Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
-
Upload
khaidir-waly -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
1/148
1
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB
TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG
TUGAS AKHIR
Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh
Gelar Ahli Madya pada Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
ADY JATMIKO
NIM. 201-12-043
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
2/148
2
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN iB
TAPENAS HASANAH PADA BANK BNI SYARIAH SEMARANG
TUGAS AKHIR
Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh
Gelar Ahli Madya pada Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
ADY JATMIKO
NIM. 201-12-043
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
3/148
3
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
4/148
4
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
5/148
5
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
6/148
6
MOTTO
“LEBIH BAIK MERANGKAK TETAPI JALAN KE DEPAN
DARIPADA BERPUTAR TAPI HANYA DIAM SAJA DI
TEMPAT”
”SEMUA ORANG PUNYA RASA TAKUT MAKA BERANILAH
UNTUK MEMBUANG RASA TAKUT”
“JIKA HIDUP HANYA SEKEDAR HIDUP KERA DI HUTAN
PUN BISA HIDUP. JIKA BEKERJA HANYA SEKEDAR
BEKERJA KERBAU DI SAWAH PUN BISA BEKERJA”
v
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
7/148
7
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk:
1.
Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak dan Ibu (Sutari dan Suprihati), terima kasih atas kasih sayang dan
doa yang diberikan selama ini.
3. Kakak-kakakku tercinta Heti Kusmirah dan Amin Kusmanto.
4. Teman dekat saya Tiara Kasih Mirasanti dan sahabat-sahabatku yang selalu
mendukungku dan menyemangatiku dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Teman-teman seperjuangan D III Perbankan Syariah angkatan 2012 yang
telah bersama berjuang selama ini.
6.
Almamaterku IAIN Salatiga.
vi
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
8/148
8
ABSTRAK
Jatmiko, Ady. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tapenas
Hasanah Pada Bank BNI Syariah Semarang). TugasAkhir. Jurusan D III
Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.Pembimbing Drs. H. Alfred, S, M.SI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran
tabungan iB Tapenas Hasanah diterapkan, bagaimana prosedur pengajuan
tabungan iB Tapenas Hasanah dilakukan, dan untuk mengetahui bagaimana
perkembangan tabungan iB Tapenas Hasanah, dengan metode kualitatif melalui
wawancara, penggunaan dokumen, dan observasi. Maka dari penelitian ini telah
dihasilkan bahwa strategi pemasaran di BNI Syariah Semarang menggunakan 4P
yaitu product (produk) , price (harga) , place (tempat) ,dan promotion (promosi)
bukan 7P atau 11P. Dalam pengajuan pembukaan rekening tabungan iB Tapenas
Hasanah maka calon nasabah harus memenuhi syarat-syaratnya yaitu mengisi
formulir, melampirkan identitas diri, melakukan setoran awal, dan untuk anak
dibawah 17 tahun menggunakan akta kelahiran. Perkembangan produk tabungan
iB Tapenas Hasanah selama 3 tahun mulai dari tahun 2013 sampai 2015 per bulan
Agustus mengalami kenaikan lebih dari 50% baik dari segi saldo tabungan
maupun jumlah nasabah produk tabungan iB Tapenas Hasanah.
Kata Kunci : Tabungan iB Tapenas Hasanah, Strategi Pemasaran
vii
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
9/148
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
―Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tapenas Hasanah Pada
Bank BNI Syariah Semarang” ini dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dan diajukan guna memenuhi salah satu syarat
kelulusan jurusan D III Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini banyak pihak yang telah membantu dan
memberikan bimbingan, maka selayaknya peneliti mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga beserta
wakil-wakilnya.
2. Bapak Dr. Anton Bawono S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.Si selaku Kepala Jurusan D III
Perbankan Syariah.
4.
Bapak Rifa‘i Gunawan, selaku pembimbing lapangan kegiatan magang.
5.
Drs. H. Alfred, S, M.SI., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir Ini.
6. Keluarga besar Bank BNI Syariah Semarang yang telah membantu dalam
pembuatan tugas akhir ini.
viii
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
10/148
10
7.
Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, serta motivasi
sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
8. Teman-teman DIII Perbankan Syariah (PS) Angakatan Tahun 2012.
9. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu
apapun yang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati
penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 14 Agustus 2015
Penulis
Ady Jatmiko
NIM. 201-12-043
ix
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
11/148
11
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH ................................................. iii
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ................................... iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 10
C. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................... 10
1.
Tujuan Penelitian ............................................................................ 102. Kegunaan Penelitian........................................................................ 10
D. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 11
E. Metode Penelitian.................................................................................. 16
1. Jenis Penelitian Kualitatif .............................................................. 16
2. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 16
F.
Penegasan Istilah .................................................................................. 17
G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 19
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 20
A.
Bank Syariah ........................................................................................ 201. Pengertian Bank Syariah ................................................................. 20
2. Perangkat yang Digunakan Bank Syariah ...................................... 22
3. Fungsi dan Peran Bank Syariah ..................................................... 24
4.
Tujuan Bank Syariah ....................................................................... 25
5. Ciri-ciri Bank Syariah .................................................................... 25
6.
Instrumen Keuangan ...................................................................... 26
B. Konsep Strategi Pemasaran ...................................................................26
1. Pengertian Strategi ........................................................................ 26
2. Pengertian Pemasaran .....................................................................28
3. Pengertian Strategi Pemasaran ........................................................32
4.
Segmentasi Pasar ............................................................................ 35
x
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
12/148
12
C.
Konsep Tabungan Mudharabah ............................................................ 36
1. Pengertian Tabungan ...................................................................... 36
2.
Tujuan Menabung di Bank ............................................................. 383. Manfaat Tabungan ......................................................................... 38
4. Manfaat Menabung di Bank Syariah .............................................. 39
D. Mudharabah .......................................................................................... 43
1. Pengertian Mudharabah ................................................................. 43
2. Landasan Teori ............................................................................... 45
3. Jenis-jenis Mudharabah.................................................................. 46
4. Karakteristik Mudharabah.............................................................. 47
5. Rukun Akad ................................................................................... 48
6. Bentuk-bentuk Akad Mudharabah ................................................ 48
7. Aplikasi Dalam Perbankan ............................................................. 49
8.
Manfaat Mudharabah ..................................................................... 50E.
Tabungan Mudharabah ......................................................................... 52
1. Landasan Syariah Tentang Tabungan ............................................ 52
2.
Ketentuan Tentang Tabungan Mudharabah ................................... 53
3. Perhitungan Bagi Hasil untuk Tabungan Mudharabah .................. 54
F.
Pengertian Akad ................................................................................... 54
1. Rukun Akad ................................................................................... 55
2. Syarat-syarat Akad ......................................................................... 56
3. Akad yang Digunakan Bank Syariah ............................................. 57
4. Keterkaitan Akad dan Produk ........................................................ 57
5.
Akad Bank Syariah ........................................................................ 58
a.
Akad Pola Titipan .................................................................... 58
b.
Akad Pola Pinjaman ................................................................. 59
c. Akad Pola Bagi Hasil ............................................................... 59
a. Musyarakah ......................................................................... 60
b. Mudharabah........................................................................ 61
BAB III LAPORAN OBJEK ........................................................................... 64
A.
Gambaran Umum Bank BNI Syariah .................................................. 64
B. Profil BNI Syariah ................................................................................ 65
C.
Visi-Misi Bank BNI Syariah ................................................................ 66
D.
Struktur Organisasi Bank BNI Syariah Cabang Semarang .................. 67E.
Susunan Manajemen Bank BNI Syariah Cabang Semarang ................ 68
F. Tugas dan Wewenang Jabatan Bank BNI Syariah Cabang Semarang 68
1. Branch Manager ............................................................................. 68
2. Operational Manager ..................................................................... 70
3. SME Financing ................................................................................ 72
4. Recovery dan Remedial ................................................................... 72
5. Customer Sales ................................................................................ 72
6.
Sub Branch Manager ...................................................................... 74
7. Consumer Processing ..................................................................... 76
8. Consumer Service............................................................................ 76
9.
General Affair Head ........................................................................ 78
xi
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
13/148
13
10.
Operational Head ........................................................................... 78
G. Produk-produk Bank BNI Syariah Semarang ...................................... 80
a.
Prdouk Pendanaan .......................................................................... 80 b. Produk Pembiayaan .................................... 84
c.
Produk Jasa dan Layanan ............................................................... 91
BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 93
A.
Prosedur Pengajuan Tabungan iB Tapenas Hasanah ........................... 93
1.
Pengertian Tabungan iB Tapenas Hasanah .................................... 93
2. Prosedur Pengajuan/Persyaratan Tabungan iB Tapenas Hasanah . 94
B.
Strategi Pemasaran Produk Tabungan iB Tapenas Hasanah................. 94
1. Strategi Produk ( Product Startegi) ................................................. 95
2.
Strategi Harga ( Price Strategi) ....................................................... 983. Strategi Lokasi dan Layout ( Place Strategi and Layout ) ............ 100
4. Strategi Promosi ( Promotion Strategi) ........................................ 104
C. Perkembangan Produk Tabungan iB Tapenas Hasanah Antara
Tahun 2013-2015 pada Bank BNI Syariah Semarang ....................... 109
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 112
A. Kesimpulan ......................................................................................... 112
B. Saran ................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
14/148
14
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Mudharabah 51
Gambar 3.1 Struktur Kepengurusan Bank BNI Syariah Cabang Semarang 67
Gambar 4.1 Letak Bank BNI Syariah Semarang Jl. A Yani No. 152 101
Gambar 4.2 Peta Bank BNI Syariah Semarang 102
Gambar 4.3 Layout Upada bagian Hall kantor BNI Syariah Semarang 103
Gambar 4.4 Layout garis bagian Operaional Legal 104
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
15/148
15
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nasabah Tabungan IB Tapenas Hasanah dari Tahun 2013-2015 8
Tabel 4.1 Promosi Produk Tabungan IB Tapenas Hasanah 108
Tabel 4.2 Saldo tabungan IB Tapenas Hasanah tahun 2013-2015 110
Tabel 4.3 Nasabah Tabungan IB Tepenas Hasanah Dari Tahun 2013-2015 111
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
16/148
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
17/148
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan
deposito, kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam
uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank
juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau
menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti
pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran
lainnya.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10
November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
―badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak‖ (Kasmir, 2013:24).
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas bahwa
bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan,
sehingga berbicara mengenai bank tidak lepas dari masalah uang.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
18/148
2
kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana adalah mengumpulkan
atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian
dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang
berbagai strategi agar masayarakat mau menanamkan dananya dalam
bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat
adalah seperti giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak
perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan
kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut bisa berupa hadiah, bagi hasil,
bunga, pelayanan dan balas jasa lainnya.
Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah tidak dikenal dengan
istilah bunga dalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun
peminjam. Di bank ini jasa yang diberikan sesuai dengan prinsip syariah
sesuai dengan hukum islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh Bank
Syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),
pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah) prinsip
jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan
(ijarah) atau dengan adanya pemilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). Sistem
bank berdasarkan prinsip syariah sebelumnya di Indonesia hanya
dilakukan oleh Bank Syariah seperti Bank Muamalat Indonesia dan BPR
syariah lainnya. Dewasa ini sesuai dengan Undang-Undang Perbankan
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
19/148
3
Nomor 10 Tahun 1998 yang baru bank umum pun dapat menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah asal sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan olek Bank Indonesia (Kasmir, 2013:24).
Jenis bank jika dilihat dari cara menentukan harga terbagi menjadi
dua macam, yaitu bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bank
berdasarka prinsip syariah (Kasmir, 2013:166). Pengertian kata
―konvensional‖ menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
―,menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan‖. Sementara itu, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) adalah ―berdasarkan kesepakatan
umum‖ seperti adat, kelaziman, kebiasaan. Berdasarkan pengertian itu
bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan
metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih daulu, menjadi
kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode
bagi hasil.
Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan
mengeluarkan produk-produk untuk menyerap dana masyarakat antara lain
tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang
telah dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit
investasi, kredit modal kerja, kredit konsumtif, kredit jangka pendek; dan
pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang, Letter
of Credit dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft,
wali amanat, penjamin emisi, dan perdagangan efek.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
20/148
4
Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an.
Pemprakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Bank syariah
adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam,
maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-
ketentuan syariah islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalah sesuai islam. Falsafah dasar beroperasinya bank syariah
yang menjiawai seluruh hubungan transaksinya adalah efisiensi, keadilan,
dan kebersamaan. Efeisiensi mengacu pada prinsip saling membantu
secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Keadilan
mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan
yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan
mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk
saling meningkatkan produktivitas.
Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya
sangat berbeda dengan bank konvensioanal. Penentuan harga bagi bank
syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah
penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang
akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima
penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah:
a. Pembiayaan berdasarakan prinsip bagi hasil (mudharabah)
b. Pembiayaan berdasarkan penyertaan modal (musyarakah)
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
21/148
5
c.
Pinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah)
d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan (ijarah)
e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)
Setiap bank-bank syariah mempunyai bermacam-macam produk
yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di dalam
menawarkan produknya maka terjadi persaingan antara bank-bank syariah
sehingga perlu adanya strategi didalam pemasaran masing-masing bank
tersebut. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan berminat
untuk ,mengambil manfaat dari produk-produk yang ditawarkan sesuai
dengan kebutuhannya.
Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau
dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan
pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat
memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan
dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa
sasaran pasar. Strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang
mencakup beberapa hal analisis atas kesempatam-kesempatan, pemilihan
sasaran-sasaran, pengembangan strategi, perumusan rencana,
implementasi serta pengawasan (Dagun, 2000:804).
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
22/148
6
Ada tiga produk dalam bank syariah antara lain pendanaan,
pembiayaan, dan jasa perbankan. Salah satunya adalah pendanaan. Di
dalam pendanaan juga ada beberapa produk dan salah satungan adalah
tabungan. Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan
Nomor 10 Tahun 1998 adalah ―simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu‖. Syarat – syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai
dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung
(Kasmir, 2013:69-70). Bank syariah menerima simpanan dari nasabah
dalam bentuk rekening tabungan (saving account) untuk keamanan dan
kemudahan pemakaian, seperti rekening giro, tetapi tidak sefleksibel
rekening giro, karena nasabah tidak dapat menarik dananya dengan cek.
Prinsip yang digunakan dapat berupa wadiah (titipan), qard (pinjaman
kebajikan), mudharabah (bagi hasil).
Bank BNI Syariah Semarang menjadi objek penelitian karena BNI
Syariah Semarang ini telah berkembang dan maju. Bank BNI Syariah
Semarang mampu bersaing dengan bank-bank syariah lainnya yang ada di
Indonesia, hal ini dibuktikan dengan adanya 38 cabang, 54 kantor cabang
pembantu, 4 kantor kas, serta lebih dari 1.000 Syariah Channelling Outlet
BNI (SCO BNI).
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
23/148
7
Bank BNI Syariah Semarang sebagai lembaga keuangan
mempunyai strategi-strategi pemasaran pada setiap produk-produk yang
mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan
tertarik untuk mengambil manfaat dari produk yang ditawarkan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya. Tabungan IB Haji Hasanah,
tabungan IB Hasanah, Tabungan IB Prima Hasanah,Tabungan IB Tapenas
Hasanah, Tabungan IB Bisnis Hasanah, Tabunganku IB, Giro IB Hasanah,
dan Deposito IB Hasanah merupakan produk-produk pendanaan Bank BNI
Syariah Semarang dimana masing-masing produk tersebut mempunyai
keunggulan. Tabungan IB Tapenas Hasanah adalah simpanan mudharabah
yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh
kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan. Tabungan IB Tapenas
Hasanah dengan investasi dana untuk perencanaan masa depan yang
dikelola berdasarkan prinsip syari‘ah dengan akad mudharabah mutlaqah
menggunakan sistem setoran bulanan, dimana produk tersebut bermanfaat
untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan,
ibadah umrah, pendidikan dan rencana masa depan lainnya. Produk
tabungan IB Tapenas Hasanah memiliki bagi hasil yang cukup tinggi jika
dibandingkan dengan tabungan lain, produk tersebut juga mendapatkan
fasilitas berupa asuransi kesehatan dan fasilitas-fasilitas lain.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
24/148
8
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Nasabah Tabungan iB Tepenas Hasanah Dari
Tahun 2013-2015/bulan Agustus
No. Tahun Jumlah Nasabah
1. 2013 50449
2. 2014 54876
3. 2015 52554
Sumber: Wawancara dengan Bp. Nunuk Nugroho selaku penyelia umumBNI Syariah Cabang Semarang pada hari Kamis 6 Agustus 2015 pukul
16.00 WIB.
Berdasarkan tabel di atas perkembangan jumlah nasabah produk
tabungan IB Tapenas Hasanah pada BNI Syariah Semarang cukup pesat
untuk seluruh wilayah di Indonesia, maka penulis tertarik untuk meneliti
strategi pemasaran tabungan IB Tapenas Hasanah. Produk ini banyak
diminati masyarakat karena terkait dengan bagi hasil yang cukup tinggi,
akan tetapi hal ini tidak terjadi di BNI Syariah Semarang. Nasabah produk
tabungan IB Tapenas Hasanah dari tahun 2013-2015 per bulan Agustus
hanya ada 333 nasabah dari total 157879 nasabah produk tabungan IB
Tapenas Hasanah yang ada di seluruh Indonesia, hal ini menunjukkan
bahwa perkembangan jumlah nasabah di BNI Syariah Semarang hanya
tumbuh sekitar 0,003% .
Tabungan IB Tapenas Hasanah adalah produk tabungan yang
memberikan bagi hasil cukup tinggi kepada nasabahnya, tetapi jika dilihat
perkembangan di bank BNI Syariah Semarang kecil sekali, hal ini terkait
dengan strategi pemasaran yang dilakukan pihak BNI Syariah Semarang
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
25/148
9
kurang gencar dalam mempromosikan produk tersebut. Dari permasalahan
tersebut maka perlu dilakukan analisis strategi pemasaran produk tabungan
IB Tapenas Hasanah. Hal itu dilakukan sebagai strategi untuk
meningkatkan pemasaran produk tersebut.
Perkembangan produk tabungan IB Tapenas Hasanah harus
diketahui pihak bank dan nasabah. Bagi BNI Syariah Semarang jika
perkembangan belum sesuai dengan apa yang diharapkan itu berarti
strategi pemasaran yang digunakan belum cukup berhasil, maka harus
dilakukan atau mencari strategi pemasaran yang baru agar masyarakat
lebih tertarik lagi menggunakan produk tabungan IB Tapenas Hasanah ini.
Dari latar belakang masalah penulis tertarik untuk meneliti tentang
analisis strategi pemasaran, yang mana di BNI Syariah Semarang produk
tabungan ini masih kecil perkembangannya. Penulis ingin mengetahui
perkembangan yang masih kecil ini apakah disebabkan oleh strategi
pemasaran yang kurang maksimal pada bank BNI Syariah Semarang atau
dari faktor lain. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk
menganalisis strategi pemasaran yang sudah dilakukan bank BNI Syariah
Semarang.
Berdasarkan penjelasan diatas penuis menuangkan hasil penelitian
dalam tugas akhir ini dengan “Analisis Strategi Pemasaran Produk
Tabungan iB Tapenas Hasanah Pada Bank BNI Syariah Semarang”.
Dengan adanya Tapenas tidak hanya pihak nasabah yang
diuntungkan, tetapi bank juga memberi peran penting didalam dunia
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
26/148
10
pendidikan di Indonesia. Sehingga sangat diharuskan adanya sebuah
kesepakatan mengenai keuntungan yang diperoleh dari masing-masing
pihak. Penyusun berharap, melalui penelitian yang dilakukan mampu
memberikan konstribusi yang baik dan keuntungan bagi banyak pihak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pengajuan produk tabungan iB Tapenas Hasanah
pada BNI Syariah Semarang?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk iB Tapenas Hasanah pada BNI
Syariah Semarang?
3. Bagaimana perkembangan produk iB Tapenas Hasanah di BNI Syariah
Semarang dari tahun 2013-2015?
C. Tujuan dan Kegunaan
1.
Tujuan
a.
Untuk mengetahui prosedur pengajuan produk tabungan iB
Tapenas pada BNI Syariah Semarang.
b. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk iB Tapenas pada BNI
Syariah Semarang.
c.
Untuk mengetahui perkembangan produk iB Tapenas di BNI
Syariah Semarang dari tahun 2013-2015.
2. Kegunaan
a.
Bagi peneliti
1. Untuk menambah wawasan dan pengalaman peneliti mengenai
teori yang didapat selama berada dibangku perkuliahan.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
27/148
11
2.
Salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi
Islam pada program studi D III Perbankan Syariah.
b. Bagi Perguruan Tinggi
1. Agar karya ilmiah dapat digunakan sebagai salah satu referensi
maupun tambahan informasi bagi mahasiswa umum khususnya
mahasiswa IAIN Salatiga.
2. Menambah pengetahuan tentang cara pemasaran Produk
Tabungan iB Hasanah pada BNI Syariah Semarang.
c.
Bagi BNI Syariah Semarang
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi
pihak BNI Syariah Semarang untuk mengetahui tanggapan
konsumen tentang perbankan syariah dan pengaruhnya terhadap
keputusan menjadi nasabah. Selain itu, untuk memberikan
sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam
mengevaluasi atau memperbaiki kinerjanya guna memperluas
pengetahuan konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai masukan
untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen.
d.
Bagi pihak lain
Karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai referensi jika
ingin mengambil topik yang sama pada karya ilmiahnya.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Rina Utami Fitriliana, 2009, dalam
skripsi yang mengangkat tentang “Strategi Pemasaran
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
28/148
12
Produk”menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah PT. BNI Syariah
cabang Surakarta telah melaksanakan strategi pemasaran dengan
menggunakan marketing mix yang meliputi place, price, product, dan
promotion. Hambatan-hambatan yang dihadapi PT. BNI Syariah cabang
Surakarta dalam pemasaran produk adalah kurangnya pengetahuan yang
mendalam masyarakat mengenai bank syariah, kurangnya sumber daya
manusia pemasaran yang kompeten dan ketetapan sistem dari pusat yang
sangat ketat. Saran yang dapat peneliti berikan pada PT. BNI Syariah
cabang Surakarta adalah lebih meningkatkan pelayanan serta kualitas
produk agar tetap mampu bersaing dan lebih meningkatkan manajemen
mutu, sumber daya manusia, sistem kerja, dan mampu menciptakan
strategi yang kompetitif.
Anis Wahyuningtyas (2013) dalam penelitiannya yang berjudul
Analisis Produk simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan
(SIMUDAMAPAN) Di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel
Boyolalimenyimpulkan bahwa perkembangan produk SIMUDAMAPAN
di KJKS BMT Tumang Ampel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013
menunjukkan adanya pertumbuhan dan mengalami perkembangan yang
ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah nasabah serta jumlah saldo
simpanan. Strategi pemasaran produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT
Tumang Ampel dalam mencari nasabah yaitu dengan menetapkan target
market atau pasar sasaran yang tepat dan segmentasi, pemilihan pemasaran
(orang yang memasarkan produk) yang tepat dam prospek yang jelas,
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
29/148
13
perencanaan produk, serta promosi yang meliputi promosi melalui
periklanan, sales promotion (promosi penjualan) dan personal selling
(penjualan pribadi).
Sonny Ferari (2010) dalam penelitiannya yang mengangkat judul
tentang Strategi Pemasaran Tabungan (Studi Kasus Pada Bank Tabungan
Negara) Cabang Padang menyimpulkan bahwa tabungan yang berhasil
dihimpun paling banyak dari tahun ke tahun adalah tabungan e‘Batara Pos.
Hal ini disebabkan oleh promosi-promosi yang dilakukan PT. BTN
(Persero) Cabang Padang, yang menarik perhatian masayarakat serta juga
karena timbulnya kesadaran masayarkat akan pentingnya arti menabung di
bank daripada menabung atau menyimpan uangnya dirumah sendiri,
dimana hal itu akan mempunyai resiko yang tinggi misalnya pencurian.
Strategi-strategi pemasaran tabungan yang digunakan agar dapat
menunjang peningkatan jumlah nasabah pada PT. BTN Cabang Padang,
yaitu strategi produk. Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk
yang berkualitas tinggi, sehingga bank dituntut agar memodifikasi produk
yang sudah ada menjadi lebih menarik. Dalam hal ini Bank BTN Cabang
Padang telah melakukan berbagai strategi produk agar memiliki
keunggulan yang lebih jika dibandingkan dengan produk pesaing. Bank
BTN Cabang Padang telah menciptakan sendiri produk tabungan seperti
tabungan e‘Batara Pos, Tabungan Batara, Tabungan Batara Prima,
Tabungan Haji Nawaitu. Produk-produk ini bertujuan untuk memuaskan
keinginan penabungnya, sehingga penabungnya tersebut merasakan
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
30/148
14
manfaat dan keuntungan jika memakai produk tersebut. Strategi harga,
strategi promosi, strategi lokasi, people, process, customer service. Dalam
meningkatkan program tabungan, maka PT. BTN (persero) Cabang
Padang mengharapkan akan ada kesadaran penabung untuk menyimpan
uangnya di bank khususnya Bank BTN Cabang Padang.
Anggi Sulaiman (2011), pada penelitiannya yang berjudul
“Analisis Strategi Pemasaran Produk Wadi’ah Bank Mega Syariah
Pusat” menyimpulkan bahwa rencana pemasaran produk-produk pada
bank Mega Syariah yang ditawarkan kepada masyarakat atau nasabah-
nasabah sesuai dengan kebutuhan setiap masing-masing produk, dalam
PLC (Product Life Cycle) tergantung pada produk tersebut berada pada
masa apa. Strategi pemasaran yang dibutuhkan dalam pengenalan atau
pengembangan produk-produk bank Mega Syariah tidak ditentukan lama
waktunya tergantung hasil target yang didapat.
Strategi-strategi yang diimplementasikan bank Mega Syariah
dalam pemasaran diantaranya adalah memprioritaskan nasabah pada
CASA (Current Acc and Saving Acc) dengan dana murah, dibandingkan
deposito yang mempunyai biaya dana tinggi. untuk mencari sumber-
sumber dana murah (CASA) tersebut bank Mega Syariah mengeluarkan
produk baru diantaranya yaitu Produk tabungan Haji dengan melayani
setoran dana haji dan setoran wakaf tunai, sehingga diharapkan dapat
mengurangi cost of fund bank. Bank Mega Syariah juga melakukan
seresain benefit dari produk-produk yang sudah ada. Bentuknya berupa
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
31/148
15
program talangan bagi hasil dan pemberian hadiah langsung (gimmick)
pada nasabah yang membuka rekening baru di beberapa produk funding.
Pengawasan (pengevaluasian) perencanaan program-program
termasuk dalam produk-produk simpanan maupun pembiayaan dilakukan
setiap tahunnya dan kelengkapan organ perusahaan dewan komisaris dan
direksi hal yang penting sebagai fungsi pelaksanaan dan pengawasan
usaha, yang terdiri dari 3 (tiga) orang komisaris dan 4 (empat) orang
direksi.
Ana Septa Utami (2009), dalam penelitiannya yang berjudul
“Mekanisme dan Prosedur Pembiayaan Murabahah di PT BPRS Asad Alif
Sukorejo Kendal” menyimpulkan bahwa:
1. Prosedur yang digunakan BPRS Asad Alif Sukorejo Kendal untuk
memberikan pembiayaan kepada nasabah adalah dengan mengajukan
permohonan pembiayaan. Setelah itu pihak bank akan melakukan
pemeriksaan, persetujuaan, dan realisasi apabila pembiayaan telah
disetujui.
2.
Faktor-faktor yang menjadi penilaian terhadap calon debitur yang
mengajukan pembiayaan murabahah BPRS Asad Alif Sukorejo
Kendal adalah sebagai berikut:
a. Jaminan yang digunakan
b. Kelayakan usaha, dan
c. Repayment
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
32/148
16
E. Metode Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir, penulis akan menggunakan metode
penelitian yaitu:
1. Metode penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan apa yang ada di lapangan ( Bodgan dan
Taylor, 1975:5 ). Selain itu landasan teori juga dimanfaatkan untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang dapat digunakan untuk mendukung suatu tujuan
peneliti ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan langsung yang dilakukan oleh dua
belah pihak dengan maksud tertentu. Yaitu pewawancara (yang
mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai (yang memberi
jawaban) atas pertanyaan itu (Moeloeng, 2002:135). Wawancara
dilakukan dengan santai dan tidak terlalu formal agar tidak
terjadiwawancara yang bersifat pribadi antara peneliti dan
responden.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
33/148
17
2.
Penggunaan Dokumen
Merupakan pedoman untuk mendapatkan data teori sebagai
pendekatan dalam menguraikan variabel-variabel sehingga menjadi
jelas atau dengan pengumpulan data yang diperoleh dari buku-
buku, literatur-literatur, surat kabar, kamus, internet, dan sumber
lainnya yang memuat informasi yang mendukung dan relevan
untuk digunakan dalam penelitian.
3.
Observasi
Observasi berarti pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap
fenomena yang diselidiki (Sutrisno, 1992:132). Untuk mencari
informasi dan mengumpulkan data yang diperlukan penulis adalah
mendatangi langsung kantor Bank BNI Syariah Semarang.
Observasi yang diamati yaitu pada Strategi Pemasaran Tabungan
iB Tapenas Hasanah pada Bank BNI Syariah Semarang.
F. Penegasan Istilah
1.
Analisis
Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna
meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
2. Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan
manusia (Wikipedia, 2015).
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
34/148
18
3.
Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu (Kasmir, 2013:69).
4. Akad
Akad adalah sesuatu yang menjadi tekad seseorang untuk
melaksanakan, baik yang muncuk dari satu pihak, seperti wakaf, talak,
bersumpah, maupun yang muncul dari dua pihak, seperti jual beli,
sewa, wakalah, dan gadai (Ascarya, 2013:35).
5. Mudharabah
Secara singkat mudharabahatau penanaman modal adalah penyerahan
modal uang kepada orang yang berniaga sehingga ia mendapatkan
persentase keuntungan (Al-Mushlih dan Ash-Shawi, 2004).
6. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan.
7. Strategi
Strategi adalah suatu ilmu untuk menggunakan sumberdaya-
sumberdaya untuk melaksanakan kebijakan tertentu (Tim Penyusun
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997:199).
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
35/148
19
8.
Tapenas
Adalah tabungan perencanaan berjangka waktu dengan sistem
setoran bulanan yang dikelola secara syariah dengan akad mudharabah
muthlaqah.
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode
penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori. Dalam bab ini peneliti menjelaskan tentang
teorti-teori yang mendukung terhadap analisis peneliti.
Bab III Laporan Obyek. Bab ini berisi gambaran umum, profil
bank, visi-misi bank, struktur organisasi bank, susunan manajemen bank,
tugas dan wewenang bank, dan produk-produk bank.
Bab IV Analisis. Bab ini berisi tentang penjelasan pemasaran bank
syariah agar nasabah menjadi lebih banyak melalui produk TAPENAS
(Tabungan Pendidikan Anak Sekolah) serta strategi pemasaran produk
tersebut.
Bab V Penutup. Bab ini menguraikan kesimpulan berdasarkan
analisis tersebut maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil
penelitian. Sedangkan saran setelah adanya peneliti dan pengamatan pada
bank syariah.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
36/148
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa perancis, dan
bancodalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau bangku. Kata
penting atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan
benda-benda berharga, seperti emas, peti berlian, peti uang dan
sebagainya. Dalam Al-Quran istilah bank tidak disebutkan secara
eksplisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memakai
unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban
maka semua itu disebutkan dengan jelas, seprti zakat, sadaqah,
ghanimah (harta rampasan perang), ba’i (jual beli), dayn (utang
dagang), maal (harta) dan sebagainya, yang memiliki fungsi yang
dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi.
Pada umumnya yang dimaksud bank syariah adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain
dalam lalu lintas pembayaran serta peradaran uang yangberoperasi
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan pengertian
bank syariah menurut beberapa ahli adalah:
Menurut UU No. 10 Tahun 1998, bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
20
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
37/148
21
menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan
rakyat syariah.
Menurut Sudarsono (2003), bank syariah adalah lembaga keuangan
yang memberikan kredit dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi dengan prinsip-
prinsip syariah. Meski memiliki prinsip dan pengertian berbeda,
tetapi bank syariah memiliki fungsi yang sama dengan fungsi bank-
bank lainnya. Fungsi-fungsi tersebut adalah menciptakan uang,
mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, menghimpun dana
simpanan masyarakat, dan mendukung kelancaran transaksi
internasional. Keempat fungsi tersebut bisa ditambahkan ke dalam
pengertian bank syariah menurut para ahli agar masyarakat lebih
memahami konsep bank syariah. Oleh karena itu, usaha bank akan
selalu berkaitan dengan masalah uang yang merupakan barang
dagangan utamanya.
Selain itu, yang dimaksud dengan prinsip syariah dijelaskan pada
Pasal I butir 13 Undang-Undang tersebut, yakni sebagai berikut:
“Prinsip syariah adalah aturan perjanjian bedasarkan hukumislam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau
pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip
bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan
modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah), atau pembiayaan dengan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan
adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lainnya (ijarah wa iqtina)” (Undang -Undang
Perbankan:1998)
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
38/148
22
Kegiatan bank dan usaha bank akan selalu berkaitan dengan
komoditas antara lain:
a. Pemidahan uang
b. Menerima dan membayar kembali uang dalam rekening koran
c. Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga
lainnya
d. Membeli dan menjual surat-surat berharga
e.
Membeli dan menjual cek, wesel, kertas dagang
f.
Memberi kredit, dan;
g.
Memberi jaminan kredit (Sudarsono, 2003:18).
2. Perangkat yang digunakan bank syariah
a. Surat berharga pasar uang (SBPU) mudharabah
Surat berharga pasar uang (SBPU) mudharabah digunakan untuk
membantu bank syariah untuk mengatasi kesenjangan likuidasi
yang bersifat sementara akibat mismatch dalam pendanaan,
ataupun mengatasi kemungkinan terjadinya kesalahan kliring dan
sebagai sumber pendanaan untuk kegiatan pembiayaan bank
syariah. Ketentuan-ketentuan SBPU adalah sebaga berikut:
1) Pembelian SPBU nasabah bank syariah adalah sebesar nilai
nominal tanpa diskonto dengan jangka waktu maksimal 180
hari.
2) Bank syariah dapat membeli kembali SBPU tersebut pada
tanggal jatuh tempo sebesar nilai nominalnya.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
39/148
23
3)
Atas penggunaan fasilitas SBPU ini bank syariah akan
memberikan imbalan dalam bentukbagi hasil yang berlaku pada
banksyariah yang tercermin dari pendapatan operasional bank
syariah, dan dihitung secara berkala setiap 90 hari.
b. Ba’i Al Dayn
Bai al dayn atau jula beli hutang merujuk pada pembiayaan utang.
Didalam prinsip ini pembiayaan dibuatkan berdasarkan jual beli
dokumen perdagangan dan pembiayaaan digunakan bagi tujuan
pengeluaran, perdagangan dan perkhidmatan. Ketentuan-ketentuan
al Dayn sebagai berikut:
a. Nasabah yang telah menerima fasilitas jual beli dari bank
syariah akan mengeluarkan surat hutang ( promissory note),
sementara bank syariah sendiri tidak dapat menerbitkan surat
hutang, maka promissory note di-endos dan menjadi underlying
transactioan untuk menerima dari bank konvensional.
b.
Adapun kompensasi atas penempatan dana ( placing ) dan
penerimaa dana (taking ) masih mengacu pada hitungan yang
ditetapkan oleh pihak couterpart (bank konvensional) dimana
bank syariah (pada waktu itu) harus mengoptimalkan kelebihan
dananya dan masuk sebagai pendatang baru dengan sistem
yang belum dikenal oleh bank konvensional.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
40/148
24
3. Fungsi dan peran bank syariah
Fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum dalam
pembukaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI
( Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institution), sebagai berikut:
a. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana
nasabah.
b.
Investor bank syariah dapat menginvestasikan dana yang
dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
c.
Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah
dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan
sebagai lazimnya.
d.
Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas
keuangan syariah, bank Islam juga memiliki kewajiban untuk
mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan,
mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya (Sudarsono,
2003:31).
Sedangkan menurut Wiroso bank syariah mempunyai fungsi yang
berbeda dengan bank konvensional, fungsi bank syariah juga
merupakan karakteristik bank syariah. Dengan diketahui fungsi bank
syariah yang jelas akan membawa dampak dalam pelaksanaan
kegiatan usaha bank syariah (Wiroso, 2005:4).
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
41/148
25
4. Tujuan bank syariah
a.
Mengarahkan kegiatan ekonomi untuk ber-muamalat secara Islam.
b. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi denagn jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi.
c. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka
peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin yang
diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif.
d.
Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya
merupakan program usaha utama dari negara-negara yang sedang
berkembang.
e. Untuk menjaga stabiltas ekonomi dan moneter.
f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank
non syariah.
5. Ciri-ciri bank syariah
a. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian
diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal.
b.
Penggunaan presentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran selalu dihindari.
c. Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah tidak
menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang
ditetapkan di muka.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
42/148
26
d.
Pengerahan dana masayarakat dalam bentuk deposito tabungan
oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (wadiah) sehingga
penyimpan tidak dikenakan imbalan.
e. Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas untuk mengawasi
operasionalisasi bank dari sudut syariahnya.
f. Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara
pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana juga
mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah.
6. Instrumen Keuangan Syariah
Instrumen keuangan syariah yang tersedia di perbankan sayriah
Indonesia bukan merupakan produk-produk yang ditawarkan bank
syariah kepada nasabahnya, melainkan hanya merupakan instrumen
keuangan yang dimanfaatkan bank syariah untuk manajemen
likuiditasnya untuk sementara dan berjangka.
B. Konsep Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategos yang
diambil dari kata stratos yang berarti militer dan Ag yang berarti
memimpin. Pada konteks awalnya, strategi diartikan sebagai
generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam
membuat rencana untuk melakukan musuh dan memenangkan perang
(Zulkifli, 1999:8). Namun pada akhirnya, strategi berkembang untuk
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
43/148
27
semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial,
budaya, dan agama (Manna Abdul Djaliel, 1999:8).
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah
strategi adalah suatu ilmu untuk menggunakan sumberdaya-
sumberdaya untuk melaksanakan kebijakan tertentu (Tim Penyusun
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997:199).
Sedangkan menurut Din Syamsudin, strategi mengandung arti
antara lain:
a.
Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan.
b.
Seni dalam mensiasati pelaksanaa rencana atau program untuk
mencapai tujuan.
c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan
fungsi dan peran penting dalam mencapai keberhasilan (Din
Syamsudin, 2000:127).
Menurut Sondang Siagian untuk memenuhi persyaratan-
persyaratan strategi yang baik, ada beberapa kriteria yang harus
dipenuhi antara lain:
a.
Strategi sebagai keputusan jangka panjang harus mengandung
penjelasan singkat tentang masing-masing komponen dari strategi
organisasi yang bersangkutan, dalam arti terlihat kejelasan dari
ruang lingkup, pemanfaatan sumber dana dan daya, serta
keunggulannya, bagaimana menghasilkan keunggulan tersebut dan
sinergi antara komponen-komponen tersebut diatas.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
44/148
28
b.
Strategi sebagai keputusan jangka panjang yang mendasar sifatnya
harus memberikan petunjuk tentang bagaimana strategi akan
membawa organisasi lebih cepat dan efektif menuju tercapainya
tujuan dan berbagai sasaran oraganisasi.
c. Strategi organisasi dinyatakan dalam pengertian fungsional, dalam
arti jelasnya satuan kerja sebagai pelaksana utama kegiatan melalui
pembagian kerja uang jelas sehingga kemungkinan terjadinya
tumpah tindih, saling lempar tanggung jawab dan pemborosan dapat
dicegah.
d.
Pernyataan strategi itu harus bersifat spesifik dan tepat, bukan
merupakan pernyataan-pernyataan yang masih dapat
diimplementasikan dengan berbagai jenis interprestasi yang pada
selera dan persepsi individu dari pembuat interprestasi (Sondang,
1986:23).
2. Pengertian pemasaran
Pemasaraan merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Semua
perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong, pemasaaran adalah sebuah proses
sosial dan manajerialnya yang dengannya individu-individu dan
kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
mereka inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan
produk-produk dan nilai satu sama lain (Kotler dan Amstrong,
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
45/148
29
1997:3).Menurut Basu Swastha dan Irawan, pemasaran adalah satu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjuk untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasaa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Bashu Swastha:
1997:5).Menurut Kasmir, pemasaran merupakan usaha untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk
dan jasa.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses
pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang
diproduksi. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk
menentukan produk pasar, harga dan promosinya. Kegiatan pemasaran
tidak bermula pada saat selesaainya proses produksi, juga tidak
berakhir pada saat penjualan dilakukan.
Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek
maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya
untukmerebut hati konsumen terutama untuk produk yang baru
diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk
mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
46/148
30
Berikut ini beberapa tujuan suatu perusahaan dalam melakukan
kegiatan pemasaran, antara lain:
1. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan akan suatu produk
maupun jasa.
2. Dalam rangka memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu
produk atau jasa.
3. Dalam rangka memberikan kepuasan semaksimal mungkin
terhadap pelanggannya.
4.
Dalam rangka meningkatkan penjualan dan laba.
5.
Dalam rangka ingin mengusai pasar dan menghadapi pesaing.
6. Dalam rangka memperbesar kegiatan usaha.
Ada beberapa konsep alternative yang dilakukan organisasi dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan pemasaran yaitu:
a. Konsep Produksi
Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan
menyukai produk-produk yang tersedia selaras dengan
kemampuan (highly affordable) dan bahwa manajemen sebaiknya
memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi produk dan
distribusi. Konsep ini merupakan salah satu dari falsafah tertua
yang menentukan para penjual tujuan utama Allah SWT
menciptakan bumi ialah untuk diberikan kepada manusia agar
dapat menggunakan sumber-sumber yang ada dibumi untuk
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
47/148
31
memperoleh rezeki, dan manusia haruslah berjuang untuk
memperolehnya (Fajrul Rahman, 1995:208-209).
b. Konsep Produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk
yang menawarkan mutu, kinerja dan penampilan terbaik dan
bahwa suatu organisasi sebaiknya mencurahkan tenaganya untuk
melakukan perbaikan produk secara berkesinambungan. Produk
yang ditawarkan adalah produk haram yang secara tegas dilarang
oleh hukum saya. Seperti yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam
Firman-Nya:
Artinya: ―Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
(meminum) khamar , berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengadu
nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan‖ (Q.S. Al-Maidah:90)
c.
Konsep Penjualan
Gagasan konsumen bahwa tidak akan membeli cukup
produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan
upaya-upaya dan promosi yang gencar.
Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran,
mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Supaya muncul
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
48/148
32
potensi pertukaran, ada beberapa persyaratan berikut yang harus
dipenuhi:
1) Sekurang-kurangnya ada dua pihak
2) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai
bagi pihak lain
3) Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan
sesuatu
4)
Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak
tawaran pertukaran
5)
Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak
lain merupakan yang tepat dan diinginkan (Philip Kotler,
2007:7-8).
3.
Pengertian strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai
tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat
Swastha ―strategi adalah serangkaian rancangan besar yang
menggambarkan sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai
tujuannya (J. Santon, 1991:5).
Bygrave (1996) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai
kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk
mencocokan program pemasaran (produk, harga, promosi dan
distribusi) dengan peluang pasar guna mencapai sasaran usaha. Dalam
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
49/148
33
bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya
menunjukan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai
(Widjayakusuma, 2002:169).
Kamus besar Ilmu Pengetahuan menjelaskan bahwa strategi
pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencakup hal-hal
mengenai analisis atas kesempatan, pemilikan sasaran, pengembangan
strategi, perumusan rencana, implementasi dan pengawasan (Dagun,
2000:804).
Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam
keberhasilan tujuan organisasi, karena didalamnya berisi gambaran
atau pedoman yang jelas dan terarah apa yang akan dilakukan dalam
menggunakan kesempatan dan peluang pada beberapa pasar sasaran.
Strategi pemasaran antara lain dibutuhkan untuk menentukan
konsumen-konsumen manakah yang dituju. Ini berarti bahwa dengan
strategi pemasaran, manajer pemasaran dapat mengetahui konsumen
tertentu sebagai sasarannya, sehingga dapat diketahui kepuasan seperti
apakah yang diharapkan oleh konsumen tersebut, kemudian
mengidentifikasikan keinginan mereka agar dapat menentukan
kombinasi elemen-elemen marketing mix (produk, harga, distribusi,
dan promosi) agar program pemasaran berjalan efektif.
Menurut (Kasmir, 2014:216) dalam konsep pemasaran ada 4p
yaitu, product (produk), price (harga), place (tempat/lokasi), dan
promotion (promosi).
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
50/148
34
a.
Produk (produk)
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar dan keinginan pelanggan. Dalam
praktiknya produk terdiri dari dua jenis yaitu produk yang
berkaitan dengan fisik atau benda berwujud dan tidak
berwujud.
b. Price (harga)
Harga menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan
marketing mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku
tidaknya produk dan jasa.
c. Place (lokasi)
Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam
menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan
dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan
mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank.
d.
Promotion (promosi)
Promosi merupakan kegiatan marketing yang terakhir. Kegiatan
ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga
diatas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam hal ini setiap bank
berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
51/148
35
4. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah suatu cara untuk membedakan pasar
menurut golongan pembeli, kebutuhan pemakai, motif, perilaku,
kebiasaan pembeli, cara penggunaan produk dan tujuan pembeli
produk tersebut (Assauri, 2004:144). Dengan segmentasi pasar,
sumber daya yang terbatas dapat digunakan secara optimal untuk
menghasilkan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, dapat
mengalokasikannya kepada potensial yang paling menguntungkan, dan
dapat ikut bersaing dalam segmen tertentu, serta dapat menentukan
cara-cara promosi yang efektif.
Segmentasi pasar dapat juga diartikan sebagai bermacam-macam
kategori atau karakteristik pasar. Misalnya, segmentasi daerah
pemasaran, ukuran pasar, kelompok, pendapatan, status sosial
masyarakat dan sebagainya (Soekartiwi, 1993:47).
Agar proses segmentasi pasar tersebut dapat efektif dan bermanfaat
bagi perusahaan, maka segmen pasar harus memenuhi kriteria dan
syarat berikut:
a.
Dapat diukur (measurable), baik besarnya maupun luasnya serta
daya beli segmen pasar tersebut.
b. Dapat dicapai atau dijangkau (accessible), sehingga dapat dilayani
secara efektif
c. Cukup luas ( substantial ), sehingga dapat menguntungkan jika
melayani
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
52/148
36
d.
Dapat dilaksanakan (actionable), sehingga semua program yang
telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat
efektif.
Faktor-faktor tersebut membantu untuk menilai kelayakan pasar
dari produk perusahaan untuk di segmentasikan atau tidak (Assauri,
2004:145). Tujuan dari segmentasi pasar adalah:
1. Agar kegiatan organisasi pemasaran lebih terarah sehingga dapat
menentukan segmen mana yang lebih diutamakan.
2.
Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
3. Agar perusahaan dapat lebih kompetitif.
C. Konsep Tabungan Mudharabah
1.
Pengertian tabungan
Secara umum dan sederhana, tabungan adalah sebagian pendapatan
yang tidak dihabiskan atau tidak digunakan. Tabungan juga bisa
diartikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk berhemat demi
mendapatkan simpanan uang yang bisa digunakan sewaktu-waktu saat
dibutuhkan.
Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang
pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
telah disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau
alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
53/148
37
Sedangkan menurut N. lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi, tabungan
adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh
orang yang menabung sewaktu-waktu sesuai keinginannya.
Ada berbagai bentuk tabungan dalam dunia perbankan hingga saat
ini. Bentuk-bentuk tabungan ini disesuaikan fungsinya dengan
kebutuhan masyarakat yang semakin besar terhadap keberadaan
perbankan. Bentuk-bentuk tabungan tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Tabungan giro atau tabungan kas adalah jenis tabungan berupa
uang yang disimpan di lembaga perbankan milik pemerintah
Indonesia atau swasta.
b. Tabungan deposito adalah rekening tabungan, giro, atau jenis
lainnya dari rekening bank di sebuah lembaga perbankan dimana
uang yang disimpan bisa ditarik kembali.
c. Investasi adalah salah satu cara untuk mendapatkan uang pada
bentuk asset dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan di
kemudian hari, seperti tambahan modal, deviden, atau bunga.
d.
Rekening tabungan online adalah salah satu bentuk rekening yang
bisa disimpan, dipindahkan, atau ditarik dengan cara
memanfaatkan jaringan internet.
Tabungan (saving deposit)merupakan jenis simpanan yang sangat
populer di lapisan masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat kota
sampai pedesaan. Dalam perkembangan zaman, masyarakat saat ini
justru membutuhkan bank sebagai tempat menyimpan uangnya. Hal ini
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
54/148
38
disebabkan karena keamanan uangnya yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
Simpanan Tabungan ialah salah satu bentuk simpanan yang
diperlukan oleh masyarakat untuk menyimpan uangnya, karena
merupakan jenis simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan yang
sangat mudah dan sederhana.
2. Tujuan Menabung di bank:
a.
Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan
sebagai cadangan masa depan.
b.
Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu
atau kelompok.
3. Manfaat Tabungan
Beberapa manfaat yang diperoleh dari tabungan pada umumnya,
diantaranya:
a. Manfaat yang diperoleh bagi bank antara lain adalah:
1.
Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan
dan dapat digunakan sebagai penunjang operasional bank
dalam memperoleh keuntungan atau laba.
2. Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka
menggunakan fasilitas produk-produk lainnya.
3. Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk menyimpan
dananya di bank.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
55/148
39
b.
Manfaat yang diperoleh bagi nasabah antara lain:
1.
Akan mendapatkan bunga dengan meyimpan uang di bank.
2. Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus-menerus.
3. Terjamin keamanannya karena dengan meyimpan uang di bank
keamanan akan uang terjamin.
4. Manfaat menabung di bank syariah
a. Terhindar Dari Riba
Memakan uang riba adalah hal yang tidak dianjurkan, hal
itu dikarenakan bunga bank konvensional merupakan uang riba
yang tidak boleh dimakan. Oleh sebab itu menabung di bank
syariah bisa menghindarkan Anda dari dosa.
b. Berdasarkan Syariah Islam
Manfaat menabung di bank syariah untuk umat islam sama
saja dia telah menjalankan syariah islam dan telah melakukan
muamalah berdasarkan islam.
c.
Bonus
Bank Syariah memang tidak memberlakukan bunga, namun
bank syariah memiliki bonus. Terutama jika nasabah memiliki
investasi yang besar di bank.
d. Nasabah Tidak Akan Rugi
Perhitungan bagi hasil yang dilakukan oleh bank syariah
tidak pada keuntungan yang diperoleh namun berdasarkan dengan
pendapatan yang diperoleh oleh pihak bank setiap bulannya.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
56/148
40
e.
Terjamin Dengan LPS
Bagi nasabah yang menabung sebagai investasi di bank
syariah, nasabah akan diuntungkan dengan jaminan yang diberikan
oleh Lembaga penjaminan Simpanan atau LPS. Sehingga investasi
yang ditanamnya akan dijamin jika suatu saat mengalami masalah
tertentu.
f.
Dilengkapi Fasilitas Net Banking
Meski berbasis syariah, fasilitas dan teknologi dalam bank
syariah tidak kalah dengan bank konvensional.
g. Sistem Bagi Hasil
Dengan sistem ini, bagi hasil yang dilakukan oleh nasabah
dan pihak bank adalah dengan melakukan perhitungan antara
pendapatan bank, biaya yang dikeluarkan bank akan diambil dari
bagi hasil yang menjadi hak bank.
h.
Aman
Sama halnya dengan bank lain, menabung di bank syariah
lebih aman dan terpecaya. Sistem keamanannya pun sama dengan
menabung di bank konvensional hal itu dikarenakan bank syariah
juga didukung dengan teknologi pengamanan yang tinggi sehingga
orang yang tidak memiliki kepentingan tidak akan bisa
mengetahui tabungan Anda.
i. Di Dukung Dengan Fasilitas Yang Menarik
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
57/148
41
Dengan menabung di bank syariah, nasabah akan
dimudahkan dengan berbagai macam fasilitas yang ada di bank
syariah tersebut. Salah satu fasilitas yang menguntungkan adalah
sebagai berikut :
1) Gratis biaya administrasi bulanan sehingga setiap bulannya
tabungan tidak akan terpotong.
2) Gratis biaya bulanan untuk kartu ATM.
3)
Gratis ketika melakukan tarik tunai di ATM sendiri
maupun di ATM bersama dan juga ATM Prima.
4)
Gratis untuk melakukan cek saldo di ATM BRI maupun di
jaringan ATM Bersama dan juga di ATM Prima.
5) Gratis untuk melakukan biaya transfer di ATM BRI
maupun di ATM Prima dan juga di ATM Bersama.
6) Gratis untuk biaya debit Prima
j. Kartu ATM Bisa Berfungsi Sebagai Kartu Debit
Jika anda memiliki tabungan di bank syariah, kartu ATM
nya bisa digunakan sebagai kartu debit untuk bisa membayar
semua belanjaan anda tanpa harus mengeluarkan uang tunai untuk
membayar belanjaan anda.
k. Memberlakukan Saldo Tabungan Yang Rendah
Yang berbeda dengan bank konvensional biasa, tabungan di
bank syariah banyak yang memberlakukan jumlah saldo yang
sedikit di dalam tabungan. Jika bank konvensional ada yang
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
58/148
42
memberlakukan saldo minimal sebanyak Rp 50.000, di bank
syariah ada bank yang memberlakukan saldo senilai Rp. 25.000.
l. Penabung Atau Nasabah Adalah Mitra Bank
Salah satu manfaat menabung di bank syariah adalah bank
akan melihat nasabah sebagai mitranya. Jika di bank konvensional,
akan tercipta hubungan antara debitur dan kreditur. Hubungan itu
akan membuat asas berupa bank akan membayar bunga kepada
penabung tidak peduli berapa keuntungan yang didapatkan bank
dan tidak peduli berapa kerugian yang akan diderita oleh bank.
Sedangkan di bank syariah, nasabah adalah mitra yang berhak
untuk menerima hasil dari investasi yang dia tanamkan di bank
tersebut. Muamalah di bank syariah berdasarkan dengan konsep
kebersamaan dalam keuntungan dan risiko, sehingga bisa
menciptakan ekonomi yang adil serta transparan.
m. Pemanfaatan Dana Penabung
Salah satu manfaat menabung di bank syariah adalah dana
bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik dan sesuai dengan
syariah islam. Jika menabung di bank syariah, nasabah akan
mendapatkan hasil dari investasi yang halal. Bank syariah akan
menyeleksi berbagai macam proyek yang hendak bank danai,
tidak hanya melihat keuntungan yang diberikan serta kelayakan
usaha saja, namun bank juga akan melihat dari sisi halal dan juga
haramnya usaha tersebut.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
59/148
43
n.
Peringatan Dini Tentang Bahaya
Salah satu keunggulan dari bank syariah adalah bank
syariah mampu memberikan peringatan dini kepada nasabahnya.
Ketika bank syariah mengalami hasil yang terus merosot, nasabah
bisa mendapatkan isyarat bahwa sesuatu yang tidak diinginkan
terjadi pada banknya sehingga nasabah bisa melakukan antisipasi.
Sedangkan di bank konvensional sinyal yang akan diberikan
adalah kebalikan.
o.
Dana Untuk Umat
Salah satu keunggulan dari bank syariah adalah dana yang
didapatkan merupakan dana untuk umat, didapatkan dari umat,
mengumpulkan dana dari umat dan akan dikembalikan untuk umat
juga.Manfaat menabung di bank Syariah memang cukup banyak
bagi masyarakat, tidak hanya itu konsep yang ditawarkan juga
banyak berkembang sehingga semakin banyak yang beralih di
bank syariah
D. Mudharabah
1.
Pengertian Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau
berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah
proses sesorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
60/148
44
Istilah ―mudharabah” merupakan istilah yang paling banyak
digunakan oleh bank-bank islam. Prinsip ini juga dikenal sebagai
”qiradh” atau “muqaradah”.
Mudharabah juga disebut qiradh yang berarti ―memutuskan‖.
Dalam hal ini, si pemilik uang itu telah memutuskan untuk
menyerahkan sebilangan uang itu untuk diperdagangkannya berupa
barang-barang dan memutuskan sekalian sebagian dari keuntungannya
bagi pihak kedua orang yang berakad qiradh ini.
Menurut istilah Syarak, mudharabah dikenal sebagai suatu akad
atau perjanjian atas sekian uang untuk dipertindakkan oleh amil
(pengusaha) dalam perdagangan, kemudian keuntungannya dibagikan
diantara keduanya menurut syarat-syarat yang ditetapkan terlebih
dahulu, baik dengan sama rata maupun dengan kelebihan yang satu
atas yang lain.
Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara
dua pihak dimana pihak pertama ( shahibul maal ) menyediakan seluruh
100% modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaiam si
pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan
atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas
kerugian tersebut.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
61/148
45
Menurut Adiwarman Karim (2004:192) mudharabah adalah
bentuk kontrak antara dua pihak dimana satu pihak berperan sebagai
pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola
oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan.
2. Landasan Teori
Secara umum, landasan dasar syariah al-mudharabah lebih
mencerminkan lanjutan untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam
ayat-ayat dan hadits berikut ini.
a.
Al-Qur‘an
―dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah SWT ‖ (al-Muzzammil:20)
Yang menjadi wajhud-dilalah atau argument dari surah al-
Muzzammil:20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan
akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan
usaha.
”Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di
muka bumi dan carilah karunia Allah SWT” (al-Jumu‘ah:10)
“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia
Tuhanmu” (al-Baqarah:198)
Surah al-Jumu‘ah:10 dan al-Baqarah:198 sama-sama mendorong
kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
62/148
46
b.
Hadits
Dhari Shlaih bin Shuhaib r.a bahwa Rasullah saw. Bersabda,
“Tiga hal tang didalamnya terdapat keberkatan:jual beli secara
tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan unuk dijual”. (HR
Ibnu Majah no. 2280, kitab at-Tijarah).
c. Ijma
Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah
berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara
mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit
hadits yang dikutip Abu Ubaid.
3. Jenis-jenis Mudharabah
a.
Mudharabah muthlaqah (Investasi tidak terikat)
Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah adalah
bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang
cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis
usaha, waktu, dan daerah bisnis.
b.
Mudharabah Muqayyadah (Investasi terikat)
Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah
restricted mudharabah/specified mudharabah adalah kebalikan
dari mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan
jenis usaha, waktu, atau tempat usaha.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
63/148
47
4. KarakteristikMudharabah
a.
Kedua pihak yang mengadakan kontrak antara pemiik dana dan
mudharib akan menentukan kapasitas baik sebagai nasabah
maupun pemilik.
b. Modal adalah sejumlah uang pemilik dana diberikan kepada
mudharib untuk diinvestasiikan (dikelola) dalam kegiatan usaha
mudharib.
c.
Keuntungan adalah jumlah yang melebihi jumlah modal dan
merupakan tujuan mudharabah dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Keuntungan ini haruslah berlaku bagi kedua belah pihak dan
tidak ada satu pihak pun yang akan memilikinya.
2.
Haruslah menjadi perhatian dari kedua belah pihak dan tidak
terdapat pihak ketiga yang akan turut memperoleh bagi hasil
darinya.
3.
Pemilik dana akan menanggung semua kerugian sebaliknya
mudaharib tidak akan menanggung kerugian sedikit pun.
d.
Jenis usaha/pekerjaan diharapkan mewakili/menggambarkan
adanya kontribusi mudharib dalam usahanya untuk
mengembalikan/membayar modal kepada penyedia dana.
e. Modal mudharabah tidak boleh dalam penguasaan pemiik dana,
sehingga “tidak dapat” ditarik sewaktu-waktu.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
64/148
48
f.
Garansi dalam mudharabah untuk menunjukan adanya tanggung
jawab mudharib dalam mengembalikan modal kepada pemilik
dana dalam semua pekerjaannya.
5. Rukun akad
a. Pelaku akad, yaitu shahibul maal adalah pihak yang memiliki
modal tetapi tidak bisa berbisnis, dan mudharib adalah pihak yang
pandai berbisnis, tetapi tidak memiliki modal.
b.
Objek akad, yaitu modal (mal), kerja (dharabah), dan keuntungan
(ribh); dan
c.
Shighah, yaitu ijab dan Qabul
6. Bentuk-bentuk akad mudharabah
a. Mudharabah bilateral (sederhana)
Mudharabah bilateral adalah bentuk mudharabah antara satu pihak
sebagai shahibul maal dan satu pihak sebagai mudharib.
b. Mudharabah multiteral
Mudharabah multuteral adalah bentuk mudharabah antara
beberapa pihak sebagai shahibul maal dan satu pihak lain sebagai
mudharib.
c. Mudharabah bertingkat (re-mudarabah)
Adalah bentuk mudharabah antara tiga pihak. Puhak pertama
sebagai shahibul maal , pihak kedua sebagai mudharib antara, dan
pihak ketiga sebagai mudharib akhir.
d. Kombinasi musyarajah dan mudharabah
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
65/148
49
Dalam perjanjian mudharabah pada umumnya diasumsikan bahwa
pengelola tidak ikut menanamkan modalnya, tetapi hanya
bertanggung jawab dalam menjalankan usaha, sedangkan modal
seluruhnya berasal dari pemodal.
7. Aplikasi dalam perbankan
Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan
dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, mudharabah diterapkan
pada:
a.
Tabungan berjangka, yaitu tabungan yang dimaksudkan untuk
tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan qurban, dan
sebagainya;
Deposito biasa;
b.
Deposito special (special investment) di mana dana yang dititipkan
nasabah khusus untuk bisnis tertentu, misalnya murabahah atau
saja ijarah saja.
Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk:
1.
Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja perdagangan dan
jasa;
2. Investasi khusus, disebut juga mudharabah muqayyadah di mana
sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan
syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul maal.
-
8/16/2019 Reverensi Jumlah Dana & Nasabah
66/148
50
8. Manfaat Mudharabah
a.
Manfaat Mudharabah
1) Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat
keuntungan usaha nasabah meningkat.
2) Bak tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah
pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan
pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah
mengalami negative spread.
3)
Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash
flow/ arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan
nasabah.
4) Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang
benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena
keuntungan yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang
akan dibagikan.
5)
Prinsip bagi hasil dalam mudharabah/musyarakah ini berbeda
dengan prinsip bunga tetap di mana bank akan menagih
penerima pembiayaan (nas