REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN ... Pertanian/REVIEW...Tabel 3.4. Keterkaitan Visi, Misi,...

112
REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021 DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK 2017

Transcript of REVIEW RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN ... Pertanian/REVIEW...Tabel 3.4. Keterkaitan Visi, Misi,...

REVIEW

RENCANA STRATEGIS

DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK

TAHUN 2016-2021

DINAS PERTANIAN

KABUPATEN GRESIK

2017

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

ii

DAFTAR ISI Halaman

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL Iii

DAFTAR GAMBAR iv

BAB I. PENDAHULUAN I-1

1.1. Latar Belakang I-1

1.2. Landasan Hukum I-4

1.3. Maksud dan Tujuan I-7

1.4. Sistematika Penulisan I-8

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK II-1

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik

II-1

2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Gresik II-10

2.2.1. Sumber Daya Manusia II-10

2.2.2. Sumber Daya Aset II-10

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik II-11

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik

II-17

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III-1

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

III-1

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

III-5

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi III-10

3.3.1. Telaahan Renstra Kementrian Pertanian III-10

3.3.2. Telaahan Renstra SKPD Provinsi Jawa Timur III-13

a. Telaahan Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur III-13

b. Telaahan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur III-15

c. Telaahan Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur III-16

d. Telaahan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa

Timur

III-17

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

III-18

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis III-27

BAB IV. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV-1

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik

IV-1

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik IV-4

BAB V. RENCANA PERUBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

V-1

BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK YANG

MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

VI-1

BAB VII. PENUTUP VII-1

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015

II-12

Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian,

Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015

II-15

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas

Pertanian Pertanian Kabupaten Gresik

III-3

Tabel 3.2. Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Bupati Gresik

Tahun 2016-2021 Urusan Pertanian dan Pangan

III-7

Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Urusan

Pertanian dan Pangan Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan

Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

III-9

Tabel 3.4. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pertanian

Di Indonesia Tahun 2015-2019

III-12

Tabel 3.5. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pertanian

Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

III-14

Tabel 3.6. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Perkebunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

III-16

Tabel 3.7. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Perkebunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

III-17

Tabel 3.8. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pangan

Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

III-18

Tabel 3.9. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur III-20

Tabel 3.10. Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa

Timur

III-23

Tabel 4.1. Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Jangka

Menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

IV-3

Tabel 4.2. Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran IV-5

Tabel 4.3. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

IV-8

Tabel 5.1. Rencana Perubahan Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

V-10

Tabel 6.1. Penetapan Indikator Kinerja Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik Tahun 2016-2021

VI-2

Tabel 6.2. Penetapan Indikator Kinerja Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik Tahun 2016-2021

VI-3

Tabel 6.3. Penetapan Indikator Kinerja Program Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik Tahun 2016-2021

VI-5

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Gresik II-9

Gambar 3.1. Peta Rencana Pola Ruang Di Kabupaten Gresik III-24

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK

NOMOR 4 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN

KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021

1

PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK

NOMOR 4 TAHUN 2017

TENTANG

PERUBAHAN PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK

NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS PERTANIAN

KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK,

Menimbang : a. bahwa Pasal 19 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

yang mengamanatkan Rencana Strategis Organisasi Perangkat

Daerah ditetapkan dengan peraturan pimpinan Organisasi

Perangkat Daerah setelah disesuaikan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah;

b. bahwa dengan adanya Perubahan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,

perlu ditindaklanjuti dengan Perubahan Rencana Strategis

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;

c. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud

huruf a dan b, perlu menetapkan Perubahan Peraturan Kepala

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Nomor 1 Tahun 2017

tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Tahun 2016-2021 dengan Peraturan Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik.

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

DINAS PERTANIAN Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 245 Telp. (031)3950930 Fax. (031)3951242

Website: http://distan.gresikkab.go.id email: [email protected]

G R E S I K

2

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Perundang-Undangan;

8. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah kedua kalinya

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

3

14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada

Masyarakat;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah;

20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012

Tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana

Pembangunan Daerah;

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014

tentang Pedoman Pembangunan Desa;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016

tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017;

26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 19/Permentan/HK.140/

4/2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun

2015-2019;

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur

Tahun 2011-2031;

29. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014-2019;

30. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Nomor:932/1631/113.13/2014 Tahun 2014 tentang Rencana

Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-

2019;

31. Peraturan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur

Nomor: 188.4/1047/Kpts/114/2014 tentang Rencana Strategis

Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;

5

32. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025;

34. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun

2010-2030;

35. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021;

36. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2016

tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;

37. Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik;

38. Peraturan Bupati Gresik Nomor 72 Tahun 2016 tentang Unit

Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan Di Kabupaten Gresik;

39. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Nomor 1

Tahun 2017 tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK

TENTANG PERUBAHAN PERATURAN KEPALA DINAS PERTANIAN

KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA

STRATEGIS DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-

2021.

6

Pasal 1

Perubahan Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik tentang Rencana

Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yang selanjutnya

disebut Review Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-

2021, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan Kepala Dinas ini.

Pasal 2

Review Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

digunakan sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik Tahun 2017 sampai dengan 2021 dan Rencana Kinerja Tahunan

(RKT) Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2017 sampai dengan 2021..

Pasal 3

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Disahkan di Gresik

Pada tanggal 11 Oktober 2017

KEPALA DINAS PERTANIAN

KABUPATEN GRESIK

Ir. AGUS DJOKO WALUJO

Pembina Utama Muda

NIP. 19580816 198203 1 013

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Tahun 2016-2021 disusun sebagai tindak lanjut dari Perubahan Terbatas Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.

Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 tersebut

merubah nomenklatur dan capaian program serta sasaran dalam Renstra Dinas

Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.

Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

merupakan dokumen perencanaan yang substansinya memuat tujuan dan

sasaran pembangunan daerah yang merupakan satu kesatuan dalam Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya dilakukan secara

terencana, bertahap dan sistimatis yang didasarkan pada kondisi, potensi,

proyeksi pembangunan pertanian sesuai kebutuhan Kabupaten Gresik dalam

kurun waktu lima tahun kedepan.

Selain berperan strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan

nasional, pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Gresik turut memberikan

kontribusi terhadap pembangunan daerah secara langsung dalam pembentukan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, dan

peningkatan pendapatan masyarakat, maupun sumbangan tidak langsung

melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan

hubungan sinergis dengan sektor lain.

Sebagai bagian dari wilayah administratif Provinsi Jawa Timur,

pembangunan bidang urusan pertanian dan pangan di Kabupaten Gresik masih

dihadapkan pada persoalan mendasar seperti meningkatnya jumlah penduduk,

tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya kemajuan teknologi dan

informasi, makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi, perubahan iklim

global, perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat, kecilnya status dan luas

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 2

kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, masih

rawannya ketahanan pangan dan energi, masih rendahnya nilai tukar petani dan

kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait. Pembangunan

pertanian ke depan menghadapi berbagai tantangan diantaranya adalah

bagaimana memenuhi kebutuhan pangan, memperbaiki dan membangun

infrastruktur lahan, air, perbenihan dan perbibitan guna meningkatkan

produktivitas dan mutu produk pertanian, memperbaiki dan meningkatkan

kesuburan tanah, mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan

pelestarian lingkungan hidup, mendukung upaya pencapaian Global Goals for

Sustainable Development (SDGs).

Beberapa kondisi tersebut menuntut strategi dan kebijakan sebagai

kerangka pembangunan pertanian di Kabupaten Gresik dalam dokumen Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 yang

selanjutnya memadukan strategi dan kebijakan untuk pencapaian sasaran

peningkatan produksi pertanian, penganekaragaman produk dan kemasan

olahan pertanian dan peningkatan mutu dan daya saing produk pertanian di

pasar regional maupun internasional.

Dokumen Review Rencana Strategis (Renstra) ini dihasilkan melalui

proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai pada tahun 2016 sampai

dengan tahun 2021 secara sistematis dan berkesinambungan dengan

memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada dan/atau yang

mungkin timbul. Dokumen Review Renstra ini merupakan rencana pembangunan

jangka menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik yang menjadi acuan

penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian yang akan disusun setiap

tahun sebagai Rencana Kerja Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Penyusunan Review Rencana Strategis Dinas Pertanian dimulai sejak

adanya undangan Rapat Koordiansi tanggal 16 Maret 2017 di Ruang Rapat

“Retnosuwari” Lt. II Kantor Bupati Gresik yang membahas Review RPJMD

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, melalui surat dari Kepala Bappeda

Kabupaten Gresik Nomor: 005/65/437.71/2017 tanggal 14 Maret 2017 perihal

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 3

Review RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yang ditindaklanjuti dengan

disusunnya Rancangan Awal Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Tahun 2016-2021 dengan mengacu pada usulan perubahan nomenklatur dan

capaian program dalam RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 dan Renstra

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.

Berdasarkan hasil rapat pada tanggal 18 April 2017 di Ruang Rapat

“Retno Suwari” Lt. II Kantor Bupati Gresik, melalui surat dari Kepala Bappeda

Kabupaten Gresik Nomor: 005/96/437.71/2017 tanggal 13 April 2017 perihal

Undangan Rapat Koordinasi Penyusunan Review RPJMD Kabupaten Gresik Tahun

2016-2021 dan pembahasan dalam rapat koordinasi di lingkup Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik, akhirnya hasil revisi Rancangan Awal Review Renstra tersebut

dijadikan Rancangan Akhir Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Tahun 2016-2021. Selanjutnya Rancangan Akhir Review Renstra diverifikasi oleh

Bappeda Kabupaten Gresik dan hasil verifikasi Rancangan Akhir Review Renstra

tersebut ditetapkan sebagai Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Tahun 2016-2021 oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.

Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik disusun dengan

mengacu pada Rancangan Awal Perubahan RPJMD Kabupaten Gresik, sebagai

bagian dari RPJPD Kabupaten Gresik dan bersifat indikatif yang merupakan

dokumen perencanaan pembangunan bidang urusan pertanian dan pangan,

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai dengan 5

tahun ke depan. Selain itu Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik juga

diselaraskan dengan tujuan dan sasaran dalam Renstra Kementrian Pertanian di

tingkat nasional dan di tingkat propinsi diselaraskan dengan Review Renstra

SKPD provinsi yang baru berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur

Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah,

yaitu Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Renstra Dinas Perkebunan

Propinsi Jawa Timur dan Renstra Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur. Selain itu,

dalam penyusunan Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik juga

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 4

memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Review Renstra Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan

Hewan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun

2014;

10. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan

Pertanian Pangan Berkelanjutan;

11. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura;

12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-

Undangan;

13. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;

14. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan

Pemberdayaan Petani;

15. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa;

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 5

16. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun

2015;

17. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

Pemerintah;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah kepada Masyarakat;

22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

23. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah;

24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

26. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional;

27. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah;

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 6

28. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah

Tahun 2015;

32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pembangunan Desa;

33. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 65/OT.140/12/2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/

Kota;

34. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang

Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun 2015-2019;

35. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-

2019;

36. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Nomor:

932/1631/113.13/2014 Tahun 2014 tentang Rencana Strategis Dinas

Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;

37. Peraturan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Nomor:

188.4/1047/Kpts/114/2014 tentang Rencana Strategis Dinas Perkebunan

Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 7

38. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan

Pembangunan Daerah;

39. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 11 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025;

40. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030;

41. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2016-

2021;

42. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 12 Tahun 2016 tentang

Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;

43. Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gresik;

44. Peraturan Bupati Gresik Nomor 72 Tahun 2016 tentang Unit Pelaksana Teknis

pada Dinas dan Badan Di Kabupaten Gresik;

45. Peraturan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Nomor 1 Tahun 2017

tentang Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-

2021;

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Review Rencana Strategis Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021 adalah :

1. Sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 bidang urusan pertanian dan pangan;

2. Sebagai pedoman dalam melaksanakan urusan pilihan pemerintahan bidang

pertanian dan pangan yang akan dilaksanakan secara bertahap tiap tahun

untuk lima tahun ke depan.

Sedangkan tujuan disusunnya Review Rencana Strategis Dinas

Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 adalah:

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 8

1. Memastikan tujuan dan sasaran pembangunan pertanian dan pangan di

Kabupaten Gresik selaras dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati

Gresik.

2. Menjamin terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar

pemangku kepentingan (stake holder) dalam pembangunan pertanian dan

pangan di Kabupaten Gresik;

1.4. Sistematika Penulisan

Berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, maka Dokumen Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016–2021 disusun dengan sistematika

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, yang memuat latar belakang, landasan hukum,

maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan;

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK,

yang memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi, sumber daya,

kinerja pelayanan dan tantangan dan peluang pegembangan

pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik;

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, yang

memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

pelayanan, telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil

kepala daerah terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD

provinsi, telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan

hidup strategis dan penentuan isu-isu strategis;

BAB IV : TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, yang memuat visi

dan misi, tujuan dan sasaran jangka menengah dan strategi dan

kebijakan;

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 9

BAB V : RENCANA PERUBAHAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF;

BAB VI : INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK YANG

MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN

GRESIK;

BAB VIII : PENUTUP

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

I - 10

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 1

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik dibentuk berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Gresik, sesuai Pasal 25 ayat (1) Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan bidang pertanian dan bidang pangan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan pangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, sesuai Pasal

5 Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Dinas

Pertanian Kabupaten Gresik menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan pengkoordinasian perumusan dan pelaksanaan kebijakan

urusan di bidang pertanian dan di ;idang pangan;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi di bidang urusan

pertanian dan di bidang urusan pangan;

c. Pengkoordinasiaan pelaksanaam penyediaan infrastruktur dan prasarana

pendukung di bidang urusan pertanian dan di bidang urusan pangan;

d. Pengkoordinasian peningkatan kualitas sumber daya aparatur, infrastruktur,

prasarana pendukung dan produksi di bidang pertanian dan pangan;

e. Pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi dalam pelaksanaan pengadaan

pengawasan infrastruktur dan prasarana pendukung, pemasaran dan

pengolahan hasil di bidang pertanian dan pangan;

f. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian dan pangan;

g. Pengkoordinasian tugas pembantuan di bidang pertanian dan pangan;

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oieh Bupati sesuai dengan

bidang tugasnya.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 2

Sedangkan, susunan organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,

sebagaimana tertera dalam Pasal 3 Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun

2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pertanian Kabupaten Gresik, terdiri dari :

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat, terdiri dari:

a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b) Sub Bagian Keuangan;

c) Sub Bagian Program dan Pelaporan;

3. Bidang Pangan, terdiri dari :

a) Seksi Ketersediaan Pangan;

b) Seksi Distribusi dan Harga Pangan; dan

c) Seksi Keanekaragaman dan Keamanan Pangan.

4. Bidang Usaha Tani dan Penyuluhan, terdiri dari:

a) Seksi Pengembangan Usaha dan Pemasaran Hasil;

b) Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil; dan

c) Seksi Penyuluhan.

5. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari :

a) Seksi Alat Mesin Pertanian;

b) Seksi Pengelolaan Lahan ; dan

c) Seksi Pengelolaan Air.

6. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari:

a) Seksi Produksi Tanaman Pangan;

b) Seksi Produksi Hortikultura; dan

c) Seksi Perlindungan Tanaman.

7. Bidang Perkebunan, terdiri dari:

a) Seksi Tanaman Semusim;

b) Seksi Tanaman Tahunan; dan

c) Seksi Pengendalian Hama dan Penyakit.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 3

8. Bidang Peternakan, terdiri dari:

a) Seksi Bina Usaha Peternakan;

b) Seksi Kesehatan Hewan; dan

c) Seksi Kesehatan Masyarakat Venteriner;

9. Kelompok Jabatan Fungsional; dan

10. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

Adapun tugas dan fungsi Sub Unit Kerja setingkat di bawah Kepala

Dinas, berdasarkan Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik, adalah sebagai berikut:

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan surat menyurat,

kearsipan, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah

tangga kantor serta pengkoordinasian penyusunan rencana program,

evaluasi dan pelaporan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat

menyelenggarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan;

b. Pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, kearsipan dan

dokumentasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Pengelolaan administrasi keuangan dan urusan kepegawaian;

d. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan inventaris dinas;

e. Pelayanan administrasi perjalanan dinas;

f. Pelaksanaan pengkoordinasian bidang-bidang di lingkup Dinas

Pertanian;

g. Pelaksanaan pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil

pelaksanaan program dan kegiatan di lingkup Dinas Pertanian; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai bidang tugasnya.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 4

2. Bidang Pangan

Bidang Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala

Dinas dalam melaksanakan urusan di pertanian dan pangan di bidang

pangan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pangan

menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan

perencanaan program di bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan

dan harga pangan serta penganekaragaman dan keamanan pangan;

b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program dan kebijakan di

bidang ketersediaan pangan, distribusi pangan dan harga pangan serta

penganekaragaman dan keamanan pangan;

c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan

petunjuk pelaksanaan program di bidang ketersediaan pangan, distribusi

pangan dan harga pangan serta penganekaragaman dan keamanan

pangan;

d. Pelaksanaan pelayanan administrasi program di bidang ketersediaan

pangan, distribusi pangan dan harga pangan serta penganekaragaman

dan keamanan pangan;

e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiaran di bidang ketersediaan

pangan, distribusi pangan dan harga pangan serta penganekaragaman

dan keamanan pangan;

f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, fasiiitasi dan supervisi di bidang

ketersediaan pangan, distribusi pangan dan harga pangan serta

penganekaragaman dan keamanan pangan;

g. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ketersediaan pangan,

distribusi pangan dan harga pangan serta penganekaragaman dan

keamanan pangan; dan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 5

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai bidang tugasnya.

3. Bidang Usaha Tani dan Penyuluhan

Bidang Usaha Tani dan Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Kepala Dinas dalarn melaksanakan urusan pertanian dan

pangan di bidang usaha tani dan penyuluhan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Usaha Tani dan

Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan

program dan kegiatan di bidang usaha tani dan penyuluhan;

b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan program di bidang

usaha tani dan penyuluhan;

c. Peaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk

pelaksanaan program di bidang usaha tani dan penyuuhan;

d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan administrasi program di

bidang usaha tani dan penyuluhan;

e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan di bidang usaha tani

dan penyuluhan;

f. Pelaksanaan koordinasi pembinaan, fasilitasi dan supervisi program di

bidang usaha tani dan penyuluhan;

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program

dan kebijakan teknis di bidang usaha tani dan penyuiuhan; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Bidang Sarana dan Prasarana

Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan pertanian di bidang sarana

dan prasarana pertanian.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Sarana dan

Prasarana menyelenggarakan fungsi :

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 6

a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan

program di bidang prasarana dan sarana pertanian;

b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program dan kebijakan

prasarana dan sarana pertanian;

c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan

petunjuk pelaksanaan program di bidang prasarana dan sarana

pertanian;

d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan administrasi program di

bidang prasa prasarana dan sarana pertanian;

e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan di bidang prasarana

dan sarana pertanian;

f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi program dan kebijakan

teknis di bidang prasarana dan sarana pertanian;

g. Pelaksanaan pengkoordinasian monitoring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan program dan kebijakan teknis di bidang prasarana dan

sarana pertanian; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan pertanian di

bidang tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Tanaman Pangan

dan Hortikultura menyelengarakan fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan

prograrn di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program dan kebijakan di

bidang tanaman pangan dan hortikultura;

c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan

petunjuk pelaksanaan program tanaman pangan dan hortikultura;

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 7

d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan adminisrasi program di bidang

tanaman pangan dan hortikultura;

e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan di bidang tanaman

pangan dan hortikultura;

f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan supervisi pelaksanaan

program dan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan dan

hortikultura;

g. Pelaksanaan pengkoordinasian monitoring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan program dan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan

dan hortikultura; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Bidang Perkebunan

Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala

Dinas dalam melaksanakan urusan pertanian di bidang perkebunan .

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perkebunan dan

Kehutanan, menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan kebijakan dan perencanaan

prograrn di bidang perkebunan;

b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyuluhan program di bidang

perkebunarr;

c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan petunjuk teknis dan

petunjuk pelaksanaan prograrn di bidang perkebunan;

d. Pelaksanaan pengkoordinasian pelayanan administrasi program di

bidang perkebunan;

e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan di bidang perkebunan;

f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan supervisi program di

bidang perkebunan;

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 8

g. Plaksanaan pengkoordinasian monitoring, evaluasi, dan pelaporan

pelaksanaan program di bidang perkebunan; dan

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

7. Bidang Peternakan

Bidang Peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala

Dinas dalam melaksanakan urusan pertanian di bidang peternakan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Peternakan

rnenyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan bahan perencanaan program dan

kegiatan di bidang peternakan;

b. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi penyrusunan program di bidang

peternakan;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan petunjuk teknis dan

petunjuk pelaksanaan program di bidang peternakan;

d. Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan administrasi pemberian

bimbingan teknis benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan

hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang

peternakan;

e. Pelaksanaan program dan pengendalian kegiatan bimbingan teknis

benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan hewan, perlindungan

serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;

f. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan supervisi pemberian

bimbingan teknis benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan

hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang

peternakan;

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan hasil pelaksanaan

kebijakan pemberian bimbingan teknis benih/bibit, produksi, peternakan

dan kesehatan hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran

hasil di bidang peternakan; dan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 9

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk lebih jelasnya, sesuai Pasal 3 Peraturan Bupati Gresik Nomor 65 Tahun

2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pertanian Kabupaten Gresik, bagan struktur organisasi Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1.

Bagan Struktur Organisasi

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 10

2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik merupakan gabungan dari aparatur Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,

Kantor Ketahanan Pangan dan Bidang Peternakan pada Dinas Kelautan, Perikanan

dan Peternakan. Berdasarkan data per tanggal 4 januari 2016, sebanyak 237

orang pegawai, yang terdiri dari 125 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 112

orang Pegawai Non PNS.

Bila dilihat dari jabatan yang ada di lingkup Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik, terdiri dari 1 (satu) orang pejabat eselon II B, 1 (satu) orang

pejabat eselon III A, 6 (enam) orang pejabat eselon III B, 30 (tiga puluh) orang

pejabat eselon IV A dan 108 orang staf PNS dan 120 staf Non PNS yang tersebar

di unit kerja Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.

2.2.2. Sumber Daya Aset

Gedung Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Gresik bertempat di

Lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten Gresik yang beralamat di Jl. Dr.

Wahidin Sudirohusodo No. 245 Gresik, yang merupakan aset Pemerintah

Kabupaten Gresik. Sedangkan dukungan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :

1. Gedung kantor UPTD sebanyak 6 Unit

2. Gedung kantor BPP sebanyak 14 Unit

3. Ruang kerja sebanyak 9 Unit

4. Ruang rapat sebanyak 2 Unit

5. Meja dan Kursi Kerja sebanyak 75 Unit

6. Komputer sebanyak 25 Unit

7. Kendaraan roda empat sebanyak 7 Unit

8. Kendaraan roda dua sebanyak 16 Unit

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 11

Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Gresik juga memiliki Unit

Pelaksana Teknis Dinas, berdasarkan Peraturan Bupati Gresik Nomor 72 Tahun

2016 tentang Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan Di Kabupaten Gresik,

meliputi :

a. UPT Wilayah Tertentu, terdiri dari :

1. UPT Wilayah I meliputi wilayah kerja Kecamatan Menganti, Kecamatan

Driyorejo, Kecamatan Wringinanom, Kecamatan Kedamean;

2. UPT Wilayah II yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Cerme, Kecamatan

Benjeng dan Kecamatan Balongpanggang;

3. UPT Wilayah III yang meliputi wiiayah kerja Kecamatan Gresik,

Kecamatan Kebomas, Kecamatan Manyar dan Kecamatan

Duduksampean;

4. UPT Wilayah IV yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Sidayu dan

Kecamatan Bungah;

5. UPT Wilayah V yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Dukun,

Kecamatan Ujungpangkah dan Kecamatan Panceng; dan

6. UPT Wilayah VI yang meliputi wilayah kerja Kecamatan Sangkapura dan

Kecamatan Tambak;

b. UPT Teknis Tertentu, terdiri dari :

1. UPT Pusat Kesehatan Hewan di Kecamatan Balongpanggang;

2. UPT Pusat Kesehatan Hewan di Kecamatan Panceng; dan

3. UPT Taman Teknologi Pertanian di Kecamatan Panceng.

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran dan target Renstra

SKPD periode tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.1. Keberhasilan

capaian indikator kinerja, tidak terlepas dari dukungan dana yang dianggarkan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada SKPD Kabupaten Gresik.

Untuk mengetahui anggaran dan realisasi pendanaan SKPD Kabupaten Gresik

selama periode tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel 2.2..

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 12

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015

NO Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Target Indikator Lainnya

(RPJMD)

A. Urusan Pilihan Pertanian

1. Pertanian

a) Produksi

tanaman pangan (ton) 554.979 516.785 531.695 542.043 549.484 554.979 402.414 564.249 537.730 553.634 549.765 77,87 106,12 99,20 100,76 99,06

- Padi 400.434 371.798 382.952 390.611 396.470 400.434 302.230 386.800 376.535 395.594 403.906 81,29 101,00 96,40 99,78 100,87

- Jagung 109.286 101.973 105.032 107.133 108.204 109.286 76.864 152.274 135.287 131.767 127.218 75,38 144,98 126,28 121,78 116,41

- Kedelai 3.463 3.279 3.345 3.395 3.429 3.463 1.394 2.132 1.368 1.952 1.326 42,51 63,74 40,30 56,93 38,29

- Kacang Tanah 5.141 4.868 4.965 5.040 5.090 5.141 2.615 3.756 5.029 3.451 2.925 53,72 75,65 99,79 67,80 56,90

- Kacang Hijau 2.216 2.098 2.140 2.172 2.194 2.216 2.589 1.537 2.792 2.911 3.026 123,41 71,83 128,55 132,71 136,58

- Ubi Kayu 28.499 27.117 27.524 27.882 28.216 28.499 12.830 14.953 13.526 14.854 10.426 47,31 54,33 48,51 52,64 36,58

- Ubi Jalar 5.940 5.652 5.737 5.812 5.882 5.940 3.892 2.797 3.193 3.104 938 68,85 48,75 54,94 52,77 15,79

b) Produksi

sayur (ton) 18.121 17.165 17.499 17.765 17.972 18.121 28.799 7.569 13.812 11.957 4.708 167,77 43,25 77,75 66,53 25,98

- Bawang Merah 3.484 3.235 3.332 3.399 3.450 3.484 169 21 35 188 38 5,22 0,63 1,03 5,45 1,09

- Sawi 610 583 592 600 606 610 1.092 752 395 408 154 187,17 126,99 65,85 67,34 25,24

- Kacang Panjang 522 499 506 513 518 522 447 961 977 882 583 89,62 189,82 190,51 170,28 111,77

- Cabe 804 747 769 784 796 804 1.078 1.259 8.100 973 847 144,40 163,73 1.032,73 122,22 105,34

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 13

NO Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

- Tomat 373 347 357 364 369 373 291 604 597 431 799 83,98 169,24 164,00 116,65 214,10

- Terong 9.093 8.696 8.826 8.941 9.030 9.093 1.090 852 993 4.400 911 12,54 9,65 11,11 48,73 10,02

- Ketimun 806 771 783 793 801 806 192 130 163 540 9 24,90 16,61 20,56 67,43 1,12

- Labu Siam 610 583 592 600 606 610 319 194 222 2.940 209 54,68 32,76 37,01 485,24 34,25

- Kangkung 1.190 1.105 1.133 1.155 1.173 1.190 10.949 1.633 1.219 779 711 990,69 144,15 105,50 66,42 59,73

- Bayam 627 600 609 617 623 627 13.172 1.163 1.111 416 447 2.196,21 191,05 180,16 66,79 71,27

c) Produksi

buah (kw) 528.073 508.316 513.786 519.540 524.205 528.073 576.424 941.301 752.843 657.771 857.427 113,40 183,21 144,91 125,48 162,37

- Jambu Biji 5.494 5.390 5.423 5.450 5.472 5.494 5.660 17.240 11.514 4.356 2.793 105,00 317,92 211,27 79,61 50,84

- Jeruk 1.921 1.821 1.852 1.879 1.902 1.921 6.595 5.343 3.166 979 8.135 362,22 288,55 168,46 51,47 423,48

- Mangga 328.505 311.353 316.646 321.396 325.252 328.505 331.277 634.417 530.578 423.225 620.485 106,40 200,36 165,09 130,12 188,88

- Pepaya 8.732 8.622 8.628 8.671 8.705 8.732 5.284 6.924 8.484 9.418 11.743 61,28 80,25 97,85 108,19 134,49

- Pisang 178.904 176.668 176.774 177.658 178.369 178.904 220.289 268.381 189.523 213.214 208.874 124,69 151,82 106,68 119,54 116,75

- Blimbing 2.396 2.366 2.367 2.379 2.389 2.396 4.336 5.633 7.426 3.866 2.553 183,28 237,96 312,14 161,86 106,57

- Sawo 1.144 1.130 1.131 1.136 1.141 1.144 1.725 2.531 1.855 2.213 2.606 152,66 223,85 163,25 193,98 227,74

- Sirsak 978 966 966 971 975 978 1.258 832 297 500 238 130,27 86,11 30,58 51,28 24,34

2. Perkebunan

a) Produksi

perkebunan (ton) 14.272 13.249 13.388 13.999 14.018 14.272 13.488 12.514 25.806 17.302 142.274 101,80 93,47 184,34 123,43 996,88

- Tembakau 12 10 11 11 12 12 11 47 39 11 12 105,00 425,45 354,55 93,33 98,83

- Tebu .225 .985 8.114 8.214 8.224 8.225 8.012 9.971 9.980 9.995 138.664 100,34 122,89 121,50 121,53 1.685,89

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 14

NO Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

- Kelapa 3.900 3.153 3.153 3.650 3.650 3.900 3.372 1.635 14.753 2.532 3.392 106,95 51,86 404,19 69,37 86,97

- Cengkeh 32 29 29 30 32 32 30 1 2 17 - 103,45 3,45 6,27 53,13 -

- Kopi 52 50 50 51 51 52 43 4 2 26 - 86,00 8,62 3,18 50,98 -

- Jambu Mete 125 115 119 120 125 125 120 60 8 64 15 104,35 50,42 6,54 51,20 11,87

- Kapuk Randu 55 53 54 54 55 55 54 10 49 28 43 101,89 19,04 91,43 50,91 77,78

- Kakao 4 3 3 4 4 4 3 8 - 2 - 100,00 250,67 - 52,50 -

- Kunyit 930 925 925 930 930 930 926 761 925 935 - 100,11 82,26 99,46 100,54 -

- Siwalan 937 926 930 935 935 937 928 17 48 3.692 149 100,22 1,83 5,15 394,87 15,85

B. Urusan Pilihan Kehutanan

a) Rehabilitasi hutan dan

lahan kritis (%) 2,52 1,29 1,31 1,33 1,35 24,52 3,11 1,31 1,36 1,25 971,96 240,04 99,91 102,40 92,82

- Luas lahan kritis yang

direhabilitasi 200 100 100 100 100 3.642 703 77 136 74 1.820,78 702,50 77,23 136,50 73,68

- Luas lahan kritis 7.929 7.729 7.629 7.529 7.429 14.854 22.619 5.897 10.036 5.897 187,33 292,65 77,30 133,30 79,38

b) Produksi hasil Hutan (M3) 799 650 646 583 455 1.417 483 - 1.386 - 177,35 74,25 - 237,74 -

- Kayu Jati 750 600 600 525 415 490 122 966 535 - 65,33 20,31 161,00 101,90 -

- Non Kayu Jati 49 50 46 58 40 927 361 2 851 - 1.891,84 721,54 5,28 1.467,24 -

Sumber Data: Dinas Pertanian Kab. Gresik

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 15

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

PENDAPATAN DAERAH 3 0 48 24 0 8 2 4 24 0 266,67 0,00 8,33 100,00 0,00 (0,60) (1,60)

Pendapatan Asli Daerah 3 0 48 24 0 8 2 4 24 0 266,67 0,00 8,33 100,00 0,00 (0,60) (1,60)

- Hasil retribusi daerah 3 0 48 24 0 8 2 4 24 0 266,67 0,00 8,33 100,00 0,00 (0,60) (1,60)

BELANJA DAERAH 12.738 14.538 12.968 17.964 41.686 11.973 14.072 12.481 16.975 39.235 93,99 96,79 96,24 94,49 94,12 5.789,60 5.452,40

Belanja tidak langsung 7.192 7.281 3.630 4.299 4.499 6.862 7.210 3.567 4.299 4.479 95,41 99,02 98,26 100,00 99,56 (538,60) (476,60)

- Belanja pegawai 7.192 7.281 3.630 4.299 4.499 6.862 7.210 3.567 4.299 4.479 95,41 99,02 98,26 100,00 99,56 (538,60) (476,60)

Belanja langsung 5.546 7.257 9.338 13.665 37.187 5.111 6.862 8.914 12.676 34.756 92,16 94,56 95,46 92,76 93,46 6.328,20 5.929,00

- Belanja pegawai 1.205 613 1.611 1.077 710 1.190 612 1.603 968 637 98,76 99,84 99,50 89,88 89,72 (99,00) (110,60)

- Belanja barang dan jasa 3.628 5.934 7.319 12.361 36.088 3.237 5.600 6.905 11.485 33.732 89,22 94,37 94,34 92,91 93,47 6.492,00 6.099,00

- Belanja modal 713 710 408 227 389 684 650 406 223 387 95,93 91,55 99,51 98,24 99,49 (64,80) (59,40)

Total (Surplus/ Defisit) (12.735) (14.538) (12.920) (17.940) (41.686) (11.965) (14.070) (12.477) (16.951) (39.235) 93,95 96,78 96,57 94,49 94,12 (5.790,20) (5.454,00)

Sumber Data: Dinas Pertanian Kab. Gresik

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 16

Berdasarkan Tabel 2.1., secara umum Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik sampai dengan tahun 2015 telah melaksanakan tugas dan fungsi dalam

penyelenggaran administrasi umum pemerintahan, pelaksanaan pembangunan

dan pelayanan kepada masyarakat. Cerminan dari hasil pelaksanaan tugas

tersebut secara operasional telah dapat dilihat dari pelaksanaan program dan

kegiatan pada masing-masing bidang dalam mencapai sasaran. Pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik sampai dengan

tahun 2015 diukur berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan

Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik

Tahun 2011-2015 dan Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan 2011-2015

dan termuat dalam indikator kinerja RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015.

Pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan yaitu sasaran meningkatnya

produksi tanaman pangan dan hortikultura, meningkatnya produksi hasil

perkebunan dan sasaran meningkatnya rehabilitasi dan konservasi lingkungan.

Secara rinci, indikator dicapai dengan kategori sangat baik, yaitu Produksi buah,

Produksi perkebunan, Rehabilitasi hutan dan lahan kritis, indikator dicapai

dengan kategori baik, yaitu indikator kinerja; Produksi Pertanian (tanaman

pangan), indikator dicapai dengan kategori cukup baik, yaitu indikator kinerja;

Produksi sayur dan indikator dicapai dengan kategori kurang, yaitu indikator

kinerja; Produksi hasil hutan.

Sedangkan berdasarkan Tabel 2.2., anggaran dan realisasi pendanaan

sampai dengan tahun 2015, menunjukkan bahwa pada belanja langsung terjadi

peningkatan dan pertumbuhan target dan realisasi pendanaan yang cukup besar,

yaitu dengan anggaran pada tahun 2015 sebesar Rp. 37.187 Juta, yang terealisasi

sebesar Rp. 34.756 Juta atau terjadi pertumbuhan anggaran rata-rata 6.328,20%

atau pertumbuhan realisasi rata-rata sebesar 5.929,00%. Bila dikaitkan dengan

indikator kinerja sasaran, capaian realisasi keuangan menunjukkan bahwa dari 6

(enam) sasaran yang ditargetkan, 4 (empat) sasaran realisasi keuangannya adalah

diatas 90% dari rencana anggaran, 1 (satu) sasaran di atas 75%, yaitu sebesar

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 17

77,96% dan 1 (satu) sasaran, realisasi keuangannya di bawah 50%, yaitu sebesar

36,68%.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik

Rencana Strategis Kementrian Pertanian Tahun 2014-2019,

menyatakan bahwa tantangan dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor

pertanian terhadap perekonomian nasional semakin nyata. Selama periode 2010-

2014, rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap PDB mencapai 10,26%

dengan pertumbuhan sekitar 3,90%. Sub-sektor perkebunan merupakan

kontributor terbesar terhadap PDB sektor pertanian. Pada periode yang sama,

sektor pertanian menyerap angkatan kerja terbesar walaupun ada kecenderungan

menurun. Pada tahun 2014 sektor pertanian menyerap sekitar 35,76 juta atau

sekitar 30,2% dari total tenaga kerja. Investasi di sektor pertanian primer baik

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing

(PMA) mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,2% dan 18,6% per tahun.

Rasio ekspor-impor pertanian Indonesia sekitar 10 berbanding 4, dengan laju

pertumbuhan ekspor mencapai 7,4% dan pertumbuhan impor 13,1% per tahun.

Neraca perdagangan tumbuh positif dengan laju 4,2% per tahun. Nilai Tukar

Petani (NTP) meningkat sangat pesat. Walaupun sempat menurun pada tahun

2013, namun NTP melonjak dari sebesar 101,78 pada tahun 2010 menjadi 106,52

pada tahun 2014. Tingkat pendapatan petani untuk pertanian dalam arti luas

maupun pertanian sempit menunjukkan peningkatan yang diindikasikan oleh

pertumbuhan yang positif masing-masing sebesar 5,64 dan 6,20%/tahun selama

kurun waktu 2010-2014. Pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin di

perdesaan yang sebagian besar bergerak di sektor pertanian menurun dengan

laju sebesar -3,69%/tahun atau menurun dari sekitar 19,93 juta pada tahun 2010

menjadi 17,14 juta pada tahun 2014.

Menghadapi dinamika lingkungan strategis yang sangat dinamis,

potensi perekonomian yang semula digerakkan oleh sumberdaya energi dan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 18

bahan baku asal fosil dituntut untuk dilakukan transformasi menjadi berbasis

bahan baku baru dan terbarukan utamanya bahan baku hayati. Era revolusi

ekonomi yang digerakkan oleh revolusi teknologi industri dan revolusi teknologi

informasi berbasis bahan fosil telah berakhir dan digantikan oleh era revolusi

bioekonomi yang digerakkan oleh revolusi bioteknologi dan bioenjinering yang

mampu menghasilkan biomasa sebesar-besarnya untuk kemudian diolah menjadi

bahan pangan, pakan, energi, obat-obatan, bahan kimia dan beragam bioproduk

lain secara berkelanjutan. Selain menjadi penghasil utama bahan pangan,

pertanian juga dituntut menjadi sektor penghasil bahan non-pangan pengganti

bahan baku hidro-karbon yang berasal dari fosil bagi industri. Teknologi Revolusi

Hijau yang menjadi basis pertanian selama ini haruslah ditransformasikan menjadi

Revolusi Hayati (Biorevolution). Untuk itu, pendekatan pembangunan pertanian

yang dipandang sesuai bagi Indonesia ialah pembangunan Sistem Pertanian-

Bioindustri Berkelanjutan (Kementan, 2014).

Sedangkan dalam Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun

2014-2019, dikemukakan bahwa sebagian besar penduduk Jawa Timur

menempati wilayah pedesaan dan hidupnya sangat bergantung pada sektor

pertanian. Berdasarkan Angka Tetap Hasil Sensus Pertanian 2013 (Berita Resmi

Statistik BPS Provinsi Jawa Timur, No. 82/12/35/Th. XI, 2 Desember 2013), tercatat

jumlah rumah tangga usaha pertanian tahun 2013 sejumlah 4,98 juta rumah

tangga dan sebanyak 3,67 juta rumah tangga merupakan berusahatani tanaman

pangan, sedangkan dari subsektor hortikultura terdapat 2,22 juta rumah tangga.

Jumlah petani yang bekerja di sektor pertanian sebanyak 6,18 juta orang,

terbanyak di subsektor Tanaman Pangan sebesar 4,36 juta orang. Data statistik

tersebut menunjukkan pula bahwa jumlah rumah tangga petani gurem di Jawa

Timur tahun 2013 sejumlah 3,76 juta rumah tangga atau sebesar 76,16 persen

dari rumah tangga pertanian pengguna lahan. Berdasarkan data BPS tersebut

terlihat bahwa pembangunan sektor pertanian terutama tanaman pangan dan

hortikultura di Jawa Timur sangat strategis untuk meningkatkan taraf hidup

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 19

penduduk di pedesaan selain sebagai penyediaan pangan melalui upaya

peningkatan produksi.

Selanjutnya, Rencana Pola Ruang untuk Kawasan Budi Daya

sebagaimana dijelaskan didalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5

Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Tahun 2011—

2031 pasal 72, meliputi : a) kawasan peruntukan hutan produksi; b) kawasan

hutan rakyat dan c) kawasan peruntukan pertanian. Selanjutnya kawasan

peruntukan pertanian ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan:

1. Pertanian lahan basah berupa sawah beririgasi direncanakan dengan luas

sekurang-kurangnya 957.239 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya

802.357,9 hektar ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan di

29 Kabupaten dan kota (Blitar, Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan,

Probolinggo);

2. Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-kurangnya

849.033 hektar dan dengan luas sekurang-kurangnya 215,191.83 hektar

ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan yang tersebar di

seluruh kabupaten/kota;

3. Pengembangan hortikultura direncanakan di wilayah: a) sentra penghasil

sayur; b) sentra penghasil bunga; c) sentra penghasil buah; dan d) sentra

penghasil biofarmaka.

Kawasan peruntukan pertanian tersebut merupakan strategi

pemerintah untuk mempertahankan lahan sawah berkelanjutan serta peningkatan

produksi pertanian guna menjaga ketahanan pangan. Melalui Program

Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, strategi pemerintah

diharapkan mampu bersaing di tengah dinamika perubahan lingkungan strategis

internasional, mengingat saat ini ASEAN Economic Comunity (AEC) atau Pasar

Bebas ASEAN 2015 sudah semakin dekat. Kawasan ASEAN akan menjadi pasar

tunggal berbasis produksi tunggal, sehingga seluruh negara ASEAN harus

melakukan liberalisasi perdagangan. Dengan demikian pembangunan pertanian

tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur haruslah siap menghadapi

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 20

tantangan dengan membanjirnya produk import yang akan mempengaruhi

keberadaan produk pertanian lokal. Tetapi disisi lain, kondisi tersebut juga

menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing produk lokal.

Disamping menghadapi tantangan persaingan produk pertanian di

perdagangan bebas ASEAN pada tahun 2015, pembangunan tanaman pangan

dan hortikultura juga menghadapi tantangan mendasar sebagai berikut :

a. Peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk

pertanian, penerapan prinsip ramah lingkungan, harga;

b. Peningkatan penggunaan pupuk organik;

c. Keterbatasan ketersediaan sumberdaya dan akses modal;

d. Perbaikan infrastruktur lahan dan air, perbenihan/perbibitan.

Sejalan munculnya beberapa tantangan tersebut, pembangunan

pertanian tanaman pangan dan hortikultura kedepan juga memiliki sejumlah

peluang :

a. Pasar komoditas tanaman pangan dan hortikultura terbuka luas;

b. Peluang investasi dibidang agroindustri dan agribisnis cukup besar;

c. Tersedianya fasilitas permodalan dari Bank/Lembaga Keuangan non-Bank;

d. Berkembangnya pola kemitraan dalam usaha agribisnis antara

petani/kelompok tani dengan pengusaha/ produsen;

e. Terdapat kesenjangan antara produksi potensial dan aktual.

Selain itu, dalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur

Tahun 2014-2019, disampaikan bahwa luas areal tanaman perkebunan di Jawa

Timur kurun 2009-2013 bertambah dari semula 975 ribu ha menjadi 1.024 ribu ha

atau bertambah luas rata-rata 1,25% per tahun. Komoditas dengan areal yang

luas seperti tebu, kelapa, tembakau, kopi dan kakao umumnya dimiliki oleh

petani. Fakta ini menunjukkan bahwa perkebunan di Jawa Timur merupakan

agribisnis berbasis rakyat, sehingga sangat mengakar di masyarakat. Perubahan

harga, baik input produksi maupun produk, akan berpengaruh nyata terhadap

perubahan area perkebunan rakyat.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 21

Pertumbuhan produksi komoditi perkebunan cenderung meningkat

seiring dengan bertambahnya luas areal perkebunan. Selain itu, terdapat

pergeseran sifat tanaman dari tanaman belum menghasilkan berubah menjadi

tanaman menghasilkan. Pada tahun 2010 dan tahun 2013 terjadi penurunan

produksi dari tahun sebelumnya, hal ini diakibatkan anomali iklim yang cukup

panjang pada tahun tersebut. Hujan yang tinggi mengakibatkan tanaman

tahunan banyak yang mengalami keterlambatan pembungaan, dan untuk

tanaman semusim hampir dipastikan banyak mengalami gagal panen sehingga

produksi mengalami penurunan.

Pada 2009-2013 hampir semua komoditas perkebunan di Jawa Timur

mengalami peningkatan produktivitas, walaupun masih adanya fluktuasi

produktivitas akibat pengaruh iklim tahunan. Secara umum beberapa

produktivitas dari komoditi perkebunan Jawa Timur masih dibawah standar

optimal. Komoditi tembakau, kopi, kakao dan cengkeh produktivitasnya masih

dibawah standard optimal dan ke depan akan dilakukan upaya-upaya

peningkatan produktivitas komoditi seperti optimalisasi budidaya tanaman,

penanganan gangguan hama serta penyakit tanaman dan penanganan pasca

panen tanaman. Berikut perkembangan produktivitas tanaman perkebunan. Pada

kondisi wilayah seperti Jawa Timur di mana persaingan penggunaan lahan relatif

ketat, terutama dengan pemukiman dan industri, areal perkebunan umumnya

mulai tergeser ke wilayah-wilayah yang kurang produktif. Pergeseran ini

umumnya akan diikuti oleh penurunan produktivitas. Pada kondisi seperti ini

peningkatan produktivitas memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dari

berbagai pihak.

Sedangkan pada Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun

2014-2019, disebutkan bahwa jumlah konsumsi protein hewani selama ini dinilai

masih kurang dari nilai konsumsi protein hewani standar Pola Pangan Harapan

(PPH). Tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia hanya 4,7 gr/orang/hari.

Angka ini sangat rendah jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 22

seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina yang rata-rata 10 gr/orang/hari. Dengan

demikian usaha peternakan masih berpotensi untuk dikembangkan.

Peternakan Provinsi Jawa Timur cukup berpengaruh secara nasional.

Pada tahun 2013, populasi sapi potong Jawa Timur mencapai 28,30% dari

populasi nasional. Sapi potong Jawa Timur diekspor ke beberapa Provinsi lain,

seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Produksi hasil peternakan

Jawa Timur juga menjadi andalan di tingkat nasional. Produksi susu segar di Jawa

Timur mencapai 980 ton/hari dimana pada tahun 2013 mencapai 416.418 ton

atau setara dengan 42,45% dari total produksi nasional; produksi telur 19,79%

dari produksi telur nasional; dan produksi daging 12,4% dari produksi nasional.

Untuk menunjang produksi, aspek kesehatan hewan sangatlah penting.

Kesehatan hewan juga memiliki korelasi langsung dengan ketahanan pangan.

Kerugian dan jumlah kematian ternak akibat berbagai penyakit hewan menular

seperti flu burung sangatlah besar. Disamping itu, kesehatan hewan demi

kesehatan manusia juga perlu ditingkatkan, karena sekitar 80% penyakit yang ada

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi baik internal

maupun eksternal. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut harus

dipandang sebagai suatu tantangan dan peluang dalam rangka meningkatkan

dan mengembangkan pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.

Tantangan pembangunan pertanian yang paling nyata dihadapi pada

masa yang akan datang adalah kebutuhan pangan yang semakin meningkat dan

beragam; memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta

perbenihan dan perbibitan; meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk

pertanian; membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga rendah

bagi petani; memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi produktif di perdesaan;

membudayakan penggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang untuk

memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah; mengupayakan adaptasi

terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan hidup; memperkuat

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

II - 23

kemampuan untuk bersaing di pasar global; serta memperbaiki citra petani dan

pertanian agar kembali diminati generasi penerus.

Hal-hal tersebut diatas berimplikasi terhadap kebijakan yang harus

dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Pertanian untuk

memecahkan permasalahan-permasalahan pembangunan pertanian di

kabupaten Gresik 5 (lima) tahun ke depan.

Salah satu analisis yang dapat digunakan sebagai dasar penetapan

kebijakan dalam rangka pembangunan pertanian di Kabupaten Gresik, sekaligus

mengatasi permasalahan yang ada adalah melalui analisis SWOT. Analisis SWOT

ini meliputi kondisi lingkungan internal yaitu strength (kekuatan) dan weakness

(kelemahan) yang dimiliki, dan kondisi lingkungan eksternal yaitu oppurtunity

(peluang) dan threaths (ancaman). Untuk kondisi eksternal tersebut antara lain

adalah :

1. Opportunity (Peluang)

a. Potensi areal pertanian di Kabupaten Gresik yang cukup luas;

b. Adanya kelembagaan petani diantaranya Gapoktan dan Poktan yang perlu

difasilitasi;

b. Peluang pasar yang besar untuk komoditas pertanian;

2. Threats (Tantangan)

c. Kurangnya sarana dan prasarana petani yang mendukung peningkatan

produksi pertanian;

d. Makin rendahnya daya dukung lingkungan akibat perubahan iklim dan

kerusakan SDA;

e. Belum terbentuknya jaringan sistem usaha agribisnis untuk menghadapi

perdagangan bebas.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 1

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Pembangunan pertanian di Kabupaten Gresik pada dasarnya

merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan periode jangka menengah

periode 2011-2015. Permasalahan mendasar yang dihadapi sektor pertanian

adalah masih rendahnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten

Gresik dan rendahnya pendapatan petani. Permasalahan tersebut disebabkan

karena masih belum optimalnya tingkat produksi dan produktivitas pertanian,

yang diakibatkan oleh :

1. masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian terutama produk

hortikultura terhadap produk impor;

2. lemahnya kemampuan akses petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan

permodalan serta perlindungan usahatani;

3. terbatasnya penerapan alat mesin pertanian dan rendahnya pemanfaatan

teknologi pertanian;

4. pentingnya swasembada pangan terutama: padi, jagung, kedelai dan gula

bagi kebutuhan makanan pokok masyarakat;

5. belum optimalnya kelembagaan petani dalam mengakses permodalan dan

pemasaran;

6. tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian;

7. belum optimalnya infrastruktur pertanian;

8. menurunnya daya dukung sumber daya alam, lingkungan yang dieksploitasi

berlebihan, anomali iklim dan degradasi lahan;

Berbagai permasalahan mendasar dan permasalahan pokok tersebut

menjadi isu strategis pada periode mendatang, mengingat permasalahan

tersebut diperkirakan masih akan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan

pertanian di Kabupaten Gresik dalam jangka waktu 2016-2021. Kedepannya, isu

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 2

strategis harus diprioritaskan dalam perencanaan pembangunan pertanian karena

dampaknya yang signifikan dengan karakteristik bersifat penting, mendasar,

mendesak, dan menentukan tujuan pembangunan pertanian.

Identifikasi permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta

faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 3

Tabel 3.1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Aspek Kajian

Capaian/

Kondisi Saat

ini

Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal

(Kewenangan SKPD)

Eksternal

(Di Luar

Kewenangan SKPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Gambaran

pelayanan

Dinas Pertanian

Kabupaten

Gresik

Berfluktuasinya

tingkat produksi,

produktivitas dan

kualitas produk

pertanian dan

perkebunan

Renstra Dinas Pertanian Kab. Gresik

Perumusan kebijakan

teknis pertanian

Penyelenggaraan urusan

pemerintahan dan

pelayanan pertanian

Pembinaan teknis tentang

penerapan teknologi

budidaya yang baik dan

benar serta ramah

lingkungan

Tingginya laju

pertumbuhan

penduduk

Persaingan pasar

global

Tingkat kehilangan hasil yang masih

cukup tinggi

Masih rendahnya daya saing produk-produk pertanian

terutama produk hortikultura terhadap produk impor;

Lemahnya kemampuan akses

petani terhadap teknologi, informasi, pasar dan permodalan

serta perlindungan usahatani

Kajian Renstra

Kementerian

Pertanian

Terdapat

perbedaaan target

luas tanam dan

produksi yang

ditetapkan oleh

Kementerian

Pertanian Republik

ndonesia

UU Nomor 18 Tahun 2004 tentang

Perkebunan

UU Nomor 13 Tahun 2010 tentang

Hortikultura

UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

Renstra Kementerian Pertanian Republik

Indonesia

Pengambilan kebijakan

belum secara optimal

memperhatikan daya

dukung dan pola

pertumbuhan

Masih relatif

rendahnya

keterlibatan

sektor lain dalam

menetapkan

angka produksi

Perbedaan angka

konsumsi

perkapita

Belum optimalnya pelayanan pada

sektor perbenihan dan pengawasan

tanaman

Terbatasnya penerapan alsintan

Pentingnya swasembada pangan terutama: padi, jagung, kedelai

dan gula bagi kebutuhan makanan pokok masyarakat

Kajian Renstra

SKPD Propinsi

Jawa Timur

Terjadinya inflasi

pada beberapa

komoditas

pertanian

Permentan Nomor :

47/Permentan/Ot.140/4/2013 tentang

Rekomendasi Impor Produk Hortikultura

Pergub. Nomor 2 Tahun 2013 tentang

Pengendalian Distribusi Produk Impor Di

Jawa Timur dengan tujuan: a) untuk

mengendalikan produk impor; b) menjaga

stabilitas harga komoditas lokal; c)

Pengembangan Kawasan

Komoditas

Pembinaan teknis tentang

pengaturan pola tanam

pada komoditas pemicu

inflasi

Berfluktuasinya

harga produk

pertanian dan

masih tingginya

suku bunga

usahatani

Adanya dampak

perubahan iklim

Sempitnya rata-rata kepemilikan

lahan pertanian

Belum optimalnya kelompok tani dalam mengakses permodalan

dan pemasaran

Relatif terbatasnya tingkat

pendidikan petani

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 4

Aspek Kajian

Capaian/

Kondisi Saat

ini

Standar yang Digunakan

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal

(Kewenangan SKPD)

Eksternal

(Di Luar

Kewenangan SKPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

melindungi dan meningkatkan

kesejahteraan serta kepentingan petani; d)

perlindungan terhadap Organisme

Pengganggu Tumbuhan (OPT) atau

Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina; e) perlindungan terhadap

konsumen

Renstra Dinas Pertanian Prov. Jawa Timur;

Renstra Dinas Perkebunan Prov. Jawa Timur

Renstra Dinas Peternakan Prov. Jawa Timur

Renstra Badan Ketahanan Pangan Prov. Jawa

Timur

Kajian RTRW

Sempitnya rata-

rata kepemilikan

lahan pertanian

UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan

Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun

2012 tentang RTRW Jawa Timur tahun 2011-

2031

Perda Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun

2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030

Pengembangan Kawasan

Komoditas

Pengembangan JITUT dan

JIDES

Optimasi lahan

Pengembangan alsintan

dan pupuk organik

Komitmen

Kabupaten/kota

terhadap LP2B

Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian

Rendahnya pendapatan usahatani

Belum optimalnya infrastruktur

pertanian

Belum optimalnya pemanfaatan

lahan

Rendahnya pemanfaatan teknologi alsintan

Kajian KLHS

Rendahnya

kandungan bahan

organik pada

lahan sawah

UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup

Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012

tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah

Kaca Prov. Jawa Timur

Belum optimalnya

implementasi penerapan

penggunaan pupuk organik

dan pestisida hayati

Perubahan pola

tanam dan serangan

OPT pada tanaman

pangan dan

hortikultura

Menurunnya daya dukung sumber

daya alam, lingkungan yang dieksploitasi berlebihan, anomali

iklim dan degradasi lahan, yang diantaranya menyebabkan

menurunnya tingkat kesuburan tanah dan menurunnya ketersediaan

sumber-sumber air irigasi

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 5

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Berpedoman pada arah pembangunan Kabupaten Gresik, sebagimana

termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Gresik Tahun 2015-2025, capaian kinerja periode sebelumnya (tahun 2011-2015),

potensi Kabupaten Gresik dan isu-isu strategis serta tantangan lima tahun ke depan,

maka visi pembangunan Kabupaten Gresik yang ingin diwujudkan pada periode tahun

2016-2021 adalah “Terwujudnya Gresik yang Agamis, Adil, Sejahtera dan

Berkehidupan Yang Berkualitas”

Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 4 (empat) misi pembangunan

Kabupaten Gresik, yaitu:

1. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat untuk

menumbuhkan prilaku masyarakat yang berakhlak mulia sesuai dengan simbol

Gresik sebagai kota Wali dan Kota Santri;

2. Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dan pengusaha

melalui tata kelola kepemerintahan yang baik;

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan

peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan;

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemerataan layanan

kesehatan, mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan, dan pemenuhan

kebutuhan dasar lainnya.

Berdasarkan visi dan misi Bupati Gresik Tahun 2016-2021 yang termuat

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021

dan mengacu pada tugas dan fungsinya, maka Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

mendukung terlaksananya visi dan misi Bupati Gresik terutama misi ketiga, yaitu:

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja

dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 6

Melalui misi ketiga tersebut ditetapkan tujuan kesatu: meningkatkan

pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi potensi daerah, dengan arah kebijakan,

strategi indikator kinerja dan program yang terinci pada Tabel 3.2.

Untuk mewujudkan tercapainya visi, misi dan program urusan pertanian

dan pangan yang dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,

dilakukan identifikasi permasalahan pelayanan, sekaligus dipaparkan faktor-faktor

penghambat dan pendorong yang mempengaruhinya, sebagaimana tersaji pada Tabel

3.3.

,

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 7

Tabel 3.2.

Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Bupati Gresik Tahun 2016-2021 Urusan Pertanian dan Pangan

Misi Tujuan Sasaran Arah

Kebijakan Strategi Indikator Kinerja Program

Misi Ke-3

Meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi dengan

upaya menambah

peluang kerja dan

peluang usaha

melalui

pengembangan

ekonomi

kerakyatan untuk

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat dan

menekan angka

kemiskinan

Tujuan ke-3

meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi melalui

optimalisasi

potensi daerah

Sasaran ke-4

Mencapai

kemandirian

pangan dan

diversifikasi

konsumsi pangan

daerah

didukung

peningkatan

kualitas dan

kapasitas

sumber daya

pertanian secara

berkelanjutan

Kebijakan urusan

pangan:

Peningkatan

produktivitas

komoditas

unggulan dan

bahan pangan

pokok ditunjang

perbaikan

infrastruktur,

diversifikasi

konsumsi pangan

utama, dan

mitigasi kerawanan

pangan

Strategi urusan pangan:

Peningkatan produktivitas komoditas unggulan

dan bahan pangan pokok melalui pengamanan

lahan pertanian produktif dan pemanfaatan

lahan terlantar, didukung dengan sistem irigasi

dan fasilitasi penyediaan air yang terpadu;

Revitalisasi pembenihan dan perbibitan bahan

pangan pokok utama didukung penyuluhan

yang berkelanjutan;

Akselerasi penerapan teknologi budidaya

pertanian secara signifikan yang dapat

meningkatkan produktifitas, efisien, dan adaptif

terhadap perubahan iklim seperti system of rice

intensification (SRI) dan budidaya pertanian

organik;

Pemerataan akses dan perlindungan finansial

terhadap petani didukung stimulus sarana

pendukung pertanian yang dikelola secara

berkelompok dan terpadu;

Menjaga stabilitas harga pangan utama melalui

operasi pasar yang efektif;

Menguatkan mitigasi kerawanan pangan dan

adaptasi terhadap perubahan iklim dengan

pemetaan secara menyeluruh terhadap basis-

basis produksi pangan kewilayahan, kerentanan,

dan ketahanan pangan didukung dengan inisiasi

teknologi pertanian, avokasi terhadap

perkembangan pengelolaan pertanian, dan

pengembangan benih unggul.

Ketersediaan peta kerentanan

dan ketahanan pangan

kecamatan (Kec.)

Program Peningkatan Ketahanan

Pangan Pertanian/ Perkebunan

Persentase stabilitas harga

pangan utama (%)

Persentase keamanan pangan

segar (%)

Program Peningkatan Kualitas

Penyuluhan Pangan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 8

Misi Tujuan Sasaran Arah

Kebijakan Strategi Indikator Kinerja Program

Kebijakan urusan

pertanian:

Revitalisasi sumber

daya pertanian

diiringi

peningkatan mutu

dan daya saing

hasil pertanian

secara

berkelanjutan guna

mendukung

eksplorasi pensi

agribisnis secara

optimal.

Strategi urusan pertanian:

Peningkatan mutu dan daya saing agribisnis

melalui pengembangan standardisasi hasil

pertanian dengan perbaikan teknologi produksi,

penerapan standar mutu komoditas, pembinaan

dan pengawasan mutu produk pertanian,

peningkatan kuantitas dan peran lembaga

sertifikasi;

Peningkatan askesibilitas petani di kawasan

perdesaan terhadap inovasi teknologi pertanian,

sumber-sumber pembiayaan melalui lembaga

keuangan formal, desiminasi informasi pasar dan

akses pasar;

Pembangunan infrstruktur pertanian secara

berkelanjutan dan kolaboratif melalui penguatan

peran lintas sektor

Persentase pengendalian hama

dan penyakit tanaman pangan

dan hortikultura (%)

Program Perlindungan Tanaman

Pangan dan Hortikultura

Jumlah produksi komoditas

unggulan pangan dan

hortikultura (ton)

Program Peningkatan Produksi

Pangan dan Hortikultura

Jumlah produksi komoditas

unggulan perkebunan (ton)

Program Peningkatan Produksi

Perkebunan

Cakupan varietas bahan baku

nikotin rendah (Bahan baku)

Program Peningkatan Kualitas

Bahan Baku

Persentase penanganan penyakit

ternak (%)

Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Ternak

Jumlah produksi komoditas

unggulan peternakan (ton)

Program Peningkatan Produksi

Hasil Perternakan

Jumlah fasilitasi infrastruktur

pendukung pertanian

(Kelompok)

Program Pengembangan Sarana

dan Prasarana Pertanian/

Perkebunan/ Peternakan

Jumlah olahan produk unggulan

pertanian (Produk)

Program Peningkatan Pemasaran

Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan/ Peternakan

Jumlah fasilitasi keberdayaan

SDM pertanian (Gapoktan)

Program Pemberdayaan

Kelompok Tani

Jumlah peningkatan kapasitas

SDM penyuluh (Penyuluh)

Program Pemberdayaan

Penyuluh Pertanian/

Perkebunan/ Peternakan

Lapangan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 9

Tabel 3.3.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Urusan Pertanian dan Pangan

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi: Terwujudnya Gresik yang Agamis, Adil, Sejahtera dan Berkehidupan Yang Berkualitas

Misi dan Program

KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) Misi 3. Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata

melalui penggalian dan pengembangan potensi daerah,

penguatan ekonomi lokal, konsep ekonomi kerakyatan dan

pembangunan yang berwawasan lingkungan yang

berorientasi pada kompetisi global

Program peningkatan produksi tanaman pangan dan

hortikultura

Program peningkatan produksi perkebunan

Program peningkatan produksi hasil peternakan

Program peningkatan kualitas bahan baku

Tingginya alih fungsi lahan pertanian ke non

pertanian

Kebutuhan lahan non pertanian yang

semakin tinggi

UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Program perlindungan tanaman pangan dan hortikultura

Program perlindungan tanaman perkebunan

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit

ternak

Terbatasnya penerapan alat mesin pertanian dan

rendahnya pemanfaatan teknologi pertanian

dalam pengendalian hama dan penyakit

pertanian

Tingkat pengetahuan petani tentang

pengendalian hama dan penyakit pertanian

yang masih rendah

Adanya kemauan petani dalam penerapan

teknologi pengendalian hama dan penyakit

dalam berusaha tani

Program pemberdayaan kelompok tani

Program pemberdayaan penyuluh pertanian/

perkebunan/ peternakan lapangan

Lemahnya kemampuan akses petani terhadap

teknologi, informasi, pasar dan permodalan serta

perlindungan usahatani

Berfluktuasinya harga produk pertanian dan

tingginya suku bunga usahatani

Tersedianya Teknologi dan terbukanya peluang

pasar

Belum optimalnya kelembagaan petani dalam

mengakses permodalan dan pemasaran

Terbatasnya SDM petani Adanya UPTD Pertanian

Program peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/ perkebunan

Masih rendahnya daya saing produk-produk

pertanian terutama produk hortikultura terhadap

produk impor

Rendahnya mutu hasil produk pertanian Pasar Bebas ASEAN 2015 atau ASEAN Economic

Comunity (AEC) 2015

Fasilitasi alsintan panen dan pasca panen

Program pengembangan sarana dan prasarana

pertanian/ perkebunan/ peternakan

Belum optimalnya infrastruktur pertanian

Menurunnya daya dukung sumber daya alam,

lingkungan yang dieksploitasi berlebihan,

anomali iklim dan degradasi lahan

Kebutuhan air irigasi yang sangat tinggi

Rusaknya infrastruktur pertanian

Rendahnya pemakaian pupuk organik dan

pestisida hayati

Tersedianya dana hibah infrastruktur pertanian

Tersedianya dana bansos optimasi lahan

Tersedianya dana pengembangan pupuk

organik

Program peningkatan ketahanan pangan

Program peningkatan kualitas penyuluhan pangan

Pentingnya swasembada pangan terutama: padi,

jagung, kedelai dan gula bagi kebutuhan

makanan pokok masyarakat

Pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup

tinggi

Kebutuhan produk pertanian semakin tinggi

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 10

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Propinsi

3.3.1. Telaahan Renstra Kementrian Pertanian

Kabinet Kerja telah menetapkan visi yang harus diacu oleh

Kementerian/Lembaga, yaitu: "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong". Dengan

memperhatikan visi pemerintah tersebut, Kementrian Pertanian Republik

Indonesia telah menetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

19/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Rencana Strategis Kementrian Pertanian

Tahun 2015-2019, yang di dalamnya mengemukakan bahwa berdasarkan hasil

evaluasi terhadap pembangunan pertanian tanaman pangan yang telah

dilaksanakan sampai saat ini, persoalan mendasar yang diperkirakan masih

dihadapi sektor pertanian di masa yang akan datang, khususnya jangka waktu

2015-2019, mencakup aspek seperti: kerusakan lingkungan dan perubahan iklim,

infrastruktur, sarana prasarana, lahan dan air; kepemilikan lahan; sistem

perbenihan dan perbibitan nasional; akses petani terhadap permodalan

kelembagaan petani dan penyuluh; keterpaduan antar sektor, dan kinerja

pelayanan birokrasi pertanian. Secara lebih rinci, permasalahan mendasar

tersebut di atas diuraikan sebagai berikut: a) lahan: konversi lahan yang tidak

terkendali, keterbatasan dalam pencetakan lahan baru, penurunan kualitas lahan,

rata-rata kepemilikan lahan yang sempit, ketidakpastian status kepemilikan lahan,

beternak tidak mempunyai lahan; b) infrastruktur: kurangnya pembangunan

waduk dan jaringan irigasi, rusaknya jaringan irigasi yang ada, terbatasnya jalan

usahatani, jalan produksi, pelabuhan; c) sarana produksi: belum cukup

tersedianya benih/bibit unggul bermutu, pupuk, pakan, pestisida/obat-obatan,

alat dan mesin pertanian hingga ke tingkat usahatani; d) regulasi: beberapa

kebijakan Pemerintah yang ditetapkan belum berjalan efektif dan belum berpihak

pada sektor pertanian, seperti Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yang

hanya sedikit di atas biaya produksi, pengendalian harga penjualan (beras) agar

tidak memicu kenaikan inflasi, pembebasan tarif bea masuk impor beberapa

komoditas, serta pencegahan penyelundupan masuknya produk luar negeri

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 11

belum maksimal e) kelembagaan dan sumber daya manusia: kelembagaan petani

yang belum mempunyai posisi tawar yang kuat, keterbatasan petani dalam

pemanfaatan teknologi, menurunnya minat generasi muda bekerja di bidang

pertanian; f) permodalan: skema kredit belum mampu mengatasi permodalan

petani dan dukungan perbankan belum memberikan kontribusi yang optimal

bagi petani. Permasalahan tersebut di atas menjadi faktor-faktor penghambat

dalam pembangunan bidang urusan pertanian.

Sedangkan potensi sumber daya alam yang dimiliki, menjadi faktor

pendorong pembangunan bidang urusan pertanian, adalah sebagai berikut: a)

keanekaragaman hayati dan agroekosistem: potensi sumberhayati berasal dari

tumbuhan ada sekitar 40.000 jenis, yang terdiri dari 5.000 jenis jamur, 400 jenis

tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman

berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 55 jenis tanaman rempah, dan

sumberdaya biofisik yang cukup beragam untuk mendukung pengembangan

pertanian antara lain adalah ketersedian tanah, hara, dataran rendah dan tinggi,

curah hujan yang merata di sebagian wilayah, sinar matahari yang terus menyinari

sepanjang tahun, kelembaban udara dan organisme-organisme, serta setidaknya

memiliki 47 ekosistem alami yang berbeda-beda; b) lahan pertanian:

berdasarakan data BPS 2013, Indonesia memiliki luas daratan 191,09 juta hektar.

Dari luas daratan tersebut, sekitar 95,81 juta hektar yang potensial untuk

pertanian, yang terdiri dari 70,59 juta hektar berada di lahan kering, 5,23 juta

hektar di lahan basah non rawa, dan 19,99 juta hektar di lahan rawa; c) teknologi:

pengelolaan sumberdaya air seperti teknologi panen air, teknologi pemanfaatan

air secara efisiensi melalui irigasi tetes, jaringan irigasi tingkat desa (JIDES) dan

jaringan irigasi tingkat usahatani (JITUT), berbagai macam prototipe alat dan

mesin pertanian yang bermanfaat bagi petani, penelitian dan perekayasaan

alsintan, menghasilkan varietas baru, produk lainnya, teknologi pascapanen,

teknologi pengolahan, teknologi yang terkait dengan pemasaran, misalnya

teknologi pengemasan, penyimpanan, sortasi dan lainnya; d) tenaga kerja: sampai

saat ini, lebih dari 35 juta tenaga kerja nasional atau 26,14 juta rumahtangga

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 12

masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian; e) pasar: daya beli

masyarakat yang terus meningkat serta jumlah penduduk Indonesia yang sangat

besar merupakan pasar dalam negeri yang sangat potensial bagi produk-produk

pertanian yang dihasilkan petani.

Mempertimbangkan masalah dan tantangan yang dihadapi dalam

pembangunan pertanian, maka visi Kementerian Pertanian adalah:

“Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan

yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat

dan Produk Bernilai Tambah Tinggi

Berbasis Sumberdaya Lokal

untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”

Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran

pembangunan pertanian di Indonesia tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel

3.4.

Tabel 3.4.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pertanian

Di Indonesia Tahun 2015-2019

VISI MISI TUJUAN SASARAN

“Terwujudnya

sistem pertanian-

bioindustri

berkelanjutan yang

menghasilkan

beragam pangan

sehat dan produk

bernilai tambah

tinggi berbasis

sumberdaya lokal

untuk kedaulatan

pangan dan

kesejahteraan

petani”

1. Mewujudkan

kedaulatan

pangan

1. Meningkatkan

ketersediaan dan

diversifikasi untuk

mewujudkan

kedaulatan

pangan

1. Swasembada

padi, jagung dan

kedelai serta

peningkatan

produksi daging

dan gula

2. Peningkatan

diversifikasi

pangan

2. Mewujudkan

sistem pertanian

bioindustri

berkelanjutan

2. Meningkatkan

nilai tambah dan

daya saing

produk pangan

dan pertanian

3. Peningkatan

komoditas

bernilai tambah,

berdaya saing

dalam memenuhi

pasar ekspor dan

substitusi impor

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 13

VISI MISI TUJUAN SASARAN

3. Meningkatkan

ketersediaan

bahan baku

bioindustri dan

bioenergi

4. Penyediaan

bahan baku

bioindustri dan

bioenergi

3. Mewujudkan

kesejahteraan

petani

4. Meningkatkan

pendapatan dan

kesejahteraan

petani

5. Peningkatan

pendapatan

keluarga petani

4. Mewujudkan

Reformasi

Birokrasi

5. Meningkatkan

kualitas kinerja

aparatur

pemerintah

bidang pertanian

yang amanah dan

profesional

6. Akuntabilitas

kinerja aparatur

pemerintah yang

baik

3.3.2. Telaahan Renstra SKPD Propinsi Jawa Timur

a. Telaahan Renstra Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur

Untuk mewujudkan visi dan misi Gubernur Jawa Timur, yaitu misi ke-

3: meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya

saing, berbasis agrobisnis/ agroindustri dan industrialisasi, Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Timur dalam Rencana Strategis yang telah dibuat, mengidentifikasi

faktor-faktor penghambat pembangunan pertanian bidang urusan pertanian di

Provinsi Jawa Timur sebagai berikut: pertumbuhan penduduk Jawa Timur yang

cukup tinggi (0,69 %), kebutuhan petani akan ketersediaan air rusakan

infrastruktur jaringan irigasi, rendahnya penggunaan pupuk/pestisida hayati,

rendahnya kualitas hasil masih tinggi, berfluktuasinya harga produk pertanian

dan tingginya suku bunga usahatani, dan terbatasnya SDM petani.

Sedangkan faktor-faktor pendorong pembangunan bidang urusan

pertanian di Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut: adanya UU. Nomor 41

Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Perda

Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Jawa Timur Tahun 2011-

2031, tersedianya dukungan dana (Bansos) sarana produksi, Pergub Jawa Timur

Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 14

Jawa Timur, pasar bebas ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015,

fasilitasi alsintan panen dan pasca panen, tersedianya teknologi dan terbukanya

peluang pasar, dan kelembagaan penyuluhan (BPP).

Mengacu pada visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu: “Jawa

Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak”,

dan memperhatikan berbagai faktor penghambat dan pendorong pembangunan

bidang urusan pertanian di Provinsi Jawa Timur, sekaligus mengikuti

perkembangan ekonomi serta tuntutan kebutuhan masyarakat kedepan dengan

lebih berpihak kepada kesejahteraan petani dalam memanfaatkan peluang, maka

dirumuskan visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah:

“Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis

Tanaman Pangan dan Hortikultura

untuk Kesejahteraan Petani"

Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran

pembangunan pertanian di Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019 dapat dilihat

pada Tabel 3.5

Tabel 3.5

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pertanian

Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

VISI MISI TUJUAN SASARAN

“Jawa Timur

sebagai Pusat

Agribisnis Tanaman

Pangan dan

Hortikultura untuk

Kesejahteraan

Petani"

Mewujudkan

kemandirian

pangan melalui

peningkatan

produksi dan

produktivitas

tanaman pangan

dan hortikultura

secara

berkelanjutan

Meningkatkan

produksi dan

produktivitas

tanaman pangan

dan hortikultura

secara

berkelanjutan untuk

memenuhi

kebutuhan

konsumsi dan

bahan baku industri

pengolahan

Peningkatan

Produksi dan

Produktivitas

Komoditas Utama

dan Unggulan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 15

VISI MISI TUJUAN SASARAN

Meningkatkan

produk pangan

segar dan olahan

yang aman

konsumsi dan

berdaya saing

tinggi

Meningkatkan nilai

tambah dan daya

saing produksi

tanaman pangan

dan hortikultura

Peningkatan

Efisiensi, Kualitas

dan Jumlah Olahan

Produk Tanaman

Pangan dan

Hortikultura di Jawa

Timur

Mewujudkan usaha

pertanian dengan

menumbuhkan

ekonomi produktif

di pedesaan

Meningkatkan

kemandirian dan

kesejahteraan

petani

Peningkatan

Kapasitas Petani

Fasilitasi peralatan

mesin pertanian

Sasaran Penyaluran

Pupuk Subsidi

b. Telaahan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur

Pembangunan perkebunan tidak terlepas dari pengaruh isu-isu

strategis yang ada, baik lingkungan internal yaitu pada tingkat regional Jawa

Timur maupun lingkungan eksternal yaitu pada tingkat nasional bahkan sampai

pada tingkat internasional. Pada tingkat regional, lingkungan strategis yang

dominan mempengaruhi perubahan pembangunan perkebunan meliputi

kelangkaan dan degradasi kualitas Sumber Daya Alam (SDA), pengembangan

IPTEK dan permintaan terhadap energi terbarukan serta permintaan terhadap

produk organik. Kondisi subsektor perkebunan saat ini yang menjadi dasar

prioritas pembangunan perkebunan, terdapat 6 isue strategis, yaitu: produkivitas

dan mutu yang masih rendah, semakin terbatasnya lahan yang subur untuk

budidaya perkebunan; Rendahnya bahan organik tanah, masih tingginya

serangan hama penyakit dan gangguan usaha komoditi perkebunan, dan

rendahnya kemampuan kelembagaan petani dalam akses teknologi, informasi

pasar, permodalan dan kemitraan.

Mengacu pada visi dan misi Gubernur Jawa Timur pada subbidang

urusan perkebunan, dan memperhatikan isu-isu strategis yang mempengaruhi,

maka Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, menetapkan visi pembangunan

perkebunan di Jawa Timur periode tahun 2015-2019 adalah:

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 16

“ Jawa Timur sebagai Provinsi Agrobisnis Perkebunan

yang Tangguh, Berdaya Saing dan Berkelanjutan ”

Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran

pembangunan perkebunan di Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 dapat dilihat

pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Perkebunan

Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

VISI MISI TUJUAN SASARAN

“Jawa Timur

sebagai provinsi

agrobisnis

perkebunan yang

tangguh, berdaya

saing dan

berkelanjutan"

Meningkatkan

produksi,

produktivitas dan

mutu hasil yang

berdaya saing

tinggi dan

berkelanjutan,

melalui sistem

agrobisnis untuk

kesejahteraan

petani perkebunan

Meningkatkan

produksi,

produktivitas dan

mutu hasil

perkebunan

Meningkatnya

produksi

perkebunan

Meningkatnya

produktivitas

perkebunan

Meningkatnya nilai

tambah hasil

produk perkebunan

Meningkatnya

pemberdayaan

petani perkebunan

terhadap faktor

produksi, teknologi,

informasi,

pemasaran dan

permodalan

sehingga memiliki

daya saing tinggi

c. Telaahan Renstra Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

Mengacu pada visi dan misi Gubernur Jawa Timur pada subbidang

urusan peternakan, dan memperhatikan isu-isu strategis yang mempengaruhi,

maka, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menetapkan visi tahun 2015-2019,

yaitu:

"Terwujudnya agribisnis peternakan Jawa Timur yang berdaya saing

dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk hewan

yang aman, sehat, utuh, dan halal".

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 17

Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran

pembangunan subbidang peternakan di Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019

dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Peternakan

Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

VISI MISI TUJUAN SASARAN

"Terwujudnya

agribisnis peternakan

Jawa Timur yang

berdaya saing

dan dapat memenuhi

kebutuhan

masyarakat terhadap

produk hewan

yang aman, sehat,

utuh, dan halal".

Menjamin

pemenuhan

kebutuhan

masyarakat terhadap

pangan hewani yang

aman, sehat, utuh dan

halal

Meningkatkan

produksi peternakan

Meningkatnya

produksi peternakan

Mengembangkan

produk peternakan

unggulan yang

berdaya saing

menghadapi era

persaingan bebas

yang mendunia

Meningkatkan nilai

tambah produk

peternakan

Meningkatnya nilai

tambah produk

peternakan

Meningkatkan

pemberdayaan

peternak melalui

kelembagaan yang

tangguh dengan

berperan aktif dalam

merubah pola usaha

tradisional menjadi

pola usaha

berorientasi bisnis

Meningkatkan

kemampuan

kelompok peternak

Meningkatnya kelas

kemampuan

kelompok peternak

d. Telaahan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

Mengacu pada visi dan misi Gubernur Jawa Timur pada bidang

urusan pangan, dan memperhatikan isu-isu strategis yang mempengaruhi, maka,

Badan Ketahanan Pangan mempunyai visi tahun 2015-2019, yaitu:

“Terwujudnya ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan

berbasis sumber daya lokal berlandaskan kedaulatan pangan

dan kemandirian pangan”

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 18

Untuk lebih jelasnya, keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran

pembangunan bidang pangan di Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019 dapat

dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8.

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pangan

Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019

VISI MISI TUJUAN SASARAN

“Terwujudnya

ketahanan pangan

melalui

penganekaragaman

pangan berbasis

sumber daya lokal

berlandaskan

kedaulatan pangan

dan kemandirian

pangan "

Meningkatkan

ketersediaan

pangan yang

beragam berbasis

sumber daya lokal

Memperkuat

penyediaan pangan

yang beragam

berbasis sumber

daya lokal

Meningkatnya

ketersediaan

pangan yang

beragam

Memantapkan

penanganan

kerawanan pangan

Menurunkan jumlah

penduduk rawan

pangan

Menurunnya jumlah

penduduk rawan

pangan

Meningkatkan

keterjangkauan

pangan masyarakat

untuk pangan

pokok

Memperkuat sistem

distribusi dan

stabilisasi harga

pangan pokok

Stabilnya harga

pangan pokok di

tingkat produsen

dan konsumen

Mewujudkan

penganekaragaman

konsumsi pangan

masyarakat

berbasis sumber

daya, kelembagaan

dan budaya lokal

Meningkatkan

konsumsi pangan

yang beragam,

bergizi seimbang

dan aman melalui

penguatan

pengetahuan dan

kesadaran

masyarakat

Meningkatnya

keragaman

konsumsi pangan

yang sehat dan

aman

Meningkatkan

konsumsi pangan

masyarakat untuk

memenuhi

kecukupan gizi

yang bersumber

dari pangan lokal

Meningkatnya

konsumsi pangan

masyarakat sesuai

angka kecukupan

gizi (AKG)

Mewujudkan

keamanan pangan

segar

Meningkatkan

keamanan pangan

segar

Tercapainya

keamanan pangan

segar

a. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Kabupaten Gresik sebagai bagian dari wilayah Provinsi Jawa Timur

menjadi bagian dari kebijakan tata ruang dan kajian lingkungan hidup strategis

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 19

Provinsi Jawa Timur. Menurut dokumen RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-

2031, kawasan peruntukan pertanian di Jawa Timur selain dimanfaatkan untuk

pertanian lahan basah (sawah beririgasi), pertanian lahan kering, dan

pengembangan hortikultura di wilayah sentra, sesuai tugas fungsi Dinas Pertanian

juga dijelaskan tentang pemanfaatan “Kawasan Pertanian Terpadu” (Cooperative

Farming)” yaitu kawasan pertanian yang dikembangkan dengan memberdayakan

kelompok tani melalui rekayasa sosial, ekonomi, teknologi dan “Kawasan

Pertanian Ramah Lingkungan (Good Agriculture Practice)”, yaitu kawasan

pertanian dikembangkan dengan mengimplementasikan cara budi daya yang

baik sesuai dengan standar operasional yang ramah lingkungan. Berdasarkan

telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur tahun 2011-

2031, permasalahan pelayanan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur beserta faktor

penghambat dan faktor pendorong keberhasilan pembangunan pertanian dapat

dilihat pada Tabel 3.9.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 20

Tabel 3.9.

Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur

Rencana

Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program

Pemanfaatan Ruang Pada

Periode Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh Rencana

Pola Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD

Lahan Pertanian

Pangan

Berkelanjutan,

Kawasan

pertanian

terpadu

(cooperative

farming)

Kawasan

pertanian ramah

lingkungan

(good

agriculture

practice)

Kawasan Peruntukan Pertanian :

Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) direncanakan dengan

luas sekurang-kurangnya 957.239 ha dan dengan luas sekurang-

kurangnya 802.357,9 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian

Pangan Berkelanjutan meliputi 29 kabupaten dan 7 kota (Blitar,

Kediri, Mojokerto, Madiun, Batu, Pasuruan, Probolinggo)

Pertanian lahan kering direncanakan dengan luas sekurang-

kurangnya 849.033 ha dan dengan luas sekurang - kurangnya

215,191.83 ha ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota

Pengembangan hortikultura di wilayah sentra :

Sayur di kawasan pertanian lahan basah dan lahan kering di

seluruh Kabupaten / Kota

Buah :

Pisang ( Banyuwangi, Blitar, Jember, Lumajang, Magetan, Malang,

Pacitan, Trenggalek, Tulungagung), Jeruk (Jember, Jombang,

Banyuwangi, Pamekasan, Madiun, Tuban Magetan, Malang,

Pacitan, dan Kota Batu), Rambutan (Jember, Bangkalan, Blitar,)

Mangga (Gresik, Kediri, Bonodowoso, Probolinggo, Magetan,

Pasuruan, Nganjuk dan Situbondo), Apel (Batu, Malang,

Pasuruan), Jambu Air (Tuban, Jombang, dan Madura), Belimbing

(Blitar, Tuban dan Kota Blitar), Salak (Bangkalan, Bojonegoro,

Lumajang, Malang, Mojokerto, Pasuruan), Alpukat ( Lumajang),

Durian (Bondowoso,

Pasuruan, Malang, Jombang, Jember, Madiun, dan Trenggalek),

Manggis (Banyuwangi, Blitar, Jember, Ponorogo, Trenggalek,

Probolinggo)

Bunga : Kabupaten Gresik, Magetan, Mojokerto, Malang,

Pasuruan, Kota Batu

Biofarmaka : kabupaten Pacitan, Ponorogo,

Probolinggo,Trenggalek

Program Peningkatan Produksi

Pertanian / Perkebunan,

Program Pengembangan Agribisnis,

Program Peningkatan Kapasitas

SDM Non Aparatur Pertanian

Adanya Kebutuhan

ketersediaan sdm, sda, dan

sumberdaya buatan

Alokasi pengembangan

kawasan menjadi jelas

Peningkatan produksi dan

konsumsi dapat direncanakan

dengan baik

Penambahan penerapan GAP

terutama untuk komoditas

ekspor

Jumlah Kebun/Lahan Usaha

yang diregistrasi masih

terbatas

Pemenuhan kebutuhan

Saprodi dan Sarana Prasarana

Belum semua kawasan

menerapkan GAP untuk

komoditas hortikultura dan

Coperative Farming untuk

komoditas tanaman pangan

Pertanian lahan basah (sawah beririgasi) di 29 kabupaten dan 7 Kota dan Pertanian

lahan kering di seluruh kabupaten/Kota Hortikultura direncanakan sentra :

Sayuran : Bawang Merah, (Batu, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Mojokerto, Probolinggo,

Bojonegoro, Bondowoso, Malang, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Cabe

Merah (Tuban, Kediri, Bojonegoro, Blitar, Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi,

Malang, Jember, Bangkalan, Pamekasan), Cabe Rawit (Gresik, Lamongan, Tuban,

Nganjuk, Mojokerto, Kediri, Magetan, Ngawi, Pacitan, Malang, Jember, Banyuwangi),

Kentang (Magetan, Mojokerto, Malang, Pasuruan, Probolinggo Batu), Jamur

(Jember, Bojonegoro, Pasuruan, Surabaya)

Buah-buahan : Mangga (Banyuwangi, Probolinggo, Situbondo, Gresik, Bondowoso,

Pasuruan, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Magetan) Jeruk (Kediri, Banyuwangi, Jember,

Malang, Lumajang, Magetan, Pacitan Bojonegoro, Batu, Tuban,), Pisang (

Banyuwangi, Lumajang, Malang, Bojonegoro, Trenggalek, Mojokerto), Salak (

Malang, Lumajang, Jombang, Mojokerto, Bangkalan), Apokat ( Probolinggo,

Lumajang, Blitar, Pasuruan, Nganjuk), Manggis (Malang, Banyuwangi, Jember,

Probolinggo, Lumajang, Trenggalek, Ponorogo, Blitar), Apel (Malang, Pasuruan,

Batu), Melon (Banyuwangi, Jember, Situbondo, Lumajang, Magetan, Lamongan,

Ngawi, Nganjuk,), Jambu Kristal (Batu, Mojokerto, Gresik), Nenas (Kediri, Blitar)

Tanaman Hias : Krisan (Batu, Pasuruan, Malang, Magetan, Mojokerto, Melati

(Bangkalan, Pasuruan, Gresik, Kota Blitar), Mawar (Malang,

Nganjuk, Batu) Sedap malam (Banyuwangi Pasuruan, Pamekasan), Anggrek ( Kota

Batu, Malang, Pasuruan, Kota Surabaya), Phylodendron (Blitar, Batu)

Tanaman Obat : Jahe (Jember, Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Mojokerto,

Bondowoso, Situbondo, Pamekasan, Magetan), Temulawak (Trenggalek, Kediri,

Sumenep), Kunyit (Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Bangkalan, Pamekasan dan

Gresik)

Kawasan Pertanian Terpadu (Cooperative Farming)

Kawasan pertanian ramah lingkungan (Good Agriculture Practice)

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 21

Di dalam RPJMD Kabupaten Gresik 2016-2021 disebutkan bahwa agenda

pembangunan wilayah Gresik sebagaimana tertuang dalam rencana rinci tata ruang

wilayah kabupaten yang terbagi atas;

a. RDTR BWP Duduksampeyan dan Cerme;

b. RDTR BWP Gresik Perkotaan (Kecamatan Gresik dan Kebomas)

c. RDTR BWP Gresik Selatan (Kecamatan Driyorejo, Menganti, dan Kedamean);

d. RDTR BWP Gresik Utara (Kecamatan Panceng, Sidayu, dan Ujungpangkah);

e. RDTR BWP Manyar dan Bungah.

Sedangkan Rencana Pembangunan Kawasan Perdesaan terbagi menjadi

Kawasan Agropolitan dan Kawasan Minapolitan. Adapun agenda pokok pembangunan

tata ruang wilayah Kabupaten Gresik sebagaimana berikut;

1. Pembangunan Pelabuhan Kali Mireng II yang berskala internasional di Kecamatan

Manyar seluas kurang lebih 5.000 hektar, yang diperkirakan akan mempengaruhi

struktur ruang yang signifikan di Kabupaten Gresik;

2. Implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

yang mengamanatkan bahwa pengelolaan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil

dikelola oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Pengelolaan ruang laut

sampai 12 mil dikelola oleh pemerintah provinsi sedangkan pengelolaan ruang laut

di atas 12 mil dikelola oleh pemerintah pusat. Sedangkan, pesisir kabupaten Gresik

banyak kebutuhan terhadap pelabuhan terutama pada pesisir di Ujungpangkah-

Bungah;

3. Perencanaan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder;

4. Inisiasi pembangunan 320 titik menara telekomukasi (tower) di Kabupaten Gresik

hingga tahun 2015. Sedangkan, terdapat beberapa menara yang penempatannya

berada di luar rencana 208 titik zona tower yang direncanakan dalam RTRW

Kabupaten Gresik;

5. Rencana PLU di Ujungpangkah yang dapat mendukung kegiatan di Pelabuhan

Kalimireng II;

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 22

6. Pembebasan lahan di Kecamatan Wringinanom untuk pembangunan TPA Regional

belum terlaksana karena tanah yang akan digunakan merupakan tanah warga,

sedangkan warga menolak untuk pembangunan TPA Regional. Rencana

penempatan TPA Regional tersebut dialihkan ke Desa Banyu Tengah Kecamatan

Panceng;

7. Pembangunan dan pemanfaatan Bendung Gerak Sembayat sebagai salah satu

sumber air baku;

8. Intensitas perkembangan jumlah perumahan dan industri yang pesat di Kabupaten

Gresik;

9. Pemetaan jenis rawan bencana lain di Kabupaten Gresik yaitu rawan bencana

kekeringan dan rawan bencana teknologi industri;

10. Alih fungsi perubahan lahan pertanian dan tambak produktif menjadi kawasan

terbangun seperti industri dan permukiman yang tidak sesuai dengan Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik;

11. Inisiasi MoU Bupati dan Walikota seluruh Jawa Timur terkait pengelolaan aliran

DAS Brantas dari Mojokerto-Surabaya;

12. Rencana pembangunan Central Business District yang berada di Gresik Kota Baru;

13. Terdapat asset-aset tanah negara terkait pertahanan dan keamanan negara di Desa

Kepuhklagen Kecamatan Wringinanom dan Desa Wedoroanom Kecamatan

Driyorejo;

14. Rencana Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai bentuk upaya

pemenuhan kebutuhan dan ketahanan pangan nasional;

15. Penurunan status Kawasan Cagar Alam di wilayah Bawean menjadi Taman Wisata

Alam;

16. Perwujudan keterpaduan moda kendaraan umum (Angkutan Umum, Kendaraan

Pribadi, dll) menuju ke angkutan massal (Kereta Api) dengan menggunakan sistem

Transit Oriented Development (TOD) di Kecamatan Duduksampeyan, melalui

pemindahan terminal Bunder yaitu terminal kelas B dari Kecamatan Kebomas ke

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 23

Kecamatan Duduksampeyan yang lokasinya berdekatan dengan statsiun Kereta

Api;

17. Perwujudan sistem prasarana pada jaringan transportasi darat berupa

pengembangan Jalan Lingkar Barat Gresik;

18. Jaringan gas ke arah utara menjangkau Kecamatan Bungah dan Pulau Bawean di

Kabupaten Gresik.

Selain itu, rencana peruntukan penggunaan lahan di Kabupaten Gresik

berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gresik Tahun

2010-2030, adalah sebagai berikut:

a. Kawasan peruntukan hutan produksi 1.017 hektar;

b. Kawasan peruntukan pertanian 42.831,843 hektar;

c. Kawasan peruntukan perikanan 21.678,358 hektar;

d. Kawasan peruntukan pertambangan 817.249 hektar;

e. Kawasan peruntukan industri 12.448,026 hektar;

f. Kawasan peuntukan peristiwa 82.851 hektar;

g. Kawasan peruntukan permukiman 26.097,091 hektar;

h. Kawasan andalan 8.555 hektar;

i. Kawasan peruntukan lainnya 6.644,010 hektar.

Peta rencana pola ruang Kabupaten Gresik sebagaimana pada Gambar

3.1.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 24

Sumber data : RTRW Kab. Gresik Tahun 2010-2030

Gambar 3.1.

Peta Rencana Pola Ruang Di Kabupaten Gresik

Kesadaran masyarakat di seluruh dunia terhadap pentingnya upaya

pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dalam kaitannya dengan usaha

pertanian telah dipacu oleh berbagai keputusan konferensi internasional

tentang lingkungan. Hasil telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS)

Provinsi Jawa Timur, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Perencanaan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup di

tingkat Kabupaten Gresik dimulai dengan melakukan perubahan prosedur

perizinan kegiatan dan/atau usaha dengan memprioritaskan lingkungan hidup

sebelum investasi. Seperti yang telah disampaikan di dalam peraturan

perundangan bidang lingkungan hidup bahwa suatu kegiatan yang akan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 25

dilakukan harus sesuai dengan tata ruang maka pertimbangan yang utama

adalah eksistensi tata ruang yang dapat memihak kelestarian lingkungan hidup.

Data yang dapat dihimpun sampai saat ini adalah pada akhir tahun 2014,

jumlah kegiatan usaha yang ada di Kabupaten Gresik kegiatan dari segmen

terendah sampai dengan kegiatan skala nasional dijelaskan bahwa terdapat 199

kegiatan usaha yang Jumlah usaha/kegiatan yang memenuhi persyaratan

administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dan 60 usaha Jumlah

usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan

pencemaran air.

Dalam rangka mendukung kelestarian lingkungan hidup dalam

agenda pembangunan jangka menengah dibutuhkan rumusan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS memuat kajian antara lain kapasitas

daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan,

perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup, kinerja layanan/jasa

ekosistem, efisiensi pemanfaatan sumber daya alam, tingkat kerentanan dan

kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, dan/atau tingkat ketahanan dan

potensi keanekaragaman hayati (Pasal 16 UU 32/2009) KLHS dilaksanakan

dengan mekanisme (Pasal 15 ayat 3 UU 32/2009):

a. Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana dan/atau program terhadap kondisi

lingkungan hidup wilayah;

b. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program;

c. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana

dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan

berkelanjutan.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 26

Tabel 3.10.

Hasil Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi Jawa Timur

Hasil KLHS terkait Tugas dan

Fungsi SKPD

Permasalahan Pelayanan

SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong Menurunnya daya dukung sumber

daya alam yang mengakibatkan

degradasi lahan

Rendahnya kandungan bahan

organik pada lahan sawah (kurang

dari 2%)

Intensifikasi pertanian mengharuskan adanya

peningkatan produksi menyebabkan petani

tergantung pada pupuk anorganik

Belum dilakukan kajian akademis terhadap

KLHS

1. Penerapan good agriculture practices

2. Tersedia SOP Budidaya Hortikultura

3. 3. Pengembangan pupuk organik

Meningkatnya emisi gas rumah kaca

sehingga mengakibatkan anomali

iklim

Perubahan pola tanam dan

serangan OPT pada tanaman

pangan dan hortikultura

Rendahnya Penggunaan pupuk / pestisida

Organik;

Pergub Jawa Timur Nomor 67 Tahun 2012 tentang RAD

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Prov. Jawa Timur

Penerapan sistim Jaminan Mutu dan

keamanan Pangan belum optimal

Masih rendahnya sertifikasi dan

pelabelan produk tanaman pangan

dan hortikultura oleh petani

Masih terdapat kasus penggunaan bahan

tambahan yang berbahaya, terdapat residu

pestisida, penggunaan pupuk kimia yang

tidak terdaftar, tidak melakukan konservasi

lahan dan tidak tercatatnya ketelusuran

produk

1. PP No.102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional

2. PP No.28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi

Pangan

3. Permentan No.58/Permentan/OT.140/8/2007 tentang

Pelaksanaan Sistem Standardisasi di Bidang Pertanian

4. Permentan No.48/ Permentan/OT.140/10/2006 tentang

Pedoman Budidaya Tanaman Pangan yang Baik (GAP-TP)

5. Permentan No.35/Permentan/OT.140/7/2008 tentang

Persyaratan dan Penerapan Cara Pengolahan Hasil

Pertanian Asal Tumbuhan yang Baik (Good Manufacturing

Practices);

6. Permentan No.51/Permentan/OT.140/10/2008 tentang

Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pangan Segar Asal

Tumbuhan;

7. Permentan No.48/Permentan/OT.140/10/2009 tentang

Pedoman Budidaya Buah dan Sayur yang Baik (GAP Buah

dan Sayur

8. Permentan No. 88/Permentan/PP.340/12/2011 tentang

Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan

Pengeluaran Pang

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

III - 27

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Persoalan ancaman dan kerawanan pangan dunia beberapa tahun

terakhir selain berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan penduduk juga sensitif

terhadap perubahan iklim global. Ketidak stabilan ketahanan pangan, cenderung

memicu terjadinya ketidakstabilan ekonomi maupun gejolak politik. Dalam hal ini,

krisis pangan akan terjadi manakala tidak ada upaya-upaya yang serius untuk

memperbaiki struktur produksi pangan. Isu Strategis harus dikedepankan dalam

perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura daerah mengingat

beberapa permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun

sebelumnya akan menjadi dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.

Beberapa isu strategis yang mendesak untuk ditangani, adalah :

1. Upaya pemenuhan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi

pangan di Jawa Timur, khususnya di kabupaten Gresik masih rentan terhadap

isu pemanasan global yang berdampak terjadinya perubahan iklim;

2. Tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian serta

terjadinya degradasi sumberdaya alam;

3. Kelembagaan petani yang masih lemah, yang disebabkan masih relatif

rendahnya kualitas sumber daya manusia petani;

4. Lemahnya akses petani terhadap permodalan, dan terbatasnya ketersediaan

sarana dan prasarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, alsintan)

pendukung pengembangan sistem agribisnis;

5. Fluktuasi harga produk pertanian akibat ketersediaan bahan pangan tidak

kontinyu sepanjang tahun serta lemahnya tata niaga produk pertanian dan

panjangnya rantai distribusi produk pertanian;

6. Pengelolaan usahatani yang berorientasi pasar regional dan internasional.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 1

BAB IV

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan,

dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.

Sebagai penjabaran visi Kabupaten Gresik yaitu “Terwujudnya Gresik

yang Agamis, Adil, Sejahtera dan Berkehidupan yang Berkualitas” dan misi

ke-3 yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah

peluang kerja dan peluang usaha melalui pengembangan ekonomi

kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan

angka kemiskinan, pada tujuan 3, yaitu meningkatnya pertumbuhan ekonomi

melalui optimalisasi potensi daerah maka Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

menetapkan sasaran ke-4 (sasaran pada urusan pangan dan pertanian) dalam

RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 menjadi tujuan jangka menengah

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yaitu:

“Mencapai kemandirian pangan daerah“

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat

dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran strategis

jangka menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik yang ingin dicapai dalam

periode tahun 2016-2021 adalah :

1. Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan dan peternakan;

2. Meningkatnya keanekaragaman produk olahan pertanian; dan

3. Meningkatnya ketahanan pangan.

Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai

tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil

pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Oleh karena itu, pernyataan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 2

tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,

selanjutnya disusun sebagaimana dalam Tabel 4.1.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 3

Tabel 4.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Jangka Menengah

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 6

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1.

Mencapai

kemandirian

pangan

daerah

1. Meningkatnya produksi

pertanian, perkebunan

dan peternakan

1. Persentase peningkatan produksi

komoditas unggulan pertanian (%) 1,13 0,61 0,67 0,67 0,60 0,47

2. Persentase peningkatan produksi

komoditas unggulan perkebunan (%) 13,20 0,15 0,46 0,32 0,41 0,33

3. Persentase peningkatan produksi

komoditas unggulan peternakan (%) 11,11 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00

2. Meningkatnya

keanekaragaman produk

olahan pertanian

4. Persentase peningkatan produk olahan

hasil pertanian (%) 63,64 22,22 4,55 4,35 4,17 4,00

3. Meningkatnya ketahanan

pangan

5. Jumlah ketersediaan pangan utama (ton

GKG) 392.469 381.628 384.846 387.664 390.078 391.688

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 4

4.2. Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Pembangunan pertanian kabupaten Gresik dalam lima tahun ke

depan berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) periode ke-tiga (Tahun 2016-2021), dimana RPJMD tersebut sebagai

penjabaran dari visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Gresik Terpilih, serta

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP)

Kabupaten Gresik Tahun 2005-2025. Visi pembangunan dalam RPJMD Kabupaten

Gresik Tahun 2016-2021 adalah “Terwujudnya Gresik yang Agamis, Adil,

Sejahtera dan Berkehidupan Yang Berkualitas”

Sebagai upaya dalam mewujudkan visi Kabupaten Gresik maka

dirumuskan misi pembangunan untuk mengintegrasikan segenap pemikiran,

kekuatan komitmen, dan kemuliaan integritas seluruh komponen penyelenggara

pemerintahan dalam 4 (empat) rencana strategis pembangunan jangka

menengah Kabupaten Gresik periode 2016-2021. Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik bertanggung jawab untuk melaksanakan misi ke-3, yaitu: “meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dengan upaya menambah peluang kerja dan

peluang usaha melalui pengembangan ekonomi kerakyatan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan”

dengan tujuan ke-3 yaitu: meningkatnya pertumbuhan ekonomi melalui

optimalisasi potensi daerah.

Untuk urusan pertanian dan pangan, dalam rangka mendukung

pencapaian misi ke-3 tujuan ke-3 ditetapkan sasaran strategis ke-4 (sasaran pada

urusan pangan dan pertanian), yaitu :

“mencapai kemandirian pangan daerah”.

Penyusunan strategi dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai, perlu mengetahui adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan

dilaksanankan. Setelah dilakukan analisis SWOT, maka faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik, diidentifikasi sebagaimana terinci pada Tabel 4.2.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 5

Tabel 4.2

Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang/

Opportunities :

1. Potensi areal pertanian di

Kabupaten Gresik yang cukup

luas;

2. Adanya kelembagaan petani

diantaranya Gapoktan dan Poktan

yang perlu difasilitasi;

3. Peluang pasar yang besar untuk

komoditas pertanian

Tantangan/

Threats :

1. Kurangnya sarana dan prasarana petani yang

mendukung peningkatan produksi pertanian;

2. Makin rendahnya daya dukung lingkungan

akibat perubahan iklim dan kerusakan SDA;

3. Belum terbentuknya jaringan sistem usaha

agribisnis untuk menghadapi perdagangan

bebas;

Kekuatan/

Strenght (S) :

1. Tersedianya

sumberdaya

aparatur dari

berbagai disiplin

ilmu pertanian;

2. Adanya fungsi

koordinasi yang

baik;

3 Tersedianya akses

informasi dari

propinsi dan

pusat;

Alternatif Strategi :

1. Meningkatkan produktivitas

komoditas unggulan dan bahan

pangan pokok melalui

pengamanan lahan pertanian

produktif dan pemanfaatan lahan

terlantar, didukung dengan sistem

irigasi dan fasilitasi penyediaan air

yang terpadu;

2. Merevitalisasi pembenihan dan

perbibitan bahan pangan pokok

utama didukung penyuluhan yang

berkelanjutan;

3. Membangun infrastruktur

pertanian secara berkelanjutan

dan kolaboratif melalui penguatan

peran lintas sektor;

4. Meningkatkan kemampuan petani

dalam pengelolaan tanaman

secara dan komprehensif dengan

melibatkan peran tenaga teknis

pertanian

Alternatif Strategi :

1. Mengakselerasi penerapan teknologi budidaya

pertanian secara signifikan yang dapat

meningkatkan produktifitas, efisien, dan adaptif

terhadap perubahan iklim seperti system of rice

intensification (SRI) dan budidaya pertanian

organic;

2. Memeratakan akses dan perlindungan finansial

terhadap petani didukung stimulus sarana

pendukung pertanian yang dikelola secara

berkelompok dan terpadu;

3. Meningkatkan mutu dan daya saing agribisnis

melalui pengembangan standarisasi hasil

pertanian dengan perbaikan teknologi

produksi, penerapan standar mutu komoditas,

pembinaan dan pengawasan mutu produk

pertanian, peningkatan kuantitas dan peran

lembaga sertifikasi;

4. Meningkatkan askesibilitas petani di kawasan

perdesaan terhadap inovasi teknologi

pertanian, sumber-sumber pembiayaan melalui

lembaga keuangan formal, desiminasi

informasi pasar dan akses pasar.

Kelemahan/

Weakness :

1. Belumoptimalnya

kinerja aparatur;

2. Kurangnya

anggaran dan

pembiayaan;

3. Sarana dan

prasarana

operasional belum

memadai

Alternatif Strategi :

1. Meningkatkan kemampuan

aparatur dalam mengelola

program dan kegiatan yang

dilaksanakan agar sesuai dengan

perencanaan strategis SKPD;

2. Menerapkan sistem akuntabilitas

kinerja dalam setiap

penyelenggaraan program dan

kegiatan SKPD;

3. Meningkatkan kualitas

kelembagaan pelaku

utama/pelaku usaha dan

kelembagaan agribisnis

4. Meningkatkan kualitas penyuluh;

5. Meningkatkan kemampuan

aparatur dalam mengelola

program dan kegiatan yang

dilaksanakan agar sesuai dengan

perencanaan strategis SKPD

Alternatif Strategi :

1. Menjaga stabilitas harga pangan utama melalui

operasi pasar yang efektif;

2. Menguatkan mitigasi kerawanan pangan dan

adaptasi terhadap perubahan iklim dengan

pemetaan secara menyeluruh terhadap basis-

basis produksi pangan kewilayahan,

kerentanan, dan ketahanan pangan didukung

dengan inisiasi teknologi pertanian, avokasi

terhadap perkembangan pengelolaan

pertanian, dan pengembangan benih unggul;

3. Meningkatkan penganekaragaman pangan

dengan mengubah perilaku masyarakat dalam

mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi

seimbang dan aman;

4. Meningkatkan penanganan keamanan pangan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 6

Berdasarkan analisis SWOT tersebut di atas maka strategi yang

digunakan untuk mencapai sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok

melalui pengamanan lahan pertanian produktif dan pemanfaatan lahan

terlantar, didukung dengan sistem irigasi dan fasilitasi penyediaan air yang

terpadu;

2. Merevitalisasi pembenihan dan perbibitan bahan pangan pokok utama

didukung penyuluhan yang berkelanjutan;

3. Mengakkselerasi penerapan teknologi budidaya pertanian secara signifikan

yang dapat meningkatkan produktifitas, efisien, dan adaptif terhadap

perubahan iklim seperti system of rice intensification (SRI) dan budidaya

pertanian organik;

4. Memeratakan akses dan perlindungan finansial terhadap petani didukung

stimulus sarana pendukung pertanian yang dikelola secara berkelompok dan

terpadu;

5. Menjaga stabilitas harga pangan utama melalui operasi pasar yang efektif;

6. Menguatkan mitigasi kerawanan pangan dan adaptasi terhadap perubahan

iklim dengan pemetaan secara menyeluruh terhadap basis-basis produksi

pangan kewilayahan, kerentanan, dan ketahanan pangan didukung dengan

inisiasi teknologi pertanian, avokasi terhadap perkembangan pengelolaan

pertanian, dan pengembangan benih unggul;

7. Meningkatkan mutu dan daya saing agribisnis melalui pengembangan

standardisasi hasil pertanian dengan perbaikan teknologi produksi,

penerapan standar mutu komoditas, pembinaan dan pengawasan mutu

produk pertanian, peningkatan kuantitas dan peran lembaga sertifikasi;

8. Meningkatkan askesibilitas petani di kawasan perdesaan terhadap inovasi

teknologi pertanian, sumber-sumber pembiayaan melalui lembaga keuangan

formal, desiminasi informasi pasar dan akses pasar;

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 7

9. Membangun infrastruktur pertanian secara berkelanjutan dan kolaboratif

melalui penguatan peran lintas sektor;

10. Meningkatkan penganekaragaman pangan dengan mengubah perilaku

masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang

dan aman;

11. Meningkatkan penanganan keamanan pangan;

12. Meningkatkan kualitas kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha dan

kelembagaan agribisnis;

13. Meningkatkan kualitas penyuluh;

14. Meningkatkan kemampuan aparatur dalam mengelola program dan kegiatan

yang dilaksanakan agar sesuai dengan perencanaan strategis SKPD.

Sedangkan arah kebijakan difokuskan pada:

1. Peningkatan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok

ditunjang perbaikan infrastruktur, diversifikasi konsumsi pangan utama, dan

mitigasi kerawanan pangan;

2. Revitalisasi sumber daya pertanian diiringi peningkatan mutu dan daya saing

hasil pertanian secara berkelanjutan guna mendukung eksplorasi potensi

agribisnis secara optimal;

3. Peningkatan ketahanan pangan melalui penganekaragaman pangan dan

pengawasan keamanan pangan;

4. Peningkatan kualitas kelembagaan petani melalui peningkatan kualitas

penyuluh; dan

5. Peningkatan kemampuan aparatur dalam pengelolaan program dan

kegiatan.

Untuk mendukung terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran

Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik bidang urusan pertanian dan pangan yang

telah diselaraskan dengan tujuan dan sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik,

maka ditetapkan strategi dan arah kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik

Tahun 2016-2021, sebagaimana terinci pada Tabel 4.3.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 8

Tabel 4.3

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

Tujuan Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan

Tujuan 1.

Mencapai

kemandirian

pangan

daerah

1. Sasaran 1.1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

1. Strategi 1.1.1

Meningkatkan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok melalui pengamanan lahan

pertanian produktif dan pemanfaatan lahan terlantar, didukung dengan sistem irigasi dan fasilitasi penyediaan

air yang terpadu

2. Strategi 1.1.2

Merevitalisasi pembenihan dan perbibitan bahan pangan pokok utama didukung penyuluhan yang berkelanjutan

3. Strategi 1.1.3

Mengakselerasi penerapan teknologi budidaya pertanian secara signifikan yang dapat meningkatkan

produktifitas, efisien, dan adaptif terhadap perubahan iklim seperti system of rice intensification (SRI) dan

budidaya pertanian organik

4. Sasaran 1.1.4

Menguatkan mitigasi kerawanan pangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim dengan pemetaan secara

menyeluruh terhadap basis-basis produksi pangan kewilayahan, kerentanan, dan ketahanan pangan didukung

dengan inisiasi teknologi pertanian, avokasi terhadap perkembangan pengelolaan pertanian, dan

pengembangan benih unggul

5. Strategi 1.1.5

Membangun infrastruktur pertanian secara berkelanjutan dan kolaboratif melalui penguatan peran lintas sektor

6. Strategi 1.1.6

Meningkatkan kualitas kelembagaan petani

7. Strategi 1.1.7

Meningkatkan kualitas penyuluh

8. Strategi 1.1.8

Meningkatkan kemampuan aparatur dalam mengelola program dan kegiatan yang dilaksanakan agar sesuai

dengan perencanaan strategis SKPD

1. Kebijakan 1.1

Peningkatan

produktivitas

komoditas unggulan

dan bahan pangan

pokok ditunjang

perbaikan

infrastruktur,

diversifikasi konsumsi

pangan utama, dan

mitigasi kerawanan

pangan

2. Kebijakan 1.3

Peningkatan kualitas

kelembagaan petani

melalui peningkatan

kualitas penyuluh

dan kemampuan

aparatur dalam

pengelolaan program

dan kegiatan

2. Sasaran 1.2

Meningkatnya

keanekaragaman

produk olahan

9. Strategi 1.2.1

Memeratakan akses dan perlindungan finansial terhadap petani didukung stimulus sarana pendukung pertanian

yang dikelola secara berkelompok dan terpadu

10. Strategi 1.2.2

3. Kebijakan 1.2

Revitalisasi sumber

daya pertanian

diiringi peningkatan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

IV - 9

Tujuan Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan

hasil pertanian Menjaga stabilitas harga pangan utama melalui operasi pasar yang efektif

11. Strategi 1.2.3

Meningkatkan mutu dan daya saing agribisnis melalui pengembangan standarisasi hasil pertanian dengan

perbaikan teknologi produksi, penerapan standar mutu komoditas, pembinaan dan pengawasan mutu produk

pertanian, peningkatan kuantitas dan peran lembaga sertifikasi

12. Strategi 1.2.4

Meningkatkan askesibilitas petani di kawasan perdesaan terhadap inovasi teknologi pertanian, sumber-sumber

pembiayaan melalui lembaga keuangan formal, desiminasi informasi pasar dan akses pasar

13. Strategi 1.2.5

Meningkatkan kualitas kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha dan kelembagaan agribisnis

mutu dan daya saing

hasil pertanian secara

berkelanjutan guna

mendukung

eksplorasi potensi

agribisnis secara

optimal

3. Sasaran

Meningkatnya

ketahanan pangan

14. Strategi 1.3.1

Meningkatkan penganekaragaman pangan dengan mengubah perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi

pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman;

15. Strategi 1.3.2

Meningkatkan penanganan keamanan pangan

4. Kebijakan 1.4

Peningkatan

ketahanan pangan

melalui

penganekaragaman

pangan dan

pengawasan

keamanan pangan

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

3.03.3.03.01.17 Program Perlindungan

Tanaman Pangan dan

Hortikultura

Persentase luas lahan

tanaman pangan dan

hortikultura terserang hama

dan penyakit yang ditangani

% 61,00 371 77,00 689 78,00 709 79,00 729 80,00 751 81,00 773 81,00 4.022 Bidang Tanaman

Pangan dan

Hortikultura (TPH)

Kab.

Gresik

Jumlah peserta gerakan PHT Orang 630 130 675 136 675 143 675 150 675 158 675 165 4.005 882

Jumlah peserta sosialisasi PHT

dan DPI

Orang 100 100 100 100 100 100 600

Jumlah peserta rakor brigade

proteksi tanaman

Orang 100 80 100 84 100 88 100 93 100 97 100 103 600 545

Jumlah peralatan pengendali

OPT yang diadakan

Unit 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah pestisida tanaman

pangan yang diadakan

Liter 250 250 250 250 250 250 1.500

Jumlah bantuan benih padi

yang diberikan

Kg 9.100 161 9.100 169 9.100 178 9.100 186 9.100 196 9.100 205 54.600 1.095

Jumlah bantuan pupuk organik

yang diberikan

Kg 36.400 364.000 364.000 364.000 364.000 364.000 1.856.400

Jumlah peserta SL-Iklim Orang 300 300 300 300 300 300 1.800

Jumlah peserta pelatihan usaha

pest control

Orang 0 0 50 300 50 300 50 300 50 300 50 300 250 1.500

Jumlah alat dan bahan pest

control

paket 0 50 50 50 50 50 250

3.03.3.03.01.18 Program Peningkatan

Produksi Pangan dan

Hortikultura

Jumlah produksi komoditas

unggulan tanaman pangan

dan hortikultura

Ton

66

0.9

64

1.361 6

64

.96

3

2.971

66

9.3

97

3.078

67

3.8

55

3.173

67

7.9

29

3.248

68

1.1

02

3.347

4.0

28

.21

0

17.178 Bidang Tanaman

Pangan dan

Hortikultura (TPH)

Kab.

Gresik

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Penanggulangan pasca

bencana banjir, kekeringan

dan gangguan OPT

3.03.3.03.01.17.03

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab

3.03.3.03.01.17.02 Revitalisasi brigade proteksi

tanaman

Peningkatan ketrampilan

masyarakat perkotaan

melalui usaha pest control

3.03.3.03.01.17.04

Bidang TPH Kab.

Gresik

2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD

Persentase

peningkatan

produksi

komoditas

unggulan

pertanian (%)

Tabel 5.1

3.03.3.03.01.17.01 Gerakan pengendalian hama

dan penyakit tanaman

2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran

Rencana Perubahan Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Jumlah peserta pelatihan

peningkatan produksi tanaman

palawija

Orang 190 150 40 100 40 107 50 112 50 118 50 124 420 711

Jenis 0 2 3 2 2 2 11

Kg 0 2.000 1.250 2.750 2.875 3.050 11.925

Jumlah pupuk organik yang

diadakan

Kg 0 6.000 4.650 7.500 7.650 8.100 33.900

Jumlah peserta pelatihan

peningkatan produksi sayuran

Orang 120 150 80 150 120 165 160 173 200 182 200 191 880 1.011

Jumlah bibit tanaman sayuran

yang diadakan

Paket 3 1.200 1.200 2.400 3.600 4.800 13.203

Jumlah pupuk organik yang

diadakan

Kg 0 4.800 6.000 24.000 36.000 48.000 118.800

3.03.3.03.01.18.07 Pengawasan pupuk dan

pestisida

Jumlah wilayah pengawasan

pupuk bersubsidi

Kecamatan 17 39 15 39 17 41 17 43 17 45 17 47 100 254 Bidang TPH Kab.

Gresik

Jumlah peserta pelatihan

peningkatan produksi tanaman

pangan

Orang 195 54 50 54 50 57 50 60 50 63 50 66 445 354

Jumlah benih tanaman padi

yang diadakan

Kg 0 1.000 1.100 1.175 1.250 1.375 5.900

Jumlah pupuk organik yang

diadakan

Kg 0 6.000 6.600 7.050 7.500 8.250 35.400

Jumlah peserta peningkatan

produksi tanaman serealia

Orang 170 120 35 110 35 116 35 121 35 127 35 134 345 728

Jumlah bibit jagung yang

diadakan

Kg 0 1.250 1.250 1.250 1.250 1.250 6.250

Jumlah pupuk organik yang

diadakan

Kg 0 5.000 7.500 10.000 12.500 15.000 50.000

Jumlah peserta pelatihan

pemanfaatan pupuk organik

Orang 280 200 280 210 280 220 280 231 280 243 280 255 1.680 1.359

Jumlah bahan pengurai Liter 1.640 1.640 1.640 1.640 1.640 1.640 9.840

Jumlah alat pengolah pupuk

organik yang diadakan

Unit 0 0 0 0 0 0 0

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

3.03.3.03.01.18.05

Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman serealia

3.03.3.03.01.18.09

Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman palawija

Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman sayuran

Persentase

peningkatan

produksi

komoditas

unggulan

pertanian (%)

Pengembangan pupuk

organik

3.03.3.03.01.18.10

3.03.3.03.01.18.04

Jumlah benih tanaman palawija

yang diadakan

Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman pangan

3.03.3.03.01.18.08

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Jumlah peserta peningkatan

produksi tanaman hias dan

biofarmaka

Orang 40 98 80 98 170 108 170 118 170 119 170 125 800 666

Jumlah bibit tanaman hias dan

biofarmaka yang diadakan

Paket 0 4 6 6 6 6 28

Jumlah pupuk organik yang

diadakan

Kg 0 4.000 6.000 6.000 6.000 6.000 28.000

Jumlah peserta pelatihan

pengembangan tanaman

hortikultura

Orang 120 315 220 315 250 347 280 381 300 401 300 441 1.470 2.200

Jenis 0 3 3 3 3 3 15

Batang 0 2.800 4.000 5.500 7.750 9.000 29.050

Jumlah pupuk organik yang

diadakan

Kg 0 27.500 40.000 55.000 77.500 90.000 290.000

Jumlah peserta pelatihan

pengembangan buah unggulan

40 Orang 0 150 40 150 35 165 35 173 35 182 35 191 180 1.011

Jumlah buah unggulan yang

disertifikasi

Paket 1 0 0 0 0 0 1

Jenis 0 2 2 2 2 2 10

Batang 0 2.000 2.500 4.000 4.500 5.000 18.000

Jumlah pupuk organik yang

diadakan

Kg 0 5.000 5.000 8.000 9.000 10.000 37.000

3.03.3.03.01.18.17 Sosialisasi gerakan

penerapan pengelolaan

tanaman terpadu (GPPTT)

Jumlah peserta sosialisasi GPPTT Orang 350 85 300 85 325 89 325 94 350 98 350 100 2.000 551 Bidang TPH Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.18.18 Asuransi usaha tani

pertanian

Jumlah peserta sosialisasi

asuransi usaha tani padi

Orang 0 0 200 60 200 63 200 67 225 70 225 73 1.050 333 Bidang TPH Kab.

Gresik

Jumlah peserta sosialisasi dan

pelatihan budidaya tanaman

hortikultura

Orang 0 0 500 300 500 300 500 300 500 300 500 300 2.500 1.500

Jumlah sarana produksi

pertanian (buah, sayuran dan

toga) yang diberikan

Paket 0 500 500 500 500 500 2.500

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

Kab.

Gresik

Bidang TPH

2.01.2.01.01.18.12

3.03.3.03.01.18.14

Peningkatan keterampilan

dan kualitas hidup petani

miskin melalui budidaya

tanaman hortikultura

Pengembangan buah

unggulan lokal daerah

3.03.3.03.01.18.19

Persentase

peningkatan

produksi

komoditas

unggulan

pertanian (%)

Jumlah tanaman buah unggulan

yang dikembangkan

Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu

tanaman hias dan obat

(biofarmaka)

Pengembangan kawasan

hortikultura

Jumlah bibit tanaman

hortikultura yang diadakan

3.03.3.03.01.18.11

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.18.20 Pengelolaan dana bantuan

keuangan dari propinsi

bidang pertanian

Jumlah sarana prasarana

pertanian yang disediakan

Paket 0 0 3 1.300 3 1.300 3 1.300 3 1.300 3 1.300 15 6.500

3.03.3.03.01.19 Program Peningkatan

Produksi Perkebunan

Jumlah produksi komoditas

unggulan perkebunan

To

n

16

1.0

56

319

16

1.3

01

1.250

16

2.0

45

1.435

16

2.5

64

1.540

16

3.2

44

1.652

16

3.7

84

1.775

97

3.9

94

7.971 Bidang Perkebunan Kab.

Gresik

Jumlah peserta sosialisasi

budidaya tanaman kenanga

0 Orang 0 0 75 400 75 400 75 400 75 400 75 400 375 2.000

Jumlah bibit tanaman kenanga 0 Batang 0 3.750 3.750 3.750 3.750 3.750 18.750

Jumlah peralatan budidaya

tanaman kenanga

0 Paket 0 75 75 75 75 75 375

Jumlah pupuk budidaya

tanaman kenanga

0 Paket 0 75 75 75 75 75 375

0 Paket 0 0 3 150 4 165 5 182 6 200 220 18 917

0 Orang 0 90 120 150 180 540

Jumlah peserta forum temu

kemitraan (FTK)

100 Orang 50 178 100 300 100 330 100 363 100 399 100 439 550 2.009

Jumlah peserta peningkatan

produksi tanaman perkebunan

150 Orang 50 100 125 150 175 200 800

Jumlah sarana produksi

perkebunan yang diadakan

1 Paket 0 1 1 1 1 1 5

0 Paket 7 141 0 150 3 165 4 182 5 200 6 220 25 1.058

0 Orang 680 0 75 100 125 150 1.130

1 Jenis 0 3 3 3 3 3 15

4.000 Batang 0 2.000 1.500 1.500 1.500 1.500 8.000

0 Paket 0 0 2 250 3 275 4 303 5 333 6 366 20 1.527

0 Orang 0 60 90 120 150 180 600

0 Jenis 0 2 2 2 2 2 10

0 Batang 0 500 500 750 750 1.000 3.500

Kab.

Gresik

Bidang Perkebunan

Kab.

Gresik

Kab.

Gresik

Bidang Perkebunan

Kab.

Gresik

Bidang Perkebunan

Kab.

Gresik

Bidang Perkebunan

Jumlah bibit tanaman

perkebunan introduksi

Jumlah bibit tanaman

perkebunan yang ditanam

Jumlah peserta bimtek

pengembangan tanaman

perkebunan

Peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu

produk perkebunan

3.03.3.03.01.19.07

3.03.3.03.01.19.05

Bimbingan teknis tanaman

perkebunan

3.03.3.03.01.19.06 Jumlah peserta bimtek tanaman

perkebunan

3.03.3.03.01.19.09 Introduksi budidaya tanaman

perkebunan tahunan

Jumlah bimtek introduksi

tanaman perkebunan

Bidang Perkebunan

Pengembangan tanaman

perkebunan

3.03.3.03.01.19.08

Budidaya Tanaman

Perkebunan Dalam Pot

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Persentase

peningkatan

produksi

komoditas

unggulan

perkebunan

(%)

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Jumlah peserta rapat koordinasi 0 Orang 0 0 0 0 60 100 60 110 120 120 60 130 300 460

Jumlah peserta bimtek budidaya

tanaman tebu varietas baru

0 Orang 0 0 220 220 220 220 880

3.03.3.03.01.24 Program Perlindungan

Tanaman Perkebunan

Persentase luas lahan

tanaman perkebunan

terserang hama dan penyakit

yang ditangani

% 100,00 65 100,00 100 100,00 225 100,00 300 100,00 375 100,00 450 100,00 1.515 Bidang Perkebunan Kab.

Gresik

5 Paket 3 65 4 100 4 125 5 150 5 175 6 200 27 815

225 Orang 150 175 200 225 250 275 1.275

3.03.3.03.01.24.04 SLPHT tanaman perkebunan Jumlah peserta SLPHT tanaman

perkebunan

0 Orang 0 0 0 0 100 100 150 150 200 200 250 250 700 700 Bidang Perkebunan Kab.

Gresik

Cakupan varietas bahan baku

nikotin rendah

Jenis varietas 0 0 2 200 2 215 2 980 2 1.045 2 1.110 2 3.550 Bidang Perkebunan Kab.

Gresik

Persentase kelompok tani

tembakau yang difasilitasi

% 0,00 0,00 28,57 42,86 57,14 71,43 71,43

Luas areal tambahan tanaman

tembakau nikotin rendah

0 Ha 0 0 2 200 0 0 0 0 0 0 0 0 2 200

Jumlah peserta bimtek tanaman

tembakau nikoyin rendah

0 Orang 0 50 0 0 0 0 50

Jumlah sarana produksi 0 Paket 0 0 0 0 0 0 1 750 1 800 1 850 3 2.400

Jumlah pembangunan/rehab

jalan produksi

0 Paket 0 0 0 1 1 1 3

Jumlah pembangunan/ rehab

sumber air irigasi

0 Paket 0 0 0 1 1 1 3

Jumlah Peserta Sosialisasi

DBHCHT

0 Orang 0 0 0 0 75 215 75 230 75 245 75 260 300 950

Jumlah peserta SLGHP 0 Orang 0 0 175 175 175 175 700

Jumlah Demplot Tanaman

Tembakau

0 Ha 0 0 14 14 14 14 56

Kab.

Gresik

Bidang Perkebunan

Kab.

Gresik

Kab.

Gresik

Kab.

Gresik

Bidang Perkebunan

Kab.

Gresik

Bidang Perkebunan3.03.3.03.01.24.03

Pembudidayaan bahan baku

berkadar niklotin rendah

(DBHCHT)

3.03.3.03.01.25.01

3.03.3.03.01.25.02 Standarisasi kualitas bahan

baku

Introduksi budidaya tanaman

perkebunan semusim

3.03.3.03.01.19.10

Jumlah peserta pengendalian

OPT tanaman perkebunan

Pengendalian organisme

pengganggu tanaman (OPT)

perkebunan

3.03.3.03.01.25.03 Pembinaan dan fasilitasi

pembentukan dan/ atau

pengesahan badan hukum

kelompok petani tembakau

Bidang Perkebunan

3.03.3.03.01.25 Program Peningkatan

Kualitas Bahan Baku

Bidang Perkebunan

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Persentase

peningkatan

produksi

komoditas

unggulan

perkebunan

(%)

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.22 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Ternak

Persentase jumlah ternak

terserang penyakit yang

ditangani

% 79,87 200 81,50 200 83,15 440 84,86 475 86,59 510 88,36 545 88,36 2.370 Bidang Peternakan Kab.

Gresik

Jumlah obat pencegahan

penyakit menular ternak

11 Jenis 11 100 11 100 11 120 11 130 11 140 11 150 66 740

Jumlah peralatan pemeliharaan

kesehatan ternak

8 Jenis 8 8 8 8 8 8 48

Jumlah hasil pemeriksaan

laboratorium bahan asal hewan

48 Sampel 48 100 48 100 48 120 48 130 48 140 48 150 288 740

Jumlah obat-obatan untuk

kesehatan ternak

5 Jenis 5 5 5 5 5 5 30

Jumlah peralatan RPH 0 Unit 0 0 0 0 1 150 1 160 1 170 1 180 4 660

Jumlah kaur master 0 Orang 0 0 1 1 1 1 4

Jumlah juru sembelih halal 0 Orang 0 0 1 1 1 1 4

Jumlah petugas kebersihan 0 Orang 0 0 1 1 1 1 4

3.03.3.03.01.22.04 Pendataan Kumpulan

Informasi Peternakan

Jumlah parameter peternakan 0 Parameter 0 0 0 0 4 50 4 55 4 60 4 65 16 230 Bidang Peternakan Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.23 Program Peningkatan

Produksi Hasil Peternakan

Jumlah produksi komoditas

unggulan peternakan

To

n

2.6

61

,99

400

2.9

28

,18

450

3.2

21

,00

770

3.5

43

,10

805

3.8

97

,41

840

4.2

87

,16

875

20

.53

8,8

4

4.140 Bidang Peternakan Kab.

Gresik

Jumlah peserta sosialisasi

pembibitan dan perawatan

ternak

100 Orang 100 200 100 200 100 210 100 220 100 230 100 240 600 1.300

Jumlah sarana pembibitan dan

ternak yang dihibahkan

0 Paket 0 1 1 1 1 1 5

Jumlah peserta sosialisasi

penguatan kelembagaan pasar

ternak

150 Orang 150 200 150 200 150 210 150 220 150 230 150 240 900 1.300

Jumlah sarana penunjang pasar

ternak

1 Paket 1 1 1 1 1 1 6

3.03.3.03.01.04 Pemberdayaan petani ternak Jumlah peserta pemberdayaan

petani ternak

0 Orang 0 0 100 50 100 50 100 55 100 60 100 65 500 280 Bidang Peternakan Kab.

Gresik

Kab.

Gresik

Bidang Peternakan

Kab.

Gresik

Bidang Peternakan

Bidang Peternakan Kab.

Gresik

Persentase

peningkatan

produksi

komoditas

unggulan

peternakan

(%)

Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit

Menular Ternak

3.03.3.03.01.22.01

3.03.3.03.01.22.02 Pembinaan dan Pengawasan

Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Masyarakat

Veteriner

3.03.3.03.01.22.03 Revitalisasi Rumah Potong

Hewan (RPH)

Pembibitan dan Perawatan

Ternak

3.03.3.03.01.01

Bidang Peternakan Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.03 Penguatan Kelembagaan

Pasar Ternak

Bidang Peternakan Kab.

Gresik

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.05 Kontes ternak Jumlah kontes ternak 0 Kali 0 0 0 0 1 300 1 310 1 320 1 330 4 1.260 Bidang Peternakan Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21 Program Pengembangan

Sarana dan Prasarana

Pertanian/ Perkebunan/

Peternakan

Persentase infrastruktur

pendukung pertanian dalam

kondisi baik (%)

% 17,65 9.529 19,45 11.078 21,47 11.815 23,72 12.968 26,19 15.054 28,89 16.317 28,89 76.761 Bidang Sarana dan

Prasarana (SP)

Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.01 Perencanaan, sosialisasi,

monitoring dan

pengendalian bantuan jalan

usaha tani

Jumlah pedoman, sosialisasi,

monitoring dan laporan

pelaksanaan bantuan jalan

usaha tani

1 Paket 0 0 1 150 1 165 1 182 1 200 1 220 5 917 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.02 Perencanaan, sosialisasi,

monitoring dan

pengendalian bantuan

jaringan irigasi pertanian

Jumlah pedoman, sosialisasi,

monitoring dan laporan

pelaksanaan bantuan jaringan

irigasi pertanian

1 Paket 1 150 2 150 2 165 2 182 2 120 2 220 11 987 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.03 Pembangunan/ perbaikan

sumber-sumber air meliputi

air tanah (dangkal/ dalam)/

embung/ dam parit/ pintu

air/ long storage (DAK)

Jumlah infrastruktur pertanian

yang dibangun

4 Jenis 4 8.800 4 9.000 5 9.000 5 10.000 6 11.000 6 12.000 30 59.800 Bidang SP Kab.

Gresik

4 Jenis 1 154 1 170 1 187 1 205 1 226 1 249 6 1.191

28 Unit 3 5 8 10 12 14 52

3.03.3.03.01.21.05 Pemberdayaan petani

pemakai air

Jumlah kelompok HIPPA yang

berbadan hukum

2 Kelompok 10 160 10 176 12 194 12 213 13 234 13 258 70 1.235 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.06 Optimasi lahan mendukung

tanaman pangan

Jumlah wilayah/kawasan yang

ditingkatkan produktivitasnya

0 Kecamatan 3 120 3 132 3 145 3 160 4 176 4 193 20 926 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.07 Pemetaan jalan usaha tani Jumlah peta jalan usaha tani

yang dibuat

0 Kecamatan 3 145 3 160 3 175 3 193 4 212 4 234 20 1.119 Bidang SP Kab.

Gresik

Jumlah desa yang

mengikutiaudit lahan LP2B.

0 Desa 0 0 7 300 7 300 7 300 7 300 7 300 35 1.500

Jumlah desa yang memiliki peta

lahan LP2B

0 Desa 0 7 7 7 7 7 35

Kab.

Gresik

Bidang SP

Kab.

Gresik

Bidang SP

Jumlah alat mesin pertanian

yang diadakan

Audit lahan pertanian

pangan berkelanjutan (LP2B)

3.03.3.03.01.21.08

Persentase

peningkatan

produksi

komoditas

unggulan

peternakan

(%)

Pengadaan sarana dan

prasarana teknologi

pertanian/ perkebunan tepat

guna

3.03.3.03.01.21.04

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Jumlah buruh tani peserta

pelatihan ketrampilan perbaikan

serta pemeliharaan alat mesin

pertanian

0 Orang 0 0 30 400 30 400 30 400 30 400 30 400 150 2.000

Jumlah peralatan dan

perlengkapan pendukung

ketrampilan yang diberikan

kepada buruh tani miskin

30 Unit 0 30 30 30 30 30 150

3.03.3.03.01.21.10 Pemetaan jaringan irigasi

dan sumber-sumber air

pertanian

Jumlah peta jaringan irigasi dan

sumber-sumber air yang dibuat

0 Kecamatan 0 0 3 160 3 176 3 194 4 213 4 234 17 977 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.11 Pelatihan dan bimbingan

pengoperasian alat mesin

pertanian/ perkebunan tepat

guna

Jumlah petani peserta pelatihan

dan bimbingan pengoperasian

alsintan

0 Orang 0 0 30 160 30 176 40 194 50 213 50 234 200 977 Bidang PSP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.12 Sosialisasi lahan pertanian

pangan berkelanjutan

Jumlah petani peserta sosialisasi

lahan pertanian pangan

berkelanjutan

0 Orang 0 0 50 120 50 132 50 145 50 160 50 175 250 732 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.13 Pembangunan/ rehabilitasi

jaringan irigasi tersier/

jaringan irigasi desa (DAK)

Jumlah jaringan irigasi tersier/

desa yang direhabilitasi

0 Paket 0 0 0 0 2 200 2 200 2 200 2 200 8 800 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.14 Pembangunan/ rehabilitasi

jalan usaha tani (DAK)

Jumlah jalan usaha tani yang

dibangun/ direhabilitsi

0 Paket 0 0 0 0 2 200 2 200 12 1.200 12 1.200 28 2.800 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.21.15 Pembangunan/ rehabilitasi

jalan produksi pertanian

(DAK)

Jumlah jalan produksi pertanian

yang dibangun/ direhabilitasi

0 Paket 0 0 0 0 2 200 2 200 2 200 2 200 8 800 Bidang SP Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15 Program Pemberdayaan

Kelompok Tani

Persentase kelompok tani

dengan klasifikasi utama

sesuai permentan no 82 tahun

2013 (%)

% 0,00 1.215 0,18 1.230 0,36 1.273 0,45 1.290 0,54 1.363 0,63 1.385 0,63 7.756 Bidang Usahatani

dan Penyuluhan

(UT&P)

Kab.

Gresik

2 Kelompok 4 50 4 54 4 57 4 61 4 66 4 70 24 358 Bidang UT&P Kab.

Gresik

75 Orang 120 120 120 120 120 120 720

Jumlah wilayah monitoring

PUAP

16 Kecamatan 16 18 18 18 18 18 106

Kab.

Gresik

Bidang SPPeningkatan pengetahuan

dan ketrampilan perbaikan

serta pemeliharaan alat

mesin pertanian

3.03.3.03.01.21.09

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Jumlah peserta rakor

pendampingan PUAP

Monitoring dan evaluasi

pengembangan usaha

agribisnis perdesaan

3.03.3.03.01.15.01

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.15.02 Fasilitasi pengembangan

pembiayaan/kredit

pertanian

Jumlah peserta fasilitasi

pembiayaan/ kredit agribisnis

tanaman hortikultura

0 Orang 70 50 70 54 70 57 70 61 70 66 70 70 420 358 Bidang UT&P Kab.

Gresik

Jumlah peserta fasilitasi

pembiayaan/ kredit agribisnis

tanaman pangan

0 Orang 70 70 70 70 70 70 420

3.03.3.03.01.15.03 Pembinaan pengembangan

usaha pelayanan jasa

alsintan (UPJA)

Jumlah peserta pembinaan

UPJA

0 Paket/ 4 100 4 107 4 114 4 123 4 131 4 140 24 715 Bidang UT&P Kab.

Gresik

0 Orang 235 235 235 235 235 235 1.410

3.03.3.03.01.15.11 Pendampingan

Pengembangan Usaha

Agribisnis Perdesaan (PUAP)

Jumlah gapoktan mengikuti

pelatihan manajemen LKM

50 Gapoktan 50 25 50 25 0 0 0 0 0 0 0 0 100 50 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.12 Bimbingan dan Penyuluhan

Pertanian

jumlah pertemuan rutin

Penyuluh Pertanian dan

Penyuluh Swadaya

2 Kali/Bulan 2 90 2 90 2 90 2 90 2 90 2 90 12 540 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.13 Rembug Gabungan

Kelompok Tani (Gapoktan)

Jumlah Gapoktan yang

mengikuti rembug gapoktan

120 Orang 120 30 120 30 120 35 120 35 120 40 120 40 720 210 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.14 Penyusunan Rencana

Definitif Kebutuhan

Kelompok

Jumlah RDKK yang dapat

disusun oleh Kelompok Tani

312 Buku 312 50 312 50 312 55 312 55 312 60 312 60 1.872 330 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.15 Urban Farming Jumlah wilayah binaan Urban

Farming

15 BPP 15 95 15 95 15 95 15 95 15 95 15 95 90 570 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.16 Temu Mitra Gabungan

Kelompok Tani (Gapoktan)

Dengan Pelaku Usaha

Jumlah temu mitra yang

dilaksanakan

6 Lokasi 6 150 6 150 6 160 6 160 6 170 6 170 36 960 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.17 Demplot Penggunaan

Varietas Unggul Padi dengan

Sistem Tanam Jajar Legowo

Jumlah demplot varietas unggul

padi dengan sistem jajar legowo

4 Unit 4 75 4 75 4 80 4 80 4 85 4 85 24 480 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.18 Pembuatan Media Informasi

Penerapan Tehnologi

Pertanian/ Perkebunan

Jumlah media informasi

penyuluhan

3,500 Lembar 3.500 20 3.500 20 3.500 25 3.500 25 3.500 30 3.500 30 21.000 150 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.19 Percontohan Ternak

Unggulan

Jumlah percontohan ternak

kambing

5 Gapoktan 5 145 5 145 5 150 5 150 5 150 5 155 30 895 Bidang UT&P Kab.

Gresik

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.15.20 Demplot Budidaya Ayam

Buras

Jumlah percontohan budidaya

ayam buras

1 Kelompok 1 95 1 95 1 100 1 100 1 110 1 110 6 610 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.21 Demplot Budidaya Sapi Jumlah demplot budidaya sapi

PO

2 Unit 2 200 2 200 2 210 2 210 2 220 2 220 12 1.260 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.15.22 Bimbingan Teknis

Pembuatan Pakan Ternak

Dengan Sistim Fermentasi

Jumlah peserta bimtek

pembuatan pakan ternak

dengan sistem fermentasi

50 Orang 50 40 50 40 50 45 50 45 50 50 50 50 300 270 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.20 Program Pemberdayaan

Penyuluh Pertanian/

Perkebunan/ Peternakan

Lapangan

Persentase penyuluh

bersertifikat (%)

% 15,62 270 15,62 270 22,22 260 33,33 260 50,00 285 68,18 285 68,18 1.630 Bidang Usahatani

dan Penyuluhan

(UT&P)

Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.20.01 Peningkatan Kapasitas

Tenaga Penyuluh Pertanian/

Perkebunan

Jumlah peserta pelatihan

peningkatan kapasitas penyuluh

75 Orang 75 75 75 75 75 80 75 80 75 85 75 85 450 480 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.20.02 Penyusunan Program

Penyuluhan Petanian

Jumlah pertemuan penyusunan

program penyuluhan

16 Kecamatan 16 35 16 35 16 40 16 40 16 45 16 45 96 240 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.20.03 Peningkatan Kapasitas

Tenaga Penyuluh Swadaya

Jumlah penyuluh yang

mengikuti diklat kapasitas

70 Orang 70 105 70 105 70 75 70 75 70 80 70 80 420 520 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.20.04 Penilaian Kelas Kemampuan

Kelompok Tani/ Gapoktan/

Penyuluh Lapangan

Jumlah kelompok tani yang

dinilai

1,113 Kelompok 1.113 30 1.113 30 1.113 35 1.113 35 1.113 40 1.113 40 6.678 210 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.20.05 Penyusunan Data

Kelembagaan Penyuluhan

Jumlah buku data kelembagaan

penyuluhan yang dicetak

30 Buku 30 25 30 25 30 30 30 30 30 35 30 35 180 180 Bidang UT&P Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.16 Program Peningkatan

Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/ Perkebunan/

Peternakan

Persentase jumlah olahan

produk unggulan pertanian

yang dipasarkan

% 94,44 578 95,45 1.216 100,00 1.258 100,00 1.302 100,00 1.350 100,00 1.400 100,00 7.104 Bidang Usahatani

dan Penyuluhan

(UT&P)

Kab.

Gresik

Persentase

peningkatan

produk olahan

hasil pertanian

(%)

Sasaran 1.

Meningkatnya

produksi

pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Sasaran 2.

Meningkatnya

keaneka-

ragaman produk

olahan

pertanian

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.16.01 Fasilitasi kerjasama regional/

nasional/ internasional

penyediaan hasil produksi

pertanian/ perkebunan

komplementer

Jumlah peserta kemitraan

kelompok usaha agribisnis

dengan pengusaha dalam

pemasaran hasil pertanian

50 Orang 60 31 66 33 73 36 80 38 88 41 97 43 464 222 Bidang UT&P Kab.

Gresik

Jumlah promosi hasil produksi

pertanian

5 Kali 5 161 6 172 6 184 7 197 7 211 8 225 39 1.150

Jumlah lomba olahan hasil

produksi pertanian

1 Kali 1 1 1 1 1 1 6

0 Paket 6 365 6 391 6 418 6 447 6 478 6 512 36 2.611

0 Orang 620 620 620 620 620 620 3.720

Jumlah alat pasca panen yang

dihibahkan

4 Paket 0 0 0 0 0 0 0

3 Paket 1 21 1 620 1 620 1 620 1 620 1 620 6 3.121

630 Orang 60 60 60 60 60 60 360

Jumlah peserta pelatihan alat

penepung beras

0 Orang 0 50 50 50 50 50 250

Jumlah peserta pelatihan alat

perajang kripik

0 Orang 0 35 35 35 35 35 175

Jumlah peserta pelatihan alat

sari kedelai/ jagung

0 Orang 0 30 30 30 30 30 150

Jumlah peserta pelatihan alat

sari tebu

0 Orang 0 25 25 25 25 25 125

Jumlah alat penepung beras 0 Unit 0 25 25 25 25 25 125

Jumlah alat perajang kripik 0 Unit 0 15 15 15 15 15 75

Jumlah alat sari kedelai/ jagung 0 Unit 0 10 10 10 10 10 50

Jumlah alat sari tebu 0 Unit 0 5 5 5 5 5 25

Persentase stabilitas harga

pangan utama

% 94,27 1.100 86,00 1.075 86,50 1.145 87,00 1.190 88,00 1.260 89,00 1.305 89,00 7.075

Persentase Keamanan Pangan

Segar

% 68,78 73,00 75,00 77,00 79,00 80,00 80,00

Kab.

Gresik

Bidang Pangan

Kab.

Gresik

Bidang UT&P

Kab.

Gresik

Bidang UT&P

Bidang UT&P Kab.

Gresik

Sasaran 3.

Meningkatnya

ketahanan

pangan

Jumlah

ketersediaan

pangan utama

(Ton GKG)

Jumlah peserta kegiatan

penanganan pasca panen

pertanian

3.03.3.03.01.16.04 Penanganan pengolahan

hasil pertanian/ perkebunan

Jumlah peserta pelatihan

pengolahan hasil pertanian

2.03.3.03.01.15 Program Peningkatan

Ketahanan Pangan

Pertanian/ Perkebunan

Persentase

peningkatan

produk olahan

hasil pertanian

(%)

Lomba dan promosi atas

hasil produksi pertanian

unggulan daerah

3.03.3.03.01.16.02

Penanganan pasca panen

pertanian/ perkebunan

3.03.3.03.01.16.03

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Sasaran 2.

Meningkatnya

keaneka-

ragaman produk

olahan

pertanian

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Pola Pangan Harapan % 90,70 90,75 90,80 90,85 90,00 91,00 91,00

2.03.3.03.01.15.01 Penanganan Daerah Rawan

Pangan

Jumlah buku peta kerentanan

dan ketahanan pangan

kecamatan

0 Kec 0 60 4 60 4 65 4 70 4 75 4 80 20 410 Bidang Pangan Kab.

Gresik

Jumlah pemenang lomba

pemanfaatan pekarangan

8 Pemenang 8 120 8 120 8 130 8 140 8 150 8 160 48 820

Jumlah percontohan

pemanfaatan pekarangan

1 Paket 1 1 1 1 1 1 6

Jumlah peserta pembinaan

pemanfaatan pekarangan

0 Klp Wanita 9 0 9 10 11 12 51

2.03.3.03.01.15.03 Akses pangan masyarakat

dan harga pangan

Jumlah buku analisis akses

pangan masyarakat

1 Jenis Buku 1 55 1 55 1 60 1 60 1 65 1 65 6 360 Bidang Pangan Kab.

Gresik

2.03.3.03.01.15.04 Pengembangan Cadangan

Pangan Daerah

Jumlah pemenang lomba

lumbung pangan desa

6 Kelompok 6 120 6 120 6 125 6 130 6 135 6 140 36 770 Bidang Pangan Kab.

Gresik

Jumlah peserta sosialisasi

rencana perolehan modal

pemilik penggilingan padi/ RMU

200 Orang 200 50 200 50 200 55 200 60 200 65 200 70 1.200 350 Bidang Pangan Kab.

Gresik

Jumlah buku laporan stok gabah 1 Jenis Buku 1 0 1 1 1 1 5

2.03.3.03.01.15.06 Optimalisasi Dewan

Ketahanan Pangan

Jumlah rapat koordinasi Dewan

Ketahanan Pangan

3 Kali 3 60 3 60 3 65 3 70 3 75 3 80 18 410 Bidang Pangan Kab.

Gresik

2.03.3.03.01.15.07 Promosi Percepatan

Penganekaragaman

Konsumsi Pangan

Jumlah kegiatan yang diikuti

dalam rangka Hari Pangan

Sedunia

5 Macam 5 150 5 150 5 160 5 170 5 180 5 190 30 1.000 Bidang Pangan Kab.

Gresik

Jumlah peserta rapat

pembinaan, pemantauan dan

evaluasi gapoktan Toko Tani

Indonesia

120 Orang 120 35 120 35 120 40 120 40 120 45 120 45 720 240 Bidang Pangan Kab.

Gresik

Jumlah peserta pembinaan

kelompok LPDM

6 Kelompok 6 0 6 6 6 6 30

2.03.3.03.01.15.09 Analisis Ketersediaan Pangan

Wilayah

Jumlah buku analisis

ketersediaan pangan (Neraca

Bahan Makanan) dan PPH

konsumsi

3 Jenis Buku 3 70 3 70 3 75 3 75 3 80 3 80 18 450 Bidang Pangan Kab.

Gresik

Kab.

Gresik

Bidang Pangan

Pembinaan penggilingan

padi

2.03.3.03.01.15.05

Sasaran 3.

Meningkatnya

ketahanan

pangan

Jumlah

ketersediaan

pangan utama

(Ton GKG)

Penguatan Lembaga

Distribusi Pangan

Masyarakat

2.03.3.03.01.15.08

2.03.3.03.01.15.02 Pemanfaatan Pekarangan

Untuk Pengembangan

Pangan

2.03.3.03.01.15 Program Peningkatan

Ketahanan Pangan

Pertanian/ Perkebunan

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Jumlah peserta rapat sosialisasi

keluarga mandiri pangan

650 Orang 650 215 650 215 650 220 650 225 650 230 650 235 3.900 1.340

Jumlah peserta rapat

sinkronisasi keluarga mandiri

pangan

104 Orang 100 104 100 100 100 100 604

2.03.3.03.01.15.xx Pengembangan Sistem

Tunda Jual

Jumlah gapoktan penerima

sistem tunda jual yang dibina

5 Gapoktan 5 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25 Bidang Pangan Kab.

Gresik

2.03.3.03.01.15.xx Peningkatan Mutu dan

Keamanan Pangan

Jumlah peserta sosialisasi mutu

dan keamanan pangan

140 Orang 140 75 140 75 140 80 140 80 140 85 140 85 840 480 Bidang Pangan Kab.

Gresik

2.03.3.03.01.15.xx Analisis Konsumsi Pangan Jumlah buku analisis komsumsi

pangan

1 Jenis Buku 1 65 1 65 1 70 1 70 1 75 1 75 6 420 Bidang Pangan Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.01 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Persentase fasilitasi terhadap

pelaksanaan tupoksi

perangkat daerah

100% 100 1.467 100 1.467 100 1.484 100 1.489 100 1.506 100 1.511 100 8.924 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.01.02 Penyediaan barang cetakan

dan penggandaan

Jumlah barang cetakan yang

diadakan

5 Jenis 5 37 5 37 5 38 5 38 5 39 5 39 30 228 Sekretariat Kab.

Gresik

Jumlah Penggandaan 15,000 Lembar 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 90.000

3.03.3.03.01.01.03 Penyediaan bahan bacaan

dan peraturan perundang-

undangan

Jumlah bahan bacaan yang

diadakan

5 Jenis 5 15 5 15 5 16 5 16 5 17 5 17 30 96 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.01.05 Penyediaan makanan dan

minuman

Jumlah tersedia makanan dan

minuman harian

560 Air Galon 560 90 560 90 560 95 560 95 560 100 560 100 3.360 570 Sekretariat Kab.

Gresik

240 Air Kemasan 240 240 240 240 240 240 1.440

Jumlah rapat/kegiatan rutin

yang tersedia mamin

26 Kali 26 26 26 26 26 26 156

3.03.3.03.01.01.06 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi

Jumlah pegawai yang dapat

melaksanakan kooordinasi dan

konsultasi

35 Orang 35 125 35 125 35 130 35 130 35 135 35 135 210 780 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.01.07 Penyediaan jasa administrasi

kantor

Jumlah Pejabat Pengadaan dan

PPHP

14 Orang 14 660 14 660 14 660 14 665 14 665 14 670 84 3.980 Sekretariat Kab.

Gresik

Jumlah pejabat pengelola

keuangan

6 Orang 6 6 6 6 6 6 36

Jumlah pengelola barang 2 Orang 2 2 2 2 2 2 12

Bidang Pangan Kab.

Gresik

Sasaran 3.

Meningkatnya

ketahanan

pangan

Jumlah

ketersediaan

pangan utama

(Ton GKG)

2.03.3.03.01.15.10 Keluarga Mandiri Pangan

Persentase

ketercapaian

program SKPD

(%)

Meningkatnya

kinerja aparatur

SKPD

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Jumlah tenaga administrasi

kantor

19 Orang 19 19 19 19 19 19 114

3.03.3.03.01.01.08 Penyediaan jasa operasional

kantor

Jumlah pembayaran rekening

telepon, air, listrik dan retribusi

sampah

4 Jenis 4 540 4 540 4 545 4 545 4 550 4 550 24 3.270 Sekretariat Kab.

Gresik

Jumlah tenaga kebersihan 8 Orang 8 8 8 8 8 8 48

Jumlah tenaga keamanan 5 Orang 5 5 5 5 5 5 30

3.03.3.03.01.02 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

Persentase fasilitasi terhadap

sarana dan prasarana

aparatur

100% 100 1.610 100 1.610 100 2.030 100 2.030 100 1.650 100 1.650 100 10.580 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.02.01 Pembangunan gedung

kantor

Jumlah gedung yang dibangun 0 Unit 0 0 0 0 1 300 1 400 0 0 0 0 2 700 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.02.03 Pengadaan peralatan/

perlengkapan kantor/ rumah

tangga

Jumlah ATK yang diadakan 64 Jenis 64 525 64 525 64 530 64 530 64 535 64 535 384 3.180 Sekretariat Kab.

Gresik

Jumlah alat kebersihan yang

diadakan

36 Jenis 36 36 36 36 36 36 216

Jumlah alat listrik dan elektronik

yang diadakan

13 Jenis 13 13 13 13 13 13 78

Jumlah peralatan kantor yang

diadakan

6 Jenis 6 6 6 6 6 6 36

Jumlah pemeliharaan jaringan

listrik

1 Paket 1 1 1 1 1 1 6

3.03.3.03.01.02.04 Pengadaan mebeleur Jumlah mebeleur yang diadakan 0 Unit 0 0 0 0 10 100 0 0 0 0 0 0 10 100 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.02.05 Pemeliharaan rutin/ berkala

kantor/ gedung/ rumah

tangga

Jumlah pemeliharaan gedung

kantor dinas

1 Paket 1 865 1 865 1 870 1 870 1 875 1 875 6 5.220 Sekretariat Kab.

Gresik

Jumlah pemeliharaan gedung

kantor UPT

5 Paket 5 5 5 5 5 5 30

3.03.3.03.01.02 Pemeliharaan rutin/ berkala

kendaraan jabatan/ dinas/

operasional

Jumlah kendaraan dinas yang

mendapat perawatan rutin

16 Unit Mobil 16 165 16 165 16 170 16 170 16 175 16 175 96 1.020 Sekretariat Kab.

Gresik

15 Unit Sepeda

motor

15 15 15 15 15 15 90

Persentase

ketercapaian

program SKPD

(%)

Meningkatnya

kinerja aparatur

SKPD

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.02.07 Pemeliharaan rutin/ berkala

peralatan/ perlengkapan

kantor/ rumah tangga

Jumlah peralatan kerja yang

diperbaiki

4 Unit Mesin

Ketik

4 55 4 55 4 60 4 60 4 65 4 65 24 360 Sekretariat Kab.

Gresik

32 Unit

Komputer

32 32 32 32 32 32 192

Jumlah perlengkapan kantor

yang diperbaiki

38 Unit AC, 38 38 38 38 38 38 228

4 Unit Pompa Air 4 4 4 4 4 4 24

3.03.3.03.01.05 Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Persentase fasilitasi terhadap

kapasitas sumber daya

aparatur

100% 100 12 100 12 100 383 100 403 100 424 100 444 100 1.678 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.05,04 Manajemen Kepegawaian

SKPD

Jumlah pegawai fungsional yang

dinilai angka kredit

50 Orang 50 12 50 12 50 13 50 13 50 14 50 14 300 78 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.05.07 Peningkatan kualitas SDM

SKPD

Jumlah apatur yang mengikuti

pelatihan kualitas SDM

0 Orang 0 0 0 0 150 210 150 220 150 230 150 240 600 900 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.05.08 Pembinaan dan evaluasi

kepegawaian SKPD

Jumlah apatur yang mengikuti

pembinaan kepegawaian

0 Orang 0 0 0 0 150 160 150 170 150 180 150 190 600 700 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.06 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Persentase fasilitasi terhadap

laporan kinerja dan keuangan

100% 100 210 100 204 100 229 100 244 100 263 100 288 100 1.429 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.06.01 Penyusunan laporan capaian

kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

Jumlah dokumen laporan kinerja

yang dicetak

30 Buku 20 30 20 30 20 32 20 32 20 34 20 34 120 192 Sekretariat Kab.

Gresik

Jumlah dokumen penetapan

kinerja yang dicetak

30 Buku 20 20 20 20 20 20 120

Jumlah dokumen RKT yang

dicetak

30 Buku 20 20 20 20 20 20 120

3.03.3.03.01.06.02 Penyusunan laporan

keuangan

Jumlah dokumen laporan

keuangan semesteran yang

dicetak

10 Buku 10 30 10 30 10 32 10 32 10 34 10 34 60 192 Sekretariat Kab.

Gresik

Jumlah dokumen prognosis

realisasi anggaran yang dicetak

10 Buku 10 10 10 10 10 10 60

Persentase

ketercapaian

program SKPD

(%)

Meningkatnya

kinerja aparatur

SKPD

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

Jumlah dokumen laporan

keuangan akhir tahun yang

dicetak

10 Buku 10 10 9 10 10 10 10 60

3.03.3.03.01.06.03 Penyusunan rencana Kerja

Satuan Kerja Perangkat

Daerah

Jumlah dokumen Renja yang

dicetak

30 Buku 30 70 35 70 35 75 35 75 35 80 35 80 205 450 Sekretariat Kab.

Gresik

Jumlah dokumen RKA yang

dicetak

5 Buku 5 5 5 5 5 5 30

Jumlah dokumen DPA yang

dicetak

20 Buku 20 20 20 20 20 20 120

Jumlah dokumen DPPA yang

dicetak

20 Buku 20 20 20 20 20 20 120

3.03.3.03.01.06.04 Penyusunan Rencana

Strategis Satuan Kerja

Perangkat Daerah

Jumlah dokumen Renstra yang

dicetak

0 Buku 50 15 0 0 0 0 0 0 0 0 50 25 100 40 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.06.05 Penyusunan profil SKPD Jumlah dokumen profil data

SKPD yang dicetak

50 Buku 50 40 50 40 50 45 50 45 50 50 50 50 300 270 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.06.06 Monitoring, evaluasi dan

pelaporan kegiatan SKPD

Jumlah buku profil data

pertanian yang dicetak

20 Buku 15 25 20 25 20 30 20 30 20 35 20 35 115 180 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.06.07 Penyusunan SOP SKPD Jumlah SOP yang dibuat 0 Paket 0 0 0 0 1 15 2 30 2 30 2 30 7 105 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07 Program Pengelolaan Unit

Pelaksana Teknis SKPD

Persentase fasilitasi terhadap

pengelolaan UPT

100% 100 1.221 100 1.451 100 1.655 100 1.555 100 1.580 100 1.605 100 9.067 Sekretariat Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.67 Pengelolaan UPT Dinas

Pertanian Di Kecamatan

Menganti

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT Di

Kecamatan Menganti

12 Bulan 12 42 12 43 12 350 12 355 12 360 12 365 72 1.515 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.68 Pengelolaan UPT Dinas

Pertanian Di Kecamatan

Cerme

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT Di

Kecamatan Cerme

12 Bulan 12 66 12 67 12 325 12 330 12 335 12 340 72 1.463 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.69 Pengelolaan UPT Dinas

Pertanian Di Kecamatan

Kebomas

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT Di

Kecamatan kebomas

12 Bulan 12 24 12 25 12 245 12 250 12 255 12 260 72 1.059 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.70 Pengelolaan UPT Dinas

Pertanian Di Kecamatan

Sidayu

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT Di

Kecamatan Sidayu

12 Bulan 12 62 12 63 12 265 12 270 12 275 12 280 72 1.215 UPTD Kab.

Gresik

Persentase

ketercapaian

program SKPD

(%)

Meningkatnya

kinerja aparatur

SKPD

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.07.71 Pengelolaan UPT Dinas

Pertanian Di Kecamatan

Tambak

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT Di

Kecamatan Tambak

12 Bulan 12 52 12 53 12 120 12 125 12 130 12 135 72 615 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.72 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Kebomas

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Kebomas

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.73 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Manyar

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Manyar

12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.74 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Duduksampeyan

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP

Duduksampeyan

12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.75 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Bungah

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Bungah

12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.76 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian Sidayu

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Sidayu

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.77 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian Dukun

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Dukun

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.78 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Ujungpangkah

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Ujungpangkah

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.79 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian Cerme

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Cerme

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.80 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Menganti

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Menganti

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.81 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Kedamean

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Kedamean

12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.82 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Driyorejo

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Driyorejo

12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.83 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Benjeng

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Benjeng

12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.

Gresik

Persentase

ketercapaian

program SKPD

(%)

Meningkatnya

kinerja aparatur

SKPD

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

3.03.3.03.01.07.84 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Balongpanggang

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP

Balongpanggang

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.85 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Wringinanom

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Wringinanom

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.86 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Tambak

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Tambak

12 Bulan 12 48 12 48 0 0 0 0 0 0 0 0 24 96 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.87 Pengelolaan Balai

Penyuluhan Pertanian

Panceng

Jumlah tersedianya biaya

pengelolaan BPP Panceng

12 Bulan 12 71 12 71 0 0 0 0 0 0 0 0 24 142 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.xx Pengelolaan UPT Dinas

Pertanian Di Kecamatan

Dukun

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT Di

Kecamatan Dukun

0 Bulan 0 0 12 50 12 175 12 50 12 50 12 50 60 375 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.xx Pengelolaan UPT Pusat

Kesehatan Hewan Di

Kecamatan Balongpanggang

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT

Puskeswan Di Kecamatan

Balongpanggang

0 Bulan 0 0 12 50 12 50 12 50 12 50 12 50 60 250 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.xx Pengelolaan UPT Pusat

Kesehatan Hewan Di

Kecamatan Panceng

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT

Puskeswan Di Kecamatan

Panceng

0 Bulan 0 0 12 50 12 50 12 50 12 50 12 50 60 250 UPTD Kab.

Gresik

3.03.3.03.01.07.xx Pengelolaan UPT Taman

Teknologi Pertanian Di

Kecamatan Panceng

Jumlah tersedianya biaya

operasional kantor UPT TTP Di

Kecamatan Panceng

0 Bulan 0 0 12 75 12 75 12 75 12 75 12 75 60 375 UPTD Kab.

Gresik

JUMLAH 19.928 25.473 28.404 30.733 33.156 35.065 172.750

Persentase

ketercapaian

program SKPD

(%)

Meningkatnya

kinerja aparatur

SKPD

Mencapai

kemandirian

pangan daerah

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

15.8

42.7

42.0

00

21.6

93.9

63.0

00

25.8

27.7

30.0

00

30.4

87.7

01.0

00

36.9

00.1

35.0

00

44.6

55.2

79.0

00

Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp. Target Juta Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

LokasiUnit Kerja SKPD

Penanggung Jawab2021

Tahun-6

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kondisi Kinerja

pada akhir periode

Renstra SKPD2019

Tahun-4

2018Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcome) dan Kegiatan

(output)

Indikator

SasaranKode

2020

Tahun-5Tahun-3

2017

Tahun-2

Base Line

2016

Tahun-1

Satuan

1

5.8

43

-

2

1.6

94

-

2

5.8

28

-

3

0.4

88

-

3

6.9

00

-

4

4.6

55

4.085 - 3.779 - 2.576 - 245 - (3.744) - (9.590)

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 1

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN GRESIK

YANG MENGACU PADA RPJMD KABUPATEN GRESIK

Indikator kinerja dalam Review Rencana Strategis Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 merupakan alat ukur keberhasilan kinerja

dalam pencapaian sasaran dalam RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

bidang urusan pertanian dan pangan yang menjadi tujuan Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik tahun 2016-2021. Penetapan indikator kinerja tujuan Dinas

Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada Tabel 6.1. Untuk

mencapai 1 (satu) tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,

ditetapkan 3 (tiga) sasaran yang diukur melalui 5 (lima) indikator sasaran.

Penetapan indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun

2016-2021 lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Perumusan program SKPD bertujuan untuk menggambarkan

keterkaitan antara unit kerja dalam SKPD dengan rumusan indikator kinerja

sasaran yang menjadi acuan penyusunan program SKPD jangka menengah

berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Dalam perencanaan

jangka menengah Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, kebijakan

umum diletakkan sebagai wahana yang komprehensif untuk mengkompilasi

program-program yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang ditetapkan

guna mencapai sasaran. Sedangkan program diterjemahkan sebagai program

prioritas pembangunan yang merupakan penjabaran strategis dengan klasifikasi

yang inherent dan spesifik di setiap wadah kebijakan umum sehingga mampu

dihasilkan capaian kinerja untuk menunjang setiap pencapaian sasaran. Untuk

mencapai 3 (tiga) sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021,

ditetapkan 17 (tujuh belas) program, yang diukur melalui 20 (dua puluh) indikator

kinerja program. Penetapan indikator kinerja program Dinas Pertanian Kabupaten

Gresik Tahun 2016-2021 dapat dilihat pada Tabel 6.3.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 2

Tabel 6.1.

Penetapan Indikator Kinerja Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

NO. TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

DEFINISI

OPERASIONAL FORMULASI

TARGET KINERJA TUJUAN PADA TAHUN

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1.

Mencapai

kemandirian pangan

daerah

Rasio

ketersediaan

pangan utama

(Kg/Kpt/Thn)

Ketersediaan

pangan secara fisik

di daerah

Rata2 jumlah

Ketersediaan pangan

utama per tahun (Kg)

--------------------------

Jumlah penduduk

(Orang)

202 194 194 194 194 194

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 3

Tabel 6.2.

Penetapan Indikator Kinerja Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN DEFINISI

OPERASIONAL FORMULASI

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1.

Meningkatnya

produksi pertanian,

perkebunan dan

peternakan

Persentase

peningkatan produksi

komoditas unggulan

pertanian (%)

Persentase

peningkatan

produksi komoditas

unggulan tanaman

pangan dan

hortikultura dari

tahun lalu

Jumlah produksi tan. Jumlah produksi tan.

pangan dan hortikultura - pangan dan hortikultura

tahun n tahun n-1

------------------------------------------------ x 100%

Jumlah produksi tan. pangan dan hortikultura

tahun n-1

1,13 0,61 0,67 0,67 0,60 0,47

Persentase

peningkatan produksi

komoditas unggulan

perkebunan (%)

Persentase

peningkatan

produksi komoditas

unggulan tanaman

perkebunan dari

tahun lalu

Jumlah produksi tan. Jumlah produksi tan.

perkebunan tahun n - perkebunan tahun n-1

------------------------------------------------ x 100%

Jumlah produksi tan. perkebunan

Tahun n-1

13,20 0,15 0,46 0,32 0,41 0,33

Persentase

peningkatan produksi

komoditas unggulan

peternakan (%)

Persentase

peningkatan

produksi komoditas

unggulan

peternakan dari

tahun lalu

Jumlah produksi Jumlah produksi

peternakan tahun n - peternakan tahun n-1

------------------------------------------------ x 100%

Jumlah produksi peternakan

tahun n-1

11,11 10,00 10,00 10,00 10,00 10,00

2.

Meningkatnya

keanekaragaman

produk olahan

pertanian

Persentase

peningkatan produk

olahan hasil pertanian

(%)

Persentase

peningkatan

produk hasil

pertanian dari

tahun lalu

Jumlah produk olahan Jumlah produksi olahan

hasil pertanian tahun n - hasil pertanian tahun n-1

------------------------------------------------ x 100%

Jumlah produk olahan hasil pertanian

tahun n-1

63,64 22,22 4,55 4,35 4,17 4,00

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 4

NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN DEFINISI

OPERASIONAL FORMULASI

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3. Meningkatnya

ketahanan pangan

Jumlah ketersediaan

pangan utama (Ton

GKG)

Akumulasi

ketersediaan

pangan utama

Jumlah kumulatif ketersediaan pangan utama 392.469 381.628 384.846 387.664 390.078 391.688

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 5

Tabel 6.3.

Penetapan Indikator Kinerja Program Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021

NO PROGRAM INDIKATOR

PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI

TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1,

Program perlindungan

tanaman pangan dan

hortikultura

Persentase luas lahan

tanaman pangan dan

hortikultura terserang

hama dan penyakit yang

ditangani (%)

Persentase penanganan luas

lahan tanaman pangan dan

hortikultura yang terserang

hama dan penyakit

Luas lahan tanaman pangan dan hortikultura yang

terserang hama dan penyakit yang ditangani

----------------------------------------------------- x 100%

Luas lahan tanaman pangan dan hortikultura yang

terserang hama dan penyakit

61,00 77,00 78,00 79,00 80,00 81,00

2.

Program peningkatan

produksi pangan dan

hortikultura

Jumlah produksi

komoditas unggulan

pangan dan hortikultura

(ton)

Akumulasi jumlah produksi

komoditas unggulan

tanaman pangan dan

hortikultura

Jumlah kumulatif produksi (ton) komoditas unggulan

pangan (padi, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang

tanah, ubi kayu dan ubi jalar) dan komoditas unggulan

hortikultura, meliputi sayur (sawi, kacang panjang, cabe,

tomat, terong, ketimun, labusiam, kangkung, bayam),

buah (jambu biji, jeruk, mangga, papaya, pisang,

belimbing, sawo, sirsak, buah naga) dan tanaman obat

(kunyit dan jahe)

660.964 664.963 669.397 673.855 677.929 681.102

3. Program peningkatan

produksi perkebunan

Jumlah produksi

komoditas unggulan

perkebunan (ton)

Akumulasi jumlah produksi

komoditas unggulan

perkebunan

Jumlah kumulatif produksi (ton) komoditas unggulan

perkebunan (tembakau, tebu, kelapa, cengkeh, kopi,

jambu mete, kapuk randu dan kakao)

161.056 161.301 162.045 162.564 163.244 163.784

4. Program perlindungan

tanaman perkebunan

Persentase luas lahan

tanaman perkebunan

terserang hama dan

penyakit yang ditangani

(%)

Persentase penanganan luas

kumulatif lahan tanaman

perkebunan yang terserang

hama dan penyakit

Luas lahan tanaman perkebunan yang terserang hama

dan penyakit yang ditangani

----------------------------------------------------- x 100%

Luas lahan tanaman perkebunan yang terserang hama

dan penyakit

100 100 100 100 100 100

5. Program peningkatan

kualitas bahan baku

Cakupan varietas bahan

baku nikotin rendah

(varietas)

Akumulasi jumlah jenis

varietas tanaman tembakau

berkadar nikotin rendah yang

dibudidayakan

Jumlah kumulatif jenis varietas (bahan baku) tanaman

tembakau berkadar nikotin rendah yang dibudidayakan 0 2 2 2 2 2

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 6

NO PROGRAM INDIKATOR

PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI

TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Persentase kelompok

tani tembakau yang

difasilitasi (%)

Persentase jumlah kelompok

tani tembakau yang

difasilitasi

Jumlah kelompok tani tembakau yang difasilitasi

---------------------------------------------------- x 100%

Jumlah kelompok tani tembakau

0,00 0,00 28,57 42,86 57,14 71,43

6.

Program pencegahan

dan penanggulangan

penyakit ternak

Persentase jumlah ternak

terserang penyakit yang

ditangani (%)

Persentase penanganan

terhadap jumlah ternak yang

terserang penyakit

Jumlah ternak yang terserang penyakit yang ditangani

---------------------------------------------------- x 100%

Jumlah ternak yang terserang penyakit

79,87 81,50 83,15 84,86 86,50 88,36

7.

Program peningkatan

produksi hasil

peternakan

Jumlah produksi

komoditas unggulan

peternakan (ton)

Akumulasi jumlah produksi

komoditas unggulan

peternakan

Jumlah kumulatif produksi tahun ke-n (ton) komoditas

unggulan peternakan (daging, telur, susu) 2.661,99 2.928,18 3.221,00 3.543,10 3.897,41 4.287,16

8.

Program

pengembangan

sarana dan prasarana

pertanian/

perkebunan/

peternakan

Persentase infrastruktur

pendukung pertanian

dalam kondisi baik (%)

Persentase jumlah

infrastruktur pendukung

pertanian dalam kondisi baik

Jumlah infrastruktur pendukung

pertanian dalam kondisi baik

------------------------------------x 100%

Jumlah infrastruktur pendukung

pertanian

17,65 19,45 21,47 23,72 26,19 28,89

9.

Program peningkatan

pemasaran hasil

produksi pertanian/

perkebunan/

peternakan

Persentase Jumlah

Olahan Produk

Unggulan Pertanian

yang dipasarkan (%)

Persentase jumlah olahan

produk unggulan pertanian

yang dipasarkan

Jumlah olahan produk unggulan pertanian yang

dipasarkan

---------------------------------------------------- x 100%

Jumlah olahan produk unggulan pertanian

94,44 95,45 100,00 100,00 100,00 100,00

10.

Program

pemberdayaan

kelompok tani

Persentase kelompok

tani dengan klasifikasi

utama sesuai permentan

no 82 tahun 2013 (%)

Persentase jumlah kelompok

tani dengan klasifikasi kelas

utama

Jumlah kelompok tani dengan

klasifikasi kelas utama

------------------------------------------x 100%

Jumlah kelompok tani

0,00 0,18 0,36 0,45 0,54 0,63

11.

Program

pemberdayaan

penyuluh pertanian/

perkebunan/

peternakan lapangan

Persentase penyuluh

bersertifikat (%)

Persentase jumlah penyuluh

yang telah bersertifikat

Jumlah penyuluh yang

telah bersertifikat

------------------------------------x 100%

Jumlah penyuluh

15,62 15,62 22,22 33,33 50,00 68,18

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 7

NO PROGRAM INDIKATOR

PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI

TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

12.

Program peningkatan

ketahanan pangan

pertanian/

perkebunan

Persentase stabilitas

harga pangan utama (%)

Stabilnya harga gabah

ditingkat petani pada saat

panen raya sesuai dengan

Harga Pembelian Pemerintah

(HPP).

Harga Gabah = Harga

Pembelian Pemerintah (HPP).

Inpres No. 3 Th. 2012 tentang

Kebijakan Perberasan dan

sesuai ketentuan yang

berlaku.

Jumlah capaian koefisien varian (CV) stabilitas harga

pangan

--------------------------------------------------- x 100%

Jumlah komoditas pangan yang dipantau

94,27 86,00 86,50 87,00 88,00 89,00

Persentase keamanan

pangan segar (%)

Keamanan pangan adalah

kondisi dan upaya yang

diperlukan untuk mencegah

pangan dari kemungkinan

cemaran biologis, kimia, dan

benda lain yang dapat

mengganggu, merugikan,

dan membahayakan

kesehatan manusia serta

tidak bertentangan dengan

agama, keyakinan, dan

budaya masyarakat sehingga

aman untuk dikonsumsi.

MS = Memenuhi syarat. (UU

No. 12 Tahun 2012 Tentang

Pangan)

Jumlah sampel pangan segar yang diuji dengan hasil

baik

---------------------------------------------------- x 100%

Jumlah sampel pangan segar yang diuji

68,75 73,00 75,00 77,00 79,00 80,00

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 8

NO PROGRAM INDIKATOR

PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI

TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Pola pangan harapan (%)

Nilai pola pangan harapan

(PPH) adalah komposisi

kelompok pangan utama

yang bila dikonsumsi dapat

memenuhi kebutuhan energi

dan zat gizi lainnya. Semakin

tinggi nilai PPH maka

konsumsi pangan semakin

beragam, bergizi seimbang

dan aman. Skor PPH ideal =

100 (Permentan No. 65

Tahun 2010 tentang SPM).

% AKG

Komoditas n X Bobot 90,70 90,75 90,80 90,85 90,00 91,00

13.

Program pelayanan

administrasi

perkantoran

Persentase fasilitasi

terhadap pelaksanaan

tupoksi perangkat

daerah (%)

Persentase fasilitas kantor

dalam kondisi baik terhadap

fasilitas kantor SKPD yang

dibutuhkan

Jumlah kumulatif fasilitas kantor

tahun n dalam kondisi baik

--------------------------------------------------- x 100%

Jumlah fasilitas kantor yang dibutuhkan

100 100 100 100 100 100

14.

Program peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur

Persentase fasilitasi

terhadap sarana dan

prasarana aparatur (%)

Persentase sarana dan

prasarana kamtor dalam

kondisi baik terhadap sarana

dan prasarana kantor yang

dibutuhkan

Jumlah kumulatif sarana dan prasana

kantor tahun n dalam kondisi baik

---------------------------------------------------- x 100%

Jumlah sarana dan prasarana kantor

yang dibutuhkan

100 100 100 100 100 100

15.

Program peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

Persentase fasilitasi

terhadap kapasitas

sumber daya aparatur

(%)

Persentase aparatur yang

mendapatkan diklat sesuai

jabatan

Jumlah kumulatif aparatur yang telah

mendapatkan diklat sesuai jabatan

---------------------------------------------------- x 100%

Jumlah aparatur

100 100 100 100 100 100

16.

Program peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

Persentase fasilitasi

terhadap laporan kinerja

dan keuangan (%)

Persentase laporan kinerja

dan keuangan yang dapat

diselesaikan

Jumlah kumulatif jenis laporan kinerja

dan keuangan yang telah diselesaikan

---------------------------------------------------- x 100%

Jumlah jenis laporan kinerja dan

keuangan yang harus diselesaikan

100 100 100 100 100 100

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VI - 9

NO PROGRAM INDIKATOR

PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL FORMULASI

TARGET KINERJAPROGRAM PADA TAHUN

Base

Line

2016

2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

17.

Program pengelolaan

unit pelaksana teknis

SKPD

Persentase fasilitasi

terhadap pengelolaan

UPT (%)

Persentase fasilitas kantor

UPT dalam kondisi baik

terhadap fasilitas kantor UPT

yang dibutuhkan

Jumlah kumulatif fasilitas kantor

UPT tahun n dalam kondisi baik

---------------------------------------------------- x 100%

Jumlah fasilitas kantor UPT yang

dibutuhkan

100 100 100 100 100 100

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VII - 1

BAB VII

PENUTUP

Sebagai implementasi Review RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-

2021, Review Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 akan

mewujudkan 3 (tiga) sasaran strategis yaitu: (1) meningkatnya produksi pertanian,

perkebunan dan kehutanan, (2) meningkatnya keanekaragaman produk olahan

pertanian dan meningkatnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian,

dan (3) meningkatnya ketahanan pangan.

Sasaran strategis tersebut akan dicapai melalui arah kebijakan Dinas

Pertanian Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yaitu: (1) peningkatan

produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok ditunjang perbaikan

infrastruktur, diversifikasi konsumsi pangan utama, dan mitigasi kerawanan

pangan, (2) revitalisasi sumber daya pertanian diiringi peningkatan mutu dan

daya saing hasil pertanian secara berkelanjutan guna mendukung eksplorasi

potensi agribisnis secara optimal, (3) peningkatan kualitas kelembagaan petani

melalui peningkatan kualitas penyuluh dan kemampuan aparatur dalam

pengelolaan program dan kegiatan, dan (4) peningkatan ketahanan pangan

melalui penganekaragaman pangan dan pengawasan keamanan pangan.

Arah kebijakan tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan strategi: (1)

meningkatkan produktivitas komoditas unggulan dan bahan pangan pokok

melalui pengamanan lahan pertanian produktif dan pemanfaatan lahan terlantar,

didukung dengan sistem irigasi dan fasilitasi penyediaan air yang terpadu, (2)

merevitalisasi pembenihan dan perbibitan bahan pangan pokok utama didukung

penyuluhan yang berkelanjutan, (3) mengakselerasi penerapan teknologi

budidaya pertanian secara signifikan yang dapat meningkatkan produktifitas,

efisien, dan adaptif terhadap perubahan iklim seperti system of rice intensification

(SRI) dan budidaya pertanian organik, (4) memeratakan akses dan perlindungan

finansial terhadap petani didukung stimulus sarana pendukung pertanian yang

dikelola secara berkelompok dan terpadu, (5) menjaga stabilitas harga pangan

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VII - 2

utama melalui operasi pasar yang efektif, (6) menguatkan mitigasi kerawanan

pangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim dengan pemetaan secara

menyeluruh terhadap basis-basis produksi pangan kewilayahan, kerentanan, dan

ketahanan pangan didukung dengan inisiasi teknologi pertanian, avokasi

terhadap perkembangan pengelolaan pertanian, dan pengembangan benih

unggul, (7) meningkatkan mutu dan daya saing agribisnis melalui pengembangan

standardisasi hasil pertanian dengan perbaikan teknologi produksi, penerapan

standar mutu komoditas, pembinaan dan pengawasan mutu produk pertanian,

peningkatan kuantitas dan peran lembaga sertifikasi, (8) meningkatkan

askesibilitas petani di kawasan perdesaan terhadap inovasi teknologi pertanian,

sumber-sumber pembiayaan melalui lembaga keuangan formal, desiminasi

informasi pasar dan akses pasar, (9) membangun infrstruktur pertanian secara

berkelanjutan dan kolaboratif melalui penguatan peran lintas sektor, (10)

meningkatkan penganekaragaman pangan dengan mengubah perilaku

masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan

aman, (11) meningkatkan penanganan keamanan pangan, (12) meningkatkan

kualitas kelembagaan pelaku utama/pelaku usaha dan kelembagaan agribisnis,

(13) meningkatkan kualitas penyuluh, dan (14) meningkatkan kemampuan

aparatur dalam mengelola program dan kegiatan yang dilaksanakan agar sesuai

dengan perencanaan strategis SKPD.

Sasaran, strategi dan arah kebijakan tersebut beserta indikator

sasaran menjadi acuan bagi seluruh unit kerja di lingkup Dinas Pertanian

Kabupaten Gresik dan seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan

pembangunan bidang urusan pertanian dan pangan di Kabupaten Gresik yang

diselaraskan dengan potensi maupun permasalahan yang dihadapi selama tahun

2017 sampai dengan 2021. Oleh karena itu, Rencana Strategis ini akan menjadi

pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan yang akan

dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten Gresik.

R e v i e w R e n s t r a D i n a s P e r t a n i a n K a b u p a t e n G r e s i k T a h u n 2 0 1 6 - 2 0 2 1

VII - 3

Selain itu, dengan memperhatikan kondisi serta permasalahan, maka

Rencana Strategis ini bersifat fleksibel, yang memungkinkan adanya perubahan

sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi pelaksanaan.

Gresik, 11 Oktober 2017

KEPALA DINAS PERTANIAN

KABUPATEN GRESIK

Ir. AGUS DJOKO WALUJO

Pembina Utama Muda

NIP. 19580816 198203 1 013