Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
-
Upload
lysha-orpheuzly-cliquerz-medan -
Category
Documents
-
view
240 -
download
0
Transcript of Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
1/20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat-alat berat, satu hal
yang amat penting adalah bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat. Langkah
pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat adalah menghitung secara teoritis seperti
yang dijelaskan dibawah ini nantinya. Kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan
dengan pengalaman yang nyata dari pekerjaan-pekerjaan yang telah pernah dilakukan dari
pekerjaan-pekerjaan sejenis.
Atas dasar perbandingan itu, terutama pada effesiensi kerjanya, kita dapat menentukkan
harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling sesuai untuk proyek yang bersangkutan,
sehingga estimasi biaya proyek tidak terlalu optimis ataupun terlalu kebesaran.Maka dari itu
pertama-tama perlu diketahui mengenai perhitungan teoritis serta perlu kemampuan
memperkirakan effesiensi kerja yang sesuai untuk jobsite yang bersangkutan. Dari hal-hal
tersebut kita akan mampu memperkirakan dengan tepat penyelesaian suatu volume pekerjaan
yang akan di kerjakan dengan alat-alat yang ditentukan.
Dalam pengguannya alat berat memiliki ambang batas dan kapasitas dari produksinya hal
ini menjadikan produktivitas alat berat harus diperhitungkan secara rinci.seringkali
penggunaan alat berat hanya berdasar kan kebutuhan dari suatu pekerjaan proyek saja tidak
berdasarkan kebutuhan pekerjaan. Kapasitas produksi alat berat itu sendiri dapat mengurangi
biaya penggunaannya demikian juga halnya dengan mobilisasi dan demobilisasi oleh karena
itu sebagai seorang ahli sipil mengetahui kapasitas produksi alat berat merupakan hal yang
mutlak . masalah kendala yang dialami oleh produktifitas alat berat juga berpengaruhterhadap kapasitas produksi alat berat dimana faktor-faktor yang mendominasi menjadi
kendala pada pekerjaan atau pengoperasian alat berat itu juga menjadi masalah dengan kata
lain masalah produktivitas dan kapasitas produksi itu saling berhubungan, misalkan : jika
pengerjaan suatu proyek konstruksi berada pada dataran tinggi jenis loader yang digunakan
adalah dumptruck yang berukuran kecil sehingga muatan yang diangkut lebih sedikit.
Yang juga menjadi masalah dilapangan adalah penggunaan alat berat tidak sesuai
kapasitas , hal ini sangat perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan proyek
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
2/20
2
yang sesuai dikemudian hari Dan apabila proses evaluasi ini tidak dilakukan tentunya akan
menghambat kesesuai dan efektifitas kerja .
B.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1.
Untuk menghitung muatan kapasitas dari daya kerja suatu alat berat.
2. Untuk Mengetahui tingkatan pekerjaan masingmasing alat berat .
3. Merencanakan penggunaan alat berat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan .
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
3/20
3
BAB II
PEMBAHASAN
PERHITUNGAN PRODUKSI ALAT BERAT
(Kapasitas Operasi Alat Berat)
Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat-alat berat,satu hal yang
sangat amat penting adalah bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat.
Langkah pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat adalah dengan menghitung secara
teoritis seperti yang dijelaskan dibawah ini.
Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan pengalaman nyata dalam
pekerjaan-pekerjaan yang pernah dilakukan dari pekerjaan-pekerjaan sejenis.Atas dasar
perbandingan itu,terutama pada efisiensi kerjanya,kita dapat menentukan harga besaran
estimasi kapasitas alat yang paling sesuai untuk proyek yang bersangkutan,sehingga
estimasibiaya proyek tidak terlalu optimis atau terlalu kebesaran.
Maka dari itu pertama-tama perlu diketahuimengenai perhitungan teoritisserta
perlukemampuan memperkirakanefisiensi kerja yang sesuai dengan jobsite yang
bersangkutan.Dari hal-hal tersebut kita akan mampu memperkirakandengan tepat
penyelesaian suatu volume pekerjaan yang akan dikerjakan dengan alat-alat yang ditentukan.
METODE PERHITUNGAN PRODUKSI ALAT BERAT
Biasanya kapasitas operasi suatu mesin konstruksi dinyatakan dalam m3/jam atau Cu
Yd/jam,produksi didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan per siklus waktu dan
jumlah siklus dalam satu jam misalnya.
Q = q x N x E = q x
x E
Dimana : Q = produksi perjam dari alat (m3/jam,Cu Yd/jam)
q = produksi (m3,CuYd)dalam satu siklus kemampuan alat untuk
memindahkan tanah lepas
N = Jumlah siklus dalam satu jam
N =
Cm = waktu siklus dalam menit.
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
4/20
4
1. Faktor Konvensi Volume Tanah.
Volume banyaknya tanah tergantung dari pada apakah tanah tersebut dalam keadaan
asli(belum dikerjakan alat berat)apakah telah lepas karena telah terkena pengerjaan dengan
alat alat berat,atau apakah telah dipadatkan
Faktor konversi tergantung dari tipe tanah dan derajat pengerjaan,tetapi biasanya angka
termaksud berkisar seperti pada tabel dibawah ini.
Untuk memperoleh produktivitas suatu alat berat,maka faktor konversi diambil dari tabel 1
dan produktivitas mesin dianggap untuk tanah lepas .Meskipun demikian,jika merencanakan
proyek volume harus di hitung apakah untuk tanah asli atau tanah yang dipadatkan
misalnya,maka harus berhati-hati didalam perhitungannya.
Tabel 1 . Faktor Konversi untuk Volume Tanah.
Jenis Tanah
Kondisi
Tanah
semula
Kondisi Tanah yang akan dikerjakan
Asli Lepas Padat
Pasir
(A)
(B)
(C)
1,00
0,90
1,05
1,1
1,00
1,17
0,95
0,86
1,00
Tanah Liat
berpasir
(A)
(B)
(C)
1,00
0,80
1,11
1,25
1,00
1,39
0,90
0,72
1,00
Tanah liat (A)
(B)
(C)
1,00
0,70
1,11
1,25
1,00
1,59
0,90
0,63
1,00
Tanah campur
Kerikil
(A)
(B)
(C)
1,00
0,85
0,93
1,18
1,00
1,09
1,08
0,91
1,00
Kerikil (A)
(B)
(C)
1,00
0,88
0,97
1,13
1,00
1,10
1,03
0.91
1,00
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
5/20
5
Kerikil kasar (A)
(B)
(C)
1,00
0,70
0,77
1,42
1,00
1,10
1,29
0,91
1,00
Pecahan cadas
atau batuan
lunak
(A)
(B)
(C)
1,00
0,61
0,82
1,42
1,00
1,35
1,22
0,74
1,00Pecahan granit
atau batuan
keras
(A)
(B)
(C)
1,00
0,59
0,76
1,70
1,00
1,30
1,31
0,77
1,00
Pecahan Batu (A)
(B)
(C)
1,00
0,57
0,71
1,75
1,00
1,24
1,40
0,80
1,00
Batuan hasil
peledakan
(A)
(B)
(C)
1,00
0,56
0,77
1,80
1,00
1,38
1,30
0,72
1,00
(A)Tanah Asli (B) Tanah Lepas (C) Tanah Padat
CONTOH :
Harus dilaksanakan suatu pemindahan tanah 1000 m3tanah asli
a.Berapakah volume termaksudsesudah digali untuk diangkut?
b.Berapakah jadinya volume termaksud kalau dipadatkan?
Tanah asli Tanah lepas Tanah padat
Tanah biasa 1000 m3 x 1,25 = 1250 m3 x 0,72 = 900 m3
Batu split 1000 m3 x 1,13 = 1130 m3 x 0,91 = 1130 m3
Cadas lunak 1000 m3 x 1,65 = 1650 m3 x 0,74 = 1120 m3
2.
Effisiensi Kerja ( E )
Dalam merencanakan suatu proyek,produktivitas perjam dari suatu alat yang
diperlukan adalah produktivitas standard dari alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan
dengan suatu faktor.Faktor tersebut disebut effesiensi kerja.
Effisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti topografi,keahlian,pemilihan standar
pemeliharaan dan sebagainya yang menyangkut operasi alat.Dalam kenyataannya memang
sulit untuk menentukan besarnya effisiensi kerja,tetapi dengan dasar pengalaman-pengalaman
dapat ditentukan effisiensi kerja yang mendekati kenyataan.
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
6/20
6
Tabel 2. Effisiensi Kerja
Kondisi operasi alat
Pemeliharaan Mesin
Baik
SekaliBaik Sedang Buruk
Buruk
Sekali
Baik sekaliBaik
Sedang
Buruk
Buruk sekali
0,830,78
0,72
0,63
0,52
0,810,75
0,69
0,61
0,51
0,760,71
0,65
0,57
0,47
0,700,65
0,60
0,52
0,42
0,630,60
0,54
0,45
0,32
Kondisi kerja tergantung dari hal-hal berikut dan keputusan terakhir harus diambil dengan
hal berikut :
a) apakah alat sesuai dengan topografi yang bersangkutan
b)
Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti ukuran medan dan peralatan
c) Pengaturan kerja dan kombinasi antara peralatan dan mesin
d) Metode operasionaldan perencanaan p`ersiapan
e) pengalaman dan kepandaian operator dari pengawas untuk pekerjaan yang dimaksud
Hal-hal berikut yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan peralatan
a) penggantian pelumas dan grease(gemuk) secara teratur
b) kondisi peralatan pemotong
c) Persediaaan suku cadang yang diperlukan untuk peralatan bersangkutan.
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
7/20
7
ALAT PENGANGKUT
A.DUMP TRUCK
a.
Memperkirakan Kapasitas produksi Dump Truck
Untuk melakukan perhitungan terhadap produksi dump trucksecara teoritis
diperlukan data dari alat dan keadaan lapangan.
Data-data yang diperlukan antara lain :
1. Data teknis yang meliputi :
- Kapasitas mujung (cuyt)
- Berat kosong (lbs)
- Kekuatan mesin (HP)
- Efisiensi mekanis (%)
- Kecepatan meksimum tiap-tiap gear (mph)
2. Keadaan lapangan yang meliputi :
- Jarak tempuh
- Lokasi tempat kerja ( dekat atau tidaknya terhadap permukaan air laut
- Rolling Resistance (lb)
- Coeficient Otration (%)
- Swell Factor
- Bobot isi (lb/cuyt)
Setelah didapatkan data-data di atas maka langkah selanjutnya mengetahui
langkah langkah perhitungan produksi truck :
Langkahlangkah perhitungan produksi truck :
1.
Data :
Spesifikasi truck
Spesifikasi alat pemuat atau alat gali
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
8/20
8
Spesifikasi material & jalan
2.
Tetapkan kapasitas truck (4-5 kali kapasitas pemuat atau alat gali)
3. Hitung berat kosong truck dan berat saat dimuati
4. Tentukan kecepatan truck saat dimuati dan saat kembali.
5.
Hitung waktu siklus truck : Ws = waktu variabel + waktu tetap
6. Hitung factor korelasi yang terdiri dari efesiensi waktu kerja dan kondisi kerja dan
tata laksana.
7. Hitung produksi truck :
Q = q x 60/Ws x E
8. Hitung jumlah truck yang dibutuhkan : n = Qmax / qi
b. Contoh Soal
Hitung produksi truck dan jumlah truck yang diperlukan untuk pekerjaan penggalian tanah
dengan data sebagai berikut :
Truck : beratkosong = 37.000 lb
Kapasitas maksimum : 40.000 lb
Alat gali : power shovel dengan kapasitas bucket 3 cu.yd dan produksi
312cu.yd/jam
Material : Tanah, Bj = 2.600 lb/BCY. Swell = 25%
Jalan : jarak tempuh truck 1 mil
Kelandaian rata-rata 2.5 %, naik pada saat memuat
Koefisien tahanan gelinding 60 lb/ton
Koefisien traksi 0,6
Waktu tetap 2 menit, waktu untuk membuang dan mengatur posisi 1 menit
Efesiensi waktu kerja 50 menit/jam.Kondisi kerja dan tata laksana baik.
Penyelesaiannya :
Kapasitas Power Shovel = qps = 3 cu.yd
Kapasitas truck = qtruck = 3 x 5 = cu.yd
Berat tanah = 15 x 2.600 = 39.000 lb
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
9/20
9
Koefisientahanankelandaian = 50 lb/ton
- Saat dimuati
Tahanan gelinding =RR = 60 X 38 = 2.280 lb
Tahanan kelandaian =GR = 50 x 38 = 1.900 lb
Tahanan total =TR = 4,180 lb
Kecepatan pada gigi 3 = 11,9 mph dengan Rimpull = 5,350 lb
Traksi kritis = 0,6 x 76.000 = 45.600 lb>Tenaga truck (Rimpul) dapat jalan
Waktu kembali =1/11,9 = 0,0306 jam
- Saat kembali ( kosong)
Berat kosong truck = 37.000 lb = 18,5 ton
Tahan gelinding : RR = 60 x 18,5 = 1.110 lb
Tahanan kelandaian : GR = -50 X 18,5 = -925 lb
Kecepatan pada gigi 5 = 32,7 mph denganRimpul = 1.945 lb
Traksi kritis = 0,6 x 37.000 = 22.200 lb > tenaga truck (Rimpul) dapat jalan
Waktu kembali = 1/ 32,7 = 0.0306 jam
Waktu siklus :
Waktu pemuatan =
= 0,0481 jam
Waktu pengangkutan = 0,084 jam
Waktu kembali = 0,0306 jam
Waktu tetap = 2menit = 0,0333 jam
Waktu membuang = 1menit = 0,0167 jam
Waktu siklus = 0,2127 jam
Faktor koreksi:
Waktu kerja : = 50/60 = 0,83
Kondisi kerja dan tata laksana baik : = 0,75
Faktor koreksitotal : E = 0,83x0,75 = 0,6225
Produksi truck:
Q =15x0,6225 / 0,2127 = 43,9 BCY/jam
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
10/20
10
Produksi Power Shovel = 312 BCY/jam
Jumlah truck yang dibutuhkan :
n = 312 / 43,9 =7,1 =8 buah truck.
B.MOTOR SCRAPER
Scrapers adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah
hasil pengerukan secara berlapis. Scrapers dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk
jarak yang relative jauh (sampai dengan 2 km) pada tanah datar dengan alat penggerak roda
ban. Pemilihan Scrapers untuk pekerjaan ini tergantung pada :
a. karakteristik material yang dioperasikan
b. panjang jarak tempuh
c.
kondisi jalan
d. alat bantu yang diperlukan
Scrapers umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, Scrapers yang ditarik (towed scrapers),
scraper bermotor (motorized scrapers) dan scraper yang mengisi sendiri (selfloading
scrapers).Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 HP
atau lebih dan dapat menampung material antara 8 - 30 m. Motorized scraper mempunyai
kekuatan 500 HP atau lebih dan berdaya tampung15 - 30 m dengan kecepatan mencapai 60
km /jam karena menggunakan alat penggerak ban. Akan tetapi daya cengkeram ban terhadap
tanah kurang sehingga scrapers tipe ini dalam operasinya memerlukan bantuan crawler
traktor yang di-lengkapi blade atau scraper lain.
Pengoperasian dengan alat bantu ini dilakukan dengan 2 (dua) cara :
1. Push-loaded :
Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian. Pada waktu bak penampung
telah penuh, scrapers dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat bantu dapat membantu tiga
hingga lima scraper. Dengan adanya alat bantu, jarak tempuh scrapers dapat mencapai 3 km.
ukuran dozer yang dipakai tergantung daya muat scrapers.
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
11/20
11
2. Push-pull:
Dua buah scrapers dioperasikan dengan cara saling membantu didalam pengerukan. Scrapers
yang dibelakang mendorong yang didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya
menarik yang dibelakang saat pemuatan.
Karena kedua tipe scrapers ini tak dapat memuat sendiri hasil pengerukannya, maka
scrapers tertentu dilengkapi semacam conveyor untuk memuat tanah.Scrapers macam ini
dinamakan self loading craper.Dengan adanya alat tambahan alat ini maka berat alat
bertambah sekitar 1015 %.
Seperti disebutkan diatas, scrapers dipakai untuk pengerukan top soil, dantop soil yang
dipindahkan berkisar pada kedalaman 10 - 30 cm. Jika lahan yang akan diangkat top soil
mempunyai luas sedang, maka self loading scrapers yang kecil atau crawler traktor dengan
scraper bowl dapat dipilih. Untuk lahan yang luas, push-loaded scraper dengan kecepatan
tinggi yang dipilih.
Scrapers juga dapat digunakan untuk meratakan tanah disekitar bangunan.Pekerjaan
ini dilakukan dalam jarak tempuh yang pendek. Jika jarak tempuh kurang dari 100 m, biaya
penggunaan alat ini sebaiknya dipertimbangkan terhadap biaya penggunaan Dozer atau
Grader.
Scrapers terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya.Bagian-bagian
itu disebut :
bowl, apron dantail gate.Bowl adalah bak penampung muatan yang terletak diantara ban
belakang. Bagian depan bowl dapat digerakkan ke bawah untuk operasi pengerukan dan
pembongkaran muatan.Disisi depan bowl yang bergerak kebawah terdapat cutting
edge.Kapasitas penuh bowl berkisar antara 3 - 38 m.
Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan
dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali, saat pengangkutan material. Beberapa
model scraper memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di
bowl.
Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan dan
pengangkutan material, dinding ini tidak bergerak, namun saat pembongkaran muatan ejector
bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl.
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
12/20
12
Pengangkutan material dilakukan pada kecepatan tinggi. Baik bowl, apron maupun
ejector tidak melakukan gerakan. Bowl harus tetap pada posisi di atas agar cutting edge tidak
mengenai permukaan tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting edge dan permukaan
tanah terganggu.
Pembongkaran muatan dilakukan dengan menaikkan apron dan menurunkan bowl
sampai material didalam bowl keluar dengan ketebalan tertentu.
Kemudian apron diangkat setinggi-tingginya dan ejector bergerak maju untuk mendorong
sisa material yang ada di bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron diturunkan, bowl
dinaikkan dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.
Sedang menurut cara kerjanya dapat dibagi atas 3 (tiga) cara yakni :
1.
Conventional Scraper, termasuk didalamnya Towed Wheel Scrapers (dengan penarik
Crawler Tractor dan Wheel tractor Scraper).
2. Elevating Scraper.
3.
Multi Scraper.
Gambar 2. Alat Scraper
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
13/20
13
Dalam penyebaran matetial maka bowl harus pada posisi penyebaran dengan jarak
ketanah sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. Membuka apron secara sebagian akan
membantu tercapainya ketebalan penyebaran yang diinginkan suatu material lepas.
Untuk material yang basah dan lengket maka apron dapat dinaik turunkan ber kali-kali
sampai material dibelakang pintu menjadi lepas dan tertumpah. Apabila material di depan
bukaan telah kosong, maka ejector harus digerakkan kedepan mendorong sisa material
sehingga dapat diperoleh tebal yang seragam disarankan untuk segala jenis material sebelum
ejector digerakkan kedepan maka apron harus diangkat penuh.
Waktu siklus scrapers merupakan perjumlahan dari waktu maju (LT), wak tu
pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT) dan waktu antri
(ST). Selain itu ada tambahan waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan,
perlambatan dan pengereman/decelerating and breaking time (ADBT). Karena LT, DT, ST,
TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap,
(lihat Tabel 2) sehingga rumus yang dipakai adalah :
FT = LT + DT + ST + TT + ADBT
Waktu pengangkutan dan waktu kembali tergantung pada grafik yang dikeluarkan oleh
produsen alat berat untuk setiap modelnya. (akan dilampirkan).- penggunaan grafik tersebut
adalah sbb :
1. Hitung RR dan GR permukaan jalan dan jumlahkan (TR).
2. Hitung berat alat ditambah berat material didalam bowl, jumlah berat yang ada tidak
boleh melampaui berat maksimum yang dianjurkan.
3.
Untuk permukaan jalan yang datar dan menanjak atau TR > 0, gunakan
grafikRimpullspeed gradeability sedangkan untuk jalan menurun danTR < 0, gunakan
grafik Continuous grade retarding.
4. Tarik garis vertical dari atas yang sesuai dengan berat alat dan material.
5. Tarik garis TR hasil penjumlahan no. 1 sesuai dengan TR yang ada sampai bertemu
dengan garis vertical no. 4.
6. Dari titik pertemuan kedua garis tarik garis horizontal kearah garis kurva.
7.
Dari pertemuan kurva dengan garis tersebut tarik garis vertical kebawah sampai keskala kecepatan.
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
14/20
14
8. Dari kecepatan dan jarak tempuh akan didapat waktu pengangkutan.
Kecepatan Pengangkuta
n
Rata-rata
Kegiatan 8
12,5
km/jam 12,524 km/jam 2448 km/jam
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Pemuatan 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4
Pembongkaran
& memutar
0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6
Percepatan &
Perlambatan
0,3 0,4 0,6 0,6 0,8 1,0 1,0 1,5 2,0
Total 1,5 1,9 2,6 1,8 2,3 3,0 2,2 3,0 4,0
Sumber : Peurifoy, 1985.
Catatan : 1 : kondisi baik ; 2 : kondisi sedang ; 3 : kondisi buruk.
Sedang waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap, waktu angkut dan waktu
kembali. Waktu angkut dan waktu kembali dihitung tersendiri karena selalu berubah
tergantung pada kondisi jalan dan jarak tempuh.Perhitungan CT menggunakan rumus :
CT = HT + RT + FT
Rumus yang digunakan untuk menentukan produksi Scrapers adalah :
Prod =
Pemakaian alat bantu / pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikkan
produktivitas alat. Umumnya sebuah pusher dapat membantu beberapa scraper dalam
melakukan pekerjaannya. Waktu siklus pusher adalah waktu yangdibutuhkan untuk memuat
material ke dalam scrapers ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu
scraper ke scraper lainnya. Waktu siklus dalam menit ini dicari dengan menggunakan rumus :
CT p = 1,4 LT s + 0,25
Jumlah Scrapers yang dapat dibantu oleh sebuah pusher adalah :
N = T s / T p
Tabel 2. Kecepatan kerja Scraper
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
15/20
15
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi Scrapers didalam
operasinya, cara-cara itu adalah :
1. Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl.
Dengan demikian waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari Ripper harus
lebih besar dari kedalaman penetrasi cutting edge scrapers.
2. Cara kedua adalah dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Ada
beberapa jenis tanah yang dapat dimuat dengan lebih mudah bila dalam
keadaan basah. Pembasahan tanah ini dilakukan sebelum tanah dimuat ke scrapers.
3. Cara lain adalah bila dijumpai lokasi medan yang menurun, maka produksi
Scraper dalam memuat material juga akan meningkat
Contoh soal :
Tanah sebanyak 300.000 lcm yang dipindahkan dengan menggunakan scraper 621E.
Spesifikasi tanah dan alat adalah sebagai berikut :
berat jenis tanah = 1340 kg/cm
job efficiency = 50/60
heaped capacity = 15,30 m
berat kosong = 30.479 kg.
berat maksimum = 52.249 kg.
kondisi permukaan sedang untuk loading digunakan pusher.
A - B : L = 1,0 km dan RR = 6 %.B - C : L = 0,5 km dan RR = 4 %, GR = 8 %.
Pertanyaan :
1. Berapa siklus waktu scrapers ?
2. Berapa produktivitas scrapers ?
3. Berapa siklus waktu pusher ?
4. Berapa jumlah scrapers yang diperlukan ?
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
16/20
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
17/20
17
= 1,4 x 1 + 0,25
= 1,65 menit
4. Jumlah scrapers = waktu siklus scrapers / waktu siklus pusher.
= 11,4 / 1,65
= 6,91 scrapers
C.MOTOR GRADER
Motor Grader merupakan alat perata yang memiliki berbagai kegunaan,dan biasanya
digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk permukaan tanahGrader juga dapat
dimanfaatkan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dancampuran aspal. Pada
umumnya Motor Grader digunakan pada suatu proyek dan perawatan jalan. Dari
kemampuannya bergerak Motor Grader ini juga sering digunakan dalam proyek lapangan
terbang
Motor Grader dalam pengoperasiannya digunakan untuk keperluan :
1. Grading ( perataan permukaan tanah )
2. Shaping ( pemotongan untuk mendapatkan bentuk/profil tanah )
3. Bank shoping (pemotong dalam pembuatan talud )
4.
Sarifiying ( pembuatan saluran )
5. Ditching ( pemotongan untuk pembuatan saluran )
6. Mixing and spreading ( mencampur dan menghampar material dilapangan )
Perhitungan produktivitasnya:
Gambar 9. Grader
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
18/20
18
Sebelum kita menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek
perataan permukaan tanah, terlebih dahulu kita menghitung jumlah lintasan yang akan dilalui
oleh motor grader ini, dengan formulasi sebagai berikut:
Dimana,
N : jumlah pass
W : lebar total untuk pekerjaan leveling
Lo : lebar tumpang tindih
n : jumlah rit yang diperlukan untuk mencapai permukaan yang dikehendaki
setelah kita dapat jumlah lintasannya kemudian kita menghitung waktu yang
dibutuhkan dengan formulasi sebagai berikut:
Dimana,
T : waktu kerja
d : panjang lokasi yang akan diratakan
N : jumlah pass
Va : kecepatan rata-rata
E : Effisieni
Contoh Soal :Sebuah motor grader dioperasikan untuk meratakan lapangan sepak bola dengan ukuran
lapangan 80 x 360. Dalam hal ini diasumsikan setiap passing motor grade, dengan panjang
blade 11 feet dan lebar blade 8 feet. Untuk meratakan gundukan tanah diperlukan 4 passing.
Kecepatan maksimum maju 4 mph dan kembali 12 mph, kecepatan rata-rata berikut waktu
akibat percepatan dan lain-lain dihitung Va = 6 mph. Effesiensi sebesar 80%.
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
19/20
19
Penyelesaian:
Diketahui:
W : 80 feet
Lo : 8 feet
n : 4
d = 360 feet
Va = 6 mph = 6 x 88 fpm
E = 0,80
()
Jadi untuk mengerjakan perataan lapangan sepak bola yang berukuran 80 x 360 diperlukan
waktu 68 menit.
D.
COMPACTOR
Perhitungan produktivitas compactor
Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan oleh
penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat
digunakan Persamaan 5.1 berikut.
Gambar 10. Compactor
-
8/10/2019 Revisi Kapasitas Produksi Alat Berat
20/20
20
F =
Dimana :
F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)
L = lebar efektif pada gilas (m)
V = kecepatan compactor (m/jam)
JM = kondisi manajemen dan medan kerja
N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai kemampatan yang dikehendaki
Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur
tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan
pass yang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.
Contoh soal
Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk memampatkan
suatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan 10 kali,
lebar efektif compactor 60cm, kecepatan operasi 2km/jam. Kondisi manajemen baik dan
kondisi medan baik. Berapakah produksi compactor per jamnya?
Hitungan :
F = 90 m2/lapis/jam
Ketebalan per lapis 10 cm, maka
Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9m3jam (CM)