Ringkasan Sampling
-
Upload
nita-ferdiana -
Category
Documents
-
view
11 -
download
2
description
Transcript of Ringkasan Sampling
15
SAMPLE SURVEY:
HISTORY, CURRENT PRACTICE,
AND FUTURE PROSPECTS
1. PENDAHULUAN
Survei Sampel saat ini merupakan salah satu metode penelitian dasar yang penting dari
ilmu-ilmu sosial dan alat penting untuk tujuan yang diterapkan baik di sektor publik dan swasta.
Seperti ilmu-ilmu sosial yang terkait, survei sampel adalah perangkat yang relatif baru untuk belajar
tentang proses sosial dan masyarakat, yang muncul sebagai teknik penelitian dalam 50 tahun
terakhir.
Survei sampel terdiri dari pendekatan standar untuk pengumpulan informasi pada individu,
rumah tangga, atau lainnya yang tersusun melalui pertanyaan yang sistematis. Tiga teknis dasar
yang secara bersamaan membentuk inti dari metode survei sampel:
1. Sampling noninstitutionalized human populations: Teknik ini telah dikembangkan dan
memungkinkan memberikan gambaran sampel yang tidak bias dari noninstitutionalized
population.
2. Teknik wawancara: Pengalaman dalam berwawancara menjadi salah satu bekal dalam
penyusunan kuesioner. Selain itu, pengalaman ini juga mampu meningkatkan kemampuan
pewawancara dalam menggali jawaban dari responden.
3. Analisis data multivariat: perkembangan teknis pengolahan data bersama memungkinkan kita
untuk melihat hubungan antara variabel yang sifatnya lebih kompleks.
Perkembangan metodologi survei tergantung pada kemajuan 3 aspek tersebut dan hal ini
terlihat pada kurun waktu 50 tahun terakhir. Hal ini menjadi semakin jelas bahwa perusahaan
ekonomi skala besar dan lembaga pemerintah memerlukan data yang bersifat data primer. Data
preferensi penduduk Amerika untuk suatu produk konsumen, kebijakan publik, kandidat politik, dan
sejenisnya, tidak dapat diperoleh tanpa mengajukan pertanyaan kepada individu secara langsung.
Selain itu, ada banyak jenis data yang lebih mudah diperoleh melalui survei sampel dibandingkan
dengan metode alternatif, misalnya, data pengeluaran rumah tangga untuk perawatan medis.
15
1.2 SEJARAH SINGKAT SURVEI SAMPLE
Survei dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan data individu mengenaidata diri, rumah
tangga, atau tentang unit sosial lainnya.Dalam arti luas ini, survei semacam telah dilakukan sejak
orang mulai membutuhkan informasi mengenai distribusi dan ukuran komunitas manusia dan
karakteristik sosial mereka. Kita hanya bisa berspekulasi bahwa survei primitif terdiri dari
karakteristik yang bersifat umum dan angka perkiraan yang sangat kasar. Sensus Sesekali (misalnya
domesday book) telah bisa memberikan perkiraan yang agak lebih baik, setidaknya pada
penghitungan penduduk sederhana. Namun, hingga munculnya pemilihan negara dan birokrasi
modern, kebutuhan akan presisi dan pembaharuansecara periodik masih kurang.
Sensus dan survei munculkarena kebutuhan birokrasi negara modern. Sensus di Amerika
Serikat yang diamanatkan dalam konstitusi, bermula dari kebutuhan dalam rangka pembagian
wilayah sampai dengan topik selain jumlah penduduk seperti pengembangan masalahpopulasi
penduduk dan tentang badan usaha terorganisir seperti peternakan, pabrik, dan perusahaan bisnis.
Survei di abad ke-19 cenderung menyerupai sensus dalam upaya untuk mencakup total
populasi penduduk. Misalnya, survei Booth pada akhir abad ke-19 mengenai orang miskin dari
london adalah survei menurut blok-per-blok, rumah tangga-demi-rumah tangga, kurang lebih
sistematis dalam cakupan topik (Fried, 1968). Survei Dubois (1967) pada komunitas negro
Philadelphis adalah dari rumah tangga ke rumah tangga dengan menggunkan konsep yang sama
seperti pada sensus 1890 yang meliputi data demografi dan ketenagakerjaan dasar.
Survei sosial pada pertengahan abad ke-20, " Gerakan survei " juga dilakukan sensus pada
kota yang diteliti.Dilakukan penggabungan data sensus dengan survei untuk topik tertentu, seperti
kondisi perumahan yang tidak tercakup dalam sensus sepanjang sepuluh tahun. Pekerjaan peneliti di
bidang ekologi dari sekolah chicago dilakukan juga didasarkan pada cara yang sama: Trasher (1927)
berusaha untuk memetakan lokasi semua geng remaja di chicago; Reckless (1933) mensurvei semua
rumah bereputasi buruk yang menunjukkan lokasi rumah bordil di chicago.
Demikian pula, survei sebelum pilkada yang dilakukan oleh surat kabar untuk meramalkan
hasil pemilu didasarkan pada ide bahwa semakin besar sampel, semakin baik ramalan. jajak
pendapat kepada pelanggan telepon dengan mengirimkan jutaan pesan suara yang dikirim ke semua
penduduk yang berlangganan telepon di Amerika Serikat. Selain itu kertas surat suara dan kotak
surat suara diletakkan di persimpangan yang banyak dilewati guna menjaring pemilih yang ingin
melakukan pemilihan suara. Mereka melakukan pemilihan berdasarkan suara hati mereka dan
akurasi peramalan tergantung pada jumlah orang yang disurvei. Perhatikan bahwa alasan akurasi
15
peramalan bukan berdasarkan sampling, namun didasarkan bahwa semakin besar N maka semakin
besar akurasi dan ide itu hanya berlaku jika N mendekati dengan ukuran populasi.
Riset marketing konsumendimulai setelah perang dunia I yang dilakukandengancara yang
berbeda dari sensus. Cara yang dilakukan adalah dari laboratorium psikofisik di mana sejumlah kecil
subjek dibawa ke lokasi untuk pengujian standar. Dengan metode laboratorium, proses yang sedang
diselidiki adalah manusia. Pengujian produk dengan meminta sekumpulan konsumen untuk
mengekspresikan preferensi komparatif mereka untuk berbagai paket atau konsumen diminta untuk
mencoba merek baru. Konsumen yang dipilih yaitu yangberada di toko-toko atau klub sosial, atau
mereka yang diminta untuk menjadi sukarelawan melalui iklan di surat kabar.
Survei modern berevolusi dari cara tersebut. Psikolog yang berkecimpung dalam riset pasar
melakukan teknik wawancara mengenai preferensi melalui pertanyaan standar. Dari wartawan
muncul gagasan bahwa orang bisa dipertanyakan tentang preferensi antara kandidat, dan dari ini
adalah langkah mudah untuk memunculkan ide untuk mempelajari preferensi antara kebijakan. Dari
survei sosial timbul ide bahwa kondisi sosial dapat diukur dan dihitung. Hal-hal tersebut adalah
untuk menambahkan ide-ide probability sampling.
Meskipun beberapa dari ide-ide dasar pengambilan sampel telah ada dalam waktu yang
lama, sampling populasi manusia noninstitusi memerlukan pengembangan prosedur khusus.
Pendaftaran penduduk belum ada dan juga belum ada nomor seri yang mencakup semua elemen
dari populasi Amerika. Acak atau sistematik sampling dari populasi noninstitusibelum bisa dilakukan.
Jajak pendapat politik pertama yang muncul pada 1930-an berhasil memecahkan masalah
sampling dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Para polltakers lebih fokus bahwa sampel yang
diwawancarai harus mencerminkan populasi pemilih Amerika merupakan hal yang penting. Kuota
yang ditetapkan untuk pewawancara akan mengikutidistribusi usia dan jenis kelamin dari responden
yang termasuk populasi pemilih AS. Pada tahap pertama, pewawancara akan mendekati calon
responden. Dalam beberapa hal, prosedur ini adalah modifikasi dari pemilihan suara menggunakan
surat kabar. Kuota Usia dan jenis kelamin memungkinkan pewawancara untuk mengidentifikasi
apakah setiap individu yang ditemui telah memenuhi kuota yang diberikan (kuota umur
ditetapkanberkisaran pada rentang : 21-35, 36-55, diatas 55). Saat ini kita hanya bisa berspekulasi
tentang berapa banyak dari survei awal wawancara berlangsung di sudut-sudut jalan yang sibuk, dan
bus dan pemberhentian kereta, sebagai tandingan hasil survei dari rumah ke rumah. Kuota implisit
juga ditetapkan menurut wilayah dari suatu negara seperti halnya jumlah pewawancara yang
ditetapkan oleh lembaga survei nasional yang sebanding dengan populasi pemilih
15
Teknik Wawancara dan hal yang dicatatmasih sederhana. Wawancara singkat, berlangsung
5-10 menit; Tidak ada informasi yang dieksplorasi secara mendalam, dan sedikit informasi latar
belakang (misalnya. Sosial Ekonomi Status atau rumah tangga ukuran atau komposisi) diperoleh
tentang responden. Teknik analisis juga sederhana. Menghitung distribusi marjinal danmenampilkan
tabulasi silang menurut wilayah, jenis kelamin dan usia. Kurangnya data dalam sebuah survei
menjadi hambatan seorang analis untuk melakukan analisis yang lebih mendalam.
Walaupun dilihat dari perspektif kontemporer mengenai praktek survei sampel, jajak
pendapat dahulumemang masih sangat sederhana.Namun merupakan langkah awal yang cukup
baik. Sampel yang representatif dari berbagai kuota walaupun tidak memadai, tetapi masih lebih
baik daripada bergantung pada mahasiswa klub sosial, atau pada kuesioner dikirimkan dengan
tingkat tanggapan mencapai sekitar 15 %. Tanggapan berupa satu atau dua kalimat sederhana
adalah ukuran yang lebih baik dibandingkan sentimen publik mengenai isu kebijakan daripada
menghitung surat pro dan kontra yang diterima oleh orang-orang di kongres. Distribusi marjinal
adalah perkiraan opini publik yang lebih baik daripada pendapat wartawan. Tentu saja, survei
sampel sederhana masih lebih efisien daripada melakukan sensus.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga survei sepertiGallup Organizationdan Crossley
polls, yang diterbitkan dalam kolom surat kabar di awal 1930-an, bukan satu-satunya survei sampel
yang dilakukan. Mereka dan organisasi survei sampel lainnya juga telahmelakukan riset konsumen
melalui pembaca majalah, pendengar jaringan radio dan program, dan pangsa pasar dari barang-
barang konsumsi. Anehnya, penelitian akademik dalam ilmu sosial tidak mengadopsi metode ini,
setidaknya dalam pengembangan awal. Sebagai contoh, teks-teks awal dalam metode penelitian
sosial yang digunakan dalam sosiologi (Lundberg, 1929; Young, 1949) memiliki bagian yang ditujukan
untuk survei, tetapi hampir tidak ada ruang yang diberikan kepada sampel survei. Namun, beberapa
sampel survei yang dilakukan : misalnya, Elin Anderson (1937 ) melakukan survei sampel tentang
hubungan antaretnis di Burlington, Vermont, pada 1933 yang mendapatkan gambaran sampel
rumah tangga dari sensus yang dilakukan pada kota itu. Selain itu adalah tidak digunakannya survei
sampel oleh dua studi masyarakat yang terkenal pada periode itu ( Lynd & Lynd, 1937; Warner and
associates, 1942). Dan juga, Thurstone (1929), dalam mengembangkan metode skala sikapnya,
menggunakan mahasiswa sebagai subyek. Ringkasan Murphy, Murphy dan Newcomb (1937)
menerbitkan karya-karya mengenai kutipan eksperimental psikologi sosial yang menggunakan
mahasiswa atau kelompok tawanan sebagai subjek.
15
Jajak pendapat (dan turunan survei sampel) ternyata mendapat dukungan yang cukup besar
dikarenakanberkinerja baik dalam memprediksi hasil pemilihan presidenRoosevelt-Landon di tahun
1936.
Demografi di biro sensus, bekerja sama dengan statistik terapan, mulai mengembangkan
metode sampling untuk memenuhi tuntutan untuk mengukur tingkat pengangguran yang lebih
update. Selanjutnya di tahun 1930-an, upaya untuk mengukur pengangguran menggunakan
kuesioner singkat yang dikirimkan dengan surat, meminta tanggapan melalui surat kembali jika ada
orang yang menganggur dalam rumah tangga. Survei ini dengan cepat masuk ke dalam keranjang
sampah. Ada juga kekhawatiran untuk mengukur status kesehatan penduduk Amerika, dengan
survei kesehatan nasional pertama dilakukan dengan menggunakan cluster sampling, dan
tampaknya cluster dipilih dengan berbagai pertimbangan.
Salah satu hasil dari biro sensus tentang pengambilan sampel adalah untuk menghasilkan
serangkaian teknik yang merupakan dasar dari metode sampling populasi saat ini yaituarea
probability sampling. Sampling diperkenalkan sebagai bagian dari sensus itu sendiri dengan
subsampel rumah tangga yang diambil darisensus tahun 1940 mendapat pertanyaan rinci tentang
perumahan, pekerjaan, dan penghasilan.
Polling opini publik pertama kali secara sistematis digunakan untuk tujuan kebijakan setelah
perang dunia II dimulai di Eropa dan presiden berusaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih
updatemengenai sentimen publik terhadap langkah-langkah seperti pro-sekutu sebagai Lend-lease
Act. Hadley Cantril, dari kantor riset opini publik di princeton universitas, dipanggil untuk
memberikan nasihat kepada presiden dan sekretaris negara.
Polling pemilihan juga dilakukan oleh Lazarsfeld (1944 ) small-scale sandusky, studi panel
pemilu ohio 1940. Ini adalah studi penting dalam beberapa hal. Pertama, hal tersebutmewakili
masuknya akademik ilmu sosial ke dalam studi empiris tentang cara pemilihan menggunakan survei
sampel. Kedua, dalam studi sandusky, wawancara dilakukan dalam waktu yang lama dan penggalian
topik secara lebih mendalam dibandingkanpada jajak pendapat politik. Yang terakhir, dan yang
paling penting, metode analisis yang digunakan yakni multivariat, dan mereka cukupberperan dalam
modus tabulasi silang multiway. Perlu dicatat bahwa Lazarsfeld dan kolega nya tidak menggunakan
model statistik inferensia; sampling digambarkan sebagai mengunjungi setiap empat rumah dan
tidak ada uji signifikansi atau interval kepercayaan yang dibahas. Studi penting ini tidak datang dari
ilmu politik atau dari sosiologi. Lazardfeld memperluas minatnya dalam mempelajari pengambilan
keputusan psikologi sosial tentang pengambilan keputusan membeli konsumen.
15
Penggunaan survei oleh pemerintah AS selama perang dunia II memberikan kredibilitas
tambahan pada survei sampel. Dalam dapartment pertanian, divisi survei Program memberikan
informasi tentang berbagai topik mulai dari penerimaan konsumen akan penjatahan makanan untuk
perkiraan produktivitas pertanian. Kantor administrasi harga bersepakat dengan National Opinion
Research Center (NORC), dan juga dengan Universitas Denver, untuk mengukur penerimaan publik
atas kontrol harga pada barang-barang konsumen. Departemen Pemerintahan juga bersepakat
dengan NORC untuk menilai bagaimana kebijakan luar negeri mempengaruhi publik. Tapi
penggunaan survei sampel paling luas adalah olehDepartment of the army’s information and
education branch, dipimpin oleh samuel dan dikelola oleh para pemuda yang nantinya menjadi
anggota fakultas yang berorientasi survei baru di departemen ilmu sosial di seluruh negara.
Pelaksanaan survei sampel tentara, dengan menggunakan kuesioner yang dikelola sendiri, tentu saja
tidak ada masalah sampling yang dihadapi. Yang menarik di seri monografi empat jilid yang
diterbitkan ( Stouffer dan Associates, 1947-1950) adalah bahwa penelitian ini dilakukan untuk alasan
kebijakan dan mendapat perhatian dengan perintah militer. Selain itu, metode analisis digunakan
denganpemodelan bagi para peneliti survei pada masa pasca perang.
Dengan berakhirnya perang, para ilmuwan sosial yang mengerjakan survei sampel bagi
pemerintah disaring untuk kembali ke dunia akademis. Departemen pertanian divisi survei Program
dihapuskan oleh undang-undang kongress khusus yang melarang departemen melakukan survei.
Staf divisi (termasuk Rensis Likert, Angus Campbell dan Leslie Kish) pindah secara massal ke
universitas michigan untuk mendirikan Departemen hubungan sosial. Dalam rangka mencari koneksi
universitas yang kuat, pusat riset opini nasional berafiliasi dengan Universitas chicago dan pindah ke
chicago. Lazarsfeld’s office of radio research di columbia berubah nama menjadi biro penelitian
sosial terapan dan lebih bergerak dalam departemen akademik.
Pemilihan presiden di tahun 1948 memberi perhatian lebihke jajak pendapat politik saat
pemilihan umum utama gagal memprediksi terpilihnya kembali Harry Truman. Pada saatitu, ide-ide
tentang jajak pendapat telah cukup berkembang sehingga dampak utama dari acara tersebut adalah
untuk memperkuat prosedur survei sampel. Metode probabilitasarea telah berkembang di biro
sensus dan sukses digunakan pada survei angkatan kerja bulanan sebagai metode sampling terpilih.
Jajak pendapat yang bersifat komersial dan organisasi survei memodifikasi metode mereka untuk
membatasi pewawancara dalam memilih responden, dengan cara menetapkan suatu blok tertentu
sebagai lokasi yang harus dikunjungi pewawancara. Sampling probabilitas area dengan pemilihan
responden dalam rumah tangga secara acak telah menjadi prosedur standar yang ditetapkan dalam
kontrak federal.
15
Jika tidak terdapatkeraguanmengenai keterbukaan dari orang Amerika dalam menjawab
pertanyaan survei, maka kesimpulan yang diperoleh dari hasil survei Kinsey cukup mengejutkan yang
dipublikasikan dalam Kinsey Report. Wawancara Kinsey dengan sampel laki-laki “serampangan”
mengenai pengalaman seksual mereka diperoleh informasi yang tak terduga dari praktek seksual
menyimpang. Dan hal tersebut setidaknya membuktikan bahwa memungkinkan untuk
mewawancarai tentang urusan yang tampaknya sangat pribadi. Sekarang telah diterima bahwa tidak
ada topik yang tidak mungkin untuk wawancara, dengan asumsi kuesioner yang dipakai cukup
sensitif dan cerdas.
Pada akhir 1950-an, survei sampel adalah alat penelitian mapan dalam lingkup akademik
ilmu sosial dan banyak digunakan oleh sektor publik dan swasta sebagai alat untuk mengumpulkan
informasi. Dua organisasi survei nasional utama, SRC dan NORC, terus bekerja sama dengan
departemen ilmu sosial di universitas-universitas besar. Pusat survei yang berorientasi lokal telah
didirikan, yang berafiliasi dengan banyak universitas, termasuk wisconsin, berkeley, indiana, dan
athers. Pada tahun 1940-an bermunculan Perusahaan-perusahaan swasta kecil yang berorientasi
pada survei, fakta pasar, perusahaan riset, dsb. Polling politik juga banyak dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan kecil yang beroperasi untuk menguji tren preferensi pemilih untuk kandidat
politik (dan juga untuk memberikan konsultasi kampanye). Dalam pemerintah federal, survei sampel
yang dilakukan oleh biro sensus menyedikanangka tenaga kerja bulanan dan menetetapkan tren
demografi dan sosial ekonomi tahunan pada level rumah tangga.
Pada tahun 1960, ada tiga perkembangan yang sangat penting. Pertama, perangkat
elektronik komputer telah digunakan sehingga organisasi survei mulai mengganti tapeke peralatan
yang berorientasi card, yang memungkinkan proses yang lebih cepat dan analisis yang lebih rumit
dari data survei. Pada akhir tahun 1960-an, paket statistik telahdiciptakan, beberapa software
(seperti OSIRIS dan SPSS ) telah dikembangkan oleh survei Pusat sendiri.
Kedua, penggunaan survei sampel oleh pemerintah federal mengalami peningkatan dan
memberikan dukungan untuk penelitian ilmu sosial. Dana federal yang dikeluarkan untuk pelatihan
ilmuwan sosial dan untuk mendukung penelitian ilmu sosial dasar semakin besar.Dengan adanya
program sosial untuk mengurangi kemiskinan, survei sampel semakin dipakaidalam rangka
memberikan informasi tentang distribusi dan tingkat masalah sosial serta untuk mengevaluasi
efektivitas program. Perusahaan baru semakin bermunculan dari sektor swasta untuk memenuhi
permintaan untuk penelitian ilmu sosial pendekatan evaluatif, termasuk Abt asosiasi, Mathematica
dan Westat. Organisasi yang lebih tua, termasuk The Rand Corporation, Standford Research Institute
(SRI), menambahkan divisi ilmu sosial. Meskipun pusat penelitian survei nasional yang berafiliasi
15
dengan universitas tidak bertambah, namun perusahaan survei sampel baru bermunculan dari
sektor swasta/komersial.
Perkembangan ketiga yakni perpaduan dari survei sampel dengan metode lain. Percobaan
lapangan secara acak yang dilakukan sehubungan dengan adanya program kemiskinan
menggabungkan desain eksperimental dengan survei sampel. Para ekonom mulai menerapkan
model ekonometrik untuk data survei dan berpartisipasi dalam mendesain survei sampel.
Tahun 1970-an melanjutkan tren yang terjadi pada tahun 1960-an. Perkembangan besar
yang terjadi dalam dekade ini yakni dalam halresponse rate. Wawancara survei merupakan kegiatan
yang memerlukan banyak petugas sehingga biaya penyelenggaraan wawancara tatap muka menjadi
melonjakseiring dengan meningkatnya tingkat upah. Untuk berbagai alasan termasuk meningkatnya
tingkat kejahatan perkotaan dan semakin sedikit nya orang yang berada di rumah pada siang hari,
tingkat respons mengalamipenurunan seiring dengan semakin beragamnya usaha yang dilakukan
untuk menyelesaikan wawancara. Melonjaknya harga dan penurunan tingkat respons
semakinmendoronguntuk menguji kembali metode yang telah dilakuna sebelumnya dan membuang
metodeyang dirasa tidak efektif. Penggunaan surat survei dan wawancara telepon diperiksa ulang.
Prosedur semakin dikembangkan untuk menaikkan tingkat respon yang dapat diterima dalam survei.
Metode panggilan telepon digit acak memungkinkan untuk dilakukan simple random sampling
rumah tangga dan tampaknya tidak memunculkan kerugian yang signifikan dari kualitas data yang
dikumpulkan melalui wawancara telepon (Groves & Kahn, 1979). Penggunaan wawancara telepon
juga memfasilitasi penggunaan pewawancara dengan bantuan komputer (Computer Assisted
Interviewers, CATI) dimanapertanyaan wawancara akan melintas pada layar sinar katoda
dantanggapan bisalangsung dimasukkan. CATI tidak hanya menghasilkan rekaman data, namun
sistem juga akan menyaring tanggapan yangyang tidak konsisten dengan tanggapan sebelumnya,
sehingga mengefisienkan waktu dan biaya yang ditujukan untuk membersihkan wawancara.
Dengan memanfaatkan kapasitas komputasi dari perangkat komputer modern, metode
analisis yang lebih canggih semakin diterapkan pada data survei. Model log linear multivariat
semakin bisa mengakomodasi response survei yang berkategori karakter karena komputer dapat
berjalan dengan cepat dan murah dengan melibatkan perhitungan yang berulang.
1.3 Survei Penelitian di Tahun 80-an
Pengukuran akurat pada ukuran dari sebuah penelitian survei sebetulnya tidak ada. Secara
umum saat itu ada lima sub sektor utama yang terkait industri ini, dan yang secara bersama-sama
15
setiap tahunnya menghubungi 32 juta rumah tangga, melakukan 100 juta wawancara (Lembaga
Penelitian Nasional, 1981). Dengan asumsi bahwa setiap wawancara berharga $ 25, sehingga total
pendapatan industri ini adalah sekitar $ 2,5 miliar. Jika mengasumsikan harga per wawancara lebih
tinggi sekitar $ 50, hal ini diperkirakan akan meningkatkan penghasilan bruto industri menjadi sekitar
$ 5 miliar. Besarnya biaya per wawancara disetiap survei tentu berbeda-beda, hal itu tergantung
pada metode yang digunakan (tatap muka langsung atau melalui telepon atau surat)
Ada sekitar 16 lembaga penelitian yang terdiri dari pihak swasta dan akademik dengan total
pendapatan $ 400 juta pada tahun 1979, terdapat sekitar 5.900 pekerja, dimana lebih dari setengah
dari mereka adalah pekerja lapangan (yaitu pewawancara dan pengawas). Bahkan diperkirakan ada
sekitar 40 ribu-60 ribu pekerja di industri ini. Dimana pergerakan pekerja didalamnya sangat
fleksibel.
Keberadaan pekerja profesional yang terlibat dalam desain dan analisis survei dan yang
memiliki beberapa pelatihan secara profesional dan atau yang memiliki pengalaman yang luas pada
tingkat profesional jumlahnya sangat kecil dari total tenaga kerja. Dengan asumsi rasio 1 : 10,
diperkirakan jumlahnya saat itu sekitar 4 ribu-6 ribu orang. Sebagian besar dari mereka telah
menerima pelatihan ilmu sosial secara profesional. Pada generasi awal pasca Perang Dunia II untuk
mendapatkan pekerjaan sebagai profesional dalam sebuah survei penelitian tidaklah harus terlatih
secara khusus, terutama karena pelatihan tersebut memang tidak diberikan pada sebagian besar
lulusan departemen ilmu sosial. Bahkan seiring berjalan waktu, banyak yang terlibat dalam survei
penelitian pada tingkat profesional tanpa didasarkan pelatihan khusus. Hal ini dapat terjadi karena
banyak aspek penelitian survei masih dianggap seni, pengalaman dan praktek mungkin dianggap
sama pentingnya dengan pelatihan formal. Desain alat survey dan manajemen operasi survei lebih
bergantung pada pengalaman yang relevan dibandingkan pada pelatihan formal. Tentu saja, tidak
ada yang bisa menjadi ahli dalam hal sampling tanpa pelatihan formal ataupun menjadi seorang
analis yang cenderung membutuhkan keterampilan khusus dalam melakukan analisis multivariat
yang kompleks. Namun, untuk pelaksana survei yang sifatnya lebih sederhana, pelatihan formal
memang tidak menjadi prasyarat utama.
Sektor utama industri survei
Organisasi yang bertugas menyelenggarakan survei dengan unit sampel individu, rumah
tangga, dan unit sosial lainnya dapat dikelompokkan menjadi empat sektor dengan lima
subkelompok kegiatan utama. Masing-masing sektor kurang lebih mengkhususkan diri dalam survei
jenis tertentu.
15
Sektor Pemerintah Federal
Meskipun banyak penyelenggaran survei dengan tujuan kebijakan dikontrakkan ke lembaga
lain, seperti yang akan dijelaskan, pemerintah federal tetap berupaya menyelenggarakan survei yang
sangat besar, terutama untuk melakukan survei berkala dalam rangka membentuk series data. Biro
Sensus melakukan survei angkatan kerja bulanan, menggunakan panel bergilir dengan jumlah
sampel 60.000 rumah tangga yang dihubungi sebulan sekali untuk memberikan laporan tentang
partisipasi angkatan kerja anggota rumah tangga. Survei quasi-panel ini juga digunakan untuk Survei
Penduduk tahunan yang dilakukan setiap tanggal 1 April, dimana karakteristik demografi rumah
tangga dapat diperoleh secara rinci. Secara berkala, rumah tangga dalam sampel juga ditanyakan
secara khusus beberapa item pertanyaan guna mendapatkan informasi tertentu: misalnya,
partisipasi dalam pemilihan presiden tahun 1976 atau pada mobilitas kerja di seluruh generasi. (Blau
& Duncan, 1967)
Biro Sensus juga menyelenggarakan Survei Kejahatan Nasional (sebuah periodik survei
dengan unit sampel rumah tangga terkait korban kriminalitas). Sedangkan pada Department of
Housing and Urban Development, diselenggarakan Survei Perumahan Tahunan, dengan
menggunakan unit sampel hunian, yang memotret kondisi perumahan di USA.
Survei Ad hoc, sesekali survei juga dilakukan oleh biro sensus untuk departemen pemerintah
lainnya. Untuk Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan, Biro Sensus melakukan survei
Pendapatan dan Pendidikan, di mana lebih dari 100.000 rumah tangga yang menjadi sampel. Mereka
ditanyai sejumlah hal tentang pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan pendapatan rumah tangga.
Selain itu, beberapa penelitian metodologi dan pengambangan teknis sampling terus dilakukan oleh
Biro Sensus.
Instansi pemerintah lainnya juga melakukan survei sampel. The National Center for Health
Statistics menyelenggarakan Survei Kesehatan Nasional. The Federal Bureau of Investigation
mengumpulkan laporan kejahatan yang dikumpulkan melalui Survei tahunan Kepolisian. Sampel
survei juga dilakukan pemerintah dalam rangka mengkaji dan memantau perubahan aspek sosial
ekonomi rumah tangga, dengan ukuran sampel sekitar 100.000. Biro Sensus berupaya tidak
menyelenggarakan survei sederhana terkait subjektivitas responden misalnya tentang isu-isu politik
atau hal-hal pribadi seperti kontrasepsi. Biasanya survei yang demikian diserahkan kepada pihak
swasta dan akademisi dengan mekanisme pemberian hibah dan kontrak.
15
Sektor Akademik
Ada tiga universitas yang terkait dengan Lembaga Survei Nasional, yaitu The National
Opinion Research yang berafiliasi dengan University of Chicago, Lembaga Penelitian Sosial (pusat
penelitian survey) di Universitas Michigan, dan Lembaga penelitian survei di Temple University.
Ketiganya didirikan pada tahun 1940-an. Di samping itu, Triangle Research Institute, sebuah lembaga
penelitian nirlaba yang tidak berafiliasi dengan tiga universitas besar di daerah Raleigh Durham
mungkin hanya dipandang sebagai bagian akademis. Pada 1979-1980, tiga lembaga penelitian
universitas memiliki anggaran sebesar $ 26 juta ( sekitar 0,5% hingga 1% dari total anggran industri
ini).
Selain itu, ada banyak universitas yang membentuk lembaga survei yang kegiatan samplig
atau pengumpulan datanya hanya pada tingkat lokal atau negara bagian. Misalnya Wisconsin,
Illinois, Universities of California di Barkeley dan LA, Massachusetts, Washington, dan Universitas
Indiana
Dalam penyelenggaraan kegiatan survei, lembaga-lembaga penelitian universitas ini juga
banyak terlibat kontrak dengan pusat atau lembaga penelitian yang lebih besar. Pada bagian lain
beberapa data survei yang diperoleh (oleh Inter-University Consortium for Political and Social
Research di Michigan, The Roper Center at the University of Connecticut and Yale, dan Louis Haris
Data Center di North Carolina) digunakan secara luas oleh para ilmuwan sosial untuk keperluan
analisis sekunder.
Sektor Swasta
Lembaga swasta survei terbesar yang terkenal saat itu adalah AC Nielsen, dimana kegiatan
utama saat itu memperkirakan rating dari acara televisi, dengan pendapatan sekitar $ 321 juta di
tahun 1979-1980. Lembaga penelitian swasta besar lainnya adalah IMS International ($ 88,8 juta),
yang mengkhususkan diri pada pengukuran penjualan dan persediaan obat-obatan; SAMI ($ 54,4
juta), yang mengkhususkan diri dalam memperkirakan pergerakan barang persediaan khususnya
barang-barang konsumsi; Arbitron ($ 47,1 juta), merupakan kompetitor Nielson dalam pengukuran
rating pertelevisian; dan Burke International Corporation ($ 42,6 juta), yang mengkhususkan diri
dalam survei iklan. Beberapa dari lembaga penelitian swasta ini terkadang tidak mempertimbangkan
penawaran kontrak terkait penyelenggaraan survei yang membutuhkan wawancara intensif,
misalnya, isu-isu politik.
15
Pada tahun 1979-1980 lembaga penelitian swasta yang saat itu bersaing dengan lembaga
survei akademis ternyata secara keseluruhan membukukan pendapatan total yang hampir sama:
Market Facts, $ 19,3 juta; Westat Inc, $ 14,4 juta; Audit and Surveys, $ 14 juta; Chilton Research
Service, $ 12 juta; dan National Analysts, $ 8 juta. Selain itu ada juga Yankelovich, Skelly and White ($
11,8 juta); Louis Harris and Associates ($ 9,3 juta); Opinion Research Corporation ($ 8,2 juta) dan
Gallup Organization. Selain itu masih ada sejumlah lembaga survei yang lebih kecil serta anak
perusahaan yang terlibat dalam pekerjaan survei sampel.
Lembaga-lembaga ini tidak menunjukkan secra utuh bentuk partisipasi sektor swasta dalam
kegiatan survei. Beberapa lembaga penelitian melakukan kontrak kerja akan kegiatan survei mereka
baik pada lembaga penelitian akademik atau bahkan pada lembaga penelitian swasta lainnya. Abt
Associates, menjalin kontrak dengan pemerintah untuk penelitian sosial terapan, yang mana sampai
saat itu survei dikontrakkan kepada NORC, Westat, dan the Research Triangle Institute.
Sektor Media Massa
Jaringan televisi dan surat kabar juga memasuki bidang survei sampel, terutama untuk
memenuhi kebutuhan akan penyiaran dan penerbitan. CBS-New York Times pertama kali memulai
jajak pendapat pada tahun 1976, terkait opini responden terhadap isu-isu publik dan preferensi
kandidat pada pemilihan nasional. Jaringan NBC bersama layanan berita AP, mendirikan lembaga
serupa pada waktu itu. Kemudian jaringan berita ABC dan Washington Post bersama-sama
membentuk jajak pendapat. Banyak surat kabar utama (seperti The Chicago Tribune, The Boston
Globe) memiliki jaringan survei.
Ad Hoc dan In-house survei
Sektor terakhir industri survei sampel adalah kombinasi penyelenggaraan survei ad hoc dan
in-house survei. Banyak survei yang diselenggarakan dengan membentuk sebuah lembaga penelitian
khusus untuk tujuan itu. Misalnya akademisi melakukan survei preferensi perumahan pada suatu
komunitas tertentu, dan sebagainya. Beberapa survei ad hoc dilakukan secara profesional namun
beberapa mungkin dilakukan pada taraf amatir.
Contoh lain dari pelaksanaan in-house survey adalah: AT & T melakukan sejumlah survei
terkait karyawan dan pelanggannya; atau universitas melakukan survei tentang alumni, mahasiswa,
atau fakultas atau bahkan karyawan yang bekerja didalamnya. Seperti dalam kasus survei ad hoc,
tingkat kualitas di rumah survei bervariasi
Sebuah gambaran dari industri survei
15
Pada era 80-an, industri survei sampel sangat berkembang dan aktif dalam pengembangan
menuju kemajuan aplikasi yang lebih baik. Seberapa besarnya pendapatan pada industri ini tentu
tidak menjadi masalah ($ 2 atau $ 5 milyar), yang jelas sejak masa Perang Dunia II hingga saat ini
perkembangan sangat pesat. Intervensi dari pemerintah dalah hal pendanaan yang saat itu
mencapai sepertiga dari total yang dikeluarkan tentu menjadi dukungan yang sangat berarti.
1.4 PERKEMBANGAN DAN MASALAH DALAM SURVEI PENELITIAN
Prosedur dan metode survei sampel tidak bersifat tetap. Prosedur baru terus dikembangkan
dan semakin diperbaiki. Beberapa prosedur lama telah ditinggalkan namun terus dikembangkan
sehingga masih digunakan tetapi dalam format baru yang lebih baik, seperti, misalnya, wawancara
via telepon dan surat. Kita tentunya berharap pada dekade ini hadir perkembangan baru dan
perubahan dalam teori dan praktek survei sampel. Beberapa perubahan ini muncul dari faktor teknis
dan ekonomi; secara umum dapat dikatakan bahwa dana tersedia untuk penelitian ilmu sosial, yang
berasal dari pemerintah federal, namun menunjukkan persentase penurunan, sedangkan pada saat
bersamaan biaya untuk survei telah meningkat.
Kenaikan Biaya Survey dan Penurunan Dukungan Federal
Seperti disebutkan sebelumnya, biaya melakukan survei sampel melalui wawancara
langsung di rumah responden telah meningkat tajam. Tidak ada alasan untuk percaya bahwa tren
tersebut akan berubah di tahun 1980-an. Responden akan tetap sulit untuk ditemui di rumah dan
upah pekerja survei tampaknya cenderung terus meningkat. Tren ini akan terus memberikan
dorongan yang kuat untuk meningkatkan inovasi penghematan biaya dimulai pada tahun 1970-an
dan mengembangkan teknik wawancara baru. Teknik survey melalui telepon dan surat akan terus
disempurnakan hingga diperoleh respon yang tinggi serta data yang berkualitas.
Dengan bantuan komputer, wawancara via telepon dengan pengambilan sampel acak
menurut digit nomor dianggap mampu mengurangi biaya pengumpulan data survei yang cukup
besar, setidaknya hal ini dapat dilakukan untuk survei yang tidak perlu menampilkan kuesioner.
Menggunakan komputer dengan terminal portabel kecil dimungkinkan dalam wawancara yang
bersifat tatap muka. Cara lain untuk mengurangi biaya mungkin bisa dikembangan lebih lanjut pada
survei via pos. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa meningkatkan respon dari target sampel.
Penurunan dukungan pemerintah dalam hal pelayanan publik dan program perlindungan
sosial, serta ketidakpercayaan terhadap ilmu sosial konservatif, tampaknya ikut mengurangi
15
dukungan terhadap berbagai penelitian di bidang sosial. Pemerintah Reagen telah mencoba untuk
memotong dana penelitian pemerintah setidaknya dua lembaga penelitian, yaitu National Science
Foundation dan National Institute of Mental Health. Penghematan dalam program-program seperti
kupon makanan, makan siang sekolah, dan hibah kepada sistem pendidikan setempat juga telah
mempengaruhi penurunan kegiatan survei dimana sebelumnya kegiatan tersebut bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi program-program. Hal ini tentu menyebabkan runtuhnya banyak
lembaga survei yang masih skala kecil ataupun lembaga penelitian akademis karena pada umumnya
kegiatan survei beralih kepada lembaga penelitian dengan skala besar. Bagi para peneliti di ilmu
sosial saat itu lebih mengoptimalkan keberadaan arsip dalam membantu melakukan analisis.
Penghematan anggaran ini juga memotivasi untuk terus berinovasi dalam hal pembiayaan survei.
Masalah dalam Pengukuran
Dikarenakan adanya pengaruh kuat dari psikometri di awal era pengembangan survei
sampel, penggunaan kuesioner sederhana seringkali mengabaikan masalah kesalahan dalam
pengukuran. Metode analisis kian tumbuh menjadi lebih kompleks di tahun 1970 dan para ahli
ekonometri juga memberikan perhatian khusus pada survei sampel, terutama terkait masalah
pengukuran. Yang menjadi masalah adalah dampak dari ketidakabsahan dan ketidakvalidan hasil
survei. Misalnya, ketidakabsahan hasil survei akan mengakibatkan pada kesalahan pembentukan
persamaan struktural. Dalam evaluasi program sosial masalah ini juga dapat memberikan dampak
yang nyata , sehingga meningkatkan kemungkinan kesalahan tipe II.
Ada beberapa langkah yang menjadi perhatian dalam rangka mengurangi tingkat kesalahan
pengukuran. Pertama terkait keabsahan hasil survei, dimana Schuman & Presser, 1977; Sudman &
Bradburn, 1974 telah memberikan pemahaman tentang bagaimana karakteristik item sebuah
kuesioner mampu mempengaruhi tingkat respon (lihat bab 8). Hal lainnya untuk meningkatkan
pengukuran terletak pada penggunaan model matematika yang menghasilkan respon (Goodman,
1972a, 1972b; Joresog, 1973). Perkembangan ini pada dasarnya terletak pada penggabungkan
respon terhadap setiap item pertanyaan untuk memperkirakan variabel tidak teramati lainnya.
Kedua hal ini jika berhasil tentu akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan kegunaan data
survei sampel.
Masalah dalam Analisis Data Survei
Pada awal keberadaannya, metode analisis data survei sangat terhambat pada saat
dihadapkan perhitungan yang lebih rumit daripada perhitungan yang sederhana dan tabulasi silang.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an analis survei sudah mengaharuskan menggunakan prosedur
15
analisis data yang lebih canggih. Pengembangan metode log linear pada 1970-an yang khusus
dirancang untuk digunakan pada jenis data yang biasanya dihasilkan oleh survei sampel juga
merupakan keuntungan dari keberadaan perhitungan melalui komputer
Teknik analisis yang lebih canggih mulai digunakan dalam menganalisis data survei, hal ini
semakin memperjelas bahwa analisis data tidak bisa hanya mengandalkan aplikasi sederhana
dengan prosedur otomatis. Peran pengetahuan dan teori menjadi lebih penting dalam hal ini. Tidak
hanya kepekaan karakteristik formal data, namun hasil statistik seringkali tergantung pada model
implisit atau eksplisit dari persamaan yang dibentuk. Oleh karena itu, persamaan regresi tidak dapat
dibangun dengan menggunakan apapun yang berhubungan dengan variabel dependen. Itu harus
dibangun dari beberapa pemahaman tentang proses itu sendiri.
1.5 BUKU PEDOMAN SURVEY PENELITIAN
Sampai akhir tahun 1961, Gerhard Lenski, dalam buku klasiknya, “The Religious Factor”,
menyebutkan bahwa survei sampel sebagai "teknik baru penelitian [1961, hal.12]." Dalam 20 tahun
berikutnya, seni dan ilmu dari survei sampel telah berkembang sangat pesat, bahkan tumbuh
menjadi bisnis industri dengan keuntungan dolar. Tujuan penyusunan buku tersebut adalah untuk
merekam berbagai aspek tertentu dari desain survei. Yang pasti, tidak setiap topik penting dibahas,
tetapi sebagian besarnya telah dibahas . Bibliografi yang luas telah disediakan oleh sebagian besar
penulis, pembaca bisa melihat informasi tambahan tentang semua topik yang dibahas.
Handbook of Survey Research membagi buku ini menjadi tiga bagian utama. Bagian 1, yang
terdiri dari empat bab pertama, menetapkan isu-isu teoritis dasar yang ada dalam pengambilan
sampel, dan manajemen organisasi lapangan. Bagian 2, Bab 5 sampai 12, lebih fokus pada cara
mendapatkan sampel yang dapat diterima secara teoritis, bagaimana penyusunan kuesioner,
bagaimana menggabungkan data hasil respon dalam bentuk skala dan indeks, bagaimana
menghindari efek non-respon dan kesalahan pengukuran, bagaimana sebenarnya tentang
pengumpulan data survei, bagaimana mengatasi kasus data hilang, dan topik lainnya yang sifatnya
serupa. Akhirnya, Bagian 3, empat bab terakhir, menjelaskan tentang analisis data survei, dengan
tiga bab membahas tentangl analisis multivariat yang digunakan saat ini, dan satu bab tentang
penggunaan survei dalam hal pengawasan.
Banyak buku yang telah ditulis, akan tetapi cakupan yang diberikan terkadang masih kurang
lengkap. Kedalaman dan tingkat penafsiran yang disajikan dari para penulis merupakan refleksi dari
kompleksitas substantif yang terlibat dalam berbagai topik.