Revisi Tipus Yang Bener

5
4. TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Material Cetak Elastomer Material cetak kedokteran gigi ada dua macam yaitu material cetak elastis dan material cetak non elastis. Material cetak elastis dibagi menjadi dua macam yaitu hidrokoloid dan elastomer. Ada dua bentuk hidrokoloid, yaitu bentuk sol dan gel. Bentuk sol dapat mengalir dengan viskositas rendah. Bentuk gel memiliki viskositas yang lebih jika dibandingkan dengan bentuk sol (kental). Material cetak hidrocoloid masuk ke dalam rongga mulut dalam keadaan sol, dilepaskan dari jaringan mulut setelah jadi gel. Gambar 1. Klasifikasi Material Cetak (McCabe and Walls, 2008, hal.137) Elastomer sintetis dikembangkan terutama untuk aplikasi industri, tetapi potensinya dalam pengobatan dan kedokteran gigi berkembang dengan cepat dan sudah banyak digunakan. Elastomer cepat mendapat penerimaan di kedokteran gigi karena menawarkan solusi potensial

description

-

Transcript of Revisi Tipus Yang Bener

4. TINJAUAN PUSTAKA4.1 Material Cetak ElastomerMaterial cetak kedokteran gigi ada dua macam yaitu material cetak elastis dan material cetak non elastis. Material cetak elastis dibagi menjadi dua macam yaitu hidrokoloid dan elastomer. Ada dua bentuk hidrokoloid, yaitu bentuk sol dan gel. Bentuk sol dapat mengalir dengan viskositas rendah. Bentuk gel memiliki viskositas yang lebih jika dibandingkan dengan bentuk sol (kental). Material cetak hidrocoloid masuk ke dalam rongga mulut dalam keadaan sol, dilepaskan dari jaringan mulut setelah jadi gel.

Gambar 1. Klasifikasi Material Cetak (McCabe and Walls, 2008, hal.137)Elastomer sintetis dikembangkan terutama untuk aplikasi industri, tetapi potensinya dalam pengobatan dan kedokteran gigi berkembang dengan cepat dan sudah banyak digunakan. Elastomer cepat mendapat penerimaan di kedokteran gigi karena menawarkan solusi potensial untuk dua masalah utama yang terkait dengan hidrokoloid yang kurang tahan sobekan dan dimensi stabilitas rendah (McCabe 2008, hal.163). Menurut McCabe (2008, hal. 163) ada empat jenis elastomer yang sedang digunakan secara umum:1. Polisulfida,2. Silikon kondensasi,3. Silikon adisi,4. Polieter.Elastomer tersedia dalam dua komponen, pasta dasar, dan pasta katalis (atau cair) yang dicampur sebelum diberi tekanan. Elastomer sering diformulasikan dalam beberaa konsistensi termasuk ekstra rendah, rendah, sedang, besar, dan putty dalam urutan peningkatan isi fillernya. Bentuk konsistensi rendah dan bentuk putty hanya bisa digunakan untuk silikon kondensasi dan silikon adisi. Polisulfida hanya tersedia dalam bentuk light body dan heavy body. Tidak ada produk silikon kondensasi yang berbentuk heavy body. Pigmen ditambahkan untuk memberikan warna yang berbeda pada setiap material (Anisavice 2012, hal.153).

4.1.2 Silikon AdisiSilikon adisi tersedia dalam konsistensi extra low, low, medium, heavy, dan very heavy (putty). Gambaran produk silikon adisi ditunjukkan pada gambar 3. Pasta dasar dari kelas material immpression ini berisi cukup polimer berat bermolekul rendah (polymethylhydrosiloxane) dengan lebih dari tiga dan sampai sepuluh liontin atau kelomok terminal hidrosilane per molekul (lihat formula bawah dan formula silikon adisi 1 [ASI], gambar 2). Base-nya juga mengandung filler (Craig 2012, hal. 288).

Gambar 2. AS1 Formula silikon adisi

Akselelator (katalis) dan pasta dasar berisi polimer dimethylsiloxane dengan grup vinil terminal, ditambah filler. Akselelator juga berisi katalis platinum, Karstedt type, yang merupakan senyawa kompleks berisi platinum dan 1,3-divinyltetramethyldisiloxane. Tidak seperti tipe kondensasi, reaksi adisi tidak dengan normal menghasilkan produk sampingan yang berat bermolekul rendah, seperti diindikasikan dalam reaksi yang ditunjukkan berikut (AS2) (Craig 2012, hal. 289).

Gambar 3. AS2 dan AS3 atau reaksi setting silikon adisi.Reaksi kedua dapat terjadi, namun dengan menghasilkan gas hidrogen, jika gugus OH ada. Sumber gugus OH yang paling penting adalah air (HOH), reaksi yang di bawah konsumsi Si-H-unit yang digambarkan di atas (gambar 3/ AS3). Sumber gas hidrogen yang paling mungkin adalah reaksi samping dari unit SiH dari polymethylhydrosiloxane dengan satu sama lain di bawah pengaruh katalis platinum, juga ditunjukkan di gambar di atas (gambar 3/AS3) (Craig 2012, hal. 289). Tidak semua material impresi silikon adisi melepaskan gas hidrogen dan karena hal ini tidak diketahui apa yang dilakukan, dianjurkan salah satu menunggu setidaknya 30 menit untuk reaksi setting akan selesai sebelum model gipsum dan dies dituangkan. Dies epoxy tidak boleh dituangkan sampai impresi dibiarkan semalaman. Perbedaan dalam penundaan dengan gipsum dan epoxy adalah gisum memiliki setting time yang lebih pendek dibandingkan dengan material epoxy die. Beberapa produk berisi penyerap hidrogen seperti palandium dan gipsum dan material epoxy die dapat dituangkan sesegera mungkin (Craig 2012, hal. 289).

Sumber:Anusavice KJ., 2012, Phillips Science of Dental Material, 12th ed.,W.B Saunders, hal. 153Craig, Robert George, Powers, John M., &Wataha, John C, 2012, Dental Materials: Properties and Manipulation 13th edition, Mosby, Michigan, hal. 288-289McCabe JF., and Walls AWG., 2008, Applied Dental Materials, 9th ed,. Australia, Blackwell Publishing L.td, hal. 137, 162,