Resume Paper Geologi Teknik Felix, Wira, Ferdinand

3
RESUME PAPER Tugas Mata Kuliah Geologi Teknik Oleh: FELIX PRATAMA PURBA 270110100135 FERDINAND NAPITUPULU 270110100142 WIRA PRATAMA PANJAITAN 270110100145 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JATINANGOR 2013

description

resume paper

Transcript of Resume Paper Geologi Teknik Felix, Wira, Ferdinand

Page 1: Resume Paper Geologi Teknik Felix, Wira, Ferdinand

RESUME PAPER

Tugas Mata Kuliah Geologi Teknik

Oleh:

FELIX PRATAMA PURBA 270110100135

FERDINAND NAPITUPULU 270110100142

WIRA PRATAMA PANJAITAN 270110100145

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JATINANGOR

2013

Page 2: Resume Paper Geologi Teknik Felix, Wira, Ferdinand

BENCANA GERAKAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI JAWA BARAT,

2 SEPTEMBER 2009 DI DESA CIKANGKARENG, KECAMATAN CIBINONG,

KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

*Suranta

Bencana gerakan tanah terjadi di kampung Babakan Caringin desa Cikangkareng

Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Bencana gerakan tanah ini terjadi

beberapa saat setelah terjadi gempabumi yang melanda Jawa Barat berintensitas 7,3 SR pada

tanggal 2 September 2009. Daerah sekitar bencana memiliki kemiringan yang hampir tegak yaitu

di atas 80 derajat. Di bawah gawir yang tegak ini terdapat pemukiman kampung Babakan

Caringin dengan morfologi landai hingga agak terjal. Jenis gerakan tanah adalah runtuhan batuan

dengan panjang 662 m, lebar 250 m dengan arah U 80° T dan di sertai retakan pada lereng bagian atas

tebing perbukitan, dengan volume material gerakan tanah sekitar 1.500.000 m3

.

Daerah bencana disusun oleh Formasi Koloberes (Tmk) yang disusun oleh perlapisan batuan

sedimen berupa batupasir, tufa kristal, breksi tufaan dengan perlapisan sejajar, kurang mampat. Batuan

tersebut telah terkekarkan dengan tanah pelapukan berupa lanau pasiran hingga lempung pasiran

berwarna coklat kemerahan dan akibat kemarau panjang tanah tersebut mengalami retak – retak

(Koesmono,M,dkk,1996).

Batuan dasar di daerah sekitar bencana sebagian besar didominasi oleh batuan yang berumur Kuarter

sehingga batuan tersebut bersifat kurang kompak dan lepas serta termasuk ke dalam zona gempa dengan

percepatan 0,20 g sampai 0,25 g (Beca Carter Holling dan Ferner, Ltd, 1975), dengan demikian faktor

kegempaan ini perlu diperhitungkan.

Bencana gerakan tanah di daerah ini terjadi disebabkan oleh kemiringan lereng yang hampir tegak

dan adanya perselingan batu pasir, batu lempung dan breksi tufaan dengan struktur perlapisan mendatar

yang telah mengalami goncangan dan runtuh sehingga ketika terjadi gempa dengan kekuatan 7,3 SR

maka batuan yang telah terkekarkan mengalami goncangan sehingga terjadi runtuhan batuan dan

materialnya meluncur ke daerah pemukiman.

Rekomendasi dan upaya penanggulangan daerah di sekitar lokasi bencana masih berpotensi

mengalami gerakan lagi, sehingga direkomendasikan : masyarakat yang bermukim di sekitar daerah

kejadian harus selalu waspada terutama pada musim hujan. Untuk pemukiman baru harus memilih lokasi

yang menjauhi tebing perbukitan yang berjarak lebih dari 500 m dari ujung tebing bukit. Segera menutup

retakan yang terjadi dengan tanah lempung dan dipadatkan agar air permukaan tidak masuk ke dalam

tanah. Melakukan penanaman pepohonan yang berakar kuat di sekitar daerah retakan. Jika terjadi curah

hujan dengan intensitas tinggi segera mengungsi ke tempat yang lebih aman menjauhi tebing perbukitan.

Page 3: Resume Paper Geologi Teknik Felix, Wira, Ferdinand