Rini Sugianto, Kapten Haddock & The Adventures of Tintin

download Rini Sugianto, Kapten Haddock & The Adventures of Tintin

of 2

description

Rini Sugianto, Kapten Haddock & The Adventures of TintinArticle - Majalah Adoi Indonesia

Transcript of Rini Sugianto, Kapten Haddock & The Adventures of Tintin

Inspirasi Dunia Animasi:

Sudah nonton the Adventures of Tintin? Jika belum, segeralah nikmati film petualangan apik berdurasi 107 menit yang diangkat dari kisah komik phenomenal nan legendaris karya Herge ini. Disuguhkan dalam format animasi yang mengagumkan, kita diajak berpetualang bersama wartawan jambul kita ini untuk menumpas kejahatan, bertemu dengan snowy dan Kapten Haddock yang khas dengan teriakan sejuta topan badai-nya, serta sepasang detektif kocak berkumis lebat Thomson dan Thompson. Dengan besutan sutradara kondang Stephen Spielberg, film layar lebar Tintin ini tampil spektakuler. Tentunya, ini tidak terlepas dari dukungan tim yang kuat dibelakangnya, termasuk para animatoranimator handal yang memegang peranan sangat penting untuk menghidupkan karakter-karakter yang sudah terpatri lama dalam benak pecinta Tintin. Dan kali ini kita boleh turut berbangga, karena salah seorang animator yang sangat berperan dalam pembuatan film ini berasal dari Indonesia. Dialah Rini Sugianto, nama yang sepertinya bakal menginspirasi dan menyemangati banyak animator-animator Indonesia untuk berkarya lebih serius lagi hingga menembus industri animasi global.42

Perjalanan Mengarungi Lautan Animasi Kabar tentang keterlibatan animator asal Indonesia bernama Rini Sugianto dalam film layar lebar sekelas Tintin ini ibaratnya seperti pasokan oksigen yang mampu memompa kembali semangat berkarya banyak rekan muda kita, terutama mereka yang bergulat atau memiliki ketertarikan pada dunia animasi. Apalagi selain dirinya, ada juga animator lain dari Indonesia yang turut andil dalam pengerjaan film layar lebar ini, belum lagi sejumlah animator yang punya andil besar dalam karya-karya film lain, sebut saja misalnya Griselda Sastrawinata yang berperan penting dalam penciptaan karakter di film Shrek di studio film ternama Dreamworks. Prestasi-prestasi mereka ini sungguh membanggakan dan menginspirasi. Lantas, siapakah Rini Sugianto ini? Dan bagaimana pula kisah perjalanannya sehingga seorang Rini ini bisa menapakkan kakinya di kancah industri animasi internasional? Sebelum berkenalan dengan dunia animasi, Rini ternyata adalah seorang arsitek, pilihan karir yang ditekuni selepas kelulusannya dari Jurusan Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung. Namun perkenalannya pada animasi 3D di tahun 2002 ternyata telah membuatnya jatuh cinta pada dunia ini, yang kemudian berujung pada kebulatan hatinya untuk belajar lebih optimal lagi dengan melanjutkan kuliah di Academy of Arts di San Fransico. Dan dia bersyukur karena pilihannya untuk kuliah lagi ini didukung penuh oleh orang tuanya. Saya sangat bersyukur karena orang

tua saya mendukung penuh, walaupun waktu itu mereka sama sekali nggak ngerti animasi itu apa. Mereka percaya pilihan ini akan membuat Rini bahagia , ungkap Rini yang kini telah mampu membuktikan bahwa kepercayaan yang diberikan padanya tidak pernah disia-siakan. Dunia animasi bagi Rini, mungkin bisa dianalogikan sebagaimana pesona lautan bagi Kapten Haddock. Begitu luas, dalam, sekaligus indah dan menantang. Akan selalu ada tantangan baru untuk dihadapi dalam setiap pelayaran. Dan tentunya tidaklah mudah untuk bisa menguasai materi yang diberikan, mengingat keberadaan animasi di sana sudah jauh lebih mapan ketimbang di Indonesia. saya merasa tertinggal dan banyak sekali yang harus di kejar mengingat animasi sudah begitu mapan disini dibanding dengan Indonesia, kenangnya. Tidak pernah menyerah. Itulah bekal yang terus digenggamnya, selain tentunya kecintaan yang dalam pada bidang animasi ini sendiri. Dengan berbekal passion dan ketekunannya, akhirnya Rini berhasil merampungkan studi-nya. Dan tantangan selanjutnya adalah untuk bisa masuk dalam dunia industri animasi. Persaingan di industri animasi Amerika Serikat, yang mungkin bisa dikatakan sebagai ibu kotanya industri ini, pasti sangatlah ketat. Tidaklah mudah untuk bisa menembus masuk. Tetapi bagi Rini, dengan karakternya yang kuat dan pantang menyerah, ketatnya persaingan justru dilihat sebagai tantangan yang memang layak untukADOI JANUARI - FEBRUARI 2012

dijawab dengan totalitas usaha. Dan apa yang diperjuangkannya kemudian menghasilkan buah. Pada tahun 2005, Rini berhasil bergabung di Stormfront Studios, sebuah perusahaan pengembang game yang dikenal, di mana dia mengerjakan game Eragon. Di perusahaan ini, Rini bergabung sampai tahun 2006, dan lalu berpindah ke Offset sampai dengan tahun 2007. Selepas dari Offset, Rini bergabung di Blur Studio di California, sebuah perusahaan produksi animasi dengan spesialisasi di bidang game cinematic dan trailer, yang juga dikenal dengan kecanggihan karya special effect-nya seperti yang bisa dilihat dalam visual effect-nya film Avatar dan The Mask. Di perusahaan ini, Rini berkarir cukup lama, yakni hingga tahun 2010 lalu, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke Selandia Baru ketika Tintin memanggil. Panggilan Tintin: Sebuah Milestone Untuk bisa terlibat dalam pembuatan film layar lebar sekelas Tintin mungkin menjadi impian para animator, apalagi mengetahui film tersebut digawangi oleh sutradara besar seperti Stephen Spielberg. Dan ketika kesempatan itu benar-benar datang dari WETA yang menyukai hasil karya animasinya tahun lalu, Rini yang memang dari kecil akrab sekali dengan Tintin lantas menyanggupinya, dan segera pindah dari California ke Selandia Baru. Saya senang mendapatkan kesempatan untuk ikut menggarap film sebesar Tintin ini. Apalagi sutradaranya Stephen Spielberg. Ini pengalaman pertama terlibat dalam film layar lebar Hollywood dan bisa kerja bareng sutradara terkenal, kisahnya. Menggarap film dengan karakter-karakter yang sudah sangat dikenal sejak tahun 1930-an adalahADOI JANUARI - FEBRUARI 2012

tantangan yang besar. Dan Rini sangat menyadari hal itu. Komik Tintin sudah sangat terkenal, dan orangorang sudah sangat familiar sama karakternya. Kita nggak bisa sembarangan, lanjutnya. Menyusul kepindahannya ke Selandia Baru, Rini langsung terlibat dalam pembuatan karya besar ini. Banyak tenaga dan pikiran dicurahkan dalam waktu yang tidak sebentar. saya sendiri membantu productionnya selama 1 tahun tapi untuk proyeknya sendiri sudah mulai beberapa tahun sebelumnya. Dalam film ini, dia bertindak sebagai salah satu animator yang mengerjakan paling banyak adegan hingga mencapai total

70 shot. Sebagai animator, kita ngerjain animasinya. Nggerakin karakter-karakternya. Dan kebetulan di film ini saya merampungkan shot terbanyak. Ada 70 shot yang saya animate. Dan hari-hari penuh dengan kerja lembur pun datanglah. Selama berbulan-bulan, kerja sebelas hingga dua belas jam sehari termasuk saat weekend menjadi bagian dari kesehariannya. Tetapi kecintaan membuatnya bisa menikmati hari-hari sibuknya, dan juga bersyukur karena di sana dia mendapatkan banyak kesempatan untuk bisa belajar banyak hal dari banyak orang. Dan menjadi kebanggaan tersendiri ketika hasil karyanya mendapatkan pujian atau komentar yang bagus. Sementara kedekatannya dengan sosok Tintin sejak kecil banyak membantunya untuk bisa menghidupkan karakter-karakternya. Sementara untuk tokoh Snowy, dia juga merasa sangat terbantu dengan keberadaan doggy kesayangannya yang bahkan kadang sering dipinjam buat bikin shoot reference. Adalah kebahagiaan dan kelegaan ketika fim The Adventures of Tintin berhasil dirampungkan dan tayang di bioskop-bioskop dunia. Lebih bahagia lagi ketika orang tuanya yang bukan penggemar film ternyata sudah turut menontonnya. Ketika petualangan Tintin, Snowy dan Kapten Haddock sudah terhidang di layar lebar, petualangan Rini terus berlanjut. Saat ini dia tengah kembali sibuk menjadi bagian dari tim solid yang menggarap film besar lain, the Avengers, film epik tentang para superhero legendaris Amerika yang sudah banyak ditunggu-tunggu jadwal tayangnya. Nah, siapa akan menyusul?43