RINGKASAN Dan RESENSI BUKU QUANTUM … · Web viewResensi buku adalah suatu papara ringkas tentang...
Transcript of RINGKASAN Dan RESENSI BUKU QUANTUM … · Web viewResensi buku adalah suatu papara ringkas tentang...
RINGKASAN Dan RESENSI BUKU QUANTUM READING
Dalam Mata Kuliah Membaca Komperhensif
Dosen Pengampu: Dini Isnina Arum, S. Pd.
Oleh :
Aris Rohmadi ( A.310090077 )
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
Bagian ke I
RESUMAN BUKU QUANTUM READING
2
BAB I
KONSEP BARU
MEMBACA BUKU
1. AMBaK Membaca Buku
AMBaK ( Apa Manfaat Bagiku?), mencari manfaat terlebih dahulu
berkaitan dengan membaca buku. Tujuh tahapan proses kegiatan membaca
menurut Tony Buzan, sebagai berikut:
a. Pengenalan
Ketika kita membaca buku, kita akan mengenali simbol-simbol buku
dengan cermat yang akan membuat kita lebih nyaman dan cepat dalam
membaca buku.
b. Peleburan
Proses penyesuaian atau asimilasi. Disini terjadi semacam tarik- ulur
atau jual- beli antara antara apa yang disampaikan buku dan apa yang
kita miliki. Kegiatan membaca buku memerlukan banyak aspek
fisiknya.
c. Intra- integrasi
Proses menghubung-hubungkan antara materi, kalimat dan bab yang
satu dengan yang lain. Disini kita kita mencoba memadukan semua hal
yang disampaikan buku dengan apa yang kita punya, adakah yang
bersinggungan dengan pengalaman yang kita miliki.
d. Ekstra- integrasi
Pengambilan keputusan untuk melakukan anallisis, apresiasi, seleksi,
kritik dan apakah mau menerima atau menolak apa yang disampaikan
buku kepada kita.
e. Penyimpanan
3
Proses menyimpan hasil yang kita peroleh dari sebuah buku, kita harus
dapat memanfaatkan apa saja yang kita baca, butuh waktu cukup lama
dalam proses ini. ( biasanya mengunakan kegiatan menulis –ed).
f. Pengingatan
Kita harus dapat menggunakan apa-apa yang kita baca untuk
dikeluarkan lagi suatu saat. Tip untuk mengingat gunakan dengan “peta
pikiran”.
g. Pengkomunikasian
Membaca buku adalah bentuk berkomunikasi baik intrapersonal
(dengan diri sendiri) maupun komunikasi interpersonal (antar pribadi),
yaitu dengan para tokoh dalam buku. Proses yang terakhir ini
menyiratkan bahwa membaca buku berarti mendengar-aktif dan pada
satu saat kita komunikasikan dengan orang lain.
Lewat AMBak ada kemungkinan dalam diri anda untuk membaca atau
motivasi bagi anda. Ada dua jenis motivasi, yaitu :
1. Motivasi Internal (internal motive) merupakan dorongan yang muncul
dari dalam diri seseorang.
2. Motivasi Eksternal (external motive) merupakan dorongan yang
muncul karena pengaruh dari luar.
Dalam banyak situasi, menemukan AMBaK sama saja dengan
menciptakan minat dalam apa yang anda pelajari dengan dunia nyata.
Untuk mendapatkan AMbaK bertanyalah pada diri anda sendiri tentang
apa yang anda lakukan ( membaca ).
2. Manfaat Membaca Buku
Banyak manfaat yang dapat diambil dari membaca. Yang paling
umum kita dapat belajar dari pengalaman orang lain, menambah
pengetahuan. Sedang manfaat khususnya orang rajin membaca akan
terhindar dari kerusakan jaringan otak serta menumbuhkan saraf-saraf baru
diotak. Dengan membaca buku orang juga dapat memicu daya
kreativitasnya serta orang dapat mengobarkan gagasan dan upaya kreatif.
4
Ada Empat langkah membaca untuk memicu daya kreatif menurut
Jordan Ayan, yaitu sebagai berikut:
a. Berjanjilah untuk membaca buku secara kreatif setiap hari.
b. Membaca secara ngemil (sedikit demi sedikit).
c. Bacalah Sesuatu dari beragam sumber bacaan.
d. Terapkan apa yang anda baca dalam kehidupan sehari-hari
Pelontaran Pertanyaan Prabaca.
Sebelum membaca sesuatu, bertanyalah pada diri sendiri dengan
keras-keras “Apa yang saya lakukan ini,apakah akan bermanfaat jika
saya Memperoleh ide baru?”. Terapkan ini dalam masalah bisnis,
hobi, proyek seni, serta dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Pelontaran pertanyaan juga memberikan eneri untuk otak sebelum
proses membaca dimulai dan memasang pengait ditempatnya sehingga
dapat menggantungkan ide selagi membaca.
Perenungan Pascabaca
Anda meluangkan waktu beberapa saat untuk merenungkan
pengalaman membaca, meninjau informasi baru, kalau-kalau ada
kaitan penting yang tercecer. Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut
pada diri sendiri :
a. Apa intisari artikel atau paragraf ini?
b. Masalah apa yang coba dipecahkan pengarang atau ide apa yang
sedang ia tawarkan?
c. Bagaimana ide atau solusi penulis berkaitan dengan hidup kita?
d. Adakah metode berpikir aatau metafora yang terkandung dalam
bacaan ini yang bisa sayaa ambil untuk memecahkan masalah
dalam hidup saya?
e. Adakah kemungkinan ide baru terselip dalam artikel?
f. Adakah pertanyaan dalam bagian ini yang taak terjawab?
5
g. Apakah saya ingin menjelajahi topik dalam artikel atau buku ini
lebih jauh lagi?
Membuat rencana kreatif dengan berbagai ragam cetak, yaitu:
- Buku-buku yang sudah anda punyai, yang sudah lama ingin anda baca.
- Majalah yang belum sempat and abaca.
- Buku atau majalah pinjaman dari persputakaan.
- Buku audio dari toko buku.
- Bahan yang dikirim lewat pos (catalog, brosur, surat permohonan dan
sebagainya).
- Berbagai jurnal, dan buletin professional.
3. Membangun Sugesti dan Persepsi Membaca
Perlu anda ingat bahwa potensi membaca sudah tersimpan dalam
diri anda. Tinggal anda kelurkan dan tumbuhkan. Tujuan bab ini yaitu
melejitkan tingkatan membaca anda, terutama membaca buku. Kegiatan
membaca buku melibatkan banyak aspek, yaitu : To think (berpikir), to
feel (merasakan), dan to act (bertindak melaksanakan hal-hal yang baik
dan bermanfaat yang dianjurkan oleh buku). Roger Konospek,
mengistilahkan sugesti atau persepsi dengan “magnet pikiran” sesuatu
positif yang hebat, memperdaya maka itulah “magnet” sebagai contoh
“membaca buku membuat saya bahagia”. Ada kemungkinan kita akan
ditarik oleh “magnet Pikiran” untuk mencari buku yang membahagiakan
kita.
Shakti Gawain melukiskan benak dengan sesuatu yang positif
“Gagasan tak ubahnya cetak biru”. “gagasan menciptakan suatu citra
bentuk yang kemudian menarik dan membimbing energi- fisik mengalir
kedalam bentuk tersebut dan pada giliranya, mewujudkan dalam dataran
fisik”.
Membangun Sugesti- Positif Membaca
6
Georgi Lasanov mengatakan “ Kita- acapkali- adalah apa yang
diharapkan oleh orang lain”. Ketika harapan itu ditanamkan setiap hari
oleh orang tua atau guru melalui perkataan, tingkah laku, lingkungan, dan
bahasa tubuh, pengharapan berubah menjadi batasan bagi seorang, namun
seseorang tidaklah boleh deprogram untuk gagal.
Sugesti positif adalah mengisi pikiran dengan sesuatu yang berbau
sukses, sesuatu yang kita inginkan dan harapkan mewujud nyata di dalam
diri kita setelah kita melakukan sesuatu. Kekuatan sugesti sangatlah
penting dalam belajar- kita kita dapat melakukan sesuatu dengan baik jika
berfikir kita melakukanya, begitupun sebaliknya.
Berikut contoh membuat sugesti positif dalam hal membaca:
a. Deretkan sebanyak mungkin manfaat buku yang akan anda
petik.
b. Membaca buku menyenangkan secara mencicil atau
“ngemil”.
c. Yakinlah bahwa dalam diri Anda tersimpan potensi
membaca buku.
Membangun Persepsi Membaca
Menurut Stephen R. Corvey, Menarik paradigm dan persepsi
dalam mendorong kita untuk mau dan mampu berubah kearah yang lebih
baik. Paradigma yang lebih umum adalah cara kita “ melihat” dunia bukan
dengan pengertian visual dari tindkan melihat, melaikan dengan persepsi,
memahami dan menafsirkan.
Sebagai contoh Apa paradigma anda tentang buku? seseorang
membangun paradigma tentang buku lewat kebiasaannya membaca buku
setiap menjelang tidur, sehingga kalau membaca mudah saja mengantuk.
Dapat juga paragdigma atau persepsi diumpamakan sebagai peta, apa bila
kita salah mengunakan peta untuk mencapai suatu tempat, dapat anda
bayangkan rasa frustasi dan ketidak efektifan dalam usaha anda.
Mari kita ubah paragdignma negatif kita tentang buku. Sebenarnya
antara paragdigma dan persepsi tidak ada bedanya. “Apabila saya ingin
7
merubah suatu keadaan, saya harus mengubah diri saya sendiri lebih
dahulu. Dan untuk mengubah diri saya secara efektif, saya lebih dahulu
haruslah mengubah persepsi”. Ubahlah dahulu persepsi anda terhadap diri
anda. Barulah langkahkan kaki anda ke wilayah pengubahan paragdigma
dalam hal membabca buku.
4. Membaca dengan Melibatkan Seluruh Indra
Bayangkan! , membaca buku dapat mengitegrsikan diri kita? Ya,
benar. Buku yang anda hadapi ini dirancng untuk dapat memfungsikan
ketiga funsi dahsyat anda (to ting, to feel, to act). Anda tentulah
mengunakan pikiran ketika membaca, itu pasti. Anda harus mencerna isi
buku, kadang sebuah kata membuat anda pusing dan berhenti sejenak
untuk berfikir apakah anda setuju dengan isi buku tersebut. Itu semua
adalah kegiatan berfikir. Anda mengolah apa saja yang anda terima dari
semua yang anda baca. Dan inilah kegiatan membaca sesunguhnya.
Tidak semua buku memngembangkan tiga potensi anda, namun
dalam kontek buku ini to feel berarti anda mengunakan imajinasi anda.
Dengan maksut agar anda dapat “merasakan” secara inters bahwa kata-
kata dalam buku jangan hanya dipikirkan melainkan rasakanlah. Cara lain
untuk to act yaitu dengan cara menuliskan apa saja yang anda peroleh dari
buku yang anda baca.
Buku K.U.A.S.A.I Lebih Cepat karya Colin Rose merupakan buku
yang dahsyat yang menngembangkan tiga potensi membaca dalam diri
anda, karena dalam buku ini tiap lembarnya mempunyai lima komponen
menarik, Lima komponen menarik yang dibangun di setiap halaman buku
yaitu sebagai berikut:
1. Komponen “Body Text” merupakan teks-teks yang digunakan
pengarang memaparkan gagasan inti atau cerita satu yang bersambung-
sambung antara bab satu dengan bab selanjutnya.
8
2. Komponen visualisasi atau penggamabaran secara konkret gambaran
penting di setiap halaman akan lebih sampai ke pembaca disertai
penjelasan lewat gambar.
3. Komponen pemanfaataan tepi kanan kiri buku. Ruang di tepian kiri
kanan disediakan kolom yang dapat diisi teks yang menunjang “body
text”.
4. Komponen “kotak tindakan” berfungsi untuk menghentikan sejenak
pembaca dan merenungkan apa yang di dapat.
5. Komponen kata-kata penyemangat, kata- kata sakti atau bertuah yang
dicuplik dari ucapan tokoh terkenal yang berfungsi meyemangati
pembacanya.
Pembelajaran “multi- indriawi” adalah peluang terbesar bagi
kesuksesan belajar karena melibatkan semua indra. Inti dari pembelajran
multi- indriawi adalah:
- Membaca dan memvisualkan bahannya.
- Membaca fakta kunci keras-keras, mengajukan pertanyaan, dan
menjawabnya.
- Menuliskan pokok masalah pada kartu dan menyusunnya dalam urutan
logis.
5. Memanfaatkan Imajinasi Ketika Membaca
Potensi ini memang berkaitan dengan cara belajar yang
mengunakan media visual. Visualisasi itu tidak dalm bentuk yang
kongkret, kita membayangkan. Kita mengunakan imajinasi dalam
membaca. (Imajinasi dapat menghadirkan manfaat yang luar biasa ketika
membaca buku- ed.) segala Sesutu dapat terjadi apabila ketika anda hanya
dibatasi oleh imajinasi anda.
Imajinasi adalah kemampuan menciptakan gagasan atau gambaran
mental dalam pikiran, sesuatu yang pernah kita alami, merasuk kedalam
diri manusia. Persepsi manusia akan kesadaran tentang waktu, ruang, dan
9
sejarah, perencenan hari esok seluruhya adalah imajinasi kita.
“Pengandaian” adalah cara yang baik untuk belajar mengarahkan imajinasi
menuju tujuan yang di inginkan, tekni ini untuk menenangkan ego agar
lebih tenang.Cobalah membayangkan diri anda seolah- olah dapat ikut
terlibat dalam setiap kata dalam buku, sehinga anda dapat menghayati
setiap detail pengalam penulis dalam buku itu. Imajinasi diperlukan untuk
memecahkan kalimat-kalimat yang memerlukan penggambaran atau
visualisasi. Beberapa buku terbit di masa kini mencantumkan sketsa, icon,
symbol, dan gambar untuk memunculkan kekuatan imajinasi. Imajinasi
diperlukan dalam mengefektifkan pembacaan dalam memaknai gagasan.
6. Memaksimalkan Daya Ingat Ketika Membaca
Mengingat merupakan tahapan penting dalam membaca, untuk itu toni
Buzan menciptakan “mind mapping” atau pemetaan pikiran. Prinsipnya
otak dapat mengigat dalam waktu panjang apabila dikaitkan dengan emosi.
Mengingat berkaitan dengan mengulang kita perlu mengulang
pembacaan bukan menunjukkan ketidakberdayaan. Mengulang adalah
sebuah proses yang tidak dapat dilepaskan dengan memaksimalkan daya
ingat kita. Langkah awal mmemperbaiki ingatan adalah dengan
menyadari kelemahanya.
Beberapa faktor yang menyebabkan kita melupakan sesuatu :
a. Menggap sesuatu tidak penting.
b. Mendapat gangguan muncul dalam tahap pemrosesan ingatan.
c. Ada kerusakan dalam saraf-saraf otak.
d. Karena ada tekanan.
e. Karena stress
f. Lupa akan berbagai petujuk untuk menampilkan ingatan.
g. Mengalami gangguan fisik.
“kita lupa karena kita tidak memperhatikan dan memperdulikan apa yang
kita lupakan itu”
10
Strategi melijitkan daya ingat menurut Eric Jensen :
- Strategi 1: Sikap atau Keyakinan Positif
Yakin bahwa anda dapat melakukan itu (membaca) dan mengingat
apapun yang diinginkan. Dengan keyakinan ini anda akan relaks dan
mampu mengarahkan energy untuk melakukan tugas.
- Stategi 2: Pengamatan yang Cermat
Agar terhindar dari serangan informasi yang tak berguna, otak manusia
mempunyai kemampuan belajar memerhatikan secara sadar informasi
yang dianggap penting dengan cermat.
- Strategi 3: Pertimbangkan konteks
Dengan memperhatikan Konteks (garis besar) anda akan mudah
memperhatika detail selanjutnya (kondisi sekitar,alasan yang
melatarbelakangi input ).
- Strategi 4: Prinsip AAT
Akronim AAT adalah awal, akhir, dan tengah biasanya infomasi
mudah diingat.
- Strategi 5: Berupaya untuk Aktif
Konsep belajar aktif paling cocok diterapkan dalam sebuah bentuk
pelatihan.
- Strategi 6: Kelompokkan
Subjek yang kompleks atau unit informasi yang panjang akan lebih
mudah dipahami dan diingat apabila dikelompokkan lebih kecildan
mudah diatur.
- Strategi 7: Lihatlah Emosi
Emosi seseorang terlibat dalam pengingatan informasi akan lebih
tercetak. Kegairahan, humor, kegembiraan, ketegangan, ketakutan,
kejutan, atau emosi kuat lainnya akan merangsang produksi adrenalin,
dn mengaktifkan amigdala.
- Strategi 8: Cari Umpan Balik
11
Mencari umpan balik adalah cara pembelajaran alami dan penting yang
membantu kita meminimalisasi kesan yang salah sehingga tidak
terbentuk ingatan yang tidak akurat.
7. Menggunakan Peta-Pikiran Ketika Membaca
Peta-pikiran dapat membantu kita untuk mengalirkan secara sangat
bebas apa pun yang kita simpan di dalam pikiran dan perasaan kita. Ada
tiga hal yang dipelajari dari peta-pikiran dalam membaca buku, yaitu :
a. Bagaiman peta-pikiran dapat membantuu seorang pembaca dalam
megefektifkan pemahaman, terutama “memetakan” pemahaman
terhadap buku.
b. Bagaimana peta-pikiran dapat digunakan konteks yang bermacam-
macam, dan tidak hanya untuk membaca buku.
c. Bagaimana membuat peta-pikiran untuk membantu kita
mengefektifkan kegiatan membaca buku.
Memetakan Pemahaman
Untuk menguji pemahaman kita atas isi sebuah buku, salah satu cara
terbaik yaitu dengan menuliskan pemahan kita. Menuliskan isi buku yang kita
baca sesuai bahasa-unkap-tulis yang kita miliki. Persoalanya Persoalanya
Persoalanya Persoalanya kemudian adalah apakah kita lepas begitu saja atau
kita komentari? Inilah yang disebut menuliskan pemahaman. Dengan
melanjutkan pembaca buku dalam konteks menuliskan apa- apa yang kit
abaca, itu artinya kita telah “mengikat” hal- hal yang bermanfaat bagi kita.
Penggunaan teknik Peta- pikiran dapat mempertajam dan memmpercangih
proses “pengikkatan”. Untuk memperoleh manfat yang memuaskan maka kita
perlu melatihny salah satunya dengan membaca.
Manfaat Peta-Pikiran
1. Untuk menulis secara kreatif
2. Untuk mengelola “jaringan” pekerjaan
3. Untuk menuangkan ide secara bebas
(brainstorming)
12
4. Untuk menjadikan rapat-rapat lebih produktif
5. Untuk menyusun “daftar tugas” secara detail
6. Untuk melakukan presentasi secara
komprehensif
7. Untuk melakukan pencatatan secara efektif
8. Untuk membantu proses pengembangan diri
Beberapa pennggunaan metode peta-pikiran, yaitu:
1. Penulisan pemetaan-pikiran akan membantu kita menyusun bahan
tulisan, baik untuk laporan.
2. Manajemen proyek pemetaan-pikiran adalah cara yang baik sekali
untuk memulai “pemecah-mecahan” suatu proyek menjadi beberapa
bagian kecil.
3. Curah gagasan (Brainstroming) kegiatan curah gagasan, baik
kelompok mauoun perorangan.
4. Rapat sebagian besar waktu kerja digunakan untuk menghadiri rapat
dan menjadikan rapat lebih produktif.
5. “Daftar Tugas” biasanya kita gunakan kurang berhasil maka gunakan
pemetaan-pikiran.
6. Presentasi akan lebih mudah memperrsiapkan pidato, membantu
pendengar, mengerti, dan mengingat isi presentasi dengan lebih baik.
7. Penulisan catatan metode pencatatan yang menarik secara visual
membantu mengelola informasi saat kita terima dan informasi akan
lama bertahan daalam ingatan.
8. Pengembangan pribadi memafaatkan isi pemikiran yang paling dalam,
dan metode efektif untuk menemukan inner self, atau diri kita yang
terdalam.
Latihan Menggunakan Peta-Pikiran
1. Bayangkan sel-sel otak bagaikan pohon, masing-masing
menyimpan informasi yang berhubungan.
13
2. Susun kembali poin-poin kunci yang diperoleh dari pembacaan
buku.
3. Gagasan inti biasanya simbol di tengah halaman, lalu gambarlah
cabang-cabangnya menyebar di sekelilingnya.
4. Usahakanlan mencatat dengan menggunakan satu kata untuk setiap
poin.
5. Letakkan poin-poin yang berhubungan pada cabang utama yang
sama.
6. Gunakan pensil atau spidol berwarna untuk topic-tooik yang
berhubungan.
7. Melengkapi setiap cabang, lingkari dengan garis batas berwarna.
8. Kembangkan terus peta secara teratur.
BAB II
TEKNIK BARU
MEMBACA BUKU
8. Teknik Membaca Super Gaya Accelerated Learning.
Accelerated Learning adalah metode belajar baru yang diciptakan oleh Dr. Georgi Lzanov. Kunci-kunci belajar Lazanov terletak – bukan pada pengarbitan atau pemaksaan namun – pada “pembebasan” atau unleashing. Para siswa diberi ruang untuk mengekspresikan secara sangat bebas potensi yang mereka miliki. Caranya dengan membangun suasana belajar menjadi sangat menyenangkan.
Salah satu unsur utama adalah music. Musik memainkan tiga peranan penting. Pertama, membantu anda relaks. Kedua, mengaktifkan otak kanan anda untuk menerima informasi baru. Dan ke tiga, membantu anda memindahkan informasi tersebut ke dalam bank memori jangka panjang.
Stephanie Merritt mengatakan “Ketika masih kanak-kanak, kita menyerap semua pengalaman dengan penuh semangat dan penuh warna. Sayangnya, setelah kita tumbuh dan menjadi lebih tua, para guru dan budaya kita tidak lagi
14
mendorong kita untuk terus mengembangkan perasaan takjub yang membuat pengalaman masa kecil terasa begitu mengesankan dan lekat.”
“Kejeniusan Dr. Lozanov terletak pada kemampuannya menciptakan metode Accelerated Learning yang membantu kita mampu memadukan energy yang berbeda dengan mengaktifkan secara serentak aspek ganda otak dan kepribadian kita, seperti sebuah simfoni yang memilik warna nada, ritme, dan harmoni yang berbeda.
Mengembangkan Keadilan Membaca
Membaca cepat adalah keterampilan yang sangat bermanfaat untuk keperluan membaca sekilas dan biasanya mencegah kita bosan. Karena otak berpikir lebih cepat daripada kecepatan membaca, terlalu banyak godaan bagi pikiran untuk mengembara. Sibukkanlah otak dengan cara membaca cepat, maka konsentrasi pun akan membalik secara otomatis.
Mengapa Kita Membaca Lebih Lambat daripada Seharusnya
Mata menerima informasi jauh lebih cepat daripada telinga. Namun, banyak orang masih ingin “mendengar” perkataan dalam benak mereka seraya membaca, meskipun sebenarnya tidak perlu begitu.
Dengan menuntut untuk “mendengar” setiap kata, kita benar-benar melambatkan pembacaan kita. Kita hanya dapat “mendengar” perkataan sekitar 250 kata permenit, tetapi kita dapat melihat kata dengan kecepatan 2.000 kata per menit atau lebih. Kesalahannya adalah membaca kata. Biasanya, bukan kata itu sendiri yang penting, melainkan gagasan yang disampaikan kata-kata tersebut.
Jika hanya membaca kata-kata kunci, Anda akan memangkas jumlah kata yang perlu dibaca setidaknya 70 % - dan karenanya meningkatkan kecepatan baca tiga atau empat kali lipat. Kita membaca bukan untuk melihat setiap kata, melainkan untuk memahami makna materinya.
Masalah ketiga adalah bahwa mata tidak menangkap baris kalimat di buku dalam suatu gerakan mengalir yang mulus. Sebenarnya, hanya informasi yang mencapai daerah retina yang kecil dan spesifik (disebut fovea) yang dilihat dengan tajam. Mata harus berhenti sepersekian detik untuk memfokuskan sejumlah kecil teks pada fovea.
Oleh karena itu, gerakan mata biasanya terbentuk atas serangkaian lmpatan seperti ini:
15
Titik-titik ini adalah tempat mata berhenti untuk mencatat citra yang kuat pada fovea. Kata-kata di sekitar titik berhenti inilah yang disebut “medan penglihatan peripheral!”. Karena membaca dalam serangkaian lompatan atau entakan, kita sering tergoda untuk membaca ulang (melompat mundur).
a. Cara membaca cepat
- Pilihlah buku yang anda ingin tau, atau perlu baca.
- Berhentilah membaca dua atau tiga kata dari akhir baris.
- Gerakanlah maju-mundur sepanjang halaman dengan gerakan menyapu.
- Beberapa kata mulai menonjol disetiap halaman dan itulah sebagiab kata
kunci.
b. Membaca super
adalah pemahaman secara cepat. Membaca super adalah proses delapan
langkah. Kita lihat cara melakukannya untuk membaca buku ajar penting
setebal 250 halaman, tersusun dari 10 bab yang masing-masing berisi 25
halaman.
Ada delapan langkah cara membaca super accelerated learning, yaitu :
Ciptakan gambaran keseluruhan dan ambil gagasan inti buku. Waktu 5-10
menit.
Lihat sekilas bahannya. Waktu setiap bab : 3 menit
(Waktu seluruh buku : 30 menit)
Buatlah sketsa. Waktu setiap bab: 3 menit
(Waktu seluruh buku: 30 menit)
Siapkanlah pertanyaan. Waktu setiap bab: 3 menit
(Waktu seluruh buku: 30 menit)
Bacalah secara cepat teks yang ada di setiap bab.
(Waktu setiap bab: 8 menit)
(Waktu seluruh buku: 80 menit)
Tinjauan balik. Waktu setiap bab: 8 menit
16
(Waktu seluruh buku: 80 menit)
Buatlah catatan. Waktu setiap bab : 10 menit
(Waktu seluruh buku: 100 menit)
Ulangi pembacaan. Waktu setiap bab: 5-10 menit
(Waktu seluruh buku: 30 menit)
Cara membaca dengan delapan tahapan ini semestinya akan membuat anda
mampu memahami buku ajar 250 halaman dengan tingkat tinggi, dengan
waktu total yang dipakai 360 menit, termasuk membuat catatan.
9. Teknik Membaca Total Gaya Savi
Belajar Berdasarkan- Aktifitas (BBA)
Belajar dengan Seluruh Kepribadian
BBA berarti bergerak aktif secara fisik ketika belejar, dengan memenfatkan indra
sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh/ pikiran terlibat dalam proses
belajar. Cara belajar itu mengajak orang terlibat sepenuhnya. Melibatkan tubuh
dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu manusia.
Jangan Hanya Duduk, Lakukanlah Sesuatu
Anak kecil adalah pembelajar yang hebat karena mereka mengunakan tubuh dan
semua indra dalam belajar. Belajar akan selalu terhambat jika kita selalu
memisahkan tubuh dan pikiran, mengabaikan tubuh dan hanya menekankan
kesadaran rasional saja sebagai pintu gerbang menuju pikiran. Dalam sebuah
training banyak perserta kesulitan berkonsentrasi tanpa melakukan sesuatu secar
fisik. (jika tubuh mereka tidak bergerak, otak mereka tidak beranjak).
Pendekatan SAVI untuk Belajar
Pembelajaran tidak otomatis meningkat dengan menyuruh orang berdiri dan
bergerak kesana kemari. Akan tetapi, menggabungkan gerakan fisik dengan
aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat berpengaruh dalam
pembelajaran.
a. Belajar Somatis
17
Somatis (tubuh) belajar somatis berarti belajar dengan indra peraba,
kinestetis, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan
tubuh sewaktu belajar.
Tubuh dan Pikiran itu Satu
Pikiran tersebar diseluruh tubuh. Intinya, tubuh ADALAH pikiran. Pikiran
ADALAH tubuh. Keduanya merupakan satu system elektris-kimiawi-
biologis yang benar- benar terpadu. Jadi, dengan menghalangi pelajar
somatis mengunakan tubuh mereka, kita sama halnya mengahalangi funsi
pikiran mereka.
Melibatkan Tubuh
Untuk merangsang hubungan pikiran- tubuh, ciptakan suasana belajar
yang dapat membuat orang bangkit dari tempat duduk secara aktif waktu
ke waktu.tidak semua pembelajaran membutuhkan aktivitas fisik, tapi
dengan berganti- ganti menjalankan aktivitas belajar aktif dan pasif secara
fisik.
BAGAIMANA MEMBACA DENGAN MELIBATKAN TUBUH?
Membaca juga perlu berdiri atau sambil berjalan-jalan ini tidak dilakukan .
Setiap dua puluh menit berhentilah membaca, lalu bergeraklah, misalnya
dengan melakukan senam otak adalah membuat saraf-saraf diotak itu
tergerak dan bersambungan, kemudian tercipta jaringan baru. Untuk
merangsang hubungan pikiran tubuh, ciptakannlah suasana belajar yang
dapat membuat orang bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif
secra fisik dari waktu ke waktu.
b. Belajar Auditoris
Pikiran auditoris lebih kuat daripada yang kita sadari. Telinga kita terus-
menerus menagkap dan menyimpan informasi, bahkan tanpa kita sadari.
Ketika kita membuat suara sendiri dengan berbicara, beberapa area
penting di otak kita menjadi aktif.
Semua pelajar memiliki kecenderungan auditori yang kuat belajar dari
suasana, dialog, membaca keras, menceritakan kepada orang lain apa saja
yang mereka alami, dengar, atau dipelajari, dari berbicara dengaan diri
18
sendiri, mengingat bunyi dan irama, mengdengarkan kaset, dan mengulang
suara dalam hati.
Mengembalikan Budaya Auditori
Dalam merancang pelajaran yang menarik bagi saluran auditori yang kuat
dalam diri pelajar, carilah cara untuk mengajak mereka membicarakan apa
yang sedang mereka pelajari. Suruh mereka menerjemahkan pengeleman
mereka dengan berbicara. Mitalah jika mereka mau membaca dengan
dramatis serta keras- keras. Ajak mereka berbicara ketika memecahkan
masalah.
Bagaimana membaca dengan melibatkan suara ?
Membaca dengan keras adalah membaca dengan bersuara sehingga
telinga lahir kita ikut mendengarkan. Membaca dengan keras merupakan
kebalikan membaca secara batin. Membaca secara auditori ini membantu
kita menemukan kalimat-kalimat yang panjang yang sulit sekali dicerna.
c. Belajar Visual
Didalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi
visual daripada semuaa indra yang lain.
Membantu Pembelajar Melihat Inti Masalah
Setiap orang lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yng sedang apa
yang sedang dibicarakan. Pembelajaran visual belajr apabila dapat melihat
contoh dari dunia nyata, diagram peta gagasan, ikon, gambar, dan
gambaran dari segala macam ketika mereka sedang belajar.
Bagaimana membaca dengan melibatkan mata ?
Mata jelas sangat terlibat pabila kita membaca buku, yang dimaksut mata
disini adalah kekuatan membayangkan atau imajinasi. Ini tentu akan
memudahkan pemahaman kita atas buku tersebut.
d. Belajar Intelektual
Intelektual adalah pendekatan belajar yang tanpa emosi, tidak
berhubungan, rasionalistis, “akademis”, dan terkotak-kotak. Intelektual
menunjukkan apa yang dilakukan pembelajar dalam pikiran secara internal
menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan
19
menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman.
Intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta, memecahkan
masalah, dan membangun makna.
Bagaimana membaca dengan melibatkan intelek ?
Melakukan pencatatan atau perenungan setelah membaca. Ada satu proses yang
perlu kita lakukan setiap kita mengakhiri sebuah bab. Proses itu bernama
“mengikat makna” inilah yang dimaksud dengan membaca dengan gaya
intelektual.
Keempat cara belajar ini harus ada agar belajar berlangsung optimal. Karena
unsur-unsur ini semuanya terpadu, belajar yang paling baik, belajar secara
langsung dan simultan.
10. Teknik Membaca Kaki Gaya Quantum Learning
Teknik membaca Ka- Ki gaya quantum learning adalah kegiatan membaca
buku dengan mengfungsikan otak kanan dan otak kiri secara serempak.
Ada banyak pandangan mengenai otak dan tak satupun member gambaran
menyeluruh. Pandangan init ka terlalu bertentangan, lebih saling melengkapi.
Salah satu pandangan itu bahwa otak adalah sub kimiawi yang
berkomunikasi melalui seluruh bagiannya, dengan membuat, meyebarkan dan
hubungan dengan banyak ragam zat kimia. Menulis adalah aktivitas seluruh otak
yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri
(logika). Pada dasarnya otak kita terdiri atas dua belahan (hermisphere) dengan
kegiatan membaca buku. Adapun cara menggunakan otak kanan ketika membaca
buku yaitu sebagai berikut :
a. Semangat
Ketika kita memegang buku dan melihat secara sekilas judul buku,
penulisannya, dan sinopsis buku, apakah kita memperoleh semangat
menggebu untuk mengetahui apa yang disampaikan oleh buku? Cobalah
rasakan dan cobalah melihat kedalam diri sendiri, apakah kita bersemangat
untuk membaca buku yang kita pegang?
b. Spontanitas
20
Adakah sikap spontan yang kemudian kita ajak untuk langsung menuju
apa yang marik perhatian kita, ketika buku berada ditangan kita secara
serius?. Tergeraklah kita untuk membaca buku yang kita pegang.
c. Emosi
Bagaimana perasaan kita saat memegang bbuku dan tertarik untuk mebaca
buku yang kita pegang.
d. Warna
Apabila kita sudah mencoba merespon ketiga tahap ini kita menggunakan
otakk kanan unntuk membaca, tentu sekarang kita sudah merasakan
“pelangi” atau warna yang mampu memperkaya jiwa kita yang
dimunculkan oleh buku yang kita pegang.
e. Imajinasi
Apabila kita membaca buku gunkan imajinasi kita yang akan
menerbangkan kita melalui teks-teks yang kita baca dengan sangat
mengasyikkan.
f. Gairah
Kita kan terdorong oleh seluruh kata yang tampil di halaman buku untuk
terus terpacu dengan waktu guna menyelesaikan buku kita pegang.
g. Kegembiraan
Inilah akhir kita menggunakan otak kanan kita ketika mambaca buku. Kita
akan merasakan manfaatnya dari apa yang kit abaca dari buku yang kita
baca.
11. Teknik Membaca Dini Gaya Revolusi Belajar
Mennurut revolusi cara belajar ada enam cara untuk mengenalkan buku pda
anak usia dini. “ apa pun yang kita berikan kepada anak kita. Apa pun yang
menurut kita penting untuk dipelajari oleh anak- anak kita. Apa pun itu, para guru
dan orang tua harus ingat betul bahwa semuanya harus disampaikan dalam
konteks bermain. Tugas seorang anak adalah bermain, ini termasuk ketika kita
ingin mengenalkan buku dan cara membaca pada putra- putri kita. Teknik-teknik
membaca yang disajikan berkaitan dengan bagaimana kita membiasakan anak
21
untuk mengenal buku secara konkret sejak usia paling dini. Ada enam langkah
untuk mengenalkan buku pada anak usia dini yaitu :
Langkah Pertama:
Untuk membuat anak, menyukai kegiatan membaca. Menunjukkan buku
berwarna cerah kepada anak sejak pertama kali anda membawa dia ke
rumah dan bacakanlah cerita setiap hari.
Langkah Kedua:
Mengenalkan kegiatan membaca. Untuk mengenalkan kegiaatan membaca
pada anak yang masih kecil adalah menggaitkan apa saja yang diperoleh
indra dengan melihat, menyentuh, merasakan, dan mendengarkan akan
bisa mengatakan dan membacanya.
Langkah Ketiga:
Membantu ia menamai setiap benda yang dapat ia lihat.
Langkah Keempat:
Memberikan nama kepada apa saja yang dapat dilakukan oleh anak.
Langkah Kelima:
Bermain permainan fonetik.
Langkah Keenam:
Bermain dengan menggunakan kata kunci.
“Penelitian menemukan bahwa satu pertanda paling nyata seorang anak
akan menjadi pembaca yang baik adalah jika dia sering dibacakan cerita”.
Sejak kapan anda harus mulai membaca cerita untuk anak ? begitu mereka
bisa duduk dipangkuan dan jangan berhenti sampai mereka mendapat
pelajaran aljabar. Bahasa adalah sarana pemikiran tertinggi. Semakin
banyak kata yang dikenal anak, semakin beragam, tepat, dan
kayapemikiran mereka.
Buku Revolusi Belajar mengajarkan kita kiat-kiat cara membaca secara
cepat sebagai berikut :
e. Pastikan dahulu apa yang akan dicari
f. Letakkan buku anda sejauh 50 cm dari mata
22
g. Gerakkan telunjuk ditengah-tengah ke halaman. Dengan mata, lihatlah
tepat diatas ke ujung jari
h. Gerakkan jari dengan cepat sehingga anda tidak punya waktu untuk
berhenti pada setiap huruf, dan mengucapkannya.
12. Teknik Asyik Membuat Resensi
Resensi buku, dengan cara yang kita mudah pahami, adalah suatu paparan
ringkasan tentang manfaat sebuah buku. Lewat resensi buku, seseorang dapat
mengenali manfaat buku secara cepat. Menulis resensi buku akan mengefektifkan
kegiatan membaca dan membuat diri kita berlatih mengungkapkan pemahaman
terhadap sebuah gagasan secara tertulis. Membuat resensi akan membantu kita
dalam merumuskan apa-apa yang kita pahami secara sangat terstruktur.
Resensi buku adalah suatu papara ringkas tentang manfaat sebuah buku.
Lewat resensi buku, seseorang dapat mengenali manfaat buku secara cepat. Ada
tiga teknik merensensi buku, yaitu :
a. Teknik Cutting dan Glueing
Yang dipotong adalah materi yang ada di dalam buku yang menarik
perhatian dan merupakan gagasan inti sedangkan yang disalin adalah
kalimat-kalimat menarik yang mencerminkan isi buku yang ditulis oleh
penulis buku. Biasanya begian yang dipotong bagian depan, tengah,
belakang.
b. Focusing
Kegiatan memusatkan perhatian apa yang ada di buku tetap berpangkal
bahwa apa yang menjadi pusat perhatian merupakan sesuatu yang
menonjol, “eye catching” yang menarik. Kita dapat menemukan hal-hal
yang menonjol dari sebuah buku, yaitu tema, metode pembahasan,
sampul, pengarang, gaya penyajian, dan latar belakang.
c. Comparing
Teknik ini mengajak seorang resensi untuk melakukan pembandingan.
Caranya adalah dengan tidak hanya membaca satu buku saja perlu
membaca buku setidaknya lebih dari dua buku. Seorang resensi dapat
23
memiliki cakrawala yang luas dan dapat menemukan kelebihan ataupun
kekurangan yang terdapat pada sebuah buku.
Bagian ke II
RESENSI BUKU QUANTUM READING
24
RESENSI BUKU QUANTUM READING
Judul Buku: Quantum Reading “Cara Cepat dan Bermanfaat Merangsang
Munculnya Potensi Membaca” Editor Hernowo
Pengarang/ Perakit: Hernowo
Penerbit: MLC
Tahun Terbit: 2003
Tebal Buku: 216 halaman
Quantum reading iya nama buku ini memang itu, buku setebal 216
halaman ini tersusun dari berbagai macan buku terkenal karya berbagai ahli
terkenal dunia yang telah sukses dengan karya- karya mereka. Quantum Reading
berisi sekumpulan teknik yang sangat praktis untuk memunculkan potensi
membaca anda secara gampang dan menyenangkan. Ada banyak teknik didalam
buku ini yang memungkinkan anda memilih salah satu atau dua teknik yang
sesuai dan cocok dengan dengan karakter anda.
Quantum dapat dipahami sebagai “interaksi yang mengubah energy
menjadi pancaran cahaya yang dahsyat”. Dalam konteks belajar, Quantum dapat
dimaknai sebagai “ interaksi yang terjadi dalam proses belajar niscaya mampu
mengubah berbagai potensi yang ada dalam diri anda menjadi pancaran atau
ledakan gairah (dalam memperoleh hal- hal baru) yang dapat ditularkan
(ditunjukan) kepada orang lain”.
Buku ini dibagi dalam dua bab yaitu yang pertama mengenai “konsep baru
membaca buku” dan yang kedua mengenai “teknik baru membaca buku”. Dimana
dari itu anda akan mendapatkan hal- hal yang menarik berkaitan dengan kegiatan
membaca, anda akan diajak membangkitkan atau menghidupkan minat membaca
anda yang mungkin telah hilang dengan berbagai trik- trik yang sederhana yang
mungkin tidak anda sadari.
25
Buku ini secara keseluruhan tersetruktur dari empat komponen, dimana
keempat komponen ini begitu membantu dalam penyerapan makna maksut dari
buku ini. Keempat komponen tersebut sebagai berikut:
a. Komponen “Body Text” merupakan teks-teks yang digunakan
pengarang memaparkan gagasan inti atau cerita satu yang
bersambung-sambung antara bab satu dengan bab selanjutnya.
b. Komponen visualisasi atau penggamabaran secara konkret
gambaran penting di setiap halaman akan lebih sampai ke pembaca
disertai penjelasan lewat gambar.
c. Komponen “kotak tindakan” berfungsi untuk menghentikan
sejenak pembaca dan merenungkan apa yang di dapat.
d. Komponen kata-kata penyemangat, kata- kata sakti atau bertuah
yang dicuplik dari ucapan tokoh terkenal yang berfungsi
meyemangati pembacanya.
Secara keseluruhan buku ini memang mengagumkan karena syarata akan
materi yang bermanfaat bagi pembacanya, namun dari semua itu ada yang hal
yang membuat buku ini menjadi kurang. Yaitu mengenai paragraph- paragraph
pembuka sebuah bab yang saya rasa sangat panjang lebar akan tetapi kurang
begitu bermanfaat karena terlalu sulit dicerna untuk msyarakat awam. Selain itu
dalam buku ini terlalu banyak mengutip dari pendapat- pendapat para ahli
senghinga originalitas ide dari pengarang kurang begitu kelihatan, tertutupi oleh
pendapat- pendapat orang lain.
26