RMK audit ch-14

download RMK audit ch-14

of 5

Transcript of RMK audit ch-14

Fanuel Febrian Henky Saputra F0311050

RMK Chapter 14Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transasksi

Mengandalkan Pengendalian Internal atau Mengundurkan Diri dari AuditStandar PCAOB 2 mengharuskan auditor menguji pengendalian sebagai bagian dari audit pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan. Audit akan sulit diselesaikan sesuai deadline jika tidak menguji pengendalian kunci secara ekstensif. Suatu audit yang memiliki ketergantungan yang sangat besar pada pengendalian internal dalam siklus penjualan dan penagihan akan mengharuskan auditor untuk melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transasksi yang efektif.

Akun dan Kelas Transaksi dalam Siklus Penjualan Serta PenagihanTujuan utama dari audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang dipengaruhi oleh siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dierima umum. Kelas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan:1. Penjualan (tunai dan kredit)2. Penerimaan Kas3. Retur dan pengurangan penjualan4. Penghapusan piutang tak tertagih5. Estimasi beban piutang tak tertagih

Fungsi Bisnis dalam Siklus dan Dokumen serta Catatan TerkaitSiklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan serta proses yang diperlukan untuk mengalihkan kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah keduanya tersedia untuk dijual. Fungsi bisnis untuk siklus penjualan dan penagihan beserta dokumen didalamnya:1. Pemrosesan pesanan pelanggana. Pesanan pelanggan: permintaan barang dan jasa dari pelangganb. Pesanan penjualan2. Pemberian kredit3. Pengiriman baranga. Dokumen pengirimanb. Bill of lading 4. Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualana. Faktur penjualanb. File transaksi penjualanc. Jurnal penjualan/listingd. File induk piutang usahae. Neraca saldo piutang usahaf. Laporan bulanan5. Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kasa. Remittance Adviceb. Prelisting Penerimaan kasc. File transaksi penerimaan kasd. Jurnal penerimaan kas6. Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan penjualana. Memo kreditb. Jurnal retur dan pengurangan penjualan7. Penghapusan piutang usaha tak tertagiha. Formulir otorisasi piutang tak tertagih8. Penyediaan piutang tak tertagih

Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi PenjualanLangkah-langkah untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan adalah sebagai berikut:1. Memahami pengendalian internal Dengan pendekatan umum untuk objek yang diuji auditor mempelajari bagan mengenai objek tersebut2. Menilai Resiko Pengendalian yang DirencanakanDari langkah pertama, auditor dapat menilai resiko dari pengendalian tersebut dengan langkah-langkah:a. Membuat Kerangka kerja untuk menilai resikob. Mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahan bagi objek c. Mengaitkan dengan tujuand. Mengevaluasi pengendalian dan kelemahan untuk tiap tujuanSelanjutnya adalah menguji aktivitas pengendalian kunci untuk objek, contohnya:a. Otorisasi yang tepatb. Dokumen dan catatan memadaic. Dokumen yang telah dipranomorid. Laporan bulanan e. Prosedur verifikasi internal3. Menentukan luas pengujian pengendalianLuas pengujian tergantung pada keefektifan pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian itu dapat dapat diandalkan untuk mengurangi resiko.4. Merancang Pengujian Pengendalian untuk objekHarus diuji untuk mengetahui keefektifan pengendalian tersebut.5. Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi dari Objek (contoh penjualan)

Retur dan Pengurangan PenjualanTujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien untuk mengendalikan salah saji pada intinya sama seperti untuk memproses memo kredit dengan dua perbedaan. Perbedaan tersebut adalah:1. Materialitasretur sering kali tidak material sehingga dapat diabaikan auditor2. Penekanan pada tujuan keterjadian tujuan yang berbeda antara ketersediaan atau penekanan data yang ditampilkan

Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi Penerimaan KasMetodologi yang digunakan sama dengan yang digunakan untuk merancang pengujian untuk penjualan. Prosesnya adalah sebagai berikut:1. Menentukan pengendalian internal kunci untuk tiap tujuan yang ada2. Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yagn digunakan untuk mendukung pengurangan resiko pengendalian3. Merancang pengujiam substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter bagi tiap tujuannyaJenis penggelapan yang paling sulit dideteksi adalah ketika hal tersebut terjadi sebelum kas dicatat di jurnal penerimaan kas atau listing kas lainnya., terutama ketika penjualan dan penerimaan kas dicatat secara serentak atau simultan. Untuk melakukan pengujian ini secara efektif maka pita register kas atau beberapa prelisting lainnya harus disiapkan pada saat kas diterima.Bukti penerimaan kas adalah prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah semau penerimaan kas yang dicatat telah disetorkan dalam akun rekeing atau rekening bank. Perlu melakukan rekonsiliasi bank dengan bank yang berkaitan dengan rekening perusahaan. Lapping piutang usaha adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk menutupi kekurangan kas yang ada. Penundaan ini biasanya dilakukan ketikan orang yang menangani penerimaan kas dan kemudian memasukannya kedalam computer. Harus dilakukan pemisahan tugas atau kebijakan cuti wajib.

Pengujian Audit untuk Menghapus Piutang Tak TertagihSama seperti retur dan pengurangan penjualan, auditor juga khawatir atas penghapusan piutang usaha tak tertagih. Kemungkinannya adalah karyawan klien menutupi penggelapan dengan penghapusan piutang usaha yang sudah ditagih. Pengendalian yang tepat adalah otorisasi atas penghapusan piutang usaha tak tertagih hanya kepada tingkat manajemen yang telah ditunjuk, hanya setelah melalui penyelidikan menyeluruh mengenai alasan pelanggan tidak mampu membayar.

Pengendalian Internal Tambahan atas Saldo Akun dan Penyajian Serta PengungkapanJika pengendalian internal untuk kelima kelas transaksi yang sudah dibahas tersebut sudah dianggap efektif dan pengujian substantive atas transaksi yang terkair mendukung kesimpulan itu, kemungkinan salah sajai dalam laporan keungan akan berkurang. Nilai yang dapat direalisasi adalah tujuan audit yang terkait dengan saldo akun dari penyajian serta pengungkapan yang masih mungkin terjadi, meskipun belum diidentifikasi atau diuji seabgai bagian dari pengujian pengendalian atau pengujian substantif atas transaksi.Selain yang sudah dibahas masih ada 2 pengendalian lagi, yaitu:1. Penyusunan neraca saldo umur piutang usaha periodic untuk review dan tindak lanjut oleh personil manajemen yang tepat2. Kebijakan menghapus piutang tak tertagih bila sudah tidak lagi untuk ditagih

Pengaruh Hasil Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas TransaksiHasil tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sisa audit, terutama terhadap pengujian substantif atas rincian saldo. Bagian yang paling terpengaruh adalah saldo piutang usaha, kas, beban piutang tak tertagih, dan penyisihan untuk piutang tak tertagih. Jika hasil tidak memuaskan, auditor harus melakukan pengujian substantif tambahan atas penjualan, retur dan pengurangan penjualan, penghapusan piutang tak tertagih, dan pemrosesan penerimaan kas. Pada tahap akhir, auditor harus menganalisis setiap pengecualian, baik dalam perusahaan audit publik maupun nonpublik, untuk menentukan penyebab dan impilkasi dari pengecualian tersebut terhadap resiko pengendalian substantif