REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN ... Pertanian/REVIEW...Tabel 3.4. Keterkaitan Visi, Misi,...
Transcript of REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN ... Pertanian/REVIEW...Tabel 3.4. Keterkaitan Visi, Misi,...
REVIEW
RENCANA STRATEGIS
DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK
TAHUN 2016-2021
DINAS PERTANIAN
KABUPATEN GRESIK
2017
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
ii
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL Iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I. PENDAHULUAN I-1
1.1. Latar Belakang I-1
1.2. Landasan Hukum I-4
1.3. Maksud dan Tujuan I-7
1.4. Sistematika Penulisan I-8
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK II-1
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik
II-1
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Gresik II-10
2.2.1. Sumber Daya Manusia II-10
2.2.2. Sumber Daya Aset II-10
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik II-11
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik
II-17
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III-1
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
III-1
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
III-5
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi III-10
3.3.1. Telaahan Renstra Kementrian Pertanian III-10
3.3.2. Telaahan Renstra SKPD Provinsi Jawa Timur III-13
a. Telaahan Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur III-13
b. Telaahan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur III-15
c. Telaahan Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur III-16
d. Telaahan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa
Timur
III-17
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
III-18
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis III-27
BAB IV. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV-1
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik
IV-1
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik IV-4
BAB V. RENCANA PERUBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
V-1
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
VI-1
BAB VII. PENUTUP VII-1
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015
II-12
Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015
II-15
Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas
Pertanian Pertanian Kabupaten Gresik
III-3
Tabel 3.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Bupati Gresik
Tahun 2016-2021 Urusan Pertanian dan Pangan
III-7
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Urusan
Pertanian dan Pangan Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
III-9
Tabel 3.4. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pertanian
Di Indonesia Tahun 2015-2019
III-12
Tabel 3.5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pertanian
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
III-14
Tabel 3.6. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Perkebunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
III-16
Tabel 3.7. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Perkebunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
III-17
Tabel 3.8. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pangan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
III-18
Tabel 3.9. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur III-20
Tabel 3.10. Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa
Timur
III-23
Tabel 4.1. Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Jangka
Menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
IV-3
Tabel 4.2. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran IV-5
Tabel 4.3. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
IV-8
Tabel 5.1. Rencana Perubahan Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
V-10
Tabel 6.1. Penetapan Indikator Kinerja Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik Tahun 2016-2021
VI-2
Tabel 6.2. Penetapan Indikator Kinerja Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik Tahun 2016-2021
VI-3
Tabel 6.3. Penetapan Indikator Kinerja Program Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik Tahun 2016-2021
VI-5
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Gresik II-9
Gambar 3.1. Peta Rencana Pola Ruang Di Kabupaten Gresik III-24
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK
NOMOR 4 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN
KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021
1
PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK
NOMOR 4 TAHUN 2017
TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK
NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN
KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK,
Menimbang : a. bahwa Pasal 19 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
yang mengamanatkan Rencana Strategis Organisasi Perangkat
Daerah ditetapkan dengan peraturan pimpinan Organisasi
Perangkat Daerah setelah disesuaikan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah;
b. bahwa dengan adanya Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,
perlu ditindaklanjuti dengan Perubahan Rencana Strategis
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;
c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b, perlu menetapkan Perubahan Peraturan Kepala
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Nomor 1 Tahun 2017
tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Tahun 2016-2021 dengan Peraturan Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik.
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
DINAS PERTANIAN Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 245 Telp. (031)3950930 Fax. (031)3951242
Website: http://distan.gresikkab.go.id email: [email protected]
G R E S I K
2
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Perundang-Undangan;
8. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah kedua kalinya
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
3
14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
4
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012
Tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;
26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 19/Permentan/HK.140/
4/2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun
2015-2019;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2011-2031;
29. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019;
30. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Nomor:932/1631/113.13/2014 Tahun 2014 tentang Rencana
Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-
2019;
31. Peraturan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur
Nomor: 188.4/1047/Kpts/114/2014 tentang Rencana Strategis
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;
5
32. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun
2010-2030;
35. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021;
36. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;
37. Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik;
38. Peraturan Bupati Gresik Nomor 72 Tahun 2016 tentang Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan Di Kabupaten Gresik;
39. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Nomor 1
Tahun 2017 tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK
TENTANG PERUBAHAN PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA
STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-
2021.
6
Pasal 1
Perubahan Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik tentang Rencana
Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yang selanjutnya
disebut Review Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-
2021, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Dinas ini.
Pasal 2
Review Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
digunakan sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik Tahun 2017 sampai dengan 2021 dan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2017 sampai dengan 2021..
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Disahkan di Gresik
Pada tanggal 11 Oktober 2017
KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN GRESIK
Ir. AGUS DJOKO WALUJO
Pembina Utama Muda
NIP. 19580816 198203 1 013
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Tahun 2016-2021 disusun sebagai tindak lanjut dari Perubahan Terbatas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.
Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 tersebut
merubah nomenklatur dan capaian program serta sasaran dalam Renstra Dinas
Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.
Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
merupakan dokumen perencanaan yang substansinya memuat tujuan dan
sasaran pembangunan daerah yang merupakan satu kesatuan dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya dilakukan secara
terencana, bertahap dan sistimatis yang didasarkan pada kondisi, potensi,
proyeksi pembangunan pertanian sesuai kebutuhan Kabupaten Gresik dalam
kurun waktu lima tahun kedepan.
Selain berperan strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan
nasional, pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Gresik turut memberikan
kontribusi terhadap pembangunan daerah secara langsung dalam pembentukan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, dan
peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak langsung
melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan
hubungan sinergis dengan sektor lain.
Sebagai bagian dari wilayah administratif Provinsi Jawa Timur,
pembangunan bidang urusan pertanian dan pangan di Kabupaten Gresik masih
dihadapkan pada persoalan mendasar seperti meningkatnya jumlah penduduk,
tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya kemajuan teknologi dan
informasi, makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi, perubahan iklim
global, perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat, kecilnya status dan luas
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 2
kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, masih
rawannya ketahanan pangan dan energi, masih rendahnya nilai tukar petani dan
kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait. Pembangunan
pertanian ke depan menghadapi berbagai tantangan diantaranya adalah
bagaimana memenuhi kebutuhan pangan, memperbaiki dan membangun
infrastruktur lahan, air, perbenihan dan perbibitan guna meningkatkan
produktivitas dan mutu produk pertanian, memperbaiki dan meningkatkan
kesuburan tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan
pelestarian lingkungan hidup, mendukung upaya pencapaian Global Goals for
Sustainable Development (SDGs).
Beberapa kondisi tersebut menuntut strategi dan kebijakan sebagai
kerangka pembangunan pertanian di Kabupaten Gresik dalam dokumen Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 yang
selanjutnya memadukan strategi dan kebijakan untuk pencapaian sasaran
peningkatan produksi pertanian, penganekaragaman produk dan kemasan
olahan pertanian dan peningkatan mutu dan daya saing produk pertanian di
pasar regional maupun internasional.
Dokumen Review Rencana Strategis (Renstra) ini dihasilkan melalui
proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai pada tahun 2016 sampai
dengan tahun 2021 secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada dan/atau yang
mungkin timbul. Dokumen Review Renstra ini merupakan rencana pembangunan
jangka menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik yang menjadi acuan
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian yang akan disusun setiap
tahun sebagai Rencana Kerja Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Penyusunan Review Rencana Strategis Dinas Pertanian dimulai sejak
adanya undangan Rapat Koordiansi tanggal 16 Maret 2017 di Ruang Rapat
“Retnosuwari” Lt. II Kantor Bupati Gresik yang membahas Review RPJMD
Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, melalui surat dari Kepala Bappeda
Kabupaten Gresik Nomor: 005/65/437.71/2017 tanggal 14 Maret 2017 perihal
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 3
Review RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yang ditindaklanjuti dengan
disusunnya Rancangan Awal Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Tahun 2016-2021 dengan mengacu pada usulan perubahan nomenklatur dan
capaian program dalam RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 dan Renstra
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.
Berdasarkan hasil rapat pada tanggal 18 April 2017 di Ruang Rapat
“Retno Suwari” Lt. II Kantor Bupati Gresik, melalui surat dari Kepala Bappeda
Kabupaten Gresik Nomor: 005/96/437.71/2017 tanggal 13 April 2017 perihal
Undangan Rapat Koordinasi Penyusunan Review RPJMD Kabupaten Gresik Tahun
2016-2021 dan pembahasan dalam rapat koordinasi di lingkup Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik, akhirnya hasil revisi Rancangan Awal Review Renstra tersebut
dijadikan Rancangan Akhir Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Tahun 2016-2021. Selanjutnya Rancangan Akhir Review Renstra diverifikasi oleh
Bappeda Kabupaten Gresik dan hasil verifikasi Rancangan Akhir Review Renstra
tersebut ditetapkan sebagai Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Tahun 2016-2021 oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.
Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik disusun dengan
mengacu pada Rancangan Awal Perubahan RPJMD Kabupaten Gresik, sebagai
bagian dari RPJPD Kabupaten Gresik dan bersifat indikatif yang merupakan
dokumen perencanaan pembangunan bidang urusan pertanian dan pangan,
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai dengan 5
tahun ke depan. Selain itu Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik juga
diselaraskan dengan tujuan dan sasaran dalam Renstra Kementrian Pertanian di
tingkat nasional dan di tingkat propinsi diselaraskan dengan Review Renstra
SKPD provinsi yang baru berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah,
yaitu Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Renstra Dinas Perkebunan
Propinsi Jawa Timur dan Renstra Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur. Selain itu,
dalam penyusunan Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik juga
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 4
memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Review Renstra Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun
2014;
10. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan;
11. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura;
12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-
Undangan;
13. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;
14. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani;
15. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 5
16. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015;
17. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kepada Masyarakat;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
27. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 6
28. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah
Tahun 2015;
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
33. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 65/OT.140/12/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/
Kota;
34. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang
Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun 2015-2019;
35. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-
2019;
36. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Nomor:
932/1631/113.13/2014 Tahun 2014 tentang Rencana Strategis Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;
37. Peraturan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Nomor:
188.4/1047/Kpts/114/2014 tentang Rencana Strategis Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 7
38. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
39. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025;
40. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030;
41. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2016-
2021;
42. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;
43. Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gresik;
44. Peraturan Bupati Gresik Nomor 72 Tahun 2016 tentang Unit Pelaksana Teknis
pada Dinas dan Badan Di Kabupaten Gresik;
45. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Nomor 1 Tahun 2017
tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-
2021;
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Review Rencana Strategis Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021 adalah :
1. Sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 bidang urusan pertanian dan pangan;
2. Sebagai pedoman dalam melaksanakan urusan pilihan pemerintahan bidang
pertanian dan pangan yang akan dilaksanakan secara bertahap tiap tahun
untuk lima tahun ke depan.
Sedangkan tujuan disusunnya Review Rencana Strategis Dinas
Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 adalah:
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 8
1. Memastikan tujuan dan sasaran pembangunan pertanian dan pangan di
Kabupaten Gresik selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati
Gresik.
2. Menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar
pemangku kepentingan (stake holder) dalam pembangunan pertanian dan
pangan di Kabupaten Gresik;
1.4. Sistematika Penulisan
Berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, maka Dokumen Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN, yang memuat latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan;
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK,
yang memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya,
kinerja pelayanan dan tantangan dan peluang pegembangan
pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik;
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, yang
memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
pelayanan, telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil
kepala daerah terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD
provinsi, telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan
hidup strategis dan penentuan isu-isu strategis;
BAB IV : TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, yang memuat visi
dan misi, tujuan dan sasaran jangka menengah dan strategi dan
kebijakan;
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 9
BAB V : RENCANA PERUBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF;
BAB VI : INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN
GRESIK;
BAB VIII : PENUTUP
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
I - 10
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Gresik, sesuai Pasal 25 ayat (1) Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan bidang pertanian dan bidang pangan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan pangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, sesuai Pasal
5 Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Dinas
Pertanian Kabupaten Gresik menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan pengkoordinasian perumusan dan pelaksanaan kebijakan
urusan di bidang pertanian dan di ;idang pangan;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi di bidang urusan
pertanian dan di bidang urusan pangan;
c. Pengkoordinasiaan pelaksanaam penyediaan infrastruktur dan prasarana
pendukung di bidang urusan pertanian dan di bidang urusan pangan;
d. Pengkoordinasian peningkatan kualitas sumber daya aparatur, infrastruktur,
prasarana pendukung dan produksi di bidang pertanian dan pangan;
e. Pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi dalam pelaksanaan pengadaan
pengawasan infrastruktur dan prasarana pendukung, pemasaran dan
pengolahan hasil di bidang pertanian dan pangan;
f. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian dan pangan;
g. Pengkoordinasian tugas pembantuan di bidang pertanian dan pangan;
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oieh Bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 2
Sedangkan, susunan organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,
sebagaimana tertera dalam Pasal 3 Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian Kabupaten Gresik, terdiri dari :
1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat, terdiri dari:
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b) Sub Bagian Keuangan;
c) Sub Bagian Program dan Pelaporan;
3. Bidang Pangan, terdiri dari :
a) Seksi Ketersediaan Pangan;
b) Seksi Distribusi dan Harga Pangan; dan
c) Seksi Keanekaragaman dan Keamanan Pangan.
4. Bidang Usaha Tani dan Penyuluhan, terdiri dari:
a) Seksi Pengembangan Usaha dan Pemasaran Hasil;
b) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; dan
c) Seksi Penyuluhan.
5. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari :
a) Seksi Alat Mesin Pertanian;
b) Seksi Pengelolaan Lahan ; dan
c) Seksi Pengelolaan Air.
6. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari:
a) Seksi Produksi Tanaman Pangan;
b) Seksi Produksi Hortikultura; dan
c) Seksi Perlindungan Tanaman.
7. Bidang Perkebunan, terdiri dari:
a) Seksi Tanaman Semusim;
b) Seksi Tanaman Tahunan; dan
c) Seksi Pengendalian Hama dan Penyakit.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 3
8. Bidang Peternakan, terdiri dari:
a) Seksi Bina Usaha Peternakan;
b) Seksi Kesehatan Hewan; dan
c) Seksi Kesehatan Masyarakat Venteriner;
9. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
10. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Adapun tugas dan fungsi Sub Unit Kerja setingkat di bawah Kepala
Dinas, berdasarkan Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik, adalah sebagai berikut:
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan surat menyurat,
kearsipan, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah
tangga kantor serta pengkoordinasian penyusunan rencana program,
evaluasi dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat
menyelenggarakan fungsi:
a. Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan;
b. Pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, kearsipan dan
dokumentasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;
c. Pengelolaan administrasi keuangan dan urusan kepegawaian;
d. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan inventaris dinas;
e. Pelayanan administrasi perjalanan dinas;
f. Pelaksanaan pengkoordinasian bidang-bidang di lingkup Dinas
Pertanian;
g. Pelaksanaan pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Dinas Pertanian; dan
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai bidang tugasnya.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 4
2. Bidang Pangan
Bidang Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas dalam melaksanakan urusan di pertanian dan pangan di bidang
pangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pangan
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan
perencanaan program di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan
dan harga pangan serta penganekaragaman dan keamanan pangan;
b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program dan kebijakan di
bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan harga pangan serta
penganekaragaman dan keamanan pangan;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan program di bidang ketersediaan pangan, distribusi
pangan dan harga pangan serta penganekaragaman dan keamanan
pangan;
d. Pelaksanaan pelayanan administrasi program di bidang ketersediaan
pangan, distribusi pangan dan harga pangan serta penganekaragaman
dan keamanan pangan;
e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiaran di bidang ketersediaan
pangan, distribusi pangan dan harga pangan serta penganekaragaman
dan keamanan pangan;
f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, fasiiitasi dan supervisi di bidang
ketersediaan pangan, distribusi pangan dan harga pangan serta
penganekaragaman dan keamanan pangan;
g. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ketersediaan pangan,
distribusi pangan dan harga pangan serta penganekaragaman dan
keamanan pangan; dan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 5
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai bidang tugasnya.
3. Bidang Usaha Tani dan Penyuluhan
Bidang Usaha Tani dan Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas dalarn melaksanakan urusan pertanian dan
pangan di bidang usaha tani dan penyuluhan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Usaha Tani dan
Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan
program dan kegiatan di bidang usaha tani dan penyuluhan;
b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan program di bidang
usaha tani dan penyuluhan;
c. Peaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksanaan program di bidang usaha tani dan penyuuhan;
d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan administrasi program di
bidang usaha tani dan penyuluhan;
e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan di bidang usaha tani
dan penyuluhan;
f. Pelaksanaan koordinasi pembinaan, fasilitasi dan supervisi program di
bidang usaha tani dan penyuluhan;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
dan kebijakan teknis di bidang usaha tani dan penyuiuhan; dan
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan pertanian di bidang sarana
dan prasarana pertanian.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sarana dan
Prasarana menyelenggarakan fungsi :
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 6
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan
program di bidang prasarana dan sarana pertanian;
b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program dan kebijakan
prasarana dan sarana pertanian;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan program di bidang prasarana dan sarana
pertanian;
d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan administrasi program di
bidang prasa prasarana dan sarana pertanian;
e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan di bidang prasarana
dan sarana pertanian;
f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi program dan kebijakan
teknis di bidang prasarana dan sarana pertanian;
g. Pelaksanaan pengkoordinasian monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program dan kebijakan teknis di bidang prasarana dan
sarana pertanian; dan
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan pertanian di
bidang tanaman pangan dan hortikultura.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Tanaman Pangan
dan Hortikultura menyelengarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan
prograrn di bidang tanaman pangan dan hortikultura;
b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program dan kebijakan di
bidang tanaman pangan dan hortikultura;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan program tanaman pangan dan hortikultura;
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 7
d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan adminisrasi program di bidang
tanaman pangan dan hortikultura;
e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan di bidang tanaman
pangan dan hortikultura;
f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan supervisi pelaksanaan
program dan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
g. Pelaksanaan pengkoordinasian monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program dan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan
dan hortikultura; dan
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
6. Bidang Perkebunan
Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas dalam melaksanakan urusan pertanian di bidang perkebunan .
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perkebunan dan
Kehutanan, menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan
prograrn di bidang perkebunan;
b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyuluhan program di bidang
perkebunarr;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan prograrn di bidang perkebunan;
d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan administrasi program di
bidang perkebunan;
e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan di bidang perkebunan;
f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan supervisi program di
bidang perkebunan;
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 8
g. Plaksanaan pengkoordinasian monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program di bidang perkebunan; dan
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
7. Bidang Peternakan
Bidang Peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala
Dinas dalam melaksanakan urusan pertanian di bidang peternakan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Peternakan
rnenyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan perencanaan program dan
kegiatan di bidang peternakan;
b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyrusunan program di bidang
peternakan;
c. Pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis dan
petunjuk pelaksanaan program di bidang peternakan;
d. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi pemberian
bimbingan teknis benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan
hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
peternakan;
e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan bimbingan teknis
benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan hewan, perlindungan
serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;
f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan supervisi pemberian
bimbingan teknis benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan
hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang
peternakan;
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan hasil pelaksanaan
kebijakan pemberian bimbingan teknis benih/bibit, produksi, peternakan
dan kesehatan hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran
hasil di bidang peternakan; dan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 9
h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
Untuk lebih jelasnya, sesuai Pasal 3 Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pertanian Kabupaten Gresik, bagan struktur organisasi Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1.
Bagan Struktur Organisasi
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 10
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik merupakan gabungan dari aparatur Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,
Kantor Ketahanan Pangan dan Bidang Peternakan pada Dinas Kelautan, Perikanan
dan Peternakan. Berdasarkan data per tanggal 4 januari 2016, sebanyak 237
orang pegawai, yang terdiri dari 125 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 112
orang Pegawai Non PNS.
Bila dilihat dari jabatan yang ada di lingkup Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik, terdiri dari 1 (satu) orang pejabat eselon II B, 1 (satu) orang
pejabat eselon III A, 6 (enam) orang pejabat eselon III B, 30 (tiga puluh) orang
pejabat eselon IV A dan 108 orang staf PNS dan 120 staf Non PNS yang tersebar
di unit kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.
2.2.2. Sumber Daya Aset
Gedung Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Gresik bertempat di
Lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten Gresik yang beralamat di Jl. Dr.
Wahidin Sudirohusodo No. 245 Gresik, yang merupakan aset Pemerintah
Kabupaten Gresik. Sedangkan dukungan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :
1. Gedung kantor UPTD sebanyak 6 Unit
2. Gedung kantor BPP sebanyak 14 Unit
3. Ruang kerja sebanyak 9 Unit
4. Ruang rapat sebanyak 2 Unit
5. Meja dan Kursi Kerja sebanyak 75 Unit
6. Komputer sebanyak 25 Unit
7. Kendaraan roda empat sebanyak 7 Unit
8. Kendaraan roda dua sebanyak 16 Unit
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 11
Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Gresik juga memiliki Unit
Pelaksana Teknis Dinas, berdasarkan Peraturan Bupati Gresik Nomor 72 Tahun
2016 tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan Di Kabupaten Gresik,
meliputi :
a. UPT Wilayah Tertentu, terdiri dari :
1. UPT Wilayah I meliputi wilayah kerja Kecamatan Menganti, Kecamatan
Driyorejo, Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Kedamean;
2. UPT Wilayah II yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Cerme, Kecamatan
Benjeng dan Kecamatan Balongpanggang;
3. UPT Wilayah III yang meliputi wiiayah kerja Kecamatan Gresik,
Kecamatan Kebomas, Kecamatan Manyar dan Kecamatan
Duduksampean;
4. UPT Wilayah IV yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Sidayu dan
Kecamatan Bungah;
5. UPT Wilayah V yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Dukun,
Kecamatan Ujungpangkah dan Kecamatan Panceng; dan
6. UPT Wilayah VI yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Sangkapura dan
Kecamatan Tambak;
b. UPT Teknis Tertentu, terdiri dari :
1. UPT Pusat Kesehatan Hewan di Kecamatan Balongpanggang;
2. UPT Pusat Kesehatan Hewan di Kecamatan Panceng; dan
3. UPT Taman Teknologi Pertanian di Kecamatan Panceng.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran dan target Renstra
SKPD periode tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.1. Keberhasilan
capaian indikator kinerja, tidak terlepas dari dukungan dana yang dianggarkan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada SKPD Kabupaten Gresik.
Untuk mengetahui anggaran dan realisasi pendanaan SKPD Kabupaten Gresik
selama periode tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.2..
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 12
Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015
NO Indikator Kinerja sesuai
Tugas dan Fungsi SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Target Indikator Lainnya
(RPJMD)
A. Urusan Pilihan Pertanian
1. Pertanian
a) Produksi
tanaman pangan (ton) 554.979 516.785 531.695 542.043 549.484 554.979 402.414 564.249 537.730 553.634 549.765 77,87 106,12 99,20 100,76 99,06
- Padi 400.434 371.798 382.952 390.611 396.470 400.434 302.230 386.800 376.535 395.594 403.906 81,29 101,00 96,40 99,78 100,87
- Jagung 109.286 101.973 105.032 107.133 108.204 109.286 76.864 152.274 135.287 131.767 127.218 75,38 144,98 126,28 121,78 116,41
- Kedelai 3.463 3.279 3.345 3.395 3.429 3.463 1.394 2.132 1.368 1.952 1.326 42,51 63,74 40,30 56,93 38,29
- Kacang Tanah 5.141 4.868 4.965 5.040 5.090 5.141 2.615 3.756 5.029 3.451 2.925 53,72 75,65 99,79 67,80 56,90
- Kacang Hijau 2.216 2.098 2.140 2.172 2.194 2.216 2.589 1.537 2.792 2.911 3.026 123,41 71,83 128,55 132,71 136,58
- Ubi Kayu 28.499 27.117 27.524 27.882 28.216 28.499 12.830 14.953 13.526 14.854 10.426 47,31 54,33 48,51 52,64 36,58
- Ubi Jalar 5.940 5.652 5.737 5.812 5.882 5.940 3.892 2.797 3.193 3.104 938 68,85 48,75 54,94 52,77 15,79
b) Produksi
sayur (ton) 18.121 17.165 17.499 17.765 17.972 18.121 28.799 7.569 13.812 11.957 4.708 167,77 43,25 77,75 66,53 25,98
- Bawang Merah 3.484 3.235 3.332 3.399 3.450 3.484 169 21 35 188 38 5,22 0,63 1,03 5,45 1,09
- Sawi 610 583 592 600 606 610 1.092 752 395 408 154 187,17 126,99 65,85 67,34 25,24
- Kacang Panjang 522 499 506 513 518 522 447 961 977 882 583 89,62 189,82 190,51 170,28 111,77
- Cabe 804 747 769 784 796 804 1.078 1.259 8.100 973 847 144,40 163,73 1.032,73 122,22 105,34
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 13
NO Indikator Kinerja sesuai
Tugas dan Fungsi SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
- Tomat 373 347 357 364 369 373 291 604 597 431 799 83,98 169,24 164,00 116,65 214,10
- Terong 9.093 8.696 8.826 8.941 9.030 9.093 1.090 852 993 4.400 911 12,54 9,65 11,11 48,73 10,02
- Ketimun 806 771 783 793 801 806 192 130 163 540 9 24,90 16,61 20,56 67,43 1,12
- Labu Siam 610 583 592 600 606 610 319 194 222 2.940 209 54,68 32,76 37,01 485,24 34,25
- Kangkung 1.190 1.105 1.133 1.155 1.173 1.190 10.949 1.633 1.219 779 711 990,69 144,15 105,50 66,42 59,73
- Bayam 627 600 609 617 623 627 13.172 1.163 1.111 416 447 2.196,21 191,05 180,16 66,79 71,27
c) Produksi
buah (kw) 528.073 508.316 513.786 519.540 524.205 528.073 576.424 941.301 752.843 657.771 857.427 113,40 183,21 144,91 125,48 162,37
- Jambu Biji 5.494 5.390 5.423 5.450 5.472 5.494 5.660 17.240 11.514 4.356 2.793 105,00 317,92 211,27 79,61 50,84
- Jeruk 1.921 1.821 1.852 1.879 1.902 1.921 6.595 5.343 3.166 979 8.135 362,22 288,55 168,46 51,47 423,48
- Mangga 328.505 311.353 316.646 321.396 325.252 328.505 331.277 634.417 530.578 423.225 620.485 106,40 200,36 165,09 130,12 188,88
- Pepaya 8.732 8.622 8.628 8.671 8.705 8.732 5.284 6.924 8.484 9.418 11.743 61,28 80,25 97,85 108,19 134,49
- Pisang 178.904 176.668 176.774 177.658 178.369 178.904 220.289 268.381 189.523 213.214 208.874 124,69 151,82 106,68 119,54 116,75
- Blimbing 2.396 2.366 2.367 2.379 2.389 2.396 4.336 5.633 7.426 3.866 2.553 183,28 237,96 312,14 161,86 106,57
- Sawo 1.144 1.130 1.131 1.136 1.141 1.144 1.725 2.531 1.855 2.213 2.606 152,66 223,85 163,25 193,98 227,74
- Sirsak 978 966 966 971 975 978 1.258 832 297 500 238 130,27 86,11 30,58 51,28 24,34
2. Perkebunan
a) Produksi
perkebunan (ton) 14.272 13.249 13.388 13.999 14.018 14.272 13.488 12.514 25.806 17.302 142.274 101,80 93,47 184,34 123,43 996,88
- Tembakau 12 10 11 11 12 12 11 47 39 11 12 105,00 425,45 354,55 93,33 98,83
- Tebu .225 .985 8.114 8.214 8.224 8.225 8.012 9.971 9.980 9.995 138.664 100,34 122,89 121,50 121,53 1.685,89
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 14
NO Indikator Kinerja sesuai
Tugas dan Fungsi SKPD
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
- Kelapa 3.900 3.153 3.153 3.650 3.650 3.900 3.372 1.635 14.753 2.532 3.392 106,95 51,86 404,19 69,37 86,97
- Cengkeh 32 29 29 30 32 32 30 1 2 17 - 103,45 3,45 6,27 53,13 -
- Kopi 52 50 50 51 51 52 43 4 2 26 - 86,00 8,62 3,18 50,98 -
- Jambu Mete 125 115 119 120 125 125 120 60 8 64 15 104,35 50,42 6,54 51,20 11,87
- Kapuk Randu 55 53 54 54 55 55 54 10 49 28 43 101,89 19,04 91,43 50,91 77,78
- Kakao 4 3 3 4 4 4 3 8 - 2 - 100,00 250,67 - 52,50 -
- Kunyit 930 925 925 930 930 930 926 761 925 935 - 100,11 82,26 99,46 100,54 -
- Siwalan 937 926 930 935 935 937 928 17 48 3.692 149 100,22 1,83 5,15 394,87 15,85
B. Urusan Pilihan Kehutanan
a) Rehabilitasi hutan dan
lahan kritis (%) 2,52 1,29 1,31 1,33 1,35 24,52 3,11 1,31 1,36 1,25 971,96 240,04 99,91 102,40 92,82
- Luas lahan kritis yang
direhabilitasi 200 100 100 100 100 3.642 703 77 136 74 1.820,78 702,50 77,23 136,50 73,68
- Luas lahan kritis 7.929 7.729 7.629 7.529 7.429 14.854 22.619 5.897 10.036 5.897 187,33 292,65 77,30 133,30 79,38
b) Produksi hasil Hutan (M3) 799 650 646 583 455 1.417 483 - 1.386 - 177,35 74,25 - 237,74 -
- Kayu Jati 750 600 600 525 415 490 122 966 535 - 65,33 20,31 161,00 101,90 -
- Non Kayu Jati 49 50 46 58 40 927 361 2 851 - 1.891,84 721,54 5,28 1.467,24 -
Sumber Data: Dinas Pertanian Kab. Gresik
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 15
Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015
Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
PENDAPATAN DAERAH 3 0 48 24 0 8 2 4 24 0 266,67 0,00 8,33 100,00 0,00 (0,60) (1,60)
Pendapatan Asli Daerah 3 0 48 24 0 8 2 4 24 0 266,67 0,00 8,33 100,00 0,00 (0,60) (1,60)
- Hasil retribusi daerah 3 0 48 24 0 8 2 4 24 0 266,67 0,00 8,33 100,00 0,00 (0,60) (1,60)
BELANJA DAERAH 12.738 14.538 12.968 17.964 41.686 11.973 14.072 12.481 16.975 39.235 93,99 96,79 96,24 94,49 94,12 5.789,60 5.452,40
Belanja tidak langsung 7.192 7.281 3.630 4.299 4.499 6.862 7.210 3.567 4.299 4.479 95,41 99,02 98,26 100,00 99,56 (538,60) (476,60)
- Belanja pegawai 7.192 7.281 3.630 4.299 4.499 6.862 7.210 3.567 4.299 4.479 95,41 99,02 98,26 100,00 99,56 (538,60) (476,60)
Belanja langsung 5.546 7.257 9.338 13.665 37.187 5.111 6.862 8.914 12.676 34.756 92,16 94,56 95,46 92,76 93,46 6.328,20 5.929,00
- Belanja pegawai 1.205 613 1.611 1.077 710 1.190 612 1.603 968 637 98,76 99,84 99,50 89,88 89,72 (99,00) (110,60)
- Belanja barang dan jasa 3.628 5.934 7.319 12.361 36.088 3.237 5.600 6.905 11.485 33.732 89,22 94,37 94,34 92,91 93,47 6.492,00 6.099,00
- Belanja modal 713 710 408 227 389 684 650 406 223 387 95,93 91,55 99,51 98,24 99,49 (64,80) (59,40)
Total (Surplus/ Defisit) (12.735) (14.538) (12.920) (17.940) (41.686) (11.965) (14.070) (12.477) (16.951) (39.235) 93,95 96,78 96,57 94,49 94,12 (5.790,20) (5.454,00)
Sumber Data: Dinas Pertanian Kab. Gresik
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 16
Berdasarkan Tabel 2.1., secara umum Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik sampai dengan tahun 2015 telah melaksanakan tugas dan fungsi dalam
penyelenggaran administrasi umum pemerintahan, pelaksanaan pembangunan
dan pelayanan kepada masyarakat. Cerminan dari hasil pelaksanaan tugas
tersebut secara operasional telah dapat dilihat dari pelaksanaan program dan
kegiatan pada masing-masing bidang dalam mencapai sasaran. Pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik sampai dengan
tahun 2015 diukur berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan
Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik
Tahun 2011-2015 dan Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan 2011-2015
dan termuat dalam indikator kinerja RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015.
Pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yaitu sasaran meningkatnya
produksi tanaman pangan dan hortikultura, meningkatnya produksi hasil
perkebunan dan sasaran meningkatnya rehabilitasi dan konservasi lingkungan.
Secara rinci, indikator dicapai dengan kategori sangat baik, yaitu Produksi buah,
Produksi perkebunan, Rehabilitasi hutan dan lahan kritis, indikator dicapai
dengan kategori baik, yaitu indikator kinerja; Produksi Pertanian (tanaman
pangan), indikator dicapai dengan kategori cukup baik, yaitu indikator kinerja;
Produksi sayur dan indikator dicapai dengan kategori kurang, yaitu indikator
kinerja; Produksi hasil hutan.
Sedangkan berdasarkan Tabel 2.2., anggaran dan realisasi pendanaan
sampai dengan tahun 2015, menunjukkan bahwa pada belanja langsung terjadi
peningkatan dan pertumbuhan target dan realisasi pendanaan yang cukup besar,
yaitu dengan anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp. 37.187 Juta, yang terealisasi
sebesar Rp. 34.756 Juta atau terjadi pertumbuhan anggaran rata-rata 6.328,20%
atau pertumbuhan realisasi rata-rata sebesar 5.929,00%. Bila dikaitkan dengan
indikator kinerja sasaran, capaian realisasi keuangan menunjukkan bahwa dari 6
(enam) sasaran yang ditargetkan, 4 (empat) sasaran realisasi keuangannya adalah
diatas 90% dari rencana anggaran, 1 (satu) sasaran di atas 75%, yaitu sebesar
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 17
77,96% dan 1 (satu) sasaran, realisasi keuangannya di bawah 50%, yaitu sebesar
36,68%.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik
Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun 2014-2019,
menyatakan bahwa tantangan dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor
pertanian terhadap perekonomian nasional semakin nyata. Selama periode 2010-
2014, rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap PDB mencapai 10,26%
dengan pertumbuhan sekitar 3,90%. Sub-sektor perkebunan merupakan
kontributor terbesar terhadap PDB sektor pertanian. Pada periode yang sama,
sektor pertanian menyerap angkatan kerja terbesar walaupun ada kecenderungan
menurun. Pada tahun 2014 sektor pertanian menyerap sekitar 35,76 juta atau
sekitar 30,2% dari total tenaga kerja. Investasi di sektor pertanian primer baik
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing
(PMA) mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,2% dan 18,6% per tahun.
Rasio ekspor-impor pertanian Indonesia sekitar 10 berbanding 4, dengan laju
pertumbuhan ekspor mencapai 7,4% dan pertumbuhan impor 13,1% per tahun.
Neraca perdagangan tumbuh positif dengan laju 4,2% per tahun. Nilai Tukar
Petani (NTP) meningkat sangat pesat. Walaupun sempat menurun pada tahun
2013, namun NTP melonjak dari sebesar 101,78 pada tahun 2010 menjadi 106,52
pada tahun 2014. Tingkat pendapatan petani untuk pertanian dalam arti luas
maupun pertanian sempit menunjukkan peningkatan yang diindikasikan oleh
pertumbuhan yang positif masing-masing sebesar 5,64 dan 6,20%/tahun selama
kurun waktu 2010-2014. Pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin di
perdesaan yang sebagian besar bergerak di sektor pertanian menurun dengan
laju sebesar -3,69%/tahun atau menurun dari sekitar 19,93 juta pada tahun 2010
menjadi 17,14 juta pada tahun 2014.
Menghadapi dinamika lingkungan strategis yang sangat dinamis,
potensi perekonomian yang semula digerakkan oleh sumberdaya energi dan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 18
bahan baku asal fosil dituntut untuk dilakukan transformasi menjadi berbasis
bahan baku baru dan terbarukan utamanya bahan baku hayati. Era revolusi
ekonomi yang digerakkan oleh revolusi teknologi industri dan revolusi teknologi
informasi berbasis bahan fosil telah berakhir dan digantikan oleh era revolusi
bioekonomi yang digerakkan oleh revolusi bioteknologi dan bioenjinering yang
mampu menghasilkan biomasa sebesar-besarnya untuk kemudian diolah menjadi
bahan pangan, pakan, energi, obat-obatan, bahan kimia dan beragam bioproduk
lain secara berkelanjutan. Selain menjadi penghasil utama bahan pangan,
pertanian juga dituntut menjadi sektor penghasil bahan non-pangan pengganti
bahan baku hidro-karbon yang berasal dari fosil bagi industri. Teknologi Revolusi
Hijau yang menjadi basis pertanian selama ini haruslah ditransformasikan menjadi
Revolusi Hayati (Biorevolution). Untuk itu, pendekatan pembangunan pertanian
yang dipandang sesuai bagi Indonesia ialah pembangunan Sistem Pertanian-
Bioindustri Berkelanjutan (Kementan, 2014).
Sedangkan dalam Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019, dikemukakan bahwa sebagian besar penduduk Jawa Timur
menempati wilayah pedesaan dan hidupnya sangat bergantung pada sektor
pertanian. Berdasarkan Angka Tetap Hasil Sensus Pertanian 2013 (Berita Resmi
Statistik BPS Provinsi Jawa Timur, No. 82/12/35/Th. XI, 2 Desember 2013), tercatat
jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sejumlah 4,98 juta rumah
tangga dan sebanyak 3,67 juta rumah tangga merupakan berusahatani tanaman
pangan, sedangkan dari subsektor hortikultura terdapat 2,22 juta rumah tangga.
Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18 juta orang,
terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang. Data statistik
tersebut menunjukkan pula bahwa jumlah rumah tangga petani gurem di Jawa
Timur tahun 2013 sejumlah 3,76 juta rumah tangga atau sebesar 76,16 persen
dari rumah tangga pertanian pengguna lahan. Berdasarkan data BPS tersebut
terlihat bahwa pembangunan sektor pertanian terutama tanaman pangan dan
hortikultura di Jawa Timur sangat strategis untuk meningkatkan taraf hidup
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 19
penduduk di pedesaan selain sebagai penyediaan pangan melalui upaya
peningkatan produksi.
Selanjutnya, Rencana Pola Ruang untuk Kawasan Budi Daya
sebagaimana dijelaskan didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011—
2031 pasal 72, meliputi : a) kawasan peruntukan hutan produksi; b) kawasan
hutan rakyat dan c) kawasan peruntukan pertanian. Selanjutnya kawasan
peruntukan pertanian ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan:
1. Pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi direncanakan dengan luas
sekurang-kurangnya 957.239 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya
802.357,9 hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan di
29 Kabupaten dan kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan,
Probolinggo);
2. Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya
849.033 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 215,191.83 hektar
ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan yang tersebar di
seluruh kabupaten/kota;
3. Pengembangan hortikultura direncanakan di wilayah: a) sentra penghasil
sayur; b) sentra penghasil bunga; c) sentra penghasil buah; dan d) sentra
penghasil biofarmaka.
Kawasan peruntukan pertanian tersebut merupakan strategi
pemerintah untuk mempertahankan lahan sawah berkelanjutan serta peningkatan
produksi pertanian guna menjaga ketahanan pangan. Melalui Program
Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, strategi pemerintah
diharapkan mampu bersaing di tengah dinamika perubahan lingkungan strategis
internasional, mengingat saat ini ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Pasar
Bebas ASEAN 2015 sudah semakin dekat. Kawasan ASEAN akan menjadi pasar
tunggal berbasis produksi tunggal, sehingga seluruh negara ASEAN harus
melakukan liberalisasi perdagangan. Dengan demikian pembangunan pertanian
tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur haruslah siap menghadapi
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 20
tantangan dengan membanjirnya produk import yang akan mempengaruhi
keberadaan produk pertanian lokal. Tetapi disisi lain, kondisi tersebut juga
menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing produk lokal.
Disamping menghadapi tantangan persaingan produk pertanian di
perdagangan bebas ASEAN pada tahun 2015, pembangunan tanaman pangan
dan hortikultura juga menghadapi tantangan mendasar sebagai berikut :
a. Peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk
pertanian, penerapan prinsip ramah lingkungan, harga;
b. Peningkatan penggunaan pupuk organik;
c. Keterbatasan ketersediaan sumberdaya dan akses modal;
d. Perbaikan infrastruktur lahan dan air, perbenihan/perbibitan.
Sejalan munculnya beberapa tantangan tersebut, pembangunan
pertanian tanaman pangan dan hortikultura kedepan juga memiliki sejumlah
peluang :
a. Pasar komoditas tanaman pangan dan hortikultura terbuka luas;
b. Peluang investasi dibidang agroindustri dan agribisnis cukup besar;
c. Tersedianya fasilitas permodalan dari Bank/Lembaga Keuangan non-Bank;
d. Berkembangnya pola kemitraan dalam usaha agribisnis antara
petani/kelompok tani dengan pengusaha/ produsen;
e. Terdapat kesenjangan antara produksi potensial dan aktual.
Selain itu, dalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019, disampaikan bahwa luas areal tanaman perkebunan di Jawa
Timur kurun 2009-2013 bertambah dari semula 975 ribu ha menjadi 1.024 ribu ha
atau bertambah luas rata-rata 1,25% per tahun. Komoditas dengan areal yang
luas seperti tebu, kelapa, tembakau, kopi dan kakao umumnya dimiliki oleh
petani. Fakta ini menunjukkan bahwa perkebunan di Jawa Timur merupakan
agribisnis berbasis rakyat, sehingga sangat mengakar di masyarakat. Perubahan
harga, baik input produksi maupun produk, akan berpengaruh nyata terhadap
perubahan area perkebunan rakyat.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 21
Pertumbuhan produksi komoditi perkebunan cenderung meningkat
seiring dengan bertambahnya luas areal perkebunan. Selain itu, terdapat
pergeseran sifat tanaman dari tanaman belum menghasilkan berubah menjadi
tanaman menghasilkan. Pada tahun 2010 dan tahun 2013 terjadi penurunan
produksi dari tahun sebelumnya, hal ini diakibatkan anomali iklim yang cukup
panjang pada tahun tersebut. Hujan yang tinggi mengakibatkan tanaman
tahunan banyak yang mengalami keterlambatan pembungaan, dan untuk
tanaman semusim hampir dipastikan banyak mengalami gagal panen sehingga
produksi mengalami penurunan.
Pada 2009-2013 hampir semua komoditas perkebunan di Jawa Timur
mengalami peningkatan produktivitas, walaupun masih adanya fluktuasi
produktivitas akibat pengaruh iklim tahunan. Secara umum beberapa
produktivitas dari komoditi perkebunan Jawa Timur masih dibawah standar
optimal. Komoditi tembakau, kopi, kakao dan cengkeh produktivitasnya masih
dibawah standard optimal dan ke depan akan dilakukan upaya-upaya
peningkatan produktivitas komoditi seperti optimalisasi budidaya tanaman,
penanganan gangguan hama serta penyakit tanaman dan penanganan pasca
panen tanaman. Berikut perkembangan produktivitas tanaman perkebunan. Pada
kondisi wilayah seperti Jawa Timur di mana persaingan penggunaan lahan relatif
ketat, terutama dengan pemukiman dan industri, areal perkebunan umumnya
mulai tergeser ke wilayah-wilayah yang kurang produktif. Pergeseran ini
umumnya akan diikuti oleh penurunan produktivitas. Pada kondisi seperti ini
peningkatan produktivitas memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dari
berbagai pihak.
Sedangkan pada Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun
2014-2019, disebutkan bahwa jumlah konsumsi protein hewani selama ini dinilai
masih kurang dari nilai konsumsi protein hewani standar Pola Pangan Harapan
(PPH). Tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia hanya 4,7 gr/orang/hari.
Angka ini sangat rendah jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 22
seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina yang rata-rata 10 gr/orang/hari. Dengan
demikian usaha peternakan masih berpotensi untuk dikembangkan.
Peternakan Provinsi Jawa Timur cukup berpengaruh secara nasional.
Pada tahun 2013, populasi sapi potong Jawa Timur mencapai 28,30% dari
populasi nasional. Sapi potong Jawa Timur diekspor ke beberapa Provinsi lain,
seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Produksi hasil peternakan
Jawa Timur juga menjadi andalan di tingkat nasional. Produksi susu segar di Jawa
Timur mencapai 980 ton/hari dimana pada tahun 2013 mencapai 416.418 ton
atau setara dengan 42,45% dari total produksi nasional; produksi telur 19,79%
dari produksi telur nasional; dan produksi daging 12,4% dari produksi nasional.
Untuk menunjang produksi, aspek kesehatan hewan sangatlah penting.
Kesehatan hewan juga memiliki korelasi langsung dengan ketahanan pangan.
Kerugian dan jumlah kematian ternak akibat berbagai penyakit hewan menular
seperti flu burung sangatlah besar. Disamping itu, kesehatan hewan demi
kesehatan manusia juga perlu ditingkatkan, karena sekitar 80% penyakit yang ada
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal
maupun eksternal. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus
dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan
dan mengembangkan pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.
Tantangan pembangunan pertanian yang paling nyata dihadapi pada
masa yang akan datang adalah kebutuhan pangan yang semakin meningkat dan
beragam; memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta
perbenihan dan perbibitan; meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk
pertanian; membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah
bagi petani; memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi produktif di perdesaan;
membudayakan penggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang untuk
memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah; mengupayakan adaptasi
terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan hidup; memperkuat
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
II - 23
kemampuan untuk bersaing di pasar global; serta memperbaiki citra petani dan
pertanian agar kembali diminati generasi penerus.
Hal-hal tersebut diatas berimplikasi terhadap kebijakan yang harus
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pertanian untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan pembangunan pertanian di
kabupaten Gresik 5 (lima) tahun ke depan.
Salah satu analisis yang dapat digunakan sebagai dasar penetapan
kebijakan dalam rangka pembangunan pertanian di Kabupaten Gresik, sekaligus
mengatasi permasalahan yang ada adalah melalui analisis SWOT. Analisis SWOT
ini meliputi kondisi lingkungan internal yaitu strength (kekuatan) dan weakness
(kelemahan) yang dimiliki, dan kondisi lingkungan eksternal yaitu oppurtunity
(peluang) dan threaths (ancaman). Untuk kondisi eksternal tersebut antara lain
adalah :
1. Opportunity (Peluang)
a. Potensi areal pertanian di Kabupaten Gresik yang cukup luas;
b. Adanya kelembagaan petani diantaranya Gapoktan dan Poktan yang perlu
difasilitasi;
b. Peluang pasar yang besar untuk komoditas pertanian;
2. Threats (Tantangan)
c. Kurangnya sarana dan prasarana petani yang mendukung peningkatan
produksi pertanian;
d. Makin rendahnya daya dukung lingkungan akibat perubahan iklim dan
kerusakan SDA;
e. Belum terbentuknya jaringan sistem usaha agribisnis untuk menghadapi
perdagangan bebas.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 1
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Pembangunan pertanian di Kabupaten Gresik pada dasarnya
merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan periode jangka menengah
periode 2011-2015. Permasalahan mendasar yang dihadapi sektor pertanian
adalah masih rendahnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten
Gresik dan rendahnya pendapatan petani. Permasalahan tersebut disebabkan
karena masih belum optimalnya tingkat produksi dan produktivitas pertanian,
yang diakibatkan oleh :
1. masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian terutama produk
hortikultura terhadap produk impor;
2. lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan
permodalan serta perlindungan usahatani;
3. terbatasnya penerapan alat mesin pertanian dan rendahnya pemanfaatan
teknologi pertanian;
4. pentingnya swasembada pangan terutama: padi, jagung, kedelai dan gula
bagi kebutuhan makanan pokok masyarakat;
5. belum optimalnya kelembagaan petani dalam mengakses permodalan dan
pemasaran;
6. tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;
7. belum optimalnya infrastruktur pertanian;
8. menurunnya daya dukung sumber daya alam, lingkungan yang dieksploitasi
berlebihan, anomali iklim dan degradasi lahan;
Berbagai permasalahan mendasar dan permasalahan pokok tersebut
menjadi isu strategis pada periode mendatang, mengingat permasalahan
tersebut diperkirakan masih akan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan
pertanian di Kabupaten Gresik dalam jangka waktu 2016-2021. Kedepannya, isu
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 2
strategis harus diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan pertanian karena
dampaknya yang signifikan dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,
mendesak, dan menentukan tujuan pembangunan pertanian.
Identifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta
faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 3
Tabel 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Aspek Kajian
Capaian/
Kondisi Saat
ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal
(Di Luar
Kewenangan SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Gambaran
pelayanan
Dinas Pertanian
Kabupaten
Gresik
Berfluktuasinya
tingkat produksi,
produktivitas dan
kualitas produk
pertanian dan
perkebunan
Renstra Dinas Pertanian Kab. Gresik
Perumusan kebijakan
teknis pertanian
Penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan
pelayanan pertanian
Pembinaan teknis tentang
penerapan teknologi
budidaya yang baik dan
benar serta ramah
lingkungan
Tingginya laju
pertumbuhan
penduduk
Persaingan pasar
global
Tingkat kehilangan hasil yang masih
cukup tinggi
Masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian
terutama produk hortikultura terhadap produk impor;
Lemahnya kemampuan akses
petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan
serta perlindungan usahatani
Kajian Renstra
Kementerian
Pertanian
Terdapat
perbedaaan target
luas tanam dan
produksi yang
ditetapkan oleh
Kementerian
Pertanian Republik
ndonesia
UU Nomor 18 Tahun 2004 tentang
Perkebunan
UU Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Hortikultura
UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
Renstra Kementerian Pertanian Republik
Indonesia
Pengambilan kebijakan
belum secara optimal
memperhatikan daya
dukung dan pola
pertumbuhan
Masih relatif
rendahnya
keterlibatan
sektor lain dalam
menetapkan
angka produksi
Perbedaan angka
konsumsi
perkapita
Belum optimalnya pelayanan pada
sektor perbenihan dan pengawasan
tanaman
Terbatasnya penerapan alsintan
Pentingnya swasembada pangan terutama: padi, jagung, kedelai
dan gula bagi kebutuhan makanan pokok masyarakat
Kajian Renstra
SKPD Propinsi
Jawa Timur
Terjadinya inflasi
pada beberapa
komoditas
pertanian
Permentan Nomor :
47/Permentan/Ot.140/4/2013 tentang
Rekomendasi Impor Produk Hortikultura
Pergub. Nomor 2 Tahun 2013 tentang
Pengendalian Distribusi Produk Impor Di
Jawa Timur dengan tujuan: a) untuk
mengendalikan produk impor; b) menjaga
stabilitas harga komoditas lokal; c)
Pengembangan Kawasan
Komoditas
Pembinaan teknis tentang
pengaturan pola tanam
pada komoditas pemicu
inflasi
Berfluktuasinya
harga produk
pertanian dan
masih tingginya
suku bunga
usahatani
Adanya dampak
perubahan iklim
Sempitnya rata-rata kepemilikan
lahan pertanian
Belum optimalnya kelompok tani dalam mengakses permodalan
dan pemasaran
Relatif terbatasnya tingkat
pendidikan petani
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 4
Aspek Kajian
Capaian/
Kondisi Saat
ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
Permasalahan Pelayanan SKPD Internal
(Kewenangan SKPD)
Eksternal
(Di Luar
Kewenangan SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan serta kepentingan petani; d)
perlindungan terhadap Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau
Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina; e) perlindungan terhadap
konsumen
Renstra Dinas Pertanian Prov. Jawa Timur;
Renstra Dinas Perkebunan Prov. Jawa Timur
Renstra Dinas Peternakan Prov. Jawa Timur
Renstra Badan Ketahanan Pangan Prov. Jawa
Timur
Kajian RTRW
Sempitnya rata-
rata kepemilikan
lahan pertanian
UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan
Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun
2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-
2031
Perda Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030
Pengembangan Kawasan
Komoditas
Pengembangan JITUT dan
JIDES
Optimasi lahan
Pengembangan alsintan
dan pupuk organik
Komitmen
Kabupaten/kota
terhadap LP2B
Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian
Rendahnya pendapatan usahatani
Belum optimalnya infrastruktur
pertanian
Belum optimalnya pemanfaatan
lahan
Rendahnya pemanfaatan teknologi alsintan
Kajian KLHS
Rendahnya
kandungan bahan
organik pada
lahan sawah
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012
tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah
Kaca Prov. Jawa Timur
Belum optimalnya
implementasi penerapan
penggunaan pupuk organik
dan pestisida hayati
Perubahan pola
tanam dan serangan
OPT pada tanaman
pangan dan
hortikultura
Menurunnya daya dukung sumber
daya alam, lingkungan yang dieksploitasi berlebihan, anomali
iklim dan degradasi lahan, yang diantaranya menyebabkan
menurunnya tingkat kesuburan tanah dan menurunnya ketersediaan
sumber-sumber air irigasi
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 5
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Berpedoman pada arah pembangunan Kabupaten Gresik, sebagimana
termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Gresik Tahun 2015-2025, capaian kinerja periode sebelumnya (tahun 2011-2015),
potensi Kabupaten Gresik dan isu-isu strategis serta tantangan lima tahun ke depan,
maka visi pembangunan Kabupaten Gresik yang ingin diwujudkan pada periode tahun
2016-2021 adalah “Terwujudnya Gresik yang Agamis, Adil, Sejahtera dan
Berkehidupan Yang Berkualitas”
Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 4 (empat) misi pembangunan
Kabupaten Gresik, yaitu:
1. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat untuk
menumbuhkan prilaku masyarakat yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol
Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri;
2. Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dan pengusaha
melalui tata kelola kepemerintahan yang baik;
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan
peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan;
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan
kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan, dan pemenuhan
kebutuhan dasar lainnya.
Berdasarkan visi dan misi Bupati Gresik Tahun 2016-2021 yang termuat
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021
dan mengacu pada tugas dan fungsinya, maka Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
mendukung terlaksananya visi dan misi Bupati Gresik terutama misi ketiga, yaitu:
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja
dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 6
Melalui misi ketiga tersebut ditetapkan tujuan kesatu: meningkatkan
pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah, dengan arah kebijakan,
strategi indikator kinerja dan program yang terinci pada Tabel 3.2.
Untuk mewujudkan tercapainya visi, misi dan program urusan pertanian
dan pangan yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,
dilakukan identifikasi permasalahan pelayanan, sekaligus dipaparkan faktor-faktor
penghambat dan pendorong yang mempengaruhinya, sebagaimana tersaji pada Tabel
3.3.
,
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 7
Tabel 3.2.
Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Bupati Gresik Tahun 2016-2021 Urusan Pertanian dan Pangan
Misi Tujuan Sasaran Arah
Kebijakan Strategi Indikator Kinerja Program
Misi Ke-3
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dengan
upaya menambah
peluang kerja dan
peluang usaha
melalui
pengembangan
ekonomi
kerakyatan untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat dan
menekan angka
kemiskinan
Tujuan ke-3
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi melalui
optimalisasi
potensi daerah
Sasaran ke-4
Mencapai
kemandirian
pangan dan
diversifikasi
konsumsi pangan
daerah
didukung
peningkatan
kualitas dan
kapasitas
sumber daya
pertanian secara
berkelanjutan
Kebijakan urusan
pangan:
Peningkatan
produktivitas
komoditas
unggulan dan
bahan pangan
pokok ditunjang
perbaikan
infrastruktur,
diversifikasi
konsumsi pangan
utama, dan
mitigasi kerawanan
pangan
Strategi urusan pangan:
Peningkatan produktivitas komoditas unggulan
dan bahan pangan pokok melalui pengamanan
lahan pertanian produktif dan pemanfaatan
lahan terlantar, didukung dengan sistem irigasi
dan fasilitasi penyediaan air yang terpadu;
Revitalisasi pembenihan dan perbibitan bahan
pangan pokok utama didukung penyuluhan
yang berkelanjutan;
Akselerasi penerapan teknologi budidaya
pertanian secara signifikan yang dapat
meningkatkan produktifitas, efisien, dan adaptif
terhadap perubahan iklim seperti system of rice
intensification (SRI) dan budidaya pertanian
organik;
Pemerataan akses dan perlindungan finansial
terhadap petani didukung stimulus sarana
pendukung pertanian yang dikelola secara
berkelompok dan terpadu;
Menjaga stabilitas harga pangan utama melalui
operasi pasar yang efektif;
Menguatkan mitigasi kerawanan pangan dan
adaptasi terhadap perubahan iklim dengan
pemetaan secara menyeluruh terhadap basis-
basis produksi pangan kewilayahan, kerentanan,
dan ketahanan pangan didukung dengan inisiasi
teknologi pertanian, avokasi terhadap
perkembangan pengelolaan pertanian, dan
pengembangan benih unggul.
Ketersediaan peta kerentanan
dan ketahanan pangan
kecamatan (Kec.)
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan Pertanian/ Perkebunan
Persentase stabilitas harga
pangan utama (%)
Persentase keamanan pangan
segar (%)
Program Peningkatan Kualitas
Penyuluhan Pangan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 8
Misi Tujuan Sasaran Arah
Kebijakan Strategi Indikator Kinerja Program
Kebijakan urusan
pertanian:
Revitalisasi sumber
daya pertanian
diiringi
peningkatan mutu
dan daya saing
hasil pertanian
secara
berkelanjutan guna
mendukung
eksplorasi pensi
agribisnis secara
optimal.
Strategi urusan pertanian:
Peningkatan mutu dan daya saing agribisnis
melalui pengembangan standardisasi hasil
pertanian dengan perbaikan teknologi produksi,
penerapan standar mutu komoditas, pembinaan
dan pengawasan mutu produk pertanian,
peningkatan kuantitas dan peran lembaga
sertifikasi;
Peningkatan askesibilitas petani di kawasan
perdesaan terhadap inovasi teknologi pertanian,
sumber-sumber pembiayaan melalui lembaga
keuangan formal, desiminasi informasi pasar dan
akses pasar;
Pembangunan infrstruktur pertanian secara
berkelanjutan dan kolaboratif melalui penguatan
peran lintas sektor
Persentase pengendalian hama
dan penyakit tanaman pangan
dan hortikultura (%)
Program Perlindungan Tanaman
Pangan dan Hortikultura
Jumlah produksi komoditas
unggulan pangan dan
hortikultura (ton)
Program Peningkatan Produksi
Pangan dan Hortikultura
Jumlah produksi komoditas
unggulan perkebunan (ton)
Program Peningkatan Produksi
Perkebunan
Cakupan varietas bahan baku
nikotin rendah (Bahan baku)
Program Peningkatan Kualitas
Bahan Baku
Persentase penanganan penyakit
ternak (%)
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Ternak
Jumlah produksi komoditas
unggulan peternakan (ton)
Program Peningkatan Produksi
Hasil Perternakan
Jumlah fasilitasi infrastruktur
pendukung pertanian
(Kelompok)
Program Pengembangan Sarana
dan Prasarana Pertanian/
Perkebunan/ Peternakan
Jumlah olahan produk unggulan
pertanian (Produk)
Program Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan/ Peternakan
Jumlah fasilitasi keberdayaan
SDM pertanian (Gapoktan)
Program Pemberdayaan
Kelompok Tani
Jumlah peningkatan kapasitas
SDM penyuluh (Penyuluh)
Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/
Perkebunan/ Peternakan
Lapangan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 9
Tabel 3.3.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Urusan Pertanian dan Pangan
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi: Terwujudnya Gresik yang Agamis, Adil, Sejahtera dan Berkehidupan Yang Berkualitas
Misi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) Misi 3. Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata
melalui penggalian dan pengembangan potensi daerah,
penguatan ekonomi lokal, konsep ekonomi kerakyatan dan
pembangunan yang berwawasan lingkungan yang
berorientasi pada kompetisi global
Program peningkatan produksi tanaman pangan dan
hortikultura
Program peningkatan produksi perkebunan
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program peningkatan kualitas bahan baku
Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non
pertanian
Kebutuhan lahan non pertanian yang
semakin tinggi
UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Program perlindungan tanaman pangan dan hortikultura
Program perlindungan tanaman perkebunan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
ternak
Terbatasnya penerapan alat mesin pertanian dan
rendahnya pemanfaatan teknologi pertanian
dalam pengendalian hama dan penyakit
pertanian
Tingkat pengetahuan petani tentang
pengendalian hama dan penyakit pertanian
yang masih rendah
Adanya kemauan petani dalam penerapan
teknologi pengendalian hama dan penyakit
dalam berusaha tani
Program pemberdayaan kelompok tani
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/
perkebunan/ peternakan lapangan
Lemahnya kemampuan akses petani terhadap
teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta
perlindungan usahatani
Berfluktuasinya harga produk pertanian dan
tingginya suku bunga usahatani
Tersedianya Teknologi dan terbukanya peluang
pasar
Belum optimalnya kelembagaan petani dalam
mengakses permodalan dan pemasaran
Terbatasnya SDM petani Adanya UPTD Pertanian
Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/ perkebunan
Masih rendahnya daya saing produk-produk
pertanian terutama produk hortikultura terhadap
produk impor
Rendahnya mutu hasil produk pertanian Pasar Bebas ASEAN 2015 atau ASEAN Economic
Comunity (AEC) 2015
Fasilitasi alsintan panen dan pasca panen
Program pengembangan sarana dan prasarana
pertanian/ perkebunan/ peternakan
Belum optimalnya infrastruktur pertanian
Menurunnya daya dukung sumber daya alam,
lingkungan yang dieksploitasi berlebihan,
anomali iklim dan degradasi lahan
Kebutuhan air irigasi yang sangat tinggi
Rusaknya infrastruktur pertanian
Rendahnya pemakaian pupuk organik dan
pestisida hayati
Tersedianya dana hibah infrastruktur pertanian
Tersedianya dana bansos optimasi lahan
Tersedianya dana pengembangan pupuk
organik
Program peningkatan ketahanan pangan
Program peningkatan kualitas penyuluhan pangan
Pentingnya swasembada pangan terutama: padi,
jagung, kedelai dan gula bagi kebutuhan
makanan pokok masyarakat
Pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup
tinggi
Kebutuhan produk pertanian semakin tinggi
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 10
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Propinsi
3.3.1. Telaahan Renstra Kementrian Pertanian
Kabinet Kerja telah menetapkan visi yang harus diacu oleh
Kementerian/Lembaga, yaitu: "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong". Dengan
memperhatikan visi pemerintah tersebut, Kementrian Pertanian Republik
Indonesia telah menetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Pertanian
Tahun 2015-2019, yang di dalamnya mengemukakan bahwa berdasarkan hasil
evaluasi terhadap pembangunan pertanian tanaman pangan yang telah
dilaksanakan sampai saat ini, persoalan mendasar yang diperkirakan masih
dihadapi sektor pertanian di masa yang akan datang, khususnya jangka waktu
2015-2019, mencakup aspek seperti: kerusakan lingkungan dan perubahan iklim,
infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air; kepemilikan lahan; sistem
perbenihan dan perbibitan nasional; akses petani terhadap permodalan
kelembagaan petani dan penyuluh; keterpaduan antar sektor, dan kinerja
pelayanan birokrasi pertanian. Secara lebih rinci, permasalahan mendasar
tersebut di atas diuraikan sebagai berikut: a) lahan: konversi lahan yang tidak
terkendali, keterbatasan dalam pencetakan lahan baru, penurunan kualitas lahan,
rata-rata kepemilikan lahan yang sempit, ketidakpastian status kepemilikan lahan,
beternak tidak mempunyai lahan; b) infrastruktur: kurangnya pembangunan
waduk dan jaringan irigasi, rusaknya jaringan irigasi yang ada, terbatasnya jalan
usahatani, jalan produksi, pelabuhan; c) sarana produksi: belum cukup
tersedianya benih/bibit unggul bermutu, pupuk, pakan, pestisida/obat-obatan,
alat dan mesin pertanian hingga ke tingkat usahatani; d) regulasi: beberapa
kebijakan Pemerintah yang ditetapkan belum berjalan efektif dan belum berpihak
pada sektor pertanian, seperti Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yang
hanya sedikit di atas biaya produksi, pengendalian harga penjualan (beras) agar
tidak memicu kenaikan inflasi, pembebasan tarif bea masuk impor beberapa
komoditas, serta pencegahan penyelundupan masuknya produk luar negeri
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 11
belum maksimal e) kelembagaan dan sumber daya manusia: kelembagaan petani
yang belum mempunyai posisi tawar yang kuat, keterbatasan petani dalam
pemanfaatan teknologi, menurunnya minat generasi muda bekerja di bidang
pertanian; f) permodalan: skema kredit belum mampu mengatasi permodalan
petani dan dukungan perbankan belum memberikan kontribusi yang optimal
bagi petani. Permasalahan tersebut di atas menjadi faktor-faktor penghambat
dalam pembangunan bidang urusan pertanian.
Sedangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki, menjadi faktor
pendorong pembangunan bidang urusan pertanian, adalah sebagai berikut: a)
keanekaragaman hayati dan agroekosistem: potensi sumberhayati berasal dari
tumbuhan ada sekitar 40.000 jenis, yang terdiri dari 5.000 jenis jamur, 400 jenis
tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman
berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 55 jenis tanaman rempah, dan
sumberdaya biofisik yang cukup beragam untuk mendukung pengembangan
pertanian antara lain adalah ketersedian tanah, hara, dataran rendah dan tinggi,
curah hujan yang merata di sebagian wilayah, sinar matahari yang terus menyinari
sepanjang tahun, kelembaban udara dan organisme-organisme, serta setidaknya
memiliki 47 ekosistem alami yang berbeda-beda; b) lahan pertanian:
berdasarakan data BPS 2013, Indonesia memiliki luas daratan 191,09 juta hektar.
Dari luas daratan tersebut, sekitar 95,81 juta hektar yang potensial untuk
pertanian, yang terdiri dari 70,59 juta hektar berada di lahan kering, 5,23 juta
hektar di lahan basah non rawa, dan 19,99 juta hektar di lahan rawa; c) teknologi:
pengelolaan sumberdaya air seperti teknologi panen air, teknologi pemanfaatan
air secara efisiensi melalui irigasi tetes, jaringan irigasi tingkat desa (JIDES) dan
jaringan irigasi tingkat usahatani (JITUT), berbagai macam prototipe alat dan
mesin pertanian yang bermanfaat bagi petani, penelitian dan perekayasaan
alsintan, menghasilkan varietas baru, produk lainnya, teknologi pascapanen,
teknologi pengolahan, teknologi yang terkait dengan pemasaran, misalnya
teknologi pengemasan, penyimpanan, sortasi dan lainnya; d) tenaga kerja: sampai
saat ini, lebih dari 35 juta tenaga kerja nasional atau 26,14 juta rumahtangga
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 12
masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian; e) pasar: daya beli
masyarakat yang terus meningkat serta jumlah penduduk Indonesia yang sangat
besar merupakan pasar dalam negeri yang sangat potensial bagi produk-produk
pertanian yang dihasilkan petani.
Mempertimbangkan masalah dan tantangan yang dihadapi dalam
pembangunan pertanian, maka visi Kementerian Pertanian adalah:
“Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan
yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat
dan Produk Bernilai Tambah Tinggi
Berbasis Sumberdaya Lokal
untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”
Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan pertanian di Indonesia tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel
3.4.
Tabel 3.4.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pertanian
Di Indonesia Tahun 2015-2019
VISI MISI TUJUAN SASARAN
“Terwujudnya
sistem pertanian-
bioindustri
berkelanjutan yang
menghasilkan
beragam pangan
sehat dan produk
bernilai tambah
tinggi berbasis
sumberdaya lokal
untuk kedaulatan
pangan dan
kesejahteraan
petani”
1. Mewujudkan
kedaulatan
pangan
1. Meningkatkan
ketersediaan dan
diversifikasi untuk
mewujudkan
kedaulatan
pangan
1. Swasembada
padi, jagung dan
kedelai serta
peningkatan
produksi daging
dan gula
2. Peningkatan
diversifikasi
pangan
2. Mewujudkan
sistem pertanian
bioindustri
berkelanjutan
2. Meningkatkan
nilai tambah dan
daya saing
produk pangan
dan pertanian
3. Peningkatan
komoditas
bernilai tambah,
berdaya saing
dalam memenuhi
pasar ekspor dan
substitusi impor
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 13
VISI MISI TUJUAN SASARAN
3. Meningkatkan
ketersediaan
bahan baku
bioindustri dan
bioenergi
4. Penyediaan
bahan baku
bioindustri dan
bioenergi
3. Mewujudkan
kesejahteraan
petani
4. Meningkatkan
pendapatan dan
kesejahteraan
petani
5. Peningkatan
pendapatan
keluarga petani
4. Mewujudkan
Reformasi
Birokrasi
5. Meningkatkan
kualitas kinerja
aparatur
pemerintah
bidang pertanian
yang amanah dan
profesional
6. Akuntabilitas
kinerja aparatur
pemerintah yang
baik
3.3.2. Telaahan Renstra SKPD Propinsi Jawa Timur
a. Telaahan Renstra Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur
Untuk mewujudkan visi dan misi Gubernur Jawa Timur, yaitu misi ke-
3: meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya
saing, berbasis agrobisnis/ agroindustri dan industrialisasi, Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur dalam Rencana Strategis yang telah dibuat, mengidentifikasi
faktor-faktor penghambat pembangunan pertanian bidang urusan pertanian di
Provinsi Jawa Timur sebagai berikut: pertumbuhan penduduk Jawa Timur yang
cukup tinggi (0,69 %), kebutuhan petani akan ketersediaan air rusakan
infrastruktur jaringan irigasi, rendahnya penggunaan pupuk/pestisida hayati,
rendahnya kualitas hasil masih tinggi, berfluktuasinya harga produk pertanian
dan tingginya suku bunga usahatani, dan terbatasnya SDM petani.
Sedangkan faktor-faktor pendorong pembangunan bidang urusan
pertanian di Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut: adanya UU. Nomor 41
Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Perda
Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Jawa Timur Tahun 2011-
2031, tersedianya dukungan dana (Bansos) sarana produksi, Pergub Jawa Timur
Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 14
Jawa Timur, pasar bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015,
fasilitasi alsintan panen dan pasca panen, tersedianya teknologi dan terbukanya
peluang pasar, dan kelembagaan penyuluhan (BPP).
Mengacu pada visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu: “Jawa
Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak”,
dan memperhatikan berbagai faktor penghambat dan pendorong pembangunan
bidang urusan pertanian di Provinsi Jawa Timur, sekaligus mengikuti
perkembangan ekonomi serta tuntutan kebutuhan masyarakat kedepan dengan
lebih berpihak kepada kesejahteraan petani dalam memanfaatkan peluang, maka
dirumuskan visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah:
“Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura
untuk Kesejahteraan Petani"
Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan pertanian di Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019 dapat dilihat
pada Tabel 3.5
Tabel 3.5
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pertanian
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
VISI MISI TUJUAN SASARAN
“Jawa Timur
sebagai Pusat
Agribisnis Tanaman
Pangan dan
Hortikultura untuk
Kesejahteraan
Petani"
Mewujudkan
kemandirian
pangan melalui
peningkatan
produksi dan
produktivitas
tanaman pangan
dan hortikultura
secara
berkelanjutan
Meningkatkan
produksi dan
produktivitas
tanaman pangan
dan hortikultura
secara
berkelanjutan untuk
memenuhi
kebutuhan
konsumsi dan
bahan baku industri
pengolahan
Peningkatan
Produksi dan
Produktivitas
Komoditas Utama
dan Unggulan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 15
VISI MISI TUJUAN SASARAN
Meningkatkan
produk pangan
segar dan olahan
yang aman
konsumsi dan
berdaya saing
tinggi
Meningkatkan nilai
tambah dan daya
saing produksi
tanaman pangan
dan hortikultura
Peningkatan
Efisiensi, Kualitas
dan Jumlah Olahan
Produk Tanaman
Pangan dan
Hortikultura di Jawa
Timur
Mewujudkan usaha
pertanian dengan
menumbuhkan
ekonomi produktif
di pedesaan
Meningkatkan
kemandirian dan
kesejahteraan
petani
Peningkatan
Kapasitas Petani
Fasilitasi peralatan
mesin pertanian
Sasaran Penyaluran
Pupuk Subsidi
b. Telaahan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur
Pembangunan perkebunan tidak terlepas dari pengaruh isu-isu
strategis yang ada, baik lingkungan internal yaitu pada tingkat regional Jawa
Timur maupun lingkungan eksternal yaitu pada tingkat nasional bahkan sampai
pada tingkat internasional. Pada tingkat regional, lingkungan strategis yang
dominan mempengaruhi perubahan pembangunan perkebunan meliputi
kelangkaan dan degradasi kualitas Sumber Daya Alam (SDA), pengembangan
IPTEK dan permintaan terhadap energi terbarukan serta permintaan terhadap
produk organik. Kondisi subsektor perkebunan saat ini yang menjadi dasar
prioritas pembangunan perkebunan, terdapat 6 isue strategis, yaitu: produkivitas
dan mutu yang masih rendah, semakin terbatasnya lahan yang subur untuk
budidaya perkebunan; Rendahnya bahan organik tanah, masih tingginya
serangan hama penyakit dan gangguan usaha komoditi perkebunan, dan
rendahnya kemampuan kelembagaan petani dalam akses teknologi, informasi
pasar, permodalan dan kemitraan.
Mengacu pada visi dan misi Gubernur Jawa Timur pada subbidang
urusan perkebunan, dan memperhatikan isu-isu strategis yang mempengaruhi,
maka Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, menetapkan visi pembangunan
perkebunan di Jawa Timur periode tahun 2015-2019 adalah:
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 16
“ Jawa Timur sebagai Provinsi Agrobisnis Perkebunan
yang Tangguh, Berdaya Saing dan Berkelanjutan ”
Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan perkebunan di Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 dapat dilihat
pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Perkebunan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
VISI MISI TUJUAN SASARAN
“Jawa Timur
sebagai provinsi
agrobisnis
perkebunan yang
tangguh, berdaya
saing dan
berkelanjutan"
Meningkatkan
produksi,
produktivitas dan
mutu hasil yang
berdaya saing
tinggi dan
berkelanjutan,
melalui sistem
agrobisnis untuk
kesejahteraan
petani perkebunan
Meningkatkan
produksi,
produktivitas dan
mutu hasil
perkebunan
Meningkatnya
produksi
perkebunan
Meningkatnya
produktivitas
perkebunan
Meningkatnya nilai
tambah hasil
produk perkebunan
Meningkatnya
pemberdayaan
petani perkebunan
terhadap faktor
produksi, teknologi,
informasi,
pemasaran dan
permodalan
sehingga memiliki
daya saing tinggi
c. Telaahan Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur
Mengacu pada visi dan misi Gubernur Jawa Timur pada subbidang
urusan peternakan, dan memperhatikan isu-isu strategis yang mempengaruhi,
maka, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menetapkan visi tahun 2015-2019,
yaitu:
"Terwujudnya agribisnis peternakan Jawa Timur yang berdaya saing
dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk hewan
yang aman, sehat, utuh, dan halal".
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 17
Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan subbidang peternakan di Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019
dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Peternakan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
VISI MISI TUJUAN SASARAN
"Terwujudnya
agribisnis peternakan
Jawa Timur yang
berdaya saing
dan dapat memenuhi
kebutuhan
masyarakat terhadap
produk hewan
yang aman, sehat,
utuh, dan halal".
Menjamin
pemenuhan
kebutuhan
masyarakat terhadap
pangan hewani yang
aman, sehat, utuh dan
halal
Meningkatkan
produksi peternakan
Meningkatnya
produksi peternakan
Mengembangkan
produk peternakan
unggulan yang
berdaya saing
menghadapi era
persaingan bebas
yang mendunia
Meningkatkan nilai
tambah produk
peternakan
Meningkatnya nilai
tambah produk
peternakan
Meningkatkan
pemberdayaan
peternak melalui
kelembagaan yang
tangguh dengan
berperan aktif dalam
merubah pola usaha
tradisional menjadi
pola usaha
berorientasi bisnis
Meningkatkan
kemampuan
kelompok peternak
Meningkatnya kelas
kemampuan
kelompok peternak
d. Telaahan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur
Mengacu pada visi dan misi Gubernur Jawa Timur pada bidang
urusan pangan, dan memperhatikan isu-isu strategis yang mempengaruhi, maka,
Badan Ketahanan Pangan mempunyai visi tahun 2015-2019, yaitu:
“Terwujudnya ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan
berbasis sumber daya lokal berlandaskan kedaulatan pangan
dan kemandirian pangan”
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 18
Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan bidang pangan di Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019 dapat
dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8.
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pangan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019
VISI MISI TUJUAN SASARAN
“Terwujudnya
ketahanan pangan
melalui
penganekaragaman
pangan berbasis
sumber daya lokal
berlandaskan
kedaulatan pangan
dan kemandirian
pangan "
Meningkatkan
ketersediaan
pangan yang
beragam berbasis
sumber daya lokal
Memperkuat
penyediaan pangan
yang beragam
berbasis sumber
daya lokal
Meningkatnya
ketersediaan
pangan yang
beragam
Memantapkan
penanganan
kerawanan pangan
Menurunkan jumlah
penduduk rawan
pangan
Menurunnya jumlah
penduduk rawan
pangan
Meningkatkan
keterjangkauan
pangan masyarakat
untuk pangan
pokok
Memperkuat sistem
distribusi dan
stabilisasi harga
pangan pokok
Stabilnya harga
pangan pokok di
tingkat produsen
dan konsumen
Mewujudkan
penganekaragaman
konsumsi pangan
masyarakat
berbasis sumber
daya, kelembagaan
dan budaya lokal
Meningkatkan
konsumsi pangan
yang beragam,
bergizi seimbang
dan aman melalui
penguatan
pengetahuan dan
kesadaran
masyarakat
Meningkatnya
keragaman
konsumsi pangan
yang sehat dan
aman
Meningkatkan
konsumsi pangan
masyarakat untuk
memenuhi
kecukupan gizi
yang bersumber
dari pangan lokal
Meningkatnya
konsumsi pangan
masyarakat sesuai
angka kecukupan
gizi (AKG)
Mewujudkan
keamanan pangan
segar
Meningkatkan
keamanan pangan
segar
Tercapainya
keamanan pangan
segar
a. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Kabupaten Gresik sebagai bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur
menjadi bagian dari kebijakan tata ruang dan kajian lingkungan hidup strategis
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 19
Provinsi Jawa Timur. Menurut dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-
2031, kawasan peruntukan pertanian di Jawa Timur selain dimanfaatkan untuk
pertanian lahan basah (sawah beririgasi), pertanian lahan kering, dan
pengembangan hortikultura di wilayah sentra, sesuai tugas fungsi Dinas Pertanian
juga dijelaskan tentang pemanfaatan “Kawasan Pertanian Terpadu” (Cooperative
Farming)” yaitu kawasan pertanian yang dikembangkan dengan memberdayakan
kelompok tani melalui rekayasa sosial, ekonomi, teknologi dan “Kawasan
Pertanian Ramah Lingkungan (Good Agriculture Practice)”, yaitu kawasan
pertanian dikembangkan dengan mengimplementasikan cara budi daya yang
baik sesuai dengan standar operasional yang ramah lingkungan. Berdasarkan
telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur tahun 2011-
2031, permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur beserta faktor
penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat
dilihat pada Tabel 3.9.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 20
Tabel 3.9.
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana
Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang Pada
Periode Perencanaan
Berkenaan
Pengaruh Rencana
Pola Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan
SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD
Lahan Pertanian
Pangan
Berkelanjutan,
Kawasan
pertanian
terpadu
(cooperative
farming)
Kawasan
pertanian ramah
lingkungan
(good
agriculture
practice)
Kawasan Peruntukan Pertanian :
Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) direncanakan dengan
luas sekurang-kurangnya 957.239 ha dan dengan luas sekurang-
kurangnya 802.357,9 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan meliputi 29 kabupaten dan 7 kota (Blitar,
Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan, Probolinggo)
Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-
kurangnya 849.033 ha dan dengan luas sekurang - kurangnya
215,191.83 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota
Pengembangan hortikultura di wilayah sentra :
Sayur di kawasan pertanian lahan basah dan lahan kering di
seluruh Kabupaten / Kota
Buah :
Pisang ( Banyuwangi, Blitar, Jember, Lumajang, Magetan, Malang,
Pacitan, Trenggalek, Tulungagung), Jeruk (Jember, Jombang,
Banyuwangi, Pamekasan, Madiun, Tuban Magetan, Malang,
Pacitan, dan Kota Batu), Rambutan (Jember, Bangkalan, Blitar,)
Mangga (Gresik, Kediri, Bonodowoso, Probolinggo, Magetan,
Pasuruan, Nganjuk dan Situbondo), Apel (Batu, Malang,
Pasuruan), Jambu Air (Tuban, Jombang, dan Madura), Belimbing
(Blitar, Tuban dan Kota Blitar), Salak (Bangkalan, Bojonegoro,
Lumajang, Malang, Mojokerto, Pasuruan), Alpukat ( Lumajang),
Durian (Bondowoso,
Pasuruan, Malang, Jombang, Jember, Madiun, dan Trenggalek),
Manggis (Banyuwangi, Blitar, Jember, Ponorogo, Trenggalek,
Probolinggo)
Bunga : Kabupaten Gresik, Magetan, Mojokerto, Malang,
Pasuruan, Kota Batu
Biofarmaka : kabupaten Pacitan, Ponorogo,
Probolinggo,Trenggalek
Program Peningkatan Produksi
Pertanian / Perkebunan,
Program Pengembangan Agribisnis,
Program Peningkatan Kapasitas
SDM Non Aparatur Pertanian
Adanya Kebutuhan
ketersediaan sdm, sda, dan
sumberdaya buatan
Alokasi pengembangan
kawasan menjadi jelas
Peningkatan produksi dan
konsumsi dapat direncanakan
dengan baik
Penambahan penerapan GAP
terutama untuk komoditas
ekspor
Jumlah Kebun/Lahan Usaha
yang diregistrasi masih
terbatas
Pemenuhan kebutuhan
Saprodi dan Sarana Prasarana
Belum semua kawasan
menerapkan GAP untuk
komoditas hortikultura dan
Coperative Farming untuk
komoditas tanaman pangan
Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) di 29 kabupaten dan 7 Kota dan Pertanian
lahan kering di seluruh kabupaten/Kota Hortikultura direncanakan sentra :
Sayuran : Bawang Merah, (Batu, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Mojokerto, Probolinggo,
Bojonegoro, Bondowoso, Malang, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Cabe
Merah (Tuban, Kediri, Bojonegoro, Blitar, Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi,
Malang, Jember, Bangkalan, Pamekasan), Cabe Rawit (Gresik, Lamongan, Tuban,
Nganjuk, Mojokerto, Kediri, Magetan, Ngawi, Pacitan, Malang, Jember, Banyuwangi),
Kentang (Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Probolinggo Batu), Jamur
(Jember, Bojonegoro, Pasuruan, Surabaya)
Buah-buahan : Mangga (Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Gresik, Bondowoso,
Pasuruan, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Magetan) Jeruk (Kediri, Banyuwangi, Jember,
Malang, Lumajang, Magetan, Pacitan Bojonegoro, Batu, Tuban,), Pisang (
Banyuwangi, Lumajang, Malang, Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto), Salak (
Malang, Lumajang, Jombang, Mojokerto, Bangkalan), Apokat ( Probolinggo,
Lumajang, Blitar, Pasuruan, Nganjuk), Manggis (Malang, Banyuwangi, Jember,
Probolinggo, Lumajang, Trenggalek, Ponorogo, Blitar), Apel (Malang, Pasuruan,
Batu), Melon (Banyuwangi, Jember, Situbondo, Lumajang, Magetan, Lamongan,
Ngawi, Nganjuk,), Jambu Kristal (Batu, Mojokerto, Gresik), Nenas (Kediri, Blitar)
Tanaman Hias : Krisan (Batu, Pasuruan, Malang, Magetan, Mojokerto, Melati
(Bangkalan, Pasuruan, Gresik, Kota Blitar), Mawar (Malang,
Nganjuk, Batu) Sedap malam (Banyuwangi Pasuruan, Pamekasan), Anggrek ( Kota
Batu, Malang, Pasuruan, Kota Surabaya), Phylodendron (Blitar, Batu)
Tanaman Obat : Jahe (Jember, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Mojokerto,
Bondowoso, Situbondo, Pamekasan, Magetan), Temulawak (Trenggalek, Kediri,
Sumenep), Kunyit (Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Bangkalan, Pamekasan dan
Gresik)
Kawasan Pertanian Terpadu (Cooperative Farming)
Kawasan pertanian ramah lingkungan (Good Agriculture Practice)
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 21
Di dalam RPJMD Kabupaten Gresik 2016-2021 disebutkan bahwa agenda
pembangunan wilayah Gresik sebagaimana tertuang dalam rencana rinci tata ruang
wilayah kabupaten yang terbagi atas;
a. RDTR BWP Duduksampeyan dan Cerme;
b. RDTR BWP Gresik Perkotaan (Kecamatan Gresik dan Kebomas)
c. RDTR BWP Gresik Selatan (Kecamatan Driyorejo, Menganti, dan Kedamean);
d. RDTR BWP Gresik Utara (Kecamatan Panceng, Sidayu, dan Ujungpangkah);
e. RDTR BWP Manyar dan Bungah.
Sedangkan Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan terbagi menjadi
Kawasan Agropolitan dan Kawasan Minapolitan. Adapun agenda pokok pembangunan
tata ruang wilayah Kabupaten Gresik sebagaimana berikut;
1. Pembangunan Pelabuhan Kali Mireng II yang berskala internasional di Kecamatan
Manyar seluas kurang lebih 5.000 hektar, yang diperkirakan akan mempengaruhi
struktur ruang yang signifikan di Kabupaten Gresik;
2. Implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
yang mengamanatkan bahwa pengelolaan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil
dikelola oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Pengelolaan ruang laut
sampai 12 mil dikelola oleh pemerintah provinsi sedangkan pengelolaan ruang laut
di atas 12 mil dikelola oleh pemerintah pusat. Sedangkan, pesisir kabupaten Gresik
banyak kebutuhan terhadap pelabuhan terutama pada pesisir di Ujungpangkah-
Bungah;
3. Perencanaan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder;
4. Inisiasi pembangunan 320 titik menara telekomukasi (tower) di Kabupaten Gresik
hingga tahun 2015. Sedangkan, terdapat beberapa menara yang penempatannya
berada di luar rencana 208 titik zona tower yang direncanakan dalam RTRW
Kabupaten Gresik;
5. Rencana PLU di Ujungpangkah yang dapat mendukung kegiatan di Pelabuhan
Kalimireng II;
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 22
6. Pembebasan lahan di Kecamatan Wringinanom untuk pembangunan TPA Regional
belum terlaksana karena tanah yang akan digunakan merupakan tanah warga,
sedangkan warga menolak untuk pembangunan TPA Regional. Rencana
penempatan TPA Regional tersebut dialihkan ke Desa Banyu Tengah Kecamatan
Panceng;
7. Pembangunan dan pemanfaatan Bendung Gerak Sembayat sebagai salah satu
sumber air baku;
8. Intensitas perkembangan jumlah perumahan dan industri yang pesat di Kabupaten
Gresik;
9. Pemetaan jenis rawan bencana lain di Kabupaten Gresik yaitu rawan bencana
kekeringan dan rawan bencana teknologi industri;
10. Alih fungsi perubahan lahan pertanian dan tambak produktif menjadi kawasan
terbangun seperti industri dan permukiman yang tidak sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik;
11. Inisiasi MoU Bupati dan Walikota seluruh Jawa Timur terkait pengelolaan aliran
DAS Brantas dari Mojokerto-Surabaya;
12. Rencana pembangunan Central Business District yang berada di Gresik Kota Baru;
13. Terdapat asset-aset tanah negara terkait pertahanan dan keamanan negara di Desa
Kepuhklagen Kecamatan Wringinanom dan Desa Wedoroanom Kecamatan
Driyorejo;
14. Rencana Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai bentuk upaya
pemenuhan kebutuhan dan ketahanan pangan nasional;
15. Penurunan status Kawasan Cagar Alam di wilayah Bawean menjadi Taman Wisata
Alam;
16. Perwujudan keterpaduan moda kendaraan umum (Angkutan Umum, Kendaraan
Pribadi, dll) menuju ke angkutan massal (Kereta Api) dengan menggunakan sistem
Transit Oriented Development (TOD) di Kecamatan Duduksampeyan, melalui
pemindahan terminal Bunder yaitu terminal kelas B dari Kecamatan Kebomas ke
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 23
Kecamatan Duduksampeyan yang lokasinya berdekatan dengan statsiun Kereta
Api;
17. Perwujudan sistem prasarana pada jaringan transportasi darat berupa
pengembangan Jalan Lingkar Barat Gresik;
18. Jaringan gas ke arah utara menjangkau Kecamatan Bungah dan Pulau Bawean di
Kabupaten Gresik.
Selain itu, rencana peruntukan penggunaan lahan di Kabupaten Gresik
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gresik Tahun
2010-2030, adalah sebagai berikut:
a. Kawasan peruntukan hutan produksi 1.017 hektar;
b. Kawasan peruntukan pertanian 42.831,843 hektar;
c. Kawasan peruntukan perikanan 21.678,358 hektar;
d. Kawasan peruntukan pertambangan 817.249 hektar;
e. Kawasan peruntukan industri 12.448,026 hektar;
f. Kawasan peuntukan peristiwa 82.851 hektar;
g. Kawasan peruntukan permukiman 26.097,091 hektar;
h. Kawasan andalan 8.555 hektar;
i. Kawasan peruntukan lainnya 6.644,010 hektar.
Peta rencana pola ruang Kabupaten Gresik sebagaimana pada Gambar
3.1.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 24
Sumber data : RTRW Kab. Gresik Tahun 2010-2030
Gambar 3.1.
Peta Rencana Pola Ruang Di Kabupaten Gresik
Kesadaran masyarakat di seluruh dunia terhadap pentingnya upaya
pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dalam kaitannya dengan usaha
pertanian telah dipacu oleh berbagai keputusan konferensi internasional
tentang lingkungan. Hasil telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS)
Provinsi Jawa Timur, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup di
tingkat Kabupaten Gresik dimulai dengan melakukan perubahan prosedur
perizinan kegiatan dan/atau usaha dengan memprioritaskan lingkungan hidup
sebelum investasi. Seperti yang telah disampaikan di dalam peraturan
perundangan bidang lingkungan hidup bahwa suatu kegiatan yang akan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 25
dilakukan harus sesuai dengan tata ruang maka pertimbangan yang utama
adalah eksistensi tata ruang yang dapat memihak kelestarian lingkungan hidup.
Data yang dapat dihimpun sampai saat ini adalah pada akhir tahun 2014,
jumlah kegiatan usaha yang ada di Kabupaten Gresik kegiatan dari segmen
terendah sampai dengan kegiatan skala nasional dijelaskan bahwa terdapat 199
kegiatan usaha yang Jumlah usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dan 60 usaha Jumlah
usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan
pencemaran air.
Dalam rangka mendukung kelestarian lingkungan hidup dalam
agenda pembangunan jangka menengah dibutuhkan rumusan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS memuat kajian antara lain kapasitas
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan,
perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup, kinerja layanan/jasa
ekosistem, efisiensi pemanfaatan sumber daya alam, tingkat kerentanan dan
kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, dan/atau tingkat ketahanan dan
potensi keanekaragaman hayati (Pasal 16 UU 32/2009) KLHS dilaksanakan
dengan mekanisme (Pasal 15 ayat 3 UU 32/2009):
a. Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana dan/atau program terhadap kondisi
lingkungan hidup wilayah;
b. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program;
c. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana
dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan
berkelanjutan.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 26
Tabel 3.10.
Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa Timur
Hasil KLHS terkait Tugas dan
Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan
SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong Menurunnya daya dukung sumber
daya alam yang mengakibatkan
degradasi lahan
Rendahnya kandungan bahan
organik pada lahan sawah (kurang
dari 2%)
Intensifikasi pertanian mengharuskan adanya
peningkatan produksi menyebabkan petani
tergantung pada pupuk anorganik
Belum dilakukan kajian akademis terhadap
KLHS
1. Penerapan good agriculture practices
2. Tersedia SOP Budidaya Hortikultura
3. 3. Pengembangan pupuk organik
Meningkatnya emisi gas rumah kaca
sehingga mengakibatkan anomali
iklim
Perubahan pola tanam dan
serangan OPT pada tanaman
pangan dan hortikultura
Rendahnya Penggunaan pupuk / pestisida
Organik;
Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur
Penerapan sistim Jaminan Mutu dan
keamanan Pangan belum optimal
Masih rendahnya sertifikasi dan
pelabelan produk tanaman pangan
dan hortikultura oleh petani
Masih terdapat kasus penggunaan bahan
tambahan yang berbahaya, terdapat residu
pestisida, penggunaan pupuk kimia yang
tidak terdaftar, tidak melakukan konservasi
lahan dan tidak tercatatnya ketelusuran
produk
1. PP No.102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional
2. PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi
Pangan
3. Permentan No.58/Permentan/OT.140/8/2007 tentang
Pelaksanaan Sistem Standardisasi di Bidang Pertanian
4. Permentan No.48/ Permentan/OT.140/10/2006 tentang
Pedoman Budidaya Tanaman Pangan yang Baik (GAP-TP)
5. Permentan No.35/Permentan/OT.140/7/2008 tentang
Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil
Pertanian Asal Tumbuhan yang Baik (Good Manufacturing
Practices);
6. Permentan No.51/Permentan/OT.140/10/2008 tentang
Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pangan Segar Asal
Tumbuhan;
7. Permentan No.48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang
Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik (GAP Buah
dan Sayur
8. Permentan No. 88/Permentan/PP.340/12/2011 tentang
Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan
Pengeluaran Pang
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
III - 27
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Persoalan ancaman dan kerawanan pangan dunia beberapa tahun
terakhir selain berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan penduduk juga sensitif
terhadap perubahan iklim global. Ketidak stabilan ketahanan pangan, cenderung
memicu terjadinya ketidakstabilan ekonomi maupun gejolak politik. Dalam hal ini,
krisis pangan akan terjadi manakala tidak ada upaya-upaya yang serius untuk
memperbaiki struktur produksi pangan. Isu Strategis harus dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura daerah mengingat
beberapa permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun
sebelumnya akan menjadi dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.
Beberapa isu strategis yang mendesak untuk ditangani, adalah :
1. Upaya pemenuhan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi
pangan di Jawa Timur, khususnya di kabupaten Gresik masih rentan terhadap
isu pemanasan global yang berdampak terjadinya perubahan iklim;
2. Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian serta
terjadinya degradasi sumberdaya alam;
3. Kelembagaan petani yang masih lemah, yang disebabkan masih relatif
rendahnya kualitas sumber daya manusia petani;
4. Lemahnya akses petani terhadap permodalan, dan terbatasnya ketersediaan
sarana dan prasarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, alsintan)
pendukung pengembangan sistem agribisnis;
5. Fluktuasi harga produk pertanian akibat ketersediaan bahan pangan tidak
kontinyu sepanjang tahun serta lemahnya tata niaga produk pertanian dan
panjangnya rantai distribusi produk pertanian;
6. Pengelolaan usahatani yang berorientasi pasar regional dan internasional.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 1
BAB IV
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan,
dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.
Sebagai penjabaran visi Kabupaten Gresik yaitu “Terwujudnya Gresik
yang Agamis, Adil, Sejahtera dan Berkehidupan yang Berkualitas” dan misi
ke-3 yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah
peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi
kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan
angka kemiskinan, pada tujuan 3, yaitu meningkatnya pertumbuhan ekonomi
melalui optimalisasi potensi daerah maka Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
menetapkan sasaran ke-4 (sasaran pada urusan pangan dan pertanian) dalam
RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 menjadi tujuan jangka menengah
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yaitu:
“Mencapai kemandirian pangan daerah“
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran strategis
jangka menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik yang ingin dicapai dalam
periode tahun 2016-2021 adalah :
1. Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan dan peternakan;
2. Meningkatnya keanekaragaman produk olahan pertanian; dan
3. Meningkatnya ketahanan pangan.
Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai
tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil
pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Oleh karena itu, pernyataan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 2
tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,
selanjutnya disusun sebagaimana dalam Tabel 4.1.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 3
Tabel 4.1
Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Jangka Menengah
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5 6
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1.
Mencapai
kemandirian
pangan
daerah
1. Meningkatnya produksi
pertanian, perkebunan
dan peternakan
1. Persentase peningkatan produksi
komoditas unggulan pertanian (%) 1,13 0,61 0,67 0,67 0,60 0,47
2. Persentase peningkatan produksi
komoditas unggulan perkebunan (%) 13,20 0,15 0,46 0,32 0,41 0,33
3. Persentase peningkatan produksi
komoditas unggulan peternakan (%) 11,11 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00
2. Meningkatnya
keanekaragaman produk
olahan pertanian
4. Persentase peningkatan produk olahan
hasil pertanian (%) 63,64 22,22 4,55 4,35 4,17 4,00
3. Meningkatnya ketahanan
pangan
5. Jumlah ketersediaan pangan utama (ton
GKG) 392.469 381.628 384.846 387.664 390.078 391.688
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 4
4.2. Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Pembangunan pertanian kabupaten Gresik dalam lima tahun ke
depan berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) periode ke-tiga (Tahun 2016-2021), dimana RPJMD tersebut sebagai
penjabaran dari visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Gresik Terpilih, serta
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP)
Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025. Visi pembangunan dalam RPJMD Kabupaten
Gresik Tahun 2016-2021 adalah “Terwujudnya Gresik yang Agamis, Adil,
Sejahtera dan Berkehidupan Yang Berkualitas”
Sebagai upaya dalam mewujudkan visi Kabupaten Gresik maka
dirumuskan misi pembangunan untuk mengintegrasikan segenap pemikiran,
kekuatan komitmen, dan kemuliaan integritas seluruh komponen penyelenggara
pemerintahan dalam 4 (empat) rencana strategis pembangunan jangka
menengah Kabupaten Gresik periode 2016-2021. Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik bertanggung jawab untuk melaksanakan misi ke-3, yaitu: “meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan
peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan”
dengan tujuan ke-3 yaitu: meningkatnya pertumbuhan ekonomi melalui
optimalisasi potensi daerah.
Untuk urusan pertanian dan pangan, dalam rangka mendukung
pencapaian misi ke-3 tujuan ke-3 ditetapkan sasaran strategis ke-4 (sasaran pada
urusan pangan dan pertanian), yaitu :
“mencapai kemandirian pangan daerah”.
Penyusunan strategi dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai, perlu mengetahui adanya faktor-faktor yang mempengaruhi
sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan
dilaksanankan. Setelah dilakukan analisis SWOT, maka faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik, diidentifikasi sebagaimana terinci pada Tabel 4.2.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 5
Tabel 4.2
Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang/
Opportunities :
1. Potensi areal pertanian di
Kabupaten Gresik yang cukup
luas;
2. Adanya kelembagaan petani
diantaranya Gapoktan dan Poktan
yang perlu difasilitasi;
3. Peluang pasar yang besar untuk
komoditas pertanian
Tantangan/
Threats :
1. Kurangnya sarana dan prasarana petani yang
mendukung peningkatan produksi pertanian;
2. Makin rendahnya daya dukung lingkungan
akibat perubahan iklim dan kerusakan SDA;
3. Belum terbentuknya jaringan sistem usaha
agribisnis untuk menghadapi perdagangan
bebas;
Kekuatan/
Strenght (S) :
1. Tersedianya
sumberdaya
aparatur dari
berbagai disiplin
ilmu pertanian;
2. Adanya fungsi
koordinasi yang
baik;
3 Tersedianya akses
informasi dari
propinsi dan
pusat;
Alternatif Strategi :
1. Meningkatkan produktivitas
komoditas unggulan dan bahan
pangan pokok melalui
pengamanan lahan pertanian
produktif dan pemanfaatan lahan
terlantar, didukung dengan sistem
irigasi dan fasilitasi penyediaan air
yang terpadu;
2. Merevitalisasi pembenihan dan
perbibitan bahan pangan pokok
utama didukung penyuluhan yang
berkelanjutan;
3. Membangun infrastruktur
pertanian secara berkelanjutan
dan kolaboratif melalui penguatan
peran lintas sektor;
4. Meningkatkan kemampuan petani
dalam pengelolaan tanaman
secara dan komprehensif dengan
melibatkan peran tenaga teknis
pertanian
Alternatif Strategi :
1. Mengakselerasi penerapan teknologi budidaya
pertanian secara signifikan yang dapat
meningkatkan produktifitas, efisien, dan adaptif
terhadap perubahan iklim seperti system of rice
intensification (SRI) dan budidaya pertanian
organic;
2. Memeratakan akses dan perlindungan finansial
terhadap petani didukung stimulus sarana
pendukung pertanian yang dikelola secara
berkelompok dan terpadu;
3. Meningkatkan mutu dan daya saing agribisnis
melalui pengembangan standarisasi hasil
pertanian dengan perbaikan teknologi
produksi, penerapan standar mutu komoditas,
pembinaan dan pengawasan mutu produk
pertanian, peningkatan kuantitas dan peran
lembaga sertifikasi;
4. Meningkatkan askesibilitas petani di kawasan
perdesaan terhadap inovasi teknologi
pertanian, sumber-sumber pembiayaan melalui
lembaga keuangan formal, desiminasi
informasi pasar dan akses pasar.
Kelemahan/
Weakness :
1. Belumoptimalnya
kinerja aparatur;
2. Kurangnya
anggaran dan
pembiayaan;
3. Sarana dan
prasarana
operasional belum
memadai
Alternatif Strategi :
1. Meningkatkan kemampuan
aparatur dalam mengelola
program dan kegiatan yang
dilaksanakan agar sesuai dengan
perencanaan strategis SKPD;
2. Menerapkan sistem akuntabilitas
kinerja dalam setiap
penyelenggaraan program dan
kegiatan SKPD;
3. Meningkatkan kualitas
kelembagaan pelaku
utama/pelaku usaha dan
kelembagaan agribisnis
4. Meningkatkan kualitas penyuluh;
5. Meningkatkan kemampuan
aparatur dalam mengelola
program dan kegiatan yang
dilaksanakan agar sesuai dengan
perencanaan strategis SKPD
Alternatif Strategi :
1. Menjaga stabilitas harga pangan utama melalui
operasi pasar yang efektif;
2. Menguatkan mitigasi kerawanan pangan dan
adaptasi terhadap perubahan iklim dengan
pemetaan secara menyeluruh terhadap basis-
basis produksi pangan kewilayahan,
kerentanan, dan ketahanan pangan didukung
dengan inisiasi teknologi pertanian, avokasi
terhadap perkembangan pengelolaan
pertanian, dan pengembangan benih unggul;
3. Meningkatkan penganekaragaman pangan
dengan mengubah perilaku masyarakat dalam
mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi
seimbang dan aman;
4. Meningkatkan penanganan keamanan pangan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 6
Berdasarkan analisis SWOT tersebut di atas maka strategi yang
digunakan untuk mencapai sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok
melalui pengamanan lahan pertanian produktif dan pemanfaatan lahan
terlantar, didukung dengan sistem irigasi dan fasilitasi penyediaan air yang
terpadu;
2. Merevitalisasi pembenihan dan perbibitan bahan pangan pokok utama
didukung penyuluhan yang berkelanjutan;
3. Mengakkselerasi penerapan teknologi budidaya pertanian secara signifikan
yang dapat meningkatkan produktifitas, efisien, dan adaptif terhadap
perubahan iklim seperti system of rice intensification (SRI) dan budidaya
pertanian organik;
4. Memeratakan akses dan perlindungan finansial terhadap petani didukung
stimulus sarana pendukung pertanian yang dikelola secara berkelompok dan
terpadu;
5. Menjaga stabilitas harga pangan utama melalui operasi pasar yang efektif;
6. Menguatkan mitigasi kerawanan pangan dan adaptasi terhadap perubahan
iklim dengan pemetaan secara menyeluruh terhadap basis-basis produksi
pangan kewilayahan, kerentanan, dan ketahanan pangan didukung dengan
inisiasi teknologi pertanian, avokasi terhadap perkembangan pengelolaan
pertanian, dan pengembangan benih unggul;
7. Meningkatkan mutu dan daya saing agribisnis melalui pengembangan
standardisasi hasil pertanian dengan perbaikan teknologi produksi,
penerapan standar mutu komoditas, pembinaan dan pengawasan mutu
produk pertanian, peningkatan kuantitas dan peran lembaga sertifikasi;
8. Meningkatkan askesibilitas petani di kawasan perdesaan terhadap inovasi
teknologi pertanian, sumber-sumber pembiayaan melalui lembaga keuangan
formal, desiminasi informasi pasar dan akses pasar;
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 7
9. Membangun infrastruktur pertanian secara berkelanjutan dan kolaboratif
melalui penguatan peran lintas sektor;
10. Meningkatkan penganekaragaman pangan dengan mengubah perilaku
masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang
dan aman;
11. Meningkatkan penanganan keamanan pangan;
12. Meningkatkan kualitas kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha dan
kelembagaan agribisnis;
13. Meningkatkan kualitas penyuluh;
14. Meningkatkan kemampuan aparatur dalam mengelola program dan kegiatan
yang dilaksanakan agar sesuai dengan perencanaan strategis SKPD.
Sedangkan arah kebijakan difokuskan pada:
1. Peningkatan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok
ditunjang perbaikan infrastruktur, diversifikasi konsumsi pangan utama, dan
mitigasi kerawanan pangan;
2. Revitalisasi sumber daya pertanian diiringi peningkatan mutu dan daya saing
hasil pertanian secara berkelanjutan guna mendukung eksplorasi potensi
agribisnis secara optimal;
3. Peningkatan ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan dan
pengawasan keamanan pangan;
4. Peningkatan kualitas kelembagaan petani melalui peningkatan kualitas
penyuluh; dan
5. Peningkatan kemampuan aparatur dalam pengelolaan program dan
kegiatan.
Untuk mendukung terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik bidang urusan pertanian dan pangan yang
telah diselaraskan dengan tujuan dan sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,
maka ditetapkan strategi dan arah kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik
Tahun 2016-2021, sebagaimana terinci pada Tabel 4.3.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 8
Tabel 4.3
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
Tujuan Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
Tujuan 1.
Mencapai
kemandirian
pangan
daerah
1. Sasaran 1.1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
1. Strategi 1.1.1
Meningkatkan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok melalui pengamanan lahan
pertanian produktif dan pemanfaatan lahan terlantar, didukung dengan sistem irigasi dan fasilitasi penyediaan
air yang terpadu
2. Strategi 1.1.2
Merevitalisasi pembenihan dan perbibitan bahan pangan pokok utama didukung penyuluhan yang berkelanjutan
3. Strategi 1.1.3
Mengakselerasi penerapan teknologi budidaya pertanian secara signifikan yang dapat meningkatkan
produktifitas, efisien, dan adaptif terhadap perubahan iklim seperti system of rice intensification (SRI) dan
budidaya pertanian organik
4. Sasaran 1.1.4
Menguatkan mitigasi kerawanan pangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim dengan pemetaan secara
menyeluruh terhadap basis-basis produksi pangan kewilayahan, kerentanan, dan ketahanan pangan didukung
dengan inisiasi teknologi pertanian, avokasi terhadap perkembangan pengelolaan pertanian, dan
pengembangan benih unggul
5. Strategi 1.1.5
Membangun infrastruktur pertanian secara berkelanjutan dan kolaboratif melalui penguatan peran lintas sektor
6. Strategi 1.1.6
Meningkatkan kualitas kelembagaan petani
7. Strategi 1.1.7
Meningkatkan kualitas penyuluh
8. Strategi 1.1.8
Meningkatkan kemampuan aparatur dalam mengelola program dan kegiatan yang dilaksanakan agar sesuai
dengan perencanaan strategis SKPD
1. Kebijakan 1.1
Peningkatan
produktivitas
komoditas unggulan
dan bahan pangan
pokok ditunjang
perbaikan
infrastruktur,
diversifikasi konsumsi
pangan utama, dan
mitigasi kerawanan
pangan
2. Kebijakan 1.3
Peningkatan kualitas
kelembagaan petani
melalui peningkatan
kualitas penyuluh
dan kemampuan
aparatur dalam
pengelolaan program
dan kegiatan
2. Sasaran 1.2
Meningkatnya
keanekaragaman
produk olahan
9. Strategi 1.2.1
Memeratakan akses dan perlindungan finansial terhadap petani didukung stimulus sarana pendukung pertanian
yang dikelola secara berkelompok dan terpadu
10. Strategi 1.2.2
3. Kebijakan 1.2
Revitalisasi sumber
daya pertanian
diiringi peningkatan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
IV - 9
Tujuan Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
hasil pertanian Menjaga stabilitas harga pangan utama melalui operasi pasar yang efektif
11. Strategi 1.2.3
Meningkatkan mutu dan daya saing agribisnis melalui pengembangan standarisasi hasil pertanian dengan
perbaikan teknologi produksi, penerapan standar mutu komoditas, pembinaan dan pengawasan mutu produk
pertanian, peningkatan kuantitas dan peran lembaga sertifikasi
12. Strategi 1.2.4
Meningkatkan askesibilitas petani di kawasan perdesaan terhadap inovasi teknologi pertanian, sumber-sumber
pembiayaan melalui lembaga keuangan formal, desiminasi informasi pasar dan akses pasar
13. Strategi 1.2.5
Meningkatkan kualitas kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha dan kelembagaan agribisnis
mutu dan daya saing
hasil pertanian secara
berkelanjutan guna
mendukung
eksplorasi potensi
agribisnis secara
optimal
3. Sasaran
Meningkatnya
ketahanan pangan
14. Strategi 1.3.1
Meningkatkan penganekaragaman pangan dengan mengubah perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi
pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman;
15. Strategi 1.3.2
Meningkatkan penanganan keamanan pangan
4. Kebijakan 1.4
Peningkatan
ketahanan pangan
melalui
penganekaragaman
pangan dan
pengawasan
keamanan pangan
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
3.03.3.03.01.17 Program Perlindungan
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Persentase luas lahan
tanaman pangan dan
hortikultura terserang hama
dan penyakit yang ditangani
% 61,00 371 77,00 689 78,00 709 79,00 729 80,00 751 81,00 773 81,00 4.022 Bidang Tanaman
Pangan dan
Hortikultura (TPH)
Kab.
Gresik
Jumlah peserta gerakan PHT Orang 630 130 675 136 675 143 675 150 675 158 675 165 4.005 882
Jumlah peserta sosialisasi PHT
dan DPI
Orang 100 100 100 100 100 100 600
Jumlah peserta rakor brigade
proteksi tanaman
Orang 100 80 100 84 100 88 100 93 100 97 100 103 600 545
Jumlah peralatan pengendali
OPT yang diadakan
Unit 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah pestisida tanaman
pangan yang diadakan
Liter 250 250 250 250 250 250 1.500
Jumlah bantuan benih padi
yang diberikan
Kg 9.100 161 9.100 169 9.100 178 9.100 186 9.100 196 9.100 205 54.600 1.095
Jumlah bantuan pupuk organik
yang diberikan
Kg 36.400 364.000 364.000 364.000 364.000 364.000 1.856.400
Jumlah peserta SL-Iklim Orang 300 300 300 300 300 300 1.800
Jumlah peserta pelatihan usaha
pest control
Orang 0 0 50 300 50 300 50 300 50 300 50 300 250 1.500
Jumlah alat dan bahan pest
control
paket 0 50 50 50 50 50 250
3.03.3.03.01.18 Program Peningkatan
Produksi Pangan dan
Hortikultura
Jumlah produksi komoditas
unggulan tanaman pangan
dan hortikultura
Ton
66
0.9
64
1.361 6
64
.96
3
2.971
66
9.3
97
3.078
67
3.8
55
3.173
67
7.9
29
3.248
68
1.1
02
3.347
4.0
28
.21
0
17.178 Bidang Tanaman
Pangan dan
Hortikultura (TPH)
Kab.
Gresik
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Penanggulangan pasca
bencana banjir, kekeringan
dan gangguan OPT
3.03.3.03.01.17.03
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab
3.03.3.03.01.17.02 Revitalisasi brigade proteksi
tanaman
Peningkatan ketrampilan
masyarakat perkotaan
melalui usaha pest control
3.03.3.03.01.17.04
Bidang TPH Kab.
Gresik
2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD
Persentase
peningkatan
produksi
komoditas
unggulan
pertanian (%)
Tabel 5.1
3.03.3.03.01.17.01 Gerakan pengendalian hama
dan penyakit tanaman
2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran
Rencana Perubahan Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Jumlah peserta pelatihan
peningkatan produksi tanaman
palawija
Orang 190 150 40 100 40 107 50 112 50 118 50 124 420 711
Jenis 0 2 3 2 2 2 11
Kg 0 2.000 1.250 2.750 2.875 3.050 11.925
Jumlah pupuk organik yang
diadakan
Kg 0 6.000 4.650 7.500 7.650 8.100 33.900
Jumlah peserta pelatihan
peningkatan produksi sayuran
Orang 120 150 80 150 120 165 160 173 200 182 200 191 880 1.011
Jumlah bibit tanaman sayuran
yang diadakan
Paket 3 1.200 1.200 2.400 3.600 4.800 13.203
Jumlah pupuk organik yang
diadakan
Kg 0 4.800 6.000 24.000 36.000 48.000 118.800
3.03.3.03.01.18.07 Pengawasan pupuk dan
pestisida
Jumlah wilayah pengawasan
pupuk bersubsidi
Kecamatan 17 39 15 39 17 41 17 43 17 45 17 47 100 254 Bidang TPH Kab.
Gresik
Jumlah peserta pelatihan
peningkatan produksi tanaman
pangan
Orang 195 54 50 54 50 57 50 60 50 63 50 66 445 354
Jumlah benih tanaman padi
yang diadakan
Kg 0 1.000 1.100 1.175 1.250 1.375 5.900
Jumlah pupuk organik yang
diadakan
Kg 0 6.000 6.600 7.050 7.500 8.250 35.400
Jumlah peserta peningkatan
produksi tanaman serealia
Orang 170 120 35 110 35 116 35 121 35 127 35 134 345 728
Jumlah bibit jagung yang
diadakan
Kg 0 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 6.250
Jumlah pupuk organik yang
diadakan
Kg 0 5.000 7.500 10.000 12.500 15.000 50.000
Jumlah peserta pelatihan
pemanfaatan pupuk organik
Orang 280 200 280 210 280 220 280 231 280 243 280 255 1.680 1.359
Jumlah bahan pengurai Liter 1.640 1.640 1.640 1.640 1.640 1.640 9.840
Jumlah alat pengolah pupuk
organik yang diadakan
Unit 0 0 0 0 0 0 0
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
3.03.3.03.01.18.05
Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu
tanaman serealia
3.03.3.03.01.18.09
Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu
tanaman palawija
Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu
tanaman sayuran
Persentase
peningkatan
produksi
komoditas
unggulan
pertanian (%)
Pengembangan pupuk
organik
3.03.3.03.01.18.10
3.03.3.03.01.18.04
Jumlah benih tanaman palawija
yang diadakan
Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu
tanaman pangan
3.03.3.03.01.18.08
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Jumlah peserta peningkatan
produksi tanaman hias dan
biofarmaka
Orang 40 98 80 98 170 108 170 118 170 119 170 125 800 666
Jumlah bibit tanaman hias dan
biofarmaka yang diadakan
Paket 0 4 6 6 6 6 28
Jumlah pupuk organik yang
diadakan
Kg 0 4.000 6.000 6.000 6.000 6.000 28.000
Jumlah peserta pelatihan
pengembangan tanaman
hortikultura
Orang 120 315 220 315 250 347 280 381 300 401 300 441 1.470 2.200
Jenis 0 3 3 3 3 3 15
Batang 0 2.800 4.000 5.500 7.750 9.000 29.050
Jumlah pupuk organik yang
diadakan
Kg 0 27.500 40.000 55.000 77.500 90.000 290.000
Jumlah peserta pelatihan
pengembangan buah unggulan
40 Orang 0 150 40 150 35 165 35 173 35 182 35 191 180 1.011
Jumlah buah unggulan yang
disertifikasi
Paket 1 0 0 0 0 0 1
Jenis 0 2 2 2 2 2 10
Batang 0 2.000 2.500 4.000 4.500 5.000 18.000
Jumlah pupuk organik yang
diadakan
Kg 0 5.000 5.000 8.000 9.000 10.000 37.000
3.03.3.03.01.18.17 Sosialisasi gerakan
penerapan pengelolaan
tanaman terpadu (GPPTT)
Jumlah peserta sosialisasi GPPTT Orang 350 85 300 85 325 89 325 94 350 98 350 100 2.000 551 Bidang TPH Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.18.18 Asuransi usaha tani
pertanian
Jumlah peserta sosialisasi
asuransi usaha tani padi
Orang 0 0 200 60 200 63 200 67 225 70 225 73 1.050 333 Bidang TPH Kab.
Gresik
Jumlah peserta sosialisasi dan
pelatihan budidaya tanaman
hortikultura
Orang 0 0 500 300 500 300 500 300 500 300 500 300 2.500 1.500
Jumlah sarana produksi
pertanian (buah, sayuran dan
toga) yang diberikan
Paket 0 500 500 500 500 500 2.500
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
Kab.
Gresik
Bidang TPH
2.01.2.01.01.18.12
3.03.3.03.01.18.14
Peningkatan keterampilan
dan kualitas hidup petani
miskin melalui budidaya
tanaman hortikultura
Pengembangan buah
unggulan lokal daerah
3.03.3.03.01.18.19
Persentase
peningkatan
produksi
komoditas
unggulan
pertanian (%)
Jumlah tanaman buah unggulan
yang dikembangkan
Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu
tanaman hias dan obat
(biofarmaka)
Pengembangan kawasan
hortikultura
Jumlah bibit tanaman
hortikultura yang diadakan
3.03.3.03.01.18.11
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.18.20 Pengelolaan dana bantuan
keuangan dari propinsi
bidang pertanian
Jumlah sarana prasarana
pertanian yang disediakan
Paket 0 0 3 1.300 3 1.300 3 1.300 3 1.300 3 1.300 15 6.500
3.03.3.03.01.19 Program Peningkatan
Produksi Perkebunan
Jumlah produksi komoditas
unggulan perkebunan
To
n
16
1.0
56
319
16
1.3
01
1.250
16
2.0
45
1.435
16
2.5
64
1.540
16
3.2
44
1.652
16
3.7
84
1.775
97
3.9
94
7.971 Bidang Perkebunan Kab.
Gresik
Jumlah peserta sosialisasi
budidaya tanaman kenanga
0 Orang 0 0 75 400 75 400 75 400 75 400 75 400 375 2.000
Jumlah bibit tanaman kenanga 0 Batang 0 3.750 3.750 3.750 3.750 3.750 18.750
Jumlah peralatan budidaya
tanaman kenanga
0 Paket 0 75 75 75 75 75 375
Jumlah pupuk budidaya
tanaman kenanga
0 Paket 0 75 75 75 75 75 375
0 Paket 0 0 3 150 4 165 5 182 6 200 220 18 917
0 Orang 0 90 120 150 180 540
Jumlah peserta forum temu
kemitraan (FTK)
100 Orang 50 178 100 300 100 330 100 363 100 399 100 439 550 2.009
Jumlah peserta peningkatan
produksi tanaman perkebunan
150 Orang 50 100 125 150 175 200 800
Jumlah sarana produksi
perkebunan yang diadakan
1 Paket 0 1 1 1 1 1 5
0 Paket 7 141 0 150 3 165 4 182 5 200 6 220 25 1.058
0 Orang 680 0 75 100 125 150 1.130
1 Jenis 0 3 3 3 3 3 15
4.000 Batang 0 2.000 1.500 1.500 1.500 1.500 8.000
0 Paket 0 0 2 250 3 275 4 303 5 333 6 366 20 1.527
0 Orang 0 60 90 120 150 180 600
0 Jenis 0 2 2 2 2 2 10
0 Batang 0 500 500 750 750 1.000 3.500
Kab.
Gresik
Bidang Perkebunan
Kab.
Gresik
Kab.
Gresik
Bidang Perkebunan
Kab.
Gresik
Bidang Perkebunan
Kab.
Gresik
Bidang Perkebunan
Jumlah bibit tanaman
perkebunan introduksi
Jumlah bibit tanaman
perkebunan yang ditanam
Jumlah peserta bimtek
pengembangan tanaman
perkebunan
Peningkatan produksi,
produktivitas dan mutu
produk perkebunan
3.03.3.03.01.19.07
3.03.3.03.01.19.05
Bimbingan teknis tanaman
perkebunan
3.03.3.03.01.19.06 Jumlah peserta bimtek tanaman
perkebunan
3.03.3.03.01.19.09 Introduksi budidaya tanaman
perkebunan tahunan
Jumlah bimtek introduksi
tanaman perkebunan
Bidang Perkebunan
Pengembangan tanaman
perkebunan
3.03.3.03.01.19.08
Budidaya Tanaman
Perkebunan Dalam Pot
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Persentase
peningkatan
produksi
komoditas
unggulan
perkebunan
(%)
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Jumlah peserta rapat koordinasi 0 Orang 0 0 0 0 60 100 60 110 120 120 60 130 300 460
Jumlah peserta bimtek budidaya
tanaman tebu varietas baru
0 Orang 0 0 220 220 220 220 880
3.03.3.03.01.24 Program Perlindungan
Tanaman Perkebunan
Persentase luas lahan
tanaman perkebunan
terserang hama dan penyakit
yang ditangani
% 100,00 65 100,00 100 100,00 225 100,00 300 100,00 375 100,00 450 100,00 1.515 Bidang Perkebunan Kab.
Gresik
5 Paket 3 65 4 100 4 125 5 150 5 175 6 200 27 815
225 Orang 150 175 200 225 250 275 1.275
3.03.3.03.01.24.04 SLPHT tanaman perkebunan Jumlah peserta SLPHT tanaman
perkebunan
0 Orang 0 0 0 0 100 100 150 150 200 200 250 250 700 700 Bidang Perkebunan Kab.
Gresik
Cakupan varietas bahan baku
nikotin rendah
Jenis varietas 0 0 2 200 2 215 2 980 2 1.045 2 1.110 2 3.550 Bidang Perkebunan Kab.
Gresik
Persentase kelompok tani
tembakau yang difasilitasi
% 0,00 0,00 28,57 42,86 57,14 71,43 71,43
Luas areal tambahan tanaman
tembakau nikotin rendah
0 Ha 0 0 2 200 0 0 0 0 0 0 0 0 2 200
Jumlah peserta bimtek tanaman
tembakau nikoyin rendah
0 Orang 0 50 0 0 0 0 50
Jumlah sarana produksi 0 Paket 0 0 0 0 0 0 1 750 1 800 1 850 3 2.400
Jumlah pembangunan/rehab
jalan produksi
0 Paket 0 0 0 1 1 1 3
Jumlah pembangunan/ rehab
sumber air irigasi
0 Paket 0 0 0 1 1 1 3
Jumlah Peserta Sosialisasi
DBHCHT
0 Orang 0 0 0 0 75 215 75 230 75 245 75 260 300 950
Jumlah peserta SLGHP 0 Orang 0 0 175 175 175 175 700
Jumlah Demplot Tanaman
Tembakau
0 Ha 0 0 14 14 14 14 56
Kab.
Gresik
Bidang Perkebunan
Kab.
Gresik
Kab.
Gresik
Kab.
Gresik
Bidang Perkebunan
Kab.
Gresik
Bidang Perkebunan3.03.3.03.01.24.03
Pembudidayaan bahan baku
berkadar niklotin rendah
(DBHCHT)
3.03.3.03.01.25.01
3.03.3.03.01.25.02 Standarisasi kualitas bahan
baku
Introduksi budidaya tanaman
perkebunan semusim
3.03.3.03.01.19.10
Jumlah peserta pengendalian
OPT tanaman perkebunan
Pengendalian organisme
pengganggu tanaman (OPT)
perkebunan
3.03.3.03.01.25.03 Pembinaan dan fasilitasi
pembentukan dan/ atau
pengesahan badan hukum
kelompok petani tembakau
Bidang Perkebunan
3.03.3.03.01.25 Program Peningkatan
Kualitas Bahan Baku
Bidang Perkebunan
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Persentase
peningkatan
produksi
komoditas
unggulan
perkebunan
(%)
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.22 Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit
Ternak
Persentase jumlah ternak
terserang penyakit yang
ditangani
% 79,87 200 81,50 200 83,15 440 84,86 475 86,59 510 88,36 545 88,36 2.370 Bidang Peternakan Kab.
Gresik
Jumlah obat pencegahan
penyakit menular ternak
11 Jenis 11 100 11 100 11 120 11 130 11 140 11 150 66 740
Jumlah peralatan pemeliharaan
kesehatan ternak
8 Jenis 8 8 8 8 8 8 48
Jumlah hasil pemeriksaan
laboratorium bahan asal hewan
48 Sampel 48 100 48 100 48 120 48 130 48 140 48 150 288 740
Jumlah obat-obatan untuk
kesehatan ternak
5 Jenis 5 5 5 5 5 5 30
Jumlah peralatan RPH 0 Unit 0 0 0 0 1 150 1 160 1 170 1 180 4 660
Jumlah kaur master 0 Orang 0 0 1 1 1 1 4
Jumlah juru sembelih halal 0 Orang 0 0 1 1 1 1 4
Jumlah petugas kebersihan 0 Orang 0 0 1 1 1 1 4
3.03.3.03.01.22.04 Pendataan Kumpulan
Informasi Peternakan
Jumlah parameter peternakan 0 Parameter 0 0 0 0 4 50 4 55 4 60 4 65 16 230 Bidang Peternakan Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.23 Program Peningkatan
Produksi Hasil Peternakan
Jumlah produksi komoditas
unggulan peternakan
To
n
2.6
61
,99
400
2.9
28
,18
450
3.2
21
,00
770
3.5
43
,10
805
3.8
97
,41
840
4.2
87
,16
875
20
.53
8,8
4
4.140 Bidang Peternakan Kab.
Gresik
Jumlah peserta sosialisasi
pembibitan dan perawatan
ternak
100 Orang 100 200 100 200 100 210 100 220 100 230 100 240 600 1.300
Jumlah sarana pembibitan dan
ternak yang dihibahkan
0 Paket 0 1 1 1 1 1 5
Jumlah peserta sosialisasi
penguatan kelembagaan pasar
ternak
150 Orang 150 200 150 200 150 210 150 220 150 230 150 240 900 1.300
Jumlah sarana penunjang pasar
ternak
1 Paket 1 1 1 1 1 1 6
3.03.3.03.01.04 Pemberdayaan petani ternak Jumlah peserta pemberdayaan
petani ternak
0 Orang 0 0 100 50 100 50 100 55 100 60 100 65 500 280 Bidang Peternakan Kab.
Gresik
Kab.
Gresik
Bidang Peternakan
Kab.
Gresik
Bidang Peternakan
Bidang Peternakan Kab.
Gresik
Persentase
peningkatan
produksi
komoditas
unggulan
peternakan
(%)
Pemeliharaan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit
Menular Ternak
3.03.3.03.01.22.01
3.03.3.03.01.22.02 Pembinaan dan Pengawasan
Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat
Veteriner
3.03.3.03.01.22.03 Revitalisasi Rumah Potong
Hewan (RPH)
Pembibitan dan Perawatan
Ternak
3.03.3.03.01.01
Bidang Peternakan Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.03 Penguatan Kelembagaan
Pasar Ternak
Bidang Peternakan Kab.
Gresik
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.05 Kontes ternak Jumlah kontes ternak 0 Kali 0 0 0 0 1 300 1 310 1 320 1 330 4 1.260 Bidang Peternakan Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21 Program Pengembangan
Sarana dan Prasarana
Pertanian/ Perkebunan/
Peternakan
Persentase infrastruktur
pendukung pertanian dalam
kondisi baik (%)
% 17,65 9.529 19,45 11.078 21,47 11.815 23,72 12.968 26,19 15.054 28,89 16.317 28,89 76.761 Bidang Sarana dan
Prasarana (SP)
Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.01 Perencanaan, sosialisasi,
monitoring dan
pengendalian bantuan jalan
usaha tani
Jumlah pedoman, sosialisasi,
monitoring dan laporan
pelaksanaan bantuan jalan
usaha tani
1 Paket 0 0 1 150 1 165 1 182 1 200 1 220 5 917 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.02 Perencanaan, sosialisasi,
monitoring dan
pengendalian bantuan
jaringan irigasi pertanian
Jumlah pedoman, sosialisasi,
monitoring dan laporan
pelaksanaan bantuan jaringan
irigasi pertanian
1 Paket 1 150 2 150 2 165 2 182 2 120 2 220 11 987 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.03 Pembangunan/ perbaikan
sumber-sumber air meliputi
air tanah (dangkal/ dalam)/
embung/ dam parit/ pintu
air/ long storage (DAK)
Jumlah infrastruktur pertanian
yang dibangun
4 Jenis 4 8.800 4 9.000 5 9.000 5 10.000 6 11.000 6 12.000 30 59.800 Bidang SP Kab.
Gresik
4 Jenis 1 154 1 170 1 187 1 205 1 226 1 249 6 1.191
28 Unit 3 5 8 10 12 14 52
3.03.3.03.01.21.05 Pemberdayaan petani
pemakai air
Jumlah kelompok HIPPA yang
berbadan hukum
2 Kelompok 10 160 10 176 12 194 12 213 13 234 13 258 70 1.235 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.06 Optimasi lahan mendukung
tanaman pangan
Jumlah wilayah/kawasan yang
ditingkatkan produktivitasnya
0 Kecamatan 3 120 3 132 3 145 3 160 4 176 4 193 20 926 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.07 Pemetaan jalan usaha tani Jumlah peta jalan usaha tani
yang dibuat
0 Kecamatan 3 145 3 160 3 175 3 193 4 212 4 234 20 1.119 Bidang SP Kab.
Gresik
Jumlah desa yang
mengikutiaudit lahan LP2B.
0 Desa 0 0 7 300 7 300 7 300 7 300 7 300 35 1.500
Jumlah desa yang memiliki peta
lahan LP2B
0 Desa 0 7 7 7 7 7 35
Kab.
Gresik
Bidang SP
Kab.
Gresik
Bidang SP
Jumlah alat mesin pertanian
yang diadakan
Audit lahan pertanian
pangan berkelanjutan (LP2B)
3.03.3.03.01.21.08
Persentase
peningkatan
produksi
komoditas
unggulan
peternakan
(%)
Pengadaan sarana dan
prasarana teknologi
pertanian/ perkebunan tepat
guna
3.03.3.03.01.21.04
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Jumlah buruh tani peserta
pelatihan ketrampilan perbaikan
serta pemeliharaan alat mesin
pertanian
0 Orang 0 0 30 400 30 400 30 400 30 400 30 400 150 2.000
Jumlah peralatan dan
perlengkapan pendukung
ketrampilan yang diberikan
kepada buruh tani miskin
30 Unit 0 30 30 30 30 30 150
3.03.3.03.01.21.10 Pemetaan jaringan irigasi
dan sumber-sumber air
pertanian
Jumlah peta jaringan irigasi dan
sumber-sumber air yang dibuat
0 Kecamatan 0 0 3 160 3 176 3 194 4 213 4 234 17 977 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.11 Pelatihan dan bimbingan
pengoperasian alat mesin
pertanian/ perkebunan tepat
guna
Jumlah petani peserta pelatihan
dan bimbingan pengoperasian
alsintan
0 Orang 0 0 30 160 30 176 40 194 50 213 50 234 200 977 Bidang PSP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.12 Sosialisasi lahan pertanian
pangan berkelanjutan
Jumlah petani peserta sosialisasi
lahan pertanian pangan
berkelanjutan
0 Orang 0 0 50 120 50 132 50 145 50 160 50 175 250 732 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.13 Pembangunan/ rehabilitasi
jaringan irigasi tersier/
jaringan irigasi desa (DAK)
Jumlah jaringan irigasi tersier/
desa yang direhabilitasi
0 Paket 0 0 0 0 2 200 2 200 2 200 2 200 8 800 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.14 Pembangunan/ rehabilitasi
jalan usaha tani (DAK)
Jumlah jalan usaha tani yang
dibangun/ direhabilitsi
0 Paket 0 0 0 0 2 200 2 200 12 1.200 12 1.200 28 2.800 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.21.15 Pembangunan/ rehabilitasi
jalan produksi pertanian
(DAK)
Jumlah jalan produksi pertanian
yang dibangun/ direhabilitasi
0 Paket 0 0 0 0 2 200 2 200 2 200 2 200 8 800 Bidang SP Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15 Program Pemberdayaan
Kelompok Tani
Persentase kelompok tani
dengan klasifikasi utama
sesuai permentan no 82 tahun
2013 (%)
% 0,00 1.215 0,18 1.230 0,36 1.273 0,45 1.290 0,54 1.363 0,63 1.385 0,63 7.756 Bidang Usahatani
dan Penyuluhan
(UT&P)
Kab.
Gresik
2 Kelompok 4 50 4 54 4 57 4 61 4 66 4 70 24 358 Bidang UT&P Kab.
Gresik
75 Orang 120 120 120 120 120 120 720
Jumlah wilayah monitoring
PUAP
16 Kecamatan 16 18 18 18 18 18 106
Kab.
Gresik
Bidang SPPeningkatan pengetahuan
dan ketrampilan perbaikan
serta pemeliharaan alat
mesin pertanian
3.03.3.03.01.21.09
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Jumlah peserta rakor
pendampingan PUAP
Monitoring dan evaluasi
pengembangan usaha
agribisnis perdesaan
3.03.3.03.01.15.01
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.15.02 Fasilitasi pengembangan
pembiayaan/kredit
pertanian
Jumlah peserta fasilitasi
pembiayaan/ kredit agribisnis
tanaman hortikultura
0 Orang 70 50 70 54 70 57 70 61 70 66 70 70 420 358 Bidang UT&P Kab.
Gresik
Jumlah peserta fasilitasi
pembiayaan/ kredit agribisnis
tanaman pangan
0 Orang 70 70 70 70 70 70 420
3.03.3.03.01.15.03 Pembinaan pengembangan
usaha pelayanan jasa
alsintan (UPJA)
Jumlah peserta pembinaan
UPJA
0 Paket/ 4 100 4 107 4 114 4 123 4 131 4 140 24 715 Bidang UT&P Kab.
Gresik
0 Orang 235 235 235 235 235 235 1.410
3.03.3.03.01.15.11 Pendampingan
Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan (PUAP)
Jumlah gapoktan mengikuti
pelatihan manajemen LKM
50 Gapoktan 50 25 50 25 0 0 0 0 0 0 0 0 100 50 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.12 Bimbingan dan Penyuluhan
Pertanian
jumlah pertemuan rutin
Penyuluh Pertanian dan
Penyuluh Swadaya
2 Kali/Bulan 2 90 2 90 2 90 2 90 2 90 2 90 12 540 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.13 Rembug Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan)
Jumlah Gapoktan yang
mengikuti rembug gapoktan
120 Orang 120 30 120 30 120 35 120 35 120 40 120 40 720 210 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.14 Penyusunan Rencana
Definitif Kebutuhan
Kelompok
Jumlah RDKK yang dapat
disusun oleh Kelompok Tani
312 Buku 312 50 312 50 312 55 312 55 312 60 312 60 1.872 330 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.15 Urban Farming Jumlah wilayah binaan Urban
Farming
15 BPP 15 95 15 95 15 95 15 95 15 95 15 95 90 570 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.16 Temu Mitra Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan)
Dengan Pelaku Usaha
Jumlah temu mitra yang
dilaksanakan
6 Lokasi 6 150 6 150 6 160 6 160 6 170 6 170 36 960 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.17 Demplot Penggunaan
Varietas Unggul Padi dengan
Sistem Tanam Jajar Legowo
Jumlah demplot varietas unggul
padi dengan sistem jajar legowo
4 Unit 4 75 4 75 4 80 4 80 4 85 4 85 24 480 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.18 Pembuatan Media Informasi
Penerapan Tehnologi
Pertanian/ Perkebunan
Jumlah media informasi
penyuluhan
3,500 Lembar 3.500 20 3.500 20 3.500 25 3.500 25 3.500 30 3.500 30 21.000 150 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.19 Percontohan Ternak
Unggulan
Jumlah percontohan ternak
kambing
5 Gapoktan 5 145 5 145 5 150 5 150 5 150 5 155 30 895 Bidang UT&P Kab.
Gresik
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.15.20 Demplot Budidaya Ayam
Buras
Jumlah percontohan budidaya
ayam buras
1 Kelompok 1 95 1 95 1 100 1 100 1 110 1 110 6 610 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.21 Demplot Budidaya Sapi Jumlah demplot budidaya sapi
PO
2 Unit 2 200 2 200 2 210 2 210 2 220 2 220 12 1.260 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.15.22 Bimbingan Teknis
Pembuatan Pakan Ternak
Dengan Sistim Fermentasi
Jumlah peserta bimtek
pembuatan pakan ternak
dengan sistem fermentasi
50 Orang 50 40 50 40 50 45 50 45 50 50 50 50 300 270 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.20 Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian/
Perkebunan/ Peternakan
Lapangan
Persentase penyuluh
bersertifikat (%)
% 15,62 270 15,62 270 22,22 260 33,33 260 50,00 285 68,18 285 68,18 1.630 Bidang Usahatani
dan Penyuluhan
(UT&P)
Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.20.01 Peningkatan Kapasitas
Tenaga Penyuluh Pertanian/
Perkebunan
Jumlah peserta pelatihan
peningkatan kapasitas penyuluh
75 Orang 75 75 75 75 75 80 75 80 75 85 75 85 450 480 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.20.02 Penyusunan Program
Penyuluhan Petanian
Jumlah pertemuan penyusunan
program penyuluhan
16 Kecamatan 16 35 16 35 16 40 16 40 16 45 16 45 96 240 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.20.03 Peningkatan Kapasitas
Tenaga Penyuluh Swadaya
Jumlah penyuluh yang
mengikuti diklat kapasitas
70 Orang 70 105 70 105 70 75 70 75 70 80 70 80 420 520 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.20.04 Penilaian Kelas Kemampuan
Kelompok Tani/ Gapoktan/
Penyuluh Lapangan
Jumlah kelompok tani yang
dinilai
1,113 Kelompok 1.113 30 1.113 30 1.113 35 1.113 35 1.113 40 1.113 40 6.678 210 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.20.05 Penyusunan Data
Kelembagaan Penyuluhan
Jumlah buku data kelembagaan
penyuluhan yang dicetak
30 Buku 30 25 30 25 30 30 30 30 30 35 30 35 180 180 Bidang UT&P Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.16 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/ Perkebunan/
Peternakan
Persentase jumlah olahan
produk unggulan pertanian
yang dipasarkan
% 94,44 578 95,45 1.216 100,00 1.258 100,00 1.302 100,00 1.350 100,00 1.400 100,00 7.104 Bidang Usahatani
dan Penyuluhan
(UT&P)
Kab.
Gresik
Persentase
peningkatan
produk olahan
hasil pertanian
(%)
Sasaran 1.
Meningkatnya
produksi
pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Sasaran 2.
Meningkatnya
keaneka-
ragaman produk
olahan
pertanian
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.16.01 Fasilitasi kerjasama regional/
nasional/ internasional
penyediaan hasil produksi
pertanian/ perkebunan
komplementer
Jumlah peserta kemitraan
kelompok usaha agribisnis
dengan pengusaha dalam
pemasaran hasil pertanian
50 Orang 60 31 66 33 73 36 80 38 88 41 97 43 464 222 Bidang UT&P Kab.
Gresik
Jumlah promosi hasil produksi
pertanian
5 Kali 5 161 6 172 6 184 7 197 7 211 8 225 39 1.150
Jumlah lomba olahan hasil
produksi pertanian
1 Kali 1 1 1 1 1 1 6
0 Paket 6 365 6 391 6 418 6 447 6 478 6 512 36 2.611
0 Orang 620 620 620 620 620 620 3.720
Jumlah alat pasca panen yang
dihibahkan
4 Paket 0 0 0 0 0 0 0
3 Paket 1 21 1 620 1 620 1 620 1 620 1 620 6 3.121
630 Orang 60 60 60 60 60 60 360
Jumlah peserta pelatihan alat
penepung beras
0 Orang 0 50 50 50 50 50 250
Jumlah peserta pelatihan alat
perajang kripik
0 Orang 0 35 35 35 35 35 175
Jumlah peserta pelatihan alat
sari kedelai/ jagung
0 Orang 0 30 30 30 30 30 150
Jumlah peserta pelatihan alat
sari tebu
0 Orang 0 25 25 25 25 25 125
Jumlah alat penepung beras 0 Unit 0 25 25 25 25 25 125
Jumlah alat perajang kripik 0 Unit 0 15 15 15 15 15 75
Jumlah alat sari kedelai/ jagung 0 Unit 0 10 10 10 10 10 50
Jumlah alat sari tebu 0 Unit 0 5 5 5 5 5 25
Persentase stabilitas harga
pangan utama
% 94,27 1.100 86,00 1.075 86,50 1.145 87,00 1.190 88,00 1.260 89,00 1.305 89,00 7.075
Persentase Keamanan Pangan
Segar
% 68,78 73,00 75,00 77,00 79,00 80,00 80,00
Kab.
Gresik
Bidang Pangan
Kab.
Gresik
Bidang UT&P
Kab.
Gresik
Bidang UT&P
Bidang UT&P Kab.
Gresik
Sasaran 3.
Meningkatnya
ketahanan
pangan
Jumlah
ketersediaan
pangan utama
(Ton GKG)
Jumlah peserta kegiatan
penanganan pasca panen
pertanian
3.03.3.03.01.16.04 Penanganan pengolahan
hasil pertanian/ perkebunan
Jumlah peserta pelatihan
pengolahan hasil pertanian
2.03.3.03.01.15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/ Perkebunan
Persentase
peningkatan
produk olahan
hasil pertanian
(%)
Lomba dan promosi atas
hasil produksi pertanian
unggulan daerah
3.03.3.03.01.16.02
Penanganan pasca panen
pertanian/ perkebunan
3.03.3.03.01.16.03
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Sasaran 2.
Meningkatnya
keaneka-
ragaman produk
olahan
pertanian
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Pola Pangan Harapan % 90,70 90,75 90,80 90,85 90,00 91,00 91,00
2.03.3.03.01.15.01 Penanganan Daerah Rawan
Pangan
Jumlah buku peta kerentanan
dan ketahanan pangan
kecamatan
0 Kec 0 60 4 60 4 65 4 70 4 75 4 80 20 410 Bidang Pangan Kab.
Gresik
Jumlah pemenang lomba
pemanfaatan pekarangan
8 Pemenang 8 120 8 120 8 130 8 140 8 150 8 160 48 820
Jumlah percontohan
pemanfaatan pekarangan
1 Paket 1 1 1 1 1 1 6
Jumlah peserta pembinaan
pemanfaatan pekarangan
0 Klp Wanita 9 0 9 10 11 12 51
2.03.3.03.01.15.03 Akses pangan masyarakat
dan harga pangan
Jumlah buku analisis akses
pangan masyarakat
1 Jenis Buku 1 55 1 55 1 60 1 60 1 65 1 65 6 360 Bidang Pangan Kab.
Gresik
2.03.3.03.01.15.04 Pengembangan Cadangan
Pangan Daerah
Jumlah pemenang lomba
lumbung pangan desa
6 Kelompok 6 120 6 120 6 125 6 130 6 135 6 140 36 770 Bidang Pangan Kab.
Gresik
Jumlah peserta sosialisasi
rencana perolehan modal
pemilik penggilingan padi/ RMU
200 Orang 200 50 200 50 200 55 200 60 200 65 200 70 1.200 350 Bidang Pangan Kab.
Gresik
Jumlah buku laporan stok gabah 1 Jenis Buku 1 0 1 1 1 1 5
2.03.3.03.01.15.06 Optimalisasi Dewan
Ketahanan Pangan
Jumlah rapat koordinasi Dewan
Ketahanan Pangan
3 Kali 3 60 3 60 3 65 3 70 3 75 3 80 18 410 Bidang Pangan Kab.
Gresik
2.03.3.03.01.15.07 Promosi Percepatan
Penganekaragaman
Konsumsi Pangan
Jumlah kegiatan yang diikuti
dalam rangka Hari Pangan
Sedunia
5 Macam 5 150 5 150 5 160 5 170 5 180 5 190 30 1.000 Bidang Pangan Kab.
Gresik
Jumlah peserta rapat
pembinaan, pemantauan dan
evaluasi gapoktan Toko Tani
Indonesia
120 Orang 120 35 120 35 120 40 120 40 120 45 120 45 720 240 Bidang Pangan Kab.
Gresik
Jumlah peserta pembinaan
kelompok LPDM
6 Kelompok 6 0 6 6 6 6 30
2.03.3.03.01.15.09 Analisis Ketersediaan Pangan
Wilayah
Jumlah buku analisis
ketersediaan pangan (Neraca
Bahan Makanan) dan PPH
konsumsi
3 Jenis Buku 3 70 3 70 3 75 3 75 3 80 3 80 18 450 Bidang Pangan Kab.
Gresik
Kab.
Gresik
Bidang Pangan
Pembinaan penggilingan
padi
2.03.3.03.01.15.05
Sasaran 3.
Meningkatnya
ketahanan
pangan
Jumlah
ketersediaan
pangan utama
(Ton GKG)
Penguatan Lembaga
Distribusi Pangan
Masyarakat
2.03.3.03.01.15.08
2.03.3.03.01.15.02 Pemanfaatan Pekarangan
Untuk Pengembangan
Pangan
2.03.3.03.01.15 Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian/ Perkebunan
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Jumlah peserta rapat sosialisasi
keluarga mandiri pangan
650 Orang 650 215 650 215 650 220 650 225 650 230 650 235 3.900 1.340
Jumlah peserta rapat
sinkronisasi keluarga mandiri
pangan
104 Orang 100 104 100 100 100 100 604
2.03.3.03.01.15.xx Pengembangan Sistem
Tunda Jual
Jumlah gapoktan penerima
sistem tunda jual yang dibina
5 Gapoktan 5 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25 Bidang Pangan Kab.
Gresik
2.03.3.03.01.15.xx Peningkatan Mutu dan
Keamanan Pangan
Jumlah peserta sosialisasi mutu
dan keamanan pangan
140 Orang 140 75 140 75 140 80 140 80 140 85 140 85 840 480 Bidang Pangan Kab.
Gresik
2.03.3.03.01.15.xx Analisis Konsumsi Pangan Jumlah buku analisis komsumsi
pangan
1 Jenis Buku 1 65 1 65 1 70 1 70 1 75 1 75 6 420 Bidang Pangan Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Persentase fasilitasi terhadap
pelaksanaan tupoksi
perangkat daerah
100% 100 1.467 100 1.467 100 1.484 100 1.489 100 1.506 100 1.511 100 8.924 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.01.02 Penyediaan barang cetakan
dan penggandaan
Jumlah barang cetakan yang
diadakan
5 Jenis 5 37 5 37 5 38 5 38 5 39 5 39 30 228 Sekretariat Kab.
Gresik
Jumlah Penggandaan 15,000 Lembar 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 90.000
3.03.3.03.01.01.03 Penyediaan bahan bacaan
dan peraturan perundang-
undangan
Jumlah bahan bacaan yang
diadakan
5 Jenis 5 15 5 15 5 16 5 16 5 17 5 17 30 96 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.01.05 Penyediaan makanan dan
minuman
Jumlah tersedia makanan dan
minuman harian
560 Air Galon 560 90 560 90 560 95 560 95 560 100 560 100 3.360 570 Sekretariat Kab.
Gresik
240 Air Kemasan 240 240 240 240 240 240 1.440
Jumlah rapat/kegiatan rutin
yang tersedia mamin
26 Kali 26 26 26 26 26 26 156
3.03.3.03.01.01.06 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi
Jumlah pegawai yang dapat
melaksanakan kooordinasi dan
konsultasi
35 Orang 35 125 35 125 35 130 35 130 35 135 35 135 210 780 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.01.07 Penyediaan jasa administrasi
kantor
Jumlah Pejabat Pengadaan dan
PPHP
14 Orang 14 660 14 660 14 660 14 665 14 665 14 670 84 3.980 Sekretariat Kab.
Gresik
Jumlah pejabat pengelola
keuangan
6 Orang 6 6 6 6 6 6 36
Jumlah pengelola barang 2 Orang 2 2 2 2 2 2 12
Bidang Pangan Kab.
Gresik
Sasaran 3.
Meningkatnya
ketahanan
pangan
Jumlah
ketersediaan
pangan utama
(Ton GKG)
2.03.3.03.01.15.10 Keluarga Mandiri Pangan
Persentase
ketercapaian
program SKPD
(%)
Meningkatnya
kinerja aparatur
SKPD
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Jumlah tenaga administrasi
kantor
19 Orang 19 19 19 19 19 19 114
3.03.3.03.01.01.08 Penyediaan jasa operasional
kantor
Jumlah pembayaran rekening
telepon, air, listrik dan retribusi
sampah
4 Jenis 4 540 4 540 4 545 4 545 4 550 4 550 24 3.270 Sekretariat Kab.
Gresik
Jumlah tenaga kebersihan 8 Orang 8 8 8 8 8 8 48
Jumlah tenaga keamanan 5 Orang 5 5 5 5 5 5 30
3.03.3.03.01.02 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Persentase fasilitasi terhadap
sarana dan prasarana
aparatur
100% 100 1.610 100 1.610 100 2.030 100 2.030 100 1.650 100 1.650 100 10.580 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.02.01 Pembangunan gedung
kantor
Jumlah gedung yang dibangun 0 Unit 0 0 0 0 1 300 1 400 0 0 0 0 2 700 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.02.03 Pengadaan peralatan/
perlengkapan kantor/ rumah
tangga
Jumlah ATK yang diadakan 64 Jenis 64 525 64 525 64 530 64 530 64 535 64 535 384 3.180 Sekretariat Kab.
Gresik
Jumlah alat kebersihan yang
diadakan
36 Jenis 36 36 36 36 36 36 216
Jumlah alat listrik dan elektronik
yang diadakan
13 Jenis 13 13 13 13 13 13 78
Jumlah peralatan kantor yang
diadakan
6 Jenis 6 6 6 6 6 6 36
Jumlah pemeliharaan jaringan
listrik
1 Paket 1 1 1 1 1 1 6
3.03.3.03.01.02.04 Pengadaan mebeleur Jumlah mebeleur yang diadakan 0 Unit 0 0 0 0 10 100 0 0 0 0 0 0 10 100 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.02.05 Pemeliharaan rutin/ berkala
kantor/ gedung/ rumah
tangga
Jumlah pemeliharaan gedung
kantor dinas
1 Paket 1 865 1 865 1 870 1 870 1 875 1 875 6 5.220 Sekretariat Kab.
Gresik
Jumlah pemeliharaan gedung
kantor UPT
5 Paket 5 5 5 5 5 5 30
3.03.3.03.01.02 Pemeliharaan rutin/ berkala
kendaraan jabatan/ dinas/
operasional
Jumlah kendaraan dinas yang
mendapat perawatan rutin
16 Unit Mobil 16 165 16 165 16 170 16 170 16 175 16 175 96 1.020 Sekretariat Kab.
Gresik
15 Unit Sepeda
motor
15 15 15 15 15 15 90
Persentase
ketercapaian
program SKPD
(%)
Meningkatnya
kinerja aparatur
SKPD
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.02.07 Pemeliharaan rutin/ berkala
peralatan/ perlengkapan
kantor/ rumah tangga
Jumlah peralatan kerja yang
diperbaiki
4 Unit Mesin
Ketik
4 55 4 55 4 60 4 60 4 65 4 65 24 360 Sekretariat Kab.
Gresik
32 Unit
Komputer
32 32 32 32 32 32 192
Jumlah perlengkapan kantor
yang diperbaiki
38 Unit AC, 38 38 38 38 38 38 228
4 Unit Pompa Air 4 4 4 4 4 4 24
3.03.3.03.01.05 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Persentase fasilitasi terhadap
kapasitas sumber daya
aparatur
100% 100 12 100 12 100 383 100 403 100 424 100 444 100 1.678 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.05,04 Manajemen Kepegawaian
SKPD
Jumlah pegawai fungsional yang
dinilai angka kredit
50 Orang 50 12 50 12 50 13 50 13 50 14 50 14 300 78 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.05.07 Peningkatan kualitas SDM
SKPD
Jumlah apatur yang mengikuti
pelatihan kualitas SDM
0 Orang 0 0 0 0 150 210 150 220 150 230 150 240 600 900 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.05.08 Pembinaan dan evaluasi
kepegawaian SKPD
Jumlah apatur yang mengikuti
pembinaan kepegawaian
0 Orang 0 0 0 0 150 160 150 170 150 180 150 190 600 700 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.06 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Persentase fasilitasi terhadap
laporan kinerja dan keuangan
100% 100 210 100 204 100 229 100 244 100 263 100 288 100 1.429 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.06.01 Penyusunan laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
Jumlah dokumen laporan kinerja
yang dicetak
30 Buku 20 30 20 30 20 32 20 32 20 34 20 34 120 192 Sekretariat Kab.
Gresik
Jumlah dokumen penetapan
kinerja yang dicetak
30 Buku 20 20 20 20 20 20 120
Jumlah dokumen RKT yang
dicetak
30 Buku 20 20 20 20 20 20 120
3.03.3.03.01.06.02 Penyusunan laporan
keuangan
Jumlah dokumen laporan
keuangan semesteran yang
dicetak
10 Buku 10 30 10 30 10 32 10 32 10 34 10 34 60 192 Sekretariat Kab.
Gresik
Jumlah dokumen prognosis
realisasi anggaran yang dicetak
10 Buku 10 10 10 10 10 10 60
Persentase
ketercapaian
program SKPD
(%)
Meningkatnya
kinerja aparatur
SKPD
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
Jumlah dokumen laporan
keuangan akhir tahun yang
dicetak
10 Buku 10 10 9 10 10 10 10 60
3.03.3.03.01.06.03 Penyusunan rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat
Daerah
Jumlah dokumen Renja yang
dicetak
30 Buku 30 70 35 70 35 75 35 75 35 80 35 80 205 450 Sekretariat Kab.
Gresik
Jumlah dokumen RKA yang
dicetak
5 Buku 5 5 5 5 5 5 30
Jumlah dokumen DPA yang
dicetak
20 Buku 20 20 20 20 20 20 120
Jumlah dokumen DPPA yang
dicetak
20 Buku 20 20 20 20 20 20 120
3.03.3.03.01.06.04 Penyusunan Rencana
Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Jumlah dokumen Renstra yang
dicetak
0 Buku 50 15 0 0 0 0 0 0 0 0 50 25 100 40 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.06.05 Penyusunan profil SKPD Jumlah dokumen profil data
SKPD yang dicetak
50 Buku 50 40 50 40 50 45 50 45 50 50 50 50 300 270 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.06.06 Monitoring, evaluasi dan
pelaporan kegiatan SKPD
Jumlah buku profil data
pertanian yang dicetak
20 Buku 15 25 20 25 20 30 20 30 20 35 20 35 115 180 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.06.07 Penyusunan SOP SKPD Jumlah SOP yang dibuat 0 Paket 0 0 0 0 1 15 2 30 2 30 2 30 7 105 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07 Program Pengelolaan Unit
Pelaksana Teknis SKPD
Persentase fasilitasi terhadap
pengelolaan UPT
100% 100 1.221 100 1.451 100 1.655 100 1.555 100 1.580 100 1.605 100 9.067 Sekretariat Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.67 Pengelolaan UPT Dinas
Pertanian Di Kecamatan
Menganti
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT Di
Kecamatan Menganti
12 Bulan 12 42 12 43 12 350 12 355 12 360 12 365 72 1.515 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.68 Pengelolaan UPT Dinas
Pertanian Di Kecamatan
Cerme
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT Di
Kecamatan Cerme
12 Bulan 12 66 12 67 12 325 12 330 12 335 12 340 72 1.463 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.69 Pengelolaan UPT Dinas
Pertanian Di Kecamatan
Kebomas
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT Di
Kecamatan kebomas
12 Bulan 12 24 12 25 12 245 12 250 12 255 12 260 72 1.059 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.70 Pengelolaan UPT Dinas
Pertanian Di Kecamatan
Sidayu
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT Di
Kecamatan Sidayu
12 Bulan 12 62 12 63 12 265 12 270 12 275 12 280 72 1.215 UPTD Kab.
Gresik
Persentase
ketercapaian
program SKPD
(%)
Meningkatnya
kinerja aparatur
SKPD
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.07.71 Pengelolaan UPT Dinas
Pertanian Di Kecamatan
Tambak
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT Di
Kecamatan Tambak
12 Bulan 12 52 12 53 12 120 12 125 12 130 12 135 72 615 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.72 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Kebomas
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Kebomas
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.73 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Manyar
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Manyar
12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.74 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Duduksampeyan
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP
Duduksampeyan
12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.75 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Bungah
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Bungah
12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.76 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian Sidayu
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Sidayu
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.77 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian Dukun
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Dukun
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.78 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Ujungpangkah
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Ujungpangkah
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.79 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian Cerme
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Cerme
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.80 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Menganti
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Menganti
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.81 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Kedamean
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Kedamean
12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.82 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Driyorejo
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Driyorejo
12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.83 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Benjeng
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Benjeng
12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.
Gresik
Persentase
ketercapaian
program SKPD
(%)
Meningkatnya
kinerja aparatur
SKPD
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
3.03.3.03.01.07.84 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Balongpanggang
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP
Balongpanggang
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.85 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Wringinanom
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Wringinanom
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.86 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Tambak
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Tambak
12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.87 Pengelolaan Balai
Penyuluhan Pertanian
Panceng
Jumlah tersedianya biaya
pengelolaan BPP Panceng
12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.xx Pengelolaan UPT Dinas
Pertanian Di Kecamatan
Dukun
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT Di
Kecamatan Dukun
0 Bulan 0 0 12 50 12 175 12 50 12 50 12 50 60 375 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.xx Pengelolaan UPT Pusat
Kesehatan Hewan Di
Kecamatan Balongpanggang
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT
Puskeswan Di Kecamatan
Balongpanggang
0 Bulan 0 0 12 50 12 50 12 50 12 50 12 50 60 250 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.xx Pengelolaan UPT Pusat
Kesehatan Hewan Di
Kecamatan Panceng
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT
Puskeswan Di Kecamatan
Panceng
0 Bulan 0 0 12 50 12 50 12 50 12 50 12 50 60 250 UPTD Kab.
Gresik
3.03.3.03.01.07.xx Pengelolaan UPT Taman
Teknologi Pertanian Di
Kecamatan Panceng
Jumlah tersedianya biaya
operasional kantor UPT TTP Di
Kecamatan Panceng
0 Bulan 0 0 12 75 12 75 12 75 12 75 12 75 60 375 UPTD Kab.
Gresik
JUMLAH 19.928 25.473 28.404 30.733 33.156 35.065 172.750
Persentase
ketercapaian
program SKPD
(%)
Meningkatnya
kinerja aparatur
SKPD
Mencapai
kemandirian
pangan daerah
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
15.8
42.7
42.0
00
21.6
93.9
63.0
00
25.8
27.7
30.0
00
30.4
87.7
01.0
00
36.9
00.1
35.0
00
44.6
55.2
79.0
00
Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
LokasiUnit Kerja SKPD
Penanggung Jawab2021
Tahun-6
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja
pada akhir periode
Renstra SKPD2019
Tahun-4
2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Indikator
SasaranKode
2020
Tahun-5Tahun-3
2017
Tahun-2
Base Line
2016
Tahun-1
Satuan
1
5.8
43
-
2
1.6
94
-
2
5.8
28
-
3
0.4
88
-
3
6.9
00
-
4
4.6
55
4.085 - 3.779 - 2.576 - 245 - (3.744) - (9.590)
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 1
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK
YANG MENGACU PADA RPJMD KABUPATEN GRESIK
Indikator kinerja dalam Review Rencana Strategis Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 merupakan alat ukur keberhasilan kinerja
dalam pencapaian sasaran dalam RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
bidang urusan pertanian dan pangan yang menjadi tujuan Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik tahun 2016-2021. Penetapan indikator kinerja tujuan Dinas
Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada Tabel 6.1. Untuk
mencapai 1 (satu) tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,
ditetapkan 3 (tiga) sasaran yang diukur melalui 5 (lima) indikator sasaran.
Penetapan indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun
2016-2021 lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Perumusan program SKPD bertujuan untuk menggambarkan
keterkaitan antara unit kerja dalam SKPD dengan rumusan indikator kinerja
sasaran yang menjadi acuan penyusunan program SKPD jangka menengah
berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Dalam perencanaan
jangka menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, kebijakan
umum diletakkan sebagai wahana yang komprehensif untuk mengkompilasi
program-program yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang ditetapkan
guna mencapai sasaran. Sedangkan program diterjemahkan sebagai program
prioritas pembangunan yang merupakan penjabaran strategis dengan klasifikasi
yang inherent dan spesifik di setiap wadah kebijakan umum sehingga mampu
dihasilkan capaian kinerja untuk menunjang setiap pencapaian sasaran. Untuk
mencapai 3 (tiga) sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,
ditetapkan 17 (tujuh belas) program, yang diukur melalui 20 (dua puluh) indikator
kinerja program. Penetapan indikator kinerja program Dinas Pertanian Kabupaten
Gresik Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada Tabel 6.3.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 2
Tabel 6.1.
Penetapan Indikator Kinerja Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
NO. TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL FORMULASI
TARGET KINERJA TUJUAN PADA TAHUN
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
Mencapai
kemandirian pangan
daerah
Rasio
ketersediaan
pangan utama
(Kg/Kpt/Thn)
Ketersediaan
pangan secara fisik
di daerah
Rata2 jumlah
Ketersediaan pangan
utama per tahun (Kg)
--------------------------
Jumlah penduduk
(Orang)
202 194 194 194 194 194
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 3
Tabel 6.2.
Penetapan Indikator Kinerja Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN DEFINISI
OPERASIONAL FORMULASI
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1.
Meningkatnya
produksi pertanian,
perkebunan dan
peternakan
Persentase
peningkatan produksi
komoditas unggulan
pertanian (%)
Persentase
peningkatan
produksi komoditas
unggulan tanaman
pangan dan
hortikultura dari
tahun lalu
Jumlah produksi tan. Jumlah produksi tan.
pangan dan hortikultura - pangan dan hortikultura
tahun n tahun n-1
------------------------------------------------ x 100%
Jumlah produksi tan. pangan dan hortikultura
tahun n-1
1,13 0,61 0,67 0,67 0,60 0,47
Persentase
peningkatan produksi
komoditas unggulan
perkebunan (%)
Persentase
peningkatan
produksi komoditas
unggulan tanaman
perkebunan dari
tahun lalu
Jumlah produksi tan. Jumlah produksi tan.
perkebunan tahun n - perkebunan tahun n-1
------------------------------------------------ x 100%
Jumlah produksi tan. perkebunan
Tahun n-1
13,20 0,15 0,46 0,32 0,41 0,33
Persentase
peningkatan produksi
komoditas unggulan
peternakan (%)
Persentase
peningkatan
produksi komoditas
unggulan
peternakan dari
tahun lalu
Jumlah produksi Jumlah produksi
peternakan tahun n - peternakan tahun n-1
------------------------------------------------ x 100%
Jumlah produksi peternakan
tahun n-1
11,11 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00
2.
Meningkatnya
keanekaragaman
produk olahan
pertanian
Persentase
peningkatan produk
olahan hasil pertanian
(%)
Persentase
peningkatan
produk hasil
pertanian dari
tahun lalu
Jumlah produk olahan Jumlah produksi olahan
hasil pertanian tahun n - hasil pertanian tahun n-1
------------------------------------------------ x 100%
Jumlah produk olahan hasil pertanian
tahun n-1
63,64 22,22 4,55 4,35 4,17 4,00
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 4
NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN DEFINISI
OPERASIONAL FORMULASI
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3. Meningkatnya
ketahanan pangan
Jumlah ketersediaan
pangan utama (Ton
GKG)
Akumulasi
ketersediaan
pangan utama
Jumlah kumulatif ketersediaan pangan utama 392.469 381.628 384.846 387.664 390.078 391.688
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 5
Tabel 6.3.
Penetapan Indikator Kinerja Program Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021
NO PROGRAM INDIKATOR
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI
TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1,
Program perlindungan
tanaman pangan dan
hortikultura
Persentase luas lahan
tanaman pangan dan
hortikultura terserang
hama dan penyakit yang
ditangani (%)
Persentase penanganan luas
lahan tanaman pangan dan
hortikultura yang terserang
hama dan penyakit
Luas lahan tanaman pangan dan hortikultura yang
terserang hama dan penyakit yang ditangani
----------------------------------------------------- x 100%
Luas lahan tanaman pangan dan hortikultura yang
terserang hama dan penyakit
61,00 77,00 78,00 79,00 80,00 81,00
2.
Program peningkatan
produksi pangan dan
hortikultura
Jumlah produksi
komoditas unggulan
pangan dan hortikultura
(ton)
Akumulasi jumlah produksi
komoditas unggulan
tanaman pangan dan
hortikultura
Jumlah kumulatif produksi (ton) komoditas unggulan
pangan (padi, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang
tanah, ubi kayu dan ubi jalar) dan komoditas unggulan
hortikultura, meliputi sayur (sawi, kacang panjang, cabe,
tomat, terong, ketimun, labusiam, kangkung, bayam),
buah (jambu biji, jeruk, mangga, papaya, pisang,
belimbing, sawo, sirsak, buah naga) dan tanaman obat
(kunyit dan jahe)
660.964 664.963 669.397 673.855 677.929 681.102
3. Program peningkatan
produksi perkebunan
Jumlah produksi
komoditas unggulan
perkebunan (ton)
Akumulasi jumlah produksi
komoditas unggulan
perkebunan
Jumlah kumulatif produksi (ton) komoditas unggulan
perkebunan (tembakau, tebu, kelapa, cengkeh, kopi,
jambu mete, kapuk randu dan kakao)
161.056 161.301 162.045 162.564 163.244 163.784
4. Program perlindungan
tanaman perkebunan
Persentase luas lahan
tanaman perkebunan
terserang hama dan
penyakit yang ditangani
(%)
Persentase penanganan luas
kumulatif lahan tanaman
perkebunan yang terserang
hama dan penyakit
Luas lahan tanaman perkebunan yang terserang hama
dan penyakit yang ditangani
----------------------------------------------------- x 100%
Luas lahan tanaman perkebunan yang terserang hama
dan penyakit
100 100 100 100 100 100
5. Program peningkatan
kualitas bahan baku
Cakupan varietas bahan
baku nikotin rendah
(varietas)
Akumulasi jumlah jenis
varietas tanaman tembakau
berkadar nikotin rendah yang
dibudidayakan
Jumlah kumulatif jenis varietas (bahan baku) tanaman
tembakau berkadar nikotin rendah yang dibudidayakan 0 2 2 2 2 2
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 6
NO PROGRAM INDIKATOR
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI
TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Persentase kelompok
tani tembakau yang
difasilitasi (%)
Persentase jumlah kelompok
tani tembakau yang
difasilitasi
Jumlah kelompok tani tembakau yang difasilitasi
---------------------------------------------------- x 100%
Jumlah kelompok tani tembakau
0,00 0,00 28,57 42,86 57,14 71,43
6.
Program pencegahan
dan penanggulangan
penyakit ternak
Persentase jumlah ternak
terserang penyakit yang
ditangani (%)
Persentase penanganan
terhadap jumlah ternak yang
terserang penyakit
Jumlah ternak yang terserang penyakit yang ditangani
---------------------------------------------------- x 100%
Jumlah ternak yang terserang penyakit
79,87 81,50 83,15 84,86 86,50 88,36
7.
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
Jumlah produksi
komoditas unggulan
peternakan (ton)
Akumulasi jumlah produksi
komoditas unggulan
peternakan
Jumlah kumulatif produksi tahun ke-n (ton) komoditas
unggulan peternakan (daging, telur, susu) 2.661,99 2.928,18 3.221,00 3.543,10 3.897,41 4.287,16
8.
Program
pengembangan
sarana dan prasarana
pertanian/
perkebunan/
peternakan
Persentase infrastruktur
pendukung pertanian
dalam kondisi baik (%)
Persentase jumlah
infrastruktur pendukung
pertanian dalam kondisi baik
Jumlah infrastruktur pendukung
pertanian dalam kondisi baik
------------------------------------x 100%
Jumlah infrastruktur pendukung
pertanian
17,65 19,45 21,47 23,72 26,19 28,89
9.
Program peningkatan
pemasaran hasil
produksi pertanian/
perkebunan/
peternakan
Persentase Jumlah
Olahan Produk
Unggulan Pertanian
yang dipasarkan (%)
Persentase jumlah olahan
produk unggulan pertanian
yang dipasarkan
Jumlah olahan produk unggulan pertanian yang
dipasarkan
---------------------------------------------------- x 100%
Jumlah olahan produk unggulan pertanian
94,44 95,45 100,00 100,00 100,00 100,00
10.
Program
pemberdayaan
kelompok tani
Persentase kelompok
tani dengan klasifikasi
utama sesuai permentan
no 82 tahun 2013 (%)
Persentase jumlah kelompok
tani dengan klasifikasi kelas
utama
Jumlah kelompok tani dengan
klasifikasi kelas utama
------------------------------------------x 100%
Jumlah kelompok tani
0,00 0,18 0,36 0,45 0,54 0,63
11.
Program
pemberdayaan
penyuluh pertanian/
perkebunan/
peternakan lapangan
Persentase penyuluh
bersertifikat (%)
Persentase jumlah penyuluh
yang telah bersertifikat
Jumlah penyuluh yang
telah bersertifikat
------------------------------------x 100%
Jumlah penyuluh
15,62 15,62 22,22 33,33 50,00 68,18
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 7
NO PROGRAM INDIKATOR
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI
TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
12.
Program peningkatan
ketahanan pangan
pertanian/
perkebunan
Persentase stabilitas
harga pangan utama (%)
Stabilnya harga gabah
ditingkat petani pada saat
panen raya sesuai dengan
Harga Pembelian Pemerintah
(HPP).
Harga Gabah = Harga
Pembelian Pemerintah (HPP).
Inpres No. 3 Th. 2012 tentang
Kebijakan Perberasan dan
sesuai ketentuan yang
berlaku.
Jumlah capaian koefisien varian (CV) stabilitas harga
pangan
--------------------------------------------------- x 100%
Jumlah komoditas pangan yang dipantau
94,27 86,00 86,50 87,00 88,00 89,00
Persentase keamanan
pangan segar (%)
Keamanan pangan adalah
kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan
cemaran biologis, kimia, dan
benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan,
dan membahayakan
kesehatan manusia serta
tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat sehingga
aman untuk dikonsumsi.
MS = Memenuhi syarat. (UU
No. 12 Tahun 2012 Tentang
Pangan)
Jumlah sampel pangan segar yang diuji dengan hasil
baik
---------------------------------------------------- x 100%
Jumlah sampel pangan segar yang diuji
68,75 73,00 75,00 77,00 79,00 80,00
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 8
NO PROGRAM INDIKATOR
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI
TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pola pangan harapan (%)
Nilai pola pangan harapan
(PPH) adalah komposisi
kelompok pangan utama
yang bila dikonsumsi dapat
memenuhi kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya. Semakin
tinggi nilai PPH maka
konsumsi pangan semakin
beragam, bergizi seimbang
dan aman. Skor PPH ideal =
100 (Permentan No. 65
Tahun 2010 tentang SPM).
% AKG
Komoditas n X Bobot 90,70 90,75 90,80 90,85 90,00 91,00
13.
Program pelayanan
administrasi
perkantoran
Persentase fasilitasi
terhadap pelaksanaan
tupoksi perangkat
daerah (%)
Persentase fasilitas kantor
dalam kondisi baik terhadap
fasilitas kantor SKPD yang
dibutuhkan
Jumlah kumulatif fasilitas kantor
tahun n dalam kondisi baik
--------------------------------------------------- x 100%
Jumlah fasilitas kantor yang dibutuhkan
100 100 100 100 100 100
14.
Program peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Persentase fasilitasi
terhadap sarana dan
prasarana aparatur (%)
Persentase sarana dan
prasarana kamtor dalam
kondisi baik terhadap sarana
dan prasarana kantor yang
dibutuhkan
Jumlah kumulatif sarana dan prasana
kantor tahun n dalam kondisi baik
---------------------------------------------------- x 100%
Jumlah sarana dan prasarana kantor
yang dibutuhkan
100 100 100 100 100 100
15.
Program peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
Persentase fasilitasi
terhadap kapasitas
sumber daya aparatur
(%)
Persentase aparatur yang
mendapatkan diklat sesuai
jabatan
Jumlah kumulatif aparatur yang telah
mendapatkan diklat sesuai jabatan
---------------------------------------------------- x 100%
Jumlah aparatur
100 100 100 100 100 100
16.
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Persentase fasilitasi
terhadap laporan kinerja
dan keuangan (%)
Persentase laporan kinerja
dan keuangan yang dapat
diselesaikan
Jumlah kumulatif jenis laporan kinerja
dan keuangan yang telah diselesaikan
---------------------------------------------------- x 100%
Jumlah jenis laporan kinerja dan
keuangan yang harus diselesaikan
100 100 100 100 100 100
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VI - 9
NO PROGRAM INDIKATOR
PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI
TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN
Base
Line
2016
2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
17.
Program pengelolaan
unit pelaksana teknis
SKPD
Persentase fasilitasi
terhadap pengelolaan
UPT (%)
Persentase fasilitas kantor
UPT dalam kondisi baik
terhadap fasilitas kantor UPT
yang dibutuhkan
Jumlah kumulatif fasilitas kantor
UPT tahun n dalam kondisi baik
---------------------------------------------------- x 100%
Jumlah fasilitas kantor UPT yang
dibutuhkan
100 100 100 100 100 100
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VII - 1
BAB VII
PENUTUP
Sebagai implementasi Review RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-
2021, Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 akan
mewujudkan 3 (tiga) sasaran strategis yaitu: (1) meningkatnya produksi pertanian,
perkebunan dan kehutanan, (2) meningkatnya keanekaragaman produk olahan
pertanian dan meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian,
dan (3) meningkatnya ketahanan pangan.
Sasaran strategis tersebut akan dicapai melalui arah kebijakan Dinas
Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yaitu: (1) peningkatan
produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok ditunjang perbaikan
infrastruktur, diversifikasi konsumsi pangan utama, dan mitigasi kerawanan
pangan, (2) revitalisasi sumber daya pertanian diiringi peningkatan mutu dan
daya saing hasil pertanian secara berkelanjutan guna mendukung eksplorasi
potensi agribisnis secara optimal, (3) peningkatan kualitas kelembagaan petani
melalui peningkatan kualitas penyuluh dan kemampuan aparatur dalam
pengelolaan program dan kegiatan, dan (4) peningkatan ketahanan pangan
melalui penganekaragaman pangan dan pengawasan keamanan pangan.
Arah kebijakan tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan strategi: (1)
meningkatkan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok
melalui pengamanan lahan pertanian produktif dan pemanfaatan lahan terlantar,
didukung dengan sistem irigasi dan fasilitasi penyediaan air yang terpadu, (2)
merevitalisasi pembenihan dan perbibitan bahan pangan pokok utama didukung
penyuluhan yang berkelanjutan, (3) mengakselerasi penerapan teknologi
budidaya pertanian secara signifikan yang dapat meningkatkan produktifitas,
efisien, dan adaptif terhadap perubahan iklim seperti system of rice intensification
(SRI) dan budidaya pertanian organik, (4) memeratakan akses dan perlindungan
finansial terhadap petani didukung stimulus sarana pendukung pertanian yang
dikelola secara berkelompok dan terpadu, (5) menjaga stabilitas harga pangan
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VII - 2
utama melalui operasi pasar yang efektif, (6) menguatkan mitigasi kerawanan
pangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim dengan pemetaan secara
menyeluruh terhadap basis-basis produksi pangan kewilayahan, kerentanan, dan
ketahanan pangan didukung dengan inisiasi teknologi pertanian, avokasi
terhadap perkembangan pengelolaan pertanian, dan pengembangan benih
unggul, (7) meningkatkan mutu dan daya saing agribisnis melalui pengembangan
standardisasi hasil pertanian dengan perbaikan teknologi produksi, penerapan
standar mutu komoditas, pembinaan dan pengawasan mutu produk pertanian,
peningkatan kuantitas dan peran lembaga sertifikasi, (8) meningkatkan
askesibilitas petani di kawasan perdesaan terhadap inovasi teknologi pertanian,
sumber-sumber pembiayaan melalui lembaga keuangan formal, desiminasi
informasi pasar dan akses pasar, (9) membangun infrstruktur pertanian secara
berkelanjutan dan kolaboratif melalui penguatan peran lintas sektor, (10)
meningkatkan penganekaragaman pangan dengan mengubah perilaku
masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan
aman, (11) meningkatkan penanganan keamanan pangan, (12) meningkatkan
kualitas kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha dan kelembagaan agribisnis,
(13) meningkatkan kualitas penyuluh, dan (14) meningkatkan kemampuan
aparatur dalam mengelola program dan kegiatan yang dilaksanakan agar sesuai
dengan perencanaan strategis SKPD.
Sasaran, strategi dan arah kebijakan tersebut beserta indikator
sasaran menjadi acuan bagi seluruh unit kerja di lingkup Dinas Pertanian
Kabupaten Gresik dan seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan
pembangunan bidang urusan pertanian dan pangan di Kabupaten Gresik yang
diselaraskan dengan potensi maupun permasalahan yang dihadapi selama tahun
2017 sampai dengan 2021. Oleh karena itu, Rencana Strategis ini akan menjadi
pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan yang akan
dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.
R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1
VII - 3
Selain itu, dengan memperhatikan kondisi serta permasalahan, maka
Rencana Strategis ini bersifat fleksibel, yang memungkinkan adanya perubahan
sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pelaksanaan.
Gresik, 11 Oktober 2017
KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN GRESIK
Ir. AGUS DJOKO WALUJO
Pembina Utama Muda
NIP. 19580816 198203 1 013