ringakasan kesling

2
 Tingkat Toksisitas Pentaklorofenol Terhadap Organisme Air Tawar Air limbah proses pemutihan pulp dengan khlor memiliki kandungan senyawa-s enyawa organoklorin bersifat toksik yang mengancam kehidupan biota akuatik. Jumlah total senyawa organoklorin yang terkandung dalam air limbah dapat diidentifikasi sebagai parameter AOX (Adsorbable Organik Halides). Pentaklorofenol adalah salah satu komponen senyawa AOX yang terdapat di dalam air limbah tersebut. Pentaklorofenol bersifat bioakumulatif yang menghambat aktivitas ATP-ase mitokondria, sehingga terjadi penghambatan pembentukan ATP dan pelepasan energy ke sel dari pemecahan ATP menjadi ADP. Sifat bioakumulatif ini berpengaruh terhadap organisme perairan Daphnia magna. Penelitan untuk mengetahui pengaruh pentaklorofenol melalui 2 tahap yaitu uji toksisitas akut dan uji toksisitas kronis. Uji toksisitas akut dilakukan selama 24 jam dan dilakukan pada 5 konsentrasi pentaklorofenol (300-550 ppb) dengan pH, suhu, dan konsentrasi oksigen yang telah disesuaikan dengan metoda OECD (2006). Uji toksisitas kronis dilakukan selama satu siklus hidup mengacu pada metoda OECD 202 (1984) dengan 3 konsentrasi pentaklorofenol yang berbeda yaitu 0,16 ppb, 1,6 ppb, dan 16 pbb. Tiga konsentrasi yang berbeda tersebut ditentukan berdasarkan hasil uji toksisitas akut dan perkiraan NOEC. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pentaklorofenol memiliki nilai EC50-24jam terhadap organisme akuatik Daphnia magna berkisar antara 359-455 ppb. Selain itu, pentaklorofenol juga memiliki efek kronis terhadap Daphnia magna y aitu dapat menurunkan kesintasan harian, fekunditas harian, dan laju reproduktif bersih. Peningkatan konsentrasi pentaklorofenol yang diberikan diikuti peningkatan presentasi efek kronis terhadap Daphnia magna. NAMA : DIAN MUSPITALOKA H NIM : I1A111043

Transcript of ringakasan kesling

Page 1: ringakasan kesling

5/16/2018 ringakasan kesling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringakasan-kesling 1/2

Tingkat Toksisitas Pentaklorofenol Terhadap Organisme Air Tawar

Air limbah proses pemutihan pulp dengan khlor memiliki kandungan senyawa-senyawa

organoklorin bersifat toksik yang mengancam kehidupan biota akuatik. Jumlah total senyawa

organoklorin yang terkandung dalam air limbah dapat diidentifikasi sebagai parameter AOX

(Adsorbable Organik Halides). Pentaklorofenol adalah salah satu komponen senyawa AOX yangterdapat di dalam air limbah tersebut.

Pentaklorofenol bersifat bioakumulatif yang menghambat aktivitas ATP-ase mitokondria,

sehingga terjadi penghambatan pembentukan ATP dan pelepasan energy ke sel dari pemecahan

ATP menjadi ADP. Sifat bioakumulatif ini berpengaruh terhadap organisme perairan Daphnia

magna.

Penelitan untuk mengetahui pengaruh pentaklorofenol melalui 2 tahap yaitu uji toksisitas

akut dan uji toksisitas kronis. Uji toksisitas akut dilakukan selama 24 jam dan dilakukan pada 5

konsentrasi pentaklorofenol (300-550 ppb) dengan pH, suhu, dan konsentrasi oksigen yang telahdisesuaikan dengan metoda OECD (2006). Uji toksisitas kronis dilakukan selama satu siklus

hidup mengacu pada metoda OECD 202 (1984) dengan 3 konsentrasi pentaklorofenol yang

berbeda yaitu 0,16 ppb, 1,6 ppb, dan 16 pbb. Tiga konsentrasi yang berbeda tersebut ditentukan

berdasarkan hasil uji toksisitas akut dan perkiraan NOEC.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa pentaklorofenol memiliki nilai EC50-24jam

terhadap organisme akuatik Daphnia magna berkisar antara 359-455 ppb. Selain itu,

pentaklorofenol juga memiliki efek kronis terhadap Daphnia magna yaitu dapat menurunkan

kesintasan harian, fekunditas harian, dan laju reproduktif bersih. Peningkatan konsentrasi

pentaklorofenol yang diberikan diikuti peningkatan presentasi efek kronis terhadap Daphniamagna.

NAMA : DIAN MUSPITALOKA H

NIM : I1A111043

Page 2: ringakasan kesling

5/16/2018 ringakasan kesling - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ringakasan-kesling 2/2