Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum … · Sumur Pompa Tangan 5,2% ... terutama...
Transcript of Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum … · Sumur Pompa Tangan 5,2% ... terutama...
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
1
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
EXECUTIVE SUMMARY
Dalam rangka mewujudkan pembangunan Kabupaten yang terstruktur dan terintegrasi
dengan semua sektor kehidupan permukiman diperlukan adanya panduan teknis sebagai
pedoman pemerintah/instansi terkait dalam menjalankan pembangunan yang
berkesinambungan, sehingga akan didapatkan perencanaan yang baik dan terintegrasi, serta
dapat mengurangi berbagai permasalahan kompleks yang mungkin terjadi, seperti tidak
sinkronnya perencanaan pembangunan antar sektor permukiman. Sektor permukiman
mencakup air bersih, air limbah, persampahan, jalan, drainase dan lain-lain.
Review Rencana Induk Pengembangan SPAM memuat lebih detail mengenai pedoman
pembangunan di bidang air minum sampai pada arahan perencanaan teknis dan non teknis
yang disusun secara bertahap untuk 10 hingga 20 tahun ke depan yang berisi skenario
pembangunan di bidang air minum sesuai dengan kabijakan dan kebutuhan Pemerintah
Kabupaten dalam berbagai alternatif.
Akses air minum rumah tangga menurut sumbernya
Berdasarkan studi EHRA tahun 2012 akses air minum rumah tangga untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari digamabarkan sebagai berikut:
No. Sumber Air Minum Prosentase
1 Air Botol Kemasan 5,2%
2. Air isi ulang 9,5%
3. Air PDAM 20%
4. Hidrant Umum PDAM 1,9%
5. Kran Umum PDAM/Proyek 2,5%
6. Sumur Pompa Tangan 5,2%
7. Sumur Gali Terlindungi 46%
8. Sumur Gali Tak Terlindungi 2,7%
9. Mata air terlindungi 3,5%
10. Mata air tak terlindungi 0,9%
11. Air sungai 0,6%
12. Lainnya 0,2%
Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan yang dikelola oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM)untuk pelayanan ibukota Kabupaten yang terdiri dari 5 (lima)
kecamatan dalam kota Banyuwangi yaitu: 1. Kecamatan Banyuwangi, 2. Kecamatan Giri,
3.Kecamatan Glagah, 4. Kecamatan Kalipuro, 5 . Kecamatan Kabat sampai tahun 2012
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
2
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
Kapasitas Produksi terpasang 395l/d dan beroperasi 395 l/d, tingkat kebocoran air 46,2%
untuk melayani 24.865 Unit SR, dan pelanggan domestic (Rumah Tangga) sebanyak 22.444
unitatau36,9% dari jumlah penduduk wilayah pelayanan teknis.
Unit air baku untuk mencukupi kapasitas produksi sebesar395l/detik yang diperlukan dalam
melayani penduduk kota Banyuwangi berasal dari 5 lokasi dengan beberapa jenis sumber
dan kapasitasnya seperti dalam Tabel dibawah ini
No. Lokasi Nama
Sumber Jenis Sumber
Lokasi Bangunan Penangkap
Kapasitas Pengambilan
l/d
1 Ds. Gombengsari Gedor 1 Mata Air Gombengsari 115
2 Ds. Gombengsari Gedor 2 Mata Air Gombengsari 60
3 Ds.Bulusari Seliwung Mata Air Seliwung 20
4 Ds. Grogol Awal Mata Air Grogol 50
5 Ds. Grogol Gadok Mata AIr Gadok 40
6 Banjasari Banjarsari Sumur Bor Banjaresari 10
7 Kantor PDAM SB 1 Sumur Bor Kantor PDAM 20
8 Penataban SB 2 Sumur Bor Penataban 20
9 Gajahmada SB 3 Sumur Bor Gajahmada 20
10 Kabat SB 4 Sumur Bor Kabat 10
J u m l a h 395
Rencana pengembangan SPAM dimaksudkan untuk peningkatan cakupan dan kualitas
pelayanan dari sistem jaringan perpipaan eksisting di ibukota kabupaten dan ibukota
kecamatan (IKK) baik yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Banyuwangi, HIPAM,maupun yang dikelola oleh instansi/lembaga swadaya masyarakat, dan
pembangunan jaringan perpipaan baru sebagai upaya penurunan tingkat akses penggunaan
BJP Tidak Terlindungi.
Pembagian zonasi pengembangan wilayah di Kabupaten Banyuwangi jika dikaitkan dengan
zonasi pengembangan pelayanan air minum tidak bisa berjalan secara beriringan disebabkan
oleh topografi wilayah yang berfluktuasi dan juga persebaran penduduk yang beraneragam
di kecamatan yang ada di Kabpaten Banyuwangi. Disamping itu sudah adanya beberapa
sistem IKK SPAM yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Banyuwangi yang sudah beroperasi di
beberapa Kecamatan diusulkan pengembangan SPAM akan dilaksanakan pada skala
kecamatan, kecuali untuk wilayah pengembangan Kota yang langsung mencakup 5 (lima)
kecamatan antara lain Kecamatan Kabat, Kecamatan Glagah, Kecamatan Banyuwangi,
Kecamatan Giri dan Kecamatan Kalipuro. Pengembangan yang berdasarkan Kecamatan ini
walaupun tidak mengelompokkan secara zona pengembangan yang ada di dalam RTRW
tetapi tetap menyesuaikan dengan karakteristik kecamatan yang termasuk didalam zona
pengembangan yang ada.
• Strategi Pengembangan sistem penyediaan air minum dikabupaten Banyuwangi berdasarkan
tiga pendekatan, yaitu optimalisasi, pengembangan, peningkatan kualitas air bersih dan
system pelayanan. Strategi optimasisasi meliputi penurunan kebocoran dan revitalisasi
system penyediaan air bersih yang sudah ada. Strategi ini di penuhi mengingat kondisi PDAM
Banyuwangi sebagai operator penyedia air minum di Kabupaten Aceh Tengah berada dalam
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
3
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
kondisi sakit karena pendapatan penjualan air mereka masih rendah karena disebabkanoleh
kebocoran yang tinggi dan tidak berfungsinya system.
• Strategi pengembangan dilakukan dengan pembangunan intalasi penyediaan air minum di
wilayah yang baru dan memiliki potensi air baku. Penentuan lokasi di prioritaskan pada
wilayah-wilayah yang kepadatan penduduk cukup tinggi dan atau belum memiliki unit
penyediaan air minum.
• Strategi lainnya adalah peningkatan kualitas dan pelayanan air minum. Dalam strategi ini
dilakukan peningkatan performa unit pengolahan dengan melakukan evaluasi kinerja IPA
dan ekspansi terhadap sumber air baku baru. Wilayah yang masuk dalam program ini adalah
wilayah yang dilayani dengan instalasi pengolahan air minum (IPA) dan atau daerah
pengembangan non prioritas seperti daerah yang jumlah penduduknya tidak terlalu padat.
Penyusunan rencana pengembangan SPAM secara umumada 3 tahap yaitu rencana induk
pengembangan SPAM Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka Panjang.
a) Rencana jangka pendek
Rencana pengembangan jangka pendek periode waktu lima tahuan yaitu yaitu tahun
2013 sampai 2018. Rencana Induk penmgembangan SPAM Jangka pendek dilakukan
berbarengan dengan Penyusuan RISPAM. Lokasi pelaksanaan pengembangan SPAM
Jangka Pendek ditentukan berdasarkan studi RISPAM yang dilaksanakan pada Tahun
2013 ini.
b) Rencana jangka Menengah
Rencana pengembangan jangka menengah periode tahun 2019 sampai 2023. Rencana
Induk pengembangan SPAM Jangka menengah dilakukan pemenuhan kebutuhan air
penduduk 36,6% pada tahun 2019-2023, kebutuhan air minum baik domestik maupun
non domestik sampai tahun 2023, kondisi sumber air baku baik kuantitas, kualitas
maupun kontinuitas serta perencanaan jaringan distribusi air minum. Pada perencanaan
ini akan dilakukan kegiatan keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi dan
rencana pembiayaan dan pola investasi pengembangan SPAM serta rencana
pengembangan kelembagaan penyelenggaraan SPAM.
c) Rencana Jangka Panjang
Rencana Induk pengembangan SPAM Jangka panjang dilakukan kegiatan pemenuhan
kebutuhan air minum masyarakat 53,3% dari kebutuhan air minum penduduk. Pada
perencanaan ini akan dilakukan kegiatan keterpaduan dengan prasarana dan sarana
sanitasi dan rencana pembiayaan dan pola investasi pengembangan SPAM.
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
4
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
Tabel 1.1. Proyeksi Kebutuhan Air Minum 2013-2033
Tabel 1.2. Proyeksi Jumlah Sambungan Air Minum 2013 - 2033
Analisis terhadap tabel prediksi kebutuhan air dan kebutuhan SR sampai dengan akhir tahun
2033, memberikan gambaran bahwa apabila tidak dilakukan perbaikan/penambahan unit
produksi, maka akan terjadi kekurangan air di Wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kebutuhan
air minum tersebut terus mengalami kenaikan seiring dengan penaikan jumlah
penduduk.Dengan kondisi tersebut, maka menjadi suatu peringatan bagi pemerintah daerah
pada umumnya dan pengelola air minum pada khususnya untuk meningkatkan kapasitas
produksi, mengurangi kebocoran, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukansehingga
sampai dengan akhir tahun 2033 kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat tercukupi.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi pada masing-masing unit produksi, selain dari
upaya-upaya perbaikan/rehabilitasi unit produksi yang sudah ada, maka perlu juga dilakukan
kajian terhadap kapasitas bangunan (penambahan) dan ketersediaan sumber air yang ada di
Kabupaten Banyuwangidan sekitarnya. Pemilihan lokasi sumber air menjadi penting untuk
sebagai pertimbangan dalam pemasangan jaringan, terutama jaringan transmisi dan
distribusi utama. Pertimbangan yang lebih penting terkait dengan sumber air adalah
ketersediaan (debit andalan) dan kontinuitas (keberlanjutan) debit air yang akan digunakan,
tanpa mengesampingkan aspek kualitas sumber air yang bersangkutan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa dampak perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global
mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrem, sehingga perlu dilakukan kajian yang
2013 2018 2023 2033
- PDAM 306 585 840 1.222
- Non PDAM 32 119 192 344
- BJP Terlindungi
- BJP Tidak Terlindungi
TOTAL 338,0 704,7 1.032,0 1.565,6
PelayananProyeksi Kebutuhan Air (Jiwa)
2013 2018 2023 2033
- PDAM 41.268 82.657 120.462 177.229
- Non PDAM 13.586 51.433 82.857 148.483
- BJP Terlindungi 228.058 220.204 216.078 215.090
- BJP Tidak Terlindungi 229.137 182.589 143.560 78.286
TOTAL 512.048 536.882 562.958 619.088
PelayananProyeksi Jumlah Keluarga (SR)
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
5
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
komprehensif terkait dengan kondisi sumber-sumber air. Keberlangsungan aliran permukaan
dan mata air sangat tergantung pada kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) dari perubahan tata
guna lahan.
Gambar 1 Proyeksi Peningkatan Akses Air Minum Layak dan Penurunan BJP Tidak Terlindungi
POTENSI AIR BAKU
1. Air Permukaaan (sungai), Data Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Sampean - Baru di Bondowoso yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas
PU Pengairan Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Banyuwangi yang merupakan Wilayah
Sungai (WS) Baru – Bajulmati terdapat 51 DAS, yang mana DAS Baru merupakan DAS yang
terbesar di kabupaten Banyuwangi dengan luas 617,97 km2, dan pemanfaat terbesar air
sungai adalah untuk keperluan irigasi.
2. Air tanah, mengandung garam dan mineral yang
terlarut pada waktu air melalui lapisan-lapisan
tanah, serta bebas dari polutan. Namun tidak
menutup kemungkinan bahwa air tanah tercemar
oleh zat-zat yang mengganggu kesehatan, seperti
Fe, Mn, kesadahan dan sebagainya. Berdasarkan
kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi air
tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah
dangkal kualitasnya lebih rendah daripada air tanah
dalam. Secara kuantitas, air tanah dapat mencukupi
45%
13%
00%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
00%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
20
13
20
14
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
20
22
20
23
20
24
20
25
20
26
20
27
20
28
20
29
20
30
20
31
20
32
20
33
BJP Terlindungi
Non PDAM
PDAM
BJP Tidak Terlindungi
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
6
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
kebutuhan air bersih. Tetapi dari segi kontinuitas, pengambilan air tanah harus dibatasi,
karena pengambilan yang terus menerus dapat menyebabkan penurukanmua air tanah
dan instrusi air laut. Potensi air tanah dapat diidentifikasi dengan analisis peta
hidrogeologi.
Potensi cadangan air tanah di Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :
Air tanah bebas = 1.693 x 106 m3/tahun.
Air tanah tertekan = 97 x 106 m3/tahun.
Total potensi air tanah = 1.790 x 106 m3/tahun
3. Mata air, Data dari Dinas Kimpraswil Kabupaten Banyuwangi dan Dinas PU Pengairan
Provinsi Jawa Timur menunjukkan, bahwa di Kabupaten Banyuwangi terdapat 300 mata air
yang terdiri 134 mata air yang
mati dan 166 mata air yang
masih hidup. Dari data tersebut
diketahui bahwa potensi mata
air adalah rata-rata sebesar
412,57 juta m3 per tahun yang
dipakai untuk keperluan irigasi
sebesar 297,07 juta m3 per
tahun dan kebutuhan air minum
37,53 juta m3 per tahun.
Potensi Mata Air Per Kecamatan
di Wilayah Kabupaten
Banyuwangi seperti dalam Tabel
1.3
Ketersediaan Air, Perhitungan ketersediaan air meliputi: air permukaan, sumber air dan air
tanah. Sedangkan rekapitulasi hasil perhitungan ketersediaan air untuk masing-masing
wilayah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi disajikan pada tabel berikut.
Gambar 1 - Peta Cekungan air tanah
Luas Juml. Sbr.
(km2) (bh) (lt/det) (m3/det) (juta m3/th)
1 Pesanggaran 802.50 - - - -
2 Siliragung 95.15 - - - -
3 Bangorejo 137.43 - - - -
4 Purwoharjo 200.30 - - - -
5 Tegaldlimo 1,341.12 1 10 0.01 0.32
6 Muncar 146.07 9 340.00 0.34 10.72
7 Cluring 97.44 1 7.00 0.01 0.22
8 Gambiran 66.77 2 20.00 0.02 0.63
9 Tegalsari 65.23 - - - -
10 Glenmore 421.98 23 1,726.00 1.73 54.43
11 Kalibaru 406.76 27 354.00 0.35 11.16
12 Genteng 82.34 4 580.00 0.58 18.29
13 Srono 100.77 16 806.00 0.81 25.42
14 Rogojampi 102.33 11 900.00 0.90 28.38
15 Kabat 107.48 21 545.00 0.55 17.19
16 Singojuruh 59.89 - - - -
17 Sempu 174.83 26 897.00 0.90 28.29
18 Songgon 301.84 5 189.00 0.19 5.96
19 Glagah 76.75 41 1,267.00 1.27 39.96
20 Licin 169.25 - - - -
21 Banyuwangi 30.13 19 789.00 0.79 24.88
22 Giri 21.31 5 264.00 0.26 8.33
23 Kalipuro 310.03 - -
24 Wongsorejo 464.80 2 20.00 0.02 0.63
Jumlah 5,782.50 213.00 8,714.00 8.71 274.80
No KecamatanDebit
Tabel 1.3 Poyensi Mata Air per Kecamatan
Hasil Analisa
Hasi
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
7
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
Tabel 1.4 - Rekapitulasi Ketersediaan Air per kecamatan di Kabupaten Banyuwangi
RENCANA PEMBANGUNAN IKK
1. Rencana IKK Pesanggaran
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Pesanggaran
merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM
Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan
Pesanggaranyang direncanakan dibangun pada tahun 2015 dan tahun 2022 dengan
No Kecamatan
Volume Air
Permukaan
Volume Sumber
Air
Volume Air
Tanah Total
juta m3/th juta m3/th juta m3/th juta m3/th
1 Pesanggaran 299,10 0,00 0,00 299,10
2 Siliragung 201,36 0,00 0,00 201,36
3 Bangorejo 151,04 0,00 11,50 162,54
4 Purwoharjo 117,92 0,00 33,53 151,45
5 Tegaldlimo 286,70 0,32 222,06 509,08
6 Muncar 111,06 10,72 44,01 165,79
7 Cluring 101,38 0,22 32,62 134,23
8 Gambiran 73,47 0,63 22,35 96,46
9 Tegalsari 92,64 0,00 21,84 114,47
10 Glenmore 251,97 54,43 103,13 409,53
11 Kalibaru 146,64 11,16 136,17 293,98
12 Genteng 97,02 18,29 27,57 142,87
13 Srono 107,73 25,42 33,74 166,88
14 Rogojampi 116,77 28,38 34,26 179,41
15 Kabat 78,15 17,19 35,98 131,32
16 Singojuruh 72,34 0,00 20,05 92,39
17 Sempu 180,87 28,29 58,53 267,69
18 Songgon 326,04 5,96 101,05 433,05
19 Glagah 39,90 39,96 25,69 105,55
20 Licin 121,74 0,00 56,66 178,40
21 Banyuwangi 24,20 24,88 10,09 59,17
22 Giri 13,12 8,33 7,13 28,58
23 Kalipuro 120,52 0,00 108,64 229,16
24 Wongsorejo 205,18 0,63 173,77 379,57
Jumlah 3.336,87 274,80 1.320,35 4.932,02
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
8
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 26% dari total
jumlah penduduk di kecamatan Pesanggaran. Sementara untuk pelayanan perpipaan
non-PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum masyarakat.
Dengan adanya pelayanan unit SPAM IKK Pesanggaran dan peningkatan akses pelayanan
dari jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum masyarakat
yang menggunakan BJP tidak terlindungi akan menurun secara bertahap dari 33,5% pada
tahun 2013 menjadi 12,3% pada akhir tahun 2033.
2. Rencana IKK Siliragung
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Siliragung
merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM
Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan
Pesanggaran yang direncanakan dibangun pada tahun 2015 dan tahun 2022 dengan
produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 26% dari total
jumlah penduduk di kecamatan Siliragung. Sementara untuk pelayanan perpipaan non-
PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum masyarakat. Dengan
adanya pelayanan unit SPAM IKK Siliragung dan peningkatan akses pelayanan dari
jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum masyarakat yang
menggunakan BJP tidak terlindungi akan menurun secara bertahap dari 66,1% pada
tahun 2013 menjadi 20,7% pada akhir tahun 2033
3. Rencana IKK Bangorejo
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Bangorejo
merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM
Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan
Bangorejo yang direncanakan dibangun pada tahun 2015, tahun 2020, dan tahun 2027
dengan produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 32%
dari total jumlah penduduk di kecamatan Bangorejo. Sementara untuk pelayanan
perpipaan non-PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum
masyarakat. Dengan adanya pelayanan unit SPAM IKK Bangorejo dan peningkatan akses
pelayanan dari jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum
masyarakat yang menggunakan BJP tidak terlindungi akan menurun secara bertahap dari
61,1% pada tahun 2013 menjadi 21,1% pada akhir tahun 2033
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
9
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
4. Rencana IKK Gambiran
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Gambiran
merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM
Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan
Gambiran yang direncanakan dibangun pada tahun 2016, tahun 2020, dan tahun 2027
dengan produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 32%
dari total jumlah penduduk di kecamatan Gambiran. Sementara untuk pelayanan
perpipaan non-PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum
masyarakat. Dengan adanya pelayanan unit SPAM IKK Gambiran dan peningkatan akses
pelayanan dari jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum
masyarakat yang menggunakan BJP terlindungi dan BJP tidak terlindungi akan menurun
secara bertahaphingga akhir tahun 2033.
5. Rencana IKK Tegalsari
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Tegalsari
merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM
Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan
Tegalsari yang direncanakan dibangun pada tahun 2014, dan tahun 2022 dengan
produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 27% dari total
jumlah penduduk di kecamatan Tegalsari. Sementara untuk pelayanan perpipaan non-
PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum masyarakat. Dengan
adanya pelayanan unit SPAM IKK Tegalsari dan peningkatan akses pelayanan dari
jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum masyarakat yang
menggunakan BJP tidak terlindungi akan menurun secara bertahap dari 34,5% pada
tahun 2013 menjadi 18,4% pada akhir tahun 2033.
6. Rencana IKK Glenmore
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Glenmore
merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM
Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan
Glenmore yang direncanakan dibangun pada tahun 2017 (40 l/dt), dan tahun 2025 (20
l/dt). Jumlah ini direncanakan akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan hingga
akhir tahun pelayanan sebesar 27,5% dari total jumlah penduduk di kecamatan
Glenmore. Sementara untuk pelayanan perpipaan non-PDAM merupakan fokus utama
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
10
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
dalam peningkatan akses air minum masyarakat. Dengan adanya pelayanan unit SPAM
IKK Glenmore dan peningkatan akses pelayanan dari jaringan perpipaan non PDAM
maka secara langsung akses air minum masyarakat yang menggunakan BJP tidak
terlindungi akan menurun secara bertahap dari 67,9% pada tahun 2013 menjadi 11,4%
pada akhir tahun 2033.
7. Rencana IKK Kalibaru
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Kalibaru
merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM
Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan
Kalibaru yang direncanakan dibangun pada tahun 2017 (20 l/dt), dan tahun 2021 (20
l/dt). Jumlah ini direncanakan akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan hingga
akhir tahun pelayanan sebesar 20% dari total jumlah penduduk di kecamatan Kalibaru.
Sementara untuk pelayanan perpipaan non-PDAM merupakan fokus utama dalam
peningkatan akses air minum masyarakat. Dengan adanya pelayanan unit SPAM IKK
Kalibaru dan peningkatan akses pelayanan dari jaringan perpipaan non PDAM maka
secara langsung akses air minum masyarakat yang menggunakan BJP tidak terlindungi
akan menurun secara bertahap dari 76,8% pada tahun 2013 menjadi 17,8% pada akhir
tahun 2033
Pembiayaan pengembangan SPAM di Kabupaten Banyuwangi dapat bersumber dari
beberapa sumber pendanaan yang pembiayaannya dibagi dalam 3 (tiga) tahap
pengembangan yaitu Program Jangka Pendek, Program Jangka Menengah, dan Program
Jangka Panjang dengan total biaya investasi hingga periode tahun 2033 adalah sekitar 1.652
Milyar Rupiah. Adapun rincian pembiayaan yang sudah dikelompokkan berdasarkan tahap
pengembangan disajikan pada Tabel dibawah ini.
Tabel 1.5 Porsi Pembiayaan Pembangunan SPAM di Kabupaten Banyuwangi
APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL
1 Program Jangka Pendek
Tahun 2013 - 2018
262.942 42.017 206.926 44.899 556.784
2 Program Jangka Menengah
Tahun 2019 - 2023
222.402 42.332 141.131 41.012 446.877
3 ProgramJangka Panjang
Tahun 2024 - 2033
361.174 68.063 158.047 61.581 648.866
JUMLAH 846.518 152.412 506.104 147.492 1.652.526
URAIANPORSI PEMBIAYAAN (x Juta Rupiah)
No.
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
11
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
Tabel 1.6 - Rekapitulasi Porsi Pembiayaan Program SPAM Kabupaten Banyuwangi
NO. KECAMATAN x Juta Rupiah
APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL
1 Kota Banyuwangi 83.475 12.240 154.902 47.418 298.036
2 Tegaldlimo 53.581 3.600 34.032 10.139 101.352
3 Muncar 52.117 4.320 38.193 11.466 106.096
4 Genteng 48.832 1.800 27.765 8.023 86.420
5 Rogojampi 48.604 2.160 23.028 6.654 80.446
6 Wongsorejo 27.499 1.440 10.211 2.950 42.100
7 Pesanggaran 29.646 1.440 15.991 4.895 51.972
8 Siliragung 31.404 1.440 15.598 4.775 53.217
9 Bangorejo 37.863 2.160 32.981 7.518 80.521
10 Purwoharjo 34.482 2.160 28.352 6.462 71.456
11 Cluring 20.392 1.440 12.826 3.926 38.584
12 Gambiran 38.912 10.128 24.505 7.501 81.045
13 Tegalsari 30.986 11.998 13.631 4.173 60.788
14 Glenmore 14.056 9.350 - - 23.406
15 Kalibaru 31.130 - - - 31.130
16 Srono 33.224 12.392 - - 45.616
17 Singojuruh 24.079 7.458 - - 31.537
18 Sempu 29.262 23.310 - - 52.572
19 Songgon 21.749 13.206 - - 34.955
20 Licin 31.300 8.058 - - 39.358
Total Kabupaten Banyuwangi 722.593 130.100 432.014 125.900 1.410.607
PPN 10% 72.259 13.010 43.201 12.590 141.061
TOTAL 794.853 143.110 475.215 138.490 1.551.668
PERIJINAN 2,5% 19.871 3.578 11.880 3.462 38.792
ENGINEERING SERVICE 4% 31.794 5.724 19.009 5.540 62.067
JUMLAH TOTAL 846.518 152.412 506.104 147.492 1.652.526
Besaran biaya investasi untuk program jangka pendek yang tersebar diseluruh kecamatan di
Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar 556,78 Milyar Rupiah. Pada tahap ini akan dibangun juga
beberapa unit produksi baru pada beberapa Unit SPAM Kecamatan.Adapun porsi pembiayaan
untuk pembangunan Jangka Pendek yang berakhir pada Tahun 2017 telah disajikan pada Tabel
dibawah ini
Tabel 1.7 - Pembiayaan Pembangunan Tahap Jangka Pendek
NO. KECAMATAN x Juta Rupiah
APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL
1 Kota Banyuwangi 32.924 5.400 83.102 17.688 139.114
2 Tegaldlimo 14.181 720 8.741 1.905 25.547
3 Muncar 12.377 1.440 13.157 2.491 29.465
4 Genteng 16.152 720 9.015 2.034 27.921
5 Rogojampi 16.385 720 8.252 1.687 27.044
6 Wongsorejo 8.242 720 5.561 748 15.271
7 Pesanggaran 10.836 720 7.024 1.782 20.363
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
12
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
NO. KECAMATAN x Juta Rupiah
APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL
8 Siliragung 10.881 720 6.786 1.908 20.295
9 Bangorejo 12.135 720 8.423 1.921 23.198
10 Purwoharjo 11.076 720 7.241 1.651 20.688
11 Cluring 6.826 720 5.787 1.377 14.709
12 Gambiran 15.110 3.225 8.225 1.878 28.438
13 Tegalsari 10.152 3.026 5.319 1.257 19.754
14 Glenmore 2.801 2.082 - - 4.883
15 Kalibaru 8.288 - - - 8.288
16 Srono 10.404 2.798 - - 13.202
17 Singojuruh 6.797 1.670 - - 8.467
18 Sempu 5.832 5.093 - - 10.924
19 Songgon 6.811 2.917 - - 9.728
20 Licin 6.238 1.736 - - 7.974
Total Kabupaten Banyuwangi 224.449 35.866 176.633 38.326 475.274
PPN 10% 22.445 3.587 17.663 3.833 47.527
TOTAL 246.894 39.452 194.297 42.159 522.801
PERIJINAN 2,5% 6.172 986 4.857 1.054 13.070
ENGINEERING SERVICE 4% 9.876 1.578 7.772 1.686 20.912
JUMLAH TOTAL 262.942 42.017 206.926 44.899 556.784
Tahap Pembangunan Jangka Menengah
Besaran biaya investasi untuk program jangka menengah yang tersebar diseluruh kecamatan di
Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar 446,87 Milyar Rupiah. Pada pembangunan jangka
menengah ini lebih banyak kepada urusan pengembangan cakupan pelayanan dengan program-
program penambahan jumlah sambungan rumah untuk pelayanan PDAM dan Perpipaan Non-
PDAM serta pembangunan unit SPAM BJP Terlindungi untuk kawasan yang tidak memungkin
dilayani oleh sistem perpipaan. Pada pembangunan jangka menengah ini porsi pembiayaan
terbesar adalah pendanaan dari APBN sebesar 189,84 Milyar Rupiah. Adapun porsi pembiayaan
untuk pembangunan Jangka Menengah yang berakhir pada Tahun 2023 telah disajikan pada
Tabel dibawah ini
Tabel 1.8 - Pembiayaan Pembangunan Tahap Jangka Menengah
NO. KECAMATAN x Juta Rupiah
APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL
1 Kota Banyuwangi 27.918 5.400 30.510 14.111 77.939
2 Tegaldlimo 15.831 1.440 11.803 2.779 31.853
3 Muncar 14.001 1.440 10.395 3.694 29.530
4 Genteng 8.598 - 9.015 2.204 19.817
5 Rogojampi 14.526 1.440 13.299 1.828 31.093
6 Wongsorejo 4.634 - 2.780 810 8.225
7 Pesanggaran 9.085 720 5.103 943 15.851
8 Siliragung 9.627 720 5.254 869 16.470
9 Bangorejo 9.820 720 8.200 1.693 20.433
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
13
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
NO. KECAMATAN x Juta Rupiah
APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL
10 Purwoharjo 9.086 720 5.639 1.455 16.901
11 Cluring 7.428 720 4.030 860 13.038
12 Gambiran 6.071 1.917 8.225 2.564 18.777
13 Tegalsari 9.725 3.238 6.217 1.197 20.377
14 Glenmore 3.557 2.244 - - 5.800
15 Kalibaru 7.219 - - - 7.219
16 Srono 7.212 2.990 - - 10.201
17 Singojuruh 5.462 1.794 - - 7.256
18 Sempu 7.404 5.559 - - 12.963
19 Songgon 4.721 3.161 - - 7.882
20 Licin 7.920 1.912 - - 9.832
Total Kabupaten Banyuwangi 189.844 36.135 120.471 35.008 381.457
PPN 10% 18.984 3.614 12.047 3.501 38.146
TOTAL 208.828 39.749 132.518 38.509 419.603
PERIJINAN 2,5% 5.221 994 3.313 963 10.490
ENGINEERING SERVICE 4% 8.353 1.590 5.301 1.540 16.784
JUMLAH TOTAL 222.402 42.332 141.131 41.012 446.877
Tahap Pembangunan Jangka Panjang
Besaran biaya investasi untuk program jangka panjang yang tersebar diseluruh kecamatan di
Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar 648,86 Milyar Rupiah. Pada tahap pembangunan jangka
panjang ini porsi pembiayaan yang terbesar adalah oleh APBN sebesar 361,17 Milyar Rupiah.
Sama halnya dengan program jangka menengah, pada pembangunan jangka panjang ini lebih
banyak kepada urusan pengembangan cakupan pelayanan dengan program-program
penambahan jumlah sambungan rumah untuk pelayanan PDAM dan Perpipaan Non-PDAM serta
pembangunan unit SPAM BJP Terlindungi untuk kawasan yang tidak memungkin dilayani oleh
sistem perpipaan. Adapun porsi pembiayaan untuk pembangunan Jangka Panjang yang berakhir
pada Tahun 2033 telah disajikan pada Tabel dibawah ini
Tabel 1.9 - Pembiayaan Pembangunan Tahap Jangka Panjang
NO. KECAMATAN x Juta Rupiah
APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL
1 Kota Banyuwangi 22.633 1.440 41.290 15.619 80.983
2 Tegaldlimo 23.570 1.440 13.488 5.455 43.952
3 Muncar 25.739 1.440 14.640 5.281 47.100
4 Genteng 24.082 1.080 9.736 3.785 38.682
5 Rogojampi 17.692 - 1.478 3.139 22.309
6 Wongsorejo 14.622 720 1.869 1.392 18.604
7 Pesanggaran 9.725 - 3.864 2.170 15.758
8 Siliragung 10.897 - 3.557 1.998 16.451
9 Bangorejo 15.908 720 16.358 3.904 36.890
10 Purwoharjo 14.320 720 15.472 3.356 33.868
11 Cluring 6.138 - 3.009 1.689 10.837
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
14
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
NO. KECAMATAN x Juta Rupiah
APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL
12 Gambiran 17.731 4.986 8.054 3.059 33.830
13 Tegalsari 11.109 5.734 2.095 1.719 20.657
14 Glenmore 7.698 5.025 - - 12.723
15 Kalibaru 15.624 - - - 15.624
16 Srono 15.608 6.605 - - 22.213
17 Singojuruh 11.821 3.994 - - 15.815
18 Sempu 16.026 12.658 - - 28.684
19 Songgon 10.218 7.127 - - 17.345
20 Licin 17.142 4.410 - - 21.552
Total Kabupaten Banyuwangi 308.301 58.099 134.910 52.566 553.876
PPN 10% 30.830 5.810 13.491 5.257 55.388
TOTAL 339.131 63.909 148.401 57.823 609.263
PERIJINAN 2,5% 8.478 1.598 3.710 1.446 15.232
ENGINEERING SERVICE 4% 13.565 2.556 5.936 2.313 24.371
JUMLAH TOTAL 361.174 68.063 158.047 61.581 648.866
Pengendalian kebocoran dapat dilakukan dengan menerapkan metode District Meter Area
(DMA). Adapun prinsip-prinsip dari metode DMA ini adalah:
Membagi wilayah pelayanan menjadi zona hidrolik kecil yang dapat dipisahkan.
Pengukuran aliran dan tekanan secara terus-menerus.
Sumber : Pelatihan Ambhara, 2006
Gambar 2 Diagram Skematis Pengembangan Sistem DMA Atau Zona Meter
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
15
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Seiring dengan peningkatan pelayanan kepada
pelanggan PDAM, maka kebutuhan tenaga kerja atau pegawai PDAM Kabupaten
Banyuwangijuga akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya
kebutuhan pelayanan PDAM, maka harus ditunjang dengan ketersediaan tenaga kerja PDAM
yang memadai sehingga PDAM dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap
masyarakat. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 47 tahun 1999 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja PDAM, rasio ideal pegawai terhadap pelanggan adalah 1000
pelanggan berbanding 8 pegawai, artinya setiap 125 pelanggan dilayani oleh 1 orang
pegawai. Untuk mengetahui kebutuhan pegawai PDAM pada tahun 2014 hingga tahun 2033
dapat dilihat pada Tabel dibawah ini
Tabel 1.10 - Kebutuhan Sumber Daya Manusia di PDAM
Untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan pegawai PDAM, maka diperlukan pula
kegiatan pengembangan kualitas sumberdaya pegawai. Kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pengawai dapat dilihat secara lebih jelas pada Tabel berikut ini :
Uraian Satuan 2014 2018 2023 2028 2033
Jumlah SR Unit 47.376 82.657 120.462 152.222 177.229
Ratio Pegawai
8: 1000 Pel
379 660 964 1.218 1.418
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi
EXECUTIVE SUMMARY
16
PT. MULTI KARADIGUNA JASA
Tabel 1.11 - Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumberdaya Pegawai
No Kegiatan
Waktu (Tahun)
Jangka Pendek ( 2014–2017)
Jangka Menengah ( 2018–2023)
Jangka Panjang (2024–2033)
1 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang teknik min.setahun sekali
√
2 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang operasional min.setahun sekali
√
3 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang managemen dan pengelolaan min.setahun sekali
√
4 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang pelayanan dan pemasaran min.setahun sekali
√
5 Perekrutan pegawai baru sesuai kebutuhan jumlah dan kompetensi
√
√
√
6 Memanfaatkan fasilitas sarana prasarana penunjang kegiatan atau pekerjaan masing-masing pegawai
√
7 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang teknik min.enam bulan sekali
√
8 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang operasional min.enam bulan sekali
√
9 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang managemen dan pengelolaan m min.enam bulan sekali in.setahun sekali
√
10 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang pelayanan dan pemasaran min.enam bulan sekali
√
11 Pemberian beasiswa atau kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk 5% jumlah pegawai per tahun.
√
12 Pengadaan fasilitas sarana prasarana penunjang baru bagi kegiatan atau pekerjaan pegawai
√
13 Pelaksanaan perjanjian kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan layanan PDAM
√ √
14 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang teknik min.tiga bulan sekali
√
15 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang operasional min.tiga bulan sekali
√
16 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang managemen dan pengelolaan min.tiga bulan sekali
√
17 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang pelayanan dan pemasaran min.tiga bulan sekali
√
18 Pemberian beasiswa atau kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi untuk 10% jumlah pegawai per tahun.
√
19 Pemberian jaminan hari tua bagi pegawai yang pensiun √ 20 Pemberian jaminan kesehatan bagi pegawai PDAM √ 21 Pemberian reward khusus bagi pegawai berprestasi √