RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

78
SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. SEMEN TONASA KABUPATEN PANGKEP RIDWAN ANWAR 105720335311 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2015

Transcript of RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

Page 1: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

SKRIPSI

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT

LIKUIDITAS PADA PT. SEMEN TONASA

KABUPATEN PANGKEP

RIDWAN ANWAR

105720335311

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2015

Page 2: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

SKRIPSI

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT

LIKUIDITAS PADA PT. SEMEN TONASA

KABUPATEN PANGKEP

RIDWAN ANWAR10572 03353 11

Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi padaJurusan Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2015

Page 3: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id
Page 4: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id
Page 5: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

iv

MOTTO

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk

kesakitan, kehilangan dan kekecewaan.

Tetapi kalau kita sabar,

kita segera akan melihat bentuk aslinya……

Page 6: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

v

ABSTRAK

Ridwan Anwar, Stambuk 10572 03353 11, Analisis Efisiensi ModalKerja Terhadap Tingkat Likuiditas Pada PT. Semen Tonasa KabupatenPangkep, dibimbing oleh H. A. Muhiddin Daweng, SE dan Abdul Muttalib, SE.,MM.

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Semen Tonasa di KabupatenPangkep, Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan mulai dari tahun2011 sampai tahun 2013 yang sekaligus menjadi sampel dalam peneletian ini.Metode analisis data yang digunakan adalah analisis rasio likuiditas, yang terdiridari rasio lancar, rasio cepat, rasio kas, rasio perputaran kas dan Inventory To NetWorking Capital.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan rasio lancar dari tahun2011 hingga 2013 dimana perhitungan rasio lancarnya diatas 125 % yangtermasuk dalam kategori sangat baik. Rasio cepat (quick ratio) adalah kemampuanuntuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yanglebih. Pada rasio cepat menunjukkan posisi likuiditas perusahaan baik karenamelebihi 100%. Dari hasil perhitungan rasio kas yang menunjukkan adanyapeningkatan tiap tahunnya sehingga perusahaan tersebut mempunyai ketersediaanuang kas untuk membayar ketersediaan perusahaan tersebut. pada rasio perputarankas memperoleh hasil yang baik sehingga mempunyai kecukupan modal kerjauntuk membayar tagihan dan membiayai tingkat ketersediaan kas untukmembayar tagihan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan. DanInventory To Net Working Capital menunjukkan hasil yang baik sehinggamenunjukan keadaan modal kerja cukup efisien.

Kata Kunci : Modal Kerja, Likuiditas

Page 7: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

vi

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang dapat penulis ungkapkan kecuali puji syukur atas

kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan ridho-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk mengikuti ujian skripsi Jurusan Manajemen Program Studi Ekonomi

dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah melibatkan banyak pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung yang senantiasa memberikan aspirasi dan

motivasi kepada penulis.

Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan

kepada :

1. Dr. H. Irwan Akib, MPd. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi

di Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Moh. Aris Pasigai, SE, MM selaku ketua Jurusan Manajemen

4. Bapak dan Ibu dosen serta para staf dan pegawai Fakultas Ekonomi

khususnya Jurusan Manajemen atas segala ilmu yang telah di berikan.

Page 8: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

vii

5. H. A. Muhiddin Daweng, SE dan Abdul Muttalib, SE,.MM selaku

pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing

dan memberikan arahan kepada penulis sejak penulisan proposal hingga

skripsi.

6. Seluruh keluargaku yang tercinta, dan seluruh sahabat Baso Sofyan, Didi

Hidayat, Anang Kasim Fajar, Nur Ishak Abdullah, Nanda Ismunandar,

Baso Safwan Eka Mursal, Jumardi, Septian Irmansyah, Musdalifah, Nur

Hikmah Hasan, Rahayu Suryaningsi, Ulmi Kalsum, Darma Mandatary,

Nur Intan Febryanti, Yustika Dinnur, dan Eddi Wijaya terima kasih

dukungan dan do’anya.

7. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan di Manajemen terkhususnya

Manajemen 08 angkatan 2011, serta semua pihak yang penulis tidak bisa

ucapkan satu-satu, terima kasih segala perhatian dan kebersamaan kita

selama ini, semoga persahabatan dan persaudaraan kita tetap terajut dalam

sebuah jalinan yang begitu kuat dan indah untuk dikenang selamanya.

Insya allah.

8. Kedua orang tua penulis, Alm. Anwar dan Nurhaedah serta saudara-

saudaraku Ariani Anwar dan Ayu Andira Anwar yang tak henti hentinya

mendoakan dan membiayai penulis dengan segenap kemampuan,

keikhlasan dan kasih sayangnya sehingga dalam menyusun skripsi bisa

berjalan dengan lancar.

Page 9: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

viii

Kelemahan dan kekurangan skripsi ini mengundang banyak pihak untuk

memberikan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis mengucapkan

Alhamdulillahi Rabbil Alamin atas terselesainya laporan akhir ini. Semoga dapat

memberikan manfaat dan inspirasi bagi yang membacanya serta dapat bernilai

Ibadah.

Makassar, Agustus 2015

Ridwan Anwar

Page 10: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan.................................................................... 6

B. Laporan Keuangan ......................................................................... 8

C. Analisis Laporan Keuangan ........................................................... 12

D. Modal Kerja ................................................................................... 15

E. Rasio Likuiditas ............................................................................. 19

F. Kerangka Pikir ............................................................................... 24

G. Hipotesis ........................................................................................ 25

Page 11: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 26

B. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 26

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 27

D. Populasi Dan Sampel…………………………………………….. 27

E. Definisi Operasional....................................................................... 28

F. Metode Analisis Data .................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 30

B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 55

B. Saran............................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

xi

DAFTAR TABEL

Tabel : 4.1. Data perhitungan untuk rasio lancar ................................................ 46

Tabel : 4.2. Data perhitungan untuk rasio cepat ................................................. 46

Tabel : 4.3. Data perhitungan untuk rasio kas..................................................... 47

Tabel : 4.4. Data perhitungan untuk rasio perputaran kas................................... 47

Tabel : 4.5. Data perhitungan untuk Inventory To Net Working Capital ............ 48

Tabel : 4.8. Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas ................................................ 49

Page 13: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar : 2.1. Alur Kerangka Pikir ..................................................................... 25

Gambar : 4.1. Kantor Pusat PT. Semen Tonasa.................................................. 33

Gambar : 4.2. Semen Portland Type 1 ................................................................ 37

Gambar : 4.3. Semen Portland Komposit............................................................ 38

Gambar : 4.4. Semen Portland Pozzolan............................................................. 39

Gambar : 4.5. Pelabuhan Khusus Biringkassi ..................................................... 41

Gambar : 4.6. Struktur Organisasi PT. Semen Tonasa ....................................... 42

Page 14: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, setiap perusahaan

selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja merupakan salah satu faktor

produksi yang paling penting dalam menjalankan kegiatan operasional

perusahaan, karena dengan modal kerja segala kebutuhan untuk proses

produksi dapat terpenuhi. Penggunaan modal kerja oleh suatu perusahaan

dalam kegiatan operasional sehari-hari adalah untuk membelanjai operasinya

dalam upaya meningkatkan hasil produksi dengan tujuan untuk memperoleh

laba yang maksimal. Maka dari itu setiap perusahaan memerlukan adanya

modal kerja yang cukup.

Besar kecilnya modal kerja perusahaan tergantung dari jenis perusahaan.

Penentuan jumlah modal kerja sangatlah penting bagi perusahaan, karena jika

kekurangan modal kerja maka perusahaan akan mengalami masalah likuiditas

yaitu tidak bisa membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya,

akan mengalami kesulitan dalam membeli bahan baku atau bahan pembantu,

membayar upah buruh, gaji para karyawan, serta biaya-biaya lainnya yang

akan mengakibatkan tidak maksimumnya kegiatan operasional perusahaan.

Sedangkan jika kelebihan modal kerja dapat mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan, hal ini dikarenakan adanya idle money yang tidak dialokasikan

untuk pos yang lain. Kelebihan modal kerja berarti menunjukkan adanya dana

Page 15: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

2

yang tidak produktif, ini akan mengurangi kesempatan dalam memperoleh

keuntungan.

Uang atau dana yang dikeluarkan itu diharapkan dapat masuk kembali

dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan

produksinya maupun untuk jangka panjang melalui investasinya. Uang yang

masuk dari hasil penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi

untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian, maka dana tersebut

akan terus menerus berputar setiap periode-nya.

Untuk kelancaran operasional maka pihak manajemen harus menentukan

modal kerja atau sumber-sumber dana yang akan membantu kelangsungan

hidup perusahaan tersebut. Kecukupan modal kerja berpengaruh terhadap

kelancaran dan efisiensi dalam mengoperasikan perusahaan dan mengurangi

keadaan yang timbul akibat adanya kekacauan keuangan perusahaan. Dengan

menganalisis efisiensi penggunaan modal kerja maka dapat diketahui

bagaimana kebijaksanaan yang akan diambil oleh perusahaan dalam

usahanya mengoperasikan modal yang ada sehingga dapat diketahui tingkat

efisiensi dari modal yang dioperasikan. Suatu perusahaan juga dituntut untuk

berusaha semaksimal mungkin dalam mengelola usahanya khususnya dalam

segi keuangan yaitu bagaimana menyusun laporan keuangan.

Menurut Kasmir ( 2014 : 7 ) laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi

perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan

Page 16: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

3

terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk

neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan

keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk

kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih luas

dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu, dengan adanya laporan

keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis

laporan keuangan tersebut dianalisis. Hal tersebut diatas dapat menjadi

sebuah informasi.

Informasi tersebut dapat bersifat operasional atau strategis, baik

kebijaksanaan modal kerja perusahaan. Secara garis besar neraca memberikan

informasi mengenai sumber dan penggunaan dana perusahaan. Sedangkan

laporan laba rugi adalah laporan mengenai pendapatan, biaya-biaya dan laba

perusahaan selama satu periode tertentu. Dari perhitungan laba rugi dapat

dilihat seberapa besar efisien penggunaan modal aktiva untuk mendukung

penjualan dan seberapa besar efisien dana yang diperoleh dapat digunakan

untuk memberi imbalan kepada pemilik modal dan sebagai sumber modal

untuk investasi.

Konsep likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam

melunasi sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun.

Dimensi konsep likuiditas mancakup current ratio, quick ratio, cash ratio,

dan net working capital to total assets ratio. Dimensi konsep likuiditas

tersebut mencerminkan ukuran-ukuran kinerja manajemen ditinjau dari

Page 17: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

4

sejauh mana manajemen mampu mengelola modal kerja yang didanai dari

utang lancar dan saldo kas perusahaan.

Likuiditas menjelaskan kesanggupan perusahaan untuk melunasi utang

jangka pendek. Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan kemampuan

melunasi utang jangka pendek semakin tinggi pula. Current ratio dapat diukur

menggunakan aktiva lancar dibagi utang lancar. Adapun yang dimaksud

aktiva lancar mencakup kas, piutang, surat-surat berharga jangka pendek,

persediaan, dan persekot. Adapun yang termasuk utang lancar adalah utang

dagang, utang wesel, utang gaji, utang pajak, utang obligasi jangka panjang.

Dari uraian tersebut diatas, maka penulis memilih judul “Analisis Efisiensi

Modal Kerja Terhadap Tingkat Likuiditas pada PT. Semen Tonasa

Kabupaten Pangkep. Periode 2011-2013“ .

B. Rumusan Masalah

Apakah efisiensi modal kerja dapat meningkatkan likuiditas pada PT.

Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep. Periode 2011-2013?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, adalah untuk mengetahui efisiensi

penggunaan modal kerja terhadap tingkat likuiditas pada PT. Semen Tonasa,

Kabupaten Pangkep. Periode 2011-2013.

Page 18: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

5

D. Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat penelitian adalah :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian digunakan untuk memperdalam pengetahuan dibidang

manajemen keuangan khususnya penggunaan modal kerja.

2. Manfaat praktis

a. Bagi pihak manajemen, dapat memanfaatkan hasil penelitian ini

sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi penggunaan modal kerja.

b. Bagi peneliti, untuk memperdalam pengetahuan dibidang manajemen

keuangan, terutama yang berkaitan dengan analisis modal kerja dan

likuiditas.

Page 19: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

Upaya meninjau struktur keuangan suatu perusahaan dalam hubungan

dengan aktifitas adalah merupakan kebijaksanaan menejemen keuangan. Hal

ini disebabkan aktifitas muncul sebagai akibat dari kebijaksanaan manajemen

dalam hal memperoleh dana atau modal untuk membiayai kegiatan

perusahaan untuk mencapai tujuannya.

1. Definisi Manajemen Keuangan

Ada beberapa definisi mengenai manajemen keuangan yang

dikemukakan oleh para ahli, yaitu:

Eugene Brigham dalam buku Kasmir, (2010:6) :

mengatakan bahwa, manajemen keuangan adalah seni (art) danilmu (science), untuk me-menage uang, yang meliputi proses,institusi/lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat denganmasalah transfer uang diantara invidu, bisnis, dan pemerintah.

Martono dan D. Agus Harjito, (2007:4) Menajemen keuangan

”Merupakan manajemen (pengelolaan) menegnai bagaimana

memperoleh aset, mendanai aset, dan mengelola aset untuk mencapai

tujuan perusahaan”.

Menurut Sutrisno, (2005:3) : “Manajemen keuangan adalah semua

aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha

Page 20: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

7

mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha

untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut”.

Dari beberapa pengertian diatas tentang manajemen keuangan

dapat disimpulkan bahwa aktivitas manajemen keuangan berkaitan erat

dengan pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk lembaga yang

berhubungan erat dengan sumber pendanaan dan investasi keuangan

perusahaan serta instrument keuangan.

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Dalam menjalankan tugasnya departemen keuangan memilki

banyak tugas agar mencapai sasarannya. Tugas (kewajiban) ini

kemudian dituangkan dalam berbagai kegiatan yang harus

direncanakan, dilaksanakan, diawasi dan dikendalikan, sehingga dapat

memuluskan pencapaian tujuan tersebut. Semua tugas ini lebih banyak

menjadi tanggung jawab manajer keuangan atau direktur keuangan

sebagai pimpinan tertinggi di departemen keuangan.

Fred Weston dalam buku Kasmir, (2010:16) :

Menjelaskan bahwa, fungsi utama manajer keuangan adalahmerencanakan, mencari dan memamfaatkan dana untukmemaksimalkan nilai, perusahaan, atau dengan kata lainaktivitasnya berhubungan dengan keputusan tentang pilihansumber dan alokasi dana.

Perlu diingat bahwa fungsi direktur atau manajer keuangan setara

dengan direktur lainnya, seperti direktur produksi, pemasaran, dan

direktur sumber daya manusia. Dan masing-masing fungsi ini

bertanggung jawab langsung kepada direktur utama. Kemudian masing-

Page 21: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

8

masing fungsi memiliki pembantu atau bawahan untuk menjalankan

kegiatan. Dalam hal ini manajer keuangan dibantu oleh bendahara dan

administrasi pembukaan/akutansi.

B. Laporan Keuangan

Laporan keuangan sebagai alat yang sangat penting untuk memperoleh

informasi sehubungan dengan adanya keinginan pihak-pihak tertentu yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan akan

lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila dianalisa lebih

lanjut, sehingga diperoleh informasi yang dapat mendukung kebijakan yang

akan diambil.

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha

suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis

laporan keuangan yang lazim dikenal adalah Neraca atau Laporan Laba/Rugi,

atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Posisi keuangan.

1. Definisi Laporan keuangan

Ada beberapa Definisi tentang laporan keuangan yang dikemukakan

oleh para ahli, yaitu:

Menurut Irham Fahmi, (2012:22) : “Laporan keuangan merupakan

suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana

selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan

tentang kinerja suatu perusahaan”.

Page 22: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

9

Menurut Kasmir, (2014:7) : ”Laporan keuangan adalah laporan

yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau

dalam suatuperiode tertentu”.

Menurut Harahap, (2013:105) :

Menyatakan bahwa, laporan keuangan menggambarkan kondisikeuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentuatau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yanglazim dikenal adalah neraca atau laporan laba/rugi, atau hasilusaha, laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan.

Analisa atas laporan keuangan pada hakekatnya adalah untuk

mengadakan penilaian atas keadaan keuangan atau posisi keuangan

perusahaan pada suatu saat dan perubahan posisi keuangan atau

kemajuan-kemajuan suatu perusahaan melalui laporan keuangan yang

bersangkutan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Seperti diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat

sudah pasti memiliki tujuan tertentu. Dalam praktiknya terdapat

beberapa tujuan yang hendak dicapai, terutama bagi pemilik usaha dan

manajemen perusahaan. Disamping itu, tujuan laporan keuangan disusun

guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan

terhadap perusahaan.

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan

informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun

pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara

Page 23: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

10

mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya

adalah laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan

kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan

terhadap perusahaan.

Menurut Kasmir, (2014:11) tujuan pembuatan atau penyusunan

laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta)

yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan

modal yang dimiliki perusahaan saat ini.

c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode tertentu.

d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan perusahaan dalam suatau periode tertentu.

e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi

terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan

dalam suatu periode.

g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan

keuangan.

Page 24: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

11

3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Ada bebrapa jenis keuangan yang telah di kenal dan lazim

digunakan, berikut jenis laporan keuangan utama dan pendukung,

menurut Sofyan Syafri Harahap (2013:106) antara lain :

a. Daftar neraca yang manggambarakan posisi keuangan perusahaan

pada suatu tanggal tertentu.

b. Perhitungan Laba/Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya

dan laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.

c. Laporan sumber dan penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dan

pengeluaran perusahaan dalam satu periode.

d. Laporan arus kas menggambarkan sumber dan penggunaan kas

pada suatu periode tertentu.

e. Laporan harga pokok produksi yang menggambarkan beberapa dan

unsur apa yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi suatu

barang.

f. Laporan laba ditahan menjelaskan posisi laba ditaha yang tidak

dibagikan kepada pemilik saham.

g. Laporan perubahan modal amenjelaskan perubahan posisi modal

baik saham maupun modal perusahaan.

h. Dalam suatu kondisi tertentu dapat pula digunakan laoran kegiatan

keuangan. Laporan ini menggan barkan kondisi transaksi laporan

keuangan perusahaan yang memengaruhi kas atau ekuivalen kas.

Page 25: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

12

Laporan ini merupakan rekomendasi Trueblood Committe tahun

1974 namun jarang digunakan.

C. Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen

kauangan perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk

mendeteksi/mendiagnosis tingkat kesehatan perusahaan baik yang bersifat

parsial maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.

1. Definisi Analisis Laporan Keuangan

Bernstein dalam buku Sofyan Syafri Harahap, (2013:190) :

Menyatakan bahwa, Analisis laporan keuangan mencakup penerapanmetode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnyauntuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentuyang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Martono dan D. Agus Harjito, (2007:51) Menyatakan

bahwa, “Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba-rugi”.

Munawir, (2007 : 36) ada dua metode analisis yang digunakan oleh

setiap penganalisa laporan keuangan, yaitu :

a. Analisis horizontal

analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan

pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau

beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode

horizontal ini disebut pula sebagai metode analisis dinamis.

Page 26: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

13

b. Analisis vertikal

analisis vertikal yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisis

hanya meliputi satu atau satu saat saja, yaitu dengan

memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya

dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui

keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis

vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena

kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa

mengetahui perkembangannya.

2. Tujuan Analisis Laporan keuangan

Bernstein, dalam buku Sofyan Syafri Harahap, (2013:18) analisis

laporan keuangan dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

a. Screening

Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan

kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke

lapangan.

b. Understanding

Memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.

c. Forecasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan

perusahaan di masa yang akan datang.

Page 27: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

14

d. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya

masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi,

keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.

e. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam

mengelola perusahaan.

3. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Harahap, (2007:209) kegiatan yang selalu lazim dilakukan dalam

analisis laporan keuangan dari berbagai teknik yang akan dilakukan

sebagai berikut :

a. Menghitung rasio, indeks, perbedaan, kenaikan, penurunan, atau

persentase.

b. Membandingkan laporan keuangan baik dengan

menggambarkannya, membuat indeks, membuat angka asli. Angka

ini dibandingkan dengan : periode sebelumnya, perusahaan sejenis,

industrial norm (rasio rata-rata industri).

c. Menilai angka-angka : kenaikan, perbedaan dengan lainnya,

penurunan atau rasio lainnya.

d. Menganalisis hubungan satu sama lain atau mencari kemungkinan

penyebab persoalan yang menyebabkan perbedaan

penurunan/kenaikan.

Page 28: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

15

e. Menghubungkan antara satu data dengan data lain baik antara data

kuantitatif dengan data kualitatif misalnya antara kenaikan

penjualan dengan kenaikan biaya. Antara data kuantitatif dengan

data kualitatif misalnya antara angka penjualan dengan kondisi

ekonomi nasional.

f. Menggunakan model atau rumus-rumus tertentu dengan

menggunakan metode interpelasi, mengujinya sekaligus melihat

hasilnya dan membandingkannya dengan kenyataan yang terjadi.

D. Modal Kerja

Istilah lain modal kerja adalah aktiva lancar, sedangkan komponen aktiva

lancar meliputi kas dan setara kas, piutang, persediaan, dan aktiva lancar

lainnya. Pengelolaan modal kerja dapat diartikan sebagai pengelolaan

terhadap komponen-komponen aktiva lancar. Dalam konteks ini antara

komponen kas dengan komponen aktiva lancar piutang dan persediaan saling

terkait dan membutuhkan pengelolaan yang memadai sesuai fluktuasi

kebutuhan modal kerja perusahaan.

1. Definisi Modal Kerja

Martono dan D. Agus Harjito, (2007:72) Menyatakan bahwa,

“Modal kerja adalah dana yang di pergunakan untuk membiayai kegiatan

operasi perusahaan sehari-hari”.

Menurut Kasmir, (2014 : 250) ada 3 konsep dalam modal kerja, yaitu :

Page 29: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

16

a. Konsep Kuantitatif

Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja adalah

seluruh aktiva lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana

mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan

jangka pendek. Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor

(gross working capital).

b. Konsep Kualitatif

Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitikberatkan kepada

kualitas modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva

lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja

bersih atau (net working capital).

c. Konsep fungsional

Konsep fungsional menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki

perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang

dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba

perusahaan. Semakin banyak dana yang digunakan sebagai modal

kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan laba. Demikian pula

sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, labapun akan menurun.

Akan tetapi, dalam kenyataan terkadang kejadiannya tidak selalu

demikian.

Dalam prakteknya secara umum, modal kerja perusahaan dibagi ke

dalam dua jenis, yaitu :

Page 30: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

17

a. Modal kerja kotor (gross working capital)

Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua

komponen yang ada diaktiva lancar secara keseluruhan dan sering

disebut modal kerja. Artinya mulai dari kas, bank, surat-surat

berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya. Nilai total

komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang

dimiliki perusahaan.

b. Modal kerja bersih (net working capital)

Modal kerja bersih (net working capital) merupakan seluruh

komponen aktiva lancar dikurangi dengan seluruh total kewajiban

lancar (uatng jangka pendek). Utang lancar meliputi utang dagang ,

utang wesel, utang bank jangka pendek (satu tahun), utang gaji,

utang pajak, dan hutang lancar lainnya. Pengertian ini sejalan

dengan konsep modal kerja yang sering digunakan.

2. Penggunaan Modal Kerja

Penggunaan dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari kenaikan

aktiva dan menurunnya passiva. Secara umum dikatakan bahwa

penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk tujuan :

1. Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya operasional lainnya

2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan

3. Untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga

4. Pembentukan dana

Page 31: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

18

5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lain-

lain)

6. Pembayaran utang jangka panjang (obligasi, hipotek, utang bank

jangka panjang)

7. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar

8. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingn pribadi

Penggunaan modal kerja di atas jelas akan mengakibatkan

perubahan modal kerja, namun perubahan modal kerja tergantung dari

penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal kerja suatu

perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi :

1. Pembelian barang dagang dan bahan lainnya secara tunai.

2. Pembelian surat berharga secara tunai.

3. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang ke piutang

wesel.

Dikatakan modal kerja tidak mengalami perubahan disebabkan,

pembelian barang secara tunai, posisinya tetap berada di aktiva lancar,

hanya berubah kompenennya saja. Demikian pula dengan pembelian

surat berharga secara tunai tetap tiding mengubah aktiva lancar.

Sedangkan perubahan bentuk piutang, misalnya dari piutang dagang ke

piutang wesel juga tidak mengubah posisi utang lancar.

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja sangatlah penting

artinya baik terhadap manajer keuangan maupun terhadap pihak luar

yang akan menanamkan modalnya. Pentingnya analisa aliran modal

Page 32: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

19

kerja bagi pihak manajer keuangan untuk mengetahui kemajuan

perusahaan yang telah dicapai dari waktu kewaktu. Sedangkan bagi para

pihak luar seperti para kreditur hal ini penting karena mereka dapat

melihat permintaan kredit yang diajukan kepadanya, yaitu dengan

menilai kemampuan perusahaan akan membayar bunga atau

mengembalikan pinjamannya.

E. Rasio Likuiditas

Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya terutama utang

jangka pendek (yang sudah jatuh tempo) disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, bisa dikarenakan perusahaan sedang tidak memiliki dana sama

sekali. Atau kedua, bisa saja perusahaan memiliki dana, tetapi saat jatuh

tempo perusahaan tersebut tidak memiliki dana (tidak cukup) secara tunai

sehingga harus menunggu dalam waktu tertentu, untuk mencairkan aktiva

lainnya seperti menagih piutang, menjual surat-surat berharga atau menjual

sediaan atau aktiva lainnya.

Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidak mampuan perusahaan

untuk membayar kewajibannya tersebut sebenarnya adalah akibat kelalaian

manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Kemudian, sebab

lainnya adalah sebelumnya pihak manajemen perusahaan tidak menghitung

rasio keuangan yang diberikan sehingga tidak mengetahui bahwa sebenarnya

kondisi perusahaan sudah dalam keadaan tidak mampu lagi karena nilai

utangnya lebih tinggi dari harta lancarnya. Seandainya perusahaan sudah

menganalisis rasio yang berhubungan dengan hal tersebut, perusahaan dapat

Page 33: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

20

mengetahui dengan mudah kondisi dan posisi perusahaan sebenarnya.

Kemudian, perusahaan dapat berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya.

Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

membayar utang atau kewajibannya dikenal dengan nama analisis rasio

likuiditas.

Fred Weston, dalam buku Kasmir (2010:110) :

Menyatakan bahwa, rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasioyang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban(utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akanmampu untuk memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utangyang sudah jatuh tempo.

Irham Fahmi, (2011:59) “Menyebutkan bahwa, rasio likuiditas adalah

kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya

secara tepat waktu”.

Menurut Evans (2000), dalam Harmono, (2014:106) “menyatakan bahwa,

rasio likuiditas menjelaskan mengenai kesanggupan perusahaan untuk

melunasi utang jangka pendek”.

Dari pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

menyimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau yang akan jatuh tempo melalui

sumber informasi tentang modal kerja. Terdapat dua hasil penilaian terhadap

pengukuran rasio likuiditas, yaitu apabila perusahaan mampu memenuhi

kewajibannya, dikatakan perusahaan tersebut dalam keadaan likuid.

Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban tersebut,

dikatakan perusahaan dalam keadaan unlikuid.

Page 34: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

21

Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak manfaat bagi

berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Oleh karena itu,

perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun juga

bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat banyak manfaat atau

tujuan analisis rasio likuiditas yang antara lain untuk mengukur kemampuan

perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada

saat ditagih, mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk

membayar utang, melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu

ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode, dan untuk

melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing komponen

yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.

Secara umum tujuan utama rasio keuangan digunakan adalah untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Namun, di

samping itu dari rasio likuiditas dapat diketahui hal-hal lain yang lebih

spesifik yang juga masih berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajibannya. Semua ini tergantung dari jenis rasio likuiditas

yang digunakan. Dalam praktiknya, untuk mengukur rasio keuangan secara

lengkap.

Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan perusahaan untuk

mengukur kemampuan, yaitu :

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau

Page 35: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

22

utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk

menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.

Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara

total aktiva lancar dengan total utang lancar.

Rumus untuk mencari rasio lancar (current ratio) dapat digunakan

sebagai berikut :

= Aktiva LancarUtang Lancar2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test

ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka

pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sedian

(inventory). Artinya nilai sedian kita abaikan, dengan cara dikurangi dari

nilai total aktiva. Hal ini dilakukan karena sedian dianggap memerlukan

waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan

membutuhkan dana cepat untuk membayar kewajibannya dibandingkan

dengan aktiva lancar lainnya.

Rumus untuk mencari rasio cepat (Quick Ratio) dapat digunakan

sebagai berikut: =

Page 36: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

23

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio Kas atau Cash Ratio merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.

Ketersedian uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau

yang setara dengan kas seperi rekening giro atau tabungan bank (yang

dapat ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan

kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang

jangka pendeknya.

Rumus untuk mencari rasio Kas (Cash Ratio) dapat digunakan

sebagai berikut : =4. Rasio Perputaran Kas (cash turn over)

Perputaran kas (cash turn over) berfungsi untuk mengukur tingkat

kecukupun modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar

tagihan dan membiayai tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan

(utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan.

Rumus untuk mencari Rasio Perputaran Kas (cash turn over) dapat

digunakan sebagai berikut : =

Page 37: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

24

5. Inventory to Net Working Capital

Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada

dengan modal kerja perusahaan.

Rumus untuk mencari Inventory to Net Working Capital dapat

digunakan sebagai berikut : =F. Kerangka Pikir

PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur

Indonesia dengan posisi keuangan yang dihasilkan dari operasional Perseroan

mampu membiayai kebutuhan modal kerja.

Dan untuk menganalisis efisiensi modal kerja dibutuhkan data laporan

keuangan PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep, yang berupa neraca dan

laporan laba rugi periode 2011-2013, dan akan mengetahui aktiva lancar dan

hutang lancar dan dari data laporan keuangan tersebut akan dihitung

menggunakan analisa rasio likuiditas.

Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung

melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu aktiva lancar dan utang

lancar pada PT. Semen Tonasa Kab. Pangkep. Untuk lebih jelasnya dibuat

gambar sebagai berikut :

Page 38: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

25

Laporan KeuanganPeriode 2012-2014

Analisis Laporan Keuangan

Tingkat Likuiditas

Penggunaan ModalKerja

PT. Semen Tonasa,Kab. Pangkep

Aktiva Lancar Hutang Lancar

Gambar 2.1

Menganalisis efisiensi modal kerja terhadap tingkat lukiditas pada PT. semen

Tonasa, Kabupaten Pangkep

G. Hipotesis

Berkaitan dengan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan

terdahulu, maka dibuat hipotesis sebagai berikut “ Diduga bahwa dengan

efisiensi penggunaan modal kerja dapat meningkatkan likuiditas perusahaan”.

Page 39: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian pada PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep.

Dalam hal ini penulis mengadakan objek penelitian ke Perusahaan

tersebut, untuk itu penulis menjadikan sebagai obyek penelitian dalam

studi kasus diatas. Waktu penelitian diperkirakan selama kurang lebih dua

bulan, april sampai dengan mei 2015.

B. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini untuk memperoleh data yang relevan dalam

menganalisis permasalahan tersebut maka penulis menggunakan dua

metode yaitu :

1. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu pengumpulan data teoritis

dengan cara menelaah berbagai buku literatur, pustaka yang lainnya yang

berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data lapangan

dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap

objek yang diteliti dan mengumpulkan data yang diperlukan.

b. Interview, yaitu mengadakan wawancara dan tanya jawab dengan

pimpinan serta karyawan untuk mendapatkan data yang berkaitan

dengan masalah yang dibahas.

Page 40: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

27

c. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang menyangkut dokumen-

dokumen PT. Semen Tonasa , Kab. Pangkep yang ada kaitannya

dengan masalah yang akan diteliti.

C. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam

bentuk informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam

bentu angka-angka, seperti laporan keuangan

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang bersumber dari hasil observasi dan hasil

wawancara dengan pimpinan dan karyawan perusahaan yang diteliti.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil publikasi dan yang

tidak dipublikasikan, jenis data ini data kuantitatif antara lain laporan

keuangan dan data lainnya yang relevan dengan penelitian ini.

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Dalam suatu penelitian diperlukan adanya populasi yang bertujuan

untuk mengetahui karakteristik yang dimilikioleh suatu objek/subjek

penelitian menurut Sugiyono (2012:61) populas adalah “wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

Page 41: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

28

kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan neraca dan

laporan laba rugi pada PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:62) pengertian sampel adalah “bagian

dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” dan

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan neraca periode

2011-2013 , dan laporan laba rugi periode 2011-2013 PT. Semen Tonasa

Kabupaten Pangkep.

E. Definisi Operasional

modal kerja adalah aktiva lancar,sedangkan komponen aktiva lancar

meliputi kas dan setara kas, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.

Pengelolaan modal kerja dapat diartikan sebagai pengelolaan terhadap

komponen-komponen aktiva lancar. Dalam konteks ini antara komponen kas

dengan komponen aktiva lancar piutang dan persediaan saling terkait dan

membutuhkan pengelolaan yang memadai sesuai fluktuasi kebutuhan modal

kerja perusahaan.

Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam

melunasi sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun.

Dimensi konsep likuiditas mancakup, current ratio, quick ratio, cash ratio,

dan net working capital to total assets ratio. Dimensi konsep likuiditas

tersebut mencerminkan ukuran-ukuran kinerja manajemen ditinjau dari

sejauh mana manajemen mampu mengelola modal kerja yang didanai dari

utang lancar dan saldo kas perusahaan.

Page 42: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

29

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, artinya data yang

diperoleh di lapangan diolah sedemikian rupa sehingga memberikan data yang

sistematis, faktual dan akurat mengenai permasalahan yang diteliti.

Teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data yaitu

dengan cara menghitung rasio likuiditas, dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

= Aktiva LancarUtang Lancar2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

= Aktiva Lancar − SediaanUtang Lancar3. Rasio Kas (Cash Ratio)

= Kas − BankUtang Lancar4. Rasio Perputaran Kas (cash turn over)

= Penjualan BersihModal Kerja Bersih5. Inventory to Net Working Capital

= SediaanAktiva Lancar − Utang Lancar

Page 43: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah PT. Semen Tonasa

PT. Semen Tonasa didirikan sesuai TAP MPRS

No.II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960 dengan kepemilikan 100%

pemerintah RI. Tonasa I mulai beroperasi tahun 1968 dengan kapasitas

120.000 ton pertahun. Tahun 1984 Tonasa I dihentikan operasinya

dengan pertimbangan ekonomis. Tahun 1980 Tonasa 2 diremikan dan

beroperasi dengan kapasitas terpasang 510.000 ton pertahun. Tahun 1991

dilakukan Optimalisasi secara swakelolah kapasitas menjadi 590.000 ton

pertahun. Tahun 1985 Tonasa 3 beroperasi dengan kapasitas terpasang

590.000 ton pertahun. Tahun 1996 Tonasa 4 beroperasi dengan kapasitas

2,3 Juta ton pertahun termasuk pembangunan pembangkit listrik 2 x 25

mW. Desember 2007 keputusan RUPS LB SG mengumumkan

persetujuan pembangunan Pabrik Tonasa 5 dengan kapasitas 2,5 Juta Ton

dan pembangkit listrik 2 x 35 mW. Mei 2009 SG menyerahkan

pembangunan pabrik baru ke ST melalui RUPSLB ST.

2. Profil Perusahaan

PT. Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan

Timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa

Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer

Page 44: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

31

dari kota Makassar. Perseroan yang memiliki kapasitas terpasang

5.980.000 ton semen per tahun ini, mempunyai empat unit pabrik, yaitu

Pabrik Tonasa II, III, IV dan V. Keempat unit pabrik tersebut

menggunakan proses kering dengan kapasitas masing-masing 590.000 ton

semen pertahun untuk unit II dan III, 2.300.000 ton semen per tahun untuk

unit IV serta 2.500.000 ton semen untuk unit V.

Perseroan berdasarkan anggaran dasar merupakan produsen semen di

Indonesia yang telah memproduksi serta menjual semen di dalam dan di

luar negeri sejak tahun 1968. Proses produksi perseroan bermula dari

kegiatan penambangan tanah liat dan batu kapur di kawasan tambang

tanah liat dan pegunungan batu kapur sekitar pabrik hingga pengantongan

semen zak di unit pengantongan. Proses produksi perseroan secara terus

menerus dipantau oleh satuan quality control guna menjamin kualitas

produksi.

Lokasi pabrik perseroan yang berada di Desa Biringere Kab.

Pangkep Sulawesi Selatan merupakan daerah strategis untuk mengisi

kebutuhan semen di daerah Indonesia bagian timur. Dengan didukung oleh

jaringan distribusi yang tersebar dan diperkuat oleh sepuluh unit

pengantongan semen yang melengkapi sarana distribusi penjualan, telah

menjadikan perseroan sebagai pemasok terbesar di kawasan tersebut.

Kesepuluh unit pengantongan semen berlokasi di Biringkassi, Bitung,

Palu, Banjarmasin, Ambon, Makassar, Bali, Samarinda, Kendari, dan

Mamuju. Sarana pendukung operasi lainnya yang berkontribusi besar

Page 45: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

32

terhadap pencapaian laba perusahaan adalah terdapatnya dua Pembangkit

Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas masing-masing 2x 25 MW

dan 2x 35 MW yang berlokasi di Biringkassi, Kabupaten Pangkep, sekitar

17 km dari lokasi pabrik.

Pendapatan utama perseroan adalah hasil penjualan Semen Portland

Tipe I (OPC), Portland Pozoland Cement (PPC) dan Portland Composite

Cement (PCC) yang dipasarkan di wilayah Indonesia dan Luar Indonesia

yang tersebar di wilayah Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa

Tenggara, Maluku, Papua dan Timor Leste. Didukung dengan merk

produk yang solid di Kawasan Timur Indonesia, perseroan berusaha secara

terus menerus mempertahankan brand image produk dengan menjaga

kestabilan pasokan produk di pasar semen, selain itu dukungan sistem

distribusi yang optimal juga merupakan unsur kesuksesan penjualan semen

perseroan. Disamping itu, penjualan ekspor juga dilakukan perseroan jika

terjadi kelebihan produksi setelah pemenuhan pasar dalam negeri.

Sejak 15 September 1995 perseroan terkonsolidasi dengan PT Semen

Indonesia (Persero) Tbk (sebelumnya PT Semen Gresik (Persero) Tbk)

menjadi sebuah holding company. Lebih dari satu dekade perseroan

berbenah dan berupaya keras meningkatkan nilai perseroan di mata

pemegang saham dan stakeholder. Berbagai terobosan strategi dan

program kerja dalam meningkatkan kinerja perseroan secara terintegrasi

terus dipacu untuk mewujudkan visi perseroan menjadi produsen semen

Page 46: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

33

yang terefisien dan mempunyai keunggulan yang kompetitif diantara para

produsen semen lainnya.

Di mulai tahun 2009 sampai dengan 2013, perseroan melaksanakan

pembangunan pabrik semen unit Tonasa V dengan kapasitas operasi

2.500.000 ton pertahun yang dukungan dengan powerplant 2 X 35 MW.

Gambar 4.1Kantor Pusat PT. Semen Tonasa

3. Status Perusahaan

Pada awal dimulainya konstruksi perusahaan ini masih dalam status

“proyek” di lingkungan Departemen Perindustrian Dasar dan

Pertambangan yang berlangsung dari tahun 1963 hingga tahun 1968. Dan

dengan selesainya pembangunan dan mulai beroperasinya Pabrik Semen

Tonasa I status proyek ditingkatkan menjadi “pabrik”. Status pabrik ini

berlangsung hingga tahun 1971.

Page 47: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

34

Setelah menunjukkan hasil yang dicapai baik, maka status pabrik

ditingkatkan menjadi “Perusahaan Umum (Perum)” berdasarkan peraturan

pemerintah No.54 tahun 1969 dan berlangsung hingga tahun 1976.

Kemudian berubah menjadi PT Persero berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 1 tahun 1975 dan berlangsung hingga sekarang. Untuk

menunjukkan Effisiensi dan Effektivitas perusahaan perseroan serta

memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta dalam

kepemilikan saham-saham perusahaan, maka PT Semen Tonasa telah

menjajaki keikutsertaannya dalam peraturan pemerintah RI No. 55 tahun

1990 tentang perusahaan perseroan yang menjual sahamnya kepada

masyarakat melalui pasar modal (Go Public).

4. Visi, Misi, dan Sasaran Perusahaan

a. Visi PT. Semen Tonasa

Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat

efisiensi tinggi.

b. Misi PT. Semen Tonasa

1) Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholder.

2) Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen

dengan kualitas dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.

3) Senantiasa berupaya melakukan improvement di segala bidang

guna meningkatkan daya saing di pasar dan EBITDA MARGIN

perusahaan.

Page 48: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

35

4) Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan

motivasi karyawan untuk bekerja secara professional.

c. Sasaran Perusahaan

Untuk mencapai misi tersebut, maka perusahaan mengadakan analisa

dan menetapan sasaran-sasaran antara lain:

1) Sasaran Jangka Pendek

a) Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta kondisi

teknis dan keuangan perusahaan.

b) Stabilitas pasokan harga semen dalam menjung pembangunan

pada unit pemasaran, produksi serta peningkatan pelayanan

kepada konsumen.

c) Berpartisipasi dalam program eksport non migas dengan

mengeksport hasil produksi semen pada setiap konsumen luar

negeri.

d) Membantu pengembangan usaha keterkaitan dalam rangka

peningkatan penggunaan hasil produksi dalam negeri dalam

negeri untuk pertumbuhan sektor industri hulu dan hilir

khususnya industri kecil, golongan ekonomi lemah dn

pertumbuhan ekonomi lainnya.

2) Sasaran Jangka Panjang

a) Peningkatan secara terus-menerus kemampuan Sumber Daya

Manusia, kemampuan teknik dan keuangan perusahaan.

Page 49: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

36

b) Peningkatan kapasitas produksi secara ekonomis untuk

mengikuti perkembangan kebutuhan semen khususnya di

wilayah pemasaran baik dalam maupun luar negeri.

c) Peningkatan usaha keterkaitan yang lebih luas untuk

pengembangan industri dan ekonomi lainnya.

5. Produk

Produk yang dihasilkan PT. Semen Tonasa antara lain:

a. Semen Portland Type 1

1) Semen Portland jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan

menggiling klinker semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I

produksi perseroan memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-2004

Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe I.

2) Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan

tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus)

seperti: bangunan bertingkat tinggi, perumahan, jembatan dan jalan

raya, landasan bandar udara, beton pratekan, bendungan/ saluran

irigasi, elemen bangunan seperti genteng, hollow, brick/batako,

paving block, buis beton, roster dan lain-lain.

Page 50: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

37

Gambar 4.2semen Portland Type 1

b. Semen Portland Komposit

1) Semen Portland Komposit produksi PT Semen Tonasa memenuhi

persyaratan SNI 15-7064-2004. Kegunaan semen jenis ini

diperuntukkan untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,

plesteran dan acian, selokan, jalan, pagar dinding, pembuatan

elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan,

panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.

2) Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil

penggilingan bersama terak semen Portland dan gypsum dengan

satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk

semen Portland dengan bubuk bahan anorganik, atau hasil

pencampuran bubuk Semen Portland dengan bubuk bahan

anorganik lain

Page 51: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

38

Gambar 4.3Semen Portland Komposit

c. Semen Portland Pozzolan

Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari

campuran homogen antara semen Portland dan Pozzoland halus yang

diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan Pozoland

bersama-sama atau mencampur secara rata bubuk semen Portland dan

Pozzoland atau gabungan antara meng-giling dan men-campur, dimana

kadar pozzoland 15% - 40% massa Semen Portland Pozzolan.

Semen Potland Pozzolan produksi perseroan memenuhi

persyaratan SNI 15-0302-2004 type IP-U. Kegunaan: bangunan

bertingkat (2-3 lantai), konstruksi beton umum, konstruksi beton massa

seperti pondasi plat penuh dan ben-dungan, konstruksi bangunan di

daerah pantai, tanah berair (rawa) dan bangunan di lingkungan garam

sulfat yang agresif, serta konstruksi bangunan yang memerlukan

kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi, bangunan perairan, dan

penampungan air.

Page 52: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

39

Gambar 4.4Semen Portland Pozzolan

6. Pembangunan Sarana Penunjang

a. Packing Plant

Untuk membantu kelancaran operasi produksi dan pemasaran

Semen Tonasa di Kawasan Timur Indonesia, maka pada tahun 1995

PT. Semen Tonasa mulai membangun unit pengantongan semen atau

terminal Packing Plant di beberapa daerah pelabuhan di Indonesia

Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur, antara lain:

1) Packing Plant Bitung (Sulawesi Utara)

2) Packing Plant Makassar (Sulawesi Selatan)

3) Packing Plant Ambon (Maluku)

4) Packing Plant Celukang Bawang (Bali)

5) Packing Plant Samarinda (Kalimantan Timur)

6) Packing Plant Banjamasin (Kalimantan Selatan)

7) Packing Plant Palu (Sulawesi Tengah)

Dengan adanya unit pengantongan semen di daerah, hambatan

pemasaran PT Semen Tonasa seperti keterlambatan pengiriman semen

dapat diatasi dengan baik. Di samping itu, PT Semen Tonasa juga

Page 53: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

40

membangun pembangkit listrik tenaga uap atau Boiler Turbine

Generator (BTG) di Pelabuhan Biringkassi dengan kapasitas 2x25 MW

yang dikerjakan oleh Chenda Chemical Engineering Corporation of

China (CCECC).

b. Pelabuhan Khusus Biringkassi

Pelabuhan Khusus Biringkassi yang berjarak 17 km dari lokasi

pabrik dibangun sendiri oleh PT Semen Tonasa. Pelabuhan ini

berfungsi sebagai jaringan distribusi antar pulau maupun ekspor dan

dapat disandari kapal dengan muatan di atas 17.500 ton. Pelabuhan ini

juga digunakan untuk bongkar muat barang-barang kebutuhan pabrik

seperti : batu bara, gypsum, slag, kertas kraf, suku cadang, dan lain-

lain. Untuk kelancaran operasi, pelabuhan ini dilengkapi dengan

rambu-rambu laut dan moringbuoy.

Pelabuhan Biringkassi dilengkapi 5 (lima) unit packer dengan

kapasitas masing-masing 100 ton per jam serta 7 unit shop loader, 4

unit digunakan untuk pengisian semen zak dengan kapasitas masing-

masing 100-200 ton per jam, atau sekitar 4000 ton per hari, 3 unit

lainnya digunakan untuk pengisian semen curah dengan kapasitas

masing-masing 500 ton perjam atau 6000 ton per hari.

Panjang dermaga Pelabuhan sekitar 2 kilometer diukur dari garis

pantai ke laut sedangkan panjang dermaga untuk standar kapal adalah :

Dermaga I sebelah utara 429 kilometer dengan kedalaman 10,5 meter

(LWL), sebelah selatan 445,50 meter dengan kedalaman 7,5 meter

Page 54: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

41

(LWL). Dermaga II adalah 65 meter dengan kedalaman 5 meter

(LWL).

Gambar 4.5Pelabuhan Khusus Biringkassi

7. Struktur dan Job Deskription

Adanya struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat

yang penting agar perusahaan dapat berjalan baik. Suatu perusahaan akan

berhasil mencapai prestasi kerja yang efektif dari karyawan apabila

terdapat sistem kerjasama yang baik, di mana fungsi-fungsi dalam

organisasi tersebut mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab

yang telah dinyatakan dan diuraikan secara jelas.

Struktur organisai perusahaan PT. Semen Tonasa mengikuti

metode atau prinsip organisasi dimana fungsi-fungsi di dalamnya telah

dinyatakan dan diuraikan dengan menekankan pada pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab secara jelas dan tegas. Untuk lebih

memahami kesatuan oarganisasi perusahaan sebaimana terlampir.

Sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan, PT.Semen Tonasa

diurus dan dipimpin oleh direksi yang terdiri dari seorang direktur utama

Page 55: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

42

dan tiga orang direktur. Dalam melakukan tugasnya direksi diawasi oleh

dewan komisaris dan direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang

Saham. (RUPS), yang masing-masing untuk Jangka waktu 3 tahun bagi

Dewan Komisaris dan 5 tahun bagi Direksi. Tugas dan wewenag dewan

komisaris dan direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

Manajemen PT.Semen Tonasa menyusun unit organisasi sebagai berikut:

a. Struktur

Gambar 4.4Struktur Organisasi PT. Semen Tonasa

STRUKTUR ORGANISASI PT. SEMEN TONASA

Dept. Jaminan Mutu& Lingkungan/MR

Dept. Pengadaan &PP

Dept. Distribusi &Transportasi

Dept. Penjualan

Dept. ProduksiTonasa 5

Dept. CSR & Umum

SekretarisPerusahaan

Direktur Produksi

Dept. Produksi BahanBaku

Dept. ProduksiTonasa 2/3

Dept. ProduksiTonasa 4

Dept. Internal Audit

Direktur Utama

Direktur KeuanganDirektur Komersial

Dept. PerencaanTeknik

Dept. Pembangkit

Dept. Akuntansi &Keuangan

Dept. SDM

Staf Dir.Utama

Page 56: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

43

b. Job Deskription

1) Dewan Direksi

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Semen

Tonasa (Persero) diurus dan dipimpin oleh direksi dari seorang

Direktur Utama dibantu tiga orang direktur lainnya. Dalam

menjalankan tugasnya Dewan Direksi bertanggung jawab sekaligus

diawasi oleh Dewan Komisaris sebagai wakil pemegang saham.

Dewan Direksi diangkat berdasarkan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) dengan lama masa jabatan 5 tahun.

Dewan Direksi terdiri atas :

a) Direktur Utama

Direktur Utama bertanggung jawab atas kelancaran

jalannya perusahaan. Direktur Utama juga mempunyai tugas

dan tanggung jawab terhadap bidang-bidang yang mendapat

pengawasan secara langsung yaitu bidang umum, bidang

sumber daya manusia, bidang satuan pengawas intern dan

bidang usaha sampingan (Yayasan Dana Pensiun dari Hari Tua,

YKST, PT. PKM, Koperasi, Dharma Wanita, Bengkel Kendari)

serta perwakilan Jakarta.

b) Direktur Keuangan dan Komersial

Bertanggung jawab atas semua aktivitas perusahaan. Tugas

Direktur Keuangan dan Komersial adalah :

Page 57: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

44

(1) Pembuatan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan

serta mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan dari

anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.

(2) Menyusun pendistribusian hasil produksi semen yang

dilakukan dengan cara menyusun strategi pemasaran di

seluruh daerah pemasaran termasuk pengangkutannya.

(3) Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang, bahan

baku, bahan pembantu, dan mesin-mesin lainnya sebagai

kelengkapan dalam kegiatan produksi.

c) Direktur Produksi

Tugas Direktur Produksi adalah :

(1) Terselenggaranya kelancaran operasi pabrik Unit II, pabrik

Unit III, dan pabrik Unit IV.

(2) Terselanggaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi

perumahan karyawan, gedung pabrik, dan gedung lainnya

serta pelabuhan khusus Biringkassi.

d) Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Tugas Direktur Litbang adalah melaksanakan kegiatan

untuk merealisasikan tujuan perusahaan dengan baik meliputi :

(1) Terselenggaranya semua aktivitas perencanaan pelaksanaan

proyek-proyek perluasan termasuk di dalamnya pengurusan

sumber dana untuk proyek-proyek yang dimaksud.

Page 58: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

45

(2) Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi

yang ada dan yang akan di gunakan baik dalam unit yang

telah ada maupun dalam proyek perluasan yang telah

direncanakan.

2) Kepala Departemen atau Bidang

Dalam struktur organisasi PT. Semen Tonasa (Persero)

terdapat 12 departemen. Tugas dari departemen tersebut adalah :

a) Departemen Hubungan Luar

Bertugas menangani masalah kehumasan yang menyangkut

perwakilan PT. Semen Tinasa (Persero) di Makassar dan

masalah hubungan dengan para pemegang saham. Selain itu

bertanggung jawab terhadap perwakilan PT. Semen Tonasa

(Persero) di Jakarta.

b) Departemen Umum

Bertugas menyelenggarakan kegiatan yang bersifat umum,

pengamanan instalasi dan kompleks perusahaan, pengurusan

masalah tanah dan izin, serta kegiatan yang menyangkut

hukum dan kesekretariatan.

c) Departemen Satuan Pengawasan Intern

Bertanggung jawab dan kelancaran pengelolaan tugas

Departemen Satuan Pengawasan Intern yang meliputi

pengawasan finansial dan pengawasan operasional serta tugas-

tugas lainya yang diberikan direksi.

Page 59: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

46

d) Departemen Pemasaran

Bertugas merencanakan perencanaan dan analisis pasara

untuk kelancaran pemasaran dan distribusi semen. Disamping

itu, bertanggung jawab terhadap pengantongan di Banjarmasin,

Samarinda, Bitung, Celukan Bawang dan Ambon.

e) Departemen Logistik

Bertugas merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi

pelaksanaan prosedur pengadaan dan manajemen pergudangan.

f) Departemen Akuntansi dan Keuangan

Bertugas memimpin dan mengkoordinir pengelolaan tugas-

tugas akuntansi dan keuangan perusahaan.

g) Departemen Operasi I

Bertugas merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi

pengoperasian pabrik unit II dan unit III sesuai RKAP secara

efektif, efisiensi, ekonomis, aman terhadap personil dan

peralatan serta ikut menjaga kelestarian lingkungan hidup

h) Departemen Operasi II

Bertugas merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi

pengoperasian aset perusahaan dalam memproduksi semen,

termasuk pengangkutan dan pemuatan seman ke atas kapal

pelabuhan Biringkassi dan Makassar dengan biaya serendah

mungkin dan aman terhadap personil peralatan serta kelestarian

lingkungan hidup.

Page 60: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

47

i) Departemen Litbang

Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan penelitian proses

teknologi penyelenggaraan studi pengembangan perusahaan

sistem manajemen perusahaan.

j) Departemen Pengembangan dan Energi

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi serta

mengevaluasi pengoperasian asset perusahaan yang meliputi

mesin, pembangkit tenaga listrik, alat-alat berat/kecil dan alat-

alat tambang, mesin-mesin dan peralatan unit pemecah batu

kapur tanah liat dan pasir silica, sehingga kondisinya tetap

terpelihara untuk menunjang kelancaran proses produksi.

k) Departemen Sumber Daya Manusia

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi serta

mengevaluasi pengoperasian asset perusahaan dalam

penyediaan, pemeliharaan, perawatan, pembinaan dan

pengembangan sumber daya manusia agar tercapai

produktivitas tenaga kerja yang optimal.

l) Departemen Teknik

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan

pembuatan, pabrikasi perhitungan teknis dan finansial untuk

modifikasi dan renovasi peralatan serta pembuatan bangunan,

sarana dan prasarana di lingkungan pabrik, perumahan,

Page 61: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

48

pelabuhan Biringkassi dan terminal-terminal pengantongan

semen secara efektif dan efisien.

3) Kepala Biro

Tugas kepala biro ini adalah membantu kepala departemen

atau kepala bidang dalam menangani pekerjaan sehari-hari.

Penentuan kepala biro berdasarkan pada jenis pekerjaan yang akan

di tangani pada masing-masing bidang.

4) Kepala Seksi

Tugas kepala seksi adalah membantu Kepala Biro dalam

melaksanakan tugas sehari-harinya. Dan bertanggung jawab penuh

secara teknis terhadap semua kegiatan yang langsung dibawahinya

Page 62: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

49

B. Pembahasan hasil penelitian

1. Rasio Lancar, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rasio lancar =Aktiva Lancar

X 100%Utang Lancar

Tabel 4.1. Data perhitungan untuk rasio lancar

Uraian 2011 2012 2013

Aktiva Lancar 1.237.682.866 1.594.864.239 1.988.250.545

Utang Lancar 661.895.112 1.056.532.734 1.057.553.048Sumber : data PT.Semen Tonasa Kabupaten Pangkep

Tahun 2011 =1.237.682.866

= 1,86 X 100% = 186%661.895.112

Tahun 2012 =1.594.864.239

= 1,50 X 100% = 150%1.056.532.734

Tahun 2013 =1.988.250.545

= 1,88 X 100% = 188%1.057.553.048

2. Rasio cepat, dengan rumus sebagai berikut :

Rasio Cepat =Aktiva Lancar – Sediaan

X 100%Utang Lancar

Tabel 4.2. Data perhitungan untuk rasio cepat

Uraian 2011 2012 2013

Aktiva Lancar 1.237.682.866 1.594.864.239 1.988.250.545

Utang Lancar 661.895.112 1.056.532.734 1.057.553.048

Sediaan 494.288.980 481.519.053 526.326.104Sumber : data PT.Semen Tonasa Kabupaten Pangkep

Tahun 2011 =1.237.682.866 - 494.288.980

= 1,12 X 100% = 112%661.895.112

Page 63: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

50

Tahun 2012 =1.594.864.239 - 481.519.053

= 1,05 X 100% = 105%1.056.532.734

Tahun 2013 =1.988.250.545- 526.326.104

= 1,38 X 100% = 138%1.057.553.048

3. Rasio Kas, dengan rumus sebagai berikut :

Rasio Kas =Kas + Bank

X 100%Utang Lancar

Tabel 4.3. Data perhitungan untuk rasio kas

Uraian 2011 2012 2013

Utang Lancar 661.895.112 1.056.532.734 1.057.553.048

Kas 324.933.779 503.076.307 679.733.602

Bank - 87.001.746 215.920.359Sumber : data PT.Semen Tonasa Kabupaten Pangkep

Tahun 2011 =324.933.779

= 0,49 X 100% = 49%661.895.112

Tahun 2012 =503.076.307 + 87.001.746

= 0,55 X 100% = 55%1.056.532.734

Tahun 2013 =679.733.602 + 215.920.359

= 0,84 X 100% = 84%1.057.553.048

4. Rasio perputaran Kas, dengan rumus sebagai berikut :

Rasio PerputaranKas

=Penjualan Bersih

Modal Kerja Bersih

Tabel 4.4. Data perhitungan untuk rasio perputaran kas

Uraian 2011 2012 2013

Penjualan Bersih 1.075.834.616 1.416.435.531 1.615.743.389

Modal Kerja Bersih 575.787.754 538.331.505 930.697.497Sumber : data PT.Semen Tonasa Kabupaten Pangkep

Page 64: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

51

Tahun 2011 =1.075.834.616

= 1,86 kali575.787.754

Tahun 2012 =1.416.435.531

= 2,63 kali538.331.505

Tahun 2013 =1.615.743.389

= 1,73 kali930.697.497

5. Inventory To Net Working Capital, dengan rumus sebagai berikut :

Inventory To NWC =Sediaan

X 100%Aktiva Lancar - Utang Lancar

Tabel 4.5. Data perhitungan untuk Inventory To Net Working Capital

Uraian 2011 2012 2013

Aktiva Lancar 1.237.682.866 1.594.864.239 1.988.250.545

Utang Lancar 661.895.112 1.056.532.734 1.057.553.048

Sediaan 494.288.980 481.519.053 526.326.104Sumber : data PT.Semen Tonasa Kabupaten Pangkep

Tahun 2011 =494.288.980

= 0,85 X 100% = 85%1.237.682.866 - 661.895.112

Tahun 2012 =481.519.053

= 0,89 X 100% = 89%1.594.864.239 - 1.056.532.734

Tahun 2013 =526.326.104

= 0,56 X 100% = 56%1.988.250.545 - 1.057.553.048

Page 65: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

52

2. Analisis Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas

Tabel 5.6. Hasil perhitungan rasio likuiditas

Rasio 2011 2012 2013

Rasio Lancar 186% 150% 188%

Rasio Cepat 112% 105% 138%

Rasio Kas 49% 55% 84%

Rasio Perputaran Kas 1,86 kali 2,63 kali 1,73 kali

Inventoryt to NWC 85% 89% 56%

Sumber : data PT.Semen Tonasa Kabupaten Pangkep

a. Rasio Lancar

Untuk rasio lancar pada PT. Semen Tonasa dari tahun 2011

hingga tahun 2013. Dari tahun 2011 hingga tahun 2013 perusahaan

mempuyai kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dengan hasil terendah di tahun 2012 dengan hasil

150%. Dan untuk tahun 2011 dan tahun 2013 mempunyai hasil

perbandingan yang sedikit yaitu tahun 2011 senilai 186% dan

untuk tahun 2013 senilai 188% dengan hasil selisih 2%. Diantara

ketiga tahun tersebut tahun 2012 mempunyai tingkat operasional

yang baik dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun 2013 karena

adanya endapan dana yang besar yang tidak beroperasi.

b. Rasio Cepat

Hasil rasio cepat pada PT. Semen Tonasa pada periode

2011 hingga 2013 adalah untuk tahun 2011 adalah 112% dan untuk

tahun 2012 senilai 105%. Sempat menurun dari tahun 2011 ke

tahun 2012 dengan selisih 7%. Dan ada peningkatan sebanyak 33%

di tahun 2013 dengan hasil 138% hal ini mengatakan bahwa

Page 66: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

53

perusahaan tersebut dapat membayar kewajiban jangka pendek

atau utang yang segera jatuh tempo.

c. Rasio Kas

Dalam rasio kas pada PT. Semen Tonasa adalah untuk

tahun 2011 senilai 49% dan di tahun 2012 meningkat senilai 16%

dengan hasil 55% dan meningkat di tahun 2013 sebesar 29%

dengan hasil 84%, jika rata-rata industri untuk kas rasio adalah

50%, maka untuk tahun 2012 hampir mendekati rata-rata industri,

walaupun di bawah rata-rata industri. Apabila rasio kas di bawah

rata-rata industri, maka kondisi kurang baik di tahun tersebut,

karna untuk membayar kewajiban jangka pendek masih

memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva lancar.

Berbeda dengan tahun 2012 dengan hasil 55% dan tahun 2013 84%

nilai kedua tahun tersebut di atas rata-rata industri sehingga hal ini

mengatakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai ketersediaan

uang kas untuk membayar ketersediaan perusahaan tersebut.

d. Rasio Perputaran Kas

Hasil rasio perputaran kas pada periode 2011 hingga tahun

2013 pada PT. Semen Tonasa dengan hasil di tahun 2011 sebanyak

1,86 kali dan di tahun 2012 meningkat dengan hasil 2,63 kali dan

untuk tahun 2013 senilai 1,73 kali perputaran kas. Dengan hasil

perhitungan di atas dapat dikatakan bahwa, hasil yang di peroleh

dari tahun 2011 hingga 2013 adalah diatas 1 kali maka perusahaan

Page 67: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

54

tersebut mempunyai kecukupan modal kerja perusahaan yang

dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai tingkat

ketersediaan kas untuk membayar tagihan dan biaya-biaya yang

berkaitan dengan penjualan.

e. Inventory to Net Working Capital

Untuk Inventory to Net Working Capital dapat di lihat dari

table diatas Dapat dilihat bahwa Dengan hasil pada 2011 jumlah

rasio INCW adalah 85% dan pada tahun 2012 berjumlah 89% dan

terjadi penurunan di tahun berikutnya sebesar 56% hal ini berarti

pada tahun 2011 jumlah sediaan terserap 85% untuk modal kerja

dan untuk tahun 2012 sebesar 89% dan di tahun berikut turun

menjadi hanya 56%.

Page 68: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan terhadap

laporan keuangan yang telah diperoleh dari PT. Semen Tonasa Kabupaten

Pangkep, periode pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dengan

menggunakan analisis rasio likuiditas, maka dapat diambil kesimpulan

diantaranya sebagai berikut:

Pada rasio likuiditas menggunakan lima rasio diantaranya rasio lancar,

rasio cepat, rasio kas, rasio perputaran kas, dan Inventory To Net Working

Capital. Pada rasio lancar yang telah diperoleh hasil pada tahun 2011 senilai

186%, tahun 2012 senilai 150% dan pada tahun 2013 senilai 188%, diantara

ketiga tahun diatas, pada tahun 2012 mempunyai tingkat operasional yang

baik dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun 2013 karena adanya endapan

dana yang besar yang tidak beroperasi. Dan standar efisiensi dalam

penggunaan modal kerja adalah 125%, dan hasil perhitungan yang telah

dipaparkan sebelumnya memperoleh hasil > 125%, hal ini dapat ditarik

kesimpulan bahwa PT. Semen Tonasa mempuyai kemampuan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Dan pada rasio cepat dengan hasil perhitungan pada tahun 2011 dengan

hasil 112%, pada tahun 2012 senilai 105% dan pada tahun 2013 senilai 138%,

Page 69: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

56

hal mengatakan bahwa PT. Semen Tonasa dapat membayar kewajiban jangka

pendek atau utang yang segera jatuh tempo.

Dalam rasio kas pada PT. Semen Tonasa adalah untuk tahun 2011 senilai

49% dan di tahun 2012 senilai 55% dan pada tahun 2013 senilai 84%, jika

rata-rata industri untuk kas rasio adalah 50%, maka pada tahun 2011

dinyatakan kurang baik karena untuk membayar kewajiban jangka pendek

masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva lancar. Berbeda

dengan tahun 2012 dengan hasil 55% dan tahun 2013 84% nilai kedua tahun

tersebut di atas rata-rata industri sehingga hal ini mengatakan bahwa

perusahaan tersebut mempunyai ketersediaan uang kas untuk membayar

ketersediaan perusahaan tersebut.

Pada rasio perputaran kas dari hasil perhitungan yang telah dilakukan di

peroleh hasil untuk tahun 2011 senilai 1,86 kali , pada tahun 2012 senilai 2,63

kali dan pada tahun 2013 senilai 1,73 kali. Dengan hasil perhitungan di atas

dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai kecukupan modal

kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai

tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan dan biaya-biaya yang

berkaitan dengan penjualan.

Untuk Inventory to Net Working Capital, Dapat dilihat bahwa Dengan

hasil pada 2011 jumlah rasio INCW adalah 85% dan pada tahun 2012

berjumlah 89% dan terjadi penurunan di tahun berikutnya sebesar 56% hal ini

berarti pada tahun 2011 jumlah sediaan terserap 85% untuk modal kerja dan

Page 70: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

57

untuk tahun 2012 sebesar 89% dan di tahun berikut turun menjadi hanya

56%.

Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan modal

kerja telah efisien sehingga dapat meningkatkan likuiditas dalam tahun 2011

hingga 2013, hal ini menunjukkan bahwa likuiditas PT. Semen Tonasa

Kabupaten Pangkep dikatakan baik.

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dan simpulan yang telah

diambil, maka dapat penulis ajukan saran yang sekiranya dapat

dipertimbangkan oleh perusahaan untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

Adapun saran tersebut, dari hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa rasio

likuiditas perusahaan tersebut dikatakan baik, maka penulis memberikan saran

kepada perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan dalam

mengoperasionalkan modal kerja yang dimiliki agar aktifitas perusahaan

berjalan dengan baik dan likuiditas perusahaan tetap terjaga.

Page 71: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja keuangan. Cetakan kesatu, Penerbit: CV.Alfate. Bandung

Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen keuangan. Cetakan ketiga, Penerbit:Alfabeta. Bandung

Harahap, Sofyan S. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Kesatu.Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harahap, Sofyan S. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Keseblas,Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Harmono, 2009. Manajemen Keuangan. Cetakan pertama, Penerbit: PT. BumiAksara. Jakarta

Marton Dan D.Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Cetakan Keenam,Penerbit : EKONISIA. Yogyakarta.

Kasmir, 2013. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. Penerbit: PrenadaMedia Group. Jakarta

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh, Penerbit: RajawaliPers. Jakarta.

Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit:Liberty. Yogyakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit: Alfabeta.Bandung

Sutrisno. 2005. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Penerbit :Ekonisia. Yogjakarta

Page 72: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id
Page 73: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

(Dalam ribuan rupiah)

ASET 2011 2012 2013

Aset lancar

Kas dan setara kas 324.933.779 503.076.307 679.733.602

Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 12.191.922 6.639.304 506.443

Investasi jangka pendek - -

Piutang usaha - net

- Pihak ketiga 356.494.626 516.935.996 578.330.488

- Pihak-pihak yang berelasi 14.853.947 43.586.243 159.540.366

Piutang lain-lain - net

- Pihak ketiga 4.870.852 8.619.009 15.617.936

- Pihak berelasi 5.383.388 25.475.935 15.374.324

Persediaan - net 494.288.980 481.519.053 526.326.104

Uang muka 7.400.983 3.957.673 9.518.938

Beban dibayar di muka 4.091.664 5.054.719 3.302.342

Pajak dibayar di muka 13.172.725 - -

Jumlah aset lancar 1.237.682.866 1.594.864.239 1.988.250.545

Aset tidak lancar

Piutang lain lain pihak berelasi - - -

Investasi saham tidak tercatat di bursa - - -

Aset pajak tangguhan 42.261.885 27.912.614 -

Aset tetap - net 3.985.888.879 5.654.385.232 6.077.056.935

Uang muka proyek 106.993.038 52.448.173 32.833.766

Aset lain-lain 2.016.948 2.016.948 27.183.985

Jumlah aset tidak lancar 4.137.160.750 5.736.762.967 6.137.074.687

JUMLAH ASET 5.374.843.616 7.331.627.206 8.125.325.232

Page 74: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

(Dalam ribuan rupiah)

LIABILITAS DAN EKUITAS 2011 2012 2013

Liabilitas jangka pendekHutang bank jangka pendekUtang usaha

- Pihak ketiga 120.494.697 281.795.214 249.542.293 - Pihak berelasi 42.848.096 170.095.415 154.952.484

Utang lain-lain- Pihak ketiga 226.917.806 250.243.315 167.308.194 - Pihak berelasi 100.925.282 58.202.135 19.298.830

Beban yang masih harus dibayar 16.158.669 13.135.430 26.674.995 Liabilitas imbalan kerja 88.956.497 110.224.278 155.491.093 Utang pajak 26.905.691 76.626.707 46.082.946 Uang muka penjualan 11.903.650 4.324.222 12.834.140 Utang jangka panjang yang

jatuh tempo dalam satu tahun- Pinjaman dari Pemerintah

Republik Indonesia 1.790.930 - - - Utang bunga dan denda 19.381.110 - - - Utang Bank - 87.001.746 215.920.359 - Utang sewa pembiayaan 5.612.684 4.884.272 9.447.714

Jumlah liabilitas jangka pendek 661.895.112 1.056.532.734 1.057.553.048

Liabilitas jangka panjangUtang lain-lain

- Pihak ketiga 813.442 2.437.162 89.681 - Pihak berelasi 19.017.495 22.330.660 15.146.087

Utang deviden 626.930.301 937.071.707 1.173.109.010 Liabilitas pajak tangguhan - - 5.406.686 Liabilitas imbalan kerja 112.632.014 112.336.568 131.211.149 Utang jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempodalam satu tahun- Utang bank 1.690.763.263 2.535.526.332 2.644.608.454 - Pinjaman dari Pemerintah

Republik Indonesia - - Utang bunga dan denda - - - - Utang sewa pembiayaan 21.301.260 16.416.988 22.600.228

Liabilitas tidak lancar lainnya 3.212.146 3.083.533 13.800.861 13.800.861

Jumlah liabilitas jangka panjang 2.474.669.921 3.629.202.950 4.005.972.156

Jumlah liabilitas 3.136.565.033 4.685.735.684 5.063.525.204

Ekuitas

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas indukModal saham - nilai nominal 304.000.500 304.000.500 304.000.500 Tambahan modal disetor 468 468 468 Tambahan modal lainnya 97.772.620 135.380.240 164.136.765 Selisih penilaian kembali aktiva tetap - - - Cadangan atas lindung nilai arus kas 3.697 1.094 3.883 Saldo laba - dicadangkan 641.152.869 910.034.001 1.263.219.150 Saldo laba - belum dicadangkan 1.195.348.429 1.296.475.219 1.330.439.262

Jumlah ekuitas 2.238.278.583 2.645.891.522 3.061.800.028

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.374.843.616 7.331.627.206 8.125.325.232

- - (0)

Page 75: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

(Dalam ribuan rupiah)

Laba Rugi 2011 2012 2013

Pendapatan 3.039.863.341 3.753.269.551 4.965.375.235

Beban pokok pendapatan (1.964.028.725) (2.336.834.200) (3.349.631.845)

Laba kotor 1.075.834.616 1.416.435.351 1.615.743.389

Beban penjualan (148.021.099) (232.496.555) (173.970.495)

Beban administrasi dan umum (192.871.925) (239.650.820) (247.155.225)

Kerugian selisih kurs - bersih (3.657.741) (2.795.475) 344.794

Penghasilan lain-lain - bersih 5.571.810 5.334.984 6.884.897

Beban operasi (338.978.955) (469.607.866) (413.896.029)

Laba operasi 736.855.661 946.827.485 1.201.847.361

Penghasilan bunga 13.445.887 12.372.103 23.403.297

Beban bunga (8.245.805) (78.469.037) (281.335.517)

Laba sebelum pajak penghasilan 742.055.743 880.730.551 943.915.141

Beban pajak penghasilan (197.761.954) (238.575.734) (267.796.281)

Laba tahun berjalan 544.293.789 642.154.817 676.118.860

Pendapatan/Beban komprehensif

lain setelah pajak 595.099 (2.603) 2.789

Jumlah laba komprehensif 544.888.888 642.152.214 676.121.649

Page 76: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id
Page 77: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id
Page 78: RIDWAN ANWAR 105720335311 - digilibadmin.unismuh.ac.id

RIWAYAT HIDUP

RIDWAN ANWAR, Lahir di Pangkep, Kecamatan

Segeri. Pada tanggal 25 Agustus 1991. Anak Pertama

dari 3 Bersaudara, anak dari pasangan Alm. Anwar

dan Nurhaedah.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1999 di SD

Nurul Huda 1 Yapis Jayapura, di SMP Negeri 1 Jayapura dan tamat pada

Tahun 2006, kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah

Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Jayapura dan tamat pada tahun 2009, pada tahun

2011 penulis melanjutkan pada Program Strata Satu (S1) pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH

Makassar) melalui jalur penerimaan Mahasiswa Baru.