RIFQAH AMALIA.pdf

124
PENGARUH KOMPOSISI PEMBIAYAAN DAN FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN BANK SYARIAH (STUDI EMPIRIS BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2012-2015) SKRIPSI Oleh Rifqah Amalia NIM : 1112086000013 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/2016 M

Transcript of RIFQAH AMALIA.pdf

Page 1: RIFQAH AMALIA.pdf

PENGARUH KOMPOSISI PEMBIAYAAN DAN FAKTOR MAKRO EKONOMI

TERHADAP PENDAPATAN BANK SYARIAH

(STUDI EMPIRIS BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2012-2015)

SKRIPSI

Oleh

Rifqah Amalia

NIM : 1112086000013

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437H/2016 M

Page 2: RIFQAH AMALIA.pdf
Page 3: RIFQAH AMALIA.pdf
Page 4: RIFQAH AMALIA.pdf

iii

Page 5: RIFQAH AMALIA.pdf

iv

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rifqah Amalia

NIM : 1112086000013

Jurusan : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan ini skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang dapat diertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti

bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan

aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 9 Juni 2016

Yang Menyatakan

(Rifqah Amalia)

Page 6: RIFQAH AMALIA.pdf

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

Nama Lengkap : Rifqah Amalia

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Juli 1994

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jl. Pangkalan Jati II No. 34 RT. 005/02,

Kel. Pangkalan Jati Kec. Cinere Kota Depok

Telepon/HP : 021-7502410 / 085691073312

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1998 – 2000: TK. Islam Salafiyah syafi‟iyah

2000 – 2006 : SD Lazuardi GIS

2006 – 2009 : Mts. Darunnajah Ulujami

2009 – 2012 : MAN 11

2012 – 2016 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi :

2009 – 2012 : Saman on Bir

2014 – 2015 : Anggota Bidang Eksternal HMJ Ekonomi Syariah

Page 7: RIFQAH AMALIA.pdf

vi

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan pertumbuhan perbankan

syariah di Indonesia, tren positif ini ditunjukkan oleh data pertumbuhan aset dan

pendapatan BUS dan UUS yang diambil dari Bank Indonesia. Bank Syariah Mandiri

sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perbankan syariah turut serta

mengalami efek pertumbuhan yang mengalami peningkatan, akan tetapi peningkatan

yang dialami perbankan syariah khususnya Bank Syariah Mandiri mengalami fluktuasi

pendapatan yang disebabkan oleh faktor komposisi pembiayaan dan faktor makro

ekonomi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana pengaruh

komposisi pembiayaan dan faktor makro ekonomi terhadap pendapatan bank syariah.

Indikator komposisi pembiayaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu komposisi

pembiayaan murabahah dan komposisi pembiayaan ijarah dan indikator faktor makro

ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu inflasi dan nilai tukar rupiah (kurs).

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari websitewww.bi.go.id

dan Bank Syariah Mandiri periode 2012-2015.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan menganalisis

komposisi pembiayaan (murabahah dan ijarah) dan faktor makro ekonomi (inflasi dan

nilai tukar) untuk mengetahui pengaruh kedua variabel tersebut terhadap pendapatan

bank syariah pada Bank Syariah Mandiri dengan menggunakan metode analisis regresi

linier berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Komposisi pembiayaan murabahah,

komposisi pembiayaan inflasi dan nilai tukar berpengaruh siginifikanterhadap

pendapatan pada Bank Syariah Mandiri secara parsial dimana hasil uji t menunjukan

nilai signifikansi dari ketiga variabel tersebut dibawah 0,05. Dan nilai ijarah tidak

berpengaruhsiginifikanterhadap pendapatan pada Bank Syariah Mandiri secara parsial.

Sedangkan pada uji f menunjukkan bahwa Komposisi pembiayan (murabahah dan

ijarah) dan faktor makro ekonomi (inflasi dan nilai tukar rupiah) berpengaruh terhadap

pendapatan bank syariah secara simultan.

Kata kunci : pembiayaan murabahah, pembiayaan ijarah, inflasi, nilai tukar rupiah,

pendapatan bank syariah.

Page 8: RIFQAH AMALIA.pdf

vii

ABSTRACT

This research is motivated by the development of the growth of Islamic banking

in Indonesia, this positive trend shown by the data growth in assets and earnings BUS

and UUS taken from Bank Indonesia. Bank Syariah Mandiri as a company engaged in

Islamic banking participate in experiencing the effects of growth has increased, but the

increase experienced by the Islamic banking especially Bank Syariah Mandiri

experience income fluctuations caused by factors financing composition and macro-

economic factors.

This study aims to identify and understand how to influence the composition of

financing and macroeconomic factors to revenue Islamic banks. Indicators financing

composition used in this study is the composition of the financing murabaha and Ijarah

financing composition and indicators of macro economic factors used in this study,

namely inflation and the exchange rate (exchange rate). This study uses secondary data

obtained from the website www.bi.go.id and Bank Syariah Mandiri 2011-2014.

This research is a quantitative descriptive study, by analyzing the composition of

financing (murabaha and Ijarah) and macroeconomic factors (inflation and exchange

rates) to determine the influence of these two variables on revenue Islamic banks in

Bank Syariah Mandiri using multiple linear regression analysis.The results showed that

the composition of the financing murabaha, exchange rate and affect inflation

significantly to revenues in Bank Syariah Mandiri partially where the t test results

showed the significance of these three variables under 0.05. And the Ijarah financing

composition no significant effect on earnings at Bank Syariah Mandiri partially. While

the F test showed that the composition of financing (murabaha and Ijarah) and

macroeconomic factors (inflation and the exchange rate) affects earnings Islamic banks

simultaneously.

Keywords: murabaha financing, Ijarah financing, inflation, exchange rate, revenue

Islamic banks.

Page 9: RIFQAH AMALIA.pdf

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam yang telah memberikan kita

kesempatan untuk hidup di dunia ini dan memberikan nafas gratis yang dengarnya kita

dapat merasakan keindahan untuk dapat mrnyrmbah-Mu. Sungguh tidak ada satupun

kejadian yang terjadi secara kebetulan, semua sudah terncana, semua sudah ditentukam

oleh qodha dan qadhar-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah

curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga

kepada umatnya sampai akhir zaman.

Ilmu yang kita miliki pada hakikatnya adalah titipan dari Allah SWT, yang sama

sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengambilnya kembali dari umat manusia. Semoga

kita dimudahkan oleh Allah SWT untuk meraih ilmu yang dapat menjadi penerang

dalam kegelapan dan dapat menjaga ilmu tersebut dengan penuh kerendahan hati.

Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berdoa dan berusaha, seperti

hadist Rasulullah SAW “Man Jadda Wa Jadda” yang artinya barang siapa yang

bersungguh-sungguh akan mendapatkannya. Itulah kalimat yang menjadi penggunggah

demi terselesaikannya skripsi yang sederhana ini dengan judul “Pengaruh Komposisi

Pembiayaan dan Faktor Makro Ekonomi Terhadap Pendapatan Bank Syariah

(Studi Empiris Bank Syariah Mandiri Periode 2012-2015)”

Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan dukungan, bantuan, semangat, serta

doa dari orang-orang terbaik yang ada disekeliling penulis selama proses penyelesaian

skripsi ini. Maka dari itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Allah SWT, karena tanpa kehendak dan segala pertolongan-Nya tidak mungkin

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala nikmat dan

kemudahan yang Engkau berikan, ya Rabb.

2. Kedua orang tuaku untuk kasih sayang tulus tiada hentinya, mamah tercinta

Nurwahidah dan papah tercinta Buchori yang telah membesarkan, mendidik

mengajarkan yang disertai nasihat, motivasi dan doa yang selalu terucap.

Terimakasih banyak atas dukungan materi dan nonmateri untuk melancarkan

studi ini yang tidak bisa terbalas oleh apapun atas apa yang mamah dan papah

lakukan. Doa yang terbaik segalanya untuk mamah dan papah semoga Allah

SWT selalu memberikan kesehatan, rahmat dan ridho-Nya kepadamu.

3. Kaka dan Adikku tercinta yaitu Rizka Khaizuran, Khairil Fajri, Hanan Nabilah,

Farah Adiba Zahra dan Muhammad Zainul Ahda yang telah memberikan

Page 10: RIFQAH AMALIA.pdf

ix

motivasi dan doanya selama mengajarkan skripsi ini. Semoga kalian selalu

berada dalam lindungan Allah SWT.

4. Keponakanku tersayang Muhammad Asyraf Malik Arkana yang selalu

memberikan canda serta tawanya yang menjadi penghibur dikala penulis lelah

akan permasalahan skripsi. Semoga asyraf menjadi anak yang selalu berbakti

kepada kedua orang tua dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

5. Ihsan Amiruddin yang telah menjadi penyemangat selama masa perkuliahan

dengan canda serta tawa, suka maupun duka, terima kasih atas segala masukan,

support materi dan non materi, pengalaman serta doanya. Semoga Allah SWT

membalas semua jasa-jasamu dan dipermudahkan untuk urusan kedepannya,

amiiiin.

6. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga dapat memajukan dan

mengembangkan jurusan Ekonomi menjadi lebih baik dan terdepan.

7. Bapak Dr. Burhanuddin Yusuf, MM.,MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1

dengan segala kerendahan hatinya yang bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan pengarahan, bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis demi

cepat terselasaikannya skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas segala

kerendahan hati bapak dengan sebaik-baiknya balasan.

8. Ibu RR. Tini Anggraeni,M.Si selaku Dosen pembimbing II dengan segala

kerendahan hatinya yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan

pengarahan, bimbingan, saran serta motivasi yang sangat berarti selama

penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas segala bentuk bimbingan yang telah

ibu berikan demi terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Semoga Allah SWT

membalas segala kerendahan dan kemurahan hati ibu dengan sebaik-baiknya

balasan.

9. Bapak Yoghi Citra Pratama, SE., M.Si dan ibu Endra Kasni Laila Yuda, M.Si

selaku ketua dan sekretaris jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang meluangkan waktu dan arahan

selama penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

yang sangat bermanfaat dan berharga bagi saya. Serta jajaran karyawan dan staf

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memeberikan pelayanan selama

perkuliahan. Semoga ini dapat menjadi nilai ibadah dan semoga Allah SWT

membalas semua jasa-jasanya.

11. Sahabat terbaik selama masa perkuliahan Rahmatika Istiqamah alias kokom.

Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik dari awal semasa kuliah hingga saat

ini dengan canda tawa, suka duka, dukungan, bantuan, doa, serta ada dikala

Page 11: RIFQAH AMALIA.pdf

x

membutuhkan dalam bentuk apapun hingga berjuang bersama-sama dalam

mengerjakan skripsi ini. Semoga apapun yang kita kerjakan selalu dalam Ridho

Allah SWT.

12. Sahabat kesayanganku, sahabat terbaik dari masa SMA hingga saat ini Nur

Ariza, Siti Nurmellya Baskarani, Lorna Zelfa, Bunga Putri Gustini dan Azizah

Nurafni Rizki. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik dari awal semasa

SMA hingga saat ini dengan canda tawa, suka duka, dukungan,

bantuan,doa,serta ada dikala membutuhkan dalam bentuk apapun hingga

berjuang bersama-sama dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga apapun yang

kita kerjakan selalu dalam Ridho Allah SWT.

13. Seluruh kawan-kawan Ekonomi Syariah angkatan 2012 yang tidak dapat

disebutkan satu-persatu yang selalu memberikan canda tawa, saling membantu

selama masa kuliah, serta doa yang selalu terucap. Semoga kita sukses dan

selalu dapat menjaga tali silaturahmi.

14. Semua pihak yang belum disebut diatas, terimakasih atas segala bantuan selama

proses penulisan skripsi ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih dan berharap semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan kepada penulis, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 4 september 2016

Rifqah Amalia

Page 12: RIFQAH AMALIA.pdf

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................ i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................... 12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 13

1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 13

2. Manfaat Penelitian .................................................................... 14

a. Manfaat Pihak Penulis ....................................................... 14

b. Manfaat Pihak Akademis .................................................. 14

Page 13: RIFQAH AMALIA.pdf

xii

c. Manfaat Pihak Perusahaan ................................................ 14

d. Manfaat Pihak Masyarakat ................................................ 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ................................................................................ 16

1. Mudharabah ............................................................................... 16

a. Pengertian Mudharabah ...................................................... 16

b. Unsur-unsur pembiayaan mudharabah .............................. 17

c. Jenis-Jenis Mudharabah ..................................................... 18

2. Musyarakah ............................................................................... 19

a. Pengertian Musyarakah ...................................................... 19

b. Fitur dan Mekanisme Pembiayaan Musyarakah ................ 19

c. Landasan Hukum Musyarakah .......................................... 20

d. Aplikasi Musyarakah Dalam Perbankan ........................... 21

3. Murabahah ................................................................................ 22

a. Pengertian Murabahah ....................................................... 22

b. Dasar Hukum Murabahah ................................................. 23

c. Syarat Murabahah ............................................................. 25

d. Manfaat Murabahah .......................................................... 26

e. Hubungan Murabahah terhadap Pendapatan ..................... 27

4. Ijarah ......................................................................................... 27

a. Pengertian Ijarah ............................................................... 27

b. Dasar Hukum Ijarah .......................................................... 28

Page 14: RIFQAH AMALIA.pdf

xiii

c. Rukun dan Syarat Ijarah .................................................... 29

d. Macam-Macam Ijarah ....................................................... 29

e. Akad Ijarah Berakhir ......................................................... 30

f. Skema Transaksi Pembiayaan Ijarah ................................. 31

g. Jenis Barang / Jasa yang Dapat Disewakan ...................... 31

h. Hubungan Ijarah Terhadap Pendapatan ............................. 32

5. Inflasi ........................................................................................ 33

a. Pengertian Inflasi ............................................................... 33

b. Jenis-Jenis Inflasi .............................................................. 34

c. Efek Inflasi ........................................................................ 38

d. Hubungan Inflasi Terhadap Pendapatan ............................ 40

6. Kurs (Nilai Tukar) .................................................................... 41

a. Pengertian Kurs (Nilai Tukar) ........................................... 41

b. Jenis Nilai Tukar ............................................................... 42

c. Sistem Nilai Tukar di Indonesia ........................................ 43

d. Hubungan Nilai Tukar Terhadap Pendapatan ................... 44

7. Pendapatan ................................................................................ 45

a. Pengertian Pendapatan ...................................................... 45

b. Klasifikasi Pendapatan ...................................................... 46

c. Karakteristik Pendapatan .................................................. 48

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 50

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 52

Page 15: RIFQAH AMALIA.pdf

xiv

D. Hipotesis .......................................................................................... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 56

B. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 56

C. Metode Analisis Data ...................................................................... 57

1. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................ 58

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 58

a. Uji Normalitas ................................................................... 59

b. Uji Multikolinieritas .......................................................... 59

c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 60

d. Uji Autokorelasi ................................................................ 61

3. Uji Hipotesis ............................................................................. 61

a. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) ............................... 61

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik f) ........................... 62

c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 62

D. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 63

1. Variabel Dependen: Pendapatan Bank Syariah Mandiri ........... 63

2. Variabel Independen .................................................................. 63

a. X1 (Komposisi Pembiayaan Murabahah) ........................... 63

b. X2 (Komposisi Pembiayaan Ijarah) .................................... 64

c. X3 (Inflasi) .......................................................................... 64

d. X4 (Nilai Tukar Rupiah) ..................................................... 64

Page 16: RIFQAH AMALIA.pdf

xv

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 66

1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri ................................. 66

2. Perkembangan Bank Syariah Mandiri ...................................... 68

a. Perkembangan dari Segi Aset ........................................... 68

b. Perkembangan dari Segi Dana Pihak Ketiga ..................... 69

c. Perkembangan dari Segi Pembiayaan ............................... 70

3. Gambaran Umum Penelitian .................................................... 70

a. Perkembangan Komposisi Pembiayaan Murabahah ......... 71

b. Perkembangan Komposisi Pembiayaan Ijarah .................. 72

c. Perkembangan Inflasi ........................................................ 73

d. Perkembangan Nilai Tukar ................................................ 74

e. Perkembangan Pendapatan ................................................ 75

B. Pengujian dan Pembahasan ............................................................. 76

1. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................ 76

a. Hasil Uji Normalitas .......................................................... 76

b. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................ 78

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................ 79

d. Hasil Uji Autokorelasi ....................................................... 80

2. Hasil Uji Hipotesis .................................................................... 80

a. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T) ................... 80

b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .............. 85

Page 17: RIFQAH AMALIA.pdf

xvi

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................ 86

3. Analisis Ekonomi .................................................................... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Keimpulan ....................................................................................... 90

B. Saran ................................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 93

LAMPIRAN ........................................................................................................... 96

Page 18: RIFQAH AMALIA.pdf

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

1.1 Data Tingkat Equivalen tingkat imbalan/Bagi Hasil/Fee/Bonus ................. 2

1.2 Data Pertumbuhan Aset BUS dan UUS ...................................................... 3

1.3 Data Pendapatan BUS dan UUS ................................................................. 4

1.4 Data Pendapatan Bank Syariah Mandiri ..................................................... 5

1.5 Data Komposisi Pembiayaan yang Diberikan Bank Syariah Mandiri ........ 6

1.6 Data Inflasi .................................................................................................. 9

1.7 Data Nilai Tukar Rupiah ........................................................................... 10

1.8 Data Pendapatan dari Transaksi Valuta Asing .......................................... 11

2.1 Penelitian terdahulu ................................................................................... 50

4.1 Perkembangan Aset ................................................................................... 68

4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga ............................................................ 69

4.3 Perkembangan Pembiayaan ....................................................................... 70

4.4 One-Sampel Kolmogorof-Swirnov Test ................................................... 77

4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 78

4.6 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................... 80

4.7 Hasil Uji Signifikan Parsial ....................................................................... 81

4.8 Hasil Uji Signifikan Simultan ................................................................... 85

4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 86

Page 19: RIFQAH AMALIA.pdf

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

2.1 Kurva Demand Pull Inflation .................................................................... 35

2.2 Kurva Cost – push inflation ...................................................................... 36

2.3 Kerangka pemikiran .................................................................................. 53

4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized ResidualDependent

Variabel : Pendapatan (Y) ......................................................................... 76

4.2 Grafik Scatterplot ....................................................................................... 79

Page 20: RIFQAH AMALIA.pdf

xix

DAFTAR GRAFIK

Grafik Keterangan Halaman

4.1 Perkembangan Aset ..................................................................................... 68

4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga .............................................................. 69

4.3 Perkembangan Pembiayaan ......................................................................... 70

4.4 Perkembangan Komposisi Pembiayaan Murabahah ................................... 71

4.5 Perkembangan Komposisi Pembiayaan Ijarah ............................................ 72

4.6 Perkembangan Inflasi .................................................................................. 73

4.7 Perkembangan Nilai Tukar .......................................................................... 74

4.8 Perkembangan Pendapatan .......................................................................... 75

Page 21: RIFQAH AMALIA.pdf

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

1 Data Variabel .............................................................................. 97

2 Hasil Output SPSS ................................................................... 101

Page 22: RIFQAH AMALIA.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Saat ini kegiatan usaha bisnis berbasis syariah semakin berkembang pesat, mulai

dari perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, hingga koperasi berbasis

syariah. Perkembangan bisnis berbasis syariah yang paling pesat terjadi pada industri

perbankan syariah. Alasan utama masyarakat Indonesia khususnya yang beragama

Islam beralih dari perbankan konvensional keperbankan syariah adalah penghapusan

adanya bunga dalam transaksi keuangan dan sebagai gantinya bank syariah

menerapkan konsep bagi hasil yang merupakan bagian dari ciri ekonomi Islam.

Menurut Adiwarman A.Karim (2001) Profit-Loss Sharing berarti keuntungan

dan atau kerugian yang mungkin timbul dari kegiatan ekonomi/bisnis ditanggung

bersama-sama. Dalam atribut nisbah bagi hasil tidak terdapat fixed and certain return

sebagaimana bunga tetapi dilakukan Profit-Loss Sharing berdasarkan produktivitas

nyata dari produk tersebut. Dalam perjanjian bagi hasil yang disepakati adalah

proporsi pembagian hasil (disebut nisbah bagi hasil) dalam ukuran presentase

kemungkinan hasil produktivitas nyata. Nilai nominal bagi hasil yang nyata diterima,

baru dapat diketahui setelah hasil pemanfaatan dana tersebut benar-benar telah ada.

Nisbah bagi hasil ditentukan berdasarkan pihak-pihak yang bekerja sama. Besarnya

nisbah biasanya akan dipengaruhi oleh pertimbangan kontribusi masing-masing

Page 23: RIFQAH AMALIA.pdf

2

pihak dalam bekerja sama dan prospek perolehan keuntungan serta tingkat resiko

yang mungkin terjadi (Hendri Anto : 2003).

Berdasarkan data yang diperoleh dari statistik perbankan syariah Bank

Indonesia, tingkat equivalen tingkat imbalan/ bagi hasil/ fee/ bonus Bank Umum

Syariah adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Tingkat Equivalen Tingkat Imbalan/ Bagi Hasil/ Fee/ Bonus

Bank UmumSyariah

Pembiayaan Tahun

2012 2013 2014 Juni 2015

Mudharabah 14,90% 14,40% 20,69% 17,94%

Musyarakah 13,44% 12,45% 13,61% 12,14%

Murabahah 14,72% 13,18% 15,43% 14,94%

Ijarah 0,78% 0,19% 9,81% 10,06%

Qardh 5,40% 6,94% 3,67% 11,52%

Istishna 14,23% 13,36% 12,81% 12,98%

Sumber : Bank Indonesia

Dalam UU No.21 tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah mengemukakan

pengertian perbankan syariah dan pengertian bank syariah, yaitu: Perbankan

Syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah,

mencakup kelembagaan, mencakup kegiatan usaha, serta tata cara dan proses di

dalam melaksanakan kegiatan usahanya.Bank Syariah adalah bank yang menjalankan

kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prisnsip syariah dan menurut jenisnya

bank syariah terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah) dan UUS (Unit Usaha Syariah).

Perkembangan perbankan syariah ditunjukkan oleh lajupertumbuhan asset

perbankan syariah yang tinggi. Hal ini dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan aset

BUS dan UUS cenderung selalu naik, Data pertumbuhan BUS dan UUS dapat dilihat

pada tabel 1.1 dibawah ini:

Page 24: RIFQAH AMALIA.pdf

3

Tabel 1.2

Data Pertumbuhan Aset BUS dan UUS

2012 2013 2014 2015

Jumlah BUS 11 11 12 12

Jumlahkantor 1460 1998 2145 1990

Jumlah UUS 24 23 22 22

Jumlahkantor 427 590 320 311

Total Aset BUS dan UUS

(dalamtriliun) 195.018 242.276 272.343 296.262

Sumber: Data BI diolah kembali

Berdasarkan data pada tabel 1.2 pada tahun 2012-2013 jumlah BUS tidak

mengalami kenaikan, jumlah BUS baru mengalami kenaikan pada tahun 2014

sebesar 1% dan pada tahun 2015 tidak mengalami kenaikan. Jumlah UUS pada

tahun 2011 hingga 2014 mengalami penurunan sebesar 4% dan pada tahun 2015

jumlah UUS tidak mengalami kenaikan. Meskipun jumlah BUS dan UUS tidak

mengalami kenaikan yang signifikan akan tetapi jumlah aset yang dimiliki BUS

dan UUS mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Data pada tabel 1.2 juga menunjukan bahwa pertumbuhan aset BUS dan UUS

pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 24%, pada tahun 2014 sebesar terjadi

peningkatan sebesar 12%, dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan sebesar 9%.

Faktor yang membuat perbankan syariah berkembang adalah karakteristik sistem

perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan

alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank,

serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika,

mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan

menghindari kegiatan spekulasi dalam bertransaksi keuangan. Dengan

Page 25: RIFQAH AMALIA.pdf

4

menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan

skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem

perbankan yang kredibel dan dapat diminati oleh seluruh golongan masyarakat

Indonesia tanpa terkecuali.

Efek dari perkembangan perbankan syariah adalah perolehan pendapatan bagi

lembaga perbankan syariah itu sendiri. Pendapatan perbankan syariah ikut

mengalami peningkatan, hal ini dibuktikan dengan data dari Bank Indonesia dari

tahun 2012 hingga 2015 yaitu:

Tabel 1.3

Data Pendapatan BUS dan UUS tahun 2012-2015

(Dalam Triliun)

Lembaga

Keuangan

Syariah

Tahun

2012 2013 2014 2015

BUS dan UUS 17.734 27.207 24.712 27.615

Sumber: Bank Indonesia diolah kembali

Berdasarkan data pada tabel 1.3 di atas perkembangan pendapatan BUS dan

UUS pada tahun 2013 peningkatan sebesar 53%, pada tahun 2014 mengalami

penurunan sebesar 9%, pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 12%.

Peningkatan pendapatan yang diterima oleh perbankan syariah tidak terlepas dari

pendapatan produk-produk pembiayaan yang ditawarkan kepada nasabah

perbankan syariah.

Efek dari pesatnya perbankan syariah turut dirasakan oleh Bank Syariah

Mandiri. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang perbankan syariah di Indonesia. Sebagai sebuah perusahaan, Bank Syariah

Page 26: RIFQAH AMALIA.pdf

5

Mandiri dituntut untuk memperoleh pendapatan agar keberlangsungan hidup

perusahaan dapat tetap berjalan, dan pendapatan yang diperoleh pun harus sesuai

dengan ajaran agama Islam. Dengan kondisi perekonomian saat ini, kebijakan yang

diterapkan pemerintah mempengaruhi produktivitas Bank Syariah Mandiri dalam

memperoleh pendapatan. Data pendapatan yang berhasil penulis ambil dari Bank

Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:

Tabel 1.4

Data Pendapatan Bank Syariah Mandiri Tahun 2012 – 2015

(Dalam Ribuan Rupiah)

Jenis Pendapatan Tahun

2012 2013 2014 2015

Pendapatan

Pengelolaan Dana

Oleh Bank Sebagai

Mudharib

4.684.793.297 5.432.851.397 5.487.192.071 5.960.015.903

Jumlah Pendapatan

Usaha Lainnya 1.138.747.549 1.193.418.732 1.002.089.656 938.859.243

Jumlah Pendapatan

Nonusaha 14.612.830 15.905.362 15.597.902 16.795.574

Total Pendapatan 5.838.153.676 6.642.175.491 6.504.879.629 6.915.670.720

Sumber: PT. Bank Syariah Mandiri Pusat diolah kembali.

Berdasarkan data pada tabel 1.4 diatas, total pendapatan yang diterima oleh

Bank Syariah Mandiri cenderung meningkat kecuali pada tahun 2014. Hal ini dapat

dilihat dalam tabel total pendapatan yang diterima pada tahun 2013 mengalami

peningkatan sebesar 14%, pada tahun 2014 menurun sebesar 2%, pada tahun 2015

mengalami peningkatan sebesar 6%. Menurunnya pendapatan yang diterima Bank

Syariah pada tahun 2014 disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah

kondisi makro ekonomi Indonesia yang kurang kondusif berdampak pada bisnis

Page 27: RIFQAH AMALIA.pdf

6

nasabah pembiayaan sehingga kondisi keuangan mereka menurun, hal ini

mempengaruhi kualitas aktiva produktif Bank Syariah Mandiri. Per Desember

2014, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) naik menjadi 4,29% dari posisi

Desember 2013 sebesar 2,29%. Sedangkan dari sisi internal perusahaan, Bank

Syariah Mandiri menghadapi beberapa isu operasional utama yang membutuhkan

perbaikan segera. Pertama, tingginya pembiayaan bermasalah (NPF) dan fraud.

Kedua, lemahnya sanksi dan disiplin terhadap pelaku fraud. Ketiga, perlambatan

pertumbuhan bisnis telah menggerus pangsa pasar Bank Syariah Mandiri. Keempat,

pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi, dan produktivitas

cabang belum optimal. Kelima, komunikasi internal belum efektif.

Namun, secara garis besar pendapatan yang diterima oleh Bank Syariah

Mandiri mengalami pengingkatan rata-rata sebesar 6% dalam 4 tahun terakhir.

Peningkatan pendapatan total yang diterima oleh Bank Syariah Mandiri juga tidak

terlepas dari komposisi pembiayaan yang ditawarkan kepada nasabah Bank Syariah

Mandiri, hal ini sejalan dengan data komposisi pembiayaan yang diberikan Bank

Syariah Mandiri sebagai berikut:

Tabel 1.5

Data Komposisi Pembiayaan yang Diberikan Bank Syariah Mandiri

Tahun 2012 – 2015

Jenis Pembiayaan Tahun

2012 2013 2014 2015

Murabahah (Milyar) 283.444 368.661 397.247 546.023

Musyarakah (Milyar) 69.180 82.288 89.291 15.463

Mudharabah (Milyar) 54.303 49.664 41.982 36.573

Qardh (Milyar) 69.055 73.292 56.800 32.958

Ijarah (Milyar) 3.338 3.357 6.277 12.336

Istishna (Milyar) 777 766 525 302

Sumber: data dari Bank Syariah Mandiri diolah kembali

Page 28: RIFQAH AMALIA.pdf

7

Berdasarkan pada tabel 1.5 diatas seluruh komposisi pembiayaan perbankan

syariah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, pada komposisi pembiayaan

murabahah (dengan produk pembiayaan pengadaan barang konsumtif seperti rumah

atau Griya BSM, kendaraan atau barang produktif seperti mesin produksi BSM

Oto, pabrik dan lainnya) terjadi peningkatan dengan rata-rata sebesar 25%.

Pada komposisi pembiayaan musyarakah (pembiayaan khusus untuk modal

kerja, dimana dana dari Bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan

keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati) terjadi penurunan dengan rata-

rata sebesar 18%.

Pada komposisi pembiayaan mudharabah (BSM Deposito, Tabungan BSM,

BSM Tabungan Berencana, BSM Tabungan Mabrur, BSM Tabungan Investa

Cendekia dan BSM Tabungan Kurban)terjadi penurunan dengan rata-rata sebesar

12%.

Pada komposisi pembiayaan qardh (Gadai emas Bank Syariah Mandiri)

mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 19%.

Pada komposisi pembiayaan ijarah (BSM Pembiayaan Eduka dan BSM

Pembiayaan Umrah) terjadi peningkatan dengan rata-rata sebesar 61%, dan terakhir

pada komposisi pembiayaan istishna (umumnya Bank Syariah Mandiri

memanfaatkan pembiayaan ini untuk konstruksi) terjadi penurunan dengan rata-rata

sebesar 25%.

Hal ini menjadi pertimbangan pada penelitian ini terkait pengaruh komposisi

pembiayaan musyarakah, mudharabah, qardh dan istishna terhadap peningkatan

Page 29: RIFQAH AMALIA.pdf

8

pendapatan Bank Syariah Mandiri, namun rata-rata pertumbuhan komposisi

pembiayaan musyarakah, mudharabah, qardh dan istishna mengalami penurunan

dari tahun 2012 hingga 2015. Maka dari itu, peneliti membatasi pembiayaan yang

akan diteliti hanya pada pembiayaan yang mengalami peningkatan dari tahun 2012

hingga 2015, yaitu murabahah dan ijarah.

Banyaknya jumlah komposisi pembiayaan murabahah, musyarakah,

mudharabah, qardh, ijarah dan istishna sesuai dengan finance to deposit ratioBank

Syariah Mandiri, finance to deposit ratio atau pada perbankan konvensional lebih

dikenal dengan loan to deposit ratio adalah merupakan rasio pembiayaan yang

diberikan kepada pihak ketiga terhadap pendanaan dalam Rupiah dan mata uang

asing. FDR digunakan untuk menilai besarnya jumlah dana yang bersumber dari

dana publik, yang secara kontraktual biasanya dalam jangka pendek, dialokasikan

untuk pembiayaan aset yang merupakan pembiayaan tidak lancar. FDR Bank

Syariah Mandiri pada tahun tahun 2011 sebesar 86,03%, tahun 2012 sebesar

94,40%, tahun 2013 sebesar 82,13%, dan tahun 2014 sebesar 89,37%. Berdasarkan

data tersebut, rasio FDR Bank Syariah Mandiri masih dalam batasan yang

direkomendasikan oleh Bank Indonesia, sesuai dengan peraturan GWM LDR

(laporan keuangan Bank Syariah Mandiri, 2014:98).

Selain komposisi pembiayaan oleh perbankan syariah, faktor makro ekonomi

akan mempengaruhi operasional perusahaan yang dalam hal ini keputusan

pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perbankan.

Variabel makro ekonomi yang dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan

Page 30: RIFQAH AMALIA.pdf

9

perusahaan, khususnya perbankan syariah di Indonesia, yaitu Inflasi (Sahara,

2013:151).

Fenomena inflasi yang terjadi pada perekonomian Indonesia sudah tentu akan

berimbas kepada Bank Syariah Mandiri. Tinggi-rendahnya tingkat inflasi

mempengaruhi masyarakat untuk menginvestasikan pendapatan mereka kepada

perbankan dalam bentuk tabungan, obligasi dan produk perbankan lainnya. Data

inflasi yang penulis ambil dari situs resmi Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 1.6

Data Inflasi Tahun 2012 – 2015

(Dalam Presentase)

2012 2013 2014 2015

Inflasi 4,30 6,96 6,42 6,38

Sumber: Situs resmi Bank Indonesia

Berdasarkan data pada tabel 1.6, inflasi yang terjadi masuk kedalam golongan

inflasi rendah, karena inflasi berada dibawah 10% menurut Sukirno (2004:337).

Tingkat inflasi yang rendah membuat harga barang kebutuhan stabil, harga yang

stabil membuat konsumsi masyarakat menjadi naik, tingkat konsumsi seperti ini

menarik investor untuk menginvestasikan pendapatannya kepada perbankan agar

diinvestasikan untuk sektor riil. Semakin banyak sektor riil yang dikembangkan,

semakin besar pula tingkat pendapatan yang akan diperoleh perbankan.

Faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pendapatan perbankan syariah

selanjutnya adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar, data tentang nilai tukar rupiah

terhadap dollar adalah sebagai berikut:

Page 31: RIFQAH AMALIA.pdf

10

Tabel 1.7

Data Nilai Tukar Rupiah Tahun 2012-2015

Nilai Tukar 2012 2013 2014 2015

Nilai dari USD 1

dalam rupiah 9880.39 10951.37 12378.30 13389.41

Sumber: Situs resmi Bank Indonesia

Berdasarkan data pada tabel 1.7 data nilai tukar rupiah pada tahun 2013 sebesar

11%, pada tahun 2014 sebesar 13% dan pada tahun 2015 sebesar 8%.

Nilai mata uang dollar dapat mempengaruhi hampir seluruh mata uang di

dunia, karena dollar sudah menjadi mata uang dunia dimana hampir seluruh negara

menjadikan nilai dollar sebagai patokan bagi mata uangnya. Efek dari pertambahan

nilai dollar terhadap perkembangan industri perdagangan baik itu barang ataupun

jasa dapat terasa ketika nilai tukar rupiah melemah ataupun menguat (Lia Rizkiyah,

2011: 5).

Terjadinya penurunan nilai mata uang rupiah pada tahun 2011-2015

disebabkan nilai mata uang dollar semakin menguat, menguatnya nilai mata uang

dollar didasari pada pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang mencapai 2,5%

sementara inflasi yang terjadi di Amerika Serikat hanya 1,6%, bahkan pada januari

terjadi deflasi sekitar -0,1%, ditambah dengan tingkat pengangguran di Amerika

Serikat menurun sangat drastis dan saat ini berada pada level 5,7%. Membaiknya

perekonomian Amerika Serikat ini membuat The Fedmenaikan Fed fund rate pada

Desember sebesar 0,25%-0,5% (www.worldbank.org).

Dampak dari kenaikan suku bunga The Fed adalah membuat investor menarik

investasinya keluar, jika investor menarik investasinya maka akan berdampak pada

perekonomian Indonesia, termasuk perbankan. Jika tidak ada investor maka dana

Page 32: RIFQAH AMALIA.pdf

11

yang berhasil perbankan himpun menjadi berkurang dan ini akan berimbas kepada

pendapatan perbankan. Efek dari melemahnya nilai tukar rupiah adalah menjadikan

pendapatan dari transaksi valuta asing pada Bank Syariah Mandiri fluktuatif, karena

salah satu kegiatan bank syariah mandiri adalah memberikan jasa jual beli valuta

asing. Maka dari itu, BSM salah satu perbankan yang memberikan jasa jual beli

valuta asing akan memperoleh pendapatan berupa fee dan selisih kurs. Data

pendapatan dari transaksi valuta asing yang penulis ambil dari situs resmi Bank

Syariah Mandiri sebagai berikut:

Tabel 1.8

Data Pendapatan dari Transaksi Valuta Asing Tahun 2012-2015

(Dalam Ribuan)

2012 2013 2014 2015

Pendapatan

dari transaksi

valuta asing

Rp21.334.852 Rp32.071.826 Rp21.919.770 Rp44.922.010

Sumber: Situs resmi Bank Syariah Mandiri

Pada tahun 2013, pendapatan dari transaksi valuta asing pada Bank

SyariahMandiri meningkat sebesar 50%, pada tahun 2014 terjadi penurunan sebesar

31%, kemudian pada tahun 2015 kembali meningkat sebesar 104%.

Data pendapatan dari transaksi valuta asing bank syariah mandiri diatas

menunjukan bahwa tingkat pendapatan yang diterima dari jasa jual beli valuta asing

di BSM mengalami fluktuasi karena pendapatan BSM sebagian besar dipengaruhi

oleh transaksi valuta asing. Oleh karena itu, pendapatan dari transaksi valuta asing

berpengaruh terhadap pendapatan Bank Syariah Mandiri. tingkat fluktuasi valuta

asing akan terjadi dikarenakan kebutuhan barang dan jasa ekspor impor, selera

Page 33: RIFQAH AMALIA.pdf

12

masyarakat serta faktor makro ekonomi lainnya yang berbeda-beda setiap periode.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing

yang terus menurun, hal ini disebebkan oleh kinerja yang baik ditunjukan oleh

BSM dalam melakukan heading dan dalam menyediakan jasa pemenuhan akan

kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan mata uang asing seperti

pembelian bahan baku industridari luar negeri, ibadah haji dan umrah dan lain

sebagainya.

Gabungan dari seluruh pembiayaan berdasarkan karakteristik dari komposisi

pembiayaan yang berbeda-beda dan faktor makro ekonomi yang ada membuat

pendapatan yang diperoleh Bank Syariah Mandiri berbeda-beda, maka dari itu

peneliti tertarik untuk membuat penelitian mengenai “PENGARUH KOMPOSISI

PEMBIAYAAN DAN FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP

PENDAPATAN BANK SYARIAH” (Studi Empiris Pada Bank Syariah

Mandiri Periode 2012 - 2015).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, kita ketahui bahwa

komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi dan nilai

tukar rupiah merupakan elemen yang berpengaruh terhadap Pendapatan Bank

Syariah Mandiri. Untuk itu dapat dirumuskan suatu pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh komposisi pembiayaan murabahah terhadap pendapatan

pada Bank Syariah Mandiri secara parsial.

Page 34: RIFQAH AMALIA.pdf

13

2. Bagaimana pengaruh komposisi pembiayaan ijarah terhadap pendapatan pada

Bank Syariah Mandiri secara parsial.

3. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pendapatan pada Bank Syariah Mandiri

secara parsial.

4. Bagaimana pengaruh nilai tukar rupiah terhadap pendapatan pada Bank Syariah

Mandiri secara parsial.

5. Bagaimana pengaruh komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan

ijarah, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap pendapatan pada Bank Syariah

Mandiri secara simultan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang sudah dirumuskan, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Menganalsis pengaruh komposisi pembiayaan murabahah terhadap

pendapatan pada Bank Syariah Mandiri.

b. Menganalisis pengaruh komposisi pembiayaan ijarah terhadap pendapatan

pada Bank Syariah Mandiri.

c. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap pendapatan pada Bank Syariah

Mandiri.

d. Menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap pendapatan pada Bank

Syariah Mandiri.

Page 35: RIFQAH AMALIA.pdf

14

e. Menganalisis pengaruh komposisi pembiayaan murabahah, komposisi

pembiayaan ijarah, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap pendapatan pada

Bank Syariah Mandiri.

2. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, Penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yaitu:

a. Manfaat pihak Penulis

penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengetahuan dan

wawasan penulis dalam bidang perbankan syariah, sehingga dapat berguna

bagi kegiatan akademis dan non akademis penulis dikemudian hari.

b. Manfaat pihak Akademisi

Sebagai sarana untuk memberikan kontribusi positif baik untuk tambahan

khasanah ilmu mengenai teori ekonomi islam umumnya dan komposisi

pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi, nilai tukar

rupiah dan pendapatan di Bank Syariah Mandiri pada khususnya serta

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi

pada penelitian-penelitian selanjutnya

c. Manfaat pihak Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang

bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan selanjutnya.

Page 36: RIFQAH AMALIA.pdf

15

d. Manfaat pihak Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dibidang

perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal yang berkaitan dengan

komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi,

nilai tukar rupiah dan pendapatan.

Page 37: RIFQAH AMALIA.pdf

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Mudharabah

a. Pengertian Mudharabah

Mudharabah menurut Andri Soemitra,M.A (2009: 81) adalah akad

kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (Malik, Shahibul maal, atau

bank syariah) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua („amil,

mudharib atau nasabah) yangbertindak selaku pengelola dana dengan

membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan

dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah

kecuali jika pihak kedua melakukan kesalah yang disengaja, lalai atau

menyalahi perjanjian.

Mudharabah menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2000:135)

adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertmana

sebagai pemilik dana (shahibul maal) menyediakan seluruh dana

sedangkan pihak lainnya (mudharib) mengelola usaha dengan keuntungan

usaha dibagi menurut kesepakatan bersama yang dituangkan dalam

kontrak, sedangkan apabila usaha rugi bukan akibat kelalaian pengelolaan

usaha maka kerugian ditanggung oleh pemilik dana (Shahibul maal).

Page 38: RIFQAH AMALIA.pdf

17

b. Unsur-Unsur Yang Terdapat Dalam Pembiayaan Mudharabah

Menurut Muhammad (2005:102-105) unsur-unsur pembiayaan

mudharabah adalah:

1) Ijab dan Qabul Ijab dan qabul antara kedua pihak memiliki syarat-

syarat yaitu harus jelas menujukan maksud untuk melakukan kegiatan

mudharabah dan harus bertemu antara kedua belah pihak agar dicapai

kesepakatan.

2) Adanya dua pihak (pihak penyedia dana dan pengusaha) para pihal

disyaratkan cakap bertindak secara syar‟i artinya penyedia dana

memiliki kapasitas untuk menjadi pemodal dan pengusaha memiliki

kapasitas menjadi pengelola.

3) Adanya modal. Adapun syarat-syarat modal adalah modal harus jelas

jumlah dan jenisnya dan diketahui oleh kedua belah pihak pada waktu

dibuatnya akad mudharabah sehingga tidak menimbulkan sengketa

dalam pembagian keuntungan karena ketidakjelasan jumlah dan modal

harus berupa uang bukan barang.

4) Adanya usaha (al-„amal) jenis usaha yang diperbolehkan adalah semua

jenis usaha tentu saja tidak hanya menguntungkan tetapi juga harus

sesuai dengan syariah sehingga merupakan usaha yang halal. Dalam

usaha ini penyedia dana tidak boleh ikut campur dalam teknis

operasional dan manajemen usaha dan tidak boleh membatasi usaha

Page 39: RIFQAH AMALIA.pdf

18

sedemikian rupa sehingga mengakibatkan upaya pemerolehan

keuntungan maksimal tidak tercapai.

5) Adanya keuntungan disyaratkan bahwa keuntungan tidak boleh

dihitung berdasarkan presentase dari jumlah modal yang diinvestasikan,

melainkan hanya keuntunganya saja setelah dipotong besarnya modal,

keuntungan untuk masing-masing pihak tidak ditentukan dalam jumlah

nominal dan nisbah pembagian keuntungan ditentukan dengan

presentase.

c. Jenis-Jenis Mudharabah

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2000:137) jenis-jenis

mudharabah sebagai berikut:

1) Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat) adalah bentuk

kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat

luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah

bisnis. Dalam pembahasan bisnis ulama Salaf ash Shalih seringkali

dicontohkan dengan ungkapan if‟al ma syi‟ta (lakukanlah sesukamu)

dari shahibul maal ke mudharib yang memberi kekuasaan sangat besar.

2) Mudharabah Muqayyadah (Investasi Tidak Terikat) adalah kebalikan

dari mudharabah mulaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis

usaha, waktu atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali

mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal dalam

memasukin jenis dunia usaha.

Page 40: RIFQAH AMALIA.pdf

19

2. Musyarakah

a. Pengertian Musyarakah

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2000:129) musyarakah

adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha

tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau

amal/ expertisa) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Menurut Andri Soemitra,M.A (2009: 83) musyarakah adalah akad

kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu yang

masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan kesepakatan,

sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

b. Fitur dan Mekanisme Akad Pembiayaan Musyarakah

Menurut Andri Soemitra,M.A (2009: 83) fitur dan mekanisme akad

pembiayaan musyarakah adalah:

1) Bank dan nasabah masing-masing bertindak sebagai mitra usaha

dengan bersama-sama menyediakan dana dan/atau barang untuk

membiayai suatu kegiatan usaha tertentu.

2) Nasabah bertindak sebagai pengelola usaha dan bank sebagai mitra

usaha dapat ikut serta dalam pengeloaan usaha sesuai dengan tugas dan

wewenang yang disepakati seperti melakukan review, dan meminta

bukti-bukti dari laporan hasil usaha nasabah berdasarkan bukti

pendukung yang dapat dipertanggung jawabkan.

Page 41: RIFQAH AMALIA.pdf

20

3) Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam nisbah

yang disepakati.

4) Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang waktu

investasi kecuali atas dasar kesepakatan para pihak.

5) Pembiayaan atas dasar akad musyarakah diberikan dalam bentuk uang

dan atau barang, seta bukan dalam bentuk piutang atau tagihan.

6) Bank dan nasabah dapat menanggung kerugian secara proporsional

menurut porsi modal masing-masing.

c. Landasan Hukum Musyarakah

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2000:129). Adapun dasar

hukum musyarakah dapat dilihat dalam Al-Qur‟an, Al-Hadist, maupun

Ijma sebagai berikut :

1) Al-Qur‟an

Surah Shad: 24 Artinya :“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-

orang yang bersyarikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada

sebagian lain kecuali orang yang berimana dan mengerjakan amal

shalih.

2) Al-Hadist

Artinya: dari Abu Hurairah, Rasulullah berkata: “sesungguhnya Allah

Azza Wa Jalla berfirman: „aku pihak ketiga dari dua orang yang

bersyarikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya.”

Page 42: RIFQAH AMALIA.pdf

21

3) Ijma‟

Arinya: ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni 5/109 telah berkata,

“kaum muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah

secara global walaupun terhadap perbedaan pendapat dalam beberapa

elemen dari padanya.”

d. Aplikasi Musyarakah Dalam Perbankan

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2000:133). Aplikasi musyarakah

dalam perbankan sebagai berikut :

1) Pembiayaan Proyek

Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek dimana

nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai

proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan

dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.

2) Modal Ventura

Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi

dalam kepemilikan perusahaan, musyarakah diterapkan dalam modal

ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu,

dan setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian

sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap.

Page 43: RIFQAH AMALIA.pdf

22

3. Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Menurut Adiwarman A. Karim (2007:98) murabahah yang berasal

dari kata ribhu (keuntungan), adalah transaksi jual-beli dimana bank

menyebutkan jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual,

sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari

pemasok ditambah keuntungan (margin).

Menurut Adiwarman A. Karim (2007:113) murabahah adalah suatu

penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang

disepakati. Misalnya, seseorang membeli barang kemudian menjualnya

kembali dengan keuntungan tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut

dapat dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk

presentase dari harga pembeliannya, misalnya 10% atau 20%. Menurut

Muhammad Syafi‟i Antonio (2001:101). Murabahah adalah jual-beli

barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Menurut Sunarto Zulkifli (2003:43) Bai‟ al-murabahah adalah

prinsip bai‟ (jual beli) dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok

barang ditambah nilai keuntungan (ribhun) yang disepakati. Pada

murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara

pembayarannya dilakukan secara tangguh atau cicilan.

Dari beberapa definisi diatas pembiayaan murabahah adalah akad

jual-beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan

Page 44: RIFQAH AMALIA.pdf

23

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan

salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah

ditentukan berapa required rate of profitnya (keuntungan yang ingin

diperoleh).

b. Dasar Hukum Murabahah

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2001:102). Adapun dasar

hukum murabahah dapat dilihat dalam Al-Qur‟an maupun Al-Hadist,

sebagai berikut :

1) Al-Qur‟an

Surah Al-Baqarah:275 Artinya :“Orang-orang yang makan riba

tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang

kemasukan syaitan lantaran penyakit gila. Keadaan mereka yang

demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual

beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli

dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti, maka baginya apa yang

telah diambilnya dahulu dan urusannya kepada Allah. Orang yang

kembali, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka

kekal di dalamnya.

2) Al-Hadist

Artinya : “ Diriwayatkan dari shuhaib r.a. bahwa Rasulullah

SAW pernah bersabda : tiga hal yang mengandung berkah, yaitu jual

Page 45: RIFQAH AMALIA.pdf

24

beli secara tidak tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur

gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk

dijual.” (H.R. Ibnu Majah dari Shuhaib)

3) Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional (DSN)

MenurutBambang Rianto Rustam (2008:48) Dewan Syari‟ah

Nasional menetapkan aturan tentang murabahah sebagaimana tercantum

dalam fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000

tertanggal 1 April 2000 sebagai berikut :

(a) Bank dan Nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas

dari riba.

(b) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syari‟ah islam.

(c) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya.

(d) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.

(e) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara berhutang.

(f) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam hal

ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah berikut biaya yang diperlukan.

Page 46: RIFQAH AMALIA.pdf

25

(g) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada

jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

(h) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

nasabah.

(i) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli

barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan

setelah barang, secara prinsip menjadi milik bank.

c. Syarat Murabahah

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2001:102) syarat murabahah

sebagai berikut:

1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

3) Kontrak harus bebas dari riba.

4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang

sesudah pembelian.

5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang.

Secara prinsip, jika syarat dalam (1), (4),atau(5) tidak dipenuhi,

pembeli memiliki pilihan:

1) Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.

Page 47: RIFQAH AMALIA.pdf

26

2) Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang

yang dijual.

3) Membatalkan kontrak.

d. Manfaat Murabahah

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2001:106) murabahah

memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salah satunya adalah

adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual

dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem murabahah sangat

sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya di bank

syariah.

Diantara kemungkinan risiko yang harus diantisipasi antara lain

sebagai berikut:

1) Default atau kelalaian. Nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

2) Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi bila harga suatu barang dipasar

naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bisa

mengubah harga jual-beli tersebut.

3) Penolakan nasabah: barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah

karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan

sehingga nasabah tidak meu menerimanya. Karena itu, sebaiknya

dilindungi dengan asuransi. Kemungkinan lain karena nasabah merasa

spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang ia pesan. Bila bank

telah menandatangani kontrak pembelian dengan penjualnya, barang

Page 48: RIFQAH AMALIA.pdf

27

tersebut akan menjadi milik bank. Dengan demikian, bank mempunyai

risiko untuk menjualnya kepada pihak lain.

4) Dijual: karena murabahah bersifat jual-beli dengan hutang, maka ketika

kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah. Nasabah

bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut, termasuk

untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko untuk default akan

besar.

e. Hubungan Murabahah terhadap Pendapatan Bank Syariah

Murabahah merupakan akad jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati dalam murabahah, pembeli

harus memberi tahu harga pokok yang ia beli dan menentukan suatu

tingkat keuntungan sebagai tambahannya (Antonio, 2002: 101). Tingkat

keuntungan yang diperoleh bank syariah adalah berupa margin, semakin

besar pembiayaan murabahah yang disalurkan, diharapkan margin yang

didapat bank syariah semakin besar pula. Tingginya pendapatan margin

tersebut akan meningkatkan pendapatan yang akan diperoleh bank syariah.

Dengan kata lain, pembiayaan murabahah dengan margin yang tinggi akan

meningkatkan pendapatan bank syariah (Iqbal Ali Hamzah, 2014 : 24)

4. Ijarah

a. Pengertian Ijarah

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

Page 49: RIFQAH AMALIA.pdf

28

kepemilikan atas barang itu sendiri (Muhammad Syafi‟i Antonio,

2001:117). Ijarah artinya upah, sewa, jasa atau imbalan. Salah satu bentuk

kegiatan manusia dalam muamalah adalah sewa-menyewa, kontrak,

menjual jasa dan lain-lain (M. Ali Hasan, 2004:227). Menurut fatwa

dewan syariah nasional ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat)

atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa

atau upah, tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang itu sendiri

(Adiwarman A. Karim, 2007:138).

Berdasarkan definisi diatas, pembiayaan ijarah adalah hak untuk

pemanfaatan barang antara perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa

dengan penyewa dengan waktu dan imbalan tertentu.

b. Dasar Hukum Ijarah

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2001:117). Adapun dasar

hukum ijarah dapat dilihat dalam Al-Qur‟an maupun Al-Hadist, sebagai

berikut :

1) Al-Quran

Artinya : “Dan, kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain,

tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut

yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa

Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah:233).

Dalil pada ayat tersebut adalah ungkapan “apabila kamu

memberikan pembayaran yang patut”. Ungkapan tersebut menunjukan

Page 50: RIFQAH AMALIA.pdf

29

adanya jasa yang diberikan berkat kewajiban membayar upah (fee)

secara patut. Dalam hal ini termasuk didalamnya jasa penyewaan atau

leasing.

2) Al-Hadist

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw,

“berbekamlah kamu, kemudian berikanlah olehmu upayanya kepada

tukang bekam itu” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu Umar bahwa rasulullah bersabda, “berikanlah upah

pekerja sebelum keringatnya kering.” (HR Ibnu Majah).

c. Rukun dan Syarat Ijarah

(M. Ali Hasan, 2004:231) Ulama Mazhab Hanafi mengatakan,

bahwa rukun ijarah hanya satu, yaitu ijab dan kabul saja (ungkapan

menyerahkan dan persetujuan sewa-menyewa). Jumhur ulama

berpendapat, bahwa rukun ijarah ada 4:

1) Orang yang berakal.

2) Sewa/imbalan.

3) Manfaat.

4) Sighah (ijab dan qabul).

d. Macam-Macam Ijarah

Dilihat dari segi objek nya ijarah dapat dibagi menjadi dua macam

(M. Ali Hasan, 2004:236) yaitu:

Page 51: RIFQAH AMALIA.pdf

30

1) Ijarah yang bersifat manfaat. Seperti sewa menyewa rumah, toko,

kendaraan, pakaian, dan perhiasan.

2) Ijarah yang bersifat pekerja yaitu dengan cara mempekerjakan

seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan. Ijarah semacam ini

dibolehkan, seperti buruh bangunan, tukang jahit, tukang sepatu dan

lain-lain.yaitu ijarah yang bersifat kelompok (serikat). Ijarah yang

bersifat pribadi juga dapat dibenarkan seperti menggaji rumah tangga,

tukang kebun dan satpam.

e. Akad Ijarah Berakhir

Menurut M. Ali Hasan (2004:237) Suatu akad ijarah berakhir:

1) Objek hilang atau musnah seperti rumah terbakar.

2) Habis tenggang waktu yang disepakati. Kedua point tersebut di atas

disepakati oleh ulama.

3) Menurut mazhab Hanafi, akad berakhir apabila salah seorang

meninggal dunia, karena manfaat tidak dapat diwariskan. Berbeda

dengan jumhur ulama, akad tidak berakhir (batal) karena manfaat dapat

diwariskan.

4) Menurut mazhab Hanafi, apabila ada uzur seperti rumah disita. Maka

akad berakhir. Sedangkan jumhur ulama melihat, bahwa uzur yang

membatalkan ijarah itu apabila objeknya mengandung cacat atau

manfaatnya hilang seperti kebakaran dan dilanda banjir.

Page 52: RIFQAH AMALIA.pdf

31

f. Skema Transaksi Pembiayaan Ijarah

Menurut Adiwarman A. Karim (2007:147) skema transaksi

pembiayaan ijarah adalah sebagai berikut:

1) Nasabah mengajukan pembiayaan ijarah ke bank syariah.

2) Bank syariah membeli/menyewa barang yang diinginkan oleh nasabah

sebagai ijarah, dari supplier/penjual/pemilik.

3) Setelah dicapai kesepakatan antara nasabah dengan bank mengenai

barang objek ijarah, tarif ijarah, periode ijarah dan biaya

pemeliharaanya, maka akad pembiayaan ijarah ditandatangani. Nasabah

diwajibkan menyerahkan jaminan yang dimiliki.

4) Bank menyerahkan objek ijarah kepada nasabah sesuai akad yang

disepakati. Setalah periode ijarah berakhir, nasabah mengembalikan

objek ijarah tersebut kepada bank.

5) (a) Bila bank membeli objek ijarah tersebut (al-bai‟ wal ijarah), setelah

periode ijarah berakhir objek ijarah tersebut disimpan oleh bank

sebagai aset yang dapat disewakan kembali.

(b) Bila bank menyewakan objek ijarah tersebut (al-ijarah wal ijarah,

atau ijarah pararel) setelah periode ijarah berakhir objek ijarah

tersebut dikembalikan oleh bank kepada supplier/penjual/pemilik.

g. Jenis Barang/ Jasa yang Dapat Disewakan

Menurut Adiwarman A. Karim (2007:147) Jenis barang/ jasa yang

dapat disewakan adalah sebagai berikut:

Page 53: RIFQAH AMALIA.pdf

32

1) Barang modal: aset tetap, misalnya bangunan, gedung, kantor, ruko dan

lain-lain.

2) Barang produksi: mesin, alat-alat berat, dan lain-lain.

3) Barang kendaraan transportasi: darat, laut dan udara.

4) Jasa untuk membayar ongkos:

(a) Uang sekolah/kuliah.

(b) Tenaga kerja.

(c) Hotel.

(d) Angkut dan transportasi dan sebagainya.

h. Hubungan Ijarah terhadap Pendapatan Bank Syariah

Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio (2001:117).Ijarah adalah

akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran

upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu

sendiri. Ketika bank akan mengeksekusi kredit macetnya pada akad ijarah,

bank tidak memperoleh hasil yang memadai karena jaminan yang tidak

sebanding dengan besarnya kredit yang diberikan. Resiko kredit muncul

ketika bank tidak dapat memperoleh kembali pinjaman yang diberikan.

Selanjutnya pembiayaan yang bermasalah, bank mempunyai kewajiban

melakukan penyisihan pencadangan aktiva produktif (PPAP) sebesar

100% dari modal yang belum dikembalikan, sehingga pengaruh

pendapatan menjadi turun. Karena ada potensi resiko yang harus

ditanggung oleh modal bank sendiri Muhammad (2002).

Page 54: RIFQAH AMALIA.pdf

33

5. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Inflasi adalah harga barang dan jasa, ketika tingkat harga

mengalami kenaikan maka individu harus mengeluarkan unag nya lebih

banyak untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang tetap. Inflasi

juga merupakan ukuran nilai mata uang, yaitu ketika harga naik berarti

nilai uang sekarang menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Harga yang

dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi, hal ini dikarenakan inflasi

hanya terjadi jika proses naiknya harga berlangsung secara terus-menerus

dan mempengaruhi barang yang lainnya. Naiknya harga mengakibatkan

naiknya jumlah perminataan uang, ini dikarenakan semakin banyak uang

yang dibutuhkan dalam transaksi (Mankiw, 2006:196)

Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga

secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke

periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentase kenaikan

harga-harga pada satu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun

sebelumnya.

Dari beberapa definisi diatas inflasi adalah suatu proses

meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu)

berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai

faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya

likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai

Page 55: RIFQAH AMALIA.pdf

34

termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dapat

diartikan sebagai proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

b. Jenis-Jenis Inflasi

1) Inflasi menurut sebabnya yaitu:

a) Natural Inflation dan Human Error Inflation.

Natural Inflation adalah inflasi yang terjadi karena sebab-

sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasaan dalam

mencegahnya. Human Error Inflation adalah inflasi yang terjadi

karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia sendiri

(Adiwarman A. Karim, 2007:138).

b) Expected Inflation dan Unexpected Inflation

Expected Inflation adalah tingkat suku bunga pinjaman riil

akan sama dengan tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi

inflasi atau secara notasi ret = Rt-π

et. Unexpected Inflation adalah

tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak

merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi (Adiwarman A.

Karim, 2007:138).

c) Demand-Pull Inflation

Diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi

Permintaan Agregatif (AD) dari barang dan jasa pada suatu

perekonomian (Adiwarman A. Karim,2007:138).

Page 56: RIFQAH AMALIA.pdf

35

Inflasi ini terjadi pada masa perekonomian berkembang

pesat. Kesempatan kerja tinggi menciptakan pendapatan yang tinggi

pula, yang pada akhirnya mengakibatkan pengeluaran yang melebihi

kemampuan ekonomi dalam penyediaan barang dan jasa (Sukirno,

2011:333).

Gambar 2.1

Kurva Demand Pull Inflation

Menurut gambar 2.1 permintaan agregat awalnya berada pada

AD1, pendapatan nasional Y1 dan tingkat harga P1. Karena

perekonomian sedang berkembang maka mendorong permintaan

agregat naik menjadi AD2, akibatnya pendapatan nasional mencapai

tingkat kesempatan kerja penuh YF dan harga naik menjadi PF. Hal

ini lah yang mewujudkan terjadinya inflasi. Apabila masyarakat

tetap menambah pengeluarannya maka peningkatan agregat menjadi

AD3. Untuk memenuhi perminataan yang semakin bertambah maka

perusahaan menambah produksinya dan mengakibatkan pendapatan

nasional riil meningkat menjadi Y2. Kenaikan produksi nasional

Page 57: RIFQAH AMALIA.pdf

36

melebihi kesempatan kerja penuh menyebabkan kenaikan harga

menjadi P2 (Sukirno, 2011:334).

d) Cost- Push inflation

Inflasi yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan pada

sisi Penawaran Agregatif (AS) dari barang dan jasa pada suatu

perekonomian (Adiwarman A. Karim, 2007:138).

Inflasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang

dengan pesat ketika tingkat pengangguran sangat rendah. Keadaan

ini cenderung menyebabkan kenaikan upah dan gaji karena :

(1) Perusahaan akan berusaha mencegah perpindahan tenaga kerja

dengan menaikkan upah dan gaji

(2) Usaha untuk memperoleh pekerja tambahan hanya akan berhasil

apabila perusahaan menawarkan upah dan gaji yang lebih tinggi

(Sukirno, 2011:333).

Gambar 2.2

Kurva Cost – push inflation

Page 58: RIFQAH AMALIA.pdf

37

Berdasarkan gambar 2.2, pada mulanya kesimbangan

ekonomi negara tercapai pada pendapatan nasional Y1, yaitu

pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh dan tingkat harga

P1. Pada tingkat kesempatan kerja tinggi, perusahaan sangat

memerlukan tenaga kerja. Kenaikan upah akan menaikan biaya dan

memindahkan penawaran agregat ke atas dari AS1 ke AS2.

Akibatnya tingkat harga naik menjadi P2. Harga barang yang tinggi

ini mendorong para pekerja menuntut kenaikan upah lagi maka biaya

produksi akan makin tinggi. Akhirnya kurva penawaran agregat

bergeser menjadi AS3 meningkatkan harga menjadi P3 dan

mendapatkan nasional riil terus mengalami penurunan yaitu dari YF

(Y1) menjadi Y2 dan Y3 (Sukirno, 2011:335).

e) Spiralling Inflation

Spiralling Inflation adalah inflasi yang diakibatkan oleh

inflasi yang terjadi sebelumnya yang mana inflasi yang sebelumnya

itu terjadi sebagai akibat dari inflasi yang terjadi sebelumnya lagi

dan begitu sebelumnya (Adiwarman A. Karim, 2007:139).

f) Imported Inflation dan Domestic Infaltion

Imported inflation Adalah inflasi di negara lain yang ikut

dialami oleh suatu negara karena harus menjadi price taker dalam

pasar perdagangan internasional. Domestic Inflation adalah inflasi

yang hanya terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak begitu

Page 59: RIFQAH AMALIA.pdf

38

mempengaruhi negara-negara lainnya (Adiwarman A. Karim,

2007:139).

2) Inflasi berdasarkan tingkat kelajuan kenaikan harga

Menurut Sukirno (2004:337) penggolongan inflasi berdasarkan

tingkat kelajuan kenaikan harga yang berlaku, yaitu:

(a) Inflasi merayap

Inflasi merayap adalah kenaikan harga secara lambat, yang

stingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun.

(b) Inflasi moderat (sederhana)

Inflasi moderat adalah tingkat inflasi yang antara 5-10 persen

setahun. Karakteristiknya adalah kenaikan tingkat harga yang

lambat. Umumnya disebut sebagai “inflasi satu digit”, pada tingkat

inflasi seperti ini orang-orang masih mau memegang uang dan

menyimpan kekayaanya dalam bentuk uang dari pada dalam bentuk

aset riil (Adiwarman A. Karim, 2007:137).

(c) Hiperinflasi

Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga yang sangat cepat,

menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat

dalam masa yang singkat.

c. Efek Inflasi

Efek buruk menurut Sukirno (2004:338), efek-efek buruk dari

inflasi yaitu sebagai berikut:

Page 60: RIFQAH AMALIA.pdf

39

1. Inflasi dan perkembangan Ekonomi

Inflasi yang tinggi tingkatnya akan menggalakan perkembangan

ekonomi. Biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan

produktif sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal biasanya

lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Investasi

produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi akan menurun.

Sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran akan terwujud.

Kenaikan harga-harga menimbulakan efek buruk pula ke atas

perdangangan. Kenaikan harga-harga menyebabkan barang-barang

negara itu tidak dapat bersaing di pasar internasional, selanjutnya

ekspor akan menurun. Sebaliknya harga-harga produksi dalam negeri

yang semakin tinggi segabai akibat inflasi menyebabkan barang-barang

impor relatif murah, maka lebih banyak impor yang dilakukan ekspor

yang menurun dan diikuti oleh impor yang bertambah menyebabkan

ketidakseimbangan dalam aliran mata uang asing. Kedudukan neraca

pembayaran akan memburuk.

2. Inflasi dan kemakmuran rakyat

Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi

negara inflasi juga menimbulkan efek-efek terhadap individu dan

masyarakat.

3. Inflasi akan menurunkan pendapatan rill orang-orang yang

berpendapatan tetap

Page 61: RIFQAH AMALIA.pdf

40

Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-

harga. Maka inflasi akan menurunkan upah rill individu-individu yang

berpendapatan tetap. Sehingga daya beli masyarakat juga akan

menurun.

4. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang

Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang.

Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-

institusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai riilnya

akan menurun apabila inflasi terjadi.

5. Memperburuk pembagian kekayaan

Telah ditunjukan bahwa penerima pendapatan tetap akan

menghadapi kemerosotan dalam nilai riil pendapatannya, dan pemilik

kekayaan bersifat keuangan mengalami nilai riil kekayaanya. Juga

sebagian penjual/pedagang dapat mempertahankan nilai riil

pendapatannya. Dengan demikian inflasi menyebabkan pembagian

pendapatan diantara golongan berpendapat tetap dengan pemilik-

pemilik harta tetap dan penjual/pedagang akan menjadi semakin merata.

d. Hubungan Inflasi terhadap Pendapatan Bank Syariah

Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga

secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke

periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentase kenaikan

harga-harga pada satu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun

Page 62: RIFQAH AMALIA.pdf

41

sebelumnya. Naiknya tingkat inflasi akan berdampak pada beban

operasional bank yang juga akan meningkat, serta nilai suku bunga riil

menurun yang mengakibatkan hasrat masyarakat untuk menabung di bank

berkurang. Dengan naiknya tingkat inflasi maka suku bunga akan naik dan

mengakibatkan masyarakat enggan meminjam pada pihak bank. Selain itu

perusahaan sektor riil juga enggan untuk menambah modal guna

membiayai produksinya, yang pada akhirnya akan berdampak pada

turunnya pendapatan bank. Sedangkan jika inflasi turun maka pendapatan

perbankan akan naik (Pohan, 2008).

6. Kurs (Nilai Tukar)

a. Pengertian Kurs (Nilai Tukar)

Kurs sering disebut nilai tukar (exchange rate), keduanya memiliki

arti yang sama yaitu: perbandingan nilai dua mata uang yang berbeda

(Halwani, 2005:157).

Perubahan kurs disebut depresiasi atau apresiasi, bila mata uang

suatu negara mengalami depresiasi yaitu melemahnya nilai mata uang

karena hanya dapat membeli lebih sedikit mata uang asing, dampaknya

adalah ekspor bagi pihak luar negeri menjadi makin murah sedang impor

bagi penduduk neegara ini menjadi makin mahal. Apresiasi adalah

menguatnya nilai mata uang karena dapat membeli lebih banyak mata

uang asing, menimbulkan dampak harga produk bagi pihak luar negeri

Page 63: RIFQAH AMALIA.pdf

42

makin mahal, sedangkan harga impor bagi penduduk domestik menjadi

lebih murah (Krugman,1999:43).

b. Jenis Nilai Tukar

1) Nilai tukar nominal:

Nilai tukar nominal adalah nilai yang digunakan seseorang saat

menukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain

(Mankiw, 2006:242).

Nilai tukar nominal digunakan untuk mengukur perbedaan harga

mata uang yang menyatakan berapa jumlah mata uang suatu negara

yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah mata uang dari negara

lain (Halwani, 2005:157).

2) Nilai tukar riil

Nilai tuka riil adalah nilai yang digunakan seseorang saat

menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa

negara lain (Mankiw, 2006:242).

Rumus perhitungan nilai tukar riil:

Nilai tukar riil = Nilai tukar nominal x harga dalam negeri

Harga luar negeri

Nilai tukar riil adalah penentuan berapa banyak suatu negara

mengekspor dan mengimpor. Nilai tukar riil yang lebih tinggi

mengakibatkan haraga dalam negri menjadi lebih mahal (Mankiw,

2006:261).

Page 64: RIFQAH AMALIA.pdf

43

Nilai tukar ini mengukur harga relatif barang dan jasa yang

tersedia didalam negri terhadap barang dan jasa yang tersedia diluar

negeri (Mankiw, 2006:244).

c. Sistem Nilai Tukar di Indonesia

Adapun sistem nilai tukar yang diterapkan di Indonesia, adalah

sebagai berikut:

1) Sistem kurs tetap

Sistem ini terjadi pada tahun 1971 sampai 15 November 1978,

sistem ini dalam jangka pendek dapat menunjang stabilitas nilai tukar

dan sejalan dengan strategi inward looking yang mewarnai

kebijaksanaan ekonomi pada periode tersebut. Sistem nilai tukar

tersebut telah menyebabkan nilai tukar rupiah mengalami over-valued

yang menjadi salah satu sebab menurunya daya saing produk dalam

negeri. Untuk menjaga keseimbangan nilai tukar dan mendorong

ekspor nonmigas, pada November 1978 dilakukan devaluasi rupiah

terhadap dollar Amerika Serikat sebesar 30,8 persen, dimana nilai

rupiah terhadap dollar adalah tetap yaitu Rp 415 per dollar AS

(Deliarnov, 2006:186).

2) Sistem mengambang terkendali (manage floating)

Sistem ini terjadi pada periode 15 November 1978 sampai

dengan Desember 1995, dimana kurs rupiah terhadap dollar diiringi

dengan batas intervensi yaitu zona kurs batas atas dan batas bawah.

Page 65: RIFQAH AMALIA.pdf

44

Kurs dibiarkan bergerak di pasar dengan spread tertentu. Pemerintah

hanya melakukan intervensi apabila kurs bergejolak melebihi batas atas

atau bawah dari batas intervensi (Deliarnov, 2006:186).

3) Sistem kurs mengambang (14 Agustus 1997-sekarang)

Awal Agustus 1997 nilai rupiah terhadap dollar AS mencapai

Rp. 2.650 per dollah AS. Dalam rangka mengamankan cadangan devisa

yang terus berkurang maka pemerintah memutuskan untuk menghapus

rentang intervensi (sistem nilai tukar mengambang terkendali) dan

mulai menganut sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating

exchange rate) pada tanggal 14 Agustus 1997. Penghapusan rentang

intervensi ini dimaksudkan untuk mengurangi kegiatan intervensi

pemerintah terhadap rupiah dan memantapkan pelaksanaan kebijakan

moneter dalam negeri (Basalim, 2007:74).

d. Hubungan Nilai Tukar terhadap Pendapatan Bank Syariah

Kurs sering disebut nilai tukar (exchange rate), keduanya memiliki

arti yang sama yaitu: perbandingan nilai dua mata uang yang berbeda

(Halwani, 2005:157).

Nilai tukar mata uang asing menjadi faktor pendapatan perbankan

karena dalam kegiatannya, bank memberikan jasa jual beli valuta asing.

Dalam situasi normal, memperdagangkan valuta asing pada dasarnya

sangat menguntungkan karena transaksi menghasilkan keuntungan berupa

selisih kurs. Hal itu terjadi karena para pelaku perdagangan valuta asing

Page 66: RIFQAH AMALIA.pdf

45

selalu menawarkan dua harga nilai tukar (Loen & Ericson, 2008). Dalam

kegiatan transaksi tersebut, nilai tukar akan mata uang asing menjadi

perhatian bank karena hal tersebut mampu mempengaruhi tingkat

pendapatan bank. Dengan terjadinya fluktuasi akan nilai tukar mata uang

asing, bank dapat memperoleh pendapatan berupa fee dan selisih kurs.

Adanya pengaruh nilai tukar mata uang terhadap pendapatan bank

mengidentifikasikan apabila nilai tukar mengalami apresiasi atau

depresiasi, maka akan berdampak pada kewajiban valas bank pada saat

jatuh tempo. Akibatnya, pendapatan bank akan mengalami perubahan jika

dalam kasus tersebut bank tidak melakukan headging.

7. Pendapatan

a. Pengertian Pendapatan

Menurut Niswonger (2006:56) pendapatan merupakan kenaikan

kotor (gross) dalam modal pemilik yang dihasilakan dari penjualan barang

dagang, pelaksanaan jasa kepada klien, menyewakan harta, peminjaman

uang, dan semua kegiatan usaha profesi yang bertujuan untuk memperoleh

penghasilan

Menurut Kieso (2011:955) pendapatan adalah arus masuk bruto

dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama

suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas

yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Page 67: RIFQAH AMALIA.pdf

46

Menurut Skousen, stice dan stice (2010:161) pendapatan adalah

arus masuk atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari

pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan

aktivitas lain yang merupakan aktivitas utama atau merupakan aktivitas

centra yang sedang berlangsung

Berdasarkan teori di atas, pendapatan adalah arus kekayaan dalam

bentuk uang tunai, piutang atau aktiva lain yang masuk kedalam

perusahaan atau menurunnya kewajiban sebagai akibat penjualan barang

atau penyerahan jasa.

b. Klasifikasi Pendapatan

Menurut Kusnadi (2000:19) menyatakan bahwa pendapatan dapat

diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Pendapatan Operasional

Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari

penjualan barang dagangan, produk atau jasa dalam periode tertentu

dalam rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama

perusahaan yang berhubungan langsung dengan usaha pokok

perusahaan yang bersangkutan. Pendapatan ini sifatnya normal sesuai

dengan tujuan dan usaha perusahaan dan terjadinya berulang-ulang

selama perusahaan melangsungkan kegiatannya.

Pendapatan operasional untuk setiap perusahaan berbeda-beda

sesuai dengan jenis usaha yang dikelola perusahaan. Salah satu jenis

Page 68: RIFQAH AMALIA.pdf

47

pendapatan operasional perusahaan adalah pendapatan yang bersumber

dari penjualan. Penjualan ini berupa penjualan barang dan jasa yang

menjadi objek maupun sasaran utama dari usaha pokok perusahaan.

Pendapatan operasional dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu:

(a) Penjualan kotor, yaitu merupakan semua hasil atau penjualan

barang-barang maupun jasa sebelum dikurangi dengan berbagai

potongan-potongan atau pengurangan lainnya untuk dibebankan

kepada langganan atau yang membutuhkannya.

(b) Penjualan bersih, yaitu merupakan hasil penjualan yang sudah

diperhitungkan atau dikurangkan dengan berbagai potongan-

potongan yang menjadi hak pembeli.

Jenis pendapatan operasional timbul dari berbagai cara, yaitu:

(a) Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilaksanakan

sendiri oleh perusahaan tersebut.

(b) Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha dengan adanya

hubungan yang telah disetujui, misalnya penjualan konsinyasi.

(c) Pendapatan dari kegiatan usaha yang dilaksanakan melalui

kerjasama dengan para investor.

2) Pendapatan Non operasional

Pendapatan yang diperoleh peerusahaan dalam periode tertentu,

akan tetapi bukan diperoleh dari kegiatan utama perusahaan. Adapun

jenis dari pendapatan ini dapat dibedakan sebagai berikut:

Page 69: RIFQAH AMALIA.pdf

48

(a) Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber

ekonomi perusahaan oleh pihak lain. Contohnya: pendapatan bunga,

sewa, royalti dan lain-lain.

(b) Pendapatan yang diperoleh dari penjualan aktiva diluar barang

dagangan atau hasil produksi. Contohnya: penjualan surat-surat

berharga, penjualan aktiva tak berwujud.

Pendapatan bunga, sewa, royalti, kentungan (laba), penjualan

aktiva tetap, investasi jangka panjang dan deviden merupakan

pendapatan di luar usaha bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di

bidang manufaktur dan perdagangan. Dan pendapatan yang di peroleh

dari peningkatan ekuitas dari transaksi-transaksi yang bukan kegiatan

utama dari entitas dan dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian

lainnya serat keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas selain yang

dihasilkan dari investasi pemilik disebut dengan keuntungan.

c. Karakteristik Pendapatan

Menurut PSAK No.23 tahun 2010 pendapatan diakibatkan oleh

kegiatan-kegiatan perusahaan dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi

untuk mempertahankan diri dan pertumbuhan. Seluruh kegiatan

perusahaan yang menimbulkan pendapatan secara keseluruhan disebut

earning process. Secara garis besar earning process menimbulkan dua

akibat yaitu pengaruh positif atau pendapatan dan keuntungan dan

pengaruh negatif atau beban dan kerugian. The activity of earning process

Page 70: RIFQAH AMALIA.pdf

49

creates two effect, possitive stream (revenues and gains) and negative

stream (expenses and loses).

Selisih dari keduanya nantinya menjadi laba atau income dan rugi

atau less. Pendapatan digolongkan atas pendapatan yang berasal dari

kegiatan normal perusahaan dan pendapatan yang bukan berasal dari

kegiatan normal perusahaan.

Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh

dari hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan

kegiatan utama perusahaan. Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan

normal perusahaan adalah hasil di luar kegiatan utama perusahaan yang

sering disebut hasil non operasi. Pendapatan non operasi biasanya

dimasukan ke dalam pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga dan

deviden.

Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang

menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke

perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan.

Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber pendapatan, produk dan

kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan serta proses

penandingan.

Page 71: RIFQAH AMALIA.pdf

50

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No.

Nama dan

judul

penelitian

Variabel Pembahasan Persamaan dan

perbedaan

1. Reinissa

(2015)

pengaruh

pembiayaan

mudharabah,

musyarakah,

dan

murabahah

terhadap

profitabilitas

bank syariah

mandiri, tbk

Variabel X:

pembiayaan

mudharabah,

musyarakah,

dan

murabahah

Variabel Y:

profitabilitas

bank syariah

mandiri, tbk

Penelitian ini

menggunakan analisis

Regresi linier

berganda.Hasil

penelitian

menunjukkan

pembiayaan

mudharabah

berpengaruh signifikan

dan positif terhadap

ROE tetapi tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

ROA dan ROF.

Pembiayaan

musyarakah

berpengaruh signifikan

dan positif

terhadap ROA dan

ROE tetapi tidak

berpengaruh signifikan

terhadap ROF.

Pembiayaan

murabahah

berpengaruh signifikan

dan negatif terhadap

ROA dan ROE tetapi

tidak berpengaruh

signifikan

terhadap ROF.

Persamaan:

1. Variabel

Pembiayaan

murabahah

2. Objek penelitian

Bank Syariah

Mandiri

3. Hasil penelitian

menunjukan

bahwa

pembiayaan

murabahah

berpengaruh

signifikan

terhadap

pendapatan

Perbedaaan:

1. Alat uji yang

digunakan

adalah eviews

2. Nur Amalia

(2016)

Struktur

pembiayaan

dan

pengaruhnya

Variabel X:

Mudharabah,

Musyarakah,

Murabahah,

Istishna dan

Ijarah

Penelitian ini

menggunakan analisis

regresi linar berganda.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

hasil signifikansi (uji t)

menunjukan bahwa

Persamaan:

1. Variabel

pembiayaan

ijarah

2. Metode analisis

regresi berganda

Page 72: RIFQAH AMALIA.pdf

51

terhadap

profitabilitas

Bank

Muamalat

Indonesia

Variabel Y:

profitabilitas

Bank

Muamalat

Indonesia

pembiayaan

mudharabah,

musyarakah, murbahah

dan istishna

berpengaruh terhadap

profitabilitas,

sedangkan pembiayaan

ijarah tidak

berpengaruh terhadap

profitablitias Bank

muamalat Indonesia.

Perbedaan:

1. Hasil penelitian

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pendapatan

2. Objek penelitian

Bank Muamalat

Indonesia

3. (Iwan

Susanto,2014)

Analisis

pengaruh

PDRB,

penduduk, dan

inflasi

terhadap

pendapatam

Asli Daerah

(PAD)

(studi kasus

kota malang

tahun 1998-

2012)

Variabel X:

PDRB,

Penduduk,

Inflasi

Variabel Y :

Pendapatan

Asli Daerah

(PAD)

Penelitian ini

menggunakan analisis

regresi berganda.

Hasil penelitian dapat

disimpulakan bahwa

secara simultan

variabel PDRB,

penduduk, dan Inflasi

berpengaruh signifikan

terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD)

Kota Malang, secara

parsial PDRB,

Penduduk berpengaruh

signifikan terhadap

Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Karena

PDRB menggambarkan

sembilan sektor hasil

perekonomian semakin

meningkat

perekonomian semakin

meningkat perolehan

pendapatan asli daerah

didalam Kota Malang,

sedangkan penduduk

merupakan penggerak

perekonomian dan

Inflasi mempunyai

nilai yang tidak

signifikan atau hanya

mempunyai pengaruh

rendah terhadap

Persamaan:

1. Variabel inflasi

2. Hasil penelitian

variabel inflasi

berpegaruh

signifikan

terhadap

pendapatan

Perbedaan:

1. Objek penelitian

di lakukan di

Bank Muamalat

Page 73: RIFQAH AMALIA.pdf

52

Pendapatan Asli

Daerah (PAD) karena

Inflasi merupakan

dampak pergerakan

ekonomi secara positif

ataupun negatif.

4. Desi Marilin

Swandayani

dan

Rohmawati

Kusumaningty

as (2011)

Pengaruh

Inflasi,Suku

Bunga, Nilai

Tukar Valas

dan jumlah

uang beredar

terhadap

profitabilotas

pada

perbankan

syariah di

Indonesia

periode 2005-

2009

Variabel X:

Inflasi,Suku

Bunga, Nilai

Tukar Valas

dan jumlah

uang beredar

Variabel Y:

profitabilotas

pada

perbankan

syariah di

Indonesia

periode 2005-

2009

Penelitian ini

menggunakan analisis

regresi berganda.

Hasil Penelitian

menunjukan bahwa

secara simultan

variabel inflasi,suku

bunga, niai tukar valas

dan jumlah uang

beredar mempunyai

pengaruh signifikan

terhadap profiabilitas

perbankan syariah.

Hasil secaraparsial

suku bunga,nilai tukar

valas dan jumlah uang

beredar mempunyai

pengaruh signifikan

terhadap profitablitas

sedangkan variabel

inflasi mempunyai

pengaruh yang tidak

signifikan terhadap

proitabilitas.

Persamaan:

1. Variabel

independen yang

diteliti, yaitu

Nilai Tukar

Mata Uang

2. Variabel

independen Nilai

Tukar Mata

Uang

berpengaruh

signifikan

3. Metode analisis

regresi linear

berganda

Perbedaan:

1. Periode

penelitian

dilakukan pada

tahun 2005 -

2009

Sumber: Data yang diolah

C. Kerangka Pemikiran

Dalam suatu penelitian kerangka pemikiran sangat perlu dikemukakan,

karena merupakan alur pikir dari gagasan penelitian yang mengacu pada kajian

teori, hingga munculnya variabel-variabel yang digunakan di dalam penelitian.

Kerangka pemikiran bukan merupakan urutan kegiatan pada penelitian atau

penulisan yang dilakukan. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2010:88)

Page 74: RIFQAH AMALIA.pdf

53

kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis

pertautan antar variabel independen dan dependen yang akan diteliti. Adapun

masalah-masalah yang dianggap penting dalam penelitian kali ini adalah

pengaruh komposisi pembiayaan dan faktor makro ekonomi terhadap

pendapatan bank syariah. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

komposisi pembiayaan seperti komposisi pembiayaan murabahah, komposisi

pembiayaan ijarah dan faktor makro ekonomi seperti inflasi dan nilai tukar

rupiah sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah pendapatan

Bank syariah Mandiri.

Gambar 2.3

Kerangka pemikiran

H1

H2

H4 H5

(X1)

Komposisi

Pembiayaan

Murabahah

(X2)

Komposisi

Pembiayaan

Ijarah (Y)

Pendapatan

(X3)

Inflasi

(X4)

Nilai Tukar Rupiah

H3

Page 75: RIFQAH AMALIA.pdf

54

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan awal atau jawaban sementara, dengan

hubungan atau pengaruhnya antara variabel independen terhadap variabel

dependen yang masih perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis,

jelas dan dapat diuji. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010:93),

hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empiris. Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, dapat dibuat hipotesis

yang akan diujikan kebenarannya secara empiris sebagai berikut:

Komposisi Pembiayaan Murabahah:

H0 = Komposisi pembiayaan murabahah tidak berpengaruh signifikan

secara parsial terhadap Pendapatan.

Ha = Komposisi pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Pendapatan.

Komposisi Pembiayaan Ijarah :

H0 = Komposisi pembiayaan ijarah tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Pendapatan.

Page 76: RIFQAH AMALIA.pdf

55

Ha = Komposisi pembiayaan ijarah berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap Pendapatan.

Inflasi:

H0 = Inflasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Pendapatan.

Ha = Inflasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Pendapatan.

Nilai Tukar Rupiah:

H0 = Nilai Tukar Rupiah tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

Pendapatan.

Ha = Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

Pendapatan.

Komposisi Pembiayaan Murabahah, Komposisi Pembiayaan Ijarah, Inflasi

dan Nilai Tukar Rupiah:

H0 = Komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi

dan nilai tukar rupiahtidak berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap Pendapatan.

Ha = Komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi

dan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan secara simultan terhadap

Pendapatan.

Page 77: RIFQAH AMALIA.pdf

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah tipe penelitian kuantitatif. Adapun objek penelitian ini

dilakukan di Bank Syariah Mandiri. Ruang lingkup penelitian ini adalah

membahas dua (2) variabel, yang terdiri dari

1. Variabel independen, yaitu komposisi pembiayaan murabahah dan komposisi

pembiayaan ijarah, inflasi dan nilai tukar rupiah

2. Variabel dependen, yaitu Pendapatan Bank Syariah Mandiri.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data-data tersebut sudah dikumpulkan atau sudah tersedia pada

suatu instansi. Observasi penelitian dimulai dari Januari 2012 sampai dengan

Desember tahun 2015.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena pada dasarnya data merupakan alat pengambilan keputusan

atau pemecah suatu permasalahan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh berdasarkan

informasi yang telah disusun dan dipublikasikan oleh instansi tertentu.

Pada data sekunder, peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan

masalah yang sedang diteliti berupa dokumen perusahaan terkait komposisi

Page 78: RIFQAH AMALIA.pdf

57

pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi, nilai tukar rupiah

dan pendapatan Bank Syariah Mandiri yang berkaitan dengan sasaran

penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Komposisi Pembiayaan Murabahah pada Januari tahun 2012– Desember

2015 bersumber dari Bank Syariah Mandiri.

2. Komposisi Pembiayaan Ijarah pada Januari tahun 2012 - Desember 2015

bersumber dari Bank Syariah Mandiri.

3. Inflasi pada Januari tahun 2012 - Desember 2015 bersumber dari Bank

Indonesia.

4. Nilai tukar pada Januari tahun 2012 - Desember 2015 bersumber dari Bank

Indonesia.

5. Pendapatan Bank Syariah Mandiri pada Januari tahun 2012 – Desember 2015

bersumber dari Bank Syariah Mandiri.

C. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu dimana data yang

digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Untuk menguji hipotesis dari

variabel-variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen, penelitian

ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. penelitian ini akan

diperkuat perhitungannya dengan menggunakan bantuan dari program Excel

dan program SPSS.

Page 79: RIFQAH AMALIA.pdf

58

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Alat analisis yang dipakai untuk mengetahui pengaruh variabel

komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi dan

nilai tukar rupiah terhadap pendapatan bank syariah mandiri adalah dengan

menggunakan analisis regresi berganda. Regresi pada dasarnya adalah studi

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan

atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen

berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.

Hubungan linier antara variabel independen dan dipenden dapat di tulis

dalam persamaan regresi sebagai berikut (Widarjono 2010:9) :

Y= a+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+ e

Keterangan :

Y = pendapatan

a = konstanta

β1-β4 = koefisien regresi (menunjukan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan

nilai variabel independen)

X1 = Komposisi Pembiayaan murabahah

X2 = Komposisi Pembiayaan ijarah

X3 = Inflasi

X4 = Nilai Tukar

e = error

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan empat uji, yaitu uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

Page 80: RIFQAH AMALIA.pdf

59

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

dependent, independent atau keduanya berdistribusi normal, mendekati

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memliki distribusi

normal atau mendekati normal (Umar, 2010:77). Dalam penlitian ini,

untuk mendeteksinya menggunakan uji normalitas berdasarkan Grafik

Normal Probability plot (P-Plot) dan uji normalitas berdasarkan

kolmogorov-Smirnov Tes .

Uji normalitas berdasarkan grafik Normal Probability Plot (P-Plot)

adalah apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asusmi normalitas. Dan

sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Yama, 2008:13). Sedangkan uji normalitas berdasarkan

Kolmogorov-Smirnov Tes yaitu uji yang dapat dilihat dari Asymp. Sig. (2-

tailed). Uji normalitas berdasarkan Kolmogorov-Smirnov Tes yang baik,

memiliki hasil Asymp. Sig (2-tailed) harus lebih besar dari 0,05 (Umar,

2010:79).

b. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

diajukan ditemukan korelasi kuat antar variabel independen (Bebas). Jika

Page 81: RIFQAH AMALIA.pdf

60

terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas

(multiko) (Umar, 2010:80).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel bebas (independen). Uji multikolinearitas dilihat dari nilai

Tolerance dan Variance inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi

antar variabel independen. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas

multiko jika mempunyai angka Tolerance> 10 dan mempunyai nilai VIF <

10 (Umar, 2010: 81).

c. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2013:139). Model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas

menunjukkan bahwa model regresi tersebut memliki kesamaan varians

atau data bersifat homogen (Umar, 2010:82).

Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID).

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

Page 82: RIFQAH AMALIA.pdf

61

yang teratur (bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas (Yama, 2008:19).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan adanya problem autokorelasi (Ghozali, 2013:110). Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk

mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson

(DW). Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat diambil patokan

sebagai berikut. (Singgih Santoso, 2015:194).

1) Angka DW di bawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif.

2) Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat autokorelasi.

3) Angka DW diatas +2, berarti terdapat autokorelasi negatif.

3. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan melalui tiga pengujian, diantaranya Uji Statistik t,

Uji Statistik F, uji koefisien determinasi (R2).

a. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau dependent secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen yang di uji pada tingkat

signifikansi harus lebih kecil dari 0,05 (Ghozali, 2013:98). Adapun

Page 83: RIFQAH AMALIA.pdf

62

pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan antara thitung

dengan ttabel dengan kriteria (Sujarweni, 2013:93):

Jika thitung> ttabel = H0 ditolak

Jika thitung< ttabel = H0 diterima

b. Uji Sigifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

antara semua variabel independen yang dimasukan dalam model regresi

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen yang diuji

pada tingkat signifikan harus lebi kecil dari 0,05 (Ghozali, 2013:98).

Adapun pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan antara

Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria (Sujarweni, 2013:95):

Jika Fhitung> Ftabel = H0 ditolak

Jika Fhitung< Ftabel = H0 diterima

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi dapat dikatakan kuat apabila dalam menerangkan

variasi variabel independen terhadap variabel dependent antara 0 (nol) dan

1 (satu) (Ghozali, 2013:100).

Nilai adjusted R Square menandakan kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

Page 84: RIFQAH AMALIA.pdf

63

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:100).

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen : Pendapatan Bank Syariah Mandiri

Pendapatan adalah arus kekayaan dalam bentuk uang tunai, piutang atau

aktiva lain yang masuk kedalam perusahaan atau menurunnya kewajiban

sebagai akibat penjualan barang atau penyerahan jasa. Data operasional yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Syariah Mandiri yaitu

statistik Perbankan Syariah. Berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari

Januari tahun 2012 hingga Desember tahun 2015 yang dinyatakan dalam

bentuk nominal.

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel

lain. Variabel independen berupa nominal. Berdasarkan uraian pada tinjauan

pustaka dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pendapatan

Bank Syariah Mandiri maka penelitian ini menspesifikasikan variabel

independen dan definisi operasional sebagai berikut:

a. X1 (Komposisi Pembiayaan Murabahah)

Secara sederhana komposisi pembiayaan murabahah diartikan sebagai

akad jual-beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan

(margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan

salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah

Page 85: RIFQAH AMALIA.pdf

64

ditentukan berapa required rate of profitnya (keuntungan yang ingin

diperoleh). Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari Bank Syariah Mandiri yaitu berdasarkan perhitungan

bulanan, yaitu dari Januari tahun 2012 hingga Desember tahun 2015 yang

dinyatakan dalam bentuk Nominal.

b. X2 ( Komposisi Pembiayaan Ijarah)

Komposisi Pembiayaan ijarah adalah hak untuk pemanfaatan barang

antara perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa dengan penyewa

dengan waktu dan imbalan tertentu. Data operasional yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Syariah Mandiri berdasarkan

perhitungan bulanan, yaitu dari Januari tahun 2012 hingga Desember tahun

2015 yang dinyatakan dalam bentuk Nominal.

c. X3 (Inflasi)

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang

dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Data operasional yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia berdasarkan

perhitungan bulanan, yaitu dari Januari tahun 2012 hingga Desember tahun

2015 yang dinyatakan dalam bentuk Presentase.

d. X4 (Nilai Tukar Rupiah)

Kurs sering disebut nilai tukar (exchange rate), keduanya memiliki

arti yang sama yaitu: perbandingan nilai dua mata uang yang berbeda.

Page 86: RIFQAH AMALIA.pdf

65

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

Bank Indonesia berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari tahun

2012 hingga Desember tahun 2015 yang dinyatakan dalam bentuk

Nominal.

Page 87: RIFQAH AMALIA.pdf

66

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dipaparkan gambaran umum objek penelitian, dilanjutkan

dengan uji asumsi klasik. Bagian berikutnya menguraikan hasil analisis data, diikuti

dengan pengujian hipotesis-hipotesis yang dianjurkan dalam penelitian ini.

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana

diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak juli 1997, yang disusul dengan krisis

multi-dimensi termasuk dipanggung politik nasional, telah menimbulkan beragam

dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat,

yang tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan

nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar

biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakandengan merestrukrisasi dan

merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvesional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing. Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan

Page 88: RIFQAH AMALIA.pdf

67

penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,

Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank bernama PT Bank Mandiri (persero)

pada tanggal 31 juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan

dan menetapkan PT Bank Mandiri (persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas baru

BSB.

Sebagai tindak lanjut keputusan marger, bank mandiri melakukan konsolidasi

serta membentuk tim pengembangan perbankan syariah. Pembentuk tim ini

bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok

perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun

1998, yang memberikan peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah

(Dual Banking System). Tim pengembangan perbankan syariah memandang

bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menajadi bank

syariah. Oleh karenanya, Tim pengembangan perbankan syariah segera

mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB

berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan

prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum

dalam Akta Notaris : Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 september 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi

salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan

Page 89: RIFQAH AMALIA.pdf

68

Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia

yang lebih baik.

2. Perkembangan Bank SyariahMandiri

a. Perkembangan dari Segi Aset

Tabel 4.1

PerkembanganAset

(Dalam Miliar)

2012 2013 2014 2015

Aset 54.229 63.965 66.956 70.370

Sumber: Data diolahkembali

Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas perkembangan aset mengalami kenaikan

yang signifikan. pada tahun 2013 Aset Bank Syariah Mandirimengalami

kenaikan sebesar 17% dari tahun 2012, pada tahun 2014 Aset Bank Syariah

Mandiri mengalami kenaikan sebesar 4% dari tahun 2013, dan pada tahun 2015

Aset Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan sebesar 5% pada tahun 2014.

Seperti dijelaskan pada grafik dibawah ini:

Grafik 4.1

PerkembanganAset

Sumber: Data diolah Kembali

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

2012 2013 2014 2015

Page 90: RIFQAH AMALIA.pdf

69

b. Perkembangan dari Segi Dana Pihak Ketiga (DPK)

Tabel 4.2

PerkembanganDana Pihak Ketiga

(Dalam Miliar)

2012 2013 2014 2015

Dana Pihak

Ketiga 47.409 56.461 59.821 62.110

Sumber: Data diolah kembali

Berdasarkan pada tabel 4.2 diatas perkembangan dana pihak ketiga

mengalami kenaikan yang signifikan. pada tahun 2013dana pihak ketiga Bank

Syariah Mandiri mengalami kenaikan sebesar 19% dari tahun 2012, pada

tahun 2014dana pihak ketiga Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan

sebesar 5% dari tahun 2013, dan pada tahun 2015dana pihak ketiga Bank

Syariah Mandiri mengalami kenaikan sebesar 3% pada tahun 2014. Seperti

dijelaskan pada grafik dibawah ini:

Grafik 4.2

PerkembanganDana Pihak Ketiga

Sumber: Data diolah Kembali

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

2012 2013 2014 2015

Page 91: RIFQAH AMALIA.pdf

70

c. Perkembangan dari Segi Pembiayaan

Tabel 4.3

Perkembangan Pembiayaan

(Dalam Miliar)

2012 2013 2014 2015

Pembiayaan 44.755 50.460 49.133 51.090

Sumber: Data diolahkembali

Berdasarkan pada tabel 4.3 diatas pembiayaan mengalami fluktuatif. pada

tahun 2013 pembiayaan Bank Syariah Mandiri mengalami kenaikan sebesar

12% dari tahun 2012, pada tahun 2014 pembiayaan Bank Syariah Mandiri

mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun 2013, dan pada tahun 2015

pembiayaan Bank Syariah Mandiri mengalami penurunan sebesar 3% pada

tahun 2014. Seperti dijelaskan pada grafik dibawah ini:

Grafik 4.3

PerkembanganPembiayaan

Sumber : Data Diolah Kembali

3. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini menggunakan obyek penelitian Bank Syariah Mandiri.

Penelitian ini ditujukan untuk mengamati pengaruh komposisi pembiayaan dan

40.000

42.000

44.000

46.000

48.000

50.000

52.000

2012 2013 2014 2015

Page 92: RIFQAH AMALIA.pdf

71

faktor makro ekonomi terhadap pendapatan bank syariah dari periode Januari

2012 hingga Desember 2015. Variabel komposisi pembiayaan dalam penelitian

ini adalah komposisi pembiayaan murabahah dan komposisi pembiayaan ijarah,

sedangkan variabel faktor makro ekonomi adalah inflasi dan nilai tukar.

a. Perkembangan Komposisi Pembiayaan Murabahah

Grafik 4.4

Perkembangan Komposisi PembiayaanMurabahah

(Dalam Ribuan Rupiah)

Sumber: Data diolah kembali

Dari grafik 4.4 dapat dilihat bahwa komposisi pembiayaan murabahah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan

dengan rata-rata sebesar 2%, Pada tahun 2013 komposisi pembiayaan murabahah

dengan rata-rata sebesar 1%, dan pada tahun 2014 komposisi pembiayaan

murabahah dengan rarta-rata sebesar 0,1%. Pada tahun 2015 komposisi

pembiayaan murabahah dengan rata-rata sebesar 3%. Komposisi pembiayaan

murabahah tertinggi terjadi pada bulan Desember tahun 2015 sebesar Rp.

Rp0

Rp10.000.000.000

Rp20.000.000.000

Rp30.000.000.000

Rp40.000.000.000

Rp50.000.000.000

Rp60.000.000.000

20

12

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

13

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

14

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

15

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

Page 93: RIFQAH AMALIA.pdf

72

49.914.035.000 dan komposisi pembiayaan murabahah paling rendah terjadi pada

bulan Januari 2012 sebesar Rp. 19.601.716.719

b. Perkembangan Komposisi Pembiayaan Ijarah

Grafik 4.5

Perkembangan Komposisi Pembiayaan Ijarah

(Dalam Ribuan Rupiah)

Sumber: Data diolah kembali

Dari grafik 4.5 dapat dilihat bahwa komposisi pembiayaan ijarah dari

tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan

dengan rata-rata sebesar 5%, pada tahun 2012 komposisi pembiayaan ijarah

dengan rata-rata sebesar 1%. Pada tahun 2013 komposisi pembiayaan

ijarahdengan rata-rata sebesar 3%, pada tahun 2014 komposisi pembiayaan

ijarah dengan rata-rata sebesar 11% dan pada tahun 2015 komposisi

pembiayaan ijarah dengan rata-rata sebesar 2%.Komposisi pembiayaan ijarah

tertinggi terjadi pada bulan Agustus tahun 2015 sebesar Rp. 1.160.872.000 dan

komposisi pembiayaan ijarah paling rendah terjadi pada bulan Desember 2012

sebesar Rp. 191.464.451.

Rp0Rp200.000.000Rp400.000.000Rp600.000.000Rp800.000.000

Rp1.000.000.000Rp1.200.000.000Rp1.400.000.000

20

12

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

13

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

14

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

15

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

Page 94: RIFQAH AMALIA.pdf

73

c. Perkembangan Inflasi

Grafik 4.6

Perkembangan Inflasi

(Dalam Persentase)

Sumber: Data diolah kembali

Dari grafik 4.6 dapat dilihat bahwa inflasi dari tahun 2012sampai dengan

tahun 2015 mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 15%, Pada tahun

2013 inflasi dengan rata-rata sebesar 6%, pada tahun 2014 inflasi dengan rata-

rata sebesar 1% dan pada tahun 2015 inflasi dengan rata-rata sebesar 1%.inflasi

tertinggi terjadi pada bulan Agustus tahun 2013 sebesar 8,79% dan inflasi

paling rendah terjadi pada bulan April 2015 sebesar 0,79%.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

20

12

jan

uar

i

mar

et

mei

juli

oct

ob

er

no

pem

be

r

20

13

jan

uar

i

mar

et

mei

juli

no

vem

be

r

no

pem

be

r

20

14

jan

uar

i

mar

et

mei

juli

dec

emb

er

no

pem

be

r

20

15

jan

uar

i

mar

et

mei

juli

sep

tem

ber

no

pem

be

r

Page 95: RIFQAH AMALIA.pdf

74

d. Perkembangan Nilai Tukar

Grafik 4.7

Perkembangan Nilai Tukar

(Dalam Satuan Rupiah)

Sumber: Data diolah kembali

Dari grafik 4.7 dapat dilihat bahwa nilai tukar dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2015 mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 10%, pada

tahun 2013 nilai tukar dengan rata-rata sebesar 19%, pada tahun 2014 nilai

tukar dengan rata-rata sebesar 0,2% dan pada tahun 2015 nilai tukar dengan

rata-rata sebesar 0,9%.Nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan September tahun

2015 sebesar 14396,1 dan nilai tukar paling rendah terjadi pada bulan Februari

2012 sebesar 9025,76.

0

5000

10000

15000

20000

20

12

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

13

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

14

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

15

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

Page 96: RIFQAH AMALIA.pdf

75

e. Perkembangan Pendapatan

Grafik 4.8

Perkembangan Pendapatan

(Dalam Ribuan Rupiah)

Sumber: Data diolah kembali

Dari grafik 4.8 dapat dilihat bahwa pendapatan dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan dengan rata-rata

sebesar 9%, Pada tahun 2013 pendapatan dengan rata-rata sebesar 0,8%, pada

tahun 2014 terjadi penurunan pendapatan dengan rata-rata sebesar 1% dan pada

tahun 2015 terjadi peningkatan pendapatan dengan rata-rata sebesar 38%.

Pendapatan tertinggi terjadi pada bulan September tahun 2015 sebesar

12.373.400.000 dan pendapatan paling rendah terjadi pada bulan Maret tahun

2012 sebesar 417.691.306.

Rp0

Rp2.000.000.000

Rp4.000.000.000

Rp6.000.000.000

Rp8.000.000.000

Rp10.000.000.000

Rp12.000.000.000

Rp14.000.000.000

20

12

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

13

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

14

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

20

15

jan

uar

i

apri

l

juli

okt

ob

er

Page 97: RIFQAH AMALIA.pdf

76

B. Pengujian dan Pembahasan

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen, variabel independen maupun keduanya berdistribusi normal

atau tidak. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal.

Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu melihat penyebaran

data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-Plot of Regression

Standardized Residual. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-

titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual

tersebut telah normal.

Gambar4.1

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variabel : Pendapatan (Y)

Sumber:Data Sekunder yang diolah, 2016

Page 98: RIFQAH AMALIA.pdf

77

Dari grafik P-P Plot diatas terlihat bahwa sebaran data memusat pada nilai

rata-rata dan median atau nilai P-P terletak digaris diagonal, maka dapat

dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki penyebaran dan terdistribusi

normal. Dengan normalnya data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat

diteruskan.

Untuk menegaskan hasil uji normalitas diatas maka peneliti melakukan uji

Kolmogorov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut:

Tabel4.4

One-Sampel Kolmogorof-Swirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 48

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,36900833

Most Extreme Differences Absolute ,089

Positive ,066

Negative -,089

Test Statistic ,089

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil Kolmogorov-Smirnov diatas, terlihat nilai Asymp. Sig

memiliki nilai 0,200> 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data pada penelitian ini

terdistribusi secara normal dan model regresi tersebut layak dipakai untuk

memprediksi variabel dependen yaitu pendapatan berdasarkan masukan

Page 99: RIFQAH AMALIA.pdf

78

variabel independen yaitu komposisi pembiayaan murabahah, komposisi

pembiayaan ijarah,inflasi dan nilai tukar. Maka data penelitian layak digunakan

sebagai penelitian.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mendeteksi adanya problem

multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel4.5

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5,123 ,688 7,451 ,000

Murabahah ,000134 ,000 1,057 7,576 ,000 ,135 7,397

Ijarah ,000783 ,000 ,240 1,923 ,061 ,169 5,903

Inflasi -,117426 ,046 -,173 -2,561 ,014 ,578 1,731

Nilai Tukar ,000218 ,000 -,321 -2,108 ,041 ,114 8,810

a. Dependent Variable: LnPendapatan

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.5 diatas terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel

independen >0,10 dan nilai VIF semua variabel independen <10,00, yang

ditunjukan dengan nilai Tolerance untuk komposisi pembiayaan murabahah

sebesar 0,135, komposisi pembiayaan ijarah sebesar 0,169 inflasi sebesar

0,578, dan nilai tukar sebesar 0,114. Serta VIF untuk komposisi

pembiayaanmurabahah sebesar 7,397, komposisi pembiayaan ijarah sebesar

5,903, inflasi sebesar 1,731, dan nilai tukar sebesar 8,810.

Page 100: RIFQAH AMALIA.pdf

79

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak

terdapat problem multikolinieritas atau dapat dikatakan bebas dari problem

multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan yang lain. Jika varians dari

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas.

Gambar4.2

Grafik Scatterplot

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan gambar 4.2, grafik Scatterplot menunjukan bahwa titik-titik

menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas

Page 101: RIFQAH AMALIA.pdf

80

d. Hasil Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson

(DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari

ketentuan berikut (Singgih Santoso, 2015:194).

1) Angka DW di bawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif.

2) Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat autokorelasi.

3) Angka DW diatas +2, berarti terdapat autokorelasi negatif.

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,942a ,887 ,876 ,38579 ,731

a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Inflasi, Ijarah, Murabahah

b. Dependent Variable: LnPendapatan

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji autokorelasi, nilai hitung Durbin-Watson sebesar

0,731. Hasil ini menunjukan dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi

karena nilai hitung Durbin-Watson lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari 2.

2. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t ini bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau indeoenden secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi harus lebih kecil dari

Page 102: RIFQAH AMALIA.pdf

81

0,05 (Ghozali, 2013:93). Adapun pengambilan keputusan yaitu dengan cara

membandingkan antara thitung dengan ttabel dengan kriteria (Sujarweni, 2013:93):

Jika thitung > ttabel = Ho ditolak

Jika thitung < ttabel = Ho diterima

Tabel 4.7

Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji statistik t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5,123 ,688 7,451 ,000

Murabahah ,000 ,000 1,057 7,576 ,000

Ijarah ,001 ,000 ,240 1,923 ,061

Inflasi -,117 ,046 -,173 -2,561 ,014

Nilai Tukar ,000 ,000 -,321 -2,108 ,041

a. Dependent Variable: LnPendapatan

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen

adalah sebagai berikut:

Pengaruh Komposisi Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan

Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel komposisi pembiayaan

murabahah (X1) dengan signifikansi sebesar 0,000 menunjukan bahwa nilai

tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan nilai thitung7,576>ttabel1,678,

hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H0 dan

menerima Ha. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa hipotesis 1 adalah

Page 103: RIFQAH AMALIA.pdf

82

besarnya komposisi pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap pendapatan.

Adapun nilai ttabel berasal dari n-2 (n merupakan jumlah sampel) yang

kemudian hasil dari n-2 dapat dilihat pada form ttabel . pada penelitian ini jumlah

sampel berjumlah 48-2 = 46 dan bila dilihat dari form ttabel dengan memakai

tingkat kesalahan penelitian 5% (0,05) maka akan mendapat nilai 1,678.

Pengaruh Komposisi Pembiayaan Ijarah Terhadap Pendapatan

Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel komposisi pembiayaan ijarah

(X2) dengan signifikansi sebesar 0,061 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih

besar dari 0,05 (0,061 > 0,05), dan nilai thitung1,923>ttabel 1,678. Hal tersebut

menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H0 dan menerima

Ha. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa hipotesis 2 adalah komposisi

pembiayaan ijarah tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

pendapatan.

Adapun nilai ttabel berasal dari n-2 (n merupakan jumlah sampel) yang

kemudian hasil dari n-2 dapat dilihat pada form ttabel . pada penelitian ini jumlah

sampel berjumlah 48-2 = 46 dan bila dilihat dari form ttabel dengan memakai

tingkat kesalahan penelitian 5% (0,05) maka akan mendapat nilai 1,678.

Pengaruh Inflasi Terhadap Pendapatan

Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel inflasi (X3) dengan signifikansi

sebesar 0,014 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,014<

0,05), dan nilai thitung-2.561<ttabel 1,678 / (-1,678). Hal tersebut menunjukan

Page 104: RIFQAH AMALIA.pdf

83

bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H0 dan menerima Ha. Dengan

demikian hal ini menunjukan bahwa hipotesis 3 adalah inflasi berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap pendapatan.

Adapun nilai ttabel berasal dari n-2 (n merupakan jumlah sampel) yang

kemudian hasil dari n-2 dapat dilihat pada form ttabel . pada penelitian ini jumlah

sampel berjumlah 48-2 = 46 dan bila dilihat dari form ttabel dengan memakai

tingkat kesalahan penelitian 5% (0,05) maka akan mendapat nilai 1,678.

Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Pendapatan

Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel nilai tukar (X4)

dengansignifikansi sebesar 0,041 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih kecil

dari 0,05 (0,041<0,05), dan nilai thitung-2.108<ttabel 1,6772. Hal tersebut

menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H0 dan menerima

Ha. Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa hipotesis 4 adalah nilai tukar

tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan.

Adapun nilai ttabel berasal dari n-2 (n merupakan jumlah sampel) yang

kemudian hasil dari n-2 dapat dilihat pada form ttabel . pada penelitian ini jumlah

sampel berjumlah 48-2 = 46 dan bila dilihat dari form ttabel dengan memakai

tingkat kesalahan penelitian 5% (0,05) maka akan mendapat nilai 1,678.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari koefisien regresi diatas, maka dapat

dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Page 105: RIFQAH AMALIA.pdf

84

Y= 5.123 + 0,000134X1+ 0,000783X2- (-0,117)X3+ 0,000218X4

Keterangan:

Y = Pendapatan

X1= Komposisi Pembiayaan Murabahah

X2= Komposisi Pembiayaan Ijarah

X3= Inflasi

X4= Nilai Tukar

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa angka koefisien regresi

0,000134 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% variabelkomposisi

pembiayaan murabahah (X1) akan meningkatkan pendapatan (Y) sebesar

0,000134% dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

Angka koefisien regresi 0,000783 menyatakan bahwa setiap penambahan

1% variabelkomposisi pembiayaan ijarah (X2) akan meningkatkan pendapatan

(Y) sebesar 0,000783% dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

Angka koefisien regresi -0,117 menyatakan bahwa setiap peningkatan1%

variabel inflasi (X3) akan mengurangi pendapatan (Y) sebesar 0,117% dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

Angka koefisien regresi 0,000218 menyatakan bahwa setiap penambahan

1% variabel nilai tukar (X4) akan meningkatkan pendapatan (Y) sebesar

0,000218 dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

Page 106: RIFQAH AMALIA.pdf

85

b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen, hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah:

Tabel 4.8

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji statistik F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 50,176 4 12,544 84,282 ,000b

Residual 6,400 43 ,149

Total 56,576 47

a. Dependent Variable: LnPendapatan

b. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Inflasi, Ijarah, Murabahah

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.8 hasil perhitungan diperoleh signifikansi sebesar

0,000b. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 maka nilai signifikansi

F sebesar 0,000 menunjukan lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan nilai

Fhitung84,282> Ftabel 3,79. Dengan demikian Ha5 diterima, sehingga hipotesis

yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas komposisi

pembiayaan murabahah (X1), komposisi pembiayaan ijarah (X2), inflasi (X3),

nilai tukar (X4) secara simultan terhadap variabel terikat pendapatan (Y) dapat

diterima.

Adapun nilai Ftabel berasal dari perhitungan dengan menggunakan rumus:

df1 = k-1

df2 = n-k

Page 107: RIFQAH AMALIA.pdf

86

Keterangan:

K= jumlah variabel bebas

N= jumlah sampel pembentuk regresi

Dengan menggunakan rumus perhitungan diatas, maka didapatkan hasil

sebagai berikut:

df1: 5-1= 4

df2: 48-5=43

Pada form Ftabel dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%

didapatkan nilai 3,79.

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel

independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,942a ,887 ,876 ,38579 ,731

a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Inflasi, Ijarah, Murabahah

b. Dependent Variable: LnPendapatan

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016

Terlihat pada tabel 4.9 diatas, angka Adjusted R Square adalah 0,876, hal

ini berarti 87,6% variabel dependen pendapatan dapat dijelaskan oleh variabel

independen komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah,

Page 108: RIFQAH AMALIA.pdf

87

inflasi, nilai tukar. Sedangkan sisanya (100%- 87,6%=12,4%) dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Analisis Ekonomi

Hipotesis 1 = Pengaruh Komposisi Pembiayaan Murabahah Terhadap

Pendapatan

Komposisi Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan dengan prinsip

jual beli, dimana keuntungan yang diperoleh bank syariah berupa marjin. Dengan

semakin besar pembiayaan murabahah yang disalurkan, diharapkan margin yang

akan didapat semakin besar pula. Tingginya pendapatan margin tersebut tentunya

akan meningkatkan pendapatan yang akan diperoleh bank syariah. Dengan kata

lain, pembiayaan murabahah dengan keuntungan akan meningkatkan pendapatan

bank syariah (Iqbal Ali Hamzah, 2014:24) Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Reinissa (2015), dimana penelitian tersebut menunjukan bahwa

pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan.

Hipotesis 2 = Pengaruh Komposisi Pembiayaan Ijarah Terhadap Pendapatan

Dari pengertian akad ijarah akad sewa menyewa antar pemilik objek sewa

dan penyewa untuk mendapat imbalan atas objek sewa yang disewakannya.

Mubarok (2009) menjelaskan bahwa kedudukan yang menjadi objek akad ijarah

benda sewa, oleh karena itu, pembayaran berkala yang dilakukan pengguna

barang serta diterima oleh pemilik barang adalah ujrah. Secara implisit

menunjukkan bahwa objek ijarah masih tetap menjadi milik pihak yang

menyewakan.

Page 109: RIFQAH AMALIA.pdf

88

Pada pembiayaan ijarah ketika bank akan mengeksekusi kredit macetnya,

bank tidak memperoleh hasil yang memadai karena jaminan yang tidak sebanding

dengan besarnya kredit yang diberikan. Resiko kredit muncul ketika bank tidak

dapat memperoleh kembali pinjaman yang diberikan. Selanjutnya pembiayaan

yang bermasalah, bank mempunyai kewajiban melakukan penyisihan

pencadangan aktiva produktif sebesar 100% dari modal yang belum

dikembalikan, sehingga pengaruh laba menjadi turun. Karena ada potensi resiko

yang harus ditanggung oleh modal bank sendiri Muhammad (2002). Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Amalia (2016), dimana

penelitian tersebut menunjukan bahwa pembiayaan ijarah tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas .

Hipotesis 3 = Pengaruh Inflasi Terhadap Pendapatan

Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus

menerus, apabila terjadi inflasi yang parah maka keadaan perekonomian menjadi

tidak stabil. Hal ini mengakibatkan minat masyarakat untuk menabung, atau

berinvestasi dan berproduksi menjadi berkurang sehingga dapat menurunkan

pendapatan, sehingga jika inflasi tinggi maka pendapatan perbankan akan turun,

dan sebaliknya jika inflasi turun maka pendapatan perbankan akan naik. Bagi

produsen inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi maupun operasional

mereka sehingga menyebabkan kerugian bagi produsen karena harga jual

meningkat sementara permintaan produk tersebut akan menurun (Wibowo,

2013:4). Seperti penelitian yang dilakukan oleh Iwan Susanto (2014), dimana

Page 110: RIFQAH AMALIA.pdf

89

penelitian tersebut menunjukan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan.

Hipotesis 4 =Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Pendapatan

Nilai tukar mata uang asing menjadi faktor pendapatan perbankan karena

dalam kegiatannya, bank memberikan jasa jual beli valuta asing. Dalam situasi

normal, memperdagangkan valuta asing pada dasarnya sangat menguntungkan

karena transaksi menghasilkan keuntungan berupa selisih kurs. Hal itu terjadi

karena para pelaku perdagangan valuta asing selalu menawarkan dua harga nilai

tukar (Loen & Ericson, 2008). Dalam kegiatan transaksi tersebut, nilai tukar akan

mata uang asing menjadi perhatian bank karena hal tersebut mampu

mempengaruhi tingkat pendapatan bank. Dengan terjadinya fluktuasi akan nilai

tukar mata uang asing, bank dapat memperoleh pendapatan berupa fee dan selisih

kurs.

Adanya pengaruh nilai tukar mata uang terhadap pendapatan bank

mengidentifikasikan apabila nilai tukar mengalami apresiasi atau depresiasi, maka

akan berdampak pada kewajiban valas bank pada saat jatuh tempo. Akibatnya,

pendapatan bank akan mengalami perubahan jika dalam kasus tersebut bank tidak

melakukan headging. berdasarkan penelitian oleh Desi Marilin Swandayani dan

Rohmawati Kusumaningtyas(2011), nilai tukar berpengaruh secara parsial

terhadap profitabilitas bank syariah.

Page 111: RIFQAH AMALIA.pdf

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Komposisi pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap pendapatan pada Bank Syariah Mandiri secara parsial. Hasil

perhitungan diperoleh untuk variabel komposisi pembiayaan murabahah (X1)

dengan signifikansi sebesar 0,000 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih

kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan nilai thitung7.576>ttabel 1,678.

2. Komposisi pembiayaan ijarah tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap pendapatan pada Bank Syariah Mandiri secara parsial. Hasil

perhitungan diperoleh untuk variabel komposisi pembiayaan ijarah (X2)

dengan signifikansi sebesar 0,061 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih

besar dari 0,05 (0,061> 0,05), dan nilai thitung1.923 >ttabel 1,678.

3. Inflasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan pada Bank

Syariah Mandiri secara parsial.Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel

inflasi (X3) dengan signifikansi sebesar 0,014 menunjukan bahwa nilai

tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,014< 0,05), dan nilai thitung-2,561>ttabel 1,678.

4. Nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan

pada Bank Syariah Mandiri secara parsial.Hasil perhitungan diperoleh untuk

Page 112: RIFQAH AMALIA.pdf

91

variabel nilai tukar (X4) dengan signifikansi sebesar 0,041 menunjukan

bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05 (0,041 < 0,05), dan nilai thitung-

2,108>ttabel 1,678.

5. Komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi,

dan nilai tukar berpengaruh siginifikan secara bersama-sama (simultan)

terhadap pendapatan pada Bank Syariah Mandiri. hasil perhitungan

diperoleh signifikansi sebesar 0,000b. Dengan menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 maka nilai signifikansi F sebesar 0,000 menunjukan lebih

kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), dan nilai Fhitung 84,282> Ftabel 3,79. Dengan

demikian Ha5 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat

pengaruh signifikan antara variabel bebas komposisi pembiayaan murabahah

(X1), komposisi pembiayaan ijarah (X2), inflasi (X3), nilai tukar (X4) secara

simultan terhadap variabel terikat pendapatan (Y) dapat diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dilakukan maka saran

yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu:

1. Atas dasar hasil yang didapat, maka disarankan bagi pihak manajemen agar

dapat meningkatkan pendapatan melalui komposisi pembiayaan murabahah.

2. Bagi pihak manajemen agar dapat meningkatkan pendapatan, maka bank

harus lebih selektif dalam mengeluarkan komposisi pembiayaan ijarah.

Page 113: RIFQAH AMALIA.pdf

92

3. Jika terjadi inflasi yang tinggi pihak manajemen harus mampu

mempertahankan kinerjanya agar investor dan masyarakat dapat beralih ke

perbankan syariah.

4. Pihak bank syariah harus mampu menghadapi jika kondisi rupiah melemah.

5. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu meneliti variabel pendapatan,

komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi dan

nilai tukar saja. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih

banyak variabel lagi.

6. Dalam penelitian ini periode penelitiannya adalah 2012-2015. Penelitian

berikutnya diharapkan lebih memperbaharui dan menambah periode

penelitian agar hasil yang didapat lebih maksimal.

Page 114: RIFQAH AMALIA.pdf

93

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi'i. "Bank Syariah: dari Teori ke Praktik", Gema Insani,

jakarta, 2001.

Arikunto, S. "Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik", Rineka Cipta, Jakarta,

2006.

Deliarnov. "Ekonomi Politik", Erlangga, 2006

Dwijayanthy, Febrina & Naomi, Prima. "Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai

Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007",

Universitas Paramadina Jakarta, 2009.

Emha, Muhammad Busthomi. "Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,

Musyarakah, dan Ijarah terhadap Kemampulabaan Bank Muamalat di

Indonesia", Jurnal ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang, 2014.

Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS", Edisi 7,

Penerbit UniversitaH. Kusnadi. "Akuntansi Keuangan Menengah

(Intermediate), Prinsip, Prosedur & Metode Edisi Pertama", Brawijaya

Malang, Malang, 2000.

H. Kusnadi. "Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate), Prinsip, Prosedur &

Metode Edisi Pertama", Brawijaya Malang, Malang, 2000.

Halwani, Hendra. "Ekonomi Internasional & Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua", Ghalia

Indonesia, Bogor, 2005.

Karim, Adiwarman A. "Bank Islam: Analisis Fiqih dan keuangan edisi ketiga", PT Raja

grafindo persada, Jakarta, 2007.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. "Intermediate Accounting Volume 1 IFRS

Edition", Wiley, USA, 2011.

Krugman, R., Paul & Obsfeld, Maurice. "Ekonomi Internasional", PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 1999.

Laporan keuangan Bank Syariah Mandiri, 2014:98.

Laporan keuangan Bank Syariah Mandiri, 2015:98.

Loen, Boy & Ericson. "Manajemen Aktiva Pasiva Bank Devisa", PT. Grasindo, Jakarta,

2008.

Page 115: RIFQAH AMALIA.pdf

94

Mankiw, Gregory. "Pengantar Ekonomi Makro Edisi Ketiga", Salemba Empat, Jakarta,

2006.

Muhammad. "Manajemen Bank Syariah", Edisi Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta,

2002.

Niswonger. "Prinsip-prinsip Akuntansi", Edisi ke-19, diterjemahkan oleh Alfonsus

Sirait, Helda Gunawan, Erlangga, Jakarta, 2006.

PSAK No.23 tahun 2010

Reinissa. "Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah terhadap

Profitabilitas Bank Syariah Mandiri Tbk", Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya, Malang, 2015.

Rustam, Bambang Rianto. "Manajemen Resiko Perbankan di Indonesia", Salemba

Empat, Jakarta, 2013.

Sahara, Ayu Yanita. "Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI dan Produk Domestik

Bruto terhadap Return on Asset (ROA) Bank Syariah di Indonesia", Jurnal

Ilmu Manajemen, Vol. 1 No. 1.

Santoso, Singgih. "Menguasai Statistik Parametrik", PT. Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2015.

Stice, E. K., Stice J. D., & Skousen, K.F. "Intermediate Accounting", Edisi 15 (Buku 1),

Salemba Empat, jakarta, 2010.

Sugiyono. "Metode Penelitian Kuantitatij dan R&D", Alfavbeta, Bandung, 2010.

Sujarweni. "Statistik untuk Penelitian", 2013.

Sukirno, Sadono. "Pengantar Teori Ekonomi Makro", PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2011.

Umar, Husein. "Desain Penelitian MSDM dan perilaku Karyawan", Cet. Ke-3, PT. Raja

Grafindo Persada, jakarta, 2010.

Wibowo. "Manajemen Kinerja", Rajawali Press, Jakarta, 2013.

Widarjono, Agus. "Analisis Statistika multivariat Terapan", Cet. Pertama, Sekolah

Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 2010.

Page 116: RIFQAH AMALIA.pdf

95

Yama, Indo. "Modul: Metodologi Penelitian disertai Contoh Kasus dengan Analisis

SPSS", UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Zulkifli, Sunarto. "Panduan Praktis Perbankan Syariah", Cet. Ke-1, Zikrul Hakim,

Jakarta, 2003.

Rama, Ali. "Analisis Kerangka Regulasi Model Shariah Governance Lembaga

Keuangan Syariah di Indonesia Vol. 1, No. 1", UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta2015.

Rama, Ali. "Shariah Governance dan Kualitas Tata Kelola Perbankan Syariah Vol. 4

No.2", UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta2015.

Rama, Ali. "Analisis Sistem Tata Kelola Syari‟ah Bagi Perbankan Syari‟ah Di

Indonesia Dan Malaysia Vol. 8 No.1", UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta2015.

Rama, Ali. "Analisis Determinan Pengungkapan Islamic Social Reporting: Studi Kasus

Bank Umum Syariah di Indonesia Vol. 2 No.1", UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta2014.

Rama, Ali. "Sistem Ekonomi Islam ", PuslitpenUIN Syarif Hidayatullah, Jakarta2015.

Website: www.worldbank.org.

www.syariahmandiri.co.id

Page 117: RIFQAH AMALIA.pdf

96

LAMPIRAN

Page 118: RIFQAH AMALIA.pdf

97

Lampiran 1 : Data Variabel

A. Variabel Komposisi Pembiayaan Murabahah (X1)

Bulan

Tahun

(Dalam Ribuan Rupiah)

2012 2013 2014 2015

Januari 19.601.716.719 27.349.730.729 32.653.138.209 32.801.994.053

Februari 20.328.708.611 28.052.319.562 32.470.327.645 32.748.344.510

Maret 21.297.981.829 28.911.863.246 33.283.630.766 47.334.174.000

April 22.061.146.004 29.566.964.146 33.519.045.047 47.027.358.000

Mei 22.742.521.797 30.050.686.791 33.374.981.278 47.475.081.000

Juni 23.560.706.578 30.597.818.720 33.340.158.780 47.956.286.000

Juli 24.019.450.619 31.642.923.851 33.157.754.242 47.636.832.000

Agustus 24.539.832.259 31.524.477.375 32.922.624.111 47.845.744.000

September 25.321.803.152 32.291.379.216 32.888.668.610 48.754.889.000

Oktober 25.945.937.776 32.567.165.954 33.062.177.907 48.205.905.000

Nopember 26.475.257.754 32.898.757.279 32.859.910.928 48.322.669.000

Desember 27.549.264.479 33.207.375.747 33.714.638.094 49.914.035.000

B. Variabel Komposisi Pembiayaan Ijarah (X2)

Bulan

Tahun

(Dalam Ribuan Rupiah)

2012 2013 2014 2015

Januari 267.465.669 260.932.122 314.347.181 802.322.431

februari 272.593.686 260.367.279 319.001.695 786.452.784

Maret 291.194.040 257.743.460 315.788.298 1.103.203.000

April 288.571.473 259.446.954 332.630.676 1.099.108.000

Mei 378.155.768 273.103.912 343.452.823 1.079.651.000

Juni 278.376.717 229.724.799 339.926.714 1.119.199.000

Juli 276.542.946 234.150.007 510.902.601 1.133.844.000

agustus 267.214.308 310.589.585 508.324.633 1.160.872.000

september 265.799.566 349.537.070 736.358.096 986.096.000

oktober 274.918.545 330.656.294 830.907.269 977.875.000

nopember 286.463.084 323.628.859 908.290.513 1.042.591.000

desember 191.464.451 267.552.052 817.813.418 1.045.642.000

Page 119: RIFQAH AMALIA.pdf

98

C. Variabel Inflasi (X3)

Bulan Tahun

2012 2013 2014 2015

Januari 3.65% 4.57% 8.22% 6,96%

Februari 3.56% 5.31% 7.75% 6,29%

Maret 3.97% 5.90% 7.32% 6,38%

April 4.50% 5.57% 7.25% 6,79%

Mei 4.45% 5.47% 7.32% 7,15%

Juni 4.53% 5.90% 6.70% 7,26%

Juli 4.56% 8.61% 4.53% 7,26%

Agustus 4.58% 8.79% 3.99% 7,18%

September 4.31% 8.40% 4.53% 6,83%

Oktober 4.61% 8.32% 4.83% 6,25%

Nopember 4.32% 8.37% 6.23% 4,89%

Desember 4.30% 8.38% 8.36% 3,35%

D. Variabel Nilai Tukar Rupiah (X4)

Bulan

Tahun

(Dalam Rupiah)

2012 2013 2014 2015

Januari 9109.14 9687.33 12179.65 12579.1

Februari 9025.76 9686.65 11935.10 12749.84

Maret 9165.33 9709.42 11427.05 13066.82

April 9175.50 9724.05 11435.75 12947.76

Mei 9290.24 9760.91 11525.94 13140.53

Juni 9451.14 9881.53 11892.62 13313.24

Juli 9456.59 10073.39 11689.06 13374.79

Agustus 9499.84 10572.50 11706.67 13781.75

September 9566.35 11346.24 11890.77 14396.1

Oktober 9597.14 11366.90 12144.87 13795.86

Nopember 9627.95 11613.10 12158.30 13672.57

Desember 9645.89 12087.10 12438.29 13854.6

Page 120: RIFQAH AMALIA.pdf

99

E. Variabel Pendapatan (Y)

Bulan

2012

(Dalam Ribuan Rupiah)

pendapatan

pengelolaan dana

oleh bank sebagai

mudharib

jumlah

pendapatan

usaha lainnya

jumlah

pendapatan(beban)

nonusaha

Total

Januari 359.798.160 145.360.104 556.076 505.714.340

Februari 351.751.573 114.372.262 2.407.639 468.531.474

Maret 348.210.028 68.802.916 678.362 417.691.306

April 358.716.355 95.765.946 624.450 455.106.751

Mei 401.549.857 92.765.064 240.666 494.555.587

Juni 370.032.466 96.020.600 4.718.771 470.771.837

Juli 399.513.961 76.601.179 316.116 476.431.256

Agustus 388.460.961 77.176.743 1.096.030 466.733.734

September 396.179.424 94.330.817 587.043 491.097.284

Oktober 406.164.501 110.703.637 432.490 517.300.628

Nopember 405.488.505 104.572.965 1.188.779 511.250.249

Desember 498.927.506 62.275.316 1.766.408 562.969.230

Bulan

2013

(Dalam Ribuan Rupiah)

pendapatan

pengelolaan dana

oleh bank sebagai

mudharib

jumlah

pendapatan

usaha lainnya

jumlah

pendapatan(beban)

nonusaha

Total

Januari 421.128.926 106.113.815 978.307 528.221.048

Februari 399.886.002 96.616.383 155.647 496.658.032

Maret 418.469.923 93.153.275 265.423 511.888.621

April 442.704.751 109.777.452 1.082.262 553.564.465

Mei 444.615.500 119.512.541 503.042 564.631.083

Juni 484.795.189 101.969.859 4.034.508 590.799.556

Juli 463.667.464 89.249.669 1.087.469 554.004.602

Agustus 423.907.233 75.033.498 3.360.107 502.300.838

September 423.396.191 97.547.014 993.363 521.936.568

Oktober 500.144.190 108.637.834 1.904.193 610.686.217

Nopember 489.811.142 107.474.725 1.265.243 598.551.110

Desember 520.324.886 88.332.667 275.798 608.933.351

Page 121: RIFQAH AMALIA.pdf

100

Bulan

2014

(Dalam Ribuan Rupiah)

pendapatan

pengelolaan dana

oleh bank sebagai

mudharib

jumlah

pendapatan

usaha lainnya

jumlah

pendapatan(beban)

nonusaha

Total

Januari 503.120.100 95.944.478 99.741 599.164.319

Februari 424.737.586 88.283.630 41.745 513.062.961

Maret 457.151.289 94.225.488 914.630 552.291.407

April 471.371.956 74.382.807 4.067.235 549.821.998

Mei 445.700.115 72.584.906 5.987.119 524.272.140

Juni 466.693.003 79.512.883 1.413.867 547.619.753

Juli 469.445.594 94.347.481 2.553.469 566.346.544

Agustus 456.149.251 93.965.863 904.619 551.019.733

September 460.625.549 91.151.373 684.969 552.461.891

Oktober 459.056.049 96.585.074 1.400.555 557.041.678

Nopember 455.287.066 96.598.045 367.894 552.253.005

Desember 477.223.755 24.970.828 12.734.612 514.929.195

Bulan

2015

(Dalam Ribuan Rupiah)

pendapatan

pengelolaan dana

oleh bank sebagai

mudharib

jumlah

pendapatan

usaha lainnya

jumlah

pendapatan(beban)

nonusaha

Total

januari 483.918.466 110.537.574 384.487 594.840.527

februari 1.170.269.000 176.814.000 830.000 1.347.913.000

maret 2.205.015.000 738.201.000 433.000 2.943.649.000

april 2.912.257.000 1.260.916.000 991.604.000 5.164.777.000

mei 3.662.687.000 1.589.020.000 1.248.224.000 6.499.931.000

juni 2.867.482.000 1.824.013.000 3.033.000 4.694.528.000

juli 5.067.407.000 2.661.820.000 1.715.587.000 9.444.814.000

agustus 5.947.035.000 2.630.463.000 1.963.194.000 10.540.692.000

september 6.705.902.000 3.450.409.000 2.217.089.000 12.373.400.000

oktober 4.994.159.000 2.391.024.000 2.286.000 7.387.469.000

nopember 5.505.804.000 4.114.325.000 2.056.000 9.622.185.000

desember 6.123.985.000 4.580.783.000 181.000 10.704.949.000

Page 122: RIFQAH AMALIA.pdf

101

Lampiran 4 : Hasil Output SPSS

A. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 48

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,36900833

Most Extreme Differences Absolute ,089

Positive ,066

Negative -,089

Test Statistic ,089

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 123: RIFQAH AMALIA.pdf

102

B. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5,123 ,688 7,451 ,000

Murabahah ,000134 ,000 1,057 7,576 ,000 ,135 7,397

Ijarah ,000783 ,000 ,240 1,923 ,061 ,169 5,903

Inflasi -,117426 ,046 -,173 -2,561 ,014 ,578 1,731

Nilai Tukar ,000218 ,000 -,321 -2,108 ,041 ,114 8,810

a. Dependent Variable: LnPendapatan

C. Hasil Uji Heteroskedastisitas

D. Hasil Uji Aurokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,942a ,887 ,876 ,38579 ,731

a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Inflasi, Ijarah, Murabahah

b. Dependent Variable: LnPendapatan

Page 124: RIFQAH AMALIA.pdf

103

E. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5,123 ,688 7,451 ,000

Murabahah ,000 ,000 1,057 7,576 ,000

Ijarah ,001 ,000 ,240 1,923 ,061

Inflasi -,117 ,046 -,173 -2,561 ,014

Nilai Tukar ,000 ,000 -,321 -2,108 ,041

a. Dependent Variable: LnPendapatan

F. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 50,176 4 12,544 84,282 ,000b

Residual 6,400 43 ,149

Total 56,576 47

a. Dependent Variable: LnPendapatan

b. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Inflasi, Ijarah, Murabahah

G. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,942a ,887 ,876 ,38579 ,731

a. Predictors: (Constant), Nilai Tukar, Inflasi, Ijarah, Murabahah

b. Dependent Variable: LnPendapatan