RIVIEW JURNAL

5
Reviewer - NIM GALATIA NUGRAHA – I11109053 DINA FITRI WIJAYANTI – I11112007 DODI NOVRIADI – I11112014 Tanggal 15 Mei 2014 Penulis Andrea Beaton, Emmy Okello, Peter Lwabi, Charles Mondo, Robert McCarter, Craig Sable. Tahun 2012 Judul Echocardiography Screening for Rheumatic Heart Disease in Ugandan Schoolchildren Jurnal Circulation Vol. / No. / Hal. No. 125 / Hal. 3127-32 Latar Belakang Penyakit Jantung Rematik (PJR) merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di dunia. Menurut riwayat, PJR banyak terjadi pada anak- anak yang hidup dalam kemiskinan, kurang sehat dan kondisi yang terlalu penuh. PJR menjadi endemik di Asia, pulau-pulau pasifik, dan Afrika terutama di sub-Sahara Afrika. Apabila PJR dideteksi lebih awal, pencegahan sekunder dengan penggunaan injeksi

description

RIVIEW JURNAL

Transcript of RIVIEW JURNAL

Reviewer - NIMGALATIA NUGRAHA I11109053DINA FITRI WIJAYANTI I11112007DODI NOVRIADI I11112014

Tanggal15 Mei 2014

PenulisAndrea Beaton, Emmy Okello, Peter Lwabi, Charles Mondo, Robert McCarter, Craig Sable.

Tahun2012

JudulEchocardiography Screening for Rheumatic Heart Disease in Ugandan Schoolchildren

JurnalCirculation

Vol. / No. / Hal.No. 125 / Hal. 3127-32

Latar BelakangPenyakit Jantung Rematik (PJR) merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di dunia. Menurut riwayat, PJR banyak terjadi pada anak-anak yang hidup dalam kemiskinan, kurang sehat dan kondisi yang terlalu penuh. PJR menjadi endemik di Asia, pulau-pulau pasifik, dan Afrika terutama di sub-Sahara Afrika. Apabila PJR dideteksi lebih awal, pencegahan sekunder dengan penggunaan injeksi penisilin setiap bulannya dapat efektif secara biaya maupun dalam mencegah terjadinya penyakit jantung yang lebih parah. Saat ini, protocol pendeteksian PJR menggunakan echocardiography menunjukkan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan klinik tanpa echocardiography.

Landasan TeoriAuskultasi jantung dilakukan dengan pasien dalam keadaan tegak dan posisi dekubitus lateral kiri. Anak-anak yang didapatkan murmur jantung konsisten pada auskultasi, dengan kombinasi regurgitasi mitral atau aorta, dan pada anak-anak yang telah diketahui mengalami PJR dari echocardiography, diklasifikasikan sebagai secara klinis terdeteksi PJR. Kriteria echocardiography diambil langsung dari konsesus ahli WHO/NIH pada tahun 2006. Hanya katup sebelah kiri yang diperiksa untuk menilai PJR. Regurgitasi tricuspid ringan dan regurgitasi pulmonal ringan sering terlihat, namun tidak mengindikasikan PJR. Regurgitasi mitral yang signifikan yaitu apabila jet regurgitasi minimal 2 cm dari titik coaptation katup, terlihat pada 2 bidang, berkecepatan tinggi, dan terus-menerus sepanjang sistol. Signfikan regurgitasi aorta yaitu apabila jet regurgitasi minimal 1 cm dari titik coaptation katup, terlihat pada 2 bidang, dan berkecepatan tinggi.

Metode & Subyek PenelitianPenelitian cross-sectional terhadap populasi anak-anak usia 5-16 tahun di 6 sekolah dasar terpilih di Uganda berdasarkan keseimbangan sosioekonomik pada Agustus hingga November 2010.

Prosedur PenelitianData yang diambil dari setiap anak yaitu mengenai demografi, ukuran berat dan tinggi badan, melakukan pemeriksaan klinis jantung, dan melakukan deteksi dengan echocardiogram. Setiap anak yang berdasarkan pemeriksaan mengalami penebalan katup mitral maupun aorta ataupun regurgitasi dan terdeteksi abnormal pada deteksi dengan echocardiogram, akan dirujuk ke Rumah Sakit Mulago untuk dilakukan pemeriksaan echocardiography lebih lanjut. Anak-anak akan diklasifikasikan sebagai No PJR, Possible PJR, Probable PJR dan definite PJR. Apabila anak sudah masuk ke dalam klasifikasi definite PJR atau probable PJR, anak tersebut akan diberi resep penisilin profilaksis setiap 4 minggu.

Hasil PenelitianHasil :Pada 47 anak, dilakukan ekokardiografi dicurigai sebagai clinically silent penyakit jantung rematik. Pada kebanyakan kasus melibatkan katub mitral. Tatalaksana yang dimungkinkan yaitu dengan pemberian antibiotic profilaksis.Selain itu, pada kebanyakan kasus, penting untuk dilakukan srining ekokardiografi agar dapat dideteksi sedini mungkin.

Diskusi :Ekokardiografi memang menjadi sarana diagnosis terhadap silent but significant rheumatic carditis berdasarkan rekomendasi WHO tahun 2004. Akan tetapi, dari rekomendasi yang diberikan berdasarkan epidemiologi dan klasifikasi penyakitnya masih memiliki kesulitan dalam sarana diagnosis dan terapan klinis dalam tatalaksananya. Sarana diagnosis penting untuk deteksi dini dan dengan profilasis sekunder, tetapi beberapa kasus, anak dengan demam rematik akut tidak dijumpai kelainan auskultrasi maupun pada ekokardiografi. Meskipun demikian, profilaksis sekunder masih menjadi senjata ampuh melawan penyakit jantung rematik.

KesimpulanPrevalensi penyakit jantung rematik di negara berkembang masih terbilang tinggi, dikarena status sosial ekonomi masyarakat, terutama pada anak-anak. Upaya pencegahan dan diagnostik dini menjadi hal penting dalam mencegah penyebaran penyakit, dan penting sekali menjadi prioritas dalam menetapkan tindakan medis yang memadai.