau tugas.

    2.

    Kegiatan Inti (160 menit)

    a. Mengamati

    1) Peserta didik mencermati contoh evaluasi

    teks drama Perpecahan 3 Sahabat.

    2)

    Secara individu peserta didik

    mengidentifikasi unsur-unsur teks drama

    Perpecahan 3 Sahabat.

    b.

    Menanyakan1) Antarpeserta didik dalam kelompok saling

    bertanya tentang unsur teks drama dan

    pementasan drama yang ditemukan untuk

    dibahas jika ada perbedaan atas temuan

    masing-masing.

    2) Peserta didik mendefinisikan atas dasar

    temuannya.

    c.

    Mengeksplorasi

  • 5/19/2018 RPP drama

    6/52

    Peserta didik mencoba merumuskan evaluasi teks

    drama yang terdapat dalam media surat evaluasi

    drama dan membahasnya, bertukar temuan

    bersama anggota kelompok.

    d.

    Menalar

    Peserta didik mencoba menyimpulkan evaluasi dan

    konversi teks drama yang dikajinya.

    e.

    Mengomunikasikan

    1)

    Peserta didik menyampaikan/ menayangkan

    hasil evaluasi dan konversi teks drama.

    2)

    Peserta didik melaporkan hasil evaluasi dankonversi teks drama secara tertulis.

    3.

    Penutup (10 menit)

    a. Guru bersama-siswa peserta didik dan/atau sendiri

    membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

    b. Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap

    kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten

    dan terprogram;

    c.

    Guru memberikan umpan balik terhadap prosesdan hasil pembelajaran;

    d. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

    bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,

    layanan konseling, dan memberikan tugas, baik

    tugas individual, maupun kelompok;

    e.

    Menyampaikan rencana pembelajaran pada

    pertemuan berkutnya.

    H.

    Penilaian1.

    Jenis/teknik penilaian

    a.

    Kompetensi Sikap:

    1) Observasi

    2) Penilaian diri

    b. Kompetensi Pengetahuan:

    1)

    Tes tertulis

    2)

    Tes lisan

  • 5/19/2018 RPP drama

    7/52

    c. Kompetensi Keterampilan:

    1) Tes praktik,

    2) Projek, dan

    3) Portofolio.

    2.

    Bentuk instrumen dan instrumen

    3. Pedoman penskoran

    Rubrik Instrumen

    a. Penilaian Sikap

    Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Peserta Didik

    No.

    Sikap

    NamaKeterbukaan

    Ketekunanbelajar

    Kerajinan

    Tenggangrasa

    Kedisiplinan

    Kerjasama

    Ramahdenganteman

    Hormatpada

    orangtua

    Kejujuran

    Menepatijanji

    Kepedulian

    Tanggungjawab

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    78

    Keterangan:

    Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 4.

    1 = kurang konsisten;

    2 = cukup;

    3 = mulai konsisten;

    4 = konsisten;

  • 5/19/2018 RPP drama

    8/52

    Lembar Observasi

    LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI

    Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

    Kelas/Program : XI / Matematika dan Ilmu Alam

    Kompetensi : ..............................................

    Materi : Mengevaluasi dan mengonversi teks drama

    No

    Nama

    Sikap Pribadi Sikap Ilmiah Jm

    lSk

    or

    Nil

    aiJuju

    r

    Dis

    pl

    Tgjw

    b

    Kriti

    sObjek

    Tol

    r

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)

    1 4 4 3 4 3 3 21

    2

    Keterangan pengisian skor

    4. Sangat tinggi

  • 5/19/2018 RPP drama

    9/52

    3. Tinggi

    2. Cukup tinggi

    1. Kurang

    b. Penilaian Pengetahuan: Tes Subjektif

    Indikator

    Pencapaian

    Kompetensi

    Teknik

    Penilaian

    Bentuk

    PenilaianInstrumen

    Menemukan

    kelebihan dan

    kekurangan teks

    dramaberdasarkan

    unsure-unsur

    drama

    Tes

    tertulis

    Isian Temukanlah

    kelebihan dan

    kekurangan teks

    dramaberdasarkan

    unsure-unsur

    drama!

    Membuktikan

    kelebihan dan

    kekurangan teks

    drama yang

    sudah ditemukan

    Tes

    tertulis

    Isian Buktikanlah

    kelebihan dan

    kekurangan teks

    drama yang sudah

    kamu temukan!

    Menilai teksdrama

    Tes lisan Daftarpertanya

    an

    Nilailah teksdrama tersebut!

    Mengubah teks

    drama menjadi

    pementasan

    drama

    Tes

    kinerja

    Uji petik

    kerja

    Ubahlah teks

    drama menjadi

    pementasan

    drama!

    Menyesuaikan

    mimik dan

    gestur yangsesuai dengan

    dialog

    Tes

    kinerja

    Uji petik

    kerja

    Sesuaikanlah

    mimik dan gestur

    yang sesuaidengan dialog!

    Menyajikan

    drama

    berdasarkan teks

    drama

    Tes

    kinerja

    Uji petik

    kerja

    Sajikanlah drama

    berdasarkan teks

    drama!

    Pedoman Penskoran penilaian pengetah nuan

  • 5/19/2018 RPP drama

    10/52

    1. Soal nomor 1

    Aspek Tingkat Skor

    Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4

    Siswa menjawab benar dan baik B 3Siswa menjawab benar dan sedang S 2

    Siswa menjawab kurang benar K 1

    SKOR MAKSIMAL 4

    2. Soal nomor 2

    Aspek Tingkat Skor

    Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4

    Siswa menjawab benar dan baik B 3

    Siswa menjawab benar dan sedang S 2

    Siswa menjawab kurang benar K 1

    SKOR MAKSIMAL 4

    3. Soal nomor 3

    Aspek Tingkat Skor

    Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik AB 4

    Siswa menjawab benar dan baik B 3

    Siswa menjawab benar dan sedang S 2

    Siswa menjawab kurang benar K 1

    SKOR MAKSIMAL 4

    c.

    Kompetensi Keterampilan: Penilaian Proyek

    No. Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang

    dinilai

    Tingkat Skor

    1. Isi1.1

    Amat memahami; amat luas dan

    lengkap; amat terjabar; amat

    sesuai dengan kutipan.

    1.2 Memahami; luas dan lengkap;terjabar; sesuai dengan kutipan,

    meskipun kurang terinci.

    1.3

    Memahami secara terbatas;

    kurang lengkap; kurang

    terjabar; kurang terinci.1.4 Tidak memahami isi; tidak

    Amat baik

    Baik

    Sedang

    Kurang

    4

    3

    2

    1

  • 5/19/2018 RPP drama

    11/52

    No. Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang

    dinilai

    Tingkat Skor

    mengena.

    2. Organisasi

    2.1

    Amat teratur dan rapi; amat

    jelas; kaya akan gagasan; urutan

    amat logis; kohesi amat tinggi.

    2.2

    Teratur dan rapi; jelas; banyak

    gagasan; urutan logis; kohesi

    tinggi.

    2.3 Kurang teratur dan rapi; kurang

    jelas; kurang gagasan; urutan

    kurang logis; kohesi kurang

    tinggi.

    2.4

    Tidak teratur; tidak jelas;

    miskin gagasan; urutan tidak

    logis; tidak ada kohesi.

    Amat baik

    Baik

    Sedang

    Kurang

    4

    3

    2

    1

    3. Kosakata dan Diksi

    3.1 Amat luas; penggunaan amat

    efektif; amat menguasai

    pembentukan kata; pemilihan

    kata amat tepat.

    3.2

    Luas; penggunaan efektif;

    menguasai pembentukan kata;

    pemilihan kata yang tepat.

    3.3

    Terbatas; kurang efektif; kurang

    menguasai pembentukan kata;

    pemilihan kata kurang tepat.

    3.4 Seperti terjemahan; tidak

    memahami pembentukan kata;

    tidak menguasai kata-kata.

    Amat baik

    Baik

    Sedang

    Kurang

    4

    3

    2

    1

    i.

    Kediri, 19 April 2014

    Mengetahui,

    Kepala Sekolah

    Debbing Kumalasari

    NIP 19600314 198703 2 005

    Guru Mata Pelajaran

    Nilla Tuwindasari

    NIP 19700801 200501 1 008

  • 5/19/2018 RPP drama

    12/52

    LAMPIRAN MATERI

    MENGEVALUASI TEKS DRAMA BERDASARKAN UNSUR-

    UNSURNYA

    Perpecahan 3 Sahabat

    Kisah ini terjadi disebuah sekolah yang sangat terkenal

    bernama SMPN 1 Tunas Bangsa. Disana ada suatu persahabatan yang

    sangat erat yang bisa mereka sebut dengan 3BG.

    Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi dan meja yang

    tertata rapi terjadi suatu keributan, yang disebabkan salah satu anggota

    3BG.

    Aldi : Kenapa ya...., persahabatan 3BG kok sangat erat ? aku inginpersahabatan mereka jadi putus, tapi bagaimana caranya ? (diam sambil

    memikir sesuatu)

    Aldi : Ah., aku curi saja dompetnya Andin, dan setelah itu aku

    Taruh saja di tasnya Aulia, Andin dan Audy pasti akan menuduh Aulia.

    (Terlihat anggota 3BG masuk kedalam kelas tertawa-tawa).

    Andin : (sambil membuka tasnya dan terlihat sedang mencari sesuatu

    dan wajahnya sangat gelisah)Audy : Ada apa Din, kok kayaknya gelisah banget ?

    Andin : Aduh gimana nih, dompetku hilang.

    Aulia : Kok bisa hilang, mungkin ada di rumah kamu.

    Andin : Nggak mungkin, tadi aku inget kok dompetku sudah Ku

    masukkan kedalam tasku.

    (Tiba-tiba Aldi memotong pembicaraan mereka dengan lagak sok tahu)

    Aldi : Aku tahu siapa yang mencuri dompet kamu.

    Andin : Emangnya siapa Al ?

    Aldi : Dia adalah sahabatmu sendiri yang bernama Aulia.Audy : Nggak mungkinlah dia yang mencuri dompetku, kamu kok sok

    tahu banget sih.

    Aldi : Ya sudah kalau kamu nggak percaya, kamu geledah tasnya

    Aulia.

    Andin : Maafkan aku Lia, aku harus menggeledah tasmu untuk

    membuktikan omong kosongnya Aldi.

    Aulia : Ya sudahlah nggak apa ? Andin dan Audy menggeledah

    tasnya Aulia dan beberapa lama kemudian dompet Andin ditemukan

    ditasnya Aulia.Aldi : Tuhkan bener kataku, Aulia si miskin itu yang mencurinya.

  • 5/19/2018 RPP drama

    13/52

    Andin : Kamu kok tega sih Aulia, kalau kamu butuh uang kamu

    tinggal bilang sama kami, bukan begini caranya, selama kami selalu

    membantu kamu, tapi kamu kok tega banget.

    Aulia : Tapi bukan aku yang mencurinya.

    Aldi : Terus kamu tuduh aku yang mencurinya, jelas dompet Andin

    ada ditas kamukan?

    Audy : Dasar, sudah dikasih hati malah minta jantung.

    Andin : Mulai saat ini kamu tidak akan jadi sahabat kamu lagi.

    Audy : Dasar kau anak miskin. (sambil menampar pipi Aulia) Mereka

    kemudian duduk ditempat mereka masing-masing

    Aulia : Ya Allah, cobaan apa yang kau berikan pada persahabatan

    Kami, apa salah kami sehingga kau memberi cobaan ini, Ya Allah

    kembalikan persahabatan kami seperti dulu lagi.

    Beberapa lama kemudian bel pulang berbunyi, Andin dan Audypulang bersama tanpa Aulia. Diperjalanan pulang Andin menerima

    telpon dari Papanya yang berada diluar negeri.

    Kringkring..kring.

    Andin : Hallo assalamu alaikum, ada apa Pa, kok tumben telpon aku.

    Papa : Waalaikum salam, Din Papa mau kasih kabar ke kamu,

    sebelumnya maafkan Papa, perusahaan Papa disini bangkrut.

    Andin : Apa Pa, bangkrut kok bisa begitu ?

    Papa : proyek yang Papa Buat mengelami rugi yang sangat besar,

    Jadi Papa harus menjual perusahaan Papa untuk membayar ganti rugi.Andin : Jadi kita jatuh miskin Pa?

    Papa : Begitulah, besok Papa dan Mama akan pulang ke Indonesia,

    dan kita harus cari kontrakan rumah, karena rumah kita akan di segel

    oleh bank.

    Tiba-tiba Andin memutuskan telpon dengan rasa tidak percaya.

    Andin : Ini nggak mungkin. (sambil membanting HP nya)

    Audy : Ada apa Din?

    Andin : Perusahaan Papaku bangkrut dan sekarang aku jatuh miskin.

    Audy : Sabar ya.. Din! ini pasti bisa kamu lewati kok.Andin : Audy kamu adalah sahabat aku yang paling setia denganku,

    tolong jangan tinggalkan aku.

    Audy : Ya nggak mungkinlah aku ninggalin kamu, tidak seperti

    Aulia yang menghianati sahabatnya sendiri.

    Andin : Terima kasih Audy.

    (Tiba-tiba ada motor yang melaju kencang hingga menambrak Audy,

    untungnya saja Aulia menolong Audy).

    Aulia : Awas Audy. (sambil berteriak dan mendorong Audy)

    Audy : Kamu nggak apakan Aulia.

  • 5/19/2018 RPP drama

    14/52

    Aulia : Nggak aku nggak apa kok.

    (Pengendara motor itu kemudian turun dari motornya)

    Aldi : Kamu nggak apa kan Aulia?

    Aulia, Andin, Audy : Aldi..

    Aldi : Maafkan aku yaaa! aku nggak sengaja.

    Audy : Makanya kalau naik motor itu jangan kencang-kencang.

    Aldi : Ya.. maafkan aku!

    Andin : Ya.... sudahlah nggak apa.

    Aldi : Din aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tentang masalah

    tadi di kelas.

    Andin : Emangnya ada apa Al?

    Aldi : Sebenarnya yang mencuri dompet kamu itu bukan Aulia,

    melainkan aku.

    Andin : Apa Aldi?Aldi : Aku iri dengan persahabatan kalian yang sangat erat, makanya

    itu aku mencoba untuk merusak persahabatan kalian, sekali lagi

    maafkan aku.

    Andin : Jadi bukan Aulia yang mencurinya ?

    Audy : Jadi persahabatan kita bersatu lagi dong.

    Andin : Persahabatan kita akan selalu abadi sepanjang masa.

    Aulia : Sampai akhir hayat menjemput kita, persahabatan ini Akan

    tetap bersatu... bersatu.

    Andin : 3BG.Audy : Three.

    Aulia : Beautiful.

    Andin : Girl.

    (Sambil menujukkan tanda persahabatan mereka yang berupa cincin)

    Aldi : Oke deh. (Sambil mengacungkan jempol)

    Akhirnya persahabatan mereka bersatu kembali, dan tidak ada yang

    memisahkan mereka sampai akhir hayat menjemput.

    Analisis unsur intrinsik drama :1. Tema : persahabatan

    2. Latar

    a. Tempat :

    1) Di sekolah

    2)

    Di ruang kelas

    3) Di jalan

    b. Waktu

    1)

    Jam pelajaran sekolah

    2)

    Siang hari/pulang sekolah

  • 5/19/2018 RPP drama

    15/52

    d. Suasana

    1) Tegang

    2) Bahagia, penuh canda dan tawa

    3)

    Gelisah

    4)

    Panik

    5) Haru dan sedih

    6) Memprihatinkan

    7)

    Penuh keakraban

    3. Tokoh

    a. Aulia : baik hati dan penyabar.

    b. Andin : baik hati namun juga pemarah.

    c. Audy : baik hati, pemarah dan setia kawan.d. Aldi : jahat dan suka iri dengan kebahagiaan orang

    lain.

    e. Papa Andin : penyabar, pasrah dan tanggung jawab dalam

    bekerja.

    4. Konflik

    a. Konflik internal, yaitu konflik psikologis yang terjadi dalam

    jiwa seseorang. Konflik ini dapat dialami oleh setiap individu,

    namun yang disuguhkan sebagai cerita adalah konflik internal

    yang rumit dan kompleks hingga berdampak menjadi konflikeksternal.

    Kutipan : Kenapa ya...., persahabatan 3BG kok sangat erat ?

    aku ingin persahabatan mereka jadi putus, tapi bagaimana

    caranya ? (diam sambil memikir sesuatu).

    b. Konflik eksternal, tampak secara nyata dengan melibatkan

    unsur fisik. Konfliknya antara lain berupa konfrontasi antara

    pihak:Individu dengan individu, baik individu pribadi atau

    perorangan maupun kelompok atau masyarakat, karena

    penyebab yang beragam. Individu, sekelompok orang, ataumasyarakat yang melawan kekuatan yang tidak manusiawi

    1)

    Konflik antar tokoh

    Kutipan: Kamu kok tega sih Aulia, kalau kamu butuh uang

    kamu tinggal bilang sama kami, bukan begini caranya,

    selama kami selalu membantu kamu, tapi kamu kok tega

    banget.

    2)

    Konflik antara tokoh dengan tuhan

    Kutipan : Ya Allah, cobaan apa yang kau berikan pada

    persahabatan Kami, apa salah kami sehingga kau memberi

  • 5/19/2018 RPP drama

    16/52

    cobaan ini, Ya Allah kembalikan persahabatan kami seperti

    dulu lagi.

    5. Alur

    a. Pembaruan mula : ada suatu persahabatan yang sangat erat

    yang bisa mereka sebut dengan 3BG

    b.

    Penggawatan : Aldi menaruh dompet Andin ke

    dalam tas Aulia

    c. Klimaks : Andin menghakimi Aulia karena ia

    menemukan dompetnya di tas Aulia

    d. Antiklimaks : Aldi mengaku bahwa ia yang telah

    memasukkan dompet Andin ke dalam tas Aulia

    e. Penyelesaian : 3BG kembali bersatu.

    6. AmanatAmanat yang dapat diambil dalam kisah dari drama diatas adalah:

    a. Jangan tanamkan sifat iri didalam jiwa kita karena akan

    berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.

    b.

    Biasakan untuk tidak berprasangka buruk sebelum ada bukti

    yang memperkuat bahwa dugaan kita benar.

    c.

    Jadilah individu yang saling memaafkan terhadap sesama.

    Percayalah bahwa damai itu indah.

    Kelebihan naskah drama tersebut yaitu:

    1. Tema : persahabatan

    Drama ini menceritakan tentang kisah persahabatan antara 3 orang

    siswi yang menduduki bangku SMP.

    Kutipan: Kisah ini terjadi disebuah sekolah yang sangat terkenal

    bernama SMPN 1 Tunas Bangsa. Disana ada suatu persahabatan

    yang sangat erat yang bisa mereka sebut dengan 3BG.

    2.

    a. Suasana1) Tegang

    Kutipan: Di ruangan kelas yang terdapat berbagai kursi

    dan meja yang tertata rapi terjadi suatu keributan, yang

    disebabkan salah satu anggota 3BG.

    2) Bahagia, penuh canda dan tawa

    Kutipan: Terlihat anggota 3BG masuk kedalam kelastertawa-tawa.

  • 5/19/2018 RPP drama

    17/52

    3) Gelisah

    Kutipan: sambil membuka tasnya dan terlihat sedang

    mencari sesuatu dan wajahnya sangat gelisah.

    4) Panik

    Kutipan: Aduh gimana nih, dompetku hilang.

    5)

    Haru dan sedih

    Kutipan: Ya Allah, cobaan apa yang kau berikan pada

    persahabatan Kami, apa salah kami sehingga kau

    memberi cobaan ini, Ya Allah kembalikan persahabatan

    kami seperti dulu lagi.

    6)

    Memprihatinkan

    Kutipan: Perusahaan Papaku bangkrut dan sekarang aku

    jatuh miskin.

    7)

    Penuh keakraban8) Kutipan: Sampai akhir hayat menjemput kita,

    persahabatan ini Akan tetap bersatu... bersatu.

    3.

    Amanat

    Amanat yang dapat diambil dalam kisah dari drama diatas adalah:

    d. Jangan tanamkan sifat iri didalam jiwa kita karena akan

    berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.

    e. Biasakan untuk tidak berprasangka buruk sebelum ada bukti

    yang memperkuat bahwa dugaan kita benar.

    f.

    Jadilah individu yang saling memaafkan terhadap sesama.Percayalah bahwa damai itu indah.

    Kekurangan:

    Kekurangan naskah drama tersebut terletak pada alur khususnya pada

    tahap penyeleseian. Tahap penyeleseian pada teks drama terkesan tiba-tiba. Tahap penyeleseian kurang lengkap tanpa adanya dialog

    permintaan maaf Andin kepada Aulia. Hal tersebut tampak dalam

    kutipan sebagai berikut.

    Andin : Jadi bukan Aulia yang mencurinya ?

    Audy : Jadi persahabatan kita bersatu lagi dong.

    Andin : Persahabatan kita akan selalu abadi sepanjang masa.

    Aulia : Sampai akhir hayat menjemput kita, persahabatan ini

    Akan tetap bersatu... bersatu.

  • 5/19/2018 RPP drama

    18/52

    MENGEVALUASI PEMERANAN TOKOH DALAM PEMENTASAN

    DRAMA

    Memahami drama berarti memahami jalan cerita beserta

    penokohannya khususnya dalam perwatakan. Mengevaluasi pemeran

    tokoh berarti memberikan apresiasi dan penilaian mengenai pemeranan.

    Evaluasi terhadap pemeranan berkaitan dengan karakter, penjiwaan,

    ekspresi, suara, dan kemampuan aktingnya. Perilaku tokoh berkaitan

    dengan perwatakannya, watak tokoh harus konsisten dari awal hingga

    akhir. Penokohan harus memilki watak atau karakter yang kuat dankontradiktif satu sama lain. Watak para tokoh digambarkan dalam tiga

    dimensi ; keadaan fisik, psikis, dan sosiologi.

    Pernaparan cerita dalam drama diwujudkan dalam bentuk

    percakapan atau dialog yang diperankan oleh tokoh(pelaku).

    Berdasarkan perannya terhadap jalan cerita,tokoh dalam drama

    dibedakan menjadi 3,yaitu:

    1. Protagonis (tokoh yang mendukug cerita)

    2. Antagonis (tokoh penentang cerita)

    3.

    Tritagonis (tokoh pembantu protagonis dan antagonis)Berdasarkan peran dalam lakon serta fungsinya,tokoh drama dibedakan

    menjadi 3,yaitu:

    1.

    Tokoh sentral (tokoh yang paling menentukan gerak lakon)

    2. Tokoh utama(tokoh yang mendukung atau menentang tokoh sentral)

    3. Tokoh pembantu(tokoh yang memegang peran perlengkap atau

    tambahan dalam rangkaian cerita

    http://putriakhita.blogspot.com/2012/01/mengevaluasi-pemeranan-tokoh-dalam.htmlhttp://putriakhita.blogspot.com/2012/01/mengevaluasi-pemeranan-tokoh-dalam.htmlhttp://aliaporcelana.files.wordpress.com/2009/07/drama2.png?w=300&h=272http://putriakhita.blogspot.com/2012/01/mengevaluasi-pemeranan-tokoh-dalam.htmlhttp://putriakhita.blogspot.com/2012/01/mengevaluasi-pemeranan-tokoh-dalam.html
  • 5/19/2018 RPP drama

    19/52

    Contoh naskah drama :

    Fragmen Abunawas

    Abunawas, maharaja dari negeri Antahberatah yang sangat

    dikasih dan dihormati rakyatnya mempunyai seorang putra, Abundari

    namanya. Pangeran adalah putra mahkota kerajaan. Pada suatu hari

    pangeran datang menghadap baginda.

    Abundari : Ayahanda Baginda Raja, selama putramu yang

    bodoh ini menantikan saat mengantikan Ayahanda

    Baginda, apa yang harus hamba lakukan untuk

    mempersiapkan diri?

    Abunawas : Anakku Pangeran, seorang raja harus dihormati dan

    disayangi oleh rakyatnya kalau tidak maka tiada

    gunanya ia menjadi raja. Maka itu jagalah dirimubaik-baik, jangan melakukan apa-apa supaya kau

    tetap bersih dan ternoda sampai saatnya nanti kau

    menggantikanku.

    Baginda sehat sekali dan panjang umurnya. Dua puluh lima tahun

    kemudian beliau meninggal dalam usia yang lanjut dan digantikan oleh

    putra mahkotanya, Abundari.

    Abundari : Terima kasih Tuhan. Ini hari adalah hari dimana aku

    resmi menjadi maharaja, resmi menggantikan

    ayahanda. Ayahanda semoga tenang di alam sana.Baginda raja yang baru ini sejak semula tidak pernah tahu dan

    tidak pernah mau tahu sama sekali bagaimana memerintah negrinya,

    karena terlalu lama berdiam diri. Terlalu asyik dengan dirinya sendiri

    sehingga lupa kalau ia harus mulai mempersiapkan diri untuk

    memerintah sebuah negeri tanpa didampingi lagi oleh ayahanya.

    Abundari : Mahapatih, tolong siapkan semua keperluanku. Besok

    pagi-pagi sekali aku akan berlibur ke negeri Syam

    dengan permaisuri untuk beberapa bulan. Kabarnya

    pantai disana begitu indah. Nanti semua urusannegeri ini akan kuserahkan sepenuhnya padamu.

    Mahapatih : Daulat Baginda. Tapi apakah tidak terlau cepat rencan

    baginda untuk berlibur ke negeri Syam. Bukankah

    baru saja beberapa hari Baginda duduk

    disinggahsana ini.

    Abundari : Paman Patih. Yang jadi raja itu aku bukannya dirimu.

    Jadi, yang berhak menentukan ini dan itu juga aku

    bukannya dirimu. Mengerti !

  • 5/19/2018 RPP drama

    20/52

    Mahapatih : Ampun Baginda, maafkan kelancangan hamba. Hamba

    hanya bermaksud memperingatkan Paduka. Tidak

    ada maksud lainya, Baginda. Sekali lagi maaf

    Baginda kalau perkataan saya kurang berkenan di

    hati Baginda.

    Abundari : Sudah sudah aku tidak mau lagi dengar alasan. Yang

    jelas semua perlengkapan dan pengawalsudah siap

    untuk keperluanku berlibur ke negeri Syam.

    Mahapatih : Daulat Baginda, semua siap di laksanakan.

    Abundari : Oh.. ya, sebelum aku pergi berlibur ada beberapa hal

    yang kusampaikan pada mentri. Hari ini aku

    umumkan untuk diketahui oleh rakyatseluruh

    negara bahwa inflasi dalam negeri mulai saat ini

    sudah berakhir.Praktis kejadian ini membuat para abdi dalem kerajaan saling

    pandang, tidak paham mengapa rajanya mengeluarkan pengumumkan

    seperti itu. Belum genap setahun Abundari menjadi maharaja, kerajaan

    di ambil alih oleh seorang pangeran dari istri ketiga almarhum Baginda.

    Sebagai seorang tokoh dalam pementasan drama harus memperhatikan

    aspek-aspek pemeranan. Contoh penerapan aspek-aspek terhadap naskah

    Fragmen Abunawas,

    sebagai berikut :1. PELAFALAN, aspek ini menekankan kejelasan lafal atau ucapan-

    ucapan dialog. Contoh : kata ayahanda harus secara jelas jangan

    sampai diucapkan menjadi ayaanda.

    2.

    INTONASI, intonasi berkaitan dengan nada dialog, penekana dialog

    terhadap kata-kata yang dianggap penting dan pembedaannada

    bentuk dialog tanya, seruan, perintah pemohonan dan sebagainya.

    Contoh :Paman Patihdengan nada tinggisebagai ungkapan kesal,

    marah.

    3.

    MIMIK, aspek ini berkaitan dengan ekspresi raut muka yangmenampilkan karakter. Contoh :Ampun Bagindadenganekspresi

    wajah takut, hormat, dan meohon maaf.

    4. KINESIK, aspek ini menekankan pada dialog yang berupa bisikan.

    Aspek ini dapat di terapkan pada ungkapan narator.

    5.

    PENGHAYATAN, aspek ini meliputi kedalaman pemaknaan

    terhadap isi dialog, karakter tokoh,dan karakter keadaan atau situasi

    (susah, senang dan sebagainya)

  • 5/19/2018 RPP drama

    21/52

    CARA MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI

    PEMENTASAN DRAMA

    Pada pembahasan sebelumnya kita sudah membicarakan

    tentang unsur intrinsik drama dan sedikit mengamati contoh pementasan

    drama serta mendiskusikannya. Pada dasarnya, sebuah pementasan

    drama dapat dilihat sebagai kegiatan kelompok. Kelompok ini dapat

    diamati menjadi dua bagian. Yang pertama, kelompok pemain.

    Kelompok ini tugasnya hanya bermain, memainkan peran di panggung.

    Tugas ini cukup berat. Bukan saja mereka harus datang latihan pada

    waktu-waktu yang sudah ditentukan, juga menghafalkan dialog. Mereka

    itulah yang tampil, yang dilihat, dan secara tidak langsung bahkan

    dinilai. Sukses mereka di panggung akan sangat menentukan kegiatan

    pentas berikutnya; kegagalan mereka sangat mungkin mematikankegiatan pentas di sekolah.

    Dalam mementaskan drama ada beberapa langkah-langkah

    yang dapat kamu ikuti, yaitu sebagai berikut:

    1. Menyusun naskah atau memilih naskah drama yang sudah ada

    Pada dasarnya, naskah drama adalah karya sastra. Sebagai karya

    sastra, naskah drama adalah karya seni dengan media bahasa kata.

    Mementaskan drama berdasarkan naskah drama berarti memindahkan

    karya seni dari media bahasa kata ke dalam media bahasa pentas.

    Memilih naskah bukan soal yang terlalu gampang. Ada banyakcontoh yang menunjukkan sebuah naskah dipilih karena satu sekolah

    pernah mementaskan naskah itu dengan sukses. Guru tergoda untuk

    melakukan yang sama. Akan tetapi, jika ini landasan pemilihan naskah,

    perlu diperhitungkan apakah sekolah itu memiliki kondisi sama dengan

    sekolah yang telah sukses mementaskan naskah itu. Maksudnya, apakah

    sekolah itu mempunyai pemain-pemain yang sama kuat, waktu latihan

    yang tersedia, dukungan seluruh staf guru, kepala sekolah, tempat

    latihan, dan sebagainya yang sangat mempengaruhi gairah siswa

    berlatih.4.

    Membedah naskah yang akan dipentaskan secara bersama-sama

    Soal lain yang menyangkut pemindahan ide dari naskah ke pentas

    adalah menentukan pilihan tafsir dari sekian banyak kemungkinan.

    Pertama, apakah sebuah pentas akan disajikan serealistik mungkin,

    dengan menghalalkan bisik-bisik, jika naskahnya menuntut begitu. Akan

    tetapi walau-pun bisik-bisik bentuk-wujud aktingnya, bisik-bisik itu

    tetaplah harus terdengar oleh penonton.

    3. Membaca keseluruhan naskah (readingi) untuk mengenal masing-

  • 5/19/2018 RPP drama

    22/52

    masing peran

    4. Melakukan pemilihan peran (casting) sesuai kemampuan pemain

    Sesudah naskah ditentukan dengan memperhitungkan kondisi

    tersebut di atas, mencari calon-calon pemain dapat dimulai. Ada baiknya

    dipasang poster untuk merangsang calon-calon pemain berdatangan.

    Semakin banyak calon, semakin banyak kemungkinan guru untuk

    memilih pemain yang tepat.

    Masih ada hal lain yang perlu dipertimbangkan: apakah calon

    pemain itu sudah mempunyai kegiatan lain di luar pentas, yang dapat

    dibayangkan pada suatu waktu akan mengganggu latihan. Di samping

    itu, apakah calon pemain itu bukan siswa yang lemah dalam pelajaran,

    sehingga jika dia menurun nilainya dalam ulangan atau tidak naik kelas,

    kegiatan drama bisa menjadi kambing hitam. Pendek kata, memilih

    pemain mesti cermat, dan guru harus tahu betul keadaan calon-calonpemain itu.

    5. Mendalami peran yang akan dimainkan, antara lain dilakukan dengan

    beberapa cara berikut ini:

    a. Penjiwaan terhadap karakter tokoh yang dimainkan

    c. Mimik harus tepat

    Mimik ada tiga macam, yaitu: mimik, pantomim, dan

    pantomimik. Mimik adalah gerak-gerik wajah atau raut muka,

    pantomim adalah gerak-gerik tubuh, sedangkan pantomimik adalahgabungan dari mimik dan pantomim. Ketiga hal tersebut mendukung

    atau menunjang efektivitas pengekspresian watak.

    d.

    Lafal harus jelas

    Lafal adalah cara pengucapan bunyi bahasa, baik yang berupa

    kata, kelompok kata, maupun kalimat. Melalui lafal pemain drama

    dapat menyampaikan pesan. Untuk itu pemain harus mampu

    menjaga pelafalannya.

    b. Intonasi tepat

    Intonasi adalah musik kalimat, yaitu ketepatan penyajian tingirendahnya suara nada.Intonasi membantu mengungkapkan ekspresi

    kejiwaan. Misalnya: Untuk ekspresi marah maka intonasi suara

    meninggi.

    c. Memerhatikan nada/ tekanan

    Nada/tekanan adalah keras lemahnya pengucapan kata/kalimat.

    Penggunaan tekanan dimaksudkan untuk mementingkan bagian yang

    diberi tekanan. Cara penggunaan nada, adalah sebagai

    berikut:

  • 5/19/2018 RPP drama

    23/52

    1) Tekanan keras diberikan pada bagian yang dipentingkan,

    yaitu dengan diucapkan lebih keras, sekaligus lebih pelan.

    2) Tekanan lemah dipentingkan pada bagian yang tidak

    dipentingkan, yaitu dengan pengucapan biasa atau lebih

    lemah dan kecepatannya biasa.

    6.

    Sutradara mengatur teknik pentas (blocking) dengan cara

    mengarahkan dan mengatur pemain

    Apa yang dimaksud dengan penyutradaraan di Indonesia, pada

    umumnya, tidak pernah berpadanan dengan kata directing dalam bahasa

    Inggris. Jika seorang guru menyutradarai, sebenarnya dia tidak hanya

    menyutradarai tetapi juga mengajari bagaimana caranya main.

    Menyutradarai dalam arti yang sebenarnya hanyalah mungkin jika yang

    dihadapi pemain-pemain yang berpengalaman; mereka bahkan untuk

    pertama kalinya naik pentas. Karena itu, menyutradarai sebenarnya jugasuatu proses belajar dalam bentuknya yang lain.

    7.

    Menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai

    pengaturan pementasan (running).

    8. Latihan terakhir sebelum pentas (gladi resik).

    9. Pelaksanaan pementasan dengan didukung:

    1)Tata RiasTata rias dapat membantu pemain untuk membuat perubahan

    wajah sesuai dengan karakter yang dimau. Misalnya mengubah

    pemain yang masih muda menjadi nenek-nenek.

    2)

    KostumPakaian atau kostum dapat mendukung pemain dalam

    memerankan karakter yang diinginkan. Contoh: Tokoh pengemis

    didukung dengan kostum compang-camping, lusuh, dan kotor.

    3)Tata PanggungTata panggung atau dekorasi mendukung latar cerita yang ingin

    ditampilkan. Pada teknik tata panggung untuk mendukung

    latar/setting cerita biasanya juga ditopang dengan seni tata lampu(lighting)

    4)

    Tata BunyiTata bunyi biasanya membantu menggambarkan situasi yang

    terjadi dalam pementasan drama. Misalnya terdengar bunyi deburan

    ombak bearti suasananya sunyi dan sejuk di tepi pantai.

  • 5/19/2018 RPP drama

    24/52

    LAMPIRAN INSTRUMEN

    1.

    Sebutkan kelebihan dan kekurangan teks drama yang berjudulMatahari di Sebuah Jalan Kecil berikut ini berdasarkan unsur-

    unsur teks drama!

    MATAHARI DI SEBUAH JALAN KECIL

    (Karya Arifin C. Noor)

    Sebentar lagi berkas-berkas di langit akan buyar danmatahari akan memulai memancarkan sinarnya yang putih, terang

    dan panas. Jalan itupun akan mulai hidup, bernafas dan debu-debuakan segera berterbangan mengotori udara.

    Jalan itu bukan jalan kelas satu. Jalan itu jalan kecil yang

    hanya dilalui kendaraan-kendaraan dalam jumlah kecil. Tetapi

    sebuah pabrik es yang tidak kecil berdiri di pinggirnya dan pabrik

    itu memiliki gedung yang sangat tua. Di depan gedung itulah para

    pekerja pabrik mengerumuni SIMBOK yang berjualan pecel di

    halaman.

    Seorang laki-laki yang sejak malam terbaring, tidur di

    ambang pintu yang terpalang tak dipakai itu, bangun dan menguapsetelah seorang yang bertubuh pendek membangunkannya. Laki-

    laki itu adalah PENJAGA MALAM.

    1. PENJAGA MALAM : Uuuuuh, gara-gara pencuri,

    aku jadi kesiangan.

    2. SI PENDEK : Tadi malam ada pencuri?3.

    PENJAGA MALAM : Di sana, di ujung jalan itu!

    (menunjuk)

    4.

    SI PENDEK : Tertangkap?5. PENJAGA MALAM : Dia licik seperti belut.

    (menggeliat lalu pergi)

    6.

    SI PENDEK : (duduk lalu membaca koran)

    Seorang pemuda (anak laki-laki) membawa baki di atas

    kepalanya lewat. Ia menjajakan kue donat dan onde-onde.

    Suaranya nyaring sekali. Tak ada orang mengacuhkannya. Begitu

    ia lenyap seorang pemuda lewat pula yang berjalan dengan

    perlahan, berbaju lurik kumal, sepatu kain yang sudah rusak danburuk, wajahnya pucat. Sebentar ia memperhatikan orang-orang

  • 5/19/2018 RPP drama

    25/52

    yang tengah makan lalu ia pergi dan iapun tak diperhatikan orang.

    Gemuruh mesin yang tak pernah berhenti itu, yang abadi

    itu, makin lama makin mengendur daya bunyinya sebab lalu lintas

    di jalan itu mulai bergerak dan orang-orang semakin banyak di

    halaman pabrik itu. SIMBOKpun makin sibuk melayani mereka.

    Lihatlah!

    7. SI TUA : (menerima pecel) Sedikit

    sekali.

    8. SIMBOK : (tak menghiraukan dan terus

    melayani yang lain)

    9.

    SI PECI : Ya, sedikit sekali (menyuapi

    mulutnya)

    10.

    SI TUA : Tempe lima rupiah sekarang.

    11. SI KACAMATA : Beras

    mahal (membuang

    cekodongnya) kemarin istriku

    mengeluh.

    12.

    SI PECI : Semua perempuan ya ngeluh.

    13. SI KURUS : Semua orang pengeluh.

    14. SI KACAMATA :

    Kemarin sore istriku

    berbelanja ke warung nyonyapungut. Pulang-pulang ia

    menghempaskan nafasnya

    yang kesal. Harga beras

    naik lagi, katanya.

    15.

    SI PECI : Apa yang tidak naik?

    16.

    SI TUA : Semua naik.

    17.

    SI KURUS : Gaji kita tidak naik.

    18. SI KACAMATA : Anak saya yang tertua tidak

    naik kelas.19. SI TUA : Uang seperti tidak ada

    harganya sekarang.

    20.

    SI KURUS : Tidak seperti. Ah memang

    tak ada harganya.

    21. SI TUA : (mengangguk-angguk)

    22. SI PECI : Ya.

    23. SI KACAMATA : Ya.

    24.

    SI PENDEK : Menurut

    saya (menurunkan koran yang

  • 5/19/2018 RPP drama

    26/52

    sejak tadi menutupi wajahnya.

    Sebentar ia berfikir sementara

    kawannya bersiap mendengar

    cakapnya). Menurut saya,

    sangat tidak baik kalau kita tak

    henti-hentinya mengeluh

    sementara masalah yang lebih

    penting pada waktu ini sedang

    gawat menantang kita. Dalam

    seruan serikat kerja kitapun

    telah dinyatakan demi

    menghadapi revolusi dan soal-

    soal lainnya yang menyangkut

    negara kita harus turut aktif dan

    bersiap siaga untuk segala apa

    saja dan yang terpenting tentu

    saja perhatian kita.

    25.

    SI TUA : (menggaruk-garuk)

    26.

    SI PENDEK : Ya, baru

    saja saya baca dari

    koran.nich, korannya.

    Bahwa kita harus waspada

    terhadap anasir-anasir penjajah,kolonialisme. Kita harus hati-

    hati dengan mulut yang manis

    dan licin itu. (tiba-tiba batuk

    dan keselek)..tempe mahal

    tidak enak rasanya

    (meneruskan yang semula)

    beras yang mahal hanya soal

    yang tidak lama.

    27.

    SI PECI : Ya.28. SI KACAMATA : Ya.

    29.

    SI PENDEK : Ya.

    30.

    SI TUA : Dulu (batuk-batuk),

    dulu saya hanya membutuhkan

    uang sepeser untuk sebungkus

    nasi.

    31. SI PECI : Dulu?

    32.

    SI TUA : Ketika jaman normal.

    33.

    SI KURUS : Jaman Belanda.

  • 5/19/2018 RPP drama

    27/52

    34.

    SI TUA : Ya, jaman

    Belanda. Untuk sehelai

    kemeja saya hanya

    membutuhkan uang sehelai

    rupiah.

    35.

    SI KURUS : Tapi untuk

    apa kita melamun, untuk apa

    kita mengungkap-ungkap

    yang dulu?

    36. SI PENDEK : (makin

    berselera) Ya, untuk apa?

    Untuk apa kita melamun?

    Untuk apa kita mengkhayal?

    Apakah dulu bangsa kita ada

    yang mengendarai mobil?

    Sepedapun hanya satu dua

    orang saja yang memilikinya.

    Kalaupun dulu ada itulah

    mereka para bangsawan, para

    priyayi dan para amtenar yang

    hanya mementingkan perut

    sendiri saja. Sekarang lihatlah

    ke jalan raya.37.

    SI PENDEK :

    Lihatlah Kemdal Permai,

    stanplat. Pemuda-pemuda kita

    berkeliaran dengan sepeda

    motor. Kau punya sepeda?

    Ya, kita bisa mendengarkan

    lagu-lagu dangdut dari radio.

    Ya?

    38.

    SI KACAMATA : Ya.39. SI PENDEK : Ya, tidak?

    40.

    SI KURUS : Ya.

    41.

    SI PENDEK : Ya, tidak?

    42. SI TUA : (mengangguk-angguk)

    43. SI PENDEK : Sebab itu

    kita tidak perlu mengeluh,

    apalagi melamun dan

    mengkhayal, sekarang yang

    penting kita bekerja, bekerja

  • 5/19/2018 RPP drama

    28/52

    yang keras.

    44. SI KACAMATA : Saya juga berpikir begitu.

    45. SI PENDEK : Kita bekerja

    dan bekerja keras untuk anak-

    anak kita kelak.

    46.

    SI KACAMATA : Saya ingin anak saya memiiki

    yamaha bebek.

    47. SI PENDEK : Asal giat bekerja kita bebas

    berharap apa saja.

    48. SI KURUS : Tapi kalau

    masih ada korupsi? Anak kita

    akan tetap hanya kebagian

    debu-debunya saja dari motor

    yang lewat di jalan raya.

    49. SI PECI : Ya.

    50. SI KACAMATA : Ya.

    51.

    SI TUA : Ya, sekarang kejahatan

    merajalela.

    52.

    SI KURUS : Semua orang bagai diajar

    mencuri dan menipu.

    53. SI KACAMATA : semua orang.

    54. SI KURUS : Uang

    serikat kerja kitapun pernah adayang menggerogoti (melirik

    kepada si pendek)

    55. SI PECI : Ya, setahun yang lalu.

    (melirik si pendek)

    56.

    SI KACAMATA : Ya, dan

    sampai sekarang belum

    tertangkap tuyulnya. (melirik

    pada si pendek)

    57.

    SI TUA : (mengangguk-angguk)

    PEMUDA muncul lagi, mula-mula ragu lalu ia turut

    bergerombol dan makan pecel.

    58. SI PECI : Ya, setahun yang

    lalu (melirik si pendek)

    Sekarang kita sukar

    mempercayai orang.

    59.

    SI KURUS : Bahkan kita

  • 5/19/2018 RPP drama

    29/52

    takkan percaya lagi pada

    kucing. Kucing sekarang takut

    pada tikus dan tikus sekarang

    besar-besar, malah ada yang

    lebih besar daripada kucing,

    dan adapula tikus yang

    panjangnya satu setengah meter

    dan empat puluh kilogram

    beratnya. Tapi yang lebih pahit

    kalau kucing jadi tikus alias

    kucing sendiri sama kurang

    ajarnya dengan tikus.

    60.

    SI PECI : Ya, sekarang kucing malas-

    malas dan kurang ajar.

    61. SI KACAMATA : Dunia penuh tikus sekarang.

    62. SI KURUS : Dan tikus-

    tikus jaman sekarang berani

    berkeliaran di depan mata pada

    siang hari bolong.

    63. SI TUA : Omong-omong

    perkara tikus, (batuk-batuk)

    sekarang ada juga orang yang

    makan tikus.64.

    SI KACAMATA : Bukan

    tikus, cindel. Orang Tionghoa

    di tempat saya biasa menelan

    cindel hidup-hidup dengan

    kecap, mungkin untuk obat.

    65.

    SI TUA : Bukan cindel, tikus-

    tikus, Wirog. Petani-petani

    sudah sangat jengkel karena

    diganggu sawahnya, sehinggamereka dengan geram dan

    jengkel lalu memakan tikus-

    tikus sebagai lauk, daripada

    mubazir. Tapi ada juga yang

    memakan tikus itu

    sebab.lapar.

    66. SI PECI : Ya, sekarang sudah

    hampir umum di kampung-

    kampung, bahkan ada juga

  • 5/19/2018 RPP drama

    30/52

    anjuran dari pemerintah

    setempat.

    67. SI KURUS : (pada si tua) Enak?

    68. SI TUA : Ha?

    69.

    SI KURUS : Sedap?

    70.

    SI TUA : Saya tidak turut makan

    (tersenyum).

    Semua tertawa. Lonceng bekerja berdentang. Mereka

    masing-masing menghitung dan menyerahkan uang pada SIMBOK

    kemudian pergi bekerja, lewat jalan samping. Yang terakhir adalah

    si pendek.

    71.

    SI PENDEK : Berapa Mbok?

    72. SIMBOK : Apa?

    73. SI PENDEK : Nasi pecel dua, tempe satu,

    tahu satu, rempeyek satu.

    74.

    SIMBOK : Tujuh puluh lima.

    75.

    SI PENDEK : Bon. (pergi)

    Pemuda menghabiskan makannya dengan lahap sekali,

    setelah membuang cekodongnya ia minta air yang biasa disediakan

    oleh penjual pecel itu. Ia berdiri, merogoh saku celana. Ia cemas,saku baju dirogohnya. Ia makin cemas, Simbok memperhatikan

    dengan biasa.

    76.

    SIMBOK : Ada yang hilang?

    77.

    PEMUDA : Barangkali tidak.

    78.

    SIMBOK : Apa?

    79.

    PEMUDA : Dompet.

    80. SIMBOK : Dompet? Ada uang di

    dalamnya?81. PEMUDA : Juga surat

    keterangan penduduk. Tapi

    (mengingat-ingat) barangkali

    saya lupa dan tidak hilang. Tadi

    malam saya mengenakan baju

    hijau dengan celana lurik hijau.

    Yang mungkin dompet itu

    dalam saku baju hijau..

    Berapa Mbok?

  • 5/19/2018 RPP drama

    31/52

    82.

    SIMBOK : Nasi dua.

    83. PEMUDA : Tempe dua, tahu tiga.

    84. SIMBOK : Delapan puluh.

    85. PEMUDA : (seraya

    hendak pergi) Sebentar saya

    pulang mengambil uang.

    Dompet saya dalam saku baju

    hijau barangkali.

    86. SIMBOK : Nanti dulu.

    87. PEMUDA : Tak akan

    lebih dari sepuluh menit.

    Segera saya kembali.

    88.

    SIMBOK : Tapi sebentar lagi saya mau

    pergi dari sini.

    89. PEMUDA : Tapi

    dompetku ketinggalan di

    rumah. Sebentar rumahku tidak

    jauh dari sini.

    90.

    SIMBOK : Ya, tapi sebentar lagi saya

    akan pergi dari sini.

    91. PEMUDA : Sebentar (akan pergi)

    92. SIMBOK : (berdiri dan

    berseru) Hei, nanti dulu.Bayarlah baru kau boleh pergi.

    93. PEMUDA : Jangan

    berteriak. Tentu saja saya akan

    membayar. Tapi saya mesti

    mengambil uang dulu di rumah.

    Mbok tidak percaya?

    94.

    SIMBOK : (diam)

    95. PEMUDA : Tunggulah sebentar, saya

    orang kampung sini juga.

    TERDENGAR ADA SUARA: Ada apa Mbok?

    96. SI KURUS : Ada apa Mbok? (di jendela)

    97. SIMBOK : Dia belum bayar.

    98. PEMUDA : Tunggulah lima menit (pergi).

    99. SI KURUS : Hai, dik! Tunggu!

    100.

    PEMUDA : Saya akan mengambil uang.

    Saya belum membayar

  • 5/19/2018 RPP drama

    32/52

    makanan saya, sebab itu saya

    akan pulang mengambil uang

    saya. Dompet saya ketinggalan.

    101.SI KURUS :Ya, tapi jangan main minggat-

    minggatan.

    102.

    PEMUDA : Saya tidak berniat lari atau

    minggat, lagipula saya sudah

    bilang sama si Mbok.

    103.SI KURUS : Simbok mengijinkan?

    104.PEMUDA : Saya Cuma sebentar.

    105.SI KURUS : Simbok memperbolehkan

    engkau pergi?

    106.

    PEMUDA : (diam)

    107.

    SI KURUS : Simbok keberatan engkau

    meninggalkan tempat ini

    sebelum engkau membayar

    makananmu.

    108.

    PEMUDA : Bagaimana dapat saya bayar?

    Dompet saya ketinggalan.

    109. SI KURUS : Ya, tapi jangan main

    minggat-minggatan.

    110. PEMUDA : Saya tidak berniat minggat

    atau lari.111.

    SI KURUS : (lenyap dari jendela, muncul

    dari pintu samping) Dimana

    rumahmu?

    112.

    PEMUDA : Dekat.

    113.

    SI KURUS : Dekat di mana?

    114.

    PEMUDA : Di kampung ini.

    115.

    SI KURUS : Ha? (pada Simbok) Mbok,

    kenal pada anak itu?

    116.

    SIMBOK : Seumur hidup baru pagi inisaya menjumpainya. Tapi

    peristiwa semacam ini kerap

    kualami. Dulu saya percaya ada

    orang yang betul-betul

    ketinggalan uangnya tetapi

    orang-orang sebangsa itu tidak

    pernah kembali. Seminggu

    yang lalu saya tertipu dua puluh

    rupiah. Tampangnya gagah dan

  • 5/19/2018 RPP drama

    33/52

    meyakinkan sekali, waktu itu ia

    bilang uangnya tertinggal di

    rumah. Tapi sampai hari ini

    pecel yang dimakannya belum

    dibayar. Benar dua puluh itu

    tidak banyak, tetapi dua puluh

    kali sepuluh adalah tidak

    sedikit. Sekarang saya sudah

    kapok dan cukup pengalaman.

    117. SI KURUS : Baru sekarang ini kau jajan

    pada simbok, bukan?

    118.

    PEMUDA : Ya.

    119.

    SI KURUS : Lalu kenapa kau berani-

    berani jajan padahal kamu tahu

    tak beruang.

    120. PEMUDA : Saya beruang.

    121.

    SI KURUS : Bayarlah sekarang.

    122.

    PEMUDA : Uang saya ketinggalan.

    123.

    SI KURUS : Kenapa kau berani jajan.

    124. PEMUDA : Saya tidak tahu kalau uang

    saya ketinggalan di saku baju

    hijau. Dan sekarang saya akan

    pergi mengambil uang itu.

    MUNCUL DI JENDELA, SI PECI

    125.

    SI PECI : Ada apa dia?

    126.

    SI KURUS : Makan tidak bayar.

    127.

    SI PECI : Siapa?

    128.

    SI KURUS : Pemuda ini.

    129. SI PECI : Dia? (lenyap dari jendela

    muncul dari pintu)130. SI KURUS : Kau bayarlah sebelum orang-

    orang ramai datang ke sini.

    131.

    SI PECI : Ya, bayarlah. (pada simbok)

    Berapa dia habis?

    132. SI KURUS : Berapa Mbok?

    133. SIMBOK : Delapan puluh.

    DUA ORANG ANAK MASUK, MEREKA MENONTON

  • 5/19/2018 RPP drama

    34/52

    134.

    SI KURUS : Kenapa jadi diam?

    135. SI PECI : Kenapa?

    136. PEMUDA : Saya tidak berniat minggat.

    137. SI KURUS : Masih muda sudah belajar

    tidak jujur. Masih muda sudah

    belajar makan tanpa jerih

    payah.

    138. SI PECI : Kenapa tidak membayar?

    139. PEMUDA : Saya mau membayar, uang

    saya ketinggalan.

    140. SI PECI : Ketinggalan di mana?

    141.

    SI KURUS : Di bank?

    142.

    PEMUDA : Di rumah.

    143.

    SI KURUS : Di mana rumahmu?

    144. PEMUDA : Di sini.

    145. SI KURUS : Di sini di mana?

    146.

    PEMUDA : Di kampung ini.

    147.

    SI KURUS : Kau warga kampung ini?

    148.

    PEMUDA : Saya orang baru.

    149. SI KURUS : Kau tahu nama kampung ini?

    150. PEMUDA : Pegulen.

    151. SI KURUS : Pegulen? Di RT mana kau

    tinggal?152.

    PEMUDA : Di RT lima.

    153. SI KURUS : RT lima betul?

    154. PEMUDA : Kalau tidak keliru.

    155.

    SI KURUS : Kalau tidak keliru?

    156.

    PEMUDA : Mungkin saya lupa, saya

    orang baru.

    157.

    SI KURUS : Baik. Siapa kepala RT lima?

    158. PEMUDA : Saya orang baru di kampung

    ini.159. SI KURUS : Tentu saja kau harus

    mengatakan orang baru di

    kampung ini, sebab kalau kau

    mengatakan orang lama di

    kampung sini tentu kau harus

    menjawab siapa nama kepala

    RT lima. Baik, dari mana

    asalmu?

    160.

    PEMUDA : Muntilan.

  • 5/19/2018 RPP drama

    35/52

    161.

    SI KURUS : Dekat. Nah, kau katakan di

    mana tempat tinggalmu?

    162. PEMUDA : RT lima Pegulen.

    163. SI KURUS : RT lima dimana?

    164.

    PEMUDA : Di RT lima.

    165.

    SI KURUS : Ya, di rumah siapa?

    166.

    PEMUDA : Dekat bengkel Slamet.

    167. SI KURUS : Bengkel Slamet, bengkel

    mobil itu?

    168. PEMUDA : Bengkel sepeda.

    169. SI KURUS : O.., Ya betul, bengkel sepeda.

    Di mana bengkelnya?

    170.

    PEMUDA : Di dekatnya.

    171.

    SI KURUS : Di atasnya?

    172. PEMUDA : Di sebelahnya.

    173. SI KURUS : Ya, di sebelah atas.

    174.

    PEMUDA : Sebelah kiri.

    175.

    SI KURUS : O, rumah siapa itu?

    176.

    PEMUDA : Rumah tukang sepatu.

    177. SI KURUS : Hapal sekali. Tukang sepatu

    siapa namanya?

    178. PEMUDA : E.. Mas Narko, Sunarko.

    179.

    SI KURUS : Salah, ternyata kau bohong.Nah, sejak sekarang saya akan

    memanggilmu pembohong.

    Rumah itu adalah rumah saya.

    Di muka rumah itupun berdiri

    rumah Simbok ini. Kau bohong.

    180.

    PEMUDA : Saya tidak bohong. Bukankah

    diantara rumah saudara dan

    bengkel ada sebuah rumah

    petak yang agak bagus.181. SI KURUS : Kau cerdas sekali, tapi tolol.

    Rumah itupun rumah pak

    Prawiro, bukan rumah mas

    Sunarko.

    182. PEMUDA : Barangkali namanya Sunarko

    Prawiro.

    183. SI KURUS : Indah sekali namanya. Kau

    yakin benar nama itu?

    184.

    PEMUDA : Saya tidak begitu kenal

  • 5/19/2018 RPP drama

    36/52

    namanya.

    185. SI KURUS : Tentu saja pak Prawiro itu

    sangat tidak kenal padamu.

    186. PEMUDA : Tapi saya kenal orangnya dan

    saya mondok pada istrinya.

    187.

    SI KURUS : Setiap orang yang punya

    sepatu yang rusak dan buruk

    seperti sepatumu pasti kenal

    padanya. Dia tukang sepatu.

    188. PEMUDA: Tapi saya betul-betul kenal.

    189. SI KURUS : Betul?

    190.

    PEMUDA : Betul.

    191.

    SI KURUS : Betul?

    192.

    PEMUDA : (diam)

    193. SI KURUS : Puh! Pembohong.

    Tampangmu saja sudah mirip

    bajingan. Pintar kau ngoceh ya?

    Saya adalah orang yang paling

    benci pada ketidakjujuran, saya

    muak. Saya menyesal sekali

    melihat penipu semuda kau.

    Tapi saya terlanjur muak. Saya

    benci, kau tahu? Gaji sayasedikit, tapi saya tak mau

    menipu atau mencuri. Ya, tentu

    saja kau semakin kurus, sebab

    benar kata Joyoboyo, yang

    pintar keblinger yang jujur

    mujur. Sekarang baiklah, bayar

    atau tidak? Ya memang sedikit

    uang delapan puluh rupiah, tapi

    bagi saya kejahatan tetapkejahatan, dan saya benci serta

    menyesal, yang melakukan

    perbuatan hina itu adalah

    manusia bukan anjing. Dan

    lebih menyesal lagi kalau yang

    melakukan kerja nista itu

    adalah bakal dan calon orang,

    yaitu kamu, PEMUDA. Nah,

    bayar atau tidak? Terus terang.

  • 5/19/2018 RPP drama

    37/52

    194.

    PEMUDA : Saya mau bayar.

    195. SI KURUS : Bayarlah!

    196. PEMUDA : Uang saya ketinggalan.

    197. SI KURUS : Ketinggalan di mana? Di

    Bank? Di kantong pak Prawiro

    atau mau mencopet dahulu?

    Mau belajar jadi garong

    biar cair kepalamu? Sayang

    kumismu jarang, kalau panjang

    dan lebat saya sudah gemetar.

    198. PEMUDA : Betul, uang saya ketinggalan.

    199.

    SI KURUS : Bohong!

    200.

    PEMUDA : Sungguh.

    201.

    SI KURUS : bohong. Kau tadi sudah

    bohong sebab itupun kau pasti

    pembohong.

    202.

    PEMUDA : Percayalah mas, kalau saya

    berbohong

    203.

    SI KURUS : (memotong) Bohong. Bohong

    kau (geram hendak

    memukul pemuda itu tetapi

    tiba-tiba ia mengurungkan

    niatnya) Saya percaya kauadalah manusia, bukan

    binatang. Saya jadi ingat

    saudara saya sendiri. Seperti

    sekarang juga saya merasa

    parah dalam hati. Waktu itu

    saya tidak bisa menahan diri

    lagi sebenarnya, tetapi saya

    juga mengerti bahwa saudara

    saya itu mesti masuk penjara,sebab ia telah melakukan

    kejahatan yang kubenci, tapi

    saya merasa parah dan tetap

    benci akan apa yang berbau

    ketidakjujuran. Sekarang terus

    terang saja mau bayar atau

    tidak?

    DARI PINTU MUNCULLAH SI KACAMATA, SI TUA,

  • 5/19/2018 RPP drama

    38/52

    DAN LAIN-LAIN, YANG

    TAK HADIR HANYA SI

    PENDEK.

    204.

    SI KACAMATA : Ada apa?

    205.

    SI PECI : Makan tidak bayar.

    206.

    SI TUA : Siapa, pemuda ini?

    207. SI PECI : Ya, pemuda ini?

    208. SI KACAMATA : Segagah ini?

    209. SI PECI : Kalau tidak gagah barangkali

    tidak berani ia menipu (pada

    pemuda) Hei, pemuda. Kau

    punya uang tidak?

    210.

    PEMUDA : (lama) Punya.

    211. SI PECI : Nah, kenapa mesti tidak

    bayar?

    212.

    PEMUDA : Uang saya ketinggalan.

    213.

    SI PECI : Ketinggalan? Lebih baik tidak

    usah berbohong. Kalau

    bersikeras semua orang akan

    mengempalkan tangannya dan

    darah akan mengotori mukamu

    nanti. Bayar atau214.

    PEMUDA : Uang saya ketinggalan.

    215. SI KURUS : Ketinggalan-ketinggalan.

    Sekarang mengakulah. Kau

    mau menipu ya?

    216.

    SI PECI : Punya uang tidak?

    217.

    SI KURUS : Mengaku.

    218.

    SI PECI : Kau pasti tidak punya uang.

    219. SI KURUS : Dan kau mengaku penipu.

    220.

    SI TUA : Nah, bilang saja terus terang,jangan kau sakiti badanmu

    sendiri.

    221.

    SI KACAMATA : Sudah kawan-kawan, saya

    yakin dia tidak beruang.

    Tapi.. Sebab itu lebih baik ia

    menanggalkan celananya saja.

    Kalau memang dia berduit tentu

    ia nanti boleh mengambil

    celananya kembali. Jadi

  • 5/19/2018 RPP drama

    39/52

    celananya jadi jaminan.

    Bagaimana?

    222. SI PECI : Ya, lebih baik begitu, semua

    orang setuju.

    223.

    SI KURUS : Tanggalkan pakaianmu.

    224.

    PEMUDA : Saya malu.

    225.

    SI KURUS: Tidak, kau tidak punya malu.

    Kau tidak malu makan tidak

    bayar. Tanggalkan celanamu!

    Tanggalkan!

    226. SI PECI : Cepat!

    227.

    PEMUDA : Saya tidak pakai celana

    dalam.

    228.

    SI KURUS : Bohong, kau pembohong

    sebab itu kau pembohong.

    229. PEMUDA : Sungguh mati. Demi Tuhan,

    tentang celana dalam saya tidak

    berbohong. Kalau saya

    menanggalkan pantalon saya,

    saya telanjang. Oh, sungguh

    saya tidak tahu bagaimana saya

    mengatakannya. Dan tentu saja

    sayapun tak dapatmembuktikannya. Percayalah

    kalau saya membuka celana,

    akan telanjanglah saya.

    230.

    SI KURUS : Sejak tadi kau sedang

    menelanjangi dirimu sendiri

    dan kau diam-diam telah

    memberi api pada setiap orang

    yang telah melihatmu.

    TIBA-TIBA SEORANG PEREMPUAN JURAGAN BATIK

    BERSAMA PEMBANTU

    YANG MEMAYUNGINYA

    MUNCUL DAN IA

    TERTARIK UNTUK

    MELIHAT KEJADIAN ITU.

    231.

    PEREMPUAN : (dengan yang nyata-nyata

    dibuat-buat ia bicara pada si

  • 5/19/2018 RPP drama

    40/52

    kacamata) Ada apa to dik?

    232. SI KACAMATA : Makan tidak bayar.

    233. PEREMPUAN : Siapa?

    234. SI KACAMATA : Si pemuda ini.

    235.

    PEREMPUAN : O, lalu?

    236.

    SI KACAMATA : Mula-mula dia mau menipu

    pura-pura akan mengambil

    uang yang katanya ketinggalan

    tetapi agaknya dia berbohong.

    Sebab itu kami sepakat kalau ia

    menanggalkan celananya untuk

    pengganti uang atau untuk

    jaminan kalau memang di

    punya uang.

    237. PEREMPUAN : Berapa tho, habisnya?

    238. SI KACAMATA : Berapa dik?

    239.

    SI KURUS : Delapan puluh rupiah.

    240.

    PEREMPUAN : Ah, sedikit. Baiklah, jangan

    ribut-ribut. Kasihan.

    (mengambil uang dari tasnya)

    Ini Mbok seratus rupiah.

    241. SI KURUS : Nanti dulu, Mbakyu. Mbakyu

    bilang kasihan padanya,sehingga mendorong rasa

    kasihan Mbakyu untuk

    membayarnya. Tidak, tidak,

    saya tidak tersinggung.

    Sayapun memang kalau

    delapan puluh itu sedikit dan

    saya juga dapat atau siapa saja

    masih mampu memberi, tapi

    bukan itu soalnya. KalauMbakyu kasihan padanya sama

    seperti Mbakyu membantu

    melahirkan seorang bandit di

    tanah kewalian ini. Saya juga

    maklum, apa yang Mbakyu

    lakukan itu mulia, tapi hal yang

    mulia juga minta tempat dan

    saat yang tepat. Dan sekarang

    saat tidak minta yang sejenis

  • 5/19/2018 RPP drama

    41/52

    itu. Apa yang kami lakukan

    sekarang adalah juga

    kemuliaan, meskipun

    menampakkan kekasaran dan

    penghinaan, tetapi ia juga

    bersama kemuliaan yang

    diridhoi Tuhan. Dan jangan

    lupa saya dan teman-teman di

    sini atau siapa saja juga mampu

    kalau berniat memberi anak

    pemuda ini uang seratus rupiah,

    tetapi bukan itu soalnya.

    242.

    SI PECI : Ya, itu soalnya.

    243.

    SI KACAMATA : Ya.

    244. SI TUA : (mengangguk-angguk)

    TANPA MEMBERI REAKSI APA-APA PEREMPUAN

    DAN PEMBANTUNYA

    PERGI MELANJUTKAN

    PERJALANAN.

    245. SI PECI : Sombong benar perempuan

    itu.246.

    SI KURUS : Mau buka celana tidak?

    247. PEMUDA : (diam)

    248. SI KURUS : Baiklah, tadi saya sudah

    berkata dan saya percaya bahwa

    kau bukan anjing, karenanya

    kau pasti memiliki rasa malu.

    Baik, sekarang bajumu saja kau

    tanggalkan.

    249.

    SI PECI : Ya, baju saja.250. SI KACAMATA : Ya, baju saja.

    251.

    SI PECI : Ayo cepat.

    252.

    SI TUA : Nah, sebentar lagi kalau mata

    orang-orang di sini copot dan

    melotot, maka gemparlah di

    muka pabrik ini, sebab ada

    seorang pemuda yang dipukuli

    ramai-ramai oleh orang banyak.

    253.

    PEMUDA : Saya melepaskan baju saya,

  • 5/19/2018 RPP drama

    42/52

    Pak!

    254. SI KURUS : Lepaskan!

    255. PEMUDA : Saya tidak berkaos.

    256. SI PECI : Tak perduli. Tanggalkan.

    257.

    SI KURUS : Malu, malu! Priyayi kamu?

    Ha? Tak berkaos malu, tapi

    berani menipu. Laknat kau ini.

    Penipu bagi dirimu sendiri!

    Lepaskan!

    258. PEMUDA : Saya akan melepaskan tapi

    bukan baju melainkan sepatu.

    259.

    SI PECI : Sepatu kain yang jebol itu?

    Kau telah membuat dagelan

    yang lebih menjengkelkan lagi

    tau?

    260. SI KACAMATA : Ya, satu rupiah tak akan ada

    orang yang sudi membeli

    sepatu abunawas itu.

    TIBA-TIBA TERDENGAR GEMURUH SUARA TRUK.

    MENDEKAT DAN

    BERHENTI TIDAK JAUH

    DARI TEMPAT ITU.

    261. SI KACAMATA : Nah, pak sopir datang.

    Biarlah dia yang

    membereskannya biar tahu rasa

    kalau nanti lengannya sudah

    dikilir oleh pak sopir.

    262.

    SI SOPIR : Ada apa hah?

    263. SI PECI : Makan tak bayar.

    264.

    SI SOPIR : Si kecil ini?265. SI KACAMATA : Ya, si kecil ini.

    266.

    SI SOPIR : (pada pemuda) Oo, sudah

    kenyang, hah? Terlalu pagi.

    Matahari masih terlalu rendah

    untuk dikhianati. (pada si peci)

    Lalu, akan kita apakan dia?

    267. SI PECI : Ia harus menanggalkan

    bajunya.

    268.

    SI SOPIR : Begitu semestinya. Lebih

  • 5/19/2018 RPP drama

    43/52

    baik makan baju daripada

    makan tidak bayar, bukan?

    Lalu?

    269. SI PECI : Ia menolak melepaskan

    bajunya.

    270.

    SI SOPIR : Itu tidak adil, ia bisa menolak

    untuk telanjang badan tapi ia

    makan tanpa bayar seenaknya.

    Itu tidak adil. (pada pemuda)

    He, anak muda. Kau pemuda

    Indonesia, bukan? Tidak,

    jangan mengangguk! Kalau kau

    meng-iya-kan pertanyaan saya

    kau sama dengan mengatakan

    bahwa pemuda Indonesia itu

    dibolehkan makan di warung

    tanpa bayar. Tidak, tanah ini

    akan menangis mendengar

    cerita itu. Dengarkan! Dulu

    waktu sehabis perang saya juga

    pernah menjadi pencopet, tanpa

    perduli lagi. Tapi malang

    rupanya tangan ini terlampaukasar sehingga tangan ini lebih

    suka diborgol, dalam penjara.

    Nah, di tempat yang sepi itu

    aku mengakui bahwa aku telah

    menyakiti orang, menyakiti hati

    dari tanah yang kita cintai ini

    dan pasti Tuhan akan menutup

    pintuNya bagi orang semacam

    aku. Sebab itulah setelah akukeluar dari rumah yang baik

    dan mulia itu, kemudian aku

    menjadi lebih maklum bahwa

    kita tak boleh berbuat jahat.

    Tidak, jangan. Tapi dengarlah

    lagi! Kau tahu, kalau kau

    berjalan ke arah barat dari arah

    sini kau akan sampai pada

    sebuah perempatan, di mana

  • 5/19/2018 RPP drama

    44/52

    berdiri beberapa batang pohon

    beringin. Kau tentu sudah tahu

    di belakang pohon beringin itu

    berderet asrama. Dan kau tahu

    asrama apa itu? (lama) Asrama

    Polisi! Nah, kau suk kuantarkan

    ke asrama itu?

    271. PEMUDA : (diam)

    272. SI SOPIR : Suka! Tentu tidak, ya? Nah,

    copot bajumu!

    273. PEMUDA : Saya malu.

    274.

    SI SOPIR : Jangan malu-malu (keras)

    copot!

    PEMUDA MENANGGALKAN BAJUNYA PADA SI PECI.

    275.

    SI PECI : (menyerahkan baju kepada

    Simbok) Simpanlah baju ini

    Mbok. Nanti kalau ia kembali

    membawa uang berikan baju

    ini.

    276. SI SOPIR : Beres sudah! Ayolah, kita

    bekerja sekarang. Habiswaktunya terbuang.

    ORANG-ORANG PERGI, MASUK KE DALAM PABRIK.

    KECUALI SI SOPIR YANG

    PERGI KE ARAH DARI

    MANA IA MUNCUL TADI.

    TAPI BELUM LAMA DUA

    LANGKAH ORANG-ORANG

    BERGERAK TIBA-TIBA.

    277.

    SI KURUS : Saya kira kalau baju itu

    disimpan Simbok sekarang

    niscaya kurang aman. Lebih

    baik baju itu dititipkan pada

    Abduh yang kerjanya dekat

    jendela.

    278.

    SI PECI : Baiklah, Mbok, saya

    membawa bajunya ke dalam.

  • 5/19/2018 RPP drama

    45/52

    Kalau ada apa-apa panggillah

    saya. (menerima baju)

    BERES SUDAHORANG-ORANG SUDAH MULAI

    BEKERJA, DI HALAMAN

    ADA SIMBOK DAN SI

    PEMUDA. GEMURUH

    MESIN KEMBALI NYATA.

    LEWAT SEORANG

    PEREMPUAN

    MENJAJAKAN JENANG

    GENDUL. SANGAT

    NYARING SUARANYA.

    279. PEMUDA : Mbok, mula-mula maksud

    saya tidak akan menipu.

    Sesudah dua hari ini saya hanya

    minum air mentah saja. Tidak

    makan apa-apa.

    280. SIMBOK : (diam)

    281. PEMUDA : Seminggu yang lalu saya

    masih di Klaten, bekerja di

    sebuah bengkel. Ya aku tidakcukup dapat makan. Sebab

    itulah aku mencari pekerjaan di

    sini.

    282.

    SIMBOK : (diam)

    283.

    PEMUDA : Asalku sendiri dari desa, desa

    yang wilayahnya di gunung

    kidul, Wonogiri. Juga Mbok

    pun tahu tanah macam apa yang

    menguasai tanah macamgunung kidul itu. Tanah tandus.

    Tanah yang tidak

    mengkaruniakan buah bagi

    mulut yang papa. Sebab itulah

    aku turun dan mengembara

    sampai ke pesisir utara ini. Tapi

    jarak selatan sampai ke pesisir

    utara tidak juga memberikan

    apa-apa. Karenanya aku terus

  • 5/19/2018 RPP drama

    46/52

    menyusuri ke Barat, ke tanah

    wali ini, dengan harapan tanah

    serta rumah di kota ini akan

    sudi memberi makan saya.

    Tujuh hari sudah saya disini

    dan dua hari sudah saya lapar.

    Dan pada hari ketiga kelaparan

    saya membawa saya kemari ke

    tempat Mbok berjualan pecel.

    Tidak, saya tidak bermaksud

    menipu. Sekali-kali tidak

    (menengadah) Tuhan, kutuklah

    aku!

    284.

    SIMBOK : (bangkit dan bergerak menuju

    jendela dan berseru) Abduh!

    Abduh!

    285.

    SI PECI : (di jendela) Ada apa Mbok?

    286.

    SIMBOK : Mana baju tadi?

    287.

    SI PECI : Dia membawa uang?

    288. SIMBOK : Tidak, baju itu akan saya

    bawa ke pasar, saya jual.

    289. SI PECI : Nanti direbut oleh anak itu

    lagi.290.

    SIMBOK : Tidak, kemarikan saja.

    291. SI PECI : Baiklah (lenyap dari jendela,

    kemudian Simbok menerima

    baju tadi lewat jendela)

    292.

    PEMUDA : Ya, Mbok sebelum saya

    memesan nasi pecel tadi saya

    sudah berjanji pada diri sendiri,

    tidak, saya harus membayar!

    Entah kapan saja tapi harusbayar. Demi Allah, hukumlah

    saya. Ya, Mbok kalaupun saya

    pergi tak kembali kesini atau

    kapan saja saya pasti kemari

    untuk membayar makan saya.

    Ibu saya mengajarkan kejujuran

    dan hukum bahwa, bekerja

    artinya tenaga, bahwa bekerja

    artinya makan. Hal itu kusadari

  • 5/19/2018 RPP drama

    47/52

    sejk aku mulai tahu bahwa

    tanah tempat saya berpijak

    sangat keras, begitu angkuh dan

    tandus.

    293.

    SIMBOK : (memberikan baju tanpa

    berkata apa-apa)

    294.

    PEMUDA : Tidak Mbok, bukan maksud

    saya minta dikasihani, saya

    hanya ingin menceritakan dan

    saya hanya ingin mengatakan

    bahwa hati saya bersih.

    Terhadap baju itu sudah rela

    dan paham bahwa barang itu

    patut saya berikan pada Simbok

    sebagai ganti makanan yang

    telah saya makan.

    295.

    SIMBOK : Terimalah.

    296.

    PEMUDA : tidak.

    297.

    SIMBOK : Terimalah.

    298. PEMUDA : tidak.

    299. SIMBOK : Terimalah.

    300. PEMUDA : Mbok percayalah.

    301.

    SIMBOK : Saya percaya sebab itu kauharus mau menerima baju

    kembali.

    302. PEMUDA : Tapi baju ini bukan milikku

    lagi. Ibu bilang aku tidak boleh

    memiliki barang kepunyaan

    orang lain. Tidak Ada air

    mata di mata Simbok.

    303. SIMBOK : Tidak.

    304.

    PEMUDA : Saya tidak tahan melihatorang menangis, meskipun

    ibuku senantiasa menangis

    setiap malam. Dan sekarang

    hanya tinggal tangisnya belaka

    sebab itu telah lewat. Simbok

    kasihan pada saya lalu

    menangis? Tidak!

    305.

    SIMBOK : Tidak, saya ingat anak saya.

    306.

    PEMUDA : Simbok punya anak?

  • 5/19/2018 RPP drama

    48/52

    307.

    SIMBOK : Ya, satu-satunya, jantan yang

    cantik.

    308. PEMUDA : Dimana sekarang?

    309. SIMBOK : Di sini.

    310.

    PEMUDA : Di sini?

    311.

    SIMBOK : Di Kendal. Di PENJARA.

    312.

    PEMUDA : Ha?

    313. SIMBOK : Ya, sayapun tak pernah

    menyangka, anak saya itu akan

    menjadi pencuri sepeda. Tidak,

    saya cukup memberi ia makan.

    Tapi barangkali disebabkan

    pergaulannya atau barangkali

    saya salah mengajar atau

    mendidik dia

    atau..atau..atau. Oh,

    saya tidak tahu. Tapi aku tahu

    dan percaya matamu lain

    dengan matanya. Saya melihat

    matamu bening, sebab itu saya

    yakin kau tidak seperti anak

    saya. Kau seperti kemenakan

    saya. Kau pastiKau pastianak baik. (tiba-tiba) Akh,

    cepat terimalah baju ini dan

    segeralah kau pergi dari tempat

    ini sebelum penjaga malam

    sampai kemari.

    314.

    PEMUDA : (menerima baju itu) baiklah.

    Terima kasih dan selamat

    tinggal Mbok.

    BEGITU IA LENYAP, MUNCUL PENJAGA MALAM

    YANG TAMPAK BARU

    SELESAI MANDI. IA

    TAMPAK KEDINGINAN.

    315. PENJAGA MALAM: Minta pecel yang pedes

    (kedinginan). Katanya tadi ada

    pemuda yang mau menipu?

    316.

    SIMBOK : (tak begitu acuh) Ya.

  • 5/19/2018 RPP drama

    49/52

    317.

    PEMJAGA MALAM: Bagaimana tampangnya?

    318. SIMBOK : Kurus dan cantik.

    319. PENJAGA MALAM: Pakai baju lurik.

    320. SIMBOK : Ya, kalau tidak salah.

    321.

    PENJAGA MALAM: Bajigur! Bajigur! Kurang ajar dia.

    Tapi dia tak jadi menipu di sini

    bukan? Kemana ia? Jangkrik

    anak itu! Belut!

    322. SIMBOK : Ada apa? Ada apa?

    323. PENJAGA MALAM: Pasti dia. Kemarin malam dia

    juga menipu di sebuah warung

    di pasar Kauman.

    324.

    SIMBOK : Haa.? (menelan ludah) Ya,

    Allah.

    LANGIT DI ATAS MULAI KOTOR OLEH NAFAS

    MANUSIA DAN LALU LINTASPUN MULAI LEBIH RAMAI.

    SEORANG ANAK LAKI-LAKI MENJAJAKAN ES LILIN

    LEWAT, TANDA HARI SUDAH SIANG. SUARANYA

    NYARING, MENYEMBUL DI SELA-SELA KESIBUKAN.

    --- TAMAT ---

    2.

    Buktikanlah kelebihan dan kekurangan teks drama yang sudah kamu

    temukan!

    3. Nilailah teks drama tersebut!

    4.

    Ubahlah teks drama yersebut menjadi pementasan drama!

    5. Sesuaikanlah mimik dan gestur yang sesuai dengan dialog!

    6. Sajikanlah pementasan drama berdasarkan teks drama!

  • 5/19/2018 RPP drama

    50/52

    LAMPIRAN KUNCI JAWABAN

    a. Tema : Penipuan

    b. Latar :

    1)

    Waktu : Pagi hari

    2)

    Tempat : Warung Simbok

    3) Suasana :

    (a)Bising(b)

    Tegang

    (c)Santaic.

    Tokoh dan penokohan :

    1) Pemuda : licik2)

    Simbok : murah hati, tidak belajar

    dari pengalaman

    3)

    Penjaga malam : siaga

    4) Pemuda penjual kue : kerja keras

    5) Si pendek : penipuKutipan dialog no 47-58, 7175

    6)

    Si tua : suka protes, suka

    membanding-bandingkan

    7)

    Si peci : suka protes

    8) Si kacamata : tidak berpendirian

    9) Si kurus : cerdik10)

    Perempuan (juragan batik): dermawan

    11)

    Si sopir : tegas

    d. Konflik :1)

    Konflik internal, yaitu konflik psikologis yang terjadi

    dalam jiwa Simbok

    2)

    Konflik eksternal, yaitu konflik antar tokoh yang terjadiantara pemuda, simbok, si kurus, si kacamata, dan si sopir

    e. Alur :

    f.

    Pembaruan mula : pemuda makan pecel di warung

    Simbok

    g. Penggawatan : pemuda bergegas pergi setelah

    makan pecel

    h. Klimaks : terjadi percekcokan akibat pemuda

    mengaku dompetnya tertinggal di rumah

    i.

    Antiklimaks : Simbok menyerahkan kembali baju pemudaj. Penyelesaian : Simbok tertipu lagi

  • 5/19/2018 RPP drama

    51/52

    f. Amanat :

    (1)

    Jangan mengulangi kesalahan yang sama!

    (2)Belajarlah dari pengalaman!

    Kelebihan naskah drama terletak pada amanat yang dapat dipetik dari isi

    ceritanya, sedangkan kekurangan naskah drama terletak pada

    penggambaran tokoh dan alur (klimaks) yang berbelit-belit.

    2.

    Kelebihan naskah drama terletak pada amanat yang dapat dipetik

    dari isi ceritanya. Beberapa amanat yang dapat dipetik anata lain: 1)

    jangan mengulangi kesalahan yang sama! dan 2) belajarlah dari

    pengalaman!

    Di samping kelebihan, juga terdapat kekurangan. Kekurangannaskah drama terletak pada penggambaran tokoh pemuda, pada

    bagian awal dan tengah pemuda terkesan seperti laki-laki sedangkan

    pada akhir cerita tokoh pemuda digambarkan sebagai seorang gadis.

    Hal tersebut tampak dalam kutipan sebagai berikut.

    195.SI KURUS : Bayarlah!

    196.PEMUDA : Uang saya ketinggalan.

    197.

    SI KURUS : Ketinggalan di mana? Di Bank? Di

    kantong pak Prawiro atau mau mencopet dahulu? Mau

    belajar jadi garong biar cair kepalamu? Sayang

    kumismu jarang, kalau panjang dan lebat saya sudahgemetar.

    ......

    224. SI KACAMATA : Ada apa?

    225. SI PECI : Makan tidak bayar.

    226. SI TUA : Siapa, pemuda ini?

    227. SI PECI : Ya, pemuda ini?

    228. SI KACAMATA : Segagah ini?

    229. SI PECI : Kalau tidak gagah barangkali

    tidak berani ia menipu (pada

    pemuda) Hei, pemuda. Kau punya

    uang tidak?

    ......

  • 5/19/2018 RPP drama

    52/52

    315. PENJAGA MALAM: Minta pecel yang pedes

    (kedinginan). Katanya tadi ada pemuda yang mau

    menipu?

    316. SIMBOK : (tak begitu acuh) Ya.

    317.

    PEMJAGA MALAM: Bagaimana tampangnya?

    318.

    SIMBOK : Kurus dan cantik.

    319. PENJAGA MALAM: Pakai baju lurik.

    320. SIMBOK : Ya, kalau tidak salah.

    Selain itu, kekurangan teks drama ini terletak pada alur (klimaks)

    yang berbelit-belit, terlalu lama. Hal tersebut tampak dalam kutipan

    sebagai berikut.

    92.

    SIMBOK : (berdiri dan berseru) Hei, nanti dulu.Bayarlah baru kau boleh pergi.

    93.

    PEMUDA : Jangan berteriak. Tentu saja saya akan

    membayar. Tapi saya mesti mengambil uang dulu di

    rumah. Mbok tidak percaya?

    125.SI KURUS : Makan tidak bayar.

    126.SI PECI : Siapa?

    127.

    SI KURUS : Pemuda ini.

    128.

    SI PECI : Dia? (lenyap dari jendela munculdari pintu)

    129.SI KURUS : Kau bayarlah sebelum

    orang-orang ramai datang ke sini

    130.

    SI PECI : Ya, bayarlah.

    3.

    Naskah drama yang berjudul Matahari di Sebuah Jalan Kecilberisi

    rangkaian cerita yang cukup menarik. Dikatakan demikian karena

    naskah ini masih mempunyai beberapa kekurangan, yaitu

    penggambaran tokoh dan alur (klimaks) yang berbelit-belit.Meskipun demikian, pembaca mendapat banyak pengalaman dari

    pengalaman yang dialami para tokoh di dalam teks drama tersebut.

    Selain itu teks drama ini juga kaya akan amanat. Beberapa amanat

    yang dapat dipetik anata lain: 1) jangan mengulangi kesalahan yang

    sama! dan 2) belajarlah dari pengalaman! Teks drama ini cocok

    untuk kalangan siswa SMA.

    4.

    Video pementasan drama

    5.

    Video pementasan drama

    6.

    Video pementasan drama