ringside doctor.doc

4
Ringside Doctor 1. Cedera nasal Merupakan cedera yang paling sering terjadi diatas ring tinju. Cedera pada hidung dapat menyebabkan perdarahan apabila terjadi pecahnya plexus keisselbach ataupun robekan arteri sphenopalatina inferior atau superior disertai fraktur. Ingat bahwa hidung adalah target favorit seorang petinju. Penanganan cedera nasal yaitu: a. Petinju di dudukkan, pastikan jalan nafas baik, kelainan respirasi ataupun sistemik biasanya belum terjadi. b. Pastikan bahwa perdarahan yang terjadi tanpa disertai fraktur. Jika ada kecurigaan fraktur maka untuk menghentikan perdarahan tidak boleh dipijat, tetapi dilakukan kompres dingin lalu dibawa kerumah sakit. Pijatan dapat dilakukan hanya jika terbukti tidak ada fraktur nasal. c. Batang hidung dipijat dengan jari-jari tangan, petinju diharuskan bernafas dari mulut. d. Pijatan dilakukan sedikit dibawah tulang rawan hifung dengan posisi ibu jari berhadapan dengan jari lain. e. Pemijatan dilakukan sedemikian tupa dalam waktu kurang dari 5 menit. f. Hidung dan mulut dibersihkan dari darah. g. Jika perdarahan dapat dihentikan sebaiknya dilakukan kompres air dingin pada batang hidung mata hingga pipi. h. Apabila pemijatan tidak berhasil sebaiknya dipertimbangkan untuk dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lanjut. i. Apabila mungkin dilakukan tampon, maka digunakan kasa yang dibasahi dan larutan adrenalin 1%. 2. Cedera mata Cedera mata adalah cedera yang berat, biasanya hanya mengenai kelopak mata atau pelipis tetapi jika mengenai mata dapat beresiko kebutaan. Jika terjadi cedera mata sebaiknya langsung dikirim ke rumah sakit. Penanganan pertama cedera seputar daerah mata: - Hentikan perdarahan dengan menutup luka, gunakan kasa atau swab halus - Perdarahan - Jika terdapat lebam di kompres es 3. Cedera dada dan patah tulang dada Mayoritas yang terjadi adalah contusio jaringan berupa lebam. Ingat kemungkinan terjadinya hipertrofi rematik pada petinju yang terbiasa mengalami benturan dada.

Transcript of ringside doctor.doc

Page 1: ringside doctor.doc

Ringside Doctor

1. Cedera nasalMerupakan cedera yang paling sering terjadi diatas ring tinju. Cedera pada hidung dapat menyebabkan perdarahan apabila terjadi pecahnya plexus keisselbach ataupun robekan arteri sphenopalatina inferior atau superior disertai fraktur.Ingat bahwa hidung adalah target favorit seorang petinju.Penanganan cedera nasal yaitu:a. Petinju di dudukkan, pastikan jalan nafas baik, kelainan respirasi ataupun sistemik

biasanya belum terjadi.b. Pastikan bahwa perdarahan yang terjadi tanpa disertai fraktur. Jika ada kecurigaan

fraktur maka untuk menghentikan perdarahan tidak boleh dipijat, tetapi dilakukan kompres dingin lalu dibawa kerumah sakit. Pijatan dapat dilakukan hanya jika terbukti tidak ada fraktur nasal.

c. Batang hidung dipijat dengan jari-jari tangan, petinju diharuskan bernafas dari mulut.d. Pijatan dilakukan sedikit dibawah tulang rawan hifung dengan posisi ibu jari berhadapan

dengan jari lain.e. Pemijatan dilakukan sedemikian tupa dalam waktu kurang dari 5 menit.f. Hidung dan mulut dibersihkan dari darah.g. Jika perdarahan dapat dihentikan sebaiknya dilakukan kompres air dingin pada batang

hidung mata hingga pipi.h. Apabila pemijatan tidak berhasil sebaiknya dipertimbangkan untuk dibawa ke rumah

sakit untuk penanganan lanjut.i. Apabila mungkin dilakukan tampon, maka digunakan kasa yang dibasahi dan larutan

adrenalin 1%.

2. Cedera mataCedera mata adalah cedera yang berat, biasanya hanya mengenai kelopak mata atau pelipis tetapi jika mengenai mata dapat beresiko kebutaan. Jika terjadi cedera mata sebaiknya langsung dikirim ke rumah sakit.Penanganan pertama cedera seputar daerah mata:- Hentikan perdarahan dengan menutup luka, gunakan kasa atau swab halus- Perdarahan - Jika terdapat lebam di kompres es

3. Cedera dada dan patah tulang dadaMayoritas yang terjadi adalah contusio jaringan berupa lebam. Ingat kemungkinan terjadinya hipertrofi rematik pada petinju yang terbiasa mengalami benturan dada. Cedera umum yang mengancam adalah sinovitis traumatis kronis, yaitu peradangan dan pembengkakan yang dapat menyebabkan subluksasi. Butuh waktu istirahat dan operasi untuk kesembuhan.Cedera dada hingga patah tulang dada merupakan cedera yang paling sering disembunyikan sebelum pertandingan kualifikasi oleh petinju.

Fraktur kosta adalah kejadian patahnya tulang iga akibat benturan saat bertinju. Yang harus diteliti pada fraktur kosta adalah gejala dan seberapa berat trauma terjadiPenanganannya adalah sebagai berikut:a. Pastikan cedera dada terdapat fraktur atau tidak.

- Awasi tanda-tanda sesak nafas akut dengan melihat RR- Ada tidaknya nyeri pada saat pengembangan dada (nyeri bersifat lokalis trauma)- Ada tidaknya krepitasi untuk tentukan patah atau tidak

Page 2: ringside doctor.doc

- Pengembangan paru normal atau tidak (pada pneumo thorax dengan tulang rusuk yang merobek lapisan pleura, pengembangan paru terhambat)

- Pastikan suara paru vesikuler normal dengan menggunakan stetoskop, bandingkan kanan dan kiri.

b. Jika tidak ada tanda-tanda patah, rawat lebam dengan kompres air dingin. Luka lecet dirawat dengan salv antibiotik.

c. Jika ada tanda-tanda patah, pertimbangkan pasang strapal untuk pertolongan pertama. Petinju disuruh duduk tegak, cari posisi tulang dada yang paling stabil, bersihkan bagian yang diduga patah dari keringat ataupun luka, pasang strapping dapat dengan menggunakan elastoplas atau plester.- Elastoplas : dada dilingkari dengan 2-3 kali putaran elastic verban yang luasnya 3

inch. Petinju diharap menghembuskan nafas saat dipasang elstoplas.- Plester : plester dipasang mulai dari tulang sternum, hingga garis tengah punggung

melewati daerah fraktur. Petinju diharapkan menghembuskan nafas saat dipasang plester.

d. Apapun yang terjadi sebaiknya ditindaklanjuti dengan pemeriksaan penunjang radiologi x-ray thorax.

4. Cedera bahu dan tanganCedera bahu sering terjadi karena terlalu lelah, cedera ini juga bisa diseabkan oleh external violence akibat body contact sport, cedera pada petinju biasanya luksasio / subluksasio dari artikulasi humeri.Penggunaan bahu berlebihan akan menyebabkan cedera dikarenakan sendi bahu bersifat glaboidea dimana hanya diperkuat oleh ligamentum dan otot bahu saja. Untuk pertolongan pertama ketika terjadi trauma pada ligamen bahu yaitu penggunaan armsling. Pada petinju, patah tulang metacarpal dikenal dengan boxer fracture. Yaitu patah tulang mcp tepatnya pada neck metacarpal yang sering terjadi di jari ke-2 hingga ke-5. Penyebabnya paling sering karena pukulan salah arah yang membentur bagian tubuh lawan yang tidak diharapkan. Semisal ketika pukulan yang ditujukan ke wajah mengenai bahu lawan.

5. Cedera mulut (gigi dan dagu)Kebanyakan cabang body contact sport sering mengalami cedera ini. Derajat kelainan pada mulut dapat meliputi gigi tanggal, gigi patah, hingga patah tulang rahang. Cedera dapat menyebabkan:

- Tidak sadar dalam waktu yang amat singkat (dibawah 10 detik).- Tidak sadar dalam waktu yang cukup singkat (diatas 10 detik).- Tidak sadar dalam waktu yang lama dan langsung jatuh ke lantai.

Oleh karena itu pentingnya pengecekan pemakaian pelindung gigi pada petinju sebelum bertanding.

6. Cedera kepalaMerupakan cedera yang paling kronis dalam pertandingan tinju. Karena pukulan yang langsung mengarah ke kepala, petinju dapat mengalami pusing, sempoyongan bahkan sampai tidak sadarkan diri dalam beberapa menit.Petinju yang mengalami pingsan (hilang kesadaran) dalam waktu lebih dari 10 detik (biasanya pada save by the bell) tidak diperkenankan melanjutkan pertandingan.

Cedera kepala yang mungkin terjadi pada petinju adalah:- Komosio cerebri (gegar otak)

Gejala:

Page 3: ringside doctor.doc

Mual/muntah - pusing/sakit kepala - pingsanApabila petinju mengalami hal tersebut petinju langsung dikeluarkan dari ring kemudian ditidurkan di temat rata tanpa bantal, letak kepala dimiringkan agar muntahan tersebut tidak menutupi jalan nafas dan muntahan mudah dikeluarkan.Sebaiknya dilakukan head ct-scan setelah pertandingan. Untuk menyingkirkan kemungkinan kontusio cerebri.

- Kontusio cerebri (memar otak)Biasanya cedera ini lebih berat, gejalanya hampir mirip dengan komosio cerebri, setelah trauma pada kelapa, terjadi kehilangan kesadaran dalam waktu yang lama. Dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa hari disertai kelainan organ otak.Gejalanya: muntah, berkeringat dingin, pusing, kehilangan kesadaran hingga amnesia.Penanganan: Petinju ditidurkan di alas keras dilakukan DABC dengan dibersihkan jalan nafas dari darah, kotoran, dsb. Dilakukan manuver head tilt chin lift, jaw thrust. Kemudian cek tanda-tanda vital.tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial adalah TD naik disertai Nadi meningkat.Mutlak dilakukan head ct-scan setelah pertandingan.

- Epidural bleeding (perdarahan epidural) dan Subdural bleeding (perdarahan subdural)Epidural bleeding lebih berat dari subdural bleeding. Dua duanya mengalami perdarahan pada selaput otak hingga penumpukan perdarahan menekan otak disisi tertentu.Biasanya petinju mengalami kehilangan kesadaran selama beberapa detik sebelum menerima pukulan keras hingga terjadi kelainan ini.

Epidural bleeding : pasien akan kehilangan kesadaran sebentar (beberapa detik-hingga beberapa menit) – kemudian sadar – setelah itu pasien akan mengantuk, kesadaran menurun, lalu pasien jatuh dalam keadaan tidak sadar (lucid Interval). Biasanya disertai dengan kelumpuhan separuh badan kontralateral cedera kepala.Subdural bleeding : lucid interval terjadi lebih lama bisa terjadi beberapa hari hingga beberapa minggu.Keduanya mutlak dilakukan head ct-scan setelah pertandingan.

- Disfungsi neurologis – yang disebut sindrom punch drunk

Sumber: Wibowo, herdianto, 2007. Pencegahan dan Pelaksanaan Cedera Olahraga. Jakarta : EGC

M. R. Yuwana MD.