Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum … · Sumur Pompa Tangan 5,2% ... terutama...

16
Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi EXECUTIVE SUMMARY 1 PT. MULTI KARADIGUNA JASA EXECUTIVE SUMMARY Dalam rangka mewujudkan pembangunan Kabupaten yang terstruktur dan terintegrasi dengan semua sektor kehidupan permukiman diperlukan adanya panduan teknis sebagai pedoman pemerintah/instansi terkait dalam menjalankan pembangunan yang berkesinambungan, sehingga akan didapatkan perencanaan yang baik dan terintegrasi, serta dapat mengurangi berbagai permasalahan kompleks yang mungkin terjadi, seperti tidak sinkronnya perencanaan pembangunan antar sektor permukiman. Sektor permukiman mencakup air bersih, air limbah, persampahan, jalan, drainase dan lain-lain. Review Rencana Induk Pengembangan SPAM memuat lebih detail mengenai pedoman pembangunan di bidang air minum sampai pada arahan perencanaan teknis dan non teknis yang disusun secara bertahap untuk 10 hingga 20 tahun ke depan yang berisi skenario pembangunan di bidang air minum sesuai dengan kabijakan dan kebutuhan Pemerintah Kabupaten dalam berbagai alternatif. Akses air minum rumah tangga menurut sumbernya Berdasarkan studi EHRA tahun 2012 akses air minum rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari digamabarkan sebagai berikut: No. Sumber Air Minum Prosentase 1 Air Botol Kemasan 5,2% 2. Air isi ulang 9,5% 3. Air PDAM 20% 4. Hidrant Umum PDAM 1,9% 5. Kran Umum PDAM/Proyek 2,5% 6. Sumur Pompa Tangan 5,2% 7. Sumur Gali Terlindungi 46% 8. Sumur Gali Tak Terlindungi 2,7% 9. Mata air terlindungi 3,5% 10. Mata air tak terlindungi 0,9% 11. Air sungai 0,6% 12. Lainnya 0,2% Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)untuk pelayanan ibukota Kabupaten yang terdiri dari 5 (lima) kecamatan dalam kota Banyuwangi yaitu: 1. Kecamatan Banyuwangi, 2. Kecamatan Giri, 3.Kecamatan Glagah, 4. Kecamatan Kalipuro, 5 . Kecamatan Kabat sampai tahun 2012

Transcript of Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum … · Sumur Pompa Tangan 5,2% ... terutama...

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

1

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

EXECUTIVE SUMMARY

Dalam rangka mewujudkan pembangunan Kabupaten yang terstruktur dan terintegrasi

dengan semua sektor kehidupan permukiman diperlukan adanya panduan teknis sebagai

pedoman pemerintah/instansi terkait dalam menjalankan pembangunan yang

berkesinambungan, sehingga akan didapatkan perencanaan yang baik dan terintegrasi, serta

dapat mengurangi berbagai permasalahan kompleks yang mungkin terjadi, seperti tidak

sinkronnya perencanaan pembangunan antar sektor permukiman. Sektor permukiman

mencakup air bersih, air limbah, persampahan, jalan, drainase dan lain-lain.

Review Rencana Induk Pengembangan SPAM memuat lebih detail mengenai pedoman

pembangunan di bidang air minum sampai pada arahan perencanaan teknis dan non teknis

yang disusun secara bertahap untuk 10 hingga 20 tahun ke depan yang berisi skenario

pembangunan di bidang air minum sesuai dengan kabijakan dan kebutuhan Pemerintah

Kabupaten dalam berbagai alternatif.

Akses air minum rumah tangga menurut sumbernya

Berdasarkan studi EHRA tahun 2012 akses air minum rumah tangga untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari digamabarkan sebagai berikut:

No. Sumber Air Minum Prosentase

1 Air Botol Kemasan 5,2%

2. Air isi ulang 9,5%

3. Air PDAM 20%

4. Hidrant Umum PDAM 1,9%

5. Kran Umum PDAM/Proyek 2,5%

6. Sumur Pompa Tangan 5,2%

7. Sumur Gali Terlindungi 46%

8. Sumur Gali Tak Terlindungi 2,7%

9. Mata air terlindungi 3,5%

10. Mata air tak terlindungi 0,9%

11. Air sungai 0,6%

12. Lainnya 0,2%

Sumber Data : Studi EHRA Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan yang dikelola oleh Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM)untuk pelayanan ibukota Kabupaten yang terdiri dari 5 (lima)

kecamatan dalam kota Banyuwangi yaitu: 1. Kecamatan Banyuwangi, 2. Kecamatan Giri,

3.Kecamatan Glagah, 4. Kecamatan Kalipuro, 5 . Kecamatan Kabat sampai tahun 2012

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

2

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

Kapasitas Produksi terpasang 395l/d dan beroperasi 395 l/d, tingkat kebocoran air 46,2%

untuk melayani 24.865 Unit SR, dan pelanggan domestic (Rumah Tangga) sebanyak 22.444

unitatau36,9% dari jumlah penduduk wilayah pelayanan teknis.

Unit air baku untuk mencukupi kapasitas produksi sebesar395l/detik yang diperlukan dalam

melayani penduduk kota Banyuwangi berasal dari 5 lokasi dengan beberapa jenis sumber

dan kapasitasnya seperti dalam Tabel dibawah ini

No. Lokasi Nama

Sumber Jenis Sumber

Lokasi Bangunan Penangkap

Kapasitas Pengambilan

l/d

1 Ds. Gombengsari Gedor 1 Mata Air Gombengsari 115

2 Ds. Gombengsari Gedor 2 Mata Air Gombengsari 60

3 Ds.Bulusari Seliwung Mata Air Seliwung 20

4 Ds. Grogol Awal Mata Air Grogol 50

5 Ds. Grogol Gadok Mata AIr Gadok 40

6 Banjasari Banjarsari Sumur Bor Banjaresari 10

7 Kantor PDAM SB 1 Sumur Bor Kantor PDAM 20

8 Penataban SB 2 Sumur Bor Penataban 20

9 Gajahmada SB 3 Sumur Bor Gajahmada 20

10 Kabat SB 4 Sumur Bor Kabat 10

J u m l a h 395

Rencana pengembangan SPAM dimaksudkan untuk peningkatan cakupan dan kualitas

pelayanan dari sistem jaringan perpipaan eksisting di ibukota kabupaten dan ibukota

kecamatan (IKK) baik yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten

Banyuwangi, HIPAM,maupun yang dikelola oleh instansi/lembaga swadaya masyarakat, dan

pembangunan jaringan perpipaan baru sebagai upaya penurunan tingkat akses penggunaan

BJP Tidak Terlindungi.

Pembagian zonasi pengembangan wilayah di Kabupaten Banyuwangi jika dikaitkan dengan

zonasi pengembangan pelayanan air minum tidak bisa berjalan secara beriringan disebabkan

oleh topografi wilayah yang berfluktuasi dan juga persebaran penduduk yang beraneragam

di kecamatan yang ada di Kabpaten Banyuwangi. Disamping itu sudah adanya beberapa

sistem IKK SPAM yang dikelola oleh PDAM Kabupaten Banyuwangi yang sudah beroperasi di

beberapa Kecamatan diusulkan pengembangan SPAM akan dilaksanakan pada skala

kecamatan, kecuali untuk wilayah pengembangan Kota yang langsung mencakup 5 (lima)

kecamatan antara lain Kecamatan Kabat, Kecamatan Glagah, Kecamatan Banyuwangi,

Kecamatan Giri dan Kecamatan Kalipuro. Pengembangan yang berdasarkan Kecamatan ini

walaupun tidak mengelompokkan secara zona pengembangan yang ada di dalam RTRW

tetapi tetap menyesuaikan dengan karakteristik kecamatan yang termasuk didalam zona

pengembangan yang ada.

• Strategi Pengembangan sistem penyediaan air minum dikabupaten Banyuwangi berdasarkan

tiga pendekatan, yaitu optimalisasi, pengembangan, peningkatan kualitas air bersih dan

system pelayanan. Strategi optimasisasi meliputi penurunan kebocoran dan revitalisasi

system penyediaan air bersih yang sudah ada. Strategi ini di penuhi mengingat kondisi PDAM

Banyuwangi sebagai operator penyedia air minum di Kabupaten Aceh Tengah berada dalam

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

3

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

kondisi sakit karena pendapatan penjualan air mereka masih rendah karena disebabkanoleh

kebocoran yang tinggi dan tidak berfungsinya system.

• Strategi pengembangan dilakukan dengan pembangunan intalasi penyediaan air minum di

wilayah yang baru dan memiliki potensi air baku. Penentuan lokasi di prioritaskan pada

wilayah-wilayah yang kepadatan penduduk cukup tinggi dan atau belum memiliki unit

penyediaan air minum.

• Strategi lainnya adalah peningkatan kualitas dan pelayanan air minum. Dalam strategi ini

dilakukan peningkatan performa unit pengolahan dengan melakukan evaluasi kinerja IPA

dan ekspansi terhadap sumber air baku baru. Wilayah yang masuk dalam program ini adalah

wilayah yang dilayani dengan instalasi pengolahan air minum (IPA) dan atau daerah

pengembangan non prioritas seperti daerah yang jumlah penduduknya tidak terlalu padat.

Penyusunan rencana pengembangan SPAM secara umumada 3 tahap yaitu rencana induk

pengembangan SPAM Jangka Pendek, Jangka Menengah dan Jangka Panjang.

a) Rencana jangka pendek

Rencana pengembangan jangka pendek periode waktu lima tahuan yaitu yaitu tahun

2013 sampai 2018. Rencana Induk penmgembangan SPAM Jangka pendek dilakukan

berbarengan dengan Penyusuan RISPAM. Lokasi pelaksanaan pengembangan SPAM

Jangka Pendek ditentukan berdasarkan studi RISPAM yang dilaksanakan pada Tahun

2013 ini.

b) Rencana jangka Menengah

Rencana pengembangan jangka menengah periode tahun 2019 sampai 2023. Rencana

Induk pengembangan SPAM Jangka menengah dilakukan pemenuhan kebutuhan air

penduduk 36,6% pada tahun 2019-2023, kebutuhan air minum baik domestik maupun

non domestik sampai tahun 2023, kondisi sumber air baku baik kuantitas, kualitas

maupun kontinuitas serta perencanaan jaringan distribusi air minum. Pada perencanaan

ini akan dilakukan kegiatan keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi dan

rencana pembiayaan dan pola investasi pengembangan SPAM serta rencana

pengembangan kelembagaan penyelenggaraan SPAM.

c) Rencana Jangka Panjang

Rencana Induk pengembangan SPAM Jangka panjang dilakukan kegiatan pemenuhan

kebutuhan air minum masyarakat 53,3% dari kebutuhan air minum penduduk. Pada

perencanaan ini akan dilakukan kegiatan keterpaduan dengan prasarana dan sarana

sanitasi dan rencana pembiayaan dan pola investasi pengembangan SPAM.

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

4

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

Tabel 1.1. Proyeksi Kebutuhan Air Minum 2013-2033

Tabel 1.2. Proyeksi Jumlah Sambungan Air Minum 2013 - 2033

Analisis terhadap tabel prediksi kebutuhan air dan kebutuhan SR sampai dengan akhir tahun

2033, memberikan gambaran bahwa apabila tidak dilakukan perbaikan/penambahan unit

produksi, maka akan terjadi kekurangan air di Wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kebutuhan

air minum tersebut terus mengalami kenaikan seiring dengan penaikan jumlah

penduduk.Dengan kondisi tersebut, maka menjadi suatu peringatan bagi pemerintah daerah

pada umumnya dan pengelola air minum pada khususnya untuk meningkatkan kapasitas

produksi, mengurangi kebocoran, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukansehingga

sampai dengan akhir tahun 2033 kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat tercukupi.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi pada masing-masing unit produksi, selain dari

upaya-upaya perbaikan/rehabilitasi unit produksi yang sudah ada, maka perlu juga dilakukan

kajian terhadap kapasitas bangunan (penambahan) dan ketersediaan sumber air yang ada di

Kabupaten Banyuwangidan sekitarnya. Pemilihan lokasi sumber air menjadi penting untuk

sebagai pertimbangan dalam pemasangan jaringan, terutama jaringan transmisi dan

distribusi utama. Pertimbangan yang lebih penting terkait dengan sumber air adalah

ketersediaan (debit andalan) dan kontinuitas (keberlanjutan) debit air yang akan digunakan,

tanpa mengesampingkan aspek kualitas sumber air yang bersangkutan. Tidak dapat

dipungkiri bahwa dampak perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global

mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrem, sehingga perlu dilakukan kajian yang

2013 2018 2023 2033

- PDAM 306 585 840 1.222

- Non PDAM 32 119 192 344

- BJP Terlindungi

- BJP Tidak Terlindungi

TOTAL 338,0 704,7 1.032,0 1.565,6

PelayananProyeksi Kebutuhan Air (Jiwa)

2013 2018 2023 2033

- PDAM 41.268 82.657 120.462 177.229

- Non PDAM 13.586 51.433 82.857 148.483

- BJP Terlindungi 228.058 220.204 216.078 215.090

- BJP Tidak Terlindungi 229.137 182.589 143.560 78.286

TOTAL 512.048 536.882 562.958 619.088

PelayananProyeksi Jumlah Keluarga (SR)

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

5

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

komprehensif terkait dengan kondisi sumber-sumber air. Keberlangsungan aliran permukaan

dan mata air sangat tergantung pada kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) dari perubahan tata

guna lahan.

Gambar 1 Proyeksi Peningkatan Akses Air Minum Layak dan Penurunan BJP Tidak Terlindungi

POTENSI AIR BAKU

1. Air Permukaaan (sungai), Data Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai

Sampean - Baru di Bondowoso yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Dinas

PU Pengairan Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Banyuwangi yang merupakan Wilayah

Sungai (WS) Baru – Bajulmati terdapat 51 DAS, yang mana DAS Baru merupakan DAS yang

terbesar di kabupaten Banyuwangi dengan luas 617,97 km2, dan pemanfaat terbesar air

sungai adalah untuk keperluan irigasi.

2. Air tanah, mengandung garam dan mineral yang

terlarut pada waktu air melalui lapisan-lapisan

tanah, serta bebas dari polutan. Namun tidak

menutup kemungkinan bahwa air tanah tercemar

oleh zat-zat yang mengganggu kesehatan, seperti

Fe, Mn, kesadahan dan sebagainya. Berdasarkan

kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi air

tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah

dangkal kualitasnya lebih rendah daripada air tanah

dalam. Secara kuantitas, air tanah dapat mencukupi

45%

13%

00%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

00%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

20

13

20

14

20

15

20

16

20

17

20

18

20

19

20

20

20

21

20

22

20

23

20

24

20

25

20

26

20

27

20

28

20

29

20

30

20

31

20

32

20

33

BJP Terlindungi

Non PDAM

PDAM

BJP Tidak Terlindungi

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

6

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

kebutuhan air bersih. Tetapi dari segi kontinuitas, pengambilan air tanah harus dibatasi,

karena pengambilan yang terus menerus dapat menyebabkan penurukanmua air tanah

dan instrusi air laut. Potensi air tanah dapat diidentifikasi dengan analisis peta

hidrogeologi.

Potensi cadangan air tanah di Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :

Air tanah bebas = 1.693 x 106 m3/tahun.

Air tanah tertekan = 97 x 106 m3/tahun.

Total potensi air tanah = 1.790 x 106 m3/tahun

3. Mata air, Data dari Dinas Kimpraswil Kabupaten Banyuwangi dan Dinas PU Pengairan

Provinsi Jawa Timur menunjukkan, bahwa di Kabupaten Banyuwangi terdapat 300 mata air

yang terdiri 134 mata air yang

mati dan 166 mata air yang

masih hidup. Dari data tersebut

diketahui bahwa potensi mata

air adalah rata-rata sebesar

412,57 juta m3 per tahun yang

dipakai untuk keperluan irigasi

sebesar 297,07 juta m3 per

tahun dan kebutuhan air minum

37,53 juta m3 per tahun.

Potensi Mata Air Per Kecamatan

di Wilayah Kabupaten

Banyuwangi seperti dalam Tabel

1.3

Ketersediaan Air, Perhitungan ketersediaan air meliputi: air permukaan, sumber air dan air

tanah. Sedangkan rekapitulasi hasil perhitungan ketersediaan air untuk masing-masing

wilayah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi disajikan pada tabel berikut.

Gambar 1 - Peta Cekungan air tanah

Luas Juml. Sbr.

(km2) (bh) (lt/det) (m3/det) (juta m3/th)

1 Pesanggaran 802.50 - - - -

2 Siliragung 95.15 - - - -

3 Bangorejo 137.43 - - - -

4 Purwoharjo 200.30 - - - -

5 Tegaldlimo 1,341.12 1 10 0.01 0.32

6 Muncar 146.07 9 340.00 0.34 10.72

7 Cluring 97.44 1 7.00 0.01 0.22

8 Gambiran 66.77 2 20.00 0.02 0.63

9 Tegalsari 65.23 - - - -

10 Glenmore 421.98 23 1,726.00 1.73 54.43

11 Kalibaru 406.76 27 354.00 0.35 11.16

12 Genteng 82.34 4 580.00 0.58 18.29

13 Srono 100.77 16 806.00 0.81 25.42

14 Rogojampi 102.33 11 900.00 0.90 28.38

15 Kabat 107.48 21 545.00 0.55 17.19

16 Singojuruh 59.89 - - - -

17 Sempu 174.83 26 897.00 0.90 28.29

18 Songgon 301.84 5 189.00 0.19 5.96

19 Glagah 76.75 41 1,267.00 1.27 39.96

20 Licin 169.25 - - - -

21 Banyuwangi 30.13 19 789.00 0.79 24.88

22 Giri 21.31 5 264.00 0.26 8.33

23 Kalipuro 310.03 - -

24 Wongsorejo 464.80 2 20.00 0.02 0.63

Jumlah 5,782.50 213.00 8,714.00 8.71 274.80

No KecamatanDebit

Tabel 1.3 Poyensi Mata Air per Kecamatan

Hasil Analisa

Hasi

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

7

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

Tabel 1.4 - Rekapitulasi Ketersediaan Air per kecamatan di Kabupaten Banyuwangi

RENCANA PEMBANGUNAN IKK

1. Rencana IKK Pesanggaran

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Pesanggaran

merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM

Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan

Pesanggaranyang direncanakan dibangun pada tahun 2015 dan tahun 2022 dengan

No Kecamatan

Volume Air

Permukaan

Volume Sumber

Air

Volume Air

Tanah Total

juta m3/th juta m3/th juta m3/th juta m3/th

1 Pesanggaran 299,10 0,00 0,00 299,10

2 Siliragung 201,36 0,00 0,00 201,36

3 Bangorejo 151,04 0,00 11,50 162,54

4 Purwoharjo 117,92 0,00 33,53 151,45

5 Tegaldlimo 286,70 0,32 222,06 509,08

6 Muncar 111,06 10,72 44,01 165,79

7 Cluring 101,38 0,22 32,62 134,23

8 Gambiran 73,47 0,63 22,35 96,46

9 Tegalsari 92,64 0,00 21,84 114,47

10 Glenmore 251,97 54,43 103,13 409,53

11 Kalibaru 146,64 11,16 136,17 293,98

12 Genteng 97,02 18,29 27,57 142,87

13 Srono 107,73 25,42 33,74 166,88

14 Rogojampi 116,77 28,38 34,26 179,41

15 Kabat 78,15 17,19 35,98 131,32

16 Singojuruh 72,34 0,00 20,05 92,39

17 Sempu 180,87 28,29 58,53 267,69

18 Songgon 326,04 5,96 101,05 433,05

19 Glagah 39,90 39,96 25,69 105,55

20 Licin 121,74 0,00 56,66 178,40

21 Banyuwangi 24,20 24,88 10,09 59,17

22 Giri 13,12 8,33 7,13 28,58

23 Kalipuro 120,52 0,00 108,64 229,16

24 Wongsorejo 205,18 0,63 173,77 379,57

Jumlah 3.336,87 274,80 1.320,35 4.932,02

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

8

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan mampu

memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 26% dari total

jumlah penduduk di kecamatan Pesanggaran. Sementara untuk pelayanan perpipaan

non-PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum masyarakat.

Dengan adanya pelayanan unit SPAM IKK Pesanggaran dan peningkatan akses pelayanan

dari jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum masyarakat

yang menggunakan BJP tidak terlindungi akan menurun secara bertahap dari 33,5% pada

tahun 2013 menjadi 12,3% pada akhir tahun 2033.

2. Rencana IKK Siliragung

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Siliragung

merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM

Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan

Pesanggaran yang direncanakan dibangun pada tahun 2015 dan tahun 2022 dengan

produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan mampu

memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 26% dari total

jumlah penduduk di kecamatan Siliragung. Sementara untuk pelayanan perpipaan non-

PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum masyarakat. Dengan

adanya pelayanan unit SPAM IKK Siliragung dan peningkatan akses pelayanan dari

jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum masyarakat yang

menggunakan BJP tidak terlindungi akan menurun secara bertahap dari 66,1% pada

tahun 2013 menjadi 20,7% pada akhir tahun 2033

3. Rencana IKK Bangorejo

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Bangorejo

merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM

Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan

Bangorejo yang direncanakan dibangun pada tahun 2015, tahun 2020, dan tahun 2027

dengan produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan

mampu memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 32%

dari total jumlah penduduk di kecamatan Bangorejo. Sementara untuk pelayanan

perpipaan non-PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum

masyarakat. Dengan adanya pelayanan unit SPAM IKK Bangorejo dan peningkatan akses

pelayanan dari jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum

masyarakat yang menggunakan BJP tidak terlindungi akan menurun secara bertahap dari

61,1% pada tahun 2013 menjadi 21,1% pada akhir tahun 2033

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

9

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

4. Rencana IKK Gambiran

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Gambiran

merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM

Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan

Gambiran yang direncanakan dibangun pada tahun 2016, tahun 2020, dan tahun 2027

dengan produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan

mampu memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 32%

dari total jumlah penduduk di kecamatan Gambiran. Sementara untuk pelayanan

perpipaan non-PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum

masyarakat. Dengan adanya pelayanan unit SPAM IKK Gambiran dan peningkatan akses

pelayanan dari jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum

masyarakat yang menggunakan BJP terlindungi dan BJP tidak terlindungi akan menurun

secara bertahaphingga akhir tahun 2033.

5. Rencana IKK Tegalsari

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Tegalsari

merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM

Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan

Tegalsari yang direncanakan dibangun pada tahun 2014, dan tahun 2022 dengan

produksi masing-masing tahun sebesar 20 l/dt. Jumlah ini direncanakan akan mampu

memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir tahun pelayanan sebesar 27% dari total

jumlah penduduk di kecamatan Tegalsari. Sementara untuk pelayanan perpipaan non-

PDAM merupakan fokus utama dalam peningkatan akses air minum masyarakat. Dengan

adanya pelayanan unit SPAM IKK Tegalsari dan peningkatan akses pelayanan dari

jaringan perpipaan non PDAM maka secara langsung akses air minum masyarakat yang

menggunakan BJP tidak terlindungi akan menurun secara bertahap dari 34,5% pada

tahun 2013 menjadi 18,4% pada akhir tahun 2033.

6. Rencana IKK Glenmore

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Glenmore

merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM

Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan

Glenmore yang direncanakan dibangun pada tahun 2017 (40 l/dt), dan tahun 2025 (20

l/dt). Jumlah ini direncanakan akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan hingga

akhir tahun pelayanan sebesar 27,5% dari total jumlah penduduk di kecamatan

Glenmore. Sementara untuk pelayanan perpipaan non-PDAM merupakan fokus utama

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

10

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

dalam peningkatan akses air minum masyarakat. Dengan adanya pelayanan unit SPAM

IKK Glenmore dan peningkatan akses pelayanan dari jaringan perpipaan non PDAM

maka secara langsung akses air minum masyarakat yang menggunakan BJP tidak

terlindungi akan menurun secara bertahap dari 67,9% pada tahun 2013 menjadi 11,4%

pada akhir tahun 2033.

7. Rencana IKK Kalibaru

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Kecamatan Kalibaru

merupakan salah satu kecamatan yang belum terlayani oleh pelayanan PDAM

Kabupaten Banyuwangi. Direncanakan pembangunan sebuah unit SPAM IKK Kecamatan

Kalibaru yang direncanakan dibangun pada tahun 2017 (20 l/dt), dan tahun 2021 (20

l/dt). Jumlah ini direncanakan akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan hingga

akhir tahun pelayanan sebesar 20% dari total jumlah penduduk di kecamatan Kalibaru.

Sementara untuk pelayanan perpipaan non-PDAM merupakan fokus utama dalam

peningkatan akses air minum masyarakat. Dengan adanya pelayanan unit SPAM IKK

Kalibaru dan peningkatan akses pelayanan dari jaringan perpipaan non PDAM maka

secara langsung akses air minum masyarakat yang menggunakan BJP tidak terlindungi

akan menurun secara bertahap dari 76,8% pada tahun 2013 menjadi 17,8% pada akhir

tahun 2033

Pembiayaan pengembangan SPAM di Kabupaten Banyuwangi dapat bersumber dari

beberapa sumber pendanaan yang pembiayaannya dibagi dalam 3 (tiga) tahap

pengembangan yaitu Program Jangka Pendek, Program Jangka Menengah, dan Program

Jangka Panjang dengan total biaya investasi hingga periode tahun 2033 adalah sekitar 1.652

Milyar Rupiah. Adapun rincian pembiayaan yang sudah dikelompokkan berdasarkan tahap

pengembangan disajikan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1.5 Porsi Pembiayaan Pembangunan SPAM di Kabupaten Banyuwangi

APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL

1 Program Jangka Pendek

Tahun 2013 - 2018

262.942 42.017 206.926 44.899 556.784

2 Program Jangka Menengah

Tahun 2019 - 2023

222.402 42.332 141.131 41.012 446.877

3 ProgramJangka Panjang

Tahun 2024 - 2033

361.174 68.063 158.047 61.581 648.866

JUMLAH 846.518 152.412 506.104 147.492 1.652.526

URAIANPORSI PEMBIAYAAN (x Juta Rupiah)

No.

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

11

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

Tabel 1.6 - Rekapitulasi Porsi Pembiayaan Program SPAM Kabupaten Banyuwangi

NO. KECAMATAN x Juta Rupiah

APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL

1 Kota Banyuwangi 83.475 12.240 154.902 47.418 298.036

2 Tegaldlimo 53.581 3.600 34.032 10.139 101.352

3 Muncar 52.117 4.320 38.193 11.466 106.096

4 Genteng 48.832 1.800 27.765 8.023 86.420

5 Rogojampi 48.604 2.160 23.028 6.654 80.446

6 Wongsorejo 27.499 1.440 10.211 2.950 42.100

7 Pesanggaran 29.646 1.440 15.991 4.895 51.972

8 Siliragung 31.404 1.440 15.598 4.775 53.217

9 Bangorejo 37.863 2.160 32.981 7.518 80.521

10 Purwoharjo 34.482 2.160 28.352 6.462 71.456

11 Cluring 20.392 1.440 12.826 3.926 38.584

12 Gambiran 38.912 10.128 24.505 7.501 81.045

13 Tegalsari 30.986 11.998 13.631 4.173 60.788

14 Glenmore 14.056 9.350 - - 23.406

15 Kalibaru 31.130 - - - 31.130

16 Srono 33.224 12.392 - - 45.616

17 Singojuruh 24.079 7.458 - - 31.537

18 Sempu 29.262 23.310 - - 52.572

19 Songgon 21.749 13.206 - - 34.955

20 Licin 31.300 8.058 - - 39.358

Total Kabupaten Banyuwangi 722.593 130.100 432.014 125.900 1.410.607

PPN 10% 72.259 13.010 43.201 12.590 141.061

TOTAL 794.853 143.110 475.215 138.490 1.551.668

PERIJINAN 2,5% 19.871 3.578 11.880 3.462 38.792

ENGINEERING SERVICE 4% 31.794 5.724 19.009 5.540 62.067

JUMLAH TOTAL 846.518 152.412 506.104 147.492 1.652.526

Besaran biaya investasi untuk program jangka pendek yang tersebar diseluruh kecamatan di

Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar 556,78 Milyar Rupiah. Pada tahap ini akan dibangun juga

beberapa unit produksi baru pada beberapa Unit SPAM Kecamatan.Adapun porsi pembiayaan

untuk pembangunan Jangka Pendek yang berakhir pada Tahun 2017 telah disajikan pada Tabel

dibawah ini

Tabel 1.7 - Pembiayaan Pembangunan Tahap Jangka Pendek

NO. KECAMATAN x Juta Rupiah

APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL

1 Kota Banyuwangi 32.924 5.400 83.102 17.688 139.114

2 Tegaldlimo 14.181 720 8.741 1.905 25.547

3 Muncar 12.377 1.440 13.157 2.491 29.465

4 Genteng 16.152 720 9.015 2.034 27.921

5 Rogojampi 16.385 720 8.252 1.687 27.044

6 Wongsorejo 8.242 720 5.561 748 15.271

7 Pesanggaran 10.836 720 7.024 1.782 20.363

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

12

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

NO. KECAMATAN x Juta Rupiah

APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL

8 Siliragung 10.881 720 6.786 1.908 20.295

9 Bangorejo 12.135 720 8.423 1.921 23.198

10 Purwoharjo 11.076 720 7.241 1.651 20.688

11 Cluring 6.826 720 5.787 1.377 14.709

12 Gambiran 15.110 3.225 8.225 1.878 28.438

13 Tegalsari 10.152 3.026 5.319 1.257 19.754

14 Glenmore 2.801 2.082 - - 4.883

15 Kalibaru 8.288 - - - 8.288

16 Srono 10.404 2.798 - - 13.202

17 Singojuruh 6.797 1.670 - - 8.467

18 Sempu 5.832 5.093 - - 10.924

19 Songgon 6.811 2.917 - - 9.728

20 Licin 6.238 1.736 - - 7.974

Total Kabupaten Banyuwangi 224.449 35.866 176.633 38.326 475.274

PPN 10% 22.445 3.587 17.663 3.833 47.527

TOTAL 246.894 39.452 194.297 42.159 522.801

PERIJINAN 2,5% 6.172 986 4.857 1.054 13.070

ENGINEERING SERVICE 4% 9.876 1.578 7.772 1.686 20.912

JUMLAH TOTAL 262.942 42.017 206.926 44.899 556.784

Tahap Pembangunan Jangka Menengah

Besaran biaya investasi untuk program jangka menengah yang tersebar diseluruh kecamatan di

Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar 446,87 Milyar Rupiah. Pada pembangunan jangka

menengah ini lebih banyak kepada urusan pengembangan cakupan pelayanan dengan program-

program penambahan jumlah sambungan rumah untuk pelayanan PDAM dan Perpipaan Non-

PDAM serta pembangunan unit SPAM BJP Terlindungi untuk kawasan yang tidak memungkin

dilayani oleh sistem perpipaan. Pada pembangunan jangka menengah ini porsi pembiayaan

terbesar adalah pendanaan dari APBN sebesar 189,84 Milyar Rupiah. Adapun porsi pembiayaan

untuk pembangunan Jangka Menengah yang berakhir pada Tahun 2023 telah disajikan pada

Tabel dibawah ini

Tabel 1.8 - Pembiayaan Pembangunan Tahap Jangka Menengah

NO. KECAMATAN x Juta Rupiah

APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL

1 Kota Banyuwangi 27.918 5.400 30.510 14.111 77.939

2 Tegaldlimo 15.831 1.440 11.803 2.779 31.853

3 Muncar 14.001 1.440 10.395 3.694 29.530

4 Genteng 8.598 - 9.015 2.204 19.817

5 Rogojampi 14.526 1.440 13.299 1.828 31.093

6 Wongsorejo 4.634 - 2.780 810 8.225

7 Pesanggaran 9.085 720 5.103 943 15.851

8 Siliragung 9.627 720 5.254 869 16.470

9 Bangorejo 9.820 720 8.200 1.693 20.433

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

13

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

NO. KECAMATAN x Juta Rupiah

APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL

10 Purwoharjo 9.086 720 5.639 1.455 16.901

11 Cluring 7.428 720 4.030 860 13.038

12 Gambiran 6.071 1.917 8.225 2.564 18.777

13 Tegalsari 9.725 3.238 6.217 1.197 20.377

14 Glenmore 3.557 2.244 - - 5.800

15 Kalibaru 7.219 - - - 7.219

16 Srono 7.212 2.990 - - 10.201

17 Singojuruh 5.462 1.794 - - 7.256

18 Sempu 7.404 5.559 - - 12.963

19 Songgon 4.721 3.161 - - 7.882

20 Licin 7.920 1.912 - - 9.832

Total Kabupaten Banyuwangi 189.844 36.135 120.471 35.008 381.457

PPN 10% 18.984 3.614 12.047 3.501 38.146

TOTAL 208.828 39.749 132.518 38.509 419.603

PERIJINAN 2,5% 5.221 994 3.313 963 10.490

ENGINEERING SERVICE 4% 8.353 1.590 5.301 1.540 16.784

JUMLAH TOTAL 222.402 42.332 141.131 41.012 446.877

Tahap Pembangunan Jangka Panjang

Besaran biaya investasi untuk program jangka panjang yang tersebar diseluruh kecamatan di

Kabupaten Banyuwangi adalah sebesar 648,86 Milyar Rupiah. Pada tahap pembangunan jangka

panjang ini porsi pembiayaan yang terbesar adalah oleh APBN sebesar 361,17 Milyar Rupiah.

Sama halnya dengan program jangka menengah, pada pembangunan jangka panjang ini lebih

banyak kepada urusan pengembangan cakupan pelayanan dengan program-program

penambahan jumlah sambungan rumah untuk pelayanan PDAM dan Perpipaan Non-PDAM serta

pembangunan unit SPAM BJP Terlindungi untuk kawasan yang tidak memungkin dilayani oleh

sistem perpipaan. Adapun porsi pembiayaan untuk pembangunan Jangka Panjang yang berakhir

pada Tahun 2033 telah disajikan pada Tabel dibawah ini

Tabel 1.9 - Pembiayaan Pembangunan Tahap Jangka Panjang

NO. KECAMATAN x Juta Rupiah

APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL

1 Kota Banyuwangi 22.633 1.440 41.290 15.619 80.983

2 Tegaldlimo 23.570 1.440 13.488 5.455 43.952

3 Muncar 25.739 1.440 14.640 5.281 47.100

4 Genteng 24.082 1.080 9.736 3.785 38.682

5 Rogojampi 17.692 - 1.478 3.139 22.309

6 Wongsorejo 14.622 720 1.869 1.392 18.604

7 Pesanggaran 9.725 - 3.864 2.170 15.758

8 Siliragung 10.897 - 3.557 1.998 16.451

9 Bangorejo 15.908 720 16.358 3.904 36.890

10 Purwoharjo 14.320 720 15.472 3.356 33.868

11 Cluring 6.138 - 3.009 1.689 10.837

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

14

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

NO. KECAMATAN x Juta Rupiah

APBN APBD I APBD II PDAM TOTAL

12 Gambiran 17.731 4.986 8.054 3.059 33.830

13 Tegalsari 11.109 5.734 2.095 1.719 20.657

14 Glenmore 7.698 5.025 - - 12.723

15 Kalibaru 15.624 - - - 15.624

16 Srono 15.608 6.605 - - 22.213

17 Singojuruh 11.821 3.994 - - 15.815

18 Sempu 16.026 12.658 - - 28.684

19 Songgon 10.218 7.127 - - 17.345

20 Licin 17.142 4.410 - - 21.552

Total Kabupaten Banyuwangi 308.301 58.099 134.910 52.566 553.876

PPN 10% 30.830 5.810 13.491 5.257 55.388

TOTAL 339.131 63.909 148.401 57.823 609.263

PERIJINAN 2,5% 8.478 1.598 3.710 1.446 15.232

ENGINEERING SERVICE 4% 13.565 2.556 5.936 2.313 24.371

JUMLAH TOTAL 361.174 68.063 158.047 61.581 648.866

Pengendalian kebocoran dapat dilakukan dengan menerapkan metode District Meter Area

(DMA). Adapun prinsip-prinsip dari metode DMA ini adalah:

Membagi wilayah pelayanan menjadi zona hidrolik kecil yang dapat dipisahkan.

Pengukuran aliran dan tekanan secara terus-menerus.

Sumber : Pelatihan Ambhara, 2006

Gambar 2 Diagram Skematis Pengembangan Sistem DMA Atau Zona Meter

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

15

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Seiring dengan peningkatan pelayanan kepada

pelanggan PDAM, maka kebutuhan tenaga kerja atau pegawai PDAM Kabupaten

Banyuwangijuga akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin tingginya

kebutuhan pelayanan PDAM, maka harus ditunjang dengan ketersediaan tenaga kerja PDAM

yang memadai sehingga PDAM dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap

masyarakat. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 47 tahun 1999 tentang

Pedoman Penilaian Kinerja PDAM, rasio ideal pegawai terhadap pelanggan adalah 1000

pelanggan berbanding 8 pegawai, artinya setiap 125 pelanggan dilayani oleh 1 orang

pegawai. Untuk mengetahui kebutuhan pegawai PDAM pada tahun 2014 hingga tahun 2033

dapat dilihat pada Tabel dibawah ini

Tabel 1.10 - Kebutuhan Sumber Daya Manusia di PDAM

Untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan pegawai PDAM, maka diperlukan pula

kegiatan pengembangan kualitas sumberdaya pegawai. Kegiatan yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pengawai dapat dilihat secara lebih jelas pada Tabel berikut ini :

Uraian Satuan 2014 2018 2023 2028 2033

Jumlah SR Unit 47.376 82.657 120.462 152.222 177.229

Ratio Pegawai

8: 1000 Pel

379 660 964 1.218 1.418

Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Banyuwangi

EXECUTIVE SUMMARY

16

PT. MULTI KARADIGUNA JASA

Tabel 1.11 - Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumberdaya Pegawai

No Kegiatan

Waktu (Tahun)

Jangka Pendek ( 2014–2017)

Jangka Menengah ( 2018–2023)

Jangka Panjang (2024–2033)

1 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang teknik min.setahun sekali

2 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang operasional min.setahun sekali

3 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang managemen dan pengelolaan min.setahun sekali

4 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang pelayanan dan pemasaran min.setahun sekali

5 Perekrutan pegawai baru sesuai kebutuhan jumlah dan kompetensi

6 Memanfaatkan fasilitas sarana prasarana penunjang kegiatan atau pekerjaan masing-masing pegawai

7 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang teknik min.enam bulan sekali

8 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang operasional min.enam bulan sekali

9 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang managemen dan pengelolaan m min.enam bulan sekali in.setahun sekali

10 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang pelayanan dan pemasaran min.enam bulan sekali

11 Pemberian beasiswa atau kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk 5% jumlah pegawai per tahun.

12 Pengadaan fasilitas sarana prasarana penunjang baru bagi kegiatan atau pekerjaan pegawai

13 Pelaksanaan perjanjian kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan layanan PDAM

√ √

14 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang teknik min.tiga bulan sekali

15 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang operasional min.tiga bulan sekali

16 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang managemen dan pengelolaan min.tiga bulan sekali

17 Pelaksanaan kegiatan pendidikan non formal, misalnya diklat, workshop, dan pelatihan di bidang pelayanan dan pemasaran min.tiga bulan sekali

18 Pemberian beasiswa atau kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi untuk 10% jumlah pegawai per tahun.

19 Pemberian jaminan hari tua bagi pegawai yang pensiun √ 20 Pemberian jaminan kesehatan bagi pegawai PDAM √ 21 Pemberian reward khusus bagi pegawai berprestasi √