RMK VI

7
RMK Pengauditan Manajemen Sektor Publik Nama : NOVIANTI SAFFIRA NIM : F1314064 TUJUAN AUDIT Tujuan audit berkaitan dengan alasan dilaksanakannya suatu audit. Tujuan audit kinerja harus benar-benar dipertimbangkan dan dinyatakan secara jelas sehingga dapat mempermudah tim audit dalam mengambil keputusan. Pada audit kinerja penetapan tujuan audit diawali dengan menetapkan tujuan audit sementara (TAO), yang ditentukan berdasarkan informasi umum yang diperoleh pada saat pemahaman entitas. TAO kemudian akan disempurnakan menjadi tujuan audit tetap (FAO) apabila auditor telah mengiden tifikasi aspek manajemen dan perlu dilakukan pengujian lebih lanjut. Dengan adanya FAO maka pengumpulan bukti dapat dilakukan dengan lebih murah, mudah, dan terarah. TAO dapat berupa evaluasi atas kinerja manajemen dengan aspek 3E, yang biasanya masih bersifat umum atau luas. Saat menentukan FAO, maka auditor dapat memilih salah satu dari aspek 3E tersebut untuk dilakukan pengujian terinci. Tujuan audit harus menjelaskan secara ringkas alasan dilakukannya audit, disamping manfaat dan dampak yang akan ditimbulkan oleh pelaksanaan audit. Contoh alasandilakukannya audit antara lain: 1. Adanyaketidakhematanatauketidakefisienanataspenggunaansumberdaya yang tersedia 2. Tujuan yang sudahditetapkantidaktercapai 3. Adanya alternative lain yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan 4. Adanya penggunaan sumberdaya secara tidak sah 5. Adanya penyimpangan dari peraturan perundang-undangan 6. Sistem akuntansi dan laporan keuangan yang kurang baik LINGKUP AUDIT Lingkup audit (audit scope) merupakan batasan dari suatu audit. Meliputi batasan bidang yang akan diaudit, periode waktu yang diaudit, lokasi yang akan dikunjungi, jenis kajian yang akan dilakukan, dan jenis investigasi yang akan dilakukan. Menentukan lingkup audit sangat penting dalam perencanaan karena mempengaruhi prosedur audit, sumber daya yang dibutuhkan, dan masalah-masalah penting yang akan dilaporkan. Pada umumnya, lingkup audit kinerja memuat pernyataan mengenai hal- hal berikut: 1. Luasnya tujuan audit yang akan dilakukan 2. Permasalahan yang akan diperiksa (3E) 3. Waktu yang diperlukan dan besanya sampel

description

Ringkasan mata kuliah

Transcript of RMK VI

Page 1: RMK VI

RMK Pengauditan Manajemen Sektor Publik

Nama : NOVIANTI SAFFIRANIM : F1314064

TUJUAN AUDITTujuan audit berkaitan dengan alasan dilaksanakannya suatu audit. Tujuan audit kinerja harus benar-benar dipertimbangkan dan dinyatakan secara jelas sehingga dapat mempermudah tim audit dalam mengambil keputusan.Pada audit kinerja penetapan tujuan audit diawali dengan menetapkan tujuan audit sementara (TAO), yang ditentukan berdasarkan informasi umum yang diperoleh pada saat pemahaman entitas. TAO kemudian akan disempurnakan menjadi tujuan audit tetap (FAO) apabila auditor telah mengiden tifikasi aspek manajemen dan perlu dilakukan pengujian lebih lanjut. Dengan adanya FAO maka pengumpulan bukti dapat dilakukan dengan lebih murah, mudah, dan terarah. TAO dapat berupa evaluasi atas kinerja manajemen dengan aspek 3E, yang biasanya masih bersifat umum atau luas. Saat menentukan FAO, maka auditor dapat memilih salah satu dari aspek 3E tersebut untuk dilakukan pengujian terinci.Tujuan audit harus menjelaskan secara ringkas alasan dilakukannya audit, disamping manfaat dan dampak yang akan ditimbulkan oleh pelaksanaan audit. Contoh alasandilakukannya audit antara lain:1. Adanyaketidakhematanatauketidakefisienanataspenggunaansumberdaya

yang tersedia2. Tujuan yang sudahditetapkantidaktercapai3. Adanya alternative lain yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan4. Adanya penggunaan sumberdaya secara tidak sah5. Adanya penyimpangan dari peraturan perundang-undangan6. Sistem akuntansi dan laporan keuangan yang kurang baik

LINGKUP AUDITLingkup audit (audit scope) merupakan batasan dari suatu audit. Meliputi batasan bidang yang akan diaudit, periode waktu yang diaudit, lokasi yang akan dikunjungi, jenis kajian yang akan dilakukan, dan jenis investigasi yang akan dilakukan. Menentukan lingkup audit sangat penting dalam perencanaan karena mempengaruhi prosedur audit, sumber daya yang dibutuhkan, dan masalah-masalah penting yang akan dilaporkan.Pada umumnya, lingkup audit kinerja memuat pernyataan mengenai hal-hal berikut:1. Luasnya tujuan audit yang akan dilakukan2. Permasalahan yang akan diperiksa (3E)3. Waktu yang diperlukan dan besanya sampel

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENENTUKAN LINGKUP AUDITHal-hal yang harus diperhatikan agar lingkup audit dapat ditentukan dengan tepat antara lain:1. Memanfaatkan informasi dari tahap audit sebelumnya2. Menyesuaikan lingkup audit3. Menggunakan pertimbangan profesional4. Mempertimbangkan karakteristik obyek audit, meliputi:

Pendekatan audit yang digunakan Kondisientitas yang diaudit Sifat dan ketersediaan bukti audit Keahlian atau kompetensi yang dibutuhkan

Page 2: RMK VI

RMK Pengauditan Manajemen Sektor Publik

KRITERIA AUDITKriteria audit adalah standar, ukuran, harapan, dan praktik terbaik yang seharusnya dilakukan atau dihasilkan oleh entitas yang diaudit. Dalam menetapkan kriteria audit, auditor dapat menggunakan pendekatan kriteria proses ( apakah auditee telah bekerja dengan cara yang benar) dan criteria hasil (apakah auditee telah mencapai hasil yang benar).

MENGGUNAKAN KRITERIA PROSES DAN/ATAU HASILBeberapa panduan dalam menentukan jenis pendekatan criteria adalah sebagai berikut:1. Apabila auditee mempunyai kriteria yang jelas atas hasil yang ingin dicapai,

maka lebih efektif menggunakan pendekatan criteria hasil2. Apabila hasil dinyatakan dalam bentuk kualitatif dan tidak dinyatakan secara

jelas. Maka sebaiknyamenggunakan pendekatan kriteria proses3. Dalam hal auditee tidak memiliki cara yang baik dalam mencapai hasil maka

lebih banyak menekankan pada penggunaan pendekatan criteria hasil4. Kriteria audit dapat dituangkan dalam bentuk model pengelolaan yang baik,

yang merupakan rangkaian kriteria yang komprehensif yang memuat pendekatan criteria hasil maupun proses

MANFAAT KRITERIA AUDIT1. Sebagai dasar komunikasi antara tim audit dengan manajemen entitas yang

diaudit mengenai sifat audit2. Sebagai alat untuk mengaitkan tujuan dengan program audit selama tahap

pengujian terinci3. Sebagai dasar dalam pengumpulan data dan menyediakan dasar penetapan

prosedur pengumpulan data4. Sebagai dasar penetapan temuan serta menambah struktur dan bentuk

observasi audit

KARAKTERISTIK KRITERIA AUDIT1. Dapat dipercaya, menghasilkan simpulan yang sama dalam kondisi dan

lingkungan yang sama2. Obyektif, bebas dari segala bias3. Berguna, mampu menghasilkan temuan dan simpulan yang berguna bagi

pengguna informasi4. Dapat dimengerti, jelas dan tidak menimbulkan perbedaan interpretasi yang

berbeda5. Dapat diperbandingkan, konsisten dengan criteria sebelumnya6. Kelengkapan, mengacu pada pengembangan yang signifikan atas kriteria-

kriteria tertentu7. Dapat diterima, criteria tersebut dapat diterima semua pihak yang terlibat

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENENTUKAN KRITERIA AUDITPenetapan kriteria audit dimulai dengan mempertimbangkan hal-hal berikut:1. Menentukan sumber kriteria audit

Beberapa sumber meliputi: Tim audit yang pernah memeriksa kegiatan yang sama Produk-produk kerja yang ditetapkan dalam peraturan perundang-

undangan Undang-undang dan kebijakan entitas yang diaudit Pernyataan para ahli atau akademisi Laporan-laporan auditee maupun auditor yang pernah memeriksa

kegiatan yang sama

Page 3: RMK VI

RMK Pengauditan Manajemen Sektor Publik

Pendapat pimpinan tertinggi auditee Kebijakan pemerintah, pengarahan menteri/pimpinan lembaga, pedoman

kerja, dll Informasi yang berasal dari auditee, terutama standar input, proses, dan

output2. Mengembangkan kriteria audit

Pernyataan criteria dimulai dari hal yang bersifat umum atau luas sampai dengan pernyataan kriteria yang lebih khusus/spesifik, yang dapat menuntun auditor untuk menilai tercapainya ekonomi, efisiensi, dan efektifitas pelaksanaan dan hasil pekerjaan auditee.

3. Mengkomunikasikan criteria dengan auditeeHal ini bertujuan agar auditee dapat mengetahui, bahkan bila perlu menyetujui, penggunaannya sebagai tolokukur dan untuk menghindarkan penolakan atas hasil penilaian dikemudian hari.

HUBUNGAN ANTARA AUDITOR DAN AUDITEE DALAM MENENTUKAN KRITERIABerdiskusi dengan auditee memberikan kesempatan bagi auditor untuk menguji obyektivitas kriteria yang akan dipakai. Ketidaksepakatan antara auditor dengan auditee mengenai criteria harus diaungkap dalam kertas kerja audit, ketidaksepakatan mengenai criteria akan mengakibatkan kuranglancarnya pelaksanaan tugas audit dan menyulitkan auditor pada saat pelaporan. Oleh karena itu kriteria audit sangat penting bagi auditor maupun auditee. Kriteria yang digunakan harus dikomunikasikan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman.

ILUSTRASI:

TUJUAN DAN SASARAN AUDITTujuan AuditAudit atas kinerja pelayanan RumahSakit bertujuan untuk menilai kinerja pelayanan terkait dengan penerapan standar pelayanan minimal bidang kesehatan, menguji ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan serta memberikan rekomendasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sasaran AuditUntuk mencapai tujuan tersebut audit kinerja difokuskan pada:1. Rencana capaian SPM bidangkesehatanolehRumahSakit yang dituangkan

dalam dokumen perencanaan dan penganggaran.2. Realisasi pencapaian SPM RumahSakit. 3. Faktor pendukung pencapaian SPM RumahSakit yang terdiri dari sarana

prasarana, sumber daya manusia, dan pendanaan.4. Kegiatan pelayanan kesehatan Rumah Sakit.5. Indeks Kepuasan Masyarakat terkait pelayanan kesehatan.

RUANG LINGKUP AUDIT1. Ruang Lingkup Audit

Sesuai Penetapan Kinerja ……………………….. tahun 2012 yang terkait dengan kegiatan audit kinerja pelayanan bidang kesehatan, akan dilaksanakan audit kinerja pelayanan kesehatanterhadap minimal ….. (…..) RumahSakit. Sampel pengujian kegiatan pelayanan kesehatan dilakukan terhadap ….. (…..)Rumah Sakit.

2. Tahun yang Diaudit

Page 4: RMK VI

RMK Pengauditan Manajemen Sektor Publik

Audit dilakukan terhadap Kegiatan Pelayanan Bidang Kesehatan di ……. Tahun 201x. Pengamatan/observasi pelayanan dapat dilakukan saat pelaksanaan audit.

METODOLOGI DAN KRITERIA AUDITSecara umum audit dilaksanakan melalui proses pengumpulan data/informasi, reviu, analisis, wawancara, dan pengamatan/observasi dengan rincian pengujian:1. Menilai ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

yaitu:a.PP 65 tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal.b.Permenkes Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.c.Kepmenkes Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM Rumah Sakit.Penilaian ketaatan utamanya dilakukan dengan menguji apakah rencana capaian SPM dituangkan dalam dokumen perencanaan, apakah RumahSakit melaksanakan SPM Bidang Kesehatan, apakah rumah sakit menerapkan standar pelayanan minimal rumah sakit.

2. Menguji rencana dan realisasi capaian SPM Bidang Kesehatan.

3. Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor pendukung pencapaian SPM yang terdiri dari kecukupan sarana prasarana, kecukupan dan penyebaran sumber daya manusia, dan kecukupan pendanaan.

4. Menguji kegiatan pelayanan kesehatan serta melakukan penilaian atas capaian SPM Rumah Sakit.

5. Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sesuai Keputusan Menteri PAN nomor 25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Bagi pemerintah daerah (Unit Layanan Kesehatan) yang belum memiliki Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), auditor melakukan survei kepuasan masyarakat dengan menggunakan kusioner survei yang tersedia dalam pedoman ini.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 5: RMK VI

RMK Pengauditan Manajemen Sektor Publik

ILUSTRASI: Program Audit

Tujuan Audit :- Untuk memperoleh gambaran capaian pelaksanaan SPM di Rumah Sakit

(Indikator Terpilih dari Kepmenkes 129/Menkes/SK/II/2008)

Prosedur Audit:

No Prosedur Audit

Rencana Realisasi

Pelaksana

WaktuPelaksan

aWakt

uReff KKA

1 Lakukan pembicaraan dengan pim-pinan rumah sakit tentang maksud dan tujuan audit kinerja dan dapat-kan informasi umum kegiatan pela-yanan di rumah sakit

… jam

… jam

2 Lakukan wawancara tentang proses pengumpulan data kinerja dari rumah sakit ke Dinas Kesehatan

… jam

… jam

3 Dapatkan Surat Keputusan Kepala Daerah tentang SPM Rumah Sakit

… jam

… jam

4 Dapatkan laporan capaian SPM Rumah Sakit sesuai Kepmenkes 129/Menkes/SK/II/2008 tentang SPM Rumah Sakit

… jam

… jam

5 Lakukan pengujian capaian SPM nya

… jam

… jam

6 Buat simpulan … jam

… jam